12
MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM) PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN Dwi Agustin Maulida (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Jl. Raya Panglegur Km. 4, Pamekasan, email: [email protected] Abstrak: Pembiayaan yang dilakukan oleh pihak Lembaga Keuangan Syariah, baik bank maupun non-bank sangat rawan apalagi pembiayaan mudharabah yang rawan dengan moral hazard atau penyimpangan moral (ugal-ugalan). Potensi moral hazard sangat besar karena kepentingan masing-masing pihak. Dengan demikian dalam masalah moral hazard akan menyangkut siapa yang akan menyimpang, mengapa menyimpang dan siapa yang dirugikan akibat tindakan tertentu. Oleh karena itu, lembaga keuangan syari'ah harus mampu meminimalisir adanya risiko kerugian dalam pembiayaan yang berisiko tinggi ini dalam rangka untuk memperoleh keuntungan yang sesuai dengan harapan dan mendapatkan berkah. Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi pokok dalam penelitian ini yang pertama yaitu bagaimana penerapan pembiayaan mudharabah di koperasi syariah Nuri Jawa Timur (KSN JATIM) Plakpak Kecamatan Pagantenan Pamekasan. Dan yang kedua bagaimanameminimalisir resiko moral hazard pada pembiayaan mudharabah di koperasi syariah Nuri Jawa Timur (KSN JATIM). Yang tujuannya pertama untuk mengetahui penerapan mudharabah di KSN JATIM, dan yan kedua untuk mengetahui cara meminimalisir resiko moral hazard di KSN JATIM. Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research). Tehnik pengumpulan data meliputi interview, dokumentasi, sedangkan teknik analisisnya bersifat deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh akan dianalisis dan digambarkan secara menyeluruh dari fenomena yang terjadi pada penerapan pembiayaan mudharabah dan cara meminimalisir resiko moral hazard pada pembiayaan mudharbah di Koperasi Syariah Nuri Jawa Timur. Informannya adalah manajer dan karyawan bagian pembiayaan serta para nasabah yang menggunakan pembiayaan mudharabah. Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa: Pertama, Penerapan pembiayaan

MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM) PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Financing is carried out by the Shari’ah Financial Institutions Party, both banks and non-bank financing is very vulnerable moreover financing mudharabah that is vulnerable to moral hazard or moral deviation (reckless). Moral hazard potential is huge because of the importance of each party. Thus in the moral problem hazard will be over who should deviate, why deviate and who is harmed as the result of certain actions. Therefore, the Shari'ah financial institutions should be able to minimize the risk of loss in these high-risk financing in order to obtain profit in line with expectations and get the blessing. Based on this, which becmes the subject of this research, the first that is how the implementation of financing mudharabah in sharia’ah cooperative Nuri of East Java (KSN JATIM) Plakpak of sub-district pegantenan pamekasan. And the second how to minimize the risk of moral hazard on mudharabah financing in Shari’ah cooperative Nuri of East Java (KSN JATIM). Its first aim to know the application mudharabah in KSN JATIM and second to know how to minimize the risk of moral hazard in KSN JATIM. This research is a kind of field research. Technique of data collection includes interviews, documentation, while the analysis technique of descriptive kualitatif. Data obtained will be analyzed and described overall from the phenomena occurring in the implementation of financing mudharbah and how to minimize the risk of moral hazard on mudharbah financing in Shari’ah Cooperation Nuri of East Java. Informant is managers and financing part employees as well as customers that use of financing mudharabah. The results of field research shows that: First, Implementation of financing mudharabah in KSN JATIM in its application was in accordance with Islamic Shari'a as fulfilled pillars of mudaraba, aqid, ma'qud alaih, and, sighat. Second, how to minimize the risk of moral hazard by KSN JATIM is, to know good character, honesty, character of the customer, the customer's business should develop, analyze 6C, doing oversight or monitoring to the customer's business both on desk monitoring, and on-site monitoring.

