Upload
trisfo
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RESUME JURNALNOJUDULNAMATUJUANHASILMETODESAMPELINSTRUMENTSTATISTIK
1Faktor-faktor risiko hipertensi grade II pada masyarakat (Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar)
Aris SugihartoMemperoleh informasi besar risiko faktor yang melekat atau tidak dapat
diubah (faktor demografi dan riwayat keluarga) dan faktor risiko yang
dapat diubah (pola hidup dan status kesehatan) sebagai faktor risiko
hipertensi.Faktor-faktor yang terbukti sebagai faktor risiko hipertensi
adalah umur, riwayat keluarga, konsumsi asin, sering konsumsi lemak
jenuh, penggunaan jelantah, tidak biasa olah raga, olah raga tidak ideal,
obesitas dan penggunaan pil KB 12 tahun berturut-turut. Faktor-faktor
yang tidak terbukti sebagai faktor risiko hipertensi adalah jenis kelamin
perempuan, kebiasaan merokok, kebiasaan mengkonsumsi minuman
beralkohol dan stres kejiwaan.
Jenis penelitian merupakan penelitian observasional dengan
rancangan studi kasus kontrol.Jumlah responden 310 sampel, terdiri dari
155 kasus dan 155 kontrol. Sampel diambil secara proportional random
sampling dari kasus maupun kontrol pada penelitian sebelumnyaKuisioner dikembangkan sendiriuji chi square
2Hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada mahasiswa di lingkup kesehatan Universitas Hasanuddin A. Syahri Ainun MS, Dian Sidik Arsyad, RismayantiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada mahasiswa di lingkup kesehatan (FK, FKG, FKM, Farmasi) angkatan 2010-2012Hasil penelitian diperoleh variabel yang berhubungan dengan hipertensi adalah perilaku merokok (p=0,000), kebiasaan olahraga (p=0,028), konsumsi kopi (p=0,000), dan konsumsi alkohol (p=0,002). Variabel yang tidak berhubungan dengan hipertensi adalah stres (p=0,089). Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan perilaku merokok, kebiasaan olahraga, konsumsi kopi, konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi pada mahasiswa Universitas Hasanuddin.
observasional dengan desain penelitian cross sectional studyCara penarikan sampel menggunakan proportional random sampling dengan besar sampel 331 orangkuesioner dan tensimeter digital yang digunakan yaitu Autometic Blood Pressure Monitor dengan model HEM-7203Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square
3Hubungan mengonsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi pada laki-laki di Desa Tompaso Baru II Kecamatan Tompaso Baru Kabupaten Minahasa Jeine Kristy Komaling
Baithesda Suba
Djon WongkarPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mengonsumsi alkohol dengan
kejadian hipertensi Pada Laki-Laki Di Desa Tompasobaru II Kecamatan Tompasobaru
Kabupaten Minahasa Selatan.Hasil Penelitian. laki-laki dalam penelitian ini sebagian besar telah mengonsumsi alkohol
>10 tahun, dan yang mengalami hipertensi sebanyak 139 responden (72%), terdapat 150
responden (51%) yang mengonsumsi alkohol golongan C mengalami hipertensi, dan
berdasarkan frekuensi konsumsi diperoleh 88 oresponden (83%) mengalami hipertensi yang
mengonsumsi minuman beralkohol 4-7 kali dalam seminggu. Hasil Analisis statistik
diperoleh p = 0,000 hubungan antara mengonsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi. Ada
hubungan antara lama konsumsi, jenis alkohol, dan frekuensi konsumsi dengan kejadian
hipertensi.
metode deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan penelitian Cross SectionalPenetuan sampel dilakukan dengan cara
purposive sampling (non probability sampling), didapat jumlah sampel sebanyak 368 orang
dari 512 populasi yang berusia 25-60 tahun.Kuesioner yang dikembangkan sendiri.uji chi square
dengan confidence interval 90% dan nilai
= 0,1.
4Hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa UtaraMeylen Suoth,
Hendro Bidjuni,
Reginus T. MalaraTujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan gaya hidup dengan penyakit hipertensi.Hasil penelitian ini
menunjukkan konsumsi makanan didapat nilai signifikan (p)=0,004 dengan demikian H1
diterima dan H0 ditolak. Aktifitas fisik didapat nilai signifikan (p)=0,000 dengan demikian
H1 diterima H0 ditolak. Stres didapat nilai signifikan (p)= 0,002 dengan demikian H1
diterima dan H0 ditolak. Merokok didapatkan nilai signifikan (p)=0,447 dengan demikian
maka dapat dikatakan H0 diterima dan H1 ditolak. Kesimpulan: gaya hidup sangat
mempengaruhi terjadinya penyakit hipertensi.
metode Cross sectionalpurposive sampling.
