23

Click here to load reader

Materi ROKOK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pdk

Citation preview

Page 1: Materi ROKOK

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

A. Pengertian Rokok

Rokok adalah gulungan tembakau yang disalut dengan daun nipah

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002).

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga

120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm

yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada

salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup

lewat mulut pada ujung lainnya.

Merokok adalah suatu kata kerja yang berarti melakukan kegiatan atau

aktifitas menghisap, sedangkan perokok adalah orang yang suka

merokok.

B. Zat yang Terkandung Dalam Rokok

Rokok dapat menimbulkan asap yang berbau tidak sedap. Asap rokok

menyebabkan sesak napas dan batuk-batuk. Asap rokok mengandung

bahan kimia yang berbahaya. Tidak kurang 1.000 bahan kimia yang ada

pada asap rokok. Selain membahayakan pengisapnya, juga

membahayakan pada orang-orang sekitarnya. Walaupun tidak merokok

tetapi mereka ikut mengisap asap rokok . orang seperti itu disebut

sebagai perokok pasif ( diam). Dengan demikian asap rokok dapat

dikatakan zat pencemar udara.

Asap rokok mengandung racun misalnya:

1. Tar

Tar hanya dijumpai pada rokok yang dibakar. Eugenol atau minyak

cengkeh juga diklasifikasikan sebagai tar. Di dalam tar, dijumpai zat-

zat karsinogen seperti polisiklik hidrokarbon aromatis, yang dapat

menyebabkan terjadinya kanker paru-paru. Selain itu, dijumpai juga N

nitrosamine di dalam rokok yang berpotensi besar sebagai zat

karsinogenik terhadap jaringan paru- paru (Sitepoe, 2000). Tar juga

dapat merangsang jalan nafas, dan tertimbun di saluran nafas, yang

akhirnya menyebabkan batuk-batuk, sesak nafas, kanker jalan nafas,

lidah atau bibir (Jaya, 2009).

Page 2: Materi ROKOK

2. Nikotin

Komponen ini terdapat di dalam asap rokok dan juga di dalam

tembakau yang tidak dibakar. Nikotin bersifat toksik terhadap jaringan

saraf, juga menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolik

mengalami peningkatan.

Denyut jantung bertambah, kontraksi otot jantung seperti dipaksa,

pemakaian oksigen bertambah, aliran darah pada pembuluh koroner

bertambah, dan vasokonstriksi pembuluh darah perifer. Nikotin

meningkatkan kadar gula darah, kadar asam lemak bebas, kolesterol

LDL, dan meningkatkan agregasi sel pembekuan darah. Nikotin

memegang peran penting dalam ketagihan merokok (Sitepoe, 2000).

3. Karbon monoksida

Gas ini bersifat toksik dan dapat menggeser gas oksigen dari

transport hemoglobin. Dalam rokok, terdapat 2-6% gas karbon

monoksida pada saat merokok, sedangkan gas karbon monoksida yang

diisap perokok paling rendah 400 ppm (part per million) sudah dapat

meningkatkan kadar karboksi- hemoglobin dalam darah sejumlah 2-

16%. Kadar normal karboksi- hemoglobin hanya 1% pada bukan

perokok. Seiring berjalannya waktu, terjadinya polisitemia yang akan

mempengaruhi saraf pusat (Sitepoe, 2000).

4. Zat Kimia

Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya,

yakni tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-

bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek,

tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih,

cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau

tembakau kunyah). Komponen gas asap rokok adalah karbon

monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida, dan

formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan

kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker

(karsinogen).

5. Timah Hitam (Pb)

Page 3: Materi ROKOK

Timah hitam merupakan partikel asap rokok. Setiap satu batang

rokok yang diisap mengandung 0,5 mikrogram timah hitam. Apabila

seseorang mengisap 1 bungkus rokok perhari, 10 mikrogram timah

hitam akan dihasilkan, sedangkan batas bahaya kadar timah hitam di

dalam tubuh adalah 20 mikrogram/hari (Sitepoe, 2000).

