28
BAB I PENDAHULUAN Pengertian Data dan Informasi Kata “data” berasal dari bahasa Yunani “datum” yang berarti fakta, dan di dalam kamus bahasa Inggris ditulis dengan “data”. Jadi, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi. Informasi adalah data yang mempunyai nilai (berarti) bagi penerimanya dan dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan. Dengan kata lain, data adalah bahan mentah informasi. Informasi yang diperoleh dari pengolahan data dapat dinilai berdasarkan sifatnya. Sifat informasi yang menentukan nilai informasi adalah : Kemudahan dalam perolehannya Sifat luas dan kelengkapannya Ketelitian (accuracy) Kecocokan dengan pengguna (relevancy) Ketepatan waktu Kejelasan 1

Materi Sistem Basis Data

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengertian sistem basis data

Citation preview

Page 1: Materi Sistem Basis Data

BAB I

PENDAHULUAN

Pengertian Data dan Informasi

Kata “data” berasal dari bahasa Yunani “datum” yang berarti fakta, dan di dalam

kamus bahasa Inggris ditulis dengan “data”. Jadi, data merupakan kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan

digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi. Informasi adalah data yang

mempunyai nilai (berarti) bagi penerimanya dan dapat digunakan untuk dasar

pengambilan keputusan. Dengan kata lain, data adalah bahan mentah informasi.

Informasi yang diperoleh dari pengolahan data dapat dinilai berdasarkan sifatnya.

Sifat informasi yang menentukan nilai informasi adalah :

Kemudahan dalam perolehannya

Sifat luas dan kelengkapannya

Ketelitian (accuracy)

Kecocokan dengan pengguna (relevancy)

Ketepatan waktu

Kejelasan

Fleksibilitas/keluwesannya

Tidak adanya prasangka

Dapat diukur

Pengertian Sistem Basis Data

Basis data atau juga disebut database, terdiri dari dua penggalan kata yaitu data dan

base, yang artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan

1

Page 2: Materi Sistem Basis Data

sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun

menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi.

Pengertian lain dari basis data (bahasa Inggris: database) adalah kumpulan informasi

yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa

menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data

tersebut.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan

dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta

yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan

obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada

banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data ini

dikenal sebagai model basis data atau model data.

Untuk mengelola dan memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam

berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem

Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management System

(DBMS). Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis Data

akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. Sistem Basis Data

adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan

komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data

operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan

informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan

keputusan.

Kriteria Basis Data

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa basis data (database )

mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :

Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

2

Page 3: Materi Sistem Basis Data

Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah

basis datanya.

Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Terdapat beberapa hal yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat memenuhi

kriteria sebagai suatu basis data, yaitu sebagai berikut :

Data Redudancy, yaitu penyimpanan item data yang sama lebih dari satu

lokasi fisik. Umumnya suatu data tertentu hanya disimpan pada satu file

tetapi dapat dihubungkan dengan data pada file yang lain. Kerangkapan data

perlu dihindari dalam penyusunan file database karena akan mengakibatkan

pemborosan penggunaan media penyimpan dan memungkinkan terjadinya

ketidak konsistenan data.

Data Inconsistency, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada area

yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama. Ketidak konsistenan

ini mungkin terjadi akibat kesalahan dalam pemasukan data (data entry),

yaitu proses meng-upate data, tetapi akibatnya muncul data yang tidak

konsisten.

Data Terisolasi, hal ini disebabkan oleh pemakian beberapa file basis data.

Program aplikasi yang digunakan tidak dapat mengakses file tertentu

dalam sistem basis data tersebut. Data terisolasi ini harus dihindari karena

akan mengakibatkan data atau informasi yang dihailkan kurang lrngkap atau

kurang akurat.

Security Problem, hal ini berhubungan dengan masalah keamanan data

dalam sistem basis data. Pada prinsipnya file basis data hanya boleh

digunakan oleh pemakai tertentu yang mempunyai wewenang untuk

mengaksesnya. Pembatasan ini dikendalikan secara intern dalam program

3

Page 4: Materi Sistem Basis Data

aplikasi yang digunakan. Teknik yang bisa digunakan adalah dengan

pemakaian password, baik pada awal proses maupun password berlapis yang

diberikan pada awal setiap proses. Sedangkan untuk melindungi data dari

kerusakan biasanya dapat dibuat back up data.

