39
Penyebab Korupsi Menurut sebagian orang, kemiskinan adalah akar dari masalah korupsi. Tetapi kemiskinan bukan merupakan satu – satunya penyebab. Jika kemiskinan yang menyebabkan korupsi, maka sulit menjelaskan mengapa negara – negara kaya dan makmur penuh dengan skandal yang sedikit sekali melibatkan orang yang dapat digolongkan ke dalam kelompok “miskin” atau “kekurangan”. Pendapat ini menyamakan kemiskinan dengan ketidakjujuran, yang mana konsep ini ditentang keras oleh sejumlah pengamat, yang melihat bahwa mengaitkan kemiskinan dengan ketidakjujuran tidak lain dari upaya menyudutkan kelompok miskin. Juga tidak dapat dikatakan bahwa orang – orang yang memanipulasi sistem perbankan, memberikan pinjaman uang yang tidak dikembalikan dan melakukan perdagangan orang dalam dengan deposito nasabah yang lugu, adalah orang – orang melarat. Korupsi adalah pisau bermata dua, dapat muncul dari harta dan kemakmuran, dan dapat juga muncul dari ketiadaan harta dan kemakmuran. Sebuah perkiraan baru – baru ini yang dibuat oleh World Bank mengenai kekayaan yang disimpan para pemimpin Afrika di bank – bank Eropa mencapai beberapa miliar dolar AS. Tidak satupun dari para pemimpin ini yang dapat dikatakan miskin. Namun, mereka dengan menguras habis harta negara, jelas menambah parah kemiskinan rakyat mereka. Keputusan – keputusan mengenai anggaran publik didasarkan pada pertimbangan keuntungan pribadi dan ditopang oleh uang

materi korupsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi mengenai korupsi dan ruang lingkupnya

Citation preview

Penyebab KorupsiMenurut sebagian orang, kemiskinan adalah akar dari masalah korupsi. Tetapi kemiskinan bukan merupakan satu satunya penyebab. Jika kemiskinan yang menyebabkan korupsi, maka sulit menjelaskan mengapa negara negara kaya dan makmur penuh dengan skandal yang sedikit sekali melibatkan orang yang dapat digolongkan ke dalam kelompok miskin atau kekurangan. Pendapat ini menyamakan kemiskinan dengan ketidakjujuran, yang mana konsep ini ditentang keras oleh sejumlah pengamat, yang melihat bahwa mengaitkan kemiskinan dengan ketidakjujuran tidak lain dari upaya menyudutkan kelompok miskin. Juga tidak dapat dikatakan bahwa orang orang yang memanipulasi sistem perbankan, memberikan pinjaman uang yang tidak dikembalikan dan melakukan perdagangan orang dalam dengan deposito nasabah yang lugu, adalah orang orang melarat. Korupsi adalah pisau bermata dua, dapat muncul dari harta dan kemakmuran, dan dapat juga muncul dari ketiadaan harta dan kemakmuran.

Sebuah perkiraan baru baru ini yang dibuat oleh World Bank mengenai kekayaan yang disimpan para pemimpin Afrika di bank bank Eropa mencapai beberapa miliar dolar AS. Tidak satupun dari para pemimpin ini yang dapat dikatakan miskin. Namun, mereka dengan menguras habis harta negara, jelas menambah parah kemiskinan rakyat mereka. Keputusan keputusan mengenai anggaran publik didasarkan pada pertimbangan keuntungan pribadi dan ditopang oleh uang sogok luar biasa besar yang diberikan oleh perusahaan perusahaan dari negara negara industri tanpa mempertimbangkan sedikitpun kepentingan negara bersangkutan atau rakyatnya. Ini membawa dampak buruk pada pembangunan sosial dan ekonomi. Karena itu, korupsi bukan disebabkan oleh kemiskinan, tetapi sebaliknya justru, kemiskinan yang disebabkan oleh korupsi.

Pribadi pribadi yang tindak korupsinya membawa dampak paling negatif pada suatu negara tidak besar jumlahnya dan perilaku mereka mungkin nampak, atau mungkin juga tidak, tampak seperti warga biasa. Namun, korupsi kecil kecilan yang ditemukan orang setiap hari dalam kehidupan masing masing sering disebabkan oleh kemiskinan dalam berbagai bentuknya.

Di negara negara termiskin (umumnya negeri negeri dengan elite yang korup) gaji pegawai negari memang tidak cukup untuk menyambung hidup. Sering terjadi pemerintah tidak mampu menggaji pegawainya. Karena itu, gaji rendah pejabat publik sering dilihat sebagai penyebab korupsi, setidak tidaknya penyebab korupsi kecil kecilan, jika tidak di seluruh sistem. Namun penyebab korupsi masih lebih rumit daripada sekedar gaji kecil.

Bentuk bentuk Korupsi yang Umum Dikenal Berkhianat, subversi, transaksi luar negeri ilegal, penyelundupan.

Menggelapkan barang milik lembaga, swastanisasi anggaran pemerintah, menipu dan mencuri.

Menggunakan uang yang tidak tepat, memalsu dokumen dan menggelapkan uang, mengalirkan uang lembaga ke rekening pribadi, menggelapkan pajak, menyalahgunakan dana.

Menyalahgunakan wewenang, intimidasi, menyiksa, penganiayaan, memberi ampun dan grasi tidak pada tempatnya.

Menipu dan mengecoh, memberi kesan yang salah, mencurangi dan memperdaya, memeras.

Mengabaikan keadilan, melanggar hukum, memberikan kesaksian palsu, menahan secara tidak sah, menjebak.

Tidak menjalankan tugas, desersi, hidup menempel pada orang lain seperti benalu.

Penyuapan dan penyogokan, memeras, mengutip pungutan, meminta komisi.

Menjegal pemilihan umum, memalsu kartu suara, membagi bagi wilayah pemilihan umum agar bisa unggul.

Menggunakan informasi internal dan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi, membuat laporan palsu.

Menjual tanpa izin jabatan pemerintah, barang milih pemerintah, dan surat izin pemerintah.

Manipulasi peraturan, pembelian barang persediaan, kontrak, dan pinjaman uang.

Menghindari pajak, meraih laba berlebih lebihan.

Menjual pengaruh, menawarkan jasa perantara, konflik kepentingan.

Menerima hadiah, uang jasa, uang pelicin dan hiburan, perjalanan yang tidak pada tempatnya.

Berhubungan dengan organisasi kejahatan, operasi pasar gelap.

Perkoncoan menutupi kejahatan.

Memata matai secara tidak sah, menyalahgunakan telekomunikasi dan pos.

Menyalahgunakan stempel dan kertas surat kantor, rumah jabatan, dan hak istimewa jabatan.

Akibat KorupsiAkibat dari perilaku korupsi tidak hanya sebatas birokrasi berbelit belit yang berujung kemiskinan masyarakat, tapi jauh lebih kompleks daripada itu.

