15
Kerentanan Bangunan non- Hunian Pada Wilayah Zona Potensi Bencana Tsunami di Pacitan Fitria Martanti 4311100022 Jurusan Teknik Kelautan - ITS

menben siapp

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas manajemen bencana

Citation preview

Page 1: menben siapp

Kerentanan Bangunan non-Hunian Pada Wilayah Zona Potensi Bencana Tsunami

di Pacitan

Fitria Martanti 4311100022

Jurusan Teknik Kelautan - ITS

Page 2: menben siapp

Kabupaten Pacitan

Kabupaten Pacitan terletak di Pantai selatan Pulau Jawa. Kabupaten Pacitan terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur. Batas-batas administratif:•Utara: Kabupaten Ponorogo•Timur: Kabupaten Trenggalek•Selatan: Samudra Hindia•Barat: Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah)

Page 3: menben siapp

Pacitan memiliki keunggulan dari hamparan laut yang berada di kawasan Samudera Indonesia. Ada 17 pantai di Pacitan yang memiliki keunikan tersendiri di setiap obyek wisata pantai tersebut. 

Page 4: menben siapp

Pantai Soge

Pantai Banyutibo

Pantai Teleng Ria

Page 5: menben siapp

Kabupaten Pacitan mempunyai kondisi lahan yang kurang subur. Hal ini dapat dilihat dari adanya lahan kritis. Tabel 3 memperlihatkan kondisi lahan kritis berdasarkan tingkat kekritisannya di Kabupaten Pacitan pada Tahun 2008.

Page 6: menben siapp

Definisi Bencana (Disaster) dan Ancaman (Hazard)

• Bencana (disaster) merupakan konsekuensi dari pengelolaan resiko yang tidak tepat. Sedangkan resiko merupakan produk dari ancaman/bahaya dan kerentanan.

• Ancaman (hazard) merupakan peristiwa yang mempunyai potensi dapat menimbulkan kerusakan, kehilangan jiwa manusia atau kerusakan lingkungan. Ancaman tidak selalu menimbulkan bencana jika dilakukan pengurangan resiko bencana (Wahyudi, 2008).

Page 7: menben siapp

Kabupaten Pacitan Berpotensi Terkena Bencana Tsunami

Page 8: menben siapp

Analisa Kerentanan (Vulnerability) di Pacitan

Pacitan memiliki pantai yang membentuk ceruk (teluk) tepatnya di Kecamatan Ngadirojo. Sukandarrumidi, 2010, dalam salah bukunya tentang mitigasi bencana, menyatakan bahwa daerah teluk yang menyempit merupakan daerah yang rawan tsunami, mengingat di lokasi tersebut energi gelombang akan terkumpul. Dengan kata lain, apabila terjadi tsunami maka gelombang yang tersebut memiliki kekuatan yang lebih besar sehingga sapuan gelombang mampu masuk ke arah daratan lebih jauh.

Page 9: menben siapp

Kerentanan (vulnerability) merupakan suatu kondisi dari suatu komunitas atau masyarakat yang mengarah atau menyebabkan ketidakmampuan dalam menghadapi ancaman bahaya

Pengertian Dasar

Menurut (Kaiser, dan Doukais dalam Wahyudi, et al) membagi kerentanan pantai menjadi empat ketagori, yaitu rendah - sedang - tinggi dan sangat tinggi.

Page 10: menben siapp

Analisa risiko Tsunami terhadap bangunan gedung non-hunian

1. Skenario waktu terjadinya tsunami pada tugas ini adalah pada siang hari, sehingga diasumsikan konsentrasi penduduk berada di bangunan gedung non-hunian. Dimana sebagian besar penduduk pada siang hari melakukan kegiatan perekonomian dan pendidikan.

2. Memetakan risiko Tsunami terhadap bangunan gedung non-hunian berdasarkan magnitudo gempa Mw=7.5; Mw=8.0 dan Mw=8.5 di Kota Pacitan.

Page 11: menben siapp

Analisis risiko Tsunami terhadap bangunan gedung non hunian dapat dilakukan dengan menggunakan Persamaan dalam Latief (2007, dalam Putra 2008) berikut ini:

Dengan:Risk : Indeks resiko tsunamiH₁ : Potensi bahaya tsunamiV : Kerentanan objek

Page 12: menben siapp

Analisis kerentanan bangunan gedung terhadap Tsunami

dilakukan berdasarkan analisis multi kriteria (CRATER, 2005),

yaitu dengan diberikan suatu nilai indeks satu sampai dengan

lima. Penilaian indeks kerentanan bangunan gedung non-hunian

terhadap elemen-elemen yang meliputi:

1. Material bangunan (MB);

2. Kondisi lantai dasar (LD);

3. Jumlah tingkat bangunan (TB);

4. Orientasi bangunan terhadap garis pantai (OB).

Pemberian nilai terhadap elemen-elemen kerentanan dibatasi

antara nilai 1-5, dimana nilai 5 merupakan nilai maksimum yang

di berikan terhadap elemen at risk dari kerentanan bangunan

terhadap bahaya tsunami. Pemberian nilai pembobotan

kerentanan tsunami berdasarkan kerusakan bangunan gedung

akibat genangan.

Page 13: menben siapp

Variabel Deskripsi Klasifikasi Skor

MB

Baja / Beton Bertulang Tidak Rentan 1 Sedikit Rentan 2

Beton + Kayu Cukup Rentan 3

Rentan 4Kayu Sangat Rentan 5

LD

Pembukaan lantai tanpa objek bergerak Tidak Rentan 1 Sedikit Rentan 2Pembukaan lantai dengan objek yang bergerak Cukup Rentan 3 Rentan 4Tanpa Pembukaan Lantai Sangat Rentan 5

TB

5 Tingkat Tidak Rentan 14 Tingkat Sedikit Rentan 23 Tingkat Cukup Rentan 32 Tingkat Rentan 41 Tingkat Sangat Rentan 5

OB

Sisi panjang bangunan tegak lurus dengan garis pantai. Tidak Rentan 1Sisi panjang bangunan membentuk sudut ≥ 60° dengan garis pantai Sedikit Rentan 2Sisi panjang bangunan membentuk sudut <60° dan >30° dengan garis pantai Cukup Rentan 3Sisi panjang bangunan membentuk sudut ≥30° dengan garis pantai Rentan 4Sisi panjang bangunan paralel dengan garis pantai Sangat Rentan 5

Perhitungan Kerentanan: V = 0,256 (MB) + 0,378 (LD) + 0,233 (TB) + 0,133 (OB)(Putra, 2008)

Page 14: menben siapp

Perhitungan kerentanan:V = 0,256 (MB) + 0,378 (LD) + 0,233 (TB) + 0,133 (OB) = (0.256*1)+(0.378*5)+(0.233*5)+(0.133*1) = 0,344

Selanjutnya nilai tersebut di bagi dengan jumlah indeks maksimal yakni 5:= 0,344 / 5= 0,6888 m

Dan menurut Indeks di samping, nilai 0,6888 m mewakili indek rentan dengan nilai 3 yang berarti Kabupaten Pacitan memiliki banyak bangunan non-hunian yang Cukup Rentan (Skala 3) dan akan tergenang jika terjadi Tsunami.

No. Potensi Bahaya Kedalaman Genangan Skor

1 Tidak Rentan 0 - 0.25 m 1

2 Sedikit Rentan 0.26 - 0.50 m 2

3 Cukup Rentan 0,51 - 0.75 m 3

4 Rentan 0.76 - 1.00 m 4

5 Sangat Rentan 1.01 - 1.25 m 5

Page 15: menben siapp