69
Perilaku Konsumen dan Produsen 1. KONSUMSI Apa yang dimaksud dengan Konsumsi? Dilihat dari arti Ekonomi, konsumsi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda. Contoh: memakan makanan, memakai baju, mengendarai sepeda motor, menempati rumah. Mengapa Manusia Mengkonsumsi sesuatu? Tujuan dari konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dan memperoleh kepuasan dari pemenuhan tersebut. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang memakai, menggunakan, mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda disebut sebagai konsumen.

materi-kelas-x-sma1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: materi-kelas-x-sma1

Perilaku Konsumen dan Produsen

1. KONSUMSI

 Apa yang dimaksud dengan Konsumsi?

Dilihat dari arti Ekonomi, konsumsi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau

menghabiskan guna ekonomi suatu benda. Contoh: memakan makanan, memakai baju,

mengendarai sepeda motor, menempati rumah.

Mengapa Manusia Mengkonsumsi sesuatu?

Tujuan dari konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia

dan memperoleh kepuasan dari pemenuhan tersebut. Sedangkan

orang, badan usaha, atau organisasi yang memakai, menggunakan,

mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda disebut

sebagai konsumen.

Page 2: materi-kelas-x-sma1

Teori  Konsumsi

Setiap orang atau keluarga mempunyai skala kebutuhan yang

dipengaruhi oleh pendapatan. Kondisi pendapatan seseorang akan

mempengaruhi tingkat konsumsinya. Makin tinggi pendapatan, makin

banyak jumlah barang yang dikonsumsi. Sebaliknya, makin sedikit

pendapatan, makin berkurang jumlah barang yang dikonsumsi. Bila

konsumsi ingin ditingkatkan sedangkan pendapatan tetap, terpaksa

tabungan digunakan akibatnya tabungan berkurang.

Dapat dicontohkan, misalnya seorang

siswa diberikan uang saku oleh orang

tuanya sebulan Rp. 100.000. Dia harus

bisa mengatur keuangan tersebut agar

cukup untuk satu bulan, mulai untuk

uang transport, untuk jajan, membeli

alat-alat tulis dan menyisihkan untuk

menabung, diluar dari uang sekolah

tentunya. Bila ternyata suatu ketika

uang yang Rp. 100.000 tersebut tidak

cukup, maka ia dapat menggunakan tabungannya untuk memenuhi

keperluannya yang masih kurang.

Page 3: materi-kelas-x-sma1

Demikian pula kemampuan untuk investasi, bila tingkat bunga tinggi

masyarakat terdorong untuk lebih banyak menabung dan mengurangi

konsumsi. Sebaliknya, bila tingkat bunga rendah orang lebih

cenderung menaikkan konsumsi.

Contoh sederhananya, pada saat terjadi krisis moneter tahun 1999

orang berlomba-lomba untuk menarik uangnya dari bank dengan

alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk mengatasi hal ini

pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan menaikkan nilai suku

bunga bank dengan harapan orang akan tergoda untuk menabungkan

kembali uangnya ke bank karena tingkat suku bunga yang besar.

Apa yang dimaksud dengan Perilaku Konsumen?

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera

konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah

(ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku

Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan

pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan

jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang

diharapkannya.

2. MANFAAT DAN NILAI  DARI SUATU BARANG

Apa yang dimaksud dengan Manfaat dan Nilai  dari Suatu

barang?

Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk

memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu

barang dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang

Page 4: materi-kelas-x-sma1

membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan menggunakan

tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.

Contohnya: Buku dan alat-alat tulis memiliki tingkat intensitas yang

tinggi bila dilihat dari sudut pandang seorang pelajar, bila

dibandingkan dengan petani maka petani akan menilai buku dan alat-

alat tulis tersebut kurang bermanfaat dan lebih bermanfaat cangkul,

pupuk dan alat-alat pertanian lainnya.

Suatu Barang akan terasa manfaatnya apabila:

1. Sudah diubah bentuknya. misalnya: rotan di hutan akan lebih

bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja,

lemari.

2. Sudah dipindahkan tempatnya. misalnya: batu di gunung, pasir

dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke

tempat-tempat     pembangunan.

3. Sesuai waktu penggunaannya.  misalnya: jas hujan dan payung

akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.

4. Sudah berpindah kepemilikan. misalnya: rumah akan bertambah

nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.

Page 5: materi-kelas-x-sma1

 Apabila dibuatkan suatu skema secara sederhana, maka nilai suatu

barang dapat terbagi sebagai berikut: 

Berikut ini adalah

pengertian dari nilai suatu

barang:

Page 6: materi-kelas-x-sma1

Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa yang dipakai

untuk memenuhi kebutuhan.

Nilai Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang atau

jasa untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan manusia.

(misal: pakaian, perhiasan)

Nilai Pakai Subjektif adalah suatu arti yang diberikan oleh seseorang

atas suatu barang / jasa tertentu sesuai kemampuan barang itu dalam

memenuhi kebutuhannya.

(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi  pelajar)

Nilai Tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat

dipertukarkan dengan barang lain.

Nilai Tukar Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat

ditukarkan dengan barang lain, nilai tukar objektif ditentukan oleh

adanya hubungan tukar-menukar.

Misalnya dalam membuat suatu barang yang diperlukan konsumen

(sebut saja untuk membuat tas atau sepatu dari kulit) seorang

produsen membuatnya berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh

konsumen, bukan untuk keperluan pribadi, jadi produsen menilai

barang berdasarkan nilai tukar.

Nilai Tukar Subjektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang

terhadap suatu barang berdasarkan kesanggupan barang tersebut

untuk dipertukarkan.

Misalnya si Ani sebagai konsumen  mengatakan harga kemeja

Rp.198.000, maka yang dimaksud adalah nilai tukar objektifnya. Tetapi

bila si Ani adalah seorang produsen, maka dia melihatnya sebagai nilai

tukar subjektif, karena ada faktor yang mempengaruhi, diantaranya:

- biaya pembuatan dan biaya lain dari barang tersebut

Page 7: materi-kelas-x-sma1

- persaingan dengan produsen kemeja lain

Di lain pihak, bila si Ani adalah seorang pedagang, maka ia akan

menilai barang tersebut berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan.

3. POLA HIDUP HEMAT

 Apa yang dimaksud dengan "pola hidup hemat"?

Gerakan pola hidup hemat dan bersahaja selalu diperbincangkan. Yang

dimaksud dengan pola hidup hemat berarti gaya hidup yang tidak

boros dan tidak berlebihan.

Dapat dicontohkan seorang ibu yang pergi berbelanja dengan

membawa daftar belanja, maka ia akan berbelanja sesuai dengan

kebutuhan. Lain halnya bila seorang ibu yang pergi belanja tanpa

daftar belanja, maka ia akan berbelanja diluar yang dibutuhkan, dan ini

biasanya akan menimbulkan pemborosan.

Berbicara mengenai Pola Hidup Hemat, berikut ini terdapat beberapa

pengertian dan contoh dari kegiatan yang tidak melakukan

pemborosan

Page 8: materi-kelas-x-sma1

1.  HEMAT berarti hati-hati dalam

membelanjakan uang, tidak

boros, disesuaikan dengan

pendapatan dan kemampuan.

