Upload
ritzki-wedanthi
View
323
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
MEDIA PEMBELAJARAN
MODUL 8
PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN : BERBAGAI
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Drs. I Wayan Darsana, M.Ed
Oleh :
Kelompok : 8
Kelas : J/3
Anggota :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pemanfaatan Media ............................
2.2 Pemanfaatan Media sebagai Bagian Terpadu dalam Organisasi Sekolah .......
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ..........................................................................................................
3.2 Saran ................................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pemanfaatan Media ?
1.2.2 Bagaimana Pemanfaatan Media sebagai Bagian Terpadu dalam Organisasi
Sekolah ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui pertimbangan dalam perencanaan dan pemanfaatan
media.
1.3.2 Untuk mengetahui pemanfaatan media sebagai bagian terpadu dalam
organisasi sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pemanfaatan Media
Mengajar dan melaksanakan pembelajaran membutuhkan
perencanaan yang matang dan serius. Terdapat berbagai pertimbangan yang
perlu diketahui sebelum memilih untuk menggunakan media pembelajaran
tertentu. Ada banyak model yang dapat kita gunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam memanfaatkan media. Dalam model ini, model yang
digunakan dalam merencanakan dan memanfaatkan media, yaitu model yang
disingkat menjadi model “ASSURE”.
Model ASSURE diperkenalkan oleh Heinich, dkk.(1996) dimana
dalam model ini terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum
menggunakan media tertentu, yaitu :
A = Analisis Karakteristik Siswa
S = Sebutkan Kompetensi
S = Sebutkan Metode- Media- Materi
U = Upayakan Gunakan Metode Media Bahan
R = Rancang Bentuk Partisipasi Siswa
E = Evaluasi
1. A- (Analisis Karakter/ Ciri- Ciri Siswa)
Dari segi karakteristik siswa, ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu :
a. Kemampuan awal siswa
Sebagai guru Anda perlu mengetahui kemampuan awal siswa
Anda, Sebagai contoh, apabila topik yang ingin dibahas adalah
tentang energi dalam pelajaran Sains maka Anda perlu terlebih
dahulu menggali informasi sejauh mana siswa Anda telah memiliki
pengetahuan tentang energi. Salah satu cara yang dapat Anda
gunakan adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada
siswa tentang energi. Dari hasil tanya jawab tersebut, Anda dapat
membuat kesimpulan lentang pengetahuan yang telah dimiliki
siswa, apakah mereka sudah mempunyai pengetahuan awal atau
belum sama sekali. Melalui pelacakan seperti ini, Anda diharapkan
mampu menggunakan informasi tersebut untuk menentukan media
apa yang cocok untuk digunakan Sebagai contoh, apabila siswa
sudah memiliki sedikit pengetahuan awal tentang energi maka
Anda dapat menggunakan media video CD untuk membahas
energi. Sebaliknya bila siswa Anda sama sekali belum memiliki
pengetahun awal maka Anda sebaiknya menggunakan media benda
nyata agar dengan nyata pula Anda dapat memperlihatkan adanya
energy. Siswa SD terutama di kelas 1, 2 dan 3 yang masil berusia
6-9 tahun masih sangat memerlukan kondisi pembelajaran yang
konkret yang biasa mereka lihat, dengar dan rasakan sehari-hari.
b. Gaya belajar siswa
Siswa memiliki kecenderungan gaya belajar yang berbeda-beda.
Gardner menjelaskan terdapat 7 gaya belajar yaitu adalah
kemampuan berbahasa verbal, kemampuan berhitung/ logika
matematika, kemampuan mengeksplorasi ruang/ visual spatial,
kemampuan bermusik, kemampuan melakukan gerak seperti tari
dan olahraga/ kinestetik, kemampuan memahami orang lain/
interpersonal dan kemampuan memahami diri sendiri/
intrapersonal Garder, 1993).
Seorang anak yang sangat menyukai kegiatan menyanyi, akan
sangat mudah belajar bila pembelajaran yang ia hadapi bernuansa
musikal pula. Demikian pula halnya dengan siwa bagus
kemampuan barbahasanya, guru dapat meminta siswa untuk
menperlihatkan kemampuan matematikanya dengan membuat
cerita, puisi tentang angka, dan lain-lain. Anda mungkin masih
ingat pada satu lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi cilik seperti
dibawah ini.