Citation preview

Page 1: MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD  PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM)  PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARDPADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH

DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM)PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

Dwi Agustin Maulida(Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan,Jl. Raya Panglegur Km. 4, Pamekasan, email: [email protected]

Abstrak: Pembiayaan yang dilakukan oleh pihak LembagaKeuangan Syariah, baik bank maupun non-bank sangatrawan apalagi pembiayaan mudharabah yang rawan denganmoral hazard atau penyimpangan moral (ugal-ugalan).Potensi moral hazard sangat besar karena kepentinganmasing-masing pihak. Dengan demikian dalam masalahmoral hazard akan menyangkut siapa yang akanmenyimpang, mengapa menyimpang dan siapa yangdirugikan akibat tindakan tertentu. Oleh karena itu, lembagakeuangan syari'ah harus mampu meminimalisir adanyarisiko kerugian dalam pembiayaan yang berisiko tinggi inidalam rangka untuk memperoleh keuntungan yang sesuaidengan harapan dan mendapatkan berkah. Berdasarkan haltersebut, yang menjadi pokok dalam penelitian ini yangpertama yaitu bagaimana penerapan pembiayaanmudharabah di koperasi syariah Nuri Jawa Timur (KSNJATIM) Plakpak Kecamatan Pagantenan Pamekasan. Danyang kedua bagaimanameminimalisir resiko moral hazardpada pembiayaan mudharabah di koperasi syariah Nuri JawaTimur (KSN JATIM). Yang tujuannya pertama untukmengetahui penerapan mudharabah di KSN JATIM, dan yankedua untuk mengetahui cara meminimalisir resiko moralhazard di KSN JATIM. Penelitian ini adalah jenis penelitianlapangan (field research). Tehnik pengumpulan data meliputiinterview, dokumentasi, sedangkan teknik analisisnyabersifat deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh akandianalisis dan digambarkan secara menyeluruh darifenomena yang terjadi pada penerapan pembiayaanmudharabah dan cara meminimalisir resiko moral hazardpada pembiayaan mudharbah di Koperasi Syariah Nuri JawaTimur. Informannya adalah manajer dan karyawan bagianpembiayaan serta para nasabah yang menggunakanpembiayaan mudharabah. Hasil penelitian lapanganmenunjukkan bahwa: Pertama, Penerapan pembiayaan

Page 2: MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD  PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM)  PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

Dwi Agustin Maulida

al-Ihkâm, Vo l . 2 No .2 Desembe r 2015192 Iqtishadia

mudharabah di KSN JATIM dalam penerapannya sudahsesuai dengan syariat islam karena terpenuhimya rukunmudharabah, aqid, ma’qud alaih, dan, sighat.Kedua, carameminimalisir resiko moral hazard oleh KSN JATIM adalah,mengenal baik karakter, kejujuran, watak nasabah, usahanasabah haruslah berkembang, menganalisa 6C, melakukanpengawasan atau monitoring terhadap usaha nasabah baiksecara on desk monitoring, dan on site monitoring.

Abstract: Financing is carried out by the Shari’ah FinancialInstitutions Party, both banks and non-bank financing is veryvulnerable moreover financing mudharabah that isvulnerable to moral hazard or moral deviation (reckless).Moral hazard potential is huge because of the importance ofeach party. Thus in the moral problem hazard will be overwho should deviate, why deviate and who is harmed as theresult of certain actions. Therefore, the Shari'ah financialinstitutions should be able to minimize the risk of loss inthese high-risk financing in order to obtain profit in line withexpectations and get the blessing. Based on this, whichbecmes the subject of this research, the first that is how theimplementation of financing mudharabah in sharia’ahcooperative Nuri of East Java (KSN JATIM) Plakpak of sub-district pegantenan pamekasan. And the second how tominimize the risk of moral hazard on mudharabah financingin Shari’ah cooperative Nuri of East Java (KSN JATIM). Itsfirst aim to know the application mudharabah in KSN JATIMand second to know how to minimize the risk of moralhazard in KSN JATIM. This research is a kind of field research.Technique of data collection includes interviews,documentation, while the analysis technique of descriptivekualitatif. Data obtained will be analyzed and describedoverall from the phenomena occurring in the implementationof financing mudharbah and how to minimize the risk ofmoral hazard on mudharbah financing in Shari’ahCooperation Nuri of East Java. Informant is managers andfinancing part employees as well as customers that use offinancing mudharabah. The results of field research showsthat: First, Implementation of financing mudharabah in KSNJATIM in its application was in accordance with IslamicShari'a as fulfilled pillars of mudaraba, aqid, ma'qud alaih,and, sighat. Second, how to minimize the risk of moral hazardby KSN JATIM is, to know good character, honesty, characterof the customer, the customer's business should develop,

Page 3: MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD  PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM)  PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

Meminimalisir Resiko Moral Hazard pada Pembiayaan Mudharabahdi Koperasi Syariah Nuri Jawa Timur (KSN Jatim)

