Upload
annisa-kusuma-wardani
View
14.466
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Perilaku Konsumen dan Produsen
1. KONSUMSI
Apa yang dimaksud dengan Konsumsi?
Dilihat dari arti Ekonomi, konsumsi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau
menghabiskan guna ekonomi suatu benda. Contoh: memakan makanan, memakai baju,
mengendarai sepeda motor, menempati rumah.
Mengapa Manusia Mengkonsumsi sesuatu?
Tujuan dari konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia
dan memperoleh kepuasan dari pemenuhan tersebut. Sedangkan
orang, badan usaha, atau organisasi yang memakai, menggunakan,
mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda disebut
sebagai konsumen.
Teori Konsumsi
Setiap orang atau keluarga mempunyai skala kebutuhan yang
dipengaruhi oleh pendapatan. Kondisi pendapatan seseorang akan
mempengaruhi tingkat konsumsinya. Makin tinggi pendapatan, makin
banyak jumlah barang yang dikonsumsi. Sebaliknya, makin sedikit
pendapatan, makin berkurang jumlah barang yang dikonsumsi. Bila
konsumsi ingin ditingkatkan sedangkan pendapatan tetap, terpaksa
tabungan digunakan akibatnya tabungan berkurang.
Dapat dicontohkan, misalnya seorang
siswa diberikan uang saku oleh orang
tuanya sebulan Rp. 100.000. Dia harus
bisa mengatur keuangan tersebut agar
cukup untuk satu bulan, mulai untuk
uang transport, untuk jajan, membeli
alat-alat tulis dan menyisihkan untuk
menabung, diluar dari uang sekolah
tentunya. Bila ternyata suatu ketika
uang yang Rp. 100.000 tersebut tidak
cukup, maka ia dapat menggunakan tabungannya untuk memenuhi
keperluannya yang masih kurang.
Demikian pula kemampuan untuk investasi, bila tingkat bunga tinggi
masyarakat terdorong untuk lebih banyak menabung dan mengurangi
konsumsi. Sebaliknya, bila tingkat bunga rendah orang lebih
cenderung menaikkan konsumsi.
Contoh sederhananya, pada saat terjadi krisis moneter tahun 1999
orang berlomba-lomba untuk menarik uangnya dari bank dengan
alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk mengatasi hal ini
pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan menaikkan nilai suku
bunga bank dengan harapan orang akan tergoda untuk menabungkan
kembali uangnya ke bank karena tingkat suku bunga yang besar.
Apa yang dimaksud dengan Perilaku Konsumen?
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera
konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah
(ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku
Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan
pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan
jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang
diharapkannya.
2. MANFAAT DAN NILAI DARI SUATU BARANG
Apa yang dimaksud dengan Manfaat dan Nilai dari Suatu
barang?
Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk
memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu
barang dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang
membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan menggunakan
tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.
Contohnya: Buku dan alat-alat tulis memiliki tingkat intensitas yang
tinggi bila dilihat dari sudut pandang seorang pelajar, bila
dibandingkan dengan petani maka petani akan menilai buku dan alat-
alat tulis tersebut kurang bermanfaat dan lebih bermanfaat cangkul,
pupuk dan alat-alat pertanian lainnya.
Suatu Barang akan terasa manfaatnya apabila:
1. Sudah diubah bentuknya. misalnya: rotan di hutan akan lebih
bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja,
lemari.
2. Sudah dipindahkan tempatnya. misalnya: batu di gunung, pasir
dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke
tempat-tempat pembangunan.
3. Sesuai waktu penggunaannya. misalnya: jas hujan dan payung
akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.
4. Sudah berpindah kepemilikan. misalnya: rumah akan bertambah
nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.
Apabila dibuatkan suatu skema secara sederhana, maka nilai suatu
barang dapat terbagi sebagai berikut:
Berikut ini adalah
pengertian dari nilai suatu
barang:
Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa yang dipakai
untuk memenuhi kebutuhan.
Nilai Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang atau
jasa untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan manusia.
(misal: pakaian, perhiasan)
Nilai Pakai Subjektif adalah suatu arti yang diberikan oleh seseorang
atas suatu barang / jasa tertentu sesuai kemampuan barang itu dalam
memenuhi kebutuhannya.
(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)
Nilai Tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat
dipertukarkan dengan barang lain.
Nilai Tukar Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat
ditukarkan dengan barang lain, nilai tukar objektif ditentukan oleh
adanya hubungan tukar-menukar.
Misalnya dalam membuat suatu barang yang diperlukan konsumen
(sebut saja untuk membuat tas atau sepatu dari kulit) seorang
produsen membuatnya berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh
konsumen, bukan untuk keperluan pribadi, jadi produsen menilai
barang berdasarkan nilai tukar.
Nilai Tukar Subjektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang
terhadap suatu barang berdasarkan kesanggupan barang tersebut
untuk dipertukarkan.
Misalnya si Ani sebagai konsumen mengatakan harga kemeja
Rp.198.000, maka yang dimaksud adalah nilai tukar objektifnya. Tetapi
bila si Ani adalah seorang produsen, maka dia melihatnya sebagai nilai
tukar subjektif, karena ada faktor yang mempengaruhi, diantaranya:
- biaya pembuatan dan biaya lain dari barang tersebut
- persaingan dengan produsen kemeja lain
Di lain pihak, bila si Ani adalah seorang pedagang, maka ia akan
menilai barang tersebut berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan.
3. POLA HIDUP HEMAT
Apa yang dimaksud dengan "pola hidup hemat"?
Gerakan pola hidup hemat dan bersahaja selalu diperbincangkan. Yang
dimaksud dengan pola hidup hemat berarti gaya hidup yang tidak
boros dan tidak berlebihan.
Dapat dicontohkan seorang ibu yang pergi berbelanja dengan
membawa daftar belanja, maka ia akan berbelanja sesuai dengan
kebutuhan. Lain halnya bila seorang ibu yang pergi belanja tanpa
daftar belanja, maka ia akan berbelanja diluar yang dibutuhkan, dan ini
biasanya akan menimbulkan pemborosan.
Berbicara mengenai Pola Hidup Hemat, berikut ini terdapat beberapa
pengertian dan contoh dari kegiatan yang tidak melakukan
pemborosan
1. HEMAT berarti hati-hati dalam
membelanjakan uang, tidak
boros, disesuaikan dengan
pendapatan dan kemampuan.
2. BERSAHAJA artinya setelah
berusaha sekuat tenaga,
menerima apa yang
dianugrahkan Tuhan.
3. SEDERHANA artinya apa adanya
dan tidak berlebih-lebihan, hidup
sederhana bukan berarti hidup
miskin.
