33
Pembahasan Bersumber dari Information Skills in the School. Ryde: Departemen of Education, 1989, halaman 8 tentang The Information Proses, tahap-tahap ketrampilan literasi informasi yang harus dimiliki oleh pencari informasi melalui proses : Mendefinikan informasi ; Menempatkan lokasi informasi ; Memilih Informasi ; Mengorganisasi Informasi ; Mempresentasikan Informasi ; dan Mengases Informasi Selanjutnya dalam paparan pembahasan penulis akan membahas proses informasi di atas yang menjadi fokus pembahasannya sesuai dengan topik yang diberikan sebagai tugas dalam makalah ini.1. Mendefinikan informasi Mendefinisikan informasi disini dimaksudkan adalah bagaimana kita dalam mencari informasi dapat benar-benar mengetahui apakah informasi yang dicari itu adalah yang dibutuhkan untuk menjawab dan membantu dalam menyelesaikan tugas atau keperluan akan suatu informasi. Untuk itu diperlukan ketrampilan dan kemampuan untuk benar-benar mengetahui apa kegunaan informasi itu bagi pencari informasi sehingga tidak sia-sia namun informasi itu akan bermanfaat baginya. Oleh karena itu perlu dipertanyakan sebelum mengambil keputusan mengapa membutuhkan informasi tentang sesuatu tersebut sehingga memunculkan alasan yang tepat. Mendefinisikan informasi, dalam model literasi informasi lain sering pula dilaksanakan dalam proses pengidentifikasian informasi dimana dalam proses ini pencari informasi harus mampu memberi definisi dan mengidentifikasikan topik atau subyek, menentukan dan memahami sasaran penyajian, menetapkan format yang sesuai dengan rencana yang dipikirkan. Mengetahui masalah yang penting dengan mendasarkan pada analisis parameter dan merumuskan jawaban atas permasalahannya dengan solusinya. Dengan demikian dapat menentukan semua kemungkinan berdasarkan sumber- sumber yang tersedia.2. Menemukan informasi Pertanyaan bagi semua pencari informasi pada saat membutuhkan informasi adalah dimanakah saya dapat menemukan informasi yang saya butuhkan ? bagaimana saya mengetahuinya ? maka pengetahuan dalam mengidentifikasi berbagai jenis sumber informasi perlu dipahami oleh pencari informasi untuk mengetahui dimana informasi tersebut dapat ditemukan kembali. Dengan menempatkan lokasi sumber yang sesuai dengan topik atau subyek maka akan mudah menemukan informasi yang sesuai tersebut. Dan juga dalam kegiatan menempatkan lokasi ini adalah pengetahuan apa saja sumber-sumber informasi tersebut dan adalah sarananya untuk dapat menemukan informasi itu perlu dipahami bagaimana cara menggunakannya oleh pencari informasi. 3. Memilih Informasi Proses memilih informasi ini dilakukan dengan cara pencari informasi memilih informasi yang relevan, sehingga informasi yang dibutuhkan akan dapat digunakan tidak membiarkan informasi. Pencari informasi menentukan sumber mana yang sesuai atau tidak, terlalu mudah dan terlalu sulit. Informasi yang di dapat apakah bisa dipercaya ? Dan pencari informasi dapat mencacat informasi yang relevan dengan cara membuat catatan atau membuat rekaman dan pengorganisasian visual seperti grafik, bagan, carta, dan lain-lain yang sesuai dengan kebutuhan.4. Mengolah Informasi Informasi yang beragam dan bermacam-macam perlu dipilah-pilah sehingga dapat dibedakan antara fakta, pendapat, gosip atau informasi sampah sehingga nantinya dapat digunakan informasi itu dengan baik. Pencari informasi yang paling tahu tentang kecukupan informasi yang akan digunakan, apakah akan menggunakan semua informasi yang ada atau tidak. Informasi dapat digabungkan untuk dari berbagai sumber yang tidak sama. Dengan

materi iptek

Embed Size (px)

DESCRIPTION

iptek

Citation preview

Page 1: materi iptek

PembahasanBersumber dari Information Skills in the School. Ryde: Departemen of Education, 1989, halaman 8 tentang The Information Proses, tahap-tahap ketrampilan literasi informasi yang harus dimiliki oleh pencari informasi melalui proses : Mendefinikan informasi ; Menempatkan lokasi informasi ; Memilih Informasi ; Mengorganisasi Informasi ; Mempresentasikan Informasi ; dan Mengases InformasiSelanjutnya dalam paparan pembahasan penulis akan membahas proses informasi di atas yang menjadi fokus pembahasannya sesuai dengan topik yang diberikan sebagai tugas dalam makalah ini.1. Mendefinikan informasiMendefinisikan informasi disini dimaksudkan adalah bagaimana kita dalam mencari informasi dapat benar-benar mengetahui apakah informasi yang dicari itu adalah yang dibutuhkan untuk menjawab dan membantu dalam menyelesaikan tugas atau keperluan akan suatu informasi. Untuk itu diperlukan ketrampilan dan kemampuan untuk benar-benar mengetahui apa kegunaan informasi itu bagi pencari informasi sehingga tidak sia-sia namun informasi itu akan bermanfaat baginya. Oleh karena itu perlu dipertanyakan sebelum mengambil keputusan mengapa membutuhkan informasi tentang sesuatu tersebut sehingga memunculkan alasan yang tepat.Mendefinisikan informasi, dalam model literasi informasi lain sering pula dilaksanakan dalam proses pengidentifikasian informasi dimana dalam proses ini pencari informasi harus mampu memberi definisi dan mengidentifikasikan topik atau subyek, menentukan dan memahami sasaran penyajian, menetapkan format yang sesuai dengan rencana yang dipikirkan. Mengetahui masalah yang penting dengan mendasarkan pada analisis parameter dan merumuskan jawaban atas permasalahannya dengan solusinya. Dengan demikian dapat menentukan semua kemungkinan berdasarkan sumber-sumber yang tersedia.2. Menemukan informasiPertanyaan bagi semua pencari informasi pada saat membutuhkan informasi adalah dimanakah saya dapat menemukan informasi yang saya butuhkan ? bagaimana saya mengetahuinya ? maka pengetahuan dalam mengidentifikasi berbagai jenis sumber informasi perlu dipahami oleh pencari informasi untuk mengetahui dimana informasi tersebut dapat ditemukan kembali.Dengan menempatkan lokasi sumber yang sesuai dengan topik atau subyek maka akan mudah menemukan informasi yang sesuai tersebut. Dan juga dalam kegiatan menempatkan lokasi ini adalah pengetahuan apa saja sumber-sumber informasi tersebut dan adalah sarananya untuk dapat menemukan informasi itu perlu dipahami bagaimana cara menggunakannya oleh pencari informasi.3. Memilih InformasiProses memilih informasi ini dilakukan dengan cara pencari informasi memilih informasi yang relevan, sehingga informasi yang dibutuhkan akan dapat digunakan tidak membiarkan informasi. Pencari informasi menentukan sumber mana yang sesuai atau tidak, terlalu mudah dan terlalu sulit. Informasi yang di dapat apakah bisa dipercaya ? Dan pencari informasi dapat mencacat informasi yang relevan dengan cara membuat catatan atau membuat rekaman dan pengorganisasian visual seperti grafik, bagan, carta, dan lain-lain yang sesuai dengan kebutuhan.4. Mengolah InformasiInformasi yang beragam dan bermacam-macam perlu dipilah-pilah sehingga dapat dibedakan antara fakta, pendapat, gosip atau informasi sampah sehingga nantinya dapat digunakan informasi itu dengan baik. Pencari informasi yang paling tahu tentang kecukupan informasi yang akan digunakan, apakah akan menggunakan semua informasi yang ada atau tidak.Informasi dapat digabungkan untuk dari berbagai sumber yang tidak sama. Dengan pembelajaran dapat mengecek ada tidaknya bias dalam sumber, mengatur informasi yang diperoleh dalam urutan yang logis dan menggunakan pengorganisasian visual untuk membandingkan atau membuat kontras informasi informasi yang diperoleh.5. Mempresentasikan InformasiPada proses ini, pencari informasi telah mendapatkan apa yang diperoleh informasi dan setelah berasimilasi, maka dapat berbentuk informasi baru yang dapat disebarluaskan dalam format yang berbeda dari aslinya. Oleh sebab ituKini dibutuhkan cara bagaimana memberikan informasi itu dengan mempraktekkan aktivitas penyajian dengan berbagai informasi dengan orang lain atau pihak yang sesuai.Mempresentasikan disini berarti pula memaparkan informasi dalam format yang tepat dan menyusun informasi dengan menggunakan peralatan yang sesuai kepada siapa informasi ini disampaikan sehingga menarik perhatian. Bila informasi ini dapat disampaikan dengan mudah dan jelas kepada penerimanya berarti berhasil. Untuk itu diperlukan pula ketrampilan dan kemampuan dalam berkomunikasi, berhubungan dengan orang dan mempromosikan akan sesuatu informasi.

Page 2: materi iptek

6. Mengakses InformasiDengan mengases informasi, kita dapat menilai apa yang harus dipelajari dari informasi ini, dalam setiap tahap dari proses informasi dapat menerima masukan dari orang lain atau audien dimana informasi ini disampaikan sehingga kita mendapatkan tanggapan asesmen dari suatu karya yang dihasilkan. Dan untuk merefleksi seberapa jauh keberhasilan yang telah mereka lakukan, sehingga dapat menentukan apakah masih diperlukan ketrampilan baru dan dapat mempertimbangkan apa yang dapat dilakukan lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Dari penjelasan secara singkat mengenai proses informasi dalam literasi informasi di atas maka dapat kita kaitkan dengan kegiatan pencari informasi dalam hal ini tentunya dalam dunia pendidikan yaitu siswa atau mahasiswa didalam proses pembelajarannya dibutuhkan kemandirian atas pemahaman informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan studi yang ditempuh. Untuk memahami informasi secara cepat, tepat dibutuhkan suatu bentuk ketrampilan.Dengan ketrampilan literasi informasi yang dimilikinya, maka siswa dan mahasiswa dapat: Sadar dan mengetahui akan kebutuhan informasinya dan secara aktif mengikuti perkembangan informasi. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam kemampuan memecahkan masalah dan tahu informasi yang relevan dengan hal itu. Mampu mengelola dan mengakses perangkat teknologi dan berkomunikasi, Mampu bekerja sama dengan nyaman dalam situasi dimana terdapat jawaban jaman atau perbedaan. Memegang teguh dengan standar yang tinggi dalam pekerjaannya serta menciptakan produk yang berkualitas.

