25
Mekanisme migrasi ikan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Laporan Akhir Tugas Biologi Umum Kelompok 4 1 Satrio Aris Setiawan 1206215831 2 Muhammad Khalis Nuryadin 1206258345 3 Riffal Ruchiandrean 1206244882 4 Gerry Resmi Liyana 1106009910 1

Mekanisme Migrasi Ikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Biologi umum FMIPA UI

Citation preview

Page 1: Mekanisme Migrasi Ikan

Mekanisme migrasi ikan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Laporan Akhir

Tugas Biologi Umum

Kelompok 4

1 Satrio Aris Setiawan 1206215831

2 Muhammad Khalis Nuryadin 1206258345

3 Riffal Ruchiandrean 1206244882

4 Gerry Resmi Liyana 1106009910

5 Mutia Muharani Putri 1206254864

6 Giri Yudho Prakoso 1206237643

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDONESIA

Depok, 2 Agustus 2013

1

Page 2: Mekanisme Migrasi Ikan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas segala limpahan rahmat dan segala kemudahan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tugas akhir poster untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biologi Umum dengan topik bahasan “Mekanisme migrasi ikan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya” dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini. Adapun pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini diantaranya:1. Bu Dian Hendrayanti, dan Bu Windri Handayani sebagai Dosen Pembimbing Mata Kuliah Biologi Umum yang telah membantu memberikan pengetahuan-pengetahuan dan aplikasi Biologi yang terkait dengan fisika dalam menyelesaikan tugas integrasi Sains ini. 2. Rekan – rekan anggota kelompok 4 yang telah berusaha untuk menyelesaikan laporan tugas akhir poster ini hingga selesai.

Semoga laporan tugas akhir poster yang kami buat ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan tentang migrasi ikan. Kami mengharapkan masukan dan kritik yang membangun dari semua pihak. Dengan demikian, laporan tugas akhir poster ini dapat lebih baik lagi.

Depok, 2 Agustus 2013

Penulis2

Page 3: Mekanisme Migrasi Ikan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... 1 KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2 DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3 ABSTRAK .......................................................................................................................... 4 BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 5 1.1. Latar Belakang ............................................................................................................. 5 1.2. Batasan Masalah........................................................................................................... 5 1.3. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5 1.4. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 6 1.5. Hipotesis ...................................................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................................. 72.1 Klasifikasi ikan ……………………………………………………………………… 7

2.3 pola konsumsi/manajemen energi yang dilakukan oleh ikan……………………….. 7

2.2 Orientasi dan navigasi yang dilakukan oleh ikan…………………………………… 8

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................. 9 3.1 Faktor lingkungan yang mempengaruhi migrasi ikan………………………………. 9

3.2 faktor aktivitas manusia…………………………………………………………….. 10

3.3 Pengaruh perubahan iklim…………………………………………………………. 10

3.4 Energi dalam Migrasi……………………………………………………………… 11

3.5 Pola dan Klasifikasi Migrasi Ikan…………………………………………………. 11

3.6 Orientasi dan Navigasi pada Ikan………………………………………………….. 14

BAB IV KESIMPULAN …………………………………………………………… 16

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 17

3

Page 4: Mekanisme Migrasi Ikan

ABSTRAK

Dalam kehidupannya, ikan bermigrasi untuk mencari habitat yang layak untuk ditinggali. Banyak faktor faktor yang menyebabkan ikan harus mencari habitat baru nya karena habitat lamanya sudah tidak layak untuk ditinggali. Ikan bermigrasi jauh ataupun pendek menggunakan radar yang dimilikinya. Proses migrasi ikan memiliki pola-pola tertentu yang mencerminkan prilaku dan adaptasinya terhadap habitat. Dalam Migrasinya ikan mengunakan navigasi dari lingkungan dan dari dalam tubuhnya sebagai penunjuk arah ke tempat tujuannya. Migrasi ikan berlangsung dalam waktu yang panjang, ikan memiliki manajemen energy yang baik agar dapat mencapai tempat tujuan. Dalam tugas laporan akhir ini kami membahas mekanisme migrasi dari ikan dan faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi ikan tersebut.

