52
Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-1 MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD Hidayati Pendahuluan ahan ajar unit-7 merupakan kelanjutan dari unit sebelumnya yang telah Anda pelajari, khususnya tentang pendekatan/metode inkuiri dan problem solving. Perlu Anda ketahui bahwa materi ini sangat penting karena memuat berbagai ketentuan yang perlu dipahami sebagai dasar untuk mempelajari, memahami, dan selanjutnya dapat mengaplikasikannya dalam mengajar di sekolah dasar. Pembahasan materi ini berkaitan dengan unit-6 yaitu tentang metode inkuiri dan problem solving. Adapun media yang dipergunakan adalah bahan ajar cetak, dan non cetak (Web). Oleh karena itu untuk memperdalam materi, Anda diharapkan mencari sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan pokok bahasan unit-7 ini dengan mengakses internet. Dengan menguasai materi ini Anda diharapkan memiliki kemampuan, sebagai berikut: 1. menjelaskan pengertian tentang media pembelajaran 2. menjelaskan fungsi media dalam pengajaran IPS 3. menyebutkan jenis-jenis media menurut klasifikasinya 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan pengertian metode mengajar 6. menjelaskan kriteria menentukan metode pembelajaran IPS di SD 7. menyebutkan macam-macam metode/pendekatan pembelajaran IPS di SD Kemampuan di atas sangat penting bagi Anda sebagai guru IPS, karena dengan memiliki kemampuan tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Untuk membantu Anda memperoleh kemampuan tersebut, maka dalam unit ini akan disajikan pembahasan hal-hal pokok yaitu: B Unit 7

MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-1

MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD

Hidayati

Pendahuluan

ahan ajar unit-7 merupakan kelanjutan dari unit sebelumnya yang telah Anda pelajari, khususnya tentang pendekatan/metode inkuiri dan problem solving.

Perlu Anda ketahui bahwa materi ini sangat penting karena memuat berbagai ketentuan yang perlu dipahami sebagai dasar untuk mempelajari, memahami, dan selanjutnya dapat mengaplikasikannya dalam mengajar di sekolah dasar. Pembahasan materi ini berkaitan dengan unit-6 yaitu tentang metode inkuiri dan problem solving. Adapun media yang dipergunakan adalah bahan ajar cetak, dan non cetak (Web). Oleh karena itu untuk memperdalam materi, Anda diharapkan mencari sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan pokok bahasan unit-7 ini dengan mengakses internet. Dengan menguasai materi ini Anda diharapkan memiliki kemampuan, sebagai berikut: 1. menjelaskan pengertian tentang media pembelajaran 2. menjelaskan fungsi media dalam pengajaran IPS 3. menyebutkan jenis-jenis media menurut klasifikasinya 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan pengertian metode mengajar 6. menjelaskan kriteria menentukan metode pembelajaran IPS di SD 7. menyebutkan macam-macam metode/pendekatan pembelajaran IPS di SD Kemampuan di atas sangat penting bagi Anda sebagai guru IPS, karena dengan memiliki kemampuan tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Untuk membantu Anda memperoleh kemampuan tersebut, maka dalam unit ini akan disajikan pembahasan hal-hal pokok yaitu:

B

Unit 7

Page 2: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-2 Unit 7

1. pengertian media pembelajaran 2. fungsi media pembelajaran 3. jenis-jenis media pembelajaran berdasar klasifikasinya 4. teknik memilih media yang tepat dalam pengajaran IPS di SD 5. pengertian metode mengajar 6. kriteria menentukan metode mengajar 7. macam-macam metode/pendekatan pembejaran IPS SD Agar Anda lebih mudah memahami materi unit-7 maka ikutilah petunjuk belajar, berikut ini. 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan, pahami betul isinya, apa tujuan

mempelajari unit ini, dan bagaimana cara mempelajarinya. 2. Bacalah bagian demi bagian dan temukan kata kunci, kemudian berilah tanda

atau digaris bawahi 3. Pahami pengertian demi pengertian dari materi unit ini melalui pemahaman

sendiri atau diskusi dengan teman sejawat 4. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi dengan teman atau tutor pada

waktu tatap muka.

Page 3: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-3

Subunit 1

Media Pembelajaran IPS di SD

ewasa ini media pendidikan memiliki peranan penting di dalam proses pembelajaran. Dunia pendidikan menuntut penggunaan media pendidikan dari

yang sederhana sampai yang canggih. Dengan kata lain media itu tidak hanya sekedar sebagai alat bantu, melainkan dipandang sebagai komponen penting dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dewasa ini telah banyak menggunakan multimedia dan mulai mengurangi penyampaian bahan pelajaran dengan cara ceramah. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran yang menekankan keterampilan proses, maka peranan media menjadi sangat penting. Seiring dengan pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) akan membawa perubahan yaitu bergesernya peranan guru termasuk guru IPS sebagai penyampai pesan/informai. Guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber informasi dalam pembelajaran karena siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, misalnya buku literatur, TV, siaran radio, surat kabar, dan majalah, bahkan dari jaringan internet. Masalahnya sekarang apakah guru-guru IPS, termasuk Andat sudah memanfaatkan media sebagai sumber pembelajaran secara efektif? Pengertian Media Secara harafiah kata “media” berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang berarti perantara atau alat (sarana) untuk mencapai sesuatu.

Assosistion for Education and Communication Technology (AECT) mendifinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.

Sedangkan Education Assiciation (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulaksikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.

D

Page 4: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-4 Unit 7

Lebih jelas lagi Koyo K dan Zulkarimen Nst. (1983) mendefinisikan media sebagai berikut:

“Media adalah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang sehingga dapat mendorong tercapainya proses belajar pada dirinya”. Dari tiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu

yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa, sehingga dapat terjadi proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara efektif memungkinkan siswa dapat belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Selanjutnya Husein Achmad menyatakan bahwa media pendidikan pengertiannya identik dengan keperagaan. Pengertian keperagaan berasal dari kata “raga” yang berarti sesuatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan yang dapat diamati melalui indera kita. (Husein Achmad. 1981:102).

Oemar Hamalik menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. (Oemar Hamalik. 1977:23).

Sedangkan media pengajaran (Kosasih Djahiri.1978/1979:66) adalah segala alat bantu yang dapat memperlancar keberhasilan mengajar. Alat bantu mengajar ini berfungsi membantu efisiensi pencapaian tujuan. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar, guru harus selalu menghubungkan alat bantu mengajar dengan kegiatan mengajarnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud media adalah alat atau sarana yang digunakan sebagai perantara (medium) untuk menyampaikan pesan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses komunikasi yang didalamnya ada unsur-unsur: sumber pesan (guru), penerima pesan (siswa), dan pesan yaitu materi pelajaran yang diambil dari kurikulum.

Sumber pesan harus melakukan enconding, yaitu menerjemahkan gagasan, pikiran, perasaan atau pesannya ke dalam bentuk lambang tertentu. Lambang tersebut dapat berupa bahasa, tanda-tanda atau gambar. Dalam melakukan enconding, guru harus memperhatikan latar belakang pengalaman penerima pesan, agar pesan tersebut mudah diterima.

Di lain pihak penerima pesan harus melakukan decoding, yaitu menafsirkan lambang-lambang yang mengandung pesan. Apabila pesan/pengertian yang diterima oleh penerima pesan (siswa) sama atau mendekati sama dengan pesan/pengertian yang dimaksud oleh sumber pesan (guru), maka komunikasi dapat dikatakan efektif.

Page 5: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-5

Media dapat membantu guru menyalurkan pesan. Semakin baik medianya, makin kecil distorsi/gangguannya, makin baik pesan tersebut diterima siswa. Fungsi Media Di dalam proses belajar mengajar dewasa ini, masih banyak guru-guru yang enggan memanfaatkan media yang tersedia. Tetapi terjadi kecenderungan para siswa dibiasakan sekedar mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru, kemudian mencatat, dan dipaksa menghafalkan di luar kepala, atau sering dikenal dengan istilah duduk, dengar, catat, hafal.

Keadaan seperti ini akan menghasilkan sikap verbalisme yang mengakibatkan siswa hanya pasif di dalam proses belajar mengajar. Dalam rangka menciptakan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) serta mengembangkan keterampilan proses pada siswa, penggunaan berbagai macam media (multimedia) sangat membantu proses pembelajaran.

Pada hakikatnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi, kegiatan di kelas merupakan tempat guru dan siswa melakukan tukar pikiran dan mengembangkan ide-idenya. Dalam berkomunikasi sering terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi menjadi tidak efektif karena adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan, dan kurangnya minat siswa. Salah satu usaha mengatasinya adalah dengan menggunakan media secara terintegrasi dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan fungsi media dalam kegiatan pembelajaran disamping sebagai penyaji stimulus informasi dan sikap, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta memberikan umpan balik.

Sejalan dengan perubahan pandangan tentang pengertian belajar mengajar, maka berubah pula pandangan terhadap media. Dewasa ini media tidak lagi dipandang hanya sebagai alat bantu yang digunakan jika perlu atau sekedar selingan, melainkan dipandang sebagai komponen dari sistem instruksional. Oleh karena itu penggunaan media harus dirancang, disiapkan, dipilih dan disusun secara cermat sesuai dengan tujuan instruksional yang hendak dicapai. Sebagai salah satu komponen sistem, maka media ikut mempengaruhi bekerjanya komponen lain, dengan demikian ikut menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa media bukan lagi sekedar sebagai alat bantu, tetapi merupakan bagian integral dari sistem instruksional. Maka penggunaan media dalam proses pembelajaran mutlak diperlukan.

Page 6: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-6 Unit 7

Penggunaan media dalam proses pembelajaran, menurut Basyaruddin Usman dan H. Asnawir (2002; 13-15) mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:

1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa Pengalaman masing-masing individu sangat beragam, misalnya dua siswa yang berasal dari dua lingkungan keluarga dan masyarakat yang berbeda akan menentukan pengalaman yang berbeda pula. Media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.

2. Media dapat mengatasi ruang kelas Di dalam kelas banyak hal yang sulit untuk dialami langsung oleh siswa. Misalnya obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat, dan hal-hal yang terlalu komplek, semuanya dapat diperjelas dengan menggunakan media.

3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan Misalnya mengamati, mengidentifikasi gejala fisik/lingkungan dan masalah-masalah sosial di masyarakat.

4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan Pengamatan yang dilakukan siswa secara bersama-sama dapat diarahkan kepada hal-hal yang penting sesuai tujuan yang ingin dicapai.

5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis Penggunaan media gambar, film model, grafik, atau bahkan benda-aslinya dapat memberikan konsep yang benar.

6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru Dengan menggunakan media, pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, pemahaman konsep-konsep semakin lengkap. Dengan demikian menambah rasa ingin tahu siswa, selanjutnya dapat menimbulkan minat baru untuk belajar.

7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar Pemasangan gambar dengan warna yang menarik di papan tulis, mendengarkan siaran radio, pemutaran film, semuanya itu dapat menimbulkan rangsangan untuk belajar lebih lanjut.

8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkrit sampai kepada sesuatu yang abstrak Pemutaran film tentang suatu benda atau peristiwa yang tidak dapat dilihat

Page 7: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-7

secara langsung oleh siswa akan memberikan gambaran secara konkrit tentang wujud, ukuran, dan lokasi. Selain itu juga dapat pula mengarahkan kepada generalisasi tentang arti kepercayaan dan kebudayaan. Dengan konsepsi yang semakin mantap itu fungsi media dalam kegiatan

pembelajaran tidak lagi sekedar sebagai alat bantu, melainkan sebagai pembawa informasi/pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa.