2. BERSAHAJA artinya setelah

berusaha sekuat tenaga,

menerima apa yang

dianugrahkan Tuhan.

3. SEDERHANA artinya apa adanya

dan tidak berlebih-lebihan, hidup

sederhana bukan berarti hidup

miskin.

4. Pulang sekolah sedapat mungkin membantu orang tua, baik

bekerja di sawah, di ladang, di toko, di perternakan, dsb.

5. Biasakan untuk menabung dari pendapatan (uang saku) yang

diterima

6. Berusahalah untuk memperoleh pendapatan tanpa mengganggu

pelajaran. Misalnya bekerja paruh waktu atau memulai suatu

wirausaha kecil dari hasil karya sendiri (kerajinan tangan,

membuat kue, menggambar)

4.  PRODUKSI

 Apa yang dimaksud dengan Pengertian Produksi?

Pengertian produksi dapat diartikan

sebagai usaha untuk menciptakan atau

menambah fedah ekonomi suatu benda

dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

manusia. Sedangkan orang, badan usaha,

atau organisasi yang menghasilkan barang

Page 9: materi-kelas-x-sma1

dan jasa disebut produsen.

Contoh sederhana dari kegiatan produksi  adalah produksi ikan asin. Di

mana kegiatan produksi ikan asin dimulai dari menangkap ikan,

menjemur ikan, pengasinan ikan, sampai dengan mengangkut dan

memperdagangkan ikan. Contoh lain dari kegiatan produksi  seperti

pekerjaan akuntan, pekerjaan guru, dokter, penasehat hukum.

 Apa Tujuan Yang hendak dicapai dari Produksi?

Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia

dalam usaha mencapai kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila

konsumen memiliki daya beli yang cukup tinggi dan barang/jasa yang

diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Bagaimana Proses Produksi berlangsung?

Di dalam suatu proses produksi ada hal-hal yang harus diperhatikan,

diantaranya:

komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan?

bagaimana proses produksi berlangsung agar tingkat produksi

maksimal?

komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan?

bagaimana proses produksi dilaksanakan agar biaya produksi

serendah mungkin?

Page 10: materi-kelas-x-sma1

Input Proses Produksi meliputi apa saja?

Input dari proses produksi mencakup Faktor-faktor Produksi, di mana

pembagian dari faktor-faktor produksi dapat ditampilkan dalam bagan

di bawah ini:

Faktor produksi asli adalah faktor produksi yang tidak dapat

diperbaharui dan sudah tersedia.

Faktor produksi turunan adalah hasil penggabungan dari faktor

produksi asli yang merupakan perkembangan kebudayaan dan

pengetahuan manusia. 

    

Jenis Produksi

Dari beberapa jenis kegiatan produksi terbagi atas beberapa bidang

usaha, tingkatan produksi dan sudut pentahapannya, ini dapat dilihat

dalam skema berikut ini:

Apa yang dimaksud dengan Teori Produksi?

Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan

hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor

produksi dan hasil penjualan outputnya.

Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:

1. produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi

jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah

modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).

2. produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat

berubah dan ditambah sesuai kebutuhan. 

Page 11: materi-kelas-x-sma1

Apa yang dimaksud dengan Teori nilai guna yang makin

menurun?

Di dalam teori produksi jangka pendek dikenal hukum hasil lebih yang

semakin berkurang (the law of diminishing marginal return), yaitu bila

jumlah tenaga kerja ditambah terus sedangkan lahan pertanian tidak

bertambah, pada tahap awal nilai tambah produksinya mengalami

kenaikan tetapi pada tahap akhir nilai tambahan produksinya

mencapai negatif.

Contoh: Seorang petani memiliki 1 ha lahan pertanian, pada awalnya

ia mengerjakannya sendiri. Karena ia mempunyai 2 orang anak, maka

lahan yang dia miliki dia bagi dengan anak-anaknya. Jumlah pekerja

yang mengerjakan lahan itu memang bertambah, tetapi hasil yang

diperolehpun harus dibagi dengan ke-2 anaknya itu. Demikian

seterusnya, bila si anak memiliki anak lagi (yang berarti cucunya),

maka harus berbagi lagi dengan cucunya, begitu seterusnya.

Contoh Tabel produksi jangka pendek bidang pertanian

Tenaga Kerja

(L)

Produk Total

(TP)

Produk Rata2

(AP)

Produk Marginal

(MP)

Tahap Produksi

1 4 4 -  

2 10 5 6  

3 21 7 11 Tahap Awal

4 28 7 7  

Page 12: materi-kelas-x-sma1

5 34 6 4/5 6  

6 39 6 ½ 5 Tahap Kedua

7 39 5 4/7 0  

8 36 4 ½ -3  

9 31 3 4/9 -5 Tahap Ketiga

L   = labour, jumlah tenaga kerja                                     

TP = total product, jumlah hasil produksi

AP = average product, hasil produksi rata-rata

MP = marginal product, hasil produksi marginal

 Dari data tabel di atas dapat dibuatkan grafiknya sebagai berikut:

Page 13: materi-kelas-x-sma1

 PERAN DAN TUJUAN PENGUSAHA

 Apa Peran dan Tujuan  dari Pengusaha?

Pada dasarnya pengusaha memiliki peran penting dalam kegiatan

produksi dan distribusi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat

berupa penyediaan barang dan jasa yang mencukupi semua

kebutuhan, baik sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan,

maupun hiburan. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh pengusaha

pada umumnya adalah bagaimana mencapai keuntungan yang

maksimal.Misalnya, seorang pengusaha berusaha memenuhi

kebutuhan konsumsi gula pasir yang dibutuhkan konsumen. Maka ia

berusaha memasok kebutuhan gula bagi konsumen dengan

memproduksi sesuai kebutuhan konsumen dan berusaha untuk

mendapatkan bahan baku gula (tebu) dari petani-petani tebu dengan

harga yang relatif lebih murah, dengan tujuan untuk menekan biaya

produksi dan mendapatkan keuntungan.

Apa saja perilaku pengusaha yang menguntungkan

masyarakat?

Berikut ini beberapa perilaku pengusaha yang mengutungkan

masyarakat:

1. Memiliki keahlian pengusaha, berperilaku profesional sehingga

mampu menciptakan hasil produksi yang sesuai dengan

kebutuhan dan daya beli masyarakat.

2. Mampu meningkatkan produksi dengan menentukan komposisi

faktor-faktor produksi yang dapat meminimumkan biaya.

3. Berusaha dan mampu memperoleh keuntungan maksimal yang

digunakan antara lain untuk meningkatkan dan masyarakat di

sekitar perusahaan.

4. Menggunakan keuntungan perusahaan untuk memperluas

usaha.

Page 14: materi-kelas-x-sma1

5. Patuh membayar pajak

6. Mampu mengolah limbah perusahaan, sehingga tidak

menimbulkan pencemaran. 

Apa saja perilaku Pengusaha yang merugikan masyarakat?

