Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL
(Studi Kasus Hadis Ifki)
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Sosial (S.Sos)
Oleh:
Aricha Sarrati Maimun
NIM. 15220002
Pembimbing:
Sofian Effendi, S.Th.I, MA
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR´AN (IIQ) JAKARTA
1440 H/2019 M
MENANGGAPI HOAX DALAM MEDIA SOSIAL
(Studi Kasus Hadis Ifki)
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Sosial (S.Sos)
Oleh:
Aricha Sarrati Maimun
NIM. 15220002
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR´AN (IIQ) JAKARTA
1440 H/2019 M
MOTTO
تعالى:: الله عليه وسلهم قال رسول الله صلهى قال الله
"أن عند ظن عبدي ب "
So
“You can if you think you can”
PERSEMBAHAN
Terima kasih banyak teruntuk kedua orang tua yang telah mendidik,
merawat dan senantiasa selalu mengiringi panjang perjalanan saya hingga
saat ini dengan doa-doa yang tak pernah terputus dan kasih sayang yang tidak
akan pernah pupus.
Terima kasih banyak teruntuk semua guru, dosen dan instruktur
tahfizh yang selama ini telah memberikan bimbingan, banyak pelajaran dan
pendidikan kepada kami.
Terima kasih untuk semua teman-teman KPI Perdana dan semua
teman-teman angkatan 2015, yang telah membersamai langkah demi langkah
dari awal hingga akhir masa perkuliahan ini, baik dalam suka mau pun duka.
Terima kasih banyak teruntuk almamater tercinta Institut Ilmu Al-
Qur`an Jakarta.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillhirabbil‟âlamîn, puji Syukur kepada Allah SWT, Tuhan
semesta alam yang telah memberikan nikmat, taufiq dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Solusi
Menanggapi Hoax Dalam Hadis Ifki”.
Selawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Allah SWT
yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa penerangan kepada
umatnya agar senantiasa selalu menempuh jalan yang lurus. Semoga kita
semua mendaptkan syafaatnya kelak. Âmîn ya Rabbal‟alamîn. Dengan
selesainya skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
jauh dari kesempurnaan dan dapat terselesaikan atas banyaknya dukungan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T.Yanggo, MA., selaku Rektor Institut
Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, ibu Dr. Nadjematul Faizah, S. H.,
M.Hum., selaku Warek I IIQ Jakarta, bapak Dr. H. M. Daud Arif
Khan, S. E., M. Si., Ak., CPA., selaku Warek II IIQ Jakarta, dan ibu
Dr. Hj. Romlah Widayati, MA., selaku Warek III IIQ Jakarta.
2. Bapak Dr. H. Muhammad Ulinnuha, Lc. MA., selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.
3. Bapak KH. Haris Hakam, S.H, MA., selaku Kaprodi Komunikasi dan
Penyiaran Islam Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta, dan bapak Isman
Iskandar, M. Sos., selaku Sekretaris Kaprodi Komunikasi dan
Penyiaran Islam Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.
4. Bapak Sofian Effendi, S.Th.I., MA. selaku dosen pembimbing
skripsi, ibu Iffaty Zamimah, S. Th. I., M. Ag., selaku penguji I dan
ibu Upi Zahra, S. Sos. I, M. I. Kom., selaku penguji II, yang telah
membimbing dengan sabar serta berkenan memberikan saran, arahan
serta ilmunya kepada penulis.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu
Al-Qur‟an Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis
selama dibangku perkuliahan penulis.
6. Staff Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Ibu Dra. Rukoyah Tamimi
dan Ibu Suci Rahayuningsih yang telah membantu penulis dalam
mengurus berbagai hal dalam penyelesaian perkuliahan.
7. Terima kasih kepada staff perpustakaan IIQ Jakarta, perpustakaan
umum Iman Jama, Pusat Studi AL-Qur`an (PSQ), perpustakaan
umum dan perpustakaan Fakultas Dakwah UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah menyediakan fasilititas dan ruang untuk penulis
melakukan penelitian.
8. Terima kasih kepada Bapak M. Syaid Agustiar, S.Sos., M.I.Kom.
selaku bagian visual data di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
sekaligus pengisi seminar “Pendidikan Literasi Media Dalam Rangka
Menangkal Hoaks”, juga kepada Bapak Ari Bowo Sasmito selaku
Direktur pemeriksa cek fakta, Mas Aditya Putra dan Mas Dedy
Helsyanto sebagai tim fact checker di Masyarakat Anti Fitnah
Indonesia (MAFINDO) atas waktu, kesempatan dan ruang yang telah
diberikan untuk penulis melakukan penelitian.
9. Terima kasih untuk kedua orang tua tercinta yang selalu mengiringi
perjalanan dan masa pendidikan penulis dengan doa-doa, motivasi
dan kasih sayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Terima kasih untuk suami tercinta, Mas Ulul Albab yang juga selalu
mendoakan, memberikan semangat dan motivasi kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Terima kasih juga penulis ucapkan teruntuk keluarga besar penulis
keluarga Bani Arham, keluarga Bani Tibyan dan keluarga Bapak
Mohari, yang selalu memberikan semangat, motivasi dan doa kepada
penulis.
12. Terima kasih juga teruntuk teman-teman IIQ Jakarta angkatan 2015,
khususnya teman-teman KPI Perdana dan BKKBM 2018-2019 yang
telah membersamai penulis dalam suka dan duka selama masa
perkuliahan di IIQ Jakarta.
Penulis haturkan maaf jika dalam penyusunan skripsi ini terdapat
banyak kesalahan atau hal-hal kurang berkenan. Segala kesalahan itu
datangnya dari diri penulis sendiri, sedang kebenaran itu datangnya dari
Allah Swt. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis juga bagi siapa saja yang membacanya. Aamiin.