Integrity Problem, hal ini berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar

dapat melakukan kendali pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu

beroperasi dalam pengendalian yang penuh.

Alasan Menggunakan Sistem Basis Data

Ada beberapa alasan mengapa kita menggunakan sistem basis data :

Untuk mengatasi kerangkapan data (redundancy data).

Untuk menghindari terjadinya inkonsistensi data.

Untuk mengatasi kesulitan dalam mengakses data.

Untuk menyusun format yang standar dari sebuah data.

Untuk Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database

bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna

(multiuser).

Untuk melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa

diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan

login dan password terhadap masing-masing data.

Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view) abstraksi dari data.

Hal ini bertujuan menyederhanakan interaksi antara pengguna dengan

sistemnya dan database dapat mempresentasikan pandangan yang berbeda

kepada para pengguna, programmer dan administratornya.

Tujuan Pengembangan Sistem Basis Data

Tujuan pengembangan sistem basis data berhubungan erat dengan masalah-masalah

yang timbul dalam file basis data, antara lain sebagai berikut :

4

Page 5: Materi Sistem Basis Data

Fleksibelitas data ( data flexibility)

Fleksibilitas data dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam

menampilkan kembali data-data yang dipilih dan diperlukan dalam basis

data dan mempresentasikan dalam format-format yang berbeda. Fleksibilitas

akses merupakan salah satu dari bebrapa aspek penting yang harus dimiliki

sistem manajemen basis data (Data Base Management System/DBMS) agar

selalu tersedia data untuk berbagai macam keperluan. Untuk itu

diperlukan antar muka (interface) untuk memungkinkan terjadinya

komunikasi antara pemakai sistem. Interface harus didesain dalam bentuk

yang sederhana dan jelas sehingga memungkinkan para manajer atau

pemakai akhir (end user) yang awam terhadap komputer mampu

berinteraksi dan menggunakan sistem tersebut dengan mudah. Teknik yang

umum diterapkan adalah dengan menggunakan menu-menu (interaksi

pasif) atau memberikan jawaban atas pertanyaan aktif ( interaksi aktif)

yang ditampilkan dalam display.

Integritas Data (data Integrity)

Integritas data dimaksudkan sebagai sarana untuk selalu meyakinkan bahwa

nilai-nilai data dalam sistem basis data adalah benar, konsisten dan selalu

tersedia. Salah satu cara yang terbaik untuk meyakinkan integritas data

adalah meyakinkan bahwa nilai-nilai data adalah benar sejak masuk

pertama kali. Hal ini bisa ditempuh antara lain dengan membuat setting

secara seksama prosedur penangkapan data (data capture) yang dilakukan

secara manual, atau dengan membuat program untuk mengecek kebenaran

atau keabsahan nilai data pada saat dimasukkan dalam komputer ( data entry).

Keamanan Data (data security)

Keamanan data diperlukan untuk melindungi data terhadap akses yang

tidak legal oleh pihak-pihak yang tidak berwenang yang bermaksud

merugikan atau bahkan merusak data yang tersimpan dalam basis data.

Keamanan data merupakan aspek kritis dalam sistem basis data. Salah

5

Page 6: Materi Sistem Basis Data

satu cara dalam mengamankan data adalah dengan membuat recovery ,

yaitu proses penggunaan data cadangan untuk menciptakan / atau

menyusun kembali basis data yang mengalami kerusakan. Fasilitas

keamanan data yang lazim digunakan adalah password untuk individu-

individu pemakai yang hanya diijinkan mengakses data dalam tipe-tipe

data yang berbeda ( misalnya yang hanya khusus membaca, membaca dan

menulis) dan password untuk basis data, record data dan rincian data.

Independensi data (data Independence)

Independesi data atau ketidak tergantungan data terdiri dari dua dimensi

yaitu dimensi logis ( logical data independence) dan dimensi fisik (phyical

data independece). Yang dimaksud dengan independensi secara fisik

adalah bahwa cara-cara penyimpanan dan pengaksesan data dalam sistem

basis data dapat diubah tanpa membutuhkan perubahan dalam skema

logis. Sedangkan yang dimaksud dengan independensi secara logis adalah

bahwa perubahan-perubahan kebutuhan user terhadap data dapat berubah,

tetapi hal ini tidak mengakibatkan perubahan atau dampak pada pandangan

user terhadap basis data atau skema logisnya.

