20
MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIA Naskah Publikasi diajukan oleh Handriati 08.12.2792 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

  • Upload
    buique

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIA

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Handriati

08.12.2792

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2011

Page 2: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN
Page 3: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED

MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIA

Handriati Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Kokology is an interactive psychology game that involves user directly. Kokology created by Japanese psychologists, that is Isamu Saito (a distinguished professor at Rissho and Waseda University in Japan) and Tadahiko Nagao (Team Leader of Research and Development Project Kokology). Based on the principles of psychology, kokology asked to answer questions about topics that entertaining and kokology perform a unique approach to self-discovery. Implementation kokology into multimedia applications include some aspects of planning and construction stages of the process, from analysis, design and how to use the software. The analysis used is a SWOT analysis and software that is used for implementation kokology into multimedia is Macromedia Director MX 2004, Adobe Photoshop CS4, Adobe After Effects CS3 and Adobe Soundbooth CS4. Implementation kokology as psychology game into multimedia to make kokology become more attractive to play by all walks of life. The addition of multimedia elements will provide a new color on kokology and on psichology.

Keywords : Kokology, Psychology Game.

Page 4: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dengan semakin berkembangnya dunia teknologi terutama Teknologi Informasi,

maka laju informasi pun semakin cepat dan tidak mengenal batas ruang dan waktu.

Maka dari itu dengan menggunakan referensi buku Kokology 1 dan Kokology 2 penulis

mengimplementasikan kokology tersebut ke dalam aplikasi multimedia. Seperti telah di

bahas sebelumnya, munculnya kekhawatiran akan kenakalan remaja akhir-akhir ini maka

penulis membatasi ruang lingkup aplikasi hanya ditujukan untuk remaja.

2 Dasar Teori

2.1 Konsep Dasar Kokology

Diciptakan oleh ahli psikologi Jepang, yaitu Isamu Saito (seorang profesor

terkemuka di Universitas Rissho dan Waseda di Jepang) dan Tadahiko Nagao (Pimpinan

Tim Riset dan Pengembangan Proyek Kokology yang tekniknya dipakai oleh seluruh

Personalia di Jepang dan dikenal di Asia, Australia, Amerika dan seluruh dunia).

Popularitas buku yang telah terjual lebih dari sepuluh juta eksemplar ini menggeser kuis

Truth or Dare, permainan psikotes asal Amerika.

Buku ini didesain dengan konsep dasar permainan, berisi pertanyaan-pertanyaan

yang menuntun user untuk berimajinasi membayangkan berada pada suatu peristiwa dan

kondisi, jawabannya akan diterjemahkan menurut sudut pandang psikologi dan cara kerja

seseorang.

2.2 Konsep Dasar Multimedia

2.2.1 Definisi Multimedia

Panduan untuk mengetahui multimedia harus dimulai dengan definisi atau

pengertian multimedia. Dalam industri elektronika, multimedia adalah kombinasi dari

komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan kombinasi

tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks (Mc Cormick, 1996) atau multimedia adalah

kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat

berupa audio (suara,musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002)

atau multimedia merupakan alat yang menciptakan presentasi yang dinamis dan

interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin

dan Linda, 2001).

Page 5: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

2.2.2 Pentingnya Multimedia

Multimedia itu penting karena salah satunya dipakai sebagai alat untuk bersaing

perusahaan. Disamping itu pada abad 21 ini multimedia segera menjadi ketrampilan

dasar yang sama pentingnya dengan ketrampilan membaca. Sesungguhnya multimedia

mengubah hakikat membaca itu sendiri. Multimedia menjadikan kegiatan membaca itu

dinamis dengan memberi dimensi baru pada kata-kata. Apalagi dalam hal penyampaian

makna, kata-kata dlam aplikasi multimedia bisa menjadi pemicu yang dapat digunakan

memperluas cakupan teks untuk memeriksa suatu topik tertentu secara lebih luas.

Multimedia melakukan hal ini bukan hanya dengan menyediakan lebih banyak teks

melainkan juga menghidupkan teks dengan menyertakan bunyi, gambar, musik, animasi

dan video.