Oleh karena itu penggunaan media dalam pembelajaran harus dipersiapkan secara matang. Sebelum menetapkan jenis media apa yang akan digunakan dalam proses pembelajarannya, sebaiknya seorang guru memperhatikan hal-hal penting tentang media pengajaran.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru sebelum menggunakan media pengajaran adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang

manunggal (integrated) dengan proses atau sistem mengajar, bukan merupakan tambahan atau ekstra yang digunakan apabila waktu mengijinkan atau kalau waktu senggang saja. Sebab penggunaan media pengajaran diperuntukkan mencapai tujuan tertentu.

2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber dari pada data. Hal ini sangat dibutuhkan dalam metode inkuiri, problem solving, dan diskusi.

3. Dalam penggunaan media pengajaran guru hendaknya memahami benar hirarki (sequance) dari pada jenis alat dan kegunaannya. Sebab sebagaimana kita Phami siswa lebih mudah menghayati hal yang langsung dari pada hal yang tidak langsung, begitu pula lebih mudah memahami hal-hal yang konkrit dari pada hal-hal yang abstrak. Berdasarkan konkrit abstraknya gambar yang disajikan, kerucut Edgar Dale menggambarkan tingkat-tingkat pengalaman sebagai berikut: a. pengalaman langsung bertujuan b. pengalaman tiruan c. pengalaman dramatisasi d. demonstrasi e. karyawisata f. pameran g. televise h. gambar hidup atau film i. rekaman, radio, gambar tetap / diam; gambar j. lambang visual, seperti :bagan, grafik, peta

Page 8: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-8 Unit 7

k. lambang kata¸ seperti : membaca, mendengarkan, bicara 4. Dalam penggunaan media pengajaran hendaknya diuji kegunaannya, sebelum,

selama, dan sesudah penggunaannya. Artinya guru benar-benar memperhitungkan untung rugi dan kebaikan dari penggunaan atau memilih midia tersebut.

5. Media pengajaran akan sangat efektif dan efisien penggunaannya apabila giorganisir secara sistematis, jadi jangan hanya asal menggunakan.

6. Penggunaan multi media akan sangat menguntungkan dan akan memperlancar proses dan merangsang semangat belajar siswa. Dengan multi media akan mengurangi rasa bosan siswa dan membantu siswa memfungsikan aneka jenis inderanya, sehingga proses belajar siswa akan lebih mudah dan mantap. (Kosasih Djahiri. 1978/1979: 66-68).

Macam-macam Media dalam Pengajaran IPS

Dalam rangka pengajaran IPS banyak sekali media yang dapat dipakai.

Karena beranekaragamnya media yang dapat dipakai, maka dapat dilakukan berbagai macam penggolongan atas dasar kategori tertentu.

Menurut Oemar Hamalik (1985:63) ada 4 klasifkasi media pengajaran antara lain: 1. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro

projection, gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta, dan globe. 2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, misalnya transkripsi

electris, radio, rekaman pada tape recorder. 3. Alat-alat yang dapat dilihat dan didengar, misalnya, film, televisi, benda-benda

tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan (model, bak pasir, peta elektris, koleksi diorama).

4. Dramatisasi, bermain peran, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya. Disamping itu media pengajaran juga dapat digolongkan atas kategori-

kategori: 1. Berdasarkan atas penggunaannya, media pengajaran terdiri dari:

a. Media yang tidak diproyeksikan (non-projected). Terdiri dari: papan tulis, gambar, peta, globe, foto, model (mock-up), sketsa, diagram, grafik.

b. Media yang diproyeksikan (projected). Terdiri dari: slide, filmstrip, Overhead Proyector (OHP, Micro Projection).

Page 9: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-9

2. Berdasarkan atas gerakannya, media pengajaran terdiri dari: a. Media yang tidak bergerak (still). Terdiri dari: filmstrip, OHP, micro

projector. b. Media yang bergerak (motion). Terdiri dari: film loop, TV, Vidio tape, dan

sebagainya. 3. Berdasarkan fungsinya:

a. Visual media, media untuk dilihat seperti, gambar, foto, bagan, skema, grafik, film, slide.

b. Audio media, yaitu media untuk didengarkan seperti: radio, piringan hitam, tape recorder.

c. Gabungan a dan b: misalnya film bicara, TV, videotape. d. Print media: misalnya barang-barang cetak, buku, surat kabar, majalah,

buletin. e. Dispay media, seperti: papan tulis, papan buletin, papan flannel. f. Pengalaman sebenarnya dan tiruan, misalnya praktikum, permainan,

karyawisata, dramatisasi, simulasi.

Jenis-jenis Media dalam Pengajaran IPS Jenis-jenis media pengajaran yang dapat di siapkan dan dikembangkan dalam

pengajaran IPS antara lain: • media yang tidak diproyeksikan • media yang diproyeksikan • media audio • sistem multimedia Untuk lebih jelasnya, berikut akan dijelaskan dalam urain berikut.

1. Media yang tidak diproyeksikan Jenis media ini tidak memerlukan proyektor (alat proyeksi) untuk melihatnya. media yang tidak diproyeksikan ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: gambar diam, bahan-bahan grafis, serta model dan realita (Mukminan. 2000 :91). a. Gambar diam (still- picture)

Gambar diam adalah gambar fotografik atau menyerupai foto-grafik yang menggambarkan lokasi atau tempat, benda-benda serta obyek-obyek tertentu. Gambar diam yang paling banyak digunakan dalam pengajaran IPS adalah peta, gambar obyek-obyek tertentu, misalnya: gunung, pegunungan, lereng, lembah serta benda-benda bersejarah.

Page 10: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-10 Unit 7

b. Bahan-bahan grafis (graphic-materials) Bahan-bahan grafis adalah bahan-bahan non fotografik dan bersifat dua dimensi yang dirancang terutama untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada siswa (audience). Bahan grafis ini umumnya memuat lambang-lambang verbal dan tanda- tanda visual secara simbolis. Bahan-bahan grafis ini terdiri dari: grafik, diagram, chart, sketsa, poster, kartun, dan komik.

c. Model dan realita Model adalah media yang menyerupai benda yang sebenarnya dan bersifat tiga dimensi. Jadi benda ini merupakan tiruan dari benda atau obyek sebenarnya yang sudah disederhanakan. Dengan model ini siswa mendapatkan pengertian yang konkrit tentang benda atau obyek yang sebenarnya dalam bentuk yang disederhanakan (diperbesar atau diperkecil). Model seperti ini banyak dipakai di sekolah-sekolah dewasa ini, misalnya: model gunung berapi yang dibuat dari ( tanah liat, kertas atau semen ), tiruan tentang rumah, model candi, pabrik, model tiruan bumi (globe) dan sebagainya. Realita adalah model dan benda yang sesungguhnya seperti: uang logam, tumbuh-tumbuhan, alat-alat, binatang yang pada umumnya tidak dianggap sebagai visual, karena istilah visual mengandung makna representatif (mewakili suatu benda/obyek dan bukan benda itu sendiri). Media semacam ini banyak digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah.

2. Media visual yang diproyeksikan Media visual yang diproyeksikan adalah jenis media yang terdiri dari dua macam yaitu: media proyeksi yang tidak bergerak dan media proyeksi yang bergerak. a. Media proyeksi yang tidak bergerak:

(1) Slide Slide adalah gambar atau “image” transparant yang diberi bingkai yang diproyeksikan dengan cahaya melalui sebuah proyektor. Slide dapat ditampilkan satu persatu, sesuai dengan keinginan. Ada pula yang urutan penampilannya sudah diatur sedemikian rupa dan diberi suara, sehingga disebut slide suara (sound slide). Presentasi slide berada di bawah kontrol guru, sehingga kecepatan serta frekwensi putarnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

(2) Film strip (film rangkai) Pada dasarnya film stip ini sama dengan slide. Perbedaan yang prinsip: kalau slide menyajikan gambarnya secara terpisah atau satu persatu, sedang film strip gambar-gambar itu tidak terpisah tetapi sudah tersusun

Page 11: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-11

secara teratur berdasarkan sequencenya. Seperti slide, film strip dapat disajikan dalam bentuk bisu (tanpa suara) atau dengan suara (sound-film).

(3) Overhead Projector (OHP) OHP adalah alat yang dirancang untuk menayangkan bahan yang berbentuk lembaran trasparansi berisi tulisan, diagram, atau gambar dan diproyeksikan ke layar yang terletak di belakang operatornya.

(4) Opaque Projector Media ini disebut demikian karena yang diproyeksikan bukan transparansi, tetapi bahan-bahan sebenarnya, baik benda-benda datar atau tiga dimensi, seperti mata uang dan model-model.

(5) Micro Projection Berguna untuk memproyeksikan benda-benda yang terlalu kecil (yang biasanya diamati dengan microscope), sehingga dapat diamati secara jelas oleh seluruh siswa.

b. Media Proyeksi yang Bergerak (1) Film

Sebagai media pengajaran film sangat bagus untuk menerangkan suatu proses, gerakan, perubahan, atau pengulangan berbagai peristiwa masa lampau. Film dapat berupa visual saja, apabila film itu tanpa suara, dan dapat bersifat audio-visual, apabila film itu dengan suara.

(2) Film Loop (Loop-film) Media ini berbentuk serangkaian film ukuran 8 mm atau 16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan, sehingga dapat berputar terus berulang-ulang selama tidak dimatikan. Karena tanpa suara (silent) maka guru harus memberi narasi (komentar) sendiri, sementara film terus berputar.

(3) Televisi Sebagai suatu media pendidikan, TV mempunyai beberapa kelebihan antara lain: menarik, up to date, dan selalu siap diterima oleh anak-anak karena dapat merupakan bagian dari kehidupan luar sekolah mereka. Sifatnya langsung dan nyata. Melalui TV siswa akan mengetahui kejadian-kejadin mutakhir, mereka dapat mengadakan kontak dengan tokoh-tokoh penting, serta melihat dan mendengarkan pendapat mereka.

(4) Video Tape Recorder (VTR) Walaupun sebagian fungsi film dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video tape akan menggantikan film, karena masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri.

Page 12: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-12 Unit 7

3. Media Audio Media audio adalah berbagai bentuk atau cara perekaman dan transmisi suara (manusia dan suara lainnya) untuk kepentingan tujuan pembelajaran. Yang termasuk media audio adalah: a. Radio Pendidikan

Media ini dianggap penting dalam dunia pendidikan, sebab dapat berguna bagi semua tingkat pendidikan. Melalui radio, orang dapat menyampaikan ide-ide baru, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dalam dunia pendidikan. Dibanding media yang lain, radio mempunyai kelebihan-kelebihan, diantaranya: daya jangkauannya cukup luas, dalam waktu singkat, radio dapat menjangkau audience yang sangat besar jumlahnya, dan berjauhan lokasinya. Tetapi karena sifat komunikasinya hanya satu arah menyebabkan hasilnya sulit untuk dikontrol.

b. Rekaman Pendidikan. Melalui rekaman (recording), dapat direkam kejadian-kejadian penting, seperti: pidato, ceramah, hasil wawancara, diskusi, dan sebagainya. Selain itu juga dapat digunakan untuk merekam suara-suara tertentu, seperti: nyanyian, musik, suara orang atau suara binatang tertentu yang tidak mungkin didengar langsung di ruangan kelas. Kelebihan rekaman ini adalah “play-back” dapat dilakukan sewaktu-waktu dan berulang-ulang, sehingga bagi guru mudah melakukan kontrol.

