16
Mekanika Teknik merupakan mata kuliah pada semester 1. Berisi pengenalan pengetahuan teori, contoh perhitungan dan penerapan dalam desain arsitektur. Mata kuliah Mekanika Teknik merupakan pengetahuan penunjang yang akan menunjang mata kuliah Konstruksi bangunan. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat mengetahui perlunya pengetahuan dasar Mekanika Teknik serta penerapannya di dalam desain arsitektur bangunan, serta memiliki kemampuan menghitung pembebanan sederhana untuk konstruksi. Ruang adalah daerah geometri yang ditempati oleh benda yang posisinya digambarkan oleh pengukuran linier dan anguler relatif terhadap sistem koordinat. Untuk persoalan tiga dimensi, ruang membutuhkan tiga koordinat bebas, sedangkan untuk persoalan dua dimensi diperlukan hanya dua koordinat saja. Ruang dapat dimasukkan dalam analisis persoalan statika. Waktu adalah ukuran persitiwa yang berurutan dan merupakan besaran dasar dalam dinamika. Waktu tidak dapat dimasukkan langsung dalam analisis persoalan statika Massa adalah ukuran kelembaman benda, yang merupakan penghambat terhadap perubahan kecepatan. Massa merupakan hal penting untuk persoalan statika, karena massa juga merupakan sifat setiap benda yang mengalami gaya tarik-menarik dengan benda lain. Gaya adalah aksi suatu benda terhadap benda lain. Suatu gaya cenderung menggerakkan sebuah benda menurut arah kerjanya. Aksi sebuah gaya dicirikan oleh besarannya, arah kerjanya, dan titik kerjanya. Aksi sebuah gaya pada suatu benda dapat digolongkan ke dalam dua pengaruh yakni luar (eksternal) dan dalam (internal)..

Mekanika Teknik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kuliahan semester 1

Citation preview

Page 1: Mekanika Teknik

Mekanika Teknik merupakan mata kuliah pada semester 1. Berisi pengenalan pengetahuan teori, contoh perhitungan dan penerapan dalam desain arsitektur. Mata kuliah Mekanika Teknik merupakan pengetahuan penunjang yang akan menunjang mata kuliah Konstruksi bangunan. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat mengetahui perlunya pengetahuan dasar Mekanika Teknik serta penerapannya di dalam desain arsitektur bangunan, serta memiliki kemampuan menghitung pembebanan sederhana untuk konstruksi.

Ruang adalah daerah geometri yang ditempati oleh benda yang posisinya digambarkan oleh pengukuran linier dan anguler relatif terhadap sistem koordinat. Untuk persoalan tiga dimensi, ruang membutuhkan tiga koordinat bebas, sedangkan untuk persoalan dua dimensi diperlukan hanya dua koordinat saja. Ruang dapat dimasukkan dalam analisis persoalan statika.

Waktu adalah ukuran persitiwa yang berurutan dan merupakan besaran dasar dalam dinamika. Waktu tidak dapat dimasukkan langsung dalam analisis persoalan statika

Massa adalah ukuran kelembaman benda, yang merupakan penghambat terhadap perubahan kecepatan. Massa merupakan hal penting untuk persoalan statika, karena massa juga merupakan sifat setiap benda yang mengalami gaya tarik-menarik dengan benda lain.

Gaya adalah aksi suatu benda terhadap benda lain. Suatu gaya cenderung menggerakkan sebuah benda menurut arah kerjanya. Aksi sebuah gaya dicirikan oleh besarannya, arah kerjanya, dan titik kerjanya. Aksi sebuah gaya pada suatu benda dapat digolongkan ke dalam dua pengaruh yakni luar (eksternal) dan dalam (internal)..

Page 2: Mekanika Teknik

Sebuah benda yang dimensinya dapat diabaikan disebut partikel. Dalam pengertian matematis, sebuah partikel adalah benda yang dimensinya mendekati nol, sehingga dapat dianalisis sebagai massa titik. Partikel tidak dapat dimasukkan dalam analisis persoalan statika.