Adapun zat-zat yang tekandung di dalam rokok:

a. Zat Adiktif

b. Zat Karsinogen

c. Zat Narkotik

a) Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila

dikonsumsi oleh organisme hidup dapat menyebabkan kerja

biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit

dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-

menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar

biasa atau rasa sakit luar biasa

Jenis Obat Yang Berzat Adiktif Sesuai dengan Undang-Undang No.5

Tahun 1997 tentang Psikotropika menyebutkan beberapa obat

yang mengandung zat adiktif di antaranya adalah :

Amfetamin

Amobarbital, Flunitrazepam

Diahepam, Bromazepam, Fenobarbital

Minuman Beralkohol / Minuman Keras / Miras

Tembakau / Rokok / Lisong

Halusinogen

Bahan Pelarut seperti bensin, tiner, lem, cat,

b) Zat karsinogen adalah salah satu zat yang menyebabkan

penyakit kanker. Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker

dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel

tubuh dan mengganggu proses-proses biologis. Sedangkan

karsinogenik adalah sifat yang mengendap dan merusak tubuh

terutama pada organ paru-paru karena zat-zat yang terdapat

Page 4: Materi ROKOK

pada rokok, sehingga paru-paru menjadi berlubang dan

menyebabkan kanker.

Berdasarkan asalnya zat karsinogen di bagi atas:

1. Berasal dari bahan pangan

2. Non Pangan

Karsinogen dari bahan pangan terdapat pada sebagian

besar lemak, hydrazine pada jamur, solanin pada kentang

yang berwarna hijau, aflatoksin pada

jagung, benzoapyrenepada makanan yang diawetkan

dengan pengasapan, sakarin dan siklamat juga ditenggarai

memicu kanker secara mutagen.

karsinogen dari bahan non-pangan yaitu pada asap rokok,

polusi udara yang mengandung timbal atau karbon

monoksida, kandungan merkuri pada kosmetika, pengaruh

alkohol, penggunaan obat kimia yang tidak semestinya, dan

sebagainya.

c) Zat Narkotik dalam pengobatan merujuk kepada bahan candu

dan turunannya atau bahan sintetik yang bertindak seperti

candu. Berdasarkan definisi tersebut maka  bahan narkotik

hanya boleh digunakan dalam bidang pengobatan, yaitu sebagai

sejenis obat penahan sakit.  Misalnya, akibat patah tulang

ataupun pada saat pembedahan. Penggunaan narkotik selain

untuk tujuan pengobatan, dikatakan sebagai penyalahgunaan.

1. Jenis Narkotik

Jenis-jenis narkotik umumnya dapat dibagi dalam tiga jenis,

yaitu: jenis semula jadi (morfin dan kodeina); separuh-tiruan

(heroin dan hidromorfon), dan tiruan (meperidin, metadon).

a. Morfin

Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah.

Morfin merupakan Alkaloida utama dari opium ( C17H19NO3

) . Morfin  rasanya pahit, berbentuk tepung halus

berwarna putih atau  dalam bentuk cairan  

b. Kodeina

Page 5: Materi ROKOK

Kodeina termasuk garam/turunan dari opium/candu. Efek

kodeina lebih lemah daripada heroin, dan potensinya

untuk menimbulkan ketergantungan rendah. Biasanya

dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara

pemakaiannya ditelan dan disuntikkan

c. Heroin ( putaw )

Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari

morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering

disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir-akhir ini.

Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin

menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan

mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan,

penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi

diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan

penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan

euforik-nya yang baik.

d. Hidromorfon

Hidomorfon juga ialah sejenis narkotik separa-tiruan yang

diperbuat daripada morfin. Kegunaan perubatannya agak

banyak dan oleh itu mudah disalahgunakan. Ia didapati

dalam bentuk tablet dan cair.  

e. Meperidin

Meperidin ataupun petidin adalah narkotik tiruan

sepenuhnya. Ia diperbuat keseluruhannya dalam makmal

dengan tujuan menggantikan kegunaan morfin. Ini

kerana ia boleh mengurangkan kesan buruk berbanding

morfin, khususnya kesan tolerans dan pergantungan.

Meperidin juga boleh berfungsi menahan sakit dan

didapati dalam bentuk pil serta cecair. Meperidin masih

mempunyai kesan tolerans dan pergantungan jika

digunakan berpanjangan dan meluas.

f. Methadon

Page 6: Materi ROKOK

Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam

pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid

telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan

ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik

(opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol),

methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan

propocyphene (Darvon). Kelas obat tersebut adalah

nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine,

levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa

dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah

disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine,

butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex).