Satu ditambah satu sama dengan dua, dua ditambah dua sama
dengan empat, empat ditambah empat sama dengan delapan,
delapan ditambah delapan sama dengan enam belas. Lewat lagu
anak belajar menghitung sehingga proses belajar menjadi sesuatu
yang menyenangkan bagi anak. Bila Anda berhadapan dengan
anak dari kelas 5 atau 6, Anda perlu mencari cara yang berbeda
dalam melibatkan 7 jenis gaya belajar. Semakin dewasa seorang
anak maka tingkat kemampuan berpikir abstraknya akan
meningkat. Dengan demikian, cara dan jenis kegiatan yang Anda
gunakan tidak lagi merupakan cara yang konkret tetapi sudah
mulai dapat menggunakan cara berpikir simbolis melalui contoh
kasus, pengalaman siswa atau percobaan dan penganutan.
2. S- (Sebutkan Kompetensi)
Tujuan pembelajaran atau yang sekarang dikenal dengan istilah
kompotensi pembelajaran, sangat menentukan jenis media apa yang
sesuai untuk Anda gunakan. Bila tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai adalah agar siswa mampu membedakan jenis-jenis energi maka
media yang Anda gunakan akan berbeda bila kompetensi yang akan
dicapai adalah menjelaskan sumber energy. Agar siswa dapat
membedakan jenis sumber energi, guru perlu memperlihatkan kepada
siswa berbags jenis energi yang ada dalam kehidupan sehari hari
misalnya dengan melakukan pengamatan langsung. Media yang
digunakan adalah benda nyata. Sebaliknya, bila kompetensi yang ingin
dicapai adalah menjelaskan berbagai jenis sumber energi maka media
yang Anda gunakan dapat berupa bahan cetak atau foto dari jenis
sumber energi.
3. S- (Sebutkan Metode- Media- Materi)
Setelah Anda menentukan kompetensi atau tujuan pembelajaran
yang akan dicapai, kegiatan selanjutnya adalah Anda diminta untak
menentukan metode, media dan materi pembelajaran yang Anda
terapkan. Pemanfaatan suatu media pembelajaran tidak dapat
dipisahkan dari penggunaan metode pembelajaran tertentu dan materi
yang akan dipelajari siswa. Penggunaan suatu media dalam
pembelajaran tatap muka, perlu diauti metode yang sesuai, siswa yang
mempelajari sesuatu drai media tertentu, perlu diikuti dengan
penggunaan metode yang sesuai. Siswa yang mempelajari sesuatu dari
media tertentu, perlu diikuti dengan upaya guru memusatkan perhatian
mereka pada kompetensi yang akan dicapai. Siswa tidak dapat dilepas
untuk belajar sesuatu tanpa bimbingan.
Anda dapat memilih berbagai media baik yang sudah ada
maupun media yang dapat dibuat terlebih dahulu. Jenis media yang
dapat Anda gunakan mulai dari gambar diam (foto, teks, poster),
gambar bergerak (video, televise), media berbasis komputer, audio
(kaset dan radio). Mengenai materi pembelajaran, Anda dapat mencari
materi yang relevan dari berbagai sumber. Anda dapat menggunakan
materi yang ada di buku paket. Selain itu, bila buku paket tidak
memadai, Anda sangat dianjurkan untuk mencari materi lain untuk
melengkapinya, Anda juga dapat mengombinasikan materi dari
berbagai buku atau sumber lain temasuk dari intermet agar siswa
memiliki informasi dan contoh yang mudah dipelajari.
4. U- (Upayakan Gunakan Metode- Media- Bahan)
Menggunakan terknologi, media dan materi digunakan proses
5P, preview, prepare (teknologi, media dan materi), prepare
(lingkungan), prepare (pebelajar) and provide. Setelah semuanya bisa
dikondisikan untuk kondisi belajar, maka dilakukan kegiatan
pembelajaran.
a. Pratinjau teknologi, media dan materi, ini perlu dilakukan karena
tujuannnya adalah untuk memilih bagian yang langsung selaras
dengan mata pelajaran yang kita ajarkan, yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Meninjau materi secara menyeluruh tidak hanya
membuat kita menggunakan sumber daya secara maksimal, tetapi
juga membatasi siswa untuk tidak mengkases materi/konten yang
tidak pantas, dari berbagai media dan sumber belajar lainnya.