4

Page 5: Mekanisme Migrasi Ikan

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Maraknya pembangunan pabrik-pabrik di Indonesia tentunya akan memberikan energi positif bagi masyaraat Indonesia. Pasalnya, sebagian masyarakat yang menganggur bisa melepas status penganggurannya dan bekerja untuk mengabdikan diri di pabrik tersebut. Namun, di samping manfaat positif yang bisa kita rasakan, dampak negatif yang dihasilkan pun tidak kalah mengancam. Semakin banyak pabrik-pabrik yang dibangun di Indonesia, maka semakin banyak limbah-limbah pabrik terutama limbah-limbah cair yang terkontaminasi oleh minyak atau polutan (mengandung Hidrokarbon) yang harus dibuang dan kadang-kadang dibuang ke sekitar sungai atau laut karena Indonesia dikelilingi oleh lautan. Hal itu berdampak pada biota laut yang habitatnya terganggu akibat pencemaran limbah yang dibuang ke laut tanpa diolah terlebih dahulu. Salah satu biota laut tersebut adalah ikan. Seperti yang kita ketahui bahwa ikan bernapas dengan insang dan memerlukan air untuk bernapas. Jika air yang digunakan tersebut terkontaminasi oleh zat – zat lain, maka ikan akan kesulitan untuk bernapas. Maka dari itu ikan cenderung untuk mencari habitat baru yang lebih bersih dan lebih nyaman untuk ditinggali dengan cara bermigrasi.

Ikan adalah sumber protein yang dibutuhkan manusia. Tetapi banyak perilaku manusia yang mengganggu kehidupan ikan sehingga bisa saja berdampak pada reproduksi ikan yang dapat punah. Maka dari itu, dibutuhkan win win solution dari manusia untuk dapat menyelamatkan kehidupan ikan. Karena itu, dengan penulisan laporan ini diharapkan bisa menghasilkan win win solution yang sedang dibutuhkan oleh ikan dan aktivitas manusia saat ini.

1.2 Batasan Masalah

Dari penulisan laporan tugas akhir ini, penulis hanya membatasi masalah pada klasifikasi migrasi ikan, orientasi dan navigasi yang dilakukan oleh ikan, pola konsumsi/manajemen energi yang dilakukan oleh ikan beserta hal-hal yang mempengaruhi migrasi ikan seperti pengaruh lingkungan, faktor perilaku manusia, dan faktor perubahan iklim.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana orientasi dan navigasi yang dilakukan oleh ikan ?

2. Bagaimanakah pola konsumsi/manajemen energi yang dilakukan oleh ikan ?

3. Apa sajakah hal-hal yang mempengaruhi migrasi ikan ?

5

Page 6: Mekanisme Migrasi Ikan

1.4 Tujuan Penulisan

1. Mempelajari cara migrasi ikan

2. Mempelajari pengaruh – pengaruh yang menyebabkan ikan melakukan migrasi

3. Mempelajari orientasi dan navigasi ikan

4. Mempelajari pola konsumsi/manajemen energi ikan

1.5 Hipotesis

Ikan melakukan migrasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti mencari makan dan reproduksi serta mendapatkan tempat yang layak atau kondisi lingkungan yang nyaman bagi mereka.

6

Page 7: Mekanisme Migrasi Ikan

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Klasifikasi ikan

Ikan merupakan anggota vertebrata poikilotermik yang hidup di air dan bernapas dengan menggunakan insang. Ikan dapat ditemukan di hampir semua genangan air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan air hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan laut. Migrasi ikan secara biasanya diasosiasikan dengan tiga tujuan utama, yaitu untuk mencari bertelur dan reproduksi (spawning and reproduction), mencari makan (feeding), dan tempat berlindung.

Berdasarkan tujuan untuk makan dan berkembang biak migrasi ikan diklasifikasikan sebagai berikut:4 Oceanadromousyaitu migrasi ikan yang terjadi di keseluruhan air laut.5 Potamadromous yaitu migrasi ikan yang terjadi di keseluruhan air tawar.6 Diadromous yaitu migrasi ikan yang melewati perbatasan air laut- air tawar.

