MEMBANGUN KEKUATAN DAN KEBERLANJUTAN - …pdsi.pertamina.com/assets_front/download/SR_PDSI_2017.pdf · Laporan Keberlanjutan PDSI 2017 menerapkan Standar GRI: Pilihan Inti dalam penulisannya

LAPORAN KEBERLANJUTAN - 2017 - SUSTAINABILITY REPORT

MEMBANGUNKEKUATAN DAN

KEBERLANJUTANBUILDING RESILIENCEAND SUSTAINABILITY

Membangun Kekuatandan KeberlanjutanBUILDING RESILIENCE AND SUSTAINABILITY

Selepas penurunan yang drastis di tahun 2014, harga crude oil terus meningkat dengan stabil meski belum berada pada angka yang ideal di tahun 2017. Oleh karena itu, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) telah siaga dalam mempersiapkan perkembangan perusahaan yang berkelanjutan. Rencana investasi untuk pengadaan peralatan pengeboran, pengembangan bisnis, serta peralatan Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dilakukan untuk mempertahankan pertumbuhan Perusahaan.

Selain itu, PDSI juga turut serta dalam penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan 11 Badan Usaha dan Badan Usaha Tetap lain di sektor ESDM. Melalui sinergi ini, PDSI telah berkomitmen dalam pengembangan sumber daya manusia di sektor ESDM dalam bentuk sharing pengetahuan, kompetensi, dan profisiensi. Investasi serta komitmen PDSI pada sinergi pengembangan sumber daya manusia menunjukkan komitmen PDSI dalam membangun kekuatan baik bagi Perusahaan maupun sektor ESDM Indonesia. Dengan demikian, PDSI telah memastikan perkembangan yang berkelanjutan menuju visi menjadi pemimpin di kawasan regional di bidang pengeboran dan well services dengan standar kelas dunia.

After a drastic decline in 2014, crude oil price continues to climb steadily despite not reaching its ideal state in 2017. Therefore, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) has arranged a sustainable company development. Investment plan for procurement of drilling equipment, business development, as well as Health, Safety, and Environment (HSSE) equipment has been arranged to maintain Company growth.

Furthermore, PDSI participated in the signing of a Memorandum of Understanding with the Ministry of Energy and Mineral Resources (E&MR) and 11 Business Entities and Permanent Establishments in E&MR sector. Through this synergy, PDSI has made a commitment for human resource in E&MR sector in forms of knowledge, competence, and proficiency sharing. PDSI’s investment and commitment in the synergy to develop human resources showed the commitment in building resilience, both for the company and E&MR sector in Indonesia. Therefore, PDSI has ensured a sustainable development toward the vision to become a regional leader in drilling and well-services with world-class standards.

DAFTAR ISITABLE OF CONTENT

TENTANG LAPORANKEBERLANJUTANABOUT THESUSTAINABILITY REPORT

MEMBANGUN KEKUATAN DAN KEBERLANJUTANBUILDING RESILIENCE AND SUSTAINABILITY

LAPORAN DIREKTUR UTAMA REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR

PERISTIWA PENTING SIGNIFICANT EVENTS

Proses Penentuan Isi Laporan Process of Determiningthe Report Content

Penentuan Aspek Material dan Batasan Laporan Determination of Material Aspects andReporting Boundaries

9

11

6

3

14

22

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

34

40

44

46

51

52

55

Tentang PDSI About PDSI

Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan Corporate Vision, Mission, and Values

Wilayah Kerja dan Peta OperasionalWork Location and Operational Map

Produk dan Layanan Products and Services

Struktur Grup Perusahaan Company Group Structure

Rantai Pasokan Perusahaan Company Supply Chain

Keanggotaan dalam Asosiasi Membership in Association

TATA KELOLA PERUSAHAAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE CORPORATE GOVERNANCE

KINERJA EKONOMI DAN KETENAGAKERJAAN ECONOMIC AND HUMAN RESOURCES PERFORMANCE

INDEKS ISI GRI GRI CONTENT INDEX

KINERJA SOSIAL DAN LINGKUNGANSOCIAL AND ENVIRONMENTAL PERFORMANCE

59

60

61

78

79

84

86

Landasan dan Tujuan Penerapan GCG Basis and Purpose of GCG Implementation

Struktur Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Structure

Penerapan Prinsip Pencegahan dan Kehati-hatian Implementation of the Principles of Prevention and Prudence

Kode Etik Perusahaan Code of Conduct

Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System

Pengendalian Gratifikasi dan Anti-Korupsi Gratuity Control and Anti-Corruption

Pembinaan Hubungan denganPemangku Kepentingan Stakeholders Engagement

93

94

99

103

Perolehan dan Distribusi Nilai Ekonomi Economic Value Gained and Distributed

Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resources Management

Imbal Jasa Pekerjaan Work Reward Kesehatan dan Keselamatan KerjaOccupational Health and Safety

118

126

129

Tanggung Jawab kepada PelangganCustomer Responsibility

Tanggung Jawab Lingkungan Environmental Responsibility

Tanggung Jawab Kemasyarakatan Community Responsibility

32 90

116

148

56

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K

eberlanjutan | 2017 | Sustainability Report

6

Tentang LaporanKeberlanjutan

Laporan Direktur Utama

Peristiwa Penting

Profil Perusahaan

Tata Kelola PerusahaanKeberlanjutan

Kinerja Ekonomi dan Ketenagakerjaan

Kinerja Sosialdan Lingkungan

Indeks Isi GRI

1TENTANG LAPORANKEBERLANJUTANABOUT THE SUSTAINABILITY REPORT

1PT PERTA

MIN

A D

RILLING

SERVICES IND

ON

ESIA

Laporan Keberlanjutan | 2017 | Sustainability Report

7

About theSustainability Report

Report fromthe President Director

Significant Events

Company Profile

Sustainable Corporate Governance

Economic and HumanResources Performance

Social and Environmental Performance

GRI Content Index

1

Laporan Keberlanjutan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (“PDSI” atau “Perusahaan”) tahun 2017 disusun untuk melaporkan kinerja keberlanjutan Perusahaan di bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial secara transparan dan informatif bagi seluruh Pemangku Kepentingan selama periode 1 (satu) tahun, yakni 1 Januari hingga 31 Desember 2017. Laporan ini disampaikan secara berkala tiap tahun beriringan dengan penyampaian Laporan Tahunan Perusahaan. Pelaporan tahun 2017 merupakan pelaporan ketujuh sejak pelaporan pertama di tahun 2011, dan diterbitkan untuk melanjutkan pelaporan sebelumnya di tahun 2016. Laporan Keberlanjutan PDSI dapat diakses oleh seluruh Pemangku Kepentingan pada situs web Perusahaan di www.pdsi.pertamina.com.[102-50] [102-51] [102-52]

Selain fungsi sebagai dokumentasi kinerja keberlanjutan, Laporan Keberlanjutan ini disusun untuk memenuhi ketentuan Pemerintah, yakni pasal 66 ayat 2c Undang-Undang Nomor 30 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal tersebut mencantumkan penyampaian laporan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam Laporan Tahunan. Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 berbunyi: “Perusahaan berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya”. Berpijak dari ketentuan tersebut, PDSI menyusun Laporan Keberlanjutan 2017 berdasarkan pedoman dan standar pelaporan yang berlaku.

Penyusunan laporan ini menggunakan pedoman protokol Global Reporting Initiative – GRI Standards (Standar GRI) yang telah diakui dan diterima secara internasional. Pedoman Standar GRI memiliki 2 (dua) cara penyusunan, yaitu Inti dan Komprehensif. Laporan Keberlanjutan PDSI 2017 menerapkan Standar GRI: Pilihan Inti dalam penulisannya. Untuk periode 2017, PDSI tidak menggunakan bantuan assurance eksternal untuk menjamin Laporan Keberlanjutan. Meski demikian, PDSI telah melakukan upaya maksimal dalam menyatakan kebenaran dan keabsahan seluruh informasi yang disampaikan dalam laporan ini. [102-54] [102-56]

The 2017 Sustainability Report of PT Pertamina Drilling Services Indonesia (“PDSI” or “the Company”) was written to report the Company’s sustainability performance in economy, environmental, and social in a transparent and informative manner to all Stakeholders in a period of one year, from 1 January to 31 December 2017. The report is written annually along with the Annual Report. The 2017 reporting is the seventh report since the first one in 2011, and was published as a continuation from the previous publication in 2016. The Sustainability Report may also be accessed in the Company’s website in www.pdsi.pertamina.com.[102-50] [102-51] [102-52]

Aside from the function as a documentation of a sustainable performance, the Sustainability Report was made to fulfill the article 66 verse 2c of Government Regulation, the Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies. The article contains a report on social and Environmental Responsibility activities in the Annual Report. Article 1 of the Law No. 40/2007 stated that “Companies participate in sustainable economic development to improve the quality of life and beneficial environment, both from the company itself, surrounding communities, or the society in general”. In accordance with the law, PDSI compiled the 2017 Sustainability Report, whilst referring to the prevailing reporting guideline and standard.

The creation of this report refers to the Global Reporting Initiative – GRI Standards which has been approved internationally. The GRI Standards guideline has two reporting options, namely Core and Comprehensive. This Sustainability Report has been prepared in accordance with GRI Standards: Core Option. For the reporting period of 2017, PDSI did not appoint any external assurance to assure the Sustainability Report. Nevertheless, PDSI has taken a maximum effort to disclose the truth and validity of the information in the report. [102-54] [102-56]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


8



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

1

Dalam menentukan isi laporan, Perusahaan mendasarkan proses penetapannya pada 4 (empat) prinsip pelaporan Standar GRI, yaitu:

• Pelibatan Pemangku KepentinganProses penentuan aspek material yang diungkapkan dalam Laporan Keberlanjutan melibatkan Pemangku Kepentingan.

• MaterialitasLaporan Keberlanjutan memuat aspek-aspek yang diperlukan oleh Pemangku Kepentingan untuk menilai kinerja Perusahaan.

• Konteks KeberlanjutanLaporan Keberlanjutan menyajikan kinerja Perusahaan dalam konteks keberlanjutan yang luas.

• KelengkapanLaporan Keberlanjutan berisi aspek material yang signifikan dan ruang lingkup yang jelas agar Pemangku Kepentingan dapat menilai kinerja Perusahaan.

Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, PDSI menetapkan topik dan isi laporan melalui 4 (empat) langkah yang diisyaratkan Standar GRI, yaitu:

1. Mengidentifikasi aspek-aspek material dan boundary (langkah Identifikasi).

2. Membuat prioritas atas aspek-aspek yang telah diidentifikasi pada langkah-langkah sebelumnya (langkah Prioritas).

3. Melakukan validasi atas aspek-aspek material tersebut (langkah Validasi).

4. Melakukan kajian setelah laporan diterbitkan guna meningkatkan kualitas laporan tahun berikutnya (langkah Review). [102-46]

In determining the report content, the Company based its determination process to the four reporting principles of GRI Standards, namely:

• Stakeholder InclusivenessThe process of determining the disclosed material aspects in the Sustainability Report must include the Stakeholders.

• MaterialityThe Sustainability Report contains necessary aspects for the Stakeholders to assess the Company’s performance.

• Sustainability ContextThe Sustainability Report presents the Company’s performance in a wide context of sustainability.

• CompletenessThe Sustainability Report contains material aspects that are significant in a clear scope for the Stakeholders to assess the Company’s performance.

Based on the abovementioned principles, PDSI determined the topic and content of the report through four steps as required by GRI Standards, namely:

1. Identify material aspects and boundary (identification).

2. Prioritize the defined aspects from the previous step (prioritization).

3. Validate to the material aspects (validation).

4. Review the published report to increase the quality of the following report (review).

[102-46]

PROSES PENENTUAN ISI LAPORANPROCESS OF DETERMINING THE REPORT CONTENT

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


9



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

1

Bagan Proses Penetapan Konten Laporan berdasarkan Standar GRIProcess Flow in Determining the Report Content based on GRI Standards

Pengumpulan data dan

identifikasi aspek material

Collecting the data and identifying

material aspects

Membuat prioritas aspek

material

Making priority on material aspects

Melakukan validasi

kelengkapan data dan informasi lainnya

Validating the completioan of the data and other

information

Tim QC melakukan

tinjauan tulisan

The QC Team reviews the

contect

Keterlibatan Pemangku Kepentingan, Konteks Keberlanjutan, Materialitas, KelengkapanStakeholders’ Involvement, Sustainability Context, Materiality, Completeness

IDENTIFIKASIIDENTIFICATION

PRIORITASPRIORITY

VALIDASIVALIDATION

TINJAUANREVIEW Laporan

KeberlanjutanPDSI 2017PDSI 2017

SustainabilityReport

Konteks Keberlanjutan,

Pelibatan Pemangku Kepentingan

SustainabilityContext, Stakeholders’

Involvement

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


10



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

1

Proses penentuan aspek material dan boundary dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh tim penyusun Laporan Keberlanjutan 2017, sejumlah karyawan PDSI dari berbagai unit kerja, serta perwakilan Pemangku Kepentingan di luar Perusahaan. Aspek material dan boundary ditetapkan dengan memerhatikan dampak terhadap bisnis PDSI serta pengaruhnya terhadap Pemangku Kepentingan. Di samping itu, Perusahaan juga memerhatikan tanggapan dan saran Pemangku Kepentingan atas Laporan Keberlanjutan tahun sebelumnya. [103-1] [102-46]

Perusahaan mengartikan materialitas sebagai isu-isu yang relevan dengan Bidang Usaha PDSI dan berpengaruh secara signifikan serta berdampak luas bagi Pemangku Kepentingan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, Perusahaan melibatkan Pemangku Kepentingan dengan menyelenggarakan survei materialitas. [103-1]

Laporan Keberlanjutan PDSI tahun 2017 mencakup kegiatan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasian, yaitu di bidang onshore dan offshore drilling services. Data Keuangan, sumber daya manusia, serta sebagian data lingkungan dalam Laporan ini merupakan data konsolidasian. Selain itu, Laporan ini juga mencakup studi kasus dan kegiatan operasional PDSI sepanjang tahun 2017 yang dibandingkan dengan pelaporan tahun sebelumnya, sehingga dapat dipastikan bahwa tidak ada perubahan signifikan ataupun perubahan pada prinsip komparabilitas data dari laporan sebelumnya. Tidak ada penyajian kembali atas informasi pada laporan sebelumnya. [103-1] [102-48] [102-49]

Berikut adalah aspek-aspek material yang diprioritaskan PDSI pada laporan ini, yang selanjutnya ditempatkan dalam matriks materialitas: [102-47]

The process of determining the material aspects and boundary was held through a Focus Group Discussion (FGD), which was attended by the 2017 Sustainability Report writing team, a number of PDSI employees from various work units, as well as representatives of external Stakeholders. The material aspects and boundary were set while considering the impact to the business of PDSI as well as the impact to the Stakeholders. Additionally, the Company also paid attention to the feedbacks and advices from the Stakeholders regarding the previous year’s Sustainability Report. [103-1] [102-46]

The Company defines materiality as issues that are relevant to PDSI’s business as well as having a significant impacts for the Stakeholders in the decision-making process. Therefore, the Company involves the Stakeholders by holding a materiality survey. [103-1]

The 2017 PDSI Sustainability Report covers the Company’s activities as noted in the consolidated financial report, which is in the field of onshore and offshore drilling service. The Financial, human capital data, and some of the environmental data in this report has been consolidated. Moreover, the report also includes case studies and operational activities throughout 2017 that are compared to that of the previous year, thus it is certain that there are no significant changes or alterations to the comparability principles of the data from the previous report. There is no restatement of information from the previous year [103-1] [102-48] [102-49]

Below are the material aspects prioritized by PDSI in this report, which will then be placed in the materiality matrix: [102-47]

PENENTUAN ASPEK MATERIALDAN BATASAN LAPORANDETERMINATION OF MATERIAL ASPECTSAND REPORTING BOUNDARIES

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


11



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

1

Tabel Aspek Material [102-47] [103-1]Material Aspect Table [102-47] [103-1]

No. Aspek MaterialMaterial Aspect PDSI

Pemangku KepentinganStakeholders

InternalInternal

EksternalExternal

1. Kinerja Ekonomi Economic Performance

√ √

2. Keberadaan PasarMarket Presence

√ √ √

3. Dampak Ekonomi Tidak LangsungIndirect Economic Impacts

√

4. Anti-KorupsiAnti-Corruption

√ √ √

5. MaterialMaterials

√ √ √

6. EnergiEnergy

√ √ √

7. AirWater

√ √ √

8. Kepatuhan LingkunganEnvironmental Compliance

√ √

9. KepegawaianEmployment

√ √

10. Kesehatan dan Keselamatan KerjaOccupational Health and Safety

√ √ √

11. Pelatihan dan PendidikanTraining and Education

√ √ √

12. Keanekaragaman dan Kesempatan SetaraDiversity and Equal Opportunity

√ √ √

13. Non-DiskriminasiNon-Discrimination

√ √ √

14. Kebebasan Berserikat dan Perundingan KolektifFreedom of Association and Collective Bargaining

√ √ √

15. Hak-Hak Masyarakat AdatRights of Indigenous People

√ √

16. Masyarakat LokalLocal Communities

√ √

17. Kesehatan dan Keselamatan PelangganCustomer Health and Safety

√ √

18. Pemasaran dan PelabelanMarketing and Labelling

√ √ √

19. Privasi PelangganCustomer Privacy

√ √

20. Kepatuhan Sosial EkonomiSocio-economic Compliance

√ √ √

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


12



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

1

PDSI sangat mengharapkan umpan balik dari pembaca, agar perbaikan dan peningkatan kualitas laporan dapat terus dilakukan pada periode yang akan datang. Selain umpan balik, pembaca juga dapat menyampaikan saran dan kritik melalui: [102-53]

PT Pertamina Drilling Service IndonesiaGraha PDSIJl. Matraman Raya No. 87Jakarta Timur 13140, IndonesiaTelp.: +62 21 2995 5300/5400Faks.: +62 21 2956 3148E-mail: [email protected]

PDSI welcomes feedback from the readers to make a continuous improvement and enhancement of the reporting quality for the subsequent periods. Aside from feedback, readers may also kindly address their suggestions and criticisms through: [102-53]

PERU

SAHA

AN |

THE

COM

PANY

PEMANGKU KEPENTINGAN | STAKEHOLDERS

1

17 20

16

1519

12

13146

7 49

1810

2

115

8

3

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


13



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

1

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


14



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

2LAPORAN DIREKTUR UTAMA REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR

2PT PERTA

MIN

A D

RILLING

SERVICES IND

ON

ESIA


15



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

2

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat menyampaikan Laporan Keberlanjutan PDSI tahun 2017. Ini adalah tahun ketujuh bagi pelaporan Laporan Keberlanjutan PDSI. Adapun Laporan ini adalah upaya kami dalam mengomunikasikan kinerja dan pencapaian kami di aspek ekonomi, ketenagakerjaan, lingkungan, dan sosial kemasyarakatan bagi seluruh Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan. Kami berharap laporan ini dapat menunjukkannya melalui data dan uraian yang kami sampaikan sebagai anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero).

Sebagai entitas yang bergerak di bidang usaha pengeboran, kegiatan usaha PDSI sangat sensitif terhadap faktor-faktor eksternal. Di tahun 2017, situasi ekonomi semakin membaik dengan meningkatnya harga minyak mentah di kisaran USD50-60 per barrel jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada di bawah USD50 per barrel. Dari sisi tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, kondisinya relatif sehat dan stabil di kisaran 5%. Kondisi-kondisi tersebut cukup kondusif dan positif dalam mendukung iklim investasi, termasuk industri jasa pengeboran dan jasa penunjang pengeboran di Indonesia.

Esteemed Shareholders and Stakeholders,

it is with great honor for me to deliver the 2017 PDSI Sustainability Report. This year marks the seventh year for PDSI Sustainability Reporting. This Report is our effort in communicating our performance and achievement in economic, employment, environment, as well as social community aspects to all Shareholders and Stakeholders. We sincerely hope this may show them through the data and description we conveyed as a subsidiary of PT Pertamina (Persero).

As an entity in the field of drilling business, PDSI business activities are highly sensitive toward external factors. In 2017, the economic situation have improved with the increase of crude oil price around USD50-60 per barrel compared to that of the previous year at USD50 per barrel. In terms of national economic growth rate, the condition was relatively good and stable at around 5%. The aforementioned conditions are quite conducive and positive in supporting investment climate, including those in the drilling services and support services in Indonesia.

Secara umum, hampir seluruh kinerja finansial maupun operasional Perusahaan berhasil melampaui

target untuk tahun 2017. Seluruh segmen bisnis unit Perusahaan di tahun 2017 memberikan

kontribusi terhadap pencapaian profit.

In general, almost all financial and operational performance have exceeded the target for 2017. The entire business segment unit of the

Company have contributed toward profit achievement in 2017.

LAPORAN DIREKTUR UTAMA [102-14]

REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


16



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

2

Lelin EpriantoPJ Direktur UtamaPresident Director

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


17



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

2

Secara umum, hampir seluruh kinerja finansial maupun operasional Perusahaan berhasil melampaui target untuk tahun 2017. Target kinerja finansial, yaitu EBITDA sebesar USD66,54 juta, dilampaui dengan pencapaian USD76,14 juta. Target operasional berupa rig availability dan productivity masing-masing sebesar 98,86% dan 50,00% berhasil dicapai dan dilampaui masing-masing sebesar 98,86% dan 67,33%. Dari sisi kinerja investasi, Perusahaan juga berhasil mencapai realisasi 99,60% di atas target minimal 88%. Target yang belum mampu dicapai di 2017 adalah Collection Period yaitu 133 hari dari target 98 hari. Hal ini akan menjadi fokus prioritas penyelesaian di tahun 2018.

Seluruh segmen bisnis unit Perusahaan di tahun 2017 memberikan kontribusi terhadap pencapaian profit PDSI. Kontribusi laba terbesar di tahun 2017 berasal dari segmen rig yang menghasilkan kontribusi profit sebesar USD8,95 juta, diikuti oleh Integrated Project Management (IPM) sebesar USD6,86 juta, Anak Perusahaan dan Joint Operations sebesar USD1,88 juta, dan jasa lainnya sebesar USD0,52 juta. Peningkatan dari segmen rig disebabkan meningkatnya pekerjaan sumur eksplorasi dan well services, terutama di PEP.

Beberapa penghargaan yang diraih Perusahaan mengiringi pencapaian target-target kinerja di tahun 2017. Terkait dengan implementasi CIP, PDSI berhasil memperoleh 2 (dua) Platinum dan 8 (delapan) Gold pada ajang Upstream Improvement and Innovation Award) (UIIA). Di ajang Annual Pertamina Quality Award (APQA) Perusahaan memperoleh 2 (dua) Platinum dan 1 (satu) Gold. Pada ajang internasional Seoul International Invention Fair (SIIF) yang diadakan di Korea Selatan, PDSI berhasil meraih Gold Prize.

PDSI juga berhasil meraih Juara 1 pada Anugerah BUMN untuk Kategori Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Terbaik dan Kategori Transformasi Terbaik, penghargaan Pengembangan Pengelolaan Sampah Terpadu pada Green Indonesia Awards 2017, penghargaan Nusantara CSR Awards 2017 untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat, serta Penghargaan Inovasi Pelestarian Lingkungan 2017. Di tahun 2017, PDSI berhasil memperoleh Sertifikasi ISRS 7 dengan Level 5, diikuti dengan Lisensi Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang diperoleh dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PPT Migas. Kedua sertifikasi tersebut melengkapi sertifikasi ISO 9001:2015 dan OHSAS 18001:2007 yang diperoleh di tahun sebelumnya.

In general, almost all financial and operational performance have exceeded the target for 2017. Financial performance target, i.e. EBITDA of UDS66.54 million, have been exceed with an achievement of USD76.14 million. The operational target of rig availability and productivity of 98.86% and 50.00% respectively have been achieved and exceed with 98.86% and 67.33% respectively. In terms of investment performance, the Company also succeeded in achieving 99.60% from the minimum target of 88%. The target that has not been achieved in 2017 was Collection Period of 133 days from the intended target of 98 days. This will be a priority focus of settlement in 2018.

The entire business segment unit of the Company have contributed toward PDSI profit achievement in 2017. The greatest contribution in 2017 came from rig segment, which produced a profit contribution of USD8.95 million, followed by Integrated Project Management (IPM) of USD6.86 million, Subsidiary and Joint Operations of USD1.88 million, and other services of USD0.52 million. The increase in rig segment was caused by an increase in well exploration and services, especially in PEP.

A number of awards that was achieved has accompanied the achievement of performance targets in 2017. Related to the CIP implementation, PDSI has succeeded in achieving two Platinum and eight Gold in Upstream Improvement and Innovation Award) (UIIA). In Annual Pertamina Quality Award (APQA) the Company received two Platinum and one Gold. In Seoul International Invention Fair (SIIF) held in South Korea, PDSI received a Gold Prize.

PDSI also succeeded in achieving First Place in Anugerah BUMN in Best Human Resources Development Category and Best Transformation Category, an award for Integrated Waste Management Development from Green Indonesia Awards 2017, an award from Nusantara CSR Awards 2017 for Improvement of Community Economy, as well as an award for Innovation in Environmental Conservation 2017. In 2017 PDSI earned Level 5 Certification for ISRS 7, followed by Competency Test License from Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PPT Migas. Both certifications have complemented previously earned ISO 9001:2015 and OHSAS 18001:2006 certifications.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


18



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

2

Keberlangsungan bisnis PDSI sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang berkenaan dengan para Pemangku Kepentingan. Harga yang kompetitif, pemberdayaan ekonomi masyarakat, sampai dengan isu tenaga kerja lokal menjadi hal yang harus ditangani dengan serius. Oleh karena itu, Perusahaan menciptakan program strategis Main Initiative 2017 yang menjadi jawaban terhadap tantangan-tantangan tersebut.

Salah satu perwujudan komitmen Perusahaan terhadap Main Initiative Program 2017 adalah implementasi poin keenam, yaitu “IT-Based Operation”. Pada inisiatif program tersebut, sistem yang dimiliki PDSI harus mampu selaras dengan proses bisnis baru, yaitu pengelolaan bisnis berbasis project dengan penambahan skema Performance-Based Reward (PBR). Skema PBR ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi seluruh pekerja PDSI untuk lebih produktif. Langkah yang ditempuh untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan melakukan konfigurasi ulang Backbone System yang digunakan di PDSI yaitu sistem ERP dan sistem non-ERP lain yang terintegrasi.

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi sangat kritikal terhadap pengembangan bisnis Perusahaan secara umum. Peningkatan kompetensi dan sertifikasi berupa program-program pelatihan terus-menerus dilakukan. Penugasan personel di posisi jabatan juga diperhatikan sebagai bagian dari program pembinaan personel.

Isu pemberdayaan tenaga kerja lokal di daerah tertentu menjadi salah satu risiko sekaligus peluang bagi bisnis Perusahaan. Penyerapan tenaga kerja lokal dalam operasi pengeboran dapat menjadi ‘aset’ PDSI di daerah tersebut apabila PDSI kembali melakukan operasi pengeboran. Dengan penanganan yang baik melalui pemetaan sosial dan pelaksanaan program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility–CSR) yang bersifat pemberdayaan ekonomi masyarakat, maka risiko gangguan sosial dapat diminimalkan.

Pembinaan hubungan dengan Pemangku Kepentingan adalah salah satu program strategis yang berhasil dapat menjembatani keberlangsungan bisnis PDSI, baik yang berkaitan dengan isu sosial kemasyarakatan maupun Pemangku Kepentingan yang lebih tinggi (Pemerintah Daerah, aparat keamanan, dan lain-lain). Dengan demikian, komunikasi terkait sosialisasi pekerjaan PDSI dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.

The sustainability of PDSI business are highly affected by the Stakeholders. Competitive prices, social economic empowerment, to the local labor issues are some of the issues that must be handled thoughtfully. Therefore, the Company created Main Initiative 2017, a strategic program that may become a solution to those challenges.

One of the embodiments of the Company’s commitment toward Main Initiative Program 2017 is the implementation of the sixth point, i.e. IT-Based Operation. In this program initiative, PDSI’s system must be consistent with the new business process, which is project-based business management with an addition of Performance-Based Reward (PBR) scheme. The PBR scheme is expected to become a stimulus to all PDSI employee to be more productive. The steps taken to fulfill the need is by reconfiguring the Backbone System in PDSI, which is the ERP system and other integrated non-ERP systems.

Human resources development becomes a critical issue toward the Company’s business development in general. Competency enhancement and certifications in forms of training programs are continuously taken. Personnel position assignment is also considered as a part of personnel coaching program.

Local labor empowerment issue in several areas become both a risk and an opportunity for the Company’s business. Local labor absorption in drilling operations may become a PDSI local asset should the Company conducts another drilling operation in that location. With good maneuver through social mapping and corporate social (CSR) programs implementation with economic empowerment quality, risk of social disorder may be minimized.

Stakeholder engagement is one of the strategic programs that may bridge PDSI business sustainability, both related to social community issues or higher Stakeholders (Regional Government, security personnel, etc.). This way, communication related to PDSI operation socialization may be conveyed well to the local communities.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


19



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

2

Sepanjang tahun 2017, seluruh program CSR telah terimplementasikan dengan baik. Strategi implementasi program CSR kami fokuskan ke dalam 5 (lima) poin besar, yaitu bermanfaat, berkelanjutan, prioritas di wilayah operasi, mendukung kelancaran operasional, dan publikasi. Salah satu program yang kami implementasikan di wilayah kerja Prabumulih adalah pelaksanaan program Sentra Pemberdayaan Tani Nanas. Hasil pemetaan sosial ditindaklanjuti menjadi program pemberdayaan masyarakat untuk kembali menanam tanaman endemik nanas lokal. Masyarakat diedukasi dan dibimbing untuk tidak sekedar menanam kembali tanaman nanas, namun juga diberi keterampilan untuk mengolahnya.

Program lain yang kami lakukan secara berkelanjutan dari tahun ke tahun adalah penanaman pohon di lokasi-lokasi pasca pengeboran. Di tahun 2017, kami telah menanam 7.500 pohon secara bertahap di 22 titik tanam dengan melibatkan 76 orang duta lingkungan. Sampah organik pengeboran kami kelola dan olah kembali menjadi kompos, dimana hasilnya dibagikan kepada petani setempat. Program ini dikemas dalam sebuah program yang bertajuk Green Drilling Health Operation.

Sebagai operational arm-length Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero), PDSI memegang peranan sebagai key enabler dalam upaya pencapaian produksi migas nasional. Fluktuasi harga minyak dunia menjadi faktor eksternal yang memegang peranan penting terhadap program pengeboran Perusahaan. Di tahun 2017, Pemerintah memperkenalkan skema Production Sharing Contract (PSC) Gross Split melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 53 tahun 2017 dan insentif perpajakan PSC Cost Recovery melalui PP No. 27 tahun 2017. Kedua PP tersebut mengatur bahwa kegiatan eksplorasi migas bebas perpajakan untuk meningkatkan investasi di kegiatan hulu migas. Dengan adanya peluang tersebut, PDSI akan mulai memasuki potensi di blok-blok terminasi yang ada di wilayah kerja Pertamina Hulu Energi dan Pertamina Hulu Indonesia.

Tantangan PDSI di masa depan adalah penawaran atas jasa rig di Indonesia yang tidak berbanding lurus terhadap permintaan (sumur), mengakibatkan tarif jasa rig yang cenderung rendah. Ini dapat diantisipasi dengan penetrasi pasar yang agresif dan ekspansif, diikuti dengan diversifikasi usaha di bidang lain yang dapat mendukung kinerja Perusahaan. Potensi

Throughout 2017 the entire CSR programs have been implemented well. Our CSR implementation strategy is focused to five main points, i.e. beneficial, sustainable, prioritized in operation areas, supports operational continuity, and publications. One of the implemented programs in Prabumulih work location is Pineapple Farmers Empowerment Center. Results from social mapping were followed up into a social empowerment program to plant local endemic plant, the local pineapple. The communities have been educated and coached to not only plant pineapples, but are also given the skills to process them.

Another program that has been implemented sustainably over the years is tree planting in work locations post-drilling operation. In 2017 we have planted 7,500 trees gradually in 22 points of planting and involved 76 people to become environmental ambassadors. Drilling organic waste have been managed and reprocessed into compost, in which the results are distributed to the local farmers. The program is packed into a program called Green Drilling Health Operation.

As an operational arm-length of Upstream Directorate in PT Pertamina (Persero), PDSI holds a role as the key enabler in the effort to achieve national oil and gas production. World crude oil price fluctuation becomes an external factor which plays an important role in the Company’s drilling program. In 2017 the Government introduced Gross Split Production Sharing Contract (PSC) scheme through Government Regulation (PP) No. 53/2017 and Cost Recovery PSC tax incentives through PP No. 27/2017. The two regulations stated that oil and gas exploration activities are free of taxation in the effort to increase investment in oil and gas upstream activities. With these opportunities, PDSI will make an entry to termination blocks in Pertamina Hulu Energi and Pertamina Hulu Indonesia work locations.

The future challenge for PDSI is the tender for rig services in Indonesia that is not directly proportional with the demand (well), causing a relatively low rig service tariff. This may be anticipated with an aggressive and expansive market penetration, followed by business diversification that may support Company performance. The potential and flexibility of PDSI

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


20



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

2

dan fleksibilitas anak perusahaan PDSI dapat dioptimalkan untuk mengembangkan bisnis di masa yang akan datang. Tantangan dan peluang tersebut akan menjadi semangat kami untuk terus menghasilkan nilai lebih bagi para Pemegang Saham, Pemangku Kepentingan, juga ketahanan negeri Indonesia.

Atas nama Direksi,On behalf of the Board of Directors,

Lelin EpriantoDirektur UtamaPresident Director

subsidiary may be optimized to develop future business. The challenges and opportunities will become our spirit to continue providing added value to the Shareholders, Stakeholders, as well as Indonesia’s energy security.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


21



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

2

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


24



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

3

$$

IKHTISAR KINERJAPerformance Highlight

2017

2017

2017

2017

2016

2016

2016

2016

214.127

17.968

180.000

238.854

235.342

21.642

184.000

274.013

PENDAPATAN USAHABUSINESS REVENUE

GAJI DAN TUNJANGAN PEGAWAIEMPLOYEE SALARYAND ALLOWANCE

PENGELUARAN UNTUK MASYARAKAT COMMUNITY EXPENDITURE

NILAI EKONOMI YANG DIDISTRIBUSIKANECONOMIC VALUE DISTRIBUTED

(dalam ribuan USD | in thousands USD)


(dalam USD | in USD)


PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


25



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

3BIDANG PENDIDIKANEDUCATION

BIDANG KESEHATANHEALTH

BIDANG LINGKUNGANENVIRONMENT

REALISASI ANGGARAN PROGRAM SOSIAL KEMASYARAKATAN FUNDING REALIZATION FOR SOCIAL COMMUNITY PROGRAMS

PERKEMBANGAN REALISASIANGGARANPROGRAM CSR DEVELOPMENT OF CSR PROGRAMS FUNDING REALIZATION

(dalam IDR | in IDR)

2017

2017 2017 2017

2016

2016 2016 2016

1.708.102.0932.776.461.111

496.605.000 462.750.000 820.813.111

(dalam IDR | in IDR)

395.200.000 230.678.760 481.863.333

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


22



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

3PERISTIWA PENTING SIGNIFICANT EVENTS

3PT PERTA

MIN

A D

RILLING

SERVICES IND

ON

ESIA


23



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

3

10 JAN 2017JAN 2017 Penandatanganan MoU antara PDSI dengan PT

Mashud BersaudaraPDSI menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Mashud Bersaudara Internasional untuk pengadaan Pusat Logistik Berikat (PLB) yang berlokasi di Samarinda, Kalimantan Timur.

MoU Signing between PDSI andPT Mashud BersaudaraPDSI signed a Memorandum of Understanding with PT Mashud Bersaudara Internasional for a procurement of Bonded Logistic Center (PLB) in Samarinda, East Kalimantan.

