23

mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut
Page 2: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut
Page 3: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut
Page 4: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut

Bioma, Juni 2016 ISSN: 1410-8801Vol. 18, No. 1, Hal. 56-63

Spirulina platensis Geitler sebagai FikoremediatorLogam Berat Pb Skala Laboratorium

Muhammad Sindhunata Prambodo, Riche Hariyati,dan Tri Retnaningsih Soeprobowati

Laboratorium Ekologi dan BiosistematikDepartemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang

Jln Prof. Soedarto, SH,Semarang,50275, Telp: (024)7474754; Fax (024) 76480923Email : [email protected]; [email protected]; [email protected]

Abstract

Industrial waste contributes the heavy metals pollution in the environment, especially in the water. One of theheavy metals that pollute the environment is lead (Pb). Lead is a substance that is harmful to organisms, especiallyhumans, both adults and children. Solutions to tackle Pb pollution isby remediation process. Physical and chemicalremediation methods usually costly and ineffective. One of the alternative methods which is used is thebioremediation uses microalgae or called as phycoremediation. One of microalgae which is used as agents ofphycoremediation is Spirulina platensis Geitler because it’s easily cultured and it’s abundant in nature. This studyaims to assess the population growth and the percentage reduction of Pb after inoculated with the use of Spirulinaplatensis Geitler. The method which is to cultivate S. platensis Geitler in brackish watermedia with a salinity of 15ppt which have been added Pb with a concentration of 1 mg, 3 mg, and 5 mg for 8 days and observed the populationand the percentage reduction of Pb heavy metals. Environmental factors such as temperature, salinity, pH, lightintensity are conditioned to remain stable. After 8 days of research, study was able to reduce Pb. Each treatment hasdifferent concentrations decrease. Treatment Pb 1 mg of 0.949 into 0.603 mg / L; Pb 3 mg of 2.894 to 2.46 mg / L;and Pb 5 mg of 4.88 to 4.31 mg / L, with each percentage decline of 36%, 15% and 12%. The Pb 3 mg treatment hashigher cell population (129.367 cell / ml) than control (106.600 cell/ml) while 1 mg and 5 mg treatment has 93.700cell / ml and 93.500 cell / ml.

Keywords: Spirulina platensis, phycoremediation, waste, lead.

Abstrak

Limbah industri berkontribusi dalam pencemaran logam berat pada lingkungan khususnya perairan. Salahsatu logam berat yang mencemari lingkungan adalah timbal (Pb). Timbal merupakan senyawa yang berbahaya bagiorganisme khususnya manusia, baik dewasa maupun anak-anak. Solusi untuk menanggulangi pencemaran Pb salahsatunya yaitu dengan melakukan proses remediasi. Metode remediasi secara fisik dan kimia memerlukan biaya yangmahal dan tidak efektif, salah satu metode alternatif yang digunakan adalah dengan bioremediasi denganmenggunakan mikroalga atau disebut dengan fikoremediasi. Mikroalga yang digunakan sebagai agen fikoremediasiadalah Spirulina platensis Geitler karena mudah dikultur dan memiliki jumlah yang melimpah di alam. Penelitian inibertujuan untuk mengkaji pertumbuhan populasi dan persentase penurunan logam berat Pb setelah diinokulasikandengan menggunakan Spirulina platensis Geitler. Metode yang digunakan adalah mengkultivasi Spirulina platensisGeitler dalam media air payau salinitas 15 ppt yang telah diberi Pb dengan konsentrasi 1 mg, 3 mg, dan 5 mg selama8 hari dan diamati populasinya serta persentase penurunan logam berat Pb. Setiap perlakuan memiliki penurunankonsentrasi yang berbeda. Perlakuan Pb 1 mg dari 0,949 menjadi 0,603 mg/L; Pb 3 mg dari 2,894 menjadi 2,46mg/L; dan Pb 5 mg dari 4,88 menjadi 4,31 mg/L, dengan persentase penurunan masing-masing sebesar 36%, 15%,dan 12%. Perlakuan Pb 3 mg memiliki jumlah sel yang lebih tinggi (129.367 sel/ml) dari control (106.600 sel/ml),sedangkan perlakuan Pb 1 mg dan Pb 5 mg memiliki jumlah sel masing-masing sebesar 93.700 sel/ml dan 93.500sel/ml.

