37
PEMERIKSAAN FISIK KARDIOVASKULER Mujiatun ,S.Ke p,Ns

Media Ajar 5-Pemeriksaan Fisik Sistem Kardiovaskuler

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemfis

Citation preview

PEMERIKSAAN FISIK KARDIOVASKULER

PEMERIKSAAN FISIK KARDIOVASKULER

Mujiatun ,S.Kep,NsTUJUAN PEMBELAJARANMampu :

Memahami pemeriksaan inspeksi pada sistim kardiovaskulerMemahami pemeriksaan palpasi jantung, pemeriksaan iktus cordis, dan pemeriksaan getaran / thrill.Memahani pemeriksaan perkusi jantung dan menentukan batas-batas jantungMemahami pemeriksaan auskultasi jantung dan menentukan bunyi jantung I dan II, serta bising jantung.Dapat menentukan frekuensi, tegangan, irama, macam denyut, isi, perbedaan arteri kanan dan kiri, dan keadaan pembuluh arteri.

PENTING ??PEMERIKSAAN FISIK KARDIOVASKULERAnamnesaPemeriksaan fisikPenunjang DIAGNOSAINTERVENSI PEMERIKSAAN PASIENSistem kardiovaskuler : Jantung Dua sistem vaskuler ( sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonalSistem Kardiovaskuler

THE HEART6Fungsi dan UkuranFungsi : sebagai pompa ganda agar terjadi aliran dalam pembuluh darah yang disebabkan adanya pergantian antara kontraksi ( sistolik ) dan relaksasi ( diastolik )

Ukuran : 250 350 gram ( kira-kira sebesar kepalan tangan )7Lokasi Jantung Di dalam Pericardium di rongga mediastinum dalam rongga Thorak

Tepat di belakang tulang dada ( sternum )

Kurang lebih 2/3 bagian terletak di sebelah kiri dari garis tengah8Anatomy of the HeartHeart chambers :Left & right atriaLeft & right ventriclesHeart valves :Atrioventricular valves :Right : TricuspidLeft : Bicuspid/MitralSemilunar valvesRight : Pulmonary valveLeft : Aortic valve

9

Proyeksi jantung pada permukaan dada :Atrium kanan. Bagian jantung yang terletak paling jauh di sisi kanan, yaitu kira-kira 2 cm di sebelah kanan tepi sternum setinggi sendi kostosternalis ke-3 sampai ke-6.Ventrikel kanan. Menempati sebagian besar proyeksi jantung pada dinding dada.Batas bawahnya adalah garis yang menghubungkan sendi kostosternalis ke-6 dengan apeks jantung.

Ventrikel kiri. Tidak begitu tampak jika dilihat dari depan. Pada proyeksi jantung pada dada, daerah tepi kiri atas selebar 1,5 cm, merupakan wilayah ventrikel kiri. Batas kiri jantung adalah garis yang menghubungkan apeks jantung dengan sendi kostosternalis ke-2 sebelah kiri.Atrium kiri. bagian jantung yang letaknya paling posterior dan tidak terlihat dari depan. Kecuali sebagian kecil saja yang terletak di belakang sendi kostosternalis kiri ke-2.

14Sistem siskuRLASI

Pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya kelainan-kelainan dari organ jantung dan pembuluh darah yang meliputi : Inspeksi tidak beda jauh Palpasi dg sistim lain Perkusi Auskultas sistematis kepala - kaki

Pemeriksaan fisik kardiovaskulerPEMERIKSAAN FISIKPertimbangan umum :Pasien tidur berbaringPakaian atas pasien harus disiapkan dalam keadaan terbuka.Ruang pemeriksaan harus tenang untuk menampilkan auskultasi yang adekuat.Pencahayaan terangTetap selalu menjaga privacy pasienPrioritaskan dan perhatikan untuk tanda-tanda kegawatan.

Raut muka Ekspresi tampak sesak, gelisah, kesakitan Mata : konjungtiva : pucat anemia petekhie endokarditis bakterial sklera : ikterik gagal jantung kanan Kornea : arkus senilis hiperkolesterol / PJK Fundus mata : untuk melihat pembuluh darah retina pasien hipertensi Bibir /kulit : sianosis penyakit jantung bawaan curah jantung rendah

INSPEKSITEKANAN VENA JUGULARIS ( JVP) Mencerminkan fungsi jangtung bagian kanan Cara mengukur JVP:pasien berbaring setengah duduk ( 45)perhatikan pengembangan vena jugularisBila > 3 cm di atas sudut sternum / sudut louis ( pertemuan klavikula kanan dan kiri) berarti JVP meningkat / abnormalJVP meningkat : gagal jantung kongesti, tamponade cardis

voussure CardiaqueMerupakan penonjolan setempat yg lebar di daerah precordium, di antarasternum dan apeks codis, kadang memperlihatkan pulsasi jantung Menunjukkan: - adanyakelainan jantung organis - kelainan jantung yang berlangsung sudah lama - hipertrofi atau dilatasi ventrikelIctus cordisPada orang dewasa normal yang agak kurus, seringkali terlihat dengan mudah pada sela iga V, linea medioclavicularis kiri.Pulsasi ini letaknya sesuai dengan apeks jantung. Diameter pulsasi kira-kira 2cm, dengan punctum maksimum di tengah-tengah Pulsasi timbul pada waktu sistolis ventrikel. Bila ictus kordis bergeser ke kiri dan melebar, kemungkinan adanya pembesaran ventrikel kiri.PALPASIHal-hal yang ditemukan pada inspeksi harus dipalpasi untuk lebih memperjelasLetakkan telapak tangan diatas prekordium dan lakukan perabaan diatas iktus kordis , punctum maksimum teraba atau tidak, apakah kuat ? Frekuensi?,kualitas dari pulsasi yang teraba?Bila teraba, normal diameter + 2 cm. Bila kuat dan bergeser ke kiri LVH. Bila naik turun pada linea sternalis kiri RVH. Hitung Heart Rate (HR) Amati keteraturan iramanya. Bandingkan HR dengan nadi, bila ada perbedaan Atrial Fibrilasi (AF). Periksa adanya Thrill (getaran iktus kordis murmur

