Materi PKn Kelompok 4 XII-6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PKn

Citation preview

Kata PengantarPuji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Pancasila dapat Menghalau Kelompok Pengacau Keamanan di Indonesia tepat pada waktu yang ditentukan. Makalah ini selain bertujuan untuk memenuhi nilai pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, telah memberikan kami informasi mengenai berbagai pemeberontakan di Indonesia dan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat menghalau serangan pemberontakan tersebut sehingga negara Republik Indonesia tetap berdaulat atas wilayahnya hingga saat ini.

Makalah ini, kami susun berdasarkan sumber yang kami dapat dari berbagai website yang telah kami rangkum sedimikian rupa hingga dicapai materi-materi yang ingin disampaikan dan makalah ini mencakup atas pendapat-pendapat kami mengenai pokok permasalahan yang kami paparkan. Tak lupa, kami mengharapakan kritik dan saran atas makalah yang telah kami buat dan kami mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini hingga selesai tepat pada waktunya. Kami meminta maaf apabila mungkin terdapat kesalahan informasi yang terdapat pada makalah ini, baik data yang dipaparkan, tahun, dan lain-lain, maka apabila terdapat hal tersebut, kami meminta untuk dapat dikoreksi sehingga tidak terdapat kesalahan kembali.

Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Kelompok 4 XII-6BAB I

PendahulanLatar Belakang

Bangsa Indonesia telah mengalami sejumlah pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok pengacau keamanan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Pemberontakan ini merupakan ancaman yang serius bagi negara karena dapat mengganggu stabilitas negara, dapat memutus kesatuan bangsa, dan dapat membuat negara lain ikut membantu kelompok pengacau tersebut sehingga dapat memberontak kepada negara kita.Pemberontakan ini sangat tidak mencerminkan perilaku sesuai yang diharapkan Pancasila, mungkin bila disebutkan perilaku pemberontakan telah merusak nilai-nilai semua sila yang ada. Kelompok pengacau keamanan senantiasa menghalalkan segala cara agar tujuannya tercapai di negara Indonesia. Mereka tidak ragu menyerang rakyat sipil, menyebarkan paham yang menyesatkan yang tidak sesuai dengan Pancasila untuk mencapai cita-cita bangsa.Ketidakpuasan terhadap pemerintahan Indonesia, tidak ratanya otonomi daerah, perbedaan agam merupakan contoh alasan seseorang mendirikan kelompok pengacau keamanan. Mereka bersedia melakukan berbagai hal untuk memperoleh cita-cita kelompok mereka, aksi terorisme pun mereka lakukan untuk cita-cita mereka.Pancasila sebagai dasar negara menjadi dasar untuk tercapainya cita-cita bangsa, dengan adanya kelompok pengacau keamanan, cita-cita bangsa menjadi terhambat untuk diwujudkan. Pancasila juga mengandung nilai-nilai kehidupan yang membimbing bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita bangsanya dengan persatuan dan kesatuan.

Sebagai negara yang memiliki banyak suku bangsa serta keragaman budaya, indonesia hendaknya dapat menjaga persatuan dan kesatuan antar sukubangsanya. Indonesia pun dituntut untuk lebih menjaga keamanan dan stabilitasnya dari ancaman di luar negara maupun dari dalam negara itu sendiri. Sebagaimana kita ketahui, akhir-akhir ini banyak sekali masalah yang bekaitan dengan keamanan dan stabilitas negara indonesia, ini mungkin disebabkan karena kurangnnya kesadaran bangsa ini untuk berpegang teguh pada pancasila yang menjadi dasar negara ini.

Beberapa tahun belakangan ini, kita sering mendengar berita tentang adanya sekelompok organisasi yang dianggap mengganggu stabilitas dan keamanan indonesia contohnya GAM,Organisasi Papua Merdeka, serta kelompok pengacau di poso. Kelompok organisasi ini berusaha melakukan gerakan separatisme yang sama sekali tidak sesuai dengan sila-sila dari pancasila terutama sila ke 3. Ini membuktikan bahwa kurangnya bangsa ini untuk berpegang teguh pada pancasila.