2.2.3 Elemen-elemen Multimedia

1. Teks

Bentuk multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah teks.

2. Grafik

Alasan untuk menggunakan gambar dalam presentasi atau publikasi multimedia

adalah karena lebih menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan dibandingkan

dengan teks.

3. Audio/Bunyi

Bunyi dalam PC multimedia, khususnya pada aplikasi bidang bisnis dan game sangat

bermanfaat.

4. Video

Video menyediakan sumberdaya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia.

5. Animasi

Animasi merupakan kumpulan gambar yang memiliki alur cerita gambar yang

berbeda-beda untuk setiap frame-nya yang ditampilkan secara bergantian sehingga akan

terlihat bergerak.

Page 6: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

2.2.4 Siklus Hidup Pengembangan Multimedia

1. Pendefinisian Masalah Multimedia

Pada tahap analisis sistem, analisis mempunyai tugas untuk mendefinisikan masalah

sistem, melakukan studi kelayakan dan menganalisis kebutuhan sistem multimedia.

2. Studi Kelayakan

Studi kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan

kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem multimedia layak diteruskan atau

dihentikan.

3. Kebutuhan Sistem

Selama fase survey dan studi, analis harus mengidentifikasi dan menganalisis fungsi

sistem informasi yang diberikan oleh sistem yang sekarang.

4. Merancang Konsep

Analisis sistem bekerjasama dengan pemakai, mungkin juga bekerjasama dengan

profesional komunikasi seperti produser, sutradara, penulis naskah, editor elektronik

terlibat dalam merancang konsep yang menentukan keseluruhan pesan dan membuat

aliran (urutan) pada aplikasi multimedia yang akan dibuat.

5. Merancang Isi

Dalam merancang isi analis menyiapkan aplikasi spesifikasi yang rinci. Merancang isi

merupakan komersialisasi dari merancang konsep atau implementasi dari strategi kreatif.

6. Merancang Naskah Multimedia

Dalam merancang naskah, Analis menetapkan dialog dan urutan elemen-elemen

secara rinci. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari teks dan narasi

dalam aplikasi multimedia.

7. Merancang Grafik pada Multimedia

Merancang grafik meliputi merancang grafik dua dimensi, merancang video,

merancang audio dan merancang animasi.

8. Memproduksi Sistem Multimedia

Memproduksi sistem meliputi tahap Pra-produksi, tahap Produksi dan tahap Pasca-

produksi.

Page 7: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

9. Pengetesan Sistem Multimedia

Pengetesan merupakan langkah setelah aplikasi multimedia diproduksi. Fungsi dari

pengetesan adalah untuk memastikan bahwa hasil produksi aplikasi multimedia sesuai

dengan yang direncanakan.

10. Penggunaan Sistem Multimedia

Implementasi sistem multimedia dipahami sebagai sebuah proses yang akan

menentukan apakah sistem multimedia mampu beroperasi dengan baik serta

mengetahui apakah para pemakai bisa mandiri dalam mengoperasikannya, baik dalam

penggunaan maupun penilaian.

11. Pemeliharan Sistem Multimedia

Setelah terjadinya perubahan dalam perangkat keras, perangkat lunak, dokumentasi

atau prosedur untuk mengoreksi kesalahan bertemu dengan kebutuhan baru atau

perbaikan pada efisiensi proses, maka pengembangan sistem multimedia akan masuk

pada tahap pemeliharaan sistem.

2.2.5 Aliran Aplikasi Multimedia

Terdapat lima cara untuk mendesain aliran aplikasi multimedia, yaitu :

1. Struktur Linier

Struktur yang paling sederhana dalam mendesain aliran aplikasi multimedia adalah

struktur linier.

2. Struktur Menu

Struktur kedua untuk merancang aliran aplikasi multimedia adalah dengan struktur

menu.

3. Struktur Hierarki

Struktur hirearki merupakan struktur seperti tangga atau pohon.

4. Struktur Jaringan

Bentuk struktur jaringan merupakan desain yang paling kompleks.