4. Pulang sekolah sedapat mungkin membantu orang tua, baik
bekerja di sawah, di ladang, di toko, di perternakan, dsb.
5. Biasakan untuk menabung dari pendapatan (uang saku) yang
diterima
6. Berusahalah untuk memperoleh pendapatan tanpa mengganggu
pelajaran. Misalnya bekerja paruh waktu atau memulai suatu
wirausaha kecil dari hasil karya sendiri (kerajinan tangan,
membuat kue, menggambar)
4. PRODUKSI
Apa yang dimaksud dengan Pengertian Produksi?
Pengertian produksi dapat diartikan
sebagai usaha untuk menciptakan atau
menambah fedah ekonomi suatu benda
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Sedangkan orang, badan usaha,
atau organisasi yang menghasilkan barang
dan jasa disebut produsen.
Contoh sederhana dari kegiatan produksi adalah produksi ikan asin. Di
mana kegiatan produksi ikan asin dimulai dari menangkap ikan,
menjemur ikan, pengasinan ikan, sampai dengan mengangkut dan
memperdagangkan ikan. Contoh lain dari kegiatan produksi seperti
pekerjaan akuntan, pekerjaan guru, dokter, penasehat hukum.
Apa Tujuan Yang hendak dicapai dari Produksi?
Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia
dalam usaha mencapai kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila
konsumen memiliki daya beli yang cukup tinggi dan barang/jasa yang
diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Bagaimana Proses Produksi berlangsung?
Di dalam suatu proses produksi ada hal-hal yang harus diperhatikan,
diantaranya:
komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan?
bagaimana proses produksi berlangsung agar tingkat produksi
maksimal?
komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan?
bagaimana proses produksi dilaksanakan agar biaya produksi
serendah mungkin?
Input Proses Produksi meliputi apa saja?
Input dari proses produksi mencakup Faktor-faktor Produksi, di mana
pembagian dari faktor-faktor produksi dapat ditampilkan dalam bagan
di bawah ini:
Faktor produksi asli adalah faktor produksi yang tidak dapat
diperbaharui dan sudah tersedia.
Faktor produksi turunan adalah hasil penggabungan dari faktor
produksi asli yang merupakan perkembangan kebudayaan dan
pengetahuan manusia.
Jenis Produksi
Dari beberapa jenis kegiatan produksi terbagi atas beberapa bidang
usaha, tingkatan produksi dan sudut pentahapannya, ini dapat dilihat
dalam skema berikut ini:
Apa yang dimaksud dengan Teori Produksi?
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan
hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor
produksi dan hasil penjualan outputnya.
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
1. produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi
jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah
modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).
2. produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat
berubah dan ditambah sesuai kebutuhan.
Apa yang dimaksud dengan Teori nilai guna yang makin
menurun?
Di dalam teori produksi jangka pendek dikenal hukum hasil lebih yang
semakin berkurang (the law of diminishing marginal return), yaitu bila
jumlah tenaga kerja ditambah terus sedangkan lahan pertanian tidak
bertambah, pada tahap awal nilai tambah produksinya mengalami
kenaikan tetapi pada tahap akhir nilai tambahan produksinya
mencapai negatif.
Contoh: Seorang petani memiliki 1 ha lahan pertanian, pada awalnya
ia mengerjakannya sendiri. Karena ia mempunyai 2 orang anak, maka
lahan yang dia miliki dia bagi dengan anak-anaknya. Jumlah pekerja
yang mengerjakan lahan itu memang bertambah, tetapi hasil yang
diperolehpun harus dibagi dengan ke-2 anaknya itu. Demikian
seterusnya, bila si anak memiliki anak lagi (yang berarti cucunya),
maka harus berbagi lagi dengan cucunya, begitu seterusnya.
Contoh Tabel produksi jangka pendek bidang pertanian
Tenaga Kerja
(L)
Produk Total
(TP)
Produk Rata2
(AP)
Produk Marginal
(MP)
Tahap Produksi
1 4 4 -
2 10 5 6
3 21 7 11 Tahap Awal
4 28 7 7
5 34 6 4/5 6
6 39 6 ½ 5 Tahap Kedua
7 39 5 4/7 0
8 36 4 ½ -3
9 31 3 4/9 -5 Tahap Ketiga
L = labour, jumlah tenaga kerja
TP = total product, jumlah hasil produksi
AP = average product, hasil produksi rata-rata
MP = marginal product, hasil produksi marginal
Dari data tabel di atas dapat dibuatkan grafiknya sebagai berikut:
PERAN DAN TUJUAN PENGUSAHA
Apa Peran dan Tujuan dari Pengusaha?
Pada dasarnya pengusaha memiliki peran penting dalam kegiatan
produksi dan distribusi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
berupa penyediaan barang dan jasa yang mencukupi semua
kebutuhan, baik sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan,
maupun hiburan. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh pengusaha
pada umumnya adalah bagaimana mencapai keuntungan yang
maksimal.Misalnya, seorang pengusaha berusaha memenuhi
kebutuhan konsumsi gula pasir yang dibutuhkan konsumen. Maka ia
berusaha memasok kebutuhan gula bagi konsumen dengan
memproduksi sesuai kebutuhan konsumen dan berusaha untuk
mendapatkan bahan baku gula (tebu) dari petani-petani tebu dengan
harga yang relatif lebih murah, dengan tujuan untuk menekan biaya
produksi dan mendapatkan keuntungan.
Apa saja perilaku pengusaha yang menguntungkan
masyarakat?
Berikut ini beberapa perilaku pengusaha yang mengutungkan
masyarakat:
1. Memiliki keahlian pengusaha, berperilaku profesional sehingga
mampu menciptakan hasil produksi yang sesuai dengan
kebutuhan dan daya beli masyarakat.
2. Mampu meningkatkan produksi dengan menentukan komposisi
faktor-faktor produksi yang dapat meminimumkan biaya.
3. Berusaha dan mampu memperoleh keuntungan maksimal yang
digunakan antara lain untuk meningkatkan dan masyarakat di
sekitar perusahaan.
4. Menggunakan keuntungan perusahaan untuk memperluas
usaha.
5. Patuh membayar pajak
6. Mampu mengolah limbah perusahaan, sehingga tidak
menimbulkan pencemaran.
Apa saja perilaku Pengusaha yang merugikan masyarakat?
Berikut ini beberapa perilaku pengusaha yang merugikan masyarakat:
1. Tidak memiliki keahlian pengusaha
2. Fungsi-fungsi pengusaha, seperti penerapan fungsi manajemen
planning, organizing, actuating and controlling tidak efektif dan
terjadi pemborosan.