Pelaksanaan MandahDi tahun 2017, PDSI mulai menyelenggarakan program menginap semalam di area operasi (mandah) bagi pekerja-pekerja di luar fungsi Operasi mulai dari Legal, Keuangan, HR, SCM, dan Marketing and Development dengan tujuan lebih memahami detail kegiatan selama pengeboran, kondisi riil dan kehidupan pekerja di lapangan, hingga kendala dan permasalahan yang mereka hadapi. Hal ini akan menimbulkan empati antarpekerja.

Execution of MandahIn 2017 PDSI have started an overnight stay program in operation areas (mandah) for employees outside of Operations function, from the Legal, Finance, HR, SCM, to Marketing and Development function. This program aims to understand the drilling activities in detail, real condition and employee life on the field, to the obstacles and problems they face. This will result in empathy between employees.

01 MAR 2017MAR 2017

29 MAR 2017MAR 2017 RUPS

Tanggal 29 Maret 2017, PDSI melaksanakan RUPS Luar Biasa dan Tahunan Tahun Buku 2016.

GMSOn 29 march 2017 PDSI commenced an Extraordinary and Annual GMS for 2016 Fiscal Year.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


26



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

3

22 MAR 2017MAR 2017

Peringatan Bulan K3Tuntutan untuk menjadi perusahaan pengeboran yang mampu menjamin keselamatan dan keamanan wilayah kerja pelanggan mengharuskan PDSI untuk terus meningkatkan kinerja HSSE-nya. Bulan K3 menjadi salah satu kesempatan PDSI untuk memastikan bahwa keselamatan dan keamanan kerja telah menjadi bagian dari setiap lini perusahaan.

OHS Reminder MonthThe demand to become a drilling company which ensures the safety and security of the customer’s working area has required PDSI to enhance its HSSE performance. The OHS month is one of the chances to ensure that occupational safety and security has become a part of each business line.

23 FEB 2017FEB 2017

29 MAR 2017MAR 2017

Marketing Week ProgramPada perusahaan yang bergerak di bidang jasa, peran karyawan memang sangat menentukan dalam memberikan kepuasaan kepada pelanggan melalui interaksi langsung . Faktor ini yang menjadi latar belakang diselenggarakannya Marketing Week Program.

Marketing Week ProgramIn companies engaging in services field, employee role is a decisive factor in providing satisfaction to the customers through their direct interaction. This became the background for the launching of Marketing Week Program.

Fraud Awareness ProgramSebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman atas prinsip GCG, PDSI menyelenggarakan Fraud Awareness Program. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan komitmen bagi setiap insan PDSI untuk dapat menerapkan praktik-praktik GCG yang menentang fraud.

Fraud Awareness ProgramAs one of the efforts to increase an understanding on GCG principles, PDSI held a Fraud Awareness Program. The program is expected to grow the commitment between PDSI employees in applying fraud-denying GCG practices.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


27



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

3

13 APR 2017APR 2017

Legal Prevention ProgramDitujukan bagi pekerja PDSI di luar fungsi Legal. Program ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pekerja tentang penyusuan kontrak yang baik dan benar.

Legal Prevention ProgramIntended for PDSI employees outside of the Legal function. This program is expected to enhance the employees’ knowledge and understanding on the correct way of contract drafting..

17 MEI 2017MAY 2017

IPA Convex 2017IPA Convex 2017

14 JUL 2017JUL 2017 M&D Move On! – Perubahan Skema

Organisasi M&DDengan perubahan organisasi di fungsi Pemasaran, mereka diharapkan dapat bergerak lebih dinamis sesuai dengan perubahan dan kebutuhan pasar.

M&D Move On! – Changing Organizational Scheme of M&DAlong with the organizational change in the Marketing function, it is expected that they can be more dynamic along with the market changes and needs.

16 MEI 2017MAY 2017

IADS Southeast Asia Chapter ExpoIADS Southeast Asia Chapter Expo

04 APR 2017APR 2017

Peluncuran Main InitiativeProgram 2017Pada bulan Maret, PDSI meluncurkan Main Initiative Program 2017 yang merupakan upaya Perusahaan dalam mempertegas strategi dan roadmap Perusahaan sepanjang tahun 2017.

Launching for Main InitiativeProgram 2017In March PDSI has launched Main Initiative Program 2017, which is the Company’s efforts to confirm the strategy and roadmap throughout 2017.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


28



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

3

22 MEI 2017MAY 2017

Fifth Vendors Day 2017Melalui kegiatan ini, PDSI memberikan pemahaman kepada seluruh vendor untuk selalu memprioritaskan unsur keselamatan dalam bekerja.

Fifth Vendors Day 2017Through this activity, PDSI gave an understanding to all vendors to always prioritize security aspects during work process.

13 JUN 2017JUN 2017

Ulang Tahun PDSI Ke-9Tanggal 13 Juni 2017, PDSI merayakan ulang tahun ke-9.

PDSI’s 9th AnniversaryOn 13 June 2017 PDSI celebrated its 9th anniversary.

15 MEI 2017MAY 2017

Kunjungan IADC ke DTCUntuk mengawali dan membuka kerja sama ke depan, International Association Drilling Company (IADC) SEA Chapter mengunjungi Drilling Training Center milik PDSI.

IADC Visit to DTCTo start and open future cooperation, SEA Chapter of International Association Drilling Company (IADC) visited PDSI’s Drilling Training Center.

03 MEI 2017MAY 2017

Indonesia Green Awards 2017Program Pembinaan Komunitas Bank Sampah DUSPRA berhasil meraih penghargaan IGA 2017 untuk kategori Pengelolaan Sampah Terpadu.

Indonesia Green Awards 2017The DUSPRA Junk Bank Community Assistance Program has succeeded in achieving IGA 2017 award in the Integrated Waste Management category.

27 JUL 2017JUL 2017 Penghargaan Powermax 2017

Powermax 2017 menganugerahi PDSI penghargaan Inspirasi Indonesia untuk kategori Inovasi Pelestarian Lingkungan atas program pengolahan limbah Takakura.

Powermax Award 2017Powermax 2017 has awarded the Inspirasi Indonesia award in the Environmental Preservation Innovation category for Takakura waste processing program.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


29



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

3

10

28

AGU 2017AUG 2017

SEP 2017SEP 2017

MoU PDSI–ImecoPenandatangan Nota Kesepahaman antara PDSI dan Imeco dalam pemanfaatan PLB Pertamina Drilling.

PDSI-Imeco MoUSigning of Memorandum of Understanding between PDSI and Imeco for utilization of PLB Pertamina Drilling.

18 SEP 2017SEP 2017 MoU PDSI-BPSDM

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PDSI dengan BPSDM Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral menjadi payung hukum pelaksanaan kerja sama antar antarpihak dalam pengembangan SDM.

MoU PDSI-BPSDMA signing of a Memorandum of Understanding between PDSI and BPSDM of the Ministry of Energy and Mineral Resources became a legal protection for cooperation in human resources development.

Go Live I AMI AM merupakan aplikasi Employee Self Services (ESS) yang memungkinkan pekerja untuk memperbarui data pribadi dan pekerjaan dimanapun dan kapanpun secara mandiri, cepat, valid, transparan, dan akurat. Pengimplementasian aplikasi I AM menjadi salah satu upaya lain PDSI dalam mengikuti perkembangan teknologi digital.

Go Live I AMI AM is an Employee Self-Service application (ESS) which enables the employees to update their personal and work data wherever and whenever in and independent, fast, valid, transparent, and accurate manner. I AM application implementation is one of PDSI’s effort to follow the development of digital technology.

06 AGU 2017AUG 2017

Nusantara CSR Award 2017Program menciptakan wiraswasta baru di sudut serambi Mekah oleh PDSI berhasil meraih penghargaan Nusantara CSR Award 2017 untuk kategori Peningkatan Mutu Ekonomi.

Nusantara CSR Award 2017The new entrepreneur creation program in one of the corners of Mecca’s porch (Aceh) by PDSI has succeeded to achieve Nusantara CSR Award 2017 in Improvement of Economic Quality category.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


30



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

3

09OKT 2017OCT 2017

Jam Kerja Selamat Rig #42.3/D1500-EKeberhasilan salah satu rig PDSI meraih 2 (dua) juta jam selamat.

Safe Work Hours Rig #42.3/D1500-EA success of one of PDSI’s rigs in achieving two million safe work hours.

11OKT 2017OCT 2017

Aplikasi CRMPDSI mengaplikasikan sistem ini untuk mengintensifkan upaya Perusahaan dalam menyediakan layanan prima secara konsisten, berkesinambungan, dan tercatat di database. Dengan demikian, layanan PDSI dapat melebihi kepuasan dan ekspektasi pelanggan; meningkatkan kemungkinan untuk menjadikan mereka pelanggan jangka panjang.

CRM ApplicationPDSI applied this system to intensify the Company’s effort to provide prime service consistently, continuously, and recorded in database. This way, PDSI’s services may exceed the customers’ satisfaction and expectation; increasing the possibility of making them a long-term client.

11 AGU 2017AUG 2017

Penyerahan Lisensi TUKPDSI memperoleh lisensi TUK (Tempat Uji Kompetensi) oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Minyak dan Gas Bumi (PPSDM). Dengan lisensi ini, PDSI menjadi mitra bagi PPSDM dan dapat mendukung pelaksanaan kegiatan uji kompetensi atau sertifikasi pekerja dan khalayak umum.

TUK License AssignmentPDSI achieved a TUK (Competency Test Place) license from the Oil and Natural Gas Resources Development Center (PPSDM). With this license PDSI becomes a partner for PPSDM and supports the implementation of competency test for employee certification and general public.

15 SEP 2017SEB 2017

BUMN Award 2017Dalam ajang BUMN Award 2017, PDSI berhasil meraih 2 (dua) penghargaan sekaligus, yaitu peringkat pertama Pengembangan Sumber Daya Manusia Terbaik dan peringkat pertama Transformasi Terbaik. Penghargaan ini merefleksikan kegemilangan kinerja dan konsistensi PDSI dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dan juga inovasi berkelanjutan.

BUMN Award 2017In BUMN Award 2017 PDSI has succeeded in achieving two awards, which are first place in Best Human Resource Development and first place in Best Transformation. This award has reflected the excellent performance and consistency in improving the quality of the human resources as well as sustainable innovations.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


31



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

3

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


31



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

4

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


32



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

4PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

4PT PERTA

MIN

A D

RILLING

SERVICES IND

ON

ESIA


33



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

4

NAMA PERUSAHAANCOMPANY NAME [102-1]PT Pertamina Drilling Services Indonesia

NAMA SINGKATNICKNAMEPertamina Drilling, PDSI

STATUS PERUSAHAANCOMPANY STATUSAnak Perusahaan dari Badan Usaha Milik NegaraSubsidiary of a State-Owned Enterprise

ALAMATADDRESS

Kantor PusatHead Office [102-3] Graha PDSIJl. Matraman Raya No. 87Jakarta Timur 13140, IndonesiaTelp. | Phone: +62 21 2995 5300/5400Faks. | Fax: +62 21 2956 3148E-mail: [email protected]

Kantor Cabang Area JawaJava Branch OfficePT Pertamina Drilling Services Indonesia Project Area JawaJl. Raya Mundu Karangampel, IndramayuJawa Barat 45283, IndonesiaTelp. | Phone: +62 31 205 051 ext. 821 6101Faks. | Fax: +62 34 458 885

Kantor Cabang Area Sumatra Bagian SelatanSouthern Part of Sumatra Branch OfficeJl. Jendral Sudirman No. 3Prabumulih Barat 31122, IndonesiaTelp. | Phone: +67 13 382 521Faks. | Fax: +67 13 321 123

SITUS WEBWEBSITEwww.pdsi.pertamina.com

TANGGAL PENDIRIANDATE OF ESTABLISHMENT13 June 2008

TANGGAL BEROPERASIDATE OF OPERATION13 June 2008

LOKASI OPERASIOPERATION LOCATIONS [102-4] [102-6]Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa, Kawasan Timur IndonesiaNorth Sumatra, South Sumatra, Java, Eastern Part of Indonesia

DASAR HUKUM PEMBENTUKAN LEGAL FOUNDATION [102-5]Akta Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H. No. 13 tanggal 13 Juni 2008Notarial Act by Marianne Vincentia Hamdani, S.H. No. 13 dated 13 June 2008

MODAL DASAR AUTHORIZED CAPITALRp914.368.000.000

MODAL DITEMPATKANSUBSCRIBED CAPITALRp813,868.000,000

MODAL DISETORPAID-UP CAPITALRp813,868,000,000

KANTOR LAYANANSERVICE OFFICESSatu Kantor Pusat | Head OfficeDua Kantor di area Cirebon, PrabumulihTwo regional offices in Cirebon, Prabumulih

KEPEMILIKAN SAHAM SHAREHOLDING [102-5]PT Pertamina (Persero) 99,89%PT Pertamina Dana Ventura (PT PDV) 0,11%

Tidak ada anggota Direksi atau Komisaris yang memiliki saham di Perusahaan.There is no member of the BOC and BOD who owns a Company stock.

TENTANG PDSIABOUT PDSI

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


34



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

4

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


35



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

4

PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) sebelumnya merupakan salah satu unit bisnis di Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero) sampai dengan September 2005. Unit ini kemudian dialihkan menjadi bagian dari Direktorat Pengembangan Usaha PT Pertamina EP. Pada tahun 2001, unit usaha ini dikembalikan menjadi unit di bawah Direktorat Hulu sebagai persiapan membentuk Anak Perusahaan.

Unit usaha pengeboran ini disetujui menjadi suatu bisnis yang independen berbadan hukum dalam bentuk Perseroan Terbatas berdasarkan surat rekomendasi Komisaris PT Pertamina (Persero) tanggal 28 Desember 2007 No. 365/K/ DK/2007 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 13 Juni 2008. Selanjutnya, berdasarkan Akta Pendirian No. 13 tanggal 13 Juni 2008 oleh Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H., didirikan PT Pertamina Drilling Services Indonesia. Sejak berdirinya, PDSI

PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) was one of the business units in the Upstream Directorate of PT Pertamina (Persero) up to September 2005. The unit was diverted into a part of Business Development Directorate of PT Pertamina EP. In 2001 the business unit was returned into a unit under the Upstream Directorate in preparation to form a Subsidiary.

This drilling business unit was approved to become an independent legal entity in a form of Limited Liability Company based on the recommendation from the Commissioner of PT Pertamina (Persero) on 28 December 2007 No. 365/K/ DK/2007 and Extraordinary General Meeting of Shareholders on 13 June 2008. Furthermore, pursuant to the Deed of Establishment No. 13 dated 13 June 2008 by the Notary Marianne Vincentia Hamdani, S.H., PT Pertamina Drilling Services Indonesia was established. Since its establishment up to the

SEKILAS TENTANG PDSIPDSI IN A GLANCE

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


36



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

4

sampai dengan akhir tahun 2017 tidak pernah melakukan perubahan nama perusahaan.

Sejak 2008, kepemilikan saham PDSI dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) yaitu sebesar 99% dan PT Pertamina Dana Ventura (PT PDV, sebelumnya bernama PT Pertamina Hulu Energi atau PT PHE) sebesar 1%. Pada 2010, komposisi kepemilikan saham berubah dengan kepemilikan PT Pertamina (Persero) sebesar 99,87% dan PT PDV sebesar 0,13%. Di akhir tahun 2017, terdapat perubahan komposisi kepemilikan saham kepemilikan PT Pertamina (Persero) sebesar 99,89% dan PT PDV sebesar 0,11%.

Sebagai bagian dari entitas anak PT Pertamina (Persero) yang merupakan perusahaan minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia, PDSI bergerak dalam jasa pengeboran eksplorasi dan eksploitasi, work-over minyak, gas, dan geothermal serta solusi pengeboran terpadu.

end of 2017 has never changed its name up to now.

Since 2008 PDSI’s shares were owned by PT Pertamina (Persero) for 99% and PT Pertamina Dana Ventura (PT PDV, previously known as PT Pertamina Hulu Energi or PT PHE) for 1%. In 2010 the shareholding composition changed with PT Pertamina (Persero) owning 99.87% and PT PDV owning 0.13%. By the end of 2017 there was another change in shareholding composition with PT Pertamina (Persero) owning 99.89% and PT PDV owning 0.11%.

As a subsidiary of PT Pertamina (Persero), the largest oil and gas company in Indonesia, PDSI is engaged in the exploration and exploitation of drilling services, work over of oil, gas, and geothermal, also as an integrated drilling solution.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


37



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

4

JEJAK LANGKAH PERUSAHAANCOMPANY MILESTONE

1999

2001

2007

2011

2006

2008

2002

Merintis pengelolaan fungsi bor menjadi Unit Usaha Bor EP (Ref. Surat

Keputusan Direktur Utama No. Kpts-104/C0000/1999-S0 tanggal 29 Mei 1999).Pioneering the management of drilling

function into EP Drill Business Unit (Ref. President Director Decree No. Kpts-104/

C0000/1999-S0 dated 29 May 1999).

Pembentukan organisasi sementara dengan nama Pertamina Drilling Services Indonesia (PT PDSI) (SK-Kpts. 91/D00000/2001-S0, tanggal 18 Juli 2001).Establishment of a temporary organization under the name of Pertamina Drilling Services Indonesia (PT PDSI) (SK-Kpts. 91/D00000/2001-S0 dated 18 July 2001).Penggantian nama menjadi Drilling

Services Direktorat Hulu (Ref. SK Dirut No. Kpts-113/C00000/2001-S0 tanggal 23 Oktober 2001 dan SK Direktur Hulu

No. Kpts-011/D00000/2002-S0 tanggal 26 Februari 2002).

Changing the name into Upstream Directorate of Drilling Services (Ref.

President Director Decree No. Kpts-113/C00000/2001-S0 on 23 October 2001 and

Upstream Director Decree No. Kpts-011/D00000/2002-S0 on 26 February 2002).

• Beralih menjadi bagian dari Direktorat Pengembangan Usaha PT Pertamina EP.

• Struktur organisasi Drilling Services Direktorat Hulu dikembalikan menjadi unit usaha di bawah Direktorat Hulu sebagai persiapan membentuk Anak Perusahaan.

• Transferred to be a part of Business Development Directorate of PT Pertamina EP.

• Organizational structure of the Upstream Directorate Drilling Services is restored to a business unit under Upstream Directorate as a preparation to make it into Subsidiary.Persiapan pembentukan

Anak Perusahaan Preparation in making PDSI into a Subsidiary

• PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) didirikan.

• Guna menyempurnakan estetika logo, Perusahaan mengganti arsitektur logo Pertamina Drilling Services Indonesia.

• PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) is established.

• To enhance the aesthetics of the logo, the Company revamped the logo architecture of Pertamina Drilling Services Indonesia.

Pembentukan Joint Operation PDSI bersama Atlantic Rotterdam Limited (ARL) untuk melaksanakan kontrak di

Mobil Cepu Ltd. (“MCL”).Establishment of a Joint Operation

between PDSI and Atlantic Rotterdam Limited (ARL) to implement the contract

with Mobil Cepu Ltd. (“MCL”).

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


38



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

4

2012

2013

2016

2014

2017

• Novasi Joint Operation PDSI bersama ARR ke JO Pertamina DSI-AOS.

• Pembentukan Joint Operation Pertamina DSI-AOS untuk PHE-WMO.

• Perusahaan mengganti logo dari Pertamina Drilling Services Indonesia menjadi Pertamina Drilling Services

• Novation in Joint Operation PDSI together ARR to Joint Operation Pertamina DSI-AOS.

• Establishment of a Joint Operation between Pertamina DSI-AOS for PHE-WMO.

• Changing Company Logo from Pertamina Drilling Services Indonesia into Pertamina Drilling Services.

• Akusisi PT Usayana sebagai strategi pengembangan bisnis PDSI ke arah services. Dari akuisisi tersebut didapat aset Accommodation Work Barge dan PT Patra Drilling Contractor.

• Sebagai upaya optimalisasi aset, Kantor Pusat PDSI berpindah dari Jakarta Selatan ke Jakarta Timur.

• Untuk mengakomodasi pencapaian tujuan PDSI dalam mengembangkan bisnis pengeborannya, yaitu ke bisnis pengeboran offshore dan juga menjadi pemain di bisnis services pengeboran, dilakukan pengubahan Visi dan Misi Perusahaan.

• Perusahaan bergabung dalam keanggotaan IADC (International Association Drilling Contractor).

• Acquisition of PT Usayana as a realization of one of PDSI’s strategies in developing the business toward services. The acquisition resulted in assets of Accommodation Work Barge and PT Patra Drilling Contractor.

• As an effort to optimize the Company’s assets, the PDSI Headquarter is moved from South Jakarta to East Jakarta.

• To accommodate the objective achievement of PDSI in developing its drilling business, that is offshore drilling and to become a major player in drilling services, the Corporate Vision and Mission was amended.

• Joining IADC (International Association Drilling Contractor).

Merubah Anggaran Dasar Perusahaan dengan penambahan bisnis jasa logistik.Changing the Company’s Articles of Association by adding logistics services business.

Pengalihan saham Perusahaan dari PT Pertamina Hulu Energi ke PT Pertamina Dana Ventura, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Pertamina Drilling Services Indonesia No. 23 tanggal 13 Desember 2017.Corporate share transfer from PT Pertamina Hulu Energi to PT Pertamina Dana Ventura based on the Deed of Shareholder Resolution of PT Pertamina Drilling Services Indonesia No. 23 dated 13 December 2017.

Perusahaan mengubah logo dari Pertamina Drilling Services menjadi

Pertamina Drilling untuk menciptakan citra baru bagi Perusahaan sebagai

perusahaan pengeboran yang handal, tepercaya, dan berintegritas tinggi di

kancah bisnis pengeboran baik secara nasional maupun internasional. Logo baru juga dibuat agar mudah diingat, menarik,

dan bernilai komersial.The Company changed the logo of

Pertamina Drilling Services to Pertamina Drilling in the effort to create a new brand image for the Company as a

reliable, trusted, and high integrity drilling company in the midst of drilling business,

both nationally and internationally. The new logo was also designed to be easy to

remember, be eye catching, and have a high commercial value.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


39



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

4

VISI, MISI, DAN TATA NILAI PERUSAHAAN CORPORATE VISION, MISSION, AND VALUES [102-16]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


40



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

4

Menjadi pemimpin di kawasan regional dalam bidang pengeboran dan well services

dengan standar kelas dunia

Memberikan solusi terpadu berkualitas tinggi pada Pengeboran, Workovers, dan Well Services, dengan memaksimalkan nilai tambah bagi pelanggan, Pemegang

Saham, pekerja, dan Pemangku Kepentingan lainnya.

To be a leader in regional area in drilling and well services that applies world-class standards.

To provide high-quality integrated solutions on Drilling, Workovers, and Well Services, by maximizing the added value for customers,

Shareholders, employees, and other Stakeholders.

VISI | VISION

MISI | MISSION

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


41



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

4

TATA NILAI VALUES

1. CleanPDSI mengelola kegiatan usaha secara profesional, menghindari benturan kepentingan dengan pihak-pihak terkait, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas, serta berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

2. CompetitivePDSI mampu berkompetisi dalam skala regional dan internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya kesadaran atas biaya operasional, dan menghargai kinerja.

3. ConfidentPDSI mampu berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN dan membangun kebanggaan bangsa.

4. Customer FocusedPDSI berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan berkualitas tinggi pada pelanggan berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

5. CommercialPDSI dapat menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial serta mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

6. CapablePDSI dikelola oleh jajaran pimpinan Perusahaan dan didukung oleh pekerja-pekerja yang profesional, bertalenta dan berkompetensi tinggi serta memiliki pengetahuan teknis yang mendalam. PDSI berkomitmen untuk terus membangun dan mengembangkan teknologi riset dan pengembangan.

1. CleanPDSI manages business activities professionally, avoiding any conflict of interest with related parties, does not tolerate bribery, upholding trust and integrity, and are guided by the principles of good corporate governance.

2. CompetitivePDSI is capable to compete in regional and international scale, encouraging growth through investment, build Company’s culture of awareness toward operational costs, and appreciating performance.

3. ConfidentPDSI is capable in playing its role in national economic development, becoming a pioneer in the reform of SOEs and building the national pride.

4. Customer FocusedPDSI’s orientation is around the interests of customers and is committed to provide high quality services to the customers based on strong commercial principles.

5. CommercialPDSI is creating added value with commercial orientation and making decisions based on the principles of sound business.

6. CapablePDSI is managed by expert leaders of the Company and supported by workers who are professional, talented, and highly competent with thorough technical knowledge. PDSI is also committed to continuously build and develop the technology in research and development.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


42



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

4

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


43



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

4

WILAYAH KERJA DAN PETA OPERASIONALWORK LOCATION AND OPERATIONAL MAP [102-7]

Sebagai anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), PDSI menyelenggarakan kegiatan usaha pengelolaan dan pengembangan sumber daya jasa pengeboran. Hal ini meliputi eksplorasi dan eksploitasi, baik minyak bumi, gas, maupun panas bumi yang meliputi konsultasi, jasa logistik, operasi dan pemeliharaan, serta pengembangan teknologi di bidang jasa pengeboran dalam arti yang seluas-luasnya serta kegiatan usaha lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung terkait atau menunjang kegiatan usaha tersebut.

As a subsidiary of PT Pertamina (Persero), PDSI executes business management and resources development for drilling services. This includes exploration and exploitation of crude oil, gas, and geothermal, covering the consultation, logistic services, operation and maintenance, as well as technology development in drilling services in the widest sense and other business activities related or supports it directly and indirectly.

01

02

03

04

01

02 03

AREA NAD-SUMATRA UTARANAD-NORTH SUMATRA AREA

AREA JAMBIJAMBI AREA

AREA SUMATRA SELATANSOUTH SUMATRA AREA

1. PDSI#03.1/CWKM200-M2. PDSI#19.1/LT0350-M3. PDSI#41.3/N110UE-E4. PDSI#36.1/SKYT0P650-M

1. PDSI#01.2/N80B-M2. PDSI#17.2/NT45-M3. PDSI#07.1/H30FD-M4. PDSI#23.1/CWKT210-M

1. PDSI#02.2/IE900-E2. PDSI#04.3/N110-M3. PDSI#12.3/N110-M4. PDSI#16.2/NT45-M5. PDSI#20.2/EMSC0D2-M6. PDSI#24.1/CWKT210-M7. PDSI#26.1/H25CD-M

8. PSDI#33.1/IDEC0-H35-M9. PDSI#34.1/IDEC0-H35-M10. PDSI#29.3/D1500-E11. PDSI#30.2/D1000-E12. PDSI#39.3/D1500-E13. PDSI#42.3/N1500-E14. PDSI#43.3/AB1500-E

Terdapat 4 (empat) lokasi proyek, dengan nomor proyek sebagai berikut:There are 4 (four) project locations under the following project numbers:

Terdapat 4 (empat) lokasi proyek, dengan nomor proyek sebagai berikut: There are 4 (four) project locations under the following project numbers:

Terdapat 14 lokasi proyek, dengan nomor proyek sebagai berikut: There are 14 project locations under the following project numbers:

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


44



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

4

Sepanjang 2017, PDSI telah melakukan pekerjaan pengeboran, baik di wilayah kerja Pertamina Grup maupun di luar lingkup Pertamina Grup. Wilayah kerja rig PDSI tersebar hampir di seluruh Indonesia. Sebaran operasional rig tersebut bergerak antar wilayah dengan sangat dinamis sesuai kebutuhan sumur-sumur yang akan dikerjakan. Berikut adalah peta wilayah kerja PDSI per 31 Desember 2017:

Throughout 2017 PDSI has executed drilling works, both within and out of the working areas of the Pertamina Group. The working areas of PDSI rigs are scattered around Indonesia. The operational distribution of the rigs moved dynamically between regions based on the need of well drilling. Below are the map for PDSI working areas as per 31 December 2017:

05

04 05AREA JAWAJAVA AREA

AREA KAWASAN TIMUR INDONESIAEASTERN INDONESIA AREA

1. PDSI#18.2/LT0650-M2. PDSI#09.2/N80UE-E3. PDSI#10.2/D700-M4. PDSI#11.2/N80B-MM5. PDSI#21.2/0W700-M6. PDSI#22.2/0W700-M

1. PDSI#05.2/0W760-M2. PDSI#08.1/H40D-M3. PDSI#13.1/H40D-M4. PDSI#15.3/N110-M5. PDSI#25.2/LT0750-M6. PDSI#35-1/IDEC0-H35-M7. PDSI#28.2/D1000-E

8. PDSI#31.3/D1500-E9. PDSI#38.2/D1000-E10. PDSI#40.4/LDW2000-E11. PDSI#32.2/N80UE-E12. PDSI#14.4/MSH2000-M13. PDSI#37.3/F200-E14. PDSI#06.2/N80UE-E

Terdapat 14 lokasi proyek, dengan nomor proyek sebagai berikut: There are 14 project locations under the following project numbers:

Terdapat 6 (enam) lokasi proyek, dengan nomor proyek sebagai berikut: There are 6 (six) project locations under the following project numbers:

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


45



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

4

PRODUK DAN LAYANAN PRODUCTS AND SERVICES [102-2] [102-7]

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, PDSI bergerak di bidang jasa pengeboran migas, geothermal, serta kegiatan usaha-usaha lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha jasa pengeboran yang menunjang kebutuhan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas dan geothermal. Kegiatan pengeboran PDSI dilakukan baik di darat (onshore) maupun lepas lantai (offshore). PT Patra Drilling Contractor (PDC) sebagai anak Perusahaan PDSI akan diarahkan sebagai penunjang sekaligus vehicle bagi PDSI untuk mewujudkan strategi dan program portofolio bisnis yang telah ditetapkan.

Jasa pengeboran menggunakan rig adalah suatu instalasi peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh minyak, gas bumi, dan geothermal atau deposit mineral-mineral bawah tanah dan dapat juga digunakan untuk identifikasi sifat geologis dari reservoir. Selama tahun 2017, PDSI mengoperasikan 42 unit own rig onshore dengan kapasitas daya 250-2000 HP.

Sebagian dari rig PDSI merupakan rig berteknologi mutakhir, yaitu Cyber Rig atau rig yang dikendalikan dengan sistem komputer. Pada saat ini PDSI mempunyai 10 (sepuluh) unit Cyber Rig dengan rincian sebagai berikut:• Tiga unit dengan kapasitas daya 1000 HP

• Enam unit dengan kapasitas daya 1500 HP• Satu unit dengan kapasitas daya 2000 HP

Cyber Rig menggunakan teknologi PLC (Programmable Logic Controller) yang digunakan untuk mengoperasikan masing-masing peralatan seperti draw work, mud pump, top drive, rotary table, dan juga digunakan untuk memonitor kinerja peralatan tersebut sehingga kegagalan peralatan dapat diketahui lebih dini. Beberapa keuntungan penggunaan Cyber Rig antara lain: 1. Memudahkan operator untuk

mengoperasikan dan memantau seluruh peralatan di rig.

2. Indikasi kerusakan peralatan bisa diketahui lebih cepat.

3. Pengoperasian menjadi lebih presisi.

Based on the Company’s Articles of Association, PDSI is engaged in the drilling of oil, gas, and geothermal, as well as other business activities related to drilling services which supports the exploration and exploitation activities for oil, gas, and geothermal. PDSI drilling are executed onshore and offshore. PT Patra Drilling Contractor (PDC) as a subsidiary of PDSI will be directed as a support vehicle for PDSI to realize the strategy and business portfolio of programs that have been set.

Drilling service that utilizes rig is executed by installing equipment to drill into an underground reservoir to unearth oil, gas, and geothermal or underground mineral deposits. Such equipment is able to identify the geological properties of the reservoir. Throughout 2017 PDSI operated 41 units of onshore own rig with a power capacity of 250-2000 HP.

Some of PDSI rigs are technologically advanced rig called Cyber Rig or rig controlled by a computer system. Currently, PDSI has ten units of Cyber Rig, which include:

• Three units with the power capacity of 1000 HP

• Six units with the power capacity of 1500 HP• One unit with the power capacity of 2000 HP

Cyber Rig uses Programmable Logic Control (PLC) technology which is used to operate each devices, such as draw work, mud pump, top drive, rotary table, and to monitor the devices performance, thus allow earlier detection on operation failure. Several advantages of using Cyber Rig are:

1. To assist operator in operating and monitoring all devices in a rig.

2. To detect device failure early.

3. To allow more accurate operation.

JASA PENGEBORAN DRILLING SERVICE

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


46



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

4

250-350 HP 7

9

4

12

9

1

400-500 HP

550-750 HP

1000 HP

1500 HP

2000 HP

Top DriveTop Drive adalah suatu sistem peralatan pengeboran terkini yang berfungsi memutar rangkaian pipa pengeboran atau menyediakan torsi searah jarum jam ke drill string untuk memudahkan proses pengeboran lubang bor. Sistem ini terdiri dari sistem elektrik, sistem hidraulik, dan sistem mekanik dan dapat dibongkar pasang. Top Drive merupakan sebuah alat pengganti rotary table agar proses pengeboran lebih cepat dan lebih aman.

Top DriveTop Drive is the latest drilling system that could rotate the drill pipe circuit or providing a clockwise torque to the drill string to facilitate the process of drilling a borehole. This knock-down system comprises of electrical, hydraulic, and mechanical systems. Top Drive is a replacement tool for rotary table so that the drilling process could go faster and safer.

SERVICES SUPPORTINGDRILLING ACTIVITIES

Selain Cyber Rig, PDSI juga menggunakan teknologi Skidding Rig atau Walking Rig untuk beberapa rig. Skidding Rig atau Walking Rig merupakan suatu teknologi yang dapat mempersingkat waktu perpindahan rig antar cluster. Perpindahan tersebut dilakukan tanpa perlu rig down terlebih dahulu, sehingga menghemat waktu proses pembongkaran dan pemasangan kembali komponen rig. Hal inilah yang menjadikan kinerja PDSI lebih efisien dan tepat waktu.

Berikut adalah klasifikasi jumlah rig yang dimiliki PDSI berdasarkan kapasitas daya:

Aside from Cyber Rig, PDSI also uses Skidding Rig or Walking Rig technology in several rigs. These two are technology to cut rig timing movement among cluster. The movement can be performed without rig down process. It would save time since the disassembling and assembling process are left off. This is what makes PDSI performance more efficient and on time.

The following is rig number classification owned by PDSI based on power capacity:

JASA PENUNJANG KEGIATANJASA PENGEBORAN

Tabel Klasifikasi Kapasitas Daya Rig PDSIClassification of PDSI Rig Power Capacity

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


47



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

4

Sampai akhir 2017, jumlah unit Top Drive yang dimiliki PDSI adalah 27 unit, yang terdiri dari 12 unit dengan kapasitas 250 ton dan 15 unit dengan kapasitas 500 ton. Selama tahun 2017, seluruh unit telah terutilisasi dengan rig dan menjadi satu kesatuan dari komponen rig yang beroperasi di Pertamina EP, Pertamina Geothermal Energy.

Directional Drilling (Pengeboran Terarah)Directional Drilling merupakan suatu metode pengeboran yang mengarahkan lubang bor menurut suatu lintasan tertentu ke sebuah titik target yang terletak tidak vertikal di bawah lubang sumur (well) atau dapat menjangkau titik-titik well yang berbeda karena bor yang digunakan dapat digerakan sesuai dengan keinginan. Directional Drilling digunakan apabila pengeboran vertikal tidak memungkinkan untuk dilakukan, seperti titik target berada di bawah perkotaan, lalu lintas yang ramai, tempat-tempat bersejarah, ataupun perumahan.

PDSI telah memiliki peralatan Directional Drilling meliputi 3 (tiga) unit Measurement While Drilling Tools yang terdiri dari 2 (dua) set Tensor dan 1 (satu) set Electronic Magnetic (EM); 1 (satu) set Mud Motor, Non-Magnetic Drill Collar, Directional Drilling Software (Compass dan Well Plan), Stabilizer, dan Drilling Jar.

Coring JobCoring Job merupakan suatu metode pekerjaan yang digunakan untuk pengambilan sampel lapisan inti (core) batuan bumi dari lubang bor pada kedalaman yang telah ditentukan. PDSI memiliki 3 (tiga) set Coring Tool dengan ukuran 6¾”, 3 (tiga) set 5¾”. Peralatan harus selalu dalam kondisi siap digunakan karena Coring Job ini bersifat on call basis.

