15
1.3 Mekanisme Jantung berdebar, nafas memburu, mata berkunang Secara otomatis, tubuh akan berusaha menjaga keseimbangan bila terjadi umpan balik yang negatif. Bila terjadi perubahan dalam tubuh, akan timbul serangkaian mekanisme untuk mengembalikan tubuh ke keadaan normal Naik Tangga atau Berjalan Cepat atau Terburu-Buru 1. Denyut Jantung Berdebar Kencang Darah yg terdorong ke dlm aorta selama sistolik tidak saja mendorong darah di dalam pembuluh ke depan tetapi juga menimbulkan gelombang tekanan yg menjalar dan mengembang di dinding arteri, teraba sebagai denyut. (Ganong) Jantung berdenyut adalah akibat dari benturan apeks ke dinding bagian dalam dada di sisi kiri. Denyut kuat bila isi sekuncup besar. Ex: kerja fisik. Tekanan denyut tinggi,gelombang denyut besar (‘deg-degan’) Kardiak output : denyut jantung X isi sekuncup (72 denyut/m ´ 70 ml/denyut= 5040 ml)

Mekanisme Jantung Berdebar AINUN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mekanisme Jantung Berdebar AINUN

1.3 Mekanisme Jantung berdebar, nafas memburu, mata berkunang

Secara otomatis, tubuh akan berusaha menjaga keseimbangan bila terjadi umpan balik

yang negatif. Bila terjadi perubahan dalam tubuh, akan timbul serangkaian mekanisme

untuk mengembalikan tubuh ke keadaan normal

Naik Tangga atau Berjalan Cepat atau Terburu-Buru

1. Denyut Jantung Berdebar Kencang

Darah yg terdorong ke dlm aorta selama sistolik tidak saja mendorong darah di dalam

pembuluh ke depan tetapi juga menimbulkan gelombang tekanan yg menjalar dan mengembang

di dinding arteri, teraba sebagai denyut. (Ganong)

Jantung berdenyut adalah akibat dari benturan apeks ke dinding bagian dalam dada di sisi kiri.

Denyut kuat bila isi sekuncup besar. Ex: kerja fisik. Tekanan denyut tinggi,gelombang denyut

besar (‘deg-degan’)

Kardiak output : denyut jantung X isi sekuncup

(72 denyut/m ´ 70 ml/denyut= 5040 ml)

Page 2: Mekanisme Jantung Berdebar AINUN

Faktor-faktor yang mempengaruhi curah jantung

Penyesuaian Sirkulasi Seluruh Tubuh Selama Kerja Fisik

1. Perangsangan kuat saraf simpatis di seluruh tubuh

2. Peningkatan tekanan arteri

3. Peningkatan curah jantung

Peran sistem saraf dalam pengaturan tekanan arteri yang cepat

Hampir seluruh arteriol dalam sirkulasi sistemik akan berkonstriksi

Pembuluh besar lain dalam sirkulasi, terutama vena, akan berkonstriksi dengan

kuat

Akhirnya jantung secara langsung dirangsang oleh sistem saraf otonom, yang

selanjutnya memperkuat pompa jantung

Page 3: Mekanisme Jantung Berdebar AINUN
Page 4: Mekanisme Jantung Berdebar AINUN

2. Napas Memburu

Hiperventilasi: suatu keadaan dengan peningkatan sejumlah udara yang memasuki alveolus

(peningkatan alveolar ventilation).

Manfaat penggantian udara alveolus secara lambat

Mencegah perubahan konsentrasi gas yang mendadak dalam darah (pengaturan

pernapasan menjadi stabil)

Membantu mencegah peningkatan dan penurunan secara berlebihan pada

oksigenasi jaringan, konsentrasi karbondioksida jaringan, dan pH jaringan

sewaktu pernapasan terganggu sementara waktu

Perubahan kapasitas difusi oksigen selama kerja fisik

Page 5: Mekanisme Jantung Berdebar AINUN

Kerja berat menyebabkan peningkatan aliran darah paru dan ventilasi alveolus, kapasitas difusi

oksigen meningkat karena:

Pembukaan sejumlah kapiler paru yg tadinya tidak aktif atau dilatasi ekstra pada

kapiler yg telah terbuka à meningkatkan luas permukaan darah (tempat oksigen

dapat berdifusi)