Selain itu, dalam literasi informasi ketrampilan yang mestinya dimiliki oleh pencari dan pengelola informasi dapat pula mengenal kebutuhan informasi dengan :1. Mengetahui cara menguasai gap informasi.2. Membangun strategi pencarian informasi.3. Menemukan dan mengakses informasi4. Membandingkan dan mengevaluasi informasi5. Mengorganisasikan, mengaplikasikan, dan mengkomunikasikan informasi6. Mensistesis dan menciptakan informasi.

Ketrampilan-ketrampilan tersebut diatas harus ditunjang dengan ketrampilan pokok yang perlu dimiliki siswa atau mahasiswa yaitu kerampilan dasar tentang pemberdayaan perpustakaan dan pengetahuan serta penggunaan teknologi informasi. Karena perkembangan jaman yang demikian dinamis dan sangat cepat hanya bisa diikuti dengan penguasaan literasi informasi yang didukung oleh teknologi informasi. Dengan demikian urgensi pembekalan kemampuan literasi di lingkungan pendidikan utamanya di perguruan tinggi menjadi tidak bisa ditunda-tunda lagi agar menciptakan generasi yang literat.

Penutup

Melek informasi dapat diraih dari berbagai macam sumber dan bentuk. Kita bisa meraih berbagai macam informasi dari bangku sekolah atau kuliah, diskusi dan seminar, koran, majalah, bahkan pada percakapan sederhana yang tercipta dari dua orang yang saling berinteraksi satu sama lain. Informasi yang tersaji juga dapat diterima dalam berbagai bentuk, seperti bentuk tercetak misalnya buku teks, majalah, indeks, abstrak, buku rujukan, buletin, dan sebagainya. Dalam bentuk elektronik, dapat ditemukan pada internet, file digital, rekaman suara, bahkan dalam bentuk mikro seperti microfilm dan microfische.

Literasi informasi bukanlah hanya sekadar tahu mengenai berita-berita artis dalam dan luar negeri, dan bukan pula melek hanya terhadap trend-trend baru gaya berpakaian. Tetapi yang lebih diterapkan di sini adalah menyerap informasi yang berujung pada penambahan pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan itu sendiri.

Page 3: materi iptek

Pengetahuan ini bisa didapat dari berbagai bidang seperti bidang kedokteran, fisika, geografi, bahasa, kesenian, ekonomi, sosial, politik, bahkan hingga bidang pertahanan dan keamanan. Informasi yang didapatkan dari berbagai macam bidang ini, diharapkan dapat menambah khazanah pikiran manusia yang dapat dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup manusia kelak. Dengan kata lain, seseorang baru bisa dikatakan benar-benar mengerti literasi informasi apabila ia dapat memahami dan mengaplikasikan informasi yang ia dapatkan dalam kehidupan bermasyarakat.Pembentukan generasi literat harus ditanamkan mulai usia dini (masa-masa prasekolah dan sekolah) hingga akhirnya usia dewasa. Sebab, generasi muda yang telah terbiasa dengan ‘melek informasi’ dapat dijadikan andalan kuat dalam membangun sebuah bangsa yang maju kelak. Hal ini dapat dipertegas dengan melengkapi berbagai sumber informasi yang ada pada tiap-tiap perpustakaan hingga pencanangan gerakan literasi informasi pada program belajar mengajar di sekolah dan perguruan tinggi..

Sumber Bacaan

Page 4: materi iptek

Pentingnya Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam PembelajaranMenyadari kondisi dunia pendidikan Indonesia yang masih tertinggal dari negara-negara lain, perlu ditempuh berbagai upaya guna mencari jalan keluar atas persoalan tersebut. Salah satunya solusinya adalah dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information, Communication and Technology (ICT). Mengapa menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi? Hal ini didasarkan kepada fakta dan pengalaman yang terjadi di negara-negara maju dengan memanfaatkan TIK dalam penyelenggaraan pendidikan terbukti mampu menunjang peningkatan kualitas pendidikan.Indonesia bisa mencontoh beberapa negara yang telah memanfaatkan TIK sehingga menghasilkan sebuah sistem pendidikan yang berkualitas. Di negara bagian New Jersey (Amerika Serikat) terdapat suatu teknologi jaringan (networking) yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru dan administrator sekolah. Semua perangkat tersebut terkoneksi internet dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi. Kanada merupakan negara maju yang cukup intensif memanfaatkan teknologi informasi di dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebagai contoh, salah satu SMU di Kanada memiliki 300 komputer pribadi (PC) untuk 1200 murid. Ini berarti perbandingan komputer dengan user sebesar 1 : 4, sebuah rasio yang cukup efektif. Di kawasan Asia, Korea Selatan berada di jajaran depan dalam pemanfaatkan teknologi informasi untuk pendidikan. Saat ini Korea Selatan telah menjelma menjadi negara industri maju dengan infrastruktur ICT salah satu yang terbaik di Asia dan memiliki bandwidth internet tercepat di dunia. Hal yang kurang lebih sama juga bisa kita temui di negara Jepang.Menurut William dan Sawyer (Abdul Kadir & Terra CH, 2003) teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi, yang membawa data, suara, dan video. Definisi yang lain dikemukakan Nina W. Syam (2004) yaitu teknologi informasi dapat dimaknai sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengatur informasi agar informasi tersebut dapat ditelusuri kembali dengan mudah dan akurat. Isi ilmu tersebut dapat berupa prosedur dan teknik-teknik untuk menyimpan dan mengelola informasi secara efisien dan efektif.Lebih lanjut, informasi dipandang sebagai data yang telah diolah dan dapat disimpan baik dalam bentuk tulisan, suara, maupun dalam bentuk gambar, dimana gambar tersebut dapat berupa gambar mati atau gambar hidup. Sedang informasi yang dikelola atau disampaikan melalui teknologi informasi tersebut dapat berupa ilmu dan pengetahuan itu sendiri. Bila informasi tersebut volumenya kecil tentu tidak memerlukan teknik-teknik atau prosedur yang rumit untuk menyimpannya. Namun bila informasi tersebut dalam volume yang cukup besar, maka diperlukan teknik atau prosedur tertentu untuk menyimpannya, agar mudah menemukan kembali informasi yang tersimpan. Teknik atau prosedur untuk mengelola itulah yang disebut dengan teknologi informasi.Adapun pengertian teknologi pembelajaran antara lain dikemukakan oleh Association for Educational Communications Technology (AECT) 1963: Komunikasi audio-visual adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan yang terutama berkepentingan mendesain, dan menggunakan pesan guna mengendalikan proses belajar, mencakup kegiatan : (a) mempelajari kelemahan dan kelebihan suatu pesan dalam proses belajar; (b) penstrukturan dan sistematisasi oleh orang maupun instrumen dalam lingkungan pendidikan, meliputi : perencanaan, produksi, pemilihan, manajemen dan pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan sistem pembelajaran. Tujuan praktisnya adalah pemanfaatan tiap metode dan medium komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan potensi pembelajar secara maksimal. Definisi yang lebih baru dari  Association for Educational Communication and Technology (AECT) 1994: Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemakaian, manajemen, dan evaluasi tentang proses dan sumber belajar.Definisi oleh Commission on Instruction Technology (CIT) 1970: Dalam pengertian yang lebih umum, teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis, bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah televisi, film, OHP, komputer dan bagian perangkat keras maupun lunak lainnya.Perkembangan TIK telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001) dalam Surya (2006) setidaknya ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke ”online” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.Pentingnya pembelajaran dengan memanfaatkan TIK didasari pendapat para pakar yang mengamati kecenderungan peserta didik menyerap materi pelajaran. Para peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam memproses informasi belajar yang bersifat unik. Sebagian siswa lebih mudah memproses informasi melalui suara (auditorial) dan sebagian lagi lebih mudah

