MENG-INGAT AKHERAT

MARI BERSATU DI BARISAN KOKOH. QS.61:4 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET MARI PERERAT UKHUWAH: 1 ALLAH, 1 QUR’AN, 1 KIBLAT, 1 ISLAM, 1 HATI

HENDAKLAH MENYERU DENGAN HIKMAH & CARA BAIK DISERTAI BUKTI SEPERTI PARA NABI MENYERU SELALU DISERTAI BUKTI.

http://islamterbuktibenar.net/?pg=articles&article=13526

ijk

هللا ل رسو محمد.هللا إ� إله �.عليكم الس�م

بعد اما.هللا ل رسو على الس�م و الص�ة. لمين العا رب � الحمد

Segala puji hanya bagi Allah semata yang telah memberi kesempatan pada

kita semua & juga atas Hidayah serta segala nikmat yang tidak akan

pernah bisa kita hitung satu persatu.

Terimakasih kiranya kami ucapkan pada saudara saudari yang tetap setia

pada page http://www.facebook.com/1SLAM.TERBUKTI.BENAR?sk=info

Dan group www.facebook.com/home.php?sk=group_131429706933189

Kami tak dapat membalas apa-apa, hanya teriring doa agar semua

dukungan saudara-saudari menjadi amal yang berat timbangannya di hari

perhitungan kelak saat emas perak tidak berlaku lagi.

PENGANTAR PENULIS

Islam ialah agama yang mendasari ajarannya dengan realitas, bukan

didasarkan pada khayalan & ilusi. Ia tidak menolak perasaan saling

mencintai antar manusia, sebab itu fitrah manusia. Secara naluri kita

mencintai istri, keluarga, harta & tempat tinggal.

Tapi TIDAK sepatutnya hal bersifat duniawi ini lebih ia cenderungi & cintai

dibanding ALLAH & Rasul-Nya. Jika ia lebih mencintainya, berarti tidak

sempurna imannya, dan bahkan dalam beberapa Hadits shahih dikatakan

TIDAK BERIMAN. Maka ia harus berusaha menyempurnakannya.

QS.9:24. Katakanlah:"Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-

isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan

yang kamu khawatiri kerugiannya, & tempat tinggal yang kamu sukai, ialah

lebih kamu cintai dari Allah & RasulNya & dari berjihad di jalan nya, Maka

tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNYA".

Mencintai ALLAH & Rasul-Nya lebih dari segalanya ialah jalan keselamatan

hakiki. ALLAH, Dialah yang paling berhak dicintai, lebih patut menjadi

labuhan hati dibanding orang tua, anak, bahkan diri sendiri. Inilah maqom

tertinggi berbagai tingkatan cinta bagi para pencari cinta. MERUGILAH

ORANG YANG MENCINTAI LAINNYA LEBIH DARI CINTA PADA ALLAH &

RASUL-NYA

QS.9:120. ,,, TIDAK PANTAS bagi mereka lebih mencintai diri mereka

daripada mencintai diri rasul.

“Saat seorang bertanya kepada Rasul SAW tentang hari kiamat, beliau

menjawab dengan sebuah pertanyaan, “Apa yang sudah kau persiapkan

untuknya?” Orang itu menjawab, ‘Tidak ada lain kecuali bahwa saya

100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1 & TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET

ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU & TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR

ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH & RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15

mencintai ALLAH & Rasul-Nya.’ Rasul bersabda:‘Engkau beserta orang

yang engkau cintai. ” (HR.Muslim)

Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Qur’an surat ke 49 Hujuraat:7

(#þθ ßϑn= ÷æ$#uρ ¨βr& öΝä3Š Ïù tΑθ ß™u‘ «!$# 4 öθs9 ö/ ä3ãè‹ÏÜãƒ ’ Îû 9��ÏW x. zÏiΒ Í÷ö∆ F{$# ÷Λ—ÏΨyè s9 £Å3≈s9uρ ©!$# |=¬7 ym ãΝä3ø‹ s9Î)

z≈ yϑƒM} $# … çµuΖ−ƒ y—uρ ’ Îû ö/ä3Î/θ è= è% oν§�x.uρ ãΝä3ø‹ s9Î) t� ø�ä3ø9$# s−θÝ¡à�ø9$#uρ tβ$ uŠ óÁÏè ø9$#uρ 4 y7 Í× ‾≈s9'ρé& ãΝèδ šχρß‰Ï©≡ §�9$#

Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasul. kalau ia menuruti

kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat

kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu ‘CINTA’ kepada keimanan &

menjadikan KEIMANAN ITU INDAH di dalam hatimu serta menjadikan

kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, & kedurhakaan. QS.49:7

÷ É<Ζ9$# 4’ n<÷ρr& š ÏΖÏΒ ÷σßϑø9$$Î/ ôÏΒ öΝÍκÅ¦ à�Ρr& ( ÿ…çµ ã_≡uρø— r& uρ öΝåκçJ≈ yγΒ é& 3…

QS.33:6. Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka

sendiri & isteri-isterinya ialah ibu-ibu mereka…

Kecintaan kita pada Rasul itu mengikuti kecintaan kita pada ALLAH SWT. &

ini merupakan buah kecintaan kita kepada-Nya.

Saat Rasul SAW tiba di madinah, orang-orang yahudi menghampirinya

seraya pura-pura bersin di hadapan beliau, kemudian mereka

berkata:“Kami mencintai Allah, tapi kami tidak akan mengikutimu.”

Allah Azza wa Jalla mendustakan kecintaan mereka, sekaligus membantah

pengakuan mereka dengan firman-NYA:

ö≅ è% βÎ) óΟ çFΖ ä. tβθ™7 Åsè? ©! $# ‘ÏΡθãèÎ7 ¨? $$sù ãΝ ä3ö7Î6ósãƒ ª! $# ö� Ï� øótƒuρ ö/ä3s9 ö/ä3t/θçΡ èŒ 3 ª!$# uρ Ö‘θà� xî ÒΟ‹Ïm§‘

Katakanlah: Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah

mengasihi & mengampuni dosa-dosamu. QS.3:31

Jika seorang mempunyai kekasih, tentu ia akan berusaha menjadi seperti

apa yang diinginkan dambaannya itu. Maka tak jarang kita melihat

seorang yang tadinya brutal menjadi baik, yang tadinya nakal menjadi

saleh, yang tadinya hura-hura menjadi bersahaja.

Kecintaan pada Allah ialah terbukti dari ketaatannya menjalankan

perintah & menjauhi larangan tanpa paksaan, ia terbukti pula dari

pengorbanannya pada Islam, baik berupa tenaga, fikiran, waktu, harta,

jiwa, raga & bahkan nyawa.

Bangun pagi yang dipikirkan ialah umat & Islam, Saat akan tidur pun dia

niatkan sebagai istirahat untuk menghimpun kembali tenaga dalam

berjuang dijalan-NYA

Disamping itu, Rasulullaah Muhammad SAW menetapkan Kecintaan

sebagai syarat iman. Seseorang bertanya kepada Rasul SAW:

“Ya Rasulallah, apa iman itu?”

Rasul SAW menjawab, “Allah & Rasul-Nya lebih kamu cintai daripada apa

pun selain keduanya.”

Nabi bersabda: “TIDAK BERIMAN salah seorang dari kalian sehingga aku

lebih dicintai daripada orang tuanya, anaknya & seluruh manusia.” (HR.

Bukhari & Muslim)

Dalam hadits yang lain, yang diriwayatkan oleh Bukhari & Muslim, dari

Anas bin Malik: “TIDAK BERIMAN KAMU sebelum Allah & Rasul-Nya lebih

kamu cintai dari siapa pun selain mereka.

“TIDAK BERIMAN KAMU sebelum aku (Rasul) lebih dicintai dari

keluarganya, hartanya, & seluruh umat manusia.” HR.Muslim

Sumber cinta pertama ialah Allah, kemudian kita mencintai siapa saja yang

dicintai Allah, termasuk rasul-Nya, Karena itu, doa yang biasa kita baca

ialah: “Ya Allah, kumohon pada-Mu cinta`Mu & mencintai orang-orang yg

mencintai`Mu, & mencintai setiap amal yg membawa kami ke dekat`Mu...

Di Hadits bukhari, saat Rasul SAW ajarkan KEHARUSAN mencintai ALLAH

& Rasul-NYA:

Maka Umar bin Khatab r.a. berkata: “Wahai Rasul! Demi Allah! Engkau

lebih aku cintai daripada Hartaku, keluargaku & orang tuaku, kecuali dari

diriku sendiri.” (Umar lebih mencintai dirinya sendiri dibanding Rasul)

FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER & HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET

KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48

SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15

Rasul SAW menjawab:“Tidak! Wahai Umar, bahkan aku harus lebih

engkau cintai daripada dirimu sendiri.”

Umar berkata:“Jika begitu, Demi Allah! Engkau akan lebih aku

cintai daripada diriku sendiri wahai Rasul!”

“Sejak sekarang, imanmu telah sempurna wahai umar!” Tegas

Rasul SAW. HR. Bukhari

Dengan cinta Allah & Rasul melebihi segalanya, kita tidak menjadi benci

pada orang tua, anak, suami/istri, keluarga atau lainnya. Justru dengan

cinta Allah & Rasul, maka kita diwajibkan untuk menghormati orang tua,

meski orang tua kita masih belum juga mendapat hidayah Allah untuk

menerima Islam.

* 4|Ós% uρ y7•/u‘ āωr& (# ÿρ ß‰ ç7÷ès? HωÎ) çν$ −ƒÎ) Èøt$Î!≡uθø9$$ Î/uρ $ �Ζ≈ |¡ ômÎ) 4 $ ¨Β Î) £tóè= ö7tƒ x8y‰ΨÏã u� y9 Å6ø9$#

!$yϑèδ ß‰ tnr& ÷ρ r& $yϑèδ Ÿξ Ï. Ÿξ sù ≅à) s? !$yϑçλ °; 7e∃é& Ÿωuρ $yϑèδ ö� pκ÷]s? ≅è% uρ $yϑßγ©9 Zωöθs% $ VϑƒÌ� Ÿ2

QS.17:23 Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan

menyembah selain Dia & hendaklah kamu berbuat baik pada ibu

bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya

atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,

Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

Perkataan "ah" & janganlah kamu membentak mereka & ucapkanlah

kepada mereka Perkataan yang mulia

Dengan cinta Allah & Rasul melebihi segalanya, Justru Allah

mewajibkan kita menyayangi anak, istri, & seluruh muslimin muslimah

dimuka bumi, menghormati hak tetangga meski mereka kafir, mengenal

seluruh manusia di berbagai belahan bumi & sebagainya.

Dengan cinta Allah & Rasul melebihi segalanya, kita DILARANG

menjadi pelaku bom di hotel-hotel / tempat umum/ pelaku teror, karena

Allah memerintahkan menyampaikan Islam dengan hikmah & cara yang

baik, & membantah pun harus dengan cara yang baik. Kita dilarang

membunuh manusia yang tidak berdosa dalam menyampaikan dakwah

Islam.

ôÏΒ È≅ô_r& y7 Ï9≡ sŒ $ oΨö;tF Ÿ2 4’n?tã û Í_ t/ Ÿ≅ƒ Ïℜu�ó�Î) … çµ‾Ρr& tΒ Ÿ≅tFs% $ G¡ø�tΡ Î� ö�tóÎ/ C§ø�tΡ ÷ρr& 7Š$ |¡sù ’ Îû ÇÚ ö‘F{$#

$ yϑ‾Ρr'x6sù Ÿ≅tF s% } $Ζ9$# $ Yè‹Ïϑy_ ôtΒuρ $ yδ$ uŠômr& !$ uΚ ‾Ρr'x6sù $ uŠ ômr& } $Ψ9$# $ Yè‹Ïϑy_ 4 ô‰s)s9uρ óΟßγø?u!$ y_

$ uΖè= ß™ â‘ ÏM≈uΖÉi�t7 ø9$$ Î/ ¢ΟèO ¨βÎ) #Z��ÏW x. Ο ßγ÷ΨÏiΒ y‰÷è t/ š�Ï9≡ sŒ ’Îû ÇÚö‘ F{$# šχθèùÎ� ô£ßϑs9 ∩⊂⊄∪

QS.5:32.Siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu

(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka

bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya. &

Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka

seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.

÷βÎ* sù (#θàÊt� ôã r& !$yϑsù y7≈ oΨ ù= y™ö‘r& öΝ Íκö� n= tã $àŠÏ� ym ( ÷βÎ) y7 ø‹n= tã āωÎ) à7≈ n= t7 ø9 $# 3 !$‾Ρ Î) uρ !#sŒÎ) $oΨ ø%sŒr& z≈ |¡Σ M} $#

$Ζ ÏΒ Zπyϑômu‘ yyÌ� sù $pκ Í5 ( βÎ) uρ öΝåκ ö:ÅÁè? 8πt⁄ÍhŠy™ $yϑÎ/ ôMtΒ£‰ s% öΝÍγƒÏ‰ ÷ƒr& ¨βÎ* sù z≈ |¡Σ M} $# Ö‘θà� x. ∩⊆∇∪

QS.42:48. Jika mereka berpaling Maka Kami tidak mengutus kamu sebagai

Pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tak lain hanyalah menyampaikan.

Juga dalam QS.16:82,16:125,3:20,5:92,64:12

Tidak pernah ada ayat Qur’an menyuruh kita:Jika mereka berpaling, maka

bunuhlah mereka… Atau… Jika mereka berpaling, hajarlah mereka,

rampaslah hartanya..

Bukankah yang dilakukan karena kecintaannya tulus terhadap Allah?

Apa pula yang mendorong Hadzalah Al-Ghusail r.a., ketika meninggalkan

istrinya di malam pertama pernikahannya demi menyambut panggilan

JIHAD? Padahal dia masih dalam keadaan junub? Hingga ia syahid

terbunuh di jalan Allah??? IA LEBIH MENCINTAI ALLAH & RASULNYA

DIBANDING MALAM PERTAMA BERSAMA ISTRINYA!!! Ia korbankan jiwa,

raga bahkan nyawa satu-satunya sebagai tanda kecintaan kepada Allah &

RasulNYA.

Rasul SAW berkata di saat kesyahidannya seraya mengangkat mukanya ke

langit & memicingkan mata: “Demi Dzat yang diriku ada pada

kekuasaanNYA, sungguh aku benar-benar melihat malaikat memandikan

Handzalah di antara langit & bumi.” HR. Ibnu Sa’ad




Bukankah ia melakukan semua itu karena cinta & memasrahkan jiwa raga

cuma pada Allah & Rasul? Demi Allah, pengorbanan tenaga, pikiran, harta,

jiwa & raga itu ialah cinta yang paling agung & paling tinggi derajatnya.

Versi lengkapnya silahkan download ebook berjudul “DILANDA CINTA”

di http://islamterbuktibenar.net/?pg=custom&id=4216

Penulis, Admin www.islamterbuktibenar.net

rttttttrttttttrttttttrttttttttttttttttyttttttyttttttytttttty

MUKAMADDIMAH Al-Hamdulillah, Segala puji bagi �� Tuhan sekalian alam. Shalawat salam dan barokah semoga tetap tercurah atas Rasul kita, pimpinan kita, panutan kita, suritauladan kita Rasulullah Muhammad �, Nabi yang terakhir. Hamba yang dibangkitkan pertama kali, pemberi syafaat kita. Juga atas keluarga dan sahabat beliau serta atas kita semua pribadi, orang tua kita, orang-orang mukmin, muslim baik yang masih hidup maupun yang sudah mendahului kita.

Dari Sa’id dari Rasulullah Muhammad � beliau bersabda:”Tidaklah sekelompok orang duduk didalam suatu majlis dengan tidak membaca shalawat kepada Rasulullah Muhammad � kecuali suatu penyesalan atas mereka walaupun mereka masuk surga karena mereka akan dapat melihat pahalanya.”

SEBELUMNYA, KAMI BERITAHUKAN PADA SAUDARA SAUDARI BAHWA APA YANG TERTULIS DISINI IALAH KAMI AMBIL DARI BEBERAPA KITAB BERIKUT:

1. HADITS SHAHIH MUSLIM 2. HADITS SHAHIH BUKHARI 3. KITAB TANBIHUL GHAFILIN 4. KITAB DURATUN NASIHIN 5. KITAB ZIARAH KE ALAM BAQA 6. KITAB TADZKIRAH PENGINGAT AKHIRAT

KADANG RIWAYAT KAMI JADIKAN SATU URUTAN DEMI MEMUDAHKAN PEMAHAMAN JALAN CERITA SECARA BERSAMBUNG

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, ia berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda:”Wahai manusia! Sesungguhnya � Azza Wa Jalla itu baik. DIA tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya �� memerintah kepada orang-orang mukmin apa yang telah DIA perintahkan kepada para Rasul.” Lalu Rasulullah Muhammad � membaca ayat yang artinya:”Wahai para Rasul! Makanlah dari makanan yang baik dan berbuatlah kebaikan. Sesungguhnya AKU Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Mukminun:510). Lalu

Rasulullah Muhammad � membaca ayat yang artinya:”Hai orang-orang yang beriman! Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami rezekikan kepadamu.” (QS Al-Baqarah:172). Setelah itu Rasulullah Muhammad � menyebutkan orang yang berjalan jauh dengan rambut yang kusut dan tubuh yang kotor, yang menengadahkan kedua tangannya sambil berdoa:”Ya Tuhan! Ya Tuhan!”. Padahal orang tersebut makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, maka tidak mungkin dikabulkan do’anya.” (HR. Muslim 540)

“SESUNGGUHNYA AGAMA (YANG DIRIDHAI) DISISI � HANYALAH ISLAM. TIADA

BERSELISIH ORANG-ORANG YANG TELAH DIBERI AL-KITAB, KECUALI SESUDAH

DATANG PENGETAHUAN KEPADA MEREKA, KARENA KEDENGKIAN (YANG ADA)

DIANTARA MEREKA. SIAPA YANG KAFIR TERHADAP AYAT-AYAT � MAKA

SESUNGGUHNYA � SANGAT CEPAT PERHITUNGANNYA.” (QS. ALI IMRAN:19).

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu dan telah Kusempurnakan nikmatKu kepadamu serta telah Kuridhai Islam sebagai agamamu.” (QS.Al-Maa’idah:3)

“Siapa yang mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) darinya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran:85).

“KAMU ADALAH UMAT TERBAIK YANG DILAHIRKAN UNTUK MANUSIA, MENYURUH KEPADA KEBAJIKAN DAN MENCEGAH DARI KEMUNGKARAN SERTA

BERIMAN KEPADA �. SEKIRANYA AHLI KITAB BERIMAN, TENTU ITU LEBIH BAIK

BAGI MEREKA, DIANTARA MEREKA ADA YANG BERIMAN, DAN KEBANYAKAN

MEREKA ITU ORANG-ORANG YANG FASIK.” (QS. ALI IMRAN:110).

Tugas kitalah untuk menyebarkannya & peduli sekitar kita terutama sanak saudara kita. Dan mulailah dari rekan dekat serta famili, semoga amal kita diterima

olehnya dan bermanfaat serta berguna bagi kehidupan akhirat kelak. Sungguh rugi sebesar-besarnya orang yang percaya akan adanya kehidupan setelah kematian hanyalah surga atau neraka yaitu jika tidak surga, pasti neraka…tetapi dia menjual akhiratnya demi dunia dengan nilai yang tidak seberapa.

Semoga amalan dan pahala terbaik adalah terbagi juga bagi mereka yang berpartisipasi baik dalam sumber buku pustaka maupun penyebaran dakwah ini. Buku ini masih dalam tahap penambahan, akan tetapi karena tuntutan untuk segera di Sebarluaskan demi kepentingan dakwah maka Insya Allah akan diterbitkan lanjutannya.

Amiin, Amiin, yaa robbal’alamiin.

Saudi Arab, Februari 2005 Penulis, Admin www.islamterbuktibenar.net

vbbbbbbbbbbbbvbbbbbbbbbbbbvbbbbbbbbbbbbvbbbbbbbbbbbbnnnn




JIKA ESOK HARI ENGKAU AKAN DIHUKUM MATI

MAKA AMALAN TERBAIK APA YANG AKAN ENGKAU LAKUKAN?

JAWABAN YANG TEPAT ADALAH MENUNTUT ILMU!

KARENA KELAK DIHARI KIAMAT PARA SYUHADA YANG MATI SYAHID SANGAT MENGINGINKAN

JIKA BISA MEREKA DIBANGKITKAN SEBAGAI ORANG YANG BERILMU (ALIM ULAMA) KARENA

MEREKA MENGETAHUI KEUTAMAAN DAN DERAJAT ORANG BERILMU YANG MENGAMALKAN

SERTA MENYEBARKAN ILMUNYA.

MENUNTUT ILMU ADALAH LEBIH UTAMA DARIPADA BERJIHAD.

“APA YANG DISAMPAIKAN KEPADAMU OLEH RASULULLAH MUHAMMAD � MAKA AMBILLAH, DAN APA YANG DILARANG OLEH RASULULLAH MUHAMMAD

�� MAKA JAUHILAH.” (QS AL-HASYR:7).

Sebuah pertanyaan singkat untuk diri kita sendiri masing-masing,

BAGAIMANAKAH AKU MENGERTI APA AKU INI BAIK ATAU TIDAK? Pertama, coba lahirkan sifat aslimu kepada orang yang benar-benar shaleh, jika mereka menyenanginya, maka engkau baik, jika tidak maka engkau tidak baik.

Kedua, coba tawarkan kepadamu segala kesenangan dunia, apa yang paling kau senangi dan berbagai nikmat di dunia ini, jika kau menolaknya maka itu membuktikan bahwa engkau baik.

Yang paling pasti dan paling mudah adalah cara yang Ketiga, Cobalah tawarkan MAUT pada dirimu, jika dirimu mengharapkannya, maka itu membuktikan baik dan siap menghadapi hari kiamat kecil, tapi jika tak mau & malah membencinya, maka kau tidak baik, banyak dosa, sedikit amal, takut hari pembalasan dsb.

Di dalam hadist disebutkan :”Apabila �� menghendaki pencabutan ruh seorang mukmin, datanglah Malaikat Maut dari arah mulutnya untuk mencabut ruhnya, tetapi keluarlah dzikir dan berkata:”Tidak ada jalanmu dari arah ini, sesungguhnya ia telah melewatkan dzikir kepada Tuhanku melalui mulut ini!”. Maka kembalilah Malaikat Maut kepada �� dan berkata:”Dia begini dan begini.”

�� berFirman:”Cabutlah dari arah lain.” Lalu datanglah Malaikat Maut dari arah tangan, tetapi keluarlah dari sana sedekah, mengusap kepala anak yatim, menulis ilmu dan menebaskan pedang. Berkatalah tangan itu seperti pertama (mulut), kemudian Malaikat Maut itu datang kearah kaki dan berkatalah kaki seperti pertama:”Tidak ada jalanmu dari arah ini, karena dia telah berjalan dengan aku menuju shalat berjamaah, shalat hari raya, dan majlis-majlis pengajian.”

Kemudian datanglah Malaikat Maut dari arah telinga dan telinga itu berkata seperti pertama:”Karena dia telah mendengar Al-Qur’an dengan aku dan mendengar dzikir.” Datanglah Malaikat Maut dari arah mata dan berkatalah mata seperti pertama:”Karena dia telah melihat dengan aku kepada mushaf-mushaf dan kitab-kitab.” Kemudian kembalilah Malaikat Maut kepada �� dan berkata:”Ya Tuhanku, semua anggota tubuh hamba itu telah mengalahkan aku dalam hujjah. Bagaimana aku harus mencabut ruhnya?”. �� berFirman:”Tulislah asmaKU pada telapak tanganmu dan perlihatkan dia pada ruh seorang mukmin.” Maka ruh mukmin melihatnya lalu mencintainya dan keluarlah dia dari mulut.”

Demikianlah berkat asma �� hilanglah darinya penderitaan dicabutnya ruh, lalu bagaimana tidak hilang darinya siksa, terputus dari rahmat dan tercemar di akhirat? Demikian pula Asma �� di dalam dadamu.

“MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG DALAM HATINYA DITULIS

KEIMANAN OLEH �� .” (QS AL-MUJADILAH:22)




“MAKA APAKAH ORANG YANG DILAPANGKAN DADANYA OLEH �� UNTUK

MENERIMA ISLAM, LALU DIA MENDAPAT RAHMAT DARI TUHANNYA….” (QS AZ-ZUMAR:22)

Dan cahaya keimanan serta amal perbuatan berdasarkan iman tersebut menjadikan bingungnya Malaikat Maut sehingga melaporkan kepada �� akan sulitnya menghadapi tiap-tiap anggota badan orang-orang yang beriman. Anggota-anggota badan itu belum dimintai saksi oleh �� , akan tetapi mereka sudah menyaksikan dan menunjukan cahaya keimanan kepada Malaikat Maut.

Sebagaimana Rasulullah Muhammad � bersabda:”Malaikat Maut datang ketika roh orang shaleh naik ke langit. Para malaikat menyambutnya dengan perkataan manis:”Keluarlah wahai jiwa yang tentram dari jasad yang baik, keluarlah dengan rasa bahagia, kegembiraan, penuh kenyamanan dan kenikmatan. Tuhan amat senang tanpa ada kemarahan.”“ (HR. Ibnu Majah)

Al faqih meriwayatkan dengan sanadnya Barrak Azib’,katanya:”Kami dan Rasulullah� dalam menggiring mayit sahabat Anshar, setelah sampai dikubur beliau duduk dan kamipun duduk disekitarnya diam seperti ada burung diatas kepala kami, kemudian beliau mengangkat kepala seraya bersabda:

"Berlindunglah kalian kepada �� dari siksa kubur, Berlindunglah kalian kepada �� dari siksa kubur, Berlindunglah kalian kepada �� dari siksa kubur.” Lalu sabdanya pula:”Bahwasanya orang mukmin ketika akan mati, didatangi Malaikat yang wajahnya putih seperti matahari, mereka (Malaikat Maut, Malaikat Rahman dan Malaikat Adzab) duduk di depannya sambil memegang kafan sutra sorga yang berisi minyak kasturi. Tak lama kemudian datang pula Malaikat Maut duduk disebelahnya, menyeru kepadanya:”Hai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan keridlaan ��.”

Malaikat mencabut ruh-nya sangat pelan, SEPERTI MENGAMBIL RAMBUT

DARI DALAM ADUNAN ROTI, Lalu rohnya mengalir keluar seperti tetesan air, ia diterima dan dimasukkan kafan, kemudian dibawa keluar, bau harumnya seperti minyak kasturi, selanjutnya dibawa naik, setiap melewati kumpulan para

Malaikat, para Malaikat bertanya:”Ruh siapakah yang harum ini?”. Dijawablah:”Ruh-nya Fulan bin/binti Fulan.”

Sosoknya tetap sebagai manusia yang tidak hilang akalnya dan ilmunya yang diperolehnya didunia. Para Malaikat membawa nyawa itu naik ke angkasa. Selama dalam perjalanan, nyawa-nyawa itu melewati umat-umat yang telah lalu dan golongan-golongan yang telah lampau bagai belalang tersebar, hingga akhirnya mencapai langit terendah. Maka ketua rombongan malaikat itu mengetuk pintu dan ditanya oleh Malaikat penjaga pintu langit terendah:”Siapakah kamu?”.

Dia menjawab:”Aku Shalsha’il, dan ini yang kubawa adalah Fulan!” sambil menyebut nama yang terbaik dan yang paling disukainya. Maka penjaga pintu berkata:”Fulan adalah baik, karena DIA TIDAK RAGU DALAM KEYAKINANNYA.”

Kemudian sampailah rombongan di pintu langit kedua, lalu Malaikat itu mengetuk pintu, dan ditanya:”Siapakah kamu?”. Maka dijawab seperti jawaban tadi. Para penjaga pintu berkata:”Selamat datang Fulan, Ahlan wa Sahlan, DIA

SELALU MENJAGA SHALATNYA DAN SEMUA KEWAJIBANNYA.”

Kemudian lewatlah mereka hingga sampai di langit ketiga, lalu Malaikat itu mengetuk pintu dan ditanya:”Siapakah kamu?”. Ketua rombongan menjawab seperti jawaban pertama dan kedua. Maka para Malaikat penjaga pintu mengucapkan:”Selamat datang Fulan, DIA SELALU MEMERHATIKAN PERINTAH

�� MENGENAI KEWAJIBAN HARTANYA, DAN TIDAK KIKIR SEDIKITPUN.”

Kemudian mereka meneruskan hingga sampai langit ke empat, lalu ketua rombongan mengetuk pintu dan ditanya:”Siapakah kamu?”. Ketua rombongan menjawab seperti jawaban pertama, kedua dan ketiga. Maka para Malaikat penjaga pintu mengucapkan:”Selamat datang Fulan, DIA TELAH BERPUASA

SEBAIK-BAIKNYA, DAN MENJAGANYA DARI PERKATAAN-PERKATAAN KOTOR, MEMBICARAKAN KEJELEKAN ORANG LAIN DAN MAKANAN YANG HARAM.”

Kemudian sampailah mereka dilangit kelima, lalu ketua rombongan mengetuk pintu dan ditanya:”Siapakah kamu?”. Maka dijawab seperti jawaban tadi. Para penjaga pintu berkata:”Selamat datang Fulan, DIA TELAH MENUNAIKAN HAJI

WAJIB TANPA DIBARENGI SUM’AH (RASA WIBAWA) DAN RIYA (PAMER).”

Kemudian sampai dilangit keenam, lalu ketua rombongan mengetuk pintu dan ditanya:”Siapakah kamu?”. Maka dijawab seperti jawaban tadi. Para penjaga pintu berkata:”Selamat datang Fulan, ORANG YANG SHALEH, JIWA YANG BAIK

DAN BANYAK BERBAKTI KEPADA ORANG TUA.” Lalu pintu dibukakan untuknya.

Kemudian sampai dilangit ketujuh, lalu ketua rombongan mengetuk pintu dan ditanya:”Siapakah kamu?”. Maka dijawab seperti jawaban tadi. Para penjaga pintu berkata:”Selamat datang Fulan, DIA BANYAK BERISTIGHFAR SAAT DINI

HARI, BERSEDEKAH SECARA DIAM-DIAM, DAN MENJAMIN ANAK-ANAK YATIM.”

Lalu dibukakan pintu.

Kemudian lewatlah rombongan itu hingga tiba di Suradiqat Al-Jalal (kemah-kemah keagungan), ketua rombongan Malaikat mengetuk pintu dan




ditanya: “Siapakah kamu?”. Maka dijawab seperti jawaban tadi. Para penjaga pintu berkata:”Selamat datang Fulan, Selamat Datang Ahlan wa Sahlan, hamba yang saleh dan jiwa yang baik. DIA BANYAK BERISTIGHFAR, BERAMAR MA’RUF

NAHI MUNKAR DAN MEMULIAKAN FAKIR MISKIN.”

Dan mereka terus berjalan dan bertemu dengan para Malaikat, semuanya senang menerima kedatangannya dan menyalaminya. Sehingga sampailah di Sidratul Muntaha, lalu ketua rombongan Malaikat mengetuk pintu dan ditanya: “Siapakah kamu?”. Maka dijawab seperti jawaban tadi. Para penjaga pintu berkata:”Selamat datang Ahlan wa Sahlan. AMALNYA SHALEH, IKHLAS SEMATA-MATA KARENA ��.” Lalu dibukakan pintu.

Kemudian mereka melewati lautan api, melewati lautan cahaya, melewati lautan kegelapan, melewati lautan es, lalu melewati lautan embun. Lautan-lautan itu panjangnya masing-masing seribu tahun perjalanan. Kemudian mereka menembus hijab yang terpasang pada ’Arsy Allah Azza Wa Jalla Yang Maha Pengasih.

Hijab-hijab itu sebanyak 80.000 kemah yang mempunyai beberapa balkon. Pada masing-masing kemah ada 80.000 balkon dan setiap balkon ada 80.000 bulan. Mereka semua bertahlil kepada ��, bertasbih dan mensucikan-Nya. Andai salah satu dari bulan-bulan itu muncul ke langit dunia (terendah), niscaya ia disembah sebagai tuhan selain ��, dan niscaya akan membakar cahaya langit.

Ketika itu ada panggilan dari hadirat �� lewat belakang kemah-kemah itu: “Nyawa siapakah yang kalian bawa?”. Maka dijawab:”Nyawa Fulan bin Fulan.”

Selanjutnya �� Yang Maha Agung bertitah:”Dekatkan dia. Kamu adalah Hamba yang baik.” Dan ketika nyawa itu dihadapkan kehadirat-Nya, dia merasa malu dikarenakan beberapa perbuatan tercela dan hina yang telah diperbuatnya, sehingga dia mengira dirinya pasti binasa.

Dan dari Manshur bin Ammar, bahwa dia ditampakkan dalam mimpi, maka ditanya:”Apa yang �� lakukan terhadapmu?”. “Dia menyuruh aku menghadap kehadirat-Nya.” Jawab Manshur, lalu berfirman kepadaku:”Apa yang kamu bawa untuk datang menghadap-KU hai hamba ��?”.

“Membawa tiga puluh enam kali Haji!” jawabku.

Tapi �� menolak:”Tidak ada yang AKU terima satu pun.” Kemudia Dia bertanya:”Bawa apa lagi kamu datang kepada-KU hai hamba ��?”.

“Membawa tiga ratus enam puluh kali khatam Al-Qur’an!” jawabku.

Namun, Dia menolak juga. Kemudian dia bertanya pula:”Apa lagi yang kau bawa menghadap-KU hai hamba ��?”.

Aku menjawab:”AKU DATANG KEPADA-MU MEMBAWA ENGKAU!”.

�� Berfirman:”Sekarang, barulah kamu benar-benar datang kepada-KU. Pergilah kembali ke bumi.” �� berFirman:”Tulislah ketentuannya di sorga ’Illiyyin. Lalu dikembalikan ke Bumi, karena dari sanalah Kami ciptakan, dan kedalamnyalah kami pulangkan, pada saatnya nanti akan Kami bangkitkan!”.

“Dari bumi Kami telah menciptakan kalian, kepada tanah jugalah Kami akan mengembalikan kamu, dan darinya Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain.” (QS. Thaha:55)

Adapun yang sampai kepada hanyalah hamba yang mengenal-Nya. Diantara hamba �, ada yang ketika baru sampai di Kursi tapi dia sudah mendengar seruan:”Tolak dia!”. Dan ada pula yang diusir ketika baru akan sampai di wilayah hidja-hijab tadi. Ada pula yang diusir sebelum melewati langit ketujuh, ada yang ditolak sebelum memasuki langit ke enam, lima, empat, tiga dan dua sesuai amalan masing-masing. Maka seandainya hamba itu hanya mengaku Islam di mulut saja tanpa melaksanakan shalat, maka apa akan dibuka pintu langit ke dua?

