5
MEMBANGUN PRIBADI CARING PERAWAT Oleh : Muncul Wiyana NPM : 0606027190 Era globalisasi yang sedang dan akan kita hadapi dibidang kesehatan menimbulkan secercah harapan akan peluang (opportunity) meningkatnya pelayanan kesehatan. Terbukanya pasar bebas memberikan pengaruh yang penting dalam meningkatkan kompetisi disektor kesehatan. Persaingan antar rumah sakit memberikan pengaruh dalam manajemen rumah sakit baik milik pemerintah, swasta dan asing dengan tujuan akhir adalah untuk meningkatkan pelayanan. Tuntutan masyrakat akan pelayanan kesehatan yang memadai semakin meningkat turut meberikan warna diera globalisasi dan memacu rumah sakit untuk memberikan layanan terbaiknya agar tidak dimarginalkan oleh masyarakat. Mutu pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan (rumah sakit) di mata masyarakat. Hal ini terjadi karena keperawatan merupakan kelompok profesi dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan orang lain, kesakitan, kesengsaraan yang dialami masyarakat. Salah satu indikator mutu layanan keperawatan adalah kepuasan pasien. Perilaku

Membangun Pribadi Caring Perawat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

membangun

Citation preview

Page 1: Membangun Pribadi Caring Perawat

MEMBANGUN PRIBADI CARING PERAWATOleh : Muncul Wiyana

NPM : 0606027190

 

Era globalisasi yang sedang dan akan kita hadapi dibidang kesehatan menimbulkan

secercah harapan akan peluang (opportunity) meningkatnya pelayanan kesehatan.

Terbukanya pasar bebas memberikan pengaruh yang penting dalam meningkatkan

kompetisi disektor kesehatan. Persaingan antar rumah sakit memberikan pengaruh dalam

manajemen rumah sakit baik milik pemerintah, swasta dan asing dengan tujuan akhir

adalah untuk meningkatkan pelayanan. Tuntutan masyrakat akan pelayanan kesehatan

yang memadai semakin meningkat turut meberikan warna diera globalisasi dan memacu

rumah sakit untuk memberikan layanan terbaiknya agar tidak dimarginalkan oleh

masyarakat.

 

Mutu pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan,

bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan (rumah

sakit) di mata masyarakat. Hal ini terjadi karena keperawatan merupakan kelompok

profesi dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan orang

lain, kesakitan, kesengsaraan yang dialami masyarakat. Salah satu indikator mutu layanan

keperawatan adalah kepuasan pasien. Perilaku Caring perawat menjadi jaminan apakah

layanan perawatan bermutu apa tidak.

 

Beberapa tokoh keperawatan seperti Watson (1979), Leininger (1984), Benner (1989),

menempatkan caring sebagai dasar dalam praktek keperawatan. Diperkirakan bahwa ¾

pelayanan kesehatan adalah caring sedangkan ¼ adalah curing. Jika perawat sebagai

suatu kelompok profesi yang bekerja selama 24 jam di rumah sakit lebih menekankan

caring sebagai pusat dan aspek yang dominan dalam pelayanannya maka tak dapat

disangkal lagi bahwa perawat akan membuat suatu perbedaan yang besar antara caring

dan curing (Marriner A-Tomey, 1998). Kenyataan yang dihadapi saat ini adalah bahwa

Page 2: Membangun Pribadi Caring Perawat

kebanyakan perawat terlibat secara aktif dan memusatkan diri pada fenomena medik

seperti cara diagnostik dan cara pengobatan.

Caring yang diharapkan dalam keperawatan adalah sebuah perilaku perawatan yang

didasari dari beberapa aspek diantaranya : 1) human altruistic (mengutamakan nilai-nilai

kemanusiaan), 2) Menanamkan kepercayaan-harapan, 3) Mengembangkan kepekaan

terhadap diri sendiri dan orang lain, 4) Pengembangan bantuan dan hubungan saling

percaya, (5) meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negatif,

(6) sistematis dalam metode pemecahan masalah (7) Pengembangan pendidikan dan

pengetahuan interpersonal, (8) meningkatkan dukungan, perlindungan mental, fisik,

sosial budaya dan lingkungan spiritual (9) Senang membantu kebutuhan manusia, (10)

menghargai kekuatan eksistensial-phenomenologikal. (Watson, 1979).

 

Untuk membangun pribadi Caring, perawat dituntut memiliki pengetahuan tentang

manusia, aspek tumbuh kembang, respon terhadap lingkungan yang terus berubah,

keterbatasan dan kekuatan serta kebutuhan-kebutuhan manusia. Bukan berarti kalau

pengetahuan perawat tentang Caring meningkat akan menyokong perubahan perilaku

perawat.

Caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja perawat dalam

merawat pasien. Secara teoriti ada tiga kelokmpok variabel yang mempengaruhi kinerja

tenaga kesehatan diantaranya variabel individu, variabel organisasi dan psikologis.

Menurut Gibson(1987) yang termasuk variabel individu adalah kemampuan dan

ketrampilan, latar belakang dan demografi. Variable psikologi merupakan persepsi, sikap,

kepribadian, belajar dan motivasi. Dan variabel organisasi adalah kepemimpinan,

sumber daya, imbalan struktur dan desain pekerjaan. Dengan demikian membangun

pribadi Caring perawat harus menggunakan tiga pendekatan. Pendekatan individu

melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan caring. Pendekatan organisasi dapat

dilakukan melalui perencanaan pengembangan, imbalan atau yang terkait dengan

kepuasan kerja perawat dan serta adanya effektive leadership dalam keperawatan. Peran

organisasi(rumah sakit) adalah menciptakan iklim kerja yang kondusif dalam

keperawatan melalui kepemmpinan yang efektif, perencanaan jenjang karir perawat yang

Page 3: Membangun Pribadi Caring Perawat

terstruktur, pengembangan system remunerasi yang seimbang dan berbagai bentuk

pencapaian kepuasan kerja perawat. Karena itu semua dapat berdampak pada

meningkatnya motivasi dan kinerja perawat dalam caring.

Akan tetapi tidak mudah merubah perilaku seseorang dalam waktu yang singkat. Apakah

orang yang lulus pendidikan tinggi melalui pendidikan berlanjut menjadi baik perilaku

caring nya ? Apakah dengan iklim organisasi yang baik tiba-tiba seseorang perawat akan

lebih Caring. Bukan pekerjaan yang mudah untuk merubah perilaku seseorang. Yang

terbaik adalah membentuk Caring perawat sejak dini, yaitu sejak berada dalam

pendidikan. Artinya peran pendidikan dalam membangun caring perawat sangat penting.

Dalam penyusunan kurikulum pendidikan perawatan harus selalu memasukkan unsur

caring dalam setiap mata kuliah. Penekanan pada humansitik, kepedulian dan

kepercayaan, komitmen membantu orang lain dan berbagai unsure caring yang lain harus

ada dalam pendidikan perawatan. Andaikata pada saat rekruitmen sudah ada system yang

bisa menemukan bagaimana sikap caring calon mahasiswa keperawatan itu akan

membuat perbedaan yang mendasar antara perawat sekarang dan yang akan datang dalam

perilaku caring – nya.

ReferensiGibson, James L et al.(1987) Organisasi dan manajemen : perilaku, struktur dan proses,

terjemahan Djarkasih Jilid 1 Penerbit Erlangga jakarta Tomey, Marriner dan Alligood (1998) Nursing Theorists and their Work, Philadelphia :

MosbyWatson, Jean.(2004). Theory of human caring. Diambil dari

Http://www2.uchsc.edu/son/caring tanggal 1 Nopember 2007