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa

buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif

untuk ketergantungan opioid.

C. Bahaya Rokok terhadap Kesehatan

Merokok sudah merupakan hal yang biasa kita jumpai. Kebiasaan ini

sudah begitu luas dilakukan baik dalam lingkungan berpendidikan tinggi

maupun berpendidikan rendah. Merokok sudah menjadi masalah yang

kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial. Merokok

memang mengganggu kesehatan. Kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri.

Banyak penyakit telah terbukti akibat buruk dari merokok, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok tidak hanya

merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.

Asap rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan

sekitarnya. Tidak hanya bagi kesehatan, merokok juga menimbulkan

akibat buruk di bidang ekonomi. Di negara industri maju, kini terdapat

kecenderungan untuk berhenti merokok, sedangkan di negara

berkembang, khususnya Indonesia justru cenderung timbul peningkatan

kebiasaan merokok.

Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas

dan partikel. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon

Page 7: Materi ROKOK

dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa

hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin,

benzopiren, fenol, dan kadmium. Hans Tjandra. “Merokok dan

Kesehatan”.

Berdasarkan penjelasan di atas, rokok dan asapnya mempunyai

dampak yang buruk bagi kesehatan. Tidak hanya bagi perokok itu sendiri,

tetapi juga bagi perokok pasif yang hanya ikut menghirup asapnya saja.

Dilihat dari bahan-bahan yang berbahaya dalam rokok, nikotin dapat

menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung hingga

pekerjaan jantung menjadi lebih berat, karbon monoksida dapat

menyingkirkan oksigen yang dibutuhkan tubuh dengan mengikat dirinya

pada HB darah, dan tar memicu timbulnya kanker.

Asap yang dihembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama

(main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama

merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok,

sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke

udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.

Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis

di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana

bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya

karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap

samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali.

Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam

ruang setelah rokok berhenti.

Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung 3 kali lipat bahan

pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengiritasi mata

dan pernapasan. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan

ketagihan karena rokok bersifat candu. (Yudshistira. “Penyuluhan Bahaya

Rokok”. 2008. http//: yudhistirapanjaitan.blogspot.com (Mei 2012 )). Dari

pendapat ini kita tahu bahwa asap rokok mengandung komponen-

komponen dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Banyaknya komponen

tersebut tergantung pada tipe tembakau, temperatur pembakaran,

panjang rokok, porositas kertas pembungkus, bumbu rokok serta ada

Page 8: Materi ROKOK

tidaknya filter. Partikel dalam asap rokok dapat menyebabkan kanker

(bersifat karsinogenik). Nikotin, karbon monoksida, dan bahan-bahan lain

dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh

darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah.

Rokok merupakan faktor risiko untuk sekurang – kurangnya 25 jenis

penyakit, diantaranya adalah kanker pundi kencing, kanker perut, kanker

usus dan rahim, kanker mulut, kanker esophagus, kanker tekak, kanker

pancreas, kanker payudara, kanker paru, penyakit saluran pernapasa

kronik, strok, osteoporosis, jantung, kemandulan, putus haid awal,

melahirkan bayi yang cacat, keguguran bayi, bronchitis, batuk, penyakit

ulser peptic, emfisima, otot lemah, penyakit mulut, dan kerusakan mata.

Diantaranya akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Penyakit Kanker Paru

Terdapat hubungan yang erat antara kebiasaan merokok dengan

kanker paru sebab penyebab utama dari penyakit ini adalah rokok.

Bahkan Chaerunnisa. “Bahaya rokok bagi kesehatan paru”. 2008.

http//:lifestyle.okezone.com yang secara tegas menyatakan bahwa

rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Oleh

karena itu, kebiasaan merokok harus dihentikan. Mengingat tidak

adanya obat yang manjur untuk menyembuhkan kanker paru, tetapi

obat – obatan dan oksigen yang diperlukan hanya untuk

meringankan gejalanya saja.