Fishing JobFishing Job merupakan suatu metode pekerjaan dalam teknik pengeboran untuk mengambil rangkaian pipa atau potongan-potongan serta peralatan lainnya yang tertinggal atau terjatuh di dalam sumur. PDSI memiliki fishing tool berbagai jenis dan ukuran. Selain itu, juga tersedia beberapa peralatan fishing standar dan kelengkapan peralatan rig yang disesuaikan dengan kontrak kerja, yang dalam hal ini dengan PT Pertamina EP.

H2S MonitoringH2S Monitoring merupakan suatu peralatan penunjang pengeboran yang digunakan untuk memantau dan memonitor ada tidaknya

Until the end of 2017 PDSI had 27 units of Top Drives, consisting of 12 units with 250 tons capacity and 15 units with 500 tons capacity. Throughout 2017, all of units had been utilized with rigs and integrated with rigs components, which are operated in Pertamina EP, Pertamina Geothermal Energy.

Directional DrillingDirectional Drilling is a drilling method that directs the borehole into a certain path toward a target point that is not vertically located below the well, hence allows the borehole to reach numerous different points since the drill that can be directed anywhere as desired. Directional Drilling is used when the vertical point is impossible to conduct, for example when the target in question is located below an urban area, busy traffic, historical places, or housing complex.

PDSI owns Directional Drilling equipment, including three Measurement While Drilling tools, which comprise of two sets of Tensor and one set of Electronic Magnet (EM); one set of Mud Motor, Non-Magnetic Drill Collar, Directional Drilling Software (Compass and Well Plan), Stabilizer, and Drilling Jar.

Coring JobCoring Job is a method of extracting samples of the layers of earth’s core from the drill hole at a predetermined depth. PDSI currently has three sets of Coring Tool size 6¾”, and three sets of 5¾”. The equipment should be on standby position and have to be ready anytime because Coring Job has the nature of on call basis.

Fishing JobFishing Job is a drilling technique to take out the installation of pipes or debris and other equipment that are left behind or fell into the well. PDSI owns various types and sizes of fishing tools. Moreover, several minimum standard of fishing equipment are also available and the whole rig equipment must adapted to the employment contract, in this case with PT Pertamina EP.

H2S MonitoringH2S Monitoring unit is supporting equipment used to observe and monitor the presence of toxic gases, particularly H2S (Hydrogen Sulfide),

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


48



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

4

INTEGRATED PROJECT MANAGEMENT

INTEGRATED PROJECT MANAGEMENT

Integrated Project Management (IPM) merupakan unsur manajemen proyek yang mengoordinasikan dan mengintegrasikan semua unsur dalam proses pengeboran yaitu jasa penyediaan rig dan jasa penunjang pengeboran lainnya dalam satu manajemen proyek pengeboran migas dan geothermal agar proyek berjalan dengan lancar.

Fungsi IPM adalah menyediakan dan menawarkan berbagai jasa pendukung untuk pelaksanan proyek pengeboran, yaitu:• Jasa Rig• Jasa Top Drive• Jasa Directional Drilling• Jasa Cementing• Jasa Mud Logging Unit• Jasa Drilling Fluid• Jasa Water Pump• Jasa H2S Monitoring• Jasa General Services• Jasa Catering

Integrated Project Management (IPM) is a project management system to coordinate and integrate all elements in the drilling process, which include rigs supply and other drilling supporting services in one, big management of oil, gas, and geothermal projects to ensure the projects run smoothly.

In this case the function of IPM is to provide and offer a variety of support services in conducting a drilling project, namely:• Rig Service• Top Drive Service• Directional Drilling Service• Cementing Service• Mud Logging Unit Service• Drilling Fluid Service• Water Pump Service• H2S Monitoring Service• General Services• Catering service

kandungan gas beracun terutama H2S (Hidrogen Sulfida) pada saat kegiatan pengeboran. PDSI memiliki 6 (enam) unit peralatan H2S Monitoring.

Water PumpWater Pump merupakan peralatan penunjang pengeboran yang digunakan untuk menyuplai bahan pembuatan drilling fluid (air) yang digunakan untuk menunjang kegiatan pengeboran sumur geothermal, sumur minyak, maupun sumur gas. PDSI memiliki 6 (enam) unit peralatan Water Pump.

Aerated DrillingAerated Drilling merupakan lini bisnis baru di PDSI yang diluncurkan tahun 2016. Aerated Drilling termasuk dalam segmen Non Rig. Aerated Drilling merupakan proses penambahan udara yang terkompresi pada sistem fluida sirkulasi (lumpur pemboran) dengan tujuan mengurangi densitas dari kolom fluida pada lubang annulus. PDSI memiliki 1 (satu) unit peralatan Aerated Drilling.

during the drilling activities. PDSI has six units of H2S Monitoring equipment.

Water PumpWater Pump is a drilling support equipment which produces drilling fluid material utilized to support drilling activities in geothermal well, oil well and gas well. PDSI has six units of Water Pump.

Aerated DrillingAerated Drilling is a new business line of PDSI which was launched in 2016. Aerated Drilling is under Non Rig segment. Aerated Drilling is a process to add compressed-aeration on fluid circulation system (drilling mud) aiming to reduce density from fluid column on annulus hole. PDSI has one Aerated Drilling equipment.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


49



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

4

PUSAT LOGISTIK BERIKAT BONDED LOGISTIC CENTER

Pusat Logistik Berikat (PLB) PDSI merupakan pusat layanan logistik berikat yang berfokus pada industri yang terkait dengan energi. Didirikan pada 27 Juli 2016, PLB PDSI melayani industri-industri migas, geothermal, alat berat, peralatan rig, pembangkit listrik, pertambangan dan sebagainya.

Jenis layanan PLB PDSI meliputi:• Warehouse Management System• Project Logistic • Integrated Logistics Service• Shore base Management Service

Beberapa kelebihan yang dimiliki PLB PDSI, diantaranya:• Produk dan layanan yang spesifik, yakni

industri yang berhubungan dengan energi• Berlokasi dekat dengan pelanggan• Dikelola oleh para ahli yang memiliki

pengalaman luas di bidang industri yang berhubungan dengan energi, manajemen rantai persediaan, ekspor dan impor, dan sebagainya.

PLB PDSI dilengkapi dengan sejumlah sarana dan fasilitas seperti Fasilitas Penyimpanan, Proses Importasi dan Asisten Surveyor, sarana Pengepakan Kembali (Re-packing), Perakitan, serta fasilitas Pengetesan dan Pemeliharaan. Selain itu, juga terdapat beberapa fasilitas tambahan, yaitu: Crane, Forklift, Ruang Pengendali Suhu, dan Bengkel Mesin.

Mitra Kerja PLB PDSI meliputi NOV, GE, American Block, Mi Swaco, Pertamina Corporation, Pertamina Renewable Energy, Pertamina EP, PEPC, PHE, PGE, Pertamina Refinery Unit, dan lain-lain.

PDSI Bonded Logistic Center (PLB PDSI) is a bonded logistic center that focuses on energy related industry. Established on 27 July 2016, PLB PDSI serves oil and gas, geothermal, heavy equipment, rig equipment, power generation, and mining industries.

PLB PDSI service category include:• Warehouse Management System• Project Logistic • Integrated Logistics Service• Shore base Management Service

PLB PDSI has several differentiation, which include:• Specific product and services, targeting on

energy related industries • Located close to our customer• Managed by experts with vast experience

in energy-related industries, supply chain management, export and import, etc.

PLB PDSI is equipped with a number of facilities, which comprise of storage facility, importation process and surveyor assistance, re-packing facility, assembly, testing and maintenance. Moreover, there are also several additional facilities, such as: Crane, Forklift, Temperature Control Room, and Machine Shop.

PLB PDSI partners are NOV, GE, American Block, Mi Swaco, Pertamina Corporation, Pertamina Renewable Energy, Pertamina EP, PEPC, PHE, PGE, Pertamina Refinery Unit, etc.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


50



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

4

STRUKTUR PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER STRUCTURE [102-45]

0,04

%

%%

0,1199,89

99,96

Tabel Informasi Anak Perusahaan Subsidiary Information

Nama PerusahaanCompany Name

Tanggal PendirianDate of

Establishment

Bidang UsahaField of Business

Komposisi KepemilikanOwnership

Composition

Status OperasiStatus

PT Patra Drilling Contractor

11 September 1981

Jasa offshore drilling services, yaitu pengeboran minyak lepas pantai, work over lepas pantai, derek dan work barge, akomodasi tongkang, manajemen rig, serta agensi dan perwakilan rig.

Offshore drilling services, including oil drilling, work-over, crane and work barge, barge accommodation, rig management, as well as rig agencies and representatives.

99,96% Aktif

Active

tumbuh untuk menyejahterakan

%

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


51



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

4

RANTAI PASOKAN PERUSAHAAN COMPANY SUPPLY CHAIN [102-9]

SUPPLIER MATERIAL / JASA

PROCUREMENT

TRANSPORTATION

WAREHOUSE INVENTORY

END USER

PEMASOK MATERIAL / JASAMATERIAL / SERVICE SUPPLIER

Sebagai penyedia layanan jasa pengeboran dan solusi terpadu, PDSI menyadari pentingnya keberadaan pemasok dalam keberlangsungan operasional Perusahaan. Pemasok yang dimaksud di dalam Laporan Keberlanjutan ini adalah mereka yang memasok barang dan jasa untuk kebutuhan operasi, diantaranya seperti pengadaan peralatan pengeboran, suku cadang, material umum, jasa penyedia tenaga kerja untuk crew rig, pemeliharaan/perbaikan, catering, tenaga pengaman, dan jasa penyediaan alat berat untuk moving rig.

Untuk menekan potensi risiko dampak bisnis pemasok terhadap citra dan reputasi Perusahaan, PDSI melakukan seleksi yang ketat terhadap pemasok. Adapun seleksi ini berkaitan dengan kepatuhan pemasok terhadap peraturan tenaga kerja. Dalam setiap perjanjian kerja dengan pemasok, telah diatur klausul yang mewajibkan pemasok untuk menaati ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang terkait

As a provider of integrated drilling service and solution, PDSI is aware of the importance of suppliers to the Company’s operational sustainability. The suppliers in this Sustainability Report are those supplying certain goods and services for operations’ needs, namely procurement of drilling equipment, spare parts, general material, crew rig labor provider, maintenance/repair, catering, security personnel, and heavy equipment procurement for rig moving.

To suppress the risk of supplier business toward the Company’s image and reputation, PDSI conducts strict selection of suppliers. The selection is related to the suppliers’ compliance to labor regulations. In each employment agreement with the suppliers, clauses requiring them to comply with prevailing labor laws and regulations are stated. The total number of supplier is 152 companies spreading in all

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


52



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

4

dengan tenaga kerja. Adapun total pemasok adalah 152 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah kerja PDSI, yang meliputi: Nangroe Aceh Darussalam–Sumatra Utara (Aceh), Sumatra Tengah (Jambi), Sumatra Selatan (Prabumulih-Palembang), Jawa, Kalimantan, dan Kantor Pusat.

Selain itu, sepanjang tahun 2017 PDSI juga melakukan sinergi dengan BUMN dan anak perusahaan BUMN lain. Sinergi ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi BUMN maupun anak perusahaan BUMN dalam mengembangkan usahanya.

PDSI working areas, including Nangroe Aceh Darussalam–North Sumatra (Aceh), Central Sulawesi (Jambi), South Sumatra (Prabumulih-Palembang), Java, and Kalimantan.

Moreover, throughout 2017 PDSI also performs a synergy with other SOEs and their subsidiaries. The synergy is expected to bring added value for the SOEs and its subsidiaries in developing their business.

Tabel Sinergi BUMN dan Anak Perusahaan BUMN Tahun 2017 SOE and SOE Subsidiaries Synergy in 2017

No. Nama PerusahaanCompany Name

1. PT Surveyor Indonesia

2. PT Sucofindo

3. PT Pos Logistik Indonesia

4. Patra Jasa

5. PT Pertamina Bina Medika

6. PT Pertamina Training & Consulting

7. PT Patra Drilling Contractor

8. PT Pratama Mitra Sejati

9. PT Pertamina Lubricants

10. PT Barata Indonesia Tegal

11. PT Bhanda Ghara Reksa (Persero)

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan barang/jasa yang dilaksanakan oleh mitra kerja, PDSI menerapkan konsep manajemen rantai suplai, dimana PDSI berusaha mengintegrasikan dan memaksimalkan kompetensi di setiap bagian rantai suplai, mulai dari pabrik, agen/distributor, proses importasi, serta jasa transport dan handling, sedemikian rupa untuk mendapatkan manfaat dan nilai yang maksimal. Berikut adalah total proses dan nilai pengadaan di tahun 2017:

In the effort to goods/services fulfillment by work partners, PDSI applies supply chain management concept, in which PDSI has managed to integrate and maximize the competency in each part of supply chain, from the manufacturer, agent/distributor, importing process, as well as transport and handling service, in such a way to gain maximum benefits and values. Below are the total procurement process and value in 2017:

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


53



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

4

Selama periode pelaporan, tidak terdapat perubahan signifikan pada rantai pasokan PDSI dibandingkan periode pelaporan sebelumnya dalam hal skala organisasi, struktur, kepemilikan, ataupun rantai pasokan. [102-10]

Tabel Proses dan Nilai Pengadaan di 2017Procurement Process and Value in 2017

No. Jenis PengadaanProcurement Type

Jumlah ProsesTotal Process

Nilai Ekuivalen (Rp)Equivalent Value (Rp)

1. Pengadaan BarangGoods Procurement

899 568.509.916.451

2. Pengadaan JasaService Procurement

183 104.356.322.694

Throughout the reporting period, there were no significant changes in PDSI supply chain from the previous reporting period in terms of organization scale, structure, ownership, or supply chain. [102-10]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


54



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

4

KEANGGOTAAN DALAM ASOSIASI MEMBERSHIP IN ASSOCIATION [102-13]

PDSI menyadari pentingnya perkembangan industri dan lingkungan bisnis bagi keberlanjutan perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan turut serta sebagai anggota dalam asosiasi nasional dan internasional, seperti Asosiasi Perusahaan Pemboran Minyak, Gas, dan Panas Bumi Minyak Indonesia (APMI), International Association of Drilling Contractors (IADC), dan IADC Southeast Asian Chapter.

PDSI is aware of the importance in the development of industry and business environment toward company sustainability. Therefore, the Company is participating in national and international associations, such as Asosiasi Perusahaan Pemboran Minyak, Gas, dan Panas Bumi Minyak Indonesia (APMI), International Association of Drilling Contractors (IADC), and IADC Southeast Asian Chapter.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


55



Significant Events

Company Profile




GRI Content Index

4

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


56



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

5TATA KELOLA PERUSAHAAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE CORPORATE GOVERNANCE

5PT PERTA

MIN

A D

RILLING

SERVICES IND

ON

ESIA


57



n fi ant ents

o an Profile

Sustainable Corporate o ernan e

ono an u anResources Performance

o al an n ron ental Performance

GRI Content Index

5

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


58



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

5 Seiring dengan perkembangan bisnis yang semakin dinamis, PDSI terus berkomitmen untuk mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance–GCG). Untuk menerapkan GCG secara konsisten, PDSI senantiasa merujuk kepada prinsip TARIF, yaitu:

• Transparency (Transparansi)Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai Perusahaan.

• Accountability (Akuntabilitas)Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif.

• Responsibility (Pertanggungjawaban)Kesesuaian dalam pengelolaan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat.

• Independency (Kemandirian)Suatu keadaan di mana Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip Korporasi.

• Fairness (Kewajaran)Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Along with the increasingly dynamic business development, PDSI is continuously committed to implement good corporate governance (GCG). To implement it consistently, PDSI refers to TARIF principles, namely:

• TransparencyTransparency in the decision-making process and openness in expressing material and relevant information regarding the Company.

• AccountabilityClarity of function, implementation, and accountability of organs so that the Company’s management runs effectively.

• ResponsibilityConformity toward applicable laws in the management of the Company and healthy corporate principles.

• IndependencyA state in which the Company is managed professionally without conflict of interest and influence/pressure from any parties that otherwise does not comply with the legislation in force and Corporate principles.

• FairnessJustice and equality in fulfilling the rights of Stakeholders arising under agreement and legislation in force.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


59



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

5PDSI melaksanakan implementasi GCG dengan merujuk kepada sejumlah perundang-undangan dan peraturan yang berlaku, termasuk peraturan internal yang telah ditetapkan oleh Perusahaan. Peraturan yang menjadi rujukan bagi PDSI dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan secara menyeluruh namun tidak terbatas kepada, adalah:

• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

• Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

• Pedoman Umum GCG Indonesia• Anggaran Dasar Perusahaan• Code of Corporate Governance PDSI• Piagam GCG

Dalam mewujudkan praktik-praktik bisnis terbaik, PDSI memastikan bahwa penerapan GCG selalu mematuhi peraturan yang berlaku serta menunjang peningkatan kinerja perusahaan supaya tumbuh dengan sehat. Tujuan utama penerapan GCG PDSI yaitu:• Mengarahkan dan mengendalikan hubungan

kerja Organ PDSI melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi

• Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan PDSI kepada Pemegang Saham dan seluruh Pemangku Kepentingan

• Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara PDSI dengan para Pemangku Kepentingan

• Mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya PDSI dan Pengelolaan Risiko secara efektif sehingga berkontribusi dalam peningkatan nilai PDSI

• Mengarahkan segenap perangkat PDSI kepada pencapaian visi dan misi PDSI

• Meningkatkan profesionalisme SDM• Melaksanakan dan mengembangkan budaya

PDSI• Mencegah praktik-praktik Korupsi, Kolusi,

dan Nepotisme (KKN)• Meningkatkan fungsi pengawasan dalam

pengelolaan PDSI

PDSI implements corporate governance with reference to a number of laws, as well as internal regulations that have been established by the Company. The regulations that became the reference for PDSI in implementing Corporate Governance as a whole, but not limited to, are:

• Constitution of the Republic of Indonesia 1945

• Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 on Limited Liability Company

• Indonesia’s GCG General Guidelines• Articles of Association• PDSI Code of Corporate Governance• GCG Charter

In actualizing the optimum business practices, PDSI ensures that GCG implementation complies to the prevailing regulation and supports the Company’s performance enhancement. The main purpose of GCG implementation in PDSI are:• Direct and control the working relationship

between PDSI Organs through General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners (BOC), and the Board of Directors (BOD)

• Increase PDSI management accountability to the Shareholders and Stakeholders

• Create a harmonious working relationship between PDSI and the Stakeholders.

• Support business development, PDSI resource management, and risk management effectively to contribute in increasing the value of PDSI

• Direct all parts of PDSI toward the achievement of corporate vision and mission

• Improve human resources’ professionalism• Implement and develop PDSI culture

• Prevent Corruption, Collusion, and Nepotism (KKN) practices

• Improve monitoring function in PDSI management

LANDASAN DAN TUJUAN PENERAPAN GCGBASIS AND PURPOSE OF GCG IMPLEMENTATION

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


60



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

5

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

SATUAN PENGAWASAN INTERNALINTERNAL AUDIT UNIT

KOMITE RISIKO, NOMINASI DAN REMUNERASI

RISK, NOMINATION AND REMUNERATION COMMITEE

SEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE [102-18]

Struktur tata kelola perusahaan PDSI yang berbadan hukum Perseroan Terbatas terdiri atas Organ Perseroan, yakni RUPS sebagai pengambil keputusan tertinggi, Dewan Komisaris, Direksi, dan organ pendukung yaitu komite-komite di bawah Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan, serta Satuan Pengawasan Internal. Fungsi dari Organ PDSI dijalankan sesuai ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perusahaan, dan ketentuan lainnya, dimana masing-masing organ memiliki independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perusahaan.

The corporate governance structure of PDSI that is a Limited Liability Company consists of the GMS as the highest decision maker, the BOC, BOD, and supporting organs under the BOC, which are the Corporate Secretary and Internal Audit Unit. The function of PDSI Organs are executed in accordance with the provisions of law, the Articles of Association, etc., in which each organ has an independency in performing their duty, function, and responsibility for the interest of the Company.

Struktur Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Structure

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


61



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

5Selama periode pelaporan, terdapat perubahan signifikan di dalam organisasi. Berdasarkan hasil keputusan sidang Dewan Pertimbangan Karir Pekerja (DPKP) Korporat tanggal 1 Agustus 2017, PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Hulu Energi selaku Pemegang Saham memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Lelin Eprianto dari jabatannya sebagai Direktur Utama PDSI. Adapun pemberhentian ini berlaku terhitung tanggal Keputusan Pemegang Saham, yaitu 7 Agustus 2017.

Throughout the reporting period, there was a significant change within the organization. Based on the meeting result of Dewan Pertimbangan Karir Pekerja (DPKP) on 1 August 2017, PT Pertamina (Persero) and PT Pertamina Hulu Energi as the Shareholders have decided to dismiss Lelin Eprianto from its position as the President Director, respectfully. The dismissal is valid from the date of the Shareholder Resolution on 7 August 2017.

PDSI realizes that in the effort to achieve corporate goals, uncertainty factors may give both positive impacts in form of opportunities and/or negative impacts in form of challenges. Consistently, PDSI applies Risk Management in each business activity, including in operational and non-operational activities. Risk Management application also becomes a concern in each organization level in PDSI.

PDSI adopts the risk management principles and framework based on ISO 31000 which consists of eleven Risk Management principles, five framework elements, as well as seven stages of risk management process. [102-12]

PERUBAHAN SIGNIFIKAN ORGANISASI [102-10]

SIGNIFICANT CHANGES IN ORGANIZATION [102-10]

PENERAPAN PRINSIP PENCEGAHANDAN KEHATI-HATIAN IMPLEMENTATION OF THE PRINCIPLES OFPREVENTION AND PRUDENCE [102-11]

PDSI menyadari bahwa dalam upaya pencapaian tujuan, faktor ketidakpastian dapat memberikan dampak baik positif yaitu berupa peluang maupun negatif berupa ancaman. PDSI secara konsisten menerapkan Manajemen Risiko dalam setiap aktivitas usaha termasuk pada aktivitas operasional dan non-operasional. Penerapan Manajemen Risiko juga menjadi kepedulian setiap tingkat/level organisasi di PDSI.

PDSI mengadopsi prinsip dan kerangka kerja pengelolaan risiko berbasis ISO 31000 yang mencakup 11 (sebelas) prinsip Manajemen Risiko, 5 (lima) elemen kerangka kerja, serta 7 (tujuh) tahap proses pengelolaan risiko.[102-12]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


62



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

5 Prinsip dan Kerangka Pengelolaan Risiko Berbasis ISO 31000Risk Management Principles and Framework based on ISO 31000

1. Memberikan nilai tambah

Giving additional value2. Merupakan bagian terintegrasi dari

proses organisasi

An integrated part of the organizational process

3. Merupakan bagian dari

pengambilan keputusan

A part of decision making4. Secara khusus untuk menangani

ketidakpastian

Specifically used to handle uncertainty

5. Bersifat sistematis, terstruktur, dan

tepat waktu

Systematical, structured, and punctual

6. Berdasarkan informasi terbaik yang

tersedia

Based on the best of available information

7. Bersifat khas untuk tiap organisasi

Tailored for each organization8. Mempertimbangkan faktor manusia

dan budaya

Considering people and cultural factor

9. Harus transparan dan inlkusif

Should be transparent and inclusive10. Bersifat dinamis,

berkesinambungan, dan tanggap

terhadap perubahan

Dynamic, continuous, and responsive toward changes

11. Harus memfasilitasi terjadinya

perbaikan dan peningkatan bagi

organisasi

Should facilitate organization development and improvement

PRINSIP MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT PRINCIPLES

KERANGKA KERJA UNTUK

MENGELOLA RISIKOFRAMEWORK TO MANAGE RISK

Mandat dan

Komitmen

Mandate andCommitement

Desain Rencana

Kerja Untuk

Mengelola Risiko

Work Plan Designto Manage Risk

Perbaikan Kerangka

Kerja Manajemen

Risiko Secara

Berkesinambungan

Sustainability Repairfor Risk Management

Work Plan

Implementasi

Manajemen

Risiko

Implementationof Risk

Management

Pemantauan dan

Pengkajian Ulang

Kerangka Kerja

Framework Monitoring and Review

Menentukan Konteks

Determining context

Identifikasi RisikoRisk Identification

Analisis Risiko

Risk Analysis

Evaluasi Risiko

Risk Evaluation

Asesmen Risiko

Risk Assessment

Penanganan Risiko

Risk Handling

Ko

nsu

ltasi &

Ko

mu

nik

asi

Con

sulta

tion

& C

omm

unic

atio

n

Pe

man

tau

an

& K

aji U

lan

g

Mon

itorin

g &

Rev

iew

PROSES MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT PROCESS

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


63



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

5Untuk memperkuat komitmen Direksi terhadap pelaksanaan Manajemen Risiko, Direksi PDSI telah mengeluarkan Komitmen Manajemen Risiko, Surat Keputusan Komite Manajemen Risiko, Surat Keputusan Unit Kerja Manajemen Risiko, serta menyetujui Kebijakan Manajemen Risiko.

PDSI memiliki fungsi Manajemen Risiko yang bertanggung jawab dalam mengoordinasikan setiap fungsi dalam mengelola risiko berdasarkan pedoman Manajemen Risiko (prosedur dan tata cara) yang telah ditentukan dan disetujui oleh Direksi PDSI. Dalam rangka pelaksanaan proses dan sistem Manajemen Risiko yang efektif, maka struktur organisasi yang dibentuk dan yang terlibat adalah:

• Komite Manajemen Risiko, yang terdiri dari Direktur Utama selaku Ketua Komite, Direktur Keuangan dan Administrasi selaku Wakil Ketua Komite, Manajer Asuransi dan Manajemen Risiko selaku Sekretaris Komite. Anggota Komite adalah Direktur Operasi, Direktur Pemasaran dan Pengembangan, Kepala Satuan Pengawasan Internal, dan VP Treasury.

• Unit Kerja Manajemen Risiko, yang beranggotakan VP Treasury sebagai penanggung jawab, Manajer Asuransi dan Manajemen Risiko sebagai koordinator, Asisten Manajer Manajemen Risiko dan Asuransi sebagai sekretaris, dan pekerja fungsi PDSI lainnya yang ditunjuk dengan Surat Keputusan atau Surat Perintah Direksi Perusahaan.

Komite dan Unit Kerja Manajemen Risiko memiliki perannya masing-masing dalam melaksanakan proses dan sistem Manajemen Risiko. Pengambilan keputusan dalam proses Manajemen Risiko harus dilakukan secara akuntabel dan berdasarkan tanggung jawab yang jelas agar proses dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Akuntabilitas tersebut dapat terlihat pada struktur Komite Manajemen Risiko, dimana Direktur Utama selaku pemegang akuntabilitas tertinggi beserta Direksi lain yang ditunjuk oleh Direktur Utama. Komite Manajemen Risiko memberi kepercayaan kepada Unit Kerja Manajemen Risiko untuk melaksanakan proses manajemen risiko di PDSI.

Berikut adalah profil risiko beserta rencana mitigasi risiko Perusahaan untuk tahun 2017:

To strengthen the commitment toward Risk Management, the BOD has issued Risk Management Commitment, Risk Management Committee Decree, Risk Management Work Unit Decree, as well as approved Risk Management Policy.

PDSI has a Risk Management function which is responsible in coordinating each function in managing risk based on the Risk Management guideline (procedure and setting) which has been determined and approved by the BOD. In the effort for an effective Risk Management process and system, an organizational structure has been formed and bound, which consists of:

• Risk Management Committee, consisting of the President Director as the Chairman, Financial and Administration Director as the Vice Chairman, as well as Assurance and Risk Management Manager as the Secretary. The members are the Director of Operations, Director of Marketing and Development, Chief of the Internal Audit Unit, and VP Treasury.

• Risk Management Working Unit, consisting of the VP Treasury as the person in charge, Assurance and Risk Management Manager as the coordinator, Assurance and Risk Management Assistant Manager as the secretary, and other PDSI work function that have been appointed by a Decree or Warrant of the BOD.

Risk Management Committee and Working Unit has respective role in executing the process and system of Risk Management. Decision-making process in the Risk Management process must be performed accountably and based on clear responsibility for the process to function effectively and efficiently.

The accountability is visible in the structure of Risk Management Committee, in which the President Director holds the highest accountability along with other members of the BOD that has been appointed by the President Director. The Committee gives full confidence to the Working Unit to execute risk management process in PDSI.

Below are the risk profile along with the Company risk mitigation plan for 2017:

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


64



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

5 No. Kejadian RisikoRisk Event

Dampak KualitatifQualitative Impact

Rencana MitigasiMitigation Plan

1 Target pendapatan USD227,32 juta tidak tercapai karena faktor pemasaran dan kepuasan pelanggan

Target revenue of USD227.32 million is not achieved due to marketing and customer satisfaction factors

1. Terjadi penyesuaian tarif

2. Tidak tercapainya target pendapatan rig dan non-rig

3. Target optimalisasi aset idle non-rig tidak tercapai

1. Tariff adjustment2. Rig and non-rig

revenue targets are not achieved

3. Non-rig asset optimalization are not achieved

1. Melakukan evaluasi ulang terhadap penawaran

2. Meningkatkan hubungan dan komunikasi yang baik dengan pelanggan

3. Melengkapi lebih awal untuk sertifikasi yang diperlukan

4. Melakukan seleksi calon mitra yang lebih prospektif secara selektif

5. Melakukan evaluasi dengan mitra mengenai kelayakan untuk melanjutkan kerja sama

6. Membuat program pemeliharaan peralatan dan dibakukan dengan Tata Kerja Organisasi (TKO)

1. Re-evaluate tenders2. Enhance good communication with the

customers3. Early completion of necessary

certifications4. Conduct a strict selection of more

prospective potential partners5. Conduct evaluations with partners

regarding appropriateness to continue the cooperation

6. Conduct equipment maintenance program and standardized by an Organizational Working Procedure (TKO)

2 Target produktivitas rig tidak tercapai

Rig productivity target is not achieved

1. Dipermasalahkan pelanggan dan menurunkan citra Perusahaan

2. Tenganggunya operasi rig

1. Questioned by the customers and lower Company image

2. Rig operation is disturbed

1. Membuat rencana overhaul peralatan dalam 1 (satu) tahun dan membuat report progress overhaul peralatan rig

2. Melakukan pemantauan terhadap ketersediaan suku cadang unit water pump

3. Membuat kontrak konsinyasi untuk material consumable yang belum ada kontraknya

4. Pemantauan SKPI dan kordinasi antar fungsi

5. Melakukan in-class training untuk peningkatan personnel maintenance (M/E)

1. Create equipment overhaul plan in a year and make a progress report for rig equipment overhaul

2. Conduct monitoring in spare part availability for water pump unit

3. Make consignment contract for consumable material which has no contract yet

4. SKPI monitoring and coordination between functions

5. Conduct in-class training for personnel maintenance (M/E) enhancement

Tabel Profil dan Mitigasi RisikoRisk Profile and Mitigation

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


65



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

53 Target ketepatan waktu mobilisasi aset tidak tercapai

Asset mobilization punctuality is not achieved

1. Operasional rig terhambat

2. Citra Perusahaan menjadi kurang baik (moving lambat)

1. Rig operational is hampered

2. Poor company image (slow moving)

1. Menjalankan program pemantauan untuk armada HTE dan Alat Angkat Berat

2. Koordinasi dengan fungsi MD untuk melakukan negosiasi ke pelanggan

3. Sosialisasi ke masyarakat sekitar berkenaan dengan kegiatan moving

4. Koordinasi dan pemantauan dengan kontraktor penyedia Jasa Tenaga kerja rig untuk memastikan bahwa tidak ada lagi kendala dalam proses moving

5. Bekerja sama dengan aparat untuk pendampingan dan customer untuk perbaikan jalan/lokasi

1. Conduct maintenance plan program for HTE and Weightlifting fleet

2. Coordination with MD function to conduct negotiations with the customers

3. Socialization with the surrounding communities regarding moving activities

4. Coordination and monitoring with the rig manpower provider service to ensure no more obstacles during moving process

5. Cooperation with security agencies for accompaniment and customer for road/location repair

4 Target collection period 122 hari tidak tercapai

Collection period target of 122 days not achieved

1. Ketidakwajaran laporan keuangan

2. Memengaruhi pengambilan kebijakan Management

1. Irregularities in financial report

2. Influence Management decision-making process

1. Maksimalisasi penggunaan S202. Melakukan rekonsiliasi setiap akhir bulan

berjalan dan menyerahkan accrual ke pelanggan

3. Koordinasi dengan Fungsi MD membicarakan pekerjaan yang belum dinaungi oleh kontrak

4. Memberikan pemahanan kontrak kepada PIC proforma invoice

1. Maximize S20 usage2. Conduct reconciliation to the customers

each end of running month and submit accrual

3. Coordination with MD function to discuss projects that are not covered by contracts

4. Provide contract understanding to invoice proforma PIC

No. Kejadian RisikoRisk Event



PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


66



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

5 5 Biaya operasi melebihi target USD156 juta

Operation cost exceeds USD156 million

1. Target laba perusahaan tidak tercapai

2. Reputasi PDSI menurun

1. Target profit is not achieved

2. PDSI’s reputation decreased

1. Mengoptimalkan stok material yang tersedia di Gudang PDSI

2. Terlibat dalam setiap aanwijzing proses pengadaan jasa sewa angkutan berat dan alat angkat agar tidak terjadi kekeliruan spesifikasi dan dapat melihat kemampuan setiap vendor dalam penyediaan jasa yang dibutuhkan

3. Pemantauan proses pengajuan investasi peralatan

4. Perencanaan pengadaan suku cadang yang lebih baik

1. Optimizing the available material stock in PDSI Warehouse

2. Involved in each aanwijzing/procurement process of heavy transport and lifting equipment rental service to avoid a specification error and able to see each vendor’s ability in necessary service procurement

3. Monitoring the equipment investment application process

4. Better planning for spare part procurement

6 Target 39 rig operasi tidak tercapai

The target for 39 operating rigs is not achieved

1. KPI SCM tidak tercapai2. Adanya potensi

kehilangan pendapatan bila terjadi downtime

3. Tertundanya operasi rig

4. Tertundanya pekerjaan karena menunggu material

5. Muncul denda terhadap rig PDSI

1. KPI for SCM is not achieved

2. A potential for revenue loss should there be downtime

3. Rig operation is delayed

4. Work is delayed while waiting for materials

5. Fine for PDSI rig

1. Memo peringatan ke vendor untuk kedatangan barang sesuai Delivery date pada PO

2. Optimalisasi pemanfaatan Procurement Card & Cash Card

3. Proses pengadaan barang/jasa dengan Long Term Contract

4. Memperkuat sistem perencanaan pengadaan material/jasa untuk menghindari terjadinya keadaan mendesak

1. Reminder memo to vendors for goods arrival as stated on Delivery Date in PO

2. Usage optimalization for Procurement Card & Cash Card

3. Goods/service procurement process with Long Term Contract

4. Strengthening the goods/services procurement planning system to avoid urgent conditions.




PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


67



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

57 Target on time distribution schedule 90% tidak tercapai

90% on time distribution schedule is not achieved

1. Penambahan biaya transportasi

2. Tertundanya pekerjaan karena menunggu material

1. Increase in transportation fee

2. Work is delayed while waiting for materials

1. Penyusunan organisasi dan pembuatan STK Operasional PLB

2. Penyusunan jadwal kedatangan dan keberangkatan material

3. Memperbanyak pengadaan barang dan jasa langsung ke pabrikan atau distributor untuk material strategis

4. Memperbanyak Long Term Contract untuk material tactical

1. Formation of organizational and PLB STK Operational

2. Scheduling of material arrival and departure schedule

3. Increase goods and services procurement from manufacturers or distributors for strategic materials

4. Increase Long Term Contract for tactical materials

8 Target service level 80% tidak tercapai

80% service level target is not achieved

1. Terkendalanya operasi pengeboran

2. Terkena denda dari pelanggan

1. Drilling operation is constrained

2. Fined from the customer

1. Melakukan pemeriksaan stok2. Merubah LTC on call basis menjadi

konsinyasi

1. Conduct stock review2. Changing LTC on-call basis into

consignment

9 Pelaksanaan pengurusan SKPI rig dan SKPP terhambat

Arrangement of rig SKPI and SKPI is hampered

1. Mengajukan pengurusan SKPI minimal 6 (enam) bulan sebelum SKPI berakhir untuk rig yang masih mempunyai program kerja (koordinasi dengan MD)