Page 5: materi iptek

memproses informasi belajar dengan cara melakukan sentuhan/praktek langsung atau kinestetik (Bobby DePorter & Mike Hernacki, 1999). Efektifitas belajar sangat dipengaruhi gaya belajar dan bagaimana belajar. Dalam kaitan proses pembelajaran melalui audio visual, dikenal pengembangan domain dan sub domain teknologi audio-visual memanfaatkan TIK yaitu cara-cara untuk memproduksi atau menyebarkan materi dengan menggunakan mesin mekanis atau elektronis untuk menyajikan pesan auditori dan visual. Ciri-ciri teknologi ini: bersifat linear, menyajikan visual dinamis, digunakan dalam cara yang sudah ditentukan oleh desainer atau developer, cenderung menyajikan konsep real dan abstark secara fisik, dikembangkan menurut prinsip psikologi behavioral dan psikologi kognitif, dan sering berpusat pada guru dan tidak banyak melibatkan kegiatan pembelajar secara interaktif.Ruang Lingkup Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam PembelajaranDerasnya arus perubahan teknologi dan pertukaran informasi dewasa ini memicu para penyelenggara pendidikan mempersiapkan peserta didik memasuki abad globalisasi yang penuh tantangan. Peserta didik perlu dibekali berbagai kemampuan (skill) dan kecakapan (literacy) yang terdiri atas 9 (sembilan) kemampuan dan kecakapan pokok yaitu : kemampuan interpersonal/berinteraksi sosial, kemampuan bernalar, kecakapan menyerap informasi/digital, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, kemampuan berkomunikasi, kemampuan dasar, kemampuan teknologi, kemampuan memecahkan masalah, dan kecakapan berbahasa asing. Terdapat dua kemampuan pokok terkait pembelajaran memanfaatkan TIK yaitu kecakapan menyerap informasi dalam bentuk digital, dan kemampuan teknologi. Dua kemampuan ini menjadi prasyarat utama yang harus ada pada peserta didik agar mampu mengikuti pembelajaran berbasis TIK secara efektif dan lancar.Ruang lingkup penggunaan TIK/ICT dalam pembelajaran pada prinsipnya terbagi menjadi dua yaitu: konstruksional dan informasional (Rogers, 2011). Yang dimaksud penggunaan TIK secara konstruksional adalah penggunaan perangkat lunak untuk memproses informasi. TIK berperan sebagai alat guna membentuk informasi dan pemahaman baru meliputi: pemrosesan data, pencatatan data, pemodelan, simulasi, dan pengambilan gambar bergerak. Sedangkan penggunaan TIK secara informasional adalah perangkat lunak untuk menampilkan informasi. TIK memfasilitasi metode baru dalam mencari dan memperoleh berbagai informasi yang tersedia melalui: internet, multimedia, visualisasi, tutorial dan instruksi.Agar implementasi teknologi tersebut sinkron dengan pembelajaran, maka teknologi dimaksud sekiranya perlu diintegrasikan ke dalam sistem pembelajaran melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) menentukan manfaat relatif, (2) menetapkan tujuan dan penilaian, (3) merancang strategi integrasi, (4) menyiapkan kondisi instruksional, dan (5) evaluasi dan perbaikan strategi integrasi. Teknologi sebagai alat sebetulnya beranjak dari paradigma pendidikan yang telah mulai berubah memasuki abad ke-21. Pada awalnya, paradigma pembelajaran lama yang disebut instructional paradigm, menekankan pada penyampaian materi. Paradigma baru pembelajaran yang berkembang saat ini sebagai penyempurnaan paradigma lama, yaitu  learning paradigm dimana menekankan pada pembelajaran dengan pemahaman. Melalui pemanfaatan teknologi, pemahaman peserta didik akan materi dalam proses pembelajaran diharapkan semakin meningkat. Senada dengan paradigma pembelajaran yang lebih menekankan pemahaman, Herbert Simon pemenang Nobel Ekonomi tahun 1978 menyatakan pada masa sekarang arti dari “mengetahui” telah bergeser dari mampu mengulangi dan mengingat informasi menjadi mampu mencari dan menggunakan informasi.

 Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan komputer terbagi menjadi 2 yaitu  pertama disebut dengan Computer Based Instruction (CBI) merupakan istilah umum untuk segala kegiatan belajar yang berbasis pada komputer, baik sebagian maupun keseluruhan. Kedua adalah Computer Assisted Instruction (CAI), yaitu pembelajaran dengan menggunakan alat bantu komputer, seperti untuk presentasi, sebagai alat peraga dan sebagainya. Aplikasi komputer dalam pengajaran fisika,  pertama komputer dapat menangkap dan menampilkan data yang berasal dari dunia nyata secara cepat dan akurat. Cara ini membantu peserta didik menghubungkan antara elemen konkret di dunia nyata dengan representasi abstrak dalam fisika yang terbukti lebih efektif dalam membantu menyerap dan memahami materi daripada metode konvensional. Kedua, komputer dapat menyajikan dan

Page 6: materi iptek

menampilkan simulasi rumit. Konsep-konsep abstrak dapat ditampilkan secara nyata dimana akan sulit apabila tidak dilakukan dengan bantuan komputer. Dalam beberapa hal, komputer telah terbukti efektif membantu peserta didik membangun model mental yang handal melalui cara-cara peserta didik menyajikan dan mengontrol tampilan visual yang abstrak dari komputer tersebut. Akhirnya, komputer dapat dijadikan alat pemodelan terutama ditujukan bagi peserta didik yang belum mengenal TIK, sehingga mereka seolah merasakan kegiatan ilmiah yang nyata daripada kegiatan biasa tanpa bantuan komputer. Jika pemodelan oleh komputer ini dikombinasikan dengan alat pengumpul data/data logging, peserta didik dapat mempelajari dasar-dasar sains sebagaimana model dunia nyata dan dapat dipandang bahwa peserta didik mampu melakukan kegiatan ilmiah secara mandiri.Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran FisikaPemanfaatan TIK dalam pembelajaran Fisika, selain bertumpu pada interaksi user dengan teknologi itu sendiri juga terkait langsung dengan proses pembelajaran sains (fisika). Sudah bukan rahasia lagi, fisika –dan matematika– dipandang sebagai mata pelajaran yang sulit  dan “menakutkan” bagi sebagian besar peserta didik. Sesungguhnya hal ini lebih kepada persoalan interaksi peserta didik dan guru dalam penyampaian materi, dan bukan ilmu fisika nya yang bermasalah. Fisika sama halnya ilmu-ilmu yang lain bersifat netral. Sebagian besar konsep fisika bersifat abstrak yang mungkin sangat sulit dipahami peserta didik. Keterbatasan alat-alat percobaan juga menjadi kendala, padahal dengan melakukan percobaan diharapkan siswa menjadi mudah memahami suatu konsep yang sulit. Untuk itu dalam penyajian pembelajaran di kelas guru fisika dituntut untuk dapat berkreasi dan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan sehingga siswa tidak menjadi takut pada pelajaran fisika, bahkan dapat mengubah image pelajaran fisika itu sulit dan menakutkan, menjadi pelajaran yang disukai peserta didik. Bukan hal yang mudah bagi guru untuk membuat suasana kelas fisika menjadi kelas yang menyenangkan. Persoalannya adalah, mengupayakan agar konsep-konsep abstrak fisika ini dapat ditampilkan secara nyata sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman baru dalam pembelajaran yang melekat di benak mereka.Telah kita pahami bahwa kadangkala kegiatan belajar mengajar (KBM) seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman siswa sehari-hari, sehingga materi ini menjadi sulit diajarkan guru dan sulit dipahami siswa. Visualisasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengkonkritkan sesuatu yang abstrak. TIK akan dengan mudah memvisualisasikan dalam bentuk gambar bergerak (animasi) yang juga dapat ditambahkan suara. Sajian audio visual yang dikenal dengan multimedia ini akan menjadikan visualisasi menjadi lebih menarik.Kapan multimedia dapat efektif digunakan dalam pembelajaran? Untuk menjawabnya perlu memahami level-level multimedia yang menurut Mayer (2001), mempunyai tiga level yaitu: Level teknis, yaitu multimedia berkaitan dengan alat-alat teknis; alat-alat ini dapat diartikan sebagai wahana yang meliputi tanda-tanda (sign). Level semiotik, yaitu representasi hasil multimedia seperti teks, gambar, grafik, tabel, dll.  Level sensorik, yaitu yang berkaitan dengan saluran sensorik yang berfungsi untuk menerima tanda (sign).Dengan memanfaatkan ketiga level di atas diharapkan dapat mengoptimalkan multimedia dan mendapatkan efektivitas pemanfaatan multimedia dalam proses pembelajaran. Dalam membuat suatu multimedia pembelajaran, tidak harus seluruh media ditampilkan. Penggunaan media yang kurang tepat justru akan mengaburkan konten yang ingin disampaikan. Pemilihan jenis media yang digunakan tergantung pada konten materi yang disajikan, karena setiap media memiliki karakteristik masing-masing. Jenis multimedia dalam pembelajaran meliputi:1. Multimedia PresentasiMultimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan kelompok belajar yang cukup banyak. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia proyektor yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditor maupun kinestetik (Rusman, geocities.com).2. Multimedia interaktifMenurut Rusman (geocities.com) diperkuat Samsudin (2008), CD interaktif merupakan media yang bersifat interaktif dan multimedia karena terdapat unsur-unsur media secara lengkap meliputi sound, animasi, video, teks dan grafis. Beberapa model multimedia interaktif yaitu: (1) Model Drill: merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya (biasanya dalam bentuk latihan soal-soal), (2) Model Tutorial: merupakan program pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi tujuan, materi pelajaran dan evaluasi, (3) Model Simulasi: pengajaran dengan komputer untuk simulasi pada suatu keadaan khusus, atau sistem di mana siswa dapat berinteraksi, (4) Model Games: model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas ”pembelajaran yang menyenangkan”, dimana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan.Adapun tujuan utama pemanfaatan TIK dalam sains (fisika) terbagi dalam empat cakupan wilayah yaitu: penanganan data, informasi, komunikasi, dan eksplorasi. Guna menunjang penggunaan TIK yang optimal perlu didukung perangkat lunak dan