Khusus untuk kategori Diadromous terbagi lagi menjadi tiga kategori, yaitu:i. Anadromy yaitu migrasi diadromous ketika tumbuhmenuju dewasa dan mencari makan

dilakukan di air asin, sedangkan setelah dewasa kembali air tawar untuk bertelur.ii. Catadromy yaitu migrasi diadromous ketika tumbuh menuju dewasa dan mencari

makan dilakukan di air tawar, sedangkan setelah dewasa kembali air asin untuk bertelur.iii. Amphidromy yaitu migrasi diadromousketika lahir di air tawar / muara, kemudian

hanyut ke laut sebagai larva sebelum bermigrasi kembali ke air tawar untuk tumbuh menjadi dewasa dan bertelur.Berdasarkan arah pergerakannya, migrasi ikan diklasifikasikan sebagai berikut:

Migrasi Vertikal, yaitu migrasi ikan dari bawah air ke permukaannya. Migrasi Horizontal, yaitu migrasi ikan secara horizontal dari suatu tempat

akuatik ke tempat akuatik lainnya.Tidak semua ikan tergolong dalam klasifikasi tersebut. Salah satunya ikan Salmon.

Kebanyakan Ikan salmon masuk dalam kategori DiadromousAnadromy, yaitu ikan yang melakukan migrasi melewati perbatasan air laut-air tawar, untuk tumbuh menuju dewasa dan mencari makan dilakukan di air asin, sedangkan setelah dewasa kembali air tawar untuk bertelur. Namun, ada juga yang selama hidupnya, ikan salmon tetap tinggal di lautan, dugaan tersebut diambil ketika otolith dari salah satu ikan salmon di lautan diperiksa dan tidak ditemukan adanya jejak komponen air tawar yang terperangkap pada otolith tersebut.

2.2 Orientasi dan navigasi yang dilakukan oleh ikan

Seringkali ikan-ikan melakukan migrasi ke tempat yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya, karena tempat biasa untuk mencari makan, misalnya, sudah tidak layak

7

Page 8: Mekanisme Migrasi Ikan

lagi untuk dikunjungi. Namun,meskipun demikian kebanyakan dari mereka masih mampu kembali ke tempat semula, tanpa tersesat.Ada banyak cara yang dilakukan oleh ikan untuk bisa menemukan jalan selama bermigrasi. Ikan memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya untuk mempelajari pergerakannya sendiri dan mengenali lingkungan sekitar baik dari segi komponen biotik maupun komponen abiotik.

Navigasi yang dilakukan oleh ikan biasanya diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Berdasarkan jarak tempuh migrasinya, sistem navigasi ikan terdiri dari:

i. Orientasi Jarak dekatterdiri dari sistem navigasi egocentrikdan allocentrik spatial ii. Orientasi Jarak Jauhterdiri dari sistem navigasi matahari, medan magnet,

penciuman, dan navigasi lainnya.Sedangkan berdasarkan tempatnya, ada orientasi di open water (e.g lautan, danau, samudra) dan ada juga orientasi di sistemsistem aliran seperti sungai (fluvial Habitat) yang melibatkan pengaturan rheotaxis(pilihan arah relatif terhadap aliran air), bisa melawan arus air atau searah arus air, dimediasi oleh lateral line yang terletak di bawah dan di atas permukaan kulit ikan.

Pada Orientasi Jarak dekat sistem navigasi yang digunakan yaitu:i. Orientasi Egosentrik

dilakukan jika tidak terdapat jalan-jalan ruwet atau pola lingkungan sekitarnya (landmark), sehingga ikan dituntut untuk mempelajari dan mengingat pergerakannya sendiri.

ii. Orientasi Allocentrik Spatial dilakukan jika terdapat jalan-jalan ruwet atau pola lingkungan sekitarnya (landmark), sehingga ikan mempelajari dan menandai pola jalanjalan ruwet tersebut.

Pengetahuan mengenai migrasi ikan dan hewanhewan lain pada umumnya sangat penting agar tidak ada aktifitas manusia yang mengganggu aktifitas migrasi mereka juga untuk membantu kelangsungan migrasi mereka. Karena, ikan sangat diperlukan oleh manusia sebagai bahan makanan. Jadi, jika manusia menyebabkan migrasi ikan terhambat sehingga berdampak pada kelangsungan hidup ikan, sehingga populasi ikan menjadi sedikit. Maka, manusia juga yang akan rugi.

2.3 pola konsumsi/manajemen energi yang dilakukan oleh ikan

Migrasi merupakan aktivitas yang memerlukan banyak energi. Sehingga, perlu ada persiapan, baik sebelum maupun selama migrasi, dari segi cadangan makanan dan manajemen energi untuk menjaga kestabilan energi dan cadangan makanan yang dimiliki. Sehingga, migrasi dapat dilakukan dengan sukses.