Jakarta, 08 Agustus 2019
Aricha Sarrati Maimun
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
PERNYATAAN PENULIS ......................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
PEDOMAN LITERASI ........................................................................... xiii
ABSTRAKSI ........................................................................................... xviii
BAB I: Pendahuluan .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Permasalahan ................................................................................ 7
1. Identifikasi Masalah ................................................................... 7
2. Pembatasan Masalah ............................................................ 8
3. Perumusan Masalah ............................................................. 8
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9
1. Akademik ............................................................................. 9
2. Praktis .................................................................................. 9
E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 9
F. Metode Penelitian ........................................................................ 11
1. Sumber Data ....................................................................... 12
G. Sistematika Penelitian ................................................................. 13
BAB II: Kajian Teori ................................................................................... 15
A. Pendapat Para Ahli Tentang Media Sosial ................................ 15
1. Pengertian Media Sosial ........................................................ 15
B. Tinjauan Umum Tentang Hoax ................................................. 17
1. Pengertian Hoax ................................................................. 17
2. Asal-Usul Hoax ................................................................. 18
C. Istilah-Istilah Yang Terkait Dengan Hoax Dalam Al-Qur`an dan
Hadis .............................................................................................. 20
1. Ifk ....................................................................................... 20
2. Kadzib ................................................................................ 22
3. Qaul Zur ............................................................................. 23
4. Khuda‟ ............................................................................... 24
5. Iftara .................................................................................. 24
6. Tahrif ................................................................................. 25
7. Namimah ............................................................................ 26
8. Buhtan ................................................................................ 26
D. Ayat-Ayat Al-Qur`an dan Hadis Yang Terkait Dengan Hoax ... 27
1. Ayat-Ayat Al-Qur`an Yang Terkait Dengan Hoax ............ 27
2. Hadis-Hadis Yang Terkait Dengan Hoax .......................... 32
E. Strategi Viralisasi Hoax di Media Sosial .................................... 33
F. Faktor-Faktor Penyebaran Hoax ................................................. 35
1. Reaktif ................................................................................ 35
2. Faktor Media Sosial ........................................................... 36
3. Faktor Ketidaktahuan ......................................................... 37
4. Malas Mencari Tahu .......................................................... 37
5. Rendahnya Literasi ............................................................ 38
G. Motif-Motif Penyebaran Hoax .................................................... 38
1. Motif Ekonomi ................................................................... 38
2. Motif Ideologi dan Politisasi ............................................. 39
3. Motif Pleasure (Kesenangan) ........................................... 40
4. Motif Senda Gurau dan Mengolok-Olok ........................... 41
5. Motif Mengeruhkan Suasana dan Menghancurkan ........... 41
6. Motif Agama ...................................................................... 42
H. Karakteristik Hoax Secara Umum .............................................. 43
I. Hoax Menurut Aturan Hukum .................................................... 44
1. Fatwa MUI Nomor 24 Tahun 2017 Tentang Hukum dan
Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial .................... 44
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002
Tentang Penyiaran dan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008
Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) ........... 46
J. Prinsip-Prinsip Informasi Dalam Islam ...................................... 49
1. Jujur .......................................................................................... 49
2. Adil/Objektif ............................................................................ 50
3. Akurat ....................................................................................... 51
4. Motif Yang Lurus ................................................................... 52
BAB III: Seputar Hadis Ifki ........................................................................ 54
A. Pengertian Hadis Ifki ................................................................... 54
B. Teks Hadis Ifki ............................................................................. 55
C. Sabab Wurud ............................................................................... 61
D. Takhrij Hadis .............................................................................. 69
E. Asbab Nuzul ................................................................................ 72
F. Al-Qur`an Surat An-Nur Ayat 11-22 dan Penafsirannya ........... 80
G. Fiqh Al-Hadis ................................................................................ 9
H. Ragam Pendapat Ulama dan Kaum Orientalis Tentang Hadis Ifki
................................................................................................... 100
BAB IV: Menanggapi Hoax Dalam Hadis Ifki Dan Media Sosial ......... 109
A. Solusi Menanggapi Hoax Dalam Hadis Ifki ................................ 109
1. Rasulullah Saw. Dalam Menanggapi Hoax ......................... 109
2. Aisyah ra. Dalam Menanggapi Hoax ..................................... 119
3. Pola Orang tua (Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Ummu Ruman)
Dalam Menanggapi Permasalahan Anak ............................ 125
4. Mendatangkan Empat Orang Saksi ..................................... 128
5. Tidak Menyebarkan Berita Yang Tidak Diketahui
Kebenarannya ...................................................................... 129
B. Prinsip Komunikasi Islam Dalam Hadis Ifki ............................. 132
1. Qaulan Sadidan ....................................................................... 132
2. Qaulan Layyinan ..................................................................... 149
3. Qaulan Kariman ...................................................................... 150
4. Qaulan Balighan ..................................................................... 153
BAB V: Penutup ......................................................................................... 157
A. Kesimpulan ............................................................................. 157
B. Saran ........................................................................................ 158
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 160
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Sebuah Post di Salah Satu Akun Facebook .............................. 139
Gambar 4.2 Klarifikasi Berita Hoax Tentang Tiga Bayi Berwarna Biru ..... 139
Gambar 4.3 Salah Satu Post Asli Dari Pemilik Akun Facebook
Babyclon_official ......................................................................................... 140
Gambar 4.4 Post Hasil Pemeriksaan Fakta Dari MAFINDO ....................... 140
Gambar 4.5 Partisipasi MAFINDO Dalam Acara “Global Media Literacy
Summit” Pada 5 September 2019................................................................. 142
Gambar 4.6 Suasana Kerja Para Pemeriksa Fakta ....................................... 143
Gambar 4.7 Salah Satu Anggota Komite Pemeriksa Fakta MAFINDO
Mengisi Seminar Anti Hoax ......................................................................... 144
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad
yang satu ke abjad yag lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
th: ط .a 16: أ .1
zh: ظ .b 17: ب .2
„: ع .t 18: ت .3
gh: غ .ts 19: ث .4
f: ؼ .j 20: ج .5
q: ؽ .h 21: ح .6
k: ؾ .kh 22: خ .7
l: ت .d 23: د .8
m: ـ .dz 24: ذ .9
n: ف .r 25: ر .10
w: ك .z 26: ز .11
h: ق .s 27: س .12
‟: ء .sy 28: ش .13
y: م .sh 29: ص .14
dh: ض .15
2. Vokal
Vokal tunggal vokal panjang vokal rangkap
Fathah :a آ : â ي... : ai
Kasrah :i ي : î و... : au
Dhammah :u و : û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam )ال( qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam )ال( qamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
al-Madînah : المدينة al-Baqarah : البقرة
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam )ال( syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam )ال( syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di
depan dan sesuai dengan bunyinya.
Contoh:
as-syyidah : السيدة ar-rajul : الرجل
ad-Dârimî : الدارمي asy-syams : الشمس
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam system aksara Arab digunakan
lambang ـ , sedangkan untuk alih aksara dilambangkan
dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang
bertanda tasydîd yang berada di tengah kata, di akhir kata
ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh
huruf-huruf syamsiyah, contoh:
Âmannâ billâhi : آىمىنا باالل
Âmana as-Sufahâ‟u : آىمىنى السهىاءي
Inna al-ladzîna : إف الذينى
wa ar-rukka‟i : كىالركع
d. Ta Marbûthah (ة)
Ta Marbûthah (ة) apabila sendiri, waqaf atu diikuti oleh kata
sifat (na‟at), mak huruf tersebut dialihaksarakan menjadi
huruf “h”.
Contoh:
ة al-Af‟idah : الىفئدى
مىيةي .al-Jâmi‟ah al-Islâmiyyah : اىلىامعىةي السلى
Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan
(di-washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan
menjadi huruf “t”.
Contoh:
صبىةه عىاملىةه نى : „Âmilatun Nâshibah
.al-Âyat al-Kubrâ : الىيىةى الكيبػرىل
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf capital,
akan tetpi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku
ketetuan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) bahasa
Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama
tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang
berlaku EYD berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak
miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya.
Adapun untuk nama diri yang di awali kata sandang, maka
hutuf ditulis capital adalah awal nama diri, bukan kata
sandangnya. Contoh: „Alî Husan al-„Âridh, al-Asqallânî, al-
Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-
Qur‟an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital.