Kata kunci: Spirulina platensis, fikoremediasi, limbah, timbal

Page 5: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut

Bioma, Juni 2016 ISSN: 1410-8801Vol. 18, No. 1, Hal. 56-63

PENDAHULUANPencemaran air adalah masuknya atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, danatau komponen lain ke dalam air oleh kegiatanmanusia, sehingga kualitas air turun sampaiketingkat tertentu yang menyebabkan air tidakdapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya (PPNo.82 tahun 2001). Salah satu pencemaran airyaitu pencemaran logam berat timbal (Pb).Timbalterdapat dalam limbah cair industri yang padaproses produksinya menggunakan timbal, sepertiindustri pembuatan baterai, industri cat, danindustri keramik.

Hasil penelitian Naria (1999) menemukanbahwa pada kandungan timbal tanaman pada umur26 hari setelah tanam adalah 1,98 mg/L untukbayam, 2,72 mg/L untuk selada, dan 1,80 mg/Luntuk kangkung. Tanaman tersebut setiap haridisiram dengan air sungai yang mengandungtimbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal kedalam tanaman tersebut berarti munculnya resikokesehatan pada manusia ketika mengkonsumsitanaman tersebut.

Usaha remediasi untuk mengatasi masalahpencemaran logam berat bisa dilakukan secarafisik, kimia, dan biologi. Banyaknya kendala danbiaya yang mahal menyebabkan manusiamenggunakan cara biologis sebagai salah satualternatif penanganan limbah logam berat.Remediasi secara biologis dinamakanbioremediasi. Bioremediasi merupakanpenggunaan mikroorganisme yang telah dipilihuntuk ditumbuhkan pada polutan tertentu sebagaiupaya untuk menurunkan kadar polutan tersebut(Priadie, 2012).

Fikoremediasi merupakan salah satu prosesbioremediasi dengan menggunakan mikroalga(Rao et al., 2011). Salah satu mikroalga yangdapat meremediasi logam berat adalah Spirulinaplatensis. Penelitian yang dilakukan Maulana(2013) menyebutkan bahwa semakin besarpopulasi S. platensis maka semakin besarpenyerapan logam Cu oleh sel. Penelitian yangdilakukan Soeprobowati dan Hariyati (2014)menyebutkan bahwa Spirulina mampu untukmengikat logam berat (konsentrasi tinggi) pada ionCr+3, Cu+2, Cd+2, dan Pb+2.Berdasarkan fakta dan kondisi tersebut, makaperludilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana

pengaruh Pb terhadap pertumbuhan populasi S.platensis. Hasil penelitian inidiharapkan dapatmemberikan manfaat yang positif bagi ilmupengetahuan dan pemerintah. Hasil positif daripenelitian ini bisa dijadikan pedoman bagipenelitian selanjutnya, agar mendapatkan hasilyang lebih baik khususnya pada efisiensi prosesbioremediasisehingga dapat membantu pihakpemerintah dalam melakukan proses pengawasandan penanggulangan limbah logam berat,khususnya timbal atau Pb yang masih terjadi dilingkungan.

BAHAN DAN METODEPenelitian dilakukan di Laboratorium Ekologi

dan Biosistematik, Jurusan Biologi Fakultas Sainsdan Matematika UNDIP, bulan November -Desember 2013.

Bahan yang digunakan dalam penelitian iniantara lain : biakan fitoplanktonSpirulina platensis, air laut salinitas 15 ppt,aquades, logam berat PbNO3, dan pupuk Walne.

Alat yang digunakan dalam penelitian iniantara lain : toples kaca, pH meter, aerator, lampuneon, termometer, mikroskop, Sedgewick RafterCounting Cell, refraktometer, luxmeter, dan DOmeter.