4. Sistem Multi Media Sistem multi media adalah kombinasi dari media dasar audio visual dan visual yang dipergunakan untuk tujuan pembelajaran. Jadi penggunaan secara kombinasi dua atau lebih media pengajaran, dikenal dengan sistem multi media. Perlu dimengerti bahwa konsep multi media ini, bukan sekedar penggunaan media secara majemuk untuk suatu tujuan pembelajaran, namun mencakup pengertian perlunya integrasi masing-masing media yang digunakan dalam suatu penyajian yang tersusun secara baik (sistematik). Masing-masing media dalam sistem media ini dirancang untuk saling melengkapi, sehingga secara keseluruhan, media yang dipergunakan akan lebih besar peranannya dari pada sekedar penjumlahan dari masing-masing media. Bentuk-bentuk sistem multi media yang banyak digunakan di sekolah adalah kombinasi slide suara, kombinasi sistem audio kaset, dan kit (peralatan) multi media. Satu perangkat (kit) multi media adalah suatu gabungan bahan-bahan

Page 13: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-13

pembelajaran yang meliputi dari satu jenis media dan disusun atau digabungkan berdasarkan atas satu topik tertentu. Perangkat (kit) itu dapat mencakup slide, film rangkai, pita suara, piringan hitam, gambar diam, grafik, transparansi, peta, buku kerja, chart, model dan benda sebenarnya.

Teknik Pemilihan Media Dalam Pengajaran IPS

Media sebagai salah satu sarana dalam rangka membantu meningkatkan proses pembelajaran, mempunyai aneka ragam jenis dan karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu seorang guru professional seharusnya memiliki kemampuan memilih secara cermat dan dapat menggunakan media pengajaran secara tepat.

John Jarolimek mengemukakan hal-hal yang hendaknya diperhatikan oleh guru dalam menentukan pemilihan media, yaitu: 1. tujuan instruksional yang akan dicapai, 2. tingkat usia dan kematangan anak, 3. kemampuan baca anak, 4. tingkat kesulitan dan jenis konsep pelajaran, dan 5. keadaan/latar belakang pengetahuan atau pengalaman anak

John U. Michaels menambahkan, jenis ragam media, jangan sampai membingungkan atau berlebihan bagi anak.

Sedangkan A. Kosasih Djahiri dalam bukunya “Studi Sosial/IPS” menambahkan lagi beberapa kriteria lain, yaitu: 1. Keadaan dan kemampuan ekonomi guru, sekolah, siswa, serta masyarakat. 2. Keadaan dan kemampuan guru dalam menggunakan media. 3. Tingkat kemanfaatannya dari pada alat tersebut dengan membandingkan satu

dengan lainnya). (A. Kosasih Djahiri. 1978/1979:68). Menurut M Basyiruddin Usman dan H. Asnawir (2002), ada beberapa hal

yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), mutu teknis, dan biaya.

Oleh karena itu beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih media, antara lain: 1. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran merupakan komponen utama yang harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penerapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku.

Page 14: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-14 Unit 7

2. Aspek materi, merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media. Sesuai tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran.

3. Kondisi siswa, dari segi subyek belajar, guru harus memperhatikan betul-betul tentang kondisi siswa dalam memilih media. Misalnya faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhtian dan pertimbangan dalam memilih media.

4. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru untuk mendesain sendiri media yang akan dipergunakan, merupaka hal yang perlu dipertimbangkan oleh guru. Seringkali guru menganggap bahwa suatu media sangat tepat digunakan untuk suatu pokok bahasan/tema tertentu, tetapi di sekolah tersebut tidak tersedia media yang diperlukan. Sedangkan untuk mendesain atau merancang suatu media yang dikehendaki tidak mungkin dilakukan oleh guru.

5. Media yang dipilih hendaknya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat, dalam arti tujuan yang ditetapkan dapat tercapai secara optimal.

6. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Media sederhana mungkin akan lebih menguntungkan dari pada menggunakan media canggih tetapi hasil yang dicapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.

Latihan 1. Apakah media itu menurut pendapat Anda? 2. Mengapa media merupakan komponen penting dalam pembelejaran? Jelaskanlah

menurut pendapat Anda! 3. Anda sebagai guru tentunya telah memahami tentang jenis-jenis media

pengajaran yang dapat di siapkan dan dikembangkan dalam pembelajaran terutama untuk bidang IPS. Cobalah Anda jelaskan tentang jenis-jenis media tersebut!

4. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang telah direncanakan maka guru harus dapat memilih media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran secara tepat. Cobalah Anda jelaskan hal-hal apa sajakah yang harus diperhatikan untuk memilih media yang tepat!

5. Cobalah Anda jelaskan fungsi dari media dalam pembelajaran IPS!

Page 15: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-15

Pedoman Jawaban Latihan 1. Media adalah alat atau sarana yang digunakan sebagai perantara (medium) untuk

menyampaikan pesan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Cobalah Anda ingat bahwa pembelajaran itu merupakan suatu proses komunikasi, agar terjadi proses komunikasi harus ada unsur-unsur apa saja coba Anda sebutkan. Untuk lebih jelasnya cobalah Anda baca kembali tentang pengertian media pada sub unit 7.1.

2. Media sangat penting peranannya dalam kegiatan pembelajaran yang menekankan keterampilan proses. Mengapa demikian? Untuk lebih jelasnya coba Anda baca materi sub unit 7.1.

3. Jenis-jenis media pengajaran yang dapat di siapkan dan dikembangkan dalam pembelajaran terutama untuk bidang IPS. a. Media yang tidak diproyeksikan. b. Media yang diproyeksikan. c. Media audio. d. Sistem multi media Penjelasan lebih lanjut silahkan Anda baca topik jenis media pada materi unit 7.1.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memilih media yang tepat:Menunjang tujuan pembelajaran. a. Aspek materi. b. Kondisi siswa. c. Ketersediaan media di sekolah. d. Dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat. e. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media. Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca tentang kriteria memilih media pada uraian materi sub unit 7.1.

5. Untuk menjawab tentang fungsi media dalam pembelajaran, silahkan Anda ingat-ingat bahwa media tidak hanya sebagai selingan tetapi media merupakan komponen dari sistem instruksional. Penjelasan lebih lanjut silahkan Anda baca kembali sub unit 7.1 tentang fungsi media dalam pembelajaran.

Page 16: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-16 Unit 7

Rangkuman

1. Media sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar dari yang bersifat sederhana sampai yang canggih, karena media merupakan alat bantu mengajar.

2. Media berfungsi sebagai alat yang membantu mencapai tujuan yang sudah direncanakan.

3. Media pembelajaran adalah segala alat bantu yang dapat memperlancar keberhasilan mengajar. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran harus dirancang, disiapkan, dipilih, dan disusun secara cermat sesuai dengan tujuan instruksional yang hendak dicapai.

4. Fungsi media dalam kegiatan belajar mengajar tidak lagi dipandang sebagai alat bantu yang digunakan apabila perlu atau sekedar selingan, tetapi sudah dipandang sebagai komponen dari sistem instruksional. Dengan kata lain bahwa media berfungsi membawa pesan/informasi atau pesan pembelajaran yang sangat dibutuhkan oleh siswa.

5. Dalam pembelajaran IPS digunakan media yang banyak sekali macamnya. Selain itu terdapat pula cara mengklasifikasikan media pembelajaran atas dasar kategori-kategori tertentu.

6. Karena banyaknya media pengajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS, maka seorang guru harus menguasai teknik memilih media. Dalam memilih media hendaknya memperhatikan faktor-faktor: kemampuan siswa, tujuan penggunaan, isi media, keanekaragaman media, waktu, tenaga, dan biaya.

Tes Formatif 1

1. Secara harafiah, media itu berasal dari bahasa latin “medium” artinya ….

A. pengantar B. pesan C. perantara D. tempat

Page 17: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-17

2. Berikut ini adalah fungsi media di dalam pembelajaran, kecuali ….

A. meningkatkan keserasian pemahaman dalam penerimaan informasi B. meningkatkan interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan C. meningkatkan motivasi siswa dalam belajar D. membenatu guru dalam proses pembelajaran

3. Seorang guru akan menyampaikan materi tentang pencemaran lingkungan,

media yang paling efisien digunakan adalah …. A. gambar B. film C. model D. bacaan

4. Di dalam proses pembelajaran perlu digunakan multi-media, karena …. A. bahan pelajaran terlalu kompleks B. di sekolah terdapat media yang lengkap C. agar tugas guru menjadi ringan D. adanya perbedaan individu siswa

5. Berikut ini adalah beberapa kriteria memilih peta, kecuali …. A. keakuratan B. berwarna C. mudah dibaca D. canggih

6. Seorang guru sebelum memilih dan menggunakan media hendaknya

memahami prinsip-prinsip penggunaan media, yaitu …. A. digunakan sebagai selingan B. kemampuan mengoperasikan media C. sesuai dengan kemampuan siswa D. menarik bagi siswa

Page 18: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-18 Unit 7

7. Media yang menyerupai benda yang sebenarnya, bersifat tiga dimensi, dan

merupakan tiruan dari benda atau obyek sebenarnya yang sudah disederhanakan, sering disebut …. A. model B. realita C. imitasi D. graphic-materials

8. Sedangkan gambar fotografik atau menyerupai fotografik yang

menggambarkan lokasi atau tempat, benda-benda serta obyek-obyek tertentu, sering disebut … A. model B. realita C. still picture D. graphic-materials

9. Berdasarkan konkrit abstraknya gambar yang disajikan, kerucut Edgar Dale

menggambarkan tingkat-tingkat pengalaman. Namun tingkat pengalaman dibawah ini belum sistematis.

1). demonstrasi 2). pengalaman langsung bertujuan 3). pengalaman dramatisasi 4). pengalaman tiruan

Sistematika yang benar menurut kerucut Edgar Dale adalah sebagai berikut… A. 1 ; 2 ;3 ; 4 B. 2 ; 1 ; 4 ; 3 C. 1 ; 3 ; 4 ; 2 D. 4 ; 3 ; 2 ; 1

10. John Jarolimek mengemukakan hal-hal yang hendaknya diperhatikan oleh guru dalam menentukan /memilih media, kecuali : A. tujuan instruksional yang akan dicapai B. tngkat usia dan kematangan anak C. kemampuan baca anak D. tingkat kualitas media

Page 19: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-19

Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat pada akhir unit ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap bahan ajar unit 7.1.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih Anda dapat meneruskan dengan bahan ajar unit berikutnya. Bagus ! Jika masih dibawah 80%, Anda harus mengulangi materi bahan ajar unit 7.1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat Penguasaan = ---------------------------------- x 100% 10

Page 20: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-20 Unit 7

Sub Unit 2

Metode Pengajaran IPS

ewasa ini telah terjadi pergeseran pola sistem mengajar yaitu dari guru yang mendominasi kelas menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran. Guru

seharusnya berperan fasilitator belajar dari pada sebagai pengajar dan tidak merupakan satu-satunya sumber informasi. Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus menciptakan kondisi belajar yang aktif dan kreatif. Kegiatan pembelajaran harus menantang, menyenangkan, mendorong eksplorasi, memberi pengalaman sukses, dan mengembangkan kecakapan berfikir siswa (Dikti.:2005). Pembelajaran yang berkualitas akan tercapai apabila guru menguasai teknik-teknik penyajian materi atau metode yang tepat (Roestiyah.NK. 1989;1). Metode atau pendekatan merupakan pelicin jalan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan metode dan pendekatan dalam proses pembelajaran yang dipilih guru merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas pembelajaran. Setelah mempelajari materi tentang metode pembelajaran IPS, Anda diharapkan dapat: 1. menjelaskan pengertian metode, 2. menjelaskan teknik memilih metode, 3. menjelaskan macam-macam metode/pendekatan dalam pembelajaran IPS, dan 4. menerapkan berbagai metode/pendekatan dalam pembelajaran IPS di SD.