Tindak korupsi mencerminkan kegagalan mencapai tujuan tujuan yang telah ditetapkan pemerintah (misalnya, korupsi dalam pengangkatan pejabat menimbulkan inefisiensi dan pemborosan, korupsi dalam alokasi sumber daya universitas yang terbatas mengakibatkan peluang yang terbatas tidak digunakan dengan sebaik baiknya, dan sebagainya).

Korupsi menular ke lingkungan tempat sektor swasta beroperasi, yang menimbulkan tindak mengejar laba dengan cepat (dan secara berlebihan) dalam situasi yang sulit diramalkan, atau melemahkan investasi dalam negeri, dan menyisihkan pendatang baru dan dengan demikian mengurangi partisipasi dan pertumbuhan sektor swasta.

Korupsi mencerminkan kenaikan harga administrasi (pembayar pajak juga harus menggunakan suap, yang berarti harus membayar beberapa kali lipat bagi pelayanan yang sama).

Jika korupsi merupakan bentuk pembayaran yang tidak sah, hal ini akan mengurangi jumlah dana yang disediakan untuk publik.

Korupsi menimbulkan pengaruh yang merusak mental aparat pemerintah, melunturkan keberanian yang diperlukan untuk mematuhi standar etika yang tinggi (kemunduran moral, setiap orang bertanya mengapa hanya dia yang harus menjunjung tinggi moralitas)

Korupsi dalam pemerintahan, dalam pandangan masyarakat luas menurunkan rasa hormat pada kekuasaan yang dipercayakan dan karena itu pada legitimasi pemerintah.

Jika elite politik dan pejabat tinggi pemerintahan secara luas dianggap korup, maka publik akan menyimpulkan tidak ada alasan mengapa publik tidak boleh korup juga.

Hal yang menghambat pembangunan adalah keengganan di tingkat politik untuk mengambil keputusan yang tidak populer. (seorang pejabat atau polisi yang korup adalah pribadi yang hanya memikirkan diri sendiri, yang tidak mau berkorban demi kemakmuran bersama seluruh negara di masa datang).

Korupsi menimbulkan kerugian yang sangat besar dari sisi produktivitas karena waktu dan energi habis untuk menjalin hubungan guna menghindari atau mengalahkan sistem, daripada untuk meningkatkan kepercayaan dan memberikan alasan yang objektif mengenai permintaan layanan yang diperlukan.

Korupsi, karena merupakan ketidakadilan yang dilembagakan, mau tidak mau akan menimbulkan perkara yang harus dibawa kepengadilan dan tuduhan tuduhan palsu yang dapat digunakan pada pejabat yang jujur sekalipun untuk diperas.

Bentuk korupsi yang paling menonjol di beberapa negara (uang pelicin / uang rokok) menyebabkan keputusan ditimbang berdasarkan uang, bukan berdasarkan kebutuhan manusia

Contoh Kasus Korupsi yang Akrab dengan MasyarakatDi Sekolah, Banyak Praktek KorupsiPraktek penggelapan dan korupsi banyak di lakukan pihak sekolah. Sayangnya, kebanyakan orang tua murid yang tidak menyadari menjadi korban, tidak peduli, tidak berani bersikap kritis atau justru ikut ambil untung. Anda termasuk yang mana?Sekolah sebagai tempat pembelajaran bagi siswa seharusnya juga menerapkan prinsip demokrasi seperti kejujuran, integritas, transparansi dan bebas dari korupsi. Namun dalam prakteknya seringkali terjadi pelanggaran. Misalnya saja terjadi penggelapan, mark up, penyalahgunaan anggaran, manipulasi anggaran, penyuapan dan jual beli nilai/kenaikan kelas.Sebenarnya pemerintah pusat telah mengupayakan sekolah gratis dengan adanya BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Selain itu tidak sedikit pemerintah daerah yang juga memberikan DOP (Dana Operasional Pendidikan). Beberapa Pemda juga memperhatikan kesejahteraan guru dengan memberikan tunjangan berjuta-juta, misalkan di Jakarta tax home pay guru SD sekitar Rp 6 jutaan.Meski mendapat kucuran dana dari pemerintah, ternyata masih begitu banyak sekolah yang meminta pungutan dari orang tua murid. Pungutan bermacam-macam sejak siswa masuk sekolah hingga lulus. Pada saat masuk, seringkali sekolah meminta iuran uang masuk yang jumlahnya bervariasi. Dengan alasan takut anaknya tidak mendapat sekolah (apalagi sekolah favorit), tentu orang tua manut-manut saja diperas sedemikian rupa atau bahkan tak jarang berlomba-lomba menyuap agar anaknya diterima.Sebagai contoh, untuk masuk di sekolah SD di Jakarta Timur, pungutan sekolah mencapai Rp 7 juta. Untuk menghaluskan praktek tersebut, pihak sekolah meminta para orang tua murid menandatangani pernyataan tidak pernah menyetorkan sepeserpun pada sekolah.Sebenarnya Dinas pendidikan telah mengeluarkan aturan melarang sekolah memungut biaya masuk pada siswa. Tapi kenyataannya, meski praktek tersebut secara kasat mata banyak terjadi, tapi Dinas Pendidikan tidak melakukan apapun. Why? Ada yang mengatakan, pungutan itu juga mengalir ke atas.Selama murid bersekolah, sekolah penerima dana BOS dan BOP juga masih terus meminta pungutan. Misalnya uang iuran bulanan dari yang puluhan ribu hingga jutaan, uang ekstrakulikuler, pembelian peralatan sekolah, buku, wisata, seragam/ kenaikan kelas dan juga uang wisuda.Dalam beberapa kasus, terjadi dobel pelaporan. Sebagai contoh, suatu sekolah akan membeli 20 unit komputer, dengan harga @ Rp 8 juta, atau total Rp 160 juta. Ternyata, pembelian 20 unit komputer tidak hanya dilaporkan dalam pelaporan dana BOS. Tetapi item pembelian tersebut dimasukkan dalam laporan penggunaan dana BOP dan penggunaan dana iuran dari siswa. Dengan adanya 3 pelaporan itu, seharusnya ada 60 komputer yang dibeli. Tapi kenyataannya hanya 20 unit. Artinya ada uang yang melayang Rp 320 juta. Kemana larinya uang tersebut? Itu baru 1 item pengadaan komputer. Bagaimana dengan pengadaan item yang lain?Sebenarnya ada mekanisme pengawasan dari Dinas pada sekolah. Tapi kenapa praktek curang tersebut masih bisa berjalan? Beberapa pihak telah membuka suara bahwa ternyata pengawas dari Dinas banyak yang tidak bekerja semestinya/ tidak jujur. Banyak yang hanya datang, duduk, lantas diam menikmati suguhan (plus amplop) dan kemudian pergi.Terkait dengan adanya uang yang dikelola sekolah baik dari pemerintah maupun pungutan dari orang tua, apakah semua uang itu dibukukan dengan baik, transparan dan akuntabel? Pertanyaan selanjutnya apakah orang tua murid diberi hak untuk mengaksesnya?Beberapa orang tua murid telah mencoba bersikap kritis terhadap ketertutupan sekolah dengan menanyakan pertanggungjawaban keuangan/ mengkalrifikasi dugaan penyimpangan. Contohnya di SD Percontohan IKIP, dan SMAN 68. Saat melihat ada dugaan penyimpangan dengan nilai miliaran, beberapa ortu yang juga anggota komite sekolah melaporkan pada aparat penegak hukum baik kejaksaan maupun kepolisian. Hal itu berbuah laporan pencemaran nama baik dari sekolah. Dan ironisnya, kasus dugaan korupsinya tidak diusut, sementara pencemaran nama baiknya dipercepat.Tak hanya itu, anak mereka pun juga diintimidasi di sekolah. Misalnya rapor tidak diberikan, ditulis dengan pensil, tidak ditandatangani/ dicap dan dalam rapor siswa tersebut tidak dinyatakan naik kelas atau tidak naik kelas. Perlakuan tersebut jelas melanggar HAM khususnya hak anak dalam memperoleh pendidikan dan hak bebas dari perlakuan diskrminatif. Dan kini kasus tersebut telah dilaporkan pada Komnas HAM.Meski banyak fakta menunjukkan kebocoran BOS, BOP dan dugaan praktek penggelapan dan korupsi, sayangnya hal tersebut masih belum mendapat perhatian dari pemerintah. Progam BOS dan BOP masih berjalan tanpa pengawasan ketat dan jujur. Padahal bila dijumlahkan, dugaan korupsi di sekolah di seluruh Indonesia tentu nilainya sangat tinggi. Di satu sisi, pihak orang tua yang ingin ada kebenaran justru dibungkam. Pembahasan kasus Menurut Aspek Aspek SosiologisKasus korupsi di sekolah adalah salah satu dari sekian banyak kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. tanggapan masyarakat pun berbeda beda, meski kebanyakan menentang apa yang dilakukan pihak sekolah. setelah terungkapnya kasus korupsi di berbagai sekolah, akan menimbulkan sebuah stigma masyarakat terhadap lembaga pendidikan itu sendiri. Sekolah hanya akan dianggap sebagai formalitas belaka yang pada akhirnya pun berujung pada uang. Padahal seharusnya, sekolah adalah lembaga pendidikan penting yang sangat berpengaruh pada hidup seseorang. Kini, bila sekolah memiliki stigma buruk, bagaimana bisa masyarakat mempercayakan anaknya untuk diberi ilmu?

