150
 1 BAB I KORELASI PANCASILA DENGAN AGAMA A. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama. Sejak dari jaman dahulu kehidupan beragama sudah ada di Indonesia. Ini dibuktikan dengan adanya kepercayaan animisme dan dinamisme yang dianut masayarakat indonesia dari jaman dahulu. Kepercayaan animisme dan dinamisme ada  jauh sebelum agama masuk ke Indonesia. Bahkan masuknya agama yang pertama di Indonesia yaitu Hindu, animisme dan dinamisme masih lebih dulu ada dan berkembang. Di Indonesia sendiri ada beberapa agama yang diakui secara sah yaitu Islam, Hindu, Kristen, Katolik, Budha dan Konghuchu. Saat ini keberagaman agama di indonesia diwarnai dengan munculnya banyak organisasi-organisasi atau aliran-aliran dari beberapa agama. Ada yang ditentang dan ada pula yang disetujui. Hal tersebut memang tak lepas dari faktor yang melatar belakanginya, yaitu perbedaan. Setiap agama memeliki pedoman untuk mengatur penganutnya. Pedoman tersebut berisi nilai-nilai yang akan membenarkan atau menyalahkan tindakan manusia. Agama sebagai sesuatu yang bisa terlepas dari bangsa Indonesia mempengaruhi perilaku manusia. Pedoman yang dimiliki oleh setiap agama mengatur berbagai hal sebagai berikut : mengatur kehidupan manusia dengan tuhan,manusia dengan manusia,dan manusia dengan lingkungan. Tidak ada nilai keburukan yang dibawa oleh

Materi Buku Pancasila Kel 4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 1/150

 

1

BAB I

KORELASI PANCASILA DENGAN AGAMA

A.  Latar Belakang

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama. Sejak dari jaman

dahulu kehidupan beragama sudah ada di Indonesia. Ini dibuktikan dengan

adanya kepercayaan animisme dan dinamisme yang dianut masayarakat

indonesia dari jaman dahulu. Kepercayaan animisme dan dinamisme ada

 jauh sebelum agama masuk ke Indonesia. Bahkan masuknya agama yang

pertama di Indonesia yaitu Hindu, animisme dan dinamisme masih lebih

dulu ada dan berkembang.

Di Indonesia sendiri ada beberapa agama yang diakui secara sah

yaitu Islam, Hindu, Kristen, Katolik, Budha dan Konghuchu. Saat ini

keberagaman agama di indonesia diwarnai dengan munculnya banyak

organisasi-organisasi atau aliran-aliran dari beberapa agama. Ada yang

ditentang dan ada pula yang disetujui. Hal tersebut memang tak lepas dari

faktor yang melatar belakanginya, yaitu perbedaan.

Setiap agama memeliki pedoman untuk mengatur penganutnya.

Pedoman tersebut berisi nilai-nilai yang akan membenarkan atau

menyalahkan tindakan manusia. Agama sebagai sesuatu yang bisa terlepas

dari bangsa Indonesia mempengaruhi perilaku manusia. Pedoman yang

dimiliki oleh setiap agama mengatur berbagai hal sebagai berikut :

mengatur kehidupan manusia dengan tuhan,manusia dengan manusia,dan

manusia dengan lingkungan. Tidak ada nilai keburukan yang dibawa oleh

Page 2: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 2/150

Page 3: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 3/150

 

2

suatu agama. Untuk itu, kita perlu mengetahui hubungan antara agama

dengan pancasila.

B. 

PEMBAHASANDalam Bab ini, akan di bahas mengenai hubungan antara agama yang ada

di Indonesia dengan pancasila, yaitu :

1.  HUBUNGAN ISLAM DENGAN PANCASILA

1.  Sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa bermakna

bahwa bangsa Indonesia berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa. Warga

negara Indonesia diberikan kebebasan untuk memilih satu

kepercayaan, dari beberapa kepercayaan yang diakui oleh negara.

Dalam konsep Islam, hal ini sesuai dengan istilah hablun min Allah,

yang merupakan sendi tauhid dan pengejawantahan hubungan

antara manusia dengan Allah SWT. Al-Qur’an dalam beberapa

ayatnya menyebutkan dan selalu mengajarkan kepada umatnya

Page 4: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 4/150

Page 5: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 5/150

 

3

untuk selalu mengesakan Tuhan. Di antaranya adalah yang

tercermin di dalam Al-Qur’an: 

a. 

Q.S Al-Baqarah ayat 163.“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan

melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS

2:163). Dalam kacamata Islam, Tuhan adalah Allah semata,

namun dalam pandangan agama lain Tuhan adalah yang

mengatur kehidupan manusia, yang disembah.

b.  Q.S Al-Ikhlas ayat 1.

“Katakan Muhammad bahwa Allah itu Esa”. 

c.  Q.S Asy-Syuura ayat 11.

“(Dia) pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari

 jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan jenis binatang ternak

pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang

biak dengan jalan itu tidak ada sesuatupun yang serupa dengan

Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.

d.  Q.S Saba’ ayat 1. 

“Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa

yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dia-

lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” 

e.  Q.S Al-Hasyr ayat 22 – 24.

“Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain

Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang

Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada

Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci,

Page 6: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 6/150

Page 7: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 7/150

 

4

Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang

Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang

Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yangmereka persekutukan. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang

Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-

Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di

langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana. “ 

f.  Q.S Al-Maa-idah ayat 73.

“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:

“Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali

tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang

Esa.” 

g.  Q.S Al-Baqarah ayat 256.

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);

sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang

sesat.” 

h.  Q.S Al-Baqarah ayat 21-22

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu

dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah

yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit

sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu

Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai

rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-

sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”

Page 8: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 8/150

Page 9: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 9/150

 

5

2.  Sila kedua yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab bermakna

bahwa bangsa Indonesia menghargai dan menghormati hak-hak yang

melekat pada pribadi manusia. Dalam konsep Islam, hal ini sesuaidengan istilah hablun min al-nas, yakni hubungan antara sesama

manusia berdasarkan sikap saling menghormati. Al-Qur’an dalam

beberapa ayatnya menyebutkan dan selalu mengajarkan kepada

umatnya untuk selalu menghormati dan menghargai sesama. Di

antaranya adalah yang tercermin di dalam Al-Qur’an: 

a.  Q.S Al-Maa’idah ayat 8. 

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-

orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,

menjadi saksi dengan adil dan janganlah sekali-kali

kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk

berlaku tidak adil. Berlaku adil lah, karena adil itu lebih dekat

kepada takwa dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” 

b.  Q.S Ar-Rahman ayat 8.

“Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu”.

Artinya tegakkanlah timbangan dengan keadilan dan jangan

sekali-kali kamu berlaku curang dalam timbangan.

c.  Q.S At-Tin ayat 4.

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk

yang sebaik-baiknya.” 

d.  Q.S Al-Israa’ ayat 70. 

Page 10: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 10/150

Page 11: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 11/150

 

6

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami

angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka

rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengankelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah

Kami ciptakan.” 

e.  Q.S Al-Hujuraat ayat 11.

“Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum

mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang

diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan

 jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain

(karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan)

lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu

mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil

dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah

(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang

tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim. “ 

f.  Q.S Al-Maa’idah ayat 2. 

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa

dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,

sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” 

g.  Q.S Al-Insaan ayat 8 – 9

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada

orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.

Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah

Page 12: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 12/150

Page 13: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 13/150

 

7

untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki

balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. “ 

h. 

Q.S Al-Baqarah ayat 224.“Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu

sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan

mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha

Mendengar lagi Maha Mengetahui.” 

i.  Q.S Luqman ayat 18.

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia

(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi

dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang sombong lagi membanggakan diri.”

 j.  Q.S Al-Hujaraat ayat 10

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu

damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu

dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”  

k.  Q.S Al-Hujaraat ayat 13

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu

disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” 

Page 14: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 14/150

Page 15: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 15/150

 

8

3.  Sila ketiga berbunyi Persatuan Indonesia bermakna bahwa bangsa

Indonesia adalah bangsa yang satu dan bangsa yang menegara. Dalam

konsep Islam, hal ini sesuai dengan istilah ukhuwah Islamiah(persatuan sesama umat Islam) dan ukhuwah Insaniah (persatuan

sesama umat manusia). Al-Qur’an dalam beberapa ayatnya

menyebutkan dan selalu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu

menjaga persatuan. Di antaranya adalah yang tercermin di dalam Al-

Qur’an: 

a.  Q.S Ali-Imron ayat 103.

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,

dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat

Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahilliyah)

bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu

menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang

bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu

Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat

petunjuk.” Artinya berpegang teguhlah kamu dengan agama

Allah dan jangan kamu berpecah belah.

b.  Q.S Al-Hujuraat ayat 13.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara

kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara

Page 16: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 16/150

Page 17: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 17/150

 

9

kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal. “ 

c. 

Q.S Al-Hujuraat ayat 9.“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang

maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua

golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka

perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan

itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah

kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara

keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah

menyukai orang-orang yang berlaku adil.” 

d.  Surah Al-Hujuraat: 10

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena

itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah

kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. “ 

e.  Surah Annisaa’: 59 

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul

(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan

pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah

(Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman

kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama

(bagimu) dan lebih baik akibatnya. “ 

f.  Q.S An-Nisaa’ ayat 59. 

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul

(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan

Page 18: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 18/150

Page 19: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 19/150

 

10

pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah

(Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar

beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebihutama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” 

g.  Q.S Ali ‘Imran ayat 200. 

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan

kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di

perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya

kamu beruntung.” 

h.  Q.S Al-Maa’idah ayat 35. 

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah

pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” 

i.  Q.S At-Taubah ayat 111.

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri

dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.

Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau

terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam

Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati

 janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual

beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang

besar.” 

4.  Sila keempat berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmad

Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan bermakna bahwa

dalam mengambil keputusan bersama harus dilakukan secara

Page 20: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 20/150

Page 21: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 21/150

 

11

musyawarah yang didasari oleh hikmad kebijaksanaan. Dalam konsep

Islam, hal ini sesuai dengan istilah mudzakarah (perbedaan pendapat)

dan syura (musyawarah). Al-Qur’an dalam beberapa ayatnyamenyebutkan dan selalu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu

selalu bersikap bijaksana dalam mengatasi permasalahan kehidupan

dan selalu menekankan musyawarah untuk menyelesaikannya dalam

suasana yang demokratis. Di antaranya adalah yang tercermin di dalam

Al-Qur’an: 

a.  Q.S Ali Imron ayat 159.

“Maka disebabka rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah

lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi

berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.

Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi

mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu

(urusan peperangan dan hal-hal duniawiah lainnya, seperti urusan

politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya). Kemudian

apabila kamu telah membulatkan tekat, maka bertawakallah

kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

bertawakal kepada-Nya.” 

b.  Q.S An-Nahl ayat 125.

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah (ialah

perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara

yang hak dengan yang batil) dan pelajaran yang baik dan

bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-

mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

Page 22: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 22/150

 

Page 23: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 23/150

12

 jalannya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk.” Artinya Ajaklah atau Dakwahilah itu kepada

agama Tuhanmu dengan penuh hikmah dan pengajaran yangbaik.

c.  Q.S Asy-Syuura ayat 38.

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan

Tuhannya dan mendirikan salat, sedang urusan mereka

(diputuskan) dengan musyawarah antara mereka dan mereka

menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada

mereka.” 

d.  Q.S Al-Mujaadilah ayat 11.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:

“Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya

Allah akan memberi kelapangan untukmu.” 

e.  Q.S Al-Mujaadilah ayat 9.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mengadakan

pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang

membuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan

bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. Dan

bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan

dikembalikan.” 

f.  Q.S Ali ‘Imron ayat 159. 

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah

lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi

berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.

Page 24: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 24/150

 

Page 25: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 25/150

13

Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi

mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan

itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, makabertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

g.  Q.S An-Naml ayat 32.

“Berkata dia (Balqis): “Hai para pembesar berilah aku

pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan

sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku).” 

h.  Q.S Asy-Syuura ayat 38.

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan

Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka

(diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka

menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada

mereka.” 

5.  Sila kelima berbunyi Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia bermakna

bahwa Negara Indonesia sebagai suatu organisasi tertinggi memiliki

kewajiban untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Dalam

konsep Islam, hal ini sesuai dengan istilah adil. Al-Qur’an dalam beberapa

ayatnya memerintahkan untuk selalu bersikap adil dalam segala hal, adil

terhadap diri sendiri, orang lain dan alam. Di antaranya adalah yang

tercermin di dalam Al-Qur’an: 

a.  Q.S An-Nahl ayat 90.

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat

kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang

Page 26: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 26/150 

Page 27: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 27/150

14

dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

pengajaran kepadamu agar kamuj dapat mengambil pelajaran.” 

b. 

Hadits sahih Al-Bukhari.“Rasulullah SAW bersabda Setiap pemimpin itu diminta

pertanggungjawabannya.”  

c.  Q.S An-Nahl ayat 71.

“Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebahagian yang

lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan

(rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada

budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan)

rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah? “ 

d.  Q.S Ali ‘Imran ayat 180. 

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang

Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa

kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu

adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan

dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan

Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan

Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. “ 

e.  Q.S Al-Furqaan ayat 67.

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka

tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah

(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. “ 

f.  Q.S Al-Hadiid ayat 11.

Page 28: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 28/150 

Page 29: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 29/150

15

“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang

baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu

untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak, “ g.  Q.S Adz-Dzaariyaat ayat 19.

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang

meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian. “  

h.  Q.S Al-Maa’uun ayat 1, 2 & 3. 

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang

yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi

makan orang miskin.” 

i.  Q.S An-Nisaa’ ayat 135. 

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang

benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah

biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum

kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu

kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu

karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu

memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka

sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang

kamu kerjakan.” 

 j.  Q.S An-Nisaa’ ayat 58. 