PERKUSI JANTUNGKita melakukan perkusi untuk menetapkan batas-batas jantungBatas kiri jantungBatas kanan jantung Pada orang gemuk atau berotot agak sulit menentukannyaPerkusi jantung mempunyai arti pada dua macam penyakit jantung yaitu efusi pericardium dan aneurisma aorta

Batas kanan jantung Perkusi dilakukan dari arah lateral ke medial. Disini agak sulit menentukan batas jantung karena letaknya agak jauh dari dinding depan thorak Normal :Batas bawah kanan jantung adalah di sekitar ruang interkostal III-IV kanan,di linea parasternalis kananSedangkan batas atasnya di ruang interkostal II kanan linea parasternalis kanan AbnormalPada RVH, batas pekak jantung melebar ke lateral kanan dan/atau ke kiri atas

Batas kiri jantungKita melakukan perkusi dari arah lateral ke medial.Perubahan antara bunyi sonor dari paru-paru ke redup relatif kita tetapkan sebagai batas jantung kiri NormalAtas: SIC II kiri di linea parastrenalis kiri (pinggang jantung)Bawah: SIC V kiri agak ke medial linea midklavikularis kiri ( t4 iktus) Abnormal : Dilatasi ventrikel kiri /LVH menyebabkan apeks kordis bergeser ke lateral-bawah.

Auskultasi Jantung. Auskultasi jantung menggunakan alat stetoskop duplek, yang memiliki dua sisi yang dapat dipakai bergantian ( bel & diafragma)untuk mendengarkan suara dengan frekuensi tinggi (apeks) sisi belBunyi dengan nada rendah sisi diafragmaAskultasi meliputi: Bunyi jantungBising jantung

Bunyi jantungPerhatikan :1. lokalisasi dan asal bunyi jantung2. menentukan bunyi jantung I dan II3. intensitas bunyi dan kualitasnya4. ada tidaknya unyi jantung III dan bunyi jantung IV5. irama dan frekuensi bunyi jantung6. bunyi jantung lain yang menyertai bunyi jantungBUNYI JANTUNG Bunyi jantung I dan IIBJ I : Terjadi karena getaran menutupnya katup atrioventrikularis, yang terjadi pada saat kontraksi isometris dari bilik pada permulaan systole BJ II : Terjadi akibat proyeksi getaran menutupnya katup aorta dan a. pulmonalis pada dinding toraks. Ini terjadi kira-kira pada permulaan diastole.BJ II normal selalu lebih lemah daripada BJ I

BUNYI JANTUNGBJ I LUBBJ II "DUB Jarak BJ I -BJ II 1 detik

BUNYI JANTUNG IDaerah auskultasi untuk BJ I :Pada ruang interkosta II kiri : tempat mendengarka katup pulmonalRuang interkosta II kanan pada tepi sternum: tempat katub aortaPada ruang interkostal IV kiri pada tepi sternum : katub trikuspidalis terdengar disiniPada ruang interkosta V medioklafikula kiri ( tempat iktus kordis): untuk mendengarkan katub mitralIntensitas BJ I akan bertambah pada apek pada:stenosis mitralinterval PR (pada EKG) yang begitu pendekpada kontraksi ventrikel yang kuat dan aliran darah yang cepat misalnya pada kerja fisik, emosi, anemia, demam dll.Intensitas BJ I melemah pada apeks pada :shock hebatinterval PR yang memanjangdecompensasi cordis

LOKASI AUSKULTASI

BISING JANTUNGPenyebab :aliran darah bertambah cepatpenyempitan di daerah katup atau pembuluh darah getaran dalam aliran darah oleh pembuluh yang tidak rataaliran darah dari ruangan yang sempit ke ruangan yang besaraliran darah dari ruangan yang besar ke ruangan yang sempit.Jenis :Bising sistolik pd fase sistolik ( antara BJ I BJ II) : AS,MIBising diastolik fase diastolik (antara BJ II BJ I ):MS, AIBISING JANTUNG

PEMERIKSAAN PEMBULUH DARAH PERIFERPada pemeriksaan pembuluh darah perifer hal yang biasa dilakukan adalah palpasi nadi. Pada pemeriksaan yang rutin yang dilakukan adalah palpasi nadi dari a. radialis.

Perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini :Frekuensi nadiTegangan nadiIrama nadiMacam denyut nadiIsi nadiBandingkan nadi a. radialis ka & kiKeadaan dinding arteriSIRKULASI DARAHKAPILARI REFILCLUBING FINGEREDEMA

ReferensiCraven R F., Hirnle C.J., 2009, Fundamental of Nursing: Human Health and Function, 6th ed., Lipincott William & Willkins, Philadelphia.Smeltzer Suzanne, C., Bare Brenda, G., Hinkle Janice, L., 2007. Brunner & Suddarths Textbook of Medical-Surgical Nursing. Volume 2. 11th ed. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia. New York

TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT