Upload
annamegirl
View
50
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nfgsfg
Citation preview
STATUS MINI C-EX PASIEN
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM RSUD KOTA
BEKASI
FKUKI PERIODE 6 AGUSTUS 2012 – 6 OKTOBER 2012
Nama : Resky Maynora
NIM : 076150078
Dokter Pembimbing : dr. Gerie Amarendra., Sp.PD
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. Yusli
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : Jati Cempaka-Pondok Gede
Pekerjaan : Swasta
Ruang : Teratai
Pendidikan : SMA
Suku : Jawa
Status :
Tanggal Masuk RS : 26 Agustus 2012
No Rekam Medis : 03316727
II. ANAMNESA
Anamnesa dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2012 pukul 14.00 WIB. secara
autoanamnesis
Keluhan Utama : muntah darach dan BAB berdarah
Keluhan Tambahan : demam, mual, perut terasa begah.
Riwayat penyakit sekarang :
2 tahun SMRS pasien dirawat di RS Budi Asih – JakTim dengan keluhan
Muntah darah dan buang air besar kehitaman. Keluhan tersebut dialami pasien secara
tiba-tiba dan disertai dengan perut yang membuncit. Pada saat itu pasien didiagnosa
Hepatitis B dan mendapatkan terapi berupa albumin dan diberikan transfusi darah.
Setelah membaik perut tidak membuncit dan pasien tidak tampak kuning, pasien
pulang dan dibekali obat berupa albumin tablet dan curcuma. Namun setelah obat
habis, pasien tidak control ke dokter kembali dengan alas an hambatan pekerjaan.
Dalam kurun waktu 2 tahun pasien sudah 4 kali keluar-masuk rumah sakit dengan
keluhan yang sama. Menurut pengakuan pasien keluhan tersebut muncul dikarenakan
aktivitas berat yang menjadi rutinitas pasien sehubungan dengan pekerjaan pasien.
4 hari SMRS pasien mengalami keluhan yang sama berupa muntah darah
dan BAB kehitaman. Keluhan diawali dengan demam yang dialami pasien pada
malam harinya , lalu pasien merasakan mual dan kemudian pasien mengalami muntah
yang berisi darah. Pasien mengatakan muntahnya berwarna merah kehitaman, berupa
gumpalan seperti “cincau”, setiap kali muntah banyaknya ½ gelas aqua kecil dan
muntah dialami sebanyak 2 kali dalam satu hari itu. Untuk meringankan keluhan
pasien hanya minum air putih hangat, namun keesokan harinya, pasien muntah darah
lagi dengan jumlah yang sedikit lebih banyak dan pasien merasa lemas sehabis
mengalami muntah. Selain muntah darah, pasien juga mengeluh BAB berdarah yang
dialami pasien dihari yang sama. Konsistensi lunak, berwarna merah kehitaman
berbau amis, sebanyak 3x dalam 1 hari dan dialami selama 3 hari, namun 1 hari
SMRS BAB pasien sudah kembali biasa.
1 hari SMRS pasien mengeluh nyeri ulihati dan agak mual. Selain itu pasien
juga merasa nyeri pada perut kanan atas dan kiri atas, keluhan ini dirasakan tiba-tiba
dan terus menerus disertai pula dengan perut yang membuncit. Pasien mengatakan
perutnya terasa begah. Semakin lama merasa kondisinya semakin memburuk, napsu
makan menurun, badan terasa sangat lemas sehingga pasien sulit untuk melakukan
aktifitas sehari – hari.
Riwayat hipertensi (-), kencing manis (-), alergi (-), operasi (-), maag (-).
Pasien tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol, riwayat penggunaan jarum
suntik bergantian disangkal, riwayat berganti-ganti pasangan disangkal, riwayat
mengkonsumsi obat pereda nyeri dan obat herbal (jamu) disangkal.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat hipertensi (-), kencing manis (-), alergi (-), operasi (-), riwayat maag
(+).