Benda tegar, jika gerakan relatif antar bagian-bagiannya dapat diabaikan langsung. Statika terutama membahas perhitungan gaya luar yang bekerja pada benda tegar yang berada dalam kesetimbangan.

Istilah terkait mekanika: atom mekanika kuantum, mekanika 1, mekanika fisika, mekanika tanah, soal mekanika, teori atom, teori kuantum, teori mekanika kuantum, fluida. mekanika kuantum, mekanika fluida, mekanika teknik.

Mekanika adalah cabang dari ilmu fisika yang membahas benda yang diam atau bergerak di bawah pengaruh/aksi gaya. Benda yang bergerak memakai ilmu DINAMIKA, sedang bendan yang diam memakai ilmu STATIKA.2. Rumusan prinsip-prinsip Statika diawali dengan hukum kombinasi vektor gaya oleh Stevianus, antara tahun1548 – 1620 M.

Prinsip-prinsip Statika sangat tergantung pada pemahaman matematika dan geometri benda yang menjadi penerapan prinsip-prinsip statika pada penyelesaian persoalan – persoalan yang praktis.

2. KONSEP-KONSEP DASAR Pemahaman tetang benda diam pada Statika disebut Struktur. Struktur yang dianalisa oleh ilmu statika dibagi menjadi 2 bagian umum; yaitu: Struktur Statis Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu. Struktur Statis Tertentu adalah: struktur yang tidak memiliki kendala yang lebih dari yang diperlukan untuk mempertahankan kesetimbangan. Pada analisa struktur tersebut hanya

Page 3: Mekanika Teknik

menggunakan persamaan kesetimbangan; cukup untuk menentukan semua reaksi yang tak diketahui; yaitu : F = 0 M = 0

Diagram benda-bebas, arah gaya, dan arah momen merupakan tahapan terpenting dalam penyelesaian persoalan statika. Bila arah gaya beban ke atas diberi tanda positif ( + ); dan sebaliknya ( - ) Bila arah momen searah jarum jam diberi tanda positif ( + ); dan sebaliknya ( - ). Hasil dari analisa statis tertentu ini untuk mendapatkan reaksi gaya-gaya dalam; yaitu : gaya Shear dan Momen.

3. PROBLEM - PROBLEM

Sekarang marilah Anda mempelajari contoh-contoh soal sederhana yang dipaparkan dalam bagian berikut ini :

Problem A

Perhatikan gambar 1 di bawah ini :W = 5 kN/m’

Gambar 1. Balok SederhanaL = 8 m’

Sebuah balok sederhana dengan bentang L sebesar b m’, terletak pada sendi di A dan Rol di B, di atasnya dibebani beban merata w sebesar 5 kN/m’.Gambarkan diagram Geser dan Momen pada balok tersebut.

Penyelesaian :Langkah pertama. Tentukan Reaksi Perletakan RA dan RB sebagai berikut :

Reaksi perletakan RA didapat dengan cara berikut ini :

Page 4: Mekanika Teknik

MB = 0

RA.(8) – (5)(8)(4) = 0

RA = 20 kN

Sama seperti di atas, untuk reaksi perletakan RB adalah sebagai berikut : MA = 0

RB(8) – (5)(8)(4) = 0

RB = 20 kN

Anda dapat mengecek hasil perhitungan RA dan RB dengan prinsip persamaan kesetimbangan gaya vertikal sebagai berikut ini :

FV = 0

RA + RB - W.L = 0

20 + 20 – (5)(8) = 0

40 – 40 = 0

0 = 0 Ok.

Langkah kedua. Kemudian Anda dapat meneruskan analisa struktur sederhana ini.Anda dapat membuat diagram benda-bebas sejauh x dari perletakan A untuk menghitung nilai variabel gaya geser (shear) dan Momen terhadap panjang bentang.