Pertukaran yang lebih baik antara ventilasi alveoli dan perfusi kapiler alveolus

dengan darah (rasio ventilasi-perfusi)

Lari Tanpa Pemanasan

1. Mata berkunang-kunang hampir jatuh

Pusing (=giddiness, dizzyness)→perasaan yang berhubungan dengan ruangan yang

terganggu seperti berkunang-kunang,melayang, dan kehilangan keseimbangan; sensasi tidak

kokoh dengan kepala berputar, sehingga sering kali menggambarkan dari kumpulan gejala

subjektif dari penderitanya

2. Keringat bercucuran

Proses evaporatif aktif di bawah kontrol saraf simpatis. Mekanisme homeostatik. Jika

suhu lingkungan >> suhu kulit. Aktivitas fisik tinggi

Kelenjar keringat dipersarafi oleh serabut-serabut kolinergik yang berjalan bersama

dengan saraf simpatis. Dapat dirangsang oleh epinefrin atau norepinefrin yang

bersirkulasi di dalam darah. Hal ini penting selama melakukan olahraga, saat hormon ini

disekresikan oleh medula adrenal dan tubuh perlu melepaskan panas yang berlebihan

yang dihasilkan oleh otot yang aktif

Perubahan yang terjadi pada yang aktif OR kemudian tidak lagi

Selama kerja fisik, oksigenasi darah ditingkatkan tidak hanya oleh peningkatan ventilasi

alveolus tetapi juga dengan memperbesar kapasitas difusi membran pernapasan u

memindahkan oksigen ke dalam darah

Page 6: Mekanisme Jantung Berdebar AINUN

Penyebab Tn A (25 tahun) jantung berdebar kencang, napasnya memburu, dan lelah saat

menaiki tangga dan berjalan cepat adalah respon normal kerja kardiovaskular pada orang

yang intensitas olahraganya berkurang. Hal ini dapat terjadi karena terdapat kerjasama

dari sistem kardiovaskular, respirasi, saraf, dan hormon untuk menjaga homeostasis.

Mekanisme tersebut memungkinkan kita untuk fight (menghadapi) atau flight (melarikan

diri) dari situasi itu.

Proses mekanisme pertahanan diri tersebut dalam ilmu faal disebut dengan homeostasis, yang

berarti penyeimbangan. Secara otomatis, tubuh akan berusaha menjaga keseimbangan bila terjadi

umpan balik yang negatif. Bila terjadi perubahan dalam tubuh, akan timbul serangkaian

mekanisme untuk mengembalikan tubuh ke keadaan normal.

2.6 Pengaruh Latihan Terhadap Sistem Kardiovaskular

1. Pengaruh Latihan terhadap sistem kardiovaskular

Jantung merupakan alat pompa utama dan berfungsi mengedarkan darah yang

mengandung oksigen ke seluruh tubuh dan berbagai jaringan. Jantung menerima darah

yang miskin oksigen dari sistem vena dan kemudian memompa darah melalui pembuluh

pulmoner menuju ke paru-paru, tempat dimana co2 bertukar dengan o2. Darah yang kaya

akan o2 kemudian akan kembali ke jantung, yang keluar melewati aorta menuju sistem

arteri dan mengedarkan ke seluruh tubuh untuk suplai oksigen ke jaringan.

Ketika anda memulai untuk latihan, otot-otot anda menggunakan o2 lebih banyak

dari rata-rata, dan dengan demikian jantung anda harus memompa lebih banyak darah

yang mengandung oksigen untuk memenuhi peningkatan permintaan ini. Seperti otot-otot

lainnya, jantung memiliki kemampuan beradaptasi yang nantinya berfungsi untuk

meningkatkan kerjanya dalam memompa darah keseluruh tubuh. Jantung mampu untuk

mengadaptasi peningkatan permintaan ini lewat tiga mekanisme dibawah ini:

1. Meningkatkan “heart rate” (kecepatan jantung).

Page 7: Mekanisme Jantung Berdebar AINUN

Ketika intensitas latihan meningkat, kecepatan jantung meningkat , mencapai level stabil

cenderung setelah 2-3 menit. Ketika istirahat, detak jantung sekitar 70 kali per menit.