Riwayat penyakit keluarga
Didalam keluarga ada yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien,
kakak kandung pasien meninggal karena muntah darah dan BAB darah pada tahun
2008. Kakak pasien tinggal satu rumah bersama pasien.
Riwayat kebiasaan pribadi
Pasien seorang perokok aktif, konsumsi rokok 12 batang perhari. Riwayat
konsumsi alcohol disangkal, riwayat penggunaan obat pereda nyeri disangkal, riwayat
minum jamu disangkal.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 28 Agustus 2012 pkl 14.00 WIB
A. KEADAAN UMUM
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Berat badan : 65 kg (BBI= 58,5 kg)
Tinggi badan : 165 cm
B. TANDA VITAL
Tekanan Darah : 110/70 mmhg
Frekuensi Nadi : 76x/menit
Frekuensi nafas : 18 x/menit
Suhu tubuh : 36,8° C
C. STATUS GENERALIS
Kepala : Normosephali, distribusi rambut merata, tidak mudah
dicabut
Mata : Conjunctiva anemis +/+, sklera ikterik -/-, RCL +/+ ,
RCTL +/+, lensa jernih, enoftalmus -/-, eksoftalmus -/-
Telinga : Bentuk normal, serumen +/+, membran timpani intak
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi ( - ), cavum nasi
lapang/lapang, mukosa merah muda, sekret -/-
Mulut : Mukosa faring tidak hiperemis, tonsil T1 – T1
Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP 5 + 2 cm H2O,
kelenjar tiroid tidak membesar
Thorax
Paru
Inspeksi : Gerakan di kedua paru simetris
Palpasi : Vokal fremitus simetris kanan = kiri
Perkusi : redup dikedua lapang paru
Auskultasi : BND vesikuler, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V garis
midclavicularis kiri 1 cm sebelah medial
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : BJ 1-BJ 2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak buncit, tidak melenting, spider
nevi(-)
Palpasi : supel, Nyeri tekan (+) regio epigastrium,regio
hipokondrika dextra dan sinistra. Hepar teraba 2 jari dibawah
arcus costae, tepi rata, tidak teraba nodul. Lien teraba
membesar pada garis scuffner I, undulasi (+)
Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-)
Auskultasi : Bising usus (+)/ 3x/menit
Ekstremitas :- superior : akral hangat ( +/+ ), oedema ( - / - )
- Inferior : akral hangat ( +/+ ), oedem ( -/ - ),
Capillary refill < 2”, palmar erythem (-)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 26 agustus 2012
Nama pemeriksaan Hasil pemeriksaan Nilai normal
HEMATOLOGI
Gambaran darah tepi (terlampir)
Darah lengkap
Laju endap darah 40 ↑ 0-10 mm
Leukosit 12,0 ↑ 5-10 ribu/uL
Hitung jenis
Eritrosit 2,05 4-5 juta/uL
Hemoglobin 4,9 ↓ 13-17,5 g/dL
Hematocrit 15,5 40-54 %
Index eritrosit
MCV 75,6 ↓ 82-92 fl
MCH 23,9 ↓ 27-32 pg
MCHC 31,6 ↓ 32-37 %
Trombosit 154 150-400 ribu/uL
KIMIA KLINIK
Tp, Alb, glob
Protein total 5,20 ↓ 6,6-8,0 g/dL
Albumin 2,42 ↓ 3,5-4,5 d/dL
Globulin 2,78 1,5-3,0 g/dL
Fungsi Hati
AST (SGOT) 119 ↑ <37 U/L
ALT (SGPT) 98 ↑ <41 U/L
Alkali phospat 121 50-190 U/L
Bili total, direk, indrek
Bilirubin total 0,96 <1,2 mg/dL
Bilirubin direk 0,38 <0,6 mg/dL
Bilirubin indirek 0,58 <0,8 mg/dL
Fungsi ginjal
Ureum 37 20-40 mg/dL
Kreatinin 0,98 0,5-1,5 mg/dL
Diabetes
Gula darah sewaktu 96 60-110 mg/dL
Elektrolit
Natrium (Na) 135 135-145 mmol/L
Kalium (K) 3,8 3,5-5,0 mmol/L
Clorida (Cl) 90 ↓ 94-111 mmol/L
GAMBARAN DARAH TEPI
Eritrosit : hipokrom mikrositik, anisopoikilositosis, cigar shape(+), cell pencil
(+), basophilic stippling (+)
Leukosit : kesan jumlah meningkat, hipersegmentasi (+), pergeseran ke kiri
sampai dengan mielosit.