Sampel 32 respondenkuesioner yang diambil dari
jurnal Aisyiyah (2009), dengan judul faktor
resiko hipertensi pada empat
Kabupaten/Kota dengan prevalensi
hipertensi tertinggi di Jawa dan Sumaterauji
Korelasi Spearman Rho dengan tingkat kemaknaan ( ) 0,05.
5Hubungan antar perilaku olahraga, stress dan pola makan dengan tingkat hipertensi pada lanjut usia di posyandu lansia di Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Kota SurabayaKiki Mellisa AndriaTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara
perilaku olahraga, stres dan pola makan
dengan tingkat hipertensi pada lanjut usia
di posyandu lansia kelurahan Gebang Putih
kecamatan Sukolilo kota Surabaya.Hasil
penelitian menunjukkan jumlah lansia yang menderita hipertensi dengan tingkat olahraga yang kurang
sebesar 45,79%, dan kurang kebal terhadap stres sebesar 39,25%. Lansia sebagian besar mengonsumsi
makanan yang menyebabkan hipertensi seperti garam, gula, serta makanan yang mengandung lemak.
Pengujian dengan uji Chie-square menunjukkan perilaku olahraga dan stres mempunyai hubungan
bermakna dengan terjadinya hipertensi pada lansia, diperoleh p = 0,000 (p < 0,05) untuk perilaku
olahraga dan p = 0,047 (p < 0,05) untuk perilaku stres. Kesimpulannya adalah ada hubungan antara
perilaku olahraga dan stres dengan tingkat hipertensi pada lansia di posyandu lansia kelurahan Gebang
Putih kecamatan Sukolilo kota Surabaya.
Penelitian analitik
menggunakan rancangan cross sectionalPopulasinya adalah 144 lansia dengan mengambil sampel secara
simple random sampling sehingga didapat sampel sejumlah 107 lansiawawancara langsung dengan responden
dengan menggunakan beberapa alat bantu
antara lain kuesioner, tensimeter, food
frequency quesionaire, alat ukur kekebalan
stress.uji Chie-square
7Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas Suli Barat Kabupaten LuwuBulkiah1, Suriyanti Hasbullah2, H. Muzakkir3Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup, pola makan,
lingkungan, stress, dan aktivitas dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Suli Barat
Kabupaten Luwu.Hasil penelitian menunjukkan
ada hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi (p 0,04 < 0,05), ada hubungan antara
pola makan dengan kejadian hipertensi (p 0,04 < 0,05), tidak ada hubungan antara lingkungan
dengan kejadian hipertensi (p 0,06< 0,05), ada hubungan antara stress dengan kejadian hipertensi (p
0,03 < 0,05), tidak ada hubungan antara aktivitas dengan kejadian hipertensi (p 0,06< 0,05).
Kesimpulan penelitian yaitu ada hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi, ada
hubungan antara pola makan dengan kejadian, tidak ada hubungan antara lingkungan dengan
kejadian hipertensi, ada hubungan antara stress dengan kejadian hipertensi, tidak ada hubungan
antara aktivitas dengan kejadian lingkungan di Puskesmas Suli Barat Kabupaten Luwu.
jenis penelitian analitik dengan metode cross sectionalteknikk accidental sampling, didapatkan 50
responden sesuai dengan kriteria inklusi.Kuesioner yang dikembangkan sendiriuji statistik Chi
Square (X2) dengan tabel kontingensi 2 x 2.
8Faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi esensial di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD PangkepAndi Amilia1, Munawir2, Suhartatik3Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian
hipertensi esensial diruang rawat inap bagian penyakit dalam RSUD Pangkep 2013, khususnya yang
berkaita denga gaya hidup.Pada hasil analisa ditemukan ada hubungan yang
bermakna antara gaya hidup (rokok, alkohol, konsumsi natrium, konsumsi lemak, olahraga, stress)
dengan kejadian hipertensi esensial dimana variable yang paling berpengaruh adalah konsumsi lemak
tinggi dan stres dengan nilai ekspektasi (p = 0,002) lebih kecil dari nilai .
jenis penelitian Survei analytik dengan
menggunakan desain Cross Sectional.total sampling yang berjumlah 76 responden (38 untuk
kelompok kasus dan 38 untuk kelompok kontrol).Kuesioner yang dikembangkan sendiriUji statistik Chi-Square dengan
tingkat kemaknaan 95% ( = 0,05) dan Odds Ratio.