Contoh: Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul ““Menanggapi Hoax Dalam Media Sosial (Studi
Kasus Hadis Ifki)” yang disusun oleh Aricha Sarrati Maimun, Nomor Induk
Mahasiswa: 15220002 Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah. Alasan penelitian ini adalah karena arus informasi
yang mengalir begitu deras di media sosial membuat sebagian orang tidak
bisa memilah mana berita yang benar dan salah alias hoax. Fitur broadcast di
aplikasi obrolan dan share pada jejaring sosial menjadi sarana yang
membuat berita-berita palsu semakin cepat tersebar menjadi viral. Masifnya
penyebaran berita hoax menjadi menjadi ancaman bagi integritas manusia
sebagai makhluk sosial yang butuh akan kebenaran dan berhubungan secara
jujur antara satu dengan lainnya. Dalam peristiwa hadis ifki (berita bohong)
yang menimpa Aisyah ra. pada masa Rasulullah Saw. terdapat solusi-solusi
menanggapi hoax yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw., Aisyah ra., dan
para sahabat. Oleh karena itu, penulis meneliti bagaimana “Solusi
Menanggapi Hoax Dalam Media Sosial (Studi Kasus Hadis Ifki)”.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (Library
Research). yaitu pengumpulan data dengan cara membaca, menelaah buku
dan literatur lainnya yang berhubungan dengan skripsi. Jadi penelitian ini
berjenis penelitian kualitatif. Adapun metode yang digunakan penulis adalah
analisis deskriptif kualitatif.
Dari hasil analisa yang penulis teliti: dalam peristiwa hadis ifki, Shofwan
bin Mu‟aththal memberikan tauladan dalam solusi pencegahan diri dari fitnah
yang bisa menjadi hoax. Sedang Rasulullah Saw. menanggapi hoax dengan
bijaksana, tetap berprasangka baik terhadap Aisyah ra. dan Shafwan bin
Mu‟aththal, bermusyawarah atau hiwar (berdialog) dan meminta pendapat
para sahabat, tabayyun dan tawakkal berserah kepada Allah Swt. Aisyah ra.
menanggapi hoax yang menimpanya dengan sabar, cerdas dan tawakkal.
Dalam hadis ifki juga terdapat pola orang tua dalam menanggapi
permasalahan anak yang dapat menjadi solusi dalam menanggapi hoax, yaitu
sikap Abu Bakar dan Ummu Ruman kepada Aisyah ra. Selain itu, dari
terjadinya hadis ifki juga terdapat solusi-solusi hoax yang terdapat dalam Al-
Qur`an surat an-Nur ayat 13, Allah memberikan teguran untuk membawa
empat orang saksi untuk membuktikan keabsahan sebuah berita, kemudian
pada ayat 15 yang terdapat teguran juga peringatan untuk tidak menyebarkan
berita yang tidak jelas kebenarannya dan tidak benar-benar diketahui.
Terdapat juga prinsip-prinsip komunikasi yang bisa menjadi solusi
menanggapi hoax dalam hadis ifki.
Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode pengumpulan data
yang mengacu pada subjek dari penelitian ini yaitu solusi menanggapi hoax
di media sosial pada zaman sekarang. Untuk objek penelitian, penulis
mewawancarai dua orang dari komunitas MAFINDO (Masyarakat Anti
Fitnah Indonesia), yaitu bapak Ari Bowo Sasmito selaku Direktur fact
checker (cek fakta) dan bapak Dedy Helsyanto selaku salh satu tim fact
checker, juga dari bagian Visual data di KPI (Komisi Penyiaran Indonesia),
yaitu bapak Muhammad Syaid Agustiar, S.Sos., M.I.Kom.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teknologi komunikasi telah berkembang sehingga tidak ada
masyarakat modern yang mampu bertahan tanpa komunikasi.1
Teknologi komunikasi memberikan dampak kuat bagi perkembangan
media. Kegiatan manusia tidak lepas dari produk teknologi
komunikasi dan media akibat pengaruh dari perkembangan teknologi.
Manusia semakin membutuhkan komunikasi dengan orang lain
menggunakan perangkat teknologi media baru. Media baru yang
semakin berkembang dan populer adalah media jejaring sosial online
di dunia maya.2
Salah seorang pakar komunikasi, Abdul Muis, dalam tulisannya di
majalah Analisis (1991) menyebutkan “Kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi menghadirkan aneka ragam saluran
(media) yang kian lama kian canggih dan memungkinkan segala
macam kejadian”. Akan tetapi, globalisasi informasi dan komunikasi
tidak sepenuhnya membawa kebahagiaan bagi semua orang,
masyarakat dan bangsa. Pengetahuan dan preferensi3 yang cenderung
seragam terhadap informasi di berbagai Negara dapat menumbuhkan
perbedaan atau kesenjangan internasional dalam berbagai bidang.
Terjadinya pemekaran jenis media sebagai akibat kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi yang luar biasa, globalisasi media pun
meningkat dalam kualitas jaringan internet global telah menciptakan
1 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), h.
374. 2 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 377.
3 Preferensi: Pilihan; keadaan yang lebih disukai
jalan raya yang sarat informasi, luas dan tidak berujung (information
super highway). Komunikasi internet cenderung menjadi jenis media
massa baru karena penggunaan internet sudah massal.4
Dengan adanya media komunikasi yang hi-tech, penyebaran
informasi menjadi semakin efisien.5Dengan kemudahan akses
informasi siapa pun dapat menerima dan mengirim informasi apapun
dengan cepat bagi siapa saja dan tidak terbatas oleh usia.
Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini membawa banyak
perubahan sosial. Tidak hanya perubahan pola pikir dalam menyikapi
sesuatu, namun juga berdampak pada perubahan perilaku secara
sosial. Perubahan yang terjadi ternyata tidak selamanya positif karena
di sisi lain juga membawa efek negatif kepada penggunanya.6
Media sosial memberikan kemerdekaan seluas-luasnya bagi para
pengguna untuk mengekspresikan dirinya, sikapnya, pandangan
hidupnya, pendapatnya, atau mungkin sekadar menumpahkan unek-
uneknya. Termasuk memberikan kebebasan apakah media sosial akan
digunakan secara positif atau negatif. Kita patut prihatin dengan
kondisi saat ini, cukup banyak orang yang menggunakan media sosial
untuk menyebarkan kebencian dan provokasi.7
Permasalahan yang timbul pada penggunaan media sosial antara
lain berupa peleburan ruang privat dengan ruang publik para
penggunanya. Hal ini mengakibatkan pergeseran budaya berupa
pengguna tak lagi segan mengupload segala kegiatan pribadinya
untuk disampaikan kepada teman atau kolega melalui akun media
4 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 92.
5 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 185.