3. Biaya produksi lebih besar dari hasil penjualan, sehingga
perusahaan menderita kerugian
4. Pajak tidak dibayar
5. Perolehan kredit dari bank tidak digunakan untuk menyehatkan
perusahaan, tetapi digunakan untuk kepentingan pribadi.
6. Limbah industri perusahaan mencemari sungai dan udara
sekitarnya.
Pasar Uang
Pengantar
Tentu Anda pernah mendengar Bursa/Pasar Uang.
Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan pasar
uang? Produk apa saja yang diperjualbelikan di
pasar uang dan siapa pelaku yang terlibat di
dalamnya? Di pasar uang diperjualbelikan
instrumen kredit jangka pendek. Kredit yang
dimaksud bisa berupa kredit harian (On Call),
kredit bulanan (Prolongasi) maupun kredit tiga
bulanan (Belening). Oleh karena kredit yang diperjualbelikan kurang dari satu tahun,
maka disebut kredit jangka pendek. Adapun jenis instrumen pada pasar uang antara lain
SBI, SBPU, SUN, repurchase Agreement dan lain-lain. Sedangkan para pelaku pasar
uang diantaranya: Perusahaan bank, perusahaan asuransi dan perusahaan keuangan non
bank lainnya.
Definisi Pasar Uang
Pasar uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit
jangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggi diperjualbelikan.
Fungsi pasar uang sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lembaga
keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan untuk memenuhi
kebutuhan dana jangka pendek maupun untuk menempatkan dana
atas kelebihan likuiditasnya
Ciri-ciri Pasar Uang
1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak
yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.
Pelaku Pasar Uang
1. Bank
2. Yayasan
3. Dana Pensiun
4. Perusahaan Asuransi
5. Perusahaan-perusahaan besar
6. Lembaga Pemerintah
7. Lembaga Keuangan lain
8. Individu Masyarakat
Sumber Dana dan Jenis Instrumen Pasar Uang
Sumber Dana dan Jenis Dana Pasar
Nasabah menyimpan uang di bank
2.1 Sumber Dana Pasar Uang
Dana masyarakat umum
Kelebihan kas BUMN
Kelebihan kas bank-bank pemerintah dan swasta
Kelebihan kas perusahaan dagang, industri dan jasa
Kelebihan kas lembaga keuangan bukan bank (LKBB)
2.2 Jenis-jenis Instrumen Pasar Uang
1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
SBI adalah surat berharga yang diterbitkan oleh BI sebagai
pengakuan hutang yang berjangka waktu pendek dan diperjual
belikan dengan diskonto.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
SBPU adalah surat berharga yang diperjualbelikan secara
diskonto dengan BI atau lembaga lainnya yang ditunjuk sebagai
pelaksanannya.
3. Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka dimana bukti
simpananya dapat diperjual belikan.
4. Call Money
Call Money adalah pinjaman singkat antar bank yang sewaktu-
waktu dapat ditarik dengan jangka waktu berkisar antara 1 hari
s/d 1 minggu.
5. Commercial Paper
Commercial Paper adalah surat utang tanpa jaminan dengan
jangka waktu 2 hari s/d 270 hari.
6. Repurchase Agreement
Repurchase Agreement adalah penjualan suatu surat berharga
disertai komitmen dari penjual bahwa penjual akan membeli
kembali surat berharga tersebut pada waktu dan harga tertentu.
7. Treasury Bills
Treasury Bills adalah surat utang yang diterbitkan oleh negara
dengan jangka waktu 90 hari - 1 tahun
8. Promissory Notes
Promissory Notes adalah surat sanggup bayar yang
membuktikan adanya utang piutang jangka pendek antara
kreditur dan debitur.
Kelebihan dan Kelemahan Pasar Uang
3.1 Kelebihan Pasar Uang
Sarana untuk mencari pinjaman dana jangka pendek bagi
perusahaan yang mengalami kesulitan likuiditas.
Sarana untuk menempatkan kelebihan dana yang dimiliki oleh
badan usaha
3.2 Kelemahan/Risiko Pasar Uang
Risiko pasar
Terjadi karena turunnya harga suatu instrumen pasar uang
dikarenakan tingkat suku bunga naik sehinnga investor
mengalami kerugian.
Risiko gagal bayar
Terjadi karena debitur tidak dapat memenuhi kewajiban bayar
kepada kreditur.
Risiko inflasi
Terjadi karena naiknya harga barang / jasa sehingga daya beli
menurun atas pendapatan yang diterima dari pinjaman yang
diberikan.
Risiko nilai tukar
Terjadi karena adanya perubahan tidak menguntungkan
terhadap kurs mata uang asing.
Pasar Oligopoli
Konsep Pasar Oligopoli
Pasar semen di Indonesia dapat digolongkan ke dalam pasar oligopoli,
hal ini dikarenakan produksi semen di Indonesia hanya dikuasai oleh
beberapa perusahaan saja, diantaranya adalah Semen Cibinong,
Indocement, Holcim, Semen Padang dan Semen Gresik
Apabila kita membedakan pasar berdasarkan strukturnya, maka pasar
dapat dikelompokan menjadi 2 macam, yaitu :
Pasar persaingan sempurna
Pasar Persaingan tidak sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna kemudian dikelompokkan lagi
menjadi beberapa macam, salah satu diantaranya adalah pasar
oligopoli. Pasar oligopoli merupakan suatu bentuk pasar dimana
penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa penjual atau
perusahaan.
Untuk dapat membedakan pasar oligopoli dengan pasar lainnya, kita
dapat melihatnya berdasarkan ciri-ciri berikut :
1. Terdapat banyak pembeli di pasar
2. Hanya terdapat beberapa penjual dalam pasar
3. Produk yang dijual bisa bersifat identik, namun bisa pula berbeda
dengan kualitas standar yang telah ditentukan
4. Adanya hambatan untuk memasuki pasar bagi pesaing baru
5. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen)
6. Penggunaan iklan sangat intensif
Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya
pada pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif
serta pasar yang bergerak dalam industri berat.
Produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di Indonesia,
dapat dikelompokkan ke dalam pasar oligopoli
Jenis-jenis pasar Oligopoli
Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang
diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik,
misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral dalam
kemasan atau semen.
2. Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana
barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar
sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek
terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki
Produk-produk air mineral dalam kemasan merupakan salah satu
contoh bentuk praktek pasar oligopoli murni, sebab produk yang
ditawarkan merupakan barang yang bersifat identik.
Kebijakan mangatur oligopoli
Pada prakteknya, pasar oligopoli memiliki kebaikan sebagai berikut :
1. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi
2. Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan
bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
Selain menawarkan keuntungan, pasar oligopoli juga memiliki
kelemahan, yaitu
1. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki
pasar, karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan
perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke
dalam pasar.
2. Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas
sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain
untuk memproduksi barang sejenis.
3. Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan
menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya
4. Adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak
waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa
memasuki pasar
5. Adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di
pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang
merugikan masyarakat
Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan
menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi.
Guna menghindari dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh
pasar oligopoli, maka pemerintah dapat membuat kebijakan sebagai
berikut :
1. Memberikan aturan kemudahan bagi perusahaan baru untuk
masuk ke dalam pasar dan ikut menciptakan persaingan, seperti
masuknya Petronas dan Shell
2. Memberlakukan undang-undang anti kerjasama antar produsen,
yaitu dengan diberlakukannya UU anti monopoli No. 5 Tahun
1999
Untuk mengawasi persaingan usaha di Indonesia, pemerintah telah
membentuk satu badan independen yaitu Komisi Pengawas Persaingan
Usaha yang disingkat dengan KPPU. Dengan adanya KPPU diharapkan
dampak negatif dari oligopoli dapat dihindari.
Masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan
BBM di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing, untuk
mempertahankan pasarnya Pertamina harus dapat meningkatkan daya
saing dengan melakukan inovasi, efiensi dan efektivitas dalam
kegiatan usahanya.
Pasar Monopolistik
Konsep Pasar Monopolistik
Berdasarkan strukturnya, pasar monopolistik termasuk ke dalam pasar
persaingan tidak sempurna.
Pasar monopolistik merupakan suatu struktur pasar dimana
terdapat banyak produsen yang menawarkan produk serupa, namun
memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Pasar monopolistik biasanya dapat kita jumpai dalam pasar obat-
obatan, pasar barang ritel, seperti sabun, shampoo, pasta gigi,
kosmetik dan sebagainya.
Pasar kosmetik merupakan contoh pasar monopolistik. Di Indonesia,
pasar ini dikuasai oleh beberapa produsen seperti sari ayu dan mustika
ratu.
Karakter Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :
1. Terdapat banyak produsen atau penjual. Meskipun
demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual
sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu
pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih
besar dari produsen lainnya.
2. Adanya Diferensiasi Produk. Pasar ini menawarkan
produk yang cenderung sama, namun memiliki perbedaan-
perbedaan khusus dengan produk lainnya, misalnya dari
cara pengemasan, pelayanan yang diberikan dan cara
pembayaran.
3. Produsen Dapat mempengaruhi harga. Berbeda
dengan Pasar Persaingan Sempurna, dimana harga
terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar
monopolistik dapat mempengaruhi harga meskipun tidak
sebesar pasar oligopoli dan monopoli.
4. Produsen dapat keluar masuk pasar. Hal ini
dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsen hanya
sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi.
Ketika produsen semakin banyak dan laba ekonomis
semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan
produsen dapat meninggalkan pasar.
Promosi penjualan harus aktif. Pada pasar ini harga bukan
merupakan pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan
perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen, sehingga dapat
menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan
promosi memiliki peran penting dalam merebut dan mempertahankan
konsumen.
Pasar monopolistik merupakan suatu struktur pasar yang berada di
antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Disebut
demikian, karena pasar monopolistik menawarkan produk yang
sejenis, namun memiliki beberapa perbedaan yang khusus.
Pasar ini juga memiliki produsen yang banyak, namun tidak sebanyak
pasar persaingan sempurna. Pada pasar monopolistik tidak ada satu
produsen pun yang menguasai pasar secara dominan, karena jumlah
produsen di pasar banyak. Produsen dalam pasar monopolistik juga
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga, walaupun tidak
sebesar pada pasar monopoli atau oligopoli. Pasar monopolistik
memiliki konsumen yang loyal, untuk mempertahankannya produsen
dapat mempengaruhi konsumen dengan promosi.
Gambar ini merupakan contoh beberapa podusen yang bermain di
pasar monopolistik :
Pasar Monopoli
Konsep Pasar Monopoli
Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu
pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual yang
mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang
dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat
dan dapat merugikan kepentingan umum.
Berarti yang dimaksud dengan pasar monopoli adalah suatu bentuk
hubungan antara permintaan dan penawaran yang dikuasai oleh satu
pelaku ekonomi terhadap permintaan seluruh konsumen. Di dalam
pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan suatu
penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas
penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok
usaha.
Walaupun di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum
tentu ia dapat memperoleh keuntungan yang besar, hal ini mungkin
saja terjadi bila biaya produksi berada di atas harga pasar.
Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva
permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva
penerimaan rata-rata (AR) dan kurva penerimaan marginal (MR) dapat
ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal
(MR) lebih rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga
dengan tujuan barangnya dapat terjual.
Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli
jarang ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti
telepon, gas, air dan listrik yang benar-benar dikuasai oleh penjual
tunggal (di Indonesia dipegang oleh perusahaan pemerintah). Tetapi
merekapun harus menghadapi persaingan dari industri lain, dan untuk
jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar-benar bebas dari
serangan pesaing, artinya kemungkinan pasar monopoli tidak akan
ada lagi.
Pasar monopoli dapat dicirikan oleh beberapa hal berikut ini,
diantaranya:
1. Hanya terdapat satu penjual/produsen yang menguasai seluruh
penawaran atas barang dan jasa tertentu
2. Barang dan jasa yang dijual tidak memiliki substitusi yang dekat,
artinya tidak ada barang yang dapat menggantikan fungsi dari
barang tersebut. Contoh: tidak ada barang pengganti yang
bersamaan sifatnya dengan listrik, yang ada hanya barang
pengganti yang berbeda sifatnya seperti gas.
3. Pasar/bidang usaha tidak dapat dimasuki oleh pihak lain
4. Penentuan harga dilakukan dan dikuasai oleh perusahaan, maka
perusahaan monopoli disebut sebagai perusahaan penentu
harga (price setter).
Timbulnya Monopoli
Hal-hal dapat menimbulkan monopoli diantaranya:
1. Monopoli negara yang ditetapkan oleh pemerintah, misalnya:
PLN, PAM, Telkom
2. Di kalangan usaha swasta:
a. karena kekuatan modal, misalnya: pabrik baja, pabrik
mobil, pertamina
b. karena kerja sama dengan beberapa perusahaan dengan
maksud untuk menguasai pasar dan menghilangkan
persaingan, misalnya: kartel, trust, sindikat.
c. Karena diberikan kedudukan monopoli oleh undang-
undang, misalnya: hak merek, hak cipta, franchise.
d. Karena keterbatasan pasar (keindahan alam, keahlian
istimewa, misalnya: pemandangan yang indah, seniman.
Secara historis hanya ada satu produsen dalam industri.