Selama migrasi, ikan tidak mengkonsumsi makanan, sehingga mereka menyiapkan cadangan energi berbulan-bulan sebelum migrasi dan beberapa jaringan tubuh yang kurang diperlukan akan dinon-aktifkan untuk menghemat energi, seperti jaringan organ pencernaan. Terdapat korelasi antara tingkat pengurasan energi ketika bermigrasi terhadap kecenderungan ikan bertelur setelahnya. Semakin besar energi yang terkuras maka setelah migrasi akan sedikit ikan yang bertelur.

8

Page 9: Mekanisme Migrasi Ikan

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Migrasi Ikan

Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi migrasi ikan diantaranya adalah:

i. Intensitas Cahaya

ii. Perubahan Suhu

iii. Perubahan Musim

iv. Arus Air

v. Kondisi Perairan .

Respon ikan terhadap faktor-faktor tersebut diantarnya:

i. Intensitas Cahaya

mempengaruhi pola penyebaran ikan. Ikan cenderung berkelompok pada siang hari dan menyebar pada malam hari.

ii. Perubahan Suhu

menentukan pengelompokkan, proses metabolisme, dan aktivitas gerakan tubuh ikan, serta berfungsi sebagai stimulus syaraf

iii. Perubahan Musim

menyebabkan ikanikan cenderung menuju ke perairan lebih dangkal selama musim panas dan menuju perairan lebih dalam pada musim dingin.

iv. Arus air

mempengaruhi migrasi ikan melalui transport pasif telur ikan dari daerah pemijahan menuju ke daerah searah arus.

v. Kondisi Perairan

ikan yang cenderung akan berpindah ke tepat yang lebih bersih dan cocok untuk ditinggali.\

9

Page 10: Mekanisme Migrasi Ikan

3.2 Faktor Aktivitas Manusia

Banyak sekali beragam aktifitas manusia yang berhubungan dengan kehidupan akuatik (aktifitas akuatik) baik untuk tujuan mata pencaharianseperti yang dilakukan oleh para nelayan, maupun untuk tujuan lain seperti rekreasi, olahraga, dan transportasi.

Aktifitas akuatik manusia yang mempengaruhi migrasi ikan diantaranya:

i. Polusi dari Eksplorasi minyak dan gas mengotori kehidupan akuatik

ii. Membangun bendungan, sehingga menghalangi ikan untuk bermigrasi

iii. Membuat navigasi buatan untuk menangkap ikan.

Aktifitas non-akuatik manusia yang dapat mempengaruhi migrasi ikan diantaranya:

i. Agriculture run-off (limbah yang dihasilkan dari aktifitas pertanian)

Respon ikan terhadap dampak aktifitas manusia seperti:

i. Air tercemar oleh limbah.Ikan akan berusaha bermigrasi ke tempat yang lebih bersih

ii. Lalu lintas migrasi ikan terhalangi bendungan.Sebagian dari ikan mampu meloncati bendungan tersebut, sehingga mereka masih bisa melakukan migrasi dengan baik.Manusia menanggulangi dampak negatif dari bendungan dengan cara memasang tangga-tangga kecil pada bendungan tersebut, sehingga memungkinkan ikan untuk tetap bisa lewat. Begitu pun untuk masalah limbah, juga lebih diperhatikan.

3.3 Pengaruh Perubahan iklim

Perubahan iklim global merupakan masalah lingkungan yang tidak biasa dan sangat serius. Dampaknya pun sudah mulai kita rasakan saat ini, dan mungkin juga dirasakan oleh seluruh makhluk hidup, termasuk ikan. Pada manusia, perubahan iklim tentu saja mengganggu aktifitas - aktifitas penting, terutama bagi para petani dan nelayan. Kini para petani menghadapi kesulitan dalam menentukan kapan mereka harus memanen. Begitu pun dengan para nelayan, dulu mereka bisa memperoleh banyak ikan dalam beberapa jam, sekarang hampir tidak dapat memperoleh hasil satu hari.

Variabel yang sangat mempengaruhi perubahan iklim tersebut tentu saja adalah suhu. Tercatat di salah satu jurnal karya Boer dan Faqih pada tahun 2004, bahwa suhu tahunan di Indonesia mengalami kenaikan hingga 0.3°C.Akibatnya terjadi perubahan iklim.