b. Menyiapkan teknologi , media dan materi, langkah pertama adalah
mengumpulkan semua perlengkapan yang dibutuhkan, menentukan
urutan penggunaannya, dan menentukan tindakan yang akan
dilakukan pada tiap materi, menyimpan daftar materi yang
digunakan, dan garis besar urutan penyajian pelajaran.
c. Menyiapkan lingkungan, kita perlu mengatur fasilitas yang
dibutuhkan untuk penggunaan teknologi, media dan materi yang
efektif dan efisien, menyiapkan lingkungan belajar yang baik untuk
siswa, seperti pengaturan tempat duduknya, dll.
d. Menyiapkan pelajar, untuk melaksanakan pembelajaran dengan
efektif, guru perlu menyiapkan pelajarnya untuk menerima
pelajaran, untuk itu guru perlu melakukan appersepsi yang baik,
seperti pengantar yang menggambarkan tinjauan luas mengenai
konten mata pelajaran, keterkkaitan mata pelajaran dengan topik
yang dipelajari, memotivasi siswa, dan isyarat yang mengarahkan
perhatian pada aspek spesifik mata pelajaran.
e. Menyediakan pengalaman belajar, yang disesuaikan dnegan
pengalaman belajar yang dipilih, pengalaman belajar yang berpusat
pada guru, maka akan melibatkan presentasi, demonstrasi, latihan
dan praktek dan tutorial.
Dalam table berikut, anda dapat mempelajari kaitan antara
tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran dengan metode
pembelajaran :
Metode Tingkat Partisipasi
Rendah Sedang Tinggi
Ceramah √
Demonstrasi √
Diskusi √
Debat √
Tanya jawab √
Seminar √
Praktik √
Workshop √
Permainan √
Sumbang saran √
Kunjungan lapangan √
Bermain peran √
Simulasi √
Studi kasus √
Proyek √
Tugas √
Dari table di atas, anda dapat melihat bahwa ada beberapa
metode pembelajaran yang dapat melibatkan keikutsertaan siswa secara
maksimal, misalnya metode sumbang saran, diskusi, simulasi, dan
pemberian tugas. Anda perlu mempelajari karakteristik siswa agar anda
dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa yang anda hadapi.
Peran metode pembelajaran menjadi sangat penting dalam
kaitannya dengan pemanfaatan media pembelajaran. Keduanya dapat
dikatakan sebagai dua sisi mata uang, satu sisi tak akan berarti tanpa
sisi lainnya. Memanfaatkan metode dalam pembelajaran sangat
didukung oleh pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Bandingkan
dua contoh berikut :
KEG1ATAN A
1. Anda menggunakan poster seekor ikan lumba-Iumba untuk
menunjukkan tentang jenis hewan mamalia
2. Dengan poster ini Anda menjelaskan ciri-ciri hewan mamalia.
Setelah itu, Anda tidak memberikan kegiatan lain kepada siswa.
Siswa hanya mendengarkan penjelasan Anda.
KEGIATAN B
1. Anda menggunakan poster seekor ikan lumba-lumba untuk
membahas topik jenis hewan mamalia.
2. Anda kemudian meminta siswa menunjukkan ciri-ciri hewan
mamalia.
3. Setelah itu, siswa dalam kelompok menuliskan hasil diskusi untuk
dilaporkan kepada kelas.
Kombinasi antara pemilihan media dengan penggunaan metode
pembelajaran akan berdampak sangat besar pada proses belajar siswa
Anda. Anda dapat menggunakan variasi berbagai metode pembelajaran
sekaligus dalam satu kali pertemuan dipadukan dengan pemanfaatan
media. Hal ini sesungguhnya adalah upaya yang dapat dilakukan guru
untuk membuat siswanya aktif belajar.