Pemerintah dalam batasan yuridis (UU) seringkali membatasi
persaingan pada beberapa industri tertentu, seperti:
1. Pemberian hak paten. Hak ini diberikan kepada seorang penemu
berupa hak eksklusif (monopoli) penggunaan produk atau proses
yang dipatenkan. Contoh: perusahaan kamera Polaroid
memegang monopoli absolut terhadap pasar kamera langsung
jadi selama belasan tahun.
2. Pemberian monopoli franchise (hak menjual) kepada beberapa
perusahaan, berupa ikatan kontrak (khususnya air bersih, listrik,
gas alam, telpon). Aturan ini akan menguntungkan industri yang
merupakan monopoli alamiah untuk barang dan jasa.
3. Pembatasan impor, memiliki dasar pemikiran yang lemah,
misalnya: suatu industri dapat mendukung persaingan
sempurna, tetapi semua pemerintah di dunia menerapkan kuota
tinggi kepada produsen luar negeri, akibatnya pasar di tiap
negara menjadi kecil dan para produsen hanya dapat menjual
barang di pasar domestik saja.
Akibat yang mungkin ditimbulkan dengan adanya pemberlakuan
monopoli terhadap perekonomian, kita dapat melihat dari segi:
1. Segi Positif:
memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan
tujuan biaya per unit dapat ditekan sehingga keuntungan dapat
ditingkatkan.
meningkatkan produksi secara masal dan meningkatkan
produktivitas, sehingga status sebagai pemegang monopoli
dapat dipertahankan.
kesejahteraan karyawan relatif lebih baik.
aktivitas dan kreativitas bagian penelitian dan pengembangan
perusahaan lebih diperhatikan.
2. Segi Negatif
ketidakadilan, karena monopoli memperoleh keuntungan di atas
keuntungan normal.
jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai dengan
keuntungan yang ingin diperolehnya.
memproduksi output pada tingkat lebih rendah dari pada output
kompetitif (yang sesuai dengan permintaan konsumen).
mengenakan harga lebih tinggi dari pada harga kompetitif.
terjadi eksploitasi monopolis terhadap pemilik faktor produksi dan
konsumen.
Kebijakan Monopoli
Kebijakan pemerintah yang diberlakukan untuk mengatasi anti
monopoli, diantaranya:
Membatasi ruang gerak monopolis dengan adanya campur
tangan pemerintah dan penentuan harga maupun produksi.
Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila
kemunculannya tidak dapat dihindari lagi.
Kebijakan anti-trust yang berupaya mencegah monopolisasi atau
penyalahgunaan antikompetitif, dengan mendirikan perusahaan
tandingan yang mampu menyaingi monopolis.
Pengenaan pajak
Selain itu masalah larangan monopoli yang diatur dalam pasal 7 UU
No. 5/1984 tentang perindustrian, dalam pasal tersebut pada intinya
memberikan instruksi kepada pemerintah untuk:
1. mewujudkan perkembangan industri yang lebih baik, secara
sehat dan berhasil guna
2. mengembangkan persaingan yang baik dan sehat serta
mencegah persaingan yang tidak jujur.
3. mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu
kelompok atau perorangan dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
Di dalam UU Antimonopoli ada ketentuan yang menggunakan kata-
kata “dilarang” tetapi tidak otomatis dijatuhi hukuman, karena ada
perbuatan melawan hukum yang dilakukan pelaku usaha yang bersifat
rule of reason. Artinya, perlu penelitian lebih jauh apakah tindakan
pelaku usaha tertentu dapat mengakibatkan praktik monopoli dan/atau
persaingan usaha tidak sehat pada pasar yang bersangkutan. Contoh:
perusahaan A dan B melakukan merjer, dengan tujuan meningkatkan
kemampuan perusahaan berupa kemampuan keuangan,
meningkatkan pangsa pasar maupun meningkatkan sinergi dan
meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Perusahaan hasil merjer
ini tidak dapat dilarang, jika perusahaan hasil merjer tidak
mengakibatkan praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat
pada pasar yang bersangkutan.
Pasar Barang Berjangka
Pengantar
Pasar barang berjangka merupakan salah satu contoh pasar abstrak.
Pasar ini memperdagangkan komoditi-komoditi yang laku di pasar
internasional dengan mutu standar. Seperti halnya, pasar modal, pasar
barang berjangka juga membutuhkan perantara dalam transaksinya.
Pasar ini merupakan salah satu sarana investasi yang menguntungkan
bagi investor.
Konsep Pasar Barang Berjangka
Selain Bursa Efek, Indonesia juga memiliki bursa komoditi berjangka
yang dikenal dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ)yang baru
mendapat ijin resmi sejak 21 November 2000 dan memulai kegiatan
transaksi secara resmi pada tanggal 15 Desember 2000.
Pasar barang berjangka atau Bursa Berjangka adalah badan usaha
yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana
untuk kegiatan jual beli Komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka dan
Opsi atas Kontrak Berjangka.
Perdagangan berjangka adalah suatu perjanjian untuk membeli atau
menjual suatu komoditi atau aset yang dijadikan sebagai subyek
kontrak dengan spesifikasi yang jelas berkaitan dengan : jumlah, jenis,
mutu tertentu untuk penyerahan atau penyelesaian pada waktu
tertentu di kemudian hari dengan harga yang telah disepakati di suatu
bursa berjangka.
Jenis Perdagangan yang dapat dilakukan di pasar barang
berjangka
Barang atau komoditi yang dapat dijual di bursa berjangka atau
komoditi adalah barang yang laku di pasar internasional dan
memenuhi syarat tertentu, yakni :
Bermutu standar, artinya barang tersebut mempunyai kualifikasi
tertentu
Komoditi tersebut telah ditetapkan untuk diperdagangkan di bursa komoditi
Menurut Kepres No. 119 Tahun 2001, komoditi yang dapat dijadikan kontrak berjangka dalam Bursa Berjangka adalah kopi, minyak kelapa sawit, plywood, karet, kakao, lada, gula pasir, kacang tanah, kedelai, cengkeh, udang, ikan, bahan bakar minyak, gas alam, tenaga listrik, emas, batubara, timah, pulp dan kertas, benang, semen dan pupuk.
Pertanian
Kehutanan
Pertambangan
Industri Hulu
Subjek Komoditi Kontrak Berjangka
Jasa
Perdagangan di dalam bursa komoditi dapat dilakukan dengan cara-
cara berikut :
a. Perdagangan Fisik (Lelang) yang bersifat efektif
Transaksi perdagangan yang segera diikuti dengan penyerahan
barang secara tunai dari penjual kepada pembelinya
b. Perdagangan berjangka yang bersifat spekulatif
Perdagangan atau transaksi yang telah dilakukan namun tidak segera
diikuti dengan penyerahan barangnya. Penyerahan barang biasa
dilakukan beberapa bulan kemudian,
sesuai dengan perjanjian yang tertera dalam kontrak.