Masalah-masalah indonesia dapat diselesaikan apabila bangsanya berpedoman teguh pada pancasila. Karena sebagai ideologi, pancasila dapat digunakan sebagai jalan untuk menyelesaikan maslah pada negara, karena pada dasarnya kelompok-kelompok yang berusaha mengacau negara ini adalah mereka yang tidak berpedoman pada pancasila dan menghianati pancasila. Semoga kita adalah manusia yang peduli terhadap persatuan bangsa ini dan berpegang teguh pada pancasila. Makalah ini disusun untuk menjelaskan bagaimana pancasila dapat menghalau kelompok-kelompok pengacau keamanan dan stabilitas indonesia.

BAB II

Pembahasan1. Pengertian Kelompok/Gerakan Pengacau Keamanan Gerakan Pengacau Keamanan (disingkat GPK) adalah sebuah istilah yang digunakan di Indonesia untuk merujuk kepada kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi yang dianggap oleh Pemerintah Indonesia mengganggu keamanan atau stabilitas di Indonesia.Selain Gerakan Pengacau Keamanan, ada pula istilah Gerakan Pengacau Liar yang juga kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada hal yang sama. Dalam beberapa tahun terakhir, gerakan seperti itu muncul di Lampung, Aceh, Timor Timur, dan Papua.Semenjak kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, cukup banyak kelompok pengacau ini yang berusaha memecah kesatuan negara Republik Indonesia. Dan masalah pengacau ini, masih ada yang terus beroperasi secara diam-diam sehingga hal ini suatu saat akan menjadi ancaman yang serius bagi kesatuan negara kita bila terus didiamkan.

2. Gerakan Pengacau di IndonesiaBerikut ini merupakan gerakan pengacau yang pernah ada di Indonesia :1. GPK di Aceh

GPK Aceh diperkirakan berkekuatan sekitar 200 orang. Keberadaannya diorganisasikan oleh sisa Gerakan Aceh Merdeka dan anggota ABRI yang telah dipecat. Mereka kemudian merekrut pengangguran tamatan sekolah menengah serta orang-orang yang sakit hati kepada pemerintah. GPK ini beraksi di tiga kabupaten, yakni Aceh Utara, Aceh Timur, dan Pidie. Mereka menjalankan taktik gerilya dalam menyerang petugas keamanan. Mereka juga menyusup di antara penduduk sehingga petugas keamanan sulit melakukan identifikasi.2. GPK di LampungGPK Lampung yang menyebut diri Komando Mujahidin Fisabililah diperkirakan berkekuatan sekitar 250 orang. Mereka melakukan aksi enghasutan di Desa Talangsari, Kecamatan Way Jepara, Lampung Tengah, melalui khotbah yang isinya menentang permerintah dan Pancasila. Di samping itu, mereka juga membuat bom botol (molotov) dan panah beracun serta berlatih bela diri.3. GPK di Papua

GPK di provinsi ini lazimnya disebut Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan diperkirakan berkekuatan sekitar 200 orang. Gerombolan ini terbagi dua, yaitu OPM wilayah utara dan OPM wilayah selatan. Tetapi dari Deklarasi 7 Juni 1991 dan Memorandum 1 Agustus 1991, terungkap penyatuan OPM wilayah utara pimpinan Martin Luther Prawar dan OPM wilayah selatan pimpinan Mathias Wenda. Wenda selanjutnya diangkat menjadi presiden OPM sementara Prawar menjadi panglima OPM.

4. GPK di Timor-Timur

Gerombolan ini merupakan sisa pemberontak Fretilin yang menginginkan kemerdekaan Timor Timur. Mereka terpencar dalam kelompok-kelompok kecil di pedalaman bagian timur di Los Palos dan di bagian selatan, seperti di Ainaro. Viqueque, dan Same.5. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia

Pemberontakan ini terjadi pada tahun 1948 ini merupakan pengkhianatan terhadap bangsa Indonesia ketika sedang berjuang melawan Belanda yang berupaya menanamkan kembali kekuasaannya di Indonesia. Ajaran komunis ini berkembang dan meluas ketika munculnya krisis ekonomi dan prinsip nasakom yang dilaksanakan pada saat itu. Pemimpin pemberontakan ini di antaranya adalah Amir Syarifuddin dan Musso. Amir Syarifudin adalah mantan Perdana Menteri dan menandatangani Perjanjian Renville. Ia merasa kecewa karena kabinetnya jatuh kemudian membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) dan melakukan pemberontakan di Madiun. Sedangkan Musso adalah Tokoh PKI yang pernah gagal melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1926.