Kecepatan maksimal jantung berbeda pada setiap orang, tetapi itu dapat diperkirakan

dengan mengurangi umur seseorang (dalam tahun) dari 220.

2. Meningkatkan “stroke volume” (volume darah).

Volume darah dipompa keluar dari jantung dengan setiap detakan yang disebut dengan

“stroke volume”. Ketika istirahat, jantung memompa keluar kira-kira 70 ml darah per

detakan. Selama latihan akut, stroke volume meningkat. Stroke volume dapat mengalami

peningkatan hanya sampai dengan 110ml per detakan yang hanya tidak cukup waktu

antar detakan untuk mengisi jantung kembali. Efek jangka panjang dari latihan

menghasilkan peningkatan maksimum stroke volume selama latihan, terutama pada

individu yang menetap.

3. Meningkatkan “cardiac output”.

Cardiac output menunjukkan berapa banyak darah yang dapat dipompa jantung per

menit. Ini menentukan dari kecepatan jantung (kecepatan memompa) dan stroke volume

(jumlah darah yang dikeluarkan per detakan jantung).Cardiac output merupakan penentu

utama dari kecepatan maksimal dari O2 yang dapat digunakan. Kira-kira 5 liter darah

dipompakan lewat jantung setiap waktu selama istirahat.

Respon dari latihan akut

Latihan fisik masih menjadi satu dari sebagian besar hal luar biasa yang dapat

mempengaruhi sistem kardiovaskular. Perubahan yang spesifik dalam fungsi

kardiovaskular pada waktu latihan bergantung pada beberapa faktor termasuk :

1. Tipe latihan, “dinamika” (ritme dan isotonic) atau “statis” (isometric)

2. Intensitas dan durasi dari latihan

3. Umur dari setiap individu

4. Tingkatan kemampuan setiap individu

Contoh pada gambar 10-4 Jelas terdapat perubahan kekuatan pada individu

dewasa usia pertegahan yang normal dan individu yang tak terlatih dalam melakukan

latihan “dinamic type” seperti berlari dan menari. Catatan khusus untuk “heart rate” dan

“cardiac output” amat meningkat selama latihan dan itu berarti tekanan arteri dan tekanan

Page 8: Mekanisme Jantung Berdebar AINUN

nadi juga meningkat secara signifikan. Perubahan ini memastikan bahwa terdapat

peningkatan permintaan metabolik dari latihan otot rangka yang sudah pasti akan terjadi

peningkatkan aliran darah pada otot rangka.

Banyak penyesuain untuk latihan yang berhubungan dengan peningkatan

aktivitas simpatis, sebagaimana yang digambarkan pada bagan mekanisme pada gambar

10-5. Satu dari gangguan utama yang berhubungan dengan tekanan yang berasal dari

korteks medula dan perubahan penggunaan pusat kardiovaskular di medula melalui jalur

kortikohipotalamicus. Peningkatan set point ini dikenal dengan “Central command” yang

bertindak terhadap sistem baroreseptor arteri dan ini berarti menyebabkan tekanan arteri

berubah menjadi lebih besar daripada keadaan normal. Ini juga diindikasikan sebagai

kemungkinan peningkatan set point yang selanjutnya akan mempengaruhi kemoreseptor

dan mekanoreseptor pada pusat jantung pada bagian dari di otot rangka yang aktiv.

Seperti tenaga yang masuk berkontribusi pada peninggian aktivitas simpatis dan berarti

tekanan berhubungan dengan latihan.

Page 9: Mekanisme Jantung Berdebar AINUN

Respon latihan kronik

Latihan fisik atau “keadaan” yang menghasilkan banyak efek keuntungan pada

sistem kardivaskular. Perubahan speifik itu terjadi bergantung pada:

1. Tipe latihan

2. Intensitas dan durasi dari latihan

3. Umur dari setiap individu

4. Tingkatan kemampuan setiap individu

Secara umum, Bagaimanapun, mengulang latihan fisik lebih dari beberapa waktu

dalam seminggu berhubungan dengan peningkatan kapasitas kerja setiap individu.