X W = 5 kN/m’

20 kN 20 kN

Perhatikan baik-baik benda-bebas berikut ini :

X

Page 5: Mekanika Teknik

Q M

x20 kN

MX = 0

(20) X – (5) X (X/2) – M = 0

M = 20 X – 2,5 X2

Persamaan momen ini nilainya bervariasi dari perletakan A sampai di tengah bentang balok sederhana. Sekarang, masukkanlah nilai-nilai X pada persamaan ini :

X = 0 M = 0X = 1 M = 20 – 2,5 = 17,5 kN.mX = 2 M = 40 – 10 = 30 kN.mX = 3 M = 60 – 22,5 = 37,5 kN.mX = 4 M = 80 – 40 = 40 kN.m

Nilai-nilai ini untuk bentang bagian kiri dari perletakan A sampai ke titik tengah bentang.

Selanjutnya Anda dapat menganalisa bagian kanan balok sederhana dengan mengambil benda-bebas sebelah kanan sebagai berikut :

X

M xQ

20 kN

Page 6: Mekanika Teknik

Perhatikan baik-baik diagram benda-bebas di atas.

MX = 0

-(20) X + (5) X (X/2) + M = 0

M = 20 X – 2,5 X2

Anda dapat memasukkan nilai-nilai X mulai dari titik B sampai ke tengah bentang adalah sebagai berikut :

X = 0 M = 0X = 1 M = 20 – 2,5 = 17,5 kN.mX = 2 M = 40 – 10 = 30 kN.mX = 3 M = 60 – 22,5 = 37,5 kN.mX = 4 M = 80 – 40 = 40 kN.m

Langkah Ketiga. Anda dapat memplot koordinat ( X, M ) pada diagram Momen

M,kN.m4 80 X,m

(+)40

Diagram Momen akibat pembebanan beban merata berupa kurva, karena pada persamaan momennya mengandung persamaan kuadrat.Diagram Momen diplot/digambar pada sisi tarik balok, yaitu dibawah sisi balok sederhana ini. Diagram Momen ini dalam perjanjian bernilai Positif ( + ).

Langkah Keempat. Diagram geser (shear).

Perhatikanlah baik-baik benda-bebas berikut ini :

X

Page 7: Mekanika Teknik

Q M

x20 kN

Dari benda bebas di atas, Anda dapat memperoleh persamaan gaya Vertikal sebagai berikut:

FV = 0

20 – (5) X - Q = 0

Q = 20 – 5 X

Masukkan beberapa nilai X pada persamaan Q di atas. Ambil dari titik A sampai tengah bentang balok sederhana.

X = 0 Q = 20 kNX = 1 Q = 15 kNX = 2 Q = 10 kNX = 3 Q = 5 kNX = 4 Q = 0 kN

Kemudian Anda dapat menganalisa bagian kanan balok sebagai berikut :

X

M xQ

20 kN

FV = 0

20 – (5) X + Q = 0

Q = 5 X - 20

Masukkan beberapa nilai X pada persamaan Q di atas. Ambil dari titik B sampai tengah bentang

Page 8: Mekanika Teknik

balok sederhana.

X = 0 Q = - 20 kNX = 1 Q = - 15 kNX = 2 Q = - 10 kNX = 3 Q = - 5 kNX = 4 Q = 0 kN

Sekarang, Anda dapat memplot nilai-nilai di atas untuk menggambar diagram gaya geser.

Q, kN

20

+ 4 8 X, m0-

-20

Diagram gaya geser balok sederhana akibat pembebanan merata berupa garis lurus yang memotong di tengah-tengah bentang balok.Bagian sebelah kiri bernilai Positif (+) dan sebelah kanan bernilai Negatif (-).

Problem B.

Perhatikan baik-baik gambar di bawah ini.

P = 5 kN

A B3 3 L = 6 m’

Gambar 2. Balok Sederhana dengan beban terpusat P

Sebuah balok sederhana dengan bentang L sebesar 8 m’, terletak pada sendi di A dan Rol di B, di

Page 9: Mekanika Teknik

atasnya dibebani beban terpusat P sebesar 5 kN pada tengah bentang.Gambarkan diagram Geser dan Momen pada balok tersebut.