Korupsi tampaknya sudah sangat mendarah daging di dalam masyarakat Indonesia, karena hampir di semua lapisan masyarakat terbukti pernah atau sedang melakukan tindak korupsi. Perilaku korupsi itu sendiri sebenarnya muncul dari azas kekeluargaan yang dianut oleh bangsa kita secara turun temurun. Adanya azas kekeluargaan itulah yang terkadang malah membuat tindakan yang benar jadi terlihat salah, dan yang salah selalu ada pembenarannya sehingga terlihat benar. Contohnya begini, ada seseorang yang memegang jabatan tinggi di suatu perusahaan, ketika keponakan atau saudara jauhnya melamar kerja di perusahaan tersebut, akan diterima dengan mudah karena berpegang pada azas kekeluargaan. Jika dia tidak menerima keponakannya bekerja di perusahaan tersebut, maka dia akan di cap buruk oleh keluarganya, karena dianggap tidak mau membantu keluarga sendiri. Inilah yang dimaksud dengan pembenaran yang salah.

Adat dan tradisi yang berkembang dalam masyarakat, dalam hal ini masalah kekeluargaan, sangat mempengaruhi perkembangan korupsi itu sendiri. Sehingga, menilik kasus korupsi di sekolah, masyarakat menjadi terbiasa akan adanya sogok menyogok dan malah merasa aneh bila hal itu tidak ada. Meski sebagian kecil menentang adanya korupsi dalam sekolah, namun kebanyakan justru bungkam dan memilih ikut peraturan tak tertulis tersebut. Mereka membiasakan diri dengan peraturan peraturan tersebut. Hal inilah yang membuat pemberantasan korupsi di Indonesia banyak hambatannya. Kembali lagi dengan azas kekeluargaan, bukan berarti tidak boleh ada azas kekeluargaan agar tidak ada korupsi, tapi lebih tepatnya azas tersebut harus ditafsirkan dengan baik dan sesuai tempatnya, sehingga dalam pengimplementasiannya tidak lagi berkaitan dengan korupsi.

Bila warga negara Indonesia tidak lagi melakukan tindak korupsi, maka negara akan berangsur angsur menuju ke arah yang lebih baik. Bahkan mungkin negara kita akan bisa menyandang peringkat negara maju, karena Indonesia punya aset aset berharga yang bila dikembangkan secara optimal akan menjadikannya maju dan berpengaruh dengan negara lain. Tetapi bila korupsi masih terus ada dalam masyarakat dan penegakan hukumnya kurang tegas, maka predikat negara maju pun hanya akan terus menjadi mimpi yang tak tergapai.

Siapa Penyelenggara Negara?Penyelenggara negara dalam hal ini adalah seseorang yang menjabat atau memiliki kekuasaan dan kewenangan untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi negara dalam wilayah hukum negara dan mempergunakan anggaran yang seluruhnya atau sebagian berasal dari negara, misalnya pejabat negara, pejabat publik, penyelenggara pelayanan publik dan berbagai istilah lainnya yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan. Termasuk didalamnya semua pejabat yang menyelenggarakan fungsi-fungsi negara baik dalam cabang kekuasaan eksekutif, legislatif, yudikatif, aparat penegak hukum, organ ekstra struktural (seperti KPK, KPU, Komisi Yudisial, dll), pelaksana pelayanan publik, penilai, pengawas, pimpinan Bank Indonesia, penyelenggara negara di BUMN/BHMN/BLU/BUMD.Bentuk-bentuk Konflik KepentinganBeberapa bentuk konflik kepentingan yang sering terjadi dan dihadapi oleh Penyelenggara Negara antara lain adalah: Situasi yang menyebabkan seseorang menerima gratifikasi atau pemberian/penerimaan hadiah atas suatu keputusan/jabatan; Situasi yang menyebabkan penggunaan asset jabatan/instansi untuk kepentingan pribadi/golongan; Situasi yang menyebabkan informasi rahasia jabatan/ instansi dipergunakan untuk kepentingan pribadi/golongan; Perangkapan jabatan di beberapa lembaga/instansi/perusahaan yang memiliki hubungan langsung atau tidak langsung, sejenis atau tidak sejenis, sehingga menyebabkan pemanfaatan suatu jabatan untuk kepentingan jabatan lainnya; Situasi dimana seorang penyelenggara negara memberikan akses khusus kepada pihak tertentu misalnya dalam rekrutmen pegawai tanpa mengikuti prosedur yang seharusnya; Situasi yang menyebabkan proses pengawasan tidak mengikuti prosedur karena adanya pengaruh dan harapan dari pihak yang diawasi; Situasi dimana kewenangan penilaian suatu obyek kualifikasi dimana obyek tersebut merupakan hasil dari si penilai; Situasi dimana adanya kesempatan penyalahgunaan jabatan Post employment (berupa trading influence, rahasia jabatan); Situasi dimana seorang penyelenggara negara menentukan sendiri besarnya gaji/remunerasi; Moonlighting atau outside employment (bekerja lain diluar pekerjaan pokoknya); Situasi untuk menerima tawaran pembelian saham pihak masyarakat, Situasi yang memungkinkan penggunaan diskresi yang menyalahgunakan wewenang.Sumber Penyebab Konflik KepentinganSumber penyebab konflik kepentingan antara lain adalah:1. Kekuasaan dan kewenangan Penyelenggara Negara yang diperoleh dari peraturan perundangundangan;2. Perangkapan jabatan, yaitu seorang Penyelenggara Negara menduduki dua atau lebih jabatan publik sehingga tidak bisa menjalankan jabatannya secara profesional, independen dan akuntabel;3. Hubungan afiliasi, yaitu hubungan yang dimiliki oleh seorang Penyelenggara Negara dengan pihak tertentu baik karena hubungan darah, hubungan perkawinan maupun hubungan pertemanan yangdapat mempengaruhi keputusannya;4. Gratifikasi, yaitu pemberian dalam arti luas yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cumacuma dan fasilitas lainnya;5. Kelemahan sistem organisasi, yaitu keadaan yang menjadi kendala bagi pencapaian tujuan pelaksanaan kewenangan penyelenggara negara yang disebabkan karena aturan, struktur dan budaya organisasi yang ada;6. kepentingan pribadi (Vested Interest), yaitu keinginan/kebutuhan seorang penyelenggara negara mengenai suatu hal yang bersifat pribadi.

