28
Mekanisme Pengeluaran Urin FrisillisaVenesia Sapulette 102013349 ( A-1 ) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Terusan Arjuna no 6, Jakarta Barat Pendahuluan Pengeluaran urin dari kandung kemih atau yang biasanya disebut miksi adalah suatu proses yang penting bagi tubuh sehingga jika hal tersebut mengalami gangguan maka akan menggangu kesehatan tubuh kita. Urin dihasilkan oleh ginjal oleh beberapa proses yakni filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi tubulus. Urin yang terbentuk adalah urin primer ( yang berada ruang bowman) dna urin sekunder (yang berada di calyx mayor). Urin sekunder ini akan dialirkan ke ureter untuk ditampung di kandung kemih atau vesika urinaria. Pada vesika urinaria, urin akan ditampung sementara waktu dalam kapasitas 200-400cc/ 24 jam. Jika sudah dikontrol volunter dan kontrol refleks untuk segera berkemih maka proses berkemih akan terjadi sehingga seseorang dapat mengatur sendiri proses miksi karena adanya kontrol volunter. 1 Strukrur Makro Vesika Urinaria Vesica Urinaria Vesica urinaria terletak tepat di belakang pubis di dalam cavitas pelvis. Vesica urinari yang kosong pada orang dewasa seluruhnya terletak di dalam pelvis, bila vesica urinaria

Mekanisme Pengeluaran Urin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mekanisme pengeluaran urin

Citation preview

Mekanisme Pengeluaran UrinFrisillisaVenesia Sapulette102013349 ( A-1 )Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Terusan Arjuna no 6, Jakarta Barat

PendahuluanPengeluaran urin dari kandung kemih atau yang biasanya disebut miksi adalah suatu proses yang penting bagi tubuh sehingga jika hal tersebut mengalami gangguan maka akan menggangu kesehatan tubuh kita. Urin dihasilkan oleh ginjal oleh beberapa proses yakni filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi tubulus. Urin yang terbentuk adalah urin primer ( yang berada ruang bowman) dna urin sekunder (yang berada di calyx mayor). Urin sekunder ini akan dialirkan ke ureter untuk ditampung di kandung kemih atau vesika urinaria. Pada vesika urinaria, urin akan ditampung sementara waktu dalam kapasitas 200-400cc/ 24 jam. Jika sudah dikontrol volunter dan kontrol refleks untuk segera berkemih maka proses berkemih akan terjadi sehingga seseorang dapat mengatur sendiri proses miksi karena adanya kontrol volunter.1Strukrur Makro Vesika UrinariaVesica UrinariaVesica urinaria terletak tepat di belakang pubis di dalam cavitas pelvis. Vesica urinari yang kosong pada orang dewasa seluruhnya terletak di dalam pelvis, bila vesica urinaria terisi, dinding atasnya terangkat sampai masuk regio hypogastricum. Pada anak kecil, vesica urinaria yang kosong menonjol di atas apertura pelvis superior, kemudian bila cavitas membesar, vesica urinaria terbenam di dalam pelvis untuk menempati posisi seperti pada orang dewasa. Vesica urinaria yang kosong berbentuk piramid. Mempunyai apex, basis, dan sebuah facies superior serta dua buah facies inferolateralis, juga mempunyai collum.Apex vesicae mengarah ke depan dan terletak di belakang pinggir atas symphisis pubica. Apex vesicae dihubungkan dengan umbilicus oleh ligamentum umbilicale medianum.Basis, atau facies posterior vesicae, mengahadap ke posterior dan berbentuk segitiga. Sudut superolateralis merupakan tempat muara ureter, dan sudut inferior merupakan tempat asal urethra. Bagian atas facies posterior vesicae diliputi oleh peritoneum, yang membentuk dinding anterior excavatio rectovesicalis.Facies superior vesicae diliputi peritoneum dan berbatasan dengan lengkung ileum atau colong sigmoideum. Sepanjang pinggir lateral permukaan ini, peritoneum melipat ke dinding lateral pelvis. Facies inferolateralis di bagian depan berbatasan dengan bantalan lemak retropubica dan pubis. Lebih ke posterior, facies tersebut berbatasan di atas dengan musculus obturatorius internus dan di bawah dengan musculus levator ani. Collum vesicae berada di inferior dan terletak pada facies superior prostata. Di sini, serabut otot polos dinding vesica urinaria dilanjutkan sebagai serabut otot polos prostata. Collum vesicae dipertahankan pada tempatnya oleh ligamentum puboprostaticum pada laki-laki dan ligamentum pubuvesicale pada perempuan. Kedua ligamentum ini merupakan penebalan fascia pelvis. Bila vesica urinaria terisi, posisi posterior dan collum vesica urinaria relatif tetap, tetapi facies superior vesicae naik ke atas, masuk ke dalam cavitas abdominalis.2Tunica mukosa sebgian besar berlipat-lipat pada vesica urinaria yang kosong dan lipatan-lipatan tersebut akan menghilang bila vesica urinaria terisi penuh. Area tunica mukosa yang meliputi prmukaan dalam basis vesica urinaria dinamakan trigonum vesicae liutadi. Trigonum vesicae dibatasi di sebelah ataa oleh rigi muscular yang berjalan dari muara ureter yang satu ke muara ureter yang lain dan disebut sebagai plica interuterica. Uvula vesicae merupakan tonjolan kecil yang terletak tepat di belakang ostium urethrae yang disebabkan oleh lobus medius prostata yang ada di bawahnya. Tunica muscularis vesica urinaria terdiri atas otot polos yang terususn dalam tiga lapisan yang saling berhubungan yang disebut sebagai musculus detrusor vesicae. Pada collum vesicae, komponen sirkular dari lapisan otot ini menebal membentuk musculus sphincter vesicae.2