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila

menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan

dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang

Page 30: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 30/150

 

sebaik-baiknya kepadamu Sesungguhnya Allah adalah Maha

Page 31: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 31/150

16

sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha

Mendengar lagi Maha Melihat.” 

k. 

Q.S Al-Maa’idah ayat 8. “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang

yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi

dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap

sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku

adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan

bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui

apa yang kamu kerjakan.” 

l.  Q.S An-Nahl ayat 90.

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat

kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang

dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” 

m. Q.S An-Nisaa’ ayat 36-37.

“Sembahlah Allah dan  janganlah kamu mempersekutukan-Nya

dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-

bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,

tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat,

ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-

banggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh

orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang

Page 32: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 32/150

 

telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan

Page 33: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 33/150

17

y p y

untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.”

2.  HUBUNGAN PANCASILA DENGAN AGAMA BUDHA

Agama Buddha biasanya lebih dikenal dengan sebutan Budha

Dhamma. Seluruh ajaran Sang Budha merupakan ajaran yang membahas

tentang hukum kebenaran mutlak, yang disebut Dhamma. Dhamma adalah

kata dalam bahasa Pali. Dhamma artinya kesunyataan mutlak, kebenaran

mutlak atau hukum abadi. Dhamma tidak hanya terdapat di dalam hati

sanubari atau di dalam pikiran manusia saja, tetapi juga terdapat di seluruh

alam semesta.

Agama Buddha adalah sebuah agama dan filsafat yang berasal dari

anak benua India dan meliputi beragam tradisi kepercayaan, dan praktik

yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan

Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Budha

(berarti “yang telah sadar” dalam bahasa Sanskerta dan Pali). Sang Budha

hidup dan mengajar di bagian timur anak benua India dalam beberapa

waktu antara abad ke-6 sampai ke-4 SEU (Sebelum Era Umum). Beliau

dikenal oleh para umat Buddha sebagai seorang guru yang telah sadar atau

tercerahkan yang membagikan wawasan-Nya untuk membantu makhluk

hidup mengakhiri ketidaktahuan/kebodohan (avidyā), kehausan/napsu

rendah (taṇhā), dan penderitaan (dukkha), dengan menyadari sebab

musabab saling bergantungan dan sunyatam dan mencapai Nirvana (Pali:

Nibbana).

Page 34: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 34/150

 

Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan

Page 35: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 35/150

18

utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang hyang Buddha

Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikanajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta Pi ṭ  aka (kotbah-kotbah Sang

Buddha),Vinaya Pi ṭ  aka (peraturan atau tata tertib para bhikkhu)

dan  Abhidhamma Pi ṭ  aka (ajaran hukum metafisika dan psikologi).

Kebanyakan penganut agama Buddha berada di Jakarta walaupun

ada juga di lain provinsi seperti Riau,Sumatra Utara,dan Sumatra Selatan.

Pada tahun 2008, jumlah penganut agama Buddha sekitar 1.3 juta penduduk

dari 217,346,140 penduduk Indonesia atau sekitar 0.6%. Pada tahun 2010,

 jumlah penganut agama Buddha sekitar 961.086 penduduk dari 240,271,522

penduduk Indonesia atau sekitar 0.4%.

1.  Sila Ke- 1 Ketuhanan yang Maha Esa

Dalam setiap agama konsep Ketuhanan yang Maha Esa merupakan

sebuah bagian pokok. Tanpa adanya Tuhan maka tidak dapat disebut

sebagai agama. Semua agama mengajarkan bahwa Tuhan itu tunggal.

Konsep Ketuhanan yang Maha Esa mempunyai penafsiran berbeda diantara

satu agama dengan agama yang lain.

Pernyataan Sang Buddha yang terdapat dalam Sutta pitaka, Udana

VIII: 3 “Ketahuilah para bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan,

Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta,Yang Mutlak .Duhai para Bikkhu,

apabila Tidak ada Yang Dilahirkan,Yang Tidak Menjelma,Yang Tidak 

Diciptakan, Yang Mutlak,amaka tidak mungkin kita dapat bebas dari 

kelahiran,penjelmaan,pembentukan,pemunculan dari sebab yang lalu.

Page 36: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 36/150

 

Tetapi para bikkhu karena ada Yang Tidak Dilahitkan,Yang Tidak Menjelma,

Page 37: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 37/150

19

Yang Tidak tercipta, Yang Tidak Mutlak maka ada kemungkinan untuk 

bebeas dari kelahiran,penjelmaan, pembentukan, pememunculan dari sebabyang lalu.” . Memberi penjelasan bahwa konsep Ketuhanan yang Maha Esa

dalam agama buddha adalah sebagai berikut : “Atthi Ajatang Abhutang

 Akatang Asamkhatang”   yang artinya “suatu Yang Tidak Dilahirkan,Tidak

Dijelmakan,Tidak Diciptakan,dan Yang Mutlak”. Ketuhanan Yang Maha Esa

adalah suatu yang tanpa aku (Anatta), yang tidak dapat dipersonifikasikan

dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan

adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi (asamkhata) maka manusia yang

berkondisi (samkhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan

(samsara) dengan cara bermeditasi.

Dalam Kitab suci Tripitaka, Konsep Ketuhanan agama Buddha

berbeda dengan Konsep Ketuhanan dalam agama lain. Konsep agama

Buddha yang berlainan dengan agama lain antara lain mengenai : Alam

Semesta,Kejadian Bumi dan Manusia,Kehidupan Alam Semesta, Kiamat dan

Keselamatan atau Kebebasan.Perbedaan tersebut merupakan ciri khas yang

ada dalam agama Buddha. Segala keyakinan tersebut

bersumber Tripitaka sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat sabda

dan ajaran sang Hyang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian

mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta

Pitaka (kotbah-kotbah Sang Buddha),Vinaya Pitaka (peraturan atau tata

tertib para bhikkhu) dan  Abhidhamma Pitaka (ajaran hukum metafisika dan

psikologi).

Page 38: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 38/150

 

Berdasarkan Pernyataan Sang Buddha yang terdapat dalam Sutta

pitaka Udana VIII: 3 dapat ditarik kesimpulan bahwa pancasila khususnya

Page 39: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 39/150

20

pitaka, Udana VIII: 3 dapat ditarik kesimpulan bahwa pancasila khususnya

sila 1 mempunyai korelasi dengan ajaran agama buddha. Konsep KetuhananYang Maha Esa dalam pancasila tidak bertolak belakang dengan ajaran agam

Buddha.

2.  Sila Ke-2 Kemanusian yang Adil dan Beradab

Salah satu sila dalam pancasila berisi tentang kemanusian. Berbicara

mengenai kemanusian maka kita akan melihat dari dua sisi,jasmani dan

rohani. Begitu pentingnya pengakuan dan perlindungan terhadap

kemanusiaan sehingga muncul istilah HAM ( Hak Asasi Manusia ). HAM

sering kali diterjemahkan menjadi perlindungan untuk kebebasan.

Dalam perumusan pancasila tentulah sudah dipikirkan secara matang

mengapa memasukan aspek kemanusian dalam dasar negara. Karena

sesungguhnya dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea 4 tujuan negara

Indonesia sendiri adalah untuk manusia. Sila ke-2 darpi pancasila

menekankan pada aspek kemanusian yang adil dan beradab.

Konsep penghormatan terhadap kemanusian dalam agama Buddha

ditandai dengan adanya lima aturan yaitu menjauhi diri dari

pembunuhan,pencurian,perilaku seks yang menyimpang,berbohong dan

mengkonsumsi bahan-bahan beracun.

Pertama adalah aturan menahan diri dari pembunuhan. Aturan ini

berkenaan dengan pembunuhan yang dilakukan secara langsung oleh diri

sendiri atau dilakukan secara tidak langsung dengan menyebabkan orang

lain membunuh. Aturan ini dibangun secara kuat atas dasar pengakuan

kesamaan hakiki dari semua makhluk hidup dan saling timbal balik

Page 40: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 40/150

 

hubungan. Sang Buddha mengajarkan prinsip tanpa kekerasan dan

mendorong orang untuk meninggalkan niat jahat dan kemarahan.

Page 41: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 41/150

21

g g gg j

Kedua adalah aturan menahan diri dari pencurian. Mencuri secaralangsung yaitu dilakukan oleh diri sendiri atau menyebabkan orang lain

mencuri.Umat buddha diperingati untuk menghindari keserakahan dan

keinginan untuk memiliki yang berlebihan.Aturan ini menjaga agar sikap ini

tidak diekspresikan dalam tindakan yang akan mengakibatkan

ketidakbahagiaan bagi semua orang.

Ketiga adalah aturan untuk menahan diri dari perilaku seksual yang

menyimpang. Perilaku seksual yang menyimpang pada dasarnya oleh hasrat

yang berlebihan atau keserakahan.

Keempat adalah aturan menahan diri dari kebohongan.Kebohongan

bisa karena niat jahat dan kemarahan karena ingin merusak nama baik

orang lain,atau karena nafsu atau keserakahan dalam rangka memperoleh

benda yang diinnginkan.

Kelima adalah aturan menahan diri dari mengkonsumsi ( makanan

atau minuman ) bahan-bahan beracun. Mengkonsumsi barang-barang

beracun mencuptakan keadaan yang dapat melanggar sila yang lain. Selain

itu, jika melanggar keempat aturan pertama secara langsung melukai orang

lain, melanggar aturan kelima secara langsung melukai diri sendiri.

Pelaksanaan kelima aturan tersebut membantu orang untuk

menanam lima kebaikan mulia yang berkaitan denngan masing-masing

aturan. Mengembangkan belas kasihan,kedermawanan dan

ketidakmelaratan,rasa puas,kebenaran, penuh dan kejernihan pikiran.

Page 42: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 42/150

 

Dari lima aturan tersebut menggambarkan bahwa konsep

penghormatan terhadap kemanusian ada dalam aturan agama buddha

Page 43: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 43/150

22

dimana fungsinya adalah melindungi individu tersebut sebagai manusia danmelindungi manusia yang lain.

3.  Sila Ke-3 Persatuan Indonesia

Semua agama termasuk budha mengajarkan kepada umatnya untuk

selalu bersatu dan menjaga kesatuan dan persatuan.Rasa saling

menghormati ini akan menciptakan kerukunan dan persatuan. Agama Budha

dalam Dhamma banyak dijumpai nasihat sebagai dukungan atas persatuan

dan. “ Kerukunan dalam kelompok memberikan kebahagian” ( Dhammpada

194 ). “Babi-babi hutan yang bersatu bahkan mampu membunuh

harimau,karena batinnya berpadu.” ( Angguttara Nikaya ) 

Selain dalam Dhamma nasihat persatuan yang diajarkan agama

budha juga terdapat dalam Angguttara Nikaya,Chakkanipita yaitu

Saraniyadhamma Sutta atau ‘Sutta tentang hal-hal yang membuat

dikenang,menyebutkan enam cara untuk mencapai kerukunan yaitu:

“Terdapat enam hal yang membuat saling dikenang,saling dicintai,saling

dihormati; menunjang untuk saling menolong untuk kecekcokan,kerukunan

dan kesatuan.” Enam hal tersebut adalah sebagai berikut : point 1 -3,

memiliki perbuatan,ucapan,dan pikiran berdasarkan cinta kasih didepan

maupun dibelakang oarang lain; point 4, mau berbagi miliknya dengan orang

lain; point 5 ; melaksanakan kemoralan yang sama sewaktu ia sendirian

maupun di depan umum; point 6,memiliki pandangan yang benar dikala

sendirian maupun bersama.

Page 44: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 44/150

 

Nasihat persatuan dalam agama Budda di terapkan oleh penganutnya

terselenggaranya kongres Umat Buddha di yogyakarta pada tanggal 7-8 Mei

Page 45: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 45/150

23

1978. Dalam Kongres ini terbentuklah Perwalian Umat Budha Indonesia (WALUBI ) sebagai wadah tunggal umat budha di Indonesia yang berbentuk

federasi.Nama Perwalian Umat Buddha sendiri diberikan oleh menteri

agama, Alamsyah Ratu Perwiranegara.

Dengan adanya dhamma yang menjelaskana tentang nasihat untuk

tetapa nersatu menjalin kerukunan dan terbentuknya WALUBI dapat

disimpulkan bahwa adanya nilai persatuan dan kesatuan yang diajarkan

agama Buddha.

4.  Sila Ke-4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan

Menurut Aganna Sutta, Buddha menunjukan bahwa fenomena

Demokrasi dam kedaulatan ditangan rakyat. Pada mulanya manusia

dilahirkan tanpa perbedakan kedudukan, semua masyarakat dapat

memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

tetapi kehidupan yang damai mulai terganggu ketika manusia yang serakah

mencuri, yang licik menipu, yang kuat menindas yang lemah.

Didalam khotbahnya sang Buddha mengajarkan atau menjelaskan

syarat-syarat kesejahteraan suatu bangsa, yang merupakan ciri dnegara

demokrasi yaitu :

a)  Sering berkumpul mengadakan musyawarah

b)  Dalam musyawarah selalu menganjurkan perdamaian.

c)  Menetapkan peraturan baru dan menentukan pelaksanaan baru dan

peraturan-peraturan lam yang baik

Page 46: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 46/150

 

d)  Menunjukan rasa hormat dan bhakti kepada orang tua.

e)  Melarang keras penculikan terhadap gadis-gadis dari keluarga baik-baik.

Page 47: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 47/150

24

f) 

Menghargai dan menghormati tempat suci serta sering melaksanakanpuja bhakti.

g)  Menghargai dan melindungi orang-orang suci dengan seyogyanya

(D.II.16).