Front Demokrasi Rakyat (FDR) ini didukung oleh Partai Sosialis Indonesia, Pemuda Sosialis Indonesia, PKI, dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI). Kelompok ini seringkali melakukan aksi-aksinya antara lain:

1. melancarkan propaganda anti pemerintah,

2. mengadakan pemogokan-pemogokan kerja bagi para buruh di perusahaan misalnya di pabrik karung di Delanggu Klaten.

3. melakukan pembunuhan-pembunuhan misalnya dalam bentrokan senjata di Solo tanggal 2 Juli 1948, Komandan Divisi LIV yakni Kolonel Sutarto secara tiba-tiba terbunuh. Pada tanggal 13 September 1948 tokoh pejuang 1945, Dr. Moewardi diculik dan dibunuh.

Aksi pengacauan di Solo yang dilakukan PKI ini selanjutnya meluas dan mencapai puncaknya pada tanggal 18 September 1948. PKI berhasil menguasai Madiun dan sekitarnya seperti Blora, Rembang, Pati, Kudus, Purwadadi, Ponorogo, dan Trenggalek. PKI mengumumkan berdirinya Soviet Republik Indonesia. Setelah menguasai Madiun para pemberontak melakukan penyiksaan dan pembunuhan besar-besaran. Pejabat-pejabat pemerintah, para perwira TNI dan polisi, pemimpin-pemimpin partai, para ulama, dan tokoh-tokoh masyarakat banyak yang menjadi korban keganasan PKI.

Pemberontakan PKI di Madiun ini bertujuan meruntuhkan pemerintah RI yang berdasarkan Proklamasi 17 Agustus 1945 yang akan diganti dengan pemerintahan yang berdasar paham komunis. Kekejaman PKI ketika melakukan pemberontakan pada tanggal 18 September 1948 tersebut mengakibatkan kemarahan rakyat. Oleh karena itu pemerintah bersama rakyat segera mengambil tindakan tegas terhadap kaum pemberontak. Dalam usaha mengatasi keadaan, Pemerintah mengangkat Kolonel Gatot Subroto sebagai Gubernur Militer Daerah Istimewa Surakarta dan sekitarnya. Panglima Jenderal Sudirman segera memerintahkan kepada Kolonel Gatot Soebroto di Jawa Tengah dan Kolonel Soengkono di Jawa Timur agar mengerahkan kekuatan kekuatan TNI dan polisi untuk menumpas kaum pemberontak. Karena Panglima Besar Jenderal Sudirman sedang sakit maka pimpinan operasi penumpasan diserahkan kepada Kolonel A. H. Nasution, Panglima Markas Besar Komando Jawa (MBKD). Walaupun dalam operasi penumpasan PKI Madiun ini menghadapi kesulitan karena sebagian besar pasukan TNI menjaga garis demarkasi menghadapi Belanda, dengan menggunakan dua brigade kesatuan cadangan umum Divisi III Siliwangi dan brigade Surachmad dari Jawa Timur serta kesatuan-kesatuan lainnya yang setia kepada negara Indonesia maka pemberontak dapat ditumpas. Pada tanggal 30 September 1948 seluruh kota Madiun dapat direbut kembali oleh TNI. Musso yang melarikan diri ke luar kota dapat dikejar dan ditembak TNI. Sedangkan Amir Syarifuddin tertangkap di hutan Ngrambe, Grobogan, daerah Puwadadi dan dihukum mati. Akhirnya pemberontakan PKI di Madiun dapat dipadamkan meskipun banyak memakan korban dan melemahkan kekuatan pertahanan RI.6. Pemberontakan DI/TII

Pemberontakan DI (Darul Islam) sedangkan tentaranya TII (Tentara Islam Indonesia) merupakan aksi yang sangat meluas se-Indonesia. Pemberontakan ini meliputi wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.3. Pancasila Sebagai Ideologi BangsaIdeologi berasal dari kata ideas dan logos. Ideas berarti gagasan,konsep, sedangkan logos berarti ilmu. Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan. Salah satu fungsi dari ideologi yaitu sebagai kekuatan yang mampu member semangat dan motivasi individu, masyarakat, dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan. (Hidayat, 2001). Salah satu tujuan yang dimiliki bangsa Indonesia yaitu terciptanya keamanan, oleh karena itu ideologi merupakan hal dasar yang membuat seluruh bangsa Indonesia membut negaranya menjadi aman, baik dari serangan pemberontakan GPK maupun yang lainnya.

Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara Indonesia. Berdasarkan Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR tentang P4, ditegaskan bahwa Pancasila adalah dasar NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam berbagai car untuk menghalau kelompok pengacau, cita-cita negara lah yang menjadi landasan utama agar kelompok pengacau tersebut dihilangkan. 4. Butir-Butir Pengamalan Pancasila

Adapun yang ingin disampaikan disini mengenai pengamalan Pancasila menurut ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa yang berhubungan dengan penangan gerakan pengacau keamanan.4.1. Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.

3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

4.2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.2. Saling mencintai sesama manusia.3. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.4. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

5. Berani membela kebenaran dan keadilan.

4.3. Persatuan Indonesia

1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.

4.4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

4. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

4.5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia1. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

2. Menghormati hak-hak orang lain.

3. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.

4. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.Pengamalan atas ke-5 sila tersebut dapat dibuktikan dari penyelesaian pertikaian gerakan pengacau keselematan tersebut, dalam penyelesaiannya harus dicarikan yang sesuai dengan ideologi bangsa, Pancasila. Dengan demikian, Pancasila selalu menjadi pedoman utama dalam segala persoalan negara.

5. Upaya Pancasila Terhadap Gerakan Pengacau

Goncangan yang mengganggu kohesi nasional pada hakikatnya bersumber pada konflik sosial yang berlatar belakang perbedaan kepentingan baik vertikal maupun horizontal pada dimensi politik, ekonomi, budaya dan kewilayahan yang pada akhir-akhir ini semakin mengemuka seiring dengan marakmya euphoria reformasi. Konflik sosial yang cukup memprihatinkan ditinjau dari perspektif nasionalisme antara lain konflik SARA atau konflik kewilayahan yang pada ujungnya potensial menimbulkan disintegrasi bangsa. Konflik sosial ini harus dikendalikan oleh seluruh komponen kekuatan bangsa atas dasar kesadaran bersama bahwa kesatuan persatuan bangsa yang selama ini dipertahankan merupakan modal utama dalam memperkokoh ketahanan nasional Indonesia.

Pancasila sangat berperan penting terhadap penghalauan gerakan pengacau keamanan di Indonesia. Pancasila dengan sila-sila yang terkandung di dalamnya meredamkan gerakan pengacauan atau pemberontakan keamanan yang terjadi di Indonesia. Dengan adanya sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila ketiga Persatuan Indonesia sudah jelas bahwa sila tersebut mengupayakan persatuan yang sangat erat untuk negara ini dari segala sesuatu yang menyimpang.Kesimpulan

Bangsa Indonesia telah mengalami berbagai pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok pengacau kemanan yang menyebabkan ketidakstabilan negara. Pemberontakan yang permasalahannya telah dapat diselesaikan kini telah menjadi sejarah panjang berdirinya negara Republik Indonesia ini. Pancasila sebagai ideologi bangsa memiliki peranan penting dalam menghalau kelompok gerakan pengacau keamanan. Dengan sila-sila yang terkandung didalamnya serta berbagai bentuk pengamalannya, Pancasila berarti sangat penting di Indonesia, bukan hanya untuk pedoman negara atau bangsa tetapi juga sebagai peredam bagi pengacau keamanan. Keamanan di Indonesia sangat penting untuk melindungi bangsa dan negara. Bangsa Indonesia harus sadar akan pentingnya menjaga keamanan dan tidak mengacau yang nantinya akan mengganggu keamanan di Indonesia. Bukan hanya Pancasila yang bertindak menghalau kelompok gerakan pengacau keamanan tapi bangsa Indonesia itu sendiri yang harus tetap menjaga keamanan supaya negara Indonesia tertib dan aman. Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila http://indonesiaindonesia.com/f/53530-gpk-gerombolan-pengacau-keamanan/ http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Pengacau_Keamanan http://anailuyyuliana.blogspot.com/2012/11/makalah-aktualisasi-nilai-nilai.html http://www.pangisyarwi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=101:penguatan-nasionalisme-kebangsaan-qnations-stateq&catid=8:makalah&Itemid=103 http://jagoips.wordpress.com/2013/04/01/488/ http://hasanlaewang.blogspot.com/2014/08/gerakan-pengacau-keamanan-ditii-dan.html http://military18.blogspot.com/2014/02/gerakan-pengacau-keamanan-di-papua.html http://blogmhs.uki.ac.id/megaintan/assigment/pancasila/pancasila-sebagai-ideologi-bangsa/