5. Struktur Kombinasi

Multimedia sering menggunakan lebih dari satu struktur dalam merancang aliran

aplikasi multimedia, yaitu linier, menu, hierarki dan jaringan.

2.3 Pengenalan Perangkat Lunak yang Di gunakan

2.3.1 Macromedia Director MX 2004

Page 8: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

Macromedia Director MX 2004 dilengkapi dengan Lingo (Bahasa Pemrograman).

Perangkat lunak ini digunakan untuk membuat multimedia interaktif yamg mampu meng-

import gambar-gambar animasi, audio, video dan file-file 3D. Macromedia adalah salah

satu perangkat lunak yang hasil akhirnya berekstensi .exe dimana pemakai sistem

tersebut bisa langsung digunakan dengan sekali klik.

2.3.2 Adobe Photoshop CS4

Adobe Photoshop adalah salah satu software pengolah gambar. Software ini

dapat memperbaiki gambar, menggabungkan gambar, mengoreksi warna image dan

memberikan efek-efek khusus seperti sorotan cahaya, efek timbul pada gambar dan lain-

lain. Selain itu dengan software ini kita dapat menambahkan teks yang mempunyai efek

seperti neon, transparant, blur dan masih banyak lagi. Adobe Photoshop khusus untuk

membuat gambar-gambar bitmap.

2.3.3 Adobe Soundbooth CS4

Adobe Soundbooth merupakan software editing audio yang pertama kali terdapat

pada paket Adobe CS3. Pada versi CS2, Adobe memiliki Adobe Audition sebagai

software editing audio. Perbedaan antara keduanya sangatlah besar. Boleh dikatakan

Adobe Audition lebih lengkap dibanding Adobe Soundbooth. Ada feature yang hilang di

Soundbooth, yaitu fasilitas multitrack. Ini sangatlah tidak wajar untuk sebuah software

dengan versi lebih baru. Soundbooth terkesan hanya untuk pengeditan 1 trek saja. Meski

begitu banyak kemampuan soundbooth yang tidak dimiliki oleh Adobe Audition, yaitu

kemampuan dalam menyeleksi frekuensi suara dan menyeleksi secara custom. Adobe

Soundbooth memang lebih ditujukan bagi editor video yang memerlukan pengolah suara

yang lebih sederhana.

2.3.4 Adobe After Effect CS3

After effect merupakan aplikasi grafis yang dengan format Bitmap, tidak seperti

Macromedia Flash yang lebih mengutamakan format Vector. Dengan format bitmap

maka perlakuan kita pada file sumber (source) harus disesuaikan, karena jika file bitmap

diperbesar ukurannya maka akan terlihat kasar dan pecah.

3. Analisis dan Perancangan

3.1 Analisis Sistem

Menurut Jogiyanto. HM, dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain

sistem Informasi, analisis sistem dapat didefenisilkan sebagai berikut : “ Penguraian dari

suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud

untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-

Page 9: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga

dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.”

Tahap analisis ini sangat penting dan kritis untuk dilakukan, maka tahap ini harus

dilakukan setelah perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem, sebab apabila

terjadi kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan dibagian selanjutnya.

3.1.1 Analisis SWOT

Dalam merancang sebuah sistem akan nampak ideal jika diketahui terlebih dahulu

adanya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman/hambatan yang dalam hal ini bisa

dikenal dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) jika dipahami

dan dijadikan dasar pijakan akan didapat solusi yang tepat didalam mendapatkan sebuah

perencanaan yang strategis.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Untuk mempermudah analisis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan

secara lengkap, maka dibagi kebutuhan sistem menjadi dua jenis yaitu kebutuhan

fungsional dan nonfungsional.

3.1.2.1 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja

yang nantinya dilakukan oleh aplikasi yang berisi informasi-informasi apa saja yang harus

ada dan dihasilkan oleh aplikasi.

3.1.2.2 Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional meliputi Perangkat Keras (Hardware),

Perangkat Lunak (Software), dan Sumber Daya Manusia (Brainware).