Plakpak Kecamatan Pegantenan Pamekasan

al-Ihkâm, Vo l . 2 No .2 Desembe r 2015 193Iqtishadia

analyze 6C, doing oversight or monitoring to the customer'sbusiness both on desk monitoring, and on-site monitoring.Kata Kunci: Resiko, Moral Hazard, Pembiayaan, Mudharabah

PENDAHULUANPerekonomian Indonesia saat ini tidak terlepas dari perananekonomi yang menggunakan prinsip syariah. Lembaga ekonomi mikrojuga turut serta dalam perkembangan perekonomian syariah sebagaibagian dari perekonomian bangsa. Begitu juga perkembangan ekonomiIslam belakangan ini kian meluas, terutama menyangkut layanan jasaperbankan syariah yang intensitasnya semakin meningkat dan jumlahinstitusinya terus bertambah.Koperasi berbeda dengan perusahaan pada umumnya, karenakoperasi didirikan oleh sekumpulan orang dengan modal dari anggotaitu sendiri. Koperasi mengandung dua unsur, yaitu unsur sosial danekonomi. Dikatakan sebagai unsur ekonomi karena koperasi merupakansebuah badan usaha yang beroperasi sebagaimana layaknya perusahaankomersial pada umumnya.Karena itu setiap koperasi harus memiliki produk untuk dijualkepada masyarakat sebagai sumber penghasilannya, sementara untukmemperoleh dan menjual produk tersebut harus dikelola secara efisien.Dikatakan memiliki unsur sosial karena koperasi terdiri darisekumpulan orang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan paraanggotanya.1Dengan berkembangnya koperasi syariah membawa angin segarkepada masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam untukterhindar dari unsur riba. Masyarakat akan merasa lebih tenang dantentram jika usaha yang dilakukan sudah sesuai dengan aturan yang di-syariatkan oleh agama mereka. Masyarakat juga akan lebih merasakankeadilan dalam ekonomi karena sistem syariah mempunyai prinsipkeadilan.Salah satu koperasi yang ada di Kabupaten Pamekasan yaituKoperasi Syariah Nuri Jawa Timur (KSN JATIM) yang berada di DesaPlakpak Kecamatan Pegantenan Pamekasan. Dalam operasinya, produkyang ditawarkan lebih beragam dibanding dengan koperasikonvensional. Produk-produk tersebut menggunakan akad yang sesuaidengan aturan syariah. Contohnya untuk penyaluran dana Koperasi1Subandi, Ekonomi Koperasi (Bandung: CV. Alfa Beta, 2010), hlm., 15.

Page 4: MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD  PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM)  PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

Dwi Agustin Maulida

al-Ihkâm, Vo l . 2 No .2 Desembe r 2015194 Iqtishadia

Syariah Nuri Jawa Timur (KSN JATIM) yang menggunakan akadmudharabah, selain itu masyarakat juga bisa memilih beberapa alternatifdari produk yang disediakan oleh KSN JATIM.Berdasarkan prinsip ini bank Islam atau koperasi Islam akanbertindak sebagai shahibul maal (penyandang dana, baik yang berasaldari tabungan, deposito, giro, maupun dana bank sendiri berupa modalpemegang saham). Sementara itu, pengusaha atau peminjam akanberfungsi sebagai mudharib (pengelola) karena melakukan usahadengan mengelola dana bank.2Pembiayaan mudharabah sendiri sudah ada pada zaman NabiMuhammad SAW, dimana beliau melakukan mudharabah dengan yaituKhadijah, saat itu Khadijah belum menjadi istri dari Nabi MuhammadSAW, dan Khadijah mempercayakan barang dagangannya untuk di-jualoleh Nabi Muhammad Saw ke luar Negeri. Dalam kasus ini, Khadijahberperan sebagai pelaksana modal (shahibul maal) sedangkan NabiMuhammad berperan sebagai pelaksana usaha (mudharib). Ditinjau darisegi hukum Islam, maka praktik mudharabah inidiperbolehkan baikmenurut Al-Quran, sunnah, maupun ijma’. Di mana mudharabah itusendiri adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola danauntuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagiankeuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telahdisepakati sebelumnya.3Sejauh ini skema mudharabah yang berlaku antara dua pihak sajasecara langsung, yakni shahibul maal berhubungan langsung denganmudharib. Skema ini adalah skema standar yang dapat dijumpai dalamkitab-kitab klasik fiqih Islam. Dalam prakteknya pembiayaanmudharabah mempunyai rukun-rukun yang harus diikuti oleh keduabelah pihak. Nisbahnya pun sudah ditentukan dari awal. Bisa dikatakandalam mudharabah harus ada saling kepercayaan yang tinggi antarkedua belah pihak baik bank dan nasabah. Sehingga kenyataan inimenjadikan pembiayaan mudharabah sebagai pembiayaan yangberesiko tinggi, karena bank akan selalu menghadapi permasalahanassymmetric information (batasan-batasan tertentu ketika menyalurkanpembiayaan kepada mudharib) dan moral hazard.Lembaga keuangan syariah tidak dapat menyalurkan begitu sajasejumlah dana kepada mudharib atas dasar kepercayaan, karena selaluada resiko bahwa pembiayaan yang telah diberikan kepada mudharib