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi

saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel

mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah

banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan

hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan

lendir.

Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang

dan kerusakan alveoli. Akibat perubahan anatomi saluran napas,

pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan

segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama

terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan

Page 9: Materi ROKOK

merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk

emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.

Terdapat pula hubungan erat antara kebiasaan merokok,

terutama rokok, dengan timbulnya kanker paru. Partikel asap rokok,

seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan

karsinogen. Tar juga berhubungan dengan risiko terjadinya kanker.

Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker

paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.

b. Penyakit Jantung Koroner

Banyak orang mengira bahwa kanker paru merupakan bahaya

terbesar akibat merokok. Sesungguhnya, penyakit jantung

koronerlah yang jauh lebih berbahaya. Menurut Hans Tjandra.

“Merokok dan Kesehatan”. 2003. http//:www.compas.co.id (Mei

2012 )) banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan

merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta

kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih

dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di

mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah

stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan

peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen

(peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama). Dengan

demikian, merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit

jantung koroner tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit

jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh

darah otak dan perifer sebagaimana akibat yang dihasilkan karbon

monoksida.

Efek rokok terhadap jantung dapat dijelaskan melalui efek kimia.

Ada dua zat yang dianggap mempunyai efek yang besar yaitu CO

( Karbon Monoksida ) dan nikotin. Efek berkepanjangan dari karbon

monoksida adalah bahwa jaringan pembuluh darah akan terganggu,

menyempit dan mengeras sehingga dapat mengakibatkan

penyumbatan.

Page 10: Materi ROKOK

Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati

mendadak. Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-

4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini

meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang

dihisap. Faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor

lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi,

terhadap tercetusnya PJK. Perlu diketahui bahwa risiko kematian

akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada

tahun pertama sesudah rokok dihentikan.

Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran

(aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan

merusak pembuluh darah perifer. Pembuluh darah yang melibatkan

pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan

sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan

berakhir dengan amputasi.

c. Penyakit Stroke

Penyakit stroke merupakan penyumbatan pembuluh darah otak

yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan

merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada

perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Dalam penelitian

yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan

kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS

pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata

dalam 8 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul

setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok

menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti

merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.

d. Penyakit Mulut

Merokok terutama dapat menimbulkan penyakit kardiovaskuler

dan kanker, baik kanker paru-paru, oesophagus, laryng, dan rongga

mulut. Kanker di dalam rongga mulut biasanya dimulai dengan

adanya iritasi dari produk-produk rokok yang dibakar dan dhiisap.

Iritasi ini menimbulkan lesi putih yang tidak sakit. ( Gklinis.”

Page 11: Materi ROKOK

Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut ”. 2004.

http://info.gizi.net (Mei 2012)). Memang terdapat keterkaitan yang

erat antara merokok dengan kesehatan mulut karena aktivitas

merokok dimulai di mulut.

Merokok juga dapat menimbulkan kelainan-kelainan rongga

mulut misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-

langit yang berupa stomatitis nikotina dan infeksi jamur.

e. Dampak Bagi Perokok Pasif

Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa merokok dapat

menyebabkan beberapa penyakit berbahaya. Namun mereka

biasanya masa bodoh terhadap hal itu dan menganggap bahwa

merokok adalah urusan pribadi mereka, tetapi sebenarnya merokok

bukan urusan pribadi. Asap rokok tidak hanya berpengaruh kepada

perokok aktif, tetapi juga mengotori udara sekitar.

Orang-orang yang bukan perokok, tetapi ikut menghirup

udara yang tercemar asap rokok dinamakan perokok pasif ('passive

smoking'). Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan dan rokok

yang mengepul ke udara luar ditambah dengn asap yang

dihembuskan oleh perokok mengandung zat kimia yang lebih tinggi

daripada yang dihisap oleh perokok sendiri yang labil. Mereka yang

peka sebagai perokok pasif terutama adalah bayi dan anak – anak.

Risiko yang akan diterima perokok pasif antara lain dapat

mengalami kanker paru dan penyakit jantung, masalah prnapasan

termasuk radang paru dan bronchitis, sakit atau pedih mata, bersin,

batuk – batuk, dan sakit kepala.