2. Melakukan inspeksi internal dengan standar PJIT untuk mendeteksi lebih dini kemungkinan adanya temuan

3. Mempercepat proses pengadaan material untuk closing temuan

4. Mengusulkan penambahan anggaran pemeliharaan untuk closing temuan pengurusan SKPI

1. Conduct SKPI arrangement for at least six months before SKPI ends for rigs with work programs (coordination with MD)

2. Conduct internal inspection with PJIT standards for early detection of possible finding

3. Accelerate material procurement process to close findings

4. Propose additional maintenance funding to close findings in SKPI arrangement




PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


68



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI




10 Jumlah kasus masalah keamanan yang menyebabkan rig downtime meningkat

A number of security issues which caused the increase in rig downtime

1. Kegiatan operasional pengeboran tidak dapat dilakukan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan

2. Hilangnya peralatan rig dan/atau properti milik pekerja

1. The drilling operational activity cannot be executed based on the set target

2. Loss of rig and/or employee’s property

1. Melakukan pemetaan situasi sebelum moving dilakukan

2. Melakukan perekrutan warga lokal untuk sejumlah jabatan yang tidak membutuhkan kemampuan khusus, bekerja sama dengan LSM setempat

3. Penerapan akses kontrol (keluar-masuk) sesuai dengan sistem manajemen pengamanan

4. Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan perangkat pemerintahan (desa, lurah, camat) di sekitar lokasi pengeboran serta memberdayakan masyarakat sekitar sebagai tenaga bantuan pengamanan (banlok)

5. Pengetatan keluar-masuk peralatan rig melalui pembatasan terhadap personel yang memiliki wewenang/otoritas untuk memberikan persetujuan pada proses keluar-masuk peralatan

6. Melakukan pengawalan dari aparat terkait, terutama untuk peralatan rig dengan dimensi yang melebihi ketentuan yang berlaku (oversize & overweight)

1. Conduct situation mapping before moving

2. Conduct recruitment on local people for positions that don’t require specific skills, in cooperation with local NGOs

3. Implement access control (in-out) in accordance with security management system

4. Conduct socialization and coordination with government devices (village, headman, district head) around drilling locations as well as empowering surrounding communities as additional security personnel

5. Tighten rig equipment in-out with limitation of authorized personnel to give approval on equipment in-out

6. Conduct escort from related security personnel, especially for rig equipments that are oversized and overweight

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


69



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

5No. Kejadian Risiko

Risk EventDampak KualitatifQualitative Impact


11 Target NoA 0 tidak tercapai

Target of 0 NoA is not achieved

1. Kecelakaan kerja berakibat fatality pada saat proses Rig Up/Rig Down

2. Terjadinya kerusakan harta benda

3. Citra Perusahaan menurun

1. Work accident which caused a fatality during Rig Up/Rig Down process

2. Property damage3. Decreasing Company

image

1. Pembuatan lifting plan pada seluruh peralatan rig dan penerapannya saat proses pengangkatan mekanis

2. Pembuatan dan sosialisasi JSA kepada personil yang terlibat pada pekerjaan

3. Pemantauan tindak lanjut dari PEKA dan temuan inspeksi (SAIL)

4. Pemeriksaan peralatan yang digunakan untuk mendukung kegiatan moving/ mob-demob

5. Pemantauan masa berlaku sertifikat BOP6. Penyediaan alat pelindung diri sesuai

dengan risiko pekerjaan

1. Drafting of lifting plan to all rig equipment and its implementation during mechanic appointment process

2. Creation and socialization of JSA to involved employees

3. Monitoring of follow-up from PEKA and inspection findings (SAIL)

4. Equipment inspection to support moving/mob-demob activities

5. Monitoring on validity period of BOP certificate

6. Provision of personal protective equipment in accordance with work risk

12 Target TRIR 1,98 tidak tercapai

TRIR target of 1.98 is not achieved

1. Timbulnya penyakit akibat kerja

2. Tuntutan dari pekerja3. Menurunnya citra

Perusahaan

1. Occurrence of occupational disease

2. Demands from the employees

3. Decreasing Company image

1. Pemeriksaan kesehatan secara berkala2. Pemasangan rambu-rambu, penyediaan

MSDS di area kerja yang menggunakan bahan kimia, alat pelindung diri, eyewash/shower station

3. Monitor sertifikasi perusahaan4. Upskilling crew untuk meningkatkan

awareness

1. Regular health check-up2. Sign installations as well as provision of

MSDS, personal protective equipments, and eyewash/shower station in work areas with chemical materials

3. Company certification monitoring4. Crew upskilling to enhance awareness

13 Target cost reduction 2% tidak tercapai

Cost reduction target of 2% is not achieved

1. Nilai stock semakin bertambah

2. Meningkatnya biaya moving dan premi asuransi

1. Increasing stock value2. Increasing fee for

moving and insurance premiums

1. Mengoptimalkan penggunaan IMS2. Melaksanakan physical check secara

berkala3. Penyusunan SQM (Service Quality

Management) berkala

1. Optimize IMS usage2. Conduct periodic physical check3. Draft SQM (Service Quality

Management) periodically

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


70



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI




14 Target controller tidak tercapai

Controller target is not achieved

1. Tidak tercapainya opini audit WTP (unqualified opinion)

2. Tingkat kinerja keuangan Perusahaan rendah

3. Kinerja keuangan Perusahaan tidak tercapai

1. WTP audit opinion is not achieved (unqualified opinion)

2. Low finance performance

3. Company finance performance is not achieved

1. Menyiapkan dokumen pendukung sesuai dengan preliminary CAP dengan berkoordinasi dengan Fungsi SPI

2. Pemantauan pergerakan biaya material3. Melakukan koordinasi dengan fungsi

terkait untuk proses GI secara rutin4. Merekomendasikan optimalisasi

penggunaan aplikasi Material Management, Plan maintenance dan Enterprise Project Management

5. Merekomendasikan efektifitas kembali aset-aset pendukung rig

6. Merekomendasikan perencanaan pada saat persiapan project secara maksimal

7. Meningkatkan perencanaan manajemen aset

1. Prepare supporting documents based on CAP preliminary by coordinating with SPI function

2. Monitor movements of material cost3. Conduct coordination with related

function for periodic GI process4. Recommend usage optimization

of Material Management, Plan Maintenance, and Enterprise Project Management applications

5. Recommend reactivation of supporting rig equipments

6. Recommend plan maximization during project preparation process

7. Enhance asset management planning

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


71



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index




15 Target Treasury tidak tercapai

Treasury target is not achieved

1. Perselisihan dengan pihak ketiga dengan nilai kontrak dan pembayaran

2. Tidak bisa mendapatkan hasil sertifikasi ICoFR

1. Dispute with third parties regarding contract value and payment

2. Inability to received ICoFR certification

1. Vendor diwajibkan menyampaikan bukti setor ke kas negara atas VAT yang terhutang (Penyampaian SPT Masa PPN)

2. Keputusan mata uang dalam kontrak kerja tahun 2016 akan digunakan sebagai salh satu indikator pembuatan accounting position paper oleh Fungsi Keuangan

3. Mengajukan persetujuan penggunaan dolar untuk beberapa kontrak baru dengan pelanggan

4. Memprioritaskan pembayaran pokok pinjaman rupiah

5. Berkoordinasi dengan Tim Monitoring ICoFR PT Pertamina (Persero)

6. Peringatan dan koordinasi dengan fungsi terkait

7. Membuat dana cadangan untuk percepatan pembayaran hutang jangka panjang

1. Vendors are required to report proof of deposit to state treasury for outstanding VAT (SPT reporting during PPN period)

2. Currency decision in 2016 work contract will be used as one of the indicators in accounting position paper drafting by the Finance function

3. Propose the use of dollar for new contracts with the customer

4. Prioritize principal payments in in rupiah5. Coordinate with ICoFR Monitoring Team

of PT Pertamina (Persero)6. Reminder and coordination with related

function7. Create reserved fund to accelerate

repayment of long term debt

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


72



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI




16 Target HR tidak tercapai

HR target is not achieved

1. Terciptanya suasana kerja tidak kondusif sehingga perkembangan Perusahaan tidak optimal

2. Produktivitas Perusahaan menurun

3. Suasana kerja yang tidak sehat karena simpang siur berita

4. Crew dan pekerja tidak disiplin

5. Bisa menyebabkan human error karena masih manual

1. Creation of a work atmosphere that is not conducive, causing a non-optimal Company growth

2. Decreasing Company productivity

3. Unhealthy work environment due to buzzing news

4. Crew and employees are undisciplined

5. Cause human error due to manual processing

1. Optimalkan pelatihan pekerja dengan distribusi merata (right training for the right person), sertifikasi, dan wajib

2. Akan dilaksanakan rekrutmen BPA/BPS untuk regenerasi pekerja

3. Melakukan survei kepuasan kerja perkerja PDSI untuk mengukur pemahaman dan kepuasan pekerja atas ketentuan dan kebijakan Perusahaan

4. Penggunaan E-Corr lebih aktif dalam administrasi

5. Pemasangan fingerprint secara merata untuk melatih disiplin kehadiran crew

6. Dibuat sistem perhitungan cuti dengan menggunakan sistem akurat

1. Optimizing employee training by equal distribution (right training for the right person), certification, and mandatory

2. Conduct BPA/BPS recruitment for employee regeneration

3. Conduct PDSI employee satisfaction survey to measure the understanding and employee satisfaction toward the Company’s regulations and policies

4. More active E-Corr usage in administration

5. Even fingerprint installation to train the crew’s attendance discipline

6. Creation of leave counting system by an accurate system

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


73



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index




17 Target ICT tidak tercapai

ICT target is not achieved

1. Pemanfaatan aplikasi yang sudah dikembangkan menjadi tidak optimal dan tidak terjadi perbaikan proses bisnis sesuai dengan rencana awal

2. Terganggunya kegiatan kerja khususnya kegiatan koordinasi, komunikasi, dan pelaporan dari area secara real time

3. Terhambatnya proses pekerjaan atau sistem aplikasi pada fungsi-fungsi terkait

4. Ketidakhandalan ketersediaan aplikasi dan data ketika terjadi bencana di Kantor Pusat PDSI

5. Ancaman penggunaan informasi oleh pihak yang merugikan Perusahaan

6. Kemungkinan melanggar UU dan Permen yang mendapatkan sanksi administrasi, pidana, dan denda

1. Usage of developed application is non-optimal and there was no improvement of business process based on the initial plan

2. Work activity is disturbed, especially coordination, communication, and real time area reporting activities

3. Work process or application system in related functions are hampered

4. Application and data availability are not reliable when there was an accident in PDSI head office.

5. Threat of information misuse from parties who may harm the Company

6. Possibility of harming the Law and Ministry Law which may cause administration, criminal, and fine sanctions

1. Melakukan penilaian pemanfaatan sistem aplikasi secara teratur dan dilaporkan ke pihak manajemen

2. Penyempurnaan master data yang berkelanjutan untuk seluruh aplikasi existing

3. Melakukan kajian dan analisa untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem informasi sesuai ICT Masterplan

4. Melakukan kajian penggunaan VSAT Patrakom sharing PEP, repeater GSM Telkomsel dan VSAT Patrakom sendiri untuk memenuhi kebutuhan sarana komunikasi khususnya di Lokasi Operasi

5. Membuat pola kontrak jangka panjang atau ikut kontrak pengadaan perangkat IT secara korporat di CSS

6. Mengusulkan cara hosting aplikasi di Kantor Pusat termasuk DRC-nya

7. Melakukan sosialisasi tentang keamanan informasi

8. Mengurus perizinan yang diperlukan9. Pembatasan hal privilege pada OS di

Notebook/PC

1. Conduct periodic assessment on system utilization and report it to the Management

2. Sustainable master data improvement for the entire existing application

3. Conduct review and analysis to fulfill the need of information system development based on ICT Masterplan

4. Conduct a review on VSAT Patrakom sharing PEP, Telkomsel GSM repeater, and VSAT Patrakom to fulfill communication facilities especially in Operation Location

5. Create long term contract pattern or join in corporate IT equipment procurement contract in CSS

6. Recommend application hosting method in Head Office, including the DRC

7. Conduct socialization on information security

8. Arrange necessary permissions9. Limitation of privilege in Notebook/

PC OS

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


74



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI




18 Target tindak lanjut temuan audit 90% tidak tercapai

Audit finding follow target of 90% is not achieved

Menurunnya reputasi internal audit

Reputation of internal audit is decreasing

1. Meningkatkan koordinasi dengan pimpinan tertinggi auditee dan/atau pihak eksternal agar temuan-temuan audit dapat segera ditindaklanjuti

2. Meningkatkan intensitas pemantauan tindak lanjut temuan

1. Enhance the coordination with the head of auditee and/or external parties to follow up on audit findings

2. Enhance the intensity of finding monitoring

19 Implementasi Rencana Assurance dan Consulting tidak tercapai

Implementation of Assurance and Consulting Plan is not achieved

1. Mengganggu pencapaian kinerja Perusahaan

2. Melaksanakan pelatihan, sertifikasi, dan upskilling terkait kompetensi auditor

3. Menurunnya reputasi Perusahaan

1. Disturbing the Company’s performance achievement

2. Conduct training, certification, and upskilling related to auditor competency

3. Decrease in the Company’s reputation

1. Mengevaluasi/menyesuaikan PKPT SPI sesuai dengan perubahan fokus manajemen tahun berjalan

2. Menjalin hubungan baik dengan pihak Eksternal

3. Pelaksanaan pelatihan, workshop, dan upskilling mengenai pemahaman proses bisnis dan kemampuan audit

4. Meningkatkan efektifitas pengendalian dan pengarsipan dokumen melalui workshop

5. Mengadakan upskilling bagi auditor mengenai pembuatan KKA yang memadai

1. Evaluate/adjust SPI PKPT with the change in Management’s focus in the running year

2. Form good relationship with External parties

3. Conduct training, workshop, and upskilling on business process understanding and audit skill

4. Enhance effectiveness in controlling and archiving documents through workshops

5. Hold upskilling for auditor on adequate KKA drafting

20 Implementasi program pembinaan hubungan dengan Pemangku Kepentingan terhambat

Implementation of stakeholder engagement is hampered

Reputasi Perusahaan

Company reputation

Mengingatkan setiap fungsi setiap akhir bulan

Reminding each function by the end of every month

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


75



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index




21 Target ketetapan waktu penyiapan dokumen perjanjian tidak tercapai

Punctuality target on preparation of agreement document is not achieved

1. Adanya aktivitas pelaksanaan pekerjaan yang tidak ada acuan pelaksanaan dan tidak ada dasar hukumnya

2. Kecenderungan memanipulasi administratif

3. Adanya pekerjaan yang sedang berjalan tidak dilindungi perjanjian

4. Mitra kerja sulit untuk mengajukan tagihan karena perjanjian tidak ditandatangani berakibat backlog di PDSI

5. Kemungkinan PDSI mendapatkan sanksi dan denda atas kelalaian melaksanakan tanggung jawab lebih besar

1. Work execution with no implementation reference and no legal basis

2. Tendency of administrative manipulation

3. Ongoing work that is not covered by an agreement

4. Work partners are difficult to file a bill since the agreement was not signed, causing a backlog in PDSI

5. A higher possibility of receiving a sanction or fine due to negligence of performing a responsibility

1. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait

2. Memperbaiki klausul perjanjian mengenai jangka waktu perjanjian sehingga tidak terjadi retroaktif

3. Sosialisasi ke user untuk membuat kontrak sebelum memulai pekerjaan

4. Sosialisasi perjanjian kepada pelaksana pekerjaan perihal batasan tanggung jawab berikut sanksi dan denda yang mungkin timbul atas kelalaian melaksanakan tanggung jawab

5. Fungsi MD akan menghitungkan tanggung jawab di dalam nilai perjanjian

1. Conduct coordination with related parties

2. Fix agreement clause on agreement period to avoid retroactive

3. Socialization to the user to construct a contract before starting the operation

4. Agreement socialization to work practitioners regarding responsibility limitations as well as the sanction and fine on the negligence

5. MD function will calculate the responsibility within agreement value

22 Kesesuaian program CSR di area tidak akurat

CSR program conformity in area is inaccurate

Terganggunya operasi

Hampered operation

Koordinasi/sosialisasi dengan pimpinan Project dan Muspika/tokoh masyarakat setempat lokasi operasi PDSI

Coordination/socialization with Project Leader and Muspika/local community figure in PDSI location

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


76



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI




23 Pemberian legal opinion terhambat

Presentation of legal opinion is hampered

1. Kesulitan dalam melakukan penagihan kepada pelanggan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh PDSI namun tidak tercantum dalam kontrak

2. Menjadi permasalahan dalam sistem pencatatan keuangan

1. Difficulty in billing the customer for the works which have been executed by PDSI but not included in the contract

2. Problem in financial recording system

1. Memorandum yang menyarankan perlunya dibuatkan Kontrak Payung/Kontrak On Call Basis untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak dari pemilik pekerjaan

2. Evaluasi historis penyewaan alat untuk menerapkan kontrak payung

1. Memorandum which recommends a drafting of an Umbrella Contract/On-Call Basis Contract to anticipate sudden requests from the work’s owner

2. Historic evaluation on equipment rental to apply umbrella contract

24 Pelaksanaan sosialisasi survei Pemangku Kepentingan terhambat

Socialization of Stakeholder survey is hampered

Berkurangnya citra positif Perusahaan di mata Pemangku Kepentingan

The Company’s positive image is lessened according to the Stakeholders

Koordinasi lintas fungsi

Cross-function coordination

25 Pengelolaan program CSR/Comdev terhambat

CSR/Comdev program management is hampered

Cash flow Perusahaan terganggu

Company cash flow is hampered

1. Penguatan pemantauan program2. Mengingatkan kembali area-area yang

belum menyelesaikan implementasi program

1. Strengthen program monitoring2. Remind the areas which have not

completed program implementation

26 Pengelolaan Pemegang Saham terhambat

Hampered Shareholder management

Reputasi Perusahaan

Company reputation

Koordinasi antarfungsi

Coordination between functions

27 Pengelolaan media komunikasi Perusahaan terhambat

The Company’s communication media management is hampered

Citra dan reputasi Perusahaan terganggu

The Company’s image and reputation is hampered

1. Pembuatan press release2. Intensifikasi pemberitaan kegiatan

Perusahaan3. Media visit dan media audience

1. Creation of press release2. Intensifying the Company’s activity

reporting3. Media visit and media audience

28 Pengelolaan forum strategic initiative dan tindak lanjut terhambat

Management of strategic initiative forum and its follow up is hampered

Inisiasi dan antisipasi program keberlanjutan terganggu

Sustainability program initiation and anticipation is hampered

Pemantauan dan koordinasi narasumber

Interviewee monitoring and coordination

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


77



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index




29 Penerapan pameran terhambat

Exhibition implementation is hampered

Citra dan reputasi Perusahaan tidak tersampaikan

The Company’s image and reputation is not delivered

Koordinasi dan konsolidasi dengan korporat

Coordination and consolidation with the corporate

30 Penerapan manajemen kearsipan terhambat

Implementation of archive management is hampered

Penyimpanan dokumen Perusahaan tidak tertata rapi

Document storage is not neat

Konsolidasi internal fungsi

Internal function consolidation

31 Target realisasi investasi tidak tercapai

Investment realization target is not achieved

1. Muncul denda terhadap rig PDSI

2. Berkurangnya profit akibat sewa peralatan

3. Terganggunya operasi rig

1. Fine for PDSI rig2. Profit decrease due to

equipment rental fee3. Rig operation is

disturbed

1. Melakukan rapat pemantauan bulanan membahas realisasi investasi

2. Menyiapkan dokumen pengadaan segera jika ada perubahan rencana investasi akibat adanya perubahan rencana pengeboran oleh pelanggan

3. Melakukan percepatan pengadaan untuk peralatan investasi yang bisa memberikan penambahan pendapatan

1. Conduct monthly monitoring meeting on investment realization

2. Prepare procurement document soon should there be a change in drilling plan by the customer

3. Conduct procurement acceleration for investment equipments which may add to the revenue

32 Penerapan ERM terhambat

ERM implementation is hampered

Terlambatnya analisa risiko karena terlambatnya informasi

Risk analysis is delayed due to the overdue infor-mation

Dilakukan pelatihan manajemen resiko secara berkala

Periodic risk management training

33 Adanya ketidakcocokan kompetensi beberapa pekerja dengan spesifikasi pekerjaannya

Mismatch competency between the employee with their job specifica-tion

Terciptanya suasana kerja yang tidak kondusif sehingga perkembangan Perusahaan tidak optimal

Creation of a work atmo-sphere that is not condu-cive, causing an optimal Company growth

1. Menciptakan penugasan terhadap suatu project tertentu dan coaching pekerja

2. Optimalkan pelatihan pekerja dengan distribusi merata (right training for the right person), sertifikasi, dan wajib

3. Perencanaan manajemen dalam pembinaan pekerja

4. Akan dilaksanakan rekrutmen BPA/BPS untuk regenerasi pekerja

5. Akan dilaksanakan analisa dan evaluasi PRL

1. Creating an assignment for a specific project and employee coaching

2. Optimizing employee training by equal distribution (right training for the right person), certification, and mandatory

3. Management planning in employee assistance

4. BPA/BPS recruitment for employee regeneration

5. PRL analysis and evaluation

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


78



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

5 KODE ETIK PERUSAHAANCODE OF CONDUCT

Sebagai bentuk perwujudan komitmen terhadap praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik, PDSI menerapkan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct). Berikut adalah tujuan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku:1. Mengidentifikasi nilai-nilai dan standar

etika yang selaras dengan Visi dan Misi Perusahaan.

2. Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh insan PDSI dalam melaksanakan tugas.

3. Menjadi acuan perilaku insan PDSI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan Pemangku Kepentingan Perusahaan.

4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan PDSI dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan, sekaligus membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.

Dalam penerapannya, standar Etika Usaha menjadi pedoman Perusahaan dalam berkomunikasi dengan pekerja, konsumen, pesaing, penyedia barang dan jasa, mitra kerja, kreditur/investor, pemerintah, masyarakat, media massa, dan organisasi profesi. Di sisi lain, Tata Perilaku menjadi pedoman insan PDSI untuk berperilaku di lingkup internal Perusahaan. Pada penerapannya, standar Tata Perilaku digunakan untuk:1. Etika kerja sesama insan PDSI2. Menjaga kerahasiaan data dan informasi

Perusahaan3. Menjaga harta Perusahaan4. Menjaga keamanan dan Health, Safety, dan

Environment (HSE)5. Mencatat data dan pelaporan6. Menghindari benturan kepentingan dan

penyalahgunaan jabatan7. Menerima hadiah/cenderamata/gratifikasi

dan entertainment8. Memberi hadiah/cenderamata, dan

entertainment9. Penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang

(narkoba), minuman keras, dan judi10. Aktivitas politik

As a form of an embodiment of commitment toward Good Corporate Governance, PDSI applies Business Ethics and Code of Conduct. Below are the purpose of their application:

1. Identifying values and ethic standards that conforms to Corporate Vision and Mission.

2. Describing Values as an ethical foundation that must be complied by all PDSI personnel in performing their duty.

3. Becoming the behavior reference for PDSI personnel in performing their duties and responsibilities, as well as interacting with the Stakeholders.

4. Describing the ethical standards in detail for PDSI personnel in assessing the desired form of activity, as well as assisting in providing consideration in encountering doubts during action.

In its application, standards of Business Ethics become the Company guidelines in communicating with the employees, customers, competitors, goods and service provider, work partners, creditor/investor, government, communities, mass madia, and professional organizations. On the other hand, the Code of Conduct becomes the guideline for PDSI personnel in behaving within the Company premises. In its application, the Code of Conduct is used for:1. Work ethics among PDSI personnel2. Keeping the Company’s confidential data

and information3. Keeping the Company’s property4. Keeping the security, health, safety, and

environment aspects5. Recording data and reports6. Avoiding conflicts of interest and abuse of

position7. Receiving gift/souvenirs/gratification and

entertainment8. Giving gift/souvenirs, and entertainment9. Abuse of narcotics, forbidden drugs, liquor,

and gambling10. Political activities

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


79



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

5SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN WHISTLEBLOWING SYSTEM [102-17]

Sebagai upaya penerapan tata kelola perusahaan pada setiap aktivitas perusahaan dan pada setiap tingkatan organisasi, termasuk diantaranya adalah upaya pencegahan praktik bisnis yang tidak etis dan perbuatan fraud dan pelanggaran hukum, PDSI menerapkan whistleblowing system yang ditujukan kepada segenap Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan.

Whistleblowing System (WBS) adalah mekanisme pengaduan mengenai perilaku melawan hukum dan perbuatan tidak etis yang dilaporkan secara rahasia, anonim, dan mandiri yang digunakan untuk mengoptimalkan peran insan PDSI dan mitra kerja dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan PDSI.

PDSI memiliki TKO Pengelolaan WBS No. B-018/DSI0200/2010 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama No. Kpts029/DSI00000/2010-S0 tanggal 11 Mei 2010. Sosialiasi WBS dilakukan dengan menyampaikan broadcast e-mail secara berkala kepada seluruh Insan PDSI.

Aplikasi disediakan oleh PDSI bagi yang memiliki informasi dan ingin melaporkan suatu perbuatan tidak etis maupun pelanggaran yang terjadi di lingkungan PDSI.

Pelapor tidak perlu khawatir atas terungkapnya identitas diri karena PDSI akan merahasiakannya. PDSI menghargai dan fokus pada materi informasi yang dilaporkan.

Sistem Pelaporan Pelanggaran berlaku bagi seluruh insan PDSI dan seluruh Pemangku Kepentingan Perusahaan. Pelanggaran yang dapat dilaporkan meliputi korupsi, suap, benturan kepentingan, pencurian, kecurangan, pelanggaran peraturan/hukum, tidak termasuk permasalahan yang terkait dengan HSE, HR, dan fasilitas PDSI.

PDSI provides an application for those who have information and wishes to report an unethical behavior or violations that occur within the Company’s vicinity.

The whistleblower doesn’t need to worry of their identity disclosure since PDSI will conceal it. PDSI appreciates and focus on the information material that has been reported.

The WBS applies to all PDSI personnel and the entire Stakeholder. Violations that may be reported include corruption, bribery, conflict of interest, theft, fraud, regulation/law violation, as well as issues related to HSE, HR, and PDSI facilities.

PRINSIP DASAR DAN TUJUAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

BASIC PRINCIPLES AND PURPOSE OF WHISTLEBLOWING SYSTEM

As an effort to apply corporate governance in each company activities on every organizational level – including the effort to prevent unethical business practices, fraud, and violation of law – PDSI applies a whistleblowing system that is addressed to all Shareholders and Stakeholders.

Whistleblowing System (WBS) is a mechanism to address complaints toward unlawful and unethical behaviors through a secret, anonymous, and independent reports. It is used to optimize the roles of PDSI personnel and work partners in revealing violations within PDSI vicinity.

PDSI has a TKO for WBS Management in No. B-018/DSI0200/2010 based on the Decree of President Director No. Kpts029/DSI00000/2010-S0 dated 11 May 2010. WBS socialization is performed through periodic e-mail broadcast to all PDSI personnel.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


80



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

5 Direktur Utama, sebagai pejabat yang bertanggung jawab atas efektivitas rancangan, pelaksanaan, dan pemeliharaan penyelenggaraan WBS secara keseluruhan, serta berkewajiban menetapkan arahan dan melakukan tindakan-tindakan untuk menjamin bahwa seluruh aktivitas penyelenggaraan WBS berjalan dengan baik.

Kepala Satuan Pengawasan Internal, sebagai pejabat yang ditunjuk oleh Direktur Utama yang bertanggung jawab atas program kepatuhan perusahaan dan memastikan bahwa Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen, dan pekerja mematuhi peraturan dan ketentuan baik Pemerintah, Perusahaan dan ketentuan lain yang berlaku serta perilaku organisasi sesuai dengan Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku PDSI.

Dewan Komisaris, sebagai penanggung jawab dalam melakukan pengawasan atas kecukupan dan efektivitas pelaksanaaan WBS di Perusahaan. Pemantauan pelaksanaan WBS dapat diserahkan kepada Komite Dewan Komisaris.

Tim Investigasi adalah yang melakukan kegiatan untuk menemukan bukti-bukti terkait dengan pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor, yang telah dilaporkan melalui WBS.

Pengelola WBS merupakan fungsi atau unit yang dibentuk dan ditetapkan Direksi untuk menyelenggarakan dan mengelola jalur komunikasi bagi Pelapor untuk melaporkan indikasi awal, melakukan klarifikasi awal dan melakukan investigasi atas pelaporan pelanggaran. Unit Pengelola WBS harus independen dari operasi Perusahaan sehari-hari dan mempunyai akses kepada pimpinan tertinggi Perusahaan.

Pelapor adalah insan mitra kerja Perusahaan dan seluruh Pemangku Kepentingannya yang melaporkan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh insan Perusahaan dan/atau mitra PDSI.

Terlapor adalah insan PDSI dan/atau mitra PDSI yang dilaporkan diduga/telah melakukan pelanggaran.

President Director, as the official who is responsible for the effectiveness of the overall design, implementation, and maintenance of WBS, as well as responsible to establish directions and actions to ensure that all WBS implementation activities run well.

Head of the Internal Audit Unit, as an official appointed by the President Director, responsible for corporate compliance program and ensures that the BOC, BOD, Management, and the employees obey the regulations and conditions by the Government, Company, and other prevailing provisions, including organizational behavior based on the Business Ethics Guideline and Code of Conduct.

BOC, as the person-in-charge in supervising toward adequateness and effectiveness of WBS implementation within the Company. The supervision of WBS implementation may be submitted to the Committee of the BOC.

Investigation Team are those who try to find evidence related to violations committed by the Reported Party, received via the WBS.

WBS Management is the function or unit that is formed and appointed by the BOD to organize and manage the communication line for the whistleblower to report the initial indication, conduct initial clarification, and conduct investigations toward the violation report. WBS Management unit must be independent from the Company’s daily operations and have access to the top leaders of the Company.

Whistleblower is the Company’s work partners and Stakeholders who report violations committed by the Company’s personnel and/or PDSI.

Reported Party, is a PDSI personnel and/or partner who has been reported/suspected in committing a violation.

STRUKTUR PENGELOLA SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

MANAGEMENT STRUCTURE FOR THE WHISTLEBLOWING SYSTEM

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


81



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

5The parties with the authority to follow up on complaint/disclosure report based on the category of Reported Party are:

• Head of Internal Audit Unit, if the Reported Party is a PDSI personnel other than the Head of the Internal Audit Unit, Investigating Team, BOC, and BOD.

• BOC, if the Reported Party is the BOD.

• President Director, if the Reported Party is the BOC, Head of Internal Audit Unit, and Investigating Team.

Mechanism of whistleblowing system by the whistleblower is carried out through formal way, which is from the direct supervisor, directorate, and related function. But if the whistleblower sees that the means of complaint is not effective or there is a doubt then s/he may directly deliver the complaint to the Internal Audit Unit function as the WBS management.

The whistleblower makes a complaint/disclosure and send it to the WBS management through the following means/media:

Phone: +6221 2995 5441/5443E-mail: [email protected]: PDSI Internal Audit UnitGraha PDSI, Jl. Matraman Raya No. 87 East Jakarta 13140

The WBS management received the complaint/disclosures, records and inserts them into a standard format that produces:

• Report of contact reception based on the scope category of the complaint/disclosure

• Disclosure report.

WBS management delivers the disclosure report in a web format to the e-room, which may be accessed online by the Head of Internal Audit Unit/BOC/BOD (based on the Reported Party category).

Para pihak yang memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti laporan pengaduan/penyingkapan berdasarkan kategori Terlapor adalah:

• Kepala Satuan Pengawasan Internal, jika pihak Terlapor adalah Insan PDSI selain Kepala Satuan Pengawasan Internal, Tim Investigasi, Dewan Komisaris, dan Direksi.

• Dewan Komisaris, jika pihak terlapor adalah Direksi.

• Direktur Utama, jika pihak terlapor adalah Dewan Komisaris, Kepala Satuan Pengawasan Internal, dan Tim Investigasi.

PIHAK YANG MENGELOLA MANAGING PARTY

Mekanisme penyaluran pengaduan penyimpangan oleh Pelapor pada dasarnya dilakukan melalui jalur formal yaitu melalui atasan langsung, direktorat, dan fungsi terkait. Namun bila pelapor memandang sarana pengaduan tersebut tidak efektif atau ada keraguan maka pelapor dapat menyalurkan pengaduan secara langsung kepada Fungsi Satuan Pengawasan Internal sebagai pengelola WBS.

Pelapor membuat pengaduan/penyingkapan, dan mengirimkannya kepada Pengelola WBS melalui sarana/media sebagai berikut:

Telepon: +6221 2995 5441/5443 E-mail: [email protected] Kotak surat: Satuan Pengawasan Internal PDSI Graha PDSI, Jl. Matraman Raya No. 87 Jakarta Timur 13140

Pengelola WBS menerima pengaduan/ penyingkapan, mencatat dan menuangkan ke dalam format standar yang menghasilkan:

• Laporan penerimaan kontak sesuai kategori lingkup pengaduan/penyingkapan.

• Laporan penyingkapan. Pengelola WBS menyampaikan laporan penyingkapan dalam format web ke dalam e-room, yang dapat diakses secara online oleh Kepala Satuan Pengawasan Internal/Dewan Komisaris/Direktur Utama (sesuai dengan kategori Terlapor).

MEKANISME SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

MECHANISM FOR WHISTLEBLOWING SYSTEM

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


82



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

5Kepala Satuan Pengawasan Internal dan Direktur Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama) memutuskan langkah selanjutnya berdasarkan hasil presentasi dari resume laporan pelanggaran yang dibuat oleh Tim Investigasi dengan hasil keputusan antara lain:

• Dihentikan, jika tidak memenuhi persyaratan indikasi awal.

• Bekerja sama dengan pihak sekuriti sesuai dengan substansi pengaduan/penyingkapan.

Tim Investigasi melakukan penyelidikan dan memaparkan hasil kepada Kepala Satuan Pengawasan Internal dan Direktur Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama). Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Kepala Satuan Pengawasan Internal dan Direktur Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama) memutuskan:

• Laporan pengaduan ditutup jika tidak terbukti.

• Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, jika terbukti dan terkait dengan tindakan administratif.

• Meneruskan tindak pidana tersebut kepada penyidik untuk proses lebih lanjut, jika terbukti dan terkait dengan tindak pidana umum atau korupsi. Dalam hal ini, Kepala Satuan Pengawasan Internal melakukan koordinasi dengan pihak Legal guna memastikan adanya bukti permulaan yang cukup. Jika bukti-bukti dinilai cukup, maka Kepala Satuan Pengawasan Internal akan membuat rekomendasi kepada Direktur Utama untuk persetujuan. (Catatan: semua proses tersebut di atas dibuatkan Berita Acara).

• Berdasarkan keputusan tersebut, Kepala Satuan Pengawasan Internal melaporkan hasil investigasi kepada Direktur Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama).

Sepanjang tahun 2017, tidak terdapat pengaduan melalui WBS.

PENANGANAN LAPORAN PELANGGARAN

WHISTLEBLOWING HANDLING

Tim Investigasi melakukan penelaahan awal/klarifikasi terhadap pengaduan/penyingkapan tersebut dan membuat resume-nya, kemudian mempresentasikan kepada Kepala Satuan Pengawasan Internal dan Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama.

The Investigation Team conducts an initial review/clarification toward the complaint/disclosure and produce the resume, then presents it to the Head of Internal Audit Unit and President Director, or the Director appointed by the President Director.

Head of Internal Audit Unit and President Director (or the Director appointed by the President Director) decides the next step based on the presentation result of violation report resume made by the Investigation Team with the decision:

• Terminated, if it does not meet the requirements of the initial indication.

• Working with the security in accordance with the complaint/disclosure substance.

The Investigation Team conducts an investigation and report the results to the Head of Internal Audit Unit and President Director (or the Director appointed by the President Director). Based on the presentation result, the Head of Internal Audit Unit and President Director (or the Director appointed by the President Director) may decide:

• The complaint report is closed if it is not proven.