Konsep musyawarah mufakat telah diajarkan waktu Buddha masih

hidup, upaya untuk menghindari terjadinya ketegangan hubungan antar

agama, dengan membina toleransi antar umat beragama di India, yakni

antar agama Buddha dengan agama Hindu, benar-benar diperhatikan oleh

Sang Buddha. Hal ini terbukti dengan adanya kotbah Sang Buddha dalam

Upali Sutta yang isinya:"Upali adalah seorang yang sangat terpandang

dalam masyarakatnya. Ia menjadi siswa dari Nighanta, Nataputta, guru

besar agama Jahina. Upali diutus oleh guru besar-Nya untuk berdialog

dengan Buddha tentang hukum Karma. Setelah dialog itu selesai, Upali 

menyatakan dengan jujur, bahwa ajaran Buddha tentang hukum karma

adalah yang benar. Upali lalu memohon kepada Buddha untuk 

menerimanya menjadi siswa dan penganut Buddha".Terbentuknya WALUBI

dapat dijadikan bukti bahwa umat buddha mengaplikasikan masihat Sang

Buddha tentang musyawarah.

5.  Sila Ke-5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia  

Kehidupan masyarakat akan berkembang bila ada kebebasan bagi

seluruh anggota masyarakat untyk menempatkan dirinya sederajat dan

mengambil peran masing-masing secara demokratis. Buddha memberikan

sejumlah petunjuk untuk mengembangkan masyarakat yang merdeka dan

Page 48: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 48/150

 

sejahtera,yang menempatkan kesucian dan nilai-nilai luhur diatas kekuasaan

. Agama yang mengajarkan kebebbasan,persamaan derajat dan

Page 49: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 49/150

25

persaudaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. ( Mukti,2003:495)

Prinsip-prinsip keadilan sosial menurut Agama Buddha.Di dalam

membicarakan mengenai keadilan sosial maka prinsip yang terkait erat

adalah mengenai penyelenggaraan pemerintahan.Pemerintah bertujuan

untuk mewujudkan keadilan sosial bagi rakyatnya.Di dalam berbagai Sutta

dan Sutra Sang Buddha banyak membahas mengenai hal ini.Di dalam

Kutadanta Sutta yang merupakan Sutta ke 5 dari Digha Nikaya  dikatakan

demikian:"Brahmana yang baik, dengar dan perhatikanlah apa yang akan

Saya katakan.” "Baik," jawab Brahmana Kutadanta."Dahulu kala ada

seorang raja bernama Mahavijito yang memiliki harta dan kekayaan yang

besar sekali; memiliki gudang-gudang emas dan perak serta hal-hal yang

menyenangkan, barang-barang serta panen yang baik; lumbung dan

 penyimpanan harta yang penuh.Pada suatu hari ia sedang duduk sendiri,

merenung dan berpikir:"Saya memiliki segala sesuatu yang dapat dinikmati 

oleh manusia. Seluruh dunia menjadi milikku karena saya taklukkan. Suatu

hal yang baik jika saya melakukan upacara korban yang besar guna

memantapkan kesejahteraan dan kejayaanku saya untuk kemudian hari." 

Raja memanggil brahmana penasehat spiritualnya dan mengatakan

apa yang telah dipikirkannya dengan berkata: "Saya akan senang

sekali melakukan upacara pengorbanan yang besar demi 

kejayaan dan kesejahteraanku untuk masa yang lama. Katakan padaku

bagaimana caranya?" 

Page 50: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 50/150

 

Penasehat raja menjawab: "Kerajaan sedang dalam

kekacauan. Ada perampok yang merajalela di desa-desa dan kota-kota dan

kib tk j l j l tid k Bil h l it ih ti it

Page 51: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 51/150

26

mengakibatkan jalan-jalan tidak aman. Bilamana hal itu masih seperti itu,lalu raja akan menarik pajak, maka raja akan bertindak salah. Namun

bilamana raja berpendapat, akan segera menghentikan perampok-

 perampok itu dengan cara penangkapan, mendenda, mengikat dan

menghukum mati!' Tetapi kejahatan itu tidak akan lenyap dengan seperti 

itu. Karena penjahat yang tak tertangkap akan tetap melakukan

kejahatan. Ada sebuah cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan

kekacauan ini. Siapa saja dalam kerajaan yang hidup sebagai peternak dan

 petani, Raja berikan makanan dan bibit kepada mereka.”  

Orang-orang itu melaksanakan pekerjaan mereka masing-

masing, maka pendapatan negaraakan meningkat, kerajaan akan aman dan

damai, rakyat akan senang dan bahagia, mereka akan menari dengan anak-

anak mereka dan mereka hidup dengan rumah yang aman.Demikianlah,

rakyat hidup melaksanakan tugas mereka masing-masing, akibatnya

kejahatan lenyap.

Dari Kutadanta Sutta yang merupakan Sutta ke 5 dari Digha Nikaya

kita dapat melihat bahwa keadilan sosial telah diajarkan oleh Sang Budda.

Page 52: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 52/150

 

3.  HUBUNGAN KRISTEN PROTESTAN DENGAN PANCASILA 

Di negara Indonesia terdapat suatu agama kepercayaan Kristen

k d l h b h

Page 53: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 53/150

27

masyarakatnya yaitu agam Kristen. Agama Kristen adalah sebuah

kepercayaan yang berdasarkan pada ajaran, hidup, sengsara, wafat dan

kebangkitan Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama Kristen pertama kali

dating ke Indonesia pada abad ke-7. Melalui gereja Assiria (Gereja Timur)

yakni berdiri di dua tempat : Pancuran (sekarang wilayah dari Deli Serdang)

dan Barus (sekarang wilayah Tapanuli Tengah) di Sumatera (645 SM).Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia ternyata nilai-nilai yang

terkandung didalamnya tidak terlepas dari ajaran-ajaran yang ada pada

agama Kristen. Disini terdapat kolerasi antara nilai dalam ajaran Kristen dan

pancasila. Disini dijabarkan bahwa tiap butir pancasila terdapat kolerasi

yangdikatakan diatas tadi.

Butir demi butir dari kelima sila Pancasila dalam penjelasannya jelas

tidak bertentangan dengan Al-Kitab, dalam pelaksanaannya secara

keseluruhan dapat mendukung pengembangan kegiatan setiap agama yang

ada di Indonesia. Penjelasan butir demi butir dari kelima butir Pancasila

yang erat hubungannya dengan Al-Kitab adalah:

1.  Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila ini dapat memberikan suatu kebebasan ruang gerak bagi

kemerdekaan beragama, setiap orang harus meyakini adanya Tuhan Yang

maha Esa dan memberikan kebebasan untuk memeluk agamanya masing-

masing.

Page 54: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 54/150

 

Penjelasan Al-Kitab: Tuhan Yang Maha Esa adalah Tuhan Yang Maha

Kuasa, sebagai mana jelas dalam tindakannya Penciptaan langit dan bumi.

(Kejadian 1:1-27). Tuhan Yang Maha Esa adalah Tuhan Yang Maha Kasih (1h ) h h d l h h h l

Page 55: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 55/150

28

Yohanes 4:8). Tuhan Yang Maha Esa adalah Tuhan Yang Maha Penolong,

Tuhan Khalik Langit dan Bumi beserta segala isinya (Mazmur. 121:1-2) 

2.  Sila kemanusiaan yang adil dan beradab

Sila ini menjelaskan bahwa Bangsa Indonesia harus meningkatkan

martabat manusia, dan dapat menikmati hak-haknya dan melaksanakan

tanggung jawabnya.

Penjelasan Al-Kitab:

Manusia itu agung dan mulia karena manusia adalah satu-satunya

mahluk hidup yang dibentuk atau diciptakan Allah (Kejadian: 1:22)

3.  Sila Persatuan Indonesia

Sila ini menjelasakan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan

demi keselamatan bangsa dan negara, mendahulukan kepentingan

masyarakat dari kepentingan pribadi walaupun berbeda-beda kita tetap

satu.

Penjelasan Al-Kitab:

“Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya

sendiri…” (Roma 14:7a) 

4.  Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

Sila ini menjelaskan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain,

mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan, musyawarah

untuk mancapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

Page 56: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 56/150

 

Penjelasan Al-Kitab:

“Kasih itu sabar, Kasih itu murah hati……” (I. Korintus. 13:14) 

“Tidak mengambil keuntungan diri sendiri” (I. Korintus. 13:5)  5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Page 57: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 57/150

29

5.  Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sila ini menjelaskan, untuk bersikap adil, suka memberikan

pertolongan kepada orang lain.

Penjelasan Al-Kitab:

“Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim

belalah hak orang-orang yang sengsara dan orang yang kekurangan”.

(Mazmur 82:3) 

Dengan demikian menurut orang Kristen sila-sila dalam Pancasila

tidak bertentangan dengan Al-Kitab bahkan dalam pelaksanaannya secara

konsekuen/mendukung apa yang terdapat dalam Al-Kitab.

4.  KORELASI PANCASILA DENGAN AGAMA KONGHUCHU 

Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu

Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya

adalah Rujiao (儒教) yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati,

terpelajar dan berbudi luhur. Khonghucu memang bukanlah pencipta agama

ini melainkan beliau hanya menyempurnakan agama yang sudah ada jauh

sebelum kelahirannya seperti apa yang beliau sabdakan: “Aku bukanlah

pencipta melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut”.

Ajaran ini dikembangkan oleh muridnya Mensius ke

seluruh Tiongkok dengan beberapa perubahan. Kong Hu Cu disembah

sebagai seorang dewa dan falsafahnya menjadi agama baru, meskipun dia

sebenarnya adalah manusia biasa. Pengagungan yang luar biasa akan Kong

Page 58: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 58/150

 

Hu Cu telah mengubah falsafahnya menjadi sebuah agama dengan

diadakannya perayaan-perayaan tertentu untuk mengenang Kong Hu Cu.

Korelasi Pancasila dengan Agama Konghuchu :1.  Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Page 59: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 59/150

30

-  Dalam Ketuhanan Yang Maha Esa, Tentang Tuhan dalam budaya

Tionghoa atau mau digunakan kata Gaya Misterius (Istilah father Van

Schie). Dan konsep keTuhanan budaya Tionghoa itu seperti konsep

budaya India maupun Yunani pra penghancuran agamanya oleh agama

lain. Bahkan beberapa pandangan ada yang mirip-mirip dengan agama-

agama yang diyakini di sebagian Eropa. Buktinya adalah “Diempat

penjuru lautan semua manusia bersaudara” (SABDA SUCI XII : 5). Artinya

: semua manusia sederajat dan berkesempatan sama di hadapan Tuhan,

siapa saja mengamalkan kebaikan dan mengembangkan kodratnya

sebagai makhluk TUHAN pada dasarnya IA adalah seorang KONGHUCU.

-  Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana hubungan

antar sesama manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita

melakukan hubungan dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian

Dao) yang disebut dengan istilah "Tian" atau "Shang Di".

-  Delapan Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui) dalam agama Khonghucu:

a.  Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng Xin Huang Tian)

b.  Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie De)

c.  Sepenuh Iman Menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming Ming)

d.  Sepenuh Iman Percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui Shen)

e.  Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi)

Page 60: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 60/150

 

f.  Sepenuh Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu

Duo)

g. 

Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng Qin JingShu)

Page 61: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 61/150

31

h.  Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)

2.  Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

-  Dalam Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Budaya Tionghoa mengenal

kata "ren" yang berarti adalah kemanusiaan. Bahkan kata keadilan dan

beradab sudah tertuang dalam banyak aliran filsafatnya.

-  Lima Hubungan Sosial (Wu Lun):

a.  Hubungan antara Pimpinan dan Bawahan

b.  Hubungan antara Suami dan Isteri

c.  Hubungan antara Orang tua dan anak

d.  Hubungan antara Kakak dan Adik

e.  Hubungan antara Kawan dan Sahabat

-  Berdasarkan kitab Zhong Yong agama adalah bimbingan hidup karunia

Tian/Tuhan Yang Maha Esa (Tian Shi) agar manusia mampu membina diri

hidup di dalam Dao atau Jalan Suci, yakni "hidup menegakkan Firman

Tian yang mewujud sebagai Watak Sejati, hakikat kemanusiaan". Hidup

beragama berarti hidup beriman kepada Tian dan lurus satya

menegakkan firmanNya.

-  Budaya Tionghoa mengenal kata "ren" yang berarti adalah kemanusiaan.

Bahkan kata keadilan dan beradab sudah tertuang dalam banyak aliran

filsafatnya. Seorang umat KONGHUCU bercita –cita menjadi seorang

KONGHUCU, SUSILAWAN, INSAN KAMIL yang tidak menunjukkan

Page 62: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 62/150

 

tentang suatu golongan atau kelompok atau suku, melainkan seorang

yang benar –benar bercita –cita senantiasa menjunjung tinggi kebajikan

(SABDA SUCI VI : 13).3.  Sila ketiga: Persatuan Indonesia

Page 63: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 63/150

32

-  Dalam Persatuan Indonesia, adalah salah pandangan beberapa orang

Tionghoa yang kebetulan beragama lain ( Ini bukan bertujuan

meributkan agama, tapi fakta yang tertulis dalam sejarah ) pada masa

ORLA yang beranggapan bahwa agama Khong Hucu berkiblat pada negri

leluhur. Kong Zi tidak pernah mengatakan harus berkiblat pada negri

leluhur, tapi mengabdilah pada negara tempat kamu tinggal dan menjadi

warga negaranya dan jagalah. Arti kata guo yang berarti adalah tembok

wilayah, satu orang memegang tombak sudah bermakna harus menjaga

keutuhan wilayah atau negara. Jika anda perhatikan, jauh sebelum

konsep republik Indonesia sudah ada banyak tokoh-tokoh Tionghoa yang

berjuang bahu membahu dengan tokoh-tokoh suku lain menentang

penjajahan Belanda. Buktinya adalah “Tanah air harus dijaga dari

generasi ke generasi, tidak boleh ditinggalkan sekedar pertimbangan

pribadi, bersiaplah untuk mati, tetapi jangan pergi”. (BINGCU I B : 15 : 3) 

4.  Sila keempat: Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/ perwakilan

-  Dalam Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan, terdapat di konsep Ru Jiao terhadap

masalah negara dan masyarakat. Buktinya adalah “Di dalam menjalankan

5 perkara diatas nabi KONGHUCU memberikan 3 pusaka sebagai

Page 64: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 64/150

 

kebajikan yang harus dilaksanakan yaitu KEBIJAKSANAAN, CINTA KASIH,

BERANI”. (Tengah Sempurna : XIX : 8). 