6 S. Bekti Istiyanto, Telepon Genggam dan Perubahan Sosial, (Jurnal Ilmu
Komunikasi, 01, 2016), h. 59. 7 Vibriza Juliswara, Mengembangkan Model Literasi Media yang Berkebhinnekaan
dalam Menganalisis Informasi Palsu (Hoax) di Media Sosial, (Jurnal Pemikiran Sosiologi
Volume 4 No. 2, 2017), h. 143.
sosial dalam membentuk identitas diri mereka. Imbas negatif lainnya
yaitu, generasi yang tumbuh dalam budaya digital memiliki
kecenderungan bersifat menyendiri (desosialisasi). Masalah yang tak
kalah pelik adalah penyebaran berita hoax, hate crime (cyberhate),
dan cyber-bullying yang semakin meningkat.8
Arus informasi yang mengalir begitu deras di media sosial
membuat sebagian orang tidak bisa memilah mana berita yang benar
dan salah alias hoax. Fitur broadcast di aplikasi obrolan dan share
pada jejaring sosial menjadi sarana yang membuat berita-berita palsu
semakin cepat tersebar menjadi viral. Berita-berita itu kemudian
dipercaya begitu saja tanpa melakukan proses verifikasi kebenaran
isinya. Siapa penulisnya, apa motif dan tujuannya, dan bagaimana
penyebarannya menjadi hal yang patut dipertanyakan. Padahal tidak
sedikit pemberitaan itu justru hoax yang sengaja disajikan oleh
pembuatnya untuk mencapai tujuan tertentu.9
Berita hoax sebagai upaya penipuan publik tentunya memiliki
dampak yang luas, utamanya dekadensi moral pada masyarakat atau
dipahami sebagai instabilitas publik, terjadinya ketidakpercayaan
publik. Kebenaran menjadi hal yang sangat langka bagai sumber daya
yang tak dapat diperbarui lagi. Masifnya penyebaran berita hoax
menjadi menjadi ancaman bagi integritas kita sebagai makhluk sosial
yang butuh kebenaran dan berhubungan secara jujur antara satu
dengan lainnya.10
8 Fahmi Anwar, Perubahan dan Permasalahan Media Sosial, (Jurnal Muara Ilmu
Sosial, Humaniora, dan Seni.Vol. 1, No. 1, April 2017), h. 137-138. 9 Abdul Wahid HS, Hoax Dalam Perspektif Islam, (Jurnal Pendidikan Dan Pranata
Islam, Vol. 8, No. 2, 2017), h. 190-191. 10
Idnan A Idris, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2018), h. 32.
Hoax menurut Mursalin Basyah adalah senjata paling ampuh
dalam menghancurkan umat di setiap generasi manusia. Menurutnya
informasi hoax biasanya selalu masuk akal dan menyentuh sisi
emosional, sehingga orang yang menerima berita tersebut tidak sadar
sedang dibohongi. Bahkan menganggap dengan mudah bahwa berita
tersebut adalah fakta dan harus disampaikan pada orang lain yang
dianggap membutuhkan.11
Masyarakat tidak tahu betul bagaimana kroscek kebenaran berita
hoax. Sehingga efek yang ditimbulkan adalah gesekan gesekan
tertentu yang berkaitan dengan spesifikasi konten hoax. Jika
kontennya adalah SARA, maka konflik yang muncul akan lahir
adalah seputar SARA yang berdampak pada perpecahan bangsa
Indonesia. Konflik yang sangat serius disebabkan karena berita yang
tidak dapat dibenarkan validitasnya.12
Selain konflik-konflik yang berkembang di masyarakat sebagai
pengguna media sosial yang aktif. Informasi hoax juga populer di
kalangan remaja, karena remaja merupakan mangsa pasar yang
berpotensi dalam penyebaran informasi bohong atau hoax.
Berkembanganya hoax di media sosial tentunya akan banyak
berdampak pada remaja sebagai pengguna media sosial sehingga
banyak remaja yang terlibat sebagai konsumen atau penyebar hoax di
media sosial. Selain itu, remaja juga mempercayai hoax yang tersebar
di media sosial.13
11
Iffah Al-Walidah, Tabayyun Di Era Generasi Millennial, (Jurnal Living Hadis,
Vol. 2, No. 1, 2017), h. 324. 12 Farid Khoeroni, Mengcounter Hoax Melalui Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan
Islam, h. 394. 13
Mira Herlina, Rocky Prasetyo, Pengaruh Informasi Hoax Terhadap Konflik Pada
Remaja Di Sosial Media, (Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 3, No. 2, 2018), h. 476.
Dalam skala nasional, berita hoax memiliki dampak bahaya
khususnya terkait kebhinekaan kita. Presiden Republik Indonesia,
Joko Widodo, mengatakan penyebaran berita palsu akan membawa
bangsa ini kepada disintegrasi atau perpecahan menjadi kelompok-
kelompok berdasarkan suku, agara dan ras. Bahaya disintegrasi itu
makin nyata karena masyarakat dengan mudah bisa mengakses
informasi melalui layar telepon pintar.14
Dampak hoax juga sangat berbahaya bagi agama, Penyebaran
berita hoax terhadap agama dilakukan guna memengaruhi dan
menyesatkan orang-orang mukmin. Dewasa ini, sering kita dengar
isu-isu terorisme yang kerap kali dituduhkan kepada Islam. Terorisme
lantas menjadi isu global yang mengancam dunia dan membentuk
pola pikir bahwa apa pun bentuk teror dunia pasti dilakukan oleh
kelompok Islam. Label terorisme pada Islam entah itu dari orang-
orang kafir atau dari kalangan munafik, selain untuk upaya
menumbuhkan islamophobia juga sekaligus untuk membatasi ruang
gerak dan meredam pertumbuhan atau melemahkan dakwah Islam,
caranya bisa melalui hard atau soft power dengan mendekonstruksi
persepsi masyarakat terhadap Islam. Hal tersebut ditempuh dalam
bentuk penyebaran berita hoax atau demonisasi secara masif dan
sistematis.15
Dampak dari hoax, selain dapat menjatuhkan atau menghancurkan
reputasi, kehormatan atau nama baik seseorang yang menjadi sasaran
hoax tersebut, juga dapat menimbulkan kekacauan publik.
Pada Masa Rasulullah Saw. hampir terjadi perang saudara atau
kezaliman penguasa atas rakyat kecil, lantaran hoax. Seperti pada
14
Idnan A Idris, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, h. 32. 15
Idnan A Idris, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, hal. 124.
kisah Walid bin Uqbah yang membuat berita hoax tentang keadaan
suatu masyarakat kecil (Bani Musthaliq) bahwa ia akan diserang atau
ada upaya masyarakat kecil ini ingin melakukan pemberontakan
(karena tak membayar zakat dan lebih parahnya lagi akan
membunuhnya) dan disampaikan pada penguasa/pemimpin yakni
Nabi Muhammad.16
Dampak hoax juga bisa terjadi secara personal, yaitu kepada
korban hoax. Mengacu pada fenomena sosial perilaku penyebaran
berita hoax dalam Al-Qur`an, setidaknya ada beberapa dampak yang
ditimbulkan dari penyebaran berita hoax.17
Seperti Nabi Adam dan
istrinya yang dikeluarkan dari kenikmatan lantaran percaya pada
berita hoax yang diberitakan oleh iblis. Selain itu terdapat juga kisah
tentang peristiwa hadis ifki (berita hoax) yang menimpa istri tercinta
Rasulullah Saw., Aisyah ra.