Pemilihan Media
Tabel 2.1
Jenis
Media
Info
Faktual
Pengenalan
Visual
Prinsip
Konsep
Prosedur Umpan
Balik
Sikap
Gambar
Diam Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah
Televisi Sedang Sedanq Tinggi Sedang Rendah Sedang
Objek 3
dimensi
Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah
Rekaman
audio
Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang
Demonstrasi Sedang Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang
Bahan
cetak
Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang
Sumber: Bretz, 1971
Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa suatu media
pembelajaran memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk
membelajarkan, Sebagai contoh, bila kita ingin mengajarkan tentang
berbagai sumber energi maka media yang paling sesuai untuk tujuan
tersebut adalah dengan menggunakan media tiga dimensi atau media
yang berwujud benda asli dari sumber energi tersebut, misalnya kita
menggunakan minyak tanah, solar makanan, dan air. Untuk sumber
energi yang lebih sulit untuk dihadirkan di hadapan siswa, seperti
listrik misalnya, kita dapat menggunakan perantara dengan
menyalakan lampu listrik atau mengetes sumber listrik dengan pengetes
arus listrik. Anda dapat memilih media mana yang paling cocok untuk
digunakan untuk tujuan-tujuan seperti di atas. Cobalah pikirkan
jawaban untuk kuis di bawah ini.
5. R- (Rancang Bentuk Partisipasi Siswa)
Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
merupakan inti agar siswa merasakan sendiri proses belajar yang
dilaluinya. Untuk itu, guru perlu mempersiapkan dengan cermat
beberapa hal berikut.
a. Bahan yang akan disajikan. Bahan ini dapat Anda persiapkan
terlebih dahulu misalnya dalam bentuk tulisan pada kertas karton
atau kertas koran polos sehingga Anda tidak perlu menulis materi
yang sama secara berulang-ulang.
b. Siapkan kelas. Misalnya, menyiapkan peralatan di kelas,
mengecek listrik dan memperbanyak lembar kegiatan siswa
(LKS), serta juga perlu menyiapkan pembagian kelompok siswa-
siswanya.
c. Siapkan siswa. Siswa perlu diajak untuk terlibat dalam proses
pembelajaran dengan melakukan berbagai kegiatan pembelajaran,
dalam hal ini mereka sudah diminta juga untuk membawa benda-
benda yang dapat dibagi. Siswa juga perlu diberi tahu, kegiatan
apa saja yang akan mereka lakukan pada jam pelajaran tersebut.
Hal ini untuk mempersiapkan siswa terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran. Guru perlu menginformasi kepada semua
siswa tentang proses yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
d. Berikan pengalaman belajar yang sesuai. Penelitian yang
dilakukan. Gape (1985) membuktikan bahwa pembelajaran yang
paling efektif adalah pembelajaran yang melibatkan peserta secara
aktif untuk memproses informasi yang diterimanya dalam
pembelajaran. Salah satu faktor yang paling penting dalam proses
pembelajaran adalah kesempatan siswa untuk mempraktikkan apa
yang mereka pelajari. Untuk itu guru dapat menciptakan berbagai
bentuk kegiatan yang sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai, misalnya membagi benda menjadi bagian-bagian,
mengucapkan kata atau kalimat dalam bahasa Inggris, bahasa
Arab, atau bahasa lain, menyelesaikan kasus atau masalah,
membuat benda yang bergerak, dan lain-lain. Agar pengalaman
belajar dapat diterapkan secara maksimal maka guru dapat
menggunakan media sebagai perantara penyampaian materi.
Media tertentu mampu menciptakan partisipasi siswa yang
berbeda-beda. Penggunaan poster atau gambar dan memadukannya
dengan metode tertentu, akan sangat membantu siswa dalam
memahami materi yang sedang dibahas.
6. E- (Evaluasi)
Komponen terakhir yang perlu dilakukan untuk menggunakan
dan memanfaatkan media adalah melakukan evaluasi terhadap proses
yang sudah dilakukan. Ada dua jenis evaluasi yang dapat dilakukan,
yaitu :
a) Evaluasi Hasil Belajar. Evaluasi atau penilaian hasil belajar
ditujukan untuk melihat kemajuan atau hasil yang diperoleh siswa
setelah mengikuti proses pembelajaran.
b) Evaluasi Media dan Metode Pembelajaran. Setelah menilai hasil
belajar siswa, selanjutnya Anda juga perlu mengevaluasi apakah
media dan metode pembelajaran yang Anda gunakan membantu
siswa mencapai kompetensi belajar yang telah ditetapkan.
Setelah mempelajari model ASSURE di atas, Anda dapat
menggunakan tabel berikut untuk memilih dan memanfaatkan suatu media
pembelajaran.