Di samping itu, perokok pasif juga mempunyai risiko yang

lebih tinggi untuk mengidap berbagai penyakit, 30 % penyakit

jantung dan 25% kanker. Bagi ibu hamil yang merokok akan

mengalami pengaruh buruk antara lain akan mengalami keguguran,

pendarahan, bayi lahir prematur, bayi meninggal / meninggal

setelah lahir, bayi lahir dengan berat badan rendah ( lebih rendah

dari normal ) dan bayi sering sakit.

Page 12: Materi ROKOK

Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok selain

mempengaruhi kesehatan, juga akan mempengaruhi penyediaan

tenaga kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif.

Dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas

menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan

produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan

perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu

dan keluarga. Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit

yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang

dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan

negara.

D. Perjalanan Rokok Masuk Kedalam Tubuh Dan Persebarannya

Kandungan utama rokok diantaranya adalah karbon monooksida(CO)

yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa

oksigen, TAR yang dapat merusak sel paru-paru serta menyebabkan

kanker, nikotin yang menyebabkan penyakit jantung dan gangguan

sirkulasi darah, serta zat-zat lain yang bersifat racun bagi tubuh.

Pada saat orang merokok, nikotin akan diterima oleh tubuh melalui

reseptor asetilkolin-nikotinik yang selanjutnya disalurkan pada jalur

imbalan dan jalur adrenergic. Pada jalur imbalan akan menimbulkan efek

rasa nikmat, ketenangan pikiran, menekan nafsu makan dan

meningkatkan daya piker karena sifatnya memacu system dopaminergik.

Sedangkan pada jalur adregenik akan meningkatkan sorotin yang

menimbulkan rasa senang dan keinginan untuk merokok lagi. Nikotin

inilah yang menyebabkan orang kecanduan dan sulit untuk berhenti

merokok.

Kandungan zat kimia yang terdapat pada rokok sangat berbahaya bagi

tubuh. Tidak hanya menimbulkan berbagai gangguan pada kesehatan,

rokok juga dapat merusak penampilan anda. Diantaranya adalah warna

kulit pucat, kulit kendur, timbul garis di sekitar bibir, keriput, gigi dan gusi

rusak, jari menguning, kanker mulut dan rambut rontok. Asap rokok juga

Page 13: Materi ROKOK

menimbulkan berbagai gangguan pada mata, yaitu menyebabkan iritasi

mata, katarak dan kerutan mata seperti kaki gagak.

Tidak hanya merusak penampilan dari luar, rokok juga dapat

menimbulkan kerusakan pada bagian dalam tubuh kita. Diantaranya

adalah menimbulkan rapuhnya tulang, menurunnya stamina dan

kemampuan reproduksi, serta menopause dini.

Selain berbahaya bagi kesehatan diri sendiri, rokok juga berbahaya

bagi lingkungan dan ekosistem. Asap rokok yang dihembuskan setiap kali

merokok mengandung bahan berbahaya seperti cadmium, arsenic dan

timah sehingga menimbulkan polusi udara. Zat ini juga dapat mencemari

air tanah karena jika terkena air selama 1 jam zat-zat tersebut akan larut

dan mencemari air tanah.

Setengah dari ikan yang terkena zat ini akan mati dalam hitungan jam.

Hewan-hewan jenis unggas akan mengira punting rokok sebagai makanan

yang mengakibatkan rusaknya saluran pernafasan sehingga banyak

ditemui hewan jenis ini mati muda. Rokok juga mengakibatkan lebih dari

4500 kasus kebakaran yang terjadi di dunia selama 1 tahun.

Penelitian telah menunjukkan bagaimana efek nikotin pada otak yang

mana nikotin menghasilkan sejumlah pengaruh pada otak. Pokok

pentingnya adalah pada alam kecandaunnya dimana ditemukan bahwa

nikotin akan mengaktifkan semacam jalan-jalan kecil hadiah yang disebut

“reward pathways/ circuits”-sirkuit-sirkuit otak yang mengatur otak

merasa keenakan, nikmat atau senang. Bahan kimia otak utama yang

terlibat dalam menengahi dorongan untuk menggunakan drugs adalah

neurotransmitter dopamine, dan penelitian telah menunjukkan bahwa

nikotin akan berpengaruh pada peningkatan kadar dopamine dalam

reward circuits. Reaksi ini sama halnya seperti yang terlihat pada

penyalahgunaan obat-obat terlarang (narkoba), dan mendasari adanya

sensasi kenikmatan yang di alami oleh banyak para perokok.