Pengertian Metode Mengajar Kata metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti “jalan”. Dengan demikian metode bersangkut paut dengan pemilihan jalan, arah atau pola dalam berbuat sesuatu untuk mencapai sesuatu tujuan. Sedangkan mengajar dapat diartikan sebagai suatu proses membawa anak didik dari suatu tingkat kecakapan tertentu ke tingkat kecakapan yang menjadi tujuan pendidikan.

Sehubungan dengan hal tersebut Winarno Surachmad (1976:76), menyatakan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan mengajar diartikan sebagai penciptaan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar (T. Raka Joni. 1980:1).

D

Page 21: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-21

Dengan demikian metode mengajar adalah metode yang dipergunakan oleh seorang pengajar untuk membawa anak didiknya ke tujuan pengajarannya (E. Kusmana. 1974:1).

Lebih jelas lagi ditegaskan oleh Winarno Surachmad (1961), bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan proses belajar mengajar, atau bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid di sekolah.

Kegiatan pembelajaran yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Guru berusaha mengatur lingkungan kelas agar anak didiknya termotivasi untuk belajar. Guru berusaha dengan seperangkat pengetahuan dan pengalamannya mempersiapkan program pembelajaran dengan baik dan sistematis. Usaha tersebut dimaksudkan agar anak didiknya memiliki kecakapan, pengetahuan, dan kepribadian yang dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara-cara tertentu. Cara-cara yang ditempuh oleh guru itulah yang disebut sebagai metode pembelajaran.

Kenyataannya memang manusia dalam segala hal selalu berusaha mencari efisiensi kerja dengan cara memilih dan menggunakan suatu metode yang dianggap terbaik untuk mencapai tujuan. Demikian juga guru/pendidik selalu berusaha memilih metode yang tepat, dipandang lebif efektif dari pada metode-metode lainnya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru benar-benar menjadi miliki anak didiknya.

Jadi jelas bahwa metode adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, agar tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.

Makin tepat metodenya diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut. Tujuan adalah pedoman yang memberi petunjuk akan dibawa ke arah mana kegiatan pembelajaran tersebut. Guru tidak dapat membawa kegiatan pembelajaran menurut kehendaknya sendiri dan mengabaikan tujuan yang telah dirumuskan. Kegiatan pembelajaran yang tidak mempunyai tujuan sama saja dengan orang pergi ke pasar tanpa tujuan. Sehingga terjadi pembelian barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, sebaliknya barang yang sangat dibutuhkan tidak dibeli, hal ini dikarenakan tidak ada tujuan. Demikian pula di dalam pembelajaran pasti mempunyai tujuan.

Tujuan dari kegiatan pembelajaran tidak akan tercapai tanpa adanya komponen-komponen lainnya, salah satu diantaranya adalah metode. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Maka ketika tujuan

Page 22: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-22 Unit 7

dirumuskan agar anak didik mempunyai keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan. Oleh karena itu guru harus menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran, sehingga dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Tujuan pembelajaran dan jenis mata pelajaran menentukan metode atau metode-metode apa sebaiknya digunakan. Setiap mata pelajaran mempunyai metode tertentu sesuai dengan kekhususan mata pelajaran tersebut, oleh karena itu guru hendaknya dapat menentukan metode apa yang paling efisien bagi mata pelajarannya sehingga tujuan pengajaran tercapai secara efektif. Perlu diketahui bahwa tidak ada satupun metode yang dapat dianggap sempurna dari pada yang lain, karena masing-masing metode mempunyai keunggulan dan kelebihannya. Oleh karena itu dalam proses kegiatan pembelajaran dapat digunakan lebih dari satu metode (multi metode).

Sehubungan dengan hal tersebut seorang guru dituntut untuk menguasai macam-macam metode mengajar sehingga dapat menentukan metode apa yang paling tepat digunakan dalam proses pembelajarannya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru betul-betul menjadi milik siswa. Menurut Ida Badariyah Almatsir ada beberapa faktor yang ikut berperan dalam menentukan efektif tidaknya suatu metode mengajar.

Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tujuan pengajaran. 2. Bahan pengajaran. 3. Siswa yang belajar 4. Kemampuan guru yang mengajar 5. Besarnya jumlah siswa. 6. Alokasi waktu yang tersedia. 7. Fasilitas yang tersedia. 8. Media dan sumber 9. Situasi pada suatu saat. 10. Sistem evaluasi. Begitu juga Winarno Surahmad (1990:97) mengatakan, bahwa pemilihan dan

penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Anak Didik

Di dalam kelas guru akan menghadapi siswanya yang mempunyai perbedaan-perbedaan; jenis kelamin, latar belakang kehidupan, status sosial, kecerdasan, kreatifitas, dan perilakunya. Perbedaan individual siswa tersebut akan mempengaruhi guru untuk memilih dan menentukan metode mana yang cocok, untuk mencapai lingkungan belajar yang aktif dan kreatif, sehingga tujuan

Page 23: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-23

pembelajaran tercapai susuai yang direncanakan. Dengan demikian kematangan siswa yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode.

2. Tujuan Perumusan tujuan sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa, proses pembelajaran, dan pemilihan metode. Metode yang dipilih guru harus sesuai dengan taraf kemampuan siswa, artinya metode harus tunduk terhadap tujuan.

3. Situasi Situasi kegiatan pembelajaran yang diciptakan guru dari hari ke hari tidak selalu sama. Dalam hal ini guru tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan yang diciptakan. Misalnya, sesuai dengan sifat bahan dan tujuan yang akan dicapai, maka guru menciptakan lingkungan belajar secara kelompok. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah. Dengan demikian guru telah menerapkan metode problem solving. Jadi jelas bahwa situasi yang diciptakan guru mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.

4. Fasilitator Merupakan kelengkapan yang menunjang proses pembelajaran. Lengkap tidaknya fasilitas akan menentukan pemilihan metode mengajar. Karena tidak adanya laboratorium IPA, maka kegiatan praktikum, eksperimen, demonstrasi, dan inkuiri tidak dapat dilaksanakan. Demikian juga di dalam pembelajaran IPS, karena tidak ada laboratoriumnya maka kegiatan inkuiri, demonstrasi, sosiodrama, dan simulasi tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Namun masalah ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan lingkungan dan masyarakat sebagai laboratorium IPS. Tentu saja guru harus melihat materi yang akan disampaikan, kecocokan metode, dan fasilitas yang tersedia.

5. Guru Latar belakang pendidikan dan kemampuan guru akan mempengaruhi kompetensi. Kurangnya kemampuan terhadap berbagai metode akan menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode, apalagi belum mempunyai pengalaman mengajar yang memadai. Oleh karena itu dapatlah dipahami bahwa kepribadian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.

Page 24: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-24 Unit 7

Kriteria Menentukan Metode Pembelajaran Anda sudah belajar tentang macam-mcam metode yang dapat diterapkan

dalam pembelajaran IPS di SD. Permasalahan yng timbul sekarang adalah bagaimana Anda memilih metode atau pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa.

Berhubungan dengan hal tersebut menurut Cheppy HC (tt;80) ada empat kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan metode, antara lain: 1. Tujuan

Tujuan merupakan landasan utama untuk menentukan metode sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya jika guru akan mengembangkan sikap dalam kehidupan keluarga, maka metode yang dipilih adalah sosiodrama

2. Kebutuhan dan minat anak Kebutuhan individu itu berbeda-beda, misalnya beberapa anak memerlukan pengalaman tertentu, sedang yang lain memerlukan aktivitas tertentu pula. Sebagai guru harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan anak untuk menentukan rencana kegiatan pembelajaran. Pada kelas rendah, diperlukan aktivitas yang bertumpu pada bahan-bahan buku bacaan, sosiodrama, permainan, membaca ceritera, dan penyusunan bagan. Minat anak sebagian juga ditentukan oleh metode yang digunakan guru. Siswa yang gemar mengkoleksi perangko dan pakaian adat akan berbeda dengan siswa yang gemar membaca ataupun melalui akting. Oleh karena itu dengan mengenal perbedaan-perbedaan siswa tersebut, guru akan mudah untuk menentukan metode yang akan digunakan.

3. Cara Penampilan Guru Kepribadian guru dapat dilihat melaluai penampilannya waktu mengajar. Dalam beberapa hal ia telah mengembangkan cara mengajar yang mengesankan, di lain pihak ia memang pandai memilih metode yang tepat, sehingga kegiatan pembelajaran menyenangkan. Guru seperti itulah yang harus tampil di kelas untuk mengajar mata pelajaran IPS. Guru hendaknya memiliki keterampilan memilih metode, dan memiliki keberanian untuk mencoba berbagai metode sebagai variasi dalam mengajar.

Peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar akan tampak dalam metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Maka dari itu metode mengajar merupakan hal yang dominan, karena meskipun materi cukup, alat-alat memenuhi syarat, kalau faktor penggunaan metode kurang tepat, maka hasil pembelajarannya

Page 25: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-25

akan rendah. Menurut Husein Akhmad, dkk (1981;58) seorang guru IPS dalam memilih metode hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pengajar (guru)

Seorang guru dalam memilih metode hendaknya mempertimbangkan: pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas yang dimiliki. Personalitas yang cocok dengan siswa akan mendorong kegiatan belajar, karena terbinanya sarana komunikasi yang efektif.

2. Siswa Cara-cara yang dipilih guru hendaknya memperhitungkan lingkungan siswa dari mana ia berasal, tingkat intelektual dan latar belakang siswa, pengalaman praktik siswa serta lingkungan dan budaya siswa.

3. Tujuan yang akan dicapai Tujuan yang akan dicapai merupakan pedoman bagi guru dalam memilih bahan yang akan disajikan dan memikirkan metode apa yang paling efektif.

4. Materi/bahan Materi itu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, karenanya menuntut cara mengajar yang serasi dengan materi tersebut. Metode untuk materi yang bersifat abstrak akan berbeda dengan metode untuk materi yang bersifat konkrit.

5. Waktu Masalah waktu harus diperhatikan dalam memilih metode antara lain: waktu untuk persiapan, waktu yang tersedia untuk mengajar, waktu yang menunjukkan saat mengajar apakah mengajar pagi hari, siang hari atau sore hari.

6. Fasilitas yang tersedia Fasilitas yang tersedia akan menentukan seberapa jauh orang dapat leluasa dalam memilih metode pengajaran. Setelah guru menentukan metode yang tepat bagi suatu materi tertentu, hendaknya metode tersebut dijadikan sebagai alat untuk menyajikan bahan pelajaran dan sekaligus sebagai alat bantu siswa untuk mempermudah proses belajar mengajar.

Macam-macam Metode/Pendekatan Pembelajaran IPS

Dewasa ini timbul kesan bahwa pengajaran IPS membosankan, dikarenakan

materinya terlalu luas dan hanya menghafalkan fakta-fakta. Selain itu metode pembelajaran yang pergunakan oleh guru kurang menarik bagi siswa, bahkan guru seringkali tidak mempunyai acuan yang jelas dan tidak menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif dan kreatif. Kebosana juga muncul karena materi pelajaran

Page 26: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-26 Unit 7

tidak sesuai dengan tingkat perkembangan dan konteks kehidupan anak. Oleh karena itu harus diciptakan metode mengajar yang dapat mengaktifkan siswa.