Penyiapan bibit Spirulina platensisBibit awal Spirulina platensis yang digunakan

dalam penelitian ini berasal dari laboratoriumBalai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau(BBPBAP) Jepara. Populasi awal Spirulinaplatensis sebagai inokulum adalah 10.000 sel/ml.Stok kultur dihitung populasinya menggunakanmikroskop perbesaran 10x dengan SedgewickRafterCounting (SRC) dengan rumus: N1 (sel/ml)= {( C x 1000)/(A x F)}/ R dengan :

N1 = Kelimpahan SelC = Jumlah sel terhitung

A = Konstanta (3,14)R = Pengenceran

F = Jumlah bidang pandang

Setelah diketahui populasi Spirulina platensispada stok kultur kemudian ditentukan volumeinokulum dari stok kultur yang dibutuhkan untuk

Page 6: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut

kultur 1 liter. Dihitung menggunakan rumus :V1N1 = V2N2 dengan :

V1 = Volume inokulum yang diinginkanV2 = Volume medium kultur (1.000ml)N1 = Kelimpahan stok (sel/ml)N2 = Kelimpahan sel yang diinginkan (10.000)

Pengukuran Faktor AbiotikPenelitian dilakukan selama 8 hari. Faktor

eksternal: salinitas, pH, suhu, DO dan intensitascahaya dijaga selalu setiap harinya. Jumlahpopulasi Spirulina platensis dihitung setiapharinya dengan rentang waktu 24 jam hinggadelapan hari penelitian. Pengambilan sampel untukanalisis konsenterasi Pb di dalam medium dan S.platensis dilakukan pada hari ke-0 dan ke-7..

HASIL DAN PEMBAHASANSuhu kultur saat penelitian rata-rata 28 oC.

Suhu ini tidak membahayakan sel S. platensiskarena masih dalam kisaran suhu optimalpertumbuhan S. platensis.Menurut Isnansetyo danKurniastuty (1995), Spirulina platensis dapattumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 25-35 oC. Mikroalga memiliki berbagai enzim yangdigunakan untuk proses fotosintesis. Bagianprotein enzim yang disebut apoenzimsangatmenentukan fungsi biokatalisator dari enzim.Bagian ini akan rusak pada suhu terlampau panasatau bersifat termolabil(Bergmeyer, 1984).

Derajat keasaman (pH) kultur saat penelitianrata-rata berada pada angka 7. Isnansetyo danKurniastuty (1995) menerangkan bahwa pH yangbaik untuk pertumbuhan berkisar antara 7,2 - 9,5.Menurut Suantika dan Hendrawandi (2009),kenaikan nilai pH disebabkanoleh bertambahnyaion hidroksil dalam kultur akibatasimilasi CO2 danHCO3- oleh S. platensis. Bertambahnya periodekultur mengakibatkan penurunan jumlahbikarbonat dan terjadi akumulasi karbonat dalamkultur. Akumulasi karbonat inilah yang akanmeningkatkan nilai pH pada kultur karenakarbonat merupakan senyawa paling basa diantarasenyawa C lainnya (HCO3- dan CO2). Penelitianmenemukan bahwa pH maksimum saat penelitiansebesar 8, tidak melebihi batas maksimal yangdapat mengganggu pertumbuhan sel S. platensis.

Salinitas kultur saat penelitian berkisar 15-17ppt. Menurut Hariyati (2008), salinitas yang

optimal untuk pertumbuhan Spirulina platensisadalah berkisar antara 15 - 20 ppt. Pertumbuhansel saat penelitian mengalami peningkatan denganditandai oleh kenaikan jumlah sel. Hal inimenandakan bahwa S. platensis dapatmenyesuaikan diri dengan kondisi salinitas kultur.Menurut Hariyati (2008), kebanyakan algamemperlihatkan terjadinya hambatan prosesfotosintesis setelah dipindahkan pada mediumdengan salinitas yang lebih tinggi atau tekananosmotik yang lebih tinggi.