Adapun penyebab konflik adalah :

Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan

Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda

Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok

Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat

Dari konflik ini dapat muncul sebuah hasil sebagai berikut :

meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.

2. keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.

3. perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.

4. kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.

5. dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik

Contoh Kasus Konflik KepentinganA. Real, yaitu timbul jika aksi dengan motivasi yang tidak tepat terjadi

Akhir ini kita diramaikan dengan tertangkapnya Nunun Nurbaiti sebagai tersangka kasus pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia di Thailand. Nunun tak lain adalah istri dari Adang Darajatun mantan Wakapolri. Dalam kasus ini kita bisa lihat bahwa dengan kekuasaannya mantan Wakaplori bisa melindungi sang istri selama bertahun tahun. Disinilah terlihat konflik kepentingan antara seorang suami dan mantan wakapolri untuk membela kepetingan negara atau istri tercinta.

B. Potensial, timbul jika adanya kesempatan bagi satu komunitas menggiring seseorang untuk bertindak tidak sesuai dengan haknya

Dalam kasus pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia diindikasikan tidak hanya melibatkan sang suami yang ikut membela selama pelarian. Namun ada pihak pihak lain seperti Miranda G, dan anggota DPR pada era tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa ada sekelompok besar yang juga andil dalam perlarian Nunun selama ini guna melindungi mereka dari hukum. Hasilnya bisa kita lihat kasus ini berlarut larut sampai sekarang bahkan KPK pun belum menemukan titik terang mengenai kasus tersebut.

C. Imaginer, timbul pada imainasi sesorang saja dan tidak ada secara realitas

Menurut Joel Krieger,3 bentuk mewarnai sistem organisasi atau lembaga pemerintahan, yaitu extortive corupption, manipulation corruption, dan nepotistic corruption. Syed Huscin Alatas melihat bahwa modes operandi bentuk-bentuk korupsi mencakup penyuapan (bribery), pemerasan (extortion) dan nepotisme.

1. Penyuapan (bribery)a. DefinisiPenyuapan (bribery) merupakan sebuah perbuatan kriminal yang melibatkan sejumlah pemberian kepada seseorang dengan maksud agar penerima pemberian tersebut mengubah perilaku sedemikian rupa sehingga bertentangan dengan tugas dan tanggungjawabnya. Sesuatu yang diberikan sebagai suap tidak harus berupa uang, tapi bisa berupa barang berharga, rujukan, hak-hak istimewa, keuntungan ataupun janji yang dapat dipakai untuk membujuk atau mempengaruhi tindakan, suara, atau pengaruh seseorang dalam sebuah jabatan publik.

Namun, perlu dicatat bahwa penyuapan bersifat transaktif. Maksudnya pemberi suap dan penerima suap sepakat melakukan tindakan penyuapan demi keuntungan kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan tercapainya keuntungan ini oleh kedua belah pihak.

Menurut Syed Hussein Alatas, korupsi yang memeras melibatkan pihak pemberi yang dipaksa untuk menyuap guna mencegah kerugian yang sedang mengancam dirinya, kepentingannya, atau orang-orang, dan hal-hal yang dihargainya. Ketiga ciri utama korupsi: betrayal, abuse of power, dan material benefit.

Praktik penyuapan mudah dijumpai di jalan antar pengendara mobilatau motor dengan seorang polisi lalu lintas misalnya. Seorang pengendara yang ditilang karena melanggar rambu lalu lintas, atau tidak membawa surat izin mengemudi, atau karena alasan lain bisa menyuap petugas agar terhindar dari pengadilan.

b.Contoh-contoh Kasus Penyuapan- Penyuapan di Lembaga Pendidikan

Perilaku korupsi seperti ini jarang disorot di media massa kita, tapi dapat dengan mudah ditemui kasus-kasusnya di lembaga pendidikan. Di kampus perguruan tinggi misalnya, bukan rahasia lagi bahwa seorang mahasiswa memberikan sejumlah uang atau mengubah nilai mahasiswa yang sebenarnya tidak lulus menjadi lulus. Dalam kasus seperti ini, baik dosen maupun mahasiswa sadar betul bahwa mereka hendak mengambil keuntungan dengan cara seperti ini. Tidak ada pihak yang dipaksakan dalam hal ini.

Contoh lain, seorang calon mahasiswa yang sebenarnya tidak memenuhi syarat kelulusan untuk diterima di perguruan tinggi memberikan sejumlah uang atau barang berharga kepada pejabat universitas yang menentukan kelulusan. Karena tergiur dengan pemberian itu, sang pejabat pun dengan senang hati mengubah keputusan dari tidak lulus menjadi lulus. Praktik seperti ini perlu mendapat sorotan media massa kita.