Hamba yang lalai, maka berbeda-beda nasibnya. Ada yang ditolak oleh shalat yang dilakukannya karena hamba yang melalaikan shalatnya dan tidak dengan sempurna adalah seperti halnya pencuri shalat yang shalatnya itu akan dilipat bagai kain usang lalu dihantamkan ke wajahnya. Shalat itu sendiri berkata:”Semoga �� menyia-nyiakanmu seperti kamu menyia-nyiakan aku.”

Ada yang ditolak oleh zakatnya sendiri karena dia berzakat karena hanya ingin dikatakan bahwa dia dermawan, ingin dikatakan beriman, atau bermaksud lain menyalurkannya pada wanita muda. Ada pula yang ditolak oleh puasanya karena hanya puasa dari makan saja tapi tidak berpuasa dari perkataan, membicarakan kejelekan orang, lirikan mata, pandangan tidak baik dan lainnya.

Ada pula yang ditolak oleh hajinya, karena ingin dikatakan Fulan itu haji, fulan itu kaya, fulan itu beriman, ingin terhormat, ingin berfoto di mekah, ingin dikatakan telah ke tanah haram, ingin dikatakan telah ke luar negeri, atau bercerita sombong/bangga tentang kisah hajinya, atau dia berhaji dengan harta kotor (harta kotor adalah harta yang tidak dizakati), dengan hati yang masih kotor sehingga tidak terkesan dihatinya dan setelah pulang haji tidak ada perubahan pada dirinya.

Adalagi yang ditolak karena kedurhakaannya, atau karena amal-amal kebaikan lainnya yang dilakukan bukan untuk �, karena riya, pamer, pamrih dan lainnya.

Maka selanjutnya bergabung lagi ruh tersebut dengan jasadnya di dalam kubur. Tidak lama berlalu datanglah Malaikat Munkar dan Nakir dengan berbagai pertanyaan, dijawablah oleh mayit tersebut dengan jawaban yang didapat dari ilham dan dikukuhkan oleh �� . Setelah semua dijawab dengan baik, maka datanglah panggilan:”Betul hambaKu ini, berikan kepadanya hamparan pakaian surga, dan bukakan pintu menuju surga, agar bau dan hawanya ia nikmati, lapangkanlah kuburnya sejauh mata memandang.”




“�� meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan dunia dan akhirat. Dan � akan menyesatkan orang-orang yang dhalim dan DIA berbuat apa saja yang dikehendaki-NYA.” (QS Ibrahim:27)

Lalu datanglah seorang bagus/tampan dan harum baunya seraya berkata: ”Terimalah kabar gembira yang dulu dijanjikan Tuhan.” Mayit berkata:”Siapakah sebenarnya kamu ini?”. Jawabnya:”Aku adalah jelmaan amal baikmu sewaktu engkau hidup di dunia.” Kemudian katanya:”Ya ��, segerakan hari kiamat agar aku dengan cepat dapat berkumpul bersama-sama keluarga dan sahabat-sahabatku.” dan setelah masuk kubur, tanahnya bicara:”Aku senang ketika kamu hidup diatasku, dan lebih senang lagi setelah kamu masuk kedalam perutku.” menjadi luaslah kuburnya sampai 70 hasta bahkan sampai sejauh mata memandang, bunga-bunga harum bertaburan, sutra dihamparkan baginya, hafalan dari Al-Qur’an menjadi penerang baginya seperti cahaya matahari, layaknya seperti pengantin baru, demikian nikmatnya tidur sehingga tiada seorangpun yang berani membangunkan dari tidurnya kecuali sang kekasih. �.

“Bahwasanya orang-orang beriman kepada �� dan RasulNya, lalu tetap teguh melakukan perintah �� dan menjauhi laranganNya, maka para Malaikat akan datang membawa kabar gembira, janganlah gentar atau sedih, dan bergembiralah dengan sorga yang disiapkan �� untukmu.” (QS Fush-Shilat:30)

“Kami Pelindungmu dalam kehidupan dunia dan kelak di akhirat, bagi kalian apa saja yang diinginkan dan diminta (pasti ada) didalamnya.” (QS Fush-Shilat:31)

Selanjutnya Rasulullah Muhammad �bersabda:

“Adapun orang-orang kafir, ketika akan mati, didatangi Malaikat yang hitam mukanya, hitam pula pakaiannya, mereka (Malaikat Maut , Malaikat Rahman dan Malaikat Adzab) duduk di depannya, tidak lama kemudian datanglah Malaikat Maut duduk disebelahnya dan berkata:”Hai ruh jahat, keluarlah menuju kemarahan �� , menuju tempat terhina dan tersiksa.” Tersebarlah seluruh anggota tubuhnya, LALU RUH DICABUT SEKERAS-KERASNYA, SEPERTI

MENCABUT BESI DARI BULU BASAH, URAT-URAT DAN OTOT-OTOTNYA PUTUS-PUTUS, IA DITERIMA DAN DIMASUKAN KAIN BULU HITAM BERISI API

MENDIDIH, dibawanya keluar, baunya basin bangkai, lalu dibawa naik. Setiap melewati kumpulan Malaikat, mereka bertanya:”Ruh jahat siapakah yang basin itu?” Jawabnya dengan sebutan yang sangat jelek:”Ruh fulan bin fulan.” Hingga terdengar Langit, akan masuk tapi pintu tidak dibukakan, Rasullah � membaca ayat, artinya:

“.....Sekali-kali tidak akan dibukakan pintu Langit untuk mereka, dan tidak dapat masuk surga (kecuali jika ada) onta bisa masuk kepada lobang jarum (hal ini tidak mungkin). Demikianlah balasan orang-orang dhalim.” (Al-Araf:40)

Lalu perintah ��:”Tulislah ketentuannya di (Neraka) sijjin, terlemparlah ruh itu, Firman ��:”Barang siapa menyekutukan ��, tidak bedanya seperti terjun dari Langit lalu disambar burung besar, atau dibanting ke jurang curam sejauhnya.” (Al-Hajj:31)

Setelah itu ruh melekat lagi ketubuhnya di dalam kubur, saat mayit itu masih mendengar serakan kaki pengantar jenazahnya maka datanglah Malaikat munkar dan Malaikat nakir dengan pertanyaan yang jawaban dari mayitnya tidak memuaskan. Maka datanglah sebuah seruan keras:”Dusta dia, hamparkan dan bukakan pintu Neraka baginya.” Lalu terasalah hawa panas Neraka, kuburnya menyempit dan hancurlah tulang rusuknya, tidak lama kemudian datanglah seorang yang bermuka buruk, basin bangkai baunya dan menggertak:

”Sambutlah hari buruk bagimu, saat yang DULU DI DUNIA MEMBANTAH DAN

KEPALA BATU ketika diperingatkan, ditanyalah kepadanya:”Siapakah kamu ini?” jawabnya:”Aku adalah laku jahatmu selama kamu di dunia.” Dan mayit berkata:”Ya Tuhan, tunda dulu hari kiamat, jangan keburu hari kiamat.” adapun setelah masuk , tanahnya bicara:”Sejak dulu aku benci kepadamu ketika kau hidup diatasku, lebih-lebih setelah mati, tidak habis-habisnya aku membencimu.”

Lalu kubur menjadi sempit dan hancurlah tulang-tulang rusuk dihimpit Bumi, Ular sebesar leher unta datang menyabit-nyabit dagingnya sampai hanya tinggal tulangnya, Malaikat buta, tuli lagi bisu memukulnya dengan gada besi, jeritannya didengar oleh semua mahluk diLangit dan Bumi ini kecuali manusia serta jin dan keadaannya tidak dilihat, ditambah lagi setiap pagi dan sore hidangan siksa api Neraka untuknya.”

Berikut ini disajikan hadist-hadist yang menerangkan bahwa kubur kan menghimpit penghuninya, walau orang saleh sekalipun.

An-Nasa’i meriwayatkan dari Abdullah bin Umar �, dia berkata bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”INILAH ORANG YANG MENYEBABKAN ’ARSY

ALLAH YANG MAHA PENGASIH BERGONCANG, PINTU-PINTU LANGIT DIBUKAKAN

BAGINYA, DAN DISAKSIKAN OLEH 70.000 MALAIKAT, NAMUN TETAP DIHIMPIT

DENGAN SATU HIMPITAN (SEHINGGA TULANG RUSUK BERSILANGAN) LALU

DILONGGARKAN.”

Wahai saudaraku, coba telapak tangan kita rapatkan sehingga jari-jari tangan saling bersilangan. Lalu bagaimana dalam rasa sakitnya jika tulang-tulang rusuk kita saling bersilangan? Lalu bagaimana rasa tempurung kepala kita dihimpit seperti itu? Tidak ada kematian setelahnya sehingga rasa sakit itu akan tetap terasa.

Adapun orang yang dimaksud adalah Sa’ad bin Mu’adz �. Dan diantara hadist yang diriwayatkan oleh Syu’bah bin Al-Hajjaj, dengan isnadnya kepada Aisyah �, bahwa dia berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda: “Sesungguhnya kubur itu punya himpitan. Andaikan ada orang yang selamat dari himpitan kubur, tentu Sa’ad bin Mu’adz pun selamat darinya.”

Hannad bin As-Sirri menyebutkan: Telah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Fudhail, dari ayahnya, dari Ibnu Abi Mulaikah, dia berkata:”Tidak seorang pun diselamatkan dari himpitan kubur. Tidak pula Sa’ad bin Mu’adz, yang salah satu sapu tangannya lebih baik daripada dunia seisinya.”




Dia katakan pula: Telah menceritakan kepada kami, Abdah bin Ubaidillah bin Umar, dari Nafi’, dia berkata:”Telah disampaikan kepadaku berita bahwa jenazah Sa’ad bin Mu’adz disaksikan oleh 70.000 Malaikat yang tidak pernah turun ke bumi sama sekali. Dan sesungguhnya telah sampai kepadaku berita, bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sahabat kamu sekalian ini dihimpit dengan sekali himpitan dalam kubur.”

Ali bin Ma’bad meriwayatkan dalam kitab Ath-Tha’ah wa Al-Ma’shiyah:”Dari Nafi’, dia berkata:”Kami datang kepada Shafiyah binti Abu Ubaid, istri Abdullah bin Umar ketika dia ketakutan. Kami bertanya:”Kenapa kamu?”. Dia menjawab: “Aku baru datang dari salah seorang istri Rasulullah Muhammad �. Dia menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda: “Sesungguhnya aku benar-benar melihat, andaikan ada orang yang dipelihara dari siksa kubur, tentu Sa’ad bin Mu’adz pun dipelihara darinya. Sesungguhnya dia dihimpit satu kali himpitan disana.”

Ali bin Ma’bad juga meriwayatkan dari Zadzan, bahwa Ibnu Umar � berkata: “Ketika Rasulullah Muhammad � mengubur putri Beliau, Zainab, Beliau duduk disisi kubur, maka wajah Beliau pucat, lalu berubah menjadi ceria. Oleh karena itu para sahabat bertanya:”Tadi kami lihat wajahmu pucat Ya Rasulullah! Tapi berubah menjadi ceria.” Lalu Rasulullah Muhammad � bersabda:”Aku ingat putriku, kelemahannya, dan adzab kubur. Maka aku berdo’a kepada �, lalu dilonggarkan baginaya. Demi �! Dia pun benar-benar dihimpit dengan suatu himpitan yang terdengar oleh makhluk antara timur dan barat.”

Dan Ali bin Ma’bad juga meriwayatkan dengan sanadnya, dari Ibrahim Al-Ghanwi, dari seorang lelaki, dia berkata:”Saya berada disisi Aisyah �, tiba-tiba melewatlah jenazah anak kecil, maka Aisyah � pun menangis. Kami bertanya:”Kenapa menangis wahai Ummul Mukminin?”. Dia menjawab:”Aku menangisis jenazah anak kecil itu karena kasihan padanya, dia pun akan mengalami himpitan kubur.” Meski hadist ini mauquf pada Aisyah �, tapi berita seperti ini tidak mungkin dari pendapat manusia biasa.

Umar bin Syu’bah telah meriwayatkan dalam kitab Al-Madinah, tentang wafatnya Fathimah binti Asad, ibu Amirul Mukminin Ali bin Abu Thalib � dia berkata:”Ketika Rasulullah Muhammad � berada ditengah para sahabatnya, tiba-tiba datanglah seseorang dan berkata:”Sesungguhnya ibu Ali, Ja’far dan Aqil meninggal dunia.” Maka beliau mengajak:”Marilah kita pergi kepada Ibuku.” (Ibu Ali, Ja’far dan Aqil adalah bibi Beliau).

Maka kami pun bangkit seakan-akan ada burung diatas kepala kami. Dan ketika

kami sampai di pintu, beliau melepas bajunya seraya berpesan:”Apabila kalian mengkafaninya, kenakan baju ini kepadanya di bawah kain kafannya.”

Kemudian beliau menyuruh jasadnya dimandikan tiga kali basuhan. Dan tatkala sampai air dicampur pada air yang dicampur kapur barus, beliau menuangkan sendiri dengan tangan Beliau. Selanjutnya Rasulullah Muhammad melepas baju

Beliau, dan mengenakannya pada jasad bibinya itu, lalu ditutupnya dengan kain kafan diatasnya.

Rasulullah Muhammad � menshalati bibinya itu 4 kali takbir, & memasukkannya sendiri kedalam liang lahat bersama Al-Abbas & Abu Bakar Ash-Shiddiq �.

Kemudian Rasulullah Muhammad � memanggil Usamah bin Zaid, Abu Ayyub Al-

Anshari, Umar bin Al-Khatthab dan seorang budak untuk menggali kuburnya. Dan

tatkala sampai pada liang lahat, Rasulullah Muhammad � ikut turun menggali

dan mengeluarkan tanah dengan tangan Beliau. Setelah selesai, Rasulullah

masuk berkata:”Masukkan dia, BISMILLAH WA’ALA ISMILLAH!”. (Dengan menyebut

nama �dan atas nama �). Dan membaringkan mayit didalamnya & berkata:

"Alhamdulillah, Segala puji bagi �� Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan.

Dia Maha Hidup, tidak akan mati. Ampunilah ibuku, Fathimah binti Asad, ajarilah

dia hujjahnya, lapangkanlah baginya tempat masuknya. Sesungguhnya Engkau

Maha Pengasih diantara yang mengasihi.” Dan setelah menguburkannya, Beliau

berkata:”Semoga � membalas kebaikanmu hai ibu dan pengasuh.”

Kami menanyakan kepada Beliau, kenapa melepas baju dan ikut berlumuran tanah dalam liang lahat? Maka Beliau menjawab:”Aku ingin dia tidak tersentuh api neraka selamanya, insya � Ta’ala, dan agar � melapangkan kuburnya. Tidak ada seorang pun akan selamat dari himpitan kubur kecuali Fathimah bin Asad.”

Maka seseorang bertanya:”Ya Rasulullah! Tidak jugakah Al-Qasim putramu itu?”. Maka jawab Beliau:”Bahkan tidak juga Ibrahim, putraku!”. Yakni putra Beliau yang lebih kecil dari keduanya.

Anas bin Malik � berkata:”Sepeninggal Fathimah binti Asad bin hasyim, ibu Ali bin Abi Thalib �, Rasulullah Muhammad � datang lalu duduk disisi kepalanya. Beliau bersabda:”Semoga � merahmatimu wahai ibuku. Engkau adalah ibuku setelah ibuku. Engkau lapar demi mengenyangkan aku. Engkau tak berpakaian demi memberiku pakaian. Engkau menahan dirimu dari makanan enak demi memberiku makan. Dengan itu semua, kau harap ridha � dan negeri akhirat.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda:”Apabila mayat telah dibaringkan dalam kubur dan orang-orang yang menyertai mayat tadi belum kembali ke rumahnya, maka pada saat itu Malaikat datang untuk menanyainya. Apabila orang yang dikubur itu orang yang beriman, maka shalatnya akan berada dekat dengan kepalanya, zakatnya berada disebelah kanannya, puasa berada di sebelah kirinya dan berapa banyak amal baik yang ia kerjakan semuanya berada disamping kakinya dan mengelilingi mayat tadi sehingga tidak ada seorang pun yang dapat mendekatina. Malaikat pun akan bertanya kepadanya sambil berdiri jauh dari kepalanya.”

Dari Imam Ghazali: Kadang-kadang dari lidah sangat berat, sehingga ruh dicabut dari arah ubun-ubun dan dari ibu jari tangan. Sedangkan roh orang beriman, roh itu mengalir laksana mengalirnya air dari ceret. Sementara keadaan roh-nya orang kafir/jahat/murtad/fasik/musrik adalah seperti melelehnya adonan besi dari tungku




yang sangat panas. Dilain hadist dikatakan bahwa si calon mayit mengira perutnya berisi penuh duri, dia merasakan roh-nya keluar seperti lewat lubang jarum (sangat sakit) dan seperti bumi ini runtuh menghimpit/menindih dirinya.

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tidak ada pemandangan yang pernah aku lihat lebih mengerikan selain pemandangan alam kubur.”

Nabi Ibrahim � pernah meminta kepada Malaikat Maut agar ditampakkan bagaimana ia mencabut roh-roh manusia, kemudian Nabi Ibrahim � disuruh berpaling, lalu kembali melihat wajah Malaikat Maut langsung nampak layaknya manusia tinggi besar hitam, kepala mencakar langit dengan helaian rambut percikan-percikan api, sementara kaki menancap dibumi dengan pandangan mata yang menakutkan. Bentuk seperti ini khusus untuk mencabut roh-roh orang kafir. Dan orang kafir sudah sangat takut hanya dengan pandangan mata Malaikat Maut dalam wujud seperti itu. Setelah diperlihatkan kepada Nabi Ibrahim �, kemudian kembali dalam wujud yang asli.

IMAM DHAHHAK � MENCERITERAKAN BAHWA SEORANG LELAKI PERNAH

BERTANYA KEPADA RASULULLAH MUHAMMAD �:”YA RASULULLAH! SIAPAKAH

MANUSIA YANG PALING ZUHUD?” MAKA RASULULLAH MUHAMMAD �

BERSABDA:”YAITU ORANG YANG TIDAK MELUPAKAN ALAM KUBUR DAN

BENCANANYA. MENINGGALKAN KEUTAMAAN PERHIASAN DUNIA SERTA

BERUSAHA MENDAHULUKAN SESUATU YANG KEKAL ABADI DARIPADA

KEHIDUPAN YANG AKAN BINASA.

(YAKNI BANYAK MEMIKIRKAN AKHIRAT DARIPADA DUNIA). JUGA TIDAK

MENGIRA BAHWA HARI ESOK ADALAH HARI-HARINYA, TETAPI IA SELALU

MENGIRA BAHWA ESOK DIRINYA AKAN BERADA DI KALANGAN ORANG-ORANG

YANG TELAH MATI. (YAKNI IA TIDAK MENGANGGAP BAHWA DIRINYA MASIH

HIDUP ESOK HARI, BAHKAN IA MENGANGGAP BAHWA DIRINYA AKAN MENJADI

PENGHUNI KUBUR.”

Diriwayatkan dari Abu Abdillah �, dia berkata:”Seorang datang kepada Abu Dzarr dan berkata:”Wahai Abu Dzarr, apakah yang tidak beres pada diri kami sehingga kami segan mati?”. Abu Dzarr � menjawab:”KARENA ENGKAU TELAH

MENGEMBANGKAN D U N I A-MU DAN MENGHANCURKAN AKHIRATMU. MAKA

DARI ITU, ENGKAU TIDAK MAU BERPINDAH DARI KEMAKMURAN MENUJU

KEHANCURAN.”

Kemudian dia ditanya lagi:”Bagaimana keadaan kami ketika menghadap ��?”. Maka Abu Dzarr � menjawab:”Orang yang berbuat baik diantara kamu akan seperti seseorang yang kembali kepada keluarganya setelah lama berpisah.

Adapun orang yang berbuat buruk akan seperti budak/tawanan yang melarikan diri lantas dikembalikan kepada tuannya. Nilailah segenap perbuatanmu dengan kriteria Al-Qur'an. �� berfirman:”Sesungguhnya orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.” (QS. Al-Infithar:13-14).

Kemudian lelaki itu berkata:”Lantas dimanakah rahmat ��?”. Abu Dzarr menjawab:”Rahmat �� diperuntukkan bagi orang-orang yang berbuat baik.” Ditanyakan kepada Abu Dzarr �:”Wahai Abu Dzarr, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang baru mengenai pengetahuan!”. Abu Dzarr � menjawab:

”Pengetahuan itu luas. Namun jika kamu dapat menahan diri dari berbuat buruk kepada seseorang yang sangat kamu cintai, maka bersikaplah demikian.” ORANG

ITU LALU BERTANYA LAGI:”PERNAHKAH ENGKAU MELIHAT SESEORANG BERBUAT

TIDAK BAIK TERHADAP ORANG YANG DICINTAINYA?”. ABU DZARR �

MENJAWAB:”PERNAH! DIRIMU SENDIRI ADALAH YANG PALING KAMU CINTAI. DAN APABILA KAU DURHAKA TERHADAP �� BERARTI KAU TELAH BERBUAT

BURUK TERHADAP DIRIMU SENDIRI.”

IKHWAL KETAKUTAN DAN KEBENCIAN PADA MATI DISEBABKAN HATI TERTUJU

PADA KEMAKMURAN DUNIA DAN MELUPAKAN PEMAKMURAN AKHIRAT. TUJUAN

INI MEMBUAT MEREKA TIDAK MAU MENINGGALKAN TEMPAT YANG MAKMUR

MENUJU KE TEMPAT YANG RUSAK DAN HANCUR SEPERTI YANG DIKEMUKAKAN

OLEH HADHRAT ABU DZARR � DI ATAS. SIKAP SEPERTI INI JUGA TERJADI

KARENA KURANGNYA KEIMANAN DAN KEYAKINAN.

SEBALIKNYA KALAU KEIMANAN TELAH SEMPURNA, MUSTAHIL MANUSIA HANYA

BERBUAT PADA URUSAN-URUSAN DUNIAWI YANG RENDAH INI, MELALAIKAN

URUSAN-URUSAN UKHRAWINYA. SINGKAT KATA, SEMUA KETAKUTAN, KECEMASAN DAN KEBENCIAN PADA MATI INI TIMBUL KARENA KESIA-SIAAN

PERBUATAN KITA, PERLAWANAN DAN PENENTANGAN KITA PADA ��.

SEBALIKNYA JIKA KITA BERJALAN DENGAN BENAR, DAN MENELITI DIRI KITA

SENDIRI SECARA JELI, TENTU KITA TIDAK AKAN TAKUT PADA PERHITUNGAN ��

LANTARAN PERHITUNGAN ITU PASTI ADIL DAN HAKIM YANG SEADIL-ADILNYA. JADI TIDAK LAIN DISEBABKAN KEBURUKAN KITA DALAM MEMPERLAKUKAN

SEKITAR KITA TERUTAMA DALAM MEMPERLAKUKAN DIRI SENDIRI SEPANJANG

HIDUP KITA DI DUNIA.

Nabi Isa Al-Masih � berkata:”Dunia ini ada tiga hari, yaitu hari kemarin yang telah berlalu dan tidak ada sesuatu yang dapat engkau lakukan dengan hari itu. Hari esok yang engkau tidak mengetahui apakah engkau dapat menemukannya atau tidak? Dan hari sekarang yang sedang engkau hadapi, maka gunakanlah sebaik mungkin. Dunia ini ada 3 jam, jam yang telah lewat. Jam berikutnya yang




engkau tidak mengetahui apakah engkau akan menemukannya atau tidak? Dan yang sekarang yang sedang engkau hadapi, maka hendaklah engkau menggunakannya sebaik mungkin. Karena engkau pada hakekatnya tidak memiliki kecuali satu jam itu saja. Kematian selalu mengancam dari jam yang satu ke jam yang berikutnya.”

Ketika Umar bertanya tentang pati kepada Ka’ab, dia menjawab:”Pati adalah seperti pohon duri yang masuk kedalam tubuh manusia, setiap duri berkait dengan urat, kemudian ditarik sekuatnya sehingga urat-urat yang lemah ikut putus, dan duri yang lemahpun tersisa ketika membentur tulang keras.”

Disebutkan bahwa Malaikat Maut itu memiliki empat wajah:

1. Di atas kepalanya, 2. Berada di depan,

3. Berada di belakang punggung, 4. Berada di kedua kaki.

Dia mencabut ruh para Nabi � dan para Malaikat dengan wajah diatas kepalanya, ruh orang-orang mukmin dengan wajah di bagian depannya, ruh orang-orang kafir dari wajah dibelakang punggungnya dan ruh para jin dengan wajah dibawah kakinya. Sebuah kaki Malaikat Maut berada di atas titian Jahannam, sedang kaki yang lain di atas singgasana surga. Dan karena besarnya Malaikat Maut , maka seandainya seluruh air laut dan sungai ditumpahkan di atas kepalanya maka tidak setespun tumpah ke Bumi. Allaahu Akbar.

Disebutkan bahwa Malaikat Maut mempunyai bawahan berupa 70 Malaikat Rahmat dan 70 Malaikat Adzab. Ketika dia mencabut ruh seorang mukmin, dia akan menyerahkannya kepada Malaikat Rahmat, lalu Malaikat-Malaikat Rahmat itu menggembirakannya dengan surga dan pahala serta membawa naik ke Langit sampai setinggi-tingginya surga Illyin. Tetapi apabila ia mencabut nyawa orang kafir, dia akan menyerahkannya kepada Malaikat-Malaikat Adzab, kemudian mereka membawanya ke Neraka Sijjin sampai ke tempat yang paling bawah. (Mathaali’ul Anwar)

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Berceritalah tentang Bani Israil, tiada bahayanya, karena zaman mereka terjadi berita yang aneh/ganjil.” Kemudian beliau menceritakan tentang sekelompok mereka yang lewat di makam/kuburan, lalu berhenti shalat dan memohon salah satu dari mereka (mayat) di dalamnya keluar. Setelah shalat, benarlah mereka melihat kepala manusia timbul dari dalam tanah, dan mayat itu berkata: ”Demi ��, aku mati sejak 90 tahun yang lalu, sampai saat ini rasa sakitnya belum juga sembuh, untuk itu hendaklah kalian berdo’a agar �� mengembalikan aku seperti tadi (dalam keadaan mati, agar hilang sakit yang teramat ini).” Padahal mayat itu adalah seorang yang tekun beribadah, terbukti dari bekas sujud pada dahinya, terbayangkah pedihnya maut padahal mayat tersebut tekun beribadah meski telah meninggal 90 tahun yang lalu.

Nabi Isa � pernah dituntut oleh orang kafir untuk menghidupkan mayat orang dahulu kala karena mereka mengira Nabi Isa � hanya dapat menghidupkan

mayat yang baru-baru saja dan perkiraan mereka mungkin mayat itu belum mati yang sesungguhnya. Lalu Nabi Isa � berkata:”Boleh kau pilih mana yang dikehendaki!”. Mereka pilih Sam putra Nabi Nuh �. Kemudian Nabi Isa � memenuhi tuntutan mereka, pergi ke kuburnya, melakukan shalat 2 rakaat, berdo’a kepada ��, lalu hiduplah Sam bin Nuh � dengan idzin ��.

Mereka melihat putih rambut kepalanya dan putih jenggotnya, ditanyakan kepadanya:”Kenapa rambut dan jenggotmu berubah (putih)? Padahal ketika itu belum ada uban?”. Jawabnya:”Ketika mendengar panggilan keluar, aku mengira hari kiamat telah tiba, akibatnya berubahlah rambut kepala dan jenggotku beruban karena takutnya.” Ditanyakan lagi:”Sejak kapan kamu meninggal?” Jawabnya:”sudah 4000 (empat ribu) tahun dan pedih perih sakitnya (mati) masih membekas, hingga saat ini masih terasa.” (Durratul Wa’idhiin).

Sementara itu, Al-Bukhari telah meriwayatkan dari Aisyah �, bahwa dihadapan Rasulullah Muhammad � (saat Beliau akan meninggal) ada sebuah wadah atau bejana berisi air. Maka mulailah Beliau mengusap-nya ke wajah, seraya mengucapkan:”Laa ilaaha ilallaah, sesungguhnya kematian itu diiringi sakarat-sakarat.” Kemudian Beliau menegakkan tangannya seraya berkata:”Bersama Ar-Rafiq Al-A’la.” Sampai Beliau dicabut nyawanya, dan tangannya pun condong.

At-Tirmidzi telah meriwayatkan pula dari Aisyah �, dia berkata:”Aku tidak bisa mengharap seseorang akan mengalami keringanan maut, setelah saya melihat betapa beratnya kematian yang dialami Rasulullah Muhammad �.”

Rasulullah Muhammad � juga berpesan agar tabah dalam menghadapi segala macam siksa dan cobaan dunia (baik senang/susah) karena segala siksa dan cobaan nikmat dan bencana di dunia ini tidak ada artinya jika di bandingkan dengan nikmat surga dan siksa kubur maupun akhirat, dan mati adalah setengah dari siksa itu.

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Penderitaan sakitnya nyawa ketika berpisah dengan raga orang mukmin adalah kira-kira sejajar dengan dipukul/ditebas pedang tiga ratus kali.” Hal ini adalah dirasakan oleh orang mukmin, bagaimana yang dirasakan kita jika kita meninggal dalam keadaan keluar dari golongan mukmin/kafir?

Al-Kisah ketika Maryam, Ibu Nabi Isa � telah meninggal dan berkatalah Nabi Isa �:”Ya �, Engkau telah mengetahui kedudukanku dan mendengar kata-kataku, dan tidak samar sedikitpun mengenai perihalku di sisiMU. Sesungguhnya ibuku telah wafat dan aku tidak menungguinya waktu wafatnya, karena itu ijinkanlah dia berbicara denganku.” Maka �� menurunkan wahyu kepada Nabi isa � :”Sesungguhnya AKU telah mengijinkannya.”

Lalu Nabi Isa � datang ke kubur ibunya dan berdiri diatasnya. Dipanggilnyalah ibunya dengan suara sedih:”Assalamu’alaika wahai ibu.” Ibu Maryam menjawabnya dari dalam kubur:”Hai kekasihku, hai kegembiraan mataku.” Berkatalah Nabi Isa � :”Wahai ibu, bagaimana engkau temukan tempat




peristirahatanmu dan tempat kembalimu? Dan bagaimana pula engkau temukan kedatanganmu kepada Tuhanmu?.”

Dia menjawab:”Tempat istirahatku adalah sebaik-baik tempat kembali dan aku datang menghadap Tuhanku lalu aku temukan dia ridha dan tidak murka terhadap aku.” Nabi Isa � bertanya lagi:”Lalu bagaimana engkau temukan pedihnya maut?”. Dia menjawab:”DEMI TUHAN YANG MENGUTUSMU SEBAGAI NABI

DENGAN HAQ (BENAR), BELUM HILANG KEPEDIHAN MAUT DARI

TENGGOROKANKU DAN KEWIBAWAAN (TAKUT) KEPADA MALAIKAT MAUT

DIANTARA KEDUA MATAKU. Fa’laikas salaam hai kekasihku sampai hari kiamat nanti.” (Syarah Al-Aqaa’id).

Sesungguhnya Malaikat Maut itu ditakuti oleh para Malaikat Lainnya, lebih dari takutnya seorang dari kamu sekalian terhadap binatang buas.

Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat (Maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka?

QS. Muhammad:27

Dari Rasulullah Muhammad�, beliau bersabda:”Seandainya kepedihan sehelai rambut dari orang yang mati itu ((bukan kepedihan urat, bukan kepedihan telapak kaki, bukan kepedihan lutut apalagi kepedihan anggota tubuh lainnya)) diletakkan pada Langit dan Bumi, tentu matilah semua penghuninya dengan ijin ��. Sebab pada setiap helai rambut terdapat kematian dan kematian itu tidak berada pada sesuatu kecuali matilah sesuatu itu beserta seluruh anggota tubuhnya.”

Alkisah pada jaman Nabi Sulaiman �. pada suatu hari Malaikat Maut mendatangi Nabi Sulaiman � yang pada saat itu sedang berada dalam suatu majlis bersama-sama dengan ummatnya. Malaikat Maut waktu itu sedang memperhatikan pemuda yang duduk dekat dengan Nabi Sulaiman � .

Pemuda itu benar-benar diperhatikan oleh Malaikat Maut sehingga dalam keadaan gemetar dan ketakutan. Lantas si pemuda itu minta diantarkan pulang oleh Nabi Sulaiman � ke negeri Cina. Maka dengan permadani yang diterbangkan angin, Nabi Sulaiman � mengantarkannya pulang. Dalam perjalanannya, Malaikat Maut menemui Nabi Sulaiman � dan mengatakan bahwa ia diperintahkan mencabut nyawa pemuda tadi di negeri Cina, sehingga Malaikat Maut tadi juga mencabut nyawa si pemuda itu di negeri asalnya.

“Katakanlah sekiranya kamu berada dirumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.” (QS. Ali Imran :154)

Berikut adalah kisah nyata saat bencana alam Tsunami melanda aceh, salah satu bagian tanah air kita. Tersebut seorang sarjana yang melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi di salah satu akademi negeri jakarta, saat itu dia telah menikah dan memiliki anak. Entah mengapa dia ingin pulang dan berkata:”Ah, aku rindu anak istri di aceh & ingin pulang kampung dahulu.” Maka pulanglah dia ke kampung halamannya. Selang satu hari kemudian setelah dia di rumahnya aceh maka bencana itu datanglah dan dia berikut anak istrinya tak luput dari Tsunami.

Malam dan siang terdiri dari 24 jam dan setiap jamnya Malaikat Maut pasti menunggu perintah. Manakala ada perintah, ia akan mencabut roh yang sudah dijadwalkan dan bila tidak ada perintah iapun tidak mencabut roh siapapun. Didalam hadist diterangkan bahwa Malaikat Maut melihat wajah-wajah manusia (hamba-hamba �) seharinya sebanyak 70 kali. Seringkali Malaikat Maut melihat wajah hamba � yang akan dicabut malah tertawa, dia berkata:

"Aku heran sekali dengan anak Adam ini, aku diutus mencabut nyawanya tapi dia malah tertawa-tawa.” Artinya Malaikat Maut mengambil roh hamba � adalah atas perintah-Nya sekalipun tingkat makhluk semut/nyamuk. Tidaklah yang menghabisi nyawa adalah mereka para Malaikat Maut, sebab Malaikat itu hanya perantara berdasar perintah �� saja. Umpama Malaikat Maut berkehendak sendiri mencabut nyawa seseorang tanpa perintah, dan �� tidak mengijinkan, maka hal ini tidak mungkin dan makhluk itupun tidak akan mati, sebab Dzat Yang Menghidupkan dan Dzat Yang Mematikan hanyalah ��

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin �� , sebagai ketetapan yang tertentu waktunya.” (QS. Ali Imran :145)

Aisyah � , Istri Rasulullah Muhammad � pernah mempermasalahkan maut, dimana kemudia dia menyatakannya kepada beliau Rasulullah Muhammad � :”Bukankah maut itu sesuatu yang sangat kita benci!” lalu Rasulullah Muhammad � bersabda:”Jangan begitu wahai Aisyah, orang beriman ketika menghadapi kematian, dia akan diberi �� kenikmatan, keridhaan dan kemulyaan. Dan tidak ada yang lebih menyenangkan untuk dia kecuali apa-apa yang akan dihadapinya (mati). Dia mencintai �� dan �� pun mencintai dia. Ini berbeda dengan orang kafir, dimana dia sangat tidak senang bertemu dengan �� (dengan jalan mati) maka �� pun tidak menyenangi bertemu dengan dia. Dan untuk mereka disediakan siksa �� .”