A=Analisis Siswa
S=Sebutkan
Kompetensi
S=Sebutkan metode-
media -materi
U=Upayakan gunakan
metode-media-bahan
R=Rancang bentuk
partisipasi siswa
E= Evaluasi
• Siswa • Siswa • Metode: • Kombinasi • Bimbing siswa • BertanyaKelas Mampu Eksperimen, metode melakukan kepada3SD mengenal diskusi, diskusi, eksperimen. siswaSemes sumber, ceramah. ceramah dan • Putar program tentangTer bentuk, • Media: kegiatan video CD. manfaat
Slfatdan Benda-benda eksperimen • Minta siswa penggunaan
kegunaan sesungguhnya yang bendiskusi media untukEnergi (kabel listrik, dilakukan setelah itu. topik
baterai, kaca siswa. • Gunakan sumberpembesar, dan materi/bahan energi.lain-la'm), daribuku • Melihathasilprogram video paketatau belajarCD. sumber lain. siswa.
• Materi:Mengenalsumber-sumber energi.
Setelah Model ASSURE ini lebih difokuskan pada
keperluan praktis guru dalam merencanakan dan menggunakan
media dalam proses pembelajaran. Nah, para mahasiswa, sampai di
sini Anda tentu dapat lebih mudah mengingat faktor-faktor yang
perlu Anda pertimbangkan dalam memanfaatkan media dengan
mengingat singkatan ASSURE ini.
2.2 Pemanfaatan Media sebagai Bagian Terpadu dalam Organisasi Sekolah
Dalam menjalankan fungsinya sebagai satuan pendidikan, suatu
sekolah perlu membuat perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran. Hal tersebut di atas dengan jelas sudah diamanatkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan BAB IV Pasal 19 ayat (3). Ini menunjukkan bahwa keseluruhan
sistem yang ada dalam suatu sekolah seharusnya diarahkan pada pencapaian
standar ini.
Sekolah sebagai suatu organisasi seyogianya mempunyai perangkat
organisasi yang lengkap agar dapat mengelola pembelajaran dengan baik.
Pada BAB VI Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa pendidik di SD/MI sekurang-
kurangnya terdiri atas guru kelas dan guru mata pelajaran yang
penugasannya ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai
dengan keperluan. Selanjutnya, pada BAB VI Pasal 35 tentang tenaga
kependidikan ayat (1)b disebutkan bahwa SD/MI atau bentuk lain yang
sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah, guru,
tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, dan tenaga kebersihan.
Selain faktor pendidik dan tenaga kependidikan, dalam suatu sekolah
jelas diperlukan adanya dukungan sarana dan prasarana agar proses
pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien. Untuk itu PP Nomor 19
BAB VII tentang Standar Sarana dan Prasarana Pasal 42 juga menyebutkan
bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan.
Untuk mendapatkan mutu lulusan yang baik, suatu satuan pendidikan
tentu perlu mengacu pada standar di atas. Semua komponen yang ada dalam
organisasi satuan pendidikan adalah unsur yang harus bekerja sama agar
satuan pendidikan yang bersangkutan mampu menghasilkan lulusan yang
bermutu. Seorang kepala sekolah tidak akan dapat mengelola sekolahnya
dengan baik bila para guru tidak bekerja sama. Demikian pula dengan guru,
mereka tidak dapat melaksanakan proses pembelajran yang baik tanpa
dukungan tenaga tata usaha.
Tugas kepala sekolah dalam hal ini menjadi sangat penting terutama
karena ia harus mengelola sumber daya manusia, keuangan, sarana dan
prasarana serta mengelola kerja sama dengan pihak Dewan Pendidikan dan
Komite Sekolah agar proses pembelajran dapat diarahkan semaksial mungkin
untuk membelajarkan siswa. Kerja sama dengan semua sumber daya manusia
terutama dilakukan untuk melakukan supervisi kelas untuk mendorong
pelaksanaan pembelajaran aktif, bertemu dalam rapat-rapat informal dengan
para guru untuk mendorong dan berdiskusi dengan guru dalam memperbaiki
kualitas pembelajran dan mendukung hasil kerja Komite Sekolah.
Untuk memanfaatkan beragam sumber belajar dan media pembelajran
di sekolah, diperlukan adanya kerja sama yang kompak antara semua
komponen yang ada dalam suatu sekolah. untuk keperluan tersebut, pihak
sekolah perlu mempunyai perencanaan yang menyeluruh tentang proses
pembelajaran yang akan berlangsung. Perencanaan ini dapat dibuat minimal
untuk satu semester.