Perubahan iklim mempengaruhi ketersediaan dan kualitas air. Kualitas air biasanya mengacu pada faktor kimia dan biologi yang masuk pada air tersebut. Faktorfaktor tersebut diperoleh di sepanjang jalur aliran air menuju sungai. Perubahan iklim ini menyebabkan curah hujan di musim penghujan lebih tinggi dibandingkan musim kemarau, sehingga memungkinkan terjadinya banjir, erosi tanah, dan membawa kontaminan lain ke dalam sungai. Sehingga, kehidupan ikan terganggu. Ketika suhu akuatik naik, maka sejumlah ikan

10

Page 11: Mekanisme Migrasi Ikan

air dingin akan berusaha bermigrasi ke tempat yang lebih dingin. Apabila ikan air dingin tidak mampu untuk melakukan migrasi tersebut karena faktor-faktor tertentu, maka populasi ikan air dingin akan semakin sedikit.

Salah satu upaya manusia dalam menanggulangi perubahan iklim dalam dengan menyepakati Protokol Kyoto, yaitu Persidangan Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC)yang berkomitmen untuk mengurangi pembebasan gas CO2dan lima gas rumah kaca lainnya yang menjadi penyebab pemanasan global.

3.4 Energi dalam Migrasi

Dalam bermigrasi, ikan sangat membutuhkan penggunaan energi yang paling efisien. Terutama pada migrasi ikan jarak jauh (long-distance migration), ikan-ikan akan jarang mengkonsumsi makanan selama migrasinya, di lain sisi juga ikan-ikan tidak akan sempat mengkonsumsi makanan di tengah-tengah koloninya. Sebagai konsekuensi, sebagian besar species sangat bersandar pada persediaan energi, sehingga mereka mengakumulasi energi dan menyimpannya berbulan-bulan sebelum melakukan migrasi. Faktanya, beberapa spesies seperti salmon Pasifik, selama migrasinya saluran pencernaan dan organ pencernaan mengalami atropi, sehingga energi yang sangat mereka butuhkan tersebut tidak terkuras sia-sia untuk jaringan-jaringan yang kurang perlu dan sangat membantu dalam penghematan energi. Sehingga, manajemen energi merupakan kunci utama kelancaran migrasi

Kebutuhan energi ikan dalam bermigrasi sangat beragam tergantung dari spesies, dan kondisi individu itu sendiri dalam populasi. Energi dapat terkuras tinggi hingga 85% dari energi yang tersedia. Terdapat korelasi antara tingkat pengurasan energi ketika bermigrasi terhadap ‘keinginan’ suatu ikan untuk bertelur. Semakin tinggi energi yang terkuras, maka semakin rendah peneluran yang dilakukan suatu ikan setelah migrasi. Sebagai contoh ikan shad di Florida, AS, dalam migrasinya rata-rata menguras energi hanya 35%-60% dari energi yang tersimpan, dan setelahnya terjadi banyak peneluran.

Energi untuk migrasi disimpan dalam bentuk protein, karbohidrat, dan lemak. Lemak merupakan penyimpanan energi yang paling padat, hingga dua kali lipat (9.45 kcal.g/l) dibandingkan karbohidrat dan protein (4.1 dan 4.8 kcal.g/l). Namun untuk ikan yang lebih besar, lemak disimpan dalam jaringan adiposa, dan kemudian lemak didistribusi ke berbagai jaringan tubuhnya, seperti jaringan otot atau jaringan hati. Bentuk energi tersimpan yang paling digunakan ialah lemak dan protein, dua zat ini dibutuhkan langsung selama migrasi. Sedangkan karbohidrat digunakan untuk aktivitas-aktivitas yang bersifat spontan.

3.5 Pola dan Klasifikasi Migrasi Ikan

Migrasi ikan biasanya bertujuan untuk makan atau berkembang biak, ada dalam beberapa kasus alasan untuk migrasi masih belum diketahui

11

Page 12: Mekanisme Migrasi Ikan

Migrasi ikan bila diklasifikasikan sebagai berikut:

A. Diadromous (seawater/ Freshwater):1. Anadromous

Ikan anadromous lahir di air tawar, kemudian bermigrasi ke laut sebagai remaja di mana mereka tumbuh menjadi dewasa sebelum bermigrasi kembali ke air tawar untuk bertelur.