Menurut suatu riwayat dari Syura’ih bin Hani’ bin Abu Hurairah � , ia berkata:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Barang siapa senang bertemu dengan �� , maka �� pun senang bertemu dengannya, barang siapa tidak senang bertemu dengan �� maka �� tidak senang bertemu dengannya.” Kata Syura’ih:”Lalu aku datang kepada Aisyah � , kemudian aku bertanya:




”Wahai Ummul Mukminin! Aku telah mendengar Abu Hurairah � menuturkan hadist dari Rasulullah Muhammad � , jika memang demikian, maka kita celaka.” Maka Aisyah � bertanya:”Mengapa ada orang celaka sebab sabda Rasulullah � ?”. Syura’ih menjawab:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Barang siapa senang bertemu dengan �� , maka �� pun senang bertemu dengannya, barang siapa tidak senang bertemu dengan �� maka �� tidak senang bertemu dengannya.” Sedangkan dari kita tidak ada seorangpun yang senang/ingin mati!”. Aisyah � menjawab:”ITU MEMANG TELAH DISABDAKAN OLEH RASULULLAH

MUHAMMAD � , TETAPI MAKSUDNYA TIDAKLAH SEPERTI YANG ENGKAU PAHAMI. YANG DIMAKSUD ADALAH APABILA MATA TELAH TERBELALAK KE ATAS, DADA

SUSAH TIDAK BERDETAK (NAFAS HANYA TINGGAL DI TENGGOROKAN), KULIT DAN

JARI TELAH KAKU, MAKA PADA SAAT ITULAH „ BARANG SIAPA SENANG BERTEMU

DENGAN �� , MAKA �� PUN SENANG BERTEMU DENGANNYA, BARANG SIAPA

TIDAK SENANG BERTEMU DENGAN �� MAKA �� TIDAK SENANG BERTEMU

DENGANNYA.” (HR.Muslim No 6507 dan HR.Muslim No 454)

“Bahwasanya orang-orang yang beriman kepada �� dan RasulNYA, lalu tetap teguh melakukan perintah �� dan menjauhi laranganNYA, maka para Malaikat akan datang membawa kabar gembira, janganlah gentar atau sedih, dan bergembiralah dengan sorga yang disiapkan �� untukmu.” (QS Fush-Shilat:30)

“Kami pelindungmu dalam kehidupan dunia dan kelak di akhirat, bagi kalian apa saja yang diinginkan dan diminta (Pasti ada) didalamnya.” (QS Fush-Shilat:31)

Ada 5 macam tingkatan berita gembira yaitu:

1. Kepada masyarakat umum: Jangan merasa khawatir/gentar, karena Neraka bukanlah tempat yang kekal bagimu, dan syafaat Nabi, para wali pasti datang kepadamu, jangan sedih atau duka atas kurangnya pahala, sorga menjadi kepastian bagimu.

Sekarang pertanyaannya adalah: Berapa lama kita didalam Neraka???

Sedangkan kita tahu bahwa kelak tidak ada lagi batasan waktu, kekal dengan kekal yang sekekal-kekalnya. Kita di Neraka selama satu hari kah? Dua hari kah? Satu tahun kah? 10 tahun kah? Satu bilyun tahun kah? Padahal kita tahu bahwa kepedihan di Neraka selama satu HARI adalah sama dengan kepedihan selama 50.000 TAHUN didunia. Bagaimana jika kita TINGGAL DI

NERAKA SELAMA 1 HARI SAJA? Terbayangkah bahwa bagaimana jika kita tinggal selama 9 bilyun 9 trilyun 9 milyar 9 juta 999ribu 999 WINDU di Neraka, maka sebanding dengan berapakah kepedihan di dunia? Sedangkan bilangan diatas adalah belum seberapa karena kelak adalah SELAMANYA, sehingga bukan tidak mustahil bisa ber-bilyun-bilyun-bilyun-bilyun-bilyun-bilyun-bilyun tahun bahkan windu sehingga hitungan diluar jangkauan akal manusia. Benar-benar jalan panjang tak berujung.

2. Kepada pelaku ibadah/amal yang ikhlas: Jangan khawatir tidak diterimanya amal/ ibadahmu atau kurangnya pahala, bahkan pahalamu berlipat ganda.

3. Kepada mereka yang bertaubat: Jangan dosa-dosamu kau risauan, pasti diampuni, dan jangan khawatir kekurangan pahala, karena sesudah taubat amalmu pasti dibalas pahala.

4. Kepada orang-orang yang zuhud: Jangan lah khawatir mahsyar atau hisab, dan jangan pula bersedih atau duka, pahalamu yang berlipat ganda dan tetap utuh, sedikitpun tidak dikurangi dan sorga menjadi kepastian bagimu.

5. Kepada para Ulama: Janganlah gentar menghadapai hebatnya hari Kiamat dan jangan sedih atau duka, sorga adalah balasan amalmu, demikian pula orang-orang yang mengikuti lakumu.

Adalah suatu keuntungan yang sangat besar, bagi orang yang ketika sakaratul maut memperoleh berita gembira, karena hanya orang mukmin yang baik amalnya-lah yang memperolehnya, saat itu Malaikat datang dan ditanya:”Siapakah sebenarnya kamu itu? Belum pernah kami melihat wajah seelok wajahmu dan bau harum melebihikamu.” Jawabnya:”kami adalah pendampingmu yang dulu selalu menulis amalmu di dunia, demikian pula di akhirat kami tetap mendampinginmu.”

“Dan DIA-lah yang memiliki kekuasaan tertinggi atas semua hamba-NYA, dan diutus-NYA kepadamu Malaikat-malaikat penjaga sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang diantara kamu, ia diwafatkan oleh Malaikat-malaikat kami.” (QS. Al-An’am:61)

“� memegang jiwa ketika matinya dan (memegang) jiwa yang belum mati di waktu tidurnya. Maka IA tahanlah jiwa (makhluk) yang telah ia tetapkan kematiannya dan DIA melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan � bagi kaum yang berfikir.” (QS. Az-Zumar:42)

�� Maha Mulia dan Maha Agung untuk mewakilkan hal iu dari diri-NYA, perkerjaan para Malaikat adalah perkerjaan-NYA juga karena mereka bekerja atas perintah-NYA. Golongan hamba yang taat akan di serahkan kepada Malaikat Rahmat setelah pencabutan nyawa, sedang golongan celaka akan diwakilkan kepada Malaikat Adzab. Malaikat Maut memiliki pembantu yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat Adzab yang patuh kepadanya.

“�� yang mengatur urusan-urusan atas kehendak-NYA, dan mewakilkan pada ciptaan-NYA pada siapa yang dikehendaki-NYA.” �� Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan dan mewafatkan setiap jiwa lewat perantara yang dikehendaki-NYA (yaitu Malaikat Maut) dari ciptaan-NYA.




Imam As-Shadiq � berkata bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Malaikat Maut ditanya:”Bagaimana engkau mencabut nyawa sedang sebagian mereka ada di timur dan lainnya di barat dalam sekejap?”. Malaikat Maut berkata:”Aku memanggilnya maka dia akan menjawabnya. Dunia ini bagiku bagai sebuah mangkok, bisa diambil darinya apa saja yang diinginkan dan dunia bagiku seperti sebuah uang logam di tangan kalian yang dapat dibolak-balik dengan sekehendak hati.”

Diriwayatkan dari Rasulullah Muhammad�, beliau bersabda:”Ruh seorang mukmin tidak akan keluar sehingga dia lebih dahulu melihat tempatnya di surga. Dan ruh orang kafir tidak akan keluar sampai dia lebih dahulu melihat tempatnya di Neraka.” Bertanyalah para sahabat:”Ya Rasulullah, bagaimana caranya orang mukmin dapat melihat tempatnya di surga dan orang kafir melihat tempatnya di Neraka?”. Rasulullah Muhammad� bersabda :”Sesungguhnya �� telah menciptakan Malaikat Jibril dalam bentuk seindah-indahnya. Dia memiliki 600 buah sayap, diantara sayap-sayap itu ada dua buah sayap hijau seperti sayap seekor burung merak. Apabila dia mengembangkan sayap itu memenuhi apa yang ada di antara Langit dan Bumi. Pada sayapnya yang sebelah kanan terlukis gambar surga beserta isinya, baik bidadari, gedung-gedung, tingkatan-tingkatan surga, para pelayan, dan kanak-kanak. Dan pada sayap sebelah kiri terlukis gambar Jahannam beserta isinya, baik ular, kalajengking, tingkatan-tingkatan Neraka dan Malaikat Zabaniyah. Ketika ajal seorang hamba telah tiba, masuklah segolongan Malaikat pada urat-urat dan MENEKAN ruhnya dari telapak kaki menuju kedua lututnya. Keluarlah golongan Malaikat yang pertama itu dan masuklah golongan Malaikat yang kedua serta mereka MENEKAN ruh itu dari kedua lututnya menuju pusarnya. Keluarlah golongan Malaikat kedua dan digantikan oleh golongan Malaikat ketiga, serta merekapun MENEKAN ruh hamba itu dari pusar ke dada. Keluarlah Malaikat golongan ketiga dan digantikan dengan Malaikat golongan keempat, mereka lalu MENEKAN ruh hamba �� itu dari dada ke tenggorokan. Seperti Firman ��:

“HENDAKLAH KETIKA RUH TELAH MENCAPAI TENGGOROKAN, SEDANG KAMU

KETIKA ITU DAPAT MELIHAT.” (QS AL-WAAQI’AH:83-84)

Ketika itu, apabila hamba �� adalah seorang mukmin, maka Jibril membentangkan sayapnya yang sebelah kanan, lalu dia melihat tempatnya di surga, tampak gedung-gedung, taman, pohon-pohon, perhiasan, baju-baju, dll, dia merindukannya dan selalu memandanginya, serta dia tidak memandang (menghiraukan) yang lain, baik ayahnya, ibunya, anak-anaknya maupun yang lainnya karena merindukan tempat itu, tetapi…apabila hamba �� itu seorang munafik, maka Jibril membentangkan sayapnya sebelah kiri. Dia melihat tempatnya di surga dan memandangnya serta tidak memandang yang lain, baik ayahnya, ibunya, anak-anaknya maupun yang lainnya karena takut yang teramat sangat terhadap tempat itu. Beruntunglah orang-orang yang kuburnya merupakan taman dari taman-taman di surga. Dan celakalah orang yang kuburnya adalah sebuah jurang dari jurang-jurang Neraka. (Kanzul Akhbaar).

Disebutkan bahwa dalam sehari semalam ada 24 jam, sedang manusia ini bernafas setiap jam kira-kira 180 kali bernafas. Jadi dalam sehari semalam dia telah bernafas 4320 kali bernafas. Pada setiap kali bernafas, dia akan ditanya dua macam pertanyaan, yaitu:”Waktu keluar nafas dan waktu masuknya. Yakni amal apakah yang telah engkau kerjakan ketika nafas itu keluar dan ketika nafas itu masuk?”. (Raudhatul Abidiin)

“APABILA SEORANG HAMBA JATUH DALAM MENGHADAPI PENCABUTAN RUH-NYA

(NYAWA), BERSERULAH SUARA YANG BERSERU:”BIARKANLAH DIA AGAR DAPAT

BERISTIRAHAT.” DEMIKIAN PULA KETIKA RUH MENCAPAI TENGGOROKAN

DATANGLAH SERUAN:”BIARKANLAH DIA AGAR ANGGOTA YANG SATU

BERPAMITAN DENGAN YANG LAIN.” LALU SEBUAH MATA BERPAMITAN KEPADA

MATA YANG SEBELAH DAN BERKATA:”ASSALAMU’ALAIKUM” SEHINGGA HARI

KIAMAT. DEMIKIAN PULA DUA BUAH TELINGA, DUA BELAH TANGAN, DUA BELAH

TANGAN DAN RUH-PUN BERPAMITAN DENGAN JIWA. MAKA KITA MEMOHON

PERLINDUNGAN DARI BERPAMITANNYA IMAN KEPADA LIDAH DAN

BERPAMITANNYA HATI DARI MAKRIFAT. LALU TINGGALLAH TANGAN TIDAK

DAPAT BERGERAK LAGI, DUA BELAH KAKI JUGA TIDAK MEMILIKI GERAKAN LAGI, KEDUA MATA SUDAH TIDAK DAPAT MEMANDANG LAGI, KEDUA TELINGA SUDAH

TIDAK MEMILIKI PENDENGARAN LAGI DAN TUBUH SUDAK TIDAK BERNYAWA

LAGI. SEANDAINYA LIDAH SAMPAI TINGGAL TANPA PENGAKUAN (PERNYATAAN

TAUHID) DAN HATI TANPA MAKRIFAT DAN MEMBENARKAN LAGI, LALU

BAGAIMANA KEADAAN SEORANG HAMBA DI LIANG LAHADNYA? TIDAK MELIHAT

SESEORANG, TIDAK AYAH, TIDAK IBU, TIDAK ISTRI, TIDAK ANAK, TIDAK

SAUDARA, TIDAK KEKASIH, TIDAK PULA TEMAN, TIDAK PERABOT, TIDAK

KEKAYAAN, TIDAK HARTA, TIDAK JABATAN, TIDAK PANGKAT, TIDAK

KETENARAN, TIDAK TITEL, TIDAK HAMPARAN (ALAS TIDUR) DAN TIDAK PULA

PULA MELIHAT TUTUP (TABIR/KELAMBU TIDUR)LAGI. JIKA DIA TIDAK MELIHAT

TUHAN YANG MAHA PEMURAH TENTU DIA AKAN MERUGI DENGAN KERUGIAN

YANG TERAMAT SANGAT BESAR SEKALI.”

Diriwayatkan dari Ibnu Umar �, Rasulullah Muhammad � pernah bersabda :”Apabila seseorang diantara kamu mati, maka diperlihatkan padanya tempatnya pada pagi dan sore hari. Jika ia termasuk ahli surga, maka yang diperlihatkan padanya adalah surga. Sedangkan jika ia ahli neraka, maka yang diperlihatkan padanya adalah neraka. Lalu dikatakan pada orang itu:”Inilah tempatmu hingga kamu dibangkitkan pada hari kiamat.” Sedangkan ketika itu tidak disembunyikan sesuatu pun dari pemandangan kedua tempat tersebut, baik berupa siksa atau kenikmatan.” (Hr. Bukhari & Muslim)

Disunatkan menuntun orang yang dalam sakaratul maut dengan lafadz Tauhid atau yang lainnya. “Barang siapa yang akhir ucapannya “LAA ILAAHA ILALLAAH”, maka dia masuk surga.” (HR.Imam Ahmad, Abu Daud, Hakim dan Imam Ibnu Hibaan.)

TETAPI INGATLAH BAHWA TIDAK SEMUA ORANG MAMPU MENGUCAPKAN

KALIMAT TERSEBUT. KEPEDIHAN AKAN SAKARATUL MAUT YANG BEGITU




DAHSYAT BELUM LAGI PENAMPAKAN MALAIKAT MAUT YANG MENAKUTKAN, MENGGETARKAN HATI, MENCIUTKAN NYALI AKAN MEMBUATNYA GUGUP

DITAMBAH LAGI DENGAN BENTAKAN MALAIKAT MAUT YANG BISA

MEMBUATNYA LUPA AKAN KALIMAT “LAA ILAAHA ILLALLAAH” BAGI YANG

MEMANG JARANG MELAFADZKAN DALAM KESEHARIANNYA. KEMAMPUAN

SESEORANG MENGUCAPKAN KALIMAT TERSEBUT TERGANTUNG KEBIASAAN

SELAMA HIDUPNYA, DAN HANYA ORANG-ORANG YANG BENAR-BENAR MENDAPAT

KEHENDAK �� DISEBABKAN KUATNYA IMAN SERTA BANYAKNYA AMAL SHALEH

TATKALA HIDUPNYASAJALAH YANG MAMPU MENGUCAPKANNYA.

Dari harits bin Khajraj Al-Anshariy, dari ayahnya, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � melihat Malaikat Maut di samping salah seorang sahabat Anshar, lalu Beliau berkata:”Wahai Malaikat Maut! Lembutkanlah dalam pencabutan nyawa pada sahabatku karena dia seorang mukmin.” Malaikat Maut berkata:”Perhatikanlah! Ketahuilah bahwa aku lembut kepada setiap orang mukmin. Ketahuilah wahai Rasulullah! Bahwa aku mencabut nyawa anak Adam, jika keluarganya menjerit aku berdiri dirumah sedang ruhnya bersamaku, aku berkata:”Kenapa (kalian) menjerit? Demi �! Kami tidak menzaliminya, tidak kami lebihkan ajalnya dan tidak kami percepat kematiannya, tidak ada dosa pada ruhnya. Jika kalian ridha atas apa yang diperbuat oleh � maka kalian akan diganjar (pahala), jika sedih & berduka cita maka kalian akan disiksa & di adzab.”

DIRIWAYATKAN DARI ABU SA’ID AL KHUDRI � , IA BERKATA:” RASULULLAH

MUHAMMAD � TELAH BERSABDA:”TUNTUNLAH ORANG-ORANG YANG HAMPIR

MATI DENGAN BACAAN „LAA ILAAHA ILLALLAAH” (HR.MUSLIM NO 453)

“Bilamana �� menghendaki kebaikan seseorang, diberinya kedudukanyang baik, yaitu ditunjukkannya ke arah perbuatan baik sebelum meninggal, dan setelah itu baru dicabut nyawanya.” (HR. Ahmad, Tarmidzi, Ibnu Hibban dan Al-Hakim dari Annas.)

Jadi dengan kebiasaan sehari-hari ucapan tersebut, maka insya � pada akhir hayatnya tidak terlupakan dan seakan terluncur dengan sendirinya sebagai kata-kata terakhirnya. Namun sangat kecil kemungkinan jika selama hidup di dunia tidak mengenal atau asing/jarang dengan ucapan itu, maka yakinkah kita bahwa akhir hayatnya mampu melafadzkan LAA ILAAHA ILALLAAH ?

Adapun kematian seseorang hanya dibedakan menjadi dua, HUSNUL KHATIMAH yaitu mati dalam keadaan beriman dan SU’UL KHATIMAH yaitu mati dalam keadaan musyrik, kafir, fasik, murtad dsb.

“Kematian orang-orang (makhluk) baik adalah kedamaian bagi mereka, dan kematian para pendurhaka adalah kedamaian bagi alam (sekitarnya).”

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada �� (dengan) sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran :102)

Tidak semua orang tercapai keinginannya mati dalam keadaan Husnul Khatimah jika selama hidup di dunia selalu dirongrong setan, terbuai dalam angan, lengah

dan tidak sadar telah menjadi budak setan, menuruti nafsu, memburu harta, mengejar jabatan, mencintai segala jenis dunia, berlumur dosa, berkubang maksiat, lupa kepada �� , islam hanya sekedar di bibir saja tapi dia tidak tahu bahkan tidak kenal serta tidak bisa membedakan mana sunnah, mana fardlu, mana makruh, mana haram, apalagi lupa bahwa dia akan mati dan tidak bertaqwa kepada �� . Tidaklah hanya angan-angan belaka jika ingin mati secara Khusnul Khatimah tetapi harus terbukti dan tertanam dalam-dalam dihatinya bahwa dia beramal kebajikan, memenuhi segala perintahNya dan mengikuti sunnah-sunnah yang diajarkan pemimpin seluruh ummat manusia yaitu Rasulullah Muhammad � serta menjauhi segala yang Haram.

Diriwayatkan dari Rasulullah Muhammad �, beliau bersabda:”Barang siapa

seorang hamba yang membaca �� dengan ikhlas, maka masuklah dia

kesurga.” Lalu ditanyakanlah kepada beliau:”Ya Rasulullah, apakah tandanya

ikhlas itu?”. Beliau Rasulullah Muhammad � bersabda:”�� itu

akan menghalanginya dari hal-hal yang diharamkan ��.”

DIRIWAYATKAN DARI ABU HURAIRAH ��, DIA BERKATA:”BAHWA

RASULULLAH MUHAMMAD �� PERNAH BERSABDA:”ADA ORANG YANG

MENGERJAKAN AMALAN AHLI SURGA PADA WAKTU YANG LAMA, KEMUDIAN

DITETAPKAN BAHWA DIA AKAN MENGAKHIRI HIDUPNYA DENGAN AMALAN

AHLI NERAKA. ADA PULA ORANG YANG MENGERJAKAN AMALAN AHLI

NERAKA PADA WAKTU YANG LAMA, TETAPI KEMUDIAN DITETAPKAN BAHWA

DIA AKAN MENGAKHIRI HIDUPNYA DENGAN AMALAN AHLI SURGA.”

(HR.MUSLIM NO.1845)

Dari Ibnu Yazid, dari Rasulullah Muhammad�, beliau bersabda:”Bahwasanya tiada dosa yang diampuni oleh ��. Dulu pernah terjadi di jaman ummat sebelum kamu, seseorang telah membunuh 99 orang, lalu bertanya kepada seorang Pendeta apakah masih bisa dia bertaubat? Jawabnya:”Tidak bisa karena perbuatanmu terlalu besar dosanya.” Kemudian ia mengayunkan pedangnya dan matilah pendeta yang ditanya itu, sehinga sempurnalah baginya membunuh seratus orang genap. Akhirnya bertanya lagilah dia kepada pemuka agama di jamannya. Aku telah membunuh seratus orang, apakah masih bisa aku bertobat?” Dijawabnya demikian:”Sebetulnya perbuatanmu terlalu besar dosanya, akupun kurang begitu mengerti, tapi disana terdapat dua kampung, kampung pertama namanya Basrah, masyarakatnya orang baik-baik yakni melakukan amalan penghuni surga. Dan kampung kedua namanya Kafrah, masyarakatnya melakukan maksiat sebagaimana penghuni Neraka. Lalu jika engkau pergi ke Bashra melakukan amal seperti dilakukan masyarakatnya, maka taubatmu insya �� diterima.” Sesudah itu pergilah ia ke Basrah dengan tujuan seperti seperti semula, yakni bertaubat, tetapi di tengah jalan terkena musibah sehingga mengahiri akhir hayatnya (mati). Al-kisah, dengan kematian itu timbullah perdebatan sengit antara kedua Malaikat yaitu Malaikat Rahman dan Malaikat Adzab sampai keduanya




menyampaikan masalahnya kepada Tuhan. Akhirnya diputuskan kepada mereka, agar mengukur jarak yang terdekat dari kedua kampung tersebut, lalu berarti ia termasuk kedalam masyarakatnya. Kemudian setelah diukur, ternyata ia lebih dekat ke kampung bashra dengan perbedaan seujung jari, dan berarti ia termasuk ketentuan dari masyarakat basrah yang melakukan amalan ahli surga.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud �, dia berkata:”Ummu Habibah pernah berdo’a:”Ya �! Panjangkanlah usiaku bersama suamiku, Rasulullah Muhammad � juga bersama Ayahku, Abu Sufyan serta bersama saudaraku, Muawiyah.” Kemudian Rasulullah Muhammad � bersabda: “SESUNGGUHNYA KAMU

MEMOHON KEPADA �� AZZA WA JALLA AJAL, KEMATIAN DAN REJEKI YANG

TELAH DITENTUKAN, YANG �� TIDAK AKAN MENGAJUKAN ATAU

MENGUNDURKANNYA SEDIKITPUN. KALAU KAMU MEMOHON KEPADA �� AZZA

WA JALLA AGAR DIA MENYELAMATKANMU DARI SIKSA NERAKA DAN SIKSA

KUBUR, MAKA ITU LEBIH BAIK BAGIMU.” Abdullah bin Mas’ud � berkata:”Ada seorang laki-laki bertanya:”Apakah kera dan babi itu berasal dari manusia yang berubah rupa?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya � Azza wa Jalla tidaklah mencelakai (atau:menyiksa) suatu kaum, kemudian �� menjadikan keturunan bagi mereka dan sesungguhnya kera serta babi sudah ada sebelumnya.” (HR.Muslim No.1846)

Diterangkan bahwa sehebat-hebatnya mayat adalah dalam keadaan sangat dahaga dan hatinya terasa terbakar. Dalam suasana yang parah itu, maka syaithan berusaha untuk melepas iman si penderita. Kemudian syaithan datang membawa gelas berisi air susu (atau air lain) yang menarik hati, akan tetapi gelas yang berisi air itu tidaklah mungkin untk bisa diminum karena hanya merupakan bayangan semu belaka. Jika si mukmin berkata:”Berikanlah air itu kepadaku.” Ia tidak mengetahui bahwasanya itu adalah syaithan, maka kemudian syaithan berkata kepadanya:”Katakanlah bahwa tidak ada seorangpun berbuat di alam ini, sehingga aku memberikan air ini kepadamu.” Tetapi bagi orang yang beruntung tentu diam tidak mau menjawabnya. Lalu syaithan mendatangi lagi dari sekitar kedua kakinya sambil menggerak-gerakkan gelas. Jika si penderita berkata:”Berikanlah air itu kepadaku.” Lalu syaithan menjawab:”Katakan, bahwa Rasulullah itu dusta, barulah air ini kuberikan kepadamu.” Bagi orang yang celaka menyahutnya secara spontanitas yang diucapkan tadi karena ketidaksabaran merasakan dahaga saat itu, sehingga dia mati dalam keadaan kafir. Akan tetapi bagi orang yang mendapatkan kebahagiaan, tetaplah kuat tidak mau menirukan perkataan syaithan tadi, dia berfikir siapakah orang dihadapannya yang penampakannya persis orang yang dicintainya sambil berkata-kata kafir itu.

Hal diatas pernah terjadi dalam riwayat berikut, bahwa Abu Zakariya yang terkenal ahli zuhud, ketika menghadapi kematian maka datanglah kawannya saat

sakaratul maut. Kawannya menuntun agar membaca” �� “

kepadanya. Tetapi dipalingkan wajahnya dan tidak mengucapkan bacaan itu. Berkalah kawannya untuk yang kedua kalinya, tetapi tetap saja dia memalingkan wajah dari kawannya itu. Maka berkatalah lagi kawannya untuk yang ketiga kalinya. Dia malah berkata:” Aku tidak akan mengucapkannya.” Menjadi khawatirlah kawannya itu terhadap Abu Zakariya. Setelah berselang sesaat, Abu Zakariya menemukan keringanan pada sakaratul maut, maka dibukanya kedua matanya dan berkata pada kawannya itu:”Apakah kamu tadi mengatakan sesuatu padaku?”. Orang-orang yang hadir menjawab:”Ya, kami telah menuntunmu pada bacaan syahadat sampai tiga kali, tetapi engkau malah memalingkan wajahmu dua kali, bahkan pada yang ketiga engkau malah mengucapkan:”Aku tidak akan mengatakannya.”

Abu Zakariya berkata:”Iblis telah datang padaku dengan membawa segelas air. Dia datang dari arah kananku dan menggerak-gerakkan gelas tersebut sambil berkata:”APAKAH ENGKAU MEMERLUKAN AIR?”. Aku menjawab:”Tidak.” Dia berkata lagi:”KATAKANLAH:”ISA ADALAH ANAK ALLAH.” Akupun berpaling darinya. Datanglah Iblis dari arah kakiku dan berkata:”BACALAH إله E (LAA

ILAAHA=TIDAK ADA TUHAN) , akupun menjawab:”Aku tidak akan mengucapkannya.” Maka dilemparkanlah gelas itu ketanah dan dia lari. Aku maksudkan jawaban pada iblis, bukan pada kamu. Aku tetap bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain �, dan aku bersaksi bahwa Muhammad � adalah hamba dan utusan �. (Zahratur Riyadh)

“(Rayuan orang-orang munafik) seperti (rayuan) syaithan ketika dia berkata pada manusia:”KAFIRLAH KAMU !”, maka ketika manusia itu kafir, ia (setan) berkata: “SESUNGGUHNYA AKU TERLEPAS DARIMU, KARENA SESUNGGUHNYA

AKU TAKUT KEPADA ��, TUHAN SEMESTA ALAM.” (QS. Al-Hasyr:16).

Saat-saat manusia mengalami sakaratul maut, maka syaithan-syaithan itu datang kepada penderita, yakni orang yang akan mati. Saat itu syaithan menyamar seperti orang-orang yang dicintai oleh si penderita, padahal orang tersebut telah terlebih dahulu meninggal dunia. Menyamar sebagai Ayah, Ibu, Kakek, Nenek, Kakak, Adik, Anak, Suami, Istri, Kekasih atau siapa saja yang paling dicintainya. Dalam keadaan menyamar sedemikian itu, syaithan hanyalah bisa dilihat oleh si penderita, maka mereka duduk di sebelah kanan atau kiri si penderita tadi. Kemudian syaithan berkata dengan manis menawan hati yang intinya:”Mungkin sebentar lagi kamu akan mati. Dan engkau tahu bahwa kami telah mengalaminya terlebih dahulu. Kami merasakan bahwa mati sebagai Yahudi dan Nasrani itu adalah lebih baik. Oleh karena itu lebih baik kamu mati dalam keadaan Yahudi atau Nashrani saja. Maka cara mati Yahudi dan Nasrani tidaklah sulit sama sekali.” Dan teruslah syaithan berusaha terus menerus mengajak dengan berbagai macam yang bisa melalaikan dan menjerumuskan kepada kesesatan, bagi yang




cinta harta maka dibujuk dalam keadaan berpikir harta, ada yang ditipu dengan situasi saat dia berpangkat, atau apapun alat itu yang dulu didunia sangatlah dicintainya agar manusia itu mati dalam keadaan kafir (ingkar), fasik (lupa �), murtad atau apapun yang membuatnya mati secara Su’ul Khatimah.

Alkisah saat seorang hamba menjelang ajal, datanglah dua syaithan menyerupai ayah dan ibu calon mayit dan kemudian penampakan ayah dan ibu itu duduk di sebelah kanan dan kiri kepala. Yang kanan (menyerupai Ayah) berkata:”Anakku, ini ayahmu datang yang dulu membiayai kamu dalam segala tanggungan hidup. Ayah bekerja keras untukmu, maka dari itu anakku, sekarang ini hanya satu permintaan ayah: matilah kamu dengan masuk agama Kristen.” Kemudian yang kiri (menyerupai Ibunya) berkata:”Anakku, ini ibumu datang yang telah merawatmu, menggendongmu, mengasihimu, kamu kencingi, kamu beraki, dan kamu telah menyusahkan ibu selama perawatan hidup sampai kini engkau akan pergi, maka hanya satu permintaan ibu: masuklah kamu ke dalam agama Yahudi.”

Segala daya upaya itu untuk menjerumuskan manusia dengan cara dan bentuk taktik yang sangat mudah menggoyahkan iman seseorang calon mayit ketika itu berwajah muram kebingungan. Tapi calon mayit mendapatkan Rahmat dari �� karena takwa dan pengabdiannya di waktu hidup, saat-saat itu didatangkanlah Malaikat lalu mengusir mereka para syaithan dan sekutu-sekutunya sehingga lari terbirit-birit. Kemudian Malaikat yang menjelaskan kepadanya dalam perwujudan yang hanya dapat dilihat oleh calon mayit pula seraya berkata:”Tadi itu syaithan dan bala tentaranya mencoba menjerumuskanmu. Dia sebenarnya bukanlah Ayah Ibumu.” Calon mayitpun tersenyum dimana peristiwa ini terjadi sebelum dia tercabut nyawanya, dimana kebanyakan peristiwa itu diluar kebiasaan orang yang bersangkutan.

Bermacam calon mayit ada yang minta minum, minta ini, minta itu, tanya nomor togel, tanya arisan, tanya harta, ada yang menghitung...satu, dua, tiga, padahal saat itu dia dituntun mengucapkan lafadz � , � , � , dan ternyata waktu hidupnya tidak ada yang dipikir kecuali sekitar kasir sebab dia adalah pegawai kasir, tidak beribadah atau yang lainnya kecuali uang, uang, uang dan uang. Naudzu billaahi min dzalik.

“Iblis berkata:”Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, maka saya benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka.” (Qs.Al-A’raf:16-17)

LAA ILAAHA ILALLAAH bahwa tiada Tuhan selain Allah, dituntunkan lirih dekat telinga calon mayat dengan hati yang penuh tersambung dengan keadaan mayit. Kalau dia sudah bisa menirukan maka biarkanlah jangan diulang lagi. Kalau dia hampir nyawanya lepas, maka tuntunlah lafadz “� , � , �.” Sebab dikhawatirkan saat dia berkata:”Laa ilaaha...” lalu tiba-tiba nyawa putus hilang. Ini artinya sama dengan mengucapkan “Tidak ada Tuhan..”

Calon mayit maupun keluarga atau orang-orang shaleh yang membesuknya harus mempunyai prasangka yang baik terhadap Khusnul Khatimah-nya mayit. Bagi semua mukmin yang sedang sakaratul maut, sekali-kali janganlah khawatir terhadap dosa-dosa yang pernah dilakukan selama hidupnya, akan tetapi mengharaplah Rahmat �� dengan sepenuh hati. Sebaiknyalah ia berprasangka baik lantaran mengharap Rahmat �� meskipun masih terdapat dosa. Ingatlah bahwa salah satu dari lima hal yang hanya diberikan kepada ummat Rasulullah Muhammad � adalah bahwa �� ada pada sangkaan/keyakinan hamba-Nya dan �� tidak menyalahi sangkaan/keyakinan hamba-Nya itu.

Sa’id bin Abdullah al Azadi berkata:”Aku pernah menyaksikan Abu Umamah al Bahili � ketika naza (menjelang sakaratul maut) dan ia berkata padaku:”Wahai Sa’id! Jika aku mati maka lakukanlah seperti yang diperintahkan Rasulullah Muhammad � pada kami yaitu sebagaimana Beliau bersabda:”Jika salah seorang di antara kamu mati dan tanah telah diratakan, maka hendaklah salah seorang diantaramu berdiri pada sisi kepala orang yang mati itu lalu katakanlah:”Wahai Fulan bin Fulanah!”. Maka sesungguhnya orang yang mati itu dapat mendengar, namun tidak bisa menjawab. Lalu ucapkanlah yang kedua kalinya:”Wahai Fulan bin Fulanah!”, Niscaya mayit akan duduk. Kemudian ucapkanlah yang ketiga kalinya:”Wahai Fulan bin Fulanah!”, niscaya dia akan berkata:”Dia akan memberi petunjuk pada kami, semoga � memberikan rahmat padamu.” Namun kalian tidak bisa mendengar perkataan mereka.

