42
INFORMASI UMUM Spesifikasi Kendaraan Dimensi Kendaraan Panjang Keseluruhan ( Overall Length ) Adalah Panjang kendaraan termasuk bumper pelindung , bila terpasang Lebar ( Overall Width ) Lebar kendaraan termasuk bumper , molding , tonjolan dan lain-lain : diukur dari sisi luar Tinggi ( Overall Height ) Tinggi kendaraan diukur dalam kondisi tanpa beban Jarak Sumbu ( Wheelbase ) Jarak antara garis tengah axle depan dengan axle belakang Jarak Pijak ( Tread ) Jarak antara garis tengah ban kanan dan ban kiri , biasanya tread roda depan dan belakang berbeda Berat Kosong ( Curb Weight ) Berat kendaraan kosong tanpa beban atau pengemudi tetapi termasuk sejumlah maksimum bahan bakar , pendingin dan perlengkapan standard termasuk ban serep dan alat-alat .

Material in Ms.word

Embed Size (px)

Citation preview

INFORMASI UMUM

Spesifikasi Kendaraan

Dimensi Kendaraan Panjang Keseluruhan ( Overall Length )

Adalah Panjang kendaraan termasuk bumper pelindung , bila terpasang Lebar ( Overall Width )

Lebar kendaraan termasuk bumper , molding , tonjolan dan lain-lain : diukur dari sisi luar

Tinggi ( Overall Height )Tinggi kendaraan diukur dalam kondisi tanpa beban

Jarak Sumbu ( Wheelbase )Jarak antara garis tengah axle depan dengan axle belakang

Jarak Pijak ( Tread )Jarak antara garis tengah ban kanan dan ban kiri , biasanya tread roda depan dan belakang berbeda

Berat Kosong ( Curb Weight )Berat kendaraan kosong tanpa beban atau pengemudi tetapi termasuk sejumlah maksimum bahan bakar , pendingin dan perlengkapan standard termasuk ban serep dan alat-alat .

Mesin

Tipe Mesin Berdasarkan jumlah Silinder yang digunakan , maka mesin dibagi menjadi :

1 Silinder * 2 Silinder 3 Silinder * 4 Silinder 6 Silinder * 8 Silinder

Berdasarkan Susunan Silinder , maka mesin dibagi menjadi : Tipe In Line ( Segaris )

Silinder-silindernya disusun dalam satu baris , contoh Kijang , Taruna , Panther , P 306 , Corolla , Soluna

Tipe VBlok silinder berbentuk V ( V- Shape ) , contoh Camry , Lexus Land Cruiser dll

Tipe Horizontal berlawanan Silinder-silinder disusun horizontal dan berlawanan satu dengan yang lain .Susunan seperti ini dapat mengukur tinggi mesin , untuk merk keluaran Astra belum ada

Berdasarkan Mekanisme penggerak katupnya, maka mesin dibagi menjadi beberapa tipe yaitu :

Type Over Head Valve ( OHV )Dimana penempatan camshaft-nya/penggerak katupnya berada di blok silinder, dengan dibantu dengan valve lifter dan push rod serta rocker arm , digunakan untuk kijang bensin , Dyna , Elf , Panther ,dll

Type Single Over Head Camshaft ( SOHC )Dimana Camshaft ditempatkan diatas kepala silinder ( Cylinder Head ) dan camshaft langsung menggerakkan rocker arm , digunakan untuk kendaraan Starlet , Feroza , Taruna , Kijang Diesel

Type Double Over Head Camshaft ( DOHC )Dua Camshaft ditempatkan pada kepala silinder satu untuk menggerakkan katup masuk dan satu untuk menggerakkan katup buang , Camshaft langsung menggerakkan katup tanpa menggunakan rocker arm , digunakan untuk kendaraan Corolla , Camry , Peugeot 406 dll

Berdasarkan Jumlah Katupnya, maka dibagi : 2 katup satu silinder

Contoh Kijang , Feroza , Taruna , Panther dll 3 katup satu silinder

Contoh Starlet 4 katup satu silinder

Contoh Corolla , Corona , P 406 dll

Isi Silinder ( Displacement )Yaitu volume langkah dimana posisi piston dari Titik Mati Atas ke Titik Mati Bawah , untuk mesin yang silindernya lebih dari satu , maka total isi silinder tinggal mengalikan jumlah silinder yang ada .Dan satuan yang sering digunakan CC