Contoh: salmon, smelt, American shad, hickory shad, striped bass, lamprey, gulf sturgeon

2. CatadromousIkan Catadromous lahir di air asin, kemudian bermigrasi ke dalam air tawar sebagai remaja di mana mereka tumbuh menjadi dewasa sebelum bermigrasi kembali ke laut untuk bertelur.

Contoh: American eel, European eel, inanga, shortfin eel, longfin eel

12

Page 13: Mekanisme Migrasi Ikan

3. Amphidromous

Ikan Amphidromous lahir di air tawar / muara, kemudian hanyut ke laut sebagai larva sebelum bermigrasi kembali ke air tawar untuk tumbuh menjadi dewasa dan bertelur.

contoh: bigmouth sleeper, mountain mullet, sirajo goby, river goby, torrentfish, Dolly Varden

B. Potamodromous (Freshwater)

Ikan Potamodromous lahir di habitat air tawar hulu, kemudian bermigrasi hilir (masih di air tawar) sebagai remaja untuk tumbuh menjadi dewasa sebelum bermigrasi kembali ke hulu untuk bertelur.

contoh: sicklefin redhorse, lake sturgeon, robust redhorse, flathead catfish

C. Oceanodromous (Seawater)

13

Page 14: Mekanisme Migrasi Ikan

Ikan Oceanodromous dilahirkan dekat bertelur, kemudian melayang pada arus laut sebagai larva sebelum menetap sebagai remaja untuk tumbuh menjadi dewasa sebelum bermigrasi kembali untuk bertelur.

contoh: black grouper, mutton snapper, goliath grouper

3.6 Orientasi dan Navigasi pada Ikan

Orientasi yang dilakukan oleh ikan ketika melakukan perpindahan (migrasi)

dikelompokkan berdasarkan jarah tempuh perpindahan ikan dan tempatnya. Berdasarkan

jarak tempuh, ada orientasi jarah jauh, dan orientasi jarak dekat. Sedangkan berdasarkan

tempatnya, ada orientasi di open water (e.g lautan, danau, samudra) dan ada juga orientasi di

sistem-sistem aliran seperti sungai (fluvial Habitat) yang melibatkan pengaturan Rheotaxis

(pilihan arah relatif terhadap aliran air), bisa melawan arus air (atau searah arus air, dimediasi

oleh lateral line yang terletak di bawah dan di atas permukaan kulit ikan.4.Pada orientasi jarak dekat sistem navigasi yang digunakan yaitu orientasi egosentrik dan

orientasi allocentrik spatial. Biasanya, pada jenis orientasi ini, ikan berpindah tidak jauh-jauh

dari tempatnya dan untuk menghubungkan tempat atau posisi awal ikan dengan tempat-

tempat penting lainnya, ikan mempelajari pergerakannya sendiri (egosentrik) atau

mempelajari lingkungan sekitarnya (allocentrik spatial).5.Orientasi egosentrik dilakukan jika tidak terdapat jalan-jalan ruwet atau pola lingkungan

sekitarnya (landmark) , sehingga ikan dituntut untuk mempelajari dan mengingat

pergerakannya sendiri seperti belok kanan dua kali, belok kiri satu kali dan begitu seterusnya.

Beda halnya apabila di lingkungannya terdapat landmark, ikan akan menggunakan orientasi

allocentrik spatial, yaitu mempelajari dan menandai pola jalan-jalan ruwet tersebut.6.

14

Page 15: Mekanisme Migrasi Ikan

Pada orientasi jarak jauh, ikan-ikan sedikit mengalami kesulitan dalam menggunakan

orientasi egosentrik dan allocentrik spatial karena keterbatasan dalam mengingat, sehingga

mereka cenderung untuk bernavigasi menggunakan benda langit (matahari), geomagnetik,

dan indra penciuman (olfactory). Kemudian alat-alat navigasi tersebut bisa digunakan sebagai

peta atau kompas.7.Perubahan azimut (sudut matahari terhadap bidang vertikal), dan altitude (sudut matahari

terhadap bidang horizontal) memberikan informasi kepada ikan-ikan kemana mereka harus

