Membuat Konstruksi Bangunan Kayu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Membuat Konstruksi Bangunan Kayu

Citation preview

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Modul dengan judul Membuat Konstruksi Bangunan Kayu merupakan

    bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat (siswa)

    Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian dari

    kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Dinding dan Lantai Kayu.

    Modul ini mengetengahkan teori dan praktek konstruksi bangunan kayu

    sederhana supaya peserta diklat memiliki pengetahuan dan ketrampilan,

    serta keahlian praktis tentang konstruksi bangunan kayu.

    Modul ini terkait dengan modul lain yang membahas Memasang Dinding

    dan Lantai Kayu, Membuat Konstruksi Tangga Kayu.

    Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa

    harus banyak dibantu oleh instruktur.

  • iii

    DISKRIPSI JUDUL

    Modul ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belaja r, yang mencakup :

    Kegiatan Belajar 1 : Membuat Konstruksi Kuda - Kuda Kayu, Kegiatan

    Belajar 2 : Membuat Konstruksi Tiang dan Balok Induk Lantai , Kegiatan

    Belajar 3 : Membuat Konstruksi Rangka Penutup Atap , Kegiatan Belajar 4 :

    Mendirikan Konstruksi Bangunan Kayu.

    Pada kegiatan belajar 1 membahas tentang memilih kayu untuk

    konstruksi kuda-kuda dan membuat konstruksi kuda-kuda, kegiatan belajar 2

    membahas tentang memilih kayu dan membuat konstruksi kolom dan balok

    induk lantai , kegiatan belajar 3 membahas tentang memilih bahan rangka

    penutup atap, memasang konstruksi rangka penutup atap, kegiatan belajar 4

    membahas tentang mendirikan konstruksi bangunan kayu setelah seluruh

    konstruksi selesai dibuat.

  • iv

    PETA KEDUDUKAN MODUL

  • v

    PRASYARAT

    Untuk dapat mengerjakan materi yang tertuang dalam modul ini para

    peserta diklat harus sudah menguasai dan trampil dalam :

    1. Menggunakan dan merawat alat-alat kerja kayu tangan

    2. Membuat berbagai jenis sambungan dasar kayu.

    3. Menggunakan dan merawat alatalat mesin kerja kayu.

    4. Membuat sambungan kayu.

  • vi

    DAFTAR ISI

    Hal

    HALAMAN JUDUL . i

    KATA PENGANTAR .. ii

    DESKRIPSI . iii

    PETA KEDUDUKAN MODUL .. iv

    PRASYARAT .. v

    DAFTAR ISI . vi

    PERISTILAHAN / GLOSSARY vii

    PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL viii

    TUJUAN .. ix

    KEGIATAN BELAJAR I . 1

    KEGIATAN BELAJAR II 6

    KEGIATAN BELAJAR III ... 11

    KEGIATAN BELAJAR I V.. 15

    LEMBAR EVALUASI . 20

    LEMBAR KUNCI JAWABAN 21

    GAMBAR KERJA ... 23

    DAFTAR PUSTAKA ... 31

  • vii

    PERISTILAHAN / GLOSSARY

    Nagel : Penguat konstruksi pada sambungan kayu yang dapat

    berupa bambu atau kayu.

    Siku Rangka : Siku besar terbuat dari baja yang berfungsi untuk

    mengontrol kesikuan konstruksi sambungan yang besar.

    Bentang : Jarak dari as sampai as tembok atau tiang kayu sebagai

    penopang konstruksi kuda-kuda.

    Kuda-kuda : Konstruksi rangka atap yang berfungsi untuk mendukung

    penutup atap.

    Sipatan Lurus : Benang panjang yang berfungsi untuk mengontrol

    kelurusan sambungan kayu yang panjang.

    Unting -unting : Alat pertukangan terbuat dari benang yang dilengkapi

    dengan pemberat (bandul) berfungsi sebagai alat kontrol

    ketegak lurusan sesuatu (misalnya tiang).

  • viii

    PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

    Agar dapat mengerjakan isi modul ini dengan mudah, maka para

    Peserta diklat harus telah mempelajari dan mempraktekan membuat macam-

    macam sambungan kayu, memnggunakan dan merawat mesin kerja kayu,

    membuat kosen pintu dan jendela kayu, membuat daun pintu dan jendela,

    serta memasang daun pintu dan jendela.

    Untuk setiap kegiatan belajar dalam modul Membuat Konstruksi

    Bangunan Kayu ini diuraikan tentang Lembar Informasi, Alat-alat, Bahan,

    Kesehatan dan Keselamatan kerja, Langkah Kerja, Lembar Latihan yang

    harus dikerjakan oleh semua Peserta diklat, dan Lembar Penilaian.

    Hal-hal yang sangat perlu diperhatikan dalam mempraktekan isi modul

    ini adalah ikuti setiap langkah kerja yang telah diuraikan agar tidak terjadi

    kesalahan dalam melakukan setiap kegiatan yang menjadi tujuan perantara

    dalam muwujudkan Konstruksi Bangunan Kayu yang diharapkan.

  • ix

    TUJUAN

    1. Tujuan Akhir (Terminal Performance Objectives)

    Peserta diklat dapat melaksanakan pekerjaan pembuatan Konstruksi

    Bangunan Kayu dengan hasil yang baik dan konstruksi yang benar.

