20
Mekanisme Pembiayaan Darah Dari Pemerintah Daerah UTDC PMI Kab. Bogor Dr. Dini Susanti H.T

Mekanisme Pembiayaan Darah Melalui Pemerintah Daerah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pembiayaan

Citation preview

Mekanisme Pembiayaan Darah Melalui Pemerintah Daerah

Mekanisme Pembiayaan Darah Dari Pemerintah Daerah

UTDC PMI Kab. BogorDr. Dini Susanti H.T

LATAR BELAKANGUUD 1945 pasal 28 H , konvensi WHO , 1948 dan Undang-Undang no 23 /1992 tentang Kesehatan : Kesehatan hak fundamental setiap warga, setiap org berhak mendptkan pelayanan kesehatan. Krn itu setiap individu , keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan thdpkesehatannya dan negara bertgjjwb mengatur agar terpenuhihak hidupsehat bagipddk termsk masy. Miskin dan tdk mampu.Undang-Undang no 32 thn2004 tentang Pemerintah Daerah: Pemerintanh Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yg menjd kewenangannya, pemerintah daerah menjlnkan otonomi seluas-luasnya utk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan

Latar Belakang (lanjutan)SKD (Sistim Kesehatan daerah) :a. pasal 13 ( Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membiayai seluruh biaya produksi darah utk ibu bersalin dari keluarga tdk mampu)b. Pasal 74 (yg menyatakan bahwa PMI dapat menerima anggaran dari Pemerintah daerah melalui SKPD terkait)Pedoman Pelaksanaan JPSBK thn 2002 - 2005Pedoman Pelaksanaan Askeskin Thn 2007Pedoman Pelaksanaan jamkesmas thn 2008, 2009, 2010Pedoman pelaksanaan Raksa desa Pemda Jabar Thn 2006Pedoman Pelaksanaan Bantuan Biaya Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Neonatus Thn 2007SuratKementrian Kesehatan RI no BP02.028/IX/2010 tgl8 Sept 2010 ( Penegasan tarif BPPD 20 rb adalah tarif prog.Jamkesmas thn 2008 dan saat ini dgn implementasiINA-DRGsdh tdk berlaku. Dan menetapkan pembayaran mengikuti BPPD PMI setempat) Kondisi Umum UTDC Kab BogorDidirikan thn 1987, mulai operasional thn 1989SDM: 20 org ( 3 dr, 6 PTTD, 4 ATD, 3 TU, 2 Pesuruh, 1 Supir, 1 Satpam)Saran dan prasarana:1.Gedung 1 milik UTD 2. Kendaran Roda 4 : 3 buah3. Sarana pelayanan darah (screening, Blood Bank, Cross match, MU dll.Penerimaan darah / bln : 800 900 labuPemakaian darah / bln : 700 800 labuPengguna darah maskin/ bln : 450 600 lab ( 65% - 70%) RS yg dilayani : 2 RUSD , 1 RSTP, 11 RS SwastaSumber Dana UTD :

1.Hibah dari Pemda melalui PMI cabang (sebagai pendukung kegiatan pelayanan ) :2. BPPD ( pasien Umum, Jamkesmas dan Jamkesda )

Mekanisme Pembiayaan Dari Pemerintah daerahA. MEKANISME HIBAH DARI PEMDA :1..UTD mengajukan rencana anggaran kebutuhan rutin , sarana pelayanan dan pendidikan/pelatihan SDM ke PMI cabang2.PMI cabang memasukkan ajuan rencana anggaran UTD dlm perencanan anggaran thnan 3. PMI cabang Rencana kebutuhan anggaran PMI cabang di ajuka ke Pemda melalui Musrenbang tingkat kabupaten4. Advokasi Ajuan Anggaran PMI Cabang ke DPRD (komisi B) utk mendapat persetujuan dewan5.Setelah mendpt persetujuan Dewan ,anggaran masuk dlm perencanaan Bappeda