bermigrasi atau kembali lagi ke habitat semula. Bagaimanapun, karena pengukuran azimut

dan altitude ini berubah pada skala musiman dan harian. Maka para peneliti mengasumsikan

bahwa ikan mungkin saja memiliki kalender dan jam biologis internal. Ikan melanjutkan

navigasi menggunakan matahari pada periode Crepuscular, yaitu pada saat fajar dan

menjelang malam dengan memanfaatkan polarisasi cahaya dari matahari.8.Selain itu, terdapat medan magnet yang dihasilkan oleh bar magnet raksasa yang tertanam

di dalam core. Ketika air bergerak melewati medan magnet bumi, air menginduksi arus listrik

lemah yang mungkin dapat dideteksi oleh ikan (e.g Rainbow Trout). Perubahan ingklinasi

dan intensitas medan magnet dapat dideteksi oleh syaraf trigeminal dan sel magnetoreceptor

yang mengandung rantai kristal-kristal magnetite (biogenic Fe3O4) dan terdapat di Olfactory

Epithelium. Sehingga, dapat dibuat kompas atau peta magnetik. Bagian Olfactory dari ikan

juga berfungsi untuk menidentifikasi dan mengingat bau lingkungannya, terutama natal

stream atau tempat kelahiran ikan tersebut.

15

Page 16: Mekanisme Migrasi Ikan

BAB IVKESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Dari penulisan laporan tugas akhir ini dapat disimpulkan bahwa:a. Migrasi ikan dipengaruhi oleh faktor lingkungan secara alami dan faktor aktivitas

yang dilakukan manusiab. Iklim berperan dalam mempengaruhi migrasi ikan yang berjkaitan dengan suhu

lingkungan tempat tinggalc. Terdapat beberapa pola dan klasifikasi migrasi ikan di alam sesuai dengan faktor yang

mempengaruhi migrasinyad. Orientasi dan Navigasi saat ikan bermigrasi dapat dating dari dalam tubuhnya dan dari

lingkungan sekitarnyae. Ikan memiliki manajemen energy sendiri dalam system tubuhnya agar dapat

bermigrasi hingga daerah tujuannya.

16

Page 17: Mekanisme Migrasi Ikan

DAFTAR PUSTAKA

Binder, cooke, and hinch (2011) The Biology of Fish Migration. Vol.3. 1921-1927. DOI:10.1016/B978-0-1237-4553-8.00085-X

Døving KB and Stabell OB (2003) Trails in open waters: Sensory cues in salmon migration. In: Collin SP and Marshall NJ (eds.) Sensory Processing in Aquatic Environments, pp. 39–52. New York: Springer.

Encyclopedia of Fish Physiology: From Genome to Environment, 2011, Vol. 3

Farrell A.P., (ed.), Encyclopedia of Fish Physiology: From Genome to Environment,

volume 3, pp. 1921–1927. Pp.755-760 San Diego: Academic Press

Hawryshyn, W. 1992. Polarization Vision in Fish. American Scientist, Vol. 80, No. 2 (March-April 1992), pp. 164-175

Harden Jones FR (1968) Fish Migration. London: Edward Arnold.

Hasler AD, Horrall RM, Wisby WJ, and Braemer W (1958) Sun-orientation and homing in fishes. Limnology and Oceanography 3: 355–361.

Hinch SG, Cooke SJ, Healey MC, and Farrell AP (2006) Behavioural physiology of fish migrations: Salmon as a model approach. In: Sloman KA, Wilson RW, and Balshine S (eds.) Fish Physiology, Volume 24: Behaviour and Physiology of Fish, pp. 239–295. New York: Academic Press.

Jonsson N (1991) Influence of water flow, water temperature and light on fish migration in rivers. Nordic Journal of Freshwater Research 66: 20–35. Lucas MC and Baras E (2001) Migration of Freshwater Fishes. Oxford: Blackwell Science. Leggett WC (1977) The ecology of fish migrations. Annual Review of Ecology and Systematics 8: 285–308.

McCleave JD, Arnold GP, Dodson JJ, and Neill WH (1984) Mechanisms of Migration in Fishes. New York: Premium.

McDowall RM (1988) Diadromy in Fishes: Migrations between Freshwater and Marine Environments. Portland, OR: Timber Press.

McKeown BA (1984) Fish Migration. Portland, OR: Timber Press.

17