Spirulina platensis merupakan organismefotoautotrof yang memerlukan cahaya untukmelakukan fotosintesis. Saat penelitian warnakultur semakin lama semakin berwarna hijaupekat. Hal ini menandakan bahwa terjadi prosesfotosintesis yang baik bagi pertumbuhan sel S.platensis. Menurut Mohanty et al., (1997),Spirulina mempunyai kemampuan untukberfotosintesis dan mengubah energi cahayamenjadi energi kimia dalam bentuk karbohidrat.Dalam penelitian ini, sumber cahaya berasal darilampu berdaya 40 watt yang menghasilkan energisebesar 2800 lux.Soong (1980) menyebutkanbahwa Spirulina dapat tumbuh optimal denganintensitas cahaya sebesar 1500-3000 lux.

Kehidupan S. platensis juga ditunjang olehketersediaan nutrisi, baik mikro maupun makro.Menurut Vonshak et al., (2004) dan Sanchez-Lunaet al., (2006) kualitas kandungan nutrien Spirulinaplatensis berkaitan dengan komposisi nutrien dimedia kultur dan parameter kualitas airnya. Mediawalne yang mengandung makronutrien danmikronutrien yang lengkap bagi mikroalga,digunakan pada penelitian ini sebagai sumbernutrien bagi Spirulina platensis karenamengandung nutrisi yang lengkap.Mikronutrienberupa Fe, Mo, Cu, Ca, Mn, Zn, dan Co sertamakronutrien N, P, S, K, Si dan Ca dibutuhkanuntuk menunjang pertumbuhan S. platensis.

Pertumbuhan Spirulina platensisPertumbuhan S. platensis diamati selama 8

hari karena berdasarkan penelitian tahun 2008yang dilakukan Widianingsih et al., pertumbuhanS. platensis mengalami fase akhir (fase stasioner)dalam kurun waktu 6 hari. Penelitian dilakukan 8hari karena peneliti ingin mengetahui perubahanjumlah sel setelah S. platensis mengalami fase

Page 7: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut

stasioner. Pertumbuhan sel S. platensis dapatdilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Grafik rata-rata populasi Spirulina platensisGeitler.

Pada Gambar 1 di atas, terjadi kenaikanjumlah sel pada kontrol dan semua perlakuan.Populasi yang mengalami kenaikan jumlah seltertinggi di akhir penelitian yaitu perlakuan Pb 3mg, sedangkan jumlah sel terendah dialami olehkontrol yang tidak ditambahkan logam Pb.Kenaikan jumlah sel juga terjadi pada perlakuanlogam Pb 1 mg dan 5 mg.

Siklus hidup mikroalga terdiri dari lima fase,antara lain fase lag, eksponensial, deklinasi,stasioner, dan kematian. Fase lag atau adaptasidimulai diawal pertumbuhan. Menurut Edhy et al.,(2003), selama fase ini pertambahan massa ataupertambahan jumlah sel belum begitu terjadi,sehingga kurva fase ini umumnya mendatar.

Pada penelitian, kontrol mengalami faseadaptasi yang lebih cepat dari perlakuan Pb 1 mg,Pb 3 mg, dan Pb 5 mg. Hal ini ditandai denganpertumbuhan jumlah sel di hari ke-1 yangmencapai dua kali lipat, dari 10.000 sel/mlmenjadi 19.900 sel/ml. Penelitian yang dilakukanWidianingsih et al., (2008), memperlihatkankesamaan pada kontrol, yaitu fase pertumbuhan S.platensis dimulai sejak hari ke-0.

Fase adaptasi yang lebih cepat pada kontrolmenandakan bahwa kondisi lingkungan kontrollebih baik dari ketiga perlakuan lain yangditambahkan logam berat. Menurut Aksu danDonmez (2006) mikroalga mampu secara selektifmenyerap dan menyerap logam dari media cair

dan mengakumulasi logam tersebut dalam selnya.Penambahan logam berat pada perlakuan Pb 1 mg,Pb 3 mg, dan Pb 5 mg membuat sel-sel S. platensismelakukan adaptasi sehingga memerlukan waktulebih lama pada fase hidupnya. Siswati et al.,(2011) menyebutkan bahwa dinding sel jasadhidup baik prokariotik maupun eukariotik tersusundari polisakarida, salah satu polisakarida yangterkandung dalam dinding sel adalah senyawaalginate yang mempunyai ikatan ionik denganmekanisme sebagai berikut :

2NaAlg + Pb2Pb(Alg)2 + 2Na

Berdasarkan reaksi di atas, polisakaridaberupa senyawa alginat yang menyusun dindingsel S. platensis, berikatan dengan logam berat Pb.Logam berat Pb dan nutrien kultur bersaing untukdapat berikatan dengan permukaan sel S. platensisyang berupa senyawa alginate.