Blast : 0%
Promielosit : 0%
Mielosit : 1%
Basophil : 0%
Metamielosit : 2%
Eusinofil : 1%
Batang : 2%
Segmen : 80%
Limfosit : 10%
Monosit : 4%
Eritrosit berinti/ 100 leukosit
Trombosit : kesan jumlah dan morfologi dalam batas normal
Kesan : anemia hipokrom mikrositik dengan leukositosis e.c perdarahan
kronik dan infeksi.
Tanggal 27 Agustus 2012
Hematologi
Leukosit 9600 5000-10000 / uL
Hemoglobin 6,8 ↓ 13-17,5 g/dL
Hematocrit 20,7 % ↓ 40-54 %
Trombosit 281000 150-400 ribu/uL
FOTO THORAX (tgl 28 agustus 2012)
Kesan : thorax normal
V. RESUME
Seorang laki-laki, umur 35 th, 4 hari SMRS mengeluh muntah darah dan BAB
kehitaman. Keluhan diawali dengan demam pada malam harinya , dan merasa mual
pada saat akan muntah, muntahnya berwarna merah kehitaman, berupa gumpalan
seperti “cincau”, setiap kali muntah banyaknya ½ gelas aqua kecil dan muntah
dialami sebanyak 2 kali. BAB berdarah yang dialami pasien dihari yang sama.
Konsistensi lunak, berwarna merah kehitaman berbau amis, sebanyak 3x dalam 1 hari
dan dialami selama 3 hari, namun 1 hari SMRS BAB pasien sudah kembali biasa.
Selain itu 1 hari SMRS pasien mengeluh nyeri pada perut kanan atas dan perut
kiri atas dirasakan terus menerus dan perut mulai membuncit. Pasien
mengatakan perutnya terasa begah. Semakin lama merasa kondisinya semakin
memburuk, napsu makan menurun, badan terasa sangat lemas. Pasien pernah
mengalami keluhan yang sama pada tahun 2010 dan dalam 2 tahun terakhir
sudah 4 kali dirawat dengan keluhan yang sama dengan diagnose hepatitis B.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : Tekanan Darah 110/70 mmHg, frekuensi
Nadi 76x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu tubuh 36,8° C. Mata
conjunctiva anemis +/+, sklera ikterik +/+, Abdomen: Tampak buncit, tidak
melenting, spider nevi(-), Nyeri tekan (+) regio epigastrium,regio hipokondrika dextra
dan sinistra. Hepar teraba 2 jari dibawah arcus costae, tepi rata, tidak teraba nodul.
Lien teraba membesar pada garis scuffner I. Pemeriksaan laboratorium : LED 40
mm, leukosit 12000/uL, hemoglobin 4,9 g/dL, protein total 5,20 g/dL, albumin 2,42
g/dL, AST (SGOT) 119 U/L, ALT (SGPT) 98 U/L.
VI. DIAGNOSA KERJA
1. Hematemesis melena e.c rupture varises oesofagus e.c hipertensi porta e.c
sirosis hepatis e.c hepatitis kronis
Dd: hematemesis melena e.c gastritis erosif
2. Anemia pada penyakit kronis
Dd: anemia defisiensi besi
3. Dyspepsia
VII. PENGKAJIAN
1.Sirosis Hepatis
Muntah darah dan BAB kehitaman
Muntah darah dan BAB kehitaman yang terjadi tiba-tiba diawali dengan demam
pada malam harinya dan rasa mual sebelum muntah. Hal ini diakibatkan karena
adanya hipertensi portal, sehingga . Pembuluh darah ini sangat rentan untuk
terjadinya ruptur yang dimanifestasikan dengan perdarahan dapat berupa
hematemesis dan melena yang terjadi tiba-tiba tanpa diawali dengan nyeri uluhati.