- Mensius adalah seorang filsuf Tiongkok. Ia adalah penerusajaran Khonghucu/Kongzi yang hidup sekitar 300 tahun setelah wafatnya

Khonghucu sering melakukan pembicaraan dengan para Raja atau

Page 65: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 65/150

33

Khonghucu sering melakukan pembicaraan dengan para Raja atau

penguasa pada masa itu untuk meyakinkan mereka agar supaya menjadi

pemimpin yang benar dan bermoral. Disamping itu pula beliau

mengajarkan tentang demokrasi dalam pemerintahan, karena seorang

Raja atau pemimpin itu dipercaya mendapatkan mandat dari Tian

(Langit) atau disebut dengan Tian Ming. Dia harus bertindak sebagai

ayah bunda rakyatnya. Ditegaskannya pula bahwa :"Tuhan melihat

seperti halnya rakyat melihat, dan Tuhan mendengar seperti halnya

rakyat mendengar".

5.  Sila kelima: Kesejahteraan sosial bagi seluruh rahyat indonesia

-  Dalam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia , bisa dilihat konsep

min yi shi wei tian, juga prinsip menghargai sesama yang diajarkan Kong

Zi. Buktinya adalah “Apa yang diri sendiri tiada inginkan, janganlah

diberikan kepada orang lain” (SABDA SUCI XII : 2), “Seorang yang berperi

Cinta Kasih ingin dapat tegak maka IA berusaha agar orang lainpun tegak,

IA ingin maju maka IA harus berusaha agar orang lainpun maju” (SABDA

SUCI VI : 20)

-  Agama konghucu di Indonesia tidak hanya mengajarkan kepada

penganutnya bagaimana seseorng berbakti kepada Tian (Tuhan yang

maha esa) orang tua, orng yang lebih tua, para pemimpin, tapi juga

Page 66: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 66/150

 

mengajarkan tata cara melakukan ibadah kepada Tian, Nabi, orang-orang

suci, leluhur dan lain-lain.

E. HUBUNGAN PANCASILA DENGAN AGAMA HINDU1.  Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

a  Eko Narayanad Na Dwityo 'Sti Kaccit artinya hanya satu Tuhan sama

Page 67: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 67/150

34

y y y y

sekali tidak ada duanya.

b  Ekam Sat Viprah Bahuda Wadanti artinya hanya satu (Ekam) Hyang

Widhi (sat=hakekat) hanya orang yang bijaksana (Viprah)

menyebutkan (Wadanti) dengan banyak nama (Bahuda). Sesuai

dengan fungsinya Hyang Widhi Wasa juga disebut dengan Tri Sakti

yang terdiri dari Brahma adalah fungsinya sebagai pencipta

(Utpatti), Wisnu yang fungsinya sebagai pelindung, pemelihara

dengan segala kasih sayangnya (Shiti) dan Siwa fungsinya sebagai

melebur (Pralina) dunia beserta isinya dan mengembalikan dalam

peredarannya ke asal (sangkan paran) yaitu kembali ke asal.

2.  Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

a  Baba (1995 : 2) menekankan bahwa kebutuhan dan kewajiban

utama dalam hidup manusia adalah menjadi manusiawi. Apa pun

kesarjanaan, kedudukan atau wewenang kita, janganlah

mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.

b  Konsep tri semaya yakni persepsi orang Bali terhadap waktu.

Menurut orang Bali masa lalu (athita), masa kini (anaghata) dan

masa yang akan datang (warthamana) merupakan suatu rangkaian

waktu yang perbuatan saat ini juga menentukan kehidupan di masa

yang akan datang.

Page 68: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 68/150

 

c  Dalam kutipan sloka suci ditegaskan bahwa melakukan sesuatu

yang terbaik, termulia, terhormat tidak dapt dipisahkan satu

dengan lainnya. Kehidupan manusia pada saat ini ditentukan olehhasil perbuatan di masa lalu, dan , terbijaksana dimulai dan diri

sendiri yang pada akhirnya untuk dipersembahkan selain untuk diri

Page 69: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 69/150

35

sendiri tetapi juga untuk pihak lain, orang lain, warga lain, sesama

lain, suku lain, adat lain, negara lain, bangsa lain dan sebagainya

d  Dalam agama Hindu hubungan-hubungan harmonis ini disebut Tri

Hita Karana. Hubungan yang harmonis antara manusia dengan

Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan

alam lingkungan dimana ia hidup dan mencari kehidupan.

Manusia yang manusiawi adalah manusia yang anti kekerasan.

"Ahimsa paramo dharmah" Ahimsa atau pantang-kekerasan adalah

agama atau kebenaran tertinggi.

3.  Sila ketiga: Persatuan Indonesia

a.  Menghayati dan mengamalkan ideologi bangsanya serta tunduk

dan patuh menjalankan ketentuan konstitusional yang berlaku.

Ketentuan ini dinyatakan di dalam Veda Smrti adhyaya VII sloka 13,

14 dan 18 yang berbunyi sebagai berikut:

b  "Tasmaddharmam anistesu sa vyavasyennaradhipah, anistam

capyanistesu

tam dharmam na vicalayet "

c  Tasyarthe sarvabhutanam goptaram dharmamatmajam, brahma

tejomayam dandam asrjat purva isvarah "

Page 70: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 70/150

 

d  "Dandah sasti prajah sarva danda evabhiraksati, danda suptesu jagarti

danda dharmam vidurbudhah "

Artinya :a  " Karena itu hendaknya jangan seorangpun melanggar undang-undang

yang dikeluarkan oleh raja baik karena menguntungkan seseorang

Page 71: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 71/150

36

maupun yang merugikan pihak yang tidak menghendaki "

b  " Demi untuk itu, Tuhan telah menciptakan Dharma, pelindung semua

mahluk, penjelmaannya dalam wujud undang-undang, merupakan

bentuk kejayaan Brahman Yang Esa"

c  " Sangsi hukum itu memerintah semua mahluk, hukum itu yang

melindungi mereka, hukum yang berjaga selagi orang tidur, orang -

orang bijaksana menyamakannya dengan dharma "

d  " Dalam lontar Sutasoma disebutkan juga bahwa Bhineka Tunggal Ika, tan

hana Dharma mangrwa, yang artinya berbeda-beda tetapi satu tidak ada

dharma yang dua.

4.  Sila keempat: Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/ perwakilan

a  "Semoga musyawarahmu mencapai mufakat, semoga sidangmu

mencapai tujuan bersama, bersama dalam pikiran, dan pikiran-pikiran itu

menjadi satu. Tujuan bersama Kuletakkan di depanmu. Dan memuja

dengan persembahan bersama. Semoga tujuanmu sama, dan hatimu

dalam satu pertujuan, dan semua kamu dalam satu pikiran. Dengan

demikian kamu akan hidup sejahtera bersama." Rig Veda 10.191., 2-4

b.  "Marilah kita rukun dan damai dengan orang kita, dan damai dengan

orang asing di antara kita. Tuhan yang suci menciptakan di antara kita

Page 72: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 72/150

 

dan orang-orang asing sebuah persatuan hati. Semoga kita bersatu

dalam pikiran, bersatu dalam tujuan-tujuan kita, dan tidak berperang

terhadap jiwa suci dalam diri kita. Semoga teriakan perang tidak munculdi tengah-tengah orang yang terbunuh. Dan tidak ada anak panah jatuh

di fajar menyingsing." Atharva Veda 7. 53, 1-2.

5 Sil k li K j ht i l b i l h h t i d i

Page 73: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 73/150

37

5.  Sila kelima: Kesejahteraan sosial bagi seluruh rahyat indonesia

Budaya Ngarap, berdasarkan Tattwa- Tattwa dalam Sarasamuçcaya dan

Itihasa Bharatayuda adalah suatu rangkaian kerja gotong royong dalam

upacara pitra yadnya yang dilakukan pada waktu pengusungan sawa /

 jenazah dan balai ke tempat pembersihan / mepeningan, kemudian dari

tempat pembersihan ke balai, dan balai ke tempat pengusungan (wadah,

bade, papaga, dan lain- lain) kemudian pengangkatan sawa / jenazah dari

wadah ke tempat pembasmian / penguburan.

Page 74: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 74/150

 

BAB II

KORELASI PANCASILA DENGAN BUDAYA INDONESIA

A.  LATAR BELAKANG

Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai

Page 75: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 75/150

38

Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai

budaya, karena adanya kegiatan dan pranata khusus. Perbedaan ini justru

berfungsi mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial

masyarakat tersebut. Pluralisme masyarakat, dalam tatanan sosial,

agama dan suku bangsa, telah ada sejak nenek moyang, keragaman

budaya yang dapat hidup berdampingan, merupakan kekayaan dalam

budaya Nasional. Kebudayaan dalam Pancasila dapat dimengerti dari sila

“PersatuanIndonesia” yang berarti sebuah pluralisme, dan teosentrisme

dari semangat sila yang pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Demokrasi Kebudayaan itu harus mampu memberikan masa depan

yang lebih baik. Menurut bahasa sansekerta Pancasila berasal dari dua kata

yakni “panca” yang berarti “lima” dan “sila” yang berarti “asas atau prinsip”.

Sehingga dapat disimpulkan pancasila mengandung arti lima buah prinsip

atau asas. Sedangkan kebudayaan menurut Selo Soemardjan dan

Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dancipta masyarakat.

Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang berdasarkan

pancasila. Karena dari segi Pancasila terkandung kebudayaan yang

menekankan persatuan. Selain itu, dari segi pengertian Pancasila juga

merupakan lima butir prinsip atau asas yang   harus dijunjung tinggi

Page 76: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 76/150

 

oleh kita sebagai bangsa Indonesia. Sedangkan kebudayaan merupakan

sarana hasil sebuah karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sehingga

Pancasila tercipta berdasarkan Kebudayaan. Kaitan diantara keduanyabegitu erat sehingga timbal balik antara Pancasila dn Kebudayaan dapat

terjadi dengan signifikn karena keduanya saling berhubungan

SILA 1: Ketuhanan Yang Maha Esa

Page 77: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 77/150

39

1.  Minang, Sumatera Barat

Indonesia jaman dahulu adalah untuk upacara keagamaan.

Menhir di gunakan sebagai pemujaan arwah nenek moyang. Pemujaan

arwah nenek moyang ini merupakan salah satu ibadah kepercayaan

animisme. Pada zaman dahulu nenek moyang orang minang menganut

kepercayaan animism. Dalam kepercayaan animism, mereka percaya

bahwa roh orang yang telah meninggal mempunyai pengaruh yang

kuat terhadap kehidupan jalan masyarakat, termasuk kesejahteraan

dan kesejahteraan tanaman. Untuk pemujaan ini di bangunlah sebuah

menhir. Dengan begitu mereka menjadikan menhir tersebut untuk

menyembah para arwah nenek moyang.

Pada zaman sekarang, menhir tidak lagi di gunakan sebagai

sarana untuk menyembah para roh atau arwah nenek moyang, hal ini

disebabkan karena orang jaman sekarang terutama masyarakat

Minangkabau sangat wajib menganut agama islam. Masyarakat

Minangkabau telah maju. Sejak masuknya agama islam ke

Minangkabau, menhir sudah lama di tinggalkan. Masyarakat mulai

menyadari agama yang benar adalah agama islam.

Page 78: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 78/150

 

Dan orang Minang wajib menyembah Allah swt. Meskipun

sekarang ini menhir tidak berguna lagi untuk beribadah, melainkan

menhir sekarang dugunakan untuk wisata juga sebagai penelitiansejarah bagi para peneliti. Untuk menjaga nilai sejarah masyarakat

Minangkabau membiarakan menhir-menhir tersebut di tempatnya

berada sesuai yang telah di tempatkan oleh masyarakat atau nenek

Page 79: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 79/150

40

moyang kita pada zaman dahulu. Dan juga membiarkan dalam bentuk

aslinya supaya mudah di pelajari.

2.  Bima, NTT

Kepercayaan Makakamba – Makakimbi

Kepercayaan ini merupakan kepercayaan asli penduduk Dou

Mbojo. Sebagai media penghubung manusia dengan alam lain dalam

kepercayaan ini, diangkatlah seorang pemimpin yang dikenal dengan

nama Ncuhi Ro Naka. Mereka percaya bahwa ada kekuatan yang

mengatur segala kehidupan di alam ini, yang kemudian mereka sebut

sebagai “Marafu”. Sebagai penguasa alam, Marafu dipercaya

menguasai dan menduduki semua tempat seperti gunung, pohon

rindang, batu besar, mata air, tempat-tempat-tempat dan barang-

barang yang dianggap gaib atau bahkan matahari. Karena itu, mereka

sering meminta manfaat terhadap benda-benda atau tempat-tempat

tersebut. Selain itu, mereka juga percaya bahwa arwah para leluhur

yang telah meninggal terutama arwah orang-orang yang mereka

hormati selama hidup seperti Ncuhi, masih memiliki peran dan

menguasai kehidupan dan keseharian mereka. Mereka percaya, arwah-

Page 80: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 80/150

 

arwah tersebut tinggal bersama Marafu di tempat-tempat tertentu

yang dianggap gaib.

Masyarakat asli juga memiliki tradisi melalui ritual untukmenghormati arwah leluhur, dengan mengadakan upacara pemujaan

pada saat-saat tertentu. Upacara tersebut disertai persembahan

sesajen dan korban hewan ternak yang dipimpin oleh Ncuhi. Tempat-

b b d k l d “ f

Page 81: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 81/150

41

tempat pemujaan tersebut biasa dikenal dengan nama “Parafu Ra

Pamboro”. 

3.  Batak

Sebelum Injil masuk, suku Batak adalah suku penyembah

berhala. Kehidupan agamanya bercampur, antara menganut

kepercayaan animisme, dinamisme dan magi. Ada banyak nama dewa

atau begu (setan) yang disembah, seperti begu djau (dewa yang tidak

dikenal orang), begu antuk  (dewa yang memukul kepala seseorang

sebelum ia mati), begu siherut (dewa yang membuat orang kurus

tinggal kulit), dan lainnya.