3.2 Analisis Study Kelayakan

Studi kelayakan adalah suatu study yang akan digunakan untuk menentukan

kemungkinan apakah dalam membangun “Aplikasi Kokology” berbasis multimedia layak

diteruskan atau tidak.

3.2.1 Kelayakan Teknologi

Kelayakan teknologi merupakan kelayakan untuk perancangan aplikasi dapat

dilihat dari hardware dan software yang digunakan untuk mengembangkan kokology

berbasis multimedia untuk menggali potensi diri pada remaja. Dilihat dari hardware dan

software yang telah dibahas dalam kebutuhan non fungsioanal maka dapat dikatakan

pembuatan aplikasi ini layak secara teknologi.

Page 10: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

3.2.2 Kelayakan Hukum

Kelayakan dalam bidang hukum dapat ditinjau dari :

1. Legalitas software yang digunakan

Software-software yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah

software yang legal.

2. Isi atau informasi (content) dari sistem yang dibangun

Informasi atau isi yang terkandung dalam aplikasi ini tidak mengandung unsur

SARA, atau hal-hal yang dapat memprovokasi dan menyingggung pihak-pihak tertentu.

Dimana informasi yang terkandung adalah semata-mata hanya untuk menggali potensi

diri remaja.

3.2.3 Kelayakan Operasional

Kelayakan operasional lebih ditekankan pada end user atau sumber daya

manusia yang menggunakan aplikasi ini pada saat aplikasi ini berjalan. Kelayakan dilihat

dari mampu tidaknya user memanfaatkan aplikasi.

3.2.4 Kelayakan Strategik

Kelayakan strategik lebih ditekankan pada layak tidaknya aplikasi yang dibangun

dapat meningkatkan daya saing. Aplikasi yang dibangun dapat dikatakan layak secara

strategik karena membangun “Aplikasi Kokology” berbasis multimedia ini dapat

mengurangi kejenuhan pembaca buku sehingga tidak hanya membaca tapi juga dapat

memainkan aplikasi ini dengan grafis yang menarik.

3.3 Perancangan Sistem

Sebuah karya aplikasi multimedia tidak akan terlihat bagus jika cerita atau ide

yang disajikan dalam animasi tersebut juga tidak bagus. Membuat sebuah cerita atau ide

yang bagus sangat diperlukan struktur cerita yang jelas. Untuk itu perlu dilakukan tahap

perancangan yang meliputi:

3.3.1 Mendefinisikan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang maka dapat didefinisikan beberapa

permasalahan, diantaranya :

1. Bagaimana membangun “Aplikasi Kokology” berbasis multimedia.

2. Bagaimana menggali potensi diri pada remaja supaya remaja dapat mengetahui

potensi dirinya yang diterjemahkan menurut sudut pandang psikologi dan cara

kerja seseorang.

Page 11: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

3.3.2 Merancang Konsep

Membangun suatu sistem dalam rencana kerja lebih mudah apabila telah

memiliki konsep sehingga pekerjaan akan lebih terarah dan terkoordinir. Dalam

pembuatan aplikasi berbasis multimedia ini, memadukan unsur penting multimedia, yaitu

: teks, video, suara dan gambar. Degan perpaduan unsur tersebut diharapkan aplikasi ini

akan lebih menarik dan lebih bervariasi sehingga mengurangi kejenuhan dalam

membaca buku dan menggantikannya dengan memainkan aplikasi ini.

3.3.3 Merancang Isi

Setelah tahap merancang konsep, selanjutnya adalah merancang isi multimedia.

Dalam merancang isi multimedia ini, seluruh ide dan konsep dituangkan untuk membuat

aplikasi ini. Tahap merancang isi juga merupakan implementasi dari ide-ide kreatif.

Merancang isi meliputi mengevaluasi dan memilih daya tarik pesan, gaya dalam

mengeksekusi pesan dan kata (tema) dalam mengeksekusi pesan.

3.3.4 Merancang Naskah

Dalam merancang naskah yang perlu dilakukan adalah menetapkan dialog dan

urutan elemen secara rinci. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari teks

dan narasi dalam aplikasi ini.

