Upload
phungcong
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Peraturan Kepala Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 115/BAPPEBTI/PER/03/2015
2
7. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31/M-
DAG/PER/7/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perdagangan sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
57/M-DAG/PER/8/2012;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN
BERJANGKA KOMODITI TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN
DANA KOMPENSASI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi ini yang dimaksud dengan :
1. Dana Kompensasi adalah dana yang digunakan untuk
membayar ganti rugi kepada Nasabah yang bukan Anggota
Bursa Berjangka karena cidera janji dan/atau kesalahan
yang dilakukan oleh Anggota Bursa Berjangka dalam
kedudukannya sebagai Pialang Berjangka.
2. Unit Khusus Pengelola Dana Kompensasi yang selanjutnya
disebut Unit Khusus adalah suatu unit khusus yang
dibentuk dan bertanggung jawab kepada Bursa Berjangka
serta memiliki tugas untuk menghimpun dan mengelola
Dana Kompensasi.
BAB II
PENGELOLAAN DAN PENYIMPANAN DANA KOMPENSASI
Pasal 2
(1) Bursa Berjangka wajib menghimpun jumlah minimum Dana
Kompensasi.
(2) Besarnya jumlah minimum Dana Kompensasi yang wajib
dihimpun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
oleh Bursa Berjangka atas persetujuan Kepala Bappebti.
(3) Bursa Berjangka wajib mempertahankan paling sedikit 20%
(dua puluh perseratus) dari jumlah minimun Dana
Kompensasi yang wajib dihimpun.
Peraturan Kepala Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 115/BAPPEBTI/PER/03/2015
3
Pasal 3
(1) Dana Kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
dihimpun oleh Bursa Berjangka dari sumber-sumber sebagai
berikut:
a. kontribusi Pialang Berjangka sebagai anggota Bursa
Berjangka yang besarnya ditetapkan oleh Bursa
Berjangka dengan persetujuan Kepala Bappebti; dan
b. sumber sah lain yang disetujui oleh Kepala Bappebti.
(2) Sumber sah lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b dapat dihimpun dari :
a. sebagian biaya jasa pelayanan informasi yang berkaitan
dengan perdagangan Kontrak Berjangka, Kontrak
Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya;
b. sebagian biaya jasa yang berkaitan dengan kegiatan
transaksi Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah,
dan/atau Kontrak Derivatif lainnya; dan/atau
c. sebagian dari keuntungan Bursa Berjangka yang
disisihkan untuk Dana Kompensasi dan/atau hasil
pengelolaan yang diperoleh dari Dana Kompensasi
tersebut.
Pasal 4
(1) Dalam hal sumber sah lain berasal dari sebagian biaya jasa
yang berkaitan dengan kegiatan transaksi Kontrak
Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak
Derivatif lainnya, Bursa Berjangka berhak menghimpun
Dana Kompensasi paling banyak sebesar 2% (dua perseratus)
dari komisi transaksi Pialang Berjangka per lot.
(2) Besarnya biaya jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Bursa Berjangka dengan persetujuan Kepala
Bappebti.
(3) Bursa Berjangka wajib menempatkan Dana Kompensasi yang
dihimpun pada bank penyimpan margin yang telah disetujui
oleh Bappebti.
Pasal 5
(1) Dana Kompensasi yang dihimpun Bursa Berjangka dari
Pialang Berjangka dikelola oleh suatu Unit Khusus yang
beranggotakan unsur dari Bursa Berjangka dan anggota
Bursa Berjangka.
Peraturan Kepala Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 115/BAPPEBTI/PER/03/2015
4
(2) Jumlah dan komposisi anggota Unit Khusus sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bursa Berjangka
dan dilaporkan kepada Kepala Bappebti.
(3) Unit Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertanggung jawab atas pengelolaan, pembukuan, dan
penggunaan Dana Kompensasi kepada Bursa Berjangka.
(4) Pengelolaan, pembukuan, dan penggunaan Dana
Kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib
dilaporkan kepada Kepala Bappebti dan Bursa Berjangka
setiap triwulan.
(5) Unit Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
menggunakan sebagian Dana Kompensasi untuk
pengelolaan Dana Kompensasi, yakni untuk:
a. biaya jasa auditor independen yang melakukan audit
atas Dana Kompensasi; dan
b. biaya lain sesuai dengan persetujuan Kepala Bappebti.
(6) Laporan Dana Kompensasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) memuat antara lain :
a. jumlah penerimaan yang bersumber dari kontribusi
Pialang Berjangka, sumber-sumber sah lainnya, dan
hasil pengelolaan Dana Kompensasi;
b. jumlah pengeluaran yang berkaitan dengan Dana
Kompensasi; dan
c. catatan dan pembukuan atas Dana Kompensasi yang
diinvestasikan.
BAB III
PENGGUNAAN DANA KOMPENSASI
Pasal 6
(1) Dana Kompensasi hanya dapat dipergunakan oleh Bursa
Berjangka untuk membayar tuntutan ganti rugi kepada
Nasabah yang tidak tertagih akibat cidera janji dan/atau
kesalahan yang dilakukan oleh Pialang Berjangka, baik
terhadap Pialang Berjangka yang memiliki izin usaha sebagai
Pialang Berjangka, maupun Pialang Berjangka yang izin
usahanya dicabut oleh Kepala Bappebti.
