5
Mekanisme persalinan normal dr. Arie a. Polim, spog (k) Pendahuluan Proses persalinan true labor & false labor False labor Kontraksi – tdk teratur, interval panjang, intensitas tak berubah Rasa nyaman- abdomen bawah Tidak dilatasi servix Hilang dgn sedasi True labor Kontraksi uterus – teratur, sering, intensitas kuat Tak nyaman punggung & abdomen bawah Dilatasi servix Sedasi – tdk hilang Stadium persalinan Kala i inpartu – pembukaan lengkap Kala ii dilatasi lengkap – janin lahir Kala iii pengeluaran plasenta Kala iv 2 jam pasca persalinan Memimpin persalinan normal Sikap penolong sikap bertanggung jawab sikap memperhatikan jangan memberi komentar Pengaruh rasa takut Nyeri meningkat His/ pembukaan terganggu Ketegangan jiwa lekas lelah Kala i Fase laten (0-3 cm) x Fase aktif ( 4-10 cm) Fase akselerasi Fase dilatasi maksimal Fase deselerasi Observasi kala i Tek. Darah Normal td/suhu/nadi tiap 1-2 jam Gestosis td ukur lebih sering Suhu Ket. Pecah lama dan subfebris lebih sering Pernapasan Kontraksi uterus Frekuensi Lama Intensitas Relaksasi Fase laten np < 20 jam mg < 14 jam fase aktif np pemb. 1,2 cm/jam mg pemb. 1,5 cm/jam Pada periksa dalam - Cervix - Ketuban - Presentasi - Posisi - Penurunan Pemeriksaan dalam Indikasi Pd pemeriksaan pertama diagnosa hamil pada keadaan inpartu pada pl presentasi sulit ditentukan Indikasi kontra perdarahan antepartum Evaluasi Cervix konsistensi , pendataran , pembukaan Ketuban +/- Bag.terbawah ( kepala, bokong, tangan) Penurunan h i- hiv Penunjuk uuk Dahi Uub Dagu Sakrum Pemeriksaan panggul Ukuran-ukuran panggul Pap conjugata diagonalis Di ukur dengan vt, ujung jari tangan dalam menekan ke arah promontorium, bag.luar tangan menekan pada tepi bawah pubis Linea terminalis D. Tranversa 12,5-13 cm Conjungata vera : conjungata diagonalis – 1,5 cm ( 12,5 cm) Ruang panggul Saluran diantara pap & pbp. Dinding ant. – os pubis dan simpisis Dinding posterior – os sakrum & os koksigeus ( 12 cm) Pintu bawah panggul Setinggi spina iskiadika ( d. Bispinosum 9,5-10 cm) U2k

Mekanisme Persalinan Normal

  • Upload
    jessica

  • View
    59

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mekanisme Persalinan Normal

Citation preview

Page 1: Mekanisme Persalinan Normal

Mekanisme persalinan normal dr. Arie a. Polim, spog (k)

Pendahuluan Proses persalinan true labor & false labor False labor

Kontraksi – tdk teratur, interval panjang, intensitas tak berubah Rasa nyaman- abdomen bawah Tidak dilatasi servix Hilang dgn sedasi

True labor Kontraksi uterus – teratur, sering, intensitas kuat Tak nyaman punggung & abdomen bawah Dilatasi servix Sedasi – tdk hilang

Stadium persalinan Kala i inpartu – pembukaan lengkap Kala ii dilatasi lengkap – janin lahir Kala iii pengeluaran plasenta Kala iv 2 jam pasca persalinan

Memimpin persalinan normalSikap penolong sikap bertanggung jawab sikap memperhatikan jangan memberi komentarPengaruh rasa takut Nyeri meningkat His/ pembukaan terganggu Ketegangan jiwa lekas lelah

Kala i Fase laten (0-3 cm) x Fase aktif ( 4-10 cm)

Fase akselerasi Fase dilatasi maksimal Fase deselerasi

Observasi kala i Tek. Darah

Normal td/suhu/nadi tiap 1-2 jamGestosis td ukur lebih sering

Suhu Ket. Pecah lama dan subfebris lebih sering

Pernapasan Kontraksi uterus

Frekuensi Lama Intensitas Relaksasi

Fase laten np < 20 jammg < 14 jam

fase aktif np pemb. 1,2 cm/jammg pemb. 1,5 cm/jam

Pada periksa dalam - Cervix- Ketuban- Presentasi- Posisi- Penurunan

Pemeriksaan dalam Indikasi

Pd pemeriksaan pertama diagnosa hamil pada keadaan inpartu pada pl presentasi sulit ditentukan