Fase adaptasi sel S. platensis terhadap logamberat terjadi pada perlakuan selain kontrol. Hal inidapat dilihat dari pertambahan jumlah selperlakuan Pb 1 mg, Pb 3 mg, dan Pb 5 mg diharike-2 penelitian, yang merupakan awal faseeksponensial. Pertambahan jumlah sel tersebutantara lain : perlakuan Pb 1 mg naik dari 8.100menjadi 14.983 sel/ml; perlakuan Pb 3 mg naikdari 7.420 menjadi 18.333 sel/ml; dan perlakuan 5mg naik dari 5.277 menjadi 12.683 sel/ml.

Pertambahan jumlah sel di atas menandakanbahwa fase hidup S. platensis sudah memasukifase eksponensial.Gambar 1 memperlihatkanbahwa fase eksponensial terjadi hingga hari ke-7penelitian. Kontrol mencapai fase puncak denganwaktu paling cepat yaitu lima hari. PenelitianWidianingsih et al., (2008) menyatakan bahwafase puncak dicapai setelah 4,5 hari penelitian ataulebih cepat 12 jam daripada kontrol padapenelitian ini. Penyebab perbedaan periode fasetersebut bisa diakibatkan oleh faktornutrien.Vonshak et al. (2004)mengatakan bahwapertumbuhan sel akan dipengaruhi olehketersediaan unsur utama dalamlingkungan kulturyaitu berupa C, H, O, N, P, K, S, Ca,Fe, Mg dankeberadaan unsur mikro nutrien.

Page 8: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut

Konsentrasi Pb pada kultur Spirulana platensisGeitler

Tabel 1 memperlihatkan bahwa telah terjadiperubahan konsentrasi logam Pb kecuali pada selS. platensis pada kontrol yang di awal penelitiantidak dicampurkan Pb. Konsentrasi Pb di air padakontrol mengalami perubahan dari 0,002 mg/l dihari ke-0 menjadi 0,001 dihari ke-7, sedangkankonsentrasi Pb di sel S. platensis tidak mengalamiperubahan yaitu tetap sebesar 0,002 mg/l. LogamPb yang terkandung pada control merupakanlogam Pb alami yang memang sudah terkandungdi air payau sebelum digunakan untuk penelitian,oleh karena itu kandungannya sangat kecil yaitusebesar 0,002 mg/l. Kadar Pb alami di dalam airpayau sebesar 0,002 mg/l yang digunakan dalampenelitian masih dalam kategori normal. Arifin etal., (2012) menyatakan bahwa baku mutu logamPb yang telah ditetapkan pemerintah dalam air lautsebesar 0,005 mg/l.

Tabel 1.Konsentrasi logam berat Pb dan jumlah sel S.platensis.

Hari ke- Kontrol Pb 1mg Pb 3mg Pb 5mg

Hari ke-0 air 0.002 0.949 2.894 4.88

Hari ke-7 air 0.001 0.603 2.46 4.31

Hari ke- 0 sel 0.002 0.002 0.003 0.003

Hari ke-7 sel 0.002 0.342 0.431 0.549Penurunan Pb hari ke-7 36% 15% 12%

Jumlah seldihari ke-7

106.600 93.700 129.367 93.500

Peristiwa penurunan konsentrasi Pb di airdan kenaikan konsentrasi Pb di dalam sel, yangterjadi pada perlakuan Pb 1 mg, Pb 3 mg, dan Pb 5mg menunjukkan bahwa adanya penyerapan Pb didalam air oleh sel S. platensis. Perez-Rama et al(2002) menyatakan bahwa pada saat pertumbuhanalga berlangsung, logam di lingkungan sel diserapdan diakumulasi di dalam sel, baik secara prosesnonmetabolik (adsorption) ataupun metabolik(absorbtion). Selain penyerapan oleh alga,penurunan kadar logam berat juga dapatdiakibatkan oleh penguapan dimana logam Pbterbawa oleh air yang menguap. Penguapandiakibatkan oleh suhu kultur.