Mengidentifikasi Keuntungan dari Pasar Berjangka
Pada dasarnya perdagangan berjangka dapat memberikan beberapa
manfaat bagi perekonomian, di antaranya adalah :
1. Sebagai sarana pengalihan risiko (transfer of risk) melalui
kegiatan lindung nilai (hedging), dalam hal ini maka pasar
berjangka bermanfaat bagi produsen, eksportir atau pedagang
sebagai alat untuk melindungi dirinya dari risiko fluktuasi harga.
Pasar berjangka menjanjikan kestabilan pendapatan bagi
produsen karena harga komoditinya dapat diprediksi dan dikunci
dengan baik. Sebagai contoh, seorang produsen komoditi
cengkeh menjual hasil komoditi yang belum dipanennya dengan
membuat kontrak berjangka di pasar komoditi dengan harga Rp
50.000.000,- per ton. Sehingga ketika tiba waktu panen, harga
cengkeh tidak akan mengalami perubahan yang diakibatkan oleh
jumlah stok yang melimpah.
2. Sebagai tempat pembentukan harga yang transparan (price
discovery) sehingga dapat dijadikan sebagai harga referensi
yang terpercaya, karena penentuan harga dilakukan
berdasarkan mekanisme pasar, yaitu berdasarkan kekuatan
permintaan dan penawaran di pasar. Dalam hal ini maka pasar
berjangka bermanfaat bagi petani produsen dan pihak-pihak
yang memerlukan harga sebagai referensi untuk kepentingan
usahanya;
3. Sebagai alternatif investasi (investment enhancement). Dalam
hal ini, kehadiran pasar berjangka dapat dimanfaatkan oleh
mereka yang berani mengambil risiko yang mengharapkan
keuntungan dari perubahan harga
Anuitas
Berbagai macam pemberian kredit kini sangat banyak caranya, tentu
dengan berbagai tingkat suku bunga yang diberlakukan dan aneka
kemudahan atau fasilitas. Namun demikian dari berbagai pemberian
kredit kepada konsumen tentu cara perhitungan atau pembayaran
yang diterapkan memiliki banyak cara salah satunya adalah dengan
Anuitas.
Apakah itu anuitas? Bagaimana perhitungannya?
Ayo kita pelajari!
Anuitas adalah suatu pembayaran yang jumlahnya sama, yang
diterima atau dibayarkan pada tiap akhir periode dengan waktu yang
sama untuk jumlah waktu tertentu. Sedangkan angsuran adalah suatu
pembayaran dengan jumlah tertentu, yang mungkin jumlahnya dapat
berbeda dan waktu dapat tidak teratur. Tetapi pada anuitas jumlah
pembayaran sama dan jangka waktu juga sama.
Pengertian Anuitas dan Angsuran
Kalau kita perhatikan gambar disamping, kita dapat melihat saat ini
umumnya para pedagang apakah itu kendaraan bermotor atau barang
elektronik, selain dijual secara tunai pedagang juga melayani
penjualan secara kredit. Tetapi harus diingat bahwa kredit diberikan
kepada konsumen yang pembayarannya memiliki berbagai cara, salah
satunya dengan Anuitas.
Karakteristik Anuitas
Anuitas memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Jumlah yang dibayarkan tiap periodenya sama.
2. Jangka waktunya sama.
3. Suku bunga yang diberlakukan tertentu.
Contohnya pada kredit yang diberikan pihak bank, kredit perumahan,
kredit kendaraan bermotor atau kredit barang elektronik.
Rumus :
Maka :
Jadi, besarnya Anuitas adalah sebesar Rp. 329.328,53
Anuitas dan Pembulatan
Bila diperhatikan perhitungan anutas sebelumnya nilai rupiah kurang
realistis, karena hasilnya lebih dari dua angka dibelakang koma,
sedangkan kenyataannya pembayaran dalam pecahan rupiah pun sulit
dilakukan. Oleh karena itu agar hasilnya lebih realistis dilakukan
pembulatan.
Pembulatan dapat dilakukan dalam puluhan rupiah, ratusan rupiah
atau ribuan rupiah baik keatas maupun kebawah.
Misal nilai anuitas sebesar Rp. 16,461,721.82 dibulatkan sebagai
berikut :
Dalam puluhan rupiah menjadi Rp. 16.461.720,00
Dalam ratusan rupiah menjadi Rp. 16.461.700,00
Dalam ribuan rupiah menjadi Rp. 16.462.000,00
Akibat pembulatan tersebut akan terjadi kelebihan atau kekurangan
pembayaran. Kelebihan atau kekurangan ini diperhitungkan pada
pembayaran anuitas terakhir.
Jadi besarnya Anuitas adalah sebesar Rp. 392.328,53
Agar lebih jelasnya, ikutilah contoh ini:
Andra meminjam uang sebesar Rp. 50.000.000,00 pinjaman itu akan
dilunasi dengan cara anuitas selama 2 tahun yang pembayarannya
setiap 6 bulan. Bunga yang ditetapkan 24% per tahun. Hitunglah
besarnya Anuitas yang dibulatkan dalam ratusan rupiah dan buatlah
tabel rencana angsuran !
Penyelesaian :
Diketahui : M = Rp. 50.000.000,00 i = 24% per tahun = 12% per 6 bulan (semester) n = 2 tahun = 4 semester
Rumus :
Maka:
Dibulatkan menjadi Rp. 16.461.700,00
Membuat Rencana Angsuran
Menghitung Anuitas
Besar Anuitas
Besar anuitas adalah besarnya angsuran ditambah dengan bunga
yang diperhitungkan.
Misal :
Pak Thomas tiap bulan membayar kredit rumahnya yang terdiri
dari angsuran sebesar
Rp. 300.000,00 dan bunga sebesar Rp. 125.000,00,
maka:
anuitas yang dibayarkan adalah Rp. 425.000,00
(Rp.300.000,00 + Rp. 125.000,00).
Artinya:
anuitas kredit rumah yang harus dibayar Pak Thomas tiap
bulan sebesar Rp. 425.000,00.
Menghitung Besarnya Anuitas
Untuk menentukan besarnya anuitas digunakan pula rumus sebagai berikut :
atau
Agar lebih jelas menggunakan rumus tersebut perhatikan contoh berikut !
Josima meminjam uang dari Bank BRI sebesar Rp. 10.000.000,00
pembayaran dilakukan dengan cara anuitas dengan memperhitungkan
bunga 2% per bulan. Pinjaman lunas selama 3 tahun dengan pembayaran
bulanan. Berapa jumlah pembayaran (anuitas) yang harus dibayar Josima
tiap bulan?