Nyeri perut kanan atas
pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan Hepar teraba 2 jari dibawah arcus
costae, tepi rata, tidak teraba nodul. Hal ini menandakan pada pasien ini terjadi
pembesaran hati . Ukuran hati yang sirotik bisa membesar, mengecil atau normal.
nyeri perut kiri atas
Pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan Lien teraba membesar pada garis
scuffner I. Pada kondisi sirosis hati, aliran darah pada vena porta mengalami
obstruksi, karena terjadi fibrosis hati. Keadaan seperti ini menyebabkan
peningkatan tekanan hidrostatik vena porta dan vena splenik, sehingga
menyebabkan pembesaran limpa.
perut membuncit dan terasa begah
pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan abdomen tampak membuncit, tidak
melenting, undulasi Hal ini menandakan bahwa pada pasien ini terjadi asites.
Asites ini terjadi karena hipertensi porta dan hipoalbuminemia (albumin 2,42
g/dL).
o Sirosis hati mengakibatkan vasokontriki dan fibrotisasi sinusoid sehingga terjadi
hipertensi porta. Hipertensi porta akan menyebabkandi peningkatan tekanan
transudasi terutama di sinusoid dan selanjutnya kapiler usus. Transudat
terkumpul dalam rongga peritoneum.
o Pada keadaan normal albumin dibentuk oleh hati. Bilamana hati terganggu
fungsinya, maka pembentukan albumin juga terganggu, dan kadarnya
menurun, sehingga tekanan koloid osmotic juga berkurang. Terdapatnya
kadar albumin kurang dari 3 gr % sudah dapat merupakan tanda kritis
untuk timbulnya asites.
Pada pemeriksaan lab didapatkan :
o peningkatan SGOT(119 U/L) dan SGPT (98 U/L) yang menandakan adanya
perlukaan hepatoselular atau inflamasi. SGPT lebih meningkat dari pada
SGPT, namun bila transaminase normal tidak menyingkirkan kemungkinan
sirosis.
o Penurunan protein total (5,20 g/dL) dan (albumin 2,42 g/dL). Albumin:
albumin diproduksi di hati dan kadarnya akan menurun sesuai dengan perburukan
sirosis.
o Peningkatan LED dan leukosit. LED 40 mm, leukosit 12000/uL menandakan
adanya infeksi kronik pada pasien.
Terapi :
rawat inap / tirah baring
diet rendah garam
transamine 3 x 2 g
vit K 1 x 1 amp
Lasix 2 x 1 amp
Koreksi albumin
Cefotaxime 2 x 1 g
Anjuran : - lab. Profil lipid
- USG abdomen
- endoscopy
-
2.anemia pada penyakit kronis
Dari pemeriksaan fisik didapatkan mata CA +/+, dan dari pemeriksaan lab. Hb 4,9
d/dL . anemia yang terjadi pada pasien ini dikarenakan adanya perdarahan dan
pernyakit kronis yang menyebabkan umur dari eritrosit menjadi lebih pendek.
Terapi : transfuse PRC
∆Hb x 3 x BBI
∆ Hb = Hb yang diinginkan – Hb saat ini
= 10 – 5 = 5
∆Hb x 3 x BB = x 3 x 58,5 kg = 877,5 cc
anjuran : cek ulang Hb 12 jam pasca transfuse
3.Dispepsia
nyeri pada ulu hati dan merasa mual . pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan
region epigastrium. Hal ini disebabkan peningkatan asam lambung. Pasien memiliki
riwayat penyakit maag.
Terapi : omeprazole 3 x 1
Sucralfat 4 x 2 cth
Anjuran : OMD atau endoscopy