Indikasi kontra perdarahan antepartum Evaluasi

Cervix konsistensi , pendataran , pembukaan Ketuban +/- Bag.terbawah ( kepala, bokong, tangan) Penurunan h i- hiv Penunjuk

uukDahiUubDaguSakrum

Pemeriksaan panggulUkuran-ukuran panggulPap conjugata diagonalis Di ukur dengan vt, ujung jari tangan dalam menekan ke arah

promontorium, bag.luar tangan menekan pada tepi bawah pubis Linea terminalis D. Tranversa 12,5-13 cmConjungata vera : conjungata diagonalis – 1,5 cm ( 12,5 cm) Ruang panggul

Saluran diantara pap & pbp. Dinding ant. – os pubis dan simpisis Dinding posterior – os sakrum & os koksigeus ( 12 cm)

Pintu bawah panggul Setinggi spina iskiadika ( d. Bispinosum 9,5-10 cm)

PEMERIKSAAN

DALAMU2b

U2k

Page 2: Mekanisme Persalinan Normal

7 langkah persalinan normal Engagemen Fleksi Desensus Putar paksi dalam Ekstensi Putar paksi luar Ekspulsi

Engagemen Diameter biparietal melewati pap Dengan oksiput melintang (transversal)

Fleksi Akibat tahanan servix, dinding panggul dan otot dasar panggul Agar terjadi engagement dan desensusDesensus Nulipara tjd sebelum inpartu Multipara bersamaan dgn dilatasi servix Penyebab desensus

Tekanan cairan amnion Tekanan fundus uteri pd bokong Usaha meneran ibu Gerakan ekstensi tubuh janin

Putar paksi dalam Bersamaan desensus- tjd ppd – spina iskiadika Kepala berputar dari transversal – posisi anterior Ppd berakhir setelah kepala mencapai dasar panggulSebab-sebab terjadi putar paksi dalam 1. Sikap fleksi 2. Occiput mencari tahanan paling kecil 3. Ukuran terkecil = diameter transversa 4. Ukuran terbesar = diameter apEkstensi Tjd ekstensi kepala sebelum melewati pbp Perineum teregang dan crowning Episiotomi tidak dikerjakan rutin Modifikadsi ritgen tekanan ringan kearah atas pada dagu janin

dilakukan oleh tangan kanan penolong dgn dilapisi handuk Kepala lahir – dibersihkan muka – mulut dihisap – hidung dihisap

Putar paksi luar & ekspulsi Kepala lahir – putar paksi luar- posisi kepala kembali saat

engagemen tjd dalam jalan lahir ( transversal) Bahu desensus – putar paksi dalam – arcus pubis Bahu depan lahir , trasi curam kebawah – bahu posterior !!!! Hati-

hati pleksus brakhialis Lahirlah seluruh tubuh bayi

Tanda-tanda kala ii His bertambah kuat lama 50-100” interval 2 ‘ Ketuban pecah sendiri Mulai mengejan Kepala sudah didasar panggul

- Perineum menonjol- Vulva membuka- Rectum membuka

Kala iii Lahirnya janin – lahirnya plasenta Tanda separasi plasenta

Darah segar keluar dari vagina Talipusat didepan vulva bertambah panjang Fundus uteri naik Bentuk uterus bulat dan mengeras

Mekanisme pelepasan plasenta Metoda pelepasan plasentaKontraksi uterus permukaan dalam lebih sempit luas permukaan berkurang plasenta tidak bisa mengikuti lepas hematoma retroplac+Gaya berat lepas

Mengapa perlu manajemen aktif kala iii ? Proses persalinan kala iii bisa berjalan sendiri / fisiologis Mengingat kematian ibu bersalin - perdarahan pasca persalinan --

atonia uteri - retentio placenta

Page 3: Mekanisme Persalinan Normal

Upaya terbaik - pencegahan -penatalaksanan aktif kala iii Prinsip manajemen aktif kala iii Pemberian uterotonika sebelum plasenta lahir “early cord clamping” Penegangan talipusat terkendali (controlled cord traction ) Masase uterus setelah placenta lahir Manfaat manajemen aktif kala iii Kala iii lebih singkat Uterotonik memperbaiki kontraksi uterus Jumlah perdarahan lebih sedikit Angka kejadian retentio plasenta menurun

Teknik manajemen aktif kala iii Berikan oksitosin 10 iu i.m.setelah bahu depan bayi lahir , atau

segera setelah bayi lahir Pastikan dulu tidak ada kehamilan kembar Bila tak ada oksitosin -- ibu menyusui bayinya

Hati-hati tali pusat dapat putus jika Ditarik terlalu kuat . Uterus tidak berkontraksi saat tali pusat ditegangkan ( bila uterus tidak berkontraksi dan tarikan tali pusat terlalu kuat

dapat terjadi inversio uteri )

Lakukan evaluasi kontraksi

uterus .Bila diperlukan lakukan masase setiap 10-15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 20 menit pada jam berikutnya .