2Muhammad Syafi’i Antonio, Islamic Banking Bank Syariah: Dari TeoriKePraktik, (Jakarta:GemaInsani, 2001), hlm., 137.3 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonosia, 2004), hlm., 188.

Page 5: MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD  PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM)  PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

Meminimalisir Resiko Moral Hazard pada Pembiayaan Mudharabahdi Koperasi Syariah Nuri Jawa Timur (KSN Jatim)

Plakpak Kecamatan Pegantenan Pamekasan

al-Ihkâm, Vo l . 2 No .2 Desembe r 2015 195Iqtishadia

tidak dipergunakan sebagaimana mestinya untuk memaksimalkankeuntungan kedua belah pihak. Begitu dana dikelola oleh mudharib,maka akses informasi bank terhadap usaha mudharib menjadi terbatas.Dengan demikian, terjadi assymmetric information di-mana mudharibmengetahui informasi-informasi yang tidak diketahui oleh bank. Inisemua berdasarkan fakta bahwa mudharib akan memiliki perasaan yanglebih baik mengenai tingkat kesulitan yang dikaitkan dengan pencapaiantingkat kinerja tertentu. Dia juga merasa bahwa pemahamannya lebihbaik mengenai hubungan antara variabel input dan hasil, tentangtingkatan pengetahuan produk dan pengetahuan pasar.4Pada saat yang sama timbul moral hazard dari si mudharib, yaknimudharib melakukan hal-hal yang hanya menguntungkan mudharib danmerugikan shahibul al-mal, hal ini disebabkan karena shahibul maaltidak mengetahui berapa keuntungan yang dihasilkan oleh mudharibdari usaha tersebut.5

Moral hazard dalam dunia perbankan pada awalnya seringdigunakan dalam bisnis asuransi dengan harapan akan mendapatkanklaim atas barang yang telah di-asuransikan. Kemudian kata moralhazard dipergunakan dalam perspektif perbankan yang merujuk padaperilaku pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) misalnya pihakbank (pemegang saham dan manajemen), deposan dan debiturperbankan yang menciptakan insentif untuk melakukan agenda dantindakan yang tersembunyi yang berlawanan dengan etika bisnis danhukum yang berlaku.6Pembiayaan yang dilakukan oleh pihak perbankan sangat rawan,apalagi pembiayaan mudharabah yang rawan dengan moral hazard ataupenyimpangan moral (ugal-ugalan). Potensi moral hazard sangat besarkarena kepentingan masing-masing pihak. Dengan demikian dalammasalah moral hazard akan menyangkut siapa yang akan menyimpang,mengapa menyimpang dan siapa yang dirugikan akibat tindakantertentu.Oleh karena itu, perbankan syari'ah harus mampumeminimalisir adanya risiko kerugian dalam pembiayaan yang berisikotinggi ini dalam rangka untuk memperoleh keuntungan yang sesuai4Wadhan, Moral hazard dan Agency Cost ( pencendaeraan Kontrak Bisnis dalamPerspeektif Ekonomi Islam) Al-Ihkam Jurnal Hukum dan Pranata Sosial, VOL III, NO. 2,(Desember, 2008), hlm., 266.5Adiwarman A. Karim,Bank Islam AnalisisFiqihdanKeuangan,(Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada, 2013), hlm., 213-214.6Taswan,ManajemenPerbankanKonsep, Tehnik&Aplikasi,(Yogyakarta: UPP STIM YKPN,2010), hlm., 127-128.

