6
Kata Dwi Satya merupakan bahasa kuno leluhur bangsa Indonesia yaitu bahasa sansekerta yang berarti, Dwi adalah dua dan Satya adalah Janji. Dwi Satya ini merupakan Kode etik Anggota Pramuka Muda golongan Siaga yaitu usia antara 7–10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia mensiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. Dwi Satya ini merupakan janji suci anggota pramuka siaga yang harus di Ikrarkan, difahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari- hari. Adapun bunyi dari Dwi Satya yaitu : Demi kehormatanku, aku berjanji akan : - Bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menurut aturan keluarga - Setiap hari berbuat kebajikan Dari bunyi Dwi Satya diatas kita dapat melihat norma pendidikan yaitu : 1. Bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Disini anggota Pramuka Siaga harus mengikrarkan diri untuk benar-benar berjanji selalu melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan YME. Sebagai contoh tidak pernah meninggalkan peribadatan Agama, semisal Sholat Lima waktu (untuk Agama islam), Pergi ke gereja, ke phura, ke kuil dan lain-lain untuk menghadap sang khaliq. Yang itu merupakan penguatan spiritual bagi anggota pramuka. 2. Bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap NKRI. Pramuka Siaga sudah sejak dini dilatih untuk menjalankan kewajiban terhadap NKRI. Sebagai contoh dalam berpakaian, seorang anggota pramuka selalu membawa lambang bendera Merah putih yang dikenakan di leher. Ini diartikan bahwa seorang anggota pramuka yang selalu cinta akan tanah air, hingga setiap kegiatan

materi dwidharma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

Kata Dwi Satya merupakan bahasa kuno leluhur bangsa Indonesia yaitu bahasa sansekerta yang berarti, Dwi adalah dua dan Satya adalah Janji. Dwi Satya ini merupakan Kode etik Anggota Pramuka Muda golongan Siaga yaitu usia antara 710 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia mensiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.Dwi Satya ini merupakan janji suci anggota pramuka siaga yang harus di Ikrarkan, difahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun bunyi dari Dwi Satya yaitu :Demi kehormatanku, aku berjanji akan : - Bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menurut aturan keluarga- Setiap hari berbuat kebajikan

Dari bunyi Dwi Satya diatas kita dapat melihat norma pendidikan yaitu :1. Bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Disini anggota Pramuka Siaga harus mengikrarkan diri untuk benar-benar berjanji selalu melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan YME. Sebagai contoh tidak pernah meninggalkan peribadatan Agama, semisal Sholat Lima waktu (untuk Agama islam), Pergi ke gereja, ke phura, ke kuil dan lain-lain untuk menghadap sang khaliq. Yang itu merupakan penguatan spiritual bagi anggota pramuka.2. Bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap NKRI. Pramuka Siaga sudah sejak dini dilatih untuk menjalankan kewajiban terhadap NKRI. Sebagai contoh dalam berpakaian, seorang anggota pramuka selalu membawa lambang bendera Merah putih yang dikenakan di leher. Ini diartikan bahwa seorang anggota pramuka yang selalu cinta akan tanah air, hingga setiap kegiatan kepramukaan lambang bendera merah putih atau kita kenal kacu leher selalu dipakai.3. Bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku menurut aturan keluarga. Usia Pramuka Siaga yaitu kisaran 7-10 tahun, dimana usia ini adalah masa anak-anak. Pendidikan pertama seorang anak adalah keluarga, dimana ada aturan-aturan keluarga yang harus dijalani oleh anak. Suatu contoh, bangun pagi, Sekolah, patuh pada orang tua, dan lain sebagainya. Di dalam pramuka satuan pendidikan pramuka dibentuk seperti layaknya keluarga dirumah, pembina putra sebagai ayahnya (yanda), dan pembina putri sebagai ibunya (bunda), dan ada makcik dan pakcik sebagai kerabat keluarga.4. Setiap hari berbuat kebajikan. Seorang pramuka harus berikrar, berjanji, untuk setiap hari berbuat kebajikan. Berbuat baik kepada sesama teman, lingkungan, terlebih kepada orang tua.Disinilah kita perlu memahami nilai-nilai apa yang terkandung didalamnya Dwi Satya dan kenapa menjadi kode etik anggota pramuka Siaga.