Pada setiap awal semester, kepala sekolah beserta semua guru dan
tenaga tata usaha dan Komite Sekolah dapat membuat perencanaan yang
berkaitan kompetensi yang akan dicapai siswa, materi atau bahan yang akan
dibahas sumber belajar dan media yang diperlukan serta alat evaluasi apa yang
akan digunakan. Perencanaan ini dapat dibahas dalam pertemuan yang
dihadiri oleh semua komponen sekolah agar semua dapat saling bekerja sama.
Untuk memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran, sangat
dibutuhkan dukungan pihak lain dalam sekolah, terutama kepala sekolah dan
guru-guru. Kepala sekolah perlu mengelola berbagai aspek di sekolah
termasuk membantu para guru yang mempunyai berbagai gagasan untuk
memperbaiki mutu proses pembelajaran di setiap kelas. Sebagai pengelola,
kepala sekolah harus memiliki kemampuan lebih dari guru-guru yang
dipimpinnya terutama karena ia harus menjalankan berbagai fungsi. Fungsi
kepala sekolah antara adalah sebagai berikut.
1. Pendidik, kepala sekolah pada dasarnya adalah tetap seorang pendidik
yang harus mampu menjalankan tugas seperti seorang guru dalam
mendidik siswa dan guru yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Manajer, sebagai pengelola kegiatan sekolah mulai dari kegitan
perencanaan program sekolah, pelaksanaan sampai evaluasi kegiatan
sekolah.
3. Administrator, sebagai pengelola sistem administasi sekolah mulai sumber
daya manusia, keuangan dan sarana serta prasarana sekolah.
4. Supervisor, sebagai pengawas pelaksanaan seluruh kegiatan sekolah.
5. Inovator, sebagai pencipta ide atau gagasan baru untuk memajukan
sekolah.
6. Motivator, sebagai pendorong semangat kerja setiap anggota dalam
organisasi sekolah agar dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.
Dengan fungsi kepala sekolah seperti telah dikemukakan di atas maka
pemanfaatan media dan sumber belajar di sekolah bukanlah semata – mata
menjadi tanggung jawab guru saja, tetapi juga sangat memerlukan dukungan
kepala sekolah dan staf administrasi atau tata usaha sekolah.
Pemanfaatan media pembelajaran hendaknya dirancang secara terpadu
pada saat membuat program sekolah setiap tahun. melalui perencanaan dan
pemanfaatan sumber belajar dan media secara bersama maka akan ada
penghematan biaya pengadaan media atau pemanfaatan sumber belajar.
Sebuah media pembelajaran dapat dibuat dan digunakan bersama-sama.
Media yang ada dapat digunakan secara bergantian bahkan dapat digunakan di
waktu-waktu yang akan datang.
Melalui penyebaran ide, maka diharapkan pemanfaatan sumber dan
media pembelajaran akan lebih luas, bahkan pemanfaatan media pembelajaran
tertentu dapat dilakukan secara bergantian. Pihak sekolah tentu perlu
memikirkan cara yang tepat agar guru tidak perlu menggunakan uang pribadi
mereka untuk membantu sekolah membuat media pembelajaran tetapi justru
gurulah yang perlu dibantu agar dapat membuat proses pembelajaran menjadi
lebih baik.
Seorang guru yang akan mengajukan kegiatan penanaman bibit tomat
di halaman sekolah, tentu memerlukan izin dari kepala sekolah dan bantuan
dari tata usaha dan guru lain dalam melaksanakan programnya. Demikian pula
bila seorang guru ingin membawa siswa untuk melakukan wawancara dengan
petugas kelurahan tentang jenis pekerjaan warga desa, ia pasti membutuhkan
dukungan kepala sekolah, petugas usaha dan kepala desa yang akan
dikunjungi oleh siswa. Dukungan yang diberikan kepada guru dapat berupa
dukungan pemberian surat izin, biaya, tenaga maupun peralatan tertentu bila
dibutuhkan.
Dengan demikian, guru yang mempunyai inisiatif untuk berubah, perlu
didorong dan dibantu agar gagasannya dapat dilaksanakan. Demikian pula bila
ada guru yang rendah kemampuannya dalam mengajar, perlu dibantu dengan
bimbingan dan pelatihan yang dibutuhkannya. Tugas kepala sekolah pula
untuk menyebarluaskan berbagai penggunaan metode tertentu dalam
pembelajaran kepada guru-guru lain di sekolah, bahkan kepada guru dan
kepala sekolah di sekolah lain. Cara difusi atau penyebaran ini dapat
dilakukan melalui ajang Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja
Kepala Sekolah (KKKS).