Penyelesaian :
Diketahui : M = Rp. 10.000.000,00
i = 2% per bulan
n = 3 tahun = 36 bulan
Diketah M = Rp. 50.000.000,00
i = 24% per tahun = 12% per 6 bulan (semester)
ui : n = 2 tahun = 4 semester
Rumus
:
Maka
:
A = 16.461.761,82
Menentukan Angsuran Periode Tertentu
Adakalanya kita ingin mengetahui, berapa angsuran pada periode
tertentu. Besarnya angsuran pada periode tertentu dapat dihitung
dengan rumus :
Atau menggunakan table rencana angsuran.
Keterangan : an = Angsuran periode tertentu atau ke n A = Anuitas M = Jumlah uang yang dipinjam i = Suku bunga n = Periode tertentu atau ke n
Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut!
Dini memperoleh kredit sebesar Rp. 8.500.000,00 yang dibayar
secara anuitas selama 6 tahun dengan anuitas sebesar Rp.
2.246.000,00 maka besarnya angsuran ke 3 adalah….
Penyelesaian :
Diketah
ui :
A = Rp. 2.246.000,00
M = Rp. 8.500.000,00
i = 15% per tahun
n = 3
Rumus
:
Maka : a3 = {2.256.000 – (8.500.000 x 0,15)}(1 + 0,15)3-1
= (2.256.000 – 1.275.000) x (1 + 0,15)3-1
= 971.000 x 1,152
= 971.000 x 1.3225
= 1.284.147,50
Dengan table:
Menentukan Sisa Utang Periode Tertentu
Adakalanya kita ingin mengetahui, berapa Sisa Utang pada periode
tertentu. Besarnya sisa utang pada periode tertentu dapat dihitung
dengan rumus :
Keterangan : a1 = Angsuran periode ke 1 = A - Mi A = Anuitas M = Jumlah uang yang dipinjam i = Suku bunga n = Periode tertentu atau ke n
Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut!
Dini memperoleh kredit sebesar Rp. 8.500.000,00 yang dibayar
secara anuitas selama 6 tahun dengan anuitas sebesar Rp.
2.246.000,00 maka besarnya sisa utang ke 3 adalah...
Penyelesaian :
Diketahu
i :
A = Rp. 2.246.000,00
M = Rp. 8.500.000,00
i = 15% per tahun
n = 3
Rumus
:
Maka
:
a1 = A –
Mi
SU3
= 2.246.000 – (8.500.000x0,15) =971.000
= 8.500.000 – 971.000{1 + ∑(1 + 0,15)3-1 }
= 8.500.000 – 971.000 {1 +∑(1,015)2 }
= 8.500.000 – 971.000 { 1 + 2.4725}
= 8.500.000 – 971.000 (3,4725)
= 8.500.000 – 3.371.797,50
= 5.128.202,50
Dengan tabel :
Menentukan Bunga pada Periode tertentu
Adakalanya kita ingin mengetahui, berapa Bunga pada periode
tertentu. Besarnya bunga pada periode tertentu dapat dihitung
dengan rumus :
Keteranga
n :
a1 = Angsuran periode ke 1 = A - Mi
A = Anuitas
M = Jumlah uang yang dipinjam
i = Suku bunga
n = Periode tertentu atau ke n
Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut!
Dini memperoleh kredit sebesar Rp. 8.500.000,00 yang dibayar
secara anuitas selama 6 tahun dengan anuitas sebesar Rp.
2.246.000,00 maka besarnya bunga pada periode ke 3 adalah….
Penyelesaian :
Diketahui :A = Rp. 2.246.000,00M = Rp. 8.500.000,00i = 15% per tahunn = 3
Rumus :
Maka :
a1 = A – Mi Bunga 3
= 2.246.000 – (8.500.000x0,15) = 971.000= 2.246.000 - 971.000 ( 1 + 0,15) 3-1
= 2.246.000– 971.000x 1,152= 2.246.000– 971.000x1.3225= 2.246.000– 1.284.147,50= 961.852,50
Dengan tabel:
ANGKATAN KERJA, TENAGA KERJA, KESEMPATAN KERJA DAN
PENGANGGURAN
Permasalahan ketenagakerjaan dan pengangguran setiap tahunnya semakin meningkat.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, mulai dari peningkatan lapangan pekerjaan
sampai pada perlindungan tenaga kerja.
Angkatan kerja adalah jumlah
penduduk yang terdapat dalam
suatu perekonomian pada suatu
waktu tertentu yaitu semua orang
yang mampu dan bersedia bekerja
Setiap tahun, ribuan bahkan
jutaan masyarakat bersaing
untuk dapat ambil bagian
dalam bursa tenaga kerja.
Klasifikasi Tenaga Kerja:
Tenaga kerja menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan : Tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat baik yang telah ditempati maupun jumlah lapangan kerja yang masih kosong (permintaan tenaga kerja).Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari kerja.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KERJA
Upaya peningkatan kualitas kerja dapat dilakukan melalui :
1. Pengembangan Kemampuan Tenaga Kerja, misalnya melalui latihan kerja
2. Pengelolaan Prestasi Tenaga Kerja, misalnya dengan meningkatkan profesionalisme
3. Pengelolaan Fungsi Sumber Daya Manusia, misalnya peningkatan gizi, kesehatan dan kulitas mental dan spiritual.
Suasana pelatihan bagi guru-guru SMA
SISTEM UPAH YANG BERLAKU DI INDONESIA
Di Indonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah, yaitu :
1. Upah menurut waktu, sistem upah dimana besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan waktu dihitung
per jam, per hari, per minggu atauper bulan. Misalnya pekerja bangunan dibayar per hari / minggu.
2. Upah menurut satuan hasil. Menurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah barang yang dihasilkan oleh seseorang.Satuan hasil dihitung per potong barang, per satuan panjang, atau per satuan berat. Misal upah pemetik daun teh dihitung per kilo.
3. Upah borongan. Menurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama antara pemberi dan penerima pekerjaan. Misalnya upah untuk memperbaiki mobil yang rusak, membangun rumah dll
4. Sistem bonus. Sistem bonus adalah pembayaran tambahan diluar upah atau gaji yang ditujukan untuk merangsang (memberi insentif) agar pekerja dapat menjalankan tugasnya lebih baik dan penuh tanggung jawab, dengan harapan keuntungan lebih tinggi. Makin tinggi keuntungan yang diperoleh makin besar bonus yang diberikan pada pekerja.