Pada Sya‟ban 5 Hijriah, terdapat kabar yang tersebar luas di
kalangan masyarakat Madinah. Kabar itu berisi tuduhan bahwa
Aisyah ra. berbuat tak pantas dengan Shafwan ibn Al-Mu‟aththal
selepas perang Bani Musthaliq.18
Inilah kejadian yang menimpa
Aisyah yang dibesar-besarkan oleh orang-orang dengki dan
munafik.19
Pada peristiwa ini Aisyah mendapat beban moral psikis
atau sanksi sosial atas isu (berita hoax) yang menimpa dirinya.20
Peristiwa hoax yang menimpa Aisyah ra. ini adalah sabab wurud
dari hadits ifki yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim,
16
Idnan A Idris, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, hal. 142. 17
Idnan A Idris, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, h. 142. 18
Ahmad Rof‟i Usmani, 100 Great Stories of Muhammad, (Bandung: Penerbit
Safina, 2017), Cet. I, h. 148. 19
Sayyid Sulaiman An-Nadwi, Ummul Mukminin Aisyah; Potret Wanita Mulia
Sepanjang Zaman, (Surakarta: Insan Kamil, 2018), Cet. V, h. 137. 20
Idnan A Idris, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, h. 142.
dan lain-lain, yang juga merupakan sebab turunnya surat an-Nur ayat
11-22.
Dampak yang bisa terjadi akibat maraknya hoax di media sosial
sangat berbahaya bagi Negara, agama ataupun bagi personal
masyarakat sendiri, maka dari itu menurut penulis, perlu adanya
penelitian tentang solusi bagaimana menanggapi dan mengatasi hoax
di media sosial pada masa sekarang ini.
Dalam peristiwa ifki ini terdapat beberapa cara Rasulullah saw.,
Aisyah ra. dan para sahabat menanggapi hoax yang dapat dijadikan
solusi dalam menghadapi hoax yang marak terjadi di masa sekarang,
khususnya di media sosial.
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, penulis ingin
menganalisa tentang bagaimana mengklasifikasi hoax dengan
bijaksana dan cerdas, merujuk kepada yang telah dicontohkan oleh
Rasulullah Saw., Aisyah ra. dan para sahabat dalam peristiwa hadis
ifki, dengan judul penelitian: “MENANGGAPI HOAX DALAM
MEDIA SOSIAL (STUDI KASUS HADIS IFKI)”.
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Penelitian ini mengacu pada penelitian kualitatif, dan
identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:
a. Informasi yang cepat menyebar dengan kemajuan teknologi
yang semakin berkembang pesat.
b. Dampak perkembangan teknologi pada perubahan perilaku
secara sosial.
c. Peleburan ruang privasi dengan ruang publik para pengguna
media sosial. Akibatnya berita yang masuk ke ruang media
sosial para pengguna begitu cepat diterima tanpa
diverivikasi terlebih dahulu.
d. Masifnya penyebaran berita hoax menjadi ancaman bagi
integritas kita sebagai makhluk sosial, sehingga timbul
ketidakpercayaan publik akibat hoax yang berkembang.
e. Perlunya penganalisaan berita hoax merujuk kepada Al-
Qur`ân dan hadis.
f. Perlunya penganalisaan polarisasi menanggapi hoax dalam
hadis ifki
2. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, maka penulis hanya
membatasi ruang lingkup pembahasan pada tulisan ini yang
terkait dengan pesan dakwah dalam hadis al-ifki tentang
bagaimana Rasulullah Saw., Siti Aisyah ra. dan para sahabat
dalam menyikapi dan menghadapi berita bohong yang
menimpanya.
3. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana solusi menanggapi hoax pada zaman
Rasulullah Saw. dalam hadis ifki dan pada zaman sekarang
dalam media sosial?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pola dalam menerima berita atau informasi yang belum dapat
dipastikan kebenarannya dan bagaimana pola dalam menanggapi
hoax.
D. Manfaat Penelitian
1. Akademik
Manfaat dari penilitian ini adalah untuk memberikan
sumbangsih pemikiran serta khazanah pengetahuan bagaimana
berdakwah dengan meng-counter hoax.
2. Praktis
Masyarakat informasi dapat menjadikan pola-pola Rasulullah
Saw. dan Siti Aisyah ra. sebagai contoh teladan dalam
menanggapi hoax. Dan masyarakat informasi dapat dengan cerdas
menyikapi setiap informasi yang diterima. Agar terlebih dahulu
meneliti, bertabayyun dan tidak sembarang menerima apalagi
ikut menyebarkan setiap berita atau informasi yang belum dapat
dipastikan kebenarannya. Dan masyarakat informasi dapat
mengetahui bagaimana menyikapi berita bohong yang tertuju
pada mereka.
E. Tinjauan Pustaka
Skripsi yang menjadi acuan penulis sebagai contoh dan
pembanding adalah sebagai berikut:
1. Buku, “Klarifikasi Al-Qur`an atas berita Hoax”, Oleh: Idnan A
Idris tahun 2018, buku ini membahas tentang motif-motif, faktor-
faktor dan beberapa solusi hoax, sama seperti penulis, bedanya di
dalam buku ini tidak membahas solusi hoax dari peristiwa ifki
selain tabayyun dan menjauhi prasangka buruk.
2. Buku, “Saring Sebelum Sharing”, Oleh Nadirsyah Hosen, tahun
2019. Buku ini membahas tentang memilih hadis-hadis yang
shahih, membahas tentang bagaimana kisah-kisah teladan
Rasulullah Saw. dalam mengambil keputusan, dalam
menyelesaikan masalah umat dan dalam melawan berita hoax.
Hanya saja di dalam buku ini tidak membahas tentang peristiwa
hadis ifki.
3. “Hoax Dalam Perspektif Al-Qur`an”, Oleh Latifah, tahun 2017.
Penelitian ini mengkomparasikan penafsiran dari Ibnu Katsir dan
Quraish Shihab mengenai ayat-ayat yang terkait dengan hoax dan
cara-cara mengatasi hoax. Selain itu dalam penelitian ini juga
mengutip beberapa sejarah terjadinya hoax pada zaman Nabi
Adam, Nabi Muhammad, sampai dengan hoax yang pernah terjadi
di Indonesia. Persamaan penelitian ini dan penelitian yang penulis
teliti adalah sama-sama meneliti tentang cara-cara mengatasi hoax
dan sama-sama membahas tentang bagaimana sejarah hadis ifki.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis teliti
adalah, penelitian ini meneliti solusi hoax dalam perspektif Al-
Qur`an, sedangkan peulis meneliti tentang solusi hoax dari
peristiwa ifki.
4. “Hoax Dalam Pandangan Al-Qur`an”. Oleh Salwa Sofia
Wirdiyana, tahun 2017. Dalam penelitian ini juga menggunakan
dalil Al-Qur`an surat an-Nur ayat 11-12 yang berisi tentang
bagaimana solusi Al-Qur`an dalam menanggapi hoax yang
membahas tentang sejarah hadis ifki. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas tentang
sikap Rasulullah dalam menanggapi hoax. Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian penulis adalah penelitian ini tidak membahas
tentang prinsip-prinsip serta fungsi komunikasi yang terdapat
dalam peristiwa Hadis Ifki.