Perubahan cardivasculare berhubungan dengan keadaan yang mungkin termasuk dalam

volume sirkulasi darah, menurunkan “heart rate”, meningktakan “cardiac stroke volume”,

dan menurunkan tekanan darah pada arteri saat istirahat. Selama latihan, individu yang

terlatih cenderung akan dapat mencapai “workloud” dan “cardiac output” dengan

menurunkan “heart rate” dan meningkatkan “stroke volume” daripada yang mungkin

Page 10: Mekanisme Jantung Berdebar AINUN

akan terjadi oleh individu yang tidak terlatih. Perubahan ini menghasilkan secara umum

menurunkan permintaan oksigen otot jantung dan meningkatkan “cardiac reserve”

cadangan jantung (potensi untuk meningkatkan “cardiac output”) itu dapat disebut

dengan keadaan selama waktu ketegangan “during times of stress”.

Pembesaran ruang ventrikel seringkali diikuti dengan keadaan saat latihan

“dynamic”, (latihan daya tahan) padahal peningkatan massa otot jantung dan penebalan

dinding ventrikel lebih sering dinyatakan pada keadaan saat latihan “static”. Perubahan

struktural ini memperbaiki potensi memompa dari otot jantung. Penurunan keadaan

terjadi bersama penghentian program latihan dan perubahan secara cepat, begitupun

sebaliknya.

Ini jelas bahwa latihan dan keadaan fisik dapat secara signifikan menurunkan

timbulnya dan angka kematian yang diakibatkan oleh penyakit kardiovaskular. Walupun

study tidak dapat menetapkan mekanisme spesifik dari efek keuntungan ini, disana

banyak terdapat korelasi positif antara ketidaaktifan fisik dan intensitas angka timbulnya

penyakit jantung koroner. Ini menambahkan fakta-fakta bahwa penyembuhan dari infark

miocard atau operasi jantung ditingkatkan oleh peningkatan yang tepat pada aktivitas

fisik. Keuntungan bagi program rehabilitasi jantung termasuk memperbaiki banyak

fungsi jantung kembali seperti semula lewat peningkatan kapasitas aktivitas fisik,

pemantauan persen lemak tubuh,lemak serum, menjaga perasaan psikologis untuk

peningkatan kualitas hidup.

Pengaruh Latihan Fisik

Baik pada keadaan istirahat maupun latihan fisik (berapapun beratnya), atlet yang

terlatih memiliki isi sekuncup yang lebih besar dan rekuensi denyut jantung yang lebih

rendah dari pada orang yang tidak terlatih, dan para atlet ini cenderung mempunyai

jantung yang lebih besar. Latihan meningkatkan konsumsi oksigen maksimum(VO2Max)

yang dicetuskan oleh olahraga. VO2max rerata adalah sekitar 38mL/kg/menit pada pria

sehat dan aktif dan sekitar 29mL/Kg/menit pada wanita sehat dan aktif. Angka ini lebih

rendah pada orang yang tidak aktif. VO2Max adalah hasil dari curah jantung maksimum

dan ekstraksi O2 maksimum oleh jaringan, dan keduanya meningkat dengan latihan.

Page 11: Mekanisme Jantung Berdebar AINUN

Perubahan yang terjadi pada otot-otot rangka dengan latihan adalah peningkatan

jumlah mitokondria dan enzim yang berperan dalam metabolisme oksidatif. Terrjadi

peningkatan jumlah kapiler, debgan distribusi darah keserat otot menjadi lebih baik. Efek

akhir adalah ekstraksi O2 yang lebih sempurna dan akibatnya, untuk beban kerja yang

sama, pembentukan laktat lebih randah. Peningkatan aliran darah ke otot menjadi lebih

rendah dan, karena hal ini, kecepatan denyut jantung dan curah jantung kurang

meningkat dibandingkan orang yang tidak terlatih. Hal ini merupakan alasan mengapa

latihan berguna bagi pasien penyakit jantung.

Dengan meningkatnya kegemaran latihan fisik dan jogging lain, perlu dicatat

bahwa salah satu manfaat latihan fisik teratur yang paling jelas adalah manfaat

psikologik, pasien yang melakukan latihan fisik teratur akan merasa lebih sehat. Latihan

fisik teratur juga meningkatkan kemungkinan bahwa pasien tetap aktif setelah melewati

batas standar usia pensiun. Selain itu, terdapat bukti bahwa latihan fisik teratur meskipun

dengan intensitas sedang menurunkan insidens dan