2. Penggelapan (embezzlement ) dan pemalsuan/penggelembungan (fraud)a. DefinisiPenggelapan merupakan suatu bentuk korupsi yang melibatkan pencurian uang, properti, atau barang berharga oleh seseorang yang diberi amanat untuk menjaga dan mengurus uang, properti atau barang berharga tersebut.

b. Contoh-contoh Kasus Penggelapan dan PenggelembunganPenggelapan uang di Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Sejumlah pejabat di sebuah BUMN diperiksa oleh Kejaksaan Tinggi Banten karena terkait dugaan korupsi penyelewengan dana pengadaan barang dan jasa. Kausus korupsi ini terkait dengan ditemukannya kejanggalan pada anggaran BUMN di maksud. Kejanggalan itu terdapat pada pelaksanaan dana kemasyarakatan berupa penanaman ohon melinjo di Banten.

Jaksa penuntut menyebutkan bahwa tidak ditemukan hamparan melinjo di Banten. Padahal jumlah anggaran untuk proyek itu cukup besar,1,6 milyar, seharusnya, luas hamparan melinjo tersebut mencapai 1.000 hektar. Bahkan, lokasi yang disebut di banten Selatan juga tidak jelas persis seperti nama kampung, desa, kecamatan, dan kabupaten yang dijadikan lahan dana kemasyarakatan.

3. Pemerasan (extortion)a. Definisi

Bentuk korupsi ini mengandung arti penggunaan ancaman kekerasan atau penampilan informasi yang menghancurkan guna membujuk seseorang agar mau bekerjasama. Dalam hal ini, pemangku jabatan dapat menjadi pemeras atau korban pemerasan.

b. Contoh-contoh kasus korupsi pemerasan- Pemerasan di Lembaga Peradilan

Di Lembaga peradilan, praktik korupsi tidak hanya berbentuk penyuapan anatara hakim dan pengacara, tapi juga pemerasan. Misalnya saja, seoerang oknum hakim bekerjasama dengan panitera terlibat kasus pemerasan terhadap seorang saksi. Praktik korupsi seperti ini bisa diancam dengan empat tahun kurungan.

- Pemerasan oleh polisi terhadap pengusana

Pemerasan juga bisa dilakukan oleh oknum polisi terhadap pengusaha. Misalnya, dengan dalih razia, oknum polisi bisa meminta paksa uang kepada pengusaha gerai ponsel misalnya, seperti yang terjadi di Kediri.

4. Nepotisme (nepotism)a. Definisi

Kata nepotism sendiri berasal dari kata latin nepos yang berarti nephew (keponakan). Istilah ini pertama kali dikaitkan dengan praktik ppengangkatan keponakan sendiri atau keluarga dekat oleh pemimpin tertinggi gereja Katolik di Abad Pertengahan untuk menduduki jabatan Kardinal.

Nepotisme (nepotisme) berarti memilih keluarga atau teman dekat berdasarkan pertimbangan hubungan, bukan karena kemampuannya. Misalnya, jika seorang manajer mempekerjakan atau mempromosikan seorang kerabat dekat dan bukan orang lain yang lebih mampu, maka manajer tersebut mempraktikkan nepotisme.

b. Contoh Kasus NepotismeMenjelang masyarakat, khususnya mahasiswa, bersama dengan istilah lain: korupsi dan kolusi. Tokoh reformasi, amien Rais, mempopulerkan istilah nepotisme bersama dengan korupsi dan kolusi dengan cara menyingkatkan menjadi KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Salah satu slogan reformasi kala itu adalah penghapusan praktik KKN. Pada masa sebelum reformasi selama rezim Orde Baru, praktik nepotisme sudah merajalela.

Ini dia fraud terbesar dalam sejarah.

Bernard Madoff, pendiri dan presiden sebuah perusahaan investasi di New York, ditangkap tanggal 11 Desember 2008 oleh FBI. Dia dituntut karena melakukan fraud jenis Ponzi Schemes senilai 50 milyar dolar AS!

Ponzi SchemesPonzi Schemes ini gambarannya semacam piramida investasi atau arisan berantai. Mulanya investor nyetor duit, terus mendapatkan keuntungan yang besar. Nah keuntungan tersebut dapetnya bukan dari kegiatan investasi riil, tapi dari duit2 investor yang lainnya. Begitu seterusnya, sampai akhirnya investor yang baru bergabung uangnya langsung hilang karena dijadikan keuntungan buat investor lama.

Istilah Ponzi Scheme dinamakan dari Charles Ponzi, yang menjadi milioner di tahun 1920 melalui arisan berantai menggunakan mata uang lira Italia.

Tawaran InvestasiBernard L. Madoff Investment Securities LLC, didirikan pada tahun 1960, merupakan perusahaan investasi terbesar ke-23 di bursa Nasdaq New York. Beberapa klien terkenalnya adalah sutradara Steven Spielberg, HSBC Holdings PLC, BNP Paribas, bahkan juga Royal Bank of Scotland (RBS) Group PLC yang menanamkan sekitar 600 juta dolar AS!

Uniknya, salah satu nilai jual perusahaan Madoff bukan karena menjanjikan keuntungan berlipat ganda secara cepat sebagaimana biasanya model Ponzi Scheme, melainkan menjanjikan keuntungan tetap 10% yang diberikan secara konsisten, baik di masa ekonomi booming, stabil, maupun krisis.

Akhirnya TerbongkarPenipuan terbesar ini terbongkar pada awalnya karena ada klien yang akan mencairkan investasi sebesar 7 milyar dolar AS. Madoff merasa tertekan dan akhirnya mengatakan ke beberapa karyawannya bahwa apa yang dikerjakannya selama ini adalah basically, a giant Ponzi scheme.

Dari dana investor sebesar 50 milyar dolar AS, cuma tinggal 200-300 juta dolar AS yang akhirnya tersisa dan tadinya mau dibagikan oleh Madoff ke beberapa karyawan, keluarga, dan teman2nya sebelum dia menyerahkan diri.

Kok baru ketahuan sekarang?Madoff sukses melakukan penipuan Ponzi Schemes dengan menggunakan strategi investasi black box model. Hanya Madoff yang mengetahui dan mempunyai akses ke strategi investasinya. Dan selama ini, karena terus menguntungkan, tidak ada yang pernah mempertanyakan strategi investasinya.

Penasaran siapa sih auditor keuangannya? Cuma sebuah firma audit kecil dengan 3 karyawan: satu orang berusia 78 tahun, satu orang sekretaris, dan satu akuntan. Mereka menjalankan kantor yang besarnya tidak lebih dari satu ruangan kamar tidur!

Menurut Stephen Harbeck, salah satu eksekutif Securities Investor Protection Corporation (SIPC), Madoff dalam salah satu pembukuannya memperlihatkan kerugian dalam unit bisnis. Namun, kepada investor disajikan pembukuan yang menunjukkan keuntungan.

Securities Exchange Commission (SEC) juga pernah menginvestigasi Madoff di tahun 2005 dan 2007 tapi nggak mendapatkan temuan apa-apa.

Now thats the ironyMadoff ini tadinya orang hebat dan terkenal di dunia investasi loh. Dia pernah menjadi wakil ketua dan anggota direksi National Association of Securities Dealers, pernah juga menjadi jajaran direksi dan komite eksekutif di bursa saham Nasdaq. Joseph Saluzzi, seorang direksi perusahaan investasi Themis Trading LLC di Chatham, New Jersey, mengatakan bahwa Madoff ini adalah a well-respected guy in the industry.