Vascularisasi, Inervasi, dan Aliran Getah BeningArteri vesicalis superior dan inferior, cabang arteri iliaca interna. Vena membantuk plexus venosus vesicalis, di bawah berhubungan dengan plexus venosus prostaticus dan bermuara ke vena iliaca interna. Aliran Limf adalah pembuluh limf bermuara ke nodi iliaci interni dan externi. Sedangkan persarafan vesica urinaria berasal dari plexus hypogastricus inferior.2 Strukrur Mikro Vesika UrinariaVesica UrinariaLapisan otot polos dinding vesika urinaria serupa dengan lapisan otot polos di ureter, kecuali ketebalannya. Dinding vesika urinaria terdiri atas mukosa, muskularis, dan serosa pada permukaan superior vesika urinaria. Permukaan inferiornya ditutupi adventisia yang menyatu dengan jaringan ikat struktur-struktur di dekatnya.Mukosa vesika yang kosong tampak berlipat-lipat namun lipatan ini hilang sewaktu vesika diregangkan. Epitel transisional mengandung lebih banyak lapisan sel dan lamina propria lebih lebar daripada yang di ureter. Jaringan ikat longgar di bagian lebih dalam mengandung lebih banyak serat elastin. Muskularisnya tebal, dan ketiga lapisan ini di bagian leher vesika tersusun dalam berkas yang saling beranastomosis dengan jaringan ikat longgar di antaranya. 3

Gambar 1. Vesica urinaria2 Struktur Makro Organ Genital WanitaGenitalia feminina dibedakan menjadi: Genitalia interna , eksterna dan glandula aerola mamae. Genitalian inetrna terdiri dari ovarium, tuba fallopi, uterus, dan vagina. Sedangkan genitalia eksterna terdiri dari labia moyora, labio minora, mons pubis, vulva, clitoris.UterusUterus berbentuk oval, menyerupai telur ayam, dan konsistensinya kenyal. Ukuran uterus pada nullipara adalah 7,5 x 5 x 2,5 cm. Uterus pada anak ukurannya lebih kecil, dan akan membesar saat usia pubertas karena pengaruh hormon estrogen. Pada saat hamil uterus juga membesar karena ada hipertrofi myometrium. Uterus dibedakan menjadi :1) Fundus uteri, yaitu bagian uterus yang terletak di atas muara tuba.2) Corpus uteri, yaitu bagian uterus yang terdapat di bawah muara tuba. Corpus merupakan bagian uterus yang terbesar. Ke arah distal, corpus akan menciut/mengecil dan berubah menjadi cervix.3) Cervix uteri, yaitu uterus bagian bawah yang menyempit dan menembus dinding vagina. Berdasarkan posisinya terhadap vagina, cervix dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu: Portio supra vaginalis cervicis uteri, yaitu bagian cervix uteri yang menonjol di atas vagina. Portio vaginalis cervicis uteri, yaitu bagian cervix uteri yang menonjol ke dalam vagina.Corpus uteri dan cervix uteri dihubungkan oleh Isthmus uteri. Pada kehamilan dan persalinan, cervix uteri yang lemah dapat menyebabkan abortus. Permukaan dorsal uterus disebut facies rectalis dan berbentuk agak cembung. Sedangkan permukaan ventral uterus disebut facies vesicalis dan lebih datar.1