Page 6: MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD  PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM)  PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

Dwi Agustin Maulida

al-Ihkâm, Vo l . 2 No .2 Desembe r 2015196 Iqtishadia

dengan harapan dan mendapatkan berkah.Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitiantentang pembiayaan Mmdharabah yang ada pada KSN JATIM karena KSNJATIM adalah koperasi yang berlandaskan syariah yang ada diPamekasan dan langkah yang diambil oleh KSN JATIM cukup beranidibanding dengan bank-bank yang sudah lebih besar. Danmudharabahadalah pembiayaan yang sangat membantu kepada mudharib tetapidalam kerja-sama ini banyak mengandung resiko salah satunya adanyaresiko ketidakjujuran dari si mudharib, ini semua berkaitan dengan riskcharacter yang dimiliki oleh si mudharib. Alasan lain yang mendukungpeneliti dalam penyusunan skripsi ini adalah selain belum ada yangmeneliti terkait academic problem yang peneliti bahas.Berdasarkan pendahuluan di atas, maka rumusan masalahpenelitian ini adalah pertama, Bagaimana penerapan pembiayaanmudharabah di koperasi Syariah Nuri Jawa Timur Plakpak Kec.Pegantenan Pamekasan; kedua, Bagaimana meminimalisir resiko moralhazard pada pembiayaan mudharabah di koperasi Syariah Nuri JawaTimur Plakpak Kec. Pegantenan Pamekasan.Tujuan penelitian ini adalah pertama,Untuk mengetahuipenerapan pembiayaan mudharabah di koperasi Syariah Nuri JawaTimur Plakpak Kec. Pegantenan Pamekasan; kedua,Untuk mengetahuicara meminimalisir resiko moral hazard pada pembiayaan mudharabahdi koperasi Syariah Nuri Jawa Timur Plakpak Kec. PegantenanPamekasan.METODE PENELITIANPada penelitian ini penelti menggunakan pendekatan kualitatif.Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang mengasilkan datadeskriptif berupa kata-kata tertulis atau tertulis dari orang-orang atauperilaku yang diamati.7Adapun alasan peneliti menggunakan pendekatankualitatif ini adalah agar peneliti lebih dekat pada subyek penelitianyang akan diteliti serta lebih peka dan lebih dapat beinteraksi dalammenyesuiakan diri.Orientasi teoritik dan pendekatan ini berpijak padafenomologis, dalam penelitian ini peneliti berusaha memahami artiperistiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalamsituasi tertentu, yang bertujuan untuk menghasilkan fakta-fakta yangdibutuhkan.7Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya,2014), hlm., 4.

Page 7: MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD  PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM)  PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

Meminimalisir Resiko Moral Hazard pada Pembiayaan Mudharabahdi Koperasi Syariah Nuri Jawa Timur (KSN Jatim)

Plakpak Kecamatan Pegantenan Pamekasan

al-Ihkâm, Vo l . 2 No .2 Desembe r 2015 197Iqtishadia

HASIL DAN PEMBAHASANProfil Koperasi Syariah Nuri Jawa Timur Plakpak KecamatanPamekasanKoperasi Syariah Nuri berdiri sejak tahun 2008, koperasi inididirikan oleh alumni Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar,inisiatif ini muncul karena mereka ingin mempererat tali persaudaraanantara alumni pondok dan juga memperbaiki tatanan ekonomi yangsemakin buruk serta melihat keadaan ekonomi rakyat kecil sangat tidakbaik, apalagi yang sekarang ini sudah banyak lembaga keuangan yangujung-ujungnya membuat perekonomian masyarakat kecil semakinterpuruk, karena lembaga tersebut hanya meningkatkan keuntunganpribadi, dan tidak memikirkan keadaan pihak lainnya.Alumni-alumni Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar inibersatu padu dalam fikiran dan tenaganya untuk memperbaiki keadaanekonomi rakyat kecil yang bertujuan memperoleh keuntungan satu samalainnya.Penerapan pembiayaan mudharabah di koperasi syariah Nuri Jawatimur Plakpak Kec Pegantenan Pamekasan.Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan amanah yangdiberikan koperasi kepada nasabah yang diberikan oleh KSN JATIMsecara penuh untuk mendanai usaha dari nasabah, yang nantinyakeuntungan akan dibagi dua antara koperasi dengan nasabah yangterjadi melalui akad yang disepakati oleh keduanya. Bagi hasil akan terusberlangsung selama kesepakatan lama waktu yang telah diakatin olehkeduanya, dan dana akan dikembalikan pada akhir akad. Pemberianpembiayaan yang diberikan oleh KSN JATIM tidaklah boleh bertentangandengan syari’at islam.Penerapan mudharabah di KSN JATIM sudah sesuai dengansyariat karena telah memenuhi dari rukun mudharabah seperti adanyaaqid, maq’ud alaih, dan sighat. Aqid adalah adanya pengelola danpemberi dana, maq’ud alaiah adalah bagi hasil atau keuntungan yangdisepakati, sedangkan sighat adalah ijab qabul antara shahibul maal danmudharib.KSN JATIM mempunyai empat tahap dalam penerapanmudharabah.a. Tahap PengajuanPada tahap ini seorang nasabah apabila ingin mendapatkanpinjaman dari koperasi syariah Nuri Jawa Timur (KSN JATIM) harusdatang dan melaui mekanisme dan juga memenuhi beberapa