Dan hendaklah ia (yang masih hidup) berkata pada mayit:”Ingatlah sesuatu (perjanjian) ketika engkau keluar dari dunia, yaitu persaksian bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali � dan bahwasanya Nabi Muhammad � itu adalah utusan �, dan sesungguhnya engkau rela berTuhankan �, beragamakan ISLAM, dan bernabikan Rasulullah Muhammad �, dan berimamkan Al-Qur'an.”

Maka sesungguhnya salah satu dari kedua Malaikat Munkar dan Nakir itu akan mundur sambil mengatakan:”Marilah kita pergi, untuk apa kita duduk dekat orang ini karena dia telah diajari cara menjawabnya (memberi alasan).” �� yang akan menjadi pembelanya terhadap keduanya.

Seorang sahabat bertanya:”Ya Rasulullah! Bagaimana jika yang membaca Talqin itu tidak mengetahui nama ibunya?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Hendaklah ia dinasabkan pada Ibu Hawa.” (Hadist ini diriwayatkan oleh Thabrani dengan sanad Dha’if).

Tidak masalah dalam membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an di atas kuburan sebagaimana yang telah Diriwayatkan dari Ali bin Musa Al-Haddad yang mengatakan:”Aku bersama Ahmad bin Hanbal dan Muhammad bin Qudamah al Jauhari dalam suatu jenazah. Setelah jenazah dikuburkan, maka datanglah seorang lelaki buta dan membaca Al-Qur'an disamping kuburan. Kemudian Ahmad bin Hanbal berkata pada orang itu:”Wahai Fulan! Sesungguhnya membaca Al-Qur'an disamping kuburan adalah bid’ah.”




Lalu ketika kami keluar dari pekuburan, berkatalah Muhammad bin Qudamah kepada Ahmad bin Hanbal:”Apa pendapatmu mengenai Mubasysyir bin Isma’il al Halbi?”. Maka Ahmad menjawab:”Dia orang yang bisa dipercaya (tsiqah).”

Kemudian Muhammad bin Qudamah bertanya lagi:”Apakah engkau pernah mencatat (belajar hadist) darinya?”. “Ya!”. Ahmad menjawab.

Muhammad bin Qudamah berkata:”Mubasysyir bin Isma’il telah menceriterakan kepadaku dari Abdur Rahman bin Ala’ bin Lajlaj dari ayahnya, bahwa ia (Abdurrahman bin Ala’) telah menerima wasiat dari ayahnya (menjelang wafat) agar setelah ia dikuburkan dibacakan Al-Qur'an disamping kepalanya yang terdiri dari pembukaan surat Al-Baqarah dan penutupnya. Dan katanya ia telah mendengar Ibnu Umar � juga telah diberi wasiat demikian.”

Lalu Ahmad bin Hanbal berkata pada Muhammad bin Qudamah: “Kembalilah engkau pada lelaki itu dan suruhlah ia meneruskan bacaan Al-Qur'annya!”.

Abu Qilabah menceriterakan:”Aku berangkat dari Syam (Siria) menuju Basrah (Iraq), lalu turun ke parit untuk berwudhu dan mengerjakan shalat malam. Kemudian aku letakkan kepalaku pada kuburan, dan aku pun tertidur. Lalu tiba-tiba aku terbangun dan ketika itu aku mendengar orang yang berada dalam kubur itu mengadu padaku:”Semalam engkau telah mengganggu saya padahal engkau tidak mengetahui sedangkan kami mengetahui tetapi kami tidak mampu untuk beramal. Sesungguhnya dua raka’at yang engkau kerjakan itu lebih baik dari dunia dan segala isinya. Semoga �� memberi balasan yang lebih baik pada penduduk dunia karena mereka yang telah mengirim do’a untuk kami yang kemudian do’a itu menjadi berupa cahaya seperti gunung. Karena itu, sampaikanlah salam kami kepada mereka (yang membaca do’a untuk kami).”

DALAM SEBUAH HIKAYAT ADA DUA ORANG BERSAUDARA. YANG SATU

AHLI IBADAH SEDANGKAN YANG SATU LAGI TUKANG MAKSIAT. SUATU HARI

TUKANG IBADAH DIGODA OLEH NAFSUNYA UNTUK MENGIKUTI SYAHWATNYA. NAFSUNYA MEMBISIKKAN BAHWA DIRINYA SUDAH SANGAT LAMA

MENGHABISKAN UMURNYA DALAM BERIBADAH. IA BER-ANDAI-ANDAI BAHWA

JIKA DIRINYA SELESAI MELAMPIASKAN NAFSUNYA, IA AKAN SEGERA BERTOBAT

KARENA DIRINYA MENGETAHUI BAHWA �� MAHA PENGAMPUN DAN MAHA

PENYAYANG. DALAM HATINYA AHLI IBADAH INI BERKATA:”SAYA AKAN TURUN

KE LANTAI BAWAH TEMPAT SAUDARAKU BERADA. SAYA AKAN MENGIKUTI APA

YANG DILAKUKAN OLEH SAUDARANYA (YAITU MELAMPIASKAN NAFSU DENGAN

BERBAGAI BENTUK KESENANGAN HATI DAN MAKSIAT). SETELAH ITU SAYA AKAN

BERTOBAT DAN MENGHABISKAN UMURKU UNTUK BERIBADAH KEPADA ��.”

MAKA TURUNLAH DIA KE LANTAI BAWAH SAMBIL MEMBAWA NIAT TERSEBUT.

ADAPUN SAUDARANYA YANG TUKANG MAKSIAT DI DALAM HATINYA

BERKATA:”SAYA TELAH MENGHABISKAN UMURKU DALAM KEMAKSIATAN. SEDANGKAN SAUDARAKU TERUS-TERUSAN BERIBADAH. SAUDARAKU AKAN

MASUK SURGA SEDANGKAN AKU AKAN MASUK NERAKA. DEMI �! SAYA AKAN

TOBAT DAN NAIK KE TEMPAT SAUDARAKU ITU UNTUK IKUT SERTA BERIBADAH

DENGANNYA. SAYA AKAN MENGGUNAKAN SISA UMURKU UNTUK BERIBADAH. SEMOGA �� MEMAAFKANKU.” MAKA NAIKLAH DIA KE ATAS UNTUK MENEMUI

SAUDARANYA DENGAN NIAT TOBAT TERSEBUT.

SEMENTARA ITU, SAUDARANYA YANG DARI ATAS DAN BERMAKSUD

TURUN KE BAWAH DENGAN NIAT UNTUK IKUT MELAKUKAN MAKSIAT SEDANG

MENURUNI ANAK TANGGA TETAPI TIBA-TIBA KAKINYA TERKILIR DAN JATUH KE

BAWAH, SEDANGKAN JATUHNYA TEPAT SEKALI MENIMPA SAUDARANYA YANG

AKAN NAIK KE ATAS DENGAN NIAT BERTOBAT. KEMUDIAN KEDUANYA

MENINGGAL SEKETIKA. PADA HARI KEBANGKIATAN DI AKHIRAT MAKA SI AHLI

IBADAH DIBANGKITKAN OLEH �� DALAM KEADAAN BERNIAT MAKSIAT, SEDANGKAN SI TUKANG MAKSIAT DIBANGKITKAN OLEH �� DALAM KEADAAN

BERNIAT UNTUK BERTOBAT.

Diriwayatkan dari Abu Qatadah bin Rib’i � , ia menceriterakan bahwa ada jenazah lewat di depan Rasulullah Muhammad � , lalu beliau bersabda:”Ada orang yang beristirahat & ada orang yang mengistirahatkan orang lain.” Para sahabat lalu bertanya:”Ya Rasulullah! Siapakah orang yang beristirahat & siapakah orang yang mengistirahatkan/menyenangkan orang lain itu?.” Beliau menjawab:”Orang Mukmin (jika meninggal), dia beristirahat dari kesengsaraan dunia, dan orang yang jahat (kalau mati) membuat semua manusia, seluruh negeri, pohon2 & binatang beristirahat/terbebas dari kejahatannya.” (HR. Bukhari 6512)

Jadi seorang hamba seharusnya selalu takut dan mengharap kepada ��, karena takut dan mengharap adalah ibarat dua buah sayap bagi seorang mukmin karena dia dapat mencapai keduanya ada apa yang diharapkannya dari �� dan aman dari Tuhan yang ditakutinya.

LUQMAN BERKATA KEPADA ANAKNYA:”HAI ANAKKU! MENGHARAPLAH KEPADA

�� DENGAN SEBUAH HARAPAN YANG TIDAK MEMBUATMU MERASA AMAN

DISEBABKANNYA DARI SIKSA ��. DAN TAKUTLAH ENGKAU KEPADA ��

DENGAN TAKUT YANG TIDAK MEMBUAT ENGKAU BERPUTUS ASA DALAM TAKUT

ITU DARI RAHMAT ��.”

WAHAI DIRIKU! PIPIMU MANAKAH YANG PERTAMA KALI AKAN DISANTAP

BELATUNG-BELATUNG TANAH?




Malik bin Dinar � berkata:”Aku lewat di sebuah pekuburan, lalu aku mengucapkan syair:

“AKU MENDATANGI KUBUR, DAN AKU BERSERU, MANAKAH ORANG YANG MERASA

TINGGI DAN SUKA MERENDAHKAN ORANG LAIN?

MANAKAH ORANG YANG BERKUASA DAN SUKA MENGHINA ORANG LAIN?

DAN MERASA SUCI SERTA MENYOMBONGKAN DIRI?

Tiba-tiba terdengar olehku seruan yang aku sendiri tidak melihat orangnya:

“SEMUA TELAH SIRNA DAN TIDAK ADA BERITANYA LAGI,

SEMUANYA TELAH MATI DAN CERITA TELAH BERAKHIR.

HILIR MUDIK PUTERA-PUTERI HARTAWAN YANG TELAH HILANG RUPA JELITA DAN

TAMPANNYA.

YANG AKU TANYAKAN HANYALAH TENTANG ORANG-ORANG TERDAHULU.

SEDANGKAN APA YANG ENGKAU LIHAT INI ADALAH SEBAGAI PELAJARAN BAGIMU.

Diriwayatkan dari Ummu Salamah � , ia berkata:” Rasulullah Muhammad � masuk ke tempat Abu Salamah yang matanya terbelalak ke atas (ketika mati), lalu Rasulullah Muhammad � memejamkannya kemudian beliau bersabda: ”Sesungguhnya apabila roh dicabut, maka dia diikuti oleh penglihatan.” Maka merataplah/ributlah orang-orang dari keluarga Abu Salamah, lalu Rasulullah Muhammad � bersabda:”Janganlah kalian berdoa/berucap kecuali dengan doa/ ucapan yang baik, karena para Malaikat meng-Amiin-i apa yang kalian ucapkan.” Kemudian Rasulullah Muhammad � berdoa:”Allahummaghfirli abii salamah, warfa’darajatahuu ful mahdiyyiin, wakhufhu fii’awibihii fil ghaabiriin, waghfir lanaa walahuu yaa rabbal ’aalaamiin, wafsah lahuu fii qabrihi wa nawwir lahuu fiihi.”(Ya � , Ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya dalam kelompok orang-orang yang mendapat petunjuk, berilah penggantinya setelah kepergiannya menyusul orang-orang yang telah berlalu, ampunilah kami dan dia wahai Tuhan alam semesta, berilah dia kelapangan di dalam kuburnya dan terangilah dia dalam kuburnya).” (HR.Muslim No 456)

Diriwayatkan dari Jayyid bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda: ”Janganlah kamu memaki orang-orang yang telah mati, karena sesungguhnya telah berlaku bagi mereka apa yang telah mereka kerjakan.” (HR. Abu Daud)

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Janganlah kamu memaki (menjelekkan) orang-orang yang telah mati kecuali yang baik-baik. Jika mereka termasuk ahli surga, maka kamu termasuk orang-orang yang berdosa. Jika mereka ahli neraka maka cukuplah siksaan di dalamnya untuk mereka. (jangan ditambah siksaannya karena perkataan kalian).” (HR. Bukhari-Muslim)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya seorang hamba apabila mati, lalu orang-orang berbisik-bisik memuji kebaikan orang itu, padahal �� Maha Tahu bahwa keadaan orang yang mati itu tidak seperti yang mereka katakan, maka �� berfirman kepada

Malaikat:”Saksikanlah oleh kalian bahwa sesungguhnya aku menerima persaksian hamba-KU terhadap hamba-Ku(yang telah mati itu), dan AKU membebaskan diri dari pengetahuan-KU tentang keadaan hamba-KU (mayit) itu.”

Adapun orang yang awas dan waspada, yaitu orang yang melihat kuburan orang lain lalu dia melihat pada dirinya sendiri bahwa ia pun berada dibelakang mereka dan akan menyusul mereka sehingga ia mempersiapkan diri untuk menyusul mereka yang telah mati tidak akan meninggalkan tempat mereka selama ia belum menyertai mereka. Juga untuk membuktikan bahwa seandainya ditawarkan pada mereka setengah hari saja dari hari-hari selama hidupnya yang pernah ia sia-siakan, niscaya yang demikian itu lebih mereka sukai daripada dunia beserta seluruh isinya karena sesungguhnya mereka kini telah mengetahui nilai umur dan juga telah tersingkap di hadapan mereka hakikat-hakikat segala urusan.

Maka sesungguhnya penyesalan mereka atas setengah hari dalam hidupnya hanyalah supaya ia dapat memperbaiki kekurangannya sehingga ia bisa selamat dari siksa. Juga supaya ia bisa meningkatkan kualitas amalnya sehingga akan berlipat ganda pahalanya karena mereka hanya baru mengetahui kadar dan nilai umur itu setelah habis jatah umurnya dan ditanam dalam tanah. Sehingga mereka menyesali sesaat saja dari kehidupannya yang padahal engkau memiliki sesaat itu bahkan juga saat-saat yang lainnya, namun kemudian engkau juga menyianyiakan saat-saat tersebut. Maka dengan demikian, berarti dirimu sendiri telah engkau tempatkan dalam kerugian dikarenakan penyia-nyiaanmu terhadap saat-saat dan kesempatan itu ketika sudah ditutup pintu amal dan ketika itu engkau sudah tidak dapat lagi mengambil bagian dari saatmu.

“Rasulullah Muhammad � mendatangi seorang pemuda yang sedang sekarat menghadapi maut. Rasulullah Muhammad � bertanya kepada pemuda itu:”Bagaimana keadaanmu sekarang ini?”. Pemuda itu menjawab:”Saya mengharapkan ridho �� , dan saya juga khawatir dosa-dosa saya.” Kemudia Rasulullah Muhammad � bersabda:”Dalam hatinya orang mukmin bilamana terdapat dua perkara yakni mengharapkan Ridha �� dan khawatir akan dosa-dosanya, tentulah �� akan memberikan apa-apa yang ia harapkan (Ridha ��) yang juga dilengkapi rasa aman dari apa-apa yang dia khawatirkan (dosa-dosanya).” (HR. Imam Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Jabir � , ia berkata:”Aku telah mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda 3 hari sebelum beliau wafat:”Janganlah salah seorang dari kamu mati kecuali berbaik sangka kepada �� .” (HR.Muslim No 455)

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sungguh kalian jangan sampai mati, kecuali dia berprasangka baik terhadap ��”. (HR. Imam Muslim, dari Jabir � )

SEBAGIAN SHALIHIN BERKATA:”AKU PERNAH MELIHAT SAUDARAKU DALAM

MIMPI, LALU AKU KATAKAN PADANYA:”WAHAI FULAN! ENGKAU HIDUP AL-HAMDULILLAAH.” LALU KATANYA: “SUNGGUH JIKA AKU MAMPU UNTUK

MENGUCAPKAN AL-HAMDULILLAAH, ITU LEBIH AKU SUKAI DARIPADA DUNIA

SEISINYA.” KEMUDIAN SAUDARAKU BERKATA:”TAHUKAH KAMU BAHWA KETIKA




ORANG MENGUBURKANKU, MAKA SESUNGGUHNYA SI FULAN TELAH BERDIRI

SHALAT DUA RAKA’AT. SUNGGUH JIKA AKU MAMPU MELAKUKAN SHALAT DUA

RAKA’AT MAKA HAL ITU LEBIH AKU SUKAI DARIPADA DUNIA DAN SEISINYA.”

Dari Atsar Ibnu Abbas � , Rasulullah Muhammad � bersabda:”Manakala kamu melihat orang menghadapi maut, hiburlah dia agar mau berbaik sangka terhadap �� akan berjumpaan dengan-Nya nanti (di akhirat).”

Dari Rasulullah Muhammad��, beliau bersabda:”Orang yang berakal sempurna ialah yang selalu meneliti kekurangan dirinya dan beramal untuk bekal mati. Adapun orang yg tidak kuasa mengendalikan hawa nafsunya & berkhayal ampunan dari �� , itulah orang yg lemah fikirannya (Bodoh).”

“…inginilah mati jika kamu benar-benar beriman.” (QS Al-Baqarah:94)

“Mereka selamanya tidak ingin mati, karena tahu kejahatan dirinya, �� mengetahui orang yang berbuat aniaya.” (QS Al-Baqarah:95)

Dua ayat tersebut menjadi landasan bagi Mukmin sejati dan ikhlas amalnya (agar) tidak gentar menghadapi pati, bahkan merindukannya, tapi sebaliknya bagi pendusta/munafik, mati adalah sesuatu yang menakutkan, akibat ulahnya sendiri.

Dari Abu Darda’:”Aku gembira ketika fakir karena hal itu merendah kepada �� , dan aku gembira ketika sakit (tertimpa musibah) karena hal itu suatu penebus dosa, dan aku gembira karena pati karena aku rindu kepada Tuhanku.”

Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah � , ia berkata:”Seorang laki-laki yang mati bunuh diri dengan anak panah, dibawa kepada Rasulullah Muhammad � . Maka beliau tidak mau menyalatkannya.”

Dari Anas ra, Rasulullah Muhammad �� bersabda:”Barang siapa lega hati

berjumpa dengan ��, maka �� pun senang menerimanya. Sebaliknya barang siapa enggan ditemukan ��, maka �� pun enggan menerimanya.”

Berjumpa dengan �� yaitu saat perhitungan hisab amal di hari kiamat setelah melewati maut dan alam kubur. Orang mukmin hatinya lega menghadapi datangnya pati, karena saat saat Malaikat Maut datang menjemput, ia dihibur dengan keridhaan �� dan sorgaNYA, sudah tentu ia lebih senang menerimanya daripada hidup terus di dunia. Sebaliknya orang kafir enggan mati, karena saat itu dia diperlihatkan balasan perbuatan amalnya berupa siksa kubur & Neraka, karena itu ia ciut nyalinya, benci pada maut, yang mengundang keengganan �� untuk menerimanya.

Abu Darda � berkata:”Sesungguhnya aku mencintai kematian karena tidak ada yang mencintainya kecuali orang mukmin. Dan kematian itu dapat melepaskan seorang mukmin dari penjara. Aku juga senang deengan sedikitnya harta dan anak karena yang demikian itu aadalah fitnah yang dapat menyebabkan cinta pada keduniaan, padahal merasa tenang dengan dunia akan menambah beban penderitaan dan kesedihan ketiak ia harus berpisah dari dunia. Dan segala sesuatu selain dzikrullah (mengingat �) suatu saat nanti pasti ditinggalkan ketika ajal tiba.”

Oleh karena itu Abdullah bin Amr � mengatakan bahwa perumpamaan seorang mukmin ketika rohnya keluar dari tubuhnya adalah laksana seorang yang dikurung dalam penjara, lalu dia dikeluarkan dari penjara tersebut menuju permukaan bumi yang luas dan bisa berjalan-jalan diatasnya kemana saja dia suka. Tetapi yang demikian itu adalah bagi orang-orang yang berpaling (tidak memikirkan) dari keduniaan, bahkan dirinya tidak merasa tenang kecuali dengan berdzikir (mengingat ��. Sedangkan ketika ia menyibukan diri dengan keduniaan , baginya laksana penjara yang selalu menahan dirinya untuk berjumpa dengan kekasihnya (�), dan dia mengikuti nafsu angkara murka yang mendatangkan kesusahan baginya, tetapi setelah datang kematian, maka lepaslah dia dari semua kesusahan itu dan selanjutnya akan bertemu dengan kekasih yang sangat dirindukannya tanpa mengalami rintangan.

Ketahuilah bahwa setiap orang mukmin jika telah tiba kematiannya, tersingkaplah yang ada dibalik kematiannya, mengenai luasnya kemuliaan �� yang jika dibandingkan dengannya, maka dunia ini bagaikan penjara yang sempit. Atau bisa diumpamakan seperti orang yang disekap dalam ruangan yang gelap lalu terbukalah sebuah pintu menuju kebun yang luas yang dipenuhi pepohonan, bunga-bungaan, buah-buahan, istri-istri, anak-anak kecil, pelayan-pelayan dan burung-burung. Dengan demikian jika ia telah berada diluar maka tidak mungkin ia mau kembali lagi ke ruangan gelap tadi.

Ubaid bin Umair berkata:”Ahli Kubur selalu menunggu berita, maka apabila datang pada mereka jenazah (baru) maka mereka bertanya padanya:”Apa yang terjadi pada si Fulan?”. Ia menjawab:”Apakah ia telah datang pada kalian?”. Mereka berkata:”Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun, dia telah diantarkan tidak melalui jalan kita.”

Abu Ayub Al-Anshari � meriwayatkan bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya ruh seorang mukmin apabila telah dicabut, maka ia disamut oleh ahli rahmat (Malaikat) dari sisi � sebagaimana menyambut berita gembira di dunia. Mereka berkata:”Perhatikanlah saudara kalian sehingga ia merasa tenang, karena sesungguhnya ia dalam keadaan duka yang amat sangat.” Lalu mereka bertanya padanya:”Apa yang terjadi pada si Fulan dan apa yang telah dilakukan si Fulanah? Apakah dia telah menikah lagi?”. Apabila mereka bertanya padanya tentang orang yang telah meninggal sebelumnya, maka ia




menjawab:”Orang itu telah mati sebelum aku.” Maka mereka mengucapkan:” Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.”

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Perbanyaklah mengingat sesuatu yang menghancurkan segala kelezatan (yaitu maut).”

Maksud hadist diatas ialah bahwa mati itu memutuskan segala macam bentuk kelezatan , maka perbanyaklah dalam mengingatnya sehingga kamu akan mempersiapkan diri menyambutnya. Sabda Rasulullah diatas adalah sangat singkat tetapi padat yang didalamnya terkumpul semua bentuk nasihat, karena seseorang yang mengingat mati dengan arti yang sebenarnya maka kenikmatan yang dihadapi membuatnya tersedak dan menghalanginya untuk mengharapkan lagi di saat-saat mendatang serta membuatnya zuhud terhadap dunia yang selalu diangan-angankannya. Hanya saja jiwa-jiwa yang kotor dan hati-hati manusia yang lengah/lalai ini menghajatkan untuk diperbanyak kata-kata dan diperpanjang nasihat. Jika tidak demikian, maka sabda Rasulullah Muhammad

��”Perbanyaklah mengingat sesuatu yang menghancurkan segala kelezatan.” Disertai oleh firman �� :

“SETIAP JIWA AKAN MERASAKAN KEMATIAN (MAUT).” (QS Ali Imraan:185)

Dua kalimat diatas sudah mencukupi bagi orang yang mendengarkannya dan merenungkannya karena mengingat mati akan dapat menimbulkan rasa tidak senang kepada dunia fana ini dan sebaliknya akan mencurahkan perhatian dalam setiap saat kepada kehidupan akhirat. Sebagaimana ulama berkata:” Kematian itu bukanlah suatu ketiadaan dan bukan pula kemusnahan murni, tetapi sesungguhnya kematian itu hanyalah merupakan terputusnya (terpisahnya) hubungan ruh dengan tubuh, pergantian dari suatu keadaan (dunia) kepada yang lain (alam kubur & akhirat) dan pemindahan dari suatu negeri ke negeri yang lain. Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah Muhammad � :

“ORANG-ORANG MUKMIN ITU TIDAK MATI, TETAPI MEREKA DIPINDAHKAN.”

Kematian itu adalah suatu bencana (musibah) yang besar sebagaimana ��:

“Lalu kamu ditimpa bencana kematian....” (Al-Maa’idah:106)

Jadi kematian itu merupakan musibah teramat besar bagi diri sendiri, akan tetapi kelengahan akan kematian / lupa akan mati adalah bencana yang lebih besar dan ini bisa membuat manusia terlena dibuai angan-angan, khayalan dan rencana-rencana dunia dimana akhirnya dia mati secara wajar atau tiba-tiba mati dalam keadaan kecelakaan perjalanan atau musibah alam yang tidak terkira sama sekali dan dalam keadaan kafir, kufur, fasik, tidak sempat bertobat, dan sebagainya sehingga siksalah yang menanti di alam kubur hingga kiamat, belum lagi hisab di hari kiamat nanti yang dapat melemparkannya kedalam Neraka. Dalam setiap kematian, pasti terdapat pelajaran bagi orang yang tidak lengah/bodoh.

Ketika Rasulullah Muhammad � ditanya:”Manakah orang mukmin yang paling baik?”. Jawab Beliau:”Yang paling baik budi pekertinya.” Kemudian sahabat

bertanya lagi:”Manakah orang mukmin yang paling kaya?”. Jawab beliau:”Yang selalu mengingat pati dan mempersiapkan bekalnya baik-baik.”

TIDAK SEORANGPUN TAHU DIBUMI MANAKAH DIA AKAN MATI

“Katakanlah:”Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu.” (QS. Al-Jumu’ah : 8)

Apabila ada orang yang dipercaya dan diyakini kebenaran dan kata-katanya berkata kepada seseorang bahwa dijalan itu rawan perampokan dan orang yang melewati hutan itu pada malam hari pasti akan dibunuh dan hartanya diambil maka siapakah yang berani melewati hutan itu? Jangankan dimalam hari yang gelap gulita sangat menakutkan, disiang hari pun takut melewatinya.

Rasulullah Muhammad � yang benar dan dapat dipercaya telah memberitahu larangan dan perintah dengan sabda-sabda Beliau bukan sepuluh atau duapuluh hadist namun kita masih mengabaikannya. Tanyakanlah pada diri kita sendiri sudah benarkah rukun iman dihati kita, jika kita percaya bahwa Tidak ada Tuhan Selain � tetapi mengapa masih saja bertindak kafir dengan mempercayai tahayyul bahwa berdoa di kuburan si fulan bisa terkabul? Kenapa juga masih menyimpan azimat yang katanya dapat menolak bala atau mendatangkan keberuntungan seolah Kuasa � lebih lemah dibanding jin yang mendiami azimat tersebut atau � begitu kikir yang menciptakan hamba-NYA tetapi melupakan rezeki dan tidak memberinya makan?

DIRIWAYATKAN DARI ABU HURAIRAH �, DIA BERKATA:” RASULULLAH

MUHAMMAD � TELAH BERSABDA:”AKU IBARAT ORANG YANG MENYALAKAN API. KETIKA API TERSEBUT MENYINARI SEKELILINGNYA, SERANGGA YANG ADA DI

DEKAT API ITU AKAN SEGERA JATUH KEDALAMNYA, SEDANGKAN PENYALA API

TERSEBUT MENGHALANGI SERANGGA ITU TIDAK MAU DAN TETAP SAJA MASUK KE

DALAM NERAKA.” (HR.BUKHARI NO.6483)

Ubay bin Khalaf adalah musuh besar Islam dari kaum musrikin Makkah. Sebelum hijrah, Ubay bin Khalaf pernah berkata pada Rasulullah Muhammad �:”Aku memelihara seekor kuda dan aku telah memberinya makanan, dengan mengendarainya aku akan membunuhmu dikemudian hari.” (Na’udzubillaahi min dzalik). Tetapi Rasulullah Muhammad � bersabda:”Insya �, saya yang membunuhmu!”.

Maka ketika terjadi perang Uhud, dia mencari-cari Rasulullah Muhammad � sambil berkata:”Apabila pada hari ini Muhammad (�) lolos dariku, maka akulah yang akan celaka!”. Kemudian dia menuju Rasulullah Muhammad � untuk




menyerang Beliau. Para sahabat ingin melempar Ubay bin Khalaf dengan tombak dari jauh, tetapi Rasulullah Muhammad � berkata:”Biarkan dia mendekat!”. Ketika dia telah mendekat, Rasulullah Muhammad � mengambil sebilah tombak dari seorang sahabat lalu melemparkannya kepada Ubay bin Khalaf sehingga akibat lemparan itu maka lehernya tergores sedikit dan dia terjatuh dari kudanya. Dengan jatuh bangun, dia berlari menuju pasukannya sambil berteriak:”Demi Latta & Uzza! Muhammad (�) telah membunuhku!”. Maka orang-orang kafir berusaha menenangkannya bahwa itu hanya goresan kecil saja dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun dia berkata: “Muhammad (�) pernah berkata bahwa dia yang akan membunuhku! Demi Latta! Jika seandainya dia hanya meludahiku saja, pasti aku akan mati.”

Diceritakan bahwa suara teriakannya bagaikan lembu jantan. Abu Sufyan � yang ketika itu masih menjadi musuh Islam dan bahkan menjadi panglima perang kaum Musyrikin berkata padanya dengan nada mempermalukan:”Dengan sedikit goresan saja engkau berteriak-teriak!”. Lalu Ubay bin Khalar berkata:”Apakah kamu tidak tahu siapa yang melempar aku? Ini adalah lemparan Muhammad (�), saya sangat takut. Demi Latta dan Uzza! Jika penderitaanku ini dibagikan kepada seluruh penduduk Hijaz, niscaya mereka akan binasa. Muhammad (�) pernah berkata padaku:”Insya �, Aku yang akan membunuhmu. Ketika dia berkata begitu, aku yakin bahwa aku akan mati ditangannya dan tidak akan lolos darinya. Seandainya dia meludahiku sedikit saja setelah dia mengatakan demikian, maka pasti aku akan binasa.” Akhirnya Ubay bin Khalaf meninggal dunia sehari sebelum tiba di Makkah.”

Peristiwa ini adalah pelajaran bagi kita, jika seorang kafir yang kuat dan musuh Islam yang besar saja begitu yakin dengan perkataan Rasulullah Muhammad � sehingga dia tidak merasa ragu sedikitpun tentang kematiannya di tangan Rasulullah Muhammad �, namun lihatlah kita sebagai manusia yang katanya mengimani ke-Rasul-an dan kebenaran sabda-sabda Beliau tetapi berapa banyak sabda-sabda Beliau yang kita hafal & terapkan dikeseharian kita? Berapa banyak Adzab yang Beliau ceritakan kita takuti?

Dalam kitab Az Zawajir, Ibnu Hajar � telah menceritakan bahwa orang yang melalaikan shalat akan dibangkitkan bersama Fir’aun, Qarun, Hamman atau Ubay bin Khalaf. Jika seseorang meninggalkan shalat dengan alasan sibuk dalam pemerintahan dan kekuasaan, maka dia akan diadzab bersama Fir’aun. Jika dia melalaikan shalat karena jabatan, maka dia akan diadzab bersama Haman. Jika alasannya karena sibuk mengurus harta benda maka akan diadzab bersama Qarun. Jika alasannya karena perdagangan atau pekerjaan maka akan diadzab bersama Ubay bin Khalaf.

Fir’aun dan sebagainya akan tinggal di neraka selama-lamanya dan perlu diingat bahwa suatu hari nanti disebabkan keimanannya maka seseorang akan dikeluarkan dari neraka. Namun untuk bisa keluar dari neraka, berapa lama kita akan berada didalamnya? Tidak ada yang tahu berapa trilyun tahun kita akan disiksa didalamnya sedangkan jika kita dimasukkan neraka selama satu hari saja maka

penderitaannya sebanding 50.000 tahun di dunia. Lalu apalah arti bersabar di dunia selama 70 tahun dibanding 1 hari dineraka?

Jika kita beriman pada para Nabi dan Rasulullah Muhammad � tetapi kenapa kita masih saja mencela saudara kita yang menyampaikan sabda-sabdanya dan mengabaikan sabda-sabdanya? Hanyut dalam tipu daya setan dan cinta dunia!

Jika kita beriman pada hari akhir, tapi lihatlah apa yang telah kita lakukan untuk liang lahat kita dan hari yang telah dijanjikan serta pasti datang itu?

Dalam Al-Khabar (Lauh Mahfud) disebutkan:”Apabila anak seorang hamba meninggal maka berfirmanlah �� kepada Malaikat:”Apakah kamu telah mencabut buah hatinya?”. Mereka menjawab:”Ya.” �� berfirman lagi:”Apa yang dikatakan hambaKU itu?”. Malaikat menjawab :”Dia memujiMU, bersyukur kepadaMU dan membaca Istirja’ kepadaMU, dia membaca:”Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” (Sesungguhnya kami adalah milik �� dan sesungguhnya kami kelak akan kembali kepadaNYA). Maka berfirmanlah ��:”Bangunlah sebuah gedung di surga untuk hambaKU itu, dan berilah nama gedung itu dengan Gedung Pujian.” (Zudatul Wa’idhiin).

Al-Qurthubi berkata di dalam kitab takdzirahnya:”Sesungguhnya semua ummat

Rasulullah Muhammad � telah setuju bahwa kematian itu tidak ada batas umur yang ditentukan, waktu yang ditentukan, cara mati atau sakit yang ditentukan. Sesungguhnya yang demikian itu hanyalah agar seseorang selalu menyediakan bekal untuk menyambutnya dan bersiap diri untuk menghadapinya. Tetapi orang dikuasai cinta dunia dan tenggelam di dalam kesenangan-kesenangan tetntu akan melupakannya dan tidak pernah mengingatnya. Bahkan jika kematian disebut-sebut disampingnya maka dia akan membencinya dan tabiatnya tidak mau menerimanya karena pengaruh cinta dunia bercokolnya hal-hal yang berhubungan dengan dunia itu menghalanginya untuk berfikir tentang kematian yang menjadi sebab perpisahan dengan dunia dan diapun enggan untuk mengingatnya. Jika memang dia mengingatnya maka dia mengingatnya karena menyusahkan dunia dan mencaci kematian, ingatnya itu akan menambah lebih jauh dari ��. Apakah keterangan sebelumnya tentang maut belum cukup bagi kita dan perlukah diperpanjang lagi? Apakah kita masih akan menunda taubat? Apakah masih akan tertipu tempat singgah sementara di dunia ini sedang kita semua telah yakin bahwa semua akan mati tanpa diketahui kapan, dimana & bagaimana kita mati?