Ruangan/ rongga dalam uterus dibedakan menjadi :1) Cavum uteriPada potongan frontal cavum uteri berbentuk segitiga terbalik, pada potongan sagital berbentuk celah. Pada sudut atas cavum uteri terdapat muara kedua tuba uterina, sedangkan di sebelah distal terdapat orificium internum uteri = orificium internum canalis isthmica = orificium internum-anatomicum uteri (Virchow). Ke arah distal cavum uteri melanjut sebagai canalis isthmica atau canalis cervicis uteri.2) Canalis cervicis uteri/ canalis isthmicaRongga ini menghubungkan cavum uteri (melalui ostium internum uteri) dengan vagina (melalui ostium externum uteri). Ostium externum uteri pada nullipara berbentuk sirkular, sedangkan pada multipara berbentuk lintang (mempunyai bibir depan dan belakang).Lapisan dinding uterus terdiri atas endometrium, myometrium, dan perimetrium. Endometrium merupakan lapisan dinding uterus yang terdalam, sedangkan lapisan uterus yang terluar adalah perimetrium. Myometrium adalah lapisan otot polos yang banyak mengandung pembuluh darah dan terletak antara endometrium dan myometrium. Letak uterus normal adalah anteversio 90 (versio = sudut yang dibentuk oleh sumbu uterus dan sumbu vagina; anteversio = sudut membuka ke depan) dan antefleksio 170 (fleksio = sudut yang dibentuk oleh sumbu corpus uteri dan sumbu panjang cervix uteri). Uterus dapat mengalami kelainan letak, misalnya torsio. Torsio adalah sumbu transversal uteri terputar sekeliling sumbu panjang uterus. Pada umumnya torsio ke arah kanan, artinya sisi kanan uterus terputar ke belakang.Uterus dipendarahi oleh a.uterina dan a.ovarica. sedangkan aliran darah balik bermuara ke v.uterina. Darah dari v.uterina kemudian dialirkan ke dalam v.iliaca interna, berlanjut ke v.iliaca communis dan akhirnya ke v.cava inferior. Aliran getah bening pada uterus dapat dibedakan sebagai berikut:1. Dari fundus uteri : aliran getah bening mengikuti a.ovarica dan berakhir pada nnll.para aortae (setinggi vertebra lumbal 1).2. Dari corpus dan cervix uteri : aliran getah bening berakhir di nnll.iliaca interna.3. Sebagian kecil getah bening mengikuti lig.teres uteri memasuki canalis inguinalis dan berakhir pada nnll.inguinalis superficialis.Uterus dipersarafi oleh cabang-cabang plexus hypogastricus inferior. Dalam rongga pelvis, uterus difiksasi untuk mencegah terjadinya prolapsus uteri, yaitu keadaan dimana uterus masuk ke dalam vagina.fiksasi uterus dibedakan menjadi :1. Alat-alat penahan uterus, yaitu diaphragma pelvis (m.levator ani) dan pars membranacea diaphragma urogenitale.2. Alat-alat penggantung uterus, yaitu : Lig. cardinale (Mackenrodt), yaitu jaringan ikat yang berjalan dari batas antara cervix dan corpus uteri menuju dinding panggul. Di dalam jaringan ikat ini berjalan a.uterina. Lig. Teres uteri, yaitu jaringan ikat yang berjalan dari sudut antara tuba uterina dengan corpus uteri menuju inguinal, berakhir pada labium majus. Lig.teres uteri berfungsi menahan uterus dalam kedudukan anteversi dan anteflexi. \ Plica rectouterina, merupakan lipatan peritoneum dari uterus menuju rectum dan di dalamnya berjalan serabut-serabut otot polos.Pada masa kehamilan, alat-alat fiksasi uterus yang penting adalah lig.ters uteri dan plica rectouterina. Pada kehamilan uterus membesar dan menonjol ke dalam rongga perut sehingga kedua alat di atas akan berjalan dari bawah ke atas. Pada waktu partus (persalinan) uterus berkontraksi kuat, serabut-serabut otot polos kedua alat di atas juga berkontraksi, sedangkan fundus uteri tidak dapat bergerak ke cranial. Akibat fiksasi fundus dan kontraksi uterus, isi uterus akan didorong keluar.

Gambar 2. Struktur genitalia feminina2

Tuba fallopiTuba uterina dimulai dari fundus uteri sampai fimbriae. Muara tuba uterina pada corpus uteri disebut ostium internum tuba uterina. Tuba uterina dapat dibedakan menjadi bagian-bagian berikut : Isthmus tuba uterina : bagian tuba yang paling sempit Ampula tuba uterina : bagian tuba yang paling lebar dan merupakan tempat terjadinya proses fertilisasi Infundibulum : bagian tuba berbentuk corong dan mempunyai fimbriae Pars intertitialis : bagian tuba yang terdapat dalam dinding uterusTuba uterina berfungsi sebagai jalan yang dilalui sperma untuk mecapai ovum. Tuba uterina dipendarahi oleh a.uterina (cabang a.iliaca interna) dan a.ovarica (cabang aorta abdominalis). Aliran pembuluh balik mengikuti aliran pembuluh nadinya.3OvariumBentuk ovarium yaitu oval dengan ukuran 4 x 2 cm. Ovarium melekat pada bagian belakang ligamentum latum uteri. Penggantung ovarium pada dinding belakang panggul adalah mesovarium. Ovarium terletak dalam fossa ovarii Waldeyer pada dinding lateral pelvis, yang dibatasi oleh : Cranial : a.v. iliaca externa Distal : a.uterina Dorsal : a.v. iliaca interna dan n. Obturatorius Ventral : perlekatan lig. latumBagian-bagian ovarium :1. Permukaan Facies medialis : bagian ovarium yang menghadap cavum Douglasi Facies lateralis : bagian ovarium yang menghadap dinding panggul2. Tepi Margo liber : bagian belakang ovarium Margo mesovarius : bagian ovarium yang berhadapan dengan lig.latum3. Ujung Extremitas tubaria : bagian ovarium yang berdekatan dengan tuba uterina Extremitas uterina : bagian ovarium yang berdekatan dengan uterusOvarium dipendarahi oleh a.ovarica, yang dipercabangkan oleh aorta abdominalis setinggi vertebra lumbal 1. Aliran pembuluh darah balik dari ovarium dialirkan ke : Vena ovarica dextra, kemudian dialirkan ke dalam v.cava inferior Vena ovarica sinistra, kemudian dialirkan ke dalam v.renalis sinistraAliran getah bening dari ovarium mengikuti a.v. ovarica menuju nnll. Para aortae setinggi vertebra lumbal 1. Ovarium dipersarafi oleh plexus aorticus yang terletak di sekitar a.ovarica. Ikat-ikat pada ovarium, yaitu : Ligamentum ovari propium, yaitu jaringan ikat yang terbentang dari extremitas uterina ovarii menuju uterus. Ligamentum suspernsorium ovarii, yaitu jaringan ikat yang terbentang dari extremitas tubaria ovarii menuju tuba uterina.1