Page 8: MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD  PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM)  PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

Dwi Agustin Maulida

al-Ihkâm, Vo l . 2 No .2 Desembe r 2015198 Iqtishadia

persyaratan:1) Mekanisme pengajuan pembiayaan mudharabah di Koperasi SyariahNuri Jawa Timura) Nasabah mendatangi koperasi syariah Nuri (KSN) pada saat jambuka koperasi.b) Nasabah mendaftar sebagai anggota koperasi syariah Nuri.c) Mengajukan berkas permohonan pembiayaan pembiayaan.d) Melengkapi persyaratan-persyaratan pembiayaan mudharabah.e) Koperasi melakukan interview terhadap nasabah baik karakterdan usaha dari si calon nasabah.f) Analisa kelayakan karakter dan usaha dari si calon nasabah.g) Realisasi pemberian pembiayaan mudharabah.h) Pembagian bagi hasil selama akad berlangsung.i) Pengembalian modal setelah akad berakhir.2) Persyaratan Yang harus dipenuhi.a) Menyerahkan Foto copy kartu identitas (KTP, KK,Buku Nikah,dll)b) Menyerahkan Foto copy kartu anggota koperasic) Menjelaskan jenis usaha.b. Tahap PengakatanPada tahap mudharabah, pihak mudharib harus datang sendiridan melakukan Negosiasi terlebih dahulu atas perjanjian yang di buatoleh pihak Koperasi mengenai lama waktu dan bagi hasil yang nantinyaakan berlangsung sampai akad berakhir. Dalam melakukan negoisasimudharib boleh menawar mengenai pembagian bagi hasil yangsekiranya sama-sama menguntungkan kedua belah pihak, biasanya bagihasil dalam pembiayaan ini 40%-60% terkadang 35%-65%.c. Tahap PengawasanSetelah tahap pengajuan, pengakatan maka selanjutnya adalahtahap pengawasan, dimana pengawasan dilakukan oleh pihak koperasiuntuk mengawasi usaha dari si nasabah. Pengawasan bisa dilakukanmelalui survey langsung ketempat usaha si nasabah, dan bertanyakepada pegawai pemaasukan dan pengeluran dari usaha tersebutsehingga koperasi mengetahui berapa kira-kira bagi hasil yang didapatkan, semua harus transparan karena usaha ini milik koperasi juga,resiko tidak terduga juga kecil.d. Tahap Pengembalian Modal

Page 9: MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD  PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM)  PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

Meminimalisir Resiko Moral Hazard pada Pembiayaan Mudharabahdi Koperasi Syariah Nuri Jawa Timur (KSN Jatim)

Plakpak Kecamatan Pegantenan Pamekasan

al-Ihkâm, Vo l . 2 No .2 Desembe r 2015 199Iqtishadia

Sebelum akad berakhir shahibul maal akan memberikan kabarbahwa akad akan segera berakhir kepada mudharib. Agar mudharibdapat menyiapkan modal dan mengembalikan tepat waktu. Dan akandibayar setelah akad berakhir.Meminimalisir resiko moral hazard pada pembiayaan mudharabahdi koperasi syariah Nuri Jawa Timur Plakpak KecamatanPegantenan Pamekasan.Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa carameminimalisir resiko moral hazard pada pembiayaan mudharabah yangditerapkan oleh koperasi sudah mengikuti standart dalammeminimalisir suatu resiko yaitu sebagai berikut:

Pertama dalam setiap pengajuan setiap anggota dituntut adalahnasabah yang dapat dipercaya karena pembiayaan mudharabah adalahpembiayaan yang hanya bersifat kepercayaan, sehingga karakter, watakdan kejujuran adalah modal utama bagi seorang nasabah. Koperasi harusmengetahui karakter si nasabah melalui interview yang dilakukan,karena dari interview ini koperasi mempunyai caranya sendiri untukmenilai seseorang karena mereka dibekali dengan pembelajarankarakter, setidaknya mereka mempunyai sedikit informasi mengenai sinasabah. Tetapi informasi tidak berhenti disitu karena koperasi akanmengutus bagian marketing untuk mencari informasi dari pihak ke-tigadan tokoh masyarakat ditempat tinggal si nasabah mengenai kebiasaandari si nasabah.Kedua yaitu usaha dari si nasabah juga perlu mendapat perhatiankhusus, secara syariat usaha yang baru buka juga bisa mendapatkanpembiayaan, tapi untk meminimalisir resiko maka koperasi memilihusaha yang sudah berkembang karena pendapatan tiap bulan sedikitbanyak sudah diketahui, karena dari usaha inilah koperasi akanmendapat bagi hasil tiap bulanya selama akad berlangsung, usaha dari sinasabah harus benar dan nyata keberadaanya, karena usaha tersebutadalah jaminan bagi koperasi, oleh karena itu koperasi bertanggungjawab atas usaha tersebut.Ketiga yang selalu menjadi bahan pertimbangan adalah 6C

(character, capasity, capital, commitmen, dan collateral, constraint),koperasi akan selalu menggunakan analisis tersebut karena keenamanalisis tersebut adalah rumus meminimalisir resiko dalam setiappembiayaan.Keempat pengawasan atau monitoring sangat diperlukan untukmeminimalisir resiko moral hazard yang timbul dari pembiayaan

Page 10: MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD  PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM)  PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

Dwi Agustin Maulida

al-Ihkâm, Vo l . 2 No .2 Desembe r 2015200 Iqtishadia

mudharabah, koperasi dapat melihat pencatatan laporan keuanganusaha seperti melihat debet dan kreditnya ( on desk monitoring), aruskas haruslah transparan, sehingga nasabah dituntut untuk jujur karenakoperasi akan selalu mengawasi dan survey langsung ke lokasi (on sitemonitoring) dan bertanya kepada karyawan usaha nasabah.a. Karakter, KSN JATIM dituntut harus mampu mengetahui karakterdari nasabah yang akan mengajukan pembiayaan ini, karena

mudharabah hanya bersifat kepercayaan antara pihak koperasi dannasabah. Pembelajaran karakter sangat membantu pihak koperasiapakah nasabah tersebut layak atau tidak mendapatkan pembiayaantersebut. Penggalian informasi kepada pihak ke-tiga juga dapatmembantu koperasi untyk mengetahui kejujuran dari si nasabahb. Usaha, dalam meminimalisir resiko KSN JATIM memilih usaha yangsudah berkembang, meskipun pada dasarnya secara syariat usahaberkembang atau baru buka tida menjadi masalah, karenapembiayaan ini sanagat rawan akan resiko maka koperasi memilihusaha yang berkembang. Resiko tidak terduga dari usaha juga kecilkarena jika terus-terusan mengeluarkan biaya tidak terduga makabukan keuntungan yang di dapat tapi kerugian bagi koperasi danjuga nasabah.c. 6C, ini adalah salah satu cara yang dipakai oleh KSN JATIM untukmeminmalisir resiko moral hazard. 6C ini meliputi ((character,capasity, capital, commitmen, dan collateral, constraint. 6C inimemang sudah menjadi cara yang umum bagi setiap lembagakeuangan syariah dalam meminimalisir resiko yang akanditimbulkan dari setiap pembiayaan yang diberikan.8d. Pengawasan, atau monitoring juga dipakai oleh koperasi untukmengetahui keadaan uasha si nasabah yang sebenarnya, koperasibiasanya akan melakukan monitoring atau pengawasn langsung ketempat usaha (on site monitoring) si nasabah dan akan bertanyalangsung kepada pegawai disana untuk mengetahui kendala atauhal-hal lain yang berkaitan dengan usaha tersebut, agar nantinyakoperasi mampu mencarikan solusi untuk kelancaran usaha,koperasi juga akan selalu mengontrol pencatatan laporan keuanganbaik dari pengeluaran dan pemasukan (on desk monitoring) dariusaha tersebut. Arus kas juga harus transparan sehingga nasabahdituntut untuk selalu jujur.Langkah yang diambil KSN JATIM dalam meminimalisir

8Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit, hlm., 158-161.