    2. Tujuan Antara (Enabling Objectives)

    a. Peserta diklat dapat melaksanakan pekerjaan pembuatan sambungan

    konstruksi kuda-kuda kayu dengan benar.

    b. Peserta diklat dapat melaksanakan pekerjaan pembuatan sambungan

    tiang kayu dengan balok tarik kuda-kuda dengan benar.

    c. Peserta diklat dapat membuat konstruksi sambungan antara tiang kayu

    dengan balok induk gelagar lantai kayu dengan benar.

    d. Peserta diklat dapat membuat konstruksi pemasangan jurai luar dengan

    benar.

    e. Peserta diklat dapat membuat konstruksi sambungan gording dengan jurai

    luar dengan benar.

    f. Peserta diklat dapat memasang konstruksi penutup atap dengan benar.

  • 1

    KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

    A. LEMBAR INFORMASI

    Bahan untuk kuda-kuda kayu ini harus dipilih dari kayu yang baik dan

    ukurannya mencukupi dengan ukuran yang dibutuhkan. Untuk kuda-kuda

    dengan bentang lebih dari 4 meter, pertama-tama yang harus dikerjakan

    adalah menyambung balok tarik dengan diperkuat dengan balok

    pengunci. Namun untuk kuda-kuda dengan bentang kurang dari 4 meter,

    maka balok tariknya tidak perlu disambung tetapi tetap harus memilih

    panjang kayu yang mencukupi. Sesudah itu dilanjutkan dengan mengukur

    dimana akan ditempatkan kaki kuda-kuda dan tiang penggantungnya.

    Tiang penggantung dengan balok tarik disambung terlebih dahulu

    dan harus dipasang benar-benar siku atau tegak lurus terhadap balok

    tarik. Untuk dapat menentukan siku dan tidaknya tiang penggantung

    dengan balok tarik dapat menggunakan siku rangka atau dengan sistem

    perbandingan 3:4:5. Pekerjaan berikutnya yaitu membuat sambungan kaki

    kuda-kuda dengan balok tarik yang membentuk sudut tertentu (sesuai

    dengan kemiringan atap yang dikehendaki) misalnya 30 derajat dan

    sambungan antara kaki kuda-kuda dengan tiang penggantung. Untuk

    membuat kuda-kuda lebih dari satu buah, maka selesaikanlah satu kuda-

    kuda lebih dahulu, kemudian dijadikan master (maal) untuk membuat

    kuda-kuda yang lainnya.

    B. LEMBAR KERJA

    1. Alat Kerja.

    a. Siku biasa.

    b. Siku rangka.

    c. Siku yang dapat distel.

    d. Pensil.

    e. Perusut.

    f. Gergaji potong,

  • 2

    g. Gergaji belah.

    h. Gergaji punggung.

    i. Pahat tusuk.

    j. Palu kayu.

    k. Martil.

    l. Sipatan lurus.

    2. Bahan Kerja

    Kayu kamper ukuran 8/12 - 400 cm = 6 batang.

    3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)

    a. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.

    b. Gunakan bahan-bahan kayu yang tidak cacat atau tidak

    melengkung dan baling.

    c. Konsentrasilah pada saat bekerja.

    d. Pada saat melubang gunakanlah pahat lubang dan palu kayu

    sebagai pemukulnya.

    e. Setiap mengangkat balok kayu jangan ragu-ragu agar tidak meleset.

    4. Langkah Kerja.

    a. Buatlah daftar kebutuhan bahan yang lengkap.

    b. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

    c. Pilih kayu yang paling lurus untuk keperluan balok tarik (panjang

    bentang 3 meter diukur dari as tiang penyangga).

    d. Buat lubang tepat ditengah-tengah panjang balok tarik dengan

    ukuran lebar 1/3 tebal kayu, panjang lubang = lebar tiang

    penggantung, dan dalamnya tinggi balok tariknya.

    e. Lukis tiang penggantung untuk pembuatan pen (purus) dan buat

    pen tersebut sesuai lukisan yang ada.

    f. Stel sambungan tiang penggantung dengan balok tarik, kontrol

    kesikuannya dengan menggunakan siku rangka, pada pen

    sambungan diganjal 2 cm untuk toleransi.

  • 3

    g. Beri perkuatan sementara dengan cara diberi kayu diagonal dan

    dipaku sambungan antara balok tarik dengan tiang penggantung

    tersebut.

    h. Ukur titik as rencana tiang penyangga sejarak 3 meter.

    i. Dari titik tersebut buatlah sudut 30 derajat yang memotong tiang

    penggantung.

    j. Tumpangkan bahan kayu kaki kuda-kuda di atas balok tarik dan

    tiang penggantung mengikuti arah sudut 30 derajat, kemudian

    lukisan bentuk sambungan lubang dan pen pada ketiga balok

    tersebut (balok tarik, tiang penggantung dan kaki kuda-kuda).

    k. Lukis takikan (dada) sambungan sesuai gambar kerja sedalam 2 cm

    dan dalamnya lubang sesuai kemiringan kaki kuda-kuda yang

    sudah dilukis sebelumnya.

    l. Kerjakan pembuatan lubang pada balok tarik dan tiang

    penggantung dengan tebal 1/3 tebal kayu, dan pen pada kaki kuda-

    kudanya.

    m. Tumpangkan kembali kaki kuda-kuda pada balok tarik dan tiang

    penggantung untuk menentukan dada (gigi) sambungan, dan

    buatlah semua dada sambungan tersebut sebaik-baiknya.

    n. Cobalah semua sambungan pada kuda-kuda tersebut, benahi

    dengan hati-hati bila terdapat kekurangan.

    o. Setelah sambungan antara balok tarik, tiang penggantung, dan kaki

    kuda-kuda seslesai dikerjakan, stel semua komponen kuda-kuda

    tersebut dengan cermat agar tidak baling konstruksinya.

    p. Dengan cara yang sama seperti membuat kuda-kuda penuh

    tersebut di atas, selanjutnya buatlah 2 buah setengah kuda-kuda

    yang lainnya.

    q. Berilah tanda (kode) yang dapat berupa nomor pada setiap

    sambungannya.

    r. Lepas semua sambungan lubang dan pen pada kuda-kuda.

    s. Pada semua bagian lubang dibor satu-persatu dengan ukuran

    diameter 12 mm.