Gambar 3. Struktur genitalian internal1

VaginaVagina merupakan bumbung buntu di bagian sebelah cranial dan pada bagian caudalis bermuara pada introitus vagina. Panjang vagina dari vulva sampai cervix kira-kira 8 cm. Jalan vagina adalah vertikal dari craniodorsal ke arah ventrocaudal dan dinding depan vagina bagian cranial ditembus oleh cervix uteri. Separuh bagian cranial vagina terletak di atas dasar panggul, sedang sisanya terletak di dalam perineum. Pada dinding depan vagina, cervix uteri menonjol ke dalam vagina sehingga di belakang portio vaginalis cervicis ini terdapat lekukan yang disebut fornix posterior, lekukan di sebelah depan disebut fornix anterior. Fornix posterior lebih dalam daripada fornix anterior, karena fornix posterior langsung berhubungan dengan peritoneum yang melapisi excavatio rectouterina.Tunica mukosa vagina berlipat-lipat dan dibedakan menjadi lipat transversa atau rugae vaginales dan lipat longitudinal atau columna rugarum anterior dan posterior. Pada sekitar orificium vagina terdapat selaput tipis berbentuk bulan sabit, yang disebut hymen. Setelah coitus pertama kali, hymen akan robek di bagian posterior. Setelah partus, hymen akan tercabik-cabik, dan sisanya disebut caruncula hymenalis.Pada dinding muka bagian distalis terdapat tonjolan memanjang disebabkan adanya urethra di depan vagina = carina urethralis. Dinding depan atas vagina berbatasan dengan fundus vesica uterina dengan perantara septum vesico vaginale. Jika septum tidak kuat, maka dinding vesica urinaria menonjol ke dalam vagina disebut vesicocele. Dinding depan bagian bawah juga berbatasan dengan urethra yang penghubungnya lebih erat, sehingga sulit memisahkan vagina dari urethra. Dinding belakang vagina bagian proximal berbatasan dengan excavatio recto uterina. Dinding belakang vagina bagian distal berbatasan dengan flexura perinealis recti, dimana antara vagina dan rectum terdapat septum rectovaginale, jika sekat ini lemah dinding rectum menonjol ke dalam lumen vagina, yang disebut rectocele.Vagina difiksasi pada tempatnya oleh alat-alat berikut : Bagian proximal : m. levator ani, lig. transversum cervicis, lig. pubocervicale, lig. sacrocervicale (dengan perantaraan fascia pelvis) Bagian tengah : diaphragma urogenitale Bagian distal : perineal body (centrum tendineum perinei)Vagina dipendarahi oleh a.vaginalis (cabang a.iliaca interna), r.vaginalis a.uterina, r.vaginalis a. vesicalis inferior, dan r.vaginalis a.pudenda interna. Aliran getah bening dari vagina bermuara ke : 1/3 proximal vagina : nnll. Iliaca externa dan interna 1/3 tengah vagina : nnll. Iliaca interna 1/3 distal vagina : nnll. Inguinalis superficialisPersarafan vagina oleh anyaman saraf plexus hypogastricus inferior.1VulvaVulva disebut juga rima pudendi adalah ruangan yang terletak antara labia majora kanan dan kiri. Vulva bermuara pada vestibulum vagina. Di sebelah distal frenulum labiorum pudendi terdapat jaringan ikat yang menyeberang disebut commisura posterior.1Labia majoraLabia majora adalah lipatan yang besar dari mons pubis ke arah peritoneum, bagian luar labia majora berambut, sedangkan bagian dalam licin dan banyak mengandung kelenjar sebasea. Bagian depan atas labia majora kanan dan kiri bertemu pada commisura labialis anterior, sedangkan bagian bawahnya bertemu pada commisura labialis posterior.1Labia minoraLabia minora merupakan suatu lipatan kecil pada vulva. Ke arah distal kedua sisi labia minora membentuk frenulum labiorum pudendi. Ke arah proximal labia minora berhubungan dengan glandula clitoridis dan disebut preputium clitoridis. Glandula clitoridis pada wanita identik dengan glans penis pada laki-laki. Labia minora kanan dan kiri membatasi sebuah ruang yang disebut vestibulum. Bagian distal vestibulum membentuk suatu lekukan yang disebut fossa naviculare. Pada vestibulum terdapat beberapa lubang, yaitu:1. Orificium urethra externum, di sisi lateral terdapat gl. vestibularis minor.2. Orificium vagina, terletak di distal orificium urethra externum dan ditutupi oleh hymen.3. Muara ductus gl. vestibularis major Bartolini.1