Tuntutan dalam dunia pendidikan sekarang ini sudah berubah, proses pembelajaran tidak bisa lagi hanya sekedar menstransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Guru harus merubah paradikma tersebut dengan kegiatan pembelajaran yang aktif dan kreatif. Sehubungan dengan hal tersebut Anita Lie (2002:4-5), menyatakan bahwa guru harus menyusun dan melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan beberapa pokok pemikiran antara lain: 1. Pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan dikembangkan oleh siswa. 2. Siswa membangun pengetahuannya secara aktif. 3. Guru harus berusaha mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa. 4. Pendidikan adalah interaksi pribadi di antara para siswa dan interaksi antara guru

dan siswa. Berdasar uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru harus menciptakan

proses pembelajaran yang mengaktifkan siswa, sehingga dapat menemukan sendiri pengetahuanya. Untuk itu guru harus memfasilitasi dan menciptakan kondisi belajar siswa. Oleh karena itu guru harus merencanakan pembelajaran dengan menerapkan metode atau pendekatan pembelajaran yang aktif dan kreatif. Namun perlu diingat bahwa pendekatan pembelajaran itu sangat banyak macamnya sehingga guru harus mampu memilih metode/pendekatan manakah yang paling serasi untuk mencapai tujuan instruksional suatu pokok bahasan.

Dalam uraian berikut akan diberikan gambaran atau penjelasan singkat tentang metode/pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam pengajaran IPS antara lain: • Contectual Teaching and Learning (CTL) • Cooperative Learning • Metode Karyawisata • Metode Role Playing • Metode Simulasi 1. Contectual Teaching and Learning (CTL)

Pendekatan Contectual Teaching and Learning CTL, merupakan konsep belajar yang mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Hal ini akan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Page 27: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-27

Dengan konsep tersebut diharapkan hasil pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk siswa bekerja dan mengalami secara langsung, bukan hanya sekedar mentransfer pengetahuan guru kepada siswa. Ini sejalan dengan pendapat aliran kontruktivisme yang menekankan bahwa kegiatan belajar adalah kegiatan aktif siswa untuk menemukan sesuatu dan membangun sendiri pengetahuannya. Siswa bertanggungjawab atas hasil belajarnya, membuat penalaran atas apa yang dipelajari dengan cara mencari makna, dan membandingkan dengan apa yang telah diketahui dengan apa yang diperlukan dalam pengalaman yang baru.

Jadi CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami makna dalam materi pelajaran yang mereka pelajari, kemudian menghubungkan dengan kontek kehidupan sehari-hari, yaitu kontek lingkungan pribadi, sosial, dan budayanya. Tugas guru adalah membantu siswa untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu guru harus merencanakan kegiatan pembelajaran yang aktif untuk menemukan pengetahuan atau konsep baru

Karakterstik Pendekatan Pembelajaran CTL

a. Kerja sama. b. Menyenangkan. c. Pembelajaran terintegrasi. d. Menggunakan berbagai sumber. e. Siswa (aktif, kreatif, dan kritis), guru (harus kreatif). f. Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa, misalnya

peta, gambar, ceritera, puisi. g. Laporan kepada orang tua tidak hanya berupa rapor, tetapi dapat berupa hasil

karya siswa, misalnya laporan / tugas, karangan. Menurut Widyaiswara LPMP (2005), menyatakan bahwa guru dikatakan

telah menerapkan pendekatan pembelajaran CTL apabila menempuh tujuh komponen, sebagai berikut:

a. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkontruk sendiri pengetahuannya.

b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk emua topik/pokok bahasan.

c. Mengembangkan sifat ingin ahu siswa dengan mengajukan pertanyaan. d. Menciptakan masyarakat belajar, misalnya belajar dalam kelompok-

kelompok.

Page 28: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-28 Unit 7

e. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran. f. Melakukan refleksi di akhir pertemuan. g. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara dan seobyektif

mungkin. Untuk memperjelas tentang konsep CTL, mari kita ikuti uraian tentang

unsur-unsur yang terkandung didalam CTL. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut: a. Konstruktivisme (constructivism)

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir CTL bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui kontek yang terbatas (sempit) dan scara tiba-tiba. Pengetahuan bukan seperangkat fakta, konsep, atau akidah yang siap diambil, melainkan manusia harus mengkontruksi pengetahuan tersebut dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Berkaitan dengan hal tersebut maka siswa harus mengkontruksi sendiri pengetahuanya. Oleh karena iu siswa harus dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang bermanfat bagi dirinya sendiri, dan mencetuskan ide-idenya. Penerapannya di kelas, misalnya mengerjakan tugas, praktik, menulis karangan, mendemonstrasikan sesuatu.

b. Menemukan (inquiry) Menemukan merupakan inti dari CTL. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil dari mengingat seperangkat fakta, konsep, dan kaidah, melainkan hasil dari menemukan sendiri. Maka guru harus merancang kegiatn pembelajaran yang merujuk pada kegiatan menemukan apapun materi/pokok bahasannya. Adapun langkah-langkah kegiatan inkuiri adalah sebagai berikut:merumuskan masalah;melakukan observasi atau pengamatan;menganalisis dan menyajikan hasil dalam bentuk tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan lain-lain, dan;mengkomunikasikan hasil karya kepada pembaca, teman sekelas, atau guru. Untuk masalah pendekatan inkuiri lebih jelasnya akan dibahas dalam bab tersendiri.

c. Bertanya (Questioning) Bertanya merupakan strategi utama dalam pembelajaran dengan pendekatan CTL. Bagi siswa, bertanya merupakan hal penting dalam pembelajaran berbasis inkuiri, yaitu untuk menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui.

Page 29: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-29

Bertanya dalam pembelajaran dipandang senagai upaya guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa.

d. Masyarakat Belajar (Learning Community) Masyarakat belajar dapat terjadi jika ada proses komunikasi dua arah atau lebih. Seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi yang diperlukan oleh temannya dan sekaligus juga meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya. Apabila setiap orang mau belajar dari orang lain dan setiap orng mau menjadi sumber belajar, maka setiap orang akan luas pengetahuan dan pengalamannya. Masyarakat belajar dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, seperti pembentukan kelompok kecil, pembentukan kelompok besar, mendatangkan ahli/nara sumber di dalam kelas, bekerja dengan kelas sederajat, bekerja kelompok dengan kelas di atasnya, dan bekerja dengan masyarakat.

e. Pemodelan (Modeling) Dalam pembelajaran, guru bukan satu-satunya model, dapat juga model didatangkan dari luar, misalnya tokoh masyarakat, petugas kesehatan, pemadam kebakaran, polisi lalu lintas. Model dapat berupa cara mengoperasikan sesuatu, cara sederhana memadamkan kebakaran, dan sebagainya.

f. Refleksi (Reflection) Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari, atau berpikir tentang apa yang telah dilakukan di masa yang lalu. Pengetahuan bermakna diperoleh dari proses pengetahuan yang dimiliki siswa diperluas melalui kontek pembelajaran, dan kemudian diperluas lagi sedikit demi sedikit melalui pengalamannya. Dalam hal ini guru membantu siswa untuk membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang baru. Pada prinsipnya bagaimana pengetahuan itu mengendap di benak siswa. Refleksi biasanya dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir, guru menyisakan waktu sejenak untuk memberi kesempatan kepada siswanya melakukan refleksi. Realisasinya berupa: peryataan langsung tentang apa yang diperoleh pada hari itu, catatan-catatan di buku siswa, kesan dan saran siswa tentang pembelajaran hari itu, diskusi, hasil karya, dan sebagainya.

g. Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assesment) Penilaian autentik adalah proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberi gambaran perkembangan belajar siswa. Perkembangan siswa perlu diketahui karena untuk memastikan apakah siswa telah mengalami proses pembelajaran dengan benar? Hambatan-hambatan apa yang dihadapi siswa?

Page 30: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-30 Unit 7

Hal yang dapat digunakan untuk penilaian, antara lain; laporan, pekerjaan rumah, kuis, karya siswa, presentasi, demonstrasi, karya tulis, dan hasil tes tulis.

2. Cooperative Learning

Falsafah yang mendasari model pembelajaran Cooperative Learning bahwa manusia adalah makhluk sosial. Kerja sama merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, tanpa kerja sama kehidupan manusia akan terganggu, karena manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan dan kerjasama dengan orang lain.

Cooperative Learning, atau sering disebut dengan kooperasi, adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas yang diorganisasikan, pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antar siswa dalam kelompok yang bersifat sosial dan pembelajar bertanggungjawab atas tugasnya masing-masing.

Menurut Thomson, dkk. (1995), di dalam pembelajaran cooperative learning, siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 siswa, dengan kemampuan yang heterogin. Maksud kelompok heterogin adalah terdiri dari bermacam-macam latar belakang kemampuan siswa, jenis kelamin, agama, suku bangsa, dan latar belakang social budaya. Hal ini sangat bermanfaat karena untuk melatih siswa dapat menerima perbedaan pendapat dan bekerja sama dengan teman yang berbeda latar belakangnya.

Dalam pembelajaran cooperative learning proses belajar tidak harus berasal dari guru ke siswa, melainkan dapat juga siswa saling mengajar sesama siswa lainnya. Bahkan menurut Anita Lie (2002:30), menyatakan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (peer teaching) ternyata lebih efektif dari pada pengajaran oleh guru. Hal ini disebabkan latar belakang, pengalaman, (dalam pendidikan sering disebut skemata) para siswa mirip satu dengan lainnya dibanding dengan skemata guru.

Selanjutnya Roger dan David Johnson (dalam Anita Lie, 2002) menyatakan bahwa tidak semua kerja kelompok dapat dianggap cooperative learning.

Ada lima prinsip untuk mencapai hasil maksimal dari pembelajaran dengan model cooperative learning yang harus dikembangkan, antara lain: • saling ketergantungan; • tanggungjawab perseorangan • tatap muka • komunikasi antar anggota; dan • evaluasi proses kelompok.

Page 31: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-31

Untuk lebih jelasnya mari kita ikuti uraian sebagai berikut: a. Saling Ketergantungan Positif

Keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk mencapai kerja yang efektif, guru perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga semua anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya masing-masing. Dalam metode jigsaw, Aronson menganjurkan setiap kelompok dibatasi hanya empat siswa saja dan anggota kelompok itu ditugasi bagian yang berlainan. Keempat anggota tersebut kemudian berkumpul dan berdiskusi atau bertukar informasi. Guru akan mengevalusai semua bagian. Dengan cara ini mau tidak mau setiap anggota merasa bertanggungjawab untuk menyelesaikan tugasnya agar yang lain juga dapat berhasil. Untuk penilaian setiap siswa mendapat nilainya sendiri dan nilai kelompok

b. Tanggungjawab Perseorangan Sesuai model jigsow diatas, setiap kelompok terdiri dari empat siswa, bahan bacaan dibagi beberapa bagian, masing-masing siswa mendapat bagian membaca satu bagian. Jika ada siswa yang tidak melaksanakan tugasnya akan diketahui dengan jelas. Rekan-rekan dalam satu kelompok akan menuntutnya untuk melaksanakan tugasnya agar tidak mengahambat yang lainnya. Oleh karena itu tanggung jawab perseorangan merupakan prinsip yang mempunyai keterkaitan erat dengan prinsip saling ketergantungan positif. Siswa harus mempunyai komitmen yang kuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, ia harus mempertanggungjawabkan aktivitasnya, sehingga tidak mengganggu kinerja tim. Tanggungjawab perseorangan ini dapat tercipta di dalam kelas apabila guru dapat memberikan tugas yang bobot dan tingkat kesulitannya relatif sama untuk setiap siswa dalam kelompok. Dengan demikian setiap siswa merasa mempunyai tanggungjawab yang sama dengan teman-teman lainnya dan dapat menyelesaikan tugas kelompoknya bersama-sama.

c. Tatap Muka Setiap kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota, karena hasil pemikiran kelompok akan lebih baik dari pada hasil pemikiran satu anggota saja. Sinergi antar anggota ini akan meningkatkan sikap menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-maasing anggota. Tatap muka ini merupakan suatu bentuk keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berinteraksi dengan anggota lainnya untuk mencapai tujuan. Oleh karena

Page 32: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-32 Unit 7

itu siswa harus diberi kesempatan untuk saling mengenal, saling menerima satu sama linnya dalam kegiatan tatap muka, dan interaksi pribadi.

d. Komunikasi Antar Anggota Siswa harus dibekali berbagai keterampilan berkomunikasi, karena tidak setiap siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan kelompok sangat bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengemukakan pendapatnya. Dalam hal ini memang siswa perlu diberitahu tentang cara-cara berkomunikasi secara efektif, misalnya bagaimana caranya menyanggah pendapat orang lain dengan ungkapan yang halus tanpa harus menyinggung perasaan orang tersebut. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompo kini memerlukan proses yang panjang, namun ini sangat bermanfaat untuk memperkaya pengalaman belajar dan untuk pembinaan perkembangan mental dan emosional siswa.

e. Evaluasi Kelompok Untuk kepentingan evaluasi, guru harus menyediakan waktu khusus untuk mengevaluasi kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya dalam bekerja sama dapat lebih efektif. Evaluasi tidak harus diadakan setiap waktu ada kerja kelompok, melainkan dapat diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran cooperative learning.