5. “Fenomena Hoax Di Media Sosial Dalam Pandangan
Hermeneutika”. Oleh Ilham Syaifullah, tahun 2018. Penelitian ini
tentang bagaimana menangani hoax dengan memahaminya
melalui teori dan pemahaman hermeneutika. Persamaan penelitian
ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas
tentang hoax, meneliti dan mencari solusi dari hoax. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian penulis adalah, pada penelitian ini
fokus kepada mangatasi hoax dengan memahaminya dari
pandangan dan pemahaman hermeneutika, sedangkan penulis
meneliti solusi-solusi hoax dalam Al-Qur‟an dan hadis, khususnya
dari hikmah dalam sejarah hadis ifki.
6. “Memerangi Berita Bohong Di Media Sosial”. Oleh Dwi Putri
Aulia, tahun 2018. Penelitian ini adalah studi terhadap Gerakan
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, mengungkap beberapa cara
untuk mencegah dan menanggapi hoax atau fitnah di Indonesia
dengan check and recheck menggunakan kemajuan teknologi.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-
sama membahas tentang persoalan hoax atau berita bohong yang
banyak terjadi dan mudah tersebar. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian penulis adalah penelitian ini tidak menjadikan
peristiwa hadis ifki sebagai sumber penelitian.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah library research (penelitian
kepustakaan) yakni pengumpulan data dengan cara membaca,
menelaah buku dan literatur lainnya yang berhubungan dengan
skripsi. Selain itu penelitian ini menggunakan metode historis.
Metode21
historis bertujuan merekonstruksi masa lalu secara
sistematis dan objektif dengan mengumpulkan, menilai,
memverifikasi dan menyintesiskan bukti untuk menetapkan fakta
21
Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mengerjakan sesuatu, agar sampai
kepada suatu tujuan.
dan mencapai konglusi yang dapat dipertahankan, sering kali
dalam hubungan hipotesis terntentu.
Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode
pengumpulan data yang mengacu pada subjek dari penelitian ini
yaitu solusi menanggapi hoax di media sosial pada zaman
sekarang. Untuk objek penelitian, penulis mewawancarai dua
orang dari komunitas MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah
Indonesia), yaitu bapak Ari Bowo Sasmito selaku Direktur fact
checker (cek fakta) dan bapak Dedy Helsyanto selaku salh satu
tim fact checker, juga dari bagian Visual data di KPI (Komisi
Penyiaran Indonesia), yaitu bapak Muhammad Syaid Agustiar,
S.Sos., M.I.Kom.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
wawancara dan dokumen. Adapun jenis wawancaranya terencana-
tidak terstruktur yang mana penulis menyusun rencana wawancara
tetapi tidak menggunakan format atau aturan baku. Wawancara
untuk mencari data melibatkan pihak-pihak yang menangani
langsung penanganan hoax di media sosial. Selain itu penulis juga
melakukan, mencari dan mengumpulkan data secara dokumentasi
yang kemudian disesuaikan dengan hasil wawancara yang telah
dilakukan.
Penelitian secara pustaka penulis mulai terhitung dari Februari
2019, sedangkan penelitian secara pengumpulan data melalui
wawancara dan dokumentasi penulis mulai terhitung dari 15
Agustus 2019.
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam meneliti proposal ini ada
dua, meliputi data primer dan data sekunder.
a. Data primer:
1. Al-Qur`an surat an-Nur ayat 11-22
2. Shahih Bukhari, Kitab al-Maghazi (Peperangan), Bab
Hadistul Ifki (Berita Bohong), nomor 4141
3. Hasil wawancara dengan informan
b. Data sekunder:
1. Buku „Aisyah Ummul Mukminin Radhiallahu „Anha;
Potret Wanita Mulia Sepanjang Zaman, Oleh As-Sayyid
Sulaiman,
2. Buku, Fiqh As-Sîrah An-Nabawiyyah Ma‟a Mûjaz Litârîkh
Al-Khilâfah Ar-Râsyidah, The Great Episodes of
Muhammad Saw, Oleh “Said Ramadhan Al-Buthy,
3. Skripsi “Hoax Dalam Perspektif Al-Qur`an”, Oleh Latifah,
4. Skripsi “Hoax Dalam Pandangan Al-Qur`an”, Oleh :
Salwa Sofia Wirdiyana.
G. Sistematika Penulisan
Teknik penulisan merujuk kepada pedoman yang diberlakukan di
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta tahun 2017. Sedangkan
sistematika penulisan bertujuan untuk menjelaskan bagian-bagian
yang akan ditulis dan dibahas dari penelitian ini secara sistematis.
Agar pembahasan dalam penulisan ini sistematis, maka penulis
membaginya menjadi empat bab. Tiap-tiap bab terdiri dari sub-sub,
sebagi berikut:
BAB I Pendahuluan, bab ini berisi uraian mengenai latar
belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, serta tinjauan pustaka.
BAB II Landasan Teori, bab ini berisi uraian mengenai
pengertian hoax, istilah-istilah yang terkait dengan hoax dalam Al-
Qur`an dan Hadis, ayat-ayat Al-Qur`an dan hadis yang terkait dengan
hoax, strategi viralisasi hoax di media sosial, faktor-faktor penyebaran
hoax, karakteristik hoax secara umum, dan hoax menurut aturan
hukum.
BAB III Hadis Ifki, bab ini berisi uraian mengenai pengertian
hadis ifki, teks hadis dan sejarah hadis ifki, sababul wurud dari hadis
ifki, Takhrij Hadis Ifki, ayat tentang hadis ifki, Asbab Nuzul dan tafsir
dari ayat-ayat yang membahas peristiwa hadis ifki, dan ragam
pendapat ulama mengenai hadis ifki.
BAB IV Solusi Menanggapi Hoax dan Pesan Dakwah Dalam
Hadis Ifki, bab ini berisi uraian mengenai solusi menanggapi hoax
dalam peristiwa hadis ifki dan menanggapi hoax pada zaman sekarang
dalam media sosial.
BAB V Penutup, bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan dan
saran dari penulis berdasarkan apa yang penulis teliti.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian penulis, terdapat beberapa solusi menanggapi
hoax dalam hadis ifki pada zaman Rasulullah Saw. dan dalam media
sosial pada zaman sekarang. Adapun beberapa solusi tersebut adalah,
sebagai berikut:
1. Mencegah diri dari prasangka buruk orang lain/ menjauhi
fitnah;
2. Bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan;
3. Bermusyawarah dan meminta pendapat orang lain;
4. Tetap berprasangka baik, terutama kepada orang-orang
mukmin;
5. Tabayyun/ check re-check berita;
6. Bersabar menghadapi hoax, jika hoax tersebut berkaitan
dengan diri sendiri, atau keluarga sendiri;
7. Cerdas, tidak gegabah dan berfikir panjang dalam menanggapi
dan menghadapi hoax;
8. Menyikapi dengan tenang, dan menenangkan orang yang
terkena hoax;
9. Mendatangkan empat orang saksi untuk membuktikan
kebenaran sebuah berita;
10. Tidak ikut sembarang menyebarkan berita tanpa mengetahui
kebenaran berita;
11. Menggunakan kata-kata yang baik, tepat dan dapat
berpengaruh baik dalam memastikan kebenaran berita;
12. Menggunakan kata-kata yang mulia guna meyakinkan dan
menguatkan korban hoax;
13. Menggunakan kata-kata yang lemah lembut untuk
memeberikan ketenangan pada korban hoax;
14. Menggunakan kata-kata yang membekas ke dalam jiwa, untuk
menegur dan mengingatkan.