Berikut ini beberapa perilaku pengusaha yang merugikan masyarakat:

1. Tidak memiliki keahlian pengusaha

2. Fungsi-fungsi pengusaha, seperti penerapan fungsi manajemen

planning, organizing, actuating and controlling tidak efektif dan

terjadi pemborosan.

3. Biaya produksi lebih besar dari hasil penjualan, sehingga

perusahaan menderita kerugian

4. Pajak tidak dibayar

5. Perolehan kredit dari bank tidak digunakan untuk menyehatkan

perusahaan, tetapi digunakan untuk kepentingan pribadi.

6. Limbah industri perusahaan mencemari sungai dan udara

sekitarnya.

Page 15: materi-kelas-x-sma1

Pasar Uang

Pengantar

Tentu Anda pernah mendengar Bursa/Pasar Uang.

Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan pasar

uang? Produk apa saja yang diperjualbelikan di

pasar uang dan siapa pelaku yang terlibat di

dalamnya? Di pasar uang diperjualbelikan

instrumen kredit jangka pendek. Kredit yang

dimaksud bisa berupa kredit harian (On Call),

kredit bulanan (Prolongasi) maupun kredit tiga

bulanan (Belening). Oleh karena kredit yang diperjualbelikan kurang dari satu tahun,

maka disebut kredit jangka pendek. Adapun jenis instrumen pada pasar uang antara lain

SBI, SBPU, SUN, repurchase Agreement dan lain-lain. Sedangkan para pelaku pasar

uang diantaranya: Perusahaan bank, perusahaan asuransi dan perusahaan keuangan non

bank lainnya.

Page 16: materi-kelas-x-sma1

Definisi Pasar Uang

 

Pasar uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit

jangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggi diperjualbelikan.

Fungsi pasar uang sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lembaga

keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan untuk memenuhi

Page 17: materi-kelas-x-sma1

kebutuhan dana jangka pendek maupun untuk menempatkan dana

atas kelebihan likuiditasnya

Ciri-ciri Pasar Uang  

1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.

2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak

yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.

3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.

Pelaku Pasar Uang

1. Bank

2. Yayasan

3. Dana Pensiun

4. Perusahaan Asuransi

5. Perusahaan-perusahaan besar

6. Lembaga Pemerintah

7. Lembaga Keuangan lain

8. Individu Masyarakat

Sumber Dana dan Jenis Instrumen Pasar Uang

Sumber Dana dan Jenis Dana Pasar

Page 18: materi-kelas-x-sma1

Nasabah menyimpan uang di bank

2.1 Sumber Dana Pasar Uang

Dana masyarakat umum

Kelebihan kas BUMN

Kelebihan kas bank-bank pemerintah dan swasta

Kelebihan kas perusahaan dagang, industri dan jasa

Kelebihan kas lembaga keuangan bukan bank (LKBB)

2.2 Jenis-jenis Instrumen Pasar Uang

1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

SBI adalah surat berharga yang diterbitkan oleh BI sebagai

pengakuan hutang yang berjangka waktu pendek dan diperjual

belikan dengan diskonto.

2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

SBPU adalah surat berharga yang diperjualbelikan secara

diskonto dengan BI atau lembaga lainnya yang ditunjuk sebagai

pelaksanannya.

3. Sertifikat Deposito

Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka dimana bukti

simpananya dapat diperjual belikan.

4. Call Money

Call Money adalah pinjaman singkat antar bank yang sewaktu-

waktu dapat ditarik dengan jangka waktu berkisar antara 1 hari

s/d 1 minggu.

5. Commercial Paper

Commercial Paper adalah surat utang tanpa jaminan dengan

jangka waktu 2 hari s/d 270 hari.

Page 19: materi-kelas-x-sma1

6. Repurchase Agreement

Repurchase Agreement adalah penjualan suatu surat berharga

disertai komitmen dari penjual bahwa penjual akan membeli

kembali surat berharga tersebut pada waktu dan harga tertentu.

7. Treasury Bills

Treasury Bills adalah surat utang yang diterbitkan oleh negara

dengan jangka waktu 90 hari - 1 tahun

8. Promissory Notes

Promissory Notes adalah surat sanggup bayar yang

membuktikan adanya utang piutang jangka pendek antara

kreditur dan debitur.

Kelebihan dan Kelemahan Pasar Uang

3.1 Kelebihan Pasar Uang

Sarana untuk mencari pinjaman dana jangka pendek bagi

perusahaan yang mengalami kesulitan likuiditas.

Sarana untuk menempatkan kelebihan dana yang dimiliki oleh

badan usaha

3.2 Kelemahan/Risiko Pasar Uang

Risiko pasar

Terjadi karena turunnya harga suatu instrumen pasar uang

dikarenakan tingkat suku bunga naik sehinnga investor

mengalami kerugian.

Risiko gagal bayar

Terjadi karena debitur tidak dapat memenuhi kewajiban bayar

kepada kreditur.

Risiko inflasi

Terjadi karena naiknya harga barang / jasa sehingga daya beli

Page 20: materi-kelas-x-sma1

menurun atas pendapatan yang diterima dari pinjaman yang

diberikan.

Risiko nilai tukar

Terjadi karena adanya perubahan tidak menguntungkan

terhadap kurs mata uang asing.

Pasar Oligopoli

Page 21: materi-kelas-x-sma1

Konsep Pasar Oligopoli

Pasar semen di Indonesia dapat digolongkan ke dalam pasar oligopoli,

hal ini dikarenakan produksi semen di Indonesia hanya dikuasai oleh

beberapa perusahaan saja, diantaranya adalah Semen Cibinong,

Indocement, Holcim, Semen Padang dan Semen Gresik

Apabila kita membedakan pasar berdasarkan strukturnya, maka pasar

dapat dikelompokan menjadi 2 macam, yaitu :

Pasar persaingan sempurna

Pasar Persaingan tidak sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna kemudian dikelompokkan lagi

menjadi beberapa macam, salah satu diantaranya adalah pasar

oligopoli. Pasar oligopoli merupakan suatu bentuk pasar dimana

penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa penjual atau

perusahaan.

Untuk dapat membedakan pasar oligopoli dengan pasar lainnya, kita

dapat melihatnya berdasarkan ciri-ciri berikut :

1. Terdapat banyak pembeli di pasar

Page 22: materi-kelas-x-sma1

2. Hanya terdapat beberapa penjual dalam pasar

3. Produk yang dijual bisa bersifat identik, namun bisa pula berbeda

dengan kualitas standar yang telah ditentukan

4. Adanya hambatan untuk memasuki pasar bagi pesaing baru

5. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen)

6. Penggunaan iklan sangat intensif

Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya

pada pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif

serta pasar yang bergerak dalam industri berat.

Produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di Indonesia,

dapat dikelompokkan ke dalam pasar oligopoli

Jenis-jenis pasar Oligopoli

Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat

dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)

Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang

diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik,

misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral dalam

kemasan atau semen.

2. Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly)

Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana

barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar

sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek

terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki

Page 23: materi-kelas-x-sma1

Produk-produk air mineral dalam kemasan merupakan salah satu

contoh bentuk praktek pasar oligopoli murni, sebab produk yang

ditawarkan merupakan barang yang bersifat identik.

Kebijakan mangatur oligopoli

Pada prakteknya, pasar oligopoli memiliki kebaikan sebagai berikut :

1. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi

2. Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan

bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.

Selain menawarkan keuntungan, pasar oligopoli juga memiliki

kelemahan, yaitu

1. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki

pasar, karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan

perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke

dalam pasar.

Page 24: materi-kelas-x-sma1

2. Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas

sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain

untuk memproduksi barang sejenis.

3. Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan

menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya

4. Adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak

waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa

memasuki pasar

5. Adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di

pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang

merugikan masyarakat

Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan

menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi.

Guna menghindari dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh

pasar oligopoli, maka pemerintah dapat membuat kebijakan sebagai

berikut :

1. Memberikan aturan kemudahan bagi perusahaan baru untuk

masuk ke dalam pasar dan ikut menciptakan persaingan, seperti

masuknya Petronas dan Shell

2. Memberlakukan undang-undang anti kerjasama antar produsen,

yaitu dengan diberlakukannya UU anti monopoli No. 5 Tahun

1999

Untuk mengawasi persaingan usaha di Indonesia, pemerintah telah

membentuk satu badan independen yaitu Komisi Pengawas Persaingan

Usaha yang disingkat dengan KPPU. Dengan adanya KPPU diharapkan

dampak negatif dari oligopoli dapat dihindari.

Masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan

BBM di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing, untuk

Page 25: materi-kelas-x-sma1

mempertahankan pasarnya Pertamina harus dapat meningkatkan daya

saing dengan melakukan inovasi, efiensi dan efektivitas dalam

kegiatan usahanya.

Pasar Monopolistik

Konsep Pasar Monopolistik

Berdasarkan strukturnya, pasar monopolistik termasuk ke dalam pasar

persaingan tidak sempurna.

Page 26: materi-kelas-x-sma1

Pasar monopolistik merupakan suatu struktur pasar dimana

terdapat banyak produsen yang menawarkan produk serupa, namun

memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.

Pasar monopolistik biasanya dapat kita jumpai dalam pasar obat-

obatan, pasar barang ritel, seperti sabun, shampoo, pasta gigi,

kosmetik dan sebagainya.

Pasar kosmetik merupakan contoh pasar monopolistik. Di Indonesia,

pasar ini dikuasai oleh beberapa produsen seperti sari ayu dan mustika

ratu.

Karakter Pasar Monopolistik

Pasar Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :

1. Terdapat banyak produsen atau penjual. Meskipun

demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual

sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu

pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih

besar dari produsen lainnya.

2. Adanya Diferensiasi Produk. Pasar ini menawarkan

produk yang cenderung sama, namun memiliki perbedaan-

perbedaan khusus dengan produk lainnya, misalnya dari

Page 27: materi-kelas-x-sma1

cara pengemasan, pelayanan yang diberikan dan cara

pembayaran.

3. Produsen Dapat mempengaruhi harga. Berbeda

dengan Pasar Persaingan Sempurna, dimana harga

terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar

monopolistik dapat mempengaruhi harga meskipun tidak

sebesar pasar oligopoli dan monopoli.

4. Produsen dapat keluar masuk pasar. Hal ini

dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsen hanya

sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi.

Ketika produsen semakin banyak dan laba ekonomis

semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan

produsen dapat meninggalkan pasar.

Promosi penjualan harus aktif. Pada pasar ini harga bukan

merupakan pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan

perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen, sehingga dapat

menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan

promosi memiliki peran penting dalam merebut dan mempertahankan

konsumen.

Pasar monopolistik merupakan suatu struktur pasar yang berada di

antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Disebut

demikian, karena pasar monopolistik menawarkan produk yang

sejenis, namun memiliki beberapa perbedaan yang khusus. 

Pasar ini juga memiliki produsen yang banyak, namun tidak sebanyak

pasar persaingan sempurna. Pada pasar monopolistik tidak ada satu

produsen pun yang menguasai pasar secara dominan, karena jumlah

produsen di pasar banyak. Produsen dalam pasar monopolistik juga 

memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga, walaupun tidak

sebesar pada pasar monopoli atau oligopoli. Pasar monopolistik

Page 28: materi-kelas-x-sma1

memiliki konsumen yang loyal, untuk mempertahankannya produsen

dapat mempengaruhi konsumen dengan promosi.

Gambar ini merupakan contoh beberapa podusen yang bermain di

pasar monopolistik :

Pasar Monopoli

Konsep Pasar Monopoli

Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu

pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual yang

mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang

dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat

dan dapat merugikan kepentingan umum.

Berarti yang dimaksud dengan pasar monopoli adalah suatu bentuk

hubungan antara permintaan dan penawaran yang dikuasai oleh satu

pelaku ekonomi terhadap permintaan seluruh konsumen. Di dalam

Page 29: materi-kelas-x-sma1

pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan suatu

penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas

penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok

usaha.

Walaupun di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum

tentu ia dapat memperoleh keuntungan yang besar, hal ini mungkin

saja terjadi bila biaya produksi berada di atas harga pasar.

Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva

permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva

penerimaan rata-rata (AR) dan kurva penerimaan marginal (MR) dapat

ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal

(MR) lebih rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga

dengan tujuan barangnya dapat terjual.

Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli

jarang ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti

telepon, gas, air dan listrik yang benar-benar dikuasai oleh penjual

tunggal (di Indonesia dipegang oleh perusahaan pemerintah). Tetapi

merekapun harus menghadapi persaingan dari industri lain, dan untuk

jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar-benar bebas dari

serangan pesaing, artinya kemungkinan pasar monopoli tidak akan

ada lagi.

Page 30: materi-kelas-x-sma1

Pasar monopoli dapat dicirikan oleh beberapa hal berikut ini,

diantaranya:

1. Hanya terdapat satu penjual/produsen yang menguasai seluruh

penawaran atas barang dan jasa tertentu

2. Barang dan jasa yang dijual tidak memiliki substitusi yang dekat,

artinya tidak ada barang yang dapat menggantikan fungsi dari

barang tersebut. Contoh: tidak ada barang pengganti yang

bersamaan sifatnya dengan listrik, yang ada hanya barang

pengganti yang berbeda sifatnya seperti gas.

3. Pasar/bidang usaha tidak dapat dimasuki oleh pihak lain

4. Penentuan harga dilakukan dan dikuasai oleh perusahaan, maka

perusahaan monopoli disebut sebagai perusahaan penentu

harga (price setter).

Timbulnya Monopoli

Hal-hal dapat menimbulkan monopoli diantaranya:

1. Monopoli negara yang ditetapkan oleh pemerintah, misalnya:

PLN, PAM, Telkom

2. Di kalangan usaha swasta:

a. karena kekuatan modal, misalnya: pabrik baja, pabrik

mobil, pertamina

b. karena kerja sama dengan beberapa perusahaan dengan

maksud untuk menguasai pasar dan menghilangkan

persaingan, misalnya: kartel, trust, sindikat.

c. Karena diberikan kedudukan monopoli oleh undang-

undang, misalnya: hak merek, hak cipta, franchise.

d. Karena keterbatasan pasar (keindahan alam, keahlian

istimewa, misalnya: pemandangan yang indah, seniman.