Zaman dahulu sebelum Islam kuat, Rasulullah Muhammad � melarang ummat Islam Ziarah ke kubur. Sebab kebanyakan mereka yang datang masih dipengaruhi adat jahiliyah seperti meminta kepada kuburan, mengagung-agungkan, menyembah dan lain-lain yang menganggap bahwa kuburan sebagai tempat tujuan dan memohon. Sehingga adanya �� terlupakan dalam segala aspek hidup. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Aku telah melarang kalian ziarah kubur, tetapi kalian sekarang ber-ziarahlah sebab ziarah kubur itu bagi kalian merupakan pelajaran.” Adapaun dahulu dilarang oleh Rasulullah Muhammad � karena zaman dulu jika iman kurang tebal yang bisa dipengaruhi oleh adat jahiliyah. Kalau tanah




air kita atau ummat Islam di Indonesia, bisa dipengaruhi oleh adat atau aliran kepercayaan Animisme atau Dinamisme, Hindu atau Budha yang menganggap roh itu barang keramat yang perlu dimintai ini dan itu. Ini sama saja dengan pelarangan Rasulullah Muhammad � jaman dahulu. Jika kita ke kuburan/makam, sementara hati belum mampu membedakan hal dengan meminta ini dan itu kepada roh penghuni makam tersebut maka lebih baik kita tidak usah dan jangan sampai ke kuburan dengan dalih ziarah yang dianjurkan oleh Islam.

Diantara tradisi yang diberantas oleh Islam adalah tradisi jahilliyah yang berkenaan dengan kematian, misalnya meratap, berteriak-teriak dan berlebih-lebihan dalam mengungkapkan kesusahan dan kedukaan.

Islam mengajarkan umatnya bahwa mati hanya sekedar pindah dari suatu tempat ke tempat lain dan bukan musnah sama sekali, tidak pula hilang begitu saja. Sedangkan duka tidak dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati dan tidak dapat menolak takdir �. Oleh karena itu, setiap mukmin harus menerima kematian ini sebagaimana halnya menerima musibah. Dia harus sabar dan mencari keridhaan � serta mengambil suatu pelajaran dengan mengharapkan pertemuan abadi di akhirat sambil mengulang kalimat Inna lillaahi wa inna ilaihi Rajiuun (Sesungguhnya kami adalah milik �, dan kepada-NYA lah kami akan kembali).

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tidak termasuk golongan kami orang yang menampar pipi dan merobek-robek pakaian dan menyeru dengan seruan jahilliyah.” (HR. Shahih Bukhari).

Jika yang meninggal itu bukan suami, misalnya ayah, anak atau saudara, maka tidak halal bagi seorang perempuan berkabung lebih dari tiga hari. Zainab binti Abu Salamah meriwayatkan dari Ummu habibah istri Rasulullah Muhammad � ketika ayahnya meninggal dunia. Kedua istri ini tidak memakai wangi-wangian, kemudian ia berkata:”Demi �! Saya tidak lagi memerlukan wangi-wangian, namun saya mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tidak halal seorang perempuan yang beriman kepada � dan hari akhir berkabung karena kematian lebih dari tiga malam, kecuali atas suami, maka ia harus berkabung selama empat bulan sepuluh hari.” (HR. Shahih Bukhari).

Seorang istri yang ditinggal mati oleh suaminya maka dia harus berkabung selama 4 bulan 10 hari guna memenuhi hak suami dan demi ikatan suci yang telah menghubungkan antara keduanya sehingga dia tidak menampakkan perhiasan dan tidak menjadi sasaran mata orang-orang yang hendak meminangnya selama dalam masa iddah yang oleh Islam dianggap sebagai melanjutkan beberapa hak suami dalam perkawinannya yang telah terdahulu dan sebagai anyaman atas perkawinan yang telah lalu.

Berkabungnya istri karena meninggalnya suami adalah wajib yang sama sekali tidak boleh diabaikan sebab ada satu riwayat sebagai berikut:

Diriwayatkan dari Ummu Habibah bahwa telah datang seorang perempuan kepada Rasulullah Muhammad � kemudian ia berkata:”Sesungguhnya anak perempuanku ditinggal mati oleh suaminya dan matanya menjadi bengkak (karena

menangis), apakah dia boleh memakai celak?”. Maka Rasulullah Muhammad � menjawab:”Tidak! Tidak!” (sebanyak dua kali atau tiga kali). Dan tiap kali ditanya selalu menjawab:”Tidak!”. (HR. Shahih Bukhari).

Berhias dalam waktu yang telah ditentukan adalah Haram, sedangkan susah atau sedih tanpa melewati batas serta menangis tanpa berteriak-teriak dan berkata-kata yang dapat menyebabkan siksa terhadap sang jenazah maka ini adalah fitrah pembawaan yang tidak berdosa sebagaimana hadist berikut ini:

Ketika Ibrahim putra Rasulullah � (dari istri Mariyah Qibthiyah) meninggal dunia, beliau menangis, mencucurkan air matanya, lalu Abdurrahman menegurnya :”Ya Rasul, kenapa menangis? Bukankah engkau melarangnya?”. Beliau bersabda:”TIDAK, TETAPI AKU DILARANG MERINTIH DAN MENYANYI, DUA

SUARA BODOH LAGI LACUR, SERTA DILARANG MENCAKAR (MENAMPAR

/MEMUKUL) MUKA, MEROBEK BAJU. KARENA MERINTIH ADALAH PERBUATAN

SETAN TERMASUK MENYANYI, MAIN-MAIN DAN SERULINGNYA, tetapi ini adalah air mata rahmat yang diletakkan Tuhan pada hati hambaNYA yang punya belas kasih (rahmat), barang siapa yang tidak punya rahmat, tidak akan memperoleh rahmat. Sabdanya pula:”Hati merasa sedih dan mata mencucurkan air (mata), tetapi tidak menyatakan sesuatu yang menjadikan kemarahan ��.”

Diriwayatkan dari Umar bin Khathtab � bahwa dia pernah mendengar sementara perempuan menangis karena kematian Khalid bin al-Walid �, kemudian ada sementara orang laki-laki yang hendak melarangnya. Maka kepada laki-laki tersebut Umar bin Khathtab � berkata:”Biarlah dia menangis karena kematian Abu Sulaiman (Khalid bin Walid) ini selama tangisnya itu tidak menabur-naburkan debu diatas kepalanya dan tidak berteriak-teriak.”

Ziarah kubur menurut Islam itu sesungguhnya dapat mengingat-ingat bahwa kita akan mati, mengingat akan adanya alam kubur, Hari kebangkitan, Hari pembalasan, Kiamat, Yaumul Hisab, Surga, Neraka, Sirath, Penghimpunan di padang Mahsyar, timbangan amal Mizan dan lain-lain yang menambah kekuatan iman pada Hari Kiamat kelak, mengingatkan diri akan mati sehingga kita bisa mempersiapkan bekal untuk jalan panjang tak berujung nanti serta mengurangi beban. Jika sekarang memiliki dua buah gunung emas, pastilah manusia menginginkan yang ketiga (gunung emas) dan jika telah memiliki tiga, maka manusia pasti mengcari yang keempat, begitulah seterusnya manusia tidak pernah puas terhadap dunia dan yang tiadalah yang bisa menghentikannya sampai mulut disumbat oleh tanah atau mati.

RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA:”ZIARAHLAH KUBUR, PASTI ENGKAU

AKAN MENGINGAT HARI AKHIRAT. DAN MANDIKANLAH ORANG-ORANG YANG

MATI, SEBAB SESUNGGUHNYA MENGURUS JASAD YANG SUDAK TIDAK ADA

ROHNYA MERUPAKAN PELAJARAN YANG BISA MERESAP KE HATI. DAN

SHALATLAH JENAZAH, AGAR ENGKAU MENJADI SEDIH KARENANYA, SEBAB

SESUNGGUHNYA ORANG YANG SEDIH ITU MEMPEROLEH NAUNGAN �� KELAK

PADA HARI KIAMAT, DAN AKAN MEMPEROLEH SEMUA KEBAIKAN.”




Berkata Hatim Al-Asham �:”Barang siapa mendatangi kuburan, sedang ia tidak mau memikirkan tentang keadaan dirinya dan tidak mau mendo’akan orang yang mati, maka orang tersebut seperti telah menipu dirinya sendiri.”

Namun ziarah bagi kaum wanita dianjurkan supaya tidak terlalu sering menziarahi kuburan, walaupun hal itu diperbolehkan bagi mereka. Hal ini disebabkan karena wanita lebih banyak meratap jika berziarah ke kuburan (keluarga yang dicintainya). Dengan demikian selayaknya tidak menziarahi kuburan jika sekiranya akan menimbulkan satu keburukan. Dan juga apabila menuju kuburan maka tidak dibenarkan berduaan dengan lelaki yang bukan mahram atau bukan suaminya. Juga dalam berpakaian tidak boleh membuka aurat. Jika berziarah itu dinyatakan sebagai amalan sunnah (selama tidak menimbulkan syirik dan maksiat), maka bagaimana bisa diperbolehkan jika dibarengi perbuatan yang melanggar. Disarankan berdo’a yang ringkas saja dan meninggalkan ratapan diatas kuburan karena akan berarti tidak ridha yang berakibat si mayit akan disiksa di dalam kuburan karena ratapan itu.

Ali bin Abu Thalib � pernah ditanya oleh seseorang:”Mengapa engkau mengunjungi kuburan?” Maka Ali � menjawab:”Aku mendapati bahwa mereka (penghuni kubur) adalah sebaik-baiknya tetangga. Aku juga mendapati mereka sebagai tetangga yang benar, yang dapat menahan ligah dari berbicara buruk dan dapat mengingatkan akan alam akhirat.”

Abu Dzar �, berkata:”Bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda: “Ziarahilah kubur, karena hal itu akan mengingatkanmu pada akhirat. Mandikanlah mayat karena penyembuh anggota-anggota tubuh yang hampa (jauh dari perbuatan baik) adalah pelajaran (peringatan) yang keras dan ikutlah shalat jenazah, mudah-mudahan yang demikian itu membuat kamu merasa duka cita karena sesungguhnya duka cita karena takut kepada � dapat membawa kepada kebaikan.” (HR. Ibnu Abi Dunya dan Hakim, hadist ini dinyatakan sebagai hadist jayyid/baik).

Umar bin Khathtab � menceriterakan:”Kami pernah keluar bersama Rasulullah Muhammad � menuju daerah pekuburan. Setibanya disana, Beliau duduk di dekat sebuah kuburan sedangkan aku adalah orang yang paling dekat dengan Beliau, lalu Beliau menangis, dan aku serta yang lainnya juga ikut menangis.” Kemudian Rasulullah Muhammad � bertanya:”Karena apa kalian menangis?”. Kami menjawab:”Kami menangis karena engkau menangis.” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ini adalah kuburan ibuku, Aminah binti Wahab. Aku telah meminta izin kepada �� untuk menziarahinya dan DIA mengizinkan aku,

lalu aku meminta izin untuk memohonkan ampun baginya tetapi DIA melarangku. Maka DIA mendapatiku laksana mendapati seorang anak yang haus akan kasih sayang.” (Hadist ini Diriwayatkan dari Ibnu Abi Dunya yang Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud. Ibnu Majah juga telah meriwayatkannya secara ringkas).

Ibnu Abi Mulaikah meriwayatkan bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ziarahilah orang mati diantaramu (muslim), dan ucapkanlah salam pada mereka (yang mati), maka sesungguhnya hal itu merupakan suatu pelajaran bagimu.” (Hr. Ibnu Abi Dunya, hadist ini dinyatakan mursal tapi sanadnya baik).

Dianjurkan ketika berziarah kubur dengan berdiri membelakangi kiblat, sedangkan mukanya menghadap pada kiblat, sedangkan mukanya menghadap pada kuburan tersebut. Juga hendaklah mengucapkan salam pada orang yang mati, tetapi dilarang mengusap-usap kuburan atau menciumi batu nisannya karena yang demikian itu merupakan kebiasaan orang-orang nasrani.

Aisyah � berkata:” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tidak seorang pun yang menziarahi kuburan saudaranya dan ia duduk disamping kuburannya kecuali ahli kubur itu merasa senang dengan kedatangannya dan menjawab ucapan salamnya sehingga orang itu berdiri (pergi).”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah � Rasulullah Muhammad � bersabda:”Barang siapa melihatku dalam tidurnya, maka sungguh ia telah melihatku karena sesungguhnya syetan tidak dapat menyerupaiku.” (HR. Shahih Muslim dan Shahih Bukhari).

Sulaiman bin Sahim berkata:”Aku pernah melihat Rasulullah Muhammad � dalam mimpi lalu aku berkata pada Beliau:”Orang-orang telah berziarah padamu dan memberi salam, apakah engkau mengetahui salam mereka?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ya, bahkan aku membalas salam mereka.”

Diriwayatkan dari Abbas bin Abdul Muthalib, dia berkata:”Aku bersaudara dan telah bersahabat dengan Abu Lahab. Ketika ia mati sedangkan kala itu � telah memberitakan keadaannya kepadaku (melalui wahyu yang turun lewat Rasulullah Muhammad �) yang telah membuatku bersedih dan berduka cita. Setahun kemudian setelah kematiannya, aku memohon kepada � agar diperlihatkan keadaan Abu Lahab kepadaku dalam mimpi. Lalu aku melihatnya dalam mimpi bahwa ia sedang dibakar oleh api. Aku pun bertanya padanya tentang keadaannya dan Abu Lahab menjawab:”Aku berada dalam neraka dengan mendapatkan siksaan sepanjang siang dan malam dan tidak diringankan padaku kecuali hari senin.”

Lalu Abbas bertanya:”Mengapa begitu?”

Abu Lahab menjawab:”Ketika Rasulullah Muhammad � dilahirkan pada malam itu, Umaimah datang dan membawa kabar gembira padaku bahwa Aminah binti Wahab telah melahirkan seorang laki-laki bernama Muhammad (Rasulullah �) dan aku merasa gembira dengan kelahiran Beliau sehingga karena kegembiraanku itu aku membebaskan seorang hamba sahaya perempuanku. Oleh sebab inilah




�� memberikan ganjaran padaku dengan dihindarkan oleh-NYA azab dariku setiap malam senin.”

Abu Hurairah � berkata:”Jika seseorang mengunjungi kuburan orang yang dikenalnya ketika hidup, lalu mengucapkan salam, maka salam itu akan dijawabnya dan ahli kubur itu mengenalnya. Jika mendatangi kuburan orang yang tidak dikenalnya, maka ahli kubur itu akan menjawab salamnya.”

Salah seorang dari keluarga Ashim al Jahdari berkata:”Aku telah melihat Ashim dalam mimpi setelah ia dua tahun meninggal dunia. Lalu aku bertanya:”Bukankah engkau telah mati?”. Dan dia menjawab:”Ya!”.

Aku bertanya lagi:”Dimanakah engkau sekarang?”. Ia menjawab:”Demi �! Aku berada dalam kebun surga bersama sahabat-sahabatku, kami berkumpul setiap malam jum’at dan pagi harinya pergi ke tempat Abu Bakar bin Abdullah al Muzanni, lalu kami dapati berita-beritamu.”

Aku bertanya:”Apakah yang demikian itu dengan badanmu ataukah dengan Ruhmu?”. Ia menjawab:”Bukan dengan jasad, jauh dari yang demikian, karena jasad itu telah hancur, tetapi kami berjumpa lewat perantara ruh.”

Aku bertanya:”Apakah kalian mengetahui kunjungan kami pada kalian?”. Dan ia menjawab:”Ya, kami mengetahuinya pada setiap malam jum’at dan hari jum’at juga hari sabtu hingga terbit matahari.”

Aku bertanya:”Mengapa tidak semua hari?”. Ia menjawab:”Karena keutamaan dan keagungan hari jum’at.”

Dalam kisah lain bahwa Muhammad bin Wasi’ biasa berziarah kubur pada hari jum’at. Lalu seseorang berkata padanya:”Mengapa engkau tidak mengundurkannya hingga hari senin?”

Muhammad bin Wasi’ menjawab:”Telah sampai berita padaku bahwa sesungguhnya orang-orang yang mati itu mengetahui kunjungan orang-orang yang menziarahinya pada hari jum’at dan satu hari sebelumnya dan satu hari sesudahnya.”

Ketika Hasan bin Shaleh �, mengunjungi kuburan, maka ia berkata:”Alangkah bagusnya apa yang berada di bagian luarmu (kuburan dihias), padahal sesungguhnya berbagai bencana sedang terjadi di bagian dalammu.”

Basyar bin Manshur menceritakan:”Ketika terjadi musim penyakit tha’un, ada seorang yang bolak-balik ke kuburan untuk mengikuti shalat atas beberapa jenazah. Ketika tiba sore hari, ia berdiri di pintu pekuburan lalu berdo’a:”SEMOGA

�� MENGHILANGKAN KETAKUTAN KALIAN, MENYAYANGI KETERASINGAN

KALIAN, MEMAAFKAN KESALAHAN-KESALAHAN KALIAN DAN MENERIMA

KEBAIKAN-KEBAIKAN KALIAN.”

Ia tidak menambah dengan bacaan bacaan yang lain kecuali hanya dengan membaca doa itu saja. Orang itu melanjutkan kisahnya:”Pada suatu sore menjelang malam aku pulang kepada keluargaku, dan kau tidak datang ke pekuburan itu, lalu aku berdo’a dengan do’a yang pernah aku bacakan

sebelumnya. Ketika aku sedang tidur, aku melihat banyak makhluk yang datang kepadaku dan aku pun bertanya pada mereka:”Siapakah kalian dan ada keperluan apa kalian datang kemari?”.

Mereka menjawab:”Kami adalah para penghuni kubur!”. Aku bertanya:”Apa maksud kedatangan kalian kemari?”. Mereka menjawab:”Sesungguhnya engkau telah mengirim hadiah pada kami ketika engkau pulang kepada keluargamu.” Aku bertanya:”Hadiah apakah itu?”. Mereka menjawab: “Beberapa do’a yang engkau bacakan untuk kami.” Basyar berkata:”Maka sejak itu aku selalu mengulang-ulang do’a tersebut dan tidak pernah meninggalkannya.”

Dalam kisah yang berbeda Basyar bin Ghalib an Najrani berkata:”Aku bermimpi melihat Rabi’ah al Adawiyah, salah seorang ahli ibadah di kalangan kaum wanita yang aku sering mendo’akannya. Rabi’ah berkata:”Wahai Basyar bin Ghalib, hadiahmu telah datang pada kami dalam bentuk cahaya berselimut kain sutera.” Aku bertanya:”Bagaimana hal itu bisa terjadi?”. Rabi’ah menjawab:”Itulah do’a orang-orang mukmin yang hidup, jika berdo’a untuk yang telah mati maka hal itu akan diterima oleh mereka dalam bentuk cahaya berselimut kain sutera yang datang menuju orang yang mati itu dengan dikatakan:”Ini hadiah dari si Fulan!”.

RABI’BIN KHAITSAM �� MENGGALI LUBANG KUBURAN DIRUMAHNYA. APABILA DIA MENDAPATI HATINYA DALAM KEADAAN KERAS, MAKA DIA

AKAN MEMASUKI LUBANG KUBUR TERSEBUT, LALU DIA BERBARING DAN

TINGGAL DIDALAMNYA SESUKA HATINYA. KEMUDIAN IA MENGATAKAN:

“YA TUHAN! KEMBALIKANLAH AKU, AGAR AKU DAPAT BERBUAT

KEBAIKAN YANG PERNAH AKU TUNDA-TUNDA DAN KUTINGGALKAN.”

KATA-KATA TERSEBUT DIULANGINYA BERKALI-KALI, KEMUDIAN IA

BERKATA PADA DIRINYA:”WAHAI RABI’BIN KHAITSAM! DIRIMU TELAH

DIKEMBALIKAN KE DUNIA, MAKA KERJAKANLAH KEBAIKAN ITU!”

Muhammad bin Ka’ab Al-Qarzhi berkata mengenai firman �:

“Sehingga datang kematidan pada seseorang dari mereka maka dia berkata:”Ya Tuhanku! Kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal shalih yang pernah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak, sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampai pada hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu’minun:99-100)

Lalu katanya:”(Seandainya kamu dikembalikan kepada dunia) apa yang hendak kamu lakukan dan apa yang kamu inginkan? Apakah engkau ingin mengumpulkan harta benda yang banyak, menanam tumbuhan, membangun gedung-gedung, atau membuat pengairan?”. Kemudian Muhammad bin Ka’ab berkata:”Bukan, bukan untuk itu tetapi agar aku dapat melakukan amal kebaikan yang pernah aku tunda-tunda(hingga ajal merenggut dan belum dikerjakan) dan amal kebaikan yang pernah aku tinggalkan sebelumnya.” Lalu katanya lagi:”Maka ��




berfirman:”Sekali-kali tidak, melainkan itu hanya perkataan yang diucapkannya saja.” Yakni, mengapa perkataan ini diucapkan setelah mati.”

Abu Hurairah � berkata bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Orang mukmin dalam kuburnya laksana berada di taman yang hijau, diluaskan kuburnya hingga 70 hasta dan mendapatkan cahaya hingga laksana bulan purnama.” Kemudian Rasulullah Muhammad � bertanya:”Tahukah kamu mengapa diturunkan ayat:

“Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-KU, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit!”. (QS. Thaha:124)?

Para sahabat menjawab:”Hanya � kemudian Rasul-NYA yang mengetahui maksudnya.” Lalu Rasulullah Muhammad � bersabda:”Itulah siksaan bagi orang kafir dalam kuburnya yaitu ia dikuasai oleh 99 TINNIN.” Lalu Rasulullah Muhammad � bertanya:”Tahukah kalian apa 99 TINNIN itu? Yaitu 99 ekor ular yang setiap satu ekor ular memiliki tujuh kepala yang dapat mencakar, mematuk dan menyemburkan bisanya pada tubuh orang kafir itu hingga hari kiamat.” (HR. Ibnu Hibban).

Pernah dalam tayangan televisi tentang percobaan seekor ular phyton yang berukuran lebar 3-4 jari sedang tengah membelit seekor angsa dimana pada angsa itu terdapat alat yang dapat mendeteksi kekuatan belitan ular itu. Dan ternyata ular yang kecil seukuran pergelangan tangan itu membelit dengan kekuatan yang seimbang dengan berat sebuah bis yang besar yang di timbang dan dihimpitkan ke dada manusia selama 15 menit, padahal itu hanyalah ular di dunia yang kecil sebesar pergelangan tangan.

Lalu bagaimanakah ular di alam kubur? Ditambah ular berkepala botak karena teramat banyak bisanya! Kuku-kukunya terbuat dari besi dan sangat panjang! Matanya dari api, suaranya fasih seperti petir menggelegar! Sekali pukul maka bisa menenggelamkan hingga 70 hasta kedalam bumi yang panas! Belum lagi ular di padang mahsyar yang panjangnya sampai bertahun-tahun perjalanan! Juga Huraisy (keturunan kalajengking) yang lebarnya saja antara dunia timur dan dunia barat! Apalagi ular neraka yang sangat sakit patukan bisa racunnya hingga ribuan tahun akhirat! Lalu sebanding berapa tahukan derita itu di dunia? Berapalah umur kita? Pikirkanlah sebuah kenyataan di dunia ini bahwa ada manusia yang dimangsa ular dan tentunya setelah dibelit sekian lamanya sehingga seluruh tulangnya remuk!

Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan bersabarlah atasnya, Kami tidak meminta rezeki darimu, Kamilah yang memberikan rezeki kepadamu dan akibat yang baik adalah bagi orang yang bertakwa.(QS. Thaha:132).

Abu Said al Khudri � meriwayatkan dari Rasulullah �:”Barangsiapa mencintai masjid maka �� akan mencintainya.”

Muhammad bin Munkadir berkata:”Telah sampai berita padaku bahwa orang kafir dalam kuburnya dikuasai oleh seekor binatang yang matanya buta, telinganya tuli, pada tangannya memegang cambuk dari besi dan bagian atas seperti punuk unta.

Ia akan memukul ahli kubur itu hingga hari kiamat. Dan karena keadaannya yang buta (tapi bisa mengetahui tempat mayit berada) dan tuli itu maka ia tidak kenal belas kasihan.”

Ibnu Sirin meriwayatkan bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya seorang yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya, sedang ia pernah durhaka kepada keduanya. Namun setelah kedua orang tuanya meninggal lalu dia berdoa kepada � (memohonkan ampunan bagi keduanya), sehingga � akan mencatatnya sebagai orang yang berbakti (kepada orang tua).” (Hr. Ibnu Abi Dunya. Hadist ini mursal tapi sanadnya shahih. Sebagian memandang bahwa hadist ini adalah dha’if).

Berbahagialah orang yang diberi pengertian dan dibangunkan sadar dari lupanya, mau diajak untuk berfikir tentang urusan patinya, mudah-mudahan �� menghabisi umur kami dalam kebaikan, amiin...dan memperoleh kegembiraan seperti layaknya orang mukmin ketika mati, AMIIN.

Diriwayatkan bahwa ada seorang yang alim lagi arif berpikir tentang hadist berikut ini: Dari Rasulullah Muhammad�, beliau bersabda:”Ruh seorang mukmin (sejati) akan keluar dari jasadnya sebagaiman rambut keluar dari bahan adukan (adonan) roti.”, dia berfikir apakah ada ayat dalam Al-Qur’an yang menguatkan hadist diatas. Maka dikhatamkannya Al-Qur’an dengan merenungkan artinya selama sekian lama, tetapi dia tetap tidak mampu menemukannnya hingga akhir ayat. Lalu bermimpilah dia bertemu Rasulullah Muhammad � dan dia berkata:”Ya Rasulullah, �� telah berFirman:”Dan tidak ada barang yang basah dan tidak pula barang yang kering kecuali telah tertulis dalam kitab yang nyata (Al-Qur’an).” (QS Al-An’am:59).

tetapi aku tidak menemukan hadist ini (diatas) di dalam Al-Qu’ran. Maka Rasulullah Muhammad � bersabda:”Carilah dalam surat Yusuf.” Ketika dia terbangun dari tidurnya, dibacalah surat Yusuf dan benarlah dia menemukannya. Ayat yang menguatkan hadist itu adalah sebagaimana Firman ��:”Dan berkatalah istri Al-Aziz:”Keluarlah (hai yusuf) kepada mereka.” Maka ketika mereka melihatnya, mereka kagum kepadanya (kepada keindahan rupanya) dan mereka memotong-motong tangannya (melukai jari tangannya).” (QS Yusuf:31)

Sebagaimana wanita-wanita itu melihat ketampanan Yusuf, mereka tertegun kepada Yusuf dan tidak merasakan sakitnya terpotong jari tangannya, demikian pula ketika orang mukmin sejati ketika melihat Malaikat Jibril dan dan melihat bentangan sayap kanan Malaikat Jibril dimana terdapat tempatnya disurga sert segala kenikmatan didalamnya, bidadari dan gedung-gedung, pohon-pohon, buah-buah, sungai-sungai, maka tertegunlah hatinya dengan semua itu dan tidak merasakan pedihnya mati, Insya �. Seperti dalam Firman ��:

“Malaikat-Malaikat akan turun kepada mereka dan mengatakan:”Janganlah kamu takut, janganlah kamu bersedih, bergembiralah kamu dengan surga yang dijanjikan �� kepadamu.” (QS Fush-Shilat:30)




Seorang mukmin yang bersih dari dosa ( ada saja dosa-dosa yang tidak dianggap ) adalah kelak rohnya keluar seperti mencabut seutas rambut dari adonan roti, yaitu dengan mulus, bersih, tidak bersuara, halus dan nyaris tidak terasa sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad� :

“ROH ORANG BERIMAN ITU KELUAR DARI JASAD SEPERTI RAMBUT KELUAR DARI

ADONAN ROTI.”

Sedangkan rasa sakit sakaratul maut bagi orang beriman adalah nikmat kelak diakhirat. Sebab dengan kesakitan itu dosa-dosanya terhapuskan. Tertuang dalam sabda Rasulullah Muhammad�:”Maut dapat menghapus dosa-dosa orang mukmin.” (HR Imam Abu Na’im, dari Annas �) “Kematian yang mendadak (misal kecelakaan langsung mati) adalah kenikmatan bagi orang beriman dan hukuman bagi orang kafir.” (HR.Imam Tarmidzi).

Dimana kesakitan dalam sakaratul maut membuktikan masih membekasnya dosa-dosa dalam hati, kemudian dosa-dosa itu dihapus ketika sakaratul maut disakitkan. Ketahuilah bahwa �� yang mentakdirkan seseorang menjadi orang baik-baik, shaleh, calon ahli surga, maka dihapus segala dosa-dosa di dunia dengan segala cobaan, misal dengan berbagai musibah dan cobaan, kematian anaknya, istri, ibu, atau dengan kemiskinan/sulitnya rejeki. Semua ini cara penghapus dosa-dosa dia.

“Kalau sekiranya masih ada sisa-sisa dosa, maka AKU letakkan rasa sakit ketika sakaratul maut, sehingga ketika dia menemui AKU sudah dalam keadaan bersih layaknya anak yang baru dilahirkan dari rahim ibunya.” (Hadist Qudtsi).

Atsar Umar bin Khathab berkata:”Kalau seorang mukmin (ahli surga) masih ada sedikit dosanya, dimana belum habis dengan perbuatan-perbuatan, maka �� menjadikan sakit ketika sakaratul maut.”

“(�) YANG MENJADIKAN MATI DAN HIDUP, SUPAYA DIA MENGUJI KAMU, SIAPA

DIANTARA KAMU YANG LEBIH BAIK AMALNYA.” (QS. AL-MULK:2)

Diriwayatkan dari Aisyah � , dari Rasulullah Muhammad � , beliau bersabda:”Tidaklah seorang mayat disalatkan oleh kaum MUSLIMIN yang mencapai 100 orang yang semuanya memohonkan syafaat bagi mayat itu, melainkan �� mengabulkan permohonan mereka untuk mayat tersebut.” (Hadist Riwayat Shahih Muslim No.482)

Diriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib �, dia berkata:”SETIAP KEHIDUPAN ADA

KEMATIAN YANG MENGAHIRI SEMUA DUNIA, KEMATIAN ADALAH GERBANG

AKHIRAT DAN PENGADILAN AKHIRAT YANG PERTAMA.”

Ahmad bin Harb � berkata:”Bumi sangat heran terhadap orang yang menghamparkan dan merapikan tempat kasurnya untuk tidur, seraya bumi mengatakan:”Wahai Manusia! Mengapa engkau tidak memikirkan bencana yang panjang, sedangkan antara diriku dan dirimu tidak ada sesuatu (penghalang)?”.

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Jika ada yang meninggal diantara kamu, maka dilaksanakan kiamatnya, dan dilihat hartanya dari yang baik atau yang buruk, kemana dihabiskannya. Maka sembahlah �� seperti halnya kamu melihat-NYA, serta mintalah ampun pada-NYA setiap saat.”

Maimun bin Mihran � berkata:”Aku keluar bersama Umar bin Abdul Aziz menuju kuburan. Ketika melihat ke arah kuburan tersebut, ia menangis sambil menghadap kepadaku, lalu berkata:”Ini adalah kuburan nenek moyangku, Bani Ummayyah, yang sepertinya kini sudah tidak dapat lagi merasakan segala kenikmatan dunia dan kehidupannya bersama mereka (yang masih hidup). Bukankah engkau sendiri telah melihat bahwa mereka yang dulunya selalu bergelimang kenikmatan itu,, kini telah sama-sama terbaring dalam tanah dan kebinasaan telah merenggut mereka.” Kemudian Umar menangis sambil berkata:”Demi �! Aku tidak mengetahui seorang pun yang diberi kenikmatan selain orang yang pulang ke a;am kubur dalam keadaan selamat dari siksaan kubur.”

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas � , bahwa putranya mati di Qudaid/Usfan, lalu dia berkata kepada budaknya:”Hai Kuraib! Lihatlah apakah sudah banyak orang yang berkumpul untuk shalat jenazah?” Lalu Kuraib keluar dan ternyata sudah banyak orang-orang yang berkumpul untuk menyalatkan jenazah, kemudian diberitahukan kepada Ibnu Abbas � dan dia bertanya:”Adakah 40 orang?”. Kuraib menjawab:”Ada.” Maka berkatalah Ibnu Abbas:”Bawalah Jenazah keluar! Karena aku pernah mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tidaklah seorang muslim mati lalu disalatkan oleh 40 orang yang tidak menyekutukan �� dengan sesuatu, melainkan �� mengabulkan permohonan syafaat mereka bagi mayat tersebut.” (Hadist Riwayat Shahih Muslim No 483)

Tsabit Banani � berkata:”Suatu ketika aku memasuki daerah pekuburan, ketika aku akan keluar, tiba-tiba terdengar suara yang mengatakan:”Wahai Tsabit! Janganlah engkau tertipu dengan heningnya kuburan ini. Betapa banyak jiwa yang telah masuk ke dalamnya dan mereka mendapat kesusahan di dalamnya.”

DULU MEREKA TELAH BERCITA-CITA DUNIA, TETAPI KINI MENDAPAT BENCANA. SEDANGKAN BENCANA YANG MEREKA TERIMA SANGAT BESAR.

APAKAH MEREKA TELAH MENDAPATKAN APA YANG MEREKA CITA-CITAKAN?

TIDAK! BAHKAN MEREKA TELAH BERPUTUS ASA. DAN KINI...TERJADI YANG

SEBALIKNYA.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah � , ia berkata:”Rasulullah Muhammad � telah bersabda:”Barang siapa menyaksikan/menghadiri jenazah lalu dia turut menyalatkannya, maka dia mendapat pahala satu qirath. Dan barangsiapa




menghadiri jenazah lalu turut sampai ke pemakaman (setelah menyalatkannya), maka dia mendapat pahala dua qirath.” Para sahabat bertanya:”Berapakah dua qirath itu?”. Maka beliau Rasulullah Muhammad � menjawab:”Semisal dua gunung yang besar.” (Hadist Riwayat Bukhari No 1325)

Dikatakan dari Usayid bin Abdurrahman:”Aku memperoleh kabar, bahwa seorang mukmin yang meninggal, waktu dibawa didalam pendoso berkata:”Cepatlah membawaku ini.” tetapi ketika orang yang mati adalah kafir, mayat berkata dalam pendoso:”Pulangkanlah aku ini.”

Ditengah mengantarkan jenazah, ada orang yang bertanya:”Siapakah yang mati hai Abu Dzar?”. Maka dijawab olehnya:”Itulah kamu (yang mati), jika kau tidak, maka akupun mau (yakni) sama-sama mati.”