Page 7: materi iptek

perangkat keras yang memadai. Kebutuhan akan peralatan pendukung dapat digolongkan menjadi 4 bagian yaitu: (1) peralatan pemasukan data dan video digital untuk menangkap data berupa gambar, (2) spreadsheets dan alat pembuat grafik untuk penanganan dan analisis data, (3) alat pemodelan dan simulasi termasuk animasi virtual, (4) sumber-sumber informasi seperti internet atau CD-ROMs.Kegiatan pembelajaran fisika tidak terlepas dari penyampaian materi di kelas dan kegiatan praktek yang menunjang pembelajaran. Praktikum dimaksudkan untuk meningkatkan penguasaan materi dan keterampilan ilmiah melalui pengamatan langsung dan berbagai aktifitas laboratorium. Model implementasi pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di kelas dan aktifitas di laboratorium sedikitnya dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : (1) MBL/CBL (Microcomputer Based Laboratory/Calculator Based Laboratory), (2) VBL/VBD (Video Based Laboratory/Video Based Demonstration), (3) SBL/ISE (Simulation Based Laboratory/Interactive Screen Experiment). Pada Microcomputer Based Laboratory (MBL) adalah penggunaan komputer yang difokuskan pada proses pencacatan data eksperimental fisika secara otomatis. Dalam prosesnya pengambilan data menggunakan berbagai jenis sensor sehingga dapat melakukan pengukuran secara lengkap dan otomatis. Penggunaan komputer dalam  Video Based Laboratory (VBL) difokuskan pada analisis fenomena/gejala fisika yang teramati pada rekaman video digital (sebelumnya menggunakan photographs atau stroboscopic photographs). Simulation Based Laboratory (SBL) merupakan kategori yang sudah cukup dikenal, yang penerapannya membuat gejala sains (fisika) melalui simulasi dengan komputer yang bertumpu pada model matematis. Kekuatan utama dalam SBL adalah kemampuannya memvariasi parameter-parameter eksperimen untuk memunculkan respon yang berbeda dari besaran-besaran fisika yang diamati.Ada cara lain dalam memanfaatkan TIK, salah satunya dengan membuat multimedia sederhana selayaknya sebuah sajian film (cinematografi) untuk pembelajaran fisika. Untuk membuatnya perlu didukung kompetensi guru dalam menguasai TI. Penguasaan TI bagi guru adalah salah satu dampak dari kemajuan Teknologi Informasi pada dunia pendidikan. Sudah sepatutnya guru tidak boleh ketinggalan untuk selalu mengupdate kemampuan dalam TI, karena banyak manfaat yang didapat dari TI untuk dunia pendidikan. Salah satu manfaat tersebut adalah untuk membuat media pembelajaran berbasis TI yang dapat memvisualkan konsep fisika yang abstrak dan sulit dipahami, sehingga pelajaran Fisika menjadi mudah dipahami.Membuat media pembelajaran fisika berbasis TI yang sederhana, hanya dibutuhkan kompetensi penguasaan power point untuk penyajian (minimal mampu menggunakan variasi background-teks-warna-grafik, variasi custom animation, menggabungkan file, hyperlink, navigasi, insert picture-audio-video, insert file flash dan insert file applet) dan koneksi internet untuk browsing gambar/animasi/video yang disisipkan pada power point tersebut. Software pendukung yang digunakan adalah Java Applet, Shockwave Player, Macromedia Flash, Quick Time Player dan Macromedia Breeze. Selain itu dibutuhkan pula software pendukung yang biasanya digunakan dalam editing foto/video seperti Ulead Video Studio, 3D Album, Xilisoft Video Converter dan Camtasia. Dalam pembuatan media pembelajaran dituntut kreatifitas seorang guru agar media tersebut menarik untuk disajikan. Salah satu yang dapat lakukan adalah dengan membuat media yang disajikan layaknya sebuah sajian film yang menarik dan menghibur. Dalam hal ini guru bertindak sebagai sutradara sekaligus produser sebuah film. Melalui tayangan gambar maupun ilustrasi bergerak seperti multimedia buatan sendiri tersebut, diharapkan siswa terpacu belajar dan semakin menyenangi fisika. Selain itu, tentu saja agar materi tersampaikan secara efektif dan mudah dipahami, daripada sekedar menjejali peserta didik dengan rumus-rumus “bisu” di papan tulis.Dewasa ini telah banyak beredar perangkat lunak pendukung pembelajaran fisika yang bisa dengan mudah diperoleh di internet, baik versi gratis maupun berbayar/membeli lisensi. Ada banyak sekali aplikasi pendukung pembelajaran fisika di dunia maya, tergantung kepada sejauh mana kita memanfaatkannya seoptimal mungkin. Tersedianya berbagai perangkat lunak ini dapat dipandang sebagai peluang sekaligus tantangan bagi para pelaku pendidikan di era penguasaan teknologi informasi seperti sekarang ini. Berdasarkan fungsi dan pemanfaatannya, perangkat lunak tersebut dapat dikategorikan menjadi (1) animasi fisika: MS Powerpoint, Macromedia flash, (2) Simulasi fisika: PhET, Interactive physics, (3) Analisis Video: OSP Tracker, Logger Pro, (4) pemodelan dan simulasi: MS Excel, Modellus/Easy Java Simulation (EJS), (5) Data logging: Vernier LabPro, LabQuest, (6) Analisis grafik dan data: MS Excel, OSPdatatools. Beberapa software lainnya yang menarik untuk dicoba: Audacity, Overtone, Scope, Microsoft Student dan Microsoft Encarta.Contoh untuk membuat simulasi fisika tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) kita bisa memanfaatkan aplikasi Modellus. Dengan sofware ini akan diperoleh simulasi visual dua dimensi berupa animasi informatif dilengkapi tabel dan grafik. Modellus mampu menampilkan beragam simulasi pembelajaran fisika dasar dari yang sederhana sampai yang cukup rumit. Untuk menampilkan simulasi, terlebih dahulu masukkan persamaan matematis pada menu mathematical model. Setelah itu tambahkan beberapa settingan agar simulasi bisa dijalankan. Peserta didik dapat berkreasi membuat percobaan visual sendiri untuk memahami konsep-konsep fisika yang dianggap abstrak. Bagi siswa kelas X SMA yang tidak memahami pokok bahasan kinematika atau Hukum Newton tentang gerak dengan hanya sepintas mendengarkan penjelasan guru di kelas, dengan

Page 8: materi iptek

“mengutak-atik” Modellus ini akan mendapatkan suatu pengalaman baru bagaimana memahami dan memvisualkan konsep-konsep abstrak tersebut dalam tataran yang lebih nyata.Selain berbagai aplikasi yang sudah dikemukakan di atas, untuk membuat simulasi pembelajaran fisika kita bisa juga menggunakan PhET, software interaktif yang dibuat oleh University of Colorado at Boulder (Amerika Serikat). PhET merupakan aplikasi simulasi berbasis bahasa pemrograman Java. Interface PhET bisa dikatakan hampir mirip dengan Modellus dimana menonjolkan tampilan animasi dua dimensi dan grafik. Software ini dapat digunakan secara offline maupun online. Pada tabs menu, pengguna bisa leluasa memilih percobaan dari berbagai bidang ilmu seperti biologi, kimia, ilmu kebumian, dan fisika. Contoh percobaan fisika tentang interferensi gelombang cahaya dan suara terdapat pada sub menu cahaya dan radiasi. Pengguna dapat mendownload percobaan ini, atau menyaksikannya secara online. PhET menyediakan fasilitas search bagi para pengguna agar lebih mudah mencari percobaan yang diinginkan disamping ratusan juta simulasi percobaan ilmiah yang sudah terupload di database.Software interaktif lainnya yang tidak kalah menarik adalah Microsoft Encarta. Software buatan raksasa operating system Microsoft Corporation, bertajuk Ensiklopedia yang merangkum berbagai topik yang sangat luas dari mulai sejarah, ekonomi, politik, budaya, ilmu sosial, matematika, komputer, sains, biologi, kimia, dan tentu saja fisika. Tidak seperti software simulasi yang kadangkala  membutuhkan input persamaan matematis atau data logging, Microsoft Encarta sangat mudah digunakan (easy usage), tidak memerlukan input apapun karena semua data sudah tersimpan dalam database program. Tampil dengan interface warna-warni (dapat kita temukan di Encarta Kids) menjadikannya atraktif dan cukup menggoda anak-anak khususnya siswa tingkat SD dan SMP untuk mencobanya. Pengguna cukup mengklik tabs menu yang tersedia  maka akan muncul informasi berupa teks, gambar, animasi, clips dan video pendek. Terdapat kuis trivia untuk sekedar merefresh pikiran sambil “menguji” seberapa baik pengusaan materi setelah puas mengaduk-aduk isi ensiklopedia ini. Microsoft Encarta semudah mengakses Google atau Wikipedia, bahkan pada beberapa hal memberikan informasi yang lebih terorganisasi dan terperinci. Pengguna juga dapat memanfaatkan fasilitas search yang terdapat pada sisi kanan atas layar. Ketikkan kata kunci pada menu search dan Microsoft Encarta akan menampilkan hasil pencarian.

Page 9: materi iptek

A. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan 

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnyapenerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salahsatu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan. Kita telah melihat perkembangan teknologi informasi (TI) yang luar biasa selama beberapa dekade terakhir. Tapi sayangnya masih banyak usaha retail atau bahkan suatu perusahaan yang belum menerapkan teknologi informasi agar siap bersaing di masa yang akan datang.Secara umum istilah teknologi informasi lebih dikenal dengan istilah komputerisasi. Mulai dari input data, proses data, menyimpan data, dan mendistribusikan data. Yang semuanya itu dilakukan oleh komputer sehingga akan berjalan secara otomatis dan tidak dikerjakan lagi secara manual. Salah satu peranan teknologi informasi bagi perusahaan yang paling nyata adalah semua pekerjaan akan lebih cepat dan akurat. Penerapan teknologi informasi yang efektif akan mengurangi biaya yang tidak diharapkan dan dapat meningkatkan fleksibilitas. Hal ini akan terlihat dalam alur bisnis yang menjadi lebih terorganisir dan tersentralisasi. Teknologi Informasi dapat diterapkan pada semua jenis usaha dan telah menjadi kebutuhan dasar mulai dari perusahaan kecil sampai perusahaan besar bahkan toko retail sekalipun. Jadi sudah saatnya setiap perusahaan menggunakan jasa pembuatan program untuk mulai menerapkan teknologi informasi dalam usaha mereka agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. 

B. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis 

Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet. 

C. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan 

Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo,pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening. 