Page 31: materi-kelas-x-sma1

Secara historis hanya ada satu produsen dalam industri.

Pemerintah dalam batasan yuridis (UU) seringkali membatasi

persaingan pada beberapa industri tertentu, seperti:

1. Pemberian hak paten. Hak ini diberikan kepada seorang penemu

berupa hak eksklusif (monopoli) penggunaan produk atau proses

yang dipatenkan. Contoh: perusahaan kamera Polaroid

memegang monopoli absolut terhadap pasar kamera langsung

jadi selama belasan tahun.

2. Pemberian monopoli franchise (hak menjual) kepada beberapa

perusahaan, berupa ikatan kontrak (khususnya air bersih, listrik,

gas alam, telpon). Aturan ini akan menguntungkan industri yang

merupakan monopoli alamiah untuk barang dan jasa.

3. Pembatasan impor, memiliki dasar pemikiran yang lemah,

misalnya: suatu industri dapat mendukung persaingan

sempurna, tetapi semua pemerintah di dunia menerapkan kuota

tinggi kepada produsen luar negeri, akibatnya pasar di tiap

negara menjadi kecil dan para produsen hanya dapat menjual

barang di pasar domestik saja.

Page 32: materi-kelas-x-sma1

Akibat yang mungkin ditimbulkan dengan adanya pemberlakuan

monopoli terhadap perekonomian, kita dapat melihat dari segi:

1. Segi Positif:

memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan

tujuan biaya per unit dapat ditekan sehingga keuntungan dapat

ditingkatkan.

meningkatkan produksi secara masal dan meningkatkan

produktivitas, sehingga status sebagai pemegang monopoli

dapat dipertahankan.

kesejahteraan karyawan relatif lebih baik.

aktivitas dan kreativitas bagian penelitian dan pengembangan

perusahaan lebih diperhatikan.

2. Segi Negatif

ketidakadilan, karena monopoli memperoleh keuntungan di atas

keuntungan normal.

jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai dengan

keuntungan yang ingin diperolehnya.

memproduksi output pada tingkat lebih rendah dari pada output

kompetitif (yang sesuai dengan permintaan konsumen).

Page 33: materi-kelas-x-sma1

mengenakan harga lebih tinggi dari pada harga kompetitif.

terjadi eksploitasi monopolis terhadap pemilik faktor produksi dan

konsumen.

Kebijakan Monopoli

Kebijakan pemerintah yang diberlakukan untuk mengatasi anti

monopoli, diantaranya:

Membatasi ruang gerak monopolis dengan adanya campur

tangan pemerintah dan penentuan harga maupun produksi.

Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila

kemunculannya tidak dapat dihindari lagi.

Kebijakan anti-trust yang berupaya mencegah monopolisasi atau

penyalahgunaan antikompetitif, dengan mendirikan perusahaan

tandingan yang mampu menyaingi monopolis.

Pengenaan pajak

Selain itu masalah larangan monopoli yang diatur dalam pasal 7 UU

No. 5/1984 tentang perindustrian, dalam pasal tersebut pada intinya

memberikan instruksi kepada pemerintah untuk:

1. mewujudkan perkembangan industri yang lebih baik, secara

sehat dan berhasil guna

2. mengembangkan persaingan yang baik dan sehat serta

mencegah persaingan yang tidak jujur.

3. mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu

kelompok atau perorangan dalam bentuk monopoli yang

merugikan masyarakat. 

Di dalam UU Antimonopoli ada ketentuan yang menggunakan kata-

kata “dilarang” tetapi tidak otomatis dijatuhi hukuman, karena ada

Page 34: materi-kelas-x-sma1

perbuatan melawan hukum yang dilakukan pelaku usaha yang bersifat

rule of reason. Artinya, perlu penelitian lebih jauh apakah tindakan

pelaku usaha tertentu dapat mengakibatkan praktik monopoli dan/atau

persaingan usaha tidak sehat pada pasar yang bersangkutan. Contoh:

perusahaan A dan B melakukan merjer, dengan tujuan meningkatkan

kemampuan perusahaan berupa kemampuan keuangan,

meningkatkan pangsa pasar maupun meningkatkan sinergi dan

meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Perusahaan hasil merjer

ini tidak dapat dilarang, jika perusahaan hasil merjer tidak

mengakibatkan praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat

pada pasar yang bersangkutan.

Pasar Barang Berjangka

Pengantar

Page 35: materi-kelas-x-sma1

Pasar barang berjangka merupakan salah satu contoh pasar abstrak.

Pasar ini memperdagangkan komoditi-komoditi yang laku di pasar

internasional dengan mutu standar. Seperti halnya, pasar modal, pasar

barang berjangka juga membutuhkan perantara dalam transaksinya.

Pasar ini merupakan salah satu sarana investasi yang menguntungkan

bagi investor.

Konsep Pasar Barang Berjangka

 

Selain Bursa Efek, Indonesia juga memiliki bursa komoditi berjangka

yang dikenal dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ)yang baru

mendapat ijin resmi sejak 21 November 2000 dan memulai kegiatan

transaksi secara resmi pada tanggal 15 Desember 2000.

Pasar barang berjangka atau Bursa Berjangka adalah badan usaha

yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana

Page 36: materi-kelas-x-sma1

untuk kegiatan jual beli Komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka dan

Opsi atas Kontrak Berjangka.

Perdagangan berjangka adalah suatu perjanjian untuk membeli atau

menjual suatu komoditi atau aset yang dijadikan sebagai subyek

kontrak dengan spesifikasi yang jelas berkaitan dengan : jumlah, jenis,

mutu tertentu untuk penyerahan atau penyelesaian pada waktu

tertentu di kemudian hari dengan harga yang telah disepakati di suatu

bursa berjangka.

Jenis Perdagangan yang dapat dilakukan di pasar barang

berjangka

Barang atau komoditi yang dapat dijual di bursa berjangka atau

komoditi adalah barang yang laku di pasar internasional dan

memenuhi syarat tertentu, yakni :

Bermutu standar, artinya barang tersebut mempunyai kualifikasi

tertentu

Komoditi tersebut telah ditetapkan untuk diperdagangkan di bursa komoditi

Menurut Kepres No. 119 Tahun 2001, komoditi yang dapat dijadikan kontrak berjangka dalam Bursa Berjangka adalah kopi, minyak kelapa sawit, plywood, karet, kakao, lada, gula pasir, kacang tanah, kedelai, cengkeh, udang, ikan, bahan bakar minyak, gas alam, tenaga listrik, emas, batubara, timah, pulp dan kertas, benang, semen dan pupuk.

 

Pertanian

 

Kehutanan

 

Pertambangan

Page 37: materi-kelas-x-sma1

 

Industri Hulu

Subjek Komoditi Kontrak Berjangka

 

Jasa

Perdagangan di dalam bursa komoditi dapat dilakukan dengan cara-

cara berikut :

a. Perdagangan Fisik (Lelang) yang bersifat efektif

Transaksi perdagangan yang segera diikuti dengan penyerahan

barang secara tunai dari penjual kepada pembelinya

b. Perdagangan berjangka yang bersifat spekulatif

Perdagangan atau transaksi yang telah dilakukan namun tidak segera

diikuti dengan penyerahan barangnya. Penyerahan barang biasa

dilakukan beberapa bulan kemudian,

sesuai dengan perjanjian yang tertera dalam kontrak.