Berdasarkan Lubang Silinder dan Langkah Piston , maka dibagi menjadi : Long Stroke Engine

Mesin yang langkah pistonnya lebih panjang daripada diameter silinderContoh : Diameter x Langkah = 76.0 x 77.0 ( mm )Mengutamakan momen puntir yang dihasilkan dari pada kecepatan

Square EngineMesin yang langkah pistonnya sama dengan diameter silinderContoh : Diameter x Langkah = 80,2 x 80.2 ( mm )Antara kecepatan dan momen sama-sama diutamakan

Short Stroke ( Over-Square ) EngineMesin yang langkah pistonnya lebih pendek daripada diameter silinderContoh : Diameter x Langkah = 78.7 x 77.0 ( mm )Mengutamakan kecepatan dari pada momen

Daya Maksimum ( Maximum Horsepower )Adalah rata-rata kerja yang dilakukan dalam satu waktu Satuannya kilowatt ( KW ) atau HP ( Horsepower ) /PS ( German Horse Power )

Torsi Maksimum ( Maximum Torque )

Adalah nilai yang menunjukkan gaya putar atau twisting force pada output mesin ( poros engkol )Satuan Newton Meter ( N-M ) atau Kgm

Perbedaan Mesin Bensin dengan Karburator & EFI Serta Mesin Diesel Sistem Karburator

Untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke ruang mesin menggunakan system pengabutan pada karburator untuk mengatur jumlah bahan bakar yang disalurkan keruang bakar , supaya bahan bakar mudah terbakar

Sistem Injeksi Elektronik ( Electronic Fuel Injection )Menentukan jumlah bahan bakar yang optimal ( tepat ) disesuaikan dengan jumlah dan temperatur udara masuk , kecepatan mesin , temperatur air pendingin , posisi katup throttle , pengembunan oxygen didalam exhaust pipe dll .Yang mana signal dari masing-masing sensor tersebut dikirimkan ke Electronic Control Unit ( ECU )

Sistem DieselUntuk mensuply bahan bakar keruang mesin menggunakan tekanan yang tinggi dengan cara menaikkan tekanan bahan bakar di pompa injeksi , sehingga akan terjadi pengabutan di nozzle yang mengakibatkan mudah terbakar .

Pemindah DayaYaitu sejumlah mekanisme yang memindahkan tenaga yang dihasilkan

mesin untuk menggerakkan roda-roda kendaraan 1. Mesin Depan Penggerak Belakang ( Front Engine Rear Drive )2. Mesin Depan Penggerak Depan ( Front Engine Front Drive )3. Mesin Tengah Penggerak Belakang ( Medium Engine Rear Drive )

4. Penggerak 4 Roda ( Full-Time 4WD ) Komponen-komponen pada Pemindah Daya

1. Mesin Depan Penggerak Belakanga. Koplingb. Transmisic. Propeller Shaftd. Differentiale. Rear Axle Shaft

2. Mesin Depan Penggerak Depana . Koplingb . Transaxle

c . Differentiald. Drive Shafte. Front Axle

3. Mesin Tengah Penggerak Belakanga. Koplingb. Transaxlec. Differentiald. Drive Shafte. Rear Axle

4. Tipe 4 WD ( Full-Time 4WD )a. Koplingb. Transaxle/Transmissionc. Front Differentiald. Transfere. Drive Shaft Frontf. Front Axleg. Propeller Shafth. Rear Differentiali. Rear Axle Shaft

Kopling

Fungsi : Menghubungkan atau melepaskan tenaga dari mesin ke transmisi melalui pedal kopling selama perkaitan roda gigi

Mekanisme penggerak kopling dibagi menjadi 2 menurut cara bekerjanya yaitu : Type kopling mekanisme menggunakan kabel Type kopling hidraulis

Transmission /TransaxleFungsi :

1. Menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk saat start dan berjalan ditempat yang mendaki

2. Menggerakkan roda-roda pada kecepatan tinggi selama pengendaraan kecepatan tinggi

3. Menggerakkan roda-roda pada arah berlawanan untuk mundur4. memposisikan kendaraan pada kondisi netral

Type Transmisi1. Transmisi Manual2. Transmisi Otomatis

a. Full Control Hydraulicb. Electronic Controlled Transmission ( ECT )

Keuntungan transmisi otomatis dibandingkan dengan transmisi manual adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi kelelahan pengemudi dengan meniadakan pengoperasian pedal kopling dan perpindahan gigi.