Presentase penurunan kadar Pb masing-masing sebesar 36%, 15%, dan 12%. Penelitianyang dilakukan oleh Soeprobowati dan Hariyati(2014) menyatakan bahwa S. platensis yangdikultur selama 14 hari ke dalam logam beratmampu menurunkan konsentrasi hingga 88% padaPb, 85% pada Cd, 89 % pada Cu, dan 88% padaCr. Berdasarkan penelitian tersebut maka waktukultivasi S. platensis sebaiknya diperpanjangselama 14 hari untuk meningkatkan persentasepenyerapan logam berat.

Penelitian ini menggunakan media air payau,nilai BCF untuk perlakuan Pb 1 mg, 3 mg, dan 5mg masing-masing 0,5; 0,1; dan 0,1. MenurutChojnackaet al. (2005), proses biosorpsi padaSpirulina sangat dipengaruhi oleh pH. Peningkatannilai pH terjadi pada saat penelitian dari 7 menjadi8 di hari ke-7.Kondisi ini menurut Isnansetyo danKurniastuty (1995), masih merupakan kondisi pHyang ideal bagi pertumbuhan S. platensis danmeningkatkan kemampuan serap logam Pb olehsel.

Pada gambar 1, perlakuan Pb 1 mg, 3 mg,dan 5 mg memasuki fase puncak lebih lama darikontrol. Perlakuan Pb 1 mg, 3 mg, dan 5 mgmemasuki fase puncak dihari ke-7, sedangkanKontrol dihari ke-5. Perbedaan periode mencapaifase puncak tersebut disebabkan oleh keberadaanlogam berat di dalam media kultur. Keberadaan Pbdan Cd di dalam suatu media akan mengakibatkanpertumbuhan mikroalga menjadi terhambat karenakedua logam tersebut menginduksi aktivitas enzimperoksida yang berperan penting ke dalamdegradasi Indolasam asetat (IAA). Hormon IAAadalah hormon yang menstimulasi pertumbuhandan pembelahan mikroalga (Lamai et al., 2005).

KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian selama 8 hari, S.

platensis mampu tumbuh pada media air payauyang telah ditambahkan logam berat timbal (Pb).Pertumbuhan kontrol lebih cepat dari perlakuanlogam Pb, namun jumlah sel perlakuan logamberat Pb 3 mg pada fase puncak(129.367 sel/ml)lebih banyak dari control (106.600 sel/ml). Hal inimenandakan bahwa logam Pb pada konsentrasitertentu (3 mg/L) memberikan pengaruh padapeningkatan jumlah sel S. platensis.Jumlah sel

Page 9: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut

pada perlakuan Pb 1 mg dan Pb 5 mg masing-masing sebanyak 93.700 sel/ml dan 93.500 sel/ml.

Presentasi penurunan konsentrasi logam beratPb dalam media kultur S. platensis antara lainsebesar 36% (Pb 1 mg), 15 % (Pb 3 mg), dan 12%(Pb 5 mg). Kontrol memiliki presentasi penurunanlogam Pb sebesar 50%, namun tidak ditambahkanlogam Pb diawal penelitian.

DAFTAR PUSTAKAAksu, Z & Donmez, G. 2006. Binary biosorption

of cadmium(II) and nickel(II) onto driedChlorella vulgaris : co-ion effect onmonocomponent isotherm parameter.Journal of Process Biochem.

Arifin, B., Deswati, & Loekman, U. 2012. Analisiskandungan logam Cd, Cu, Cr & Pb dalamair laut di sekitar Perairan Bungus TelukKabung Kota Padang. Jurnal TeknikLingkungan Unand. Padang.