Minimalisasi Kerangkapan Data ( Reduced Data Redundancy)

Kerangkapan data dalam sistem basis data dapat menimbulkan beberapa

masalah dalam proses pengaksesan data. Kerangkapan data akan

mengakibatkan penggunaan media penyimpanan (storage) secara sia-sia,

waktu akses yang lebih lama dan akan menimbulkan masalah dalam

integritas data

Berbagi Data (Data Shareability)

Sistem basis data dikembangkan dengan maksud agar dapat digunakan oleh

pemakai-pemakai yang berbeda atau kelompok-kelompok pemakai yang

berbeda dalam menggunakan data yang sama. Hal ini penting karena data

dalam basis data akan digunakan oleh bebrapa pihak yang berbeda yang

berkepentingan terhadap data tersebut.

6

Page 7: Materi Sistem Basis Data

Relatabilitas Data (Data Relatability)

Yang dimaksud dengan relatabilitas adalah kemampuan untuk menetapkan

hubungan logis antara type-type record yang berbeda dalam file-file yang

berbeda. Hal ini merupakan hal yang penting, karena sebagian besar

informasi yang diperlukan akan disusun dari berbagai macam file dalam

sistem basis data yang masing-masing file mempunyai type record yang

berbeda.

Standarisasi Data (Data Standardization)

Standarisasi data menunjukkan definisi-definisi rinci data dalam batas

yang digunakan pada definisi nama secara rinci dan format penyimpanan

dalam basis data. Sebagian besar sistem manajemen basis data memberikan

fasilitas kamus (data dictionary) untuk mendefinisikan nama-nama rinci

data dan format dalam penyimpanannya.

Produktivitas Personal (Personnel Productifity)

Dengan adanya sistem manajemen basis data diharapkan mampu

meningkatkan produktivitas kerja setiap personal dalam beberapa hal.

Sehingga pemakai dapat membuat laporan-laporan yang lebih akurat.

Kekurangan Sistem Basis Data

Kekurangan Sistem Basis Data antara lain :

Lebih Mahal, Sistem basis data membutuhkan sumber daya yang tinggi,

terlebih untuk melakukan perawatan secara berkala.

Proses back up cukup memakan waktu, Sistem basis data mencakup

banyak file, sehingga jika dilakukan back up akan menghabiskan waktu.

Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi, Kesalahan

dalam mengakses bisa menyebabkan berbagai masalah, terutama oleh

sembarang pengguna.

7

Page 8: Materi Sistem Basis Data

Sistem lebih rumit, sehingga memerlukan tenaga special, Sistem basis

data sangat kompleks, tidak sembarang orang bisa menanganinya. Terutama

dengan berbagai macam resiko, sehingga hanya orang ahli yang hanya bisa

menanganinya.

Elemen-elemen Sistem Basis Data

Sistem basis data mempunyai beberapa elemen penyusun sistem. Elemen-elemen

pokok penyusun sistem basis data adalah :

Basis Data , elemen ini disebut juga sebagai koleksi data atau pustaka data

adalah sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang mempunyai

hubungan antar record, agregat data dan rinci data terhadap suatu obyek

tertentu.

Software, software yang digunakan dalam suatu basis data terdiri dari dua

macam, yaitu Data Base Management System (DBMS) dan Data Base

Applikation Software (DBAS). DBMS akan dibahas pada bagian terpisah

sedangkan DBAS dalam buku ajar ini tidak dibahas.

Hardware, hardware dalam suatu sistem basis data mempunyai komponen-

komponen utama yang berupa CPU (Central Processing Unit) dan Unit

penyimapanan (storage Unit). CPU mempunyai beberapa bagian penting,

yaitu unit aritmatika dan logika ( Aritmatic And Logic Unit atau ALU),

memori utama (main memory) dan unit pengendali (Control Unit). Storage

Unit merupakan suatu peralatan fisik yang digunakan sebagai media

penyimpanan data. Media penyimpanan yang umum digunakan adalah

magnetig disk (hard disk dan floppy disk). Sedangkan media penyimpanan

data cadangan (back up data) adalah magnetic tape.

