MEMBANGUN JEJARING KERJASAMA PENELITIAN PERTANIAN dalam rangka

PEMBERDAYAAN PETANI

Urgensi Membangun JejaringKerja

• Jejaring kerja yang mantab ‐> syarat agar hasil penelitianberdampak lebih luas. 

• Pertanyaan yang berkaitan jejaring kerja: “bagaimana saya bisamembantu, bukan apayang saya peroleh”"How can I help?" bukan "What can I get?" 

• Melakukan kerjasamapenelitian sampai tingkatjejaring kerjamembutuhkan komitmendan kinerja yang baik. 

• Dengan ‘what can I get’ mungkin sulit berlanjut, sebaliknya didasari olehsemangat ‘how I can help’

• Keuntungan memilikijejaring kerja: bagiorganisasi dan bagiindividu peneliti. Institusidiperhitungkan danmeningkatkredibilitasnya. 

• Peningkatan tersebutsebagai dampak langsungdari peningkatankapasitas SDM. 

• Peneliti yang dimintaterlibat adalah penelitiyang berkapasitas sesuaibidang yang diteliti

• Peneliti memacu diri agar mampu memenuhituntutan kinerja yang digariskan dan berupayatidak mengecewakanpemberi kepercayaan. 

• Secara akumulatif, peneliti yang bersangkutan meningkatkapasitasnya, dalammelakukan penelitian

• PSEKP mampumenempatkan dirimenjadi partner berbagai organisasipenelitian internasional.

• Prestasi ‐> karenakapasitas penelitimampu menunjukkankinerja yang baik danmemberikan kepuasanpada partner kerja.

• Kapasitas penelitidisertai manajemenyang mendukungmemberikan peluangbagi PSEKP untukmenjalin kerjasama danmampu mewujudkanbutir‐butir visi dan misiyang diembannya.

Pembelajaran Membangun Jejaring

• Sifat mudah bergaul danmenyesuaikan diri dansemangat ingin belajar, keterampilan berkomunikasidisertai penguasaan bahasaadalah modal. 

• Sifat kritis dan ingin tahuperlu dimiliki, sehinggamampu memberikankontribusi dalam setiapdiskusi. 

• Diperlukan wawasan yang cukup luas dibidang yang menjadi topik diskusi

• Partisipasi dalam jejaringkerja memerlukankomitmen penuh. 

• Mencari informasi dariberbagai sumber, browsinginternet, melalui media massa, mengikutipertemuan ilmiah, kopi darat adalah beberapa caraagar tidak ketinggalaninformasi.

• International Development Research Centre (IDRC) atauPusat PenelitianPembangunan Internasional, Kanada. 

• Fokus pada peningkatankapasitas SDM, sertapeningkatan kapasitaspusat‐pusat penelitian di negara‐negara sedangberkembang. 

• Kantor pusat di Ottawa Kanada, empat kantorregional di Kairo, New Delhi, Montevideo dan Nairobi.

• Tahun 2006 Asian Partnership on Avian Influenza Research (APAIR) berdiri dan tahun 2009.  menjadi Asian Partnership on Emerging Infectious Diseases Research (APEIR) agar jangkauan kegiatanlebih luas, yaitu menelitipenyakit menular. 

• Tahun 2006 APEIR melakukan enam kajian: (i) migrasi burung liar, (ii) dampak sosial‐ekonomiwabah flu burung, (iii) ayamkampung (backyard chicken), (iv) analisiskebijakan kaitannya denganwabah flu burung, dan (v) tindakan pengendalianwabah flu burung.

• APEIR berkantor dilingkupDepartment of Public Health di Bangkok danmengkoordinir beberapaproyek IDRC. 

• Dari masing‐masing negaradiangkat dua orang ahlisebagai anggota Steering Committee (SC), untukmengarahkan kebijakanAPEIR dan menjadi narasumber dari kegiatanpenelitian APEIR di masing‐masing negara. 