• Given sanction based on the applicable provision should the report is proven and related with administrative actions.

• Continue the criminal act report to the investigator for further proceedings, should the report is proven and related with the general crime act or corruption. In this condition, the Head of Internal Audit Unit conducts a coordination with the Legal party to ensure an initial sufficient evidence. If the evidence is considered sufficient, the Head of Internal Audit Unit will make recommendations to the President Director for approval. (Note: all the process above will be recorded in Minutes).

• Based on the decision, the Head of Internal Audit Unit reports the investigation results to the President Director (or the Director appointed by the President Director).

Throughout 2017 there was no report through the WBS.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


83



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

5

Bentuk sanksi kepada Terlapor yang terbukti bersalah diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PDSI. Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PDSI, tindakan disiplin kepada pekerja dapat berupa Teguran Lisan, Surat Peringatan, Pencabutan Fasilitas, Penundaan Kenaikan Golongan Upah, Penurunan Golongan Upah, Pemindahan (mutasi dan demosi), Pembayaran Ganti Rugi, atau Pemutusan Hubungan Kerja sesuai dengan tingkatan kesalahan yang diperbuat.

Fungsi Satuan Pengawasan Internal sebagai pengelola WBS wajib menjaga kerahasiaan Pelapor dengan menjunjung tinggi prinsip confidentiality, yaitu:

• Dalam melakukan proses tindak lanjut atas setiap pengaduan wajib mengedepankan prinsip confidentiality, asas praduga tidak bersalah, dan profesionalisme.

• Identitas Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh PDSI.

• PDSI menjamin perlindungan terhadap Pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, hukuman, ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun.

• Perlindungan ini juga berlaku bagi pekerja yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan pengaduan.

• Pihak yang melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku di PDSI.

SANKSI/TINDAKAN DISIPLIN BAGI PELANGGAR

PERLINDUNGAN BAGI PELAPOR

SANCTION/DISCIPLINARY ACTION FOR OFFENDERS

PROTECTION FOR WHISTLEBLOWER

The function of Internal Audit Unit as WBS management is to maintain confidentiality of the Whistleblower by upholding confidentiality principles, namely:

• In the follow-up process of each complaint, confidentiality principle, innocence presumption, and professionalism must be uphold.

• Identity of the Whistleblower must be guaranteed of its confidentiality by PDSI.

• PDSI guarantees protection for the Whistleblower against all threat, intimidation, punishment, or discomfort from any parties.

• The protection also applies to employees who conducts investigations or parties who provide information related to the complaint.

• The party who violates the confidentiality principle will be given severe sanctions based on the applicable PDSI regulation.

A form of sanction for the Reported Party who are proven guilty is given based on the applicable provision in PDSI. Based on the PDSI Collective Bargaining Agreement (PKB), disciplinary act to the employee may be in form of Oral Strikes, Memo, Facility Revocation, Wage Increment Postponement, Wage Decrease, Transfer (mutation and demotion), Compensation Payment, or Work Termination based on the level of mistakes made.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


84



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

5 PENGENDALIAN GRATIFIKASIDAN ANTI-KORUPSIGRATUITY CONTROL AND ANTI-CORRUPTION

Status hukum PDSI adalah sebagai unit bisnis dari PT Pertamina (Persero), perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki oleh negara Indonesia. Meski demikian, PDSI tidak memiliki keterikatan terhadap kepentingan politik negara manapun, sehingga Perusahaan tidak memberikan kontribusi apapun kepada partai politik atau pihak-pihak lainnya. Gratifikasi merupakan ancaman bagi Insan PDSI untuk bersikap obyektif, adil, dan profesional dalam menjalankan tugasnya. [103-Anti-Korupsi]

Salah satu komitmen PDSI terhadap pelaksanaan budaya bersih yang merupakan bagian dari tata nilai 6C adalah dengan melakukan beberapa program pencegahan korupsi. Salah satunya dengan memberikan kewajiban kepada level Direksi, Vice President, Manajer, dan Asisten Manajer untuk mengisi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

Terkait adanya perubahan peraturan Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) No. 07 tahun 2016 tentang tata cara pendaftaran, pengumuman dan pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara dan sesuai Surat Edaran KPK No. SE-08/01/2016 tentang penunjukan teknis penyampaian dan pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara, pelaporan LHKPN akan dilaksanakan secara elektronik (e-LHKPN) pada tahun 2018. Sehubungan dengan perubahan peraturan tersebut, pada tanggal 31 Oktober 2017 PDSI bekerja sama dengan KPK mengadakan pelatihan pengisian e-LHKPN kepada para wajib lapor di lingkungan PDSI yaitu level Direksi, Vice President, dan Manajer dengan persentase kehadiran 75%. Hal ini disebabkan karena ada beberapa pejabat yang sedang melaksanakan tugas ke project area. [205-2]

Selain pelatihan pengisian e-LHKPN, PDSI juga mengadakan kegiatan sharing session dari VP Investigation Internal Audit PT Pertamina (Persero) dengan tema “Fraud is Disaster” pada tanggal 22 Februari 2017. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh level Direksi, Vice President,

The legal status of PDSI is as a business unit of PT Pertamina (Persero), a state-owned oil and gas company in Indonesia. Nevertheless, PDSI is not attached to political interest of any countries, and thus the Company does not contribute anything at all to any political parties or other political entities. Gratuities are regarded as a threat to PDSI employees to be objective, just, and professional in performing their duties. [103-Anti-Korupsi]

One of PDSI’s commitment toward an implementation of clean culture as a part of 6C Values is by conducting several corruption prevention program. One of them is by giving obligations to Direction, Vice President, Manager, and Assistant Manager to fill State Official Asset Report (LHKPN).

Related to the changes in Corruption Eradication Commission (KPK) regulation No. 07/2016 on registration, announcement, and examination procedures for State Property Assets and based on KPK Circular Letter No. SE-08/01/2016 on technical designation for delivery and management of State Official Asset Report, LHKPN report will be done digitally (e-LHKPN) in 2018. Related to the change in that regulation, PDSI in cooperation with KPK held an e-LHKPN filing training to the compulsory reports within PDSI on 31 October 2017, with an attendance percentage of 75%. This is because there are officials who are on duty in some project areas. [205-2]

Aside from e-LHKPN filing training, PDSI also conducted sharing session by Investigation Internal Audit VP of PT Pertamina (Persero) with “Fraud is Disaster” as the theme on 22 February 2017. The session is attended by all PDSI BOD, Vice President, Manager, and Assistant Manager.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


85



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

5Manajer, dan Asisten Manajer di PDSI. Setelah pelaksanaan sharing yang diberikan, seluruh Direksi dan VP menyatakan dan menandatangani komitmen anti-fraud, yang berisi: [205-2]

1. Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab yang menerapkan prinsip GCG.

2. Mendukung segala upaya Perusahaan dalam mencegah terjadinya fraud.

3. Menjunjung integritas dan kejujuran dalam menjalankan tugas.

Untuk karyawan di bawah level Asisten Manajer, kebijakan dan prosedur anti-korupsi dikomunikasikan melalui Pedoman Gratifikasi, Penolakan dan Penerimaan Hadiah/Cinderamata, Hiburan (Entertainment) No. A-001/DSI0100/2014-S0. Seluruh pekerja diwajibkan setiap bulan untuk mengisi laporan ada/tidaknya penerimaan, permintaan, dan pemberian gratifikasi secara online melalui situs web intra-Pertamina. Laporan rutin ini terkoneksi langsung dengan KPK, sehingga apabila ada laporan mengenai adanya penerimaan, permintaan, pemberian maka KPK akan memproses laporan tersebut. Pada tahun 2017, tidak ada laporan adanya penerimaan, permintaan dan pemberian di PDSI. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya penemuan insiden gratifikasi ataupun korupsi sepanjang tahun 2017. [205-2] [205-3]

After the sharing, all BOD and VP stated and signed their commitment for anti-fraud, namely:[205-2]

1. Perform duties responsibly and apply GCG principles.

2. Support all Company efforts in preventing frauds.

3. Upholds integrity and honesty in performing duties.

For employees under Assistant Manager level, the anti-corruption policy and procedure are communicated through Gratification, Refusal, and Reception of Gift/Souvenir, Entertainment Guideline No. A-001/DSI0100/2014-S0. All employees are required to file out a monthly report of gratification receipt, request, or gift online through intra-Pertamine website. The periodic report has a direct connection to KPK, thus should there be a report on reception, request, or gift KPK will process the report. In 2017 there was no report of reception, request, and gift in PDSI. This is proven with no gratification or corruption incident found throughout the year. [205-2] [205-3]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


86



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

5 PEMBINAAN HUBUNGAN DENGANPEMANGKU KEPENTINGANSTAKEHOLDERS ENGAGEMENT

PDSI mendefinisikan Pemangku Kepentingan sebagai pihak yang memiliki peran langsung terhadap keberlanjutan Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan senantiasa melakukan pendekatan dan dialog dengan masing-masing Pemangku Kepentingan, agar terdapat persamaan persepsi mengenai kepedulian utama mereka, sekaligus menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan. [102-42]

Metode Pembinaan Hubungan dengan Pemangku KepentinganMethods of Stakeholders Engagement [102-40] [102-43] [102-44]

Pemangku KepentinganStakeholder

Metode PelibatanMethod of Involvement

Topik/Kepedulian UtamaTopics/Main Concern

FrekuensiFrequency

Pemegang Saham Shareholders

Penyelenggaraan RUPSGMS

Pelaporan pertanggungjawaban penyelenggaraan dan kinerja Perusahaan

Accountability reporting on Company management and performance

Minimal 1 (satu) kali dalam setahun, sesuai kebutuhanAt least once a year, as required

KaryawanEmployees

Town Hall Meeting • Informasi pencapaian kinerja, kendala, dan kesulitan Perusahaan

• Engagement karyawan• Pembinaan sikap mental• Menjaga kebugaran pekerja

• Information on the Company’s performance achievement, obstacles, and difficulties

• Employee engagement• Mental attitude guidance• Maintain the employee’s

fitness

3 (tiga) bulan sekaliOnce every three months

Broadcast Sesuai kebutuhanAs required

Majalah EnergiaEnergia Magazine

Sebulan sekaliOnce a month

Employee Gathering Setahun sekaliOnce a year

Pengajian BersamaJoint Recitation


Fun Walk Sebulan 2 (dua) kaliTwice a month

PDSI defines Stakeholders as a party with direct roles to Company sustainability. Therefore, the Company continuously perform an engagement and dialogue with each Stakeholders, to ensure similar perception regarding their main concerns, while creating a harmonious and mutually beneficial relationship. [102-42]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


87



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

5PelangganCustomer

Survei Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction Survey

• Safety awareness• Kelengkapan peralatan

rig dan ketersediaan suku cadang rig

• Kecepatan perbaikan mesin/alat

• Kompetensi SDM dan kepedulian personel terhadap pelanggan

• Kebersihan dan kerapihan rig dan camps

• Implementasi Takakura/Green Drilling

• Safety awareness• Rig equipment

completeness and rig spare part availability

• Speed of machine/equipment repair

• Human resources competency and their concern toward the customers

• Rig and camps’ cleanliness and neatness

• Takakura/Green Drilling implementation


Annual Customer Satisfaction Survey (ACSS)

• Pelaksanaan program Promosi-Marketing-Branding

• Jenis, kesiapan, dan kelengkapan jasa-jasa PDSI

• Level kinerja PDSI • Kualitas layanan yang

diberikan PDSI• Kecepatan layanan tim PDSI• Pelayanan pelanggan dan

komunikasi• Citra dan persepsi

pelanggan terhadap PDSI

• Promotion-Marketing-Branding Program Execution

• Type, readiness, and completeness of PDSI services

• PDSI performance level• PDSI service quality• PDSI service quickness• Customer handling and

communication• PDSI image and perception

by the customers

Setahun sekaliOnce a year

Layanan Pengaduan PelangganCustomer Complaint Service

Penyelesaian masalah pelanggan terpenuhi

Settlement of customer’s problem

Sesuai kebutuhanAs required




FrekuensiFrequency

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


88



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

5 Pemerintah PusatCentral Government

PerizinanPermission

Mematuhi peraturan perundangan yang berlaku

Compliance to the prevailing laws and regulations


Pemerintah DaerahRegional Government

SosialisasiSocialization

Informasi keberadaan Perusahaan (project yang dilakukan, manfaat dan dampak, sinergi, serta multiplier effect)

Information on Company presence (ongoing project, benefits, and impacts, synergy, and multiplier effect


Mitra Kerja (Rekanan, Pemasok, dan Distributor)Business Partners (Vendors, Suppliers, and Distributors)

Peluang kerja samaOpportunities for cooperation

• Menjalin kerja sama pengadaan barang dan jasa

• Memastikan mitra kerja/vendor menjalankan kegiatan dengan mengutamakan aspek safety, nilai-nilai Perusahaan, serta mematuhi prinsip-prinsip GCG

• Form a goods and services procurement cooperation

• Ensuring that work partners/vendors perform their activities by upholding safety aspects, Company values, and comply to GCG principles

Setiap saat diperlu-kanAnytime needed

MasyarakatCommunity

• CSR• Sosialisasi• Kesempatan kerja• Economic opportu-

nity• Olahraga bersama

• CSR• Socialization• Work opportunities• Economic

opportunities• Joint sport activities

• Wujud perhatian dan kepedulian sosial Perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

• Pemberdayaan masyarakat• Peningkatan kualitas

hidup, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat

• A form of the Company’s attention and social concern toward the communities and environment

• Community empowerment• Quality of life, education,

and health enhancement

Sepanjang tahunThroughout the year

Aparat Keamanan (Polri dan TNI)Security Personnel(Polri and TNI)

Koordinasi pengamanan wilayah projectSecurity coordination on project area

Kerja sama pengamanan wilayah secara preventif dan antisipasi potensi gangguan sosial

Cooperation for preventive area security and anticipation for potential social disorder

Setiap saat diperlu-kanAnytime needed




FrekuensiFrequency

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


89



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

5

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


90



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

6KINERJA EKONOMI DAN KETENAGAKERJAAN ECONOMIC AND HUMAN RESOURCES PERFORMANCE

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


91



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

6

6

PDSI menyadari bahwa pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang baik menjadi salah satu faktor penting untuk memastikan keberlangsungan usaha Perusahaan. Pekerja merupakan aset terpenting dalam upaya pencapaian visi, misi, sekaligus sasaran Perusahaan dan pengelolaan SDM.

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES MANAGEMENT

KOMPOSISI SUMBERDAYA MANUSIA [102-8]

WORKFORCE

COMPOSITION [102-8]

Terdapat 2 (dua) tipe pekerja berdasarkan kontrak kerja, yakni pekerja tetap dan pekerja outsourcing. Adapun pekerja tetap terdiri dari Pekerja Waktu Tertentu (PWT), Pekerja Waktu Tidak Tertentu (PWTT), dan Perbantuan. Pekerja Perbantuan adalah pekerja yang mendapatkan mandat dari PT Pertamina (Persero) untuk bertugas di PDSI selama waktu tertentu. Oleh karena itu, meskipun memiliki status sebagai pekerja tetap, tenaga Perbantuan dapat sewaktu-waktu dimutasikan ke perusahaan lain di dalam struktur grup Pertamina.

Per 31 Desember 2017, PDSI mempekerjakan total 358 pekerja tetap, dengan 317 (89%) diantaranya merupakan pekerja PWT dan PWTT. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan jumlah pekerja tetap pada tahun 2016 sebesar 365 orang. Jumlah pekerja PWT dan PWTT juga mengalami penurunan dari 326 orang di tahun 2016 menjadi 317 orang. Berikut adalah rincian demografis pekerja di tahun 2017 yang dijabarkan dalam tabel-tabel berikut:

There are two types of employee based on work contract, namely permanent and outsourcing employee. The permanent employee consist of Specific Time Workers (PWT), Uncertain Time Workers (PWTT), and Assistance. Assistance Workers are employees who received mandate from PT Pertamina (Persero) to be on duty in PDSI for a specific time. Therefore, even though having a status as a permanent employee, Assistance Workers may be mutated to other companies within Pertamina group structure at any time.

As of 31 December 2017, PDSI employed a total of 358 personnel, of whom 317 (89%) were PWT and PWTT employees. The total number decreased from that of 2016, which was 356 personnel. The number of PWT and PWTT employees also declined from 326 in 2016 to 317 in 2017. Below tables are the employee demographics in 2017:

PDSI realized that human resources management becomes an important factor to ensure the Company’s business sustainability. The employees are the most important aspect in the achievement of corporate vision, mission, and objectives in managing the human resources.

Tabel Jumlah Pekerja berdasarkan Kontrak Kerja di 2017 [102-8]Total Employees by Contract Type in 2017 [102-8]

Dalam orang | In personnel

Pekerja TetapPermanent Employees Pekerja

Outsourcing

Outsourced

Employees

JumlahTotalWaktu Tertentu

(PWT)Specific Time

Waktu Tidak Tertentu (PWTT)

Uncertain Time

PerbantuanAssistance

41 236 81 3.104 3.462

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


94



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

6

Tabel Jumlah Pekerja berdasarkan Kontrak Kerja dan Gender di 2017 [102-8]Total Employees by Work Contract and Gender in 2017 [102-8]

Tabel Jumlah Pekerja berdasarkan Kontrak Kerja dan Lokasi Kerja di 2017 [102-8]Total Employees by Work Contract and Work Location in 2017 [102-8]


Kontrak KerjaWork Contract

Laki-LakiMale

PerempuanFemale

JumlahTotal

PWTT 205 31 236

PWT 35 6 41

Perbantuan Assistance 73 8 81

Pekerja Outsourcing Outsourced Employees 3.091 13 3.104

Jumlah | Total 3.404 58 3.462


Lokasi KerjaWork Location

PWTTUncertain

Time

PWTSpecific

Time


Pekerja Outsourcing

Outsourced

Employees

JumlahTotal

Kantor Pusat Head Office 133 27 61 262 483

Cirebon 54 9 9 1.369 1.441

Prabumulih 49 5 11 1.473 1.538

Jumlah | Total 236 41 81 3.104 3.462

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


95



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

6

Tabel Jumlah Pekerja Tetap berdasarkan Kelompok UsiaTotal Permanent Employees by Age Group


Kelompok UsiaAge Group

JumlahTotal

<30 tahun | years old 92

30-50 tahun | years old 222

>50 tahun | years old 44

Jumlah | Total 358

Tabel Jumlah Pekerja Tetap berdasarkan Kategori KaryawanTotal Permanent Employees by Employee Category


GradeJumlahTotal

OD 3

PRL 21 2

PRL 20 7

PRL 19 4

PRL 18 13

PRL 17 6

PRL 16 12

PRL 15 33

PRL 14 76

PRL 13 34

PRL 12 39

PRL 11 74

PRL 10 30

PRL 09 20

PRL 08 5

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


96



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

6

Tabel Jumlah Pekerja Tetap berdasarkan Gender

Total Permanent Employees by Gender


GenderJumlahTotal

Laki-Laki | Male 313

Perempuan | Female 45

Jumlah | Total 358

REKRUTMEN DAN TINGKAT PERPUTARAN PEKERJA [401-1]

EMPLOYEE RECRUITMENT AND

TURNOVER RATE [401-1]

Pada tahun 2017, PDSI melakukan 5 (lima) kali proses rekrutmen di Kantor Pusat, Jakarta. Dari proses tersebut, Perusahaan merekrut 31 pekerja baru. Setelah lolos dari proses rekrutmen, pekerja tersebut akan mendapatkan penempatan kerja di kantor-kantor PDSI, yakni di Kantor Pusat, Cirebon, dan Prabumulih. Sementara itu, sebanyak 3 (tiga) pekerja dari Kantor Pusat berhenti bekerja karena mengundurkan diri atas permintaan sendiri. Dengan demikian, tingkat perputaran pekerja secara keseluruhan di tahun 2017 adalah 0,09 Rincian perputaran pekerja dijelaskan pada tabel-tabel berikut: [401-1]

In 2017 PDSI executed five recruitment process in the Head Office in Jakarta. From the process, the Company recruited 31 new employees. After succeeding in the recruitment process, the employees will received work placement in PDSI offices namely in the Head Office, Cirebon, and Prabumulih. Meanwhile, three employees from the Head Office no longer worked for the Company by resigning on their own accord Therefore, the overall employee turnover rate in 2017 was 0.09. The details of employee turnover are provided in the tables below: [401-1]

Tabel Rekrutmen Pekerja Tetap berdasarkan Kelompok Usiadan Gender di tahun 2017 [401-1]Permanent Employee Recruitment by Age Group and Gender in 2017 [401-1]


Kelompok UsiaAge Group

Laki-LakiMale

PerempuanFemale

JumlahTotal

<30 tahun | years old 5 1 6

30-50 tahun | years old 18 3 21

>50 tahun | years old 3 1 4

Jumlah | Total 26 5 31 PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


97



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

6


Lokasi KerjaWork Location

Laki-LakiMale

PerempuanFemale

JumlahTotal

Kantor Pusat | Head Office 21 3 24

Cirebon 1 1 2

Prabumulih 4 1 5

Jumlah | Total 26 5 31


Kelompok Usia

Age Group

Pekerja BaruNew Recruits

Pekerja KeluarNo Longer Working

Jumlah PekerjaTotal

Employees

Rasio Perputaran Pekerja

Employee Turnover Rate

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

JumlahTotal

<30 tahun | years old 5 1 0 1 86 6 0 1 0,16

30-50 tahun | years old 18 3 0 2 186 36 0 0,67 0,09

>50 tahun | years old 3 1 0 0 41 3 0 0 0

Jumlah | Total 26 5 0 3 313 45 0 0,60 0,09

Tabel Rekrutmen Pekerja Tetap berdasarkanLokasi Penempatan Kerja dan Gender di tahun 2017Permanent Employee Recruitment by Work Placement and Gender in 2017

Tabel Tingkat Perputaran Pekerja [401-1]Employee Turnover Rate [401-1]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


98



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

6

IMBAL JASA PEKERJAANWORK REWARD

Keberadaan operasi PDSI memiliki dampak ekonomi terhadap kondisi pasar tenaga kerja di wilayah kerjanya. Hal ini dikarenakan besarnya jumlah tenaga yang dipekerjakan, baik pekerja tetap maupun outsourcing. Oleh karena itu, kebijakan pengupahan yang diterapkan oleh Perusahaan secara tidak langsung berpengaruh terhadap taraf hidup masyarakat setempat. [103-Keberadaan Pasar]

Untuk memastikan bahwa setiap pekerja bekerja dengan kemampuan, profesionalisme, dan dedikasi yang optimal, PDSI memastikan bahwa setiap pekerja menerima upah dan tunjangan kesejahteraan yang memadai, wajar, dan kompetitif di industri minyak dan gas. PDSI memiliki 2 (dua) kantor cabang di Cirebon dan Prabumulih, serta 1 (satu) Kantor Pusat di Jakarta. Upah pekerja ditetapkan dari lokasi penempatan kerja (home base). Upah entry level PDSI berada pada PRL 08. [103-Kepegawaian]

Berikut adalah tabel perbandingan upah entry level PDSI berdasarkan lokasi kerja:

Sebagai bentuk tindakan anti-diskriminasi, pemberian upah dan remunerasi karyawan di seluruh lokasi kerja tidak membedakan antara karyawan perempuan dan laki-laki. Untuk meningkatkan prestasi kerja, pemberian upah didasarkan atas klasifikasi jabatan, masa kerja, beban kerja, dan prestasi kerja. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh karyawan agar dapat berprestasi tanpa khawatir adanya bentuk diskriminasi gender. [103-Keanekaragaman dan Kesempatan Setara] [405-2]

Tabel Perbandingan Upah Entry Level berdasarkan Lokasi Kerja [202-1]Entry Level Wage Comparison based on Work Location [202-1]

No. Lokasi KerjaWork Location

Upah Minimum Provinsi/Kabupaten/Kota (Rp)

Minimum Wage in Province/

Regency/City (Rp)

Upah Entry Level

di PDSI (Rp)Entry Level Wage in PDSI

(Rp)

RasioRatio

1. Kantor Pusat Head Office 3.357.500 3.226.000 0,96

2. Cirebon 1.803.239 3.216.000 1,78

3. Prabumulih 2.388.000 3.296.000 1,38

The existence of PDSI operations have an economic impact to labor market condition in its working location. This is caused by the large number of personnel employed, either as permanent employees or as outsourced employees. Therefore, the remuneration policy by the Company have directly affected the living standards of the local communities. [103-Market Presence]

To ensure that each employee works with optimal skill, professionalism, and dedication, PDSI ensures that they receive adequate, reasonable, and competitive wage and benefits in the oil and gas industry. PDSI has two branch offices in Cirebon and Prabumulih, as well as one Head Office in Jakarta. Employee wage is based on the work placement location (home base). The entry level wage in PDSI is on PRL 08. [103-Employment]

Below is the comparison table of entry level wage in PDSI based on work location:

As a form of anti-discrimination, distribution of employee wage and remuneration do not differentiate between female and male employees. To improve work performance, distribution of wage is based on position classification, working period, workload, and work performance. This will become the motivation for the employees to perform well without worry of any gender discrimination. 103-Diversity and Equal Opportunity] [405-2]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


99



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

6

PDSI menjunjung tinggi kebebasan berserikat dan berkumpul. Perusahaan membebaskan pekerja untuk mengemukakan pendapat dan berhimpun dalam suatu serikat atau organisasi sejenis lainnya. Pada tahun 2017, serikat pekerja yang diakui keberadaannya oleh PDSI adalah Serikat Pekerja PDSI (SP PDSI). Perusahaan tidak mewajibkan keanggotaan dalam Serikat Pekerja ini. Berikut adalah jumlah pekerja tetap yang terlibat dalam Serikat Pekerja: [103-Kebebasan Berserikat dan Perundingan Kolektif]

Seluruh praktik ketenagakerjaan PDSI menjunjung tinggi penerapan hak-hak asasi manusia di lingkungan kerjanya. Ini dibuktikan dengan tidak adanya pengaduan formal apapun terkait pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi pada para pekerjanya di wilayah operasi PDSI sepanjang periode pelaporan. [103-Non-Diskriminasi] [406-1]

Selain remunerasi berupa gaji pokok, PDSI juga memberikan tunjangan-tunjangan tertentu bagi pekerja tetap, sebagai berikut:

Tabel Tunjangan bagi Pekerja Tetap [401-2]Benefits for Permanent Employee [401-2]

Jenis TunjanganBenefit

Diberikan kepadaAwarded to

PWTTUncertain Time

PWTSpecific Time


Tunjangan DaerahRegional Benefit √ √ -

Tunjangan PosisiPosition Benefit √ √ -

Kompensasi Fasilitas JabatanCompensation for Position Facilities √* - √*

Asuransi JiwaLife Insurance √** - √**

Perawatan KesehatanHealth Care √ √ √

Tanggungan Disabilitas dan DifabelDisability and Difabel Insurance - - -

Cuti MelahirkanParental Leave √ √ √

Persiapan Masa PensiunPreparation for Retirement Period √ √ √

Kepemilikan SahamShareholding - - -

Catatan | Note :* Kompensasi fasilitas jabatan hanya diberikan kepada pejabat minimal Manajer. Compensation for position facilities are only given to officials with a position of Manager and above** Asuransi jiwa hanya diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Life insurance is only given to members of BOD and BOC.

The entire employment practice in PDSI upholds application of human rights in its working location. This is proven with non-existence of formal complaint regarding violation of human rights to its employment in PDSI operation areas throughout the reporting period. [103-Non-Discrimination] [406-1]

Aside from remuneration in form of basic salary, PDSI also provides specific benefits for permanent employees, namely:

PDSI upholds the freedom to form unions. The Company gives them freedom to express their opinion and form associations or other similar organizations. In 2017 the labor union that is acknowledged by PDSI is PDSI Labor Union (SP PDSI). The Company does not require the employees to become members of the Labor Union. Below is the total of permanent employees involved in Labor Unions. [103-Freedom of Association and Collective Bargaining]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


100



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

6

Tabel Jumlah Pekerja Tetap yang Terlibat dalam Serikat PekerjaTotal Permanent Employees Involved in Labor Unions

Status PekerjaEmployee Status

JumlahTotal

PersentasePercentage

PWTT 185 orang 78,39%

PWT 0 orang 0%

Perbantuan | Assistance 40 orang 50%

Jumlah | Total 225 orang 62,85%

Serikat pekerja bersama dengan manajemen PDSI menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang diperbarui setiap dua tahun. PKB 2015-2017 mengikat seluruh (100%) pekerja tetap dan menjadi acuan dalam penyelesaian masalah-masalah ketenagakerjaan yang timbul di lingkungan PDSI. Keberadaan PKB yang ditetapkan secara komprehensif memastikan bahwa di dalam wilayah operasional PDSI tidak terdapat risiko signifikan apapun yang mengancam kebebasan pekerjanya untuk berasosiasi dan turut serta dalam penyusunan PKB. [407-1] [102-41]

Together, the union and PDSI’s management prepare a Collective Bargaining Agreement (CBA), which is renewed every two years. The 2015-2017 CBA binds all (100%) of its permanent employees and serves as a reference in the settlement of employment issues arising in PDSI. The CBA ensures that there is no significant risk that threatens the freedom of its employees to associate and participate in the preparation of CBA within the operational area of PDSI. [407-1] [102-41]

PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TRAINING AND EDUCATION

Keberhasilan PDSI dalam menjalankan setiap proses bisnisnya sangat bergantung pada kompetensi dan profesionalisme pekerjanya. Dari sebab itu, PDSI berkomitmen untuk menjalankan program kedelapan dari 2017 Main Initiative Program, yakni Building Internal Competencies. Program ini berisi komitmen Perusahaan untuk: menciptakan keselarasan kompetensi pekerja dengan strategi bisnis perusahaan, mengoptimalkan sharing knowledge, memenuhi kesenjangan kompetensi melalui internal/in-house pekerja, dan standarisasi pengembangan karyawan. Adapun program ini melibatkan semua pekerja tetap PDSI. [103-Pendidikan dan Pelatihan]

Pada tahun 2017, para pekerja tetap mengikuti pelatihan, workshop, dan peningkatan keahlian (upskilling) dengan total durasi pelatihan 13.312 jam, atau setara dengan 37,18 jam pelatihan per pekerja tetap. Rincian rata-rata jam pelatihan berdasarkan gender dan tingkatan pekerja dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

The success of PDSI in performing each of their business process is highly dependent to the competence and professionalism of its employee. Therefore, PDSI is committed to execute the eight program from 2017 Main Initiative Program that is Building Internal Competencies. The program contains the Company’s commitment to create an alignment of employee competence with the corporate business strategy, optimizing sharing knowledge, fulfilling competency gap through in-house trainings, and standardizing employee development. The program involves the entire permanent employee in PDSI. [103-Training and Education]

In 2017 the permanent employees attended trainings, workshops, and up skilling with a total training duration of 13,312 hours, or equivalent of 37.18 hours of training for each permanent employee. The details of average training hours based on gender and employee level are on the below tables:

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


101



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

6

Tabel Rata-Rata Jam Pelatihan berdasarkan Grade [404-1]Average Training Hours based on Employee Grade [404-1]

TingkatGrade

2017 20160D 29,30 28

PRL 22 24 24

PRL 21 26,67 4

PRL 20 29 17,14

PRL 19 18,67 8

PRL 18 22,86 17,78

PRL 17 27,43 -

PRL 16 23,33 20

PRL 15 28,66 21

PRL 14 24,97 22

PRL 13 22,52 26,05

PRL 12 25,91 18,53

PRL 11 28,49 23,15

PRL 10 25,20 25,85

PRL 09 4 14

PRL 08 35,43 16

MASA PURNA TUGAS PRE-RETIREMENT PERIOD

Sebagai bentuk apresiasi terhadap loyalitas pekerja, PDSI memberikan pelatihan sebelum memasuki masa purna tugas bagi pekerja tetap. Program pelatihan Persiapan Masa Purna Karya (PMPK) diberikan kepada pekerja yang berusia 51 hingga 55 tahun. Pada usia 55 tahun 6 bulan, pekerja diberi kebebasan untuk mengikuti program Masa Persiapan Purna Karya (MPPK) selama 6 (enam) bulan. Para peserta program ini mengikuti program berupa pelatihan kewirausahaan dan keterampilan yang diberikan dengan memerhatikan minat dan bakat masing-masing pekerja. Selama menjalani program MPPK, pekerja terkait tetap berstatus kerja PWTT dan mendapatkan upah penuh setiap bulan. [404-2]

As a form of appreciation toward the employees’ loyalty, PDSI provides a training for permanent employees before entering a retirement period. The Preparation for Retirement Period (PMPK) training program is given to employees aged 51 to 55 years old. In age 55 years and 6 months, the employees are given a freedom to attend Retirement Period Preparation (MPPK) program for six months. Participants of this program attend an entrepreneur and skill training program given by taking notice of each employee’s interest and talent. While going through MPPK program, the related employees are still in PWWT status and receive full wage every month. [404-2]

Tabel Rata-Rata Jam Pelatihan berdasarkan Gender [404-1]Average Training Hours based on Gender [404-1]

TahunYear

Gender

Laki-Laki Male

Perempuan Female

2017 26,60 20

2016 22,90 17,56

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


102



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

6

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAOCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY

Standar praktik dan kompetensi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di PDSI mengacu pada induk perusahaan kami, yang menerapkan International Sustainability Rating System (ISRS) Tujuan utama dari pemberlakuan ISRS adalah untuk mencapai nihil kejadian yang berpontensi merugikan bagi Perusahaan. Dalam sistem ini, setiap pekerja dibekali kemampuan penanganan kondisi darurat minyak dan gas, serta diberikan pelatihan wajib terkait keselamatan kerja dalam bidang operasional. Para pekerja juga selalu dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai. Aspek ini penting untuk senantiasa diperhatikan dan ditingkatkan kinerjanya, karena dapat memberikan rasa tenang, aman, dan memastikan keselamatan para pekerjanya. [103-Kesehatan dan Keselamatan Kerja]

Untuk meningkatkan kinerja Quality, Health, Safety, Security, dan Environment (QHSSE), pada tahun 2015 diluncurkan program “Salam Lima Jari” sebagai representasi dukungan manajemen PDSI kepada seluruh pekerja dan mitra di lapangan. Di tahun 2016, upaya ini dilanjutkan ke tahap yang lebih komprehensif melalui program Salam Lima Jari Tahap II di bulan Februari 2016. Konsistensi ini dilanjutkan di tahun 2017 dengan peluncuran Salam Lima Jari Tahap II (Bridge) dengan jumlah program yang lebih banyak jika dibandingkan dengan program 2016. Secara garis besar, program ini meliputi:1. Management Commitment2. Quality to Profit3. Behavior-Based Safety4. Green Drilling5. Security for All

The standards for occupational health and safety (OHS) practices and competency in PDSI refer to our parent company, which applies the International Sustainability Rating System (ISRS). The main purpose of ISRS implementation is to reach zero accidents that may potentially harm the Company. In this system, each employee is equipped with the skill to manage emergency situations in oil and gas industry, as well as given compulsory trainings related to occupational safety in operational activities. The employees are also equipped with adequate safety equipment at all times. The performance of this aspect is important to be noticed and improved for it may provide a calm, safe, and secure environment to ensure the employees’ safety. [103-Occupational Health and Safety]

To enhance the Quality, Heath, Safety, Security, and Environment (QHSSE) performance, a program called “Salam Lima Jari” was launched in 2015 as a representation of PDSI management’s support to all employee and partners in the field. In 2016 this was continued into a more comprehensive effort through Salam Lima Jari Phase II program in February 2016. The consistency is continued in 2017 with a launching of Salam Lima Jari Phase II (Bridge) with a larger number of programs compared to that of 2016. Broadly speaking, the program involved:

1. Management Commitment2. Quality to Profit3. Behavior-Based Safety4. Green Drilling5. Security for All

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


103



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

6

• HSE Marshall for Behaviour

• HSE Award & Consequences

• Job Personal Competency

• Learningfrom Event

• Lifting Plan• Drop Object

Management• New JSA &

Permit To Work

• Waste to Added Value

• Management Walk Through

• Penguatan PAM NonfisikStrengthening of non-physical PAM

• Quality Inspectionfor NPT Prevention

• Full Cycle QA Implementation

• CIP for Problem Solving

• Implementasi SMPSMP Implementation

• HSE Sharing

• IncidentAccountability

• All Function HSEPersonal Leading

• HSE Meeting

• Action Tracking

• Thousand Treesfor Drilling

• GreenElectricity

• RecruitingDevelopmentfor Local Labor

• HSE Campaign• HSE Passport• Stop Work

Authority• Camera On

Spot• CSMS

Program Salam Lima Jari Tahap II (Bridge)

Salam Lima Jari Phase II (Bridge) Program

MAN

AGEM

ENT C

OMM

ITM

ENT

SECURITY FOR ALL

BEHAVIOR-BASED SAFETY

GREEN DRILLING

QUALITY TO PROFIT

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


104



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

6

Tabel Perbandingan Program Salam Lima Jari Tahun 2015-2017Comparison of Salam Lima Jari Programs in 2015-2017

CLUSTER 2015 = 15 PROGRAM 2016 = 26 PROGRAM 2017 = 17 PROGRAM

Management Commitment

1. Management Walk Through

2. Management HSE Talk/Sharing

3. Stop Work Authority


2. HSE Sharing3. HSE Personal Leading4. HSE Meeting5. Incident Action

Tracking6. Incident

Accountability Broadcasting


2. HSE Sharing3. HSE Personal Leading4. HSE Meeting5. Incident Action

Tracking6. Incident

Accountability Broadcasting

Behaviour-Based Safety

1. PDSI HSI Passport2. Camera On Spot3. Crew Change Video4. HSE Campign

1. HSE Marshall for Behaviour

2. HSE Award & Consequences

3. Job Personal Competency

4. Learning From Event5. Lifting Plan6. Drop Object

Management7. New JSA & Permitt To

Work8. CSMS9. Stop Work Authority10. Camera On Spot11. HSE Passport12. Recruiting

Development for Local Labor

13. HSE Campign

1. HSE Marshall for Behaviour

2. HSE Award & Consequences

3. Job Personal Competency

4. Learning From Event5. Lifting Plan6. Drop Object

Management7. New JSA & Permitt To

Work8. CSMS9. Stop Work Authority10. Camera On Spot11. HSE Passport12. Recruiting

Development for Local Labor

13. HSE Campign

Green Drilling 1. Waste Reduction2. Waste to Added Value3. Thousand Trees for

Drilling4. Tempat Kerja Higienis

| Hygienic Work Environment

1. Waste to Added Value2. Thousand Trees for

Drilling3. Green Electricity

1. Waste to Added Value2. Thousand Trees for

Drilling3. Green Electricity

Quality To Profit 1. Optimalisasi Regulasi untuk Cost Effectiveness SKPI, COC & NDT Level II Regulation optimization for Cost Effectiveness of SKPI, COC & NDT Level II

1. Statistic for NPT Prevention

2. Rig Database for Asset Integrity

1. Quality Inspection for NPT Prevention

2. Full Cycle QA Implementation

3. CIP for Uniqueness

Security for All 1. Penguatan PAM NonfisikStrengthening of non-physical PAM

2. Penguatan Pengamanan Kerahasiaan InformasiStrengthening of Information Secrecy Security

3. Informasi Dini Gangguan KeamananEarly Information on Security Disturbance

1. Penguatan PAM NonfisikStrengthening of non-physical PAM

2. Implementasi SMPSMP Implementation

1. Penguatan PAM NonfisikStrengthening of non-physical PAM

2. Implementasi SMPSMP Implementation

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


105



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

6

Di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tahun 2015-2018 Bab IV Pasal 32-35, dijabarkan diatur aspek kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku bagi seluruh (100%) pekerja di wilayah kerja PDSI. Topik-topik yang tercakup adalah sebagai berikut:

1. Kewajiban Perusahaan untuk memberikan perlindungan yang memadai untuk menghindari kecelakaan kerja.

2. Kewajiban Perusahaan untuk senantiasa menyediakan alat-alat keselamatan kerja.

3. Pemeliharaan alat-alat keselamatan kerja.4. Kewajiban pekerja untuk berperan serta dalam

usaha pencegahan dan penanggulangan kecelakaan/kebakaran dan pencemaran lingkungan di lingkungan Perusahaan.