Hasil penelitian penulis melalui wawancara tentang solusi
penanggapan hoax di media sosial pada zaman sekarang juga
kurang lebih sama dengan solusi menanggapi hoax yang
penulis temukan dalam hadi ifki pada zaman Rasulullah Saw.,
sebagaimana yang tertulis di atas. Perbedaannya adalah
penanggapan dalam peristiwa hadis ifki pada zaman
Rasulullah Saw. masih dengan cara bertatap muka dan
bertemu secara langsung dengan orang-orang terkait.
Sedangkan pada zaman sekarang di dengan media sosial, hoax
bisa dilaporkan dan ditanggapi dengan cara yang lebih praktis
dan modern juga tidak perlu bertatap muka secara langsung
untuk mengklarifikasi fakta hoax atau pun untuk berdiskusi,
dan lain-lain. Dengan media yang telah berkembang semakin
canggih, media sosial yang bisa menjadi ruang tercemarnya
hoax bisa juga menjadi ruang untuk mengatasi hoax.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, saran penulis adalah:
1. Hendaknya mencegah dan menjauhi diri dari fitnah dan prasangka
buruk orang lain, karena dapat menimbulkan hoax yang pastinya
sangat tidak diinginkan;
2. Hendaknya menyikapi, menanggapi dan menghadapi hoax dengan
tidak gegabah, asal membenarkan dan menyebarkan;
3. Sebagai seorang mukmin, hendaknya mengetahui dan memahami
perkara-perkara yang Allah Swt., tidak sukai dan telah Allah Swt.,
larang juga akan diminta pertanggungjawabannya;
4. Penulis skripsi ini juga memberikan kesempatan kepada penulis
lain untuk membahas lebih detail terhadap hoax dengan penelitian
yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Abû Sa‟ad, Musthafâ, Istrâtîjiyyah at-Tarbiyyah al-ȊJâbiyyah, Terj. 30
Strategi Mendidik Anak: Cerdas, Emosional, Spiritual, Intelektual,
Oleh: Fatkhurozi, Nashirul Haq, Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2007
Agama RI, Kementerian, Komunikasi dan Informasi (Tafsir Al-Qur`an
Tematik) Cet. I
Agama RI, Kementerian, Al-Qur`an dan Tafsirnya (Edisi Yang
Disempurnakan), Jakarta: Widya Cahaya, 2011
Al-Barry, M. Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya:Arloka, 1994
Al-Buthy, Said Ramadhan, Fiqh As-Sîrah An-Nabawiyyah Ma‟a
Mûjaz Litârîkh Al-Khilâfah Ar-Râsyidah, Damaskus: Dârul Fikri,
1991
Al-Buthy, Said Ramadhan, Fiqh As-Sîrah An-Nabawiyyah Ma‟a Mûjaz
Litârîkh Al-Khilâfah Ar-Râsyidah, The Great Episodes of Muhammad
Saw., Jakarta: Noura Books, Cet. II, 2017
Al-Maragi, Ahmad Mustafa, Tafsir Al-Maragi, Terj. Terjemah Tafsir Al-
Maraghi, Oleh: Bahrun Abu Bakar, dkk., Semarang: PT. Karya Toha
Putra Semarang
Al-Mubarakfuri, Syaikh Shafiyyurrahman, Al-Mishbaahul Muniir fii
Tahdziibi Tafsiiri Ibni Katsiir,Terj. Shahih Tafsir Ibnu Katsir, Oleh:
Tim Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir, Cet. XI, 2016
Al-Ashfahani, Ar-Raghib, Al-Mufrodat fi Ghorib Al-Qur`an, Mesir, Dar
Ibnul Jauzi
Al-Ashfahani, Ar-Raghib, Mu‟jam Mufrodat Al-Fadil Qur`an, Beirut: Dar
Al-Kutub Al-Ilmiyyah, 2004
Al-Asqalani, Ibnu Hajar, Al-Imam Al-Hafizh,Fathul Baari syarah Shahih
Al-Bukhari, Fatḥul Baari: Penjelasan Kitab Shahih Al-Bukhari,
Jakarta, Pustaka Azzam, Cet. II, 2009
An-Nadwi, Sayyid Sulaiman, Ummul Mukminin Aisyah; Potret Wanita Mulia
Sepanjang Zaman, (Surakarta: Insan Kamil, Cet. V, 2018
Arbi, Armawati, Dakwah dan Komunikasi, Ciputat: UIN Jakarta Press, Cet. I,
2007
As-Sakandari, Ibn „Athaillah, Kitab Kebajikan, Jogjakarta: Fatiha Media,
Cet. I , 2014
Ash-Shalabi, Ali Muhammad, Ghazwat ar-Rasul Saw. Durus wa I‟bar wa
Fawa‟id, Terj. Peperangan Rasulullah Saw., Oleh: Arbi, Nila Noer
Fajariyah, Jakarta: Ummul Qura, 2017
Az-Zuhaili, Wahbah, At-Tafsiirul-Muniir, Fil „Aqidah wasy-Syarii‟ah wal
Manhaj, Terj. Tafsir al-Munir: Aqidah, Syari‟ah & Manhaj, Oleh:
Abdul Hayyie Al-Kattani, dkk., Depok: Gema Insani, Jilid 9, 2016
Bukhari, Shahih, Kitab al-Maghazi (Peperangan), Bab Hadistul Ifki (Berita
Bohong), nomor 4141.