  • 4

    t. Setelah kembali semua sambungan kuda-kuda tersebut, beriilah

    tanda pada purus-purusnya dengan menggunakan pensil.

    u. Bor semua purus sambungan berukuran 12 mm dengan posisi

    agak dimajukan sedikit.

    v. Stel kembali rangkaian kuda-kuda tersebut, semua lubang

    pengeboran dipasak dengan menggunakan bambu agar konstruksi

    sambungan menjadi mati (tidak berubah).

    w. Periksakan hasil pekerjaan saudara kepada instruktur/ guru praktek.

    C. LEMBAR LATIHAN

    1. Bentang kuda-kuda diukur dari mana sampai mana?

    2. Apa maksud sambungan antara tiang penggantung dengan balok tarik

    diberi toleransi 2 cm?

    3. Bagaimana cara menentukan secara teliti panjang kaki kuda-kuda itu?

    4. Ada berapa macam bentuk dada takikan sambungan anta kaki kuda-

    kuda dengan batang tarik? Sebutkan!

    5. Pada setiap sambungan kuda-kuda sebaiknya diperkuat dengan

    menggunakan apa?

  • 5

    D. LEMBAR PENILAIAN

    HASIL KEGIATAN BELAJAR I

    Nama Kegiatan Belajar : Membuat Konstruksi Kuda-Kuda Kayu Nama Peserta diklat : .. Kelas / Jurusan : .. Nomor Induk Peserta diklat : . Tanggal Penilaian : ..

    No Aspek Yang Dinilai

    Indikator Skor Maks.

    Skor yang

    Dicapai

    Ket.

    1 Persiapan a. Pemilihan Bahan 1,00

    b. Pemilihan Alat 1,00

    2 Langkah Kerja

    c. Penggunaan Alat 1,00

    d. Urut an Pembuatan Sambungan 1,00

    e. Keselamatan Kerja 1,00

    f. Kecepatan Pengerjaan 1,00

    3 Hasil g. Ketepatan Ukuran 1,00

    h. Kerapatan Sambungan 1,00

    i. Perkuatan Sambungan 1,00

    j. Kerapian 1,00

    Jumlah Skor Maksimal 10,00

    Syarat Skor Minimal Lulus 7,00

    Jumlah Skor yang Dapat Dicapai

    Kesimpulan LULUS /

    TIDAK LULUS

    Nama Penilai : .

    Tanda Tangan : .

  • 6

    KEGIATAN BELAJAR II MEMBUAT KONSTRUKSI TIANG

    DAN BALOK INDUK LANTAI

    A. LEMBAR INFORMASI

    Tiang kayu dalam Konstruksi Bangunan Kayu berfungsi sebagai

    pendukung beban gaya-gaya yang bekerja pada kuda-kuda yang berada

    di atasnya. Oleh akrena itu penempatan tiang kayu ini harus tepat dan

    mempunyai ukuran yang yang sesuai dengan gaya-gaya yang bekerja

    padanya. Hubungan antara tiang kayu dengan balok tarik kuda-kuda dapat

    dilakukan dengan bentuk sambungan lubang dan pen yang diperkuat

    dengan nagel. Agar kedudukan tiang pada kuat dan tahan lama, maka

    pada bagian bawahnya perlu dipasang pondasi atau berdiri di atas

    campuran beton.

    Konstruksi Bangunan kayu dengan lantai berbentuk panggung di atas

    tanah, maka tiang kayu merupakan komponen yang sangat penting

    peranannya karena akan berfungsi ganda. Fungsi pertama sebagaimana

    yang telah dijelaskan di atas yaitu sebagai pendukung rangka atap yang

    berada di atasnya, dan yang kedua adalah sebagai penahan balok-balok

    induk yang merupakan kekuatan utama dalam konstruksi lantai kayu.

    Hubungan antara balok induk dengan tiang kayu ini sama seperti bentuk

    sambungan yang lain yaitu dengan konstruksi lubang dan pen.

    B. LEMBAR KERJA

    1. Alat Kerja

    a. Siku biasa.

    b. Siku rangka.

    c. Siku yang dapat distel.

    d. Pensil.

    e. Perusut.

    f. Gergaji potong,

    g. Gergaji belah.

  • 7

    h. Pahat tusuk.

    i. Palu kayu.

    j. Martil.

    k. Unting-unting.

    l. Mesin ketam perata.

    m. Mesin ketam penebal.

    n. Mesin gergaji potong.

    2. Bahan Kerja

    a. Kayu kamper berukuran 8/12 - 400 cm = 13 batang.

    b. Kayu kamper berukuran 6/12 - 400 cm = 4 batang.