2. Perpindahan gigi yang terjadi secara otomatis dan lembut pada kecepatan yang sesuai dengan kondisi pengemudian , dengan demikian akan

membebaskan pengemudi dari teknik pengendaraan yang menyulitkan seperti pengoperasian kopling.

3. Mencegah mesin dan pemindah tenaga dibebani beban yang berlebihan karena semuanya dihubungkan secara hidrolis ( melalui torque converter ) yang bukan mekanik .

Perhitungan Gear Ratio pada transmisi/transaxlePerbandingan Roda Gigi = Jumlah gigi dari roda gigi yang digerakkan

Jumlah gigi dari roda gigi yang menggerakkan

Propeller dan Universal jointFungsi : untuk memindahkan tenaga dari trasmisi ke differential dan untuk meredam perubahan sudut dan melembutkan perpindahan tenaga dari transmisi ke differential .

Differential Fungsi :

1. Untuk memperbesar momen untuk menggerakkan kendaraan2. Untuk menghasilkan kecepatan putaran roda sebelah dalam berbeda

dengan kecepatan putaran roda sebelah luar pada saat kendaraan berganti arah ( belok ) sehingga roda tidak akan slip

Ada yang dilengkapi dengan Limited-Slip Differential ( LSD ) berfungsi untuk kendaraan yang berada dijalan Lumpur atau membelok tajam salah satu rodanya cenderung slip karena sulit untuk memindahkan momen gerak . LSD dapat membuat fungsi differential menjadi normal sehingga sejumlah momen gerak dapat diteruskan ke roda dengan pencengkeraman jalan yang lebih baik .

Perhitungan Gear ratio ( Final Gear ratio )

Perbandingan Roda Gigi = Jumlah gigi dari ring gear

Jumlah gigi Drive Pinion

Drive Shaft/ Rear Axle Shaft

Fungsi : untuk memindahkan tenaga dari gigi differential ke roda-roda penggerak

Suspension SystemFungsi :

1. Selama kendaraan berjalan , kendaraan secara bersama-sama dengan roda , menyerap getaran , oskilasi dan kejutan dari permukaan jalan , hal ini untuk melindungi penumpang atau barang agar aman , serta menambah kenyamanan dan stabilitas .

2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda

3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda .

Komponen utama system suspensi :1. Pegas2. Shockabsorber3. Suspension arm4. Ball Joint5. Bushing karet6. Strut bar

7. Stabilizer bar8. Lateral Control rod9. Control arm10.Bumper

Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua tipe :

Suspensi RigidPada suspensi tipe rigid , roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle tunggal

Suspensi model bebas Pada suspensi model bebas (independen suspension ) , masing-masing pada roda kiri dan kanan bergerak bebas ( Independen ).

Suspensi DepanPerbedaan suspensi depan dan belakang disebabkan roda depan dapat membelok .Type suspensi yang digunakan pada suspensi depan :

a. Type Macpherson StrutSuspensi ini banyak yang digunakan pada roda depan mobil ukuran kecil dan medium .Kostruksi : Low arm , strut bar , stabilizer bar dan strut assembly

b. Type Macpherson Strut dengan lower arm berbentuk LSuspensi ini banyak digunakan pada kendaraan yang mesinnya didepan dan penggeraknya roda depan .Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah depan belakang sehingga tidak perlu menggunakan strut bar

c. Type Double Wishbone dengan pegas coilSuspensi ini banyak digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck kecil

d. Type Double Wishbone dengan batang torsiBanyak digunakan pada truck kecil yang menggunakan suspensi batang torsi

e. Type pegas daun parallelDigunakan pada roda depan truck , bus dan lain-lain

Type Suspensi yang digunakan pada suspensi belakanga. Type pegas daun parallel

Digunakan pada suspensi belakang kendaraan komersial

b. Type 4-linkBiasanya suspensi ini menggunakan pegas coil.

c. Type Semi-Trailing Arm

Ini adalah system suspensi yang dirancang untuk meningkatkan kekakuan ( rigidity ) dengan memperhatikan beban dari samping da memperkecil perubahan aligment ( toe-in , tread , dan chamber ) yang terjadi pada saat roda bergerak keatas dan ke bawah. Banyak digunakan pada kendaraan penumpang.

d. Type Double WishboneDigunakan pada roda belakang mobil penumpang yang penggeraknya pada roda belakang ( rear wheel drive )

e. Strut Dual-linkDigunakan pada roda belakang mobil yang mesinnya didepan dan penggerak roda depan .