Glandula MamariaStruktur glandula mamaria berhubungan dengan kulit, tetapi fungsinya berhubungan dengan sistem reproduksi karena kelenjar ini dapat memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Glandula mamaria terdapat dalam payudara , yang terletak anterior terhadap muskulus pektoralis mayor. Susu masuk kedalam duktus laktiferus yang berkumpul pada puting susu. Kulit di sekitar puting susu berpigmentasi, disebut areola. Selama kehamilan progesteron dan esterogen yang tinggi mempersiapkan kelenjar untuk memproduksi susu. Prolaktin dan oksitosin merupakan hormon yang akan mensintesis dan menyebabkan pengeluaran susu.2

Struktur Mikro Organ Genitalia WanitaOvariumOvarium disebut juga indung telur, terdiri atas korteks dan medulla. Pada bagian permukaan diliputi lapisan epitel germinativum berupa epitel selapis kubis. Di bawahnya terdapat jaringan ikat fibrosa, membentuk tunika albuginea ovarium. Korteks ovarium terdapat di bawah tunika albuginea, dalamnya terdapat sejumlah folikel ovarium dari berbagai fase perkembangan. Untuk memudahkan, hanya digolongkan dalam tiga tingkatan yaitu folikel primordial atau folikel primitif, folikel berkembang, dan folikel de Graaf (matang). Stroma korteks ovarium berupa jaringan yang banyak mengandung sel berbentuk gelendong mirip serat otot polos. Sel-selnya tersusun tidak beraturan sangat rapat satu sama lain sehingga korteks terlihat sangat padat dengan inti sel. Medula ovarium lebih longgar, banyak mengandung serat elastin, serat otot polos, pembuluh arteri dan vena serta pembuluh limf. Beberapa arteri tampak masuk ke dalam jaringan korteks. Pembuluh darah dan pembuluh limf masuk dan keluar ovarium melalui hilusnya, yang tidak selalu terlihat pada setiap sajian.3Folikel primordial berbentuk bulat atau lonjong dengan diameter sekitar 40m (sekitar 5-6x diameter eritrosit). Pembungkus luarnya epitel selapis gepeng, di dalamnya terdapat sel telur yang mempunyai inti besar dengan anak inti yang jelas. Folikel berkembang mencakup folikel primer, sekunder, dan tersier. Besarnya bervariasi, yang ukurannya terkecil folikel primer kurang lebih sama dengan folikel primordial dengan epitel selapis kubis sampai selapis silindris. Epitel folikel ini terdiri atas sel folikel atau sel granulosa. Folikel sekunder epitelnya berlapis. Bila folikel berkembang semakin besar, diantara sel folikel mulai terbentuk ruang-ruang kecil berisi cairan folikel. Ruang-ruang ini makin bertambah jumlahnya dan akhirnya menyatu membentuk ruangan tunggal yang lebih besar disebut antrum folikel yang juga berisi cairan folikel disebut folikel tersier. Antrum ini kian besar dan yang terbesar letaknya dekat tepi korteks ovarium disebut folikel de Graaf siap untuk ovulasi.3Sekeliling sel telur juga mengalami perubahan, pada folikel berkembang dapat dilihat zona pelusida yang berupa bingkai berwarna gelap di sekitar ovum. Secara histologik ovumnya terlihat semakin besar. Sebenarnya selama perkembangan ovum melanjutkan pembelahan meiosis yang jarang terlihat dalam sajian. Karena antrum makin besar, ovum terdesak ke tepi folikel, terdapat di tepian folikel. Epitel folikel di tempat ini membentuk bukit kecil menjorok ke tengah antrum disebut kumulus ooforus. Makin mendekati kematangan, sel folikel membentuk korona radiata yang merupakan kelompokan sel folikel yang tersusun radier di sekitar zona pelusida. 