    3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

    a. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.

    b. Gunakan bahan-bahan kayu yang tidak cacat atau tidak melengkung

    dan baling.

    c. Konsentrasilah pada saat bekerja.

    d. Pada saat melubang gunakanlah pahat lubang dan palu kayu

    sebagai pemukulnya.

    e. Setiap mengangkat balok kayu jangan ragu-ragu agar tidak meleset.

    4. Langkah Kerja

    a. Siapkan Alat dan bahan yang diperlukan.

    b. Ketam semua balok kayu bidang I dan II pada mesin ketam perata

    hingga rata dan lurus.

    c. Ketam semua balok kayu bidang III dan IV-nya pada mesin ketam

    penebal hingga rata, lurus dan siku-siku sudut-sudutnya.

    d. Ambil 4 batang kayu berukuran 8/12 cm dan samakan panjangnya

    menjadi 390 cm hingga masing-masing rata kedua ujungnya dengan

    cara dipotong dengan menggunakan mesin gergaji potong.

  • 8

    e. Masing-masing batang salah satu ujungnya buatlah sambungan

    lubang dan pen dengan balok tarik kuda-kuda yang telah selesai

    pada Kegiatan Belajar I (jarak tiang dengan tiang adalah 3,00)

    f. Ambil 4 batang kayu berukuran 8/12 cm lainnya, dan potonglah

    panjangnya sehingga menjadi 390 cm untuk penahan dinding dan

    penopang keempat jurai.

    g. Ambil 4 batang kayu berukuran 6/12 cm, dan potonglah masing-

    masing panjangnya sesuai dengan gambar kerja yang akan

    digunakan sebagai rangka bagain atas dinding kayu.

    h. Buat sambungan lubang dan pen kayu-kayu nomor (g) dan (f) di

    atas. Kayu nomor (g) sebagai pen pada semua ujungnya sedangkan

    kayu nomor (f) sebagai lubangnya.

    i. Semua persilangan kayu nomor (g) dengan tiang penyangga kuda-

    kuda (kayu nomor (d) dibuat dengan bentuk sambungan takikan rata

    luar.

    j. Ambil 5 batang kayu yang lain berukuran 8/12 cm dan siapkan untuk

    pembuatan balok induk lantai panggung.

    k. Potong panjang kelima batang kayu tersebut masing-masing sesuai

    dengan kebutuhan (lihat gambar kerjanya).

    l. Buat konstruksi sambungan semua balok induk lantai panggung

    dengan kedelapan tiang kayu yang telah ada dengan bentuk

    sambungan lubang dan pen.

    m. Cobalah dirangkai semua bentuk sambungan dari semua balok

    kayu yang telah dipersiapkan sebelumnya.

    n. Benahi semua kekurangan dan kelemahan sambungan yang ada.

    o. Periksakan hasil pekerjaan saudara pada instruktur/ guru praktek.

    C. LEMBAR LATIHAN

    1. Jenis sambungan apa yang sesuai untuk konstruksi tiang kayu dengan

    balok tarik kuda-kuda?

    2. Mengapa semua bidang tiang kayu harus diketam terlebih dahulu?

  • 9

    3. Hubungan antara tiang kayu dengan balok induk menggunakan jenis

    sambungan apa?

    4. Berapa tebal pen/ lubang maksimal untuk semua jenis sambungan pada

    konstruksi sambungan lubang dan pen?

    5. Hubungan lubang dan pen antara tiang kayu dengan balok induk lantai

    panggung sebaiknya dibuat tembus atau tidak? Mengapa!

  • 10

    D. LEMBAR PENILAIAN

    HASIL KEGIATAN BELAJAR II Nama Kegiatan Belajar : Membuat Konstruksi Tiang dan Balok Induk Lantai Nama Peserta diklat : .. Kelas / Jurusan : .. Nomor Induk Peserta diklat : . Tanggal Penilaian : ..

    No Aspek Yang Dinilai

    Indikator Skor Maks.

    Skor yang

    Dicapai

    Ket.

    1 Persiapan a. Pemilihan Bahan 1,00

    b. Pemilihan Alat 1,00

    2 Langkah Kerja

    c. Penggunaan Alat 1,00

    d. Urutan Pembuatan Sambungan 1,00

    e. Keselamatan Kerja 1,00

    f. Kecepatan Pengerjaan 1,00

    3 Hasil g. Ketepatan Ukuran 1,00

    h. Kerapatan Sambungan 1,00

    i. Perkuatan Sambungan 1,00

    j. Kerapihan 1,00

    Jumlah Skor Maksimal 10,00

    Syarat Skor Minimal Lulus 7,00

    Jumlah Skor yang Dapat Dicapai

    Kesimpulan LULUS /

    TIDAK LULUS

    Nama Penilai : .

    Tanda Tangan : .

  • 11

    KEGIATAN BELAJAR III MEMBUAT KONSTRUKSI RANGKA PENUTUP ATAP

    A. LEMBAR INFORMASI

    Beban konstruksi rangka penutup atap dan penutup atapnya sendiri

    ditahan oleh rangka atap (kuda-kuda). Konstruksi rangka penutup atap

    terdiri dari balok tembok (blandar), gording, nok (bubungan), lisplank,

    papan riter, usuk (kasau), dan reng. Semua komponen konstruksi rangka

    penutup atap ini selanjutnya yang bekerja secara bersama-sama

    penahan beban penutup atap yang merupakan bagian teratas dari

    konstruksi bangunan. Penutup atap dapat berupa genting pres, genting

    beton, asbes bergelombang, seng bergelombang, sirap, atau lainnya.