3.3.5 Menentukan Grafik

Perancangan grafik dilakukan apabila naskah telah ditulis dan sesuai dengan

urutan sesuai aplikasi. Dalam perancangan grafik tersebut berisi rancangan dari grafik-

grafik yang akan ditampilkan dalam aplikasi. Dalam pembuatan desain grafik harus

disesuaikan dengan tema yang terdapat dalam aplikasi. Grafik berperan sangat penting

dalam aplikasi multimedia karena grafik dapat mengurangi kejenuhan dan membuat

tampilan menarik. Peran serta grafik sangat diperlukan dalam aplikasi berbasis

multimedia karena informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan mudah.

3.3.6 Menentukan Software

Software yang digunakan dalam menerapkan kokology ke dalam aplikasi

multimedia untuk menggali potensi remaja ini diantaranya adalah :

1. Adobe Photoshop CS4, yang digunakan untuk pengolahan grafik.

2. Adobe Soundbooth CS4, yang digunakan untuk pengolahan musik/Sound Efect

dan pengisian suara.

3. Adobe After Effect CS3, yang digunakan untuk pembuatan animasi.

Page 12: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

4. Macromedia Director MX 2004, yang digunakan untuk mengolah semua file yang

dibutuhkan.

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1 Memproduksi Sistem Multimedia

Dalam membangun “Aplikasi Kokology” berbasis multimedia ini penulis

menggunakan beberapa software yaitu Adobe Photoshop CS4 yang digunakan untuk

membuat rancangan gambar atau grafik, Adobe Soundbooth CS4 yang digunakan untuk

mengedit suara, Adobe After Effect CS3 untuk membuat animasi, sedangkan sebagai

softwere utama dalam pembuatan aplikasi ini adalah Macromedia Director MX 2004.

4.1.1 Mengolah Grafik Dengan Adobe Photoshop CS4

Pemilihan warna sangatlah penting dalam pembuatan grafik. Agar tampilan game

berbasis multimedia lebih menarik. Perpaduan warna yang seimbang akan membuat

tampilan grafik menjadi menarik. Ukuran dimensi gambar dan resolusi harus disesuaikan

dengan tampilan aplikasi multimedia yang akan dibuat. Penggunaan ukuran dimensi dan

resolusi gambar yang terlalu besar, mengakibatkan besarnya ukuran file tersebut.

4.1.2 Pembuatan Aplikasi

Pembuatan aplikasi berbasis multimedia ini menggunakan Perangkat lunak

Macromedia Director MX 2004. Mempersiapkan data-data yang diperlukan terlebih

dahulu seperti data gambar, musik atau sound dan animasi.

4.1.2.1 Memasukkan Data ke Macromedia Director MX 2004

Untuk memasukkan gambar ke Macromedia Director MX 2004 dapat

menggunakan fasilitas import dengan cara klik file Pilih import atau dengan menekan

tombol Ctrl + R, pilih file yang akan dimasukan setelah itu klik import, maka semua data

berupa gambar, musik, video akan terorganisasi kedalam suatu library lembar kerja

Macromedia Director MX 2004 yang disebut cast. dibawah ini menu import pada

Macromedia Director MX 2004.

4.1.2.2 Membuat Intro

Membuat intro yang dimaksud adalah pembuatan menu pembuka dalam bentuk

animasi untuk mempercantik tampilan. Artinya aplikasi berbasis multimedia tidak hanya

menampilkan text, gambar dan narasi. Untuk pembuatan animasi sendiri menggukan

perangkat lunak tambahan yang disebut dengan Adobe After Effects CS3. Yang

selanjutkan aminasi tersebut akan digunakan sebagai menu pembuka pada aplikasi ini.

4.1.2.3 Membuat Menu Utama

Page 13: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

Membuat menu utama disini adalah jika memilih salah satu tombol menu maka

akan masuk ke tampilan yang diinginkan. Sedangkan untuk backgroundnya sendiri

sudah dibuat dengan menggunakan Adobe Photoshop CS4.