Sebelum masuknya pengaruh agama

Hindu, Islam, dan Kristen ke tanah

Batak, orang Batak pada mulanya

belum mengenal nama dan istilah

‘dewa-dewa’. Kepercayaan orang Batak

dahulu (kuno) adalah kepercayaan

kepada arwah leluhur serta

kepercayaan kepada benda-benda mati. Benda-benda mati dipercayai

memiliki tondi (roh) misalnya: gunung, pohon, batu, dll yang kalau

Page 82: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 82/150

 

dianggap keramat dijadikan tempat yang sakral (tempat sembahan).

Orang Batak percaya kepada arwah leluhur yang dapat menyebabkan

beberapa penyakit atau malapetaka kepada manusia. Penghormatandan penyembahan dilakukan kepada arwah leluhur akan

mendatangkan keselamatan, kesejahteraan bagi orang tersebut

maupun pada keturunan. Kuasa-kuasa inilah yang paling ditakuti dalam

kehidupan orang Batak di dunia ini dan yang sangat dekat sekali

Page 83: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 83/150

42

kehidupan orang Batak di dunia ini dan yang sangat dekat sekali

dengan aktifitas manusia.

Sebelum orang Batak mengenal tokoh dewa-dewa orang India

dan istilah ‘Debata’, sombaon yang paling besar orang Batak (kuno)

disebut ‘Ompu Na Bolon’ (Kakek/Nenek Yang Maha Besar). Ompu

Nabolon pada awalnya bukan salah satu dewa atau tuhan tetapi dia

adalah yang telah dahulu dilahirkan sebagai nenek moyang orang

Batak yang memiliki kemampuan luar biasa dan juga menciptakan adat

bagi manusia. Tetapi setelah masuknya kepercayaan dan istilah luar

khususnya agama Hindu; Ompu Nabolon ini dijadikan sebagai dewa

yang dipuja orang Batak kuno sebagai

nenek/kakek yang memiliki kemampuan luar biasa. Untuk

menekankan bahwa ‘Ompu Nabolon’ ini sebagai kakek/nenek yang

terdahulu dan yang pertama menciptakan adat bagi manusia, Ompu

Nabolon menjadi ‘Mula Jadi Nabolon’ atau ‘Tuan Mula Jadi Nabolon’.

Karena kata Tuan, Mula, Jadi berarti yang dihormati, pertama dan yang

diciptakan merupakan kata-kata asing yang belum pernah dikenal oleh

orang Batak kuno. Selanjutnya untuk menegaskan pendewaan bahwa

Ompu Nabolon atau Mula Jadi Nabolon adalah salah satu dewa

Page 84: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 84/150

 

terbesar orang Batak ditambahkanlah di depan Nabolon atau Mula Jadi

Nabolon itu kata ‘Debata’ yang berarti dewa (=jamak) sehingga

menjadi ‘Debata Mula Jadi Nabolon’. 

4.  Bali

Agama Hindu

Page 85: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 85/150

43

berkembang ke seluruh dunia

dengan kitab sucinya Weda,

disesuaikan dengan budaya lokal

(local genius). Sebagai payung

dalam perkembangannya. Di Bali

Agama Hindu berkembang sesuai

dengan pola kehidupan masyarakat Bali yang mayoritas sebagai petani.

Sebelum Agama Hindu masuk ke Bali, masyarakat Bali telah memiliki

kepercayaan yang disebut dengan Agama Nusantara atau

Agama nenek moyang. Agama nenek moyang ini meletakan

dasar pada hal-hal mistik yang mampu melindungi masyarakat Bali.

Sebagai wadah untuk meyakini kepercayaan ini dibuktikan dengan

adanya sekta-sekta yang berkembang di Bali. Sekta-sekta tersebut

adalah :

a.  Sekta Pasupatya, ditandai dengan Lingga sebagai perlambang

Dewa Siva.

Page 86: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 86/150

 

Lingga tersebut banyak dijumpai pada pura atau tempat-tempat

suci atau tempat-tempat yang sudah kuno. Dan Matahari sebagai

manifestasi Tuhan dan surya sewana sebagai penghayatannya.b. Sekta Bairawa, pada umumnya ditandai dengan perwujudan Dewa

Siva yang berwajah angker yang menyeramkan. Penghayatannya

lebih  ditujukan kepada Dewa Durga. Sering juga disebut

Tantrisme, selanjutnya  kita kenal aliran Niwerti Marga atau

Page 87: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 87/150

44

Tanrisme kiri dan Prawerti atau Tantrisme kanan. Tandanya suka

makan darah, tuak , daging (lawar), komoh (daging mentah

dicampur air darah mentah).

c. Sekta Waisnawa mempunyai ciri-ciri pemujaan terutama ditujukan

kepada Dewi Sri , Dewa Wisnu sebagai lambang kemakmuran,

sumber kehidupan Dewa Wisnu (Wisnu Padha).

d. Sekta Budha atau Sogatha ditandai dengan ciri-ciri suatu mantram

disebut Tipeyetha mantram, disimpan di Pejeng dalam bentuk

tulisan stupika. Juga ditemikan Bodhisatwa di Bedulu, di Pura

Genuruan, Arca Bodhisatwa di Pura Galang Sanja Pejeng, arca-arca

di Goa Gajah. Semua bukti-bukti itu sebagai tanda bahwa sekta

tersebut telah ada jauh sebelum Empu Kuturan

datang ke Bali.

e. Sekta Pertapa di Bali, tidak jelas lagi terlihat karena telah menyatu

dengan Sekta Siva Sidhiyanta dengan ditandai kitab Manawa

Dharma, Purwa Digama, Adigama, Kutara dan lainnya.

f. Sekta Rsi , pada umumnya pengikutnya berasal dari kesatria wangsa,

kemudian berdwijati  menjadi Dewa Rsi , Raja Rsi  atau raja-raja

Page 88: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 88/150

 

yang kemudian berwanaprasta selanjutnya menjadi Rsi  atau

Pandita. Kelompok ini semua disebut Brahmana karena telah

disumpah Sastra Weda.g. Sekta Pasupateya, pada umumnya aliran ini memuja Surya.

Pemujaan ini dilakukan pada waktu matahari terbit dan matahari

terbenam, terkenal dengan istilah surya sewana, dan tata

aturannya termuat di dalam lontar, semua apa yang telah

Page 89: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 89/150

45

dilakukan di dalam melakukan surya sewana tersebut merupakan

bukti bahwa seseorang telah melakukan yadnya menurut

Pasupatiya.

h. Sekta Ganapatya, pada umumnya pemujaan itu ditujukan pada

Ganesa atau Dewa Angin dan pada tempat-tempat yang sangat

berbahaya tersebut ditempatkan patung Ganesa (Ganesa = angin).

i. Sekta Budha Mahayana, dimana Empu Kuturan sebagai penganut

utamanya juga akan melebur kesatu bentuk yang dikenal dengan

paham Tri Murti nya, dimana semuanya tercakup di dalamnya dan

saling mengisi dengan yang lainnya. Ciri-ciri lainnya sudah tidak

tampak lagi. Demikianlah asal usul dari terciptanya paham ajaran Tri 

Sakti  hingga mengalami perkembangan dari masa ke masa hingga

saat ini (Manik Mas dkk., tt : 10-11). Empu Kuturan

mengharmoniskannya menjadi konsep Tri Murti  yaitu Brahma

Wisnu, dan Siva yang distanakan pada desa adat dengan Tiga

Parahyangan yang disebut dengan Kahyangan Tiga yaitu Pura Puseh

untuk pemujaan Dewa Wisnu, Pura Desa untuk pemujaan Dewa

Brahma, dan Pura Dalem untuk pemujaan Dewa Siva.

Page 90: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 90/150

 

5. Papua

A. Suku Asmat

Orang Asmat yakinbahwa mereka adalah keturunan

dewa yang turun dari dunia gaib

yang berada di seberang laut di

belakang ufuk, tempat matahari

terbenam tiap hari Menurut

Page 91: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 91/150

46

terbenam tiap hari. Menurut

keyakinan orang Asmat, dewa

nenek-moyang itu dulu mendarat

di bumi di suatu tempat yang jauh di pegunungan. Dalam

perjalanannya turun ke hilir sampai ia tiba di tempat yang kini

didiami oleh orang Asmat hilir, ia mengalami banyak petualangan.

Konsep tradisional orang Asmat tentang hidup

didasarkan pada keyakinan akan adanya suatu daerah di seberang

ufuk terurai tadi. Kerena itu apabila nenek-moyang mengendaki

kelanjutan keturunan, mereka mengirimkan suatu ruh tertentu ke

bumi melalui seberkas sinar matahari, yang mendarat di atas atap

rumah tempat tinggal wanita yang telah ditakdirkan menjadi ibu

anak asal ruh tadi. Wanita itu akan hamil dan kemudian melahirkan

bayi. Walaupun orang Asmat tahu bahwa hubungan seks berkaitan

dengan kelahiran bayi, fungsinya hanya untuk memberi bentuk

sebagai manusia kepada ruh yang masuk ke dalam kandungan ibu

itu. Dalam hal ini peranan ayah si bayi sama dengan seorang

Page 92: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 92/150

 

pemahat patung yang memberi bentuk kepada kayu yang

disediakan oleh alam kepadanya (Zegwaard 1953).

Orang Asmat yakin bahwa di lingkungan tempat tinggalmanusia juga diam berbagai macam ruh yang mereka bagi dalam

tiga golongan, yaitu:

  yi-ow, atau ruh nenek moyang yang sifatnya pada dasarnya

baik, terutama bagi keturunannya.

osbopan, atau ruh jahat yang membawa penyakit dan bencana.

Page 93: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 93/150

47

  osbopan, atau ruh jahat yang membawa penyakit dan bencana.

  dambin-ow atau ruh jahat orang yang mati konyol (Zegwaard

1953)

Ruh-ruh yi-ow adalah penjaga hutan-hutan sagu, danau-

danau dan sungai-sungai yang penuh ikan dan hutan-hutan yang

penuh binatang buruan. Orang Asmat berkomunikasi secara

simbolis dengan para yi-ow dengan berbagai upacara sajian

berulang yang biasanya dipimpin oleh ndembero, atau pemuka

upacara.

Ruh-ruh ozbopan dianggap menghuni beberapa jenis

pohon tertentu, gua-gua yang dalam, batu-batu besar yang

mempunyai bentuk khusus, tetapi juga hidup dalam tubuh jenis-

 jenis binatang tertentu. Sakit dan bencana biasanya disebabkan

oleh ruh jahat, yang juga harus dipuaskan oleh manusia dengan

berbagai macam upacara sajian. Berbeda dengan upacara-upacara

sajian untuk berkomunikasi dengan para yi-ow, upacara sajian

kepada para osbopan tak dilakukan secara berulang, tetapi hanya

kalau ada orang yang sakit dan bila terjadi bencana. Ruh-ruh itu

Page 94: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 94/150

 

diupayakan agar tidak terlampau sering mendekati tempat tinggal

manusia, dengan melakukan serangkaian pantangan, dan kadang-

kadang dengan ilmu gaib protektif.

B. Suku Arso

Dasar religi orang Arso adalah

penghormatan pada roh-roh

Page 95: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 95/150

48

nenek moyang yang upacaranyadipusatkan pada pesta dansa,

atau yages. Orientasi, konsep-

konsep serta kegiatan-kegiatan

keagamaan ditujukan kepada upacara terima kasih atas keselamatan

dan minta pertolongan untuk mengatasi kegagalan-kegagalan dalam

pelbagai segi kehidupan.

Konsep keagamaan orang Arso yang terpenting adalah

sebutan terhadap Tuhan utamanya, yang mereka puji dan sembah,

yaitu Chaimbo, dewa yang dianggap menciptakan dan memiliki langit,

bumi dan segala isinya, termasuk manusia dan pada fowor, atau roh.

Menurut hirarkinya, Tuhan membawahi tiga makhluk halus, yaitu

fowor, atau manusia ruh, keti dan yonggoway. Chaimbo menjelma

menjadi mata air, gunung, dan hutan, di samping menjaga agar hak

kekuasaannya tidak bisa pindah kepada orang lain. Orang Arso paling

takut akan yonggoway, karena roh itu bertugas untuk mencabut

nyawa orang.

Page 96: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 96/150

 

6. Baduy-Banten

Dasar religi orang Baduy ialah

penghoramatan ruh nenek

moyang dan kepercayaan

kepada satu kuasa, Batara

Page 97: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 97/150

49

Tunggal. Keyakinan mereka itu

disebut Sunda Wiwitan atau

agama Sunda Wiwitan.

Orientasi, konsep-konsep dan kegiatan-kegiatan keagamaan

ditujukan kepada pikukuh agar supaya orang hidup menurut alur itu

dalam menyejahterakan kehidupan Baduy dan dunia ramai (orang

Baduy dari hirarki tua dan dunia ramai keturunan yang lebih muda).

Mereka bertugas menyejahterakan dunia melalui tapa (perbuatan,

bekerja) dan pikukuh apabila Kanekes sebagai inti jagat selalu

terbelihara baik, maka seluruh kehidupan akan aman sejahtera.

Gangguan terhadap inti bumi ini berakibat fatal bagi

seluruh kehidupan manusia di dunia. Konsep keagamaan dan adat

terpenting yang menjadi inti pikukuh Baduy tanpa perubahan apa

pun, seperti dikemukakan oleh peribahasa “lojor teu meunang

dipotong, pondok teu meunang disambung” (panjang tak boleh

dipotong, pendek tak boleh disambung). Konsep-konsep itu tidak

berada dalam diri orang Baduy sendiri yang kekuatannya tergantung

Page 98: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 98/150

 

dari tindakan atau perbuatan seseorang. Konsep pikukuh merupakan

pengejawantahan dari adat dan keagamaan yang ditentukan oleh

intensitas konsep mengenai karya dan keagamaan. Denganmelaksanakan semuanya itu orang akan dilindungi oleh kuasa

tertinggi, Batara Tunggal, melalui para guriang yang dikirim oleh

karuhun dan Batara Tunggal karena orang tidak patuh kepada

pikukuh, hakikat agama Sunda Wiwitan.