5. Penunjukan pekerja untuk duduk dalam badan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan/kebakaran dan pencemaran lingkungan.

6. Kewajiban pekerja untuk melaporkan kejadian kecelakaan/kebakaran dan pencemaran lingkungan serta memberikan keterangan yang benar kepada petugas yang ditunjuk oleh Perusahaan untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

7. Kewajiban pekerja untuk menggunakan peralatan Alat Pelindung Diri (APD) selama jam kerja.

8. Jaminan tanggungan biaya pengobatan dan perawatan pekerja yang mendapat kecelakaan kerja, baik sejak kecelakaan terjadi sampai berakhirnya.

9. Pemberian kompensasi bagi pekerja jika mendapat kecelakaan yang mengakibatkan ketidakmampuan bekerja untuk sementara waktu ataupun cacat permanen. [403-4]

Keselamatan dan kesehatan kerja insan PDSI menjadi salah satu prioritas Perusahaan. Untuk menghitung kinerja K3, PDSI mengacu kepada aturan dari induk perusahaan, yaitu PT Pertamina (Persero) yang mengikuti Standar OSHA (Log OSHA 300A). Adapun pencatatan K3 Perusahaan dilakukan per project yang dilakukan sepanjang tahun pelaporan. Sertifikasi OHSAS 18001:2007 turut menjadi kerangka dalam mengidentifikasi, mengatur, dan mengurangi risiko-risiko terhadap keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja. [102-12]

Untuk tahun 2016 dan 2017, Perusahaan tidak menghitung penyakit akibat kerja. Berikut adalah rincian kinerja K3 PDSI: [403-2]

In the Collective Bargaining Agreement (PKB) year 2015-2018 Chapter IV Article 32-35, occupational health and safety aspects valid to all (100%) employees in PDSI working locations are described. The covered topics are:

1. The Company’s duty to provide adequate protection to prevent work accidents.

2. The Company’s duty to always provide work safety equipment

3. Maintenance of work safety equipment4. The employees’ duty to participate in the

prevention and accident/fire countermeasure efforts as well as environmental pollution in the Company’s vicinity.

5. Employee appointment to participate in an institution to prevent and countermeasure against accident/fire as well as environmental pollution.

6. The employees’ duty to report accidents/fire and environmental pollution as well as providing correct information to the officials appointed by the Company in investigating such accident.

7. The employee’s duty to wear Personal Protective Equipment (APD) throughout working hour.

8. Guarantee of treatment and handling cost insurance for employees suffering of work accidents, from the start to the end.

9. Compensation for employees suffering in temporary working inability or permanent disability due to any work accident. [403-4]

The occupational health and safety of PDSI personnel becomes one of the Company’s priorities. To calculate OHS performance, PDSI refers to the regulation from our parent company, PT Pertamina (Persero) following the OSHA Standards (OSHA Log 300A). The Company’s OHS recording is done per project throughout the reporting year. OHSAS 18001:2007 certification also becomes a framework in identifying, managing, and lessening risks toward occupational health and safety in work environments. [102-12]

For 2016 and 2017, the Company did not record the occupational disease rate. Below are the details of PDSI OHS performance: [403-2]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


106



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

6

JenisKecelakaan

KerjaType of

Work

Accident

Jumlah InsidenNumber of Incidents

2017 2016Pekerja Tetap

Permanent

Employees

Pekerja Outsourcing, Mitra

KerjaOutsourced

Employees &

Business Partners

JumlahTotal

Pekerja TetapPermanent

Employees


KerjaOutsourced

Employees & Busi-

ness Partners

JumlahTotal

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Penyakit Akibat Kerja(Occupational Diseases Rate—ODR)

N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Fatalitas Akibat KerjaWork-Related Fatality

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hari Kerja Hilang(Lost Day Rate—LDR)

0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

Pembatasan kerja atau pemindahan tugas (Restricted Work Desk/RWD)

0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

Pengobatan melebihi perawatan P3K (Medical Treatment/MT)

0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

Cedera Akibat Kerja (Pertolongan Pertama)First Aid Case

0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

MangkirAbsenteeism 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah | Total 0 0 1 0 1 0 0 3 0 3

Tabel Kinerja K3 Tahun 2016 dan 2017 di Project Jawa [403-2]OHS Performance in 2016 and 2017 in Java Project [403-2]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


107



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

6

Tabel Kinerja K3 Tahun 2016 dan 2017 di Project Jambi-NAD [403-2]OHS Performance in 2016 and 2017 in Jambi-NAD Project [403-2]

JenisKecelakaan

KerjaType of

Work

Accident



Permanent

Employees


KerjaOutsourced

Employees &

Business Partners

JumlahTotal


Employees


KerjaOutsourced

Employees & Busi-

ness Partners

JumlahTotal

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale




0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 1 0 1


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Jumlah | Total 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


108



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

6

Tabel Kinerja K3 Tahun 2016 dan 2017 di Project Geothermal [403-2]OHS Performance in 2016 and 2017 in Geothermal Project [403-2]

JenisKecelakaan

KerjaType of

Work

Accident



Permanent

Employees


KerjaOutsourced

Employees &

Business Partners

JumlahTotal


Employees


KerjaOutsourced

Employees & Busi-

ness Partners

JumlahTotal

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale




0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 1 0 1


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 2 0 2 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 1 0 3 0 4


Jumlah | Total 0 0 2 0 2 1 0 4 0 5 PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


109



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

6

Tabel Kinerja K3 Tahun 2016 dan 2017 di Project Prabumulih [403-2]OHS Performance in 2016 and 2017 in Prabumulih Project [403-2]

JenisKecelakaan

KerjaType of

Work

Accident



Permanent

Employees


KerjaOutsourced

Employees &

Business Partners

JumlahTotal


Employees


KerjaOutsourced

Employees & Busi-

ness Partners

JumlahTotal

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale




0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 1 0 1 0 0 0 0 0


0 0 1 0 1 0 0 0 0 0



INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


110



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

6

Tabel Kinerja K3 Tahun 2016 dan 2017 di Project Kalimantan [403-2]OHS Performance in 2016 and 2017 in Kalimantan Project [403-2]

JenisKecelakaan

KerjaType of

Work

Accident



Permanent

Employees


KerjaOutsourced

Employees &

Business Partners

JumlahTotal


Employees


KerjaOutsourced

Employees & Busi-

ness Partners

JumlahTotal

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale




0 0 1 0 1 0 0 0 0 0


0 0 1 0 1 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 1 0 1


0 0 3 0 3 0 0 1 0 1


0 0 0 0 0 0 0 1 0 1



INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


111



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

6

Tabel Kinerja K3 Tahun 2016 dan 2017 di Project Asia Tengah [403-2]OHS Performance in 2016 and 2017 in Middle East Project [403-2]

JenisKecelakaan

KerjaType of

Work

Accident



Permanent

Employees


KerjaOutsourced

Employees &

Business Partners

JumlahTotal


Employees


KerjaOutsourced

Employees & Busi-

ness Partners

JumlahTotal

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale




0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 1 0 0 0 0 0 0 0


0 0 1 0 0 0 0 0 0 0



INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


112



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

6

Tabel Kinerja K3 Konsolidasi Tahun 2016 dan 2017 [403-2]Consolidated OHS Performance in 2016 and 2017 [403-2]

JenisKecelakaan

KerjaType of

Work

Accident



Permanent

Employees


KerjaOutsourced

Employees &

Business Partners

JumlahTotal


Employees


KerjaOutsourced

Employees & Busi-

ness Partners

JumlahTotal

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale

Laki-laki

Male

PerempuanFemale




0 0 1 0 1 0 0 0 0 0


0 0 1 0 1 0 0 2 0 2


0 0 0 0 0 0 0 2 0 2


0 0 6 0 6 0 0 3 0 3


0 0 3 0 3 1 0 4 0 5



INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


113



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

6

Kinerja keselamatan kerja PDSI diukur menggunakan Total Recorded Incident Rate (TRIR) dengan rumus sebagai berikut:

PDSI’s occupational safety performance is measured using the Total Recorded Incent Rate (TRIR) with the following formula:

The total recorded incident covers the lost day rate, fatality, and medical treatment. With eight total recorded incidents in 2017 and total

Kasus insiden tercatat meliputi kasus-kasus hari kerja hilang, fatalitas, dan pengobatan melebihi perawatan P3K. Dengan total kasus insiden tercatat sebanyak 8 (delapan) di tahun

TRIR =Jumlah kasus insiden tercatat |

Total jam kerja |Total recorded incident x 1.000.000Total working hours

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


114



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

6

TRIR (2017)= = 0,68(8×1.000.000)11.735.636

2017 dan total jam kerja operasional sebanyak 11.735.636 jam, maka TRIR untuk tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Nilai TRIR PDSI di tahun 2017 sebesar 0,68. Angka ini merupakan kinerja yang baik dibandingkan target acuan TRIR yang ditentukan oleh pihak manajamen untuk tahun 2017, yaitu 1,98.

working hours of 11,735,636 hours, the TRIR for 2017 is as followed:

The TRIR in PDSI in 2017 was 0.68. This is a better performance comparing to the TRIR target of 1.98 set by the management for 2017.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


115



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

6

PDSI menyadari bahwa ketersediaan bahan bakar minyak bagi masyarakat luas merupakan kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi. PDSI juga menyadari peluang pertumbuhan pasar yang menjanjikan mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar. Kemampuan PDSI dalam menyediakan jasa pengeboran bagi industri perminyakan telah ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), kinerja PDSI sangat dipengaruhi oleh kebijakan induk perusahaan. Dengan total aset senilai USD574 juta yang mayoritas adalah rig dan peralatan pengeboran, Perusahaan berperan besar dalam pencapaian kinerja induk dalam memenuhi kebutuhan migas nasional. Perusahaan mengelola 358 pekerja tetap dan berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan operasional pengeboran guna mendukung target produksi minyak, gas, serta panas bumi di lingkup grup perusahaan.

PDSI realized that availability of oil fuel for the community at large is an urgent need. PDSI also realized the promising market growth opportunities considering Indonesia’s large population. PDSI’s ability in providing drilling services for the oil industry has contributed in the national economic growth.

As a subsidiary of PT Pertamina (Persero), PDSI’s performance is highly affected by the policy of its parent company. With a total asset of USD574 million, the majority is of rig and drilling equipments, the Company has a large role in the parent company’s performance achievement in fulfilling the national need for oil and gas. The Company manages 358 permanent workers and is committed to execute drilling activities to support the production target for oil, gas, and geothermal within the scope of company group.

Tabel Skala Perusahaan [102-7]Company Scale [102-7]

UraianSubject

SatuanUnit

2017 2016

Jumlah Karyawan TetapTotal Permanent Employees

OrangPeople 358 365

Jumlah OperasiTotal Operations

OperasiOperations 38 35

Jumlah Jasa yang DisediakanTotal Service Provided - 4 3

Jumlah Pendapatan Usaha Total Business Revenue

Ribu USD Thousand USD 235.342 214.127

Total Kapitalisasi Total Capitalization

Jumlah Liabilitas Total Liabilities


Jumlah Ekuitas Total Equity


Jumlah Aset Total Asset


Kepemilikan Saham Shareholding

PT Pertamina (Persero) % 99,89 99,87

PT Pertamina Dana Ventura % 0,11 0,13

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


92



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

6

Through its business, the Company contributes in distributing economic value to the Shareholders and Stakeholders. Related to the higher negative economic value on hold, it is dominantly caused by payment to Shareholder, PT Pertamina (Persero), of USD52.17 million which consisted of USD43.88 million for loan payment and USD8.29 million for loan interest payment; it is an increase from that of the previous year at USD18.99 million. The payment value is higher from the direct economic value from net income which increased from USD214.13 million in 2016 to USD235.34 million in 2017. There was no financial implication of risk, even more so for business opportunity caused by climate change. [103-Economic Performance] [201-2]

Tabel Perolehan dan Distribusi Nilai Ekonomi [201-1]Economic Value Gained and Distributed [201-1]

Dalam ribuan USD | In Thousand USD

UraianDescription

2017 2016

Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan Economic Value Generated

Pendapatan BersihNet Revenue 235.342 214.127

Nilai Ekonomi yang Didistribusikan Economic Value Distributed

Biaya Operasional Operational Cost 187.586 186.578

Upah dan Tunjangan Karyawan Employee Salary and Allowance 21.642 17.968

Pembayaran kepada Pemodal Payment to Investors 52.172 18.994

Pengeluaran untuk Pemerintah Government Expenditure 12.429 15.134

Pengeluaran untuk Masyarakat Community Expenditure 184 180

Jumlah Nilai Ekonomi yang Didistribusikan Total Economic Value Distributed 274.013 238.854

Nilai Ekonomi Ditahan Withheld Economic Value (38.671) (24.727)

Melalui usahanya, Perusahaan berkontribusi dalam mendistribusikan nilai ekonomi kepada Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan. Terkait dengan makin tingginya nilai negatif ekonomi ditahan, dominan disebabkan karena pembayaran ke Pemegang Saham yaitu PT Pertamina (Persero) sebesar USD52,17 juta yang berupa pelunasan pinjaman senilai USD43,88 juta dan pembayaran bunga pinjaman sebesar USD8,29 juta; meningkat dari tahun sebelumnya senilai USD18,99 juta. Nilai pembayaran tersebut lebih tinggi dari nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dari pendapatan bersih yang hanya meningkat dari USD214,13 juta di tahun 2016 menjadi USD235,34 juta di tahun 2017. Tidak ada implikasi keuangan dan risiko ataupun kesempatan usaha karena perubahan iklim. [103-Kinerja Ekonomi] [201-2]

PEROLEHAN DAN DISTRIBUSI NILAI EKONOMIECONOMIC VALUE GAINED AND DISTRIBUTED

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


93



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

6

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


116



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7KINERJA SOSIAL DAN LINGKUNGANSOCIAL AND ENVIRONMENTAL PERFORMANCE

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


117



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7

7

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


118



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7 PDSI memandang penerapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagai bentuk pertanggungjawaban akan keberadaan PDSI kepada seluruh Pemangku Kepentingannya. Pendekatan ini menandakan bahwa tanggung jawab PDSI sebenarnya tidak hanya dilihat dari sudut pandang sosial saja, tetapi juga mencakup aspek ekonomi dan lingkungan hidup. PDSI memaknai ini sebagai perwujudan sustainable development.

Dari sudut pandang ekonomi, PDSI memiliki tanggung jawab terhadap kinerja yang tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. Dari sudut pandang sosial, PDSI memiliki tanggung jawab untuk mendukung Pemerintah Indonesia dan PT Pertamina (Persero) sebagai Pemegang Saham Pengendali dalam memberdayakan masyarakat Indonesia. Dari sudut pandang lingkungan hidup, PDSI bertanggung jawab untuk memelihara lingkungan hidup dengan beroperasi secara aman dan memerhatikan lingkungan.

Pemenuhan tanggung jawab tersebut dilandaskan pada prinsip 3P, yaitu people, profit, dan planet. Ketiga hal ini merupakan akar dari segala bentuk tanggung jawab sosial PDSI, yakni perpaduan yang seimbang antara kelestarian lingkungan, manfaat ekonomis, dan pemberdayaan manusia.

PDSI sees Social and Environmental responsibility as a form of accountability for PDSI’s presence to all Stakeholders. The approach signifies that PDSI’s responsibility does not only cover the social point of view, but also covers economic and environment aspects. PDSI interprets this as a form of sustainable development.

From the economic point of view, PDSI has a responsibility toward a healthy and sustainable performance growth. From the social point of view, PDSI has a responsibility to support the Government of Indonesia and PT Pertamina (Persero) as Controlling Shareholders in empowering the people of Indonesia. From the environment point of view, PDSI is responsible to preserve the environment by operating safely and paying attention to the environment.

The fulfillment of such responsibility is based on 3P principles, namely people, profit, and planet. The three aspects are the root of all form of social responsibility by PDSI – by balancing between environmental sustainability, economic benefits, and human empowerment.

PDSI memiliki tantangan utama terkait kebutuhan dan harapan pelanggan yaitu tingginya bargaining power akibat banyaknya kontraktor pengeboran (suplai rig berlebih) dan cost structure yang masih tinggi sehingga belum dapat memberikan harga yang kompetitif. Untuk meningkatkan efisiensi kinerja Perusahaan sekaligus meningkatkan aspek kualitas dan keamanan di seluruh (100%) jasa yang disediakan, PDSI secara konsisten mengimplementasikan aspek-aspek tersebut melalui program Salam Lima Jari sejak pencanangannya di tahun 2015. Salah satu aspek untuk meningkatkan profit Perusahaan adalah Quality to Profit, yang terdiri dari program: [103-Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan] [416-1]

1. Quality Inspection for Non-Productivity Time PreventionProgram terkait pelaksanaan Inspeksi kategori III, tindak lanjut Equipment Failure Report atau Deficiency Report yang dikeluarkan oleh fungsi Operasi.

PDSI has a main challenge regarding customers’ needs and expections, namely the high bargaining power from the large number of drilling contractor (excess rig supply) and high cost structure, making it difficult to provide a competitive price. To enhance the Company’s performance efficiency as well as the quality and security aspects in all (100%) provided services, PDSI consistently implement those aspects through Salam Lima Jari program since its declaration in 2015. One of the aspects to enhance Company profit is Quality to Profit, consisting of these programs: [103-Customer Health and Safety] [416-1]

1. Quality Inspection for Non-Productivity Time PreventionA program related to category III Inspection execution, follow up for Equipment Failure Report of Deficiency Report issued by the Operations function.

TANGGUNG JAWAB KEPADA PELANGGANCUSTOMER RESPONSIBILITY

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


119



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

72. Full-Cycle Quality Assurance

ImplementationProgram penerapan Assessment Quality Assurance terhadap persyaratan pelanggan yang tercantum dalam kontrak; mencakup kegiatan pra-mobilisasi sampai dengan demobilisasi.

3. Continuous Improvement Program for UniquenessProgram yang memastikan bahwa inovasi mampu dijalankan di seluruh bisnis Perusahaan sehingga mampu digunakan sebagai metode pemecahan masalah.

Sementara itu, program-program yang mengimplementasikan aspek keamanan (security), tercakup dalam program Security for All, yang terdiri dari: [416-1]

1. Penguatan pengamanan non-fisik, sebagai upaya membentuk sistem pengamanan non-fisik yang terintegrasi. Sistem ini dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi gangguan keamanan secara dini agar operasi Perusahaan dapat berjalan tanpa gangguan keamanan.

2. Implementasi Sistem Manajemen Pengamanan, sebagai bagian dari manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan, serta kebijakan pengamanan.

Perusahaan menggunakan ISO 9001:2015 untuk terus menyediakan jasa yang memenuhi standar pelanggan maupun peraturan. Dengan pendekatan berorientasi proses pada ISO 9001, Perusahaan dapat mendokumentasikan dan mengaji struktur, kewajiban, dan prosedur yang dibutuhkan untuk mencapai manajemen kualitas yang efektif. [102-12]

Untuk tetap bertahan di tengah-tengah persaingan jasa pengeboran yang sangat kompetitif, salah satu respon yang wajib dilakukan terkait turunnya harga minyak dunia yaitu dengan melakukan respon cepat atas keluhan pelanggan karena hal ini akan sangat menentukan persepsi mereka atas kualitas produk/jasa dan Perusahaan secara keseluruhan.

Respon atas keluhan pelanggan dilakukan bukan saja bersifat pasif (menunggu keluhan masuk ke dalam saluran komunikasi), namun juga bersifat aktif (menjaring persepsi pelanggan atas produk/jasa sebelum dan sesudah disampaikan kepada pelanggan), termasuk di dalamnya

2. Full-Cycle Quality Assurance ImplementationAssessment Quality Assurance program implementation toward customer requirements as stated in the contract; covering pre-mobilization to demobilization activities.

3. Continuous Improvement Program for UniquenessA program ensuring that innovation is possible to execute in all Company business, thus it could be used as a method for problem solving.

Meanwhile, the programs which may implement the security aspects are covered by the Security for All program, consisting of: [416-1]

1. Enhancement for non-physical safekeeping, as an effort to form an integrated non-physical safekeeping system. The system may identify and anticipate early security disturbances for the operations to run well without security disturbances.

2. Implementation of Security Management System, as a part of the management as a whole, including the organizational structure, procedure, process, and resources necessary for development of implementation, achievement, assessment and maintenance, as well as security policy.

The Company utilizes ISO 9001:2015 to continue providing services that fulfill both the customers’ and regulations’ standards. With process-oriented approach in ISO 9001, the Company may document and assess necessary structure, duty, and procedure to achieve effective quality management. [102-12]

To survive amidst the competitive drilling services, one of the responses that must be done related to the decrease of world oil price is by performing quick response to customer complaints since it will determine their perception regarding the entirety of the products/services as well as the Company.

Responses toward customer complaints are not only done in a passive manner (wait for the complaints through communication channels), but also actively (drawing customer perceptions toward the products/services before and after it was delivered to the customers), including the

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


120



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7PDSI CARE PDSI CARE

Melalui manajemen pengelolaan keluhan pelanggan ini, PDSI tidak hanya ingin sekedar reaktif, tetapi juga lebih responsif agar kekurangan atas kinerja PDSI bisa membaca trennya secara bertahap sebagai salah satu cara memahami kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Melalui penetapan TKO B-003/DSI2000/2015 tentang Penanganan Keluhan Pelanggan dalam rangka Peningkatan Customer Awareness & Engagement PDSI sangat peduli dengan kondisi-kondisi tersebut.

Pengelolaan Keluhan melalui Customer Feedback Survey (CFS) juga menanyakan segala jenis keluhan yang disampaikan secara tertulis untuk dapat ditindaklanjuti untuk langkah-langkah perbaikan ke dalam. Mekanisme penyampaian keluhan juga dapat dilakukan melalui e-mail [email protected], SMS 08111912000, laporan langsung tatap muka, maupun pertemuan atau rapat.

Untuk mendapatkan Indeks Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index--CSI) dilakukan pengukuran dengan 13 indikator operasional di Lokasi Pengeboran secara bulanan. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik secara langsung bagaimana kinerja peralatan pengeboran dan seluruh tim yang bekerja di lapangan.

Para perwakilan yang berada di lapangan bahkan pejabat lain dari pelanggan yang sedang berkunjung dapat memberikan penilaian langsung di lokasi. Indeks kepuasan pelanggan inilah yang menjadi prioritas untuk menggali bagaimana pelanggan melihat dari waktu ke waktu atas kinerja operasi.

Through this customer complaint management, PDSI not only want to be reactive, but also be more responsive so that the deficiency in PDSI’s performance is able to study the trend gradually as one of the means to understand customer needs and expectations. Through establishment of TKO B-003/DSI2000/2015 on Customer Complaint Handling in the effort to Enhance Customer Awareness and Engagement, PDSI cares with such conditions.

Complaint Management thorugh Customer Feedback Survey (CFS) also questions all kinds of complaint delivered in writing to be followed-up for internal improvement. Complaint delivery mechanism can also be done through e-mail at [email protected], SMS to 08111912000, face-to-face report, or meetings.

To attain Customer Satisfaction Index, a monthly measurement with 13 operational indicators in drilling locations is executed. This is done to receive direct feedback on how the drilling equipments and the entire working team perform.

Field representatives, even other visiting customer officials may give direct assessment on location. This customer satisfaction index will become a priority to probe how the customers see the operational performance over time.

adalah tindak lanjut atas keluhan pelanggan tersebut.

Untuk menciptakan sistem yang dapat menjaring informasi kebutuhan pelanggan, pendataan dan kecepatan respon atas keluhan pelanggan, serta pelacakan/tracking penyelesaian keluhan pelanggan yang masuk, PDSI meluncurkan PDSI Cares dan PDSI Understand.

follow-up to the complaint itself.

To create a system which may draw information on customer needs, data collection and speed of response toward customer complaints, as well as customer complaint completion tracking, PDSI launched PDSI Cares and PDSI Understand.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


121



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7Grafik Hasil Survei Kepuasan Pelanggan Results of Customer Satiscation Survey

Jan-17

Target RealisasiRealization

Jul-17Feb-17 Aug-17Mar-17 Sep-17Apr-17 Oct-17May-17 Nov-17Jun-17 Dec-17

3,93,93,9 4,0 4,0 4,0

3,5

3,83,83,8

3,1

4,1 4,1

Hasil dari penilaian survei yang telah dikumpulkan berupa naik turunnya CSI (Harapan dengan Realisasi) dari pengumpulan CFS yang diukur dengan skala Likert selama periode bulan Januari sampai dengan Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Dari grafik di atas terlihat bahwa naik turunnya CSI antara harapan dan realisasi dari skala Likert (1-5) perhitungan selama 1 (satu) tahun masih di atas angka 3,5 (Cukup Memuaskan) yaitu berada di predikat Memuaskan, sama dengan harapan pelanggan yang secara rata-rata mengharapkan di level 4 (Memuaskan).

From the above chart, it can be seen that the ups and downs of CSI between expectation and realization from Likert scale (1-5) measurement in one year is still above 3.5 (Good) or in Satisfying predicate – in line with customer expectation which in average expects it in level 4 (Satisfying).

Results of the collected survey assessment is in form of CSI ups and downs (Expectation and Realization) from CFS collection is presented with Likert scale from January to December 2017, with the following results:

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


122



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7 PDSI UNDERSTAND PDSI UNDERSTAND

PDSI selalu melibatkan secara aktif kontribusi dari tim operasional untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi sebagai prioritas utama dari tugas dan tanggung jawab. Hal ini juga menjadi nilai tambah dari kinerja tim operasi.

Program ini menjadi jembatan antara PDSI dengan pelanggan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi melalui ide-ide yang muncul saat diskusi dan interaksi sehingga tercapai tujuan bersama.

Kepuasan pelanggan merupakan tolak ukur kesuksesan sebuah perusahaan, dan kepuasan tersebut sangat bergantung kepada persepsi dan ekspektasi pelanggan itu sendiri. Untuk memahami dan mengukur penilaian dan harapan dari pelanggan, penting bagi perusahaan untuk mengetahui yang menjadi harapan pelanggan terlebih dulu sebelum kemudian mencoba merealisasikannya.

Lebih dari sekadar memahami harapan dan realisasi yang dirasakan pelanggan, melalui kegiatan Annual Customer Satisfaction Survey (ACSS) yang dilaksanakan pada awal tahun 2017 PDSI mencoba mengukur kesesuaian persepsi antara pelanggan dan internal pekerja PDSI untuk mengetahui seberapa jauh gap persepsi harapan dan realisasi.

Di dalam survey tersebut, disampaikan 31 pertanyaan yang dikelompokkan ke dalam 7 (tujuh) sub utama yaitu:1. Pelaksanaan Program Promosi-Marketing-

Branding2. Jenis, Kesiapan, dan Kelengkapan Jasa-Jasa3. Kemampuan untuk memberikan layanan

yang akurat (Reliability)4. Kesediaan untuk memberikan layanan yang

cepat (Responsiveness) 5. Kemampuan untuk menyampaikan

kepercayaan dan keyakinan (Assurance)6. Penanganan Pelanggan dan Komunikasi

(Empathy)7. Citra dan Persepsi Pelanggan (Overall Image)

Berikut adalah hasil dari ACSS di tahun 2017:

PDSI always actively involve the active contribution from operational team to resolve every occurring problem as a main priority from their duty and responsibility. This also becomes an added value from their performance.

This program becomes a bridge between PDSI and the customers in resolving occurring problems through emerging ideas during discussions and interaction to achieve mutual purposes.

Customer satisfaction is a success benchmark of a company, and it is relying on the perception and expection of the customers themselves. To understand and measure customer assessment and expectation, it is important for the company to know their expectation first before attempting to realize it.

More than merely understanding the expectation and realization of the customers, through the Annual Customer Satisfaction Survey (ACSS) held in the beginning of 2017 PDSI made an effort to measure the conformity between the perception between customers and PDSI internal personnel to find out the gap between perceptions of excpectation and realization.

During the survey, 31 questions were grouped into seven main subs, namely:

1. Execution of Promotion-Marketing-Branding Program

2. Service Type, Readiness, and Completeness3. Level of performance to provide an accurate

service (Reliability)4. Willingness to provide a swift service

(Responsiveness)5. Ability to convey trust and confidence

(Assurance)6. Customer Handling and Communication

(Empathy)7. Image and Perception by the Customers

(Overall Image)

Below are the ACSS results in 2017:

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


123



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7Tabel Hasil Annual Customer Satisfaction Survey Annual Customer Satisfaction Survey Results

Kualitas jasa keseluruhan yang diinterpretasi oleh Konsumen PDSI adalah 3,7 (Skala Cukup Menuju Baik) dengan Harapan 4,1 (Skala Baik menuju Sangat Baik). Gap yang muncul cukup signifikan yakni 0,40 atau disetarakan “sedang”. Dapat diartikan terdapat gap service quality yang diharapkan pelanggan sudah memerhatikan dan mengupayakan agar PDSI meningkatkan kinerjanya.

The overall service quality interpreted by PDSI customers are 3.7 (from Adequate to Good scale) with an Expectation of 4.1 (from Good toward Excellent). The appearing gap is quite significant at 0.40 or equal to medium. It can be interpreted that there is a service quality gap that is expected by the customers has been watched and made the effort for PDSI to enhance its performance.

PDSI memiliki keunggulan berupa aset rig yang difabrikasi di Amerika yang terkenal melalui produk-produk yang memiliki keandalan tinggi serta pengalaman di bidang pengeboran lebih dari 30 tahun (sejak PT Pertamina Persero berdiri). Hal ini menjadi positioning perusahaan yang direfleksikan menjadi brand PDSI sebagai perusahaan kontraktor pengeboran yang memiliki aset dengan keandalan, teknologi, serta operatorship dengan pengalaman tinggi. Ini didukung dengan 43 rig yang dimiliki Perusahaan sampai dengan tahun 2017, menjadikan PDSI sebagai perusahaan pengeboran dengan jumlah rig terbesar di Indonesia.

Dalam melaksanakan kontrak kerjanya, PDSI tidak memiliki kewajiban untuk memberikan label informasi di mana jasa pengeboran akan dilakukan. Meski demikian, PDSI menjamin proses penelusuran terhadap data

PDSI has a superiority in form of American-fabricated rigs, famous with their high reliability as well as more 30 years of experience (since PT Pertamina (Persero) was established) in drilling. This becomes the Company’s positioning, reflected into the brand as a drilling contractor company with assets of high reliability, technology, and experienced operatorship. This is supported by 43 rigs that has been owned up to 2017, making PDSI as a drilling company with the largest number of rig in Indonesia.

In executing its work contracts, PDSI is not obliged to provide a label information in which the drilling service will be performed. Nevertheless, PDSI ensures that the data tracking process for drilling activities is available

Pelaksanaan Program Promosi-

Marketing-Branding

Execution of Promotion-Marketing-Branding Program

Jenis, Kesiapan, dan Kelengkapan

Jasa-Jasa

Service Type, Readiness, and Completeness

Reliability Responsiveness Assurance Empathy Overall Image

KenyataanRealization

HarapanExpectation

4,1 4,1 4,2 4,24,0 4,1 4,1

3,93,6 3,6 3,63,6

3,9 3,8

PENGELOLAAN CUSTOMER AWARENESS

CUSTOMER AWARENESS MANAGEMENT

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


124



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7 pengeboran yang sudah dilaksanakan kepada pelanggan. Hal ini mencakup seluruh aspek kegiatan operasional, termasuk di dalamnya potensi dampak lingkungan. Sepanjang tahun pelaporan, tidak terdapat pelanggaran terhadap peraturan terkait pelabelan jasa Perusahaan. [103-Pemasaran dan Pelabelan] [417-1]

Kontrak kerja PDSI memuat keterangan mengenai gambar, data, hasil survei, ataupun informasi mengenai keadaan sumur. Kontrak ini juga menjamin kerahasiaan data-data tersebut dari mitra, afiliasi, dan subkontraktor agar data tidak dapat disalahgunakan. Di sepanjang tahun 2017, tidak ada pengaduan atas penyalahgunaan data-data pelanggan dan pelanggaran atas hak privasi pelanggan. [103-Privasi Pelanggan] [418-1]

Program pengelolaan customer awareness Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan customer awareness tentang produk dan jasa yang dimiliki oleh PDSI, sekaligus dapat mengedukasi pelanggan mengenai efisiensi daya (terkait teknologi terbaru) dari aset Perusahaan. Berdasarkan tujuan ini, diharapkan bahwa PDSI dapat menjadi kontraktor pengeboran utama di benak pelanggan, sekaligus meminimalisasi perselisihan terkait ruang lingkup kontrak dengan pelanggan.