    Bubungan, gording dan blandar terdapat pada pembuatan tap yang

    berbentuk atap lasenar, pelana, perisai, dan atap gergaji. Namun

    bubungan tidak terdapat pada jenis atap kemah seperti yang akan

    dipraktekan pada modul ini. Pada atap kemah (tenda) hanya akan

    terdapat blandar, gording, dan jurai. Untuk ukuran atap yang besar, maka

    blandar, gording dan bubungan perlu dilakukan penyambungan agar

    panjangnya mencukupi. Tempat penyambungannya yaitu terletak pada

    titik momennya sama dengan 0 (nol).

    Kemiringan penutup atap ini sangat tergantung dari jenis bahan

    penutup atap yang akan digunakan. Begitu juga sudut kemiringan rangka

    atapnya. Penutup atap dari bahan asbes dan seng pada umumnya

    mempunyai kemiringan yang jauh lebih landari bila dibandingkan dengan

    bahan penutup atap dari bahan genteing dan sirap.

    B. LEMBAR KERJA

    1. Alat Kerja

    a. Siku biasa.

    b. Siku rangka.

    c. Siku yang dapat distel.

  • 12

    d. Pensil.

    e. Perusut.

    f. Gergaji potong.

    g. Pahat tusuk.

    h. Palu kayu.

    i. Martil.

    2. Bahan Kerja

    a. Kayu kamper berukuran 8/12 - 400 cm = 4 batang (gording).

    b. Kayu kamper berukuran 5/7 - 400 cm = secukupnya.

    3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)

    a. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.

    b. Gunakan bahan-bahan kayu yang tidak cacat atau tidak melengkung

    dan baling.

    c. Konsentrasilah pada saat bekerja.

    d. Pada saat melubang atau membuat takikan gunakanlah pahat

    lubang dan palu kayu sebagai pemukulnya.

    e. Setiap mengangkat balok kayu jangan ragu-ragu agar tidak meleset.

    4. Langkah Kerja

    a. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan dekat di lokasi

    pekerjan.

    b. Rangkailah kuda-kuda penuh dan dua buah setengah kuda-kuda

    dan dirikan di atas tumpuan sementara, misalnya balok kayu

    dengan tinggi 1, 00 meter di atas tanah.

    c. Buatlah bentuk sambungan jurai dengan tiang penggantung

    dengan bentuk sambungan takikan/ mulut ikan.

    d. Selesaikan keempat sambungan jurai dengan tiang penggantung

    kuda-kuda.

    e. Pasang blandar/ gording yang menghubungkan masing-masing

    jurai. Pertemuan gording dengan jurai dilakukan dengan cara

  • 13

    memotong gording tersebut secara berhati-hari agar

    pertemuannya dengan jurai dapat menempel dengan merata.

    f. Berilah kode-kode pada masing-masing sambungan agar tidak

    tertukar pada saat akan dirangkai di atas bangunan sebenarnya .

    g. Siapkan semua kayu usuk yang akan dipasang di atas rangka

    kuda-kuda dan gording.

    h. Potong salah satu ujung masing-masing bahan usuk dengan

    kemiringan sesuai dengan miringnya jurai dan masing-masing

    usuk tersebut.

    i. Berilah kode pada masing-masing usuk agar tidak salah posisi

    pada saat dipasang.

    j. Laporkan hasil pekerjaan pada instruktur/ guru pembimbing

    praktek.

    k. Bongkar kembali semua rangkaian kerangka atap dan kumpulkan

    di tempat yang aman untuk persiapan pemasangan di tempat yang

    sebenarnya.

    l. Bersihkan tempat kerja seperti kondisi semula.

    C. LEMBAR LATIHAN

    1. Secara umum ada berapa macam jenis jurai dalam Konstruksi

    Bangunan Kayu?

    2. Jenis sambungan apa yang sesuai untuk pertemuan jurai dengan tiang

    penggantung kuda-kuda?

    3. Benarkan panjang jurai yang sebenarnya sama dengan panjang gambar

    tampak atas dari denah rangka atap dikalikan dengan skala

    gambarnya?

    4. Bagaimana cara menentukan panjang jurai yang sebenarnya pada

    Konstruksi Bangunan Kayu?

    5. Sebutkan beberapa bentuk atap yang memerlukan jurai?

  • 14

    D. LEMBAR PENILAIAN

    HASIL KEGIATAN BELAJAR III

    Nama Kegiatan Belajar : Membuat Rangka Konstruksi Penutup Atap Nama Peserta diklat : .. Kelas / Jurusan : .. Nomor Induk Peserta diklat : . Tanggal Penilaian : ..

    No Aspek Yang

    Dinilai Indikator Skor

    Maks. Skor yang

    Dicapai

    Ket.

    1 Persiapan a. Pemilihan Bahan 1,00

    b. Pemilihan Alat 1,00

    2 Langkah Kerja

    c. Penggunaan Alat 1,00

    d. Urutan Pembuatan Sambungan 1,00

    e. Keselamatan Kerja 1,00

    f. Kecepatan Pengerjaan 1,00

    3 Hasil g. Ketepatan Ukuran 1,00

    h. Kerapatan Sambungan 1,00

    i. Perkuatan Sambungan 1,00

    j. Kerapian 1,00

    Jumlah Skor Maksimal 10,00

    Syarat Skor Minimal Lulus 7,00

    Jumlah Skor yang Dapat Dicapai

    Kesimpulan LULUS /

    TIDAK LULUS

    Nama Penilai : .