7. Kalimantan

Page 99: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 99/150

50

A. Suku Dayak

Masyarakat Dayak

memiliki keyakinan tentang

wujud tertinggi dimana segala

kekuatan yang ada di jagad raya

berasal dari Yang Tunggal.

Wujud tertinggi itu menguasai

manusia, dewa, roh halus, dan roh leluhur. Dewa dan roh halus

diberi tugas untuk menjaga dan menguasai suatu tempat tertentu

dalam dunia ini, sehingga untuk mewujudkan keyakinan tersebut,

orang Dayak senantiasa melakukan hubungan religius dengan

Jubata, roh leluhur, dan roh halus yang banyak memberikan

pertolongan dalam kehidupan mereka.

Kebanyakan orang Dayak tidak mengabdi kepada Tuhan

Yang Maha Esa (zaman dulu-penulis), namun sikap keyakinannya

tidak dapat dikategorikan dalam animisme, sebab agama justru

berkembang dari asumsi dasar bahwa di dalam alam terdapat daya

Page 100: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 100/150

 

hidup atau kekuatan hidup dalam benda-benda tertentu atau

gejala-gejala alam, seperti sungai yang mengalir deras dan

bergemuruh, gunung yang tinggi, pohon besar, matahari yangbersinar terang, kilat dan petir yang menyambar dahsyat. Daya

hidup atau kekuatan penghidup itulah yang dinamakan roh. Roh itu

kemudian dihubungkan dengan benda-benda dan kemudian dipuja.

Alam dipandang sebagai suatu kekuatan yang mengerikan,

sekaligus mempesonakan. Keindahannya bukan pertama yang

diperhatikan melainkan kedahsyatan dan kekuasaan tertinggi yang

Page 101: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 101/150

51

diperhatikan, melainkan kedahsyatan dan kekuasaan tertinggi yang

terkandung dalam fenomena alam tersebut. Setiap benda atau

beberapa benda tertentu dianggap mempunyai suatu kesakralan

yang dapat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Kekuatan

sakral tersebut dapat pula digunakan untuk membantu beberapa

kegiatan atau pekerjaan manusia, seperti digunakan pamaliatn

(dukun) untuk memanggil roh halus yang kemudian digunakan

untuk membantunya dalam ritual pengobatan. Kekuatan-kekuatan

seperti ini merupakan sebagian dari hierophany yang dimaksud.

Masyarakat Dayak menyebut Tuhan Yang Maha Kuasa

dengan sebutan Ene’ Daniang (sebagian masyarakat Dayak di

Kalbar-penulis) atau Jubata, yakni penguasa jagad raya beserta

isinya. Jubata berada di langit ketujuh. Ia mempunyai enam

bawahan, yaitu; Ne’ Pangedaong, Ne’ Patampa’ yang dipercaya

membuat patung-patung dari tanah liat bentuk menyerupai

manusia. Ne’ Amikng dan Ne’ Pamijar yang memberi napas kepada

manusia. Ne’ Taratatn memberi kesegaran jasmani maupun rohani.

Page 102: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 102/150

 

Ne’ Pangingu memberikan berkat perlindungan, sedangkan Ne’

Pajaji dipercaya yang menjadikan manusia berbudi dan memelihara

hidupnya sampai pada semua keturunannya.4. Menurut kisahpenciptaan nama-nama bawahan itu adalah nama lain dari Jubata,

maksudnya satu pribadi pencipta dengan beberapa nama atau satu

nama dengan berbagai sifat-sifat kekuasaanNya. Hal ini sama hal

nya dengan nama Allah dalam agama Islam yang mempunyai 99

nama sesuai dengan kekuasaan dan kesempurnaannya.

8. Sulawesi Selatan

Page 103: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 103/150

52

Suku Kajang adalah suku yang mendiami desa-desa di

Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Desa suku Kajang yang utama

adalah desa Tana Toa. Selebihnya, mereka tersebar di desa Bonto Baji,

Malleleng, Pattiroang, Batu Nilamung, dan Tambangan.

Ajaran tentang menjaga lingkungan dan kesederhanaan hidup

tersebut tertuang dalam ajaran agama Patuntung, agama suku Kajang.

Patuntung, secara bahasa, berarti penuntun. Penuntun untuk mencari

sumber kebenaran.

Ajaran utama agama Patuntung adalah jika manusia ingin

mendapatakan sumber kebenaran maka manusia harus menyandarkan

diri pada tiga pilar utama: menghormati Turiek Akrakna (Tuhan), tanah

yang diberikan Turiek Akrakna (tana toa atau lingkungan secara umum),

dan nenek moyang (To Manurung atau Ammatoa).

Percaya pada Turiek Akrakna adalah hal mendasar dalam agama

Patuntung. Suku Kajang percaya bahwa Turiek Akrakna adalah sang

Maha Kekal, Maha Mengetahui, Maha Perkasa, dan Maha Kuasa.

Page 104: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 104/150

 

Turiek Akrakna menurunkan perintahnya kepada masyarakat

Kajang melalui  passang (pesan atau wahyu) yang diberikan kepada

manusia pertama yang diturunkan ke dunia, To Manurung atau yangkemudian disebut Ammatoa.

SILA 2: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 

1. Bangsa Indonesia terkenal ramah tamah, sopan santun, lemah lembut

dengan sesama manusia, bukti-buktinya misalnya bangunan padepokan,

pondok-pondok, semboyan aja dumeh, aja adigang adigung adiguna, aja

Page 105: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 105/150

53

kementhus, aja kemaki, aja sawiyah-wiyah, dan sebagainya, tulisan

Bharatayudha, Ramayana, Malin Kundang, Batu Pegat, Anting Malela,

Bontu Sinaga, Danau Toba, Cinde Laras, Riwayat dangkalan Metsyaha,

membantu fakir miskin, membantu orang sakit, dan sebagainya,

hubungan luar negeri semisal perdagangan, perkawinan, kegiatan

kemanusiaan; semua meng-indikasikan adanya Kemanusiaan yang adil

dan beradab.

2. Saling menolong antarwarga

a. Jawa

Saling membantu antar warga di daerah Gamping, Yogyakarta sikap

saling membantu ini sering diterapkan apabila ada orang yang sedang

melaksanakan hajatan atau orang yang terkena musibah, selain

membantu dalam bentuk materi mereka juga membantu dalam bentuk

tenaga, misalnya ikut dalam membersihkan rumah orang yang terkena

musibah tersebut, membantu menyiapkan jamuan untuk para tamu,

mereka membantu sampai tuntas sehingga orang yang terkena

Page 106: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 106/150

 

musibah tersebut tidak terlalu merasa keberatan. Selain itu

masyarakatnya juga kompak untuk membuat desanya terlihat bersih

dengan melaksanakan kerja bakti secara rutin.b. Minang, Sumatera Barat

Orang minang identik dengan sifat saling tolong menolong

antar warganya, hal ini dibuktikan dengan Undang-Undang Nagari.

Barek samo dipikul, ringan samo dijinjing

Saciok bak ayam, sadanciang bak basi,

Sakik basilau, mati bajanguak

S l h b i b h b b i

Page 107: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 107/150

54

Salah batimbang, hutang babayie

Undang-undang dalam Nagari mengatur tata hubungan warga

masyarakat dalam sebuah nagari. Sistem yang dipakai adalah tipikal

masyarakat komunal, dengan ciri-ciri:

  Setiap orang secara alami langsung menjadi warga Nagari

  Demokrasi langsung, karena para Penghulu sangat dekat dengan

masyarakatnya, musyawarah dan mufakat dilaksanakan tanpa

diwakilkan.

  Gotong royong. Kebersamaan dalam menghadapi segala masalah

dalam Nagari

  Social safety net , semua warga Nagari, dapat mengandalkan bahwa

dirinya akan dibantu secara bersama-sama oleh masyarakat jika dia

mengalami kesusahan yang mendesak.

Untuk menjaga hubungan yang harmonis dan saling tolong

menolong antar semua warga, anggota masyarakat Nagari selalu

Page 108: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 108/150

 

berusaha berkomunikasi dengan semua orang dengan bahasa yang

tidak langsung, disebut baso-basi . 

Selain itu, pada rites of passage seperi kelahiran, khitanan,

perkawinan, dan kematian selalu diadakan acara adat dengan format

yang khusus dan baku, tetapi dapat sedikit berbeda antara satu Nagari

dengan Nagari lainnya, sesuai dengan prinsip adat selingkar Nagari.

SILA 3: Persatuan Indonesia

A.  Ikatan Marga

1.  Orang Batak Toba Sumatera Utara

Page 109: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 109/150

55

Marga adalah istilah orang

Batak Toba untuk menyebut leluhur

induk dari silsilah keluarga dan

kekerabatan mereka. Sebagai

sebuah tradisi, marga telah menjadi

identitas dan status social orang

Batak Toba yang masih bertahan

hingga saat ini.

Orang Batak menganut falsafah kekeluargaan dan

kekerabatan yang disebut dengan Tungku nan Tiga (tungku tiga kaki).

Dalam bahasa Batak Toba, falsafah ini disebut Dalihan na Tolu (tungku

posisi duduk). Falsafah ini mengajarkan kepada orang Batak Toba

bahwa sejak lahir hingga meninggal kelak, orang Batak harus jelas

struktur hubungan kekeluargaan dan kekerabatannya. Falsafah

Dalihan na Tolu berisi tiga kedudukan penting orang Batak Toba

Page 110: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 110/150

 

dalam kekerabatan, yaitu hula-hula, tondong, dongan tubu atau sinna

dan boru.

Orang Batak Toba meyakini bahwa bentuk kekerabatanberdasarkan garis ketururunan ini didasarkan pada silsilah (Tamboro)

yang berujung pada si Raja Batak. Berdasarkan keyakinan ini maka

semua orang Batak diyakini pasti memiliki marga.

Kekerabatan orang Batak Toba yang ditentukan berdasarkan

wilayah pemukiman terlihat dari terbentuknya kesepakatan terhadap

tradisi adat-istiadat yang ada di setiap wilayah. Sebagai contoh, orang

Batak yang bermukim diwilayah Mandaililng, mereka akan

Page 111: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 111/150

56

membentuk suatu tradisi adat-istiadat yang memiliki corak sendiri

dibandingkan dengan adat-istiadat suku Batak yang bermukim di

Toba. Hala ini dapat terjadi meskipun orang Batak yang bermukim ini

memiliki daya rekat yang sama kuat dengan kekerabatan yang

berdasarkan keturunan. Hal ini tergambar dalam peribahasa Batak

Toba yang berbunyi “jonok dongan partubu jonokan do dongan

parhundul” yang artinya semua orang menakui bahwa hubungn garis

keturunan adalah sudah pasti dekat, tetapi dalam system kekerabatan

Batak lebih dekat lagi hubungan karena bermukim di satu wilayah.

Page 112: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 112/150

 

2.  Papua Bagian Barat

Suku Biak merupakan suku Melanesia

terbanyak yang menyebar di pantai utaraPapua, karena itu bahasa Biak juga terbanyak

digunakan dan dianggap sebagai bahasa

persatuan Papua. Akibat hubungan daerah-

daerah pesisir Papua dengan Sultan-Sultan

Maluku maka terdapat beberapa kerajaan

lokal (pertuanan) di pulau ini, yang menunjukkan masuknya sistem

feodalisme yang merupakan bukan budaya asli etnik Papua. Kerajaan-

Page 113: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 113/150

57

kerajaan tersebut diantaranya :

a.  Kerajaan Waigeo

b.  Kerajaan Misool/Lilinta (marga Dekamboe)

c.  Kerajaan Salawati (marga Arfan)

d.  Kerajaan Sailolof/Waigama (marga Tafalas)

e.  Kerajaan Fatagar/(marga Uswanas)

f.  Kerajaan Rumbati (marga Bauw)

g.  Kerajaan Atiati (marga Kerewaindżai) 

h.  Kerajaan Sekar (marga Rumgesan)

i.  Kerajaan Patipi

 j.  Kerajaan Arguni

k.  Kerajaan Wertuar (marga Heremba)

l.  Kerajaan Kowiai/kerajaan Namatota

m.  Kerajaan Aiduma

n.  Kerajaan Kaimana

Page 114: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 114/150

 

3.  Seluruh Indonesia

Orang Indonesia memberikan nama Indonesia kepada anak-

anak mereka dengan berbagai cara. Dengan lebih dari 17.000 pulaudan beragam budaya dan bahasa daerah, Indonesia tidak memiliki

satu aturan tertentu dalam pemberian nama. Beberapa suku tertentu

memiliki nama marga yang diturunkan dari orang tua ke anaknya.

Suku-suku lain tidak mengenal nama keluarga. 

Konsep nama keluarga tidak dikenal dalam beberapa budaya

Indonesia, misalnya budaya Jawa. Karena itu, banyak orang sampai

saat ini hanya memiliki satu nama, yaitu nama pemberian. Apabila

Page 115: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 115/150

58

mereka kemudian pergi atau menetap di negara-negara yang

mengharuskan setiap penduduknya untuk memiliki minimal dua

nama (nama pemberian dan nama keluarga), kesulitan dapat terjadi.

Pemecahan yang biasanya diambil adalah mengulang nama tersebut

dua kali.

Beberapa budaya lain memiliki peraturan mengenai nama

keluarga atau nama marga. Dalam budaya Batak dan Minahasa

misalnya, nama marga ayah diwariskan kepada anak-anaknya

(patrilineal) secara turun-temurun. Dalam budaya Minangkabau, pria

yang sudah menikah akan diberikan gelar di belakang namanya,

sedangkan untuk wanita pada umumnya tidak bergelar. Orang Arab-

Indonesia  juga memberikan nama keluarga di belakang namanya,

misalnya Hambali, Shihab, Assegaf, dan lain-lain.