Dari contoh dan penjelasan di atas, terlihat bahwa selain kerja sama
semua komponen organisasi sekolah, pelaksanaan proses pembelajaran juga
membutuhkan keikutsertakan pihak-pihak lain di luar sekolah agar sekolah
mempunyai wawasan yang lebih luas tentang berbagai perkembangan dan
tuntutan yang bersifat lokal, nasional maupun global. Lulusan suatu sekolah
hendaknya tidak menjadi individu yang hanya mengenal lingkungan dirinya
saja, tetapi juga sangat perlu melihat dunia luar yang nyata.
Memperhitungkan adanya perubahan yang terus-menerus terjadi,
selanjutnya, dalam pasal 17 Standar Nasional Pendidikan juga disebutkan
bahwa suatu satuan pendidikan hendaknya mempunyai hubungan yang baik
paling tidak dengan masyarakat lingkungan lokal tempat sekolah tersebut
berada, dan akan sangat baik bila juga mempunyai jaringan dengan
masyarakat tingkat nasional yang lebih luas. Untuk itu, setiap satuan
pendidikan perlu Dewan Pendidik, yaitu yang terdiri dari pimpian satuan
pendidikan dan semua pendidik tetap Komite Sekolah. Komite Sekolah
dirumuskan sebagai “lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali
peserta didik, komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli
pendidikan.”
Dalam kaitannya dengan keberadaan Dewan Pendidik dan Komite
Sekolah maka sekolah dapat memanfaatkannya untuk memperbaiki mutu
pembelajaran. Dengan adanya kerja sama dengan pihak Dewan Pendidik dan
Komite Sekolah maka sekolah akan mendapatkan bantuan baik dalam bentuk
dana maupun fasilitas dan kesempatan menggunakan berbagai media dan
sumber belajar yang dimilliki atau dapat diakses oleh siswa dari Komite
Sekolah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proses
pembelaran di sekolah termasuk pemanfaatan sumber belajar dan media
pembelajaran bukanlah hal yang berdiri sendiri dan hanya menjadi tanggung
jawab guru saja. Kegiatan tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dalam
pengelolaan pembelajaran di sekolah.
Pertimbangan dalam Pemanfaatan Media oleh Sekolah
Model ACTIONS lebih diarahkan kepada organisasi sekolah atau
institusi pendidikan dalam memanfaatkan media pembelajaran. Model ini
diperkenalkan oleh Bates (1995) untuk membantu pihak sekolah atau lembaga
pendidikan tertentu dalam mempertimbangkan pemilihan dan pemanfaatan
media pembelajaran. Berikut kita bahas lebih lanjut model tersebut.
1. Access (Akses) merujuk pada mudah tidaknya sebuah media dijangkau
atau dimiliki oleh suatu sekolah dan dimanfaatkan oleh siswanya. Sebagai
contoh, media pemutar CD adalah media yang sangat populer saat ini dan
banyak dimiliki oleh orang tua siswa dan sekolah-sekolah. Dengan
demikian, pemanfaatan media ini dapat dipertimbangkan oleh pihak
sekolah.
2. Cost (Biaya) berkaitan dengan biaya yang diperlukan untuk menggunakan
suatu media. Apakah suatu media terjangkau pemanfaatannya oleh suatu
sekolah dan siswa yang akan menggunakannya? Apakah sekolah dan
siswa harus mengeluarkan dana yang cukup besar untuk memanfaatkan
suatu jenis media?
3. Teaching (Mampu membelajarkan) berhubungan dengan kemampuan
sebuah media pembelajaran untuk menjadi jembatan/perantara pesan yang
ingin disampaikan. Apakah dengan menggunakan suatu media tertentu,
proses pembelajaran menjadi sangat mudah dimengerti oleh siswa?
4. Interactivity & Friendliness (Interaktif dan Ramah). Ini berkaitan
dengan tingkat kemudahan penggunaan suatu media oleh guru dan siswa.
Apakah suatu media justru mempersulit guru dalam menjelaskan suatu
topik? Apakah media ini “ramah” terhadap penggunaannya sehingga
mereka senang menggunakannya?