    Tanda Tangan : .

  • 15

    KEGIATAN BELAJAR IV MENDIRIKAN KONSTRUKSI BANGUNAN KAYU

    A. LEMBAR INFORMASI

    Secara garis besar bangunan gedung di bagi menjadi dua bagian

    yaitu konstruksi bangunan bawah dan bangunan atas. Konstruksi

    bangunan bawah yaitu bagian bangunan yang berada di bawah tanah

    khususnya pondasi. Sedangkan konstruksi bangunan bagian atas yaitu

    semua bagian bangunan yang berada di atas tanah. Khusus untuk

    Konstruksi Bangunan Kayu semua konstruksi bangunan bagian atasnya

    terbuat dari kayu, sedang bangunan bawah khususnya pondasi terbuat

    dari pasangan batu kali yang dikombinasi dengan beton sloof. Untuk

    dapat mendirikan Konstruksi Bangunan Kayu yang kuat dan kokoh diawali

    dengan pembuatan pondasi tersebut yang kokoh pula.

    Secara global pendirian bangunan kayu diawali dengan penyetelan

    kuda-kuda, pemasangan tiang, pemasangan kerangka dinding, jurai,

    blandar, gording, usuk, lisplank, papan riter, reng, penutup atap (genting)

    dan diakhiri dengan pemasangan genting bubungan.

    B. LEMBAR KERJA

    1. Alat Kerja

    a. Siku biasa.

    b. Siku rangka.

    c. Siku yang dapat distel.

    d. Pensil.

    e. Perusut.

    f. Gergaji potong.

    g. Pahat tusuk.

    h. Palu kayu.

    i. Martil.

  • 16

    2. Bahan Kerja

    a. Kuda-kuda kayu bentang 3 mter = 1 buah.

    b. Setengan kuda-kuda bentang 1,5 meter = 3 buah.

    c. Tiang kayu untuk kuda-kuda = 4 buah.

    d. Tiang penyangga gording = 4 buah.

    e. Balok induk lantai kayu = 5 buah.

    f. Balok rangka dinding kayu = 4 buah.

    g. Balok jurai = 4 buah.

    h. Papan lisplank

    i. Papan riter.

    j. Usuk.

    k. Reng kayu.

    l. Genting.

    m. Paku usuk.

    n. Paku reng kayu.

    o. Semen portland (PC).

    p. Pasir.

    3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)

    a. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.

    b. Konsentrasilah pada saat bekerja.

    c. Setiap mengangkat balok kayu jangan ragu-ragu agar tidak meleset.

    d. Jangan memakai sepatu yang licin ketika memanjat.

    e. Pakailah topi pengaman ketika merangkai Konstruksi Bangunan Kayu

    ini.

    f. Ketika memanjat, yakinkan bahwa tempat yang diinjak kuat

    mendukung beban.

    4. Langkah Kerja

    a. Siapkan semua bahan dan peralatan yang akan digunakan.

    b. Rangkailah konstruksi kuda-kuda penuh dengan sebaik-baiknya,

    semua sambungan diperkuat dengan nagel.

  • 17

    c. Sambunglah kuda-kuda kayu tersebut dengan tiang kayu yang

    diperkuat dengan nagel pula.

    d. Dirikan rangkaian kuda-kuda kayu dengan tiang kayu tersebut di atas

    pondasi yang telah dibuat sebelumnya. Stel setegak mungkin dengan

    cara dikontrol memakai unting-unting dan perkuatlah kedudukan

    posisinya memakai skor-skor kayu atau bambu.

    e. Stel dua buah setengah kuda-kuda lainnya, perkuat semua

    sambungannya memakai nagel.

    f. Pasang masing-masing setengah kuda-kuda tersebut tiang kayu yang

    diperkuat dengan nagel pula.

    g. Dirikan kedua setengah kuda-kuda tersebut menempel pada kuda-

    kuda penuh. Perkuat pertemuan setengah kuda-kuda dengan kuda-

    kuda penuh memakai baut berdiameter 12 mm.

    h. Kontrol ketegak lurusan tiang memakai unting-unting dan perkokoh

    kedudukan semua tiang kayu dengan cara dipasang skor-skor

    penyokong memakai bambu atau kayu.

    i. Pasang empat tiang penahan jurai yang diperkokoh dengan balok

    induk lantai dan balok kerangka dinding kayu bagian atas.

    j. Pasang keempat jurai dan perkuat sambungannya dengan memakai

    paku.

    k. Pasang semua gording yang ujung-ujungnya diperkuat dengan cara

    dipaku.

    l. Pasang papan riter di atas semua gording selurus mungkin dengan

    cara dibantu dengan tarikan benang.

    m. Pasang semua usuk dengan jarak 40 cm antara satu dengan lainnya.

    Perkuatan pertemuan usuk dengan gording dan jurai dilakukan

    dengan cara dipaku.

    n. Pasang reng dengan jarak sesuai dengan panjang berguna genting

    yang akan di pasang, perkuat kedudukannya dengan cara dipaku

    pada usuk-usuk yang berada di bawahnya. Reng paling bawah

    posisinya di buat miring yang berbeda dengan yang di atasnya.