Farmakokinetik dari nikotin juga turut serta berpotensi meningkatkan

kesalahan pemakaian/penggunaan (abuse). Merokok cigarette (salah satu

produk tembakau/tobacco) menghasilkan penyebaran nikotin dengan

cepat ke dalam otak dengan kadar racun yang dapat mencapai tingkat

Page 14: Materi ROKOK

tertinggi dalam 10 detik setelah penghisapan. Akan tetapi, pengaruh akut

nikotin menghilang dalam beberapa menit, seraya perasaan-perasaan

mendapat ganjaran karena merasa nikmat (reward circuits), yang

menyebabkan para perokok terus-menerus merokok guna

mempertahankan pengaruh kenikmatan (drug’s pleasurable effects) dan

mencegah penghentian atau penarikan nikotin dari dalam tubuh (Nicotine

withdrawal). Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari kinetic zat

aktif dalam tubuh (invivo) dimulai dari absorpsi, distribusi, metabolisme,

dan ekskresi.

Gejala-gejala pada nicotine withdrawal antara lain mudah marah,

pendambaan/dorongan merokok yang kuat, menurunnnya kesadaran dan

perhatian, gangguan tidur dan peningkatan selera makan. Gejala-gejala

tersebut mungkin mulai terlihat dalam beberapa jam setelah rokok

terakhir, dengan cepat mendorong orang-orang yang teradiksi kembali

menggunakan produk tembakau. Gejala-gejala tersebut mencapai

puncaknya dalam beberapa hari pertama penghentian merokok dan

mungkin berkurang dalam beberapa minggu. Pada beberapa orang,

gejala-gejala Nicotine withdrawal bisa bertahan berbulan-bulan.

Sementara Nicotine withdrawal berkaitan dengan efek pharmacological

nikotin (efek pharmacological adalah pengaruh terapi dengan

mengunakan obat-obatan), banyak faktor-faktor perilaku bisa juga

mempengaruhi beratnya gejala-gejala pada Nicotine withdrawal. Pada

beberapa orang, perasaan, penciuman, dan penglihatan pada sebuah

rokok serta ritual/kebiasaan membeli, memegang, menyalakannya dan

menghisap rokok tersebut adalah semua hal yang berhubungan dengan

pengaruh kenikmatan (pleasurable effects) dari meorkok dan hal-hal

tersebut dapat membuat penarikan nikotin atau gejala

pendambaan/dorongan merokok menjadi lebih hebat atau berat.

Nikotin juga akan menekan pengeluaran insulin dari pankreas, yang

artinya bahwa para perokok selalu mengalami sedikit hiperglikemia

(hyperglycemic-kadar gula darah yang meningkat). Oleh banyak

pengguna tembakau melaporkan bahwa pengaruh nikotin biasanya

dikaitkan dengan pengaruh yang timbul atau munculnya belakangan

Page 15: Materi ROKOK

(decline in withdrawal effects ) daripada pengaruh yang langsung dari

nikotin (direct effects of nicotine).

Perjalanan Nikotin Penyebab Rasa Ketagihan

Nicotine yang dihisap masuk ke paru-paru

Menyebar ke aliran darah

Tiba di otak dalam waktu 10 detik sejak dihisap Nikotin sampai di otak

Menempel di reseptor otak yang bernama alfa 4 beta 2

Merangsang pelepasan transmiter saraf

Melepaskan dopamin

Efek fisiologis seperti rasa nikmat dan tenang.