Jejaring lingkup IDRC dan lainnya

APEIR

• “Socio Economic Impacts of HPAI Outbreaks and Control Measures on Smallholders and Backyard Poultry Farmers in Asia” – PSEKP, kolaborasi empat negara: China, Indonesia, Thailand, Vietnam, 2007‐2010.

• “Ecohealth Approach for Prudent Use of Antimicrobial Strategy to Control Antimicrobial Resistance in Human Health, Animal Health and Environmental Health in Asia” – CIVAS, kolaborasilima negara: China, Indonesia, Thailand, Vietnam dan Laos. 2012‐2014.

Eco EID – Emerging Infectious Diseases

• “Eco‐Health Assessment on Poultry Production Clusters (PPCs) for the Livelihood Improvement of Small Producers” , 2012‐2014, yang dilaksanakan oleh PSEKP, berkolaborasi denganChina, Thailand danVietnam, dari 2012‐2014

• Dua peneliti Indonesia difasilitasi memperolehbeasiswa dari College of Humanities and Development Studies, China Agriculture University (CAU) untukprogram S2 bidangDevelopment Studies. 

• Masing‐masing dari BPTP Gorontalo dan Inter CAFÉ IPB.

TASIKMALAYA DISTRICT

Vientiane, Laos

EcoZD/ILRI – Zoonotic Diseases

• Meningkatkan kapasitasdalam melakukanpenelitian yang sifatnyamultidisiplin di enamnegara yaitu, Kamboja, Indonesia, Lao PDR, Thailand, Vietnam danChina (Provinsi Yunnan).

• Kajian ecoZD di Indonesia judulnya: “Optimizing Rabies Control Program in Bali: An Ecohealth Approach”dilaksanakan olehCenter for Indonesian Veterinary and Analytical Studies (CIVAS), Bogor, 2011‐2013

School Community (1)

Public Awareness for 

Students

Short Seminar for Teacher

•Elementary + Junior High School•2 step program ‐ Pre‐post test evalu•Classes presentation, movie, singing, 

scenario, interactive discussion

≥ 40%  targeted  students increase their knowledge

???....  Event competition...

Connecting to livestock & health, 

village leader

Banjar Program (1)

Identification of Village 

CharacteristicsSosialization / Information 

Transfer Proccess

Selection for Rabies Cadres

Training for Rabies Cadres

Monitoring ‐Evaluation  & Program Adjusment

•Banjar Status (Dog Registration, 

Update Rabies Cases, Knowlegde Change, Behavior Change)

•Cadres Activities(Sosialization, dog registration, case repport follow‐up)

FGDPresentation

Movie

(FGD +Banjar Head Approach)

•Father, Mother, Youth•Head of banjar, gov officer, teacher, community

*Mother –Father‐YouthCommunity

* Topography, rural‐suburban* Community behavior

*classes presentation, scenario‐simulation, next plan* Rabies, pet‐ ownership responsibility, cadres & communication technique, dog registration program 

BECA (Building Ecohealth Capacity in Asia)

• Membangun KapasitasEcohealth di Asia, adalahproyek yang didanai IDRC dan dilaksanakan olehVeterinarians Without Borders (VWB), suatu NGO dari Kanada. 

• Membangun kapasitas SDM di enam negara Asia Tenggara, yaitu Kamboja, Cina, Indonesia, Lao PDR, Thailand dan Vietnam. 

• Melalui lokakarya, pelatihandan pengembangan sumberdaya, BECA menumbuhkanpengetahuan danketerampilan untukmembantu para pemangkukepentinganmengidentifikasi danmengurangi faktor‐faktoryang berkontribusi terhadappenyakit menular

•

Topik Lokakarya BECA • ‘Fundamentals of Ecohealth’, Hanoi, Mei 2010 • ‘Researchable Issues in Ecosystem Approaches to Health 

Management of Emerging Infectious Diseases in Southeast Asia’, Bali, Okt. 2010, 

• ‘Using Research to Advise Policy Formulation in Ecosystem Approaches to Health Management of Emerging Infectious Diseases in Southeast Asia’, Bangkok, Mei, 2011, 

• ‘The Cynefin Framework and Ecohealth: Addressing Complexity and Rabies Control’, Bali, April 2012 

• ‘Implementing Ecohealth in Southeast Asia: Insight from BECA Project’, Chiangmai, Thailand, Nop. 2012

BECA

BECA

FBLI (Field Building Leadership Initiative)

• Konsorsium pusat‐pusatpenelitian di Cina, Indonesia, Thailand danVietnam untukmelakukan penelitian, peningkatan kapasitas, advokasi kebijakan danjaringan dalam kaitannyadengan perubahanpraktek pertanian dankesehatan manusia. 