Periksa apakah

placenta dan

selaput ketuban

lahir lengkap .

Segera setelah

plasenta lahir ,

masase fundus uteri

hingga berkontraks

i dengan baik (keras)

Bila placenta

mulai lepas , teruskan tegangan tali pusat

kearah bawah ,

kemudian keatas sesuai kurve vagina untuk

melahirkan

plasenta . (Bila plasenta belum lepas ulangi setiap ada kontraksi /2 - 3 menit sekali )Bila placenta belum lahir setelah ulangan dalam waktu 15 menit lakukan :suntik ulang 10 IU oksitosin Beritahu keluarga untuk persiapan merujuk / konsul .

Saat uterus

kontraksi tegangkan tali pusat kebawah

sementara tangan yang lain menekan uterus kearah keatas dan kranial

(dorso cranial )

Periksa kandung kemih , lakukan kateterisasi bila penuh .

Periksa kandung kemih , lakukan kateterisasi bila penuh .

Jepit tali pusat , potong dan bayi dirawat / disusukan

Berikan oksitosin 10 IU i.m.setelah bahu depan bayi lahir , atau segera setelah bayi lahir

Pastikan dulu tidak ada kehamilan kembarBila tak ada oksitosin -- ibu menyusui bayinya

Page 4: Mekanisme Persalinan Normal

Indikasi pelepasan secara manual Setelah bayi lahir, perdarahan 500 cc Setelah bayi lahir, ½ jam plasenta belum lepas Narkose umum Riwayat hpp Tali pusat putus Persalinan dengan tindakan ef/ev/ekstraksi total

Episiotomi Episiotomi irisan pada pudenda

Perineotomi irisan pada perineum Macam medialis, mediolateralis, lateralis Tujuan

Luka lurus/bersih Mengurangi tekanan kepala janin Mempercepat kala ii Ep. Lateralis/mediolateralis mengurangi r.p totalis

Indikasi episiotomi Gawat janin Perineum kaku Mencegah kerusakan jaringan pada kasus abnormal + tindakan

(mempercepat proses persalinan) (memperpendek kala ii) (mencegah robekan perineum) (mencegah trauma lahir)

Penyebab ruptura perinei Kepala bayi terlalu cepat lahir Posisio occipito posterior persisten Bayi besar Persalinan buatan Arkus pubis sempit kepala kebelakang Posisi litotomi berlebihan Perineum kaku/korpus perinei pendekRuptura perineaInkompleta (I dan II)Kompleta (III dan IV)Tingkat i Frenulum labiorum pudendum Mukosa vagina Kulit perineumTingkat ii Rp tk. I Fascia Otot corpus perineiTingkat iii Rp tk ii M. Sphingter aniTingkat iv Rp tk iii Mukosa rektiPeralatan episiotomi LampuLampu Sabun & airSabun & air 1 ps.sarung tangan1 ps.sarung tangan Needle holderNeedle holder GuntingGunting 2 bh.fenster klem2 bh.fenster klem Benang jahitBenang jahit Jarum jahitJarum jahit Pinset anatomisPinset anatomis Obat anestesi lokalObat anestesi lokal Disp.syringe 10/20 mlDisp.syringe 10/20 ml Jarum jahit no.22Jarum jahit no.22 Kain kasaKain kasaProsedur anestesi lokal Lidocain hcl 1% Lindungi kepala bayi dengan jari Lakukan anaestesi lokal membentuk sudut 45º dengan garis

tengah perineum Gunakan 5 ml lidokain hcl 1%Persiapan penjahitan Posisi litotomi Cuci kelamin Sarung tangan steril / dtt Periksa anaestesi lokal Pasang lampu Inspeksi perineum, vagina, serviks Jarum & benang chromic 2-0 / 3-0Penjahitan episiotomi medio lateral Prinsip = episiotomi medial Jahitan jelujur Retraksi jaringan & ketebalan tidak sama Jahitan sejajar luka Jahitan satu sisi > sisi yang lain

Beberapa jahitan tunggal bila luka dalamPenangananrobekan jalan lahir Pasang kateter Pilih benang jahit terbaik Rapatkan / rapikan ujung luka Jahitan tunggal jarak 1 cm Aproksimasi Atasi perdarahan Tidak ada dead space Lapis demi lapis

mucosal closure

running suture tied behind hymenal ring

Anatomy

Page 5: Mekanisme Persalinan Normal

running SUBCUTICULAR skin closure

closure of deep spacerunning suture