Mengidentifikasi Keuntungan dari Pasar Berjangka

Pada dasarnya perdagangan berjangka dapat memberikan beberapa

manfaat bagi perekonomian, di antaranya adalah :

Page 38: materi-kelas-x-sma1

1. Sebagai sarana pengalihan risiko (transfer of risk) melalui

kegiatan lindung nilai (hedging), dalam hal ini maka pasar

berjangka bermanfaat bagi produsen, eksportir atau pedagang

sebagai alat untuk melindungi dirinya dari risiko fluktuasi harga.

Pasar berjangka menjanjikan kestabilan pendapatan bagi

produsen karena harga komoditinya dapat diprediksi dan dikunci

dengan baik. Sebagai contoh, seorang produsen komoditi

cengkeh menjual hasil komoditi yang belum dipanennya dengan

membuat kontrak berjangka di pasar komoditi dengan harga Rp

50.000.000,- per ton. Sehingga ketika tiba waktu panen, harga

cengkeh tidak akan mengalami perubahan yang diakibatkan oleh

jumlah stok yang melimpah.

2. Sebagai tempat pembentukan harga yang transparan (price

discovery) sehingga dapat dijadikan sebagai harga referensi

yang terpercaya, karena penentuan harga dilakukan

berdasarkan mekanisme pasar, yaitu berdasarkan kekuatan

permintaan dan penawaran di pasar. Dalam hal ini maka pasar

berjangka bermanfaat bagi petani produsen dan pihak-pihak

yang memerlukan harga sebagai referensi untuk kepentingan

usahanya;

3. Sebagai alternatif investasi (investment enhancement). Dalam

hal ini, kehadiran pasar berjangka dapat dimanfaatkan oleh

mereka yang berani mengambil risiko yang mengharapkan

keuntungan dari perubahan harga

Page 39: materi-kelas-x-sma1

Anuitas

Berbagai macam pemberian kredit kini sangat banyak caranya, tentu

dengan berbagai tingkat suku bunga yang diberlakukan dan aneka

kemudahan atau fasilitas. Namun demikian dari berbagai pemberian

kredit kepada konsumen tentu cara perhitungan atau pembayaran

yang diterapkan memiliki banyak cara salah satunya adalah dengan

Anuitas.

Apakah itu anuitas? Bagaimana perhitungannya?

Ayo kita pelajari!

Anuitas adalah suatu pembayaran yang jumlahnya sama, yang

diterima atau dibayarkan pada tiap akhir periode dengan waktu yang

sama untuk jumlah waktu tertentu. Sedangkan angsuran adalah suatu

pembayaran dengan jumlah tertentu, yang mungkin jumlahnya dapat

berbeda dan waktu dapat tidak teratur. Tetapi pada anuitas jumlah

pembayaran sama dan jangka waktu juga sama.

Page 40: materi-kelas-x-sma1

Pengertian Anuitas dan Angsuran

Kalau kita perhatikan gambar disamping, kita dapat melihat saat ini

umumnya para pedagang apakah itu kendaraan bermotor atau barang

elektronik, selain dijual secara tunai pedagang juga melayani

penjualan secara kredit. Tetapi harus diingat bahwa kredit diberikan

kepada konsumen yang pembayarannya memiliki berbagai cara, salah

satunya dengan Anuitas.

Karakteristik Anuitas

Page 41: materi-kelas-x-sma1

Anuitas memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Jumlah yang dibayarkan tiap periodenya sama.

2. Jangka waktunya sama.

3. Suku bunga yang diberlakukan tertentu.

Contohnya pada kredit yang diberikan pihak bank, kredit perumahan,

kredit kendaraan bermotor atau kredit barang elektronik.

Rumus     :

Maka    :

Page 42: materi-kelas-x-sma1

Jadi, besarnya Anuitas adalah sebesar Rp. 329.328,53

Anuitas dan Pembulatan

Bila diperhatikan perhitungan anutas sebelumnya nilai rupiah kurang

realistis, karena hasilnya lebih dari dua angka dibelakang koma,

sedangkan kenyataannya pembayaran dalam pecahan rupiah pun sulit

dilakukan. Oleh karena itu agar hasilnya lebih realistis dilakukan

pembulatan.

Pembulatan dapat dilakukan dalam puluhan rupiah, ratusan rupiah

atau ribuan rupiah baik keatas maupun kebawah.

 

Misal nilai anuitas sebesar Rp. 16,461,721.82 dibulatkan sebagai

berikut :

Dalam puluhan rupiah menjadi Rp. 16.461.720,00

Dalam ratusan rupiah menjadi Rp. 16.461.700,00

Dalam ribuan rupiah menjadi Rp. 16.462.000,00

Akibat pembulatan tersebut akan terjadi kelebihan atau kekurangan

pembayaran. Kelebihan atau kekurangan ini diperhitungkan pada

pembayaran anuitas terakhir.

Jadi besarnya Anuitas adalah sebesar Rp. 392.328,53

Agar lebih jelasnya, ikutilah contoh ini:

Andra meminjam uang sebesar Rp. 50.000.000,00 pinjaman itu akan

dilunasi dengan cara anuitas selama 2 tahun yang pembayarannya

Page 43: materi-kelas-x-sma1

setiap 6 bulan. Bunga yang ditetapkan 24% per tahun. Hitunglah

besarnya Anuitas yang dibulatkan dalam ratusan rupiah dan buatlah

tabel rencana angsuran !

Penyelesaian :

Diketahui :      M = Rp. 50.000.000,00                        i  = 24% per tahun = 12% per 6 bulan (semester)                        n = 2 tahun = 4 semester

Rumus     :         

Maka:  

Dibulatkan menjadi Rp. 16.461.700,00

Membuat Rencana Angsuran

Page 44: materi-kelas-x-sma1

Menghitung Anuitas

Besar Anuitas

Besar anuitas adalah besarnya angsuran ditambah dengan bunga

yang diperhitungkan.

Misal :

Pak Thomas tiap bulan membayar kredit rumahnya yang terdiri

dari angsuran sebesar

Rp. 300.000,00 dan bunga sebesar Rp. 125.000,00,

maka:

Page 45: materi-kelas-x-sma1

anuitas yang dibayarkan adalah Rp. 425.000,00

(Rp.300.000,00 + Rp. 125.000,00).

Artinya:

anuitas kredit rumah yang harus dibayar Pak Thomas tiap

bulan sebesar Rp. 425.000,00.

Menghitung Besarnya Anuitas

Untuk menentukan besarnya anuitas digunakan pula rumus sebagai berikut :

atau

Agar lebih jelas menggunakan rumus tersebut perhatikan contoh berikut !

Josima meminjam uang dari Bank BRI sebesar Rp. 10.000.000,00

pembayaran dilakukan dengan cara anuitas dengan memperhitungkan

bunga 2% per bulan. Pinjaman lunas selama 3 tahun dengan pembayaran

bulanan. Berapa jumlah pembayaran (anuitas) yang harus dibayar Josima

tiap bulan?