Apa beda praktik penipuan investasi emas yang kita alami baru-baru ini dengan investasi skema ponzi model Bernard Madoff di AS?

Prinsipnya sama saja, berawal dari sikap aji mumpung yang bertemu mental ingin cepat kaya atau greedy. Dari sisi penawaran dan permintaan, ini sudah cukup menciptakan penyimpangan perilaku investasi, baik sederhana maupun canggih. Kasus penipuan investasi emas yang melibatkan Raihan Jewellery dan Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) menyita perhatian publik karena menyeret nama-nama besar. Kasus ini menambah panjang daftar penipuan berkedok investasi di Indonesia.

Beberapa tahun lalu, muncul kasus PT Qurnia Subur Alam Raya (PT QSAR), G Cosmos, Voucher Key, dan lain-lain. Tak boleh dilupakan kasus Antaboga, disusul bail out Bank Century. Sebenarnya, penipuan mereka tergolong primitif. Memanfaatkan kekosongan regulasi dan pemahaman investor.

Justru yang merisaukan, jika hal seprimitif itu pun lolos dari pengamatan regulator, bagaimana dengan penipuan yang melibatkan teknik dan metode kuantitatif tingkat lanjut? Madoff dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana menjalankan investasi skema ponzi. Kerugian yang ditimbulkan lebih dari 50 miliar dollar AS, hampir setengah cadangan devisa kita saat ini. Pihak yang dirugikan pun bank-bank terkemuka, seperti HSBC, BNP Paribas, dan Santander (bank terbesar di Spanyol).

Ada yang menarik dalam persidangan kasus ini. Madoff yang pemilik Madoff Investment Securities mengatakan, semua negara mengembangkan sistem ponzi dalam mengelola keuangan publik. Mungkin fakta di negara maju memang begitu. Sementara masalah kita jauh lebih sederhana, tipu-menipu dan model korupsi primitif.

Perilaku ekonomiIstilah ponzi sebenarnya mengambil nama mafioso Italia yang menetap di AS, yakni Charles Ponzi, yang menjalankan usaha dengan cara kotor melalui tipu muslihat untuk menumpuk keuntungan. Pemikir ekonomi beraliran strukturalis, Hyman Minsky, memaparkan secara teoretis perilaku agen ekonomi. Ada tiga karakteristik, yaitu mereka yang tergolong hedge, speculative, dan ponzi.

Mereka digolongkan hedge jika dalam mengelola usaha atau portofolio kekayaannya cenderung hati-hati dan menghindari risiko berlebihan. Speculative jika cenderung berani dalam mengambil keputusan sehingga kadang berada pada situasi berisiko. Sebagai ponzi apabila dengan sengaja membiarkan dirinya tidak mampu melunasi kewajibannya. Bahkan, jika seluruh asetnya dijual sekalipun, utang-utangnya tidak akan tertutup.

Meski bersifat kriminal, investasi skema ponzi ini bermain di wilayah elite dalam kesadaran masyarakat. Sama seperti GTIS atau QSAR, mereka menjual nama-nama besar sebagai endorser. Sistem pengelolaannya dibungkus sedemikian rapi dan sepertinya bonafide. Padahal, skema yang dijalankan sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Mereka menjalankan usaha dengan teknik pemasaran andal dan progresif sehingga investor cenderung tergiur membeli. Dalam investasi, sering muncul perilaku mengekor (herd behavior). Bahkan, di pasar modal yang begitu maju, terkadang keputusan beli atau jual saham hanya didasari sikap mengekor. Mengapa bursa kadang mengalami kenaikan atau penurunan terlalu tajam dari yang semestinya, tak lain adalah faktor sikap mengekor dari para investor.

Belum lagi kalau alasan utama melakukan investasi atau mengelola usaha adalah untuk mengeruk untung sebesar-besarnya dalam waktu secepat-cepatnya. Mereka tak lagi memperhitungkan risiko karena motif utamanya adalah meraih keuntungan setinggi-tingginya.

Risiko sistemikModel-model kejahatan itu tampaknya sederhana dan kasuistis belaka. Namun, jika tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan risiko sistemis berkepanjangan. Kasus Antaboga yang merembet ke Century adalah satu contoh. Ke depan, hal-hal semacam itu sangat mungkin akan sering terjadi dalam skala lebih besar, serta lebih rumit. Mengapa? Ada alasan dari dua sisi, permintaan dan penawaran.

Dari sisi permintaan, dengan pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen bertahun-tahun ke depan, jumlah orang kaya dan kelas menengah akan terus bertambah. Jika merujuk klasifikasi kelas menengah versi Bank Dunia, mereka yang berpendapatan 2-20 dollar AS per hari. Kategori ini terlalu longgar. Jika memakai penghasilan 6-20 dollar AS, angkanya sekitar 6,5 persen dari total penduduk pada 2010.

Jumlah kelas menengah dengan kemampuan investasi relatif tinggi akan terus meningkat seiring booming ekonomi. Populasi orang sangat kaya (high net worth individual/HNWI) atau penduduk dengan investasi minimal 1 juta dollar AS memang masih sedikit.

Menurut Asia Pacific Wealth Report 2012 terbitan Royal Bank of Canada Wealth Management, baru sekitar 32.000. Namun, pertumbuhannya tergolong cepat, yakni 23,8 persen 2009-2010. Pada periode itu, negara lebih maju dari Indonesia pertumbuhan HNWI-nya lebih rendah. Di Singapura 21,3 persen, Korsel 15,5 persen, Australia 11,1 persen, India 20,8 persen, dan Jepang 5,4 persen.

Mereka pasti perlu instrumen investasi lebih rumit dan tak lagi puas dengan bunga tabungan dan deposito. Mereka ini pasar berbagai produk investasi nonkonvensional. Maka, industri reksadana dan wealth management begitu menjanjikan di negeri ini.

Di sisi penawaran, ada kecenderungan terjadi konglomerasi sektor keuangan. Perbankan mulai ekspansi ke berbagai sektor keuangan lain, seperti pembiayaan, asuransi, sekuritas. Perbankan di Indonesia termasuk yang paling menguntungkan di seluruh dunia. Tahun lalu, bank-bank BUMN mengantongi laba Rp 45 triliun. Maka, mereka melakukan ekspansi ke lembaga keuangan lainnya.

Perkembangan sisi permintaan dan penawaran ini terjadi dalam situasi regulasi masih relatif lemah. Sementara tingkat kesadaran investasi masyarakat cenderung rendah. Kasus Citibank di mana banyak nasabah ternama menyerahkan begitu saja pengelolaan investasinya ke satu orang menjadi bukti. Ketika terjadi manipulasi, dampaknya ke mana-mana. Kian berbahaya jika perilaku aji mumpung terjadi dalam sistem keuangan yang terkoneksi dalam konglomerasi sektor keuangan.