5. Sistem mitra usaha. Dalam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan, tetapi saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan melainkan pada organisasi pekerja di perusahaan tersebut. Dengan demikian hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja dapat ditingkatkan menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra kerja.
Kebijakan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)
Di Indonesia pemerintah menetapkan upah minimum yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Upah minimum tiap-tiap daerah berbeda-beda, karena memiliki keragaman sumberdaya, adat istiadat dan kebudayaan serta struktur ekonomi dan kinerjanya.
Wirausaha
DESKRIPSI WIRAUSAHA
Seseorang yang baru saja diwisuda, sedang berpikir akan bekerja
dimana dan menggeluti profesi apa ?
Pernahkan Anda berpikir, setelah lulus dalam suatu jenjang pendidikan
formal dan siap terjun ke dalam masyarakat, apa yang akan anda
lakukan? Mau bekerja dimana nantinya Anda?
Apakah hanya akan diam di rumah saja dan tidak mengaplikasikan
ilmu yang dimiliki?Atau, ingin bekerja di institusi pemerintah? Atau,
menjadi karyawan di perusahaan swasta? Atau, Anda akan membuka
usaha sendiri dan menciptakan banyak lowongan pekerjaan bagi
banyak orang. Dimana Anda akan bekerja bagi diri sendiri dan bukan
bekerja untuk orang lain. Sehingga yang Anda lakukan akan memberi
kontribusi besar bagi pemerintah dalam mengatasi masalah
pengangguran di Indonesia.
A. Pengertian Wirausaha
Wirausaha merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menangkap peluang bisnis, mengumpulkan sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat dalam memastikan keberhasilan.Gambar di samping merupakan salah satu contoh kegiatan seseorang dalam menjalankan suatu bentuk wirausaha.
B. Ciri – Ciri dan Watak Wirausaha
Seseorang dapat dikatakan sebagai wirausaha apabila ia memiliki ciri –
ciri sebagai berikut :
1. Percaya diri
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
3. Pengambilan resiko
4. Kepemimpinan
5. Orisinalitas
6. Berorientasi pada masa depan
Watak yang melekat pada seorang wirausaha adalah :
1. Keyakinan, kemandirian, individualitas dan optimisme
2. Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras mempunyai dorongan kuat, energik
dan inisiatif
3. Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan menyukai
tantangan
4. Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain,
menanggapi saran dan kritik
5. Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6. Pandangan ke depan perspektif
Sebagai contoh renungkanlah ilustrasi berikut ini :
Fahmi tinggal di sebuah rumah dengan halaman yang cukup luas yang
letaknya dekat dengan stasiun kereta api. Situasi ini dimanfaatkan
oleh Fahmi dengan membuka usaha penitipan sepeda motor di
halaman rumahnya, ini dilakukan olehnya setelah ia mengamati
banyak penumpang kereta yang membawa motor sampai di stasiun
sebelum melanjutkan perjalanannya. Usaha in ternyata memberikan
hasil yang lumayan, dan dapat dipergunakannya untuk menghidupi
keluarganya. Cerita ini menggambarkan betapa Fahmi memiliki ciri
dan watak sebagai wirausahawan, dimana ia melakukan usaha dengan
percaya diri, berorientasi pada hasil, kreatif, berani mengambil resiko
dan memiliki visi pandangan ke depan.
C. Sifat – Sifat Yang Harus Dimiliki Wirausaha
Untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses, diperlukan sifat –
sifat sebagai berikut :
1. Terbuka pada pengalaman
2. Melihat sesuatu dengan cara pandang yang berbeda
3. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
4. Memiliki rasa tepo seliro (toleransi yang tinggi)
5. Mampu menerima perbedaan
6. Independen dalam pertimbangan, pemikiran dan tindakan
7. Membutuhkan dan menerima otonomi
8. Percaya pada diri sendiri
9. Berani mengambil resiko
10. Tekun dan ulet
Gambar di samping menunjukan seorang wanita yang sedang berjualan barang-barang kelontong, dengan tekun dan ulet ia menjajakan dagangannya dengan berjalan kaki keliling kampung. Hal tersebut merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki dalam melakukan kegiatan kewirausahaan.
D. Syarat – Syarat Wirausaha
Setiap wirausahawan pasti ingin sukses dalam
menjalankan usahanya. Untuk itu seorang
wirausahawan harus membekali dirinya dengan hal – hal sebagai
berkut :
1. Memiliki sikap mental yang positif
2. Mampu berpikir kreatif
3. Rajin mencoba hal – hal yang baru ( inovatif )
4. Memiliki motivasi dan semangat juang yang tinggi
5. Mampu berkomunikasi
SEKTOR-SEKTOR WIRAUSAHA
Kegiatan Wirausaha dapat kelompokan ke dalam 2 sektor yaitu :
1. Sektor Usaha Formal
Yaitu sektor usaha yang membutuhkan syarat – syarat tertentu agar
dapat melakukan kegiatan usaha misalnya izin usaha, dan biasanya
bermodal besar serta memiliki kepastian hukum. Contohnya :
kontraktor, biro perjalanan, karoseri, dll.
2. Sektor Usaha Informal
Yaitu usaha perekonomian masyarakat yang omzetnya tidak terlalu
besar, kebanyakan tidak memiliki izin dan belum membayar pajak.
Usaha ini biasanya menggunakan modal yang relatif lebih kecil.
Contohnya : Pedagang kaki lima, tukang tambal ban, dan lain-lain.
SIKAP DAN JIWA WIRAUSAHA
Pernahkah Anda membayangkan akan menjadi seorang wirausahawan
yang sukses seperti mereka ?
Bob Sadino merupakan contoh seorang pengusaha Indonesia yang
sukses menekuni bisnis makanan. Berkat keuletan dan semangat
pantang menyerah Ia memulai karirnya dari bawah, bahkan ia pernah
menjadi seorang supir taksi dan kuli bangunan. Bisnis makanan yang
ditekuninya berawal dari usahanya memelihara beberapa ekor ayam
hasil pemberian seorang teman. Ia memelihara ayam-ayam tersebut
untuk diambil telornya dan dijual, usaha ini kemudian berkembang
menjadi besar. Ekspansi bisnisnyapun mulai dilakoni dengan membuka
supermarket Kem Chicks di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Usaha ini
kemudian meluas dengan usahanya di bidang agribisnis dan
holtikultura. Kini ia terkenal sebagai pemilik tunggal swalayan Kem
Chicks dan Kem Food (Pabrik pengolahan daging) serta pengusaha
sayuran hidroponik. Keuletan, semangat pantang menyerah yang
dibarengi dengan rasa percaya diri dan keberanian mengolah resiko,
merupakan sikap dan jiwa yang harus dimiliki seorang wirausahawan
dalam mengembangkan usahanya.