3 Bersamaan dengan semua perubahan ini membran basal folikel terlihat makin jelas, disebut membrana vitrea. Jaringan stroma di sekitar folikel membentuk teka interna dan teka eksterna. Diantara keduanya tidak terdapat batas yang tegas. Teka interna merupakan jaringan yang banyak mengandung pembuluh darah dan berfungsi sebagai kelenjar endokrin. Teka eksterna merupakan jaringan yang lebih padat, mengandung sedikit pembuluh darah dan menyatu dengan jaringan sekitarnya tanpa batas yang tegas.3Folikel de Graaf sebenarnya merupakan folikel yang telah selesai berkembang dan siap berovulasi. Folikel ini menempati selruh tebal korteks, bahkan terlihat menonjol ke permukaan ovarium. Bagian yang menonjol ini hanya diliputi oleh sedikit jaringan korteks yang makin menipis. Kumulus ooforus lehernya makin menyempit dan kadang tampak sel telur bersama korona radiatanya hampir lepas dari epitel granulosa. Selain folikel berkembang terdapat juga folikel atretis, yaitu folikel yang berdegenerasi sebelum matang. Sel telur lebur dan lisis, bentuknya tidak lagi bulat atau lonjong, inti mengeriput atau lenyap. Sel granulosa tampak menyebar tidak padat dan bentuk folikel pun berubah, sering tampak kempis.3Korpus LuteumPada sajian, korpus luteum tampak cukup besar menempati sebagian besar korteks ovarium. Secara keseluruhan pada keadaan segar, bangunan ini tampak kekuningan. Banyak sajian yang bagian tengahnya masih tampak mengandung darah sisa pendarahan akibat ovulasi. Adanya darah ini menandakan perkembangan korpus luteum belum sempurna. Korpus luteum terdiri atas sel lutein granulosa dan sel lutein teka. Sel lutein granulosa merupakan bagian terbanyak dan sel lutein teka jumlahnya lebih sedikit. Sel lutein granulosa berasal dari sel folikel atau sel granulosa, sedangakn sel lutein teka berasal dari sel teka interna yang berkembang dan menyusup diantara sel lutein granulosa dari tepi.Sel lutein teka biasanya lebih kecil dibandingkan sel lutein granulosa dan warnanya lebih gelap. Umumnya terdapat di bagian tepi korpus luteum. Sel lutein granulosa lebih besar, berwarna kuning pucat dan sitoplasmanya sering terlihat mempunyai vakuol kecil-kecil. Sel ini memenuhi hampir seluruh korpus luteum. Diantara sel lutein terdapat jaringan ikat dan pembuluh darah kecil.3Korpus albikansBangunan ini lebih kecil dibandingkan korpus luteum. Sesuai dengan namanya, bangunan ini berwarna pucat. Kadang-kadang masih dapat dilihat beberapa pembuluh darah kecil di dalamnya. Jaringan ikat redapat diantara sisa-sisa sel lutein. UterusUterus memiliki 3 lapisan, yaitu lapisan luar serosa atau perimetrium, lapisan tengah yaitu lapisan otot atau miometrium, lapisan dalam yaitu mukosa atau endometrium.Perimetrium merupakan serosa khas terdiri atas selapis mesotel ditopang oleh jaringan ikat. Miometrium adalah berupa dinding otot polos padat tebal sekitar 12-15 cm. Dapat dibedakan tiga lapisan otot walaupun kurang jelas karena adanya berkas-berkas yang saling berselusup : a) Lapis otot dalam terutama dibentuk oleh serat-serat yang tersusun memanjang disebut stratum subvaskular. b) Lapis otot tengah yang tebal, seratnya tersusun melintang dan serong dilengkapi dengan banyak pembuluh darah dan disebut stratum vaskular. c) Lapis otot luar memanjang yang tipis tepat dibawah peritoneum disebut stratum supravaskular. Endometrium adalah mukosa yang melekat erat pada miometrium dibawahnya, merupakan sasaran perubahan sesuai daur kegiatan pergetahan ovarium. Perubahan ini berpuncak dengan kerusakan sebagian mukosa yang berakibat terjadinya perdarahan yang disebut menstruasi/haid. Badan rahim dilapisi epitel selapis silindris dengan kelompok sel bersilia bertebar diantaranya. Kelenjar rahim memenuhi seluruh tebal mukosa mulai dari permukaan. Kelenjar tersebut merupakan kelenjar simpleks yang mungkin bercabang pada ujungnya dan satu sama lain dipisahkan oleh stroma.3,5