4.1.2.4 Membuat Tombol

Tombol navigasi pada halaman utama berfungsi sebagai link ke halaman isi dari

kolom tersebut. Pada halaman utama terdapat enam tombol navigasi utama yaitu :

Kokology, About, Games, Tips, Sound dan Exit. Klik kanan lalu pilih Behavior pada

tombol yang diinginkan untuk memberikan perintah terhadap tombol navigasi tersebut.

Terdapat event popup : mouse up, mouse enter, mouse leave, mouse down, dan mouse

within.

4.2 Tahap Pengintegrasian Sistem Multimedia

Setelah semua komponen grafik tampilan, suara, musik, animasi, dan file

pendukung yang lainnya sudah tersedia maka selanjutnya adalah mulai dengan proses

pengintegrasian menjadi satu kesatuan aplikasi multimedia yang utuh.

4.3 Pengetesan Sistem Multimedia

4.3.1 Pengetesan Program

Pengetesan sistem bertujuan untuk mengetahui apakah berjalan sesuai dengan

yang direncanakan. Dengan adanya pengetesan, tentunya dapat dilakukan pengamatan

terhadap aplikasi, sehingga apabila ada kesalahan maka dapat dilakukan perbaikan

terhadap aplikasi multimedia yang dibuat.

Langkah-langkah pengetesan sistem untuk menjamin bahwa aplikasi ini tidak

error sebelum dijadikan .exe adalah :

Pilih menu play untuk melihat hasil dari aplikasi yang telah dibuat.

Apabila terjadi kesalahan atau pun bug maka aplikasi tidak akan berjalan

sebagaimana mestinya dan muncul tulisan script error.

Jika tidak ada bug atau kesalahan pada aplikasi maka aplikasi siap untuk

dijadikan .exe

4.3.2 Pengetesan Pemakai

Pengetesan pemakai dalam hal ini tentang penilaian akan aplikasi multimedia yang telah

dibuat. Pengetesan user dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi ini benar-benar

dapat menyampaikan informasi tentang penggalian potensi diri sesuai dengan tujuan

awal.

4.4 Penggunaan Sistem Multimedia

Page 14: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

Implementasi sistem multimedia dipahami sebagai sebuah proses yang

menentukan apakah sistem multimedia mampu beroperasi dengan baik dan mengetahui

apakah pemakai dapat mengoperasikannya. Berikut beberapa langkah dalam

menggunakan sistem multimedia, yakni :

1. Nyalakan komputer yang digunakan sebagai media pengetesan aplikasi berbasis

multimedia.

2. Carilah folder dimana aplikasi berbasis multimedia itu disimpan kemudian double

klik file *.exe

3. Pada tampilan awal akan muncul animasi pembuka “Hand Digital

Entertaintment”, lalu menu utama.

4. Di menu utama terdapat tombol-tombol menu untuk menuju ke halaman yang

diinginkan sesuai dengan keterangan yang tertera dimasing-masing tombol.

5. Untuk menampilkan informasi yang diinginkan cukup dengan mengklik tombol

tips.

6. Jika ingin mengakhiri aplikasi pilih menu exit di ujung kanan atas.

4.5 Memelihara Sistem Multimedia

Setelah digunakan maka sistem akan dievaluasi oleh pemakai dan spesialis

multimedia untuk menentukan apakah aplikasi tersebut sesuai dengan tujuan semula dan

diputuskan apakah ada revisi atau modifikasi. Untuk tahap pemeliharaan sistem ada tiga

komponen penting yaitu hardware, software dan CD.

4.6 Perincian Sistem Multimedia

Setelah tahap perancangan sistem dilakukan maka akan dipaparkan serta di

bahas hasilnya.