SUNGGUH KALIAN AKAN MATI, DAN MEREKA JUGA AKAN MATI (QS Az Zumar:30)

Dari Abu Hurirah ra, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tiada seorang mayit, kecuali ia mendengkur dan segala hewan mendengar dengkurannya kecuali manusia (dan Jin). jika mereka mendengar pasti pingsan. lalu ketika diantar (ke liang kubur), mayit berkata:”Cepatkan aku, kalau kalian tahu balasan amal baik di depanku pasti kalian mengantar aku secepatnya.” yang demikian itu adalah bagi orang yang shaleh, tetapi bagi orang yang jahat, kafir, murtad, durhaka, mayit berkata:”Jangan terburu-buru, kalau kalian tahu bahaya yang mencekam didepanku, pasti kalian lambatkan mengantarku.” Sesudah masuk liang kubur, datanglah dua Malaikat hitam semu biru dari arah kepalanya, lalu ibadah/shalatnya berkata:”Jangan datang dari arahku karena terkadang ia semalaman terjaga dan mengkhawatirkan hal seperti ini.” lalu Malaikat datang dari arah kakinya, lalu ditolak oleh ketaatan kepada kedua orang tuanya:”Jangan lewat arahku, karena ia berjalan tegak, mengkhawatirkan hal seperti ini.” kemudian Malaikat datang dari arah kanannya, lalu sedekah melarangnya:”Jangan lewat arahku, ia bersedekah dan mengkhawatirkan hal seperti ini.” Mereka Malaikat lalu melewati kirinya, lalu puasa mencegahnya pula:”Jangan melewti aku, karena ia lapar dan dahaga mengkhawatirkan hal seperti ini.” Kemudian mayit dibangunkan dan ditanya:”Tahukah orang yang menyampaikan ajaran kepadamu?” Katanya:”Siapa dia? Yaitu Muhammad�?” Jawab Mayit:”Aku bersaksi bahwa ia adalah Rasul �� .” lalu Malaikat berdua berkata:”Yang mengokohkan kamu dalam jawaban itu adalah ��, kamu hidup menjadi orang mukmin, dan mati pun mukmin.” Maka lapanglah kuburnya dan terbukalah keramah �� baginya.

Atha bin Yasar � meriwayatkan bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda pada Umar bin Khathtab �:”Wahai Umar! Bagaimana keadaanmu apabila kamu mati, lalu orang-orang datang dan mengukur tempat untuk jenazahmu, yang biasa kamu tempati adalah ruangan tiga hasta. Kini hanya sehasta dan sejengkal. Kemudian mereka memandikan jenazahmu, mengkafanimu, dan menaburi jasadmu dengan kamper. Lalu mereka membawamu

ke kuburan dan memasukkanmu kedalamnya lalu ditimbun. Setelah itu datanglah Malaikat Munkar dan Nakir yang suaranya seperti halilintar, matanya seperti kilat, rambutnya terurai panjang dan membelah tubuhmu dengan taringnya, lalu mereka merusak dan menyiksamu. Bagaimanakah keadaanmu ketika itu wahai umar?”. Umar � bertanya:”Apakah akalku pada waktu itu masih seperti sekarang?”. Rasulullah Muhammad � menjawab:”Ya!”. Maka Umar � menjawab:”Kalau begitu cukuplah keduanya sebagai siksaan.”

Hadist ini adalah nash (dalil/bukti) yang jelas yang menyatakan bahwa akal manusia tidak berubah oleh kematian. Tetapi yang berubah itu hanyalah badan dan anggota tubuhnya saja. Dengan demikian, berarti mayit itu memiliki akal seperti kita, mengetahui, merasakan sakit dan enak, sebagaimana tidak berubahnya apa yang ada dalam akal itu. Karena keadaan akal itu bukanlah seperti anggota badan yang kasar melainkan sesuatu yang sifatnya batin. Sehingga seandainya seluruh anggota badan manusia telah hancur luntuh termasuk tulang belulangnya sehingga yang tersisa hanya ruh yang mempunyai akal seperti sekarang maka ia masih dikatakan makhluk berakal sempurna dan akalnya tidak hilang atau berkurang oleh kematiannya.

Dari Usman ra, apabila dia lewat sebuah kuburan, berhentilah dia dan menangis sehingga basah jenggotnya. Ditanyalah dia:”Wahai Amirul Mukminin, engkau menyebut surga dan Neraka serta segala macam penderitaan dihari kiamat dan engkau tidak menangis, tetapi engkau menginat kubur engkau menangis?”. Dia berkata:”Rasulullah Muhammad � telah bersabda:”Kubur itu tempat pertama dari tempat-tempat akhirat dan tempat terakhir dari tempat-tempat dunia. Barang siapa yang selamat dari kubur itu, maka yang ada sesudahnya adalah lebih ringan. Dan barang siapa yang tidak selamat darinya (kubur), maka apa yang sesudahnya akan lebih berat lagi.” Usman ra berkata lagi, “Jika di Neraka aku akan bersama manusia lain, juga jika aku berada dalam kiamat, berkumpul di arena mahsyar, yaumul hisab, melewati sirath, maka akupun bersama manusia lain, tetapi jika aku berada dalam kubur maka tidak seorangpun bersamaku. Itulah sebabnya aku menangis.” (Misyakul Anwar)

Dari Abdullah bin ’Amr bin ’Ash, dia berkata:”Ayah tidak jarang mengatakan heran terhadap orang yang waktu sekarat/dihinggapi maut, kenapa tidak mau menjelaskannya, sekalipun dia berakal sehat dan fasih berbicara?”. Alkisah setelah tiba saatnya sakaratul maut dan ia masih dalam keadaan sadar, lalu kuajukan pertanyaan kepadanya. “Kenapa Ayah tidak menceritakan tentang pati,




padahal dulu tidak habis-habisnya heran pada orang berakal sehat yang bungkam seribu bahasa menjelaskannya?”

Jawabnya:”Wahai anakku, pati/maut adalah sangat menyakitkan, tidak dapat disebutkan, tetapi baiklah sekelumit kujelaskan kepadamu: Demi �, beratnya bahuku seperti memikul sebuah Gunung radlwa, keluarnya nyawa seperti dari lobang jarum, seolah-olah dalam tubuh tertanam pohon suri, Langit merapat ke Bumi dan aku dijepitnya...” Abdullah berkata:”Lalu aku belum bangun dari sisinya, dan ia meninggal saat itu.” Semoga �� mengasihinya.

Diceritakan bahwa ketika Sahal bin Abdullah At-Tusturi rahimahullah wafat, banyak sekali orang-orang yang mengerumuni jenazahnya. Di negeri itu ada seorang kakek beragama Yahudi, yang usianya telah melebihi tujuh puluh tahun. Dia mendengar suara teriakan, maka keluarlah dia untuk melihat suara apakah itu? Tatkala dia melihat jenazah Sahal, dia pun berkata:” Tahukah kamu semua apa yang aku lihat?”. Orang-orang berkata:”Apa yang engkau lihat?”. Kakek yahudi itu berkata:”Aku melihat rombongan yang turun dari langit mengambil berkah dari jenazah ini.” Kemudian Kakek yahudi itu masuk Islam dan baguslah Islamnya.

Dari Ali bin Abi Thalib,dia berkata:”Malaikat Maut disapa oleh Rasulullah Muhammad� ketika ia berada dekat kepala seorang sahabat Anshar, tegur beliau:”Kasihanilah dia sahabatku, dia orang mukmin!”. Malaikat Maut menyahut:”Gembirakanlah setiap mukmin, demi �, aku menyambut nyawa manusia ketika dari antara keluarganya ada yang menjerit, lalu aku bertanya:”Kenapa harus menjerit? Demi �, kami tidak menganiaya dan lancang mendahului ajalnya dalam hal mencabut nyawa ini, kami tidak menyalahinya, maka jika kamu rela akan sunnatullah, pasti berpahala, tetapi jika marah atau mengeluh, pasti berdosa. Tidak artinya cemoohan bagi kami, kamu juga akan kembali. Untuk itu berhati-hatilah. Tiada penghuni rumah batu, rumah bambu, kain wol, di daratan maupun di lautan kecuali semua dalam pengawasanku tidak kurang dari 5X setiap harinya, hingga aku kenal mereka semua melebihi kenal mereka terhadap dirinya masing-masing. Demi � hai Muhammad, tiada seekor nyamuk aku cabut nyawanya tanpa seizin/perintah dari ��.”

Ingatlah bahwa kita selalu didalam pengawasan Malaikat Maut dan bahkan lebih kenal melebihi kita dalam mengenal diri sendiri. Dan juga janganlah kita gegabah mencabut nyawa makhluk meskipun itu seekor nyamuk.

Diceriterakan bahwa ketika Abu Ali Ar-Raudzabaari rahimahullah telah dekat kepada wafatnya, dia membuka matanya dan berkata:”Ini adalah pintu-pintu langit telah dibuka, dan surga-surga telah dihiasi, serta ini ada orang yang berkata:”Kami telah menyampaikan engkau pada tingkat tertinggi walaupun engkau tidak memintanya, dan kami memberimu derajat orang-orang yang agung walaupun engkau tidak mengharapkannya.”

Orang yang tertawa terbahak-bahak ditegur oleh Rasulullah Muhammad�:”Jika kalian memperbanyak mengingat pati yang melenyapkan segala macam kelezatan,

pasti tiada waktu bagi kalian untuk tertawa. Hendaklah kalian mengingat pati yang melenyapkan segala kelezatan sebanyak-banyaknya, kubur adalah merupakan pertamanan sorga bagi orang mukmin tetapi merupakan bagian dari jurang-jurang Neraka bagi orang kafir.”

“Dan tidaklah Kami menjanjikan keabadian bagi manusia sebelummu, maka jika engkau harus mati lalu apakah mereka dapat abadi? Setiap orang akan merasakan MATI, dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai suatu ujian kepada Kamilah akan dikembalikan.” (Al-Anbiyaa’: 34-35)

Dari Abdullah bin Miswar:”Seseorang menghadap Rasulullah Muhammad�, minta ilmu-ilmu dan tentang berita yang aneh-aneh,

lalu beliau bertanya:”Apa yang sudah kamu lakukan pada pokok ilmu?”.

Dia balik bertanya:”Saya tidak tahu, apa pokok ilmu itu?”.

Beliau bertanya:”Kenal Tuhan atau tidak?”

jawabnya:”Kenal.”

Kemudian Beliau bersabda:”Apa yang kamu lakukan selama ini untuknya?”

Jawabnya:”Saya tidak tahu, apa saja yang dikehendakiNYA?”

Rasulullah bersabda:”Kenal Mati?”

Jawabnya:”ya.”

Rasulullah bersabda:”Kemudian untuk itu, kamu punya persiapan apa?”

Jawabnya:”Masya �, yaitu apa saja yang saya dapat lakukan.”

Rasulullah bersabda:”Lakukanlah itu sebaik-baiknya (persiapan mati), baru nanti (lain kali) kembali lagi dan akau akan memberimu ilmu tentang berita yang aneh-aneh.

Al-kisah beberapa tahun sesudah itu, ia datang menghadap Rasulullah Muhammad�, dan bersabdalah beliau:”Lekatkanlah kedua tanganmu pada dada. Setiap sesuatu yang tidak senang bagi dirimu, jangan engkau lakukan terhadaphal itu terhadap sesama muslim. Sebaliknya setiap sesuatu yang menyenangkan bagi dirimu, lakukanlah kepada sesama muslim. Yang demikian itu adalah setengah dari ilmu-ilmu tentang berita aneh.” Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa:”PERSIAPAN BEKAL UNTUK MATI, ADALAH SETENGAH DARI POKOK ILMU, HAL INI SANGAT UTAMA JIKA DIPERHATIKAN SEPENUHNYA.” Kemudian dari Abdullah bin Miswar, Rasulullah Muhammad � membaca ayat ini:”Barang siapa dikehendaki oleh �� memperoleh petunjuk, pasti DIA dilapangkan dadanya memeluk agama Islam. Sebaliknya barang siapa disesatkan oleh ��, pasti DIA sempitkan dadanya, sukar naik ke Langit. Demikianlah �� menyiksa orang-orang yang ingkar.” Dan kata beliau:”Ketika cahaya Islam menembus dada seseorang, menjadi lapanglah dada itu, ditanyakan kepada beliau:”Yang demikian itu punya bukti?”. Beliau Rasulullah Muhammad � menjawab:”Ya, dalam kenyataan, dia enggan pada tempat palsu(dunia), memilih tujuan kekal dan mempersiapkan diri menghadapi datangnya mati.”




Dari Al-faqih menegaskan bahwa jika ingin selamat dari siksa kubur, maka lakukan empat perkara dan lenyapkanlah empat perkara:

1.Shalat lima waktu- 3.Selalu membaca Al-Qur’an-

2.Banyak sedekah- 4.Banyak bertasbih paling sedikit � ��

Sedangkan empat perkara yang lainnya yaitu: Jika berkata ia Dusta, jika berjanji ia Khianat, Adu Domba, Menyisakan air kencing (tidak dibersihkan secara benar-benar).

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Bersihkanlah air kencingmu sebersih-bersihnya karena kebanyakan siksa kubur akibat air kencing yang tersisa meskipun sudah dibersihkan.”

Dari Maimun mahran, Rasulullah � berwasiatkan, sabda beliau:”Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara lain, yaitu:

1. Saat mudamu sebelum tiba saat tuamu.

2. Saat sehatmu sebelum saat sakitmu

3. Saat lapangmu sebelum sibukmu

4. Saat kecukupanmu sebelum miskinmu

5. Saat hidupmu sebelum mati merenggut lehermu

Oleh karena itu, Rasulullah Muhammad � telah mengumpulkan ilmu sangat banyak, karena seorang akan mampu melakukan segala sesuatu yang di hari tua tidak kuat melakukannya, dan kebiasaan maksiat dan berbuat dosa bagi pemuda sangat sulit untuk menghentikannya di kala tua kecuali dengan ketekadan di hati, untuk itulah bagi pemuda melakukan kebaikan, tujuannya kelak dihari tua mereka tidak mengalami kesulitan. Saat sehat hendaklah dipergunakan untuk beramal karena nikmat sehat ini sangat terasa saat kita mengalami sakit, dalam keadaan sakit, seorang tidak mungkin untuk bangkit dan beramal atau tenaganya tidak maksimal untuk diat beribadah. Demikian pula waktu lapang, di malam hari hendaknya diisi dengan shalat malam karena siangnya sibuk dengan berbagai kegiatan dan juga mencari nafkah. Dalam hal ini, Rasulullah Muhammad � bersabda untuk mukmin yang tidak tinggal didaerah khatulistiwa bahwa:”Musim dingin itu keuntungan bagi orang mukmin, malam yang lebih panjang untuk shalat, sedang siangnya yang lebih pendek dibuat untuk melaksanakan puasa.” Demikian juga ketika cukup kebutuhan, manfaatkanlah untuk beramal dan beribadah sebaik-baiknya, jangan menunggu saat melarat/miskin, roda selalu berputar, kita tidak tahu apa yang terjadi di kemudian waktu. Terakhir adalah selama kita masih hidup, hendaklah berbuat amal sebanyak-banyaknya karena setiap detak jantung adalah sangat berharga, sedangkan mereka yang telah meninggal dan di dalam kubur sangat menginginkan sekali untuk sekedar shalat 2 rakaat saja dan 1X sekelumat ucapan tasbih “SUBHANALLAAH”.

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Empat perkara yang dibenci ��, yaitu:

1. Main-main ketika shalat

2. Bergurau di tengah-tengah baca Al-Qur’an

3. Berkata Keji Ketika Puasa

4. Tertawa-tawa di kuburan.

“Janganlah ketenangan dan diamnya kubur membujuk anda, tidak sedikit orang bingung tersiksa di dalamnya, dan janganlah ratanya kubur menipumu karena didalamnya terdapat perbedaan yang sangatlah menyolok antara penghuni yang satu dengan yang lainnya. Ketika seorang mayit mukmin setelah masuk kubur, maka berkatalah tanahnya:”Aku senang waktu kamu hidup diatasmu, lebih senang lagi setelah kamu masuk perutku.” Tetapi ketika seorang yang dhalim masuk kubur, maka tanahnya berkata:”Sejak dulu aku benci kepadamu ketika kau hidup diatasku, lebih-lebih ketika sekarang ini setelah kamu mati maka tidak habis-habisnya membencimu. Kubur adalah tempat awal bagi akhirat, jika seseorang selamat dari kubur, maka harapan baik baginya. Tetapi jika seseorang celaka di kubur, maka pertanda buruk karena sesudah itu sangatlah berat akhirat baginya. Maka bagi akal sehat sebaiknya sering memikirkan kubur yang sempit dan gelap sebelum pada suatu hari nanti tiba-tiba tanpa bisa dicegah kamu memasukinya, sedang kamu sudah tidak bisa lagi menghindar dan tidak ada persiapan sama sekali. Pikirkankanlah maut yang tidak mungkin menghindarimu, dimana saja kau berada ia pasti menghampirimu, kamu lari dia mengejarnya, ia selalu terikat di ubun-ubunmu. Lalu sebaiknya carilah jalan selamat, carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan cepatlah karena kubur dibelakangmu sudah mengejar. Ingatlah, terkadang kubur itu merupakan kebun-kebun surga atau jurang-jurang Neraka. Setiap hari kubur mengingatkan kita:”AKU ADALAH RUMAH GELAP, TEMPAT

SUNYI, SEMPIT DAN RUMAH ULAT-ULAT.” Pikirkanlah sesudah itu kamu masuk hari yang sangat mengiriskan sebagaimana FirmanNya dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 2 bahwa anak kecil menjadi beruban, orang tua menjadi bingung seperti orang mabuk, para ibu lupa akan bayi yang disusuinya, kaum wanita hamil langsung gugur kandungannya, suatu kenyataan yang tidak bisa di ingkari, mereka bukan mabuk karena minuman keras, tetapi siksa �� yang dahsyat dan mengiriskan. Pikirkanlah sekali lagi bahwa setelah itu akan terjadi kobaran api Neraka yang sangat panas dan curam, besilah perhiasaannya, darah dan nanah bercampur mengalir dari penghuninya, JAUH DARI RAHMAT ��.”




Muhahid � berkata:”Perkata yang pertama kali harus dipikirkan oleh manusia adalah tentang liang kuburnya. Lalu bayangkan bahwa tiap kali liang kubur itu berkata:”AKU ADALAH RUMAH CACING, AKU RUMAH YANG SUNYI, RUMAH

BELATUNG, AKU RUMAH YANG ASING DAN RUMAH YANG GELAP GULITA. INILAH

YANG TELAH AKU SEDIAKAN UNTUKMU, LALU APA YANG KAMU SEDIAKAN

UNTUKKU?”.

Jasad mayat hancur busuk dalam beberapa hari saja. Pernah dijelaskan riwayat yang mengatakan bahwa ketika 3 hari roh terpisah dari jasad, dia minta izin untuk melihat jasadnya. Disana setelah melihat jasadnya maka roh sangat prihatin karena jasadnya mulai menggelembung dan mulai keluar cairan busuk dan menjijikkan. Maka berkatalah roh:”Wahai Jasadku, engkau tersiksa merana, ingatkah dulu kau di dunia selalu bermegah-megahan, riya dengan harta, tahta, pakaian & kendaraan?”.

Kemudian setelah lima hari dari kematian meminta izin lagi kepada �� untuk melihat jasadnya. Dan setelahnya ia melihat jasadnya, dimana jasad itu mulai dikerumuni oleh cacing-cacing tanah, belatung-belatung yang menjijikkan, banyak cairan busuk, mulai menggerogoti dan sangat tidak sedap dipandang. Spontan roh menjerit:”Wahai jasad mati, engkau dahulu di dunia selalu berhias diri, sombong dan bangga karena wajah serta tubuhmu, merias diri karena takut tua dan ingin selalu tampak muda dan menarik. Beginilah engkau akhirnya!”

Lalu setelah tujuh hari dari kematiannya, dia minta izin lagi untuk melihat jasadnya. Roh semakin sedih dan prihatin, sebab keadaan jasad sudah hancur tak berbentuk lagi, dan diantara bau busuk yang menyengak banyak dikerumuni cacing-cacing tanah dan ulat-ulat yang menggigukan, seperti memangsa makanan yang sangat nikmat sekali. Roh itu merintih:”Wahai jasadku, dimana bentuk yang kamu banggakan dulu, yang kau sanjung-sanjung karena wajah dan tubuhmu, yang selalu kau pamerkan urat dan bentuk tubuh serta wajahmu kepada setiap orang karena kau anggap paling menarik?”.

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sepuluh golongan yang tidak akan hancur jasadnya ialah:

1. Para Nabi dan Rasulullah

2. Orang-orang yang berjihad dijalan �

3. Orang-orang yang alim (berilmu)

4. Orang-orang yang mati syahid

5. Orang-orang yang hafal Al-Qur’an

6. Para Muadzdzin

7. Wanita meninggal saat nifas/melahirkan

8. Orang mati karena dianiaya

9. Orang yang mati pada hari Jum’at

10. Orang yang mati pada malam Jum’at.”

Terkecuali golongan-golongan diatas, maka seluruh jasad manusia akan hancur. Namun sesungguhnya ada tulang manusia yang tidak pernah hancur pada tiap-tiap manusia, tulang itu sebagai bukti milik empunya kelak pada saat tiupan sangkakala ke tiga oleh Malaik Isrofil. Tulang itu ernama Tulang Sulbi yang terletak tepat dipangkal ekor (belakang). Sebagaimana Rasulullah Muhammad � bersabda:”Jasad manusia seluruhnya akan hancur, kecuali satu, tulang sulbi.”

Adalah Jasadnya saja yang tidak bertitel atau Muadzdzin misalnya, melainkan hatinya juga condong ke arah sana tanpa ada niat niat lain. Misal seorang yang berkecimpung didalam salah satu bidang yang menegakkan agama adalah pejuang, namun ikhlaskah atau atau terpaksa? Atau didalam hati masih ada keinginan lain yang dapat mengurangi kemurnian hati sebagai pejuang agama, contoh agar jasadnya kelak dikuburan tidak hancur, maka ini adalah tidak suci bahkan Insya � akan hancur sehancur-hancurnya. Niat yang suci adalah semata karena �� . Mudah-mudahan mereka dan kita semua di beri Rahmat, petunjuk jalan yang lurus dan disadarkan dari lengah serta menjadi lebih baik menuju Ridha �� .

Adapun orang yang terkenal sangat jahat dan ditakdirkan �� tidak hancur adalah bukan berarti dia adalah baik, melainkan ketidakhancurannya adalah merupakan I’tibar (pelajaran) bagi orang-orang yang berakal agar kita tidak meniru laku durhakanya. Contoh yang nyata adalah Fir’aun yang sangat terkenal jahatnya itu, setelah tenggelam di laut merah, jasadnya diketemukan dan tidaklah hancur bahkan disimpan di museum agar diambil hikmah dan pelajaran bagi kaum yang sadar dan terbangun dari lengah.

Abdullah bin Amr dan Amr bin Al Juuj dimakamkan dalam satu lubang mati syahid dalam perang Uhud. Lalu 46 tahun kemudian daerah itu dilanda banjir besar sampai mengenai area pemakaman sehingga penduduk setempat berusaha memindahkan jenazah keduanya menggali kuburan mereka. Usaha inipun disetujui dan dilaksanakan serta rencana akan dipindahkan ke tempat lain. Atas kehendak �� nyatanya kedua jasad masih utuh seperti baru kemarin mereka meninggal dunia. Salah satu diantaranya ada yang terluka bekas perang Uhud dan telapak tangannya masih tetap dalam posisi menutupi lukanya. Orang-orang berusaha mengangkat telapak tangan itu, akan tetapi tetap kembali (dalam posisi) menutupi lukanya, akhirnya dibiarkan tetap menutupi lukanya sebagai bukti perjuangan membela agama �� . Kisah ini adalah nyata yang dibuktikan oleh penduduk setempat yang memindahkan jasad mereka.

Peristiwa ini disebut Ash-Habul ukh-dud, dimana terjadi penguburan massal orang hidup-hidup atas perintah raja yang dhalim. Tanpa salah apapun dipendam hidup-hidup dan peristiwa ini terjadi pada masa kenabian Isa Al-Masih. Bahkan anak kecilpun tidak luput dari kebengisan dan terpendam hidup-hidup pula. Kemudian pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khathab � , pendaman itu digali untuk tujuan tertentu. Ternyata anak kecil yang dipendam hidup-hidup itu masih




utuh. Posisi tangan yang utuh masih terletak sekitar pelipis, dimana posisi itu telah begitu sejak dipendam oleh raja. Mereka mati syahid, sebab mati syahid dalam perjuangan tidak hanya terjadi dalam zaman Rasulullah Muhammad � , tetapi terjadi juga dalam masa-masa Nabi-nabi yang lalu.

Lain lagi pada masa pemerintahan Bani Umayyah dengan masa pembangunan Negara memakmurkan rakyat. Sejarah ini masih melekat sekali dipelupuk pikiran ummat Islam. Salah satu diantaranya adalah pembangunan saluran air kota di Madinah, guna disalurkan tiap-tiap tempat untuk difungsikan manusia. Masalahnya adalah pipa pengambilan air harus melewati dekat kuburan bahkan ada yang masuk lewat kuburan. Maka pemerintah Mu’awiyah berunding dengan tokoh-tokoh yang akhirnya diizinkan memindahkan mayat-mayat, kalau tersisa tulang, tulang itu dengan hormat dipindahkan dan lain sebagainya. Terjadi diluar dugaan ketika massa melakukan penggalian dimana ada saja jasad yang tidak hancur, bahkan – walau secara medis tidaklah masuk diakal - - mereka masih bisa berdarah. Misalnya Jabir yang menggali kuburan ayahnya sendiri, Abdullah, dia mendapatkan tubuh ayahnya masihlah utuh seperti baru mati kemarin. Tak terduga ketika penggalian masuk pipa, ada tapak kaki yang kena ganco/cangkul sampai mengalirkan darah seperti orang yang masih hidup. Kemudian dibongkar tubuh masih utuh dan ternyata adalah jasad Hamzah bin Abdul Muthallib. Mereka dipindahkan ke tempat lain yang sudah dipersiapkan. Mereka adalah pahlawan yang mati syahid sewaktu perang Uhud. Sedikitpun tubuh tidak berkurang layaknya orang mati, melainkan utuh suci atas Penjagaan dan Kemulyaan �� .

Diriwayatkan dari Abu Salamah bin Abdurrahman, dari Abu Hurairah �: Ketika Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tidak ada penyakit yang menular (tanpa izin �), tidak ada tabu di bulan Shafar, dan tidak ada mayat yang menjadi hantu (tidak ada hantu, hantu hanyalah setan atau jin yang menggoda manusia dengan wujud orang yang telah meninggal/wujud lain).” Maka seorang Arab pedalaman bertanya:”Ya Rasulullah! Bagaimana dengan onta yang ada di padang pasir yang sehat-sehat bagai rusa, lalu didatangi oleh seekor onta yang berkudis kemudian turut menyusup ke tengah onta-onta yang sehat itu sehingga semuanya menjadi berkudis?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Siapakah yang menularkan penyakit pertama kali? (Yakni: ��).” Menurut riwayat lain: Tidak ada penyakit menular (tanpa izin �), tidak ada Thiyarah (Gerak-gerik dan keadaan burung diyakini sebagai pertanda adanya kemalangan yang menimpa diri seseorang). (HR.Muslim No.1486 dan HR.Bukhari No. 5717)

Jangan bertanya tentang roh, sebagaimana difirmankan oleh �� :

“Mereka bertanya kepada engkau mengenai roh, maka jawablah bahwa roh itu urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan kecuali hanya sedikit.”

Sebuah riwayat dikisahkan dari Abdul Hamid bin Mahmud Al-Maghuli bahwa telah datang sebuah rombongan Jamaah Haji dimana salah seorang dari mereka ada yang meninggal. Ketika mereka mengurusnya dan sewaktu menggali kubur, ada ular melingkar di dalam kuburnya. Kemudian pindah ke kubur lain, ternyata ada ularnya pula, hal itu mereka lakukan sampai tiga kali tetap ada ularnya, lalu mereka bertanya apa yang harus mereka lakukan terhadap mayit itu. Ibnu Abbas berkata:”Itulah amal perbuatan mayit ketika di dunia, sebaiknya, kuburlah ular itu. Demi �, jika Bumi ini kau gali semua, pasti kau temuka ular didalamnya. Lalu pulanglah mereka setelah mengubur mayit itu dan mengembalikan barang bawaannya kepada keluarganya. Dan setelah mereka bertanya kepada istrinya perihal amal perbuatannya, maka istrinya menjawab bahwa dia adalah penjual gandum dalam karung, untuk makan sehari-harinya dia ambilkan dari karung tersebut dan menggantinya dengan tangkai-tangkai gandum yang beratnya sesuai dengan gandum yang dimakan sehari-hari. Al-Faqih dalam ulasannya mengenai riwayat tersebut:”Khianat adalah penyebab salah satu dari siksa-siksa kubur, dan kenyataan yang mereka saksikan adalah berupa peringatan agar kita tidak mudah khianat.”

Dari Abu Hurairah ra, dia berkata:”Ada seorang laki-laki yang meninggal pada zaman Rasulullah Muhammad�. Berdirilah Rasulullah Muhammad � di depan jenazahnya untuk menshalatkannya. Sebelum dishalatkan, bergeraklah kain kafan itu dan Rasulullah Muhammad � melihatnya, beliau temukan pada jenazah itu seekor ular membelit leher dan sedang menghisap darahnya dan makan dagingnya. Abu Bakar � maju untuk memukulnya. Berbicaralah ular itu dengan ijin ��. Berkatalah ular itu:”Asyhadu an laa ilaaha ilallaah, wa asyhadu anna Muhammadan ’abduhuu wa Rasuuluhu.” Dan berkata pula ular itu:”Hai Abu bakar, mengapa engkau memukulku, sedang aku tidak mempunyai kesalahan? Aku telah diperintah untuk ini semua! �� memerintahkan aku menyiksanya sampai hari kiamat.” Abu Bakar bertanya:”Apakah dosanya?” Ular itu menjawab kepadanya:”Tiga hal:

1. Dia orang yang meninggalkan shalat

2. Dia membangkang zakat

3. Dia tidak mau mendengar kata-kata ulama”.

Siksa atau kenikmatan didalam kubur bukan artinya ada disekitar kuburan di pemakaman. Disana bukanlah alam kubur, melainkan sebatas tempat




jasad disemayamkan yang tidak lebih dari bagian alam dunia. Alam kubur adalah alam ghaib yang tidak bisa diteliti oleh akal dan pikiran manusia.

Anas � berkata:”Ketika Zainab �, puteri Rasulullah Muhammad � wafat disebabkan sakit, maka Beliau ikut mengantarkan jenazahnya, sehingga kami merasa sedih melihat keadaan Beliau. Ketika kami telah sampai di kuburan, maka Beliau memasukkan jenazah itu ke dalam kubur sedang wajah Beliau kelihatan pucat. Tetapi setelah keluar dari kubur, tampak wajah Beliau berseri-seri. Kami pun bertanya pada Beliau:”Wahai Rasulullah! Kami melihat keadaan engkau berbeda, apa yang terjadi?”. Beliau bersabda:”Aku merasakan himpitan dan kuatnya siksa kubur terhadap puteriku, tetapi kemudian aku diberitahu bahwa �� telah meringankan himpitan dan siksaan itu terhadap puteriku. Dan sesungguhnya suara satu kali himpitan kubur itu terdengar oleh seluruh makhluk keculali jin dan manusia.”

Diriwayatkan bahwa Fatimah (Fathimahuz Zahra, puteri Rasulullah Muhammad � dan juga istri sahabat Ali bin Abu Thalib ra) ketika wafat, jenazahnya diusung oleh empat orang yaitu: Suaminya yaitu Ali, kedua putranya Hasan dan Husain dan Abu Dzar Radhiyallahu Ta’ala ’anhum ajma’iina. Ketika mereka meletakkan jenazahnya di tepi kubur, berdirilah Abu Dzar dan berkatalah dia:”Hai kubur, tahukah engkau siapa orang yang aku bawa kepadamu ini? Dia adalah Fathimahuz Zahra, puteri Rasulullah Muhammad�, istri Ali Al-Murtadha dan ibu kandung Hasan serta Husain.” Lalu mereka mendengar seruan dari dalam kubur:”AKU BUKANLAH TEMPAT PANGKAT DAN NASAB, AKU HANYALAH

TEMPAT AMAL YANG SHALIH. MAKA TIDAK AKAN SELAMAT DARI AKU

KECUALI ORANG YANG BANYAK KEBAIKANNYA, ITUPUN SELAMA BAIK

HATINYA DAN IKHLAS AMALNYA.”

Abdullah bin Ubain bin Umair berkata mengenai jenazah:”Telah sampai berita padaku bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya apabila mayit itu duduk sambil mendengarkan langkah kaki orang-orang yang mengantarkannya, sehingga tidak ada satu pembicaraan pun kecuali kubur itu berkata:”Celaka engkau wahai manusia! Bukankah sudah ada orang yang mengingatkanmu tentang aku? Tentang kesempitanku ini, tentang bauku yang busuk, tentang keadaanku yang sangat menakutkan, dan tentang belatung dan cacing-cacing yang ada padaku. Maka apakah yang telah engkau persiapkan untukku?”.

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Apabila seseorang meninggal dunia dan diletakkan di dalam kuburnya, maka kubur itu akan berkata:”Kasihan engkau wahai manusia! Mengapa engkau tertipu dengan dunia dan melupakan aku? Bukankah engkau tahu bahwa aku adalah tempat kecelakaan, tempat yang gelap, tempat hidup menyendiri, tempat belatung- belatung dan cacing? Padahal engkau tahu akan melalui seorang diri!”. Apabila mayit itu orang baik, maka ia dapat menjawab seruan kubur itu:”Apakah pendapatmu jika mayit itu orang yang suka menyeru pada yang ma’ruf (kebaikan) dan melarang dari yang munkar

(kejelekan)?”. Maka kubur itu akan berkata:”Sesungguhnya aku akan mengubah keadaanku untuknya menjadi daerah yang menghijau, jasadnya diberi cahaya dan ruhnya akan naik menuju ��.” (Hr. Ibnu Abi Dunya, Thabrani, dan Hakim, menurut Ibnu Abi Dunya sanad hadist ini Dha’if).

Ubaid bin Umar Al Laitsi � berkata:”Tiada seorang pun yang mati kecuali lubang kubur tempat dia akan dikuburkan berseru padanya:”Aku ini tempat yang gelap dan tempat bersendirian. Jika kamu taat kepada � dalam hidupmu maka pada hari ini aku akan menyayangimu, tetapi jika kamu bermaksiat kepada �, maka pada hari ini aku akan menyiksamu. Sehingga barang siapa memasuki aku dalam keadaan taat kepada � maka keluarlah ia (dari dunia) menuju kesenangan. Dan barang siapa yang memasuki aku dalam keadaan bermaksiat kepada � maka keluarlah ia dari dunia menuju tempat yang merugikan.”