Endometrium mengalami perubahan berkala mulai sejak pubertas dan diakhiri dengan monopause. Diketahui empat tahap peristiwa yang terus-menerus dan setiap tahap berangsur menuju tahap berikutnya, yaitu: Endometrium stadium regenerasi/aufbau adalah endometrium (mukosa) tampak tipis, epitelnya selapis silindris, kelenjarnya terlihat hampir semuanya lurus, lumen kelenjar bulat atau lonjong dan kosong. Epitel kelenjar juga selapis silindris. Miometrium (lapisan otot) terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang tersusun berlapis-lapis dengan arah yang tampak kurang teratur. Endometrium Stadium Sekretorik/ umbau adalah stadium ini terjadi akibat pembentukan korpus luteum. Endometrium tampak tebal, kelenjar berkelok-kelok, dindingnya berlipat-lipat, lumen melebar dan berisi banyak sekret. Endometrium stadium iskemik/prahaid/pramenstrual adalah fase ini terjadi 13-14 hari sesudah ovulasi; sebagai akibat penurunan kadar progesteron dan awal pengisutan korpus luteum. Ditandai dengan perubahan besar sistem vaskuler yang mengkerut. Lapis fungsional memucat dan menciut akibat anemia dan anoksia. Stroma makin memadat dan ditemui leukosit. Endometrium stadium menstruasiadalah lapisan fungsional nekrosis dan terkelupas. Setelah beberapa jam, arteri melonggar, dinding yang dekat permukaan pecah dan darah keluar berbaur dengan getah kelenjar dan jaringan endometrium yang mati (nekrosis). Serpihan jaringan terlepas dan terbuang. Darah merembes dari vena yang terpanjang akibat pengelupasan. Akhirnya seluruh lapis fungsional endometrium hilang dan tersisa permukaan yang kasar. Lapis basal tersisa utuh, sel epitelnya beringsut keluar dari ujung kelenjar, dan begitu haid selesai, segera memperbaharui epitel permukaan yang hilang.3,5

Gambar 4. Tahapan gambaran ke 4 stadium tersebut berurutan dari kiri ke kanana (stadium proliferasi, sekretorik,premenstruasi, dan menstruasi ) 4

Tuba fallopiAmpulaMukosa tuba uterina mempunyai banyak lipatan yang sangat rumit, memenuhi lumennya. Permukaan lipatan mukosa diliputi epitel selapis torak dengan lamina propria di bawahnya. Epitelnya terdiri atas 2 macam sel, yaitu sel bersilia dan sel yang tidak bersilia yang berfungsi sekresi. Tunika muskularis terdiri dari dua lapisan, lapis sirkular yang tebal di sebelah dalam dan lapis longitudinal yang tipis di sebelah luar.3IsthmusSusunan lapisan sesuai dengan bagian ampula, tetapi lipatan mukosanya tidak rumit, hanya berupa lipatan longitudinal saja dan lumennya lebih sempit. Tunika muskularis relatif lebih tebal dibanding ampula terutama tunika muskularis sirkularis.3 VaginaOrgan ini berupa tabung yang dindingnya dibentuk oleh mukosa yang terdiri atas epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Selain itu di bawahnya terdapat lapisan otot polos yang terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang berjalan dalam berbagai arah, sedangkan lapisan luarnya berupa lapisan adventisia berupa lapisan tipis jaringan ikat.Vagina tidak mempunyai kelenjar dalam dindingnya.3Labia mayoraLabia mayor berwujud lipatan kulit yang menutupi labium minora. Permukaan dalamnya halus tidak berambut, sedangkan permukaan luarnya terdiri dri jenis epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk dan mempunyai banyak rambut, kelenjar keringat dan sebasea. Bagian tengah setiap bibir mengandung cukup banyak jaringan lemak dan sedikit serat otot polos.4Labia minoraPada labia minora jenis epitelnya yaitu epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan bagian tengahnya terdiri atas jaringan ikat yang berlimpah pembuluh darah. Terdapat papila tinggi menjorok jauh ke dalam epitel. Kelenjar sebasea terdapat pada kedua permukaannya dan tidak berlengkapan folikel rambut.4Kelenjar MammariaKelenjar mammaria merupakan kelenjar kulit khusus yang terletak di dalam jaringan bawah kulit (subkutan). Kelenjar ini sebenarnya merupakan modifikasi kelenjar keringat dan dikatakan bergetah tipe apokrin. Pertumbuhannya sedikit selama anak-anak dan terdapat pada pria maupun wanita. Saat pubertas, terutama pada wanita kelenjar ini tumbuh pesat, yang pada dasarnya adalah pertambahan jaringan lemak dan jaringan lainnya. Kelenjar ini tidak sempurna tumbuhnya pada wanita sampai terjadi kehamilan. Kelenjar ini terdiri atas 15-20 lobus yang masing-masing sebenarnya merupakan kelenjar mandiri dengan saluran keluarnya yang bermuara di puncak puting susu. Sebuah lobus diliputi jaringan interlobaris yang mengandung banyak sel lemak. Duktus intralobular bermuara ke dalam duktus interlobular yang kemudian bersatu membentuk sebuah saluran keluar dari setiap lobus yang disebut duktus laktiferus.Kulit puting sangat berpigmen dan dermis dibawahnya dicirikan oleh adanya papila tinggi dan otot polos. Areola bagian kulit di sekitar puting, yang juga berpigmen gelap mempunyai kelenjar areola khusus atau kelenjar montgomery. 5