4.6.1 Interface Intro

Gambar 4.6.1 Interface Intro

Page 15: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

4.6.2 Interface Menu Utama

Gambar 4.6.2 Interface Menu Utama

4.6.3 Interface Menu About

Gambar 4.6.3 Interface Menu About

4.6.4 Interface Menu Games

Gambar 4.6.4 Interface Menu Games

Page 16: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

4.6.5 Interface Menu Tips

Gambar 4.6.5 Interface Menu Tips

4.6.6 Interface Game Kategori Cinta “Selamat Datang di Rumahku”

Gambar 4.6.6.1 Interface Game Kategori Cinta “Selamat Datang di Rumahku”

4.6.7 Interface Game Kategori Kepribadian “Menanam benih”

Gambar 4.6.7.1 Interface Game Kategori Kepribadian “Menanam benih”

Page 17: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

4.6.8 Interface Game Kategori Keuangan “Air Yang Menari”

Gambar 4.6.8.1 Interface Game Kategori Keuangan “Air Yang Menari”

4.6.9 Interface Game Kategori Pengharapan “Sebelum Telur Menetas”

Gambar 4.6.9.1 Interface Game Kategori Pengharapan “Sebelum Telur Menetas”

4.6.10 Interface Game Kategori Sosial “Kehujanan”

Gambar 4.6.10.1 Interface Game Kategori Sosial “Kehujanan”

Page 18: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

4.6.11 Interface Game Kategori Keluarga “Tertangkap !”

Gambar 4.6.11.1 Interface Game Kategori Keluarga “Tertangkap !”

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Aplikasi Kokology yang telah dibangun telah mampu menghasilkan penyajian

yang sesuai dengan buku referensi utama yaitu Kokology 1 dan Kokology 2 karya

Tadahiko Nagao dan Isamu Saito. Mulai dari pertanyaan yang membawa user untuk

membayangkan akan hal-hal tertentu menjawab pertanyaan secara spontan,

menggambar tentang suatu hal yang menjadi gambaran tentang diri user, menjawab

jumlah dengan nominal dari suatu pertanyaan. Dan telah mampu meng-cover sebagian

pertanyaan sesuai dengan kategori yang ada. Dan secara teknis aplikasi ini tidak

membutuhkan instalasi pada computer, penggunaannya sederhana dan mudah

dimainkan, penyampaian materi dapat memberikan informasi kepada user tentang

potensi diri mereka, ada kesesuaian antara pertanyaan dan kategori yang diberikan,

pengguanaan warna dan gambar sesuai dengan materi yang disampaikan berdasarkan

hasil kuisioner yang terlampir pada lampiran.

Aplikasi Kokology telah mampu menjadi sebuah aplikasi yang berbasis

multimedia berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada Bab IV Implementasi

dan pembahasan halaman 48-79 yang disertai dengan screen shoot dari sebagian

Aplikasi Kokology.

5.2 Saran

Adapun hal yang menjadi saran dari penulis untuk pengembangan aplikasi ini

khususnya permainan psikologi di masa yang akan datang, diantaranya:

Dapat menampilkan score atau nilai akhir dari user yang telah memainkan

permainan ini.

Page 19: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

Menambahkan animasi yang sesuai untuk setiap pertanyaan.

Membuat database yang berfungsi untuk menambah atau menghapus konten,

sehingga jika dilakukan pengembangan tidak harus melalui file director itu

sendiri.

Page 20: MEMBANGUN “APLIKASI KOKOLOGY” BERBASIS MULTIMEDIArepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2792.pdf · DEVELOPING “KOKOLOGY APPLICATION” WITH MULTIMEDIA BASED MEMBANGUN

DAFTAR PUSTAKA

Hendratman, Hendi. The Magic Of Macromedia Director. Bandung: Informatika Bandung.

2008.

Suyanto, M. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta :

Penerbit Andi. 2003.

Suyanto, M. Analisis Dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Yogyakarta :

Penerbit Andi. 2004.

Isamu Saito dan Tadahiko Nagao. Kokology 1 (Game Praktis Penggalian Potensi Anda).

Penerbit Delapratasa. 2007.

Isamu Saito dan Tadahiko Nagao. Kokology 2 (Game Praktis Penggalian Potensi Anda).

Penerbit Delapratasa. 2010.

http://sistem-multimedia.blogspot.com/2009/01/definisi-multimedia.html 22/06/2011

http://chievan.blogspot.com/2010/03/elemen-elemen-multimedia.html