Penyelesaian :

Diketahui :       M = Rp. 10.000.000,00

                        i   =  2% per bulan

                        n  = 3 tahun = 36 bulan

  Diketah M = Rp. 50.000.000,00

i  = 24% per tahun = 12% per 6 bulan (semester)

Page 46: materi-kelas-x-sma1

ui : n = 2 tahun = 4 semester

  Rumus

:

  Maka      

:

A = 16.461.761,82

Menentukan Angsuran Periode Tertentu

Adakalanya kita ingin mengetahui, berapa angsuran pada periode

tertentu. Besarnya angsuran pada periode tertentu dapat dihitung

dengan rumus :

Page 47: materi-kelas-x-sma1

Atau menggunakan table rencana angsuran.

Keterangan :       an  = Angsuran periode tertentu atau ke n      A   = Anuitas      M  = Jumlah uang yang dipinjam      i    = Suku bunga      n   = Periode tertentu atau ke n

Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut!

Dini memperoleh kredit sebesar Rp. 8.500.000,00 yang dibayar

secara anuitas selama 6 tahun dengan anuitas sebesar Rp.

2.246.000,00 maka besarnya angsuran ke 3 adalah….

Penyelesaian :

  Diketah

ui :

A = Rp. 2.246.000,00

M = Rp. 8.500.000,00

i  = 15% per tahun

n = 3

  Rumus

:

  Maka       : a3 = {2.256.000 – (8.500.000 x 0,15)}(1 + 0,15)3-1

     = (2.256.000 – 1.275.000) x (1 + 0,15)3-1

     = 971.000 x 1,152

     = 971.000 x 1.3225

     = 1.284.147,50 

Dengan table:

Page 48: materi-kelas-x-sma1

Menentukan Sisa Utang Periode Tertentu

Adakalanya kita ingin mengetahui, berapa Sisa Utang pada periode

tertentu. Besarnya sisa utang pada periode tertentu dapat dihitung

dengan rumus :

Keterangan :        a1  = Angsuran periode ke 1 = A - Mi       A    = Anuitas       M   = Jumlah uang yang dipinjam       i     = Suku bunga       n   = Periode tertentu atau ke n

Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut!

Page 49: materi-kelas-x-sma1

Dini memperoleh kredit sebesar Rp. 8.500.000,00 yang dibayar

secara anuitas selama 6 tahun dengan anuitas sebesar Rp.

2.246.000,00 maka besarnya sisa utang ke 3 adalah...

Penyelesaian :

  Diketahu

i :

A   = Rp. 2.246.000,00

M  = Rp. 8.500.000,00

i    = 15% per tahun

n   = 3

  Rumus

:

  Maka      

:

a1 = A –

Mi

SU3

= 2.246.000 – (8.500.000x0,15) =971.000

= 8.500.000 – 971.000{1 + ∑(1 + 0,15)3-1 }

= 8.500.000 – 971.000 {1 +∑(1,015)2 }

= 8.500.000 – 971.000 { 1 + 2.4725}

= 8.500.000 – 971.000 (3,4725)

= 8.500.000 – 3.371.797,50

= 5.128.202,50 

 

Dengan tabel :

Page 50: materi-kelas-x-sma1

 

Menentukan Bunga pada Periode tertentu

Adakalanya kita ingin mengetahui, berapa Bunga pada periode

tertentu. Besarnya bunga pada periode tertentu dapat dihitung

dengan rumus :

  Keteranga

n :

a1 = Angsuran periode ke 1 = A - Mi

A   = Anuitas

M  = Jumlah uang yang dipinjam

i    = Suku bunga

n   = Periode tertentu atau ke n

  Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut!

Dini memperoleh kredit sebesar Rp. 8.500.000,00 yang dibayar

secara anuitas selama 6 tahun dengan anuitas sebesar Rp.

Page 51: materi-kelas-x-sma1

2.246.000,00 maka besarnya bunga pada periode ke 3 adalah….

Penyelesaian :

  Diketahui :A   = Rp. 2.246.000,00M  = Rp. 8.500.000,00i    = 15% per tahunn   = 3

  Rumus :

  Maka       :

a1 = A – Mi Bunga 3            

= 2.246.000 – (8.500.000x0,15) = 971.000= 2.246.000 - 971.000 ( 1 + 0,15) 3-1

= 2.246.000– 971.000x 1,152= 2.246.000– 971.000x1.3225= 2.246.000– 1.284.147,50= 961.852,50 

  Dengan tabel:

 

ANGKATAN KERJA, TENAGA KERJA, KESEMPATAN KERJA DAN

PENGANGGURAN

Page 52: materi-kelas-x-sma1

Permasalahan ketenagakerjaan dan pengangguran setiap tahunnya semakin meningkat.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, mulai dari peningkatan lapangan pekerjaan

sampai pada perlindungan tenaga kerja.

Angkatan kerja adalah jumlah

penduduk yang terdapat dalam

suatu perekonomian pada suatu

waktu tertentu yaitu semua orang

yang mampu dan bersedia bekerja

Setiap tahun, ribuan bahkan

jutaan masyarakat bersaing

untuk dapat ambil bagian

dalam bursa tenaga kerja.

 

Klasifikasi Tenaga Kerja:

Tenaga kerja menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan : Tenaga

kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang

dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Page 53: materi-kelas-x-sma1

Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat baik yang telah ditempati maupun jumlah lapangan kerja yang masih kosong (permintaan tenaga kerja).Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari kerja.

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KERJA

Upaya peningkatan kualitas kerja dapat dilakukan melalui :

1. Pengembangan Kemampuan Tenaga Kerja, misalnya melalui latihan kerja

2. Pengelolaan Prestasi Tenaga Kerja, misalnya dengan meningkatkan profesionalisme

3. Pengelolaan Fungsi Sumber Daya Manusia, misalnya peningkatan gizi, kesehatan dan kulitas mental dan spiritual.

Suasana pelatihan bagi guru-guru SMA

SISTEM UPAH YANG BERLAKU DI INDONESIA

Di Indonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah, yaitu :

1. Upah menurut waktu, sistem upah dimana  besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan waktu dihitung

Page 54: materi-kelas-x-sma1

per jam, per hari, per minggu atauper bulan. Misalnya pekerja bangunan dibayar per hari / minggu.

2. Upah menurut satuan hasil. Menurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah barang yang dihasilkan oleh seseorang.Satuan hasil dihitung per potong barang, per satuan panjang, atau per satuan berat. Misal upah pemetik daun teh dihitung per kilo.

3.  Upah borongan. Menurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama antara pemberi dan penerima pekerjaan. Misalnya upah untuk memperbaiki mobil yang rusak, membangun rumah dll

4. Sistem bonus. Sistem bonus adalah pembayaran tambahan diluar upah atau gaji yang ditujukan untuk merangsang (memberi insentif) agar pekerja dapat menjalankan tugasnya lebih baik dan penuh tanggung jawab, dengan harapan keuntungan lebih tinggi. Makin tinggi keuntungan yang diperoleh makin besar bonus yang diberikan pada pekerja.