Chojnacka,K., A. Chojnacka, & H. Gorecka.2005.Biosorptionof Cr3+, Cd2+ & Cu2+ions by blue–green algae Spirulina sp.:kinetics, equilibrium & the mechanism ofthe process. Chemosphere.

Edhy, W.A., Januar, & Kurniawan. 2003. Planktondi Lingkungan PT. Central Pertiwi Bahari.Laboratorium Central Department.Aquaculture Division PT. Central PertiwiBahari. Tulang Bawang.

Hariyati, R. 2008. Pertumbuhan Dan BiomassaSpirulina sp dalam skala Laboratoris.Bioma. Laboratorium Ekologi &Biosistematik Jurusan Biologi FMIPA.UNDIP. Semarang.

Isnansetyo, A & Kurniastuty. 1995. Teknik KulturPhytoplankton Zooplankton Pakan Alamuntuk Pembenihan Organism Laut.Kanisius. Yogyakarta.

Lamai C. Kruatrachue M., Pokethitiyook P.,Upatham E.S., & V. Soonthornsarathool.2005. Toxicity and Accumulation of Lead &Cadmium in the Filamentous Green AlgaCladophora fracta (O.F. Muller ex Vahl)Kutzing: A Laboratory Study. Science Asia.

Maulana, D. 2013. Pertumbuhan PopulasiMikroalga Spirulina Platensis (Geitler) pada

Konsenterasi Logam Berat Tembaga (Cu).Skripsi. Semarang.

Mohanty, P., Srivastava, M., & Krishna, K.B.1997. The Photosynthetic Apparatus ofSpirulina: Electron transport & EnergiTransfer. Di dalam: Vonshak A, editor.Spirulina platensis (Arthrospira):Physiology, Cell-biology & Biotechnology.Taylor & Francis Ltd. Bristol, USA.

Naria, E. 2005. Mewaspadai Dampak BahanPencemar Timbal (Pb) Di LingkunganTerhadap Kesehatan. Jurnal KomunikasiPenelitian.

Perez-Rama, M., Alonso, J.A., Lopez, C.H., andVaamonde, E.T. 2002. Cadmium removalby living cells of the marine microalgaTetraselmis suecica. Bioresour.

Rao, R., Kumar, R., Raghavan, B.G., &Subramanian, V.V., 2011. Application ofphycoremediation technology in thetreatment of wastewater from a leather-processing chemical manufacturing facility.Department of Plant Biology & PlantBiotechnology, R.K.M. VivekanandaCollege. Chennai.

Siswati, N., Tenti I., & Rahmah, M. 2011.Biosorpsi Logam Berat Plumbum (Pb)Menggunakan Biomassa Phanerochaetechrisosporium. Skripsi. Jurusan TeknikKimia UPN Veteran. Surabaya.

Soong, P. 1980. Production & Development ofChlorella & Spirulina in Taiwan AlgalBiomass. Elsevier. Amsterdam.

Soeprobowati, T.R. & Hariyati, R. 2013.Bioaccumulation of Pb, Cd, Cu, and Cr byPorphyridium cruentum (S.F. Gray) Nägeli.International Journal of Marine Science.

Vonshak, A. S., Boussiba, A. Abeliovich,& A.Richmond. 2004. Production of Sprirulinaplatensis biomass: Maintenance ofmonoalgal culture outdoors. Biotech andBioengineering.Widianingsih, Ridho, A., Hartati, R., &

Harmoko. 2008. Kandungan Nutrisi Spirulinaplatensis yang Dikultur pada Media yang Berbeda.Jurnal Ilmu Kelautan. UNDIP. Semarang.