Kemudian orang Jawa,  Bali, dan beberapa orang Madura, 

serta Sunda juga sering menggunakan nama yang berasal dari bahasa

Page 116: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 116/150

 

Sanskerta. Sejak kebijakan pemerintahan Soeharto di zaman Orde

Baru, orang-orang Tionghoa dilarang menggunakan nama Tionghoa

dalam administrasi negara. Sehingga mayoritas dari mereka memilkinama Indonesia di samping nama Tionghoa. Dalam nama

Indonesianya, orang Tionghoa sering menyelipkan nama marga dan

keluarganya. Beberapa contoh: Sudono Salim (marga: Liem), Anggodo

Widjojo (marga: Ang)

SILA 4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan Perwakilan

Sila ke empat yang berbunyi

Page 117: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 117/150

59

Sila ke empat yang berbunyi

“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan” memiliki nilai hikmat dan

musyawarah mufakat. Bangsa Indonesia

sendiri jauh sebelum adanya Pancasila

sudah mengenal system pemecahan

masalah dengan musyawarah mufakat.

Mulai dari masyarakat Sumatera sampai bumi Papua.

1.  Budaya Musyawarah Masyarakat Jawa

Dalam perspektif Jawa, sudah menjadi ketetapan adat manakala sedang

ada masalah, maka penyelesaian masalahnya didekati dengan pendekatan

kemanusiaan yang adil dan beradab. Leluhur orang Jawa mengajarkan “yen

ana dirembug, nanging olehe ngrembug nganti sareh”. Apabila diartikan ke

dalam Bahasa Indonesia yaitu jika sedang menyelesaikan masalah yang

Page 118: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 118/150

 

menyebabkan perselisihan hendaknya dilaksanakan dengan hati tenang

dan kepala yang dingin (Tinarbuko, 2011)

2. 

Budaya Musyawarah Masyarakan MinangkabauProduk budaya Minangkabau yang cukup menonjol ialah sikap demokratis

pada masyarakatnya. Sikap demokratis pada masyarakat Minang

disebabkan karena sistem pemerintahan Minangkabau terdiri dari banyak

nagari, dimana pengambilan keputusan haruslah berdasarkan pada

musyawarah mufakat. Selain itu tidak adanya jarak antara pemimpin dan

rakyat, menjadi faktor lain tumbuh suburnya budaya demokratis di tengah

masyarakat Minang. Hal ini terdapat dalam pernyataan adat bahwa

"pemimpin itu didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting".

Page 119: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 119/150

60

p p g gg g

Dalam budaya Minang juga terdapat pusat gelanggang yang disebut

pemedenan atau gelanggang. Pemedenan yaitu suatu lapangan luas yang

terletak di luar perkampungan, digunakan untuk menyelesaikan

persengketaan antara perorangan, antar kaum,, dan antara nagari yang

tidak dapat diputuskan oleh penghulu masing-masing.

3.  Budaya Musyawarah masyarakat Lombok

Penduduk asli pulau Lombok adalah suku Sasak. Mereka berperawakan

seperti layaknya orang Indonesia, berkulit sawo matang (kalaupun sedikit

gelap itu karena pengaruh sinar matahari). Penduduk Sasak Asli masih

banyak ditemukan di pelosok-pelosok pulau Lombok, khususnya di kaki-

kaki Gunung Rinjani sebelah utara yang rimbun.

Masyarakat suku Sasak sudah menerapkan musyawarah mufakat sejak

sebelum Pancasila sila ke-4 diproklamirkan. Dalam memilih kepala dusun

masyarakat Sasak sudah mengenal musyawarah. Dari hasil musyawarah

Page 120: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 120/150

 

dengan penduduk dusun maka kepala dusun terpilih akan menjabat selama

8 tahun kepengurusan. Selain itu adalah adanya tradisi begundem dan

sangkep yang bisa membuktikan jika masyarakat Sasak sudah mengenalmusyawarah sebelum lahirnya Pancasila. Begundem merupakan kegiatan

musyawarah yang dipimpin oleh seorang kepala dusun (jeroarah) yang

berguna untuk menyelesaikan masalah dalam wilayah dusun. Sedangkan

sangkep adalah kegiatan musyawarah yang dipimpin oleh kepala kampung

(keliang) yang berguna untuk menyelesaikan masalah dengan skala yang

lebih luas dari begundem.

4.  Budaya Musyawarah Masyarakan Tana Toraja

Masyarakat Toraja memiliki lembaga dan organisasi sosial yang mengelola

Page 121: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 121/150

61

kehidupan di lingkungan permukiman pedesaan. Setiap daerah adat besar

terdiri dari beberapa kelompok adat yang dikuasai oleh satu badan

musyawarah adat yang disebut Kombongan Ada’. Setiap Kombongan Ada’

memiliki beberapa penguasa adat kecil disebut Lembang. Di daerah

lembang masih terdapat penguada adapt wilayah yang disebut Bua’.

5.  Budaya Musyawarah masyarakat Bali

Masyarakat Bali mengenal budaya banjar yaitu budaya musyawarah yang

dipimpin oleh ketua adat dan melakukan musyawarah rutin di aula atau

alun-alun di tiap desa. Kegiatan dalam setiap banjar yaitu pembicaraan

seputar upacara adat, ceramah agama, maupun sosialisasi kegiatan

lainnya. Orang-orang yang datang ke Banjar bukan hanya para tetua adat

tetapi seluruh penduduk yang tinggal dalam banjar tersebut.

Page 122: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 122/150

 

6.  Budaya Musyawarah Masyarakat Papua

Suku Asmat

Masyarakat Asmat mengenal sistem kemasyarakatan disebut Aipem.Pemimpin Aipem biasanya mengambil prakarsa untukmenyelenggarakan

musyawarah guna membicarakan suatu persoalan atau pekerjaan.Syarat

untuk dapat dipilih menjadi pemimpin Aipem yaitu harus orang-orang

yangpandai berkelahi, kuat dan bijaksana.

SILA 5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Bukti-bukti adanya korelasi antara nilai sila kelima pancasila, Keadilan

Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dengan kebudayaan tradisional Indonesia

Page 123: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 123/150

62

sudah tampak mulai jaman purba. Hal itu tercermin dari adanya upaya

menimbun hasil tani untuk kepentingan bersama dan bukti-bukti berupa

bangunan misalnya bendungan air, tanggul sungai, tanah desa, sumur

bersama, lumbung desa yang semuanya bisa dimanfaatkan dan digunakan oleh

seluruh penduduk desa dengan adil. Bukti-bukti berupa tulisan berisi karangan,

cerita sejarah misalnya sejarah kerajaan Kalingga, sejarah Raja Air Langga,

Sunan Kali Jaga, Ratu Adil, Jaka Tarub, Tiga Piatu, To Mampatawine To Kai

Langi Mai, dan lain-lain. Bukti-bukti berupa perbuatan misalnya menolong fakir

miskin, adat menerima tamu. Contoh bukti lainnya yaitu :

1. Batak

-  Pada umumnya masyarakat batak bercocok tanam padi di sawah

dan ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan

marga. Setiap kelurga mendapat tanah tadi tetapi tidak boleh

Page 124: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 124/150

 

menjualnya. Selain tanah ulayat adapun tanah yang dimiliki

perseorangan.

Adanya nilai kebudayaan di Batak yang dikenal dengan uhum danugari. Nilai uhum orang Batak tercermin pada kesungguhan dalam

menegakkan keadilan sedangkan ugari terlihat dalam kesetiaan

akan sebuah janji.

2. Bali

-  Adanya sistem irigasi Subak di Bali yang mengatur pengairan

sawah para petani secara bergiliran, yang penentuan giliran

tersebut melalui proses musyawarah.

3. Jawa

M di k i k di di k h b i

Page 125: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 125/150

63

-  Menyediakan air kendi di muka rumah bagi orang yang

membutuhkan, selamatan waktu mengetam padi, selamatan

waktu mempunyai hajat tertentu,

4. Bugis, Kalimantan

Masyarakat Bugis memiliki tradisi khusus pada pola panen hasil

sawahnya. Mulai dari turun ke sawah, membajak, sampai tiba

waktunya panen raya. Ada upacara appalili sebelum pembajakan

tanah. Ada Appatinro pare atau appabenni ase sebelum bibit padi

disemaikan. Ritual ini juga biasa dilakukan saat menyimpan bibit padi

di possi balla, sebuah tempat khusus terletak di pusat rumah yang

ditujukan untuk menjaga agar tak satu binatang pun lewat di atasnya.

Lalu ritual itu dirangkai dengan massureq, membaca meong palo

karallae, salah satu epos Lagaligo tentang padi.

Page 126: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 126/150

 

Dan ketika panen tiba digelarlah katto bokko, ritual panen raya yang

biasanya diiringi dengan kelong pare. Setelah melalui rangkaian ritual

itu barulah dilaksanakan Mapadendang. Di Sidrap dan sekitarnya ritualini dikenal dengan appadekko, yang berarti adengka ase lolo, kegiatan

menumbuk padi muda. Appadekko dan Mappadendang konon

memang berawal dari aktifitas ini.

Bagi komunitas Pakalu, ritual mappadendang mengingatkan kita pada

kosmologi hidup petani pedesaan sehari-hari. Padi bukan hanya

sumber kehidupan. Ia juga makhluk manusia. Ia berkorban dan

berubah wujud menjadi padi. Agar manusia memperoleh sesuatu

untuk dimakan, yang seolah ingin menghidupkan kembali mitos

Sangiyang Sri, atau Dewi Sri di pedesaan Jawa, yang diyakini sebagai

Page 127: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 127/150

64

Sangiyang Sri, atau Dewi Sri di pedesaan Jawa, yang diyakini sebagai

dewi padi yang sangat dihormati.

5. Minahasa, Maluku

Rumah nenek moyang masyarakat Minahasa dibangun dalam bentuk

rumah panggung dengan ukuran yang besar. Rumah panggung

tersebut dapat menampung lebih dari satu keluarga. Semua aktivitas,

mulai dari tidur, makan, dan memasak dilakukan di rumah panggung

ini. Semua keluarga yang tinggal dalam rumah panggung ini saling

membantu, mulai dari berbagi makanan, ruang tamu dan lain-lain.

Sikap tenggang rasa dan saling peduli sangat dibutuhkan agar tercipta

perasaan damai sehingga meminimalisir timbulnya konflik.

Page 128: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 128/150

 

DAFTAR PUSTAKA

M.C. Ricklefs,(terj) 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta:

Serambi. hal, 314.http://togadebataraja.blogspot.com/2012/04/kepercayaan-asli-kuno-suku-

batak.html

http://indonesia-life.info/kolom2/msgview/250/58199/no/58199.html

http://emzokombozo.freevar.com/index.php?page=berita_baru&data=36

http://uun-halimah.blogspot.com/2007/12/sistem-kepercayaan-orang-

baduy-jawa.html

Koentjaraningrat, dkk. (1993). Masyarakat Terasing di Indonesia. Jakarta.

Gramedia.

http://aligufron.multiply.com/journal/item/19/Sistem_Kepercayaan_Orang_

Page 129: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 129/150

65

Asmat_di_Papua_Selatan

Referensi: Koentjaraningrat, dkk. 1993. Masyarakat Terasing di Indonesia.

Jakarta: Gramedia.

Sumber tulisan: http://uun-halimah.blogspot.com/2008/10/sistem-

kepercayaan-orangarso-papua.html

http://banuadayak.blogspot.com/2010/08/kepercayaan-dan-agama-orang-

dayak.html

http://sosbud.kompasiana.com/2011/05/16/mengenal-suku-kajang

http://research.amikom.ac.id/index.php/DTI/article/view/5630

http://almuzakky.blogspot.com/2011/10/penerapan-sila-kemanusiaan-

yang-adil.html

http://dc159.4shared.com/doc/A9eWDHOr/preview.html

Page 130: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 130/150

 

BAB III

PANCASILA DAN IDEOLOGI-IDEOLOGI LAIN

A.  Latar belakang

Sebagai dasar Negara Indonesia Pancasila memegang peranan

penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila pada

hakikatnya merupakan hasil penuangan atau pemikiran seseorang atau

sekelompok orang. Pancasila diangkat dari nilai  – nilai adat istiadat

kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup

masyarakat Indonesia. Melalui pendidikan Pancasila warga Negara Republik

Page 131: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 131/150

66

Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisis dan menjawab

masalah  – masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara

berkesinambungan dan konsisten dengan cita  – cita dan tujuan nasional

seperti digariskan di dalam pembukaan UUD 1945.

Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia. Dengan pedoman

Pancasila para pedahulu kita bisa mempersatukan berbagai golongan dan

kelompok. Selain ideologi Pancasila ada banyak ideologi lain yang

berkembang didunia yaitu ideologi Liberalisme, Kapitalisme, Komunismedan Sosialisme. Semua itu memiliki banyak perbedaan dengan ideologi

Pancasila. Maka dari itu makalah ini akan membahas berbagai perbedaan

ideologi Pancasila dengan beberapa ideologi yang berkembang didunia.

Page 132: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 132/150

 

B.  PEMBAHASAN

Ideologi berasal dari kata “iden” dan “logos”. Ideologi diartikan

sebagai ilmu tentang idea atau gagasan. Seperti dikemukakan oleh 1)Destutt de Tracy seorang filsuf Prancis bahwa ideologi merupakan ilmu yang

mempelajari gagasan atau ide manusia beserta kadar kebenarannya. 2) W.

White merumuskan bahwa ideologi merupakan cita-cita politik atau

doktrin/ajaran dari suatu lapisan masyarakat atau sekelompok manusia yang

dapat dibeda-badakan. 3) Oetoyo Oesman dan Alfian mendefinisikan bahwa

ideologi berintikan serangkaian nilai/norma atau sistem nilai dasar yang

bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu

masyarakat/bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup.