Teknologi Informasi dan Komunikasi Bagi Dunia Bisnis 

Pemanfaatan TIK di Sektor Bisnis. 

Page 10: materi iptek

Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif. 

Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat. 

Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur. 

Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial. 

Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi. 

Peran Teknologi Informasi dalam meningkatkan keunggulan Kompetitif Perusahaan di masa era informasi adalah masa transformasi yang revolusioner, Kinerja perusahaan tidak hanya dinilai dari sisi financial dan aktiva tetapi membahas segala aspek yang harus menyediakan cost leadership, diffrention, dan focus. Era informasi perusahaan lebih responsif untuk menjawab tantangan pasar,

Page 11: materi iptek

persiapan untuk menghadapi tantangan perusahaan saat ini banyak mulai memutuskan untuk outsourcing untuk memperbaiki kinerja perusahaan terkait dengan proses bisnis yang bukan merupakan core competence atau core business-nya. Diharapkan dengan menyerahkan pengelolaan proses tersebut ke tangan perusahaan lain sebagai mitra bisnis yang memiliki core business di bidang tersebut, terciptalah sebuah proses dengan kinerja optimal 

Era Globalisasi Perkembangan teknologi informasi telah berkembang luar biasa hebatnya baik dari sisi perangkat keras, perangkat lunak, atau sumber daya manusia yang mendayagunakannya. Saat ini kehidupan manusia mulai bergeser ke kehidupan komputasi persasif, suatu kehidupan yang meletakkan teknologi informasi sebagai bagian dari kehidupan manusia kapan dan dimana saja. Hal ini dapat diilihat dari prilaku manusia yang sudah mulai terbiasa dengan komputer, sudah mulai terbiasa dengan internet, dan sudah mulai merasakan bahwa sekumpulan kebutuhannya dapat dibantu oleh teknologi informasi. 

Komunikasi Bisnis dengan Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan dapat dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ). 

Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data dan informasi) yang lebih lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan, bahkan, dalam menghadapi persaingan. 

Telepon Sebagai media Komunikasi Bisnis. Pada awalnya, komunikasi dalam dunia bisnis dilakukan dengan menggunakan suatu perangkat komunikasi yang disebut telepon, dimana dengan alat ini para pelaku bisnis dapat menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan pihak lain dalam rangka menjalankan bisnisnya. 

Internet sebagai salah satu media Komunikasi Bisnis 

Pengertian Internet 

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di

Page 12: materi iptek

seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif. 

Manfaat internet 

Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet.Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet: 1. Informasi untuk kehidupan pribadi :kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani, sosial. 2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum komunikasi. 

Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia. Situs web perusahaan misalnya, menyediakan berbagai informasi. Banyak perusahaan dewasa ini menggunakan situs web unutk mengiklankan produk, menerima pesanan produk, meminta umpan balik pelanggan dan menerima karyawan. Mereka juga menggunakan internet untUk berkomunikasi dengan kelompok terpilih (pilihan).Salah satu penggunaan internet sebagai media komunikasi bisnis adalah dengan penggunaan email, karena email adalah sarana internet yang bisa menyajikan tulisan. 

E-Commerce/Pandangan dalam Komunikasi Bisnis Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan / perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet. 

Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu : 

Page 13: materi iptek

a) Electronic Markets (EMs), yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. 

b) Elektronic Data Interchange (EDI), adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaaanya, biasanya digunakan oleh kelompok retail besar, ketika melakukan transaksi bisnis dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain, tanpa memerlukan hardcopy atau faktur, sehingga terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.

c) Internet Commerce, adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. 

Bisnis dan Komunikasi Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan.Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat. Dan dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies antara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. 

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DALAM ORGANISASI BISNIS 

Komunikasi Bisnis yang efektif diperlukan oleh semua organisasi bisnis dalam upaya mencapai tujuannya. Organisasi bisnis yang produktif ditunjang oleh penguasaan komunikasi bisnis para anggota organisasinya, baik penguasaan komunikasi verbal

Page 14: materi iptek

(lisan dan tulisan),maupun komunikasi non-verbal. Fakta empiris dalam dunia organisasi menunjukkan bahwa sebagain besar anggota organisasi melakukan pekerjaannya dengan melakukan komunikasi. 

Dalam kehidupan organisasi bisnis, keberadaan tim kerja semakin populer. Banyak perusahaan dari berbagai industri menerapkan konsep tim kerja dalam melakukan aktifitasnya. Pemakaian tim kerja diyakini banyak pimpinan perusahaan akan lebih efektif, dibandingkan penyelesaian aktifitas secara individual. Pemakaian tim kerja diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif. Penjumlahan aggota dalam tim akan memungkinkan menghasilkan output yang lebih besar dibandingkan output total yang dikerjakan oleh masing-masing individu. Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah tim atau seberapapun kuatnya kasus hukum, keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif. Keterampilan melakukan komunikasi yang efektif akan berperan besar dalam mendukung pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif, maka kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang baik, kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, serta keterampilan menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian yang sangat penting. 

Masalah Dalam Komunikasi Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan. 

Kemampuan Individu dalam Komunikasi Bisnis Dalam menjalankan praktek bisnisnya, individu yang melakuakn praktek bisnis tersebut perlu berkomunikasi dengan orang lain, semua pihak yang berkaitan dengan bisnisnya. Komunikasi antara atasan dengan bawahan, komunikasi dengan konsumen, komunikasi dengan pihak ketiga ( seperti pemasok, distributor, pemerintah, pihak lain ). 

Page 15: materi iptek

Untuk melakukan praktek bisnis ini para pelaku bisnis kiranya perlu memiliki kemampuan dalam komunikasi bisnis. Tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, yang menuntut kemampuan untuk mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasinya serta bagaimana menyampaikan produk atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan. Komunikasi Bisnis yang efektif diperlukan oleh semua organisasi bisnis dalam upaya mencapai tujuannya. Organisasi bisnis yang produktif ditunjang oleh penguasaan komunikasi bisnis para anggota organisasinya, baik penguasaan komunikasi verbal (lisan dan tulisan), maupun komunikasi non-verbal. Fakta empiris dalam dunia organisasi menunjukkan bahwa sebagain besar anggota organisasi melakukan pekerjaannya dengan melakukan komunikasi. 

Kendala Dalam Komunikasi Bisnis. Terdapat 6 kendala yang mungkin muncul saat r mengkomunikasikan bisnis organisasinya, yaitu: A) Struktur komunikasi yang buruk Struktur komunikasi adalah faktor esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis. Tidak penting apakah audiencenya hanya s atu orang atau ribuan orang dan sekalipun di tengah bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah terdengar dan dimengerti. Struktur komunikasi yang baik, mengikuti pola :- Pembukaan- isi- penutupselanjutnya : Umum à Detil à Umum atau Global à Detil à Global

B) Penyampaian yang lemah Tidak menjadi menjadi masalah, apakah pesan itu penting atau impresif. Namun apabila disampaikannya tanpa “sentuhan yang kuat”, hasilnya tidak akan dapat menyakinkan orang lain sesuai harapan. Disamping itu, meskipun telah dilakukan “sentuhan ” yang sudah tepat ternyata seringkali juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan respons. Dengan demikian, pesan yang kuat, tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu. Pesan yang disampaikan haruslah ‘menyentuh’ secara kuat dan telak, tidak sekedar mengelus-elus atau mengingatkan. 

C) Penggunaan media yang salah Perlu untuk mempertimbangkan siapa, dari kalangan atau status sosial mana dan karakteristik unik lainnya dari sasaran yang kita tuju, sehingga kita dapat memilih media yang tepat. Jika pesan yang disampaikan sangat kompleks, berikanlah ruang agar audience kita dapat mencerna pesan tersebut secara lebih leluasa, sesuai kecepatan mereka, seperti di kamar tidur, kamar mandi, televise, radio, majalah, koran dan lain sebagainya. 

D) Pesan yang campur aduk 

Page 16: materi iptek

Pesan yang campur aduk, hanya akan menimbulkan kebingungan atau bahkan cemoohan dari audience. Seperti, larangan untuk memberikan hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang sama memberikan pengecualian untuk klien-klien baru atau pelanggan VIP yang berpotensi besar pada bisnis perusahaan. Sementara, kriteria dari klien potensial atau pelanggan VIP tersebut tidak dirinci secara jelas. 

E) Salah AudienceTopik yang dipilih hendaknya relevan dan sesuai dengan ekspektasi audience. Sebagai contoh, misalnya dalam event pertemuan antara wakil dari Pemerintah dan Pengusaha, namun dalam presentasi disajikan tentang analisis situasi politik dan pemerintahan, sedangkan para pengusaha, sebenarnya lebih mengharapkan penjelasan bagaimana tindakan atau langkah-langkah konkrit yang diambil pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.

F) Lingkungan yang mengganggu Lingkungan yang mengganggu jelas merupakan kendala dalam komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat diterima / didengar secara optimal. Seperti Suara penyaji yang tidak cukup terdengar oleh Audience, Suara keras dari luar ruangan, (seperti raungan sirine ambulan atau suara lalu lintas yang padat ), Bunyi handphone dari kantong audience, Interupsi, Sesi bicara yang menegangkan, dsb. Oleh karena itu, perlunya pemilihan tempat yang tepat serta upaya agar audience fokus dengan pesan yang disampaikan.

Masalah Komunikasi Bisnis dengan Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam praktek komunikasi bisnis diperlukan sarana yang dapat menunjang proses komunikasi itu, teknologi informasi dan komunikasi yang semakin hari semakin berkembang dapat dimanfaatkan dalam praktek komunikasi bisnis. 

Seiring dengan perkembangan teknologi dan sistim informasi, komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi, sehingga proses komunikasi terjadi setiap saat tanpa berhenti dan berlangsung pada saat yang hampir bersamaan di seluruh belahan dunia. Informasi dengan mudah dan cepat menyebar, bahkan nyaris tanpa penghalang apapun .Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan orang untuk berkomunikasi melalui berbagai macam media. 