B.MEKANISME PEMBIAYAAN BPPD DARAH MASKINJPSBK/ Askeskin/ Jamkesmas :Utk pasien peserta JPSBK/ Askeskin / jamkesmas dibayarkan 120 S/d thn 2010 bln Agust, setelah sept. Dibayarkan 252 rb (sesuai BBPD)2.Pemda Jabar (Bangub ); melalui Dinkes Kab.BogorUtk Pasien SKTM yg dirawat diluar RUD, dibayarkan dari bangub Raksa desa. UTK pasien non kuota jamkesmas (SKTM) dibayarkan sebesar BPPD Utk membayar selisih kekurangan pembiayaan labu darah pasien jamkesmas, thn 2007 s/d thn 20093.Pemda Kab Bogor ( melalui Dinas Kesehatan )Utk membiayai pasien maskin non kuota jamkesmas mulai thn 2009 s/d skrg dengan pembayaran sesuai BBPD

Thn 2006 :Pasien JPSBK dibayar langsung dari RSUD, utk pasien SKTM yg dirawat di RS Swasta dibayarkan dari Dana Bangub Raksa Desa sebesar BBPD saat itu2.Thn 2007:Pasien Askeskin yg dirawat di RSUD dibayar 120 rb perlabu darah oleh RS,(BPPD saat itu sdh 130 rb) kekurangan / selisih 10 rb dibayarkan dari Raksa Desa ( dana Bangub bagi maskin utk setiap kab/kota )Pasien maskin yg di rawat di RS swasta dibayar sebesar BBPD saat itudgn dana bangu (Raksa desa) melalui Dinkes3.Thn 2008: Pasien Jamkesmas dibayar 120 rb perlabu, BPPD UTD 130 rb, kekurangan / selisih dibayarkan dari dan Bangub (bantuan biaya bumil, bulin dan neo natus yg mengalami komplikasi ) sebesar 10 rb4.Thn 2009 :Pasien Jamkesmas dibayarkan oleh RS yg bekerja sama dgn Depkes sebesar 120 rb < selisih sebesar 132 rb dibayarkan dari BangubPasien SKTM (non kuota Jamkesmas ) dibayarkan dari Jamkesda sebesar BBPD (252 rb )

MEKANISMEJAMKESMAS1. Thn 2006 - 2007

2. Thn 2008 s/d skrgRSASKESUTDBANKRSUDUTDBANK JABARPEMDA (KASDA)MEKANISMEBangubUTDDINKES (YANKES)DINKES (BINKESMAS)PEMDA(KASDA)RSMEKANISMEJAMKESDARSUTDPEMDA(KASDA)ASKESBANK JABARDana Hibah yg didapat:1.thn 2000 : Blood Bank 1 buah)2.thn 2002 : Reagensia (HBSAg rapid 3150 test ,HCV rapid 1920 test)Plastic bag 3.840kantong (anggaran dititipkan pada anggaran dinas kesehatan) 3.thn 2007 : micro ellisa, set alat crossmatch (gelltest), Blood Bank4.thn 2009 : centrifuge refrigerator, Freezer, Platelet agitator, plasma extractor analytic balance, generator PermasalahanPeraturan keuangan Pemerintah dan pemerintah daerah yang berubah-ubahKebijakan Mekanisme pembayaran oleh pemerintah daerah yang berubah-ubahJuklak dan Juknis Jamkesmas maupun jamkesda yang berubah-ubahKeterlambatan mendapatkan informasi perubahan aturanLambatnya mekanisme pembayaran

Upaya Yang DilakukanAdvokasi dan koordinasi pada berbagai instansi terkait mulai dari Depkes , Dinas Kesehatan propinsi dan Dinas Kesehatan KabupatenKoordinasi dengan UTD daerah dan UTDPAdvokasi dan koordinasi dengan RSUD dan ASKESAdendum perjanjian yang telah dilakukan .Ruang Pelayanan

Penerimaan Donor

Ruang Aftap

Ruang Screening

Terima kasih