f. Type Trailing Arm dengan Twist BeamDigunakan pada roda belakang mobil kecil dengan penggerak roda depan

Steering SystemFungsi :Untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan

Bagian utama system kemudi1. Steering column2. Steering gear3. Steering linkage

Mekanisme kontrol kemudi yang terdapat pada steering column :1. Mekanisme steering lock untuk mengunci main shaft

2. Mekanisme tilt steering untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertical roda kemudi

3. Telescopic Steering untuk mengatur panjang main shaft , agar diperoleh posisi yang sesuai dengan pengemudi inginkan .

Steering gear Fungsi :

1. Untuk mengarahkan roda depan2. sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi

ringan

Untuk itu diperlukan perbadingan gigi reduksi yang disebut juga perbandingan steering gear antara 18 – 20 : 1 . Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan semakin ringan tetapi juga putarannya akan bertambah banyak , untuk sudut belok yang sama .

Beberapa tipe steering gear yang banyak digunakan saat ini :1. Recirculating ball ,untuk mobil penumpang ukuran sedang sampai besar

dan mobil komersial2. Rack & Pinion , untuk mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang

Perbandingan Steering Gear :Type recirculating = Jumlah putaran roda kemudi ( derajat )

Jumlah gerakan pitman arm ( derajat )

Type Rack & Pinion = Jumlah putaran roda kemudi ( derajat )Besarnya sudut belok roda depan ( derajat )

Steering system dibagi menjadi 2 macam :1. Steering konvensional2. Power steering

Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi usaha pengemudian pada saat kendaraan bergerak pada putaran rendah , dan menyesuaikannya pada tingkat tertentu bila kendaraan bergerak , mulai kecepatan medium , sampai kecepatan tinggi .

Brake SistemFungsi :

1. Untuk mengurangi kecepatan ( memperlambat ) dan menghentikan jalannya kendaraan

2. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun .

Tipe Rem

Rem yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaanya :

Rem kaki ( Foot brake ) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan

Rem parkir ( Parking brake ) digunakan terutama untuk memarkir kendaraan .

Rem tambahan ( auxiliary brake ) digunakan pada kombinasi rem biasa ( kaki ) yang digunakan pada truck diesel dan kendaraan baru dan kendaraan berat Yang lebih dikenal dengan “ Exhaust Brake “.

Anti-lock Brake SystemDiciptakan untuk mengontrol roda-roda depan agar kendaraan tidak

berputar (slip) serta menjaga pengendalian kemudi dengan baik dan untuk mencegah terkuncinya roda-roda belakang selama pengereman tiba-tiba .

Rem TromolPada tipe ini , kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem

yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama dengan roda .Komponen rem tromol terutama terdiri dari :

1. Backing plate2. Silinder roda ( wheel cylinder )3. Sepatu rem dan kanvas ( Brake shoe and lining )4. Tromol rem ( Brake drum )

Tipe Rem Tromol1. Tipe Leading dan Trailing

Leading shoe lebih cepat aus dibandingkan dengan trailing shoe , bila rem sering digunakan dalam putaran gerak maju .Digunakan pada rem belakang kendaraan penumpang dan kendaraan kecil jenis komersial .

2. Tipe Two-LeadingAda 2 tipe yaitu

a. Single action , mempunyai 2 silinder roda dan masing-masing silinder mempunyai 1 piston pada tiap sisinya. Digunakan pada rem depan kendaraan penumpang dan niaga

b. Double action , mempunyai 2 silinder roda dan tiap silindernya mempunyai 2 piston .Digunakan pada rem belakang kendaraan niaga

3. Tipe Uni-ServoMempunyai silinder roda tunggal dengan satu piston saja , dan penyetelannya berhubungan dengan kedua sepatunya .

Kelemahannya menghasilkan daya pengereman yang kecil karena saat berputar kearah berlawanan , maka kedua sepatu sepatu berfungsi sebagai trailing shoe .