Teknik-teknik Pembelajaran Cooprarative Learning a. Teknik Mencari Pasangan

Teknik ini digunakan untuk memahami suatu konsep atau informasi tertentu yang harus ditemukan siswa. Keunggulannya adalah siswa dapat mencari pasangan sambil belajar menggali satu konsep atau tema dalam suasana ya ng menyenangkan. Teknik ini dapat diterapkan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak. Adapun caranya guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik tertentu, setiap siswa mendapat satu kartu. Kemudian setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya pemegang kartu yang bertuliskan “Jakarta” akan berpasangan dengan pemegang kartu bertuliskan “Ibu kota Negara Republik Indonesia” Pemegang kartu “rempah-rempah” berpasangan dengan kartu “Maluku”. Siswa dapat bergabung dengan dua atau tiga pemegang kartu yang cocok sehingga dapat melengkapi pemahaman konsep atau 32opic di kartu masing-masing.

Page 33: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-33

b. Bertukar Pasangan Teknik ini dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain. Teknik ini juga dapat diterapkan pada semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik. Caranya adalah, guru memberi tugas kepada siswa untuk dikerjakan dengan pasangannya dalam (kelompok), setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan pasangan lain untuk berdiskusi untuk mengukuhkan jawaban. Temuan baru yang didapatkan dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula

c. Berpikir Berpasangan Berempat Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan siswa lain. Keunggulannya adalah optimalisasi partisipasi siswa, karena setiap siswa dapat tampil beberapa kali untuk dikenali dan menunjukkan partisipasinya kepada siswa lain. Teknik ini juga dapat diterapkan pada semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik. Caranya adalah, guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok. Setiap siswa mengerjakan tugas secara sendiri-sendiri, kemudian bergabung dengan rekan lain dari anggota kelompoknya untuk berdiskusi. Setelah selesai, kedua pasangan bergabung kembali dengan kelompoknya. Siswa mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada anggota kelompok berempat.

d. Keliling Kelompok Teknik ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik. Dalam kegiatan keliling kelompok, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusinya dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya. Caranya adalah, salah satu siswa dalam masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya tentang tugas yang sedang mereka kerjakan. Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya, demikian seterusnya, giliran berbicara dapat diatur menurut arah jarum jam atau dari kiri kekanan atau sebaliknya.

e. Jigsaw Teknik ini dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Guru memperhatikan skemata atau latar belakang siswa dan membantu mengaktifkan siswa agar pembelajaran menjadi lebih bermakna. Siswa saling bekerja sama dan saling membantu, mereka mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan

Page 34: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-34 Unit 7

meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Teknik ini dapat diterapkan untuk semua kelas/tingkatan dan cocok untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, dan Agama. Adapun caranya adalah:

• Guru membagi bahan /materi menjadi empat bagian. • Guru sebelum membagikan tugas kepada kelompok, hendaknya menanyakan

apakah siswa sudah mengenal/ mengetahui tentang topik tersebut. Kegiatan brainstorming ini dimaksudkan untuk mengaktifkan skemata siswa dalam menghadapai bahan/materi baru.

• Siswa dibagi dalam kelompok berempat. • Bagian materi pertama diberikan kepada siswa pertama, bagian kedua

diberikan kepada siswa kedua, dan seterusnya. • Siswa disuruh membaca dan mengerjakan bagian masing-masing.

3. Metode Karyawisata Suryobroto(1986:51) memberi batasan karyawisata sebagai kegiatan belajar mengajar dengan mengunjungi obyek yang sebenarnya yang ada hubungannya dengan pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Nursid Sumaatmadja (1980:113), menyatakan bahwa karyawisata adalah suatu kunjungan ke obyek tertentu di luar lingkungan sekolah, di bawah bimbingan guru IPS, yang bertujuan untuk mencapai tujuan instruksional tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut metode karyawisata dapat dilaksanakan dengan mengadakan perjalanan dan kunjungan yang hanya beberapa jam saja ke tempat atau daerah yang tidak begitu jauh dari sekolah, asalkan maksudnya memenuhi tujuan instruksional IPS. Jadi jangan terlalu membayangkan bahwa metode karyawisata itu harus dilaksanakan dengan menempuh suatu perjalanan yang jauh, menggunakan waktu berhari-hari, dan menghabiskan biaya yang besar. Inilah hakekat karyawisata dalam pengajaran IPS yang berbeda dengan wisata atau tamasya. Seorang guru dapat menerapkan metode karyawisata dengan terarah dan sesuai dengan tujuan instruksinalnya, apabila guru memperhatikan hal-hal seperti tersebut dibawah ini: a. Mengetahui hakikat metode karyawisata. b. Mengetahui kelebihan dan kelemahan metode karyawisata. c. Mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum pelaksanaannya.

Page 35: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-35

d. Mempunyai keterampilan memilih pokok-pokok bahasan yang cocok dikembangkan dengan metode karyawisata.

Selain itu guru juga harus memperhatikan keadaan siswa yang akan terlibat dalam proses belajar mengajar, bahwa: a. Siswa memiliki dorongan minat dan perhatian terhadap apa yang sedang

dipelajari (sense of interest ). b. Siswa memiliki dorongan untuk melihat kenyataan (sense of reality ). c. Siswa memiliki dorongan untuk menemukan sendiri hal-hal yang menarik

perhatiannya ( sense of discovery ). Ketiga hakikat naluriah yang ada pada diri siswa tersebut di atas harus mandapat perhatian guru, untuk selanjutnya dibina dan dikembangkan pada pengajaran IPS. Dalam melaksanakan metode karyawisata harus tetap diusahakan mengembangkan minat siswa yang dilibatkan. Dari minat siswa yang tinggi tersebut, kita arahkan mereka untuk mencocokkan hal-hal yang mereka peroleh di dalam kelas dengan kenyataan yang dijumpai di masyarakat. Selanjutnya melalui proses berikutnya siswa akan mampu menemukan sendiri gejala-gejala dan masalah-masalah yang menjadi pokok bahasan di kelas pada kenyataan praktisnya di masyarakat atau di lapangan. Proses pengembangan dan pemantapan sense of discovery inilah yang akan membantu siswa menjadi seorang peneliti. a. Fungsi Metode Karyawisata

1) Mendekatkan dunia sekolah dengan kenyataan. 2) Mempelajari suatu konsep atau teori dengan kenyataan dan sebaliknya. 3) Membekali pengalaman riil pada siswa.

b. Langkah-langkah Metode Karyawisata Untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan metode karyawisata, tahap-tahap pelaksanaannya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) Tahap persiapan

Meliputi persiapan materi atau topik karyawisata, persiapan teoritis, persiapan perlengkapan, dan aspek-aspek lain yang menunjang pelaksanaan karyawisata.

2) Tahap pelaksanaan karyawisata di lapangan Jika tahap persiapan telah matang dan terperinci, maka tahap pelaksanaan akan berjalan lancar. Tahap pelaksanaan ini secara ketat harus tetap berlandaskan pada perencanaan, misalnya rencana dan tujuannya.

3) Tindak lanjutnya pelaksanaan karyawisata (setelah kembali ke tempat) Kegiatannya meliputi penyusunan dan membuat laporan hasil karyawisata.

Page 36: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-36 Unit 7

Adapun bentuk laporan sebagai pertanggungan jawab, bobotnya harus disesuaikan dengan tingkat atau jenjang pendidikan siswa yang melaksanakan karyawisata. Misalnya untuk siswa Sekolah Dasar cukup dengan mampu menceriterakan kembali dengan kata-kata yang sederhana, atau membuat karangan bebas tentang apa yang mereka lihat dan alami pada waktu melaksanakan karyawisata. Apabila tahap ketiga ini dapat terpenuhi dengan baik berarti seorang guru telah memenuhi salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan metode karyawisata.

c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Karyawisata Kelebihan Metode Karyawisata 1) Siswa dapat mengamati obyek secara nyata dan bervariasi, seperti

peninggalan sejarah, pasar, pantai, pabrik, kalurahan, kecamatan. 2) Siswa dapat menjawab dan memecahkan masalah-masalah dengan cara

melihat, mencoba, dan membuktikan secara langsung suatu obyek yang dipelajari.

3) Siswa dapat pula mendapatkan informasi langsung dari nara sumber ataupun dapat penjelasan langsung dari manajer pabrik.

Kelemahan Metode Karyawisata 1) Jika terlalu sering dilaksanakan akan mengganggu rencana pelajaran. 2) Perlu pengawasan dan bimbingan guru. 3) Jika obyek yang akan dikunjungi terlalu jauh letaknya, menyulitkan

transportasi dan pembiayaan. 4) Jika pelaksanaan karyawisata terlalu kaku sifatnya, dapat menurunkan minat

siswa terhadap karyawisata, sehingga tujuannya tidak tercapai.

4. Metode Role Playing ( Bermain Peran) Pengertian Berbicara masalah metode role playing tidak bisa lepas dari metode sosiodrama, sebab keduanya sama-sama dapat diterapkan dalam pengajaran IPS yang sukar dipisahkan satu sama lainnya. Role playing adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang dipakai untuk menjelaskan peranan, sikap, tingkah laku, nilai, dengan tujuan menghayati perasaan, sudut pandang dan cara berpikir orang lain (Husein Achmad. 1981:80). Dengan demikian role playing adalah merupakan suatu teknik atau cara agar para guru dan siswa memperoleh penghayatan nilai-nilai dan perasaan. Sedangkan

Page 37: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-37

sosiodrama berarti mandramatisasikan cara tingkah laku di dalam hubungan sosial (Winarno Surachmad. 1973:125). Jadi metode sosiodrama adalah cara mengungkapkan kehidupan dan hubungan sosial secara keseluruhannya pada sekelompok siswa. Sedangkan metode bermain peran ditekankan kepada setiap individu siswa dalam memerankan suatu tokoh tertentu pada drama yang bersangkutan. Dengan metode bermain peran, diharapkan siswa dapat menghayati dan berperan dalam berbagai figur khayalan atau figur sesungguhnya dalam berbagai situasi. Metode bermain peran yang direncanakan dengan baik dapat menanamkan kemampuan bertanggung jawab dalam bekerja sama dengan orang lain, menghargai pendapat dan kemampuan orang lain dan belajar mengambil keputusan dalam hubungan kerja kelompok. Metode ini dapat diterapkan pada pengajaran IPS dengan pokok bahasan tentang hubungan kehidupan sosial, misalnya: peranan tokoh-tokoh, susunan dan masyarakat feudal. Melalui metode bermain peran dapat melibatkan aspek-aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Aspek kognitif meliputi pemecahan masalah, aspek afektif meliputi sikap, nilai-niali pribadi/orang lain, membandingkan, mempertentangkan nilai-nilai, mengembangkan empati atas dasar tokoh yang mereka perankan. Sedangkan aspek psikomotor terlihat ketika siswa memainkan peran di depan kelas. Dengan demikian diharapkan, minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran IPS yang selalu kaku dan menjemukan dapat disegarkan kembali. Tujuan dan Manfaat Role Playing (menurut Shaftel)

1) Agar menghayati sesuatu kejadian atau hal yang sebenarnya dalam realita hidup.