Perkembangan bisnis masa ini bergerak lebih cepat dibanding sebelumnya, sehingga mereka membutuhkan komunikasi yang lebih luas dan lebih baik, terutama dalam mempertahankan pelanggan dan pemasok, dan bahkan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dengan solusi mobilitas diharapkan para karyawan akan lebih produktif, di manapun mereka berada. Itu karena mereka memiliki akses tertentu terhadap berbagai aplikasi perusahaan melalui berbagai perangkat bergerak atau berbagai akses lainnya. 

Page 17: materi iptek

Kesediaan prasarana dan sarana informasi serta tingkat pemilihan akses dan aset terhadap penggunaan informasi merupakan prasyarat untuk dapat memanfaatkan dan memberikan nilai ( volume ) terhadap sesuatu informasi. Semua prinsip informatika tersebut tidak terlepas dari tuntutan dan kebutuhan serta kegiatan manusia dan masyarakat di dalam kehidupannya sehari – hari. Dengan semakin mendalamnya keterlibatan setiap negara di dalam jaringan globalisasi ekonomi dan gaya hidup maka tuntutan dan kebutuhan serta kegiatan setiap negara termasuk masyarakatnya yang melibatkan pentingnya peranan informasi menjadi suatu keharusan. 

Untuk itu komunikasi bisnis tanpa adanya dukungan infrastruktur sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi tentunya tidak akan berjalan dengan lancar. Selain itu tanpa adanya peranan teknologi informasi dan komunikasi praktek komunikasi bisnis akan menjadi ketinggalan zaman, informasi yang didapat akan jauh tertinggal, dan akan membawa dampak perkembangan bisnis akan menjadi lambat. 

Kendala yang bisa saja muncul dalam praktek komunikasi bisnis dengan peranan teknologi informasi dan komunikasi adalah selain masalah infrastruktur sarana dan prasarana, juga masalah ketidakmampuan manusia dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik, juga kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik menjadi hambatan yang seringkali muncul dalam praktek komunikasi bisnis. masalah infrastruktur. Sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi yang terbilang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga bagi pelaku bisnis yang memiliki modal yang tidak banyak mengakibatkan kurangnya pembangunan infrastruktur pendukung Komunikasi bisnis. masalah kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Walaupun fasilitas komunikasi bisnis telah memadai, kendala yang bisa saja muncul adalah kemampuan sumber daya manusia dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. Mungkin masih ada beberapa pelaku bisnis yang belum mampu menggunakan alat komunikasi dalam bisnisnya, sehingga walaupun peralatan yang digunakan adalah peralatan dengan teknologi canggih sekalipun, jika manusianya tidak dapat mengoperasikan/ menggunakan peralatan tersebut akan menjadi percuma. kemampuan individu dalam berkomunikasi. Masalah yang paling mendasar dalam praktek komunikasi bisnis baik dengan peran teknologi informasi dan komunikasi dan tanpa peran TIK tersebut, masalah yang mendasar adalah kemampuan komunikasi dari individu itu sendiri. Apabila seseorang memiliki kemampuan komunikasi yang kurang baik, maka secara otomatis praktek komunikasi bisnisnya tetap mengalami kendala, walau telah didukung oleh peranan teknologi informasi dan komunikasi. Cara orang tersebut menyampaikan pesan kepada pihak lain itulah yang menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan. 

Kesimpulan : 

Page 18: materi iptek

Semakin cepatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi menuntut manusia untuk mencoba membuat perubahan di segala jenis kehidupannya yang tujuannya adalah mendapatkan hasil maupun kondisi yang terbaik yang dapat dicapai. Banyaknya sektor kehidupan yang ada diharapkan membuka inovasi baru bagi kita untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk kemajuan peradaban manusia. 

Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan dapat dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT). walaupun praktek komunikasi bisnis menggunakan peran teknologi informasi dan komunikasi akan tetapi keberhasilan komunikasi itu disebabkan oleh kemampuan dari individu itu sendiri.

Bidang teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat yang dipicu oleh temuan dalam bidang rekayasa material mikroelektronik . Perkembangan ini berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas manusia kini banyak tergantung pada teknologi informasi dan komunikasi. Di sisi lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi atau sebagain masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan kominikasi saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia bisnis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat ( banyak artikel baru yang dipublikasikan tiap tahun dalam jurnal) pelaku bisnis akan ketinggalan jika tidak menggunakan tools untuk mengupdate perkembangan terbaru.Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi. Teknologi informasi mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara manual. Disamping itu teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Dengan berbagai potensi yang dimilikinya adalah naif apabila manajemen informasi dan komunikasi bisnis tidak memberikan perhatian istimewa.Artikel ini akan membahas Peran teknologi informasi dan komunikasi bisnis untuk mendukung kemajuan/perkembangan suatu perusahaan secara efektif dan efisien. Saat ini merupakan saat yang tepat untuk mengembangkan sistem informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan, sehingga informasi yang dihasilkan harus selalu akurat dan mutakhir dalam setiap kondisi.Hal tersebut membutuhkan perencanaan jangka panjang yang terpadu dan terbuka untuk pengembangan dikemudian hari sesuai dengan tuntutan perusahaan. Untuk itu perlu mengembangkan dan mengimplementasikan pemamfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia bisnis. Berbagai keadaan menunjukkan

Page 19: materi iptek

bahwa dunia bisnis belum optimal dalam mendayagunakan potensi ICT (information dan comunication technology), teknologi informasi dan komunikasi, TIK) secara baik, dan oleh karena itu Indonesia terancam digital divide (kesenjangan digital) yang semakin tertinggal terhadap negara-negara maju.Belakangan ini banyak mendengar kemajuan suatu usaha karena bidang teknologi informasi, telekomunikasi dan kominikasi yang begitu pesat yang berorientasi pada teknologi informasi. Dengan semakin gencarnya globalisasi dunia saat ini, maka teknologi informasi juga semakin marak dalam dunia bisnis. Bagi pelaku bisnis yang masih awam akan teknologi informasi dan komunikasi wajib mengenal dan mempelajari agar usahanya mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Teknologi informasi dibuat untuk memudahkan para penggunanya dalam mencatat suatu transaksi, menyimpannya dalam bentuk data, mentransformasikan menjadi informasi dan menyebarkannya kepada pemakai informasi.Dalam dunia bisnis teknologi informasi mempunyai pengaruh yang nyata, transaksi bisnis dicatat secara on-line, diolah dan pada saat yang hampir bersamaan (real-time) hasil pengolahan atau informasi dapat dilihat, seperti yang lazim dilakukan para nasabah bank pada saat melakukan transaksi pada ATM (automated teller machine). Pada saat ini informasi menjadi hal yang sangat penting dalam kegiatan bisnis, dengan dukungan teknologi informasi, informasi semakin mudah diperoleh tanpa dibatasi ruang dan waktu.Pada era tahun 70-an seorang pakar manajemen memprediksi bahwa siapa yang menguasai sumber daya manusia dan informasi akan menguasai dunia. Hal ini dapat dibuktikan bahwa menjelang abad ke 21 negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang unggul adalah mereka yang sejak awal sudah menerapkan teknologi informasi sebagai alat untuk berkompetisi. Teknologi informasi sudah menjadi senjata (alat) dalam proses bisnis perusahaan yang dapat membuat aliran informasi berjalan secara cepat, secara internal maupun eksternal. Teknologi informasi memiliki banyak peranan dalam membantu manusia dalam memecahkan masalah.Kegunaan utama teknologi informasi adalah membantu dalam pemecahan masalah dengan kreatifitas yang tinggi dan membuat manusia semakin efektif dalam memanfaatkannya. Prinsip ” High-tech/high touch” adalah semakin ”high-tech teknologi informasi yang kita pertimbangkan aspek ” high-touch” dari teknologi informasi tersebut yaitu aspek manusia. Jangan meminta manusia untuk menyesuaikan dengan teknologi tetapi sesuaikan teknologi dengan manusia. Tanggung jawab pemakai teknologi informasi akan memberikan peran yang penting dalam memaksimalkan kinerja teknologi informasi. Pearan yang dimainkan adalah tahu cara menggunakan teknologi informasi dalam kominikasi bisnis dengan benar dan beretika sehingga tidak melanggar hak, privasi dan keberadaan orang lain, pemakai harus melindungi data dan informasi yang berada di dalam sestem komputer atau yang dikirim melalui jaringan, dari kehilangan dan kerusakan. Pendapat mengenai Teknologi Informasi•Kamus oxpord (1995) : Teknologi informasi adalah study atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.•Alter (1992), Teknologi Informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.•Martin (2002), Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.•Lucas (2000), Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektonis. 