• Kajiannya di Indonesia berjudul ”Improving farming practices and its impacts on environment and well‐being in Pangalengan, West  Java: An Ecohealth Approach”2013‐2016, dilaksanakanoleh Fakultas KesehatanMasyarakat UI. 

• Penulis menjadi anggotatim.

FBLI (Field Building Leadership Initiative)

• Kegiatan FBLI lainnya adalahditerbitkannya bukupanduan yang berjudul“Ecohealth Trainer Manual”, 2012 yang difasilitasi oleh Veterinary Without Border (VWB), NGO dari Kanada, dana dariIDRC.  

Tujuh modul dari bukupanduan: • Pendekatan untuk

Merancang Pelatihan danMengajar, 

• Pengantar Ecohealth, • Penelitian Partisipatif, • Penggunaan Konsep Sistem

untuk Ecohealth,• Kolaborasi dan Transdisiplin, • Ekologi Penyakit• Pertanian dan Kesehatan

FBLI, Kunming, Yunnan

Kerja sama lainnya

• ACIAR/CSIRO – ‘Integrating Herbaceous Forage Legumes into Crop and Livestock Systems in East Nusa Tenggara, Indonesia’. Lokasi: NTT (Juli 2013‐Juni 2017). 

• Kerjasama ini dimulai dari permintaan ACIAR menjadianggota tim review untuk proyek ACIAR di NTT, dankemudian memperoleh tawaran untuk menjadianggota tim pada proyek lanjutan yang saat ini sedangditangguhkan untuk sementara.

• CAPSA – sampai sekarang masih terjalin kontak denganpersonel CAPSA. 

ACIAR/CSIRO

ACIAR/CSIRO

ACIAR/CSIRO

ACIAR/CSIRO

• CIRAD – ‘Feasibility Study for a Social Impact Measurement Study of Danone Ecosystem Fund Referent projects in Indonesia’. Lokasi: Ciater dan Yogyakarta (April, 2014). 

• Direncanakan workshop di Ciater dan Yogya(Juni 2014) untuk memperoleh masukan daristakehorders terkait. 

• Langkah berikutnya mempersiapkan proposal untuk pihak Danone atas nama CIRAD

CIRAD/Danone Aqua

CIRAD/Danone Aqua

Pemberdayaan Masyarakat

APBN

• Inti pemberdayaanmasyarakat adalahmemfasilitasi masyarakat, agar mampumeningkatkankesejahteraannya secaramandiri

• Pemberdayaan yang bersifat partisipatif akanmemberikan hasil yang lebih baik, terutama darikeberlanutannya

• PSEKP selama tiga tahun(2005‐2007) telahmelakukan kegiatan kajitindak di dua lokasi, yaitudi Kecamatan Nagrak, Sukabumi dan KecamatanBabakan Madang, Bogor.

• Untuk lokasi Bogor, merupakan ‘tugaskhusus’ dari mentansaat itu, karena adanyakorban manusiameninggal akibat wabahanthrak di wilayahKecamatan BabakanMadang

• Untuk lokasi Sukabumi, kelompok akhirnyamampu menggaet CSR PT Tugu Pratamamelalui fasilitasi dariKampoeng Ternak, Dompet Dhuafa, harianRepublika

Nagrak, Sukabumi

PSEKP dan Pengembangan Masyarakat

• Dampak kegiatan pemberdayaan masyarakat tidak hanya berupa fisik atau finansial, tetapi juga dalam berbagai aspek lain, seperti kesadaran untuk bekerja berkelompok, penambahan wawasan, keinginan untuk mewujudkan kehidupan lebih sejahtera, kemampuan mengemukakan pendapat didepan umum, mampu bekerja sama dengan pihak luar dsb.