Ka’ab � berkata:”Jika orang yang shalih diletakkan dalam kuburnya maka amal-amal kebaikannya seperti shalatnya, puasanya, hajinya, jihadnya dan sedekah/zakatnya datang menghampirinya. Lalu datanglah Malaikat yang akan menyiksanya dari arah kakinya, maka berkatalah shalatnya:”Tidak ada jalan bagimu untuk menyiksa orang ini. Aku telah lama berdiri shalat karena �.” Lalu Malaikat itu datang dari arah kepalanya (untuk menyiksanya), maka berkatalah puasanya:”Tidak ada jalan bagimu, sesungguhnya ia telah lama menahan haus didunia karena �.” Kemudian Malaikat itu datang pada bagian depan tubuhnya maka berkatalah hajinya dan jihadnya:”Tidak ada jalan bagimu dan menghindarlah engkau darinya sebab ia telah melelahkan badannya untuk berhaji dan berjihad karena �.” Lalu datanglah Malaikat itu dari arah tangannya, namun dijawab oleh sedekahnya:”Menjauhlah kamu dari sahabatku ini dan tidak ada jalan bagimu karena telah banyak sedekah yang mengalir dari tangan ini semata-mata karena �.” Akhirnya Malaikat itu berkata:”Bersenang-senanglah engkau karena engkau hidup dengan baik dan mati juga dalam keadaan baik.”

Diriwayatkan dari Anas bin Malik �, dia berkata:”Ada seorang sahabat dari Bani Najjar. Dia sudah menghapal surah Al-Baqarah dan surah Ali Imran. Dia juga pernah menjadi penulis Rasulullah Muhammad �, lalu dia melarikan diri, kemudian bertemu dengan orang-orang ahli kitab. Kata Anas: Mereka memuliakannya. Mereka mengatakan:”Dia ini pernah menjadi penulis Rasulullah Muhammad �, karena itu hormatilah dia.” Tidak lama kemudian, �� mematikannya di tengah orang-orang ahli kitab itu. Mereka menggali tanah untuk menguburkannya, tetapi kemudian bumi melemparkan mayatnya ke atas. Mereka menggali tanah lagi untuk menguburkannya, tetapi kemudian bumi melemparkan mayatnya keatas. Mereka menggali tanah lagi untuk menguburkannya, tetapi kemudian bumi melemparkan mayatnya ke atas. Akhirnya mereka membiarkannya tergeletak. (HR.Bukhari No.3617)

“Suatu hari, kami (Putra dari Umar bin Khathab � ) berjalan-jalan di kuburan mereka dalam perang Badar. Mendadak ada seorang lelaki keluar dari dalam bumi kuburan, dilehernya banyak lilitan rantai, dimana ujungnya dipegang oleh seorang




yang berwarna hitam (Malaikat juru siksa). Orang itu (yang dililit rantai) berkata:”Tolonglah wahai Abdullah (Putra dari Umar bin Khathab � ), Tolong...berilah aku minum!”. Saya tidak mengerti –kata Abdullah—kenapa dia bisa tahu nama saya seperti layaknya saudara memanggil saudaranya. Tetapi orang yang hitam diujung rantai itu berkata:”Jangan! Janganlah engkau beri minum, dia itu orang kafir.” Orang kafir itu pun langsung tenggelam kebumi, kata Ibnu Umar. Lalu aku adukan peristiwa ini kepada Rasulullah Muhammad � , dan beliaupun bersabda:”Sesungguhnya orang yang engkau lihat itu adalah musuh �� , Abu Jahal bin Hisyam, yang memperoleh siksa sampai hari kiamat.” (HR. Imam Al Hafidz Wa’ily dari Abdullah bin Umar �)

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Orang yang masih punya hutang, ketika dalam kuburannya dalam keadaan terbelenggu, dan dia tidak bisa lepas dari belenggu itu kecuali hutangnya terbayar.” (HR. Imam Dailami, dari Abu Sa’id Al Khudri �).

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Orang yang berhutang (manakala mati) dalam kuburannya ditahan oleh hutangnya, ia mengadu kepada �� mengenai kesepian yang menimpanya.”

Dari Abu Umamah ra, dia berkata:”Ketika ada seorang laki-laki meninggal dunia dan diletakkan didalam kuburnya, datanglah Malaikat Malaikat kepadanya serta duduk diarah kepalanya. Malaikat itu menyiksanya dan memukulnya dengan sebuah palu dan tidak tersisa sedikitpun dari anggota tubuhnya kecuali semua menyala-nyala api dalam kuburnya. Kemudian dikatakan kepadanya:”Ayo berdiri dengan ijin ��, tiba-tiba ia berdiri tegak dan berteriak keras sehingga didengar oleh apa yang ada di Langit dan di Bumi kecuali jin dan manusia. Bertanyalah mayat itu:”Mengapa engkau kerjakan semua ini dan mengapa engkau semua menyiksaku sedangkan aku mengerjakan shalat, menunaikan zakat dan berpuasa Ramadhan?”. Malaikat menjawab:”AKU MENYIKSAMU KARENA ENGKAU PERNAH

MELEWATI SEORANG YANG DIANIAYA, SEDANG DIA MINTA TOLONG KEPADAMU

TETAPI ENGKAU TIDAK MENOLONGNYA. ENGKAU PUN MENGERJAKAN SHALAT

TETAPI ENGKAU TIDAK MEMBERSIHKAN DIRI DARI AIR KENCINGMU.”

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Barang siapa yang melihat seorang dianiaya dan orang itu minta tolong kepadanya, tetapi dia tidak mau meolongnya maka dia dipukul di dalam kuburnya dengan seratus cambuk api.”

Ketika Rasulullah Muhammad � melewati dua kuburan, kemudian Rasulullah Muhammad � bersabda:”SESUNGGGUHNYA 2 AHLI KUBUR INI MEDAPAT SIKSA

BUKAN KARENA DOSA YANG BESAR, AKAN TETAPI SIKSANYA CUKUP BESAR. SALAH SEORANG DIANTARANYA PUNYA MULUT YANG BAWEL SUKA MENGADU

DOMBA ORANG LAIN, DAN SEORANG LAGI KARENA KENCING TIDAK BERSIH.”

Khutbah yang disampaikan Al-Qamah bin Qais ketika menyambut pelepasan jenazah di kubur adalah sebagai berikut:”Orang ini sudah sampai Kiamatnya, karena jika seseorang mati, terpampanglah semua masalah hari Kiamat yaitu:”Surga, Neraka dan Malaikat (Munkar, Nakir, Malaikat siksa kubur,

Zabaniyah). Ia tiada dapat lagi beramal lalu keadaannya seperti di hari Kiamat. Dan pada saat dibangkitkan maka ia bangkit menurut keadaan ketika matinya, oleh sebab itu barang siapa yang akhir hidupnya (beramal) baik, pasti beruntung dan bahagia. Dan siapa yang akhir hidupnya (beramal) buruk, pasti ia rugi dan celaka meskipun sepanjang hidupnya dalam kebaikan.”

Diceritakan dari kisah nyata di tanah air kita bahwa ada seorang Haji yang meninggal kemudian saat digali kuburnya maka keluarlah air dengan deras memenuhi liang kuburnya. Kemudian digalinya kuburan ditempat lain tetapi saat kubur telah selesai digali muncul lagi air dengan deras sehingga memenuhi liang lahatnya itu, hal demikian diulang sehingga 3 kali berpindah tempat. Kemudian sang istri meminta agar digali lagi kuburan untuk keempat kalinya di belakang rumahnya. Saat digali, tanah yang seharusnya gembur seperti di sekitarnya menjadi banyak batu-batu sehingga menyulitkan penggalian itu meskipun berhasil juga akhirnya tanpa ada keluar air. Akan tetapi setelah selesai digali dan mayat diturunkan ke liang kubur, tiba-tiba kuburan yang telah diukur secara pas itu tiba-tiba bergeser secara nyata dan jelas-jelas bergeser mengecil/menyempit saat para pengubur jenazah masih didalam liang kubur, meskipun ditahan dengan cara didorong dari dalam oleh para pengubur jenazah itu tapi apalah daya kekuatan beberapa orang lemah melawan kekuatan Bumi atas ijin ��. Maka dimasukkanlah mayat Haji itu dalam keadaan tubuh yang ditekuk dan tidak bisa baringkan secara lurus normal. Diketahuilah bahwa Haji itu sering marah-marah dan melarang orang yang akan mengadakan pengajian di masjidnya karena dengan banyaknya jamaah pengajian yang hadir maka banyak pulalah orang berwudhu sehingga dia keberatan untuk membayar tagihan bulanan AIR itu, padahal dia adalah termasuk orang yang berada di masyarakatnya. Adapun liang lahat yang mengecil adalah karena disebabkan dia pernah memindahkan batas tanah ladangnya sehingga ladangnya lebih luas dan ladang sebelahnya lebih kecil, saat pemilik ladang sebelahnya itu datang dengan baik-baik untuk meminta agar patok batas tanah dipindahkan lagi tetapi Haji tersebut malah marah-marah dan tukang-tukang pukul Haji tersebut yang saat itu ada disampingnya menghajar tetangga pemilik ladang itu sehingga terluka dan tidak bisa bangun untuk beberapa hari, itulah yang meyebabkan liang lahatnya mengecil setelah diukur secara pas oleh tukang gali kubur.

Diriwayatkan dari Urwah bin Zubair �, bahwasanya Arwa binti Uwais menuduh Sa’id bin Zaid mengambil sedikit tanahnya, lalu dia (Arwa binti Uwais) mengadukannya kepada Marwan bin Hakam. Kemudian Sa’id mengatakan:”Saya mengambil sedikit tanah Arwa binti Uwais setelah saya mendengar dari Rasulullah Muhammad � ?”. Marwan bertanya:”Apa yang kau dengar dari Rasulullah Muhammad �?.” Sa’id menjawab:”Saya telah mendengar dari Rasulullah Muhammad � bersabda: ”Barangsiapa mengambil (merebut) sejengkal tanah dengan zalim, maka tanah tersebut akan dikalungkan kepadanya sampai tujuh kali lipat.” Lalu Marwan berkata kepada Sa’id:”Ingat setelah ini saya minta bukti darimu.” Kemudian Sa’id berdo’a:”Ya � ! Apabila Arwa binti Uwais




berdusta maka butakanlah matanya dan matikanlah dia di tanahnya!”. Maka Arwa binti Uwais tidaklah mati hingga dia buta, lalu ketika dia berjalan ditanahnya, dia jatuh kedalam lubang kemudian mati. (HR.Muslim No.970)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, bahwasanya Rasulullah Muhammad � bersabda:”Apabila kalian bersengketa tentang jalan, maka lebarnya dibuat menjadi tujuh dzira (hasta).”

Dikatakan bahwa setiap harinya Bumi menyeru kepada kita semua 5 kali:

1. Hai Ummat manusia, kalian hidup dan berjalan diatas punggungku, dan kedalam perut-kulah kalian dikembalikan.

2. Hai Ummat manusia, kalian makan diatasku, dan kedalam perutkulah kalian dimakan oleh ulat.

3. Hai ummat manusia, kalian bersenang-senang di atasku, dan didalam perutkulah kalian akan menangis.

4. Hai ummat manusia, diatas punggungkulah kalian bersorak-sorai, dan bersedihlah kelak kalian di dalam perutku.

5. Hai ummat manusia, di atas punggungkulah kalian berbuat maksiat, dan didalam perut-kulah kalian akan disiksa.

Amir bin dinar bercerita: Seseorang dari penduduk madinah punya saudara wanita di sebelah kota, dia sakit. Tidak lama kemudian mati, sesudah ditanam, ia pulang teringat sesuatu dalam kantong yang jatuh / ikut tertanam kedalam kubur. Lalu dengan bantuan penduduk setempat ia menggali kuburan saudaranya kembali dan sesuatu yang ikut tertanam itu dapat diketemukan kembali, tetapi kemudian ia membuka sedikit liang lahad saudaranya, terlihatlah api menyala. Kemudian diratakanlah / dikubur kembali kuburan saudaranya itu dan segera pulanglah ia menanyakan kepada ibunya:”Apakah yang dilakukan saudaraku ketika dia hidup?”. Jawabnya:”Kenapa kamu bertanya tentang itu padahal ia telah mati?” ia terus mendesak bertanya dan akhirnya ibu itu memberitahukan bahwa:”Ia selalu mengahirkan waktu shalat, melengahkan kesucian, dan mengadu domba sesama tetangga, itulah akibatnya ia disiksa dalam kuburnya. Oleh karenanya, barang siapa menghendaki selamat dari siksa kubur, maka hindarkanlah penyakit adu domba dan juga dosa-dosa yang lain.”

Dari Aisyah ra:”Semula aku tidak mengerti tentang adanya siksa kubur, sampai ada wanita yahudi datang minta sesuatu kepadaku, setelah kuberi sesuatu ia mendoakan aku---”mudah-mudahan �� menyelamatkanmu dari siksa kubur”---

aku menyangka ucapan itu hanya tipuan yahudi, akhirnya hal itu kusampaikan kepada Rasulullah�. Beliau bersabda:”Bahwasanya siksa kubur itu adalah benar dan setiap muslim harus berlindung darinya, menyiapkan bekal amal baik secukupnya, karena �� masih memudahkan amal baik selama hidup di dunia, nanti kalau sudah masuk ke dalam kubur, amal baik sedikitpun tidak diperkenankan ��, sekalipun ia ingin melakukannya. Tinggallah penyesalan yang ada, maka bagi akal sehat hendaklah berpikir tentang kubur yang akan dimasukinya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Mereka yang telah mati sangat menginginkan kalaulah bisa sekedar shalat dua rakaat, menyebut kalimatullah “Laa ilaaha ilallaah” satu kali, dan sekedar bertasbih “Subhanallaah” satu kali, tetapi semua itu jelas tidak diperkenankan.

Kemudian mereka (yang telah meninggal) sangatlah heran kepada manusia yang masih hidup:”Kenapa hari-hari yang berharga itu disia-siakan buat berlomba-lomba dan bermain-main yang tidak menguntungkan serta terlena tipuan dunia hingga lupa diri? HAI SAUDARAKU, JANGAN SIA-SIAKAN HARI-HARIMU SELAMA

HIDUP DI DUNIA KARENA ITU ADALAH POKOK/ PANGKAL KEKAYAANMU, KAMU

DENGAN MUDAH MENGUMPULKAN KEUNTUNGAN SEBESAR-BESARNYA JIKA

MENGHARGAI POKOKNYA. Nanti akan tiba saatnya bagimu seperti kami ini yang tidak bisa melakukan hal itu setelah mati, sekalipun kamu terutama kami sangat menginginkannya.”

Empat perkara yang sering dilupakan nilainya oleh umumnya manusia:

1. Nilai masa muda yang hanya dapat dirasakan oleh orang tua

2. Nilai kesehatan yang hanya dapat dirasakan oleh orang sakit

3. Nilai keselamatan yang hanya dapat dirasakan oleh orang tertimpa musibah

4. Nilai hidup yang hanya dapat dirasakan oleh orang mati.

Diperkirakan hari kiamat besar masih lama lagi, entah beribu-ribu tahun kita tidak ada yang tahu, dan selama itukah kita akan disiksa dia alam kubur? Itu baru siksa alam kubur dan jelas belum termasuk siksa Neraka. Tetapi bagi mukmin yang ikhlas dalam beribadah dan beramal, diperkirakan hanya sesaat saja. Karenanya hai manusia yang berakal sehat, bersabarlah menghadapi penderitaan dunia, dengan taat beribadah kepada ��, agar tidak sampai mengalami penderitaan di alam kubur dan hari kiamat nanti. Hanya � Yang Maha Mengetahui berapa lama pasti waktunya.

Ketika Umar bin Khathtab � masuk kedalam masjid, ia melihat Ka’bul Akhbar tengah menasehati banyak orang, lalu Umar � berkata:”Hai Ka’bul Akhbar, nasehatilah kami dengan cerita yang membangkitkan rasa takut kepada ��!”. Kemudian dia berkata:”Bahwasanya ada Malaikat yang ditugaskan tegak berdiri terus hingga tiada kenal membungkuk, ada pula lainnya yang terus sujud tiada kenal bangun hingga ditiupnya terompet Israfil dan adapula Malaikat yang terus bertasbih demikian:”MAHA SUCI ENGKAU YA ��, SEGALA PUJI BAGIMU TIADA




KEMAMPUAN BAGI KAMI MELAKUKAN IBADAH SESEMPURNANYA. DEMI ��

YANG JIWAKU DALAM PADA KEKUASAANNYA, DI HARI KIAMAT NERAKA

DIPERDEKAT, IA BERGEMURUH DENGAN ALUNAN SATU SUARA. SAAT ITU

TIADA SEORANG NABI, TIDAK ADA SEORANG MATI SYAHID, ORANG JUJUR, KECUALI HANYA BERDOA:YA ��! AKU MOHON KESELAMATAN HANYA UNTUK

DIRIKU SEORANG, SAMPAI NABI IBRAHIM ��-PUN LUPA PADA PUTRANYA

(ISMAIL DAN ISHAK) SERAYA BERKATA:”YA ALLAH! AKU ADALAH

KEKASIHMU (YAKNI) IBRAHIM.” Dan saat seperti itu hai Umar! Jika engkau mempunyai amalan sebanyak amalan 70 orang Nabi, pasti perkiraanmu tidak mungkin selamat.”

Lalu Umar � berkata:”Hai Ka’ab! Sekarang ceritakanlah kepada kami berita gembira.” Lalu ia mulai bercerita:”Bahwasanya ada 313 syari’at bagi ��. Tiada seorang menghadap kepada �� dihari kiamat, dengan salah satu syari’at tersebut dengan syarat: Mengikutsertakan kalimat

Eإله إ E �� رسول �

Dengan keyakinan penuh maka PASTI dimasukkan surga. Demi �! Seandainya kamu tahu kebesaran RAHMAT �� pasti kamu merasa kurang beramal. Oleh karena itu saudaraku, siapkanlah dirimu dengan amal shalih, dan menjauhi maksiat, karena tidak lama lagi hari Kiamat akan mendatangimu, kau pasti menyesal jika hidupmu kau sia-siakan. Ketahuilah bahwa kematianmu itu ialah Kiamat bagimu, seperti yang dikatakan oleh Mughirah bin Syu’bah:”Hari Kiamat kalian tunggu, padahal saat kematianmu maka itulah Kiamatmu.”

Siapkanlah dirimu dengan amal shalih, jauhi maksiat, minta maaflah sesamamu, karena tiada lama lagi kiamat akan mendatangimu denga tiba-tiba dan tidak bisa diundur sedetikpun. Kau pasti menyesal jika hidupmu kau sia-siakan dan kau tidak mendengar peringatanNya melalui kitabNya, sunnatullah, peringatan lewat sesamamu atau sekitarmu dan ketika engkau mendengar ada orang meninggal. Ketahuilah bahwa kematianmu adalah kiamat bagimu. Jika seseorang mati, maka terpampanglah masalah kubur, munkar, nakir, jelmaan amalnya, Bumi yang membencinya, menjepitnya hingga remuklah tulang-tulang rusuknya, ular sebesar leher unta, siksa Malaikat di kubur sambil menunggu hingga datangnya masalah

baru saat kiamat yang teramat dahsyat tiba dan juga keputusan di hari kiamat tentang surga atau Neraka.TAK PERLU KAU TUNGGU HARI KIAMAT DUNIA DAN

JAGAT RAYA, KARENA KEMATIANMU ADALAH HARI KIAMAT BAGIMU.

“Kematian itu adalah kiamat, maka barangsiapa yang mati, maka telah terjadi kiamatnya.” (Hr. Ibnu Abi Dunya).

“Kiamat tak akan terjadi kecuali disebabkan merejanya kejahatan manusia.”(HR.Imam Muslim)

Dari Ibnu Umar � , Rasulullah Muhammad � :”Perbuatan aniaya merupakan gelapnya hari kiamat.” (HR.Imam Bukhari Muslim).

�� menciptakan semuanya baik langit bumi dan seluruh isinya termasuk para Malaikat-malaikat adalah tidak kekal. Mereka semua akan hancur, kecuali �� -lah yang Maha Tunggal dan abadi sebagaimana dalam Firman-Nya:”Tidaklah mereka memikirkan apa-apa yang ada dalam diri mereka sendiri! �� tidak menciptakan langit dan bumi dan apa-apa yang diantara keduanya, kecuali dengan kebenaran dan dengan tempi yang sudah ditentukan.” (QS Ar-Rum:8)

“Barang siapa berpaling dari peringatanKu, maka kehidupan yang sempit akan menimpanya (termasuk siksa kubur) dan kelak di hari kiamat akan kami kelompokkan dalam keadaan buta.

Hanya �� yang tahu kapan akan terjadinya hari kiamat. Apa yang ditunggu jika hancur akhlak manusia dan luluh kekuatan alam. Sedangkan kehancuran akhlak manusia sudah terhitung oleh Rasulullah Muhammad � dalam sabdanya:

Dari Abu Darda �:”Tiap-tiap tahunnya berkurang mengenai kebaikan dan bertambah keburukan.” (HR. Imam Thabrani).

Dari Anas �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Setiap tahun, dimana keadaan yang setelahnya lebih jelek dari yang sebelumnya, sampai kalian menemui Tuhan-mu.” (HR. Imam Tarmidzi).

Hanyalah orang-orang yang berfikiran lemah yang masih tidak percaya. Perhatikanlah kenalan remaja di sekitar kita, perhatikanlah siaran-siaran televisi-televisi yang sudah mendakwahkan kemaksiatan. Memamerkan aurat, pakaian ketat, dan tindakan-tindakan yang menyimpang dari ajaran-ajaran dengan dalih modernisasi, reformasi jaman, mode, trend, gaul dan dalih-dalih lainnya yang merupakan tipu daya setan bagi orang yang lengah, kurang memperhatikan diri dan lupa (fasik) terhadap Pencipta-Nya, memilih kesenangan dunia yang fana dibanding kenikmatan yang benar-benar abadi.

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid �, bahwa suatu ketika Rasulullah Muhammad � memandang ke arah salah satu perkampungan Madinah, kemudian Beliau bertanya:”Apakah kalian juga melihat apa yang aku lihat? Sungguh aku melihat tempat terjadinya fitnah disela-sela rumah kalian yang merata bagai tetes air hujan.” (HR.Muslim No.1989)

ORANG-ORANG YAHUDI DAN NASRANI TIDAK AKAN SENANG KEPADA KAMU

SEHINGGA KAMU MENGIKUTI AGAMA MEREKA. KATAKANLAH: ”SESUNGGUHNYA

DIRIWAYATKAN DARI ABU SA’ID AL-KHUDRI �, DIA BERKATA:”

RASULULLAH MUHAMMAD � PERNAH BERSABDA:”SUNGGUH, KALIAN AKAN

MENGIKUTI AJARAN ORANG-ORANG SEBELUM KALIAN SEJENGKAL DEMI

SEJENGKAL DAN SEHASTA DEMI SEHASTA, SEHINGGA SEANDAINYA MEREKA

MASUK KEDALAM LIANG DHABB (SEJENIS BIAWAK TAPI HANYA HIDUP

DIDARAT & TIDAK AMPIBI) MAKA PASTI KALIAN MENGIKUTI MEREKA.” KAMI

BERTANYA:”YA RASULULLAH! YANG KAMI IKUTI ITU ORANG-ORANG

YAHUDI DAN NASHRANI?”. BELIAU MENJAWAB:”SIAPA LAGI KALAU BUKAN

MEREKA?”. (HR.MUSLIM NO.2002 DAN HR.BUKHARI NO.3456)




PETUNJUK � ITULAH PETUNJUK (YANG BENAR).” DAN SESUNGGUHNYA JIKA

KAMU MENGIKUTI KEMAUAN MEREKA SETELAH PENGETAHUAN DATANG

KEPADAMU, MAKA � TIDAK LAGI MENJADI PELINDUNG DAN PENOLONG BAGIMU. (QS AL-BAQARAH:120)

ADAKAH YANG BISA MELINDUNGI DAN MENOLONG DI AKHIRAT KELAK SELAIN

��?

HAI ORANG-ORANG BERIMAN! PELIHARALAH DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI

API NERAKAYANG BAHAN BAKARNYA ADALAH MANUSIA DAN BATU. PENJAGANYA ADALAH MALAIKAT-MALAIKAT YANG KASAR, KERAS, DAN TIDAK

MENDURHAKAI TERHADAP APA YANG DIPERINTAHKAH-NYA KEPADA MEREKA

DAN SELALU MENGERJAKAN APA YANG DIPERINTAHKAN. (QS. AT-TAHRIM:6)

Suatu saat akan datang suatu masa dimana syi’ar kejahatan akan merajalela mengalahkan syiar kebaikan. Dan hal itu tidaklah perlu ditunggu lama-lama karena sudahlah tampak dimana-mana sekitar kita, tidak usah jauh-jauh. Syiar-syiar kejahatan ini tidaklah hanya melalui televisi yang banyak menayangkan tayangan menjurus ke arah porno tidak hanya di stasiun luar negeri bahkan antena satelit di dalam negeri pun sudah banyak.

Sementara didalam negeri juga telah berlimpah tayangan sinetron-sinetron remaja yang glamour dengan pakaian yang seronok dengan dalih dianggap trend dan modis, gaya hidup yang mewah sehingga secara tidak langsung mendidik masyarakat agar berlomba mengejar harta, pangkat, kedudukan, nafsu dll, adegan-adegan berpegangan tangan bahkan berciuman sudah lazim, akting-akting tentang anak SMP bahkan anak SD ingusan yang berebut pacar, tayangan-tayangan dangdut dengan goyangan mengundang nafsu telah memancar keseluruh pelosok termasuk desa-desa terpencil yang lamabat laun pasti akan berpengaruh negatif apalagi tayangan-tayangan itu adalah saat jam-jam dimana anak-anak kecil dan remaja-remaja tanggung kebanyakan belum tidur.

Belum lagi VCD-VCD tidak layak lihat telah menjamur dengan harga yang sangat terjangkau oleh anak-anak dibawah umur secara kebanyakan. Hal ini semua bukanlah hanya merusak agama tetapi juga merusak negara dengan meracuni remaja-remaja dan calon-calon pemimpin bangsa dan negara dengan kesemua yang terselubung dalam modernisasi, trend, mode, jaman. Dikhawatirkan kelak jika sudah menjadi pemimpin maka mereka akan menggunakan kekuasaannya untuk memenuhi nafsu-nafsu dunia yang telah tertanam dihatinya sejak masih terlalu dini. Sementara yang berwenang kurang tanggap untuk berusaha membatasi atau mensensor-nya.

Dunia cyber atau internet yang jelas terpampang bagi anak-anak kecil yang kurang mendapatkan pengawasan dari sekitar kita baik orang tua, guru, pendidik. Manusia diperbudak oleh harta. Anak-anak kecil sudah pandai berzina, tidak menganggap orang tuanya dan dianggapnya sebagai pesuruh untuk memuaskan keinginan-keinginannya, jumlah wanita lebih banyak dari pria.

Bukan hanya dunia yang diukur dengan uang, bahkan agama pun dihormati jika ada uang, banyak orang dihormati karena hartanya, mengejar harta adalah lebih utama daripada agama, ulama-ulama dan tokoh-tokoh agama seolah tersingkir oleh harta, yang tak ber-uang merasa rendah diri.

Uang halal sangatlah sulit untuk dicari, saudara sulit dipercaya bahkan tega berbuat jahat, saling sikut untuk mencari harta, memutuskan tali silaturahmi untuk memperebutkan harta warisan bahkan tak jarang yang saling bunuh, anaknya dijodohkan dengan orang yang dianggap lebih berada, uang halal atau haram tidak dipermasalahkan, berlomba-lomba dalam keunggulan dunia, mencari reputasi dalam hal dunia, agama hanyalah sekedar nama dan formallitas yang dibisniskan, iman hanya menempel dilidah, pagi beriman, siang munafik, dan malamnya kafir, budaya salam sesama muslim telah hilang.

Tak jarang hanya gara-gara lidah kemudian tidak hanya memutuskan tali silaturahmi bahkan tawuran massal, membakar dan saling rusak, ilmu agama berlahan mulai lenyap, wanita-wanita berpakaian tetapi tampak seperti telanjang, fitnah meraja lela, Islam hanya sebutan/dilidah, qur’an hanya dibaca tanpa dipahami lalu diamalkan, masjid tidaklah untuk menyembah �� , ulama mulai menimbulkan keraguan terhadap sekitarnya dalam masalah yang sama ada yang bilang halal tetapi ada yang bilang haram, hujan mulai jarang, ghibah(membicarakan orang lain), riba, lahirnya anak-anak haram, anak-anak haram dibuang hidup-hidup, bahkan lebih kejam lagi anak-anak hasil zina dibunuh saat masih berada dalam kandungan.

Syiar kemungkaran merajalela, amanah terabaikan, zakat dibisniskan, belajar tanpa disertai agama, laki-laki patuh kepada wanita, dihormati karena kejahatannya, disanjung karena hartanya, tekhnologi dijunjung, maksiat secara terang-terangan. BAGAIMANA JIKA ANAK KITA TERMASUK SALAH SATU

DIANTARANYA? ATAU BAHKAN KITA SENDIRI? Semua ini secara tidak langsung adalah mengundang kiamat dan ajakan tentang:”DATANGLAH KIAMAT!”

“Manakala zaman akhir tekah tiba, maka ukuran agama dan manusia adalah Dirham dan Dinar (uang).” (HR. Imam Thabrani)

Dari Abu Hurairah � , Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tidak akan terjadi kiamat sebelum banyak terjadi haraj, maka para sahabat bertanya:”Ya Rasulullah, apakah haraj itu?. Rasulullah Muhammad � menjawab:”Pembunuhan-pembunuhan.” (HR. Imam Muslim)

Coba fikirkan tentang hadist diatas dan juga tentulah masih terngiang jelas dibenak kita tentang bencana Tsunami dengan pusat gempa di dekat aceh, dimana pembunuhan-pembunuhan antara sesama manusia telah merajalela didaerah itu. Memang secara teknis bisa dijelaskan bahwa sebab semua itu adalah karena alam, tetapi siapa dibalik kekuatan alam ini?

“Dan sesungguhnya kiamat pasti terjadi, yang tidak ada keraguan atasnya. Dan sesungguhnya �� akan membangkitkan orang-orang yang ada dalam kubur.” (QS. Al-Hajji : 07)




“Sesungguhnya hari kiamat akan datang yang tidak diragukan lagi, namun kebanyakan manusia tidaklah beriman.” (QS. Al-Mukmin:59).

“Demi yang menerbangkan (debu) seterbang-terbangnya, demi awan yang mengandung hujan, demi kapal yang berlayar dengan mudah, demi yang membagi urusan, sesungguhnya apa-apa yang dijanjikan kepadamu adalah benar. Dan sesungguhnya hari kiamat pasti terjadi.” (QS. Adz-Dzariyaat:1-6)

“Demi, sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak diragukan lagi kedatangannya, (ialah) orang-orang yang merugikan diri sendiri, dimana mereka tidak mau beriman.” (QS. Al-An’am:12)

“Dia ( �� ) Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan, dan kepada-Nya kamu dikembalikan.” (QS. Yunus:56)

“Maka tidaklah mereka ditunggu-tunggu, kecuali hari kiamat yang datang kepada mereka secara tiba-tiba, (dimana) sungguh sudah datang tanda-tandanya. Maka bagaimanakah faedahnya peringatan untuk mereka manakala kiamat itu datang!” (QS Muhammad : 18)

“Kiamat semakin dekat, keinginan manusia terhadap dunia semakin menjadi-jadi, sedangkan terhadap �� semakin jauh.”

Dari Ibnu Umar � :”Yang paling sulit ditemukan pada akhir jaman adalah uang yang halal atau saudara yang bisa dipercaya.”(HR. Ibnu Asakir).

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Apabila zaman akhir telah tiba, maka ukuran agama dan manusia adalah dirham & dinar (Uang). Kelak sungguh akan datang menimpa manusia suatu zaman dimana pada zaman tersebut seseorang tidak memperdulikan lagi harta yang diperoleh, dari hasil yang halal-kah / haram-kah?”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, ia berkata:” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Bumi kelak akan memuntahkan isi perutnya seperti lempengan besi, emas dan perak. Lalu datanglah (seorang) pembunuh mengatakan:’Aku dulu membunuh karena mencari ini’. Datang (pula) pemutus tali persaudaraan, dia mengatakan:’Aku dulu memutus sanak kerabat karena ini’. Datang pula pencuri, dia mengatakan:’Aku dulu dipotong tanganku karena ini’. Kemudian mereka membiarkan emas dan perak itu tanpa mengambilnya sedikitpun (karena bumi telah memuntahkannya sampai melimpah ruah).”

Dari Haritsah Ibnu Wahb � , Rasulullah Muhammad � bersabda:”Bersedekahlah kalian, sebab kelak akan datang suatu zaman menimpa kalian, dimana seseorang berjalan membawa sedekahnya, lalu orang yang didatanginya berkata:”Andaikan engkau mendatangkan kemarin, aku pasti menerima sedekah itu, tetapi sekarang

aku tidak memerlukannya lagi.” Akhirnya si dia (pembawa shodaqoh) tidak menemukan orang yang menerima shadaqah.”

Saat ini telah nyata-nyata terbukti bahwa wanita lebih banyak dibanding pria. Dan suatu saat, manusia akan kaya semuanya, tidak butuh bantuan, tidak ada fakir miskin, berkat persaingan bebas yang tidak memperhatikan dari halal-kah atau dari haramkah. Maka jika suatu saat tiba orang kaya hendak menunaikan kewajibannya untuk bershadaqah namun dia tidak menemukan orang yang di shadaqah-i, jika orang kaya itu telah tiba saat nishab hartanya dan wajiblah untuk dizakati, namun tidak menemukan orang yang mau dizakati. Zaman itulah zaman kemewahan dunia dan kemerosotan ukhraiyah, lihatlah sekitar kita, telah banyak orang mengukur semua hal dengan H A R T A.

Dari Abu Musa � , Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sungguh kelak akan menimpa kepada manusia suatu zaman, dimana zaman itu seorang laki-laki berkeliling membawa zakat berupa emas, tetapi dia tidaklah menemukan seorangpun yang mau menerima zakatnya. Dizaman itu akan diikuti oleh 40 wanita yang berlindung kepadanya (pria) sebab sedikitnya laki-laki dan terlalu banyaknya wanita.” (HR. Bukhari Muslim)

Pada zaman itu, jual beli di pasar tidak laku lagi sebab semua masyarakat serba memiliki, serba punya, kalaupun butuh, mereka tidaklah perlu pergi ke pasar sebab dari rumah atau jalan dekat rumah saja bisa diperoleh. Apalagi hal ini sudah terbukti dengan mulainya e-market atau home shopping dimana seseorang bisa memesan apa yang diinginkan hanya dengan telephone dari rumah atau dengan internet.

Dari Annas �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya termasuk tanda-tanda hari kiamat,

1. Ilmu Agama dilenyapkan.

2. kebodohan (masalah agama) muncul.

3. perbuatan zina menyebar.