PDSI menyusun program kerja dalam rangka peningkatan customer awareness terhadap PDSI, yaitu:• Identifikasi event pameran maupun saluran

komunikasi lainnya yang memiliki skala regional maupun internasional di tahun berjalan dan tahun mendatang dengan pertimbangan cakupan potensi pelanggan (per semester).

• Perencanaan materi pameran maupun saluran komunikasi lainnya, termasuk pilihan event pameran yang akan diikuti oleh PDSI.

• Evaluasi terhadap hasil pelaksanaan event pameran (survei, pelanggan potensial, dan lain-lain).

Pelaksanaan program peningkatan customer awareness ini melibatkan banyak pihak di dalam PDSI, seperti:

• Rig service marketing sebagai penyedia data customer existing dan calon pelanggan

• Corporate Secretary sebagai manajemen komunikasi

• Asset management sebagai penyedia data mengenai aset yang dimiliki oleh Perusahaan

for the customers. This includes all operational activities, including environmental impact aspect. Throughout the reporting period, there was no violation on regulations regarding the Company’s service labelling. [103-Marketing and Labelling] [417-1]

PDSI work contracts contain information regarding images, data, survey results, and other information regarding well condition. The contract also ensures the secrecy of those data from partners, affiliations, and sub-contractors so that it cannot be misused. Throughout 2017, there was no complaint regarding customer data and violations on customer privacy rights. [103-Customer Privacy] [418-1]

The Company’s customer awareness management program is expected to enhance customer awareness regarding PDSI’s products and services, while educating the customer regarding power efficiency (related to newest technology) from Company asset. Based on this aim, it is expected that PDSI may become the main drilling contractor at the top of customers’ mind, while minimizing dispute related to scope of contract with the customers.

PDSI composed a work program in the effort to enhance customer awareness toward PDSI, namely:• Identification of exhibition events or other

communication channels with regional or international scale in the current and future years while considering customer potential scope (per semester).

• Exhibition material planning or other communication channel, including selection of exhibition events that are attended by PDSI.

• Evaluations toward exhibition event results (survey, potential customers, etc.)

Customer awareness enhancement program execution involves a lot of parties within PDSI, namely:

• Rig service marketing as the data provider on existing and potential customers

• Corporate Secretary as the communication manager

• Asset management as the data provider on assets owned by the Company

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


125



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7• Fungsi Operasi sebagai juru penerang• Direksi• Pihak ketiga penyedia jasa konsultasi desain

dan media komunikasi (banner, leaflet, dan lain-lain)

• Peserta Pameran/Publik/Masyarakat Industri Migas dan Panas Bumi

PDSI berkomitmen untuk melaksanakan praktik-praktik pemasaran berdasarkan etika promosi, iklan, dan sponsor yang berlaku. Komitmen untuk mendukung 8 (delapan) Program Inisiatif PDSI dituangkan pada TKO B-003/DSI2000/2015 tentang Penanganan Keluhan Pelanggan dalam rangka Peningkatan Customer Awareness dan Engagement. Komitmen tersebut kemudian secara aktif dikomunikasikan melalui Town Hall Meeting dan Management Walk Through oleh Manajemen ke seluruh Pemangku Kepentingan PDSI. Sepanjang tahun 2017, tidak ada insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan etika promosi, iklan, dan sponsor yang berlaku. [417-3]

Pengukuran hasil dari pengelolaan customer awareness ini adalah peningkatan brand awareness PDSI melalui brand event dengan base target sebesar 2 (dua) event. Hasil pengukuran tingkat pemahaman pelanggan/calon pelanggan terhadap citra Perusahaan terhadap produk/jasa yang ditawarkan pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Pengetahuan tentang produk/

jasa

Product/Service Knowledge

Likert

Pemenuhan kebutuhan

pelanggan oleh produk/jasa PDSI

Fulfillment of customers’

needs by PDSI’s products/services

Aplikasi teknologi untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan

Technology application to

fulfill customers’ needs

Kompetensi SDM

Human Resources Competency

Tarif produk/jasa dibanding

perusahaan sejenis

Product/service fee compared to similar companies

3,51 3,514,00

5,00

3,00

3,50

4,50

2,50

1,50

2,00

1,00

3,54

Grafik Hasil Survei Customer Awareness PDSIPDSI Customer Awareness Survey Results Chart

• Operation function as the interpreter• BOD• Third parties as the design and

communication media consultation service (banner, leaflet, etc.)

• Exhibition Participants/Public/Oil and Gas and Geothermal Industrial Society

PDSI is committed to execute marketing practices based on the prevailing promotion, advertising, and sponsoring ethics. The commitment to support eight PDSI Initiative Program can be found within TKO B-003/DSI2000/2015 on Customer Complaint Handling in the effort to Enhance Customer Awareness and Engagement. The commitment is actively communicated through Town Hall meeting and Management Walk Through by the Management to all PDSI Stakeholders. Throughout 2017 there was no disobedience incident on prevailing promotion, advertising, and sponsoring regulation and ethics. [417-3]

The measurement of customer awareness management is the enhancement of PDSI brand awareness through brand event with base target of two events. The results on customers/potential customers’ level of understanding on Company image toward the offered products/services in 2017 are as followed:

3,34 3,46

Target Hasil SurveiSurvey Result

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


126



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7

PDSI melakukan kerja sama dengan pihak ketiga atas penanganan limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan operasional PDSI. Limbah B3 cair (oli bekas) yang dihasilkan oleh kegiatan operasional PDSI telah diatur pengelolaannya dalam kebijakan yang dikeluarkan oleh Direktur Utama PDSI, yaitu melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yang sudah memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengumpulkan, mengangkut, dan mengolah limbah oli bekas tersebut. Dengan demikian, tidak semua pihak dapat mengakses pengelolaan limbah oli bekas hasil kegiatan operasional rig PDSI tersebut.

Selain penanganan limbah, untuk program pelestarian lingkungan hidup terdapat 3 (tiga) kegiatan yang dilakukan oleh PDSI dalam program Salam Lima Jari Tahap II yaitu:

1. Waste to Added ValueSejalan dengan konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Recovery) untuk pengelolaan sampah, Waste to Added Value adalah program pengurangan timbulan sampah dengan mengubah sampah domestik organik menjadi pupuk organik berupa kompos. Proses pengomposan dilakukan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Profesor Takakura yang mudah diaplikasikan pada skala rumah tangga.

2. Thousand Trees for DrillingThousands Trees for Drilling adalah salah satu bentuk kepedulian Perusahaan terhadap Iingkungan melalui penghijauan berupa penanaman pohon di setiap cluster pengeboran yang ditinggalkan. Penanaman dilakukan di buffer zone dengan jenis

PDSI is in cooperation with third parties in managing hazardous and toxic waste produced from PDSI operational activities. Liquid hazardous and toxic waste (used oil) produced from PDSI operational activities has been regulated in the policy issued by the President Director, that is by cooperating with third parties with permission from the Ministry of Environment to collect, transport, and process the oil waste. Therefore, not all parties may access the management used oil waste from PDSI’s rig operational activities.

Aside from waste handling, there are three activities for environmental programs in order to execute Salam Lima Jari Phase II program, namely:

1. Waste to Added ValueIn line with the 4R concept (Reduce, Reuse, Recycle, and Recovery) to manage waste, Waste to Added Value is the program to reduce waste generation by transforming organic domestic waste into organic fertilizer in a form of compost. The composting process employs the method developed by Professor Takakura, which is easy to apply in household scale.

2. Thousand Trees for DrillingThousand Trees for Drilling is one of the Company’s environmental concerns in greening, in a form of tree planting in each drilling cluster that has been left. The planting is executed in buffer zones with local endemic plants. If there are no buffer

TANGGUNG JAWAB LINGKUNGANENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

Dalam melakukan praktik-praktik pemasaran, PDSI berpegang pada undang-undang ataupun peraturan di bidang sosial dan ekonomi. Sepanjang tahun 2017, praktik pemasaran dan penjualan telah berjalan dengan baik sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya jasa yang melanggar peraturan, larang edar, ataupun disengketakan. [103-Kepatuhan Sosial Ekonomi] [419-1]

In executing its marketing practices, PDSI upholds the social and economic laws and regulations. Throughout 2017, marketing and sales practices have been executed well based on the prevailing laws and regulation. This is proven with the nonexistence of products violating the rules, banned, or in dispute. [103-Socio-Economic Compliance] [419-1]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


127



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7tanaman endemik setempat. Bila tidak ada buffer zone maka tanaman diganti dengan tanaman buah yang disumbangkan ke masyarakat sekitar. Tujuan program ini adalah untuk mengurangi pemanasan global melalui penambahan penyerapan gas rumah kaca dan sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan Perusahaan.

3. Green ElectricityMerupakan program untuk mengganti penggunaan listrik berbasis bahan bakar minyak (BBM) dengan solar cell sebagai tindakan nyata dalam usaha mengurangi emisi. Saat ini masih dilakukan feasibility study untuk mengimplementasikan program ini.

Sebagai perusahaan kontraktor pengeboran, PDSI tidak memiliki kewajiban untuk melakukan studi menyeluruh mengenai dampak lingkungan dari setiap kontrak kerjanya. Meski demikian, Perusahaan tetap melakukan pengelolaan lingkungan berdasarkan identifikasi dan pengendalian sistematis untuk meminimalkan dampak negatif dari aktivitasnya. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya sanksi administratif ataupun denda terkait pelanggaran baku mutu lingkungan dan pelanggaran peraturan pengelolaan lingkungan selama periode pelaporan. [103-Kepatuhan Lingkungan] [307-1]

PDSI tidak menggunakan bahan baku apapun dalam aktivitas operasional dan non-operasionalnya. Meski demikian, Perusahaan melakukan pemeliharaan (maintenance) rutin terhadap rig dalam bentuk pengadaan suku cadang (spare part). Upaya ini dibutuhkan untuk mempertahankan keandalan rig Perusahan. Di tahun 2017, terdapat peningkatan terhadap jumlah material yang digunakan dikarenakan meningkatnya jumlah operasi yang dilaksanakan. [103-Material] [301-1]

PDSI does not use any raw material in its operational and non-operational activities. Nevertheless, the Company conducts periodic rig maintenance in a form of spare part procurement. This effort is necessary to maintain the Company’s rig reliability. In 2017, there was an increase to the number of materials used due to the increasing number of operations done. [103-Material] [301-1]

PENGGUNAAN BAHAN BAKU RAW MATERIAL UTILIZATION

zone, the plants are replaced with fruit trees that are donated to the surrounding communities. The program aims to lessen global warming by adding greenhouse gas absorption and as a form of the Company’s environmental responsibility.

3. Green ElectricityIt is a program to replace oil-based electric usage with solar cell and a real action in reducing emission. The program currently undergoes feasibility studies before its execution.

As a drilling contractor company, PDSI is not required to conduct thorough study on environmental impacts in each work contract. Nevertheless, the Company constantly conducts environmental management based on the identification and systematic control to minimize the negative impacts of its activity. This is proven with the nonexistence of administrative sanctions or fine related to environmental quality standard violations and environmental management regulation violations throughout the reporting period. [103-Environmental Compliance] [307-1]

Tabel Pemakaian Suku Cadang [301-1]Spare Part Usage [301-1]

SubyekSubject

Tahun | Year

2017 2016

Jumlah Material | Total Material 26.939 11.827

Nilai Pemakaian (Rp) | Usage Value (Rp) 105.716.392.827,74 147.211.313.892,40

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


128



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7 Industri pengeboran adalah industri yang membutuhkan sumber daya air yang tinggi, terutama yang berasal dari sungai. PDSI memiliki 43 rig dan 37 diantaranya aktif beroperasi, dengan pemakaian air 23.000 hingga 30.000 liter/hari untuk masing-masing rig. Selain kebutuhan operasional rig, air juga digunakan untuk kebutuhan tim di area camp site. Selain dihuni oleh personel PDSI, area ini juga dihuni oleh pelanggan dan service company lainnya dengan jumlah dominan personel PDSI (±80%). Di pelaporan tahun 2017, PDSI belum melakukan pengukuran penggunaan air sungai secara terperinci. Dengan melakukan asumsi kebutuhan operasional 37 rig (23.000 hingga 30.000 liter per hari) maka total konsumsi air untuk tahun 2017 adalah 310.615.000 liter. [103-Air] [303-1]

Energi memegang peranan penting pada kinerja operasional PDSI. Perusahaan menggunakan energi listrik dan bahan bakar minyak (BBM) untuk memasok seluruh kebutuhan energi di wilayah operasionalnya. Dalam operasional kerjanya, kewajiban pemenuhan konsumsi bahan bakar dibagi oleh PDSI dengan pelanggannya. Perusahaan berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar ketika rig idle atau maintenance, sedangkan pelanggan berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar ketika rig beroperasi. Di tahun 2017, terdapat penurunan penggunaan BBM dibandingkan di tahun 2016 dikarenakan meningkatnya jumlah operasi pengeboran. PDSI juga menggunakan energi listrik pada saat operasi, juga ketika rig idle atau maintenance. Seiring dengan peningkatan jumlah operasi pengeboran, kebutuhan listrik juga semakin besar. [103-Energi]

Berikut adalah konsumsi energi Perusahaan selama 2 (dua) tahun terakhir. Adapun data konsumsi bahan bakar dan listrik yang disajikan di bawah ini tidak termasuk dengan konsumsi di luar kebutuhan rig seperti konsumsi di kantor ataupun yard karena tidak signifikan terhadap bisnis PDSI. Berdasarkan asumsi ini, total konsumsi energi di 2017 adalah 627.797.390,85 Mega Joule.

Drilling industry is a resource-intensive industry which requires a vast amount of water, especially those from the river. PDSI owns 43 rig; 37 of those are in active operation with water usage of 23,000 to 30,000 liter/day for each rig. Aside from rig operational requirement, water is also used for the necessity of the teams in operation camp sites. Aside from being inhabited by PDSI personnel, the area is also inhabited by the customer and other service company with a dominant number by PDSI personnel (±80%). In 2017 reporting PDSI is yet to measure river water usage in detail. With the assumption of 37 rigs operational necessity (23,000 to 30,000 liter per day) thus the total water consumption for 2017 is 310,615,000 liter. [103-Water] [303-1]

Energy holds an important role in PDSI’s operational performance. The Company utilizes electricity and fuel oil to supply all energy necessity in all operational locations. In its work operations, the duty to fulfill fuel consumption is divided between PDSI and its customer. The Company is required to fulfill the fuel necessity when the rig is idle or in maintenance, while the customer is required to fulfill the fuel necessity when the rig is in operation. There is a decrease of fuel consumption compared to that in 2016 due to the increase in number of operations done. PDSI also uses electricity during operations, as well as when the rig is idle or in maintenance. Along with the increase of operations done in 2017, the need for electricity also increased. [103-Energy]

Below is the Company’s energy consumption for the last two years. The oil fuel and electricity consumption data presented below do not include consumptions outside of rig necessities such as office or yard consumption due to its insignificance to PDSI business. Based on this assumption, the total energy consumption for 2017 is 627,797,390.85 Mega Joule.

KONSUMSI AIR DAN ENERGI WATER AND ENERGY CONSUMPTION

Tabel Konsumsi Energi [302-1]Energy Consumption [302-1]

Jenis EnergiType of Energy Unit 2017 2016

BBM | Oil Fuels Mega Joule 55.728.620,64 58.492.822,08

Listrik | Electricity Mega Joule 572.068.770,21 541.146.133,98

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


129



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7Menjaga hubungan dengan semua pihak menjadi salah satu hal yang harus dilakukan guna kelangsungan suatu usaha. Komunikasi terjalin bukan hanya sebatas relasi internal perusahaan, namun dengan lingkungan eksternal juga. Merawat komunikasi dan hubungan baik dengan kelompok masyarakat dapat sekaligus mempelajari pandangan mereka, adat istiadat, budaya, dan sekaligus edukasi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. [103-Hak-Hak Masyarakat Adat]

Dalam setiap kegiatan project baru di suatu wilayah, Perusahaan selalu memulainya dengan melakukan pemetaan sosial. Pemetaan Pemangku Kepentingan berpengaruh menjadi bagian penting dalam pengelolaan komunikasi dan koordinasi perusahaan, agar tidak hanya license to operate yang didapat namun juga dukungan dan hubungan baik dengan masyarakat setempat. Upaya ini terbukti dengan tidak adanya pelanggaran terhadap hak-hak adat dari masyarakat setempat. [411-1]

Implementasi kegiatan CSR PDSI di lapangan dikoordinasikan oleh CSR Assistant yang dikepalai oleh Public Relations Assistant Manager. Pelaksanaan CSR PDSI bersinergi dengan Pemerintah, Pemegang Saham, dan Pemangku Kepentingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.

Maintaining a relationship with all parties is required for business sustainability. The formed communication is not only limited to company’s internal situation, but also with the external parties. Maintaining good communication and relation with community groups may also help in understanding their point of view, cultures, customs, while educating them should they have any questions. [103-Rights of Indigenous Peoples]

Before starting every new project in an area, the Company begins by conducting a social mapping. The mapping of affected Stakeholders become an important part in the Company’s communication management and coordination, in order to not only gaining the license to operate but also the support and good relationship with the local communities. This is proven with the nonexistence of violations to the rights of the local communities. [411-1]

Implementation of PDSI CSR activities on the field is coordinated by the CSR Assistant that is headed by the Public Relations Assistant Manager. The implementation of PDSI CSR is in synergy with the Government, Shareholders, and Stakeholders to enhance the educational, health, economic, and environmental quality.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEMASYARAKATANCOMMUNITY RESPONSIBILITY

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


130



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7

Tidak dapat dipungkiri bahwa kinerja PDSI memberikan dampak pada wilayah sekitar area operasinya. Keberadaan Perusahaan dalam suatu wilayah hendaknya dapat memberikan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang berpengaruh terhadap praktik-praktik kegiatan Perusahaan juga. PDSI melihat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagai upaya untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis dengan lingkungan di sekitar daerah operasinya serta bekerja sama dengan Pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. PDSI memiliki komitmen untuk melaksanakan tanggung jawab Perusahaan di bidang sosial serta lingkungan sesuai dengan prinsip pengembangan lingkungan yang berkelanjutan. Di PDSI, semua kegiatan dilaksanakan secara bertanggung jawab baik secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan. [103-Masyarakat Lokal] [103-Dampak Ekonomi Tidak Langsung]

It is undeniable that PDSI’s performance had impacts to the surrounding area of its operations. The Company’s presence in an area should have an economic, environmental, and social impacts which will then have an impact for the Company’s practices. PDSI sees the Corporate Social Responsibility as an effort to create and maintain a harmonious relationship with the communities surrounding its operation areas, as well as cooperating with the Government and related parties to provide some benefits for the communities. PDSI has the commitment to execute Company responsibilities in social and environmental aspects in line with the principle of sustainable environmental development. In PDSI, all activities are performed responsibly, be it in economic, social, or environmental aspects. [103-Local Communities] [103-Indirect Economic Impact]

Struktur Organisasi CSR PDSI [102-18]PDSI CSR Organizational Structure [102-18]

DIRECTORS SECRETARY

GOVERNMENT RELATION

ANALYST

DIRECTORS SECRETARY

BRAND, MEDIA &

PUBLICATION ANALYSTCSR ASSISTANT

COMMISSIONER

ASSISTANT

INTERNAL RELATION & BOD SUPPORT

ASSISTANT MANAGER

COMUNICATION & RELATION MANAGER

CORPORATE SECRETARY

DIREKTUR UTAMA

PRESIDENT DIRECTOR

PUBLIC RELATION

ASSISTANT MANAGER

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


131



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7Terdapat 5 (lima) kriteria pembuatan program CSR, yaitu:1. Kebutuhan Masyarakat

Program disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas.

2. Inovatif dan SpesifikProgram ditujukan sesuai dengan sosial yang spesifik dan dilakukan dengan pendekatan yang inovatif.

3. PotensialDalam jangka panjang, secara potensial akan dapat mengatasi isu-isu sosial.

4. StrategisProgram secara strategis ditujukan selain sebagai bentuk kepatuhan Perusahaan juga untuk mengantisipasi masalah sosial dan akan mempertegas pencapaian tujuan.

5. KemitraanPerencanaan program serta implementasinya dapat bermitra dengan pihak yang berkompeten di bidangnya seperti pemerintah, LSM, NGO, masyarakat, dan perguruan tinggi.

Berdasarkan kriteria tersebut, PDSI memiliki 4 (empat) fokus area utama, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat. Adapun 4 (empat) fokus tersebut diprioritaskan pada masyarakat sekitar wilayah kerja Perusahaan dan masyarakat luas secara selektif.

Sejak pendiriannya hingga saat ini, keberadaan PDSI telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat, seperti: [203-2]• Peningkatan aktivitas ekonomi baik di sektor

formal maupun informal• Penciptaan lapangan kerja• Ketersediaan fasilitas dan pelaksanaan

program-program kesehatan• Penyaluran bantuan dan peningkatan

kompetensi di bidang pendidikan• Pelestarian lingkungan

Berikut adalah implementasi dari masing-masing program yang telah dilaksanakan PDSI selama tahun 2017: [203-1] [413-1]

There are five criteria for CSR program establishment, namely:1. Needs of Society

The program is adjusted with the society’s needs to provide a broader benefit.

2. Innovative and SpecificThe program is addressed to specific communities and executed with an innovative approach.

3. PotentialThe program may potentially resolve social issues in a long term.

4. StrategicThe program is strategically addressed not only as a form of Company compliance but also to anticipate social issues and confirm objective achievement.

5. PartnershipProgram planning and implementation may partnered with competent parties, such as the Government, NGOs, the communities, and colleges.

Based on those criteria, PDSI has four main focus area, namely education, health, environment, and social empowerment. The four main focus is prioritized for communities in the surrounding Company operations and selective parts of the broader communities.

Since its establishment, PDSI’s presence have generated various positive impacts to the communities, namely: [203-2]• Increase in economic activities, both in

formal and informal sectors• Creation of job opportunities• Availability of healthcare facilities and

programs• Distribution of assistance and competence

development in education• Environmental preservation

Below are the implementation of each programs that have been executed by PDSI throughout 2017: [203-1] [413-1]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


132



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7 Rendahnya angka literasi di Indonesia yang merata menjadi ketertarikan PDSI untuk meluncurkan program ini. Program ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Al Basyariah yang terletak di Kedokan Bunder Wetan, Indramayu Jawa Barat yang merupakan area ring 1 kantor PDSI Project Area Jawa – KTI. Program ini ditujukan bagi kalangan siswa.

Metode yang digunakan untuk membenahi sarana perpustakaan adalah menata ruang perpustakaan, menambah rak dan koleksi buku perpustakaan, serta pemasangan sistem database perpustakaan. Untuk menarik minat baca siswa, beberapa aktivitas yang dilakukan adalah sesi mendongeng untuk anak-anak, lomba baca dan mengarang berdasarkan buku-buku yang ada di perpustakaan, serta kegiatan membaca sebelum memulai pelajaran.

Pustakawan juga diberikan pembekalan pengelolaan perpustakaan berbasis sistem komputerisasi yang memudahkan pencatatan keluar-masuk buku yang dipinjam siswa. Aplikasi kepustakaan ini dilengkapi dengan 2 (dua) unit komputer yang telah disiapkan sebagai tools untuk memperkuat sistem tersebut.

The equally low literation rate in Indonesia have interested PDSI to execute this program. It is executed in Madrasah Ibtidaiyah Al Basyariah located in Kedokan Bunder Wetan, Indramayu West Java, which is a ring 1 area of PDSI office in Java Project Area – KTI. This program is addressed to students in the area.

The methods used to fix the library facilities are organization of library room, adding shelves and library book collection, as well as installment of library database system. To appeal the students’ reading interest, some of the performed activities are storytelling session for kids, reading and writing competition based on the available library books, as well as reading activities before starting their lesson.

The librarians are also given a debriefing for computer-based library management system which will assist in the recording of book in-and-outs. The literature application is completed with two computer units that have been put up as the tools to strengthen the system.

PDSI menaruh perhatian pada sekolah-sekolah sekitar lingkungan kantor yaitu SMAN 1 Prabumulih, SMAN 2 Prabumulih, dan SMAN 7 Prabumulih untuk mengikuti bimbingan Olimpiade Sains Nasional (OSN). Program ini diikuti oleh 135 siswa/siswi, dengan rincian 45 siswa/siswi dari masing-masing sekolah yang mengikuti pembinaan 9 (sembilan) mata pelajaran.

Pada program bimbingan OSN ini, PDSI menyediakan pemateri/tutor atau mentor

PDSI paid attention to the schools surrounding the office, namely SMAN 1 Prabumulih, SMAN 2 Prabumulih, and SMAN 7 Prabumulih to join a coaching while preparing for a National Earth Science Olympiad (OSN). The program is attended by 135 students, with details of 45 students from each schools who attended a coaching for nine subjects.

In the OSN coaching program, PDSI provides a tutor or mentor from outside of the school

PROGRAM PEMBINAANMINAT BACA

PEMBINAAN OLIMPIADE SAINS

READING INTEREST DEVELOPMENT PROGRAM

COACHING FOR SCIENCE OLYMPIAD

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


133



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7dari luar sekolah yang berpengalaman dan sebelumnya pernah menjuarai OSN. Para pemateri disiapkan untuk 9 (sembilan) mata pelajaran yang akan dilombakan OSN, dimana masing-masing mata pelajaran akan diikuti oleh 5 (lima) orang wakil dari masing-masing sekolah. Kegiatan pelatihan dilaksanakan tanggal 6-11 Maret 2017 untuk bidang studi Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi, Komputer, Kebumian, Ekonomi, dan Geografi.

Mendatangkan pemateri dari praktisi langsung ini menurut beberapa guru adalah sangat tepat dan bermanfaat mengingat materi OSN berbeda dari pelajaran di sekolah. Sementara itu, terdapat evaluasi bahwa durasi waktu bimbingan bahwa selama 2 (dua) minggu masih perlu dievaluasi, dikarenakan bobot materi OSN yang memerlukan tambahan waktu pembelajaran. Meski demikian, pada ajang kompetisi yang digelar untuk tingkat Kabupaten/Kota itu, 7 (tujuh) siswa SMA yang menjadi binaan PDSI dalam menghadapi OSN berhasil mengungguli sekolah-sekolah lainnya.

with the experience of winning the OSN. The tutors are put up for nine subjects that will be contested in OSN, where each subject will be attended by five representatives from each school. The training is held on 6-11 March 2017 for Mathematics, Physics, Chemistry, Biology, Astronomy, Computer, Earth Science, Economy, and Geography.

For some of the teachers, bringing in tutors of the direct practitions are very precise and helpful considering that OSN materials are different from school subjects. Meanwhile, there was an evaluation that the two-week period of coaching needs to be evaluated, considering the difficulty level for OSN which needs additional learning time. Nevertheless, in the competition held for Regency/City level, seven high school students targeted by PDSI have succeeded in outperforming other schools.

Tujuan utama dari program Bimbingan Prodi PTN dan Dunia Kerja adalah membuat siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri, serta mengenali potensi dan mengarahkan siswa untuk memilih jurusan dan kampus yang sesuai dengan kemampuannya. Bimbingan ini dilakukan di SMAN 1 Krangkeng dan SMAN 1 Kedokan Bunder. Program ini diawali dengan pre-test pemahaman siswa, dilanjutkan dengan sesi motivasi siswa, sosialisasi dan kiat memilih program studi di Perguruan Tinggi Negeri dan gambaran dunia kerja, dan diakhiri dengan evaluasi pemahaman dan minat siswa.

Dari hasil kuesioner yang diambil pasca peserta mendapatkan pelatihan, diketahui bahwa 90,73% peserta ingin melanjutkan

The main objective of University Study Program and Work Coaching is for the students to have a high motivation to continue their study to National Universities, as well as knowing the potential to direct the students in choosing a major and university which fits their ability. The coaching is executed in SMAN 1 Krangkeng and SMAN 1 Kedokan Bunder. The program began with a pre-test for student understanding, continued with a student motivation session, socializations and tips to choose a study program in National Universities and a description of the working world, and ended with students understanding and interest evaluation.

From the results of the questionnaire taken after the students received the training, it is known that 90.73% of the students want to continue

BIMBINGAN PRODI PERGURUAN TINGGI NEGERI & DUNIA KERJA

UNIVERSITY STUDY PROGRAM & WORK COACHING

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


134



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7

Kegiatan pelatihan sistem informasi sekolah atau SISKO dilaksanakan di SMK YPS Prabumulih dan diikuti oleh guru tata usaha dari 5 (lima) sekolah, yaitu SMAN 1 Prabumulih, SMAN 2 Prabumulih, SMAN 7 Prabumulih, SMK YPS Prabumulih, serta SMP YPS.

Di pelatihan selama 3 (tiga) hari ini, para guru diberi pelatihan mengenai sistem manajemen yang rapi, sehingga guru akan memiliki banyak waktu untuk mengajar karena tidak lagi direpotkan oleh hal-hal bersifat administratif. Bagi siswa, sistem e-learning dapat mendukung proses belajar dan mengajar agar lebih mudah, efisien, dan efektif. Di akhir program, para guru diminta untuk membuat komitmen agar sistem yang diajarkan dapat diaplikasikan di sekolah masing-masing. Komitmen ini didukung dengan pembentukan helpdesk agar sharing pengetahuan dalam menggunakan aplikasi dapat berjalan dengan baik.

School Information System (SISKO) training program is executed in SMK YPS Prabumulih and attended by administrative teachers from five schools, namely SMAN 1 Prabumulih, SMAN 2 Prabumulih, SMAN 7 Prabumulih, SMK YPS Prabumulih, and SMP YPS.

In the three-day training, the teachers are given knowledge on orderly management system, so they can have more time to teach since the administrative duty is lessened. For the students, e-learning system may support the learning and teaching process; making it easier, more efficient, and effective. By the end of the program, the teachers are asked to make a commitment to apply the system in their respective scools. The commitment is supported by helpdesk establishment as a communication channel for knowledge sharing while applying the system.

PROGRAM INFORMASI SEKOLAH BERBASIS IT

IT-BASED SCHOOL INFORMATION PROGRAM

studi ke perguruan tinggi, sementara 9,27% menunjukkan minat untuk langsung bekerja selepas SMA. Dari 90,73% peserta tersebut, 26,11% ingin melanjutkan studinya ke perguruan tinggi di pulau Sumatera (UNSRI, UNRI, UNILA, USU, dan UNAND), 58,42% ingin melanjutkan ke perguruan tinggi di pulau Jawa (UI, ITB, UGM, IPB, UNPAD, UNY, TELKOM, USM, UNDIP, UB, UIN, dan UPN), sementara 6,20% sisanya ingin melanjutkan ke STAN, Akpol, Akbid, IPDN, dan STEM AKMIGAS.

their study to college, while 9.27% showed interest to work after finishing high school. From 90.73% of the students, 26.11% showed interest in continuing their study in Sumatra (UNSRI, UNRI, UNILA, USU, and UNAND), 58.42% showed interest in continuing their study in Java (UI, ITB, UGM, IPB, UNPAD, UNY, TELKOM, USM, UNDIP, UB, UIN, dan UPN), while 6.20% wanted to continue to STAN, Akpol, Akbid, IPDN, and STEM AKMIGAS.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


135



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7Program kesehatan gigi ini diberikan dalam bentuk penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta sikat gigi massal bagi siswa-siswi. Pemeriksaan kesehatan gigi juga dilakukan bagi siswa-siswi kelas 4 dan 5 dari sekolah peserta. Adapun program ini diikuti oleh di 91 siswa dari SDN 17 Sukaraja dan 77 siswa dari SDN 72 Cambai Prabumulih.

The dental health program is given in a form of counseling of dental and mouth health as well as mass teethbrushing for the students. Dental check-up is also performed for the 4th and 5th grade students of participating schools. The program is participated by 91 students from SDN 17 Sukaraja and 77 students from SDN 72 Cambai Prabumulih.

CLINO GIGI CLINO GIGI

Kehadiran posyandu di tengah masyarakat masih menjadi ujung tombak Pemerintah dalam mencapai target ketiga dari Sustainable Development Goals (SDGs), namun masih ada beberapa masalah yang muncul dalam pengelolaannya.

PDSI menghadirkan secara serentak pembinaan Posyandu Patra Mandiri di Desa Pengabuan Kabupaten PALI Sumatera Selatan dan Kelurahan Palmeriam Jakarta Timur sebagai sarana membantu masyarakat dan Pemerintah dalam memantau kesehatan dan perkembangan ibu hamil dan balita. Selain itu, PDSI juga memberikan perhatian kader, pemberian bantuan penambahan fasilitas sarana penunjang, serta pemberian makanan tambahan balita baik di posyandu Bangau I dan III Desa Pengabuan, maupun Kelurahan Palmeriam Jakarta Timur.

Dari sisi frekuensi kehadiran penerima manfaat, hasilnya masih belum memuaskan; masih diperlukan pengaruh yang kuat bagi peningkatan partisipasi kehadiran ibu dan balita. Hasil

The presence of an integrated health service (posyandu) within the community is still the Government’s spearhead in reaching the third target of Sustainable Development Goals (SDGs). Nevertheless, there are problems appearing in the management.

PDSI simultaneously presents a training for Posyandu Patra Mandiri in Desa Pengabuan PALI Regency in South Sumatera and Kelurahan Palmeriam in East Jakarta as the tool to assist the communities and the Government in monitoring the health and development of pregnant mothers and toddlers. Furthermore, PDSI also provided a concern for cadre, distribution of additional supporting facilities, as well as provision of good supplemental food for toddlers in posyandu Bangau I and III of Desa Pengabuan as well as in Kelurahan Palmeriam in East Jakarta.

Overall, the frequency of beneficiaries present in the program is not satisfactory; strong influence is needed to enhance the attendance by the mothers and toddlers. The cadre upskilling showed good results in average, but a skill

POSYANDU PATRA MANDIRI POSYANDU PATRA MANDIRI

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


136



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7

Pada program ini, PDSI memberikan bantuan pembuatan sarana olahraga di 4 (empat) lokasi, yaitu Nglobo, Tuban, Kaplongan, dan Jumbleng. Bantuan yang diberikan adalah pembangunan lapangan bola voli di lokasi-lokasi tersebut.

In this program, PDSI provided the manufacture of sport facilities in four locations, namely Nglobo, Tuban, Kaplongan, and Jumbleng. The construction of volleyball court is executed in those locations.

Program ini dilaksanakan di Kelurahan Pasar 2 Prabumulih dan Indramayu. Di 2 (dua) lokasi tersebut PDSI menurunkan tim untuk melakukan pembinaan dan pembuatan Bank Sampah dengan merekrut kader lingkungan partisipan dari warga. Pendekatan dilakukan ke masyarakat dengan tujuan menyadarkan masyarakat akan pilah sampah, pengelolaan, mengurangi volume sampah rumah tangga, mengubah sampah menjadi bernilai guna, menambah income masyarakat, serta mengedukasi masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih.

The program is executed in Kelurahan Pasar 2 Prabumulih and Indramayu. In the two locations PDSI assigned teams to conduct training and fabrication of Junk Bank by recruiting an environmental cadre from the communities. The approach is done to the societies with the aim for the societies to be aware of garbage sorting, management, reducing household waste volume, transforming waste into valuable things, increasing society’s income, as well as educating the communities of a healthy, neat, and clean environment.

BANTUAN SARANA OLAHRAGA

PENGELOLAAN BANK SAMPAH

PROVISION OF SPORT FACILITIES

JUNK BANK MANAGEMENT

upskilling kader rata-rata menunjukkan hasil yang baik, namun perlu adanya peningkatan dalam beberapa hal mengenai posyandu dan kesehatan ibu dan anak.

enhancement in posyandu, as well as knowledge in health of mothers and toddlers is still in need.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


137



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7

Sebagai wujud komitmen dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, PDSI kembali melanjutkan program Thousand Trees for Drilling (TTFD). Program ini merupakan wujud tanggung jawab Perusahaan terhadap lingkungan dan kelestarian alam.