Selanjutnya yaitu Dwi Dharma, yang mempunyai arti Dwi adalah Dua, dan Dharma adalah Pengamalan. Jadi Dwi Dharma yaitu pengamalan seorang pramuka siaga yang harus dilaksanakan dalam kehidupannya. Adapaun bunyinya adalah sebagai berikut :1. Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya.2. Siaga itu berani dan tidak putus asa.Dwi Dharma terdapat 3 point penting, pertama, Patuh pada Orang tua yaitu ayah dan ibu. Pramuka siaga harus mengamalkan ini, tidak boleh membantah apa yang dikatakan oleh orang tua, yaitu ayah atau ibu. Dalam agama islam membantah perintah orang tua berarti menjadi anak durhaka, dan Allah membenci anak yang durhaka kepada orang tua.Kedua, Pramuka Siaga harus mempunyai keberanian. Jangan dipersepsikan dengan hal yang negatif. Berani disini adalah berani untuk mempertanggung jawabkan apa yang sudah diperbuat. berani untuk berprestasi, berani mengambil keputusan yang baik dan lain sebagainya. Ketiga, Tidak Putus Asa, Pramuka Siaga tidak boleh putus asa dengan apa yang dicita-citakan, apa yang menjadi harapan, dan keinginan belum tercapai. Nilai pendidikan disini bahwa pramuka siaga harus optimis, bersungguh-sungguh, berusaha, untuk menjdi lebih baik untuk menggapai apa yang dicita-citakan.Mungkin itu sekelumit yang bisa disampaikan, semoga bermanfaat.Apabila ada kekeliruan mohon untuk pembenahannya.Terima kasih.Dwi Satya Dan Dwi Darma Pada Pramuka Siaga - Dwisatya merupakan janji Pramuka Siaga dan Dwidarma merupakan pedoman bagi Pramuka Siaga dalam kehidupannya sehari-hari baik dalam keluarga maupun dalam pergaulan dengan teman-teman.

Dwisatya Pramuka SiagaDemi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh : Menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga. Setiap hari berbuat kebajikanDwidarma Pramuka Siaga1. Siaga itu patuh kepada ayah dan ibundanya2. Siaga itu berani dan tidak putus asa

Dengan menempati janji dan melaksanakan pedoman hidup yang dimilikinya sebagaimana tersebut diatas, akan terwujudlah sasaran pembinaan pada Pramuka Siaga, menjadi Pramuka Siaga yang : beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME peduli kepada nusa dan bangsa patuh terhadap aturan keluarga sholeh percaya diri teguh dalam pendirian tidak mudah menyerahSebagaimana Pembina Pramuka Siaga dimana disamping berperan sebagai pengganti orang tua mereka (Yahda/Bunda) dan juga sebagai mitra mereka, kiranya kita akan mewajibkan diri untuk betul-betul memahami tugas-tugas perkembangan jiwa mereka, kebutuhan mereka dan sifat serta perilaku mereka, agar kita dapat menciptakan hubungan kekeluargaan yang akrab dengan para Pramuka Siaga.Hubungan yang akrab antara pembina dengan peserta didik merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pendidikan.

Tugas perkembangan jiwa anak seusia Pramuka Siaga diantaranya ialah :1. belajar keterampilan pisik2. membentuk sikap hidup sehat3. belajar bergaul dengan teman-teman sebaya4. belajar peranan jenis5. membentuk keterampilan dasar : membaca, menulis, dan berhitung6. membentuk konsep-konsep yang perlu untuk hidup sehari-hari7. membentuk hati nurani, nilai moral, dan nilai sosial8. memperoleh kebebasan pribadi9. membentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan instansi

Perilaku anak-anak seusia Pramuka Siaga, antara lain sebagai berikut :1. suka bermain, dan belari-lari2. suka meniru3. suka menghayal4. suka menyanyi5. gemar mendengar cerita6. suka bertanya, ingin tahu, ingin mencoba7. cepat bosan8. selalu ingin hal-hal baru9. perhatian terpusat pada ayah ibu dan keluargaMendidikan Dwisatya dan Dwidarma tidak akan dilakukan dengan cara memaksakan kepada peserta didik, tidak pula dengan diajarkan tetapi dilakukan dengan cara : permainan ("games") yang menarik, menantang dan mengenakan bernyayi dan menari bercerita berkunjung kerumah teman yang sedang sakit berwisata menggambar, mematung dan berkesenian yang lain masing-masing dan lain-lainnya dengan catatan setelah kegiatan tersebut di atas selesai dilakukan Pembina hendaknya menggali pendapat mereka atas kegiatan yang baru dilaksanakan dengan melempar beberapa pertanyaan yang bertemakan penanaman dan pengamalan Dwisatya dan Dwidarma.Dalam melaksanakan pembinaan, Pembina Pramuka Siaga (Yahda/Bunda) seyogyanya melibatkan orang tua Pramuka Siaga untuk ikut serta secara aktif membantu mengadakan pembinaan, utamanya dalam hal penyediaan dukungan dan fasilitas kepada para putera-puteri mereka.

Contoh kegiatanDalam Dwisatya Pramuka Siaga, diantaranya disebut ....." menurut aturan keluarga" ....." setiap hari berbuat kebaikan untuk kegiatan dalam upaya mengamalkan/melaksanakan satya di atas, faktor orang tua sangat besar pengaruhnya pada peserta didik, dalam hal ini keterlibatan orang tua utamanya harus bisa menjadi panutan/teladan pada putera-puteri mereka, tentang : bagaimana berprilaku yang sopan, hormat kepada orang lain bagaimana berbuat kebajikan

Kesimpulan1. Mendidikan dengan cara kepramukaan dilakukan dengan melalui kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan dan meningkat dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta di laksanakan di alam terbuka.2. Pembina Pramuka Siaga dalam memberikan pembinaan hendaknya dilakukan dengan penuh rasa kasih sayang, sabar, dan berupaya selalu memberikan perhatian pada perkembangan masing-masing induvidu, sehingga diantaranya para Pramuka Siaga asuhannya merasa mendapat bimbingan yang sama.