Gejolak pada satu sektor bisa cepat menyebar ke sektor lain. Jika sampai ke perbankan, bisa menimbulkan instabilitas pada perekonomian secara makro. Otoritas Jasa Keuangan harus sistematis mengantisipasi berbagai perilaku penyimpangan moral lewat berbagai kedok investasi, dari yang sederhana hingga yang rumit dalam sebuah sistem investasi berskema ponzi. Masih ada waktu, sebelum perilaku mereka berevolusi kian rumit dan sulit dideteksi. Kasus-kasus primitif itu harus secara proaktif diusut

Bank terbesar Amerika, JPMorgan Chase sepakat untuk membayar denda bernilai 2,5 miliar dolar kepada pemerintah dan ganti rugi untuk korban skema Ponzi Bernie Madoff. Ini merupakan denda terbesar di Amerika.

Dalam sebuah persetujuan dengan Kejaksaan Amerika, JP Morgan setuju membayar 1,7 miliar dolar karena gagal memantau rekening Madoff di Bank itu, yang dipergunakannya untuk melaksanakan penipuannya sehingga menyebabkan para investor dirugikan sebesar 17 miliar dolar.

Pemerintah mengatakan ini merupakan denda bank terbesar, dan fihaknya bermaksud menyalurkan uang ini kepada korban-korban penipuan Madoff.

Madof yang berusia 75 tahun ditangkap lebih dari lima tahun yang lalu dan kini menjalani hukuman penjara 150 tahun. Sejak itu, berbagai penyelidikan dan tuntutan dilakukan guna melacak kegiatan-kegiatannya dimana ia mempergunakan uang dari investor baru untuk membayar investasi lama, sampai skema itu ambruk.

Pemerintah mengatakan, Bank tidak melakukan usaha bermakna utnuk mengamati rekening-rekeningnya, meskipun sistem komputer bank itu sendiri sudah mengeluarkan sinyal peringatan.

Dalam persetujuan dengan penuntut, tuntutan kejahatan terhadap JP Morgan ditunda untuk dua tahun sementara pembayaran ganti rugi untuk korban dilakukan.

Dalam sebuah persetujuan terpisah namun terkait dengan penipuan Bernie Madoff, JP Morgan setuju membayar 350 juta dolar kepada regulator bank dan 543 juta dolar untuk menyelesaikan klaim-klaim dari investor yang kehilangan uang mereka.

The Fraud of the Century : The Case of Bernard Madoff

Madoff adalah contoh klasik pidana kerah putih. Dia adalah seorang individu yang berpendidikan dan berpengalaman serta mempunyai kekuatan dalam posisi kekuasaan, kepercayaan, kehormatan, dan tanggung jawab yang menyalahgunakan kepercayaannya untuk keuntungan pribadi. Skandal Madoff ini merupakan salah satu bukti lain kegagalan SEC dalam regulasi dan pengawasannya. SEC bukannya tidak pernah memperoleh peringatan. Nyaris sepuluh tahun lalu,

hingga akhirnya pada tahun 2007 SEC melaksanakan investigasi yang kemudian tidak menghasilkan apapun. Intinya: SEC gagal dalam mengendus fraud terbesar di dunia sepanjang sejarah, meskipun sudah diberi peringatan.

Sinyal lain muncul dari cara-cara Madoff menjalankan operasional perusahaan sehari-hari yang kurang transparan. Madoff menjalankan bisnis investasinya dari lantai yang berbeda dari kantor pusat Skema Ponzi seperti yang dilaksanakan oleh Madoff ini biasanya dapat berlangsung dalam 2 kondisi:

Adanya tingkat kepercayaan yang tinggi pada dunia investasi dan keuangan, atau

Kurangnya edukasi kepada para investor mengenai kehati-hatian terhadap peluang investasi yang ditawarkan Bernard L. Madoff Investment Securities LLC, didirikan pada tahun 1960, merupakan perusahaan investasi terbesar ke-23 di bursa Nasdaq New York. Perusahaan Madoff memang bukan hedge fund, tetapi sekuritas yang melayani jasa broker dan konsultasi investasi. Ia melayani investasi investor dalam sekuritasnya sendiri. Latar Belakang Kesimpulan Pembahasan Ulasan Kasus Krisis finansial yang terjadi di AS secara tidak sengaja menguak praktek Ponzi Scheme yang dijalankan oleh Madoff. Sebelum ini, Bernard Madoff dipercaya kredibilitasnya karena ia adalah mantan CEO Nasdaq, salah satu bursa terbesar di AS. Nasdaq adalah tempat bernaungnya perusahaan-perusahaan berbasis teknologi. Pemeriksaan SEC terhadap Perusahaan Madoff SEC pernah satu kali memeriksa Madoff, yakni pada 1992. Tuduhannya adalah menjual saham tak terdaftar selama tiga dekade. Namun, Madoff lolos dari pemeriksaan itu.

tahun 1999, pada waktu seorang "pembisik" dari Boston memberi informasi bahwa Madoff Investment melakukan praktek Ponzi. "Perusahaan Sekuritas Madoff melakukan penipuan terbesar di dunia," tulis Harry Markopolos, saingan berat Bernard, dalam suratnya kepada SEC pada 1999. Sayang, SEC tidak menemukan keanehan yang berarti.

Pada tahun 2001, majalah keuangan mingguan Barron mempertanyakan penghasilan yang didapat Madoff, yang terlalu kecil dibandingkan dengan jumlah investasi yang ada di kantong Bernard. Lagi-lagi SEC tidak menemukan keganjilan apa.

Kemudian pada tahun 2005, SEC sekali lagi memeriksa keuangan Madoff. Hasilnya ditemukan tiga kali pelanggaran teknik perdagangan, namun tidak membuat SEC menjatuhkan sanksi.

Terakhir, pada 2007, SEC kembali memeriksa Madoff Investment. Sekali lagi, pemeriksaan SEC nihil. Cuma, memang, petugas pemeriksa menemukan sejumlah keganjilan. Laporan keuangan kuartalan yang disampaikan Madoff, misalnya, terlampau kecil untuk ukuran perusahaan pengelola dana miliaran dolar sekelas Madoff Investment. Ketika beberapa investor meminta redemption senilai $7 miliar, maka ia kelimpungan hingga akhirnya mengakui kejahatannya. Sepertinya, selama mengalami kerugian dari trading, Madoff membayarkan return investor dengan dana yang disetor oleh investor lainnya.