4. minuman keras banyak diminum.

5. laki-laki banyak yang mati sementara kaum wanita tetap, sampai-sampai bagi 50 wanita hanya ada seorang laki-laki yang melindunginya.” (HR Imam Syaikhani).

Ilmu agama yang pertama lenyap adalah “Ilmu Faroid”, yaitu ilmu tentang pembagian harta warisan. Para remaja generasi sekarang tidak mau belajar agama secara serius, juga Al-Mukarrom para mereka ulama-ulama besar yang nyawanya dicabut oleh �� sehingga ilmu agama terbawa juga mati sebelum sempat diwariskan/diajarkan seluruhnya kepada santri-santrinya/murid-muridnya. Kalaupun ada ilmu faroid, maka ilmu itu akan dikalahkan oleh ilmu faroid ciptaan manusia yang penuh dengan rekayasa sehingga agama telah tersingkir.




Dari Abu Hurairah �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Kelak akan terjadi banyak fitnah, pada zaman tersebut orang duduk lebih baik daripada orang yang berjalan, serta orang yang berjalan lebih baik daripada orang yang berlari.”

Datanglah kiamat! Ialah tingkah laku kita dalam berbuat kemaksiatan dan diam saja melihat kemaksiatan serta malah bergabung atau asyik terbujuk setan dalam menyaksikan kemaksiatan. Ingatlah bahwa amar ma’ruf nahi mungkar itu bukanlah sekedar kewajiban bagi kita sebagai seorang mukmin tetapi juga sebagai kebutuhan hidup bagi kita selaku masyarakat umum karena �� pasti akan menjatuhkan adzab sebelum ajal hamba menjemputnya karena kepada 100.000 penduduk dimana 60.000 hamba adalah pelaku maksiat sedangkan 40.000 hamba adalah pelaku amal shaleh tetapi mereka hanya diam saja melihat kemungkaran dan tidak mengajak kepada kebaikan serta beribadah hanya untuk dirinya sendiri tanpa mengajak kepada orang lain.

DAN DISEBUTKAN PULA BAHWA �� MEMBERITAHU NABI YUSYA BIN NUH �

DALAM FIRMANNYA:”AKU AKAN MENGHANCURKAN SELURUH BANGSAMU

(YAKNI TERDIRI DARI) 40.000 ORANG BAIK-BAIK DAN 60.000 PARA PELAKU

MAKSIAT.” LALU IA BERTANYA:”YA TUHAN, BAGI MEREKA YANG DURHAKA

SUDAHLAH SEPANTASNYA, TETAPI KENAPA MENGIKUTKAN YANG BAIK-BAIK?

FIRMANNYA:”KARENA MEMBIARKAN LAKU MAKSIAT YANG AKU

MEMBENCINYA BAHKAN BERSENANG-SENANG (MAKAN-MINUM) BERSAMA

MEREKA YANG BERBUAT DOSA/DURHAKA.”

Datanglah kiamat! Hal ini bisa terlihat di tanah air dimana Tsunami menghajar rata Aceh dan sekitarnya pada tahun 2005 karena banyaknya pembunuhan-pembunuhan manusia disana. Tanah longsor melanda berbagai tempat. Gempa mengguncang sukabumi, daerah timur, dan yang terakhir adalah bantul yogyakarta, klaten dan sekitarnya pada Mei 2006. �� berkehendak agar Malaikat Maut merenggut ribuan nyawa dalam sekali tarik. Banyak komentar dan bukan rahasia umum karena yogyakarta telah banyak terdapat pergaulan bebas, Roh hamba � yang tidak berdosa dimana sudah tiupkan pada 40 hari pertama pada janin tak berdosa dalam rahim itu dengan mudah digugurkan tanpa beban.

Angka aborsi ini telah mencapai angka kritis 2400 kasus per tahun dalam laporan terakhir, sehingga rata-rata perbulan adalah 200 kasus dan angka kasus untuk seluruh Indonesia mencapai 2.000.000 kasus per tahun, tentunya angka ini hanyalah yang diketahui, lalu seberapa banyakkah yang tidak diketahui? Lebih biadab lagi bahwa janin yang telah dibunuh itu dengan enteng dibuang di tempat-tempat sampah umum. Di dalam surat At-Takwir ayat 8-29:

8. “Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup itu ditanyai.”

9. “Sebab dosa apakah dia dibunuh?”

10. “Dan ketika lembaran-lembaran catatan (amal) itu dibuka.”

11. “Dan apabila langit itu dihilangkan.”

12. “Dan apabila neraka Jahim dinyalakan.”

13. “Dan apabila surga itu didekatkan.”

14. “Maka setiap orang akan mengetahui apa yang telah dikerjakan.”

15. “Sungguh-sungguh AKU bersumpah dengan seluruh bintang-bintang.”

16. “Yang beredar dan lagi terbenam.”

17. “Demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya.”

18. “Dan Demi subuh apabila telah terang.”

19. “Sesungguhnya Al-Qur’an adalah firman �� (yang dibawa) utusan mulia.”

20. “Yang mempunyai kekuatan lagi memiliki kedudukan disisi pemilik Arasy.”

21. “Yang ditaati disana lagi dipercaya.”

22. “Dan temanmu (Muhammad) sama sekali bukanlah orang gila.”

23. “Dan dia (Muhammad) telah melihatnya (Malaikat Jibril) di ufuk (kaki langit) yang nyata.”

24. “Dan dia (Muhammad) sama sekali bukanlah orang yang kikir untuk menyampaikan hal-hal yang ghaib.”

25. “Dan Al-Qur’a itu sama sekali bukanlah perkataan setan yang terkutuk.”

26. “MAKA KEMANAKAH KAMU AKAN PERGI?”

27. “AL QUR’AN ITU HANYALAH PERINGATAN BAGI SELURUH ALAM.”

28. “BAGI ORANG DIANTARA KAMU YANG MAU LURUS.”

29. “DAN KAMU TIDAK BERKEHENDAK (UNTUK LURUS) MELAINKAN JIKA

DIKEHENDAKI OLEH �� TUHAN SELURUH ALAM.”

Jarang orang yang melarang perbuatan maksiat tersebut. Dan hal ini tidak hanya terbatas pada pergaulan bebas saja tetapi juga segala tindakan yang mengarah pada zina mata seperti foto-foto porno apakah itu hanya dengan baju-baju renang, film semi porno dan tingkah laku yang bisa mengundang pada zina atau porno. Semua harus diberantas apakah foto, film, majalah /koran tanah air kita sendiri karena semua zina itu berasal dari mata, lalu ke pikiran dan terakhir perbuatan.

DARI ITULAH MAKA JIKA KITA LIHAT TERTANGKAP ORANG YANG KUMPUL KEBO

/BERZINA DI DESA-DESA MAKA AKAN SEGERA DITINDAK TEGAS DAN DIUSIR OLEH

MASYARAKAT PRIBUMI SETEMPAT KARENA JIKA DIBIARKAN DAN TIDAK

DIINGATKAN MAKA MEREKA AKAN MENDAPATKAN SIAL DAN BENCANA BERUPA

ADZAB PADA MASYARAKAT ITU SENDIRI.

Syiar zina ini sengaja ditebarkan dan didukung oleh setan-setan dari golongan jin dan yang lebih bahaya dari golongan manusia karena setan dari golongan manusia ini bisa mensyiarkan, memperbanyak, menyebarkan dan bahkan membela pornoaksi terutama pornografi ini. Kenapa? Karena mereka ingin menjauhkan generasi penerus Islam sebagai generasi malas yang hanya mengumbar dan




mengikuti hawa nafsu. Mereka membiarkan Islam hanya tertulis di KTP saja, tetapi sesungguhnya sangat jauh dari Islam itu sendiri.

Adapun setan dari golongan manusia yang lain yang merasa periuk nasinya bisa berkurang jika amar ma’ruf nahi mungkar ini disyiarkan dan dibenarkan oleh imam/pemimpin setempat karena mata pencahariannya adalah dengan dunia hiburan yang menjual perhiasan kaum hawa berupa kecantikannya yang dia bangga-banggakan, kemolekan, keindahan dan bentuk tubuh sampai tarian-tarian dengan musik-musik fasik yang sebetulnya tidak enak didengar tetapi hanya mengandalkan pemuasan terhadap zina mata. Setan golongan manusia ini merasa dirinya mendapat banyak dukungan dan pembela sehingga melupakan peringatan-peringatan para amir & alim ulama. Arena ujian dunia ini sangat singkat, hanya 60-70 tahun dimana sudah setengahnya kita habiskan dengan kelupaan dan ketidaksungguhan mencari persiapan untuk perjalanan yang sangat panjang nanti.

Diriwayatkan dari Tsauban �, ia berkata:”Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Selalu ada segolongan umatku yang mengalahkan kebenaran dan mereka tidak terusik oleh orang-orang yang menghina mereka, hingga hari kiamat tiba mereka tetap seperti itu.” (HR.Bukhari No.3640 & 3641)

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Barang siapa memberi teladan yang baik di dalam Islam, lalu diikuti oleh orang lain sesudahnya, maka dicatat untuknya pahala sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang mereka peroleh dan barangsiapa memberikan teladan jelek di dalam Islam lalu diikuti oleh orang lain sesudahnya maka dicatat untuknya dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengikuti dosa yang mereka peroleh sedikit pun.” (HR.Muslim No.1859)

Memang bencana-bencana ini bisa dijelaskan secara geografis, tetapi siapa dibalik kekuatan alam ini? Jika kita masih berpedoman bahwa yang penting diri sendiri melakukan ibadah dan berbuat baik tanpa mengajak sekitar kita terutama dalam tanggungan kita maka tunggulah Adzab jika kita tidak mencegah dan masih berlaku masa bodoh dengan kemungkaran disekitar kita.

Golongan diatas tadi mungkin mau masuk surga sendiri!

“BAHWASANYA KEHIDUPAN DUNIAWI INI IBARAT AIR YANG KAMI TURUNKAN

DARI LANGIT, LALU MENUMBUHKAN MAKANAN MANUSIA DAN HEWAN, HINGGA

JIKA BUMI INI TELAH BERHIAS DENGAN SEGALA HASILNYA DAN TERLIHAT INDAH,

LALU PEMILIKNYA MENGIRA BAHWA IA MENGUASAINYA. TIBA-TIBA DATANGLAH

ADZAB KAMI DI MALAM ATAU SIANG HARI LALU MUSNAHLAH SEMUANYA

SEAKAN TIADA SESUATUPUN SEBELUMNYA. DEMIKIAN DUNIA KAMI JELASKAN

KEPADA ORANG-ORANG YANG BERFIKIR.” (QS. YUNUS : 24)

Hal ini lebih diprihatinkan lagi sementara negeri tetangga malaysia yang korban tsunaminya jauh lebih sedikit saja telah mengumumkan berita duka nasional dan larangan pesta tahun baru, tapi di negeri kita ini malah ada amir/pemimpin suatu daerah yang malah berpesta malam tahun baru dengan masyarakatnya saat Aceh masih dalam duka oleh Malaikat Maut dalam sekali tarikan telah merenggut nyawa-nyawa ratusan ribu jiwa hamba-NYA dengan pelantara Tsunami.

Parahnya lagi pemimpin yang diberi amanah oleh � ini akan menindak golongan-golongan mukmin yang menggunakan tindakan tegas dalam menghadapi kemaksiatan di daerah tersebut. Jika tidak ada lagi hamba yang mencegah kemungkaran maka itu berarti hanya menanti waktu saja kapan datangnya adzab Tuhan terhadap semua masyarakat dimana 40% orang shaleh yang tidak mengajak pada kebaikan dan tidak mencegah 60% hamba yang melakukan kemungkaran. Hal ini secara tidak langsung bukankah si pemimpin yang telah dititipi amanat oleh � itu akan menghancurkan dan meminta � mengadzab daerah yang dibawah amanahnya?

Orang yang berilmu tapi tidak mengamalkannya, dan dia diam saja ketika melihat kemungkaran dan kedhaliman, maka orang itu bukanlah mendapat hidayahNYA, akan tetapi malah bertambah jauh dariNya. Sebagaimana Rasul Bersabda: “Sampaikanlah meskipun hanya satu ayat.” Dan juga sabda Beliau:”Jika engkau melihat kemungkaran atau kedhaliman di depanmu, maka lawanlah dengan kuasa atau kekuatanmu. Jika engkau tidak bisa, maka lawanlah dan laranglah dengan ucapanmu. Jikalau engkau masih juga tidak bisa, maka tetapkanlah bahwa hatimu benci melihatnya, dan sesungguhnya yang terakhir itu adalah iman yang terkecil.”

Dari Aisyah �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Penduduk sebuah desa disiksa, sedang didalamnya terdapat 18.000 orang alim yang amal mereka seperti amal Nabi.” Para sahabat bertanya:”Bagaimana itu bisa terjadi ya Rasulullah?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Mereka tidak mau marah karena ��, tidak memerintahkan ma’ruf dan tidak mencegah yang mungkar.”

Diriwayatkan dari Anas bin Malik �, dia berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda:”Bahwa �� berfirman:”AKU ingin sekali menurunkan adzab pada suatu tempat, tetapi ketika AKU melihat disana ada orang-orang yang




memakmurkan masjid, ada yang saling mencintai satu sama lain karena �, dan ada orang yang beristighfar pada akhir malam, maka AKU tangguhkan adzab-KU.” (Durrul Mantsur).

Dalam bencana-berbagai bencana sangat disayangkan masih saja ada hamba yang bertikai saat bantuan datang, pencurian saat korban mengungsi dari rumah, saat orang mengaku bahwa ini adalah anaknya, padahal anak itu dia jual ke luar negeri.

Diriwayatkan dari Zainab binti Jahsy �, bahwa suatu ketika Rasulullah Muhammad � bangun tidur, lalu Beliau mengucapkan: LAA ILAAHA ILLALLAAH, celakalah orang arab karena kejelekan hampir tiba. Sekarang sebagian pagar yang mengurung Ya’juj dan Ma’juj telah dibuka seperti ini. Sufyan menghitung dengan sepuluh jarinya, lalu aku bertanya:”Ya Rasulullah! Apakah kami bisa celaka sedangkan ditengah-tengah kami ada orang saleh?”. Beliau menjawab:”Ya, apabila banyak kejelekan.” (HR.Muslim No.3346)

Dalam riwayat lain dikisahkan bahwa apabila dari langit akan turun suatu bencana maka bencana itu akan diangkat oleh dan dari orang-orang yang memakmurkan masjid. (Jami’ush Shaghir).

Allamah Sya’rani � berkata:”Hal ini seharusnya kita pahami bahwa setiap musibah akan diangkat dari perkampungan yang penduduknya menjaga shalat. Begitu juga sebaliknya, musibah akan terus menimpa suatu tempat yang penduduknya melalaikan shalat. Misalnya gempa bumi, halilintar, tanah longsor, rumah-rumah ditelan bumi, maka tidaklah heran jika hal itu terjadi karena mereka mengabaikan shalat. Dan dalam pikiran kita jangan merasa bahwa saya telah melakukan shalat dan saya tidak perduli dengan orang lain. Karena apabila terjadi bencana maka bencana itu akan menimpa seluruhnya sebagaimana Rasulullah Muhammad � bersabda:”Apakah kita akan ditimpa adzab sementara ada orang-orang yang shaleh diantara kami?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ya! Jika kemungkaran sudah merajalela.” Maka selanjutnya Allamah � berkata:”Oleh karena itu, tugas kita sekarang adalah sesuai dengan kemampuan kita, hendaknya berusaha untuk mengajak kepada kebenaran dan mencegah kemungkaran (dimulai dari orang-orang yang berada dalam tanggung jawab kita).”

DARI ANAS BIN MALIK �, DIA BERTANYA:”YA RASULULLAH, ADAKAH KAMI

TIDAK MEMERINTAHKAN ORANG UNTUK MENGERJAKAN KEBAIKAN SEHINGGA

KAMI MENGERJAKAN KEBAIKAN ITU SELURUHNYA? DAN ADAKAH KAMI TIDAK

MENCEGAH ORANG ITU DARI DARI MUNGKAR SEHINGGA KAMI MENJAUHI

KEMUNGKARAN ITU SELURUHNYA?”. BELIAU RASULULLAH MUHAMMAD �

BERSABDA:”BAHKAN PERINTAHKANLAH KEBAIKAN WALAUPUN KAMU BELUM

MENGERJAKAN KEBAIKAN ITU SELURUHNYA DAN CEGAHLAH DARI YANG

MUNGKAR WALAUPUN KAMU BELUM MENJAUHI SELURUHNYA.”

Sehingga wajiblah bagi orang yang mengerjakan kemungkaran untuk mencegah orang lain mengikutinya/berbuat mungkar yang lain sehingga tidaklah berkumpul dua macam dosa. Sebagaimana dikatakan:”Ambillah kata-kata dari orang alim

yang berbuat jahat tetapi jangan kamu ambil perbuatannya, karena ucapannya adalah dari kebenaran dan perbuatannya adalah dari syaithan.”

Untuk menindak kemungkaran-kemungkaran itu seharusnya ditindak oleh yang berwenang, tetapi jika yang berwenang kurang tanggap dan harus melalui prosedur yang tak jarang memakan waktu lama serta jika kemungkaran yang merusak bangsa terjadi di depan mata maka haruskah kita mengulur waktu?

DIRIWAYATKAN DARI IBNU UMAR �, DARI RASULULLAH MUHAMMAD �, BELIAU BERSABDA:”KETAHUILAH BAHWA MASING-MASING KAMU ADALAH

PEMIMPIN DAN MASING-MASING KAMU AKAN DIMINTAI PERTANGGUNG JAWABAN

TENTANG KEPEMIMPINANNYA. SEORANG PENGUASA ADALAH PEMIMPIN DAN DIA

AKAN DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABAN TENTANG KEPEMIMPINANNYA. SEORANG LELAKI/SUAMI ADALAH PEMIMPIN KELUARGANYA DAN DIA AKAN

DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABAN TENTANG KEPEMIMPINANNYA. SEORANG

PEREMPUAN/ISTRI ADALAH PEMIMPIN YANG MENGURUS RUMAH TANGGA

SUAMINYA DAN ANAK-ANAKNYA DAN DIA AKAN DIMINTAI

PERTANGGUNGJAWABAN TENTANG KEPEMIMPINANNYA. SEORANG BUDAK

ADALAH PEMIMPIN YANG MENGURUS HARTA MAJIKANNYA DAN DIA AKAN

DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABAN TENTANG KEPEMIMPINANNYA. KETAHUILAH, MASING-MASING KAMU ADALAH PEMIMPIN DAN MASING-MASING KAMU AKAN

DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABAN AKAN KEPEMIMPINANNYA.” (HR.BUKHARI

NO.2544)

DAKWAH ADALAH TANGGUNGAN SETIAP MUKMIN, SAMPAIKANLAH MESKIPUN HANYA SATU AYAT.

Dari Ali bin Abi Thalib �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Akan datang suatu zaman dimana ISLAM hanya menjadi sebutan saja, agama hanya bentuk saja, Al-Qur’an hanya dibaca saja. Mereka memang meramaikan masjid, tetapi masjid itu sendiri sunyi dari dzikir menyebut asma ��. Dimana orang yang paling busuk dizaman itu adalah para ulama-nya. Karena dari mereka timbul banyak fitnah, dan fitnah itu akan kembali kepada mereka pula, dan mereka inilah yang tersebut merupakan tanda-tanda kiamat.”

Dari Ibnu Umar �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Kelak sesudahku, benar-benar ummatku akan diselimuti oleh fitnah-fitnah yang seakan-akan seperti gelapnya malam. Di zaman itu pagi hari seseorang dalam keadaan mukmin, sore harinya menjadi kafir, dan banyak kaum yang menjual agamanya dengan harta duniawi dengan harga sedikit.” (HR. Imam hakim.)




Diriwayatkan dari Anas bin Malik �, dia berkata:”Perhatikanlah! Akan aku beritahukan kepada kalian suatu hadist yang pernah aku dengar dari Rasulullah Muhammad � yang tidak akan dituturkan kepada kalian oleh seseorang sepeninggalku yang pernah dia dengar dari Beliau:”Diantara tanda-tanda kiamat adalah hilangnya ilmu (Keislaman), maraknya kebodohan (tentang Islam), merajalelanya perzinaan, banyaknya orang minum khamar (termasuk kapsul, tablet dan sejenisnya yang bisa memabukkan), habisnya kaum laki-laki dan hanya tinggal kaum wanita, sehingga seorang laki-laki berdiri ditengah 50 wanita.” (HR.Bukhari No.81)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Kiamat semakin dekat dengan dicabutnya ilmu (tentang Islam), banyaknya fitnah (kekacauan/bencana), maraknya kekikiran dan pembunuhan.” (HR.Bukhari No.7061)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Al-’Ash �, dia berkata:”Aku pernah mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya � Azza wa Jalla tidak menghilangkan ilmu (keislaman) dengan cara mencabutnya dari dada umat manusia, tetapi � Azza wa Jalla menghilangkan ilmu (keislaman) dengan mewafatkan para ulama, sehingga tidak ada seorang ulama pun yang tertinggal. Kemudian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh, lalu mereka ditanya, lalu mereka berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka tersesat dan menyesatkan.” (HR.Muslim No.1858)

Dari Ibnu Mas’ud �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Diantara tanda-tanda kiamat adalah manakala seorang lelaki (masuk) masjid, kemudian didalamnya ia tidak mengerjakan shalat dua rakaat (shalat Tahiatul masjid). Bilamana seorang laki-laki tidak mengucapkan salam kecuali hanya kepada orang-orang yang dia kenal saja. Serta bilamana anak-anak kecil menjadikan orang tua sebagai pesuruh. “ (HR Imam Thabrani)

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah �, dia berkata:”Beberapa orang Arab pedalaman datang kepada Rasulullah Muhammad � dengan mengenakan pakaian dari bulu kambing (pakaian jelek). Rasulullah Muhammad � melihat keadaan mereka yang menyedihkan dan mereka memerlukan bantuan. Lalu Rasulullah Muhammad � menganjurkan kaum muslimin agar bersedekah, tetapi mereka lambat merespon anjuran itu sehingga kekecewaan terlihat dari wajah Rasulullah Muhammad �.” Kata Jarir: Kemudian seorang laki-laki Anshar datang memberikan sejumlah uang lalu disusul orang lain lagi. Kemudian banyak orang-orang yang menyusul untuk memberikan sedekah, sehingga keriangan tampak pada wajah Rasulullah Muhammad �. Setelah itu Rasulullah Muhammad � bersabda:”Barang siapa memberi teladan yang baik di dalam Islam, lalu diikuti oleh orang lain sesudahnya, maka dicatat untuknya pahala sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang mereka peroleh dan barangsiapa memberikan teladan jelek di dalam Islam lalu diikuti oleh orang lain sesudahnya maka dicatat untuknya dosa sebanyak yang

diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa yang mereka peroleh sedikit pun.” (HR.Muslim No.1859)

Dari Ibnu Abbas �, dari Rasulullah Muhammad �, beliau bersabda:”Barang siapa berpegang teguh kepada sunnahku ketika rusakknya ummatku, maka baginya pahala seratus orang mati syahid.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Barang siapa mengajak kepada kebaikan maka dia mendapat pahala sejumlah yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa mengajak kepada kesesatan maka dia mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” (HR.Muslim No.1860)

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri �, bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Janganlah kalian mencatat dariku. Barangsiapa mencatat dariku selain Al-Qur’an maka hapuskanlah. Tidak apa-apa sampaikanlah dariku. Barangsiapa mendustakanku dengan sengaja maka masuklah dia ke tempatnya di neraka.” (HR.Muslim No.1861)

Dari Zaid bin Thalhah, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Rasulullah Muhammad �, beliau bersabda:”Agama Islam ini telah muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing pula. Maka beruntung sekali bagi orang-orang yang terasing dan memperbaiki sunnahku yang dirusak oleh manusia sepeninggalku.” (Ath-Thariqatul Muhammadiyah).

Diriwayatkan dari Al-Mughirah bin Syu’bah �, dia berkata:”Aku pernah mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya berdusta kepadaku (memalsukan atau mengubah apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah Muhammad �) tidak sama dengan berdusta kepada orang lain. Barangsiapa mendustakanku dengan sengaja maka masuklah dia ketempatnya di neraka.” (HR.Muslim No.1862)

Diriwayatkan dari Samurah bin Jundab dan Al-Mughirah bin Syu’bah �, keduanya berkata:”Rasulullah Muhammad � telah bersabda:”Barangsiapa menyampaikan satu hadis dariku lalu diketahui bahwa dia berdusta, maka dia salah seorang dari sekian pendusta.” (HR.Muslim No.1863)

Jarang hujan merupakan salah satu tanda dari tanda-tanda kiamat yang saat ini mulai terlihat di tanah air kita. Summber air banyak yang macet, sungai-sungai bahkan bendungan-bendungan mengering, kemarau berkepanjangan, poros perputaran alam mulai tidak normal, banyaknya pembabatan hutan secara tidak manusiawi, rumah kaca yang merusak lapisan udara kita, tidak imbangnya reboisasi, sampah dan limbah dibuang sembarangan. Musim kadang terbalik simana seharusnya musim hujan tetapi jarang hujan, kalaupun hujan tetapi hanya sedikit area dan tidak merata atau hanya sebentar saja. Sebaliknya musim kemarau tetapi terkadang turun hujan.




Rasulullah Muhammad � bersabda:”Hari kiamat memiliki beberapa gejala, diantaranya mulai tampak tidak laku jual beli di pasar, hujan sedikit berikut tumbuh-tumbuhannya, ghibah tersebar luas, riba dimakan, anak-anak zina berkeliaran, orang berharta diagung-agungkan, suara mereka yang fasiq lantang di masjid-masjid, dan para penyebar kemungkaran lebih menonjol daripada penganjur kebajikan.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah terjadi Al-Hajr.” Para sahabat bertanya:”Ya Rasulullah! Apakah Al-Hajr itu?”. Rasulullah Muhammad � menjawab:”Pembunuhan dan pembunuhan.” (HR.Muslim No.2009)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda :”Demi � yang menguasai diriku! Dunia ini tidak akan mengalami binasa kecuali setelah manusia mengalami suatu masa dimana pembunuh tidak mengerti apa sebabnya dia membunuh dan orang yang dibunuh juga tidak mengerti apa sebabnya dia dibunuh.” Lalu ditanyakan kepada Rasulullah Muhammad �:”Bagaimana itu terjadi?”. Rasulullah Muhammad � menjawab:”Itulah kekacauan besar, dimana orang yang membunuh dan orang yang dibunuh masuk neraka.” (HR.Muslim No.2010)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda :”Kiamat tidak akan terjadi sampai ada dua kelompok besar saling membunuh. Kedua kelompok tersebut mengalami korban besar, padahal tuntutan masing-masing sama.” (HR.Muslim No.2007)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Demi � yang menguasai diriku, dunia ini tidak akan hancur sampai ada seseorang melewati kubur, lalu dia tidak mau pergi dari kubur itu dengan mengatakan:”Mengapa aku tidak berada didalam kubur seperti orang ini yang utangnya hanya sebagai ujian.” (HR.Bukhari No.7115)

Dari Abu Hurairah �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ghibah adalah membicarakan perihal saudaramu yang tidak disukai oleh dia.” Ada yang bertanya:”Bagaimana menurutmu ya Rasulullah jika apa yang aku katakan itu memang terdapat pada diri saudaraku?” Rasulullah Muhammad � menjawab:”Bilamana dalam diri saudaramu itu memang ada yang engkau katakan, ini berarti engkau telah meng-ghibah-nya (mengumpatnya), namun bila ternyata hal tersebut tidak ada dalam diri saudaramu, artinya engkau telah menuduhnya/memfitnahnya.”

Rasulullah Muhammad � bersabda:”TAAT PADA WANITA ADALAH PENYESALAN.”

Dari Abdullah bin Mas’ud �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Riba itu memiliki sebanyak 73 pintu dosa, dan dosa yang paling ringan adalah ibarat seorang laki-laki memperkosa ibu kandungnya sendiri.” (HR. Imam Hakim)

Rasulullah Muhammad � bersabda:”R I B A itu dosanya lebih besar disisi �� daripada 33 kali melakukan zina yang dilakukan oleh anak laki-laki pada zaman Islam.”

Anak-anak kecil zaman sekarang sudah pandai berzina, banyaklah anak Sekolah Dasar ketika diajar gurunya hanya menghayal entah kemana tidak mendengarkan pelajaran, dibenaknya mulai terpengaruh cinta dan cemburu, coretan-coretan di buku halaman belakangnya tertuang cinta, atau bahkan coretan-coretan di kamar mandi/toilet atau bangku-bangku sekolah. Terlalu banyak untuk disebutkan tentang zina-zina anak kecil di zaman ini. Semoga anak kita atau salah satu dari saudara tidak termasuk salah satu diantaranya, bahkan jangan sampai terjadi seperti itu.

Dari Abu Hurairah �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Apabila harta orang-orang kafir dihalalkan tanpa melalui jalan perang yang dibagi-bagi secara bergiliran, amanah dijadikan seperti harta rampasan, zakat dijadikan sebagai harta pinjaman, belajar tidak untuk kepentingan agama, laki-laki tunduk kepada istrinya, durhaka kepada ibunya, lebih dekat kepada teman dan jauh kepada ayah, suara-suara dimasjid dari orang-orang fasik semakin keras, para pemimpin terpilih dari orang-orang yang ahli berbuat dosa, orang-orang yang dimulyakan dan ditakuti karena dholimnya dan bukan dimulyakan bukan karena takut siksa ��, bahwa ini semua adalah tanda-tanda akan hari kiamat.”

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya tanda-tanda akan datangnya kiamat ialah dipuja-pujanya ilmu pengetahuan, tetapi kebodohan (agama) tetap merajalela, arak diminum, prostitusi terang-terangan, dan jumlah wanita lebih banyak dari wanita.”

Jika kesemua diatas telah tampak nyata, maka tinggallah 10 tanda-tanda detik-detiknya kiamat yang tiba dan P A S T I. Ibarat seseorang akan pulang kerumahnya, maka setelah melewati berbagai belokan raya, kemudian dia mulai keluar dari jalan raya menuju jalan aspal tapi telah memasuki perumahan, lalu memasuki jalan-jalan kecil atau gang-gang yang berliku-liku, maka 10 tanda kiamat adalah ibarat orang yang pulang kerumah tersebut adalah telah sampai digerbang rumahnya, membuka kunci pintu gerbang, pintu gerbang terbuka, memasuki pekarangan, menapakkan kaki di teras, mendekati pintu utama, membuka kunci pintunya, tinggallah pintu terbuka dan hancurlah seluruh jagat alam raya termasuk bumi berlapis 7, dan langit 7 serta apa yang ada didalamnya dan diantaranya kecuali �� Yang Maha Kekal.

Dari Hudzfaidah bin Asidil Ghifaari � , Ke 10 tanda-tanda kiamat itu tertuang saat Rasulullah Muhammad � menengok sahabat Hudzifah bin Asid Al Ghifari yang saat itu tengah berbincang-bincang dengan para sahabat lain. Lalu bertanyalah Rasulullah Muhammad � kepada para sahabat :”Apa yang sedang kalian perbincangkan?” para sahabat menjawab:”Kami membicarakan tentang hari Kiamat.” Kemudian Rasulullah Muhammad � bersabda:”Kiamat tidak akan terjadi sebelum kelihatan 10 macam tanda:




1. AD DUKHON, ASAP ATAU KABUT 2. DAJJAL

3. DABBAH 4. MATAHARI TERBIT DARI BARAT

5. KELUARNYA YA’JUJ MA’JUJ 6. GERHANA DI TIMUR

7. GERHANA DI BARAT 8. GERHANA DI WILAYAH ARAB

9. API MENYALA DI YAMAN & MENGHALAU KE MAKHSYAR.”

(HR. Imam Muslim)

Banyak pendapat yang berbeda tentaan dari tanda-tanda urut-urutan 10 tanda diatas dengan terbalik-balik urutannya. Adapula bahwa tanda itu ditafsirkan secara hakekat atau nyata. Contohnya tentang DAJJAL, ada yang menyebutnya memang berwujud manusia bernama Dajjal, tetapi adapula yang mengatakan hanya simbolis dari bahaya besar yang belum pernah ada sejak jaman Nabi Adam �. Yang jelas tanda diatas adalah tanda-tanda detik-detiknya kiamat, dimana Insya � akan diusahakan se-tasawuth mungkin dalam memberikan kepahaman termasuk urutan dan sebagainya. Yang jelas semua kebenaran kembali kepada �� sebab kiamat itu sendiri hanya ��-lah yang tahu secara pastinya.

AD DUKHON ialah asap tebal yang menyelimuti dunia. Makna asli memang tiba-tiba muncul asap tebal menyelimuti dunia sampai membingungkan pikiran orang-orang yang tidak beriman. Tetapi tanda-tanda asap itu telahlah banyak terjadi sekarang dimana kebakaran-kebakaran hutan, pemukiman, asap-asap pabrik, asap-asap kendaraan dan mesin-mesin industri dan pembangunan masa yang akan datang dimana peradaban akan ilmu pengetahuan dijunjung tinggi dan tidaklah mustahil akan lebih banyak lagi tentang industri-industri baru, lenyapnya hutan sebagai penetral karbon dioksida, pencemaran-pencemaran udara yang lain. Belumlah lagi sirna ingatan kita tentang meletusnya gunung krakatau di pulau rakata dan terletak di selat sunda yang menyebabkan hujan abu diseluruh pulau jawa hingga ke australia, bahkan letusannya terdengar hingga ke philipina. Saat itu asap tebal oleh hujan debu terjadi dimana-mana dimana para riset tidak menduga bahwa hasilnya gunung sekecil itu bisa meletus sedemikian hebatnya sehingga semburan api membumbung tinggi setinggi 80.000 meter sehingga tampak oleh seluruh penduduk sehingga radius ujung timur pulau jawa, gelombang laut yang ditimbulkannya bisa mencapai benua amerika. Didukung kemajuan tekhnologi/ilmu pengetahuan akhir jaman nanti yang memungkinkan banyaknya pabrik-pabrik atau industri sejenisnya.

GERHANA DIWILAYAH TIMUR, BARAT DAN DI WILAYAH ARAB Memang ada gerhana total yang bisa dilihat disisi tanah air kita dari suatu daerah misalnya, tetapi maksud disini ialah gerhana yang bisa nampak dari bumi belahan barat, belahan timur, dan terlihat dari bagian arab. Hal demikian menurut peredaran normal saat ini adalah mustahil, tapi kelak bisa terbukti bardasarkan ilmu falak (ilmu astronomi) sebab perputaran alam yang sudah tidak normal, entah karena rotasi yang tidak seimbang, revolusi bumi atau planet-planet yang mulai pudar, gaya-gaya gravitasi planet/bintang itu sendiri yang melemah sehingga