  • 18

    o. Ukur panjang tritisan yaitu 0,80 cm; dan potong semua gording dan

    usuk yang berada di luar jarak tersebut. Bantulah kelurusannya

    dengan ditarik benang.

    p. Pasang genting sebagai penutup atap serapih mungkin (lurus arah ke

    bawah dan ke samping). Genting-genting yang berada di atas jurai

    dipotong seperlunya menggunakan kakak tua atau alat lainnya.

    q. Pasang genting bubungan dengan menggunakan campuran 1 semen

    : 10 pasir yang dicampur dengan pecahan genting untuk menjaga

    penyusutan pasangan.

    r. Pasang papan lisplank pada ujung usuk-usuk yang telah dipotong

    sebelumnya.

    s. Laporkan hasil pekerjaan itu pada instruktur/ dosen pengajarnya

    untuk diberikan penilaian.

    t. Rapihkan lingkungan pekerjaan dari kotoran dan benda-benda lain

    yang tidak berguna seperti kondisi semula.

    C. LEMBAR LATIHAN

    1. Mengapa posisi reng pada Konstruksi Bangunan Kayu ini dibuat miring

    tidak seperti yang berada di atasnya?

    2. Apa yang dimaksud dengan panjang berguna dan lebar berguna

    genting?

    3. Bila panjang lisplank dalam Konstruksi Bangunan Gedung tidak

    mencukupi, bentuk sambungan kayu yang paling sesuai dan baik

    untuk memperpanjangnya?

    4. Mengapa posisi usuk yang letaknya dekat dengan jurai tidak dipasang

    tegak lurus terhadap gording atau blandar?

    5. Untuk bangunan gedung yang besar dengan bentang lebih dari 12

    meter, berapakah jumlah tiang penggantung untuk kuda-kuda

    kayunya?

  • 19

    D. LEMBAR PENILAIAN

    HASIL KEGIATAN BELAJAR IV

    Nama Kegiatan Belajar : Mendirikan Konstruksi Bangunan Kayu Nama Peserta diklat : .. Kelas / Jurusan : .. Nomor Induk Peserta diklat : . Tanggal Penilaian : ..

    No Aspek Yang Dinilai

    Indikator Skor Maks.

    Skor yang

    Dicapai

    Ket.

    1 Persiapan a. Pemilihan Bahan 1,00

    b. Pemilihan Alat 1,00

    2 Langkah Kerja

    c. Penggunaan Alat 1,00

    d. Urutan Pembuatan Sambungan 1,00

    e. Keselamatan Kerja 1,00

    f. Kecepatan Pengerjaan 1,00

    3 Hasil g. Ketepatan Ukuran 1,00

    h. Kerapatan Sambungan 1,00

    i. Perkuatan Sambungan 1,00

    j. Kerapian 1,00

    Jumlah Skor Maksimal 10,00

    Syarat Skor Minimal Lulus 7,00

    Jumlah Skor yang Dapat Dicapai

    Kesimpulan LULUS /

    TIDAK LULUS

    Nama Penilai : .

    Tanda Tangan : .

  • 20

    EVALUASI AKHIR KEGIATAN

    1. Apa yang harus diperhatikan ketika akan menyambung papan-papan

    untuk dinding dan lantai kayu?

    2. Secara mekanika mengapa gelagar untuk lantai kayu dipasang berdiri

    posisinya bukannya mendatar?

    3. Untuk kuda-kuda kayu dengan bentang yang cukup besar jumlah tiang

    penggantungnya seringkali lebih dari satu buah. Sambungan tiang

    penggantung dengan balok tarik yang manakah yang harus diberi

    toleransi jaran 2 cm?

    4. Mengapa kuda-kuda dalam Konstruksi Bangunan Kayu ini antar batang-

    batangnya membentuk bidang segitiga bukannya empat persegi panjang

    atau bentuk lainnya?

    5. Secara Mekanika batang-batang yang membentuk kuda-kuda kayu dalam

    Konstruksi Bangunan Kayu ini bekerja gaya-gaya apa saja?

    6. Papan riter yang kurang panjang, perlukan disambung dengan bentuk

    sambungan ekor burung tertutup?

    7. Bagaimana posisi pemasangan blandar pada Konstruksi Bangunan Kayu

    ini?

    8. Begel kalung yang dipasang pada sambungan batang tarik dengan

    batang penggantung, perlukah begel kalung tersebut dibaut pada batang

    tariknya?

    9. Apa akibatnya bila pertemuan antara kaki kuda-kuda dengan batang tarik

    disambung dengan konstruksi sambungan tarik?

    10. Bila setiap luas atap 1 m2 memerlukan genting beton 9 buah, berapakah

    jumlah genting yang harus dipersiapkan untuk pembuatan Konstruksi

    Bangunan Kayu pada Modul ini?

  • 21

    LEMBAR KUNCI JAWABAN

    KEGIATAN BELAJAR I

    1. As tiang sampai as tiang yang lain.

    2. Agar gaya yang bekerja pada tiang penggantung tidak menekan batang

    tarik kuda-kuda.

    3. Dengan cara dimaal jarak antara batang dengan tiang penggantung yang

    telah dipasang saling tegak lurus sebelumnya.

    4. Tiga macam, yaitu: 1) tegak lurus dengan batang tarik, 2) tegak lurus

    dengan kaki kuda-kuda, dan 3) membagi sudut luar antara kaki kuda-kuda

    dengan batang tarik mengadi 2 bagian yang sama besar.

    5. Nagel.

    KEGIATAN BELAJAR II

    1. Lubang dan pen.

    2. Agar hasil finishing akhirnya menjadi bagus.

    3. Lubang dan pen.

    4. 1/3 tebal kayu.