2) Agar memahami apa yang menjadi sebab dari sesuatu serta bagaimana akibatnya.

3) Untuk mempertajam indera dan rasa siswa terhadap sesuatu. 4) Sebagai penyaluran/pelepasan ketegangan dan perasaan-perasaan. 5) Sebagai alat mendiagnosa keadaan kemampuan siswa. 6) Pembentukan konsep secara mandiri. 7) Menggali peranan-peranan dari pada seseorang dalam suatu kehidupan

kejadian/keadaan. 8) Membina siswa dalam kemampuan memecahkan masalah, berfikir kritis,

analisis, berkomunikasi, hidup dalam kelompok dan lain-lain. 9) Melatih anak ke arah mengendalikan dan membaharui perasaannya, cara

berfikirnya, dan perbuatannya.

Page 38: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-38 Unit 7

Langkah-langkah Role Playing

1) Pemanasan (pengantar serta pembahasan ceritera dari guru). 2) Memilih siswa yang akan berperan. 3) Menyiapkan penonton yang akan mengobservasi. 4) Mengatur panggung/ruang 5) Permainan. 6) Diskusi dan evaluasi. 7) Permainan berikutnya. 8) Diskusi lebih lanjut. 9) Generalisasi.

Masalah-masalah sosial yang dapat dijajaki dengan metode Role Playing adalah sebagai berikut: (Max.H.Waney dalam Husein Achmad.1981:82) a. Masalah pertentangan antar pribadi-pribadi.

1) Mengungkap perasaan orang-orang yang bertentangan. 2) Menentukan cara-cara pemecahannya.

b. Masalah hubungan antar kelompok.Mengungkap masalah hubungan antar suku, bangsa, kepercayaan.

c. Masalah kemelut pribadiKemelut antara tekanan orang tua dan kemauannya, juga antara kelompoknya dengan kemauannya.

d. Masalah masa lampau dan sekarang.Hal ini meliputi situasi yang kritis di waktu lampau dan sekarang di mana para pejabat dan pemimpin politik menghadapi berbagai permasalahan dan harus mengambil keputusan.

5. Metode Simulasi. Pengertian Istilah simulasi berasal dari kata simulate yang berarti pura-pura, dan simulation yang berarti tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura. Menurut Soli Abimanyu (1980), bahwa simulasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja.

Dengan demikian simulasi itu dapat digunakan untuk melakukan proses-proses tingkah laku secara imitasi. Sebagai contohnya simulasi tentang seorang pemimpin yang otoriter, simulasi mengajar dan sebagainya.

Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat dari suatu konsep, prinsip atau sesuatu keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan. (B. Suryobroto,1986:63).

Page 39: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-39

Tujuan Simulasi Rumusan tujuan simulasi berikut ini akan merupakan pegangan guru dalam

memilih topik-topik yang akan disimulasikan. Tujuan langsung maupun tujuan tidak langsung yang ingin diperoleh dari simulasi adalah: Menurut Sunaryo (198 :113-114) tujuan simulasi adalah:

1) Untuk melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari.

2) Untuk memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip. 3) Untuk latihan memecahkan masalah.

Manfaat Metode Simulasi Menurut Nesbitt, permainan simulasi yang diselenggarakan dengan baik dapat merangsang timbulnya berbagai alur-pikiran yang dapat diteruskan dengan pengkajian-pengkajian lebih lanjut. Sehubungan dengan hal itu, maka keterampilan dan pengetahuan siswa yang dapat dikembangkan melalui simulasi antara lain:

1) Belajar tentang persaingan Persaingan dan ketegangan yang timbul dalam permainan simulasi disebabkan peserta harus mengatasi sejumlah rintangan yang sengaja dirancang untuk permainan ini. Hal inilah yang dapat membangkitkan rasa asyik para pemain.

2) Belajar kerjasama Pada umumnya permainan pendidikan dirancang untuk memperoleh manfaat dari kerjasama, tidak ada permainan yang dibuat untuk menimbulkan persaingan yang kasar.

3) Belajar emphaty (merasakan perasaan orang lain) Taraf di mana permainan berhasil mendorong kerjasama atau sikap bersahabat tergantung dari seberapa jauh mereka itu terlibat dalam peranan-peranan tersebut. Semakin pemain mengenal peranannya, semakin ia peka dan mengerti keberadaan orang lain yang menjalankan peran seperti itu.

4) Belajar tentang sistem social Seperti pada butir tiga di atas hanya ruang lingkupnya lebih luas yaitu sistem sosial atau proses sosial, seperti menirukan proses legislatif, pemilihan umum.

5) Belajar konsep Pengajaran dengan metode simulasi sangat sesuai untuk pengajaran konsep, karena dapat mengembangkan aspek kognitif.

6) Belajar menerima hukuman Siswa dapat melakukan kesalahan dalam simulasi, hal ini mungkin

Page 40: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-40 Unit 7

disebabkan kurang terampil atau keputusan yang salah. Namun melakukan kesalahan dalam simulasi adalah sesuatu hal yang wajar, karena salah satu prinsip utama dalam simulasi kelas adalah belajar dari kesalahan. Diharapkan banyak keuntungan dari hukuman yang diperoleh melalui permainan simulasi, apalagi oleh kawan sendiri dari pada hukuman yang diberikan penguasa sekolah.

7) Belajar berpikir kritis Simulasi dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada para pemainnya, karena mereka dapat dilatih mempelajari berbagai alternatif strategi sendiri, memperkirakan strategi lawan, menganaliis kebolehan simulasi dan sebagainya.

Prinsip-prinsip Simulasi

Agar simulasi dapat mencapai hasil yang diinginkan secara maksimal maka hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:

1) Simulasi itu dilakukan oleh sekelompok siswa. Tiap kelompok dapat melaksanakan simulasi yang sama atau dapat juga berbeda.

2) Semua siswa harus terlibat langsung menurut peran masing-masing. 3) Penentuan topik dapat dibicarakan bersama antara guru dengan siswa dan

disesuaikan dengan tingkat kemampuan kelas, tingkat sekolah, dan situasi setempat.

4) Petunjuk simulasi dapat disiapkan lebih dahulu secara terperinci, tetapi dapat pula secara garis besarnya saja tergantung dari bentuk simulasi dan tujuannya.

5) Dalam simulasi hendaknya dapat dicapai tujuan-tujuan yang menyangkut aspek kognitif (penambahan pengetahuan tentang berbagai konsep dan pengertian), aspek afektif (seperti menyenangkan, mengharukan, solidaritas, simpati, dan sebagainya), serta aspek psikomotor.

6) Harus diingat bahwa simulasi itu dimaksudkan untuk latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan dengan baik.

7) Dalam simulasi harus dapat digambarkan situasi yang lengkap dan proses yang berturut-turut yang diperkirakan terjadi dalam situasi yang sesungguhnya.

8) Dalam simulasi hendaknya dapat diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu, serta terjadinya beberapa proses seperi akibat-akibat, problem solving dan sebagainya.

Page 41: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-41

Langkah-langkah Simulasi Menurut Ida Badariyah Almatsir, Mulyono Tjokrodikaryo (tt:22-23), kegiatan

simulasi dapat dilakukan dalam empat tahap yaitu: orientasi, latihan, simulasi (operasi), dan debriefing (diskusi). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1) Tahap I: orientasi

• Mengemukakan pokok bahasan dan konsep yang akan disimulasikan. • Menjelaskan model dan permainannya.

2) Tahap II: latihan peserta • Menetapkan skenario (aturan, peranan, prosedur, jenis keputusan yang akan

diambil sasaran). • Tugas-tugas peran. • Latihan singkat.

3) Tahap III: Pelaksanaan simulasi • Kegiatan permainan dan pengaturannya. • Balikan dan penilaian ( dari penampilan dan pengaruh keputusan ) • Penjernihan (klarifikasi) kesalahan konsep • Kelanjutan simulasi

4) Tahap IV: Debriefing dengan peserta: Mengandung semua atau beberapa dari kegiatan-kegiatan berikut ini: • Ringkasan peristiwa dan persepsi • Kesulitan dan pemahaman • Analisis proses • Perbandingan antara kegiatan simulasi dan dunia nyata • Kaitan kegiatan simulasi dan materi pelajaran • Rancangan ulang simulasi

Dalam simulasi guru bertindak sebagai fasilitator, guru dalam menghadapi siswanya harus bersikap membantu dan tidak bersikap menilai. Guru harus membantu siswa mengembangkan pengertian dan penafsirannya terhadap peraturan-peraturan permainan. Guru harus mendorong keikut-sertaan siswa dan membantu siswa menghadapi ketidakpastian. Oleh karena dalam simulasi siswa belajar dari pengalaman yang disimulasikan, bukan belajar dari ceramah atau pidato dari guru, maka dalam hal ini guru berperan sebagai:

1) Informan Guru harus menjelaskan tentang simulasi, karena siswa harus benar-benar mentaati aturan-aturan main yang sudah ditentukan, terutama bagaimana cara

Page 42: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-42 Unit 7

memulainya.. Siswa harus mengetahui atau menyadari implikasi dari setiap kegiatan simulasi. Guru dalam memberi penjelasan, harus seminimal mungkin, jelas, tidak bertele-tele, dan tidak perlu diulang-ulang.

2) Mengawasi atau mewasiti simulasi Guru harus mengawasi keikut-sertaan siswa dalam simulasi agar dapat memperoleh manfaat sesuai yang diharapkan. Dalam hal ini guru harus bertindak sebagai wasit, yaitu memegang ketet aturan-aturan mainnya, tetapi ia sendiri tidak ikut main.

3) Melatih siswa Dalam melatih, guru harus bertindak sebagai penasehat supportif bukan sebagai pengkotbah atau tukang menegakkan disiplin. Misalnya guru harus memberi nasehat kepada siswanya yang meminta atau memerlukan (seperti pada siswa yang pemalu).

Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi

1) Kelebihan Metode Simulasi: • Aktivitas simulasi menyenangkan siswa, sehingga siswa terdorong untuk

ikut berpartisipasi. • Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan

yang sebenarnya. • Mengurangi hal-hal yang terlalu abstrak, sebab walaupun mengenai

abstraksi tetapi dikerjakan dalam bentuk aktivitas. • Strategi ini menimbulkan respon yang positip dari siswa yang lamban,

kurang cakap dan kurang motivasinya. • Simulasi menimbulkan berpikir kritis siswa, sebab mereka terlibat dalam

analisis atau proses kemajuan simulasi. 2) Kelemahan Metode Simulasi:

• Simulasi menghendaki banyak imaginasi dari guru dan siswa. • Menghendaki pengelompokkan siswa yang fleksibel, begitu juga ruang

kelas atau gedung yang memadai. • Sering mendapatkan kritikan dari orang tua siswa, karena aktivitasnya

melibatkan permainan.

Page 43: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-43

Latihan 1. Jelaskanlah mengapa metode itu dianggap penting dalam kegiatan pembelajaran? 2. Anda telah mengenal bermacam-macam metode pembelajaran. Menurut

pendapat Anda, apakah metode apa yang paling cocok digunakan dalam pembelajaran IPS?