Page 11: MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD  PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM)  PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

Meminimalisir Resiko Moral Hazard pada Pembiayaan Mudharabahdi Koperasi Syariah Nuri Jawa Timur (KSN Jatim)

Plakpak Kecamatan Pegantenan Pamekasan

al-Ihkâm, Vo l . 2 No .2 Desembe r 2015 201Iqtishadia

resiko moral hazard sudah sesuai dengan langkah-langkah yangdaimbil oleh lembaga keuangan syariah pada umumnya seperti ondesk monitoring, on site monitoring9. KSN JATIM juga memilih usahayang berkembang dan memiliki resiko tidak terduganya kecil, iniadalah mekanisme dalam meminimalisir resiko moral hazard padamudharabah yang biasa dipakai oleh lembaga keuangan syariah padaumumnya.10

KESIMPULAN DAN SARANPeneliti dapat menyimpulkan bahwabagaimana penerapanpembiayaan mudharabah di koperasi syariah Nuri Jawa timur PlakpakKec Pegantenan Pamekasan adalah pembiayaan yang bersifatkepercayaan atau amanah, semua terjadi sesuai dengan akad yang keduabelah pihak dan bagi hasil yang dikenakan oleh koperasi kepada nasabahjuga sesuai dengan akad yang sudah disepakati bersama dengan tidakada yang merasa diberatkan.Meminimalisir Resiko Moral Hazard padaPembiayaan Mudharabah di Koperasi Syariah Nuri Jawa Timur (KSNJATIM) Plakpak Kec. Pegantenan Pamekasanari proses pelaksanaan akadmudharabah di koperasi syariah Nuri jawa Timur (KSN JATIM) diatascara meminimalisir resiko tersebut yaitu:Mengenal baik karakter,kejujuran, watak si nasabah, Usaha dari si nasabah, tetapi usaha yangberkembang dan resiko tidak terduganya kecil, Menganalisa 6C(character, capasity, capital, commitmen, dan collateral, constraint),Melakukan pengawasan atau monitoring terhadap usaha nasabah. Bisasurvey langsung ketempat (on site monitoring), mengetahui laporankeuangan ( on desk monitoring). Karena laporan keuangan haruslahtransparan baik antara koperasi dan nasabah.Berdasarkan hasil penelitian, maka selanjutnya penelitimenyampaikan saran-saran yang dapat bermanfaat kepada pihak-pihakterkait atas hasil penelitian iniSaran yang ditujukan kepada KSN JATIM,akad Mudharabah harus dijelaskan lebih detail agar masyarakat pahamdan tidak ada persepsi bahwa Mudharabah hanya menguntungkan pihakkoperasi saja.Mempromosikan produknya pihak koperasi alangkah lebihbaiknya menggunakan sistem personal agar lebih memberikanpemahaman terhadap masyarakat awam sehingga masyarakat tersebutbisa tertarik untuk menjadi anggota koperasi.Koperasi alangkah baiknyamemberikan pembiayaan juga kepada pengusaha pemula untuk9Muhammdad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, hlm., 363.10Adiwarman, Bank Islam, hlm., 214.

Page 12: MEMINIMALISIR RESIKO MORAL HAZARD  PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI SYARIAH NURI JAWA TIMUR (KSN JATIM)  PLAKPAK KECAMATAN PEGANTENAN PAMEKASAN

Dwi Agustin Maulida

al-Ihkâm, Vo l . 2 No .2 Desembe r 2015202 Iqtishadia

mengembangkan usahanya. Tetapi harus menyertakan jaminan untukmeminimalisir resiko moral hazard.

DAFTAR RUJUKANAli, Masyhud. Manajemen Resiko: Strategi Perbankan Dan Dunia UsahaMengahadapi Tantangan Globalisasi Bisnis, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006.Antonio, Muhammad Syafi’i. Islamic Banking Bank Syariah:DariTeoriKePraktik.Jakarta :GemaInsani. 2001.Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,Jakarta: Rineka Cipta,2006.Buna’i, Buku Ajar: Metodologi Penelitian Pendidikan, Pamekasan: STAINPress, 2006.Chair, Wasilul, “Manajemen Risiko Pada Pembiayaan Mudharabah (Studi

Atas di Bank Muamalat Indonesia, Bank Tabungan NegaraSyari’ah, Bank Syariah Populer) “, (Thesis S2, Yogyakarta: UINSunan Kalijaga, 2008).Fathorrahman,”(StrategiManajemenresikoPembiayaanMurabahahpada

Usaha Kecil danMenengah di PT BPRS BhaktiSumekarSumenep)”,(Skripsi STAIN Pamekasan, 2010).Moleong, Lexi J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2014.Muslich, Ahmad Wardi. Fiqh Muamalat, Jakarat: Amzah, 2013.Putri, Trikaloka H. KamusPerbankan, Jogjakarta: MitraPelajar, 2009.Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunnah jilid 4, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006.Salim, Abbas. Asuransi Dan Manejemen Resiko. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2012.