Page 10: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut
Page 11: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut

Spirulina platensis Geitlersebagai Fikoremediator LogamBerat Pb Skala Laboratorium

by Muhammad Sindhunata Prambodo

Submission date: 05-Sep-2017 02:41PM (UTC+0700)Submission ID: 843046986File name: ler_sebagai_Fikoremediator_Logam_Berat_Pb_Skala_Laboratorium.pdf (63.39K)Word count: 3356Character count: 19411

Page 12: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut
Page 13: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut
Page 14: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut
Page 15: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut
Page 16: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut
Page 17: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut
Page 18: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut
Page 19: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut

FINAL GRADE

/0

Spirulina platensis Geitler sebagai Fikoremediator LogamBerat Pb Skala LaboratoriumGRADEMARK REPORT

GENERAL COMMENTS

Instructor

PAGE 1

PAGE 2

PAGE 3

PAGE 4

PAGE 5

PAGE 6

PAGE 7

Page 20: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut

9%SIMILARITY INDEX

%INTERNET SOURCES

9%PUBLICATIONS

%STUDENT PAPERS

1 2%

2 1%

3 1%

4 1%

5

Spirulina platensis Geitler sebagai Fikoremediator LogamBerat Pb Skala LaboratoriumORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

Tri Retnaningsih Soeprobowati, Riche Hariyati."Bioaccumulation of Pb, Cd, Cu, and Cr byPorphyridium cruentum (S.F. Gray) Nägeli",International Journal of Marine Science, 2013Publicat ion

Phytoremediation, 2015.Publicat ion

Ria Wulandari. "Metode Kunjungan Lapanganuntuk Menanamkan Kepedulian TerhadapLingkungan Hidup", PEDAGOGIA, 2016Publicat ion

Ruengjitchatchawalya, M.. "Higher plant-likefluorescence induction andthermoluminescence characteristics incyanobacterium, Spirulina mutant defective inPQH"2 oxidation by cytb"6/f complex", Journalof Plant Physiology, 20051014Publicat ion

Yoshida, N.. "Identif ication and characterization

Page 21: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut

1%

6 1%

7 1%

8 <1%

9 <1%

of heavy metal-resistant unicellular algaisolated from soil and its potential forphytoremediation", Bioresource Technology,200610Publicat ion

Cindrella Das, K. Naseera, Anirudh Ram, RamMurti Meena, Nagappa Ramaiah."Bioremediation of tannery wastewater by asalt-tolerant strain of Chlorella vulgaris",Journal of Applied Phycology, 2016Publicat ion

Kılıç, Zeynep, Orhan Atakol, Sümer Aras,Demet Cansaran-Duman, and Emel Emregul."Biosorption properties of zinc(II) from aqueoussolutions by Pseudevernia furfuracea (L.)Zopf", Journal of the Air & Waste ManagementAssociation, 2014.Publicat ion

Méndez, Carlos and Uribe, Eduardo. "Control ofBranchionus sp. and Amoeba sp. in cultures ofArthrospira sp", Latin American Journal ofAquatic Research, 2012.Publicat ion

Rao, P, RR Kumar, BG Raghavan, VVSubramanian, and V Sivasubramanian."Application of phycoremediation technology inthe treatment of wastewater from a leather-

Page 22: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut

10 <1%

11 <1%

12 <1%

13 <1%

processing chemical manufacturing facility",Water SA, 2011.Publicat ion

Richmond, A.. "Factors affecting the outputrate of Spirulina platensis with reference tomass cultivation", Biomass, 1986Publicat ion

D Y Zulfaris, T E Prayogi, B Y C S Alam, MFadly, M W Memed, A Daryanto, F Abdillah, EM Nasution, J R Sudianto, B Giarto, F Maliki, NNuraeni. "Pb Distribution in Groundwater andIts Impact to the Health of Indonesia’s CapitalCitizen", IOP Conference Series: MaterialsScience and Engineering, 2017Publicat ion

Nursyam, Happy. "The Phytochemistry and TheAnti-Bacterial Activity of Yellow Root(Arcangelisia f lava Merr.) against Aeromonashydrophila", Journal of Biology and LifeScience, 2013.Publicat ion

Binaghi, L.. "Batch and fed-batch uptake ofcarbon dioxide by Spirulina platensis", ProcessBiochemistry, 20030430Publicat ion

Page 23: mbio.fsm.undip.ac.id€¦ · untuk kangkung. Tanaman tersebut setiap hari disiram dengan air sungai yang mengandung timbal rata-rata 0,063 mg/L. Masuknya timbal ke dalam tanaman tersebut

Exclude quotes Of f

Exclude bibliography Of f

Exclude matches Of f