Mekanisme MiksiSetelah proses panjang di nefron ginjal, urin yang telah selesai masuk ke vesika urinaria karena adanya dorongan dari otot-otot detrusor ureter. Kemudian, jika urin itu telah penuh dan menyebabkan peregangan vesika urinaria, maka hal ini akan menjadi petunjuk bagi saraf vesika urinaria pada plexus sacralis S2-4 untuk menyampaikan ke medula spinalis dan kembali ke vesiak urinaria sebagai suatu refleks miksi untuk relaksasi sfingter interna. Namun, pada kenyataannya kita masih dapat menahan kerja plexus sacralis, karena terdapat sfingter eksterna yang dikontrol oleh saraf pudendus, dan meneruskan impuls ke otak, kembali ke sfingter eksterna.Pada saat terjadi miksi, sfingter eksterna relaksasi, otot-otot detrusor memendek. Mekanisme miksi diatur oleh 2 jenis kontrol yaitu kontol volunt6er dan kontrol refleksKontrol refleksMiksi atau berkemih adalah proses pengosongan kandung kemih. Refleks akan terpicu pada saat adanya reseptor regang dalam dinding kandung kemih. Kandung kemih pada orang dewasa menampung dari 200-400 cc/24 jam sebelum teganghna mulai meningkat pada dinding vesika urinaria. Semakin besar tegangna pada dinding kandung kemih, amka semakin besar pengaktifan reseptor pada dinding kandung kemih. Serat-serat affren dari reseptor akan mengantarkan sinyal menuju ke pusat refleks di medula spinalis dan akhirnya melalui interneuron akan merangsang saraf parasimpatis untuk kandung kemih dna menghambat neuron motorik ke sfingter eksternus. Stimulasi saraf ini akan menyebabkan organ ini berkontraksi. Tidak ada mekanisme khusus yang dibutuhkan untuk membuka sfingter uretra internus. Secara bersamaan, sfingter eksternus melemas karena neuron-neuron motoriknya dihambat. Kini kedua sfingter terbuka dan urin terdorong melalui uretra oleh gaya yang ditimbulkan oleh kontraksi kandung kemih. Refleks berkemih seluruhnya terjadi pada bayi sehingga bayi akan mengeluarkan urin apabila sduah memicu refleks spinal.6Kontrol VolunterSelain memicu refleks berkemih, pengisisan kandung kemih juga menyadarkan yang bersangkutan akan keinginan untuk berkemih. Persepsi penuhnya kandung kemih muncul sebelum sfingter uretra eksternus melemas sehingga memberi peringatan bahwa akan segera berkemih. Akibat kontrol volunter kandung kemih akan mengalahkan kontrol refleks sehngga pengosongan kandung kemih akan berlangsung sesuai dengan keinginan yang bersangkutan dan bukan ketika pengisian akndung kemih pertama kali mengaktifkan reseptor regang. Jiika pada waktu refleks miksi tersebut dimulai kurang sesuai untuk berkemih, maka yang bersangkutan dapat dengan sengaja mencegah pengosongan kandung kemih dengan cara kontraksi otot sfingter uretra ekstenus. Hal ini diatur oleh pusat pembelajaran di korteks serebri.7

Komposisi UrinUrin nornal adalah urin yang merupakan zat-zat yang tidak lagi diperlukan tubuh sehingga akan dibuang. Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (sepertiurea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah ataucairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Selain urea juga terdapat kreatin, asam urat, oksalat, phospat, dan lain-lainUrin abnormal adalah urin yang memiliki kandunagn urin yang sebenarnya zat tersebut tidak boleh dibuang karena penting bagi tubuh sehingga jika zat itu dibuang akan berarti tubuh sedang mengalami gangguan pada organ yang bereperan dalam pembentukan ginjal. Misalnya urin abnormal adalah urin yang mengandung glukosa, protein, hemaglobin, porfirin, badan keton, bilirubin.Kesimpulan Mekanisme miksi adalah mekanisme yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Miksi dikontrol oleh dua jenis kontrol yakni volunter dan refleks sehingga seseorang dapat saja mengatur pengeluaran urinnya sendiri. Urin yang normal dalah urin yang mengandung zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan zat yang sudah tidak dipakai lagi. Seringkali manusia sering mengalami gangguan pada bebebrapa jenis zat makanan yang dimakan sehingga urin yang dikeluarkan melebihi batas normal. Pada beberapa gangguan alat-alt yang bereperan dalam proses pembentukan urin makan urin yang dibentuk adalah urin yang abnormal sehingga zat yang seharusnya diperlukan tubuh akan dibuang. Hal ini akan menganggu aktivitas tubuh sehingga snagat penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita.7Daftar Pustaka1. Sherwood L. Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2011.p.690-7052. Sistem urogenitalia. Diunduh dari: http://biofarmasiumi.wordpress.com/2013/11/03/sistem-urinaria-sistem-perkemihan/. [ 24 oktober 2014]3. Widyastuti P, editor. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.4. Junqueira . Buku ajar histologi (textbook of histology). Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC; 2012.5. Scanlon, Valerie C. Buku ajar anatomi dan fisiologi. Edisi 3. Jakarta: Buku Kedokteran ECG; 20116. Hall Jhon. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 12. Jakarta: Penerbit Elseveir. 2014.7. Guyton, Arthur C. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 7. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.