Chirzin, Muhammad, Mengerti Asbabun Nuzul, Jakarta: Zaman, Cet. I, 2015
Dawami, M. Iqbal, Kamus Istilah Populer Islam: Kata-kata yang Paling
Sering Digunakan di Dunia Islam, Penerbit Erlangga, 2013
Gunawan, Budi, Ratmono, Barito Mulyo, Kebohongan di Dunia Maya:
Memahami Teori dan Praktik-Praktiknya di Indonesia, Jakarta:
Kepustakaan Populer Gramedia, 2018
Hamka, Buya, Tafsir Al-Azhar, jild 6, 2015
Hefni, Harjani, Komunikasi Islam, Jakarta: Prenadamedia Group, 2017
Idris, Idnan A, Klarifikasi Al-Qur`an atas berita hoax, Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2018
Ilahi, Wahyu, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010
Iskandar, Metodologi Penelitian dan Sosial, Jakarta: Referensi, 2013
Jabir Al-Jazairi, Abu Bakar, Minhajul Muslim, Minhajul Muslim: Pedoman
Hidup Seorang Muslim, Jakarta: Ummul Qura, Cet.VI, 2018
Marwan, M. Ravi, Ahyad, Analisis Penyebaran Berita Hoax di Indonesia,
Jurnal Ilmu Komunikasi: Universitas Gunadarma 2019
Manzhûr, Ibnu, Lisan Al-„Arab, Kairo: Dar Al-Hadis, 1990
Millah, Ainul, Potret Wanita Yang Diabadikan Dalam Al-Qur‟an, Solo:
Tinta Medina, Cet. I, 2015
Penyusun, Tim, Ensiklopedia Al-Qur`an: Kajian Kosa Kata, Jakarta: Lentera
Hati, Jilid I, Cet. I, 2007
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Bandung: CV Pustaka Setia, 2015
Shihab, M. Quraish, Tafsîr Al-Mishbâḥ, Jakarta, Lentera Hati, Cet. V, 2012
Syah, Sirikit Rambu-Rambu Jurnalistik: Dari Undang-Undang Hingga Hati
Nurani, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, , Cet. I, 2011
University, Oxford, Oxford Leaner‟s Pocket Dictionary, London: Oxford
University Press, 2011
Usmani, Ahmad Rof‟I, 100 Great Stories of Muhammad, Bandung:
Penerbit Safina, Cet. I, 2017
Yacub Al Barry, M. Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Arloka
Surabaya, 1994
Zaidan, Abdul Karim, Hikmah Kisah-Kisah Dalam Al-Qur`an, Jakarta:
Darus Sunnah Press, Cet. III, 2015
Jurnal:
Al-Walidah, Iffah, Tabayyun Di Era Generasi Millennial, Jurnal Living
Hadis, Vol. 2, No. 1, 2017,
Anwar, Fahmi, Perubahan dan Permasalahan Media Sosial, Jurnal Muara
Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni.Vol. 1, No. 1, April 2017
Asiyah, Berita Bohong (Hoax) Dalam Pandangan Hukum Islam, Jurnal
Ekonomi Syariah, Vol. 4, No. 1, 2018
Herlina, Mira, Prasetyo, Rocky, Pengaruh Informasi Hoax Terhadap Konflik
Pada Remaja Di Sosial Media, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 3, No.
2, 2018
Istiyanto, S. Bekti, Telepon Genggam dan Perubahan Sosial, Jurnal Ilmu
Komunikasi, 01, 2016
Juditha, Christiany, Interaksi Komunikasi Hoax Di Media Sosial Serta
Antisipasinya, Jurnal Pekommas, Vol 3, No 1, 2018
Juliswara, Vibrizam, Mengembangkan Model Literasi Media yang
Berkebhinnekaan Dalam Menganalisis Informasi Palsu (Hoax) di
Media Sosial, Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume No. 2, 2017
Khoeroni, Farid, Mengcounter Hoax Melalui Internalisasi Nilai-Nilai
Pendidikan Islam, Quality, Vol. 5, No. 2, 2017
Maulana, Luthfi, Kitab Suci Dan Hoax: Pandangan Al-Qur`an Dalam
Menyikapi Berita Bohong, Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya,
Vol. 2, No. 2, 2017
Rahadi, Dedi Rianto, Perilaku Pengguna dan Informasi Hoax Di Media
Sosial, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol. 5, No. 1, 2017
Sigit Pranoto, Stepanus, Inspirasi Al-Qur`an dan Hadis Dalam Menyikapi
Informasi Hoax, Jurnal Studi Al-Qur`an dan Hadis, Vol. II, No. 1,
2018
Wahid HS, Abdul, Hoax Dalam Perspektif Islam, Jurnal Pendidikan Dan
Pranata Islam, Vol. 8, No. 2, 2017
Skripsi & Tesis:
Aulia, Dwi Putri, Memerangi Berita Bohong Di Media Sosial, Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah, 2018
Lathifah, Hoax Dalam Perspektif Al-Qur`an, Jakarta: IIQ Jakarta,
2017
Syaifullah, Ilham, Fenomena Hoax Di Media Sosial Dalam Pandangan
Hermeneutika, Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2018
Wirdiyana, Salwa Sofia, Hoax Dalam Pandangan Al-Qur`an, Yogyakarta:
UIN Sunan Kalijaga, 2017
Mujahid, Said, Tesis: Hadis Tentang Peristiwa Fitnah Ifki (Perspektif Sunni
& Syiah), Jogjajakrta, UIN Sunan Kalijaga, 2016
Wawancara dan Seminar:
Wawancara dengan Divisi Visual Data di Komisi Penyiaran Indonesia, pada
hari Kamis,tanggal 15 Agustus 2019
Wawancara dengan Direktur Fact Checker di MAFINDO, pada hari
Jum‟at,tanggal 16 Agustus 2019
Wawancara dengan Salah satu tim Fact Checker di MAFINDO, Dedy
Helsyanto, pada hari Jum‟at, tanggal 5 September 2019.
Seminar Sosialisasi Pendidikan Literasi Media Dalam Rangka Menangkal
Hoax, oleh: M. Sayid Agustiar, di SMK Puspita Persada.
Internet:
https://www.mafindo.or.id. MAFINDO Masyarakat Anti Fitnah Indonesia.
https://turnbackhoax.id
http://facebook.com/groups/fafhh
https://m.liputan6.com, Darimana asal-usul hoax?, Liputan6, 7Januari 2017
http://www.konfrontasi.com/content/teknologi/ini-penyebab-maraknya-hoax-
di-medsos, dikirim oleh redaksi1:Jumat, 27 Januari 2017
https://tirto.id/cerita-di-di-balik-situs-postmetro-dan-seword-b9WN
https://tirto.id/rata-rata-penghasilan-kita-rp25-30-juta-b9WS
www.repelita.com , Hoax, Dari Mana, Di Mana & Mau Apa?, 23 Maret
2019
https://mui.or.id/wp-content/uploads/2017/06/Fatwa-No.24-Tahun-2017-
Tentang-Hukum-dan-Pedoman-Bermuamalah-Melalui-Media-Sosial.pdf
https://www.anri.go.id/assets/download/97UU-Nomor-11-Tahun-2008-
Tentang-Informasi-dan-Transaksi-Elektronik.pdf
https://kbbi-web-id.cdn.amproject.org, Arti Kata Sabar
https://www.risalahislam.com., 6 Prinsip Komunikasi Islam
https://pakarkomunikasi.com/pengertian-media-sosial-menurut-para-ahli,
https://islami.co/hadisul-ifki-berita-hoaks-di-masa-nabi/
https://www.academia.edu/32007661/Hadits_Ifki
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Aricha Sarrati Maimun dilahirkan di Desa
Kandang Gede, Kec. Keresek, Kabupaten Tangerang
pada tanggal 23 Desember 1996. Aricha adalah putri
dari Bapak H. Maimun Alie, MA. dan Ibu Hj. Nia
Husnia, Aricha merupakan anak keempat dari dua
belas bersaudara. Ia menempuh pendidikan
pertamanya di Taman Kanak-kanak (TK) Al-Khairiyah
Kandang Gede, dilanjutkan dengan sekolah dasar di SDN Keresek II dan MI
Al-Khairiyah selama 6 tahun, kemudian Aricha melanjutkan pendidikan di
Pondok Pesantren Moderen Subulussalam Keresek, Tangerang, Banten
selama 6 tahun, huingga akhirnya melanjutkan ke jenjang perkuliahan di
Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, fakultas Ushuluddin dan Dakwah,
Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.