Sulit dipercaya bahwa Madoff yang merupakan mantan CEO Nasdaq dan telah berpengalaman trading selama empat dekade dapat melakukan hal seperti ini. Taksiran terendah kerugian yang diakibatkan oleh ulah Madoff ini adalah sebesar $17 miliar. Diperkirakan terdapat $50 miliar dana para investor yang menjadi korban Madoff ini. Investasi: Investasi merupakan suatu penundaan atas konsumsi pada waktu sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efisien selama periode tertentu. * Tipe Investasi: a. Investasi langsung

Merupakan investasi yang dilakukan dengan cara membeli langsung aktiva keuangan dari emiten.

b. Investasi tidak langsung

Merupakan investasi yang dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi. Etika: Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Bisnis Physical

Kualitas air dan udara, keamanan

Moral

Kebutuhan akan kejujuran (fairness) dan keadilan (equity)

Bad judgment

Kesalahan operasi, kompensasi eksekutif

Activist shareholders

Shareholders etis, konsumen dan environmentalist

Economic

Kelemahan, tekanan utk bertahan

Competition

Tekanan global

dan lain sebagainya. Budaya Etika Untuk membangun suatu masyarakat bangsa yang lebih beretika hendaknya dimulai dari kesadaran pribadi kita sendiri dan masih banyak pola-pola studi banding sederhana dan efisien yang bisa kita lakukan penelitian lebih lanjut di dalam kehidupan masyarakat. Fraud Unsur-Unsur Kecurangan Harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation) ;

Dari suatu masalah masa lampau (past) dan sekarang (present);

Fakta bersifat material;

Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make knowingly or recklessly);

Dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak bereaksi;

Pihak yang dirugikan harus beraksi (acted) terhadap salah pernyataan tersebut (misrepresentation) yang merugikan. Klasifikasi Fraud 1. Penyimpang Aset

Penyalahgunaan, pencurian asset atau harta perusahaan atau pihak lain, jenis ini paling mudah untuk dideteksi karena sifatnya tangiable atau dapat diukur/dihitung (defined value).

2. Pernyataan Palsu

Tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi Keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa Keuangan (financial engineering) dalam penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh keuntungan atau mungkin dapat dianalogikan dengan istilah window dressing.

3. Korupsi

Fraud jenis ini sering kali tidak dapat dideteksi karena para pihak yang bekerja sama menikmati keuntungan (simbiosis mutualisme). Faktor Pemicu Fraud Greed (keserakahan)

Opportunity (kesempatan)

Need (kebutuhan)

Exposure (pengungkapan) Gejala adanya Fraud Gejala kecurangan pada manajemen

Ketidakcocokan diantara manajemen puncak, moral dan motivasi karyawan rendah, departemen akuntansi kekurangan staff, tingkat complain yang tinggi terhadap organisasi dari pihak konsumen, kekurangan staff secara tidak teratur, penjualan/ laba menurun.

Gejala kecurangan pada karyawan / pegawai

Pembuatan ayat jurnal penyesuaian tanpa otorisasi manajemen dan tanpa perincian/ penjelasan pendukung, pengeluaran tanpa dokumen pendukung, pencatatan yang salah dan disengaja, penghancuran/penghilangan dokumen pendukung pembayaran.

Pelaku Fraud (kecurangan)

Pelaku kecurangan diatas dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok, yaitu manajemen/karyawan pegawai. Pihak manajemen biasanya melakukan kecurangan untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan Keuangan (misstatements arising from fraudulent financial reporting). Uniknya, salah satu nilai jual perusahaan Madoff bukan karena menjanjikan keuntungan berlipat ganda secara cepat sebagaimana biasanya model Ponzi Scheme, melainkan menjanjikan keuntungan tetap 10% yang diberikan secara konsisten, baik di masa ekonomi booming, stabil, maupun krisis.

Penipuan terbesar ini terbongkar pada awalnya karena ada klien yang akan mencairkan investasi sebesar 7 milyar dolar AS. Madoff merasa tertekan dan akhirnya mengatakan ke beberapa karyawannya bahwa apa yang dikerjakannya selama ini adalah basically, a giant Ponzi scheme. Investor bisa tertipu lantaran Madoff mengirimkan pernyataan rinci kepada investor. Beberapa kali ia melaporkan ratusan perdagangan saham individu per bulan. Investor yang hendak menarik uangnya pun dengan mudah mendapatkannya dalam beberapa hari saja.

Lagi pula, resume Madoff tak tercela. Ia merupakan salah satu broker yang menggagas pendirian bursa Nasdaq. Pada 2001, perusahaan Madoff, Bernard L. Madoff Investment Securities LLC, bahkan menjadi salah satu dari tiga besar market maker di bursa Nasdaq. Skema Ponzi Skema Ponzi merupakan sebuah istilah untuk praktek kotor dalam bisnis keuangan yang menjanjikan pemberian keuntungan berlipat ganda yang jauh lebih tinggi dari keuntungan bisnis riil bagi investor yang mau menyimpan dana investasinya lebih lama di perusahaan investasi seperti sekuritas, bank, asuransi ataupun investment banking. Para invesor umumnya tidak tahu dan tidak mau tahu darimana perusahaan membayar keuntungan yang dijanjikan.

Nama Ponzi diambil dari seorang penipu bernama Charles Ponzi yang tinggal di Boston, AS. Ponzi terkenal dengan penipuannya karena menawarkan investasi dengan keuntungan yang tinggi.

Bernard Madoff menjalankan skema ponzi untuk menutupi kerugian yang terjadi pada transaksi investasi di perusahaannya. ia membayar keuntungan kepada investor lama dengan menggunakan dana yang di setor oleh investor-investor barunya. jadi keuntungan yang dijanjikan adalah hasil dari tambal sulam. karena adanya krisis yang melanda Amerika pada saat itu. Perusahaan Madoff mengalami kesulitan dalam mencari investor baru sehingga berdampak pada operasi perusahaan, karena dari dana investor baru itulah, bernie membayarkan keuntungan yag dijanjiakan kepada investornya. Lima Elemen Kunci dalam Skema Ponzi:

Manfaat

Set up

Kredibilitas awal

ROI berjangka bagi investor

Info & berita tentang keberhasilan Kejahatan kerah putih adalah kejahatan yang unik karena sering dilakukan oleh individu yang nakal, sengaja mencuri, menipu, atau memanipulasi orang lain untuk merusak.

Dalam kasus Madoff, ada kesempatan untuk menipu orang lain tanpa audit yang efektif, transparansi, atau pemahaman tentang sifat sebenarnya dari operasinya.

Sebagai hasil dari kasus ini, investor individu, lembaga, dan mudah-mudahan regulator akan mengerahkan ketekunan lebih dalam menuntut transparansi dan kejujuran dari mereka yang mengelola investasi. TERIMA KASIH Kelompok 2 Pelajaran lain yang bisa dipetik dari kasus ini adalah: keserakahan selalu ada pada diri manusia. Serakah, tidak mau susah dan ingin mencari jalan pintas, pada akhirnya hanya akan berujung pada kejatuhan belaka. Manajemen risiko yang ketat rupanya harus kalah oleh kemudahan memperoleh return yang bagus. Sehingga, yang salah bukan hanya Madoff, melainkan juga korban-korbannya yang tidak jeli dalam berinvestasi. Hal tersebut membuktikan bahwa praktik bisnis yang beretika sangatlah penting untuk diimplementasikan dalam menjalankan bisnis.