    5. Dibuat tembus, agar konstruksinya menjadi kuat.

    KEGIATAN BELAJAR III

    1. 2 macam.

    2. Cowakan mulut ikan.

    3. Tidak benar.

    4. Dilukis dengan skala yang tertentu, selanjutnya diukur panjang gambar

    dikalikan dengan skala gambarnya.

    5. Atap limas, atap perisai, dan atap kemah (tenda).

    KEGIATAN BELAJAR IV

    1. Agar pemasangan genting sebagai penutup atapnya menjadi lurus.

  • 22

    2. Panjang berguna genting adalah panjang total genting dikurangi panjang

    tumpang tindihnya genting ketika dipasang serapih mungkin. Lebar

    berguna genting adalah lebar total genting dikurangi lebar tumpang

    tindihnya genting ketika dipasang serapih mungkin

    3. Sambungan ekor burung tertutup.

    4. Agar usuk-usuk tersebut tertumpu oleh gording atau blandar yang berada

    di bawahnya sehingga kedudukannya menjadi stabil.

    5. Lebih dari satu buah.

    EVALUASI AKHIR KEGIATAN

    1. Arah penyusutan kayu, sehingga posisinya harus diselang-seling.

    2. Karena kayu mempunyai momen tahanan (W) yang lebih besar.

    3. Tiang penggantung bagian tengah.

    4. Kedudukannya stabil.

    5. Gaya tekan, gaya tarik, dan netral (nol).

    6. Tidak perlu.

    7. Berdiri.

    8. Tidak perlu.

    9. Mudah lepas.

    10. 220 genting beton.

  • 23

  • 24

  • 25

  • 26

  • 27

  • 28

  • 29

  • 30

  • 31

    DAFTAR PUSTAKA

    A. Yamin, dkk. 1999. Sambungan dan Hubungan Kayu (Modul 9). Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Pembinaan Perguruan Agama Islam, Departemen Agama.

    Bada Haryadi. 2000. Job Sheet Praktek Kerja Kayu 1 Semester 1 Program

    D3 Teknik Sipil. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.

    Dalih, S.A. dan O. Sutiarna. 1978. Petunjuk Pengerjaan Kayu. Jakarta:

    Dorektorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

    Djuharis Rasul dan Prawoto. 1998. Gambar Teknik Untuk Sekolah

    Menengah Kejuruan Kelompok Teknologi dan Industri Jurusan Bangunan Berdasarkan Kurikulum SMK 1994. Bandung Angkasa.

    Heinz Frick. 1975. Menggambar Bangunan Kayu. Yogyakarta : Yayasan

    Kanisius. I Ketut Supribadi. 1987. Ilmu Bangunan Gedung. Bandung : Armico. J.C.M.M. Cuypers. 1987. Membangun Ilmu Bangunan Bagian 3. Jakarta:

    Penerbit Erlangga. Primiyono. 1979. Teknologi Kayu (Terjemahan). Jakarta: Bhratara Karya

    Aksara. Soegihardjo dan Soedibjo. 1977. Ilmu Bangunan Gedung 1. Jakarta:

    Dorektorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

    Soetarman Soekarto. 1977. Menggambar Teknik Bangunan 1. Jakarta:

    Dorektorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

  • iv

    PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN Program Keahlian : Teknik Perkayuan

    Tingkat I Tingkat II Tingkat III

    BAG-TGB.001.A BAG-TPK.001.A BAG-TPK.004.A BAG-TGB.001.A-01 BAG-TPK.001.A-53 BAG-TPK.004.A-61 BAG-TGB.001.A-02 BAG-TPK.001.A-54 BAG-TPK.004.A-62 BAG-TGB.001.A-03 BAG-TPK.001.A-55 BAG-TPK.005.A BAG-TPK.005.A-63 BAG-TGB.001.A-04 BAG-TPK.002.A BAG-TGB.001.A-05 BAG-TPK.002.A-56 BAG-TPK.005.A-64 BAG-TGB.001.A-06 BAG-TGB.001.A-07 BAG-TPK.002.A-57 BAG-TPK.005.A-65 BAG-TSP.001.A BAG-TPK.003.A BAG-TPK.005.A-66 BAG-TSP.001.A-32 BAG-TPK.003.A-58 BAG-TPK.006.A BAG-TKB.001.A BAG-TPK.003.A-59 BAG-TPK.006.A-67 BAG-TKB.001.A-71 BAG-TPK.006.A-68 BAG-TKB.001.A-72 BAG-TPK.003.A-60 BAG-TPK.006.A-69 BAG-TKB.001.A-73 BAG-TKB.001.A-74 BAG-TPK.007.A BAG-TKB.001.A-75 BAG-TPK.007.A-70 BAG-TKB.001.A-76 BAG-TKB.002.A BAG-TKB.002.A-77 BAG-TKB.002.A-78 BAG-TKB.002.A-79 BAG-TKB.002.A-80

    BAG-TKB.002.A-81

    BAG-TKB.003.A BAG-TKB.003.A-82 BAG-TKB.003.A-83 BAG-TKB.003.A-84 Keterangan : BAG : Bidang Keahlian Teknik Bangunan TGB : Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan TSP : Program Keahlian Teknik Survai dan Pemetaan TKB : Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan TPK : Program Teknik Perkayuan TPS : Program Teknik Plambing dan Sanitasi : Modul yang dibuat