Page 20: materi iptek

Alasan-alasan Investasi Teknologi Informasi

•Adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif dalam dunia bisnis yang semakin gencar•Mengurangi biaya dan penggunaan lebih efisien•Meningkatkat fleksibilitas dan tanggapan. Alasan perusahaan menerapkan teknologi informasi pada bidang pemasaran

•Teknologi informasi memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak informasi ke manager. Sebagai contoh sistem informasi eksekutif (executive Information System atau EIS) mempengaruhi aliran informasi secara vertikal dalam perusahaan. Pihak manajemen atas memiliki akses informasi yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan sumber informasi terhadap manajemen menengah. Jaringan telekomunikasi memungkinkan informasi mengalir dengan mudah di antara departemen dan devisi yang berbeda.•Teknologi informasi juga mempengaruhi proses pengembangan strategi pemasaran karena teknologi informasi memberikan lebih banyak informasi ke manager melalui sistem pengambilan keputusan (decision Support System atau DSS)•Teknologi informasi mempengaruhi antarmuka-antarmuka organisasi dengan lingkungan seperti pelaggan dan pemasok. Sestem antar organisasi yang dilengkapi dengan pertukaran data elektronik (EDI) menciptakan hubungan yang lebih dekat antara organisasi dan pemasok, memfasilitasi manajemen sediaan yang lebih efisien dan memungkinkan pendekatan tepat waktu dalam melakukan pemesanan kembali Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi bisnis

Secara umum masyarakat mengenal produk informasi dalam bentuk perangkat keras, perangkat lunak dan infrastruktur. Perangkat keras meliputi input (keyboard, monitor,touch screen, scanner, mike, camera digital, perekam vidio, barcode reader, maupun alat digitasi lain dari bentuk analog ke digital). Perangkat keras ini bertujuan untuk menerima masukan data/informasi ke dalam bentuk digital agar dapat diolah melalui perangkat komputer.Selanjutnya terdapat perangkat keras pemroses lebh dikenal sebagai CPU dan memori komputer. Perangkat keras ini berfungsi untuk mengolah dan mengelola sestem komputer dengan dikendalikan oleh sestem operasi komputer. Selain itu terdapat perangkat keras penyimpan data baik yang bersifat tetap (hard disk) maupun portabel (removable disk). Perangkat keras berukutnya adalah output yang menampilkan hasil olahan komputer kepada pengguna melalui monotor, printer, speaker, LCD maupun bentuk respon lainnya. Selanjutnya dalam perangkat lunak dibedakan sistem operasi (misalnya Windows, Linux, atau Mac) yang bertugas untuk mengelola hidup matinya komputer, menghubungkan media input dan output serta mengendalikan berbagai perangkat lunak aplikasi maupun utiliti di komputer. Sedangkan perangkat aplikasi adalah program praktis yang digunakan untuk membantu pelaksanaan tugas yang spesifik seperti menulis, membuat lembar kerja, membuat presentasi, mengolah database dan lain sebagainya.Selain itu terdapat juga program utiliti yang membantu sestem operasi dalam pengelolahan fungsi tertentu sperti fungsi manajemen memori, keamanan komputer dan lain-lain. Pada aspek infrastruktur, kita mengenal ada istilah jaringan kompoter baik yang bersifat terbatas dan dalam kawasan tertentu (misalnya satu gedung) yang

Page 21: materi iptek

dekenal dengan nama Local Area Network maupun jaringan yang lebih luas, bahkan bisa meliputi jaringan yang lebih luas yang dikenal sebagai Wide Area Network (WAN). Saat ini, aspek infrastruktur dalam teknologi informasi sering disatukan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perangkat PDA (Personal Digital Assistant) yang berperan sebagai komputer genggam tetapi sarat dengan fungsi komunikasi (baik Wi-Fi, blutooth maupun GSM) merupakan salah satu contoh diantaranya. Perangkat keras (baik input, pemroses, penyimpan maupun output), perangkat lunak serta infrastruktur ketiga-tiganya memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektifitas maupun efisiensi manajemen informasi perusahaan. Peran Teknologi Informasi dan komunikasiPeran Teknologi informasi (TI) dalam upaya mengintegrasikan seluruh proses bisnis memang tidak bisa dibilang kecil. Beragam solusi aplikasi dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mewujudkan upaya ini. Dari sisi karyawan, solusi pengelolan sumber daya manusia (HRM), memungkinkan terciptanya SDM yang efektif, dan kontrol administrasi yang relatif akurat.Sumber Daya Manusia di perusahaan dapat bekerja lebih optimal dan menghasilkan kinerja tinngi bagi perusahaan.Untuk pelanggan, perusahaan dapat menggunakan Selling Chain Management. Solusi ini memungkinkan perusahaan menjalankan aktifitas pemasaran (marketing) penjualan (sales) dan pelayanan pelanggan secara bersamaan menhhasilkan output berupa pemanfaatan aplikasi Customer Relationship Management (CRM). Untuk para pemasok (supplier), perusahaan dapat memanfaatkan solusi Supply Chain Management yang memadukan aktifitas logistik, produksi, dan distribusi secara searah. Didukung business intelegence yang kuat dan aplikasi enterprise yang terintegrasi, solusi aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), menghasilkan laporan keuangan yang hasilnya dapat dibaca oleh para pemegang saham perusahaan. Selain teknologi informasi, perusahaan mau tidak mau harus memikirkan proses integrasi informasi dalam proses produksi. Integrasi informasi merupakan kunci dari peningkatan efisiensi dalam proses manufaktur. Upaya ini dapat dicapai dengan membangun jaringan komunikasi data terintegrasi, yang menghubungkan kantor pusat di ibu kota misalnya dengan gudang dikawasan yang jauh dari pusat kota. Jaringan komunikasi data ini juga harus mampu menjangkau pabrik diluar kota, gudang besar di kota yang lain hingga pemasok besar, menengah dan kecil. Demikian pula hal dalam proses distribusi. Integrasi informasi dalam proses distribusi akan menjamin peningkatan efektifitas dalam distribusi produk, ketersediaan produk di pasr dan keakurasian perencanaan proses produksi. Dalam hal ini, sebuah jaringan komunikasi data harus mampu menghubungkan kantor pusat dengan kantor pusat distributor, depot gudang manufaktur, hingga ke distributor besar dan menengah seta retailer di daerah. Seperti yang telah disampaikan di muka, kunci dari semua tantangan yang dihadapi dala proses integrasi adalah ketersediaan komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain, pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki. Dengan adanya hirarki, jenis dan besar kecilnya manufaktur mempunyai perbedaan karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan jenis layanan komunikasi yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan provider yang dapat menyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar dan terkadang di daerah yang terpencil. Ketiga, unjuk kerja (performansi). Performansi yang tinggi merupakan syarat utama agar komunikasi selalu dapat dilakukan. Keempat,

Page 22: materi iptek

Biaya. Faktor biaya menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan. Bagi perusahaan yang berbasis tehnologi informasi, tim (departemen.divisi) TI memiliki tanggung jawab penuh atas kelancarab sistem kerja berbasis elektronis yang diterapkan. Sebagai pengendali lalu lintas data dan informasi perusahaan, tim memikul tanggung jawab penuh bila terjadi hambatan pada proses bisnis yang disebabkan leh kegagalan sistem ataupun kesalahan kerja anggotanya. Amanat berat tersebut dibebankan pada tim TI, karena kapabilitas, profesional dan otoritas keilmuan khusus yang mereka miliki. Karena kuat otoritasnya, tim TI dipandang ikut memikul tanggung jawab terhadap rasionalitas ”untung-rugi” suatu business. Sebagai contoh, pelajaran berharga dari perusahaan raksasa IMB. Perusahaa ini terkenal karena kemampuannya mempertahankan perdikat vendor komputer multi kelas selama berpuluh-puluh tahun. Belakangan IBM mengalami kemunduran karena banyak anak perusahaan yang tidak gesit dan tidak efektif dalam memainkan kendali pasar teknilogi informasi dunia. Akibatnya, IBM, seperti kata Francis Fukuyama (1999), tidak mampu lagi menahan predikat sebagai vendor multikelas. Hal ini disebabkan oleh hirarki birokrasi yang kaku. Ini bisa kita lihat secara jelas pada jumlah anak perusahaan IBM yang sangat banyak yang terintegrasi secara vertikal. Sebaliknya, perusahaan yang tumbuh dan berkembang di era informasi, kini tidak lagi menerapkan birokrasi gaya lama. Mereka lebih suka membentuk jaringan lalu lintas batas serta terikat secara horisontal dan informal. Karena karakter era informasi yang serba transparan dan sulit dibendung, kebijakan perusahaan mau tidak mau akan memberi wewenang penuh pada tim TI untuk mendukung aktivitas bisnis, termasuk membuat keputusan sendiri. Kendati begitu tim yang memperoleh wewenang penuh, tidak lantas bebas pantau. Perusahaan publik seperti bank secara berkala akan mendapat penilaian dan pengawasan dari tim audit khusus. Pola audit biasanya berbeda denganyang diterapkan di perusahaan industri atau manufaktur. Kinerja tim TI di perusahaan ini biasanya akan terkontrol dengan sendirinya dengan unpan balik dari bagian yang terkait, seperti bagian produksi, pemasaran, keuangan dan lain-lain. Aplikasi sistem informasi yang digunakan di setiap bagian dan salin terhubung dalam sebuah jaringan akan menjadi batu ujian keberhasilan kerja tim. Karakter tim Teknilogi informasi di perusahaan jasa, seperti bank, industri bagaimanapun juga memiliki kesamaan. Meskipun tim ini memperoleh wewenang penuh untuk mengatur urusan sendiri, tidak lantas keduanya bebas bertindak sendiri. Adakalanya sebagai strategis business, perusahaan lebih memilih menggunakan metode alih daya atau memanfaatkan penggunaan jasa konsultan untuk mengerjakan bagian bagian kerja tertentu. Seperti pengembangan dan pengawasan aplikasi. Hal tersebut biasanya terjadi ketika perusahaan menganggap timnya tidak memiliki staff yang benar-benar ahli atau memadai. Ada lagi hal yang perlu diperhatikan. Jika tim TI di perusahaan yang bergerak dibidang non- TI hanya bertanggung jawab atas penerapan TI secara internal, lain halnya dengan tim kreatif dan inivatif menciptakan ragam pruduk perangkat lunak atau pekerjaan lain yang terkait dengan layanan (service). Dengan demikian, perusahaan dapat mengefektifkan sumber daya tim TI sekalugus menciptakan revenue tambahan. Fleksibilitas tersebut tidak berlaku di perusahaan yang bergerak di bidang non TI.dengan kebijakan dan ciri dasar perusahaan, maka sulit bagi perusahaan