Manusia (brainware), manusia merupakan elemen penting pada sistem

basis data. Tipe orang yang menggunakan sistem basis data adalah berbeda-

beda dan mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda pula. Seorang manajer

8

Page 9: Materi Sistem Basis Data

memerlukan informasi-informasi tersaring untuk membuat keputusan. Dan

personal Klarikal mempunyai tugas memasukkan data dari sumber dokumen

ke dalam sistem. Pelanggan memerlukan informasi dan laporan. Dengan

demikian suatu sistem basis data harus memberikan pemusatan perhatian pada

pemakai.

Model-model Data

Ada beberapa model data dalam suatu sistem basis data. Model data merupakan suatu

cara untuk menjelaskan bagaimana pemakai dapat melihat data secara logis.Berikut

penggolongan model-model data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Beberapa model data diatas adalah sebagai berikut :

Object based data model, merupakan himpunan data dalam prosedur atau

relasi yang menjelaskan hubungan logis antar data dalam suatu basis data

berdasarkan pada obyek datanya.

9

Entity Relationship

Model

Relational

model

Semantic

ModelBinary

model

Record based

Data model

Model Data

Data

Object based

Data model

Hirarchycal model

Frame memory

Unifying model

Physycal based

Data model

Page 10: Materi Sistem Basis Data

Entity relationship model, merupakan suatu model untuk menjelaskan

hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa

real world terdiri dari obyek-obyek dasar yang mempunyai hubungan /

relasi antara obyek-obyek tersebut.

Semantic Model, hampir mirip dengan relationship model dimana relasi

antar obyek tidak dinyatakan dengan simbol melainkan dengan kata-kata.

Record based data model

Relational model, menjelaskan tentang hubungan logik antar data

dalam basis data dengan memvisualisasikan ke dalam bentuk tabel yang

terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu.

Hierarchycal Model, model data hirarkis adalah model data paling tua

yang pernah diterapkan dalam suatu DBMS. Model ini mengikuti pola

hirarki pada suatu organisasi atau pada suatu keluarga, dimana terdapat

rekaman data yang berfungsi sebagai “bapak” (parent-record) ada yang

berfungsi sebagai “anak” (child-record), atau sebagai “pimpinan’ dan

“anak-buah”. Dalam model ini seorang “bapak” bisa memiliki lebih dari

satu “anak” tetapi seorang “anak” hanya boleh memiliki satu “bapak”.

Network Model, seperti halnya pada hirarki model, net work model

dideskripsikan ke dalam struktur parent dan child, tetapi sebuah child

dalam model ini dapat mempunyai lebih dari satu parent.

Physichal based data model, model ini digunakan untuk menjelaskan pada

pemakai tentang bagaimana data-data dalam basis data disimpan dalam media

penyimpanan yang digunakan secara fisik. Model ini lebih berorientasi pada

mesin.

BAB II

LANDASAN TEORI

10

Page 11: Materi Sistem Basis Data

Dalam makalah ini penulis akan membahas lebih lanjut tentang salah satu dari model

data tersebut. Yang akan dibahas adalah model hirarkis ( Hierarchycal Model ).

Pengertian Model Data Hirarkis

Model Data Hirarkis ini menjelaskan tentang hubungan logik antar data dalam basis

data dalam bentuk hubungan bertingkat (hierarchy). Elemen-elemen penyusunnya

disebut sebagai node yang berupa rincian data, agregat data, atau record. Level

paling tinggi dalam suatu hirarki harus hanya terdapat satu node, dan disebut sebagai

root. Suatu node pada level yang lebih rendah hanya diijinkan mempunyai satu relasi

dengan node pada tingkat yang lebih tinggi, yang disebut sebagai parent.

Kebalikannya parent dapat mempunyai lebih dari satu child, yaitu node-node yang

mempunayi level lebih rendah dan dihubungkan dengan parent. Contoh hubungan

logik antar data yang ditunjukkan hierarchycal model dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

Istilah-istilah yang digunakan dalam model hirarki adalah sebagai berikut :

Node : rincian data, record.