Program TTFD di 2017 dilakukan dengan kegiatan penanaman 2.500 pohon pada area-area eks-pengeboran, yaitu Prabumulih, Adera, Tarakan, Sangasanga, Tambun, dan Hululais. Pada setiap titik wilayah penanaman, PDSI membentuk duta pohon dari warga masyarakat setempat, yang selanjutnya akan melakukan perawatan atas pohon-pohon yang ditanam.

As a form of commitment in managing natural resources sustainably, PDSI continued to execute Thousand Trees for Drilling (TFFD) program. It was a form of Company’s responsibility toward the environment and nature conservation.

TFFD program in 2017 is executed with a planting of 2,500 trees in ex-drilling areas, namely Prabumulih, Adera, Tarakan, Sangasanga, Tambun, and Hululais. In each planting area PDSI formed tree ambassadors from the local communities, which will then maintain the planted trees.

THOUSAND TREES FOR DRILLING THOUSAND TREES FOR DRILLING

Jenis pohon yang ditanam disesuaikan dengan jenis yang cocok di suatu wilayah, misalnya jenis pohon yang tidak mudah terkena hama penyakit, tidak mudah tumbang dengan struktur kayu yang kuat, dan tumbuh lurus ke atas dengan tajuk tinggi. Berikut adalah rekap lokasi penanaman beserta jenis dan jumlah pohon yang ditanam:

The kind of trees planted are adapted with the correct type in that region, e.g. a type of tree that is not easily affected by pests, strong structure and not easily uprooted, and grow straight up with high head. Below are the recap of planting locations along with the type and number of trees planted:

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


138



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7 Tabel Rekapitulasi Pelaksanaan Thousand Trees for Drilling Tahun 2017Recap for Thousand Trees for Drilling Execution in 2017

No. Lokasi PenanamanPlanting Location

Jenis PohonTree Type

JumlahTotal

1. Prabumulih• Tanjung Raman Mahoni | Mahogany 300

2. Adera• Abab• Raja• Dewa• Ibul• Komplek

Mahoni | MahoganyMahoni | MahoganyMahoni | MahoganyMahoni | MahoganyMahoni | Mahogany

10050503070

3. Tarakan• Pamusian Mahoni | Mahogany 350

4. Sangasanga Trembesi 350

5. Tambun Mahoni | Mahogany 400

6. Hululais Mahoni | Mahogany 700

Grand Total 2500

Dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat dengan pemanfaatan halaman rumah untuk menambah pendapatan rumah tangga, PDSI melakukan pembinaan budi daya jahe merah di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Majalengka Jawa Barat. Jahe merah dipilih untuk dibudidayakan karena bisa tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi 1.600 m dpl, mudah mendapatkan bibitnya, dan mudah memasarkannya. Komoditi ini bisa digunakan sebagai bahan obat-obatan/jamu, minuman penghangat tubuh, maupun sebagai obat gosok.

Untuk program ini, PDSI melakukan kerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka. Penerima manfaat CSR PDSI ini tidak kurang dari 300 KK sekitar yard Bongas PDSI, dan berlangsung selama lebih kurang setahun, yang terdiri dari pemberian bibit, pelatihan, dan pendampingan secara intensif.

Melalui kegiatan ini, PDSI berharap proses partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa berbasis potensi sumber daya lokal dapat diperkuat, mengembangkan dan memperkuat kelembagaan masyarakat dalam komoditas pertanian berkelanjutan, menjadi desa

In the effort to enhance the community’s economy by utilizing household yard for additional income, PDSI conducted a training for red ginger cultivation in Desa Sumber Java, Sumber Jaya District, Majalengka Regency in West Java. Red ginger is chosen to be cultivated since it can grow in lowland up to 1,600 m asl, easy to get the seeds, and easy to be marketed. The commodity can be used as an ingredient for medicines/jamu, body warming beverage, and rubbing medicine.

PDSI formed a cooperation with the Department of Agriculture of Majalengka Regency for this program. The beneficiaries of this CSR program is not less than 300 families around PDSI Bongas yard, and went on for around a year, consisting of seed provision, training, and intensive accompaniment.

Through this activity, PDSI expected that the community participation process in local resource-based village development may be strengthened, develop and strengthen community institutions in sustainable agricultural commodities, become an independent pilot

PROGRAM BUDI DAYAJAHE MERAH

RED GINGER CULTIVATION PROGRAM

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


139



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7percontohan yang mandiri, sekaligus menjadi Sentra Industri Jahe Merah yang dapat menjadi pemasok utama daerah Jawa Barat.

villages, as well as becoming a Red Ginger Industry Center to supply West Java area.

Program penghijauan Kampung Hijau di Kelurahan Kebon Manggis ini merupakan program tahun ketiga. Untuk tahun 2017, penghijauan dikembangkan ke beberapa gang yang belum dihijaukan sebelumnya. Penghijauan dilaksanakan 2 (dua) kali, yakni pada tanggal 8 Oktober 2017 untuk RT 01-05 dengan meletakkan sebanyak 400 pot dan tanaman; serta pada tanggal 22 Oktober 2017 dimana warga dan tim oranye Kelurahan meramaikan kegiatan kerja bakti pembersihan saluran air, pengecatan dinding, dan penanaman pohon sebanyak 500 pot dan tanaman di RT 06-12. Sementara itu, pengembangan Bank Sampah Marsella RW 01 dilakukan dengan regenerasi kepengurusan melalui SK dari Kelurahan Kebon Manggis.

Optimalisasi Karang Taruna dilakukan melalui kelompok upcycling mendapatkan bimbingan untuk melakukan pengembangan produk dari sisi reinovasi produk kreatif dan pemasaran melalui digital marketing. Kelompok upcycling juga mendapatkan tambahan modal untuk produksi. Peran Karang Taruna dioptimalkan dalam hal ini, termasuk dalam kegiatan pengecatan dinding rumah dan jalan untuk menambah keasrian dan keindahan RW 01.

PAUD yang minim sarana dan prasarana juga menjadi perhatian PDSI sebagai upaya untuk mengoptimalkan perannya. Oleh karena itu, PAUD direvitalisasi melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana untuk membantu aktivitas belajar dan mengajar di lokasi Balai RW 01. Bantuan diberikan dalam bentuk meja belajar, papan tulis, lemari buku, kipas angin, loker, dan pengecatan ruang belajar. Dengan bantuan ini

Green Village program in Kelurahan Kebon Manggis marked the third year of program execution. In 2017 the greenery is developed to a number of alleys which have not been greened. The greening was performed twice on 8 October 2017 for RT 01-05 by putting 400 pots and plants; and on 22 October 2017 where the citizens and orange team cooperated in cleaning work of water channels, wall painting, and planting of 500 pots and plants in RT 06-12. Meanwhile, Marsella Junk Bank development in RW 01 was done through regeneration, based on a decree from Kelurahan Kebon Manggis.

Youth Organization optimization was done through upcycling groups where they received assistance to develop a product from creative product re-innovation and digital marketing utilization. Upcycling groups also received additional production fund. The Youth Organization’s role was optimized here, including in wall and street painting activities to contribute in the beauty of RW 01.

PAUD that was minimal in facilities and infrastructure also became PDSI’s concern as the effort to optimize its role. Therefore, the PAUD was revitalized through provision of facilities and infrastructure to assist learning and teaching activities in RW 01 Hall. The provision is in form of learning table, whiteboard, bookshelf, electric fan, locker, and painting of learning room. From this assistance, it is expected that the learning

KAMPUNG HIJAU GREEN VILLAGE

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


140



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7

Program pelatihan Keterampilan Pemuda Mandiri dilaksanakan di Drilling Training Center, Mundu-Karangampel Indramayu, tanggal 17-18 November 2017. Peserta pelatihan merupakan pemuda dari desa sekitar kantor PDSI Project Jawa. Program ini diikuti oleh 50 orang. Di pelatihan ini, peserta juga mendapat materi tentang teori service AC dan welding, yang kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung dengan pendampingan dari instruktur yang berpengalaman.

Tindak lanjut dari pelatihan ini, peserta yang mengikuti pelatihan dikelompokkan sesuai minatnya menjadi 4 (empat) kelompok yang terdiri dari 2 (dua) kelompok AC dan 2 (dua) kelompok las. Melalui bantuan tersebut, skill peserta dalam bidang teknik service AC dan las sesuai dengan pilihan yang akan ditekuni dapat ditingkatkan untuk bekal berwirausaha.

Traning program for Independent Youth Skill was held in Mundu-Karangampel Indramayu Drilling Training Cener on 17-18 November 2017. Traning participants are young men from the surrounding villages of PDSI Java Project. It was participated by 50 people. In this training, they received theoretical material of AC service and welding, which was continued with direct practice with accompaniment from experienced instructor.

As a follow-up from this training, participants are grouped into four based on their interest, consisting of two AC group and two welding groups. Through this assist, participants’ skill in AC service and welding techniques may be enhanced as an asset for entrepreneurship.

PROGRAM KETERAMPILAN PEMUDA MANDIRI

INDEPENDENT YOUTH SKILL PROGRAM

diharapkan aktivitas belajar mengajar di PAUD bisa berjalan dengan lancar.

and teaching process in the PAUD may proceed smoothly.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


141



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7Rencana kawasan pertanian tanaman hortikultura Kota Prabumulih tahun 2014-2034 adalah pengembangan tanaman nanas meliputi wilayah Kecamatan Rambang Kapak Tengah, Kecamatan Prabumulih Selatan, Kecamatan Prabumulih Barat, dan Kecamatan Cambai (Perda Kota Prabumulih No. 1 tahun 2014). Rencana ini merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mengembalikan tanaman endemik nanas sebagai ikon kota Prabumulih.

PDSI sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan perlu melakukan konservasi nanas Prabumulih dalam upaya mengembangkan potensi sumber daya Prabumulih yang mulai langka. Tidak hanya menanam lalu menjual buah nanas ke pasaran, pengembangan produk olahan nanas juga harus diprioritaskan untuk menambah nilai jual. Produk olahan nanas seperti selai, jus, dan manisan nanas dapat meningkatkan nilai ekonomis nanas sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani, yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kesejahteraan petani.

Dalam rangka melanjutkan kegiatan konservasi nanas, dilakukan penanaman kembali nanas dengan menambah luasan lahan. Penanaman nanas telah dilakukan di Kelurahan Tanjung Raman, Kecamatan Prabumulih Selatan pada lahan seluas sekitar 500 m2, yang merupakan milik 6 (enam) orang warga setempat. Total bibit nanas yang telah ditanam mencapai 750 bibit yang masing-masing ditanam dengan jarak tanam sekitar 50-75 cm.

Informasi tentang program Sentra Pemberdayaan Tani dikuatkan kembali kepada Pemangku Kepentingan dalam kegiatan sosialisasi program. Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat maupun Pemangku Kepentingan lain turut serta dalam menyukseskan kegiatan Program Sentra Pemberdayaan Tani.

Upaya ini didukung dengan pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membuat aneka produk olahan nanas. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat yang belum memiliki pengetahuan cara pengolahan buah nanas menjadi mengerti dan dapat membuat produk olahan nanas menjadi jus, manisan, dan selai.

The plan for horticultural crop areas in Prabumulih for 2014-2034 are development of pineapples in Rambang Kapak Tengah, Prabumulih Selatan, Prabumulih Barat, and Cambai Districts (based on Prabumulih Regulation No. 1/2014). The plan is one of the Government’s efforts to restore pineapple as the endemic plant and icon of Prabumulih.

As a company with environmental concern, PDSI saw the need to develop Prabumulih pineapples that are rich in potential yet increasingly scarce. Not only planting and selling pineapples to the markets, development of pineapple processed products must also be prioritized to increase their selling value. Pineapple processed products such as jam, juice, and pineapple confectionaries may increase the economic value, thus increasing the farmers’ income and eventually their welfare.

In the effort to continue the pineapple conservation activities, pineapple replanting was performed to add land area. Pineapple planting has been done in Kelurahan Tanjung Raman, Prabumulih Selatan District in an area of 500 m2 owned by six local people. The total planted seeds are 750 seeds, each planted with a spacing of 50-75 cm.

Information regarding Farmer Empowerment Center was strengthened to the Stakeholders in program socialization activity. The socialization aims for the communities and other Stakeholders to take part in succeeding the program.

The effort was supported with training and assistance to enhance the communities’ ability in making various pineapple processed products. Through this activity, it is expected that citizens who previously had no knowledge on processing pineapples may start producing them into juice, confectionaries, and jam.

SENTRA PEMBERDAYAAN TANI FARMER EMPOWERMENT CENTER

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


142



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7 Branding dan MarketingProduk olahan nanas yang dibuat oleh masyarakat binaan perlu dikemas secara menarik agar mampu bersaing dengan produk yang sudah ada di pasaran. Hasil musyawarah masyarakat binaan sepakat akan menjual produk yang mereka buat dengan merk “PEHABU”.

Branding and MarketingPineapple processed products produced by the target community needed to be packaged well to be able to compete with existing products in the market. By consensus of the target community, it has been agreed upon that the products will be sold with a brand called “PEHABU”.

PDSI juga membantu membuatkan desain kemasan agar mempercantik tampilan produk. Produk yang dijual dikemas dalam wadah botol berbahan plastik. Jenis bahan dipilih selain karena harga lebih terjangkau juga untuk memudahkan pengiriman. Saat ini pemasaran produk baru sebatas di lingkungan masyarakat setempat seperti di kegiatan posyandu atau arisan warga. Setelah izin PIRT keluar diharapkan produk ini dapat dipasarkan lebih luas melalui sentra oleh-oleh maupun melalui online shop.

Pengolahan Limbah NanasSebagai upaya mewujudkan zero waste dalam pembuatan produk olahan nanas, maka limbah nanas dari proses pengolahan dapat dibuat menjadi pupuk organik. Pupuk yang dihasilkan dapat digunakan untuk memupuk nanas yang ditanam. Masyarakat binaan sudah diberikan pemahaman mengenai hal ini. Secara umum penerima manfaat sudah diberikan gambaran cara mengolah limbah menjadi pupuk, namun pengadaan alat pembuatan pupuk (komposter) belum dilakukan.

PDSI also assisted in designing a package which would enhance the product’s appearance. The products are packaged in plastic bottles. The packaging material was chosen due to its affordable pricing and easier delivery process. By the end of 2017 the marketing of the new product was only limited within the community’s vicinity, such as in posyandu activities and social gatherings. After PIRT license was issued, this product was expect to be marketed wider through gift souvenirs and online shops.

Pineapple Waste ProcessingAs an effort to actualize zero waste in pineapple processed products making, the pineapple waste from the processing may be made into organic fertilizers. The fertilizer will be used to fertilize the planted pineapples. The target communities have given an understanding about this. Generally, the beneficiaries have understood the method on how process the waste into fertilizers, but the composter procurement is yet to be executed.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


143



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7Dampak Implementasi ProgramMasyarakat penerima manfaat saat ini sudah berhasil mendapatkan pemasukan sendiri dari hasil membuat olahan nanas seperti jus, manisan, dan selai nanas. Keuntungan yang didapat dari usaha ini dibagi menjadi 3 (tiga) peruntukan, yaitu untuk membeli bahan baku, ditabung, dan diberikan kepada masing-masing anggota kelompok. Salah satu penerima manfaat telah mendapatkan keuntungan mencapai Rp1,7 juta per bulan dari penjualan olahan nanas ini.

Pendampingan terus dilakukan untuk memastikan aktivitas produksi olahan nanas di kelompok masyarakat binaan terus berkelanjutan. Pendampingan juga diperlukan dalam hal marketing produk yang dihasilkan. Sehingga di akhir periode program masyarakat binaan secara mandiri dapat membuat dan menjual hasil olahaan nanas mereka.

Keberlanjutan produksi olahan nanas akan sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku buah nanas. Untuk itu, ke depan akan ada sinergi antara penanaman dengan pengolahan. Hasil panen nanas yang telah ditanam di Kelurahan Tanjung Raman, Kecamatan Prabumulih akan disuplai ke Kelurahan Cambai, Kecamatan Cambai sebagai bahan baku produksi olahan nanas.

Impact of Program ImplementationThe beneficiary communities have succeeded in having their own income from processing pineapples into juice, confectionaries, and jam. The revenue from this business was divided by three for: buying raw materials, saving, and shared to each group members. One of the beneficiaries have succeeded in having an additional income of Rp1.7 million per month from sales of pineapple products.

Accompaniment are continued to ensure that the pineapple production activities in the target communities continues. Assistance is also needed in product marketing, so that by the end of assisting period the target communities may make and sell their processed products independently.

The continuity of pineapple processed product will be highly dependant toward the availability of pineapples. Therefore, there will be a synergy between planting and processing. The yield from Kelurahan Tanjung Taman, Prabumulih District, will be supplied to Kelurahan Cambai, Cambai District as the material for pineapple processed product.

Program ini adalah kegiatan pengenalan kepada remaja muda usia 17-35 tahun dalam membekali keterampilan dan kemandirian pemuda. Sesuai dengan peminatan yang ada, dibuka 2 (dua) jalur kegiatan pelatihan yaitu sablon DTG dan pengenalan pemasaran digital. Kegiatan dilaksanakan selama seminggu di balai kelurahan Palmeriam. Jumlah peserta dibatasi hingga maksimal 50 orang, dan dibagi menjadi 5 (lima) kelompok.

Program ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan. Tahapan pertama adalah desain kreatif, dimana peserta diajak untuk membuat desain kreatif. Kelompok yang mendapat 2 (dua) nilai terbaik mendapatkan hadiah berupa mesin DTG ukuran A3 dan bagi 3 (tiga) kelompok yang lainnya mendapatkan mesin DTG ukuran A4. Pemberian bantuan kaos sejumlah 2 (dua) kodi dengan ukuran campur, dijadikan modal bagi kelompok untuk menjalankan usaha sablon DTG.

The program is an introductory activity for teenagers aged 17-35 years in supplying them with youth skills and independency. Based on the available specialization, two channels of training activities are opened, namely DTG screen and introduction to digital marketing. The activity was held for a week in Palmeriam District Hall. The total participants were limited to 50 people, and divided into five groups.

The program consisted of three stages. The first stage was creative design where the participants were encouraged to make creative designs. The groups with two best grades received a reward of A3-size DTG machine while the other tree received A4-size DTG machine. A provision of two scores of shirt with mixed sizes were used as an asset to start a DTG screen printing business.

PELATIHAN KEMANDIRIAN – TARUNA BERDAYA MAKSIMA

INDEPENDENCE TRAINING – TARUNA BERDAYA MAKSIMA

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


144



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7

Fokus dari program ini yaitu melakukan kajian pemetaan masalah-masalah dan potensi dasar secara komprehensif di kawasan operasional usaha/kantor PDSI di Jakarta, Jawa Barat, Kota Prabumulih, dan Adera Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) Sumatera Selatan.

Tujuan dari kegiatan ini adalah:1. Mendapatkan informasi secara riil mengenai

permasalahan dan potensi masyarakat di bidang sosial ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.

2. Membuat peta aktor, kepentingan, dan kelompok rentan di masing-masing lokasi pemetaan sosial.

3. Menyusun rekomendasi kebijakan dalam pemberdayaan masyarakat terkait dengan permasalahan dan potensi riil yang ada sebagai dasar penyusunan dokumen pengelolaan program (perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi), sehingga riset atau penelitian lebih mengarah pada riset kebijakan.

Dari monitoring dan evaluasi yang dilakukan, secara umum keseluruhan program sesuai dengan harapan sehingga beberapa diantaranya dapat dikembangkan lagi pada tahun 2018. Adapun realisasi anggaran dan perkembangan pelaksanaan program CSR dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut:

The focus of the program is to conduct a review of issue mapping and comprehensive basic potentials in the operational regions/PDSI offices in Jakarta, West Java, Prabumulih, and Adera in PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) Regency in South Sumatera.

The purpose of this activity is to:1. Gain real information on the problems and

social community potentials in economic, education, health, and environmental aspect.

2. Create an actor, interest, and vulnerable groups mapping in each social mapping location.

3. Drafting a policy recommendation in social empowerment related to problems and real potentials as a basis for program management draft (planning, implementation, monitoring, and evaluation), so that the research are directed toward policy research.

From the performed monitoring and evaluation all the programs are generally as expected and can be developed for 2018. The funding realization and development of CSR program implementation can be seen in the below table and chart:

PEMETAAN SOSIAL, MONITORING, DAN EVALUASI

SOCIAL MAPPING, MONITORING, AND EVALUATION

Di tahapan kedua, peserta diajarkan cara merawat mesin dan melakukan perbaikan sendiri jika ada masalah pada mesin DTG. Di tahapan akhir, setiap kelompok mendapatkan pembinaan untuk mengembangkan usaha sablon DTG langsung dari pelaku usaha DTG sebagai rekanan dan mitra usaha.

In the second stage, participants were taught how to maintain the machine and conduct their own service should there be a problem in DTG machine. In the final stage, every group received a coaching to develop their DTG screen printing business from DTG business actors that are also partners of the Company.

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


145



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7Tabel Realisasi Anggaran Program Sosial Kemasyarakatan Tahun 2017 [203-1]Funding Realization for Social Community Programs in 2017 [203-1]

Dalam Rupiah | In Rupiah

No. Nama Program Sosial KemasyarakatanName of Social Community Program

Realisasi AnggaranFunding

Realization1. Bidang Pendidikan | Education Programs

• Program Pembinaan Minat BacaReading Interest Develoment Program

• Pembinaan Olimpiade SainsCoaching for Science Olympiad

• Bimbingan Prodi Perguruan Tinggi Negeri & Dunia KerjaUniversity Study Program & Work Coaching

• Program Informasi Sekolah Berbasis ITIT-Based School Information Program

133.760.000

120.000.000

72.095.000

170.750.000

Total Bidang Pendidikan | Total for Education Programs 496.605.000

2. Bidang Kesehatan | Health Programs• Clino Gigi• Posyandu Patra Mandiri• Bantuan Sarana Olahraga

Provision of Sport Facilities

88.850.000193.900.000180.000.000

Total Bidang Kesehatan | Total for Health Programs 462.750.000

3. Bidang Lingkungan | Environmental Programs• Pengelolaan Bank Sampah

Junk Bank Management• Thousand Trees for Drilling

199.648.611

621.164.500

Total Bidang Lingkungan | Total for Environmental Programs 820.813.111

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat | Social Empowerment Programs• Budi Daya Jahe Merah

Red Ginger Cultivation• Kampung Hijau

Green Village• Program Keterampilan Pemuda Mandiri

Independent Youth Skill Program• Sentra Pemberdayaan Tani

Farmer Empowerment Center• Pelatihan Kemandirian Berdaya Maksima

Maksima Independent Empowerment Training

80.000.000

149.550.000

144.900.000

147.243.800

174.800.000

Total Bidang Pemberdayaan Masyarakat | Total for Social Empowerment Programs 696.493.800

5. Pemetaan Sosial, Monitoring, dan EvaluasiSocial Mapping, Monitoring, and Evaluation 289.800.000

Grand Total 2.766.461.611

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


146



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

7

1

800.000.000 786.089.000 1.323.494.611 1.708.102.093 2.766.461.111102.207.000 149.000.000 249.080.000 99.500.000 100.000.000

2 3 4 5

20172016201520142013

Grafik Perkembangan Program CSR PDSIPDSI CSR Development Chart

3.000.000.000

2.500.000.000

2.000.000.000

1.500.000.000

1.000.000.000

500.000.000

0

TERPROGRAMPROGRAMMEDNON PROG

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


147



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

7

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K

ebrlanjutan | 2017 | Sustainability Report

148



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

8INDEKS ISI GRI [102-55] GRI Content Index [102-55]

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


149



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

8

8

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


150



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

8Laporan Kesesuaian dengan Standar GRI

National Center for Sustainability

Reporting (NCSR) telah melakukan

pengecekan kesesuaian dengan

Standar GRI atas Laporan

Keberlanjutan PT Pertamina

Drilling Services Indonesia 2017

(“Laporan”). Pengecekan dilakukan

untuk memberikan gambaran

tentang sejauh mana Standar GRI

telah diterapkan dalam Laporan

tersebut. Pengecekan ini bukan

merupakan opini atas kinerja

keberlanjutan maupun kualitas

informasi yang dimuat dalam

Laporan tersebut.

Kami menyimpulkan bahwa Laporan

ini telah disusun sesuai dengan

Standar GRI - Opsi Core.

Jakarta, 26 April 2018

Statement GRI Standards in Accordance Check

The National Center for Sustainability

Reporting (NCSR) has conducted a

GRI Standards Core in Accordance

Check on the PT Pertamina Drilling

Services Indonesia Sustainability

Report 2017 (“Report”). The check

communicates the extent to which

the GRI Standards Core criteria

has been applied in the Report. The

check does not provide an opinion

on the sustainability performance

of the reporter or the quality of the

information provided in the report.

We conclude that this Report has

been prepared in accordance with

GRI Standards: Core option.

Jakarta, 26 April 2018

National Center for Sustainability Reporting

Dewi Fitriasari, Ph.D., CSRA, CMADirector

LAPORAN KESESUAIAN DENGAN STANDAR GRIGRI STANDARDS ACCORDANCE CHECK

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


151



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

8Standar GRI

GRI StandardPengungkapan

DisclosureJudul Pengungkapan

Disclosure TitleHalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission

GRI 101: Landasan 2017GRI 101: Foundation 2017

GRI 102: Pengungkapan Umum 2017GRI 102: General Disclosures 2017

Profil OrganisasiOrganizational Profile

102-1 Nama OrganisasiName of the Organization

34

102-2 Produk dan JasaActivities, brands, products, and services

46-50

102-3 Lokasi kantor pusat organisasiLocation of headquarters

34

102-4 Wilayah operasiLocation of operations

34

102-5 Kepemilikan dan bentuk hukumOwnership and legal form

34

102-6 Pangsa pasarMarkets served

34

102-7 Skala organisasiScale of the organization

44-45,46-50, 92

102-8 Rincian jumlah dan jenis pekerjaInformation on employees and other workers

94-95

102-9 Rantai pasokanSupply chain

52-54

102-10 Perubahan yang signifikan pada organisasi dan rantai pasokanSignificant changes to the organization and its supply chain

54, 61

102-11 Prinsip atau pendekatan kehati-hatianPrecautionary principle or approach

61-77

102-12 Inisiatif eksternalExternal initiatives

61, 106, 119

102-13 Keanggotaan asosiasiMembership of associations

55

StrategiStrategy

102-14 Pernyataan dari pengambil keputusan seniorStatement from senior decision-maker

16-21

Etika & IntegritasEthics & Integrity

102-16 Nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku organisasiValues, principles, standards, and norms of behavior

41-42

102-17 Mekanisme untuk saran dan masalah etikaMechanisms for advice and concerns about ethics

79-83

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


152



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI

8 Standar GRIGRI Standard

PengungkapanDisclosure

Judul PengungkapanDisclosure Title

HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission

Tata KelolaGovernance

102-18 Struktur tata kelolaGovernance structure

60, 130

Keterlibatan Pemangku KepentinganStakeholder Engagement

102-40 Daftar pemangku kepentinganList of stakeholder groups

86-88

102-41 Perjanjian kerja bersamaCollective bargaining agreements

101

102-42 Mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentinganIdentifying and selecting stakeholders

86

102-43 endekatan pelibatan pemangku kepentinganApproach to stakeholder engagement

86-88

102-44 Topik dan masalah utamaKey topics and concerns raised

86-88

Praktik PelaporanReporting Pracitices

102-45 Entitas yang termasuk dalam laporan keuangan konsolidasaianEntities included in the consolidated financial statements

51

102-46 Penentian isi laporan dan batasan topikDefining report content and topic boundaries

9, 11

102-47 Daftar topik materialList of material topics

12-13

102-48 Penyajian kembali informasiRestatements of information

11

102-49 Perubahan dalam pelaporanChanges in reporting

11

102-50 Periode pelaporanReporting period

8

102-51 Tanggal laporan terbaruDate of most recent report

8

102-52 Siklus pelaporanReporting cycle

8

102-53 Kontak untuk pertanyaan mengenai laporanContact point for questions regarding the report

13

102-54 Klaim pelaporan sesuai dengan Standar GRIClaims of reporting in accordance with the GRI Standards

8

102-55 Indeks GRIGRI content index

148-161

102-56 Jaminan eksternalExternal assurance

8

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


153



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

8Standar GRI




Tidak Dicantumkan

OmissionEkonomiEconomic

Kinerja EkonomiEconomic Performance

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016GRI 103: Management Approach 2016

103-1 Penjelasan topik material dan batasannyaExplanation of the material topic and its boundary

11, 93

103-2 Pendekatan manajemen dan komponennyaThe management approach and its components

93

103-3 Evaluasi pendekatan manajemenEvaluation of the management approach

93

GRI 201: Kinerja Ekonomi 2016GRI 201: Economic Performance 2016

201-1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikanDirect economic value generated and distributed

93

201-2 Implikasi finansial serta risiko dan peluang lain akibat dari peruba-han iklimFinancial implications and other risks and opportunities due to climate change

93

Keberadaan PasarMarket Presence



99


99


99

GRI 202: Keberadaan Pasar 2016GRI 202: Market Presence 2016

202-1 Rasio standar upah karyawan entry-level berdasarkan jenis kelamin terhadap upah minimum regionalRatios of standard entry level wage by gender compared to local minimum wage

99

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


154



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI




HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

OmissionDampak Ekonomi Tidak LangsungIndirect Economic Impact



130


130


130

GRI 203: Dampak Ekonomi Tidak Langsung 2016GRI 203: Indirect Economic Impact 2016

203-1 nvestasi infrastruktur dan dukungan layananInfrastructure investments and services supported

131-147

203-2 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikanSignificant indirect economic impacts

131

Anti-KorupsiAnti-Corruption



84


84


84

GRI 205:Anti-Korupsi 2016GRI 205:Anti-Corruption 2016

205-2 Komunikasi dan pelatihan tentang kebijakan dan prosedur anti-korupsiCommunication and training about anti-corruption policies and procedures

84-85

205-3 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambilConfirmed incidents of corruption and actions taken

85

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


155



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

8Standar GRI




Tidak Dicantumkan

OmissionLingkunganEnvironmental

MaterialMaterials



127


127


127

GRI 301: Material 2016GRI 301: Materials 2016

301-1 Penggunaan bahan bedasarkan berat atau volumenyaMaterials used by weight or volume

127

EnergiEnergy



128


128


128

GRI 302: Energi 2016GRI 302: Energi 2016

302-1 Konsumsi energi dalam organisasiEnergy consumption within the organization

128

AirWater



128


128


128

GRI 303: Air 2016GRI 303: Water 2016

303-1 Pengambilan air berdasarkan sumberWater withdrawal by source

128

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


156



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI




HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

OmissionKepatuhan LingkunganEnvironmental Compliance



127


127


127

GRI 307: Kepatuhan Lingkungan 2016GRI 307: Environmental Compliance 2016

307-1 Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan tentang lingkungan hidupNon-compliance with environmental laws and regulations

127

SosialSocial

KepegawaianEmployment



99


99


99

GRI 401: Kepegawaian 2016GRI 401: Employment 2016

401-1 Perekrutan karyawan baru dan pergantian karyawanNew employee hires and employee turnover

94

401-2 Tunjangan yang diberikan kepa-da pekerja purnawaktu dan tidak diberikan kepada pekerja paruh waktuBenefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or part-time employees

100

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


157



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

8Standar GRI




Tidak Dicantumkan

Omission

Kesehatan dan Keselamatan KerjaOccupational Health and Safety



103


103


103

GRI 403: Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2016GRI 403: Occupational Health & Safety 2016

403-2 Jenis kecelakaan kerja dan tingkat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, hari kerja yang hilang, dan ketidakhadiran, serta jumlah kematian terkait pekerjaanTypes of injury and rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism, and number of work-related fatalities

106-113

403-4 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat buruhHealth and safety topics covered in formal agreements with trade unions

106

Pendidikan dan PelatihanTraining and Education



101


101


101

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


158



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI




HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission

GRI 404: Pelatihan dan Pendidikan 2016GRI 404: Training and Education 206

404-1 Rata-rata jam pelatihan per tahun per karyawanAverage hours of training per year peremployee

102

404-2 Program untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan program bantuan peralihanPrograms for upgrading employee skills and transition assistance programs

102

Keanekaragaman dan Kesempatan SetaraDiversity and Equal Opportunity



99


99


99

GRI 405: Keanekaragaman dan Kesempatan Setara 2016GRI 405: Diversity and Equal Opportunity

405-2 Rasio gaji pokok dan remunerasi perempuan dibandingkan laki-lakiRatio of basic salary and remuneration of women to men

99

Non-DiskriminasiNon-Discrimination



100


100


100

GRI 406: Non-Diskriminasi 2016GRI 406: Non-Discrimination 2016

406-1 Insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang dilakukanIncidents of discrimination and corrective actions taken

100

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


159



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

8Standar GRI




Tidak Dicantumkan

Omission

Kebebasan Berserikat dan Perundingan KolektifFreedom of Association and Collective Bargaining



100


100


100

GRI 407: Kebebasan Berserikat dan Perundingan Kolektif 2016GRI 407: Freedom of Association and Collective Bargaining 2016

407-1 Operasi dan pemasok di mana hak atas kebebasan berserikat dan perundingan kolektif mungkin berisikoOperations and suppliers in which the right to freedom of association and collective bargaining may be at risk

101

Hak-Hak Masyarakat AdatRights of Indigenous Peoples



129


129


129

GRI 411: Hak-Hak Masyarakat Adat 2016GRI 411: Rights of Indigenous Peoples 2016

411-1 Insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak masyarakat adatIncidents of violations involving rights of indigenous peoples

129

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


160



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI




HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission

Masyarakat LokalLocal Communities



130


130


130

GRI 413: Masyarakat Lokal 2016GRI 413: Local Communities 2016

413-1 Operasi dengan keterlibatan masyarakat lokal, penilaian dampak, dan program pengembanganOperations with local community engagement, impact assessments, and development programs

131-147

Kesehatan dan Keselamatan PelangganCustomer Health and Safety



118


118


118

GRI 416: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan 2016GRI 416: Customer Health and Safety 2016

416-1 Penilaian dampak kesehatan dan keselamatan dari berbagai kategori produk dan jasaAssessment of the health and safety impacts of product and service categories

118-119

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


161



n fi ant ents

o an Profile




GRI Content Index

8Standar GRI




Tidak Dicantumkan

Omission

Pemasaran dan PelabelanMarketing and Labelling



123-124


123-124


123-124

GRI 417: Pemasaran dan Pelabelan 2016GRI 417: Marketing and Labelling 2016

417-1 Persyaratan untuk pelabelan dan informasi produk dan jasaRequirements for product and service information and labeling

123-124

417-3 Insiden ketidakpatuhan terkait komunikasi pemasaran Incidents of non-compliance concerning marketing communications

125

Privasi PelangganCustomer Privacy



124


124


124

GRI 418: Privasi Pelanggan 2016GRI 418: Customer Privacy 2016

418-1 Privasi pelangganCustomer privacy

124

PT PERTAM

INA

DRILLIN

G SERVICES IN

DO

NESIA

Laporan K


162



Peristiwa Penting

Profil Perusahaan




Indeks Isi GRI




HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission

Kepatuhan Sosial EkonomiSocio-Economic Compliance



125


125


125

GRI 419: Kepatuhan Sosial Ekonomi 2016GRI 419: Socioeconomic Compliance 2016

419-1 Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan di bidang sosial dan ekonomiNon-compliance with laws and regulations in the social and economic area

126

LAPORAN KEBERLANJUTAN - 2017 - SUSTAINABILITY REPORT

Graha PDSIJl. Matraman Raya No. 87Jakarta Timur 13140, IndonesiaTelp | Phone : +6221 2995 5300/5400Faks | Fax : +6221 2956 3148E-mail : [email protected]

www.pdsi.pertamina.com

Documents

MEMBANGUN KEKUATAN DAN KEBERLANJUTAN - …pdsi.pertamina.com/assets_front/download/SR_PDSI_2017.pdf · Laporan Keberlanjutan PDSI 2017 menerapkan Standar GRI: Pilihan Inti dalam penulisannya