Penyelesaian :Langkah pertama. Tentukan Reaksi Perletakan RA dan RB sebagai berikut :

Reaksi perletakan RA didapat dengan cara berikut ini :

MB = 0

RA.(6) – (5)(3) = 0

RA = 2,5 kN

Sama seperti di atas, untuk reaksi perletakan RB adalah sebagai berikut :

MA = 0

RB.(6) – (5)(3) = 0

RB = 2,5 kN

Anda dapat mengecek hasil perhitungan RA dan RB dengan prinsip persamaan kesetimbangan gaya vertikal sebagai berikut ini :

FV = 0

RA + RB - W.L = 0

2,5 + 2,5 – 5 = 0

5 – 5 = 0

0 = 0 Ok.

Langkah kedua. Kemudian Anda dapat meneruskan analisa struktur sederhana ini.Anda dapat membuat diagram benda-bebas sejauh x dari perletakan A untuk menghitung nilai variabel gaya geser (shear) dan Momen terhadap panjang bentang.

X P = 5 kN

Page 10: Mekanika Teknik

A B3 3 L = 6 m’

2,5 kN 2,5 kN

Perhatikan baik-baik benda-bebas berikut ini:X

Q M

x2,5 kN

MX = 0

(2,5) X – M = 0

M = 2,5 X

Persamaan momen ini nilainya bervariasi dari perletakan A sampai di tengah bentang balok sederhana. Sekarang, masukkanlah nilai-nilai X pada persamaan ini :

X = 0 M = 0X = 1 M = 2,5 kN.mX = 2 M = 5 kN.mX = 3 M = 7,5 kN.m

Nilai-nilai ini untuk bentang bagian kiri dari perletakan A sampai ke titik tengah bentang.

Selanjutnya Anda dapat menganalisa bagian kanan balok sederhana dengan mengambil benda-bebas sebelah kanan sebagai berikut :

X

Page 11: Mekanika Teknik

M x BQ

2,5 kNPerhatikan baik-baik diagram benda-bebas di atas.

MX = 0

-(2,5) X + M = 0

M = 2,5 X

Anda dapat memasukkan nilai-nilai X mulai dari titik B sampai ke tengah bentang adalah sebagai berikut :

X = 0 M = 0X = 1 M = 2,5 kN.mX = 2 M = 5 kN.mX = 3 M = 7,5 kN.m

Langkah Ketiga. Anda dapat memplot koordinat ( X, M ) pada diagram Momen

M,kN.m3 60 X,m

(+)7,5

Diagram Momen akibat pembebanan beban terpusat berupa garis lurus. Nilai Maksimum pada titik di tengah bentang ( X = 3 m ).Diagram Momen diplot/digambar pada sisi tarik balok, yaitu dibawah sisi balok sederhana ini. Diagram Momen ini dalam perjanjian bernilai Positif ( + ).

Langkah Keempat. Diagram geser (shear).

Perhatikanlah baik-baik benda-bebas berikut ini :

Page 12: Mekanika Teknik

X

Q M

x2,5 kN

Dari benda bebas di atas, Anda dapat memperoleh persamaan gaya Vertikal sebagai berikut:

FV = 0

2,5 - Q = 0

Q = 2,5

Masukkan beberapa nilai X pada persamaan Q di atas. Ambil dari titik A sampai tengah bentang balok sederhana.

X = 0 Q = 2,5 kNX = 1 Q = 2,5 kNX = 2 Q = 2,5 kNX = 3 Q = 2,5 kN

Kemudian Anda dapat menganalisa bagian kanan balok sebagai berikut :

X

M xQ

2,5 kN

FV = 0

2,5 + Q = 0

Page 13: Mekanika Teknik

Q = - 2,5

Pada setiap titik pada bagian kanan dari perletakkan B sampai ke tengah bentang, nilai gaya geser Q sebesar - 2,5 kN

Sekarang, Anda dapat memplot nilai-nilai di atas untuk menggambar diagram gaya geser.

Q, kN

2,5

+ 3 6 X, m0-

-2,5

Diagram gaya geser balok sederhana akibat pembebanan terpusat berupa nilai konstan dari perletakan A sebesar Q sampai di tengah bentang, kemudian berubah tanda dari tengah bentang sampai ujung perletakan B.Bagian sebelah kiri bernilai Positif (+) dan sebelah kanan bernilai Negatif (-).