Page 23: materi iptek

untuk menjadikan tim TI melakukan pekerjaan di luar alur kepentingan pross business perusahaan. Jangankan untuk menciptakan pekerjaan baru, untuk pekerjaan rutinitas yang suda dipetakan pun terkadang tidak terselesaikan semestinya. Masalah yang sering dijumpai adalah ketika orang-orang TI dalam tim ini sering berangkapan klien atau user dianggap sebagai penghambat kerja tim. Karena prosfektif oarang-orang TI yang salah ini, jarang memunculkan problem hubungan kerja yang tidak kondusif. Maka meluruskan kembali prospektif dan cara mempresentasikan TI merupakan langkah utama perusahaan yang sedang mengalami masalah tersebut. Langkah ini bisa dijabarkan sebagai berikut : Pertama, mengetahui skala prioritas. Tim TI adalah tim yang dalam pekerjaannya tidak perna lepas dari riset dan pengembangan. Karena itu, sebaiknya antara tim riset dan pengembangan serta tim pendukung harus dipisahkan, meski keduanya kadang kala bekerja saling menunjang.sudah menjadi rahasia umum jika fasilitas dan biaya riset dan pengembangan, khusunya, sangat besar. Maka tim TI harus mengerti siapa yang neperan membayar fasilitas keja mereka. Kedua, memahami makna business. Tim TI harus memahami makna bisnis lebih dari bagaimana mereka memandang dan menempatkan teknologi selama ini. Ketiga, memperbaiki komunitas. Komunitas internal adalah pilar dasar yang harus dijadikan acuan kebijakan tim TI agar program TI yang dijalankan bias buy-in (diterima). Jika yim gagal berkomunikasi dengan bagian lain di perusahaan, pembahasan mengenai sistem TI perusahaan kerap tidak membuahkan hasil karena tidak tepat sasaran. Aspek-aspek Internal Manajemen dalam pengembangan dan implentasi Teknologi Informasi di perusahaan Aspek manajemen perusahaan yang harus diperhatikan dalam implementasi teknologi informasi adalah aspek sumber daya manusia. Perkembangan teknologi informasi ini berdampak pada sistem manajemen suatu perusahaan, yang berarti perlu ada perubahan dalam manajemen.Selain aspek teknis berupa fasilitas penunjang teknologi informasi, sumber daya manusia merupakan aspek internal yang manajemen yang harus diperhatikan dan dikembangkan dalam implementasi teknologi informasi. Aspek yang sangat perlu diperhatikan dalam implementasi teknologi informasi perusahaan yaitu kemampuan dan kualitas orang-orang yang bekerja di perusahaan harus disesuaikan dengan teknologi informasi yang semakin berkembang. Para pekerja diharapkan memiliki pengetahuan dalam bidang bahasa internasional, yaitu bahasa Inggris. Strategi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

Strategi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi business menuju keunggulan yang kompetitif :•Strategi Biaya, yaitu menjadikan produsen dengan biaya yang rendah, memberikan harga yang lebih murah terhadap pelanggan, menurunkan biaya dari pemasok, atau meningkatkan biaya pesaing untuk tetap bertahan di industri•Strategi diferensiasi, yaitu mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk/jasa yang dihasilkan perusahaan terhadap pesaing sehingga pelanggan menggunakan produk/jasa karena adanya manfaat atau fitur yang unik•Strategi inovasi, yaitu memperkanalkan produk/jasa yang unik, atau membuat perubahan yang radikal dalam proses bisnis yang menyebabkan perubahan-erubahan yang mendasar dalam pengelolaan bisnis.

Page 24: materi iptek

•Strategi pertumbuhan, yaitu dengan mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan, melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan diversifikasi produk/jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk/jasa yang terkait.•Strategi aliansi, yaitu membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan pelanggan, pemasok, pesaing dan lain. Mewujudkan tehnopreneur dalam menyongsong gelombang baru bisnis teknologiPerkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technologi) semakin meluas dan menyentuh hampir setiap aktivitas manusia. Hal ini karena teknologi informasi telah memberikan manfaat yang sangat berarti dalam perkembangan kehidupan manusia di dalam segala aktifitasnya. Kemajuan yang dicapai diawali dengan riset dan temuan-temuan baru dalam bidang teknologi informasi yang kemudian dikembangkan sedemikian rupa sehingga memberikan keuntungan bagi penciptanya. Fenomena perkembangan bisnis dalam bidang teknologi informasi diawali dari ide-ide kreatif di beberapa pusat riset yang mampu dikembangkan sehingga memiliki nilai jual di pasaran. Penggagas ide dan kreator produk dalam bidang teknologi ini sering disebut dengan nama Teknoprener. Karena mereka mampu menggabungkan antara ilmu pengetahuan yang dimiliki melalui kreasi atau ide produk yang diciptakan dengan kemampuan berwirausaha melalui penjualan produk yang dihasilkan di pasaran. Jadi Teknoprener itu sendiri merupakan gabungan dari (kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi) dengan Kewirausahaaan. Saat ini perkembangan bisnis dalam bidang teknologi sebagian besar dikarenakan terjadi sinergi antara pemilik ide kreatif (teknoprener) yang dikembangkan diberbagai pusat riset dengan penyedia modal yang akan digunakan usaha. Hubungan antara ketiga unsur tersebut kemudian mendorong berkembangnya bisnis teknologi yang ada di beberapa negara, misalnya di Sillicon Valley – Amerika Serikat, Bangolaro – India dan beberapa negara lainnya. KesimpulanAplikasi teknologi informasi dan komunikasi dalam praktek komunikasi bisnis telah memberikan hasil yang positif terhadap dunia bisnis dimana para pelakunya dapat bersaing dengan para competitor dan dapat diterima oleh pasar secara global. Peran dari teknologi informasi dan komunikasi bisnis dapat menintegrasikan semua proses bisnis. Dalam teknologi informasi dan komunikasi, perusahaan mampu menerapkan berbagai startegi yang diterapkan. SaranTeknologi informasi dan komunikasi dalam bisnis diharapkan semua functional strategy (Marketing, Financial, Operation, Human Resources, R & D) dapat menimplemantasikan dalam dunia bisnis dengan optimal.

Page 25: materi iptek

Perkembangan Aspek bisnis di bidang teknologi informasi Aspek bisnis di bidang teknologi informasi

Aspek bisnis di bidang teknologi informasiTeknologi Informasi sekarang ini sangat berkembang pesat dan dalam tulisan pada blog saya kali ini, saya akan membahas tentang keterhubungan suatu aspek bisnis dan pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu kegiatan bisnis tersebut.

Sebelum saya lanjut kepada keterhubungan masalah diatas, saya akan menjelaskan masing-masing pengertian dari aspek bisnis atau bisnis dan teknologi informasi

Bisnis

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Teknologi Informasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris: Information and Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Page 26: materi iptek

Keterhubungan

Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet. Sedangkan dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.

Disini saya akan menjelaskan tentang salah satu aspek bisnis yang berkaitan dengan TI, yaitu :

E-Commerce

E-Commerce dalam Komunikasi Bisnis

Secara umum, e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik. Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan / perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.

Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :

a. Electronic Markets (EMs), yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan.

b. Elektronic Data Interchange (EDI), adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaaanya, biasanya digunakan oleh kelompok retail besar, ketika melakukan transaksi bisnis dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain, tanpa memerlukan hardcopy atau faktur, sehingga terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.

c. Internet Commerce, adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.

Bisnis dan Komunikasi

Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan.

Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat. Dan dapat

Page 27: materi iptek

didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies antara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DALAM ORGANISASI BISNIS

Komunikasi Bisnis yang efektif diperlukan oleh semua organisasi bisnis dalam upaya mencapai tujuannya. Organisasi bisnis yang produktif ditunjang oleh penguasaan komunikasi bisnis para anggota organisasinya, baik penguasaan komunikasi verbal (lisan dan tulisan), maupun komunikasi non-verbal. Fakta empiris dalam dunia organisasi menunjukkan bahwa sebagain besar anggota organisasi melakukan pekerjaannya dengan melakukan komunikasi.

Dalam kehidupan organisasi bisnis, keberadaan tim kerja semakin populer. Banyak perusahaan dari berbagai industri menerapkan konsep tim kerja dalam melakukan aktifitasnya. Pemakaian tim kerja diyakini banyak pimpinan perusahaan akan lebih efektif, dibandingkan penyelesaian aktifitas secara individual. Pemakaian tim kerja diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif. Penjumlahan aggota dalam tim akan memungkinkan menghasilkan output yang lebih besar dibandingkan output total yang dikerjakan oleh masing-masing individu. Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah tim atau seberapapun kuatnya kasus hukum, keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif. Keterampilan melakukan komunikasi yang efektif akan berperan besar dalam mendukung pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif, maka kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang baik, kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, serta keterampilan menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian yang sangat penting.

Kesimpulan :

Saya berkesimpulan bahwa aspek bisnis sekarang ini sangat berkaitan dengan aspek pemanfaatan teknologi informasi agar tujuan dari adanya bisnis, yaitu keuntungan yang maksimal bisa didapatkan dengan menggunakan teknologi informasi dan salah satu contohnya adalah dengan menggunakan aspek e-commerce yaitu berbisnis via media elektronik atau bisa saya contohkan melalui internet. Komunikasi juga merupakan faktor penting dalam berbisnis demi tercapainya keselarasan kerja sama yang baik dalam berbisnis dan teknologi informasi pun hadir disini menawarkan kemudahan berkomunikasi antar anggota contohnya dalam suatu perusahaan dengan menggunakan sarana audio visual atau rapat via satelit bagi anggota bisnis yang sedang tidak dapat menghadiri rapat karena sedang di luar kota ataupun di luar negeri, jadi aspek bisnis dan teknologi informasi sekarang ini sangat berpengaruh demi tercapainya keuntungan yang maksimal bagi suatu organisasi yang menjalankan suatu usaha atau bisnis.