Parent : node yang terhubung ke node pada level yang dibawahnya

Child : node yang dibawahi oleh node parent

11

Jurusan Manajemen

001

Joko

002

Roni

003

Tini

MK 1

Wirausaha

MK 4

Skripsi

MK 3

Manajemen

MK 2

Perpajakan

MK 3

Manajemen

MK 1

Wirausaha

MK 2

Perpajakan

Page 12: Materi Sistem Basis Data

Root : node parent yang tidak memiliki parent

Leaves : node yang tidak memiliki child

Struktur Dasar Basis Data Hierarki

Terdapat beberapa struktur dasar basis data hierarki,yaitu sebagai berikut :

Kumpulan record-record yang secara logika terorganisir seperti struktur

pohon dari atas ke bawah (berbentuk hirarki). Model ini banyak digunakan

pada saat awal komputer database mainframe. Sistem ini banyak digunakan

pada tahun 50-an dan 60-an, yang banyak digunakan oleh bank dan lembaga

asuransi pada masa itu.

Lapisan paling atas bertindak sebagai induk atau root dari segmen yang tepat

berada di bawahnya dan lapisan bawah tidak bisa memiliki lebih dari satu

root.

Segmen yang berada di bawah dari suatu segmen lainnya merupakan anak

dari segmen yang ada di atasnya.

Struktur pohon mewakili urutan hierarki dari media penyimpan pada

komputer.

Bentuk Pohon

Bentuk pohon dapat memiliki 3 (tiga) kemungkinan, yaitu (Sutanta, 2004) :

Pohon tidak seimbang (Unbalanced Tree), yaitu jika node-node dalam

pohon mempunyai jumlah cabang yang berbeda-beda.

Pohon setimbang (Balanced Tree), yaitu jika setiap node seluruh level

kecuali level (kecuali leaves) mempunyai jumlah cabang yang sama.

Pohon biner (Binary Tree), yaitu jika setiap node pada seluruh level dalam

pohon (kecuali leaves) mempunyai dua cabang.

Penyimpanan Data

12

Page 13: Materi Sistem Basis Data

Terdapat beberapa macam penyimpanan data yaitu sebagai berikut :

Primary Storage(Penyimpan Primer)

Primary storage dibatasi oleh 2 faktor, yaitu Harga memori primer dan

Masalah teknis dalam pengembangan memori utama yang sangat besar.

Ciri-Ciri Primary Storage (Penyimpan Primer),yaitu sebagai berikut :

Kecepatan akses yang lebih tinggi

Kapasitas terbatas/kecil

Dapat diakses langsung oleh CPU

Harga relatif mahal

Memory utama

Volatille storage

Secondary Storage (Penyimpan Sekunder)

Kegunaan utama penyimpan sekunder untuk penyimpan program untuk

penggunaan masa datang dan Penyimpan informasi dalam bentuk file.

Ciri-Ciri Secondary Storage (Penyimpan Sekunder),yaitu sebagai berikut :

Tidak dapat diakses langsung oleh CPU ( Harus dicopy dahulu

kebuffer memory)

Kecepatan akses lebih rendah

Harga relatif murah

Kapasitas besar

Non volatille storage

Secara umum, media penyimpanan sekunder dibagi atas 2 jenis, yaitu sebagai

berikut :

Serial (Sequential) Access Storage Device (SASD), Media

penyimpan untuk mengisikan record yang diatur dalam susunan

tertentu. Data pertama harus diproses pertama kali, data kedua

diproses kedua kali, dst. Contoh : Magnetic Tape, Punched Card,

Punched Paper Tape.

13

Page 14: Materi Sistem Basis Data

Direct (langsung) Access Storage Device (DASD), Mekanisme baca

atau tulis yang diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara

urut. Komputer mikro memiliki disk drive dan hard disk. Contoh :

Magnetic Disk, Floppy Disk, Mass Storage.

Data yang disimpan di suatu media penyimpanan juga perlu diorganisasikan agar

sesuai dengan teknik atau cara pengolahan data yang akan dilakukannya kemudian.

Ada 4 teknik dasar pengorganisasian data, yaitu sebagai berikut :

Sequential (Berurutan), record pertama yang dmasukkan akan menempati

posisi pertama di media penyimpanannya, dan seterusnya. Contohnya

sederhananya adalah kaset.

Relative, dapat memproses record yang mana saja secara langsung tanpa

harus melalui (membaca) record-record yang lainnya. Contoh sederhananya

Compac Disk.