(2) Dana Kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hanya dapat dipergunakan paling banyak sebesar 80%
(delapan puluh perseratus) setiap tahunnya dari jumlah
minimum Dana Kompensasi yang wajib dihimpun di Bursa
Berjangka.
Peraturan Kepala Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 115/BAPPEBTI/PER/03/2015
5
(3) Dalam hal Dana Kompensasi yang dihimpun belum
mencapai jumlah minimum yang wajib dihimpun
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka besarnya Dana
Kompensasi yang dapat dipergunakan paling banyak sebesar
80% (delapan puluh perseratus) setiap tahunnya dari jumlah
Dana Kompensasi yang telah terhimpun di Bursa Berjangka
berdasarkan laporan keuangan tahun terakhir yang diaudit
oleh akuntan publik.
Pasal 7
(1) Dalam hal terdapat tuntutan ganti rugi Nasabah kepada
Bursa Berjangka akibat cidera janji dan/atau kesalahan
yang dilakukan oleh Pialang Berjangka yang memiliki izin
usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1),
besarnya Dana Kompensasi yang dapat dibayarkan untuk
setiap Nasabah paling banyak sebesar 1,5% (satu koma lima
perseratus) dari Dana Kompensasi yang dapat dipergunakan
sesuai dengan Peraturan dan Tata Tertib Bursa Berjangka.
(2) Dalam hal terdapat tuntutan ganti rugi Nasabah kepada
Bursa Berjangka akibat cidera janji dan/atau kesalahan
yang dilakukan oleh Pialang Berjangka yang izin usahanya
dicabut oleh Kepala Bappebti sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (1), besarnya Dana Kompensasi yang dapat
dibayarkan untuk setiap Pialang Berjangka paling banyak
sebesar 35% (tiga puluh lima perseratus) dari Dana
Kompensasi yang dapat dipergunakan sesuai dengan
Peraturan dan Tata Tertib Bursa Berjangka.
(3) Dana Kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
hanya dapat dibayarkan 1 (satu) kali untuk setiap Pialang
Berjangka.
BAB IV
PERSYARATAN DAN TATA CARA
PENGAJUAN TUNTUTAN GANTI RUGI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 8
Nasabah dapat mengajukan tuntutan ganti rugi kepada Bursa
Berjangka akibat cidera janji dan/atau kesalahan Pialang
Berjangka.
Peraturan Kepala Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 115/BAPPEBTI/PER/03/2015
6
Bagian Kedua
Persyaratan
Pasal 9
Ganti rugi yang diajukan oleh Nasabah kepada Bursa Berjangka
akibat cidera janji dan/atau kesalahan yang dilakukan oleh
Pialang Berjangka yang memiliki izin usaha sebagai Pialang
Berjangka hanya dapat diberikan apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Nasabah yang bersangkutan telah melakukan upaya
penagihan secara maksimal kepada Pialang Berjangka yang
melakukan cidera janji dan/atau kesalahan dan telah
menggunakan berbagai sarana penyelesaian perselisihan
yang tersedia;
b. terdapat putusan badan peradilan yang mempunyai
kekuatan hukum yang tetap atau putusan arbitrase; dan
c. dana milik Nasabah yang dipergunakan untuk melakukan
transaksi disetorkan ke rekening yang terpisah dari rekening
Pialang Berjangka pada bank yang disetujui oleh Kepala
Bappebti.
Pasal 10
Ganti rugi yang diajukan oleh Nasabah kepada Bursa Berjangka
akibat cidera janji dan/atau kesalahan yang dilakukan oleh
Pialang Berjangka yang izin usahanya dicabut oleh Kepala
Bappebti hanya dapat diberikan apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Pialang Berjangka yang bersangkutan telah dikenakan
sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha oleh
Kepala Bappebti;
b. dana milik Nasabah yang dipergunakan untuk melakukan
transaksi disetorkan ke rekening yang terpisah dari rekening
Pialang Berjangka pada bank yang disetujui oleh Kepala
Bappebti; dan
c. Nasabah yang bersangkutan telah melakukan upaya
penagihan secara maksimal kepada Pialang Berjangka yang
melakukan cidera janji dan/atau kesalahan dan telah
menggunakan berbagai sarana penyelesaian perselisihan
yang tersedia.
Peraturan Kepala Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 115/BAPPEBTI/PER/03/2015
7
Bagian Ketiga
Tata Cara
Pasal 11
(1) Nasabah mengajukan tuntutan ganti rugi kepada Bursa
Berjangka dengan menyampaikan bukti tuntutan ganti rugi.
(2) Bursa Berjangka meneliti bukti tuntutan ganti rugi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan dapat
memutuskan:
a. menolak tuntutan ganti rugi, dalam hal tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 atau
Pasal 10; atau
b. menyetujui sebagian atau keseluruhan dari tuntutan
ganti rugi yang diajukan kepada Bursa Berjangka.
