24
Mekanisme Kerja Obat Antimikroba yang digunakan di Klinik  ANALIS KESEHA T AN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM TINGKAT IIA

mekanisme kerja antimikroba

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cara kerja antimikroba di klinik

Citation preview

Mekanisme Kerja Antimikroba

Mekanisme Kerja Obat Antimikroba yang digunakan di KlinikANALIS KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIMTINGKAT IIANama Kelompok:Ahmad HijjulkiromAnggi Hadi SaputraAnita Dwiyani PutriAntani Vina Lucky Permata AdiRisa YuniarRizkyka RumenganAntimikrobaAntimikroba merupakan suatu bahan atau obat-obatan yang digunakan untuk memberantas maupun membasmi infeksi mikroba, khususnya yang merugikan manusia, terbatas yang bukan parasit diantaranya antibiotik, antiseptik, kemoterapeutika, preservative.Mekanisme KerjaAntimikroba yang menghambat metabolisme sel mikrobaAntimikroba yang menghambat sintesis dinding selAntimikroba yang mengganggu keutuhan membran sel mikrobaAntimikroba yang menghambat sintesis protein sel mikrobaAntimikroba yang menghambat sintesis asam nukleat sel mikrobaAntimikroba yang menghambat Metabolisme Sel MikrobaKoenzim asam folat diperlukan untuk sintesis purin dan pirimidin (prekursor DNA dan RNA) dan senyawa-senyawa lain yang diperlukan untuk pertumbuhan seluler dan replikasi. Untuk banyak mikroorganisme, asam p-amino benzoate (PABA) merupakan metabolit utama. Antimikroba seperti sulfonamide secara struktur mirip dengan PABA, asam folat, dan akan berkompetisi dengan PABA untuk membentuk asam folat, Jika senyawa antimikroba yang menang bersaing dengan PABA maka akan terbentuk asam folat non fungsional yang akan mengganggu kehidupan mikroorganisme.

Contoh obat: Sulfonamid, trimetoprim, asam p-aminosalisilatAntimikroba yang menghambat Sintesis Dinding SelAntimikroba golongan ini dapat menghambat biosintesis peptidoglikan, sintesis mukopeptida atau menghambat sintesis peptide dinding sel, sehingga dinding sel menjadi lemah dan karena tekanan osmotik dari dalam, dinding sel akan pecah atau lisis sehingga bakteri akan mati.

Contoh obat: penisilin, sefalosforin, sikloserin, vankomisin, basitrasin, dan antifungi gol. Azol

Antimikroba yang mengganggu keutuhan Membran Sel MikrobaAntimikroba bekerja secara langsung pada membrane sel yang mempengarui permeabilitas dan menyebabkan keluarnya senyawa intraseluler mikroorganisme, sehingga sel mengalami kerusakan bahkan mati.Contoh Obat : polimiksin, nistatin, dan amfoteresin BPolimiksin sebagai senyawa amonium-kuarterner dapat merusak membran sel setelah bereaksi dengan fosfat pada fosfolipid membran sel mikrobaAntibiotik polien bereaksi dengan struktur sterol yang terdapat pada membran sel fungus sehingga mempengaruhi permeabilitas selektif membran tersebutAntiseptik yg mengubah tegangan permukaan, dapat merusak permeabilitas selektif dari membran sel mikrobaKerusakan membran sel menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel mikroba yaitu protein, asam nukleat, nukleotida dll

Antimikroba yang menghambat sintesis protein sel mikroba

Mempengaruhi fungsi sub unit 50S dan 30S. Antimikroba akan menghambat reaksi transfer antara donor dengan aseptor atau menghambat translokasi t-RNA peptidil dari situs aseptor kesitus donor yang menyebabkan sitesis protein terhenti.

Contoh obat : kloramfenikol, gol. Tetrasiklin, eritromisin, klindamisin, pristinamisin

Streptomisin berikatan dengan komponen ribosom 30S dan menyebabkan kode pada mRNA salah dibaca oleh tRNA pada waktu sintesis protein. Akibatnya terbentuk protein yang abnormal dan non-fungsional bagi sel mikroba. Eritromisin berikatan dengan ribosom 50S dan menghambat translokasi kompleks tRNA-peptida dari lokasi asam amino ke lokasi peptida. Akibatnya, rantai polipeptida tidak dapat diperpanjang karena lokasi asam amino tidak dapat menerima kompleks tRNA- asam amino yang baru. Linkomisin juga berikatan dengan ribosom 50S dan menghambat sintesis proteinTetrasiklin berikatan dengan ribosom 30S dan menghalangi masuknya kompleks tRNA- asam amino pada lokasi asam aminoKloramfenikol berikatan dengan ribosom 50S dan menghambat pengikatan asam amino baru pada rantai polipeptida oleh enzim peptidil transesterase.

Antimikroba yang menghambat Sintesis Asam Nukleat Sel MikrobaAntimikroba mempengaruhi metabolis asam nukleat bakteri, contoh obat : gol. Rifamisin, yang menghambat RNA polimerase , dan yang menghambat topoisomerase Rifampisin salah satu derivat rifamisin, berikatan dengan enzim polimerase-RNA sehingga menghambat sintesis RNA dan DNA oleh enzim tersebutGol. kuinolon menghambat enzim DNA girase pada kuman yang fungsinya menata kromosom yang sangat panjang menjadi bentuk spiral hingga bisa muat dalam sel kuman yang kecil

Contoh obat : Rifampisin, golongan kuinolon

Pilihan Obat Antimikroba berdasarkan Educated Host

Gambaran klinik penyakit infeksi, yakni efek yang ditimbulkan oleh adanya mikroba dalam tubuh hospes, dan bukan berdasarkan atas kehadiran mikroba tersebut Efek terapi antimikroba pada penyakit infeksi diperoleh hanya sebagai akibat kerja antimikroba terhadap biomekanisme mikroba, dan tidak terhadap mekanisme biologi tubuh hospesAntimikroba bukan merupakan "obat penyembuh" penyakit infeksi dalam arti kata sebenarnya. Penggunaan Antimikroba di KlinikAntimikroba hanyalah mempersingkat waktu yang diperlukan tubuh hospes untuk sembuh dari suatu penyakit infeksiSebagian besar infeksi yang terjadi pada hospes dapat sembuh dengan sendiri, tanpa antimikrobaGejaia klinik infeksi terjadi akibat gangguan langsung oleh mikroba maupun oleh berbagai zat toksik yang dihasilkan mikroba. Bila mekanisme pertahanan tubuh berhasil, mikroba dan zat toksik yang dihasilkannya akan dapat disingkirkan. Dalam hal ini tidak diperlukan pemberian antimikroba untuk penyembuhan penyakit infeksiUntuk memutuskan perlu tidaknya pemberian antimikroba pada suatu infeksi, perlu diperhatikan gejala klinik, jenis dan patogenisitas mikrobanya, serta kesanggupan mekanisme daya tahan tubuh hospesPenyakit infeksi dengan gejala klinik ringan, tidak perlu segera mendapatkan antimikroba Tetapi penyakit infeksi dengan gejala yang berat, walaupun belum membahayakan, apalagi bila telah berlangsung untuk waktu lama, dengan sendirinya memerlukan terapi antimikrobaGejala demam yang merupakan salah satu gejala sistemik penyakit infeksi paling umum, tidak merupakan indikator yang kuat untuk pemberian antimikroba

TERIMA KASIH