9Studi prevalensi dan kajian faktor resiko hipertensi pada lansia di Desa Tambaksari-BanyumasReni Dwi Setyaningsih1), Pramesti Dewi2) , Made Suandika3)a. Prevalensi hipertensi pada lansia di Desa Tambaksari adalah sebesar 65 persen dari
keseluruhan lansia yang aktif berkunjung ke posyandu (192 lansia)
b. Faktor umur, jenis kelamin, konsumsi kopi, tingkat stress dan indeks massa tubuh
bukan merupakan faktor yang signifikan berkaitan dengan kejadian hipertensi pada
lansia di Desa tambaksari.
c. Riwayat hipertensi dalam keluarga serta kebiasaan mengkinsumsi makanan asin
merupakan variabel yag berhubungan secara signifikan dengan kejadian hipertensi pada
lansia di Desa Tambaksari (Pvalue < 0,05) dengan besaran faktor risiko masing-masing
adaiah 1,3 dan 1,4.
penelitian observasional analitik dengan menggunakan
rancangan cross sectionaltotal sampling pada seluruh
lansia yang aktif ke posyandu lansia selama tahun 2014 yaitu sebesar 192 lansiaIndeks perceived stress scale (mengukur stress)Uji chi square pada tingkat kemaknaan 95%.
10Hubungan kepribadian tipe D dengan kejadian hipertensi di RSUD Prof.Dr.Margono SoekardjoYosefin Ratnaningtyas1, Wahyu DjatmikoPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian dengan D
hipertensi kejadian di RSUD Prof DR . Margono Soekardjo
Kepribadian tipe D berhubungan
dengan kejadian hipertensi di RSUD Prof.
DR. Margono Soekarjo (p = 0,001; Odd
Ratio 4,31).penelitian
observasional analitik dengan pendekatan
case controlTotal responden berjumlah 86
responden,
sampel diperoleh dengan
metode consecutive sampling.instrumen DS-14
(Type D Scale 14 dari Johan Denollet ) untuk mengukur
kepribadian individu Uji chi square
11Analisis pengaruh faktor stres terhadap kekambuhan penderita hipertensi di Puskesmas Bendosari SukoharjoAbi Muhlisin1, Ryan Adi Laksono2Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara stres, pola
makan dan kebiasaan merokok dengan terjadinya kekambuhan pada penderita hipertensi di
Puskesmas Bendosari Sukoharjo.Hasil uji Chi Square diperoleh nilai Chihitung sebesar 4,377 dengan tingkat
signifikansi p-v sebesar 0,036. Karena nilai p-v lebih kecil dari 0,05 (0,036 < 0,05) maka
keputusan uji adalah H0 ditolak, sehingga disimpulkan ada hubungan antara tingkat stres
dengan kekambuhan pasien hipertensi di Puskesmas Bendosari Sukoharjo.
penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan studi cross
sectionalSampel penelitian sebanyak 70 pasien dengan teknik
insidental samplingkuesioner dan dokumentasi (rekam
medik pasien)Uji Chi Square
12Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi primer pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas Rumbai PesisirLailatun Najmi Raihan1, Erwin2, Ari Pristiana Dewi3Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian hipertensi primer pada masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas Rumbai Pesisir.Berdasarkan hasil uji statistik dapat
disimpulkan bahwa terdapat 5 variabel yang
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan
antara faktor-faktor yang berhubungan dengan
penyebab hipertensi primer pada masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Rumbai Pesisir, yaitu
variabel riwayat keluarga, kebiasaan merokok,
aktivitas/olahraga, pola asupan garam, dan stres.
Sementara itu, ada 4 variabel yang menunjukkan
tidak ada hubungan yang signifikan, yaitu umur,
jenis kelamin, konsumsi alkohol, dan indeks massa
tubuh.
penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian analitik yang
menggunakan pendekatan case control studySampel pada penelitian ini adalah 78 responden
untuksampel kasus dan 78 responden untuksampel
kontrol sehingga total sampel keseluruhan
berjumlah 156 responden.Teknik pengambilan
sampel adalah teknik Accidental Sampling.Alat
pengumpulan data dibagi dalam 9 bagian, yaitu 7
bagian menggunakan kuesioner, 1 bagian
menggunakan timbangan/meteran, dan 1 bagian
menggunakan alat sphygmomanometer (alat
pengukur tekanan darah).Peneliti menggunakan tabel
distribusi frekuensi untuk analisa univariat dan
analisa bivariat menggunakan uji statistik Chi-
Square.