Umumnya ideologi dianut oleh sekelompok masyarakat, bangsa atau

P i id l i k h l h l b i b ik 1 Id l i

Page 133: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 133/150

67

negara. Pengertian ideologi mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Ideologi

merupakan keseluruhan pemikiran, cita, rasa, serta segala upaya di bidang

politik.; 2. Ideologi merupakan falsafah hidup maupun pandangan hidup

suatu bangsa.; 3. Ideologi merupakan asas pendapat atau keyakinan yang

dicita-citakan sebagai dasar pemerintahan negara.; 4. Ideologi merupakan

merupakan sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan

motivasi dalam kehidupan.; 5. Ideologi sebagai kumpulan gagasan, ide,

keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah

dan menyangkut tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai

bidang kehidupan.

Dapat disimpulkan bahwa ideologi bangsa adalah suatu paham atau

ajaran yang dihasilkan dari pemikiran manusia. Ideologi melandasi cara berpikir,

bersikap dan bertindak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara guna

Page 134: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 134/150

 

mewujudkan kehidupan yang dicita-citakan. Dalam sebuah ideologi terkandung

tiga unsur yaitu : 1. Adanya nilai-nilai yang diyakini.; 2. Adanya cita-cita; 3.

Adanya upaya mewujudkan ideologi tersebut dalam kenyataan.Suatu negara yang berdiri tentu memiliki tujuan, cita-cita serta bentuk

kehidupan yang didambakan. Di samping adanya tujuan, setiap bangsa memiliki

kewajiban untuk menjaga keberadaan bangsa dan negara tersebut agar tetap

kokoh berdiri di tengah percaturan internasional.

Ideologi sebuah negara yang berisi rumusan atau konsep tentang

berbagai bidang kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya, maupun

hankam, dapat menunjang keutuhan negara tersebut di dalam pergaulan

internasional. Rumusan tersebut diwujudkan dalam cara berpikir dan bertindak

dalam kehidupan bernegara.

Ideologi sangat penting bagi sebuah negara dalam rangka : 1) Memberi

Page 135: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 135/150

68

Ideologi sangat penting bagi sebuah negara dalam rangka : 1) Memberi

landasan tentang cara berpikir dan bertindak bagi segenap bangsa dalam

mencapai tujuannya; 2) Membentuk identitas atau jati diri melalui nilai-nilai

yang diyakini sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh keadaan zaman; 3)

Memberi arah bagi negara dalam mewujudkan cita-cita dan kehidupan yang

diinginkan; 4) Memberi pegangan bagi bangsa dan negara agar tidak mudah

terpengaruh dan terbawa oleh arus negara lain; serta 5) Sarana mempersatukan

bangsa dan negara dalam rangka menjaga kedaulatan negara.

Tanpa ideologi yang jelas suatu bangsa akan mudah goyah dan

terombang-ambing oleh pengaruh dunia internasional. Bahkan, tanpa ideologi

bangsa tersebut tidak akan mampu bertahan dan berdiri kokoh.

Page 136: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 136/150

 

a  Ideologi Liberalisme

Ideologi Liberal adalah aliran pikiran perseorangan atau individualistic.

Ideologi ini tidak dibatasi oleh ajaran  – ajaran filsafah.Ajarannya bertitiktolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir, dan tidak dapat

diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa , kecuali atas

persetujuan yang bersangkutan.

Ciri  – ciri Ideologi Liberal , antara lain adalah mempercayai adanya

Tuhan, mengakui persamaan dasar manusia dan menghargai pemikiran

manusia, lebih mengutamakan kepentingan individu. Berikut ciri-ciri negara

yang menganut ideologi liberalism, sekulerisme, artinya adanya negara

sama sekali tidak mengatur kehidupan beragama; masyarakat cenderung

individualistis; kegiatan ekonomi cenderung kapitalis yang mengutamakan

pengembangan modal sebesar-besarnya; kepemilikan alat produksi dan

Page 137: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 137/150

69

kegiatan ekonomi diserahkan pada setiap individu; kekuasaan dalam

negara antara lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif dipisahkan secara

tegas; kegiatan koperasi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.;

paham liberalisme tidak melarang ateisme/tidak beragama.

Inti ajaran liberalisme adalah kebebasan individu, sehingga cenderung

terjadi  free fight liberalisme atau persaingan bebas dalam segala bidang

kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Negara

liberal cenderung terbentuk masyarakat yang individualistis atau

mementingkan kepentingan sendiri dan kapitalis. Kapitalis artinya

mengutamakan pengembangan modal dan laba sebesar-besarnya.

Contoh negara yang menganut ideologi liberalisme, yaitu Inggris,

Prancis, Amerika Serikat, dan Kanada.

Page 138: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 138/150

 

Jika dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang secara khusus

norma-normanya terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka

dapat dikatakan bahwa hal-hal yang terdapat di dalam Liberalisme terdapatdi dalam pasal-pasal UUD 1945, tetapi Pancasila menolak Liberalisme

sebagai ideologi yang bersifat absolutisasi dan determinisme.

b  Ideologi Komunisme

Ideologi Komunis merupakan penerapan ajaran sosialis radikal

marxisme-leninisme. Pokok-pokok ajaran ideologi ini adalah tidak

mempercayai adanya Tuhan(atheisme), menyanggah persamaan manusia

dan tidak terdapat pengakuan terhadap hak asasi manusia, legalitas

tindakan kekerasan, sistem perekonomian yang sentralistik (diatur oleh

pusat), kekuasaan dipegang oleh satu golongan, omunisme bersumber dari

Page 139: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 139/150

70

ajaran Marxisme-Leninisme. Marxisme yang berasal dari gagasan Karl Marx.

Komunisme sebagai anti Kapitalisme menggunakan sistem Sosialisme

sebagai alat kekuasaan sebagai prinsip semua adalah milik rakyat dan

dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme

sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya sehingga Komunisme juga

disebut anti Liberalisme.

Ideologi komunisme merupakan kebalikan dari liberalisme. Segala

kegiatan ekonomi, alat produksi, sosial budaya sepenuhnya dikuasai oleh

negara. Setelah dikembangkan oleh Lenin, ide-ide komunisme berkembang

menjadi ajaran Leninisme. Leninisme berawal dari gerakan revolusi dengan

dukungan kaum buruh dan demokrat di Eropa Barat. Gerakan tersebut

kemudian berkembang di Rusia dan menyebar ke penjuru dunia. Semboyan

Page 140: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 140/150

 

gerakan ideologi komunisme adalah proletar sedunia bersatulah. Dalam

ideologi komunisme, tidak ada jaminan kehidupan beragama. Penerapan

sistem pemerintahan dalam ideologi komunisme cenderung diktator.Ideologi komunisme dianut oleh negara RRC, Rusia, Polandia, Hongaria,

Republik, Ceko dan Kuba. Negara yang menganut ideologi komunisme

memiliki ciri-ciri antara lain adalah penghapusan hak-hak individu; negara

tidak mengakui agama, kehidupan beragama diserahkan setiap individu.

bahkan negara membolehkan paham atiagama; penguasaan atas alat

produksi kegiatan ekonomi sepenuhnya dikuasai negara (etatisme), dan

tidak memberi kesempatan kepada peran swasta; berbagai bidang

kehidupan, pendidikan, sosial dan budaya dikuasai negara; sistem

pemerintah cenderung diktator; kekuasaan negara dikuasai satu partai

dominan, yaitu Partai Komunis; kurangnya jaminan perlindungan hak asasi

Page 141: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 141/150

71

manusia dalam UUD Negara.

Dalam Komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai

Komunis. Jadi perubahan sosial dimulai dari buruh, namun

pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah

dominasi partai.

c  Ideologi Agama

Ideologi Agama adalah ideology yang bersumber pada falsafah agama

yang termuat dalam kitab suci suatu agama . Ciri-ciri ideologi agama antara

lain adalah urusan Negara dan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan

hukum agama, hanya ada satu agama resmi dalam suatu Negara, negara

berlandaskan agama.

Page 142: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 142/150

 

Agama Sebagai Ideologi pada tataran individu, etika berfungsi sebagai

proses awal pembentukan indentitas. Konstruksi identitas akan

memberikan kesadaran untuk mempercayai segala kebenaran yangdisampaikan oleh suatu agama. Jika seorang penganut agama sudah punya

kesadaran tentang identitasnya dalam suatu agama, maka komitmennya

pada agama tidak akan diragukan lagi. Dapat dikatakan bahwa militansi

seorang penganut agama berawal dari pembentukan identitas pada dirinya.

Adanya identifikasi spesifik di antara anggota kelompok. Termasuk masalah

komitmen di antara mereka dapat kita lihat pada cerita kepahlawanan

ataupun perilaku yang menidentikan perlawanan antara yang baik dan

 jahat. Tradisi keagamaan selalu menunjukkan bahwa Tuhan tidak suka pada

beberapa perilaku yang dianggap salah dan juga memberikan restu pada

perilaku yang dianggap benar. Konsep ini juga memberikan pemahaman

untuk memberikan reward pada pelaku agama yang benar diberikan

Page 143: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 143/150

72

untuk memberikan reward pada pelaku agama, yang benar diberikan

pahala sedangkan yang salah diberikan dosa.

Identitas kelompok (agama) inilah yang menjadikan awal ideologisasi

agama bagi pemeluknya. Ideologi sendiri berfungsi untuk mempengaruhi

kehidupan suatu kelompok agar sesuai dengan apa yang telah digariskan

sejak awal oleh agama tersebut. Di sisi lain pada tingkat lebih lanjut

identitas agama memberikan harapan besar bagi masyarakat untuk maju,

karena membentuk moral personal dan juga solidaritas bagi masing-masing

pemeluk agama. Namun demikian, sebagaimana ideologi, agama tidak

akan serta-merta dipercaya oleh para penganutnya, dalam keadaan ini

konstruksi identitas memberikan pengamanan akan keraguan tersebut.

Hingga penerimaan akan sebuah kepercayaan mutlak dan mesti dilakukan.

Page 144: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 144/150

 

Pada dataran inilah kebanyakan pemerhati keagamaan memetakan asal-

mula tindakan kekerasan atas nama agama muncul. Menurut penulis

sendiri agama sebagai Ideologi tidaklah menjadi pokok persoalan, ketikaideologisasi ini mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi

hidup di dunia dan akhir nanti. Karena memang setiap agama menawarkan

rasa aman kepada pengikutnya. Tentunya perasaan seperti inilah yang

dicari oleh setiap pengikut agama. Rasa aman memberikan ketenangan

kepada manusia akan kehidupan setelah mati, seperti apa yang selalu di

informasikan oleh setiap agama di dunia ini. Permasalahannya adalah

pembenaran tindak kekerasan terhadap kelompok lain.

Negara yang menganut ideologi berdasar agama dinamakan teokrasi

atau negara agama. Negara agama adalah negara yang dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan mendasarkan diri pada

hukum agama tertentu. Contohnya : Saudi Arabia berdasarkan Islam dan

Page 145: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 145/150

73

g y

Vatikan Roma berdasarkan Kristen. Negara teokrasi sulit dilaksanakan bila

dalam sebuah terdapat keanekaragaman agama.

d  Ideologi Pancasila

Ideologi Pancasila adalah Ideologi yang bersumber dari seluruh nilai-

nilai Pancasila yang terdapat pada sila yang satu dengan sila yang lainnya.

Ciri-ciri Ideologi ini antara lain adalah percaya kepada Tuhan Yang Maha

Esa, pemerintahan berdasarkan persetujuan rakyat, dan negara

berdasarkan atas hukum.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Alfian (BP7 Pusat,1991 : 192),

Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka khususnya di

Page 146: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 146/150

 

Negara Republik Indonesia. Sebagai ideologi terbuka Pancasila memberikan

orientasi ke depan, mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari

situasi kehidupan yang sedang dan akan dihadapinya, terutamamenghadapi globalisasi dan era keterbukaan dunia dalam segala bidang.

Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi-dimensi idealitas,

normatif, dan realitas.

Ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah ideologi Pancasila.

Pancasila digunakan sebagai landasan dalam berpikir, bersikap, dan

bertindak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi Pancasila

bersumber dan digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Prinsip

ideologi Pancasila adalah terwujudnya keselarasan, keserasian dan

keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan bangsa dan

negara.

Page 147: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 147/150

74

C. PENUTUP

a.  Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila

adalah bagian dari Ideologi bangsa yang diangkat dari nilai  – nilai adat

istiadat kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan

hidup masyarakat Indonesia. Ideologi dapat diartikan sebagai suatu

gagasan dan buah pikiran yang dikembangkan secara keseluruhan yang

tersusun secara sistematis untuk mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu

Negara. Pancasila sebagai Ideologi bangsa menunjukkan adanya

Page 148: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 148/150

 

keseimbangan ide dan gagasan serta tidak bersifat absolute dalam

memandang manusia dan kehidupan bernegara, sedangkan Liberalisme,

Komunisme lebih bersifat mutlak atau totaliter. Keduanya jugacenderung menutup mata akan adanya dampak individualisme dan

persaingan. Selain itu, jika dibandingkan dengan Pancasila, Sosialisme

sering dikatakan sebagai antitesa Kapitalisme, yang tingkah laku ekonomi

dikuasai oleh kepentingan untuk memperoleh keuntungan maksimal

lewat persaingan bebas, sistem pasar, dan harga.

b.  Saran

Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian

dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Kerena Pancasila merupakan

ideologi dari negeri kita. Dengan adanya persatuan dan kesatuan tersebut

 jelas mendorong usaha dalam menegakkan dan memperjuangkan

Page 149: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 149/150

75

kemerdekaan. Ini membuktikan dan meyakinkan tentang Pancasila sebagai

suatu yang harus kita yakini karena cocok bagi bangsa Indonesia.

Jadi, Indonesia saat ini sangat membutuhkan sebuah idiologi

dalam menjalankan pemerintahan ini ke depan. Tidak lain ideologi itu

adalah Pancasila. Sebelumnya melangkah lebih jauh, sangat perlu kita

memahami apa arti dari ideologi dan apa itu Pancasila sebenarnya.

Page 150: Materi Buku Pancasila Kel 4

7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4

http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 150/150