• Pemberdayaan mampu meningkatkan kesadaranmasyarakat terhadap hak dan kewajiban sebagai warganegara dan ini adalah embrio demokrasi dipedesaanyang sebenarnya. 

• Keinginan PSEKP mempunyai sebuah laboratorium menjadikan kontribusi PSEKP dalam pengembangan masyarakat secara langsung menjadi lebih nyata. 

• Ada beberapa konsekuensi: (i) modifikasi sistem administrasi keuangan, khususuntuk kaji tindak/intervensi, (ii) perlunya bias program penelitian pada aspek pemberdayaan masyarakat  (iii) adanya inisiasi kerjasama dengan LSM yang menekuni pendampingan masyarakat.

IDRC

• Pemberdayaan masyarakat melalui suatu kajianyang menggunakan pendekatan ecohealthdilakukan PSEKP di Kabupaten Subang dan CiamisJabar dimulai tahun 2012‐014. 

• Berbagai masalah dan isu diangkat dalam kajianyang berjudul “Penilaian Eco‐Health terhadapKlaster Produksi Unggas (KPU) untuk Perbaikan Penghidupan Produsen Kecil”, yaitu masalahekonomi, isu sosial, isu kebijakan, masalahlingkungan dan kesehatan masyarakat danmasalah epidemiologi

• Selain pengumpulan data secara konvensional, tim bekerja dengan peternak, masyarakatlokal, pemerintah daerah dan pemangkukepentingan yang terkait lainnya untukmengidentifikasi dan menganalisis masalahproduksi unggas, mencari solusi praktis, danmenerapkan intervensi untuk meningkatkanpenghidupan petani unggas skala kecil di lokasi kajian. 

FGD PPC

FGD PPC

Intervensi di Kabupaten Ciamis:

• Lokasi pertama, sulitnya air untuk memberi minumayam pada musim kemarau di intervensi denganpembangunan sumur dalam dan dua bak air

• Lokasi kedua, rumah kompos, untuk mengolah kotoranayam menjadi pupuk organik. Penggunaan pupukorganik dirasakan manfaatnya untuk kebun mereka. 

• Pembuatan minuman herbal untuk ayam jugadiperkenalkan kepada para peternak di kedua lokasidan saat ini dampaknya terhadap kesehatan ayamdiamati oleh peternak.

• Dalam mengupayakan keberlanjutan, dikedualokasi juga dilakukan penguatan kelompokmelalui pelatihan penguatan kelompok bagipara pengurus, anggota kelompok sertaperwakilan dari luar kelompok, 

• Pelatihan biosekuriti dan vaksinasi gumboro, serta pelatihan tentang usaha tani.      

Pendekatan Ecohealth

• Ecohealth adalah bidangyang muncul daripenelitian bagaimanaperubahan ekosistembumi mempengaruhikesehatan manusia danmemiliki banyak prospek.

• Ecohealth menelitiperubahan dalamlingkungan biologis, fisik, sosial dan ekonomi danperubahan iniberhubungan dengankesehatan manusia. 

• Berbagai penyakitmenular baru akibat virus seperti SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), virus Ebola, virus Nipah, Flu Burungdan Hantavirus semuanyatelah ditemukan akibatperubahan ekosistemyang dibuat olehmanusia.

• Penelitian Ecohealthberbeda dari penelitiantradisional, yang studidisiplin tunggal. 

• Satu studi epidemiologitradisional mungkinmenunjukkanpeningkatan tingkatmalaria di suatu daerah, tetapi tidak membahasbagaimana atau mengapameningkat.

• Kajian kesehatanlingkungan dapatmerekomendasikanpenyemprotan pestisidadalam jumlah tertentu, di daerah tertentu untukmengurangipenyebarannya. 

• Suatu analisis ekonomidapat menghitung biayadan efektivitas per rupiah yang dikeluarkan untukprogram seperti itu.

