2
MEKANISME TERJADINYA ASITES Asites adalah penimbunan cairan secara abnormal di rongga peritoneum. Asites dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit. Pada dasarnya penimbunan cairan dapat terjadi melalui 2 mekanisme dasar yakni transudasi dan eksudasi. Pada skenario 3 ini, terdapat hubungan antara asites dan hipertensi porta, yang mana termasuk asites mekanisme transudasi. Terdapat teori vasodilatasi perifer yang menjelaskan mekanisme transudasi. Menurut teori ini, faktor pathogenesis pembentukan asites yang amat penting adalah hipertensi porta yang sering disebut sebagai faktor lokal dan gangguan fungsi ginjal yang sering disebut sebagai faktor sistemik. Bagan pathogenesis terjadinya asites Hipertensi Porta Vasodilatasi arteriolae splangnikus Tekanan intrakapiler dan koefisien filtrasi Volume efektif darah arteri menurun Pembentukan cairan limfe lebih besar daripada aliran Aktivasi ADH, system simpatis, RAAS Terbentuk asites Resistensi air dan garam

Mekanisme terjadinya Asites

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tutorial

Citation preview

MEKANISME TERJADINYA ASITES

Asites adalah penimbunan cairan secara abnormal di rongga peritoneum. Asites dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit. Pada dasarnya penimbunan cairan dapat terjadi melalui 2 mekanisme dasar yakni transudasi dan eksudasi. Pada skenario 3 ini, terdapat hubungan antara asites dan hipertensi porta, yang mana termasuk asites mekanisme transudasi.Terdapat teori vasodilatasi perifer yang menjelaskan mekanisme transudasi. Menurut teori ini, faktor pathogenesis pembentukan asites yang amat penting adalah hipertensi porta yang sering disebut sebagai faktor lokal dan gangguan fungsi ginjal yang sering disebut sebagai faktor sistemik.Hipertensi Porta

Vasodilatasi arteriolae splangnikus

Tekanan intrakapiler dan koefisien filtrasi meningkatVolume efektif darah arteri menurun

Aktivasi ADH, system simpatis, RAASPembentukan cairan limfe lebih besar daripada aliran balik

Resistensi air dan garamTerbentuk asites

Bagan pathogenesis terjadinya asites

Akibat vasokonstriksi dan fibrotisasi sinusoid terjadi peningkatan resistensi system porta dan terjadi hipertensi porta. Peningkatan resistensi vena porta diimbangi dengan vasodilatasi sphlanic bed oleh vasodilator endogen. Peningkatan resistensi system porta yang diikuti oleh peningkatan aliran darah akibat vasodilatasi sphlanic bed menyebabkan hipertensi porta menjadi menetap. Hipertensi porta akan meningkatkan tekanan transudasi terutama di sinusoid dan selanjurnya kapiler usus. Transudat akan terkumpul di rongga peritoneum.Vasodilator endogen pada saatnya akan memengaruhi sirkulasi arterial sistemik; terdapat peningkatan vasodilatasi perifer sehingga terjadi proses underfilling relatif. Tubuh akan bereaksi dengan meningkatkan aktivitas system saraf simpatik, system renin-angiotensin-aldosteron dan arginine vasopressin. Akibat selanjutnya adalah peningkatan reabsorpsi air dan garam oleh ginjal dan peningkatan indeks jantung.Hirlan. 2009. Asites dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing (page 674)