17

Materi Askep Kehilangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

obh

Citation preview

• Kehilangan adalah situasi dimana seseorang mendapatkan pengalaman hilangnya sesuatu: pekerjaan, persahabatan, keamanan, rumah, dll, yang sangat berarti baginya

• Berduka adalah respons subjektif seseorang terhadap kehilangan seseorang, objek atau konsep yang sanga bernilai (Stuart & Laraia, 2005)

• Berduka merupakan proses normal reaksi terhadap kehilangan

Reaksi emosional: marah, rasa bersalah, ansietas, kesedihan, dan putus asa

Reaksi fisik: masalah tidur, perubahan selera makan, masalah fisik, atau penyakit

Peristiwa hidup: hilangnya harga diri, hubungan interpersonal, peristiwa sosial yang tidak diharapkan, disrupsi pola hidup

Sehat-sakit

Pengalaman masa kanak-kanak terutama kehilangan orang yang terdekat

Kehilangan yang dialami kemudian Riwayat penyakit psikiatrik, terutama depresi Peristiwa krisis hidup sebelum kehilangan Sifat hubungan dengan orang atau objek yang hilang, termasuk

tali kekeluargaan, kekuatan hubungan, perlindungan, ikatan ketergantungan, intensitas ambivalen

Proses kematian (jika ada), termasuk usia saat meninggal, waktu, peringatan sebelumnya, persiapan kehilangan, ekspresi perasaan, pencegahan kehilangan

Sistem dukungan sosial Stres sekunder Kesempatan hidup yang muncul

1. Denial : kesulitan mempercayai apa yang terjadi2. Marah: mempertanyakan ketidakadilan terhadap

kehilangan3. Tawar Menawar: harapan untuk dapat berhadapan

dengan takdir untuk tetap bersama orang atau objek kehilangan

4. Depresi: kesedihan yang mendalam tentang kehilangan

5. Penerimaan: perasaan berduka mereda dan lebih mampu melanjutkan kehidupannya

(Elisabeth Kubler Ross MD, 1969)

1. Syok atau tidak percaya: terkejut, seringkali dikaitkan dengan awal menerima berita kehilangan

2. Denial3. Tawar menawar4. Rasa bersalah: perasaan penyesalan tentang

aspek kesulitan dalam berhubungan dengan orang atau objek kehilangan

5. Marah6. Depresi7. Penerimaan /harapan

CONTINUUM OF EMOTIONAL RESPONSES

Adaptive responses Maladaptive Responses

Emotional Uncomplicated Supression Delayed Depression

Responsiveness grief reaction of emotions grief reaction /mania

Emosi responsif: Individu dipengaruhi dan berperan aktif baik internal dan eksternal

Uncomplicated grief reaction: individu menghadapi realitas kehilangan dan terlibat dalam fase berduka

Supresi emosi:denial terhadap perasaannya sendiri, atau melepaskan diri dari perasaan

Reaksi berduka terlambat: ekspresi berduka dengan permusuhan dan berlebihan, perasaan kekosongan dan mati rasa yang memanjang, ketidakmampuan menangis atau mengeskspresikan emosi, harga diri rendah, lebih suka membicarakan saat ini, mimpi persisten tentang kehilangan

Depresi: kesedihan dan berduka abnormal yang memanjang atau berlebihan

Mania: suatu kondisi yang dikarakteristikkan alam perasaan yang meningkat, ekspansif, dan iritabel.

TANDA DAN GEJALA• Fisik: masalah tidur atau makan ringan sampai

dengan serangan jantung

• Sosial: isolasi dari orang lain dan kesulitan melakukan kegiatan di rumah, sekolah dan/atau tempat kerja

• Berduka dengan komplikasi: emosi yang kuat, keinginan mempertahankan kehilangan, pemikiran intrusif berat tentang kehilangan, perasaan isolasi dan kekosongan yang ekstrim, menolak melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kehilangan, masalah tidur baru atau memburuk, tidak ada minat dalam aktivitas, tidak menikmati

• Suicide

DATA SUBYEKTIF:• Ungkapan-ungkapan perasaan berduka• Ungkapan konsep diri buruk• Ungkapan menolak untuk hidup

DATA OBYEKTIF:• Menangis sering• Ketidakmampuan terlibat dalam aktivitas harian• Gangguan tidur: mimpi buruk• Preokupasi dengan kehilangan objek atau orang

yang disayangi

BERDUKA DISFUNGSIONAL

TUJUAN JANGKA PANJANG: Klien dapat menyelesaikan proses berduka normal

TUJUAN JANGKA PENDEK:1. Klien dapat memverbalisasikan perasaan tentang

kehilangan 2. Klien dapat mengidentifikasi pencapaian diri sendiri

sebelum kehilangan 3. Klien dapat mengidentifikasi orang terdekat lain yang

dapat berinteraksi dengan klien4. Klien dapat mengidentifikasi masalah spesifik yang ada5. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung untuk

menyelesaikan proses berduka

1. Anjurkan klien untuk memverbalisasi perasaan dan emosi tentang kehilangan

2. Sediakan lingkungan yang mendukung kemampuan verbalisasi: ruangan tenang, privasi, waktu tersendiri, mendengar efektif, berikan perhatian pada diri klien

3. Gunakan teknik komunikasi yang baik: mengulangi pernyataan, klarifikasi, pertanyaan sederhana, dan diam

4. Anjurkan klien untuk memverbalisasi perilaku dan kondisi sekitar kehilangan: perawatan sebelum kehilangan, pemakaman, penyelesaian masalah

5. Anjurkan klien untuk memverbaliasikan perilaku positif dan negatif; tekankan pada perilaku positif diri sendiri dan orang lain

6. Bantu klien mengidentifikasi kebutuhan koping—nyatakan apa yang dilakukan

7. Bantu klien menyatakan masalah yang paling mengganggu pada saat ini8. Diskusikan pendekatan keagamaan dan ketersediaan konseling