5. Organizational Issues (Masalah Organisasi Sekolah). Faktor ini
berkaitan erat dengan dampak yang ditimbulkan oleh pemanfaatan suatu
media pembelajaran terhadap organisasi suatu sekolah. Apakah sekolah
mau dan mampu menyediakan media yang dibutuhkan guru? Mampu
memeliharanya? Mampu mengelola pemanfaatannya oleh seluruh guru
dan siswa ?
6. Novelty (Kebaruan). Hal ini berhubungan dengan faktor berapa lama
suatu media akan dapat bertahan digunakan. Apakah teknologi media
tersebut cepat usang atau dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu cukup
lama?
7. Speed (Kecepatan). Ini berkaitan dengan seberapa cepat sebuah pesan
dari suatu media dapat direvisi atau diperbaiki? Apakah perubahannya
mudah dilakukan atau sulit dan memerlukan waktu yang lama? Bahan ajar
yang sudah dicetak dalam bentuk buku lebih sulit diperbaiki bila
dibandingkan dengan program yang direkam di kaset audio atau video CD,
misalnya.
Berbagai aspek di atas, lebih ditujukan bagi pihak kepala sekolah dan
guru agar memiliki cukup pertimbangan dalam memanfaatkan suatu jenis
media dan sumber belajar dalam proses pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.1.1 Mengajar dan melaksanakan pembelajaran membutuhkan
perencanaan yang matang dan serius. Terdapat berbagai
pertimbangan yang perlu diketahui sebelum memilih untuk
menggunakan media pembelajaran tertentu. Model ASSURE
diperkenalkan oleh Heinich, dkk.(1996) dimana dalam model
ini terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum
menggunakan media tertentu, yaitu :
A = Analisis Karakteristik Siswa
Analisis siswa ini perlu dilakukan untuk mendapatkan berbagai
informasi yang kita butuhkan dalam merancang strategi
pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan spesifik siswa.
S = Sebutkan Kompetensi
Dalam merancang suatu pembelajaran, setelah melakukan
analisis siswa, kita perlu menetapkan standar dan tujuan yang
akan dicapai, yakni mengenai apa yang menjadi hasil belajar
siswa.
S = Sebutkan Metode- Media- Materi
Strategi yang akan dipilih dalam perencanaan pembelajaran ini
adalah strategi yang berpusat pada pembelajar dan strategi yang
berpusat pada pebelajar. Teknologi dan media yang dipilih
dalam perencanaan pembelajaran ini menggunakan teknologi
berbasis komputer. Sebelum memilih materi, terlebih dahulu
akan dilakukan obsevasi awal dengan melakukan pengumpulan
materi yang siap pakai, meminta keterlibatan spesialis materi
dan memintai pendapat dari pembelajar lain.
U = Upayakan Gunakan Metode Media Bahan
Menggunakan terknologi, media dan materi digunakan proses
5P, preview, prepare (teknologi, media dan materi), prepare
(lingkungan), prepare (pebelajar) and provide. Setelah
semuanya bisa dikondisikan untuk kondisi belajar, maka
dilakukan kegiatan pembelajaran.
R = Rancang Bentuk Partisipasi Siswa
Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
merupakan inti agar siswa merasakan sendiri proses belajar
yang dilaluinya. Untuk itu, guru perlu mempersiapkan dengan
cermat beberapa hal yang diperlukan dalam pembelajaran.
E = Evaluasi
Komponen terakhir yang perlu dilakukan untuk menggunakan
dan memanfaatkan media adalah melakukan evaluasi terhadap
proses yang sudah dilakukan.
3.1.2 Dalam menjalankan fungsinya sebagai satuan pendidikan,
suatu sekolah perlu membuat perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
Untuk memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran,
sangat dibutuhkan dukungan pihak lain dalam sekolah,
terutama kepala sekolah dan guru-guru. Kepala sekolah perlu
mengelola berbagai aspek di sekolah termasuk membantu para
guru yang mempunyai berbagai gagasan untuk memperbaiki
mutu proses pembelajaran di setiap kelas.
Model ACTIONS lebih diarahkan kepada organisasi sekolah
atau institusi pendidikan dalam memanfaatkan media
pembelajaran. Model ACTIONS terdiri dari : Acces, Cost,
Teaching, Intercativity, Organizational Issues, Novelty, dan
Speed.
3.2 Saran
DAFTAR RUJUKAN