(3) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disampaikan secara tertulis oleh Bursa Berjangka kepada
Nasabah paling lama 14 (empat belas) hari kalender sejak
tuntutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima oleh
Bursa Berjangka.
(4) Dalam hal Bursa Berjangka menyetujui tuntutan ganti rugi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b akibat cidera
janji dan/atau kesalahan yang dilakukan oleh Pialang
Berjangka yang memiliki izin usaha Pialang Berjangka, maka
pembayaran Dana Kompensasi kepada Nasabah wajib
dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kalender.
(5) Dalam hal Bursa Berjangka menyetujui tuntutan ganti rugi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b akibat cidera
janji dan/atau kesalahan yang dilakukan oleh Pialang
Berjangka yang dicabut izin usahanya, maka pembayaran
Dana Kompensasi kepada Nasabah hanya dapat dilakukan
setelah Bursa Berjangka:
a. mengumumkan kepada publik melalui media massa
yang berperedaran nasional atas adanya tuntutan ganti
rugi Nasabah pada Bursa Berjangka; dan
b. memberikan keputusan atas seluruh tuntutan ganti
rugi yang diterima oleh Bursa Berjangka setelah
dilakukannya pengumuman.
Pasal 12
(1) Pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat
(5) huruf a wajib dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari
kalender setelah ditetapkannya keputusan persetujuan
tuntutan ganti rugi Nasabah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 ayat (2) huruf b.
Peraturan Kepala Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 115/BAPPEBTI/PER/03/2015
8
(2) Nasabah yang merasa dirugikan oleh Pialang Berjangka,
namun belum mengajukan tuntutan ganti rugi dapat
mengajukan tuntutan ganti rugi kepada Bursa Berjangka
paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal
pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diterbitkan dengan memberikan bukti yang lengkap yang
dipersyaratkan oleh Bursa Berjangka.
(3) Bursa Berjangka wajib meneliti bukti-bukti tuntutan ganti
rugi Nasabah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
dapat memutuskan:
a. menolak tuntutan ganti rugi, dalam hal tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10;
atau
b. menyetujui sebagian atau keseluruhan dari tuntutan
ganti rugi yang diajukan kepada Bursa Berjangka.
(4) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
disampaikan secara tertulis oleh Bursa Berjangka kepada
Nasabah paling lama 14 (empat belas) hari kalender sejak
seluruh tuntutan diterima oleh Bursa Berjangka.
Pasal 13
(1) Bursa Berjangka melakukan pembayaran Dana Kompensasi
kepada Nasabah setelah adanya Keputusan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (4).
(2) Pembayaran Dana Kompensasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari
kalender.
BAB V
PEMENUHAN KEMBALI DANA KOMPENSASI
Pasal 14
(1) Bursa Berjangka wajib memenuhi kembali jumlah Dana
Kompensasi yang telah berkurang karena digunakan untuk
membayar tuntutan Nasabah sebesar pengurangan tersebut
dari sumber Dana Kompensasi sesuai dengan ketentuan.
(2) Pemenuhan kembali Dana Kompensasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mewajibkan
Pialang Berjangka yang telah melakukan perbuatan cidera
janji dan/atau kesalahan yang merugikan Nasabah untuk
membayar kepada Bursa Berjangka sebesar dana yang telah
dibayarkan kepada Nasabah.
Peraturan Kepala Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 115/BAPPEBTI/PER/03/2015
9
(3) Dalam hal Pialang Berjangka sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) tidak melaksanakan kewajibannya untuk membayar
kembali Dana Kompensasi, Bursa Berjangka dapat :
a. mengenakan sanksi kepada Pialang Berjangka dalam hal
Pialang Berjangka yang bersangkutan masih terdaftar
sebagai anggota Bursa Berjangka; dan/atau
b. melakukan gugatan perdata kepada Pialang Berjangka.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 15
(1) Bappebti melakukan evaluasi atas penggunaan Dana
Kompensasi.
(2) Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bappebti dapat meminta Bursa Berjangka untuk
menyesuaikan peraturan dan tata tertib Bursa Berjangka
mengenai penggunaan Dana Kompensasi.
Pasal 16
Dalam hal Dana Kompensasi telah digunakan berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi Nomor 06/BAPPEBTI/KP/X/1999 tentang Pengelolaan,
Penyimpanan, Tata Cara Pengajuan Tuntutan Ganti Rugi Dan
Penggunaan Dana Kompensasi, maka Bursa Berjangka tidak
dapat memenuhi tuntutan ganti rugi akibat cidera janji dan/atau
kesalahan Pialang Berjangka yang diajukan oleh Nasabah setelah
berlakunya peraturan ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Dengan berlakunya Peraturan Kepala Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi ini, maka Keputusan Kepala
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor
06/BAPPEBTI/KP/X/1999 tentang Pengelolaan, Penyimpanan,
Tata Cara Pengajuan Tuntutan Ganti Rugi Dan Penggunaan Dana
Kompensasi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.