Saat tidak merokok kadar dopamin lama kelamaan akan berkurang

Badan merasa tidak enak, tidak bisa konsentrasi

Mencari rokok lagi untuk dihisap

Taraf kecanduan

Akibat rokok jangka pendek

Meningkatkan noda kuning pada gigi dan jari

Lebih sering sakit tenggorokan

Iritasi mata

Menyebabkan napas yang tidak enak, bau badan

Memicu serangan asma

Page 16: Materi ROKOK

Menurunkan kemampuan mencium dan merasakerutan-kerutan

wajah muncul lebih cepat

Menyebabkan mual pusing lebih sering demam dan mudah

gugup

Akibat rokok jangka panjang

Kanker paru-paru, esofagus, pankreas, empedu, mulut,

tenggorokan, lidah dan kotak suara, payudara dan leher rahim

Penyakit jantung, penyakit peredaran darah dan stroke

Penyakit Paru-paru (batuk kronis menahun)

Penyakit gusi dan gigi

Kerusakan gigi dan gusi, serta karies pada perokok

Memicu penyakit gula dan memperburuk komplikasinya

Menyebabkan gangguan fungsi seksual (Impotensi)

Upaya Penanggulangan Bahaya Rokok

Kebiasan merokok memang sulit untuk dihentikan. Sudah

seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan

tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat. Usaha penerangan dan

penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, dapat pula dikaitkan

dengan usaha penanggulangan bahaya narkotika, usaha kesehatan

sekolah, dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya. Tokoh-

tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama,

guru, petugas kesehatan, artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya

menjadi teladan dengan tidak merokok. Profesi kesehatan, terutama para

dokter, berperan sangat penting dalam penyuluhan dan menjadi contoh

bagi masyarakat. Kebiasaan merokok pada dokter harus segera

dihentikan. Perlu pula pembatasan kesempatan merokok di tempat-

tempat umum, sekolah, kendaraan umum, tempat kerja, pengaturan dan

penertiban iklan promosi rokok, memasang peringatan kesehatan pada

bungkus rokok dan iklan rokok. Iklim tidak merokok harus diciptakan. Ini

harus dilaksanakan serempak oleh kita semua, yang menginginkan

tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang sehat dan makmur.

Page 17: Materi ROKOK

Adanya upaya prevensi dan motivasi untuk menghentikan perilaku

merokok penting untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan

menumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba

untuk merokok, akan membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh

oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau

kebiasaan keluarga/orangtua.

Suatu program kampanye anti merokok yang dilakukan dapat

dijadikan contoh dalam melakukan upaya pencegahan agar tidak

merokok, karena ternyata program tersebut membawa hasil yang

menggembirakan. Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara

membuat berbagai poster, film dan diskusi-diskusi tentang berbagai

aspek yang berhubungan dengan merokok. Lahan yang digunakan untuk

kampanye ini adalah sekolah-sekolah, televisi atau radio. Pesan-pesan

yang disampaikan meliputi:

a. Meskipun orangtua Anda merokok, Anda tidak perlu harus

meniru, karena Anda mempunyai akal yang dapat dipakai untuk

membuat keputusan sendiri.

b. Iklan-iklan merokok sebenarnya menjerumuskan orang.

Sebaiknya Anda mulai belajar untuk tidak terpengaruh oleh iklan

seperti itu.

c. Anda tidak harus ikut merokok hanya karena teman-teman Anda

merokok. Anda bisa menolak ajakan mereka untuk ikut merokok.

Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara

jangka pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung

tidak saja oleh diri sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain.

Bagi mereka yang susah untuk menghentikan kebiasaan merokok ini,

kadang – kadang akan mengalami frustasi, mudah tersinggung dan sulit

berkonsentrasi. Adanya jalan tengah untuk menyikapi hal ini

memungkinkan mereka boleh merokok tiga sampai lima batang sehari,

tetapi mereka harus sedapat mungkin mengendalikan faktor – faktor

risiko lainnya. Mereka bisa ditolong dengan mengunyah permen bila

dorongan untuk merokok timbul.

Page 18: Materi ROKOK

Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia.

Maksud utama dari Hari Bebas Tembakau ini adalah untuk mendorong

para perokok secara sukarela berhenti merokok sebagai langkah awal

untuk mengurangi atau berhenti sama sekali, menghimbau para penjual

rokok untuk secara sukarela tidak menjual rokok selama sehari sebagai

suatu tindakan demi kepentingan dan kebaikan umum, menghimbau

media massa terutama di negara – negara yang sedang bekembang untuk

tidak memuat atau menyebarluaskan iklan rokok selama sehari demi

kepentingan dan kebaikan umum juga.