3. Anda sebagai guru, bagaimanakah cara menciptakan kegiatan pembelajaran yang berkualitas. Jelaskanlah!

4. Guru dalam menentukan metode hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Cobalah Anda jelaskan tentang faktor-fator tersebut!

5. Cobalah Anda jelaskan tentang pendapat konstruktivisme tentang pembelajaran!

Pedoman Jawaban Latihan 1. Metode merupakan alat untuk mencapai tujuan.Dengan memanfaatkan metode

secara akurat maka guru akan mampu mencapai tujua pembelajaran sesuai yang direncanakan. Lebih jelasnya silahkan Anda baca kembali tentang pengertian dan fungsi metode pada sub unit 7.2.

2. Setiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan mempunyai metode tertentu sesuai dengan kekhususan pokok bahasan tersebut, oleh karena itu guru hendaknya dapat menentukan metode apa yang paling efisien bagi pokok bahasan tersebut sehingga tujuan pengajaran tercapai. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda baca prinsip-prinsip dan teknik memilih metode pada buraian sub unit 7.2.

3. Guru harus menciptakan kondisi pembelajaran yang menantang, menyenangkan, mendorong eksplorasi, memberi pengalaman sukses, dan mengembangkan berpikir siswa. Lebih jelasnya Anda dapat mencari sumber dari berbagai literatur yang berkaitan dengan pembelajaran yang aktif dan kreatif.

4. Faktor-faktornya adalah: guru, siswa, tujuan yang akan dicapai, materi/bahan, waktu, dan fasilitas yang tersedia. Untuk lebih jelasnya bacalah uraian pada sub unit 7.2 tentang teknik memilih metode pembelajaran.

5. Guru bukanlah satu-satunya sumber informasi dalam pembelajaran. Dalam proses belajar siswa aktif mencari tahu dengan membentuk pengetahuannya,

Page 44: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-44 Unit 7

sedangkan guru membantu agar pencarian dapat berjalan dengan baik. Lebih jelasnya baca buku; Paulina Pannen, dkk. (200;31).

Rangkuman

1. Dewasa ini telah terjadi perubahan dalam dunia pendidikan, yaitu proses pembelajaran tidak sekedar menstransfer pengetahuan dari guru kepada siswa, melainkan siswa harus menemukan sendiri pengetahuannya sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

2. Untuk menciptakan kualitas pembelajaran yang berkualitas, guru harus menciptakan kondisi pembelajaran yang menantang, menyenangkan, mendorong eksplorasi, memberi pengalaman sukses, dan mengembangkan berpikir siswa

3. Pembelajaran berkualitas dapat terwujud apabila guru tepat dalam memilih metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

4. Guru dituntut untuk menguasai berbagai macam metode pembelajaran untuk menciptakan kondisi belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.

5. Efektif tidaknya suatu metode ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya tujuan, bahan, siswa, kemampuan guru, alokasi waktu.

Tes Formatif 2

1. Didalam proses pembelajaran, guru memperlakukan siswanya sama, tindakan

ini bertentangan dengan prinsip …. A. hubungan sosial B. keterpaduan C. perbedaan Individual D. belajar sambil bekerja

2. Pembelajaran dapat dikatakan berkualitas, apabila ada kegiatan …. A. siswa untuk melakukan eksplorasi B. guru mentransfer pengetahuannya kepada siswa C. pengembangan sikap social D. transformasi budaya

Page 45: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-45

3. Menurut Winarno Surahmad yang disebut metode mengajar adalah …. A. terciptanya lingkungan sehingga terjadi proses belajar B. alat untuk mencapai tujuan pembelajaran C. cara yang harus ditempuh guru dalam proses pembelajaran D. cara guru untuk membawa siswanya ke tujuan pembelajaran

4. Pada suatu waktu, seorang guru mengajarkan suatu pokok bahasan. Sesuai dengan sifat bahan dan tujuan yang akan dicapai, guru menciptakan lingkungan belajar secara berkelompok. Pemilihan metode ini berarti guru memperhatikan faktor …. A. peserta didik B. pengajar/guru C. fasilitas yang tersedia D. situasi

5. Salah satu karakteristik model pembelajaran contectual learning, adalah …. A. bersifat terpadu B. berkaitan dengan kehidupan nyata C. bekerja secara kelompok D. terjadi saling ketergantungan

6. Pak Amat mengajar IPS kelas V SD, ia memberi Tugas kepada siswanya, tugas tersebut dikerjakan dengan pasangannya. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan pasangan lain untuk berdiskusi. Temuan baru dari hasil diskusi harus disampaikan kepada pasangannya semula. Dengan demikian Pak Amat telah melaksanakan model pembelajaran cooperative learning dengan teknik …. A. mencari pasangan B. bertukar pasangan C. kelililing kelompok D. berpikir berpasangan berempat

7. Ibu Ani dalam menerapkan pembelajaran model cooperative learning,

dengan cara kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok memberikan pandangan dan pemikiran tentang masalah/persoalan yang menjadi tugasnya. Siswa berikut juga harus

Page 46: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-46 Unit 7

memberikan kontribusinya secara bergantian, .dalam hal ini Ibu Ani menggunakan teknik …. A. mencari pasangan B. bertukar pasangan C. kelililing kelompok D. berpikir berpasangan berempat

8. Penggunaan metode demonstrasi lebih mengutamakan ….

A. proses B. hasil C. proses dan hasil D. sebab akibat

9. Pak Amir mengajar siswa kelas III SD Karangtengah, lokasinya berada 200 meter dari sungai dan pabrik gula. Dalam mengajar IPS suatu saat ia mengajak siswanya untuk mengamati air sungai tersebut. Siswa harus mengerjakan LKS yang sudah dibagikan sebelumnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Pak Amir melaksanakan pembelajaran dengan metode …. A. karyawisata B. simulai C. inkuiri D. problem solving

10. Guru tidak dapat mencapai tujuan pengajaran IPS secara efektif jika hanya menggunakan satu metode saja, karena …. A. materi IPS merupakan integrasi dari Ilmu-ilmu sosial. B. metode harus disesuaikan dengan kemampuan siswa C. metode harus disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia D. tidak ada metode yang paling efektif jika dipaksakan dalam penggunaannya.

Page 47: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-47

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat pada akhir sub unit ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap bahan ajar sub unit 7. 2.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih Anda dapat meneruskan dengan bahan ajar unit berikutnya. Bagus ! Jika masih dibawah 80%, Anda harus mengulangi materi bahan ajar unit 7. 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat Penguasaan = ---------------------------------- x 100% 10

Page 48: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-48 Unit 7

Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1. C perantara 2. D membantu guru dalam proses pembelajaran 3. B film 4. D adanya perbedaan individu siswa 5. D canggih 6. B kemampuan mengoperasikan media 7. A model 8. C still picture 9. C 1 ; 3 ; 4 ; 2 10. D tingkat kualitas media Formatif 2 1. A perbedaan individual 2. A siswa untuk melakukan eksplorasi 3. B alat untuk mencapai tujuan pembelajaran 4. C situasi 5. B berkaitan dengan kehidupan nyata 6. B bertukar pasangan 7. C keliling kelompok 8. C proses dan hasil 9. A karyawisata 10. D tidak ada metode yang paling efektif jika dipaksakan dalam penggunaannya

Page 49: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-49

Daftar Pustaka Amir. Achsin. (1984). Pengorganisasian Bahan Metode Ceramah. Jakarta;

Departemen P dan K. Dunfee, Maxine. (1966). Social Studies Through Problem Solving. New York; Holt

Rinehart and Winston. Ida Badariyah Almatsier, Mulyono Tjokrodikaryo. (tt). Buku Materi Pokok 3,

Pengenalan dan Penggunaan Metode Pengajaran IPS. (tkp) ; PIPS. Kardiyono. (1980). Ceramah Bervariasi. Jakarta ; P3G Departemen P dan K Kosasih Djahiri, Fatimah Ma’mun. ( 1978 / 1979 ). Pengajaran Studi Sosial / IPS

(Dasar-Dasar Pengertian, Metodologi, model Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial). Bandung; LPPP – IPS, FKIS –IKIP.

-------------. (1980). Strategi Belajar Mengajar Dalam IPS. Jakarta; P3G Departemen

P dan K Kusmana, E. (1974). Asas-asas dan Metode Mengajar Ilmu Ekonomi Perusahaan.

Bandung; FKIS-IKIP. Moh. Oemar, Max H. Waney. (1980). Inquiry Discovery Problem Solving dalam

Pengajaran IPS. Jakarta ; P3G Departemen P dan K. Mulyono, TJ, dkk. ( 1980 ). Media dan Laboratorium IPS. Jakarta; P3G Departemen

P dan K. Oemar Hamalik. (1977). Media Pendidikan. Bandung; Alumni. Raka Joni, T. (1980). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta; P3G Departemen P dan K. Soli Abimanyu, Ngalim Purwanto. (1980). Simulasi Sebagai Metode Belajar

Mengajar. Jakarta ; P3G Departemen P dan K.

Page 50: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-50 Unit 7

Suryobroto, B. (1986). Mengenal Metode Pengajaran di Sekolah dan Pendekatan Baru dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta; Amartha.

Tukidi, B. (1992). Materi Ilmu Pengetahuan Sosial (Bagian II). Yogyakarta; PGSD-

FIP IKIP Winarno Surachmad. (1973). Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar.

Bandung; Tarsito.

Page 51: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

Pengembangan Pendidikan IPS SD 7-51

Glosarium

Decoding : menafsirkan lambang-lambang yang mengandung pesan. Apabila pesan/pengertian yang diterima oleh penerima pesan (siswa) sama atau mendekati sama dengan pesan/pengertian yang dimaksud oleh sumber pesan (guru), maka komunikasi dapat dikatakan efektif. Media dapat membantu guru

Distorsi : pemutarbalikan fakta, aturan; penyimpangan Efektif : berhasil guna Empati : merasakan perasaan orang lain ; keadaan mental yang

membuat seseorang merasa /mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang yang sama atau kelompok lain

Enconding : yaitu menerjemahkan gagasan, pikiran, perasaan atau pesannya ke dalam bentuk lambang tertentu. Lambang tersebut dapat berupa bahasa, tanda-tanda atau gambar. Dalam melakukan enconding, guru harus memperhatikan latar belakang pengalaman penerima pesan, agar pesan tersebut mudah diterima

Fleksibel : luwes; mudah menyesuaikan diri Fotografik : berkenaan dengan fotografi Generalisasi : membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian

atau hal Harafiah : terjemahan/arti kata demi kata; berdasar konteks kalimat Heterogin : terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat, latar belakang

kemampuan, jenis kelamin, suku bangsa, dan latar belakang sosialnya

Hirarki : sequence; urutan; tahap Identifikasi : penetapan idenitas diri/benda Imaginasi : daya pikir untuk menciptakan sesuatu berdasar kejadian

kenyataan/pengalaman seseorang; khayalan Integral : meliputi seluruh bagian yang perlu untuk menjadi lengkap;

bulat Interaksi : saling melakukan aksi ; saling brhubungan Klarifikasi : penjelasan, penjernihan, dan pengembalian pada yang

sebenarnya

Page 52: MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD - file.upi.edufile.upi.edu/.../Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf · 4. menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD 5. menjelaskan

7-52 Unit 7

Performen : penampilan seseorang Refleksi : mawas diri, dengan mencari kelebihan dan kekurangan/

kelemahannya Sinergi : kegiatan gabungan Skemata : latar belakang, pengalaman Stimulus : memberi rangsangan kepada siswa untuk menjadi aktif Teritegrasi : gabungan hingga menjadi kesatuan yang utuh ; terpadu Verbalisme : ajaran/pandangan dalam dunia pendidikan yang mendidik

anak untuk banyak menghafal