4. Tipe Duo-ServoMerupakan penyempurnaan dari Uni-Servo yang mempunyai dua piston pada setiap silinder rodanya.Digunakan pada rem belakang kendaraan niaga

Rem CakramRem cakram ( disc brake ) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat

dari besi tuang ( disc rotor ) yang berputar dengan roda dan bahan gesek ( dalam hal ini disc pad yang mendorong dan menjepit cakram . Daya pengereman antara disc pad dan cakram ( disc )Dan tipe rem cakram mempunyai daya pengereman lebih bagus dari pada tipe tromol :

1. Tipe cakram tidak memerlukan penyetelan2. Pada saat kena air pengereman masih bagus karena air yang ada di

piringan akan terlontar keluar dengan adanya gaya sentrifugal

BanFungsi ban :

1. Ban menopang seluruh berat kendaraan2. Ban bersentuhan langsung langsung dengan permukaan jalan dan

memindahkan gerakan dan daya pengereman ke jalan , dengan demikian mengontrol gerak awal, percepatan , perlambatan , pengereman dan belokan

3. Menyerap kejutan yang diterima dari permukaan jalan yang tidak rata .

Tipe BanMenurut konstruksi dibedakan menurut carcassnya, dan ban dapat

digolongkan menjadi :1. Ban Bias ( Bias-ply tire )

Carcass untuk ban bias disusun dari lapisan-lapisan benang yang membentuk sudut 300 - 400 terhadap garis tengah ban .

2. Ban RadialCarcass ban terdiri dari lapisan benang yang tegak lurus dengan garis tengah banKeuntungan ban radial dibandingkan ban bias :

a. Sangat fleksibel pada arah radial , tetapi kurang tahan terhadap beban memanjang ke sekeliling roda ,untuk itu dilengkapi dengan belt yang terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet.

b. Menghasilkan kemampuan membelok dan kemampuan kecepatan tinggi yang baik serta tahanan gelinding yang rendah .

c. Memiliki daya tahan aus yang tinggi

Ban biasa dan ban tubeless1. Ban biasa dengan ban dalam

Ban biasa didalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban . Katup atau pentil ( air valve ) yang menonjol keluar melalui lubang pada pelek menjadi satu dengan ban dalam .Kerugiannya akan segera kemps apabila tertusuk benda tajam .

2. Ban TubelessBan tubeless tanpa menggunakan ban dalam . Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban , yaitu lapisan karet yang kedap udara . Karena ban tubeless tidak menggunakan ban dalam , maka pentil ( air valve ) langsung dipasang pada pelek.Keuntungan ban tubeless bila ban tertusuk paku atau benda tajam lainnya , tidak menjadi kemps sekaligus karena lapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri.

Sistem Kode Spesifikasi Ban Ban Bias

6.45 S 14 40R 1 2 3 4

Ban Radial195 / 70 H R 14 1 5 2 6 3

Sistem kode ban ISO ( International Standardization Organization )195 / 70 R 14 86 H 1 5 6 3 7 2

Keterangan :1. Lebar ban dalam inchi ( ban bias ) atau millimeter ( ban radial )2. Kecepatan maksimum yang diizinkan3. Diameter pelek dalam inchi

4. Kapasitas maksimum membawa beban dalam satuan ply rating ( kekuatan ban A 4 PR sama dengan kekuatan ban yang menggunakan 4 lapis benang katun )

5. Aspect ratio ( tinggi/lebar ban ) dalam persen6. Ban Radial7. Kapasitas mengangkut beban ( load indeks )

Kode kecepatan maksimum yang diizinkan

Kode Kecepatan( km/jam )

Kode Kecepatan( km/jam )

K 110 R 170L 120 S 180M 130 T 190N 140 U 200P 150 H 210Q 160 V 210 atau lebih

Pelek RodaTipe Pelek Roda

Menurut metode pembuatan dan bahannya ada dua type yang umum digunakan sekarang , yaitu :

Pelek Baja PressPelek tipe ini terdiri dari rim yang dilas ke disc . Disc dibuat dari lembaran baja yang dipress. Konstruksi seperti ini mudah untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak . Pada umumnya mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan kualitasnya merata .

Pelek dari Bahan Campuran Besi TuangPelek ini terbuat dari bahan campuran terutama dari aluminium atau magnesium . Pada umumnya digunakan untuk mengurangi berat dan menambah penampilan kendaraan .

Sistem Kode Spesifikasi PelekUntuk ukuran pelek tercetak pada permukaan pelek itu sendiri , biasanya

meliputi lebar , bentuk dan diameter pelek .

4 ½ - J x 13 1 2 3

5.50 F x 15 SDC 1 2 3 4

Keterangan :1. Lebar Pelek ( dalam inchi )2. Bentuk flens pelek

3. Diameter pelek ( dalam inchi )4. Tipe rim