• Pendekatan ecohealthmenyatukan keterlibatandokter, dokter hewan, ahliekologi, ekonom, ilmuwansosial, perencana dan lain‐lain untuk mempelajari danmemahami perubahanekosistem yang mempengaruhi kesehatanmanusia

• Pendekatan ecohealth selainmelibatkan berbagai spesialisdisiplin ilmu juga melibatkananggota masyarakat yang terkena dampak, bahkansebelum kajian dimulai. 

• Melalui pertemuan awal, sering mampu mengarahpada pendekatan kreatif dandapat menghasilkan solusiyang lebih "bermakna secarasosial". 

• Praktisi ecohealth menyebutsinergi ini dengantransdisiplin danmembedakannya darimultidisiplin

• Pendekatan ecohealthjuga menghargaipartisipasi semuakelompok yang terlibat, termasuk para pengambilkeputusan dan percayaisu‐isu kesetaraan antaragender, kelas sosialekonomi, usia dan bahkanspesies; intinya untukmemahami masalah yang akan diteliti. 

• Jean Lebel (2003) menyatakan bahwatransdisiplinarity, partisipasi dan kesetaraansebagai tiga pilarecohealth. 

• IDRC mengembangkanpilar tersebut menjadienam: transdisiplinarity, partisipasi, gender dankeadilan sosial, sistemberpikir, keberlanjutandan intervensi (Charron, 2011). 

Penutup

• Pengalaman memelihara komitmen pada jejaring kerjayang diikuti, walaupun dihadapkan pada berbagaipermasalahan, ternyata menuai hasil yang diluarperkiraan. 

• Semua ini memberi keyakinan bahwa memang adakekuatan, yang mengatur dan menjalankan kehidupanmanusia di dunia ini. 

• Semakin luas tempat berkiprah, ternyata membawakepuasan tersendiri dalam menekuni dunia penelitianbidang pertanian, yang bagi banyak peneliti merupakansatu pilihan sebagai karir untuk mengabdi. 

• Kekuatan dan keinginan berbagi, dengan segalaketerbatasan yang ada telah mampu diwujudkan dalamberbagai kegiatan pemberdayaan. Berbagai intervensiyang telah dilaksanakan diberbagai lokasi, seperti di Bekasi, Bogor, Sukabumi, Subang, Ciamis dan tempat‐tempat lain ternyata tidak mudah untuk dilupakan

• Kekuatan dan keinginan berbagi, dengan segalaketerbatasan yang ada telah mampu diwujudkan dalamberbagai kegiatan pemberdayaan. Berbagai intervensiyang telah dilaksanakan diberbagai lokasi, seperti di Bekasi, Bogor, Sukabumi, Subang, Ciamis dan tempat‐tempat lain ternyata tidak mudah untuk dilupakan

Ucapan terima kasih.

• Kepada seluruh teman di BalaiPenelitian Ternak Ciawi tempatmengabdi untuk pertama kali dilingkup Badan LitbangPertanian atas semua sikapbaik dan peluang berkompetisi

• Kesempatan menjadipendamping peneliti dariAustralia saat itu, sungguhberkesan dan bahkan mampumempengaruhi dalam memilihbidang pengabdianselanjutnya.

• Kepada seluruh teman dansaudara di PSEKP tempat sayamengabdi sejak tahun 1998. 

• Terima kasih yang tiadaterhingga kepada Yth. Prof. Dr. Tahlim Sudarjanto, KapusPSEKP saat itu, yang memberibanyak kepercayaan untukmelaksanakan berbagai tugas, sama sekali tidak pernahterpikir sebelumnya. 

• Banyak kekurangan dalammengemban amanah yang diberikan semata karenaketerbatasan saya, untuk itumohon maaf jelas masih jauhdari memadai. 

Atas partisipasi dan perhatian Bapak/Ibusemua diucapkan banyak‐banyak terima

kasih. Semoga menjadi amal. Amin

Edi Basunoedibasuno@gmail.comebasuno@yahoo.com