5. Sistem mitra usaha. Dalam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan, tetapi saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan melainkan pada organisasi pekerja di perusahaan tersebut. Dengan demikian hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja dapat ditingkatkan menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra kerja.

Kebijakan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)

Di Indonesia pemerintah menetapkan upah minimum yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Upah minimum tiap-tiap daerah berbeda-beda, karena memiliki keragaman sumberdaya, adat istiadat dan kebudayaan serta struktur  ekonomi dan kinerjanya.

Wirausaha

DESKRIPSI WIRAUSAHA

Page 55: materi-kelas-x-sma1

Seseorang yang baru saja diwisuda, sedang berpikir akan bekerja

dimana dan menggeluti profesi apa ?

Pernahkan Anda berpikir, setelah lulus dalam suatu jenjang pendidikan

formal dan siap terjun ke dalam masyarakat, apa yang akan anda

lakukan? Mau bekerja dimana nantinya Anda?

Apakah hanya akan diam di rumah saja dan tidak mengaplikasikan

ilmu yang dimiliki?Atau, ingin bekerja di institusi pemerintah? Atau,

menjadi karyawan di perusahaan swasta? Atau, Anda akan membuka

usaha sendiri dan menciptakan banyak lowongan pekerjaan bagi

banyak orang. Dimana Anda akan bekerja bagi diri sendiri dan bukan

bekerja untuk orang lain. Sehingga yang Anda lakukan akan memberi

kontribusi besar bagi pemerintah dalam mengatasi masalah

pengangguran di Indonesia.

A. Pengertian Wirausaha

Wirausaha merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menangkap peluang bisnis, mengumpulkan sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat dalam memastikan keberhasilan.Gambar di samping merupakan salah satu contoh kegiatan seseorang dalam menjalankan  suatu bentuk wirausaha.

B. Ciri – Ciri dan Watak Wirausaha

Seseorang dapat dikatakan sebagai wirausaha apabila ia memiliki ciri –

ciri sebagai berikut :

       1. Percaya diri

       2. Berorientasi pada tugas dan hasil

       3. Pengambilan resiko

       4. Kepemimpinan  

Page 56: materi-kelas-x-sma1

       5. Orisinalitas

       6. Berorientasi pada masa depan                        

Watak yang melekat pada seorang wirausaha adalah :

1. Keyakinan, kemandirian, individualitas dan optimisme

2. Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan

ketabahan, tekad kerja keras mempunyai dorongan kuat, energik

dan inisiatif

3. Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan menyukai

tantangan

4. Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain,

menanggapi saran dan kritik

5. Inovatif dan kreatif serta fleksibel

6. Pandangan ke depan perspektif

Sebagai contoh renungkanlah ilustrasi berikut ini :

Fahmi tinggal di sebuah rumah dengan halaman yang cukup luas yang

letaknya dekat dengan stasiun kereta api. Situasi ini dimanfaatkan

oleh Fahmi dengan membuka usaha penitipan sepeda motor di

halaman rumahnya, ini dilakukan olehnya setelah ia mengamati

banyak penumpang kereta yang membawa motor sampai di stasiun

sebelum melanjutkan perjalanannya. Usaha in ternyata memberikan

hasil yang lumayan, dan dapat dipergunakannya untuk menghidupi

keluarganya. Cerita ini menggambarkan betapa Fahmi memiliki ciri

dan watak sebagai wirausahawan, dimana ia melakukan usaha dengan

percaya diri, berorientasi pada hasil, kreatif, berani mengambil resiko

dan memiliki visi pandangan ke depan.

C. Sifat – Sifat Yang Harus Dimiliki Wirausaha

Untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses, diperlukan sifat –

sifat sebagai berikut :

       1. Terbuka pada pengalaman

Page 57: materi-kelas-x-sma1

       2. Melihat sesuatu dengan cara pandang yang berbeda

       3. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi

       4. Memiliki rasa tepo seliro (toleransi yang tinggi)

       5. Mampu menerima perbedaan

       6. Independen dalam pertimbangan, pemikiran dan tindakan

       7. Membutuhkan dan menerima otonomi

       8. Percaya pada diri sendiri

       9. Berani mengambil resiko

     10. Tekun dan ulet

Gambar di samping menunjukan seorang wanita yang sedang berjualan barang-barang kelontong, dengan tekun dan ulet ia menjajakan dagangannya dengan berjalan kaki keliling kampung. Hal tersebut merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki dalam melakukan kegiatan kewirausahaan.

 D. Syarat – Syarat Wirausaha

Setiap wirausahawan pasti ingin sukses dalam

menjalankan usahanya. Untuk itu seorang

wirausahawan harus membekali dirinya dengan hal – hal sebagai

berkut :

       1. Memiliki sikap mental yang positif

       2. Mampu berpikir kreatif

       3. Rajin mencoba  hal – hal yang baru ( inovatif )

       4. Memiliki motivasi dan semangat juang yang tinggi

       5. Mampu berkomunikasi

SEKTOR-SEKTOR WIRAUSAHA

Kegiatan Wirausaha dapat kelompokan ke dalam 2 sektor yaitu :

1. Sektor Usaha Formal

Page 58: materi-kelas-x-sma1

Yaitu sektor usaha yang membutuhkan syarat – syarat tertentu agar

dapat melakukan kegiatan usaha misalnya izin usaha, dan biasanya

bermodal besar serta memiliki kepastian hukum. Contohnya :

kontraktor, biro perjalanan, karoseri, dll.

2. Sektor Usaha Informal

Yaitu usaha perekonomian masyarakat yang omzetnya tidak terlalu

besar, kebanyakan tidak memiliki izin dan belum membayar pajak.

Usaha ini biasanya menggunakan modal yang relatif lebih kecil.

Contohnya : Pedagang kaki lima, tukang tambal ban, dan lain-lain.

SIKAP DAN JIWA WIRAUSAHA

Pernahkah Anda membayangkan akan menjadi seorang wirausahawan

yang sukses seperti mereka ?

Bob Sadino merupakan contoh seorang pengusaha Indonesia yang

sukses menekuni bisnis makanan. Berkat keuletan dan semangat

pantang menyerah  Ia memulai karirnya dari bawah, bahkan ia pernah

menjadi seorang  supir taksi dan kuli bangunan. Bisnis makanan yang

ditekuninya berawal dari usahanya memelihara beberapa ekor ayam

hasil pemberian seorang teman. Ia memelihara ayam-ayam tersebut

untuk diambil telornya dan dijual, usaha ini kemudian berkembang

menjadi besar. Ekspansi bisnisnyapun mulai dilakoni dengan membuka

supermarket Kem Chicks di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Usaha ini

kemudian  meluas  dengan usahanya di bidang agribisnis dan

holtikultura. Kini ia terkenal sebagai pemilik tunggal swalayan Kem

Chicks dan Kem Food (Pabrik pengolahan daging) serta pengusaha

sayuran hidroponik. Keuletan, semangat pantang menyerah yang

dibarengi dengan rasa percaya diri dan keberanian mengolah resiko,

Page 59: materi-kelas-x-sma1

merupakan sikap dan jiwa yang harus dimiliki seorang wirausahawan

dalam mengembangkan usahanya.