Index Sequential, dapat digambarkan sebagai meyusun kata dalam sebuah

kamus. Kita dapat mencari kata dalam kamus secara sequential maupun

dengan memanfaatkan indeksnya.

Multi key, mengakses data dengan menggunakan banyak atribut kunci (key

field). Pengorganisasian ini hampir sama dengan organisasi file relatif,

bedanya, pengorganisasian relatif hanya memiliki sebuah key field, sedang

organisasi ini memiliki lebih dari satu key field.

Pemrosesan Data

Pemrosesan data adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi

informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer

sehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai

nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka

istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi. Kedua istilah ini

14

Page 15: Materi Sistem Basis Data

mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi

data mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem informasi

memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk

keluaran.

Pemrosesan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Pemrosesan Batch (Batch Processing)

Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun

data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-

kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu,

serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut.

Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut

akan langsung diproses.

Contoh dari penggunaan batch processing adalah e-mail dan transaksi batch

processing. Dalam suatu sistem batch processing, transaksi secara individual

dientri melalui peralatan terminal, dilakukan validasi tertentu, dan

ditambahkan ke transaction file yang berisi transaksi lain, dan kemudian

dientri ke dalam sistem secara periodik. Di waktu kemudian, selama siklus

pengolahan berikutnya, transaction file dapat divalidasi lebih lanjut dan

kemudian digunakan untuk meng-up date master file yang berkaitan.

Pemrosesan On-Line (Online Processing), Pengolahan transaksi satu per

satu, kadang saat terjadinya transaksi, karena pengolahan on-line berorientasi

transaksi.

Salah satu contoh penggunaan online processing adalah transaksi online (E-

commerce, Ebay, Internet Banking, Reservation Ticket, Pendaftaran Online,

dll). Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara individual dientri

melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update

15

Page 16: Materi Sistem Basis Data

dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia segera

untuk permintaan keterangan atau laporan.

Sistem Real Time (Real Time System), Sistem yang mengendalikan sistem

fisik, dimana sistem ini mengharuskan komputer berespon cepat pada sistem

fisik.

Kelebihan Model Data Hirarki

Kelebihan dari model data hirarki adalah sebagai berikut :

Data dengan cepat dilakukan retrieve

Integritas data mudah dilakukan pengaturan

Sangat mudah dalam penyusunan definisi struktur database

Kelemahan Model Data Hirarki

Kelemahan dari model data hirarki adalah sebagai berikut :

Tidak dapat menggambarkan hubungan antar data selain jenis kerelasian 1- ke

–n

Sering terjadinya redudansi (berulangnya) data

Penambahan child tabel tidak bisa dilakukan jika tidak terhubung dengan

parent table

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat setelah memperlajari mesin pencari, yaitu sebagai berikut :

16

Page 17: Materi Sistem Basis Data

Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi

secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data

yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara

logis, sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan memanggil

query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan

dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau

juga disebut Database Management System (DBMS).

Model basis data hirarki dirancang dengan hubungan yang terstruktur

sehingga memungkinkan dan mempermudah akses terhadap suatu data,

memiliki kemampuan untuk menemukan dan memelihara relasi antar

kelompok data.

Saran

Setelah memperlajari mesin pencari, Penulis menyarankan :

Dapat memahami bahwa terdapat elemen-elemen yang dibutuhkan dalam

membuat basis data berserta kriteria basis data tersebut.

Dapat memahami bahwa terdapat berbagai macam model data, berserta

kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada model data tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data.html

http://www.scribd.com/doc/9696280/Lingkungan-Database.html

17

Page 18: Materi Sistem Basis Data

http://joywahidin.wordpress.com/2012/11/08/bab-6-database/

http://syarifz.blogspot.com/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/12/konsep-data-mencangkup-hierarki-data-

penyimpanan-dan-pengaksesan-data-pemrosesan-data-peranan-database-dan-cbms/

http://www.sentra-ilmu.co.cc/2010/04/sistem-basis-data-istilah-istilah-dalam.html

http://rivanyvanta.blogspot.com/2012/01/hirarki-data.html

http://dikadinus.blogspot.com/2012/03/jenis-model-data.html

http://cpp01.blogspot.com/

http://alfarisy89.wordpress.com/2010/07/24/arsitektur-basis-data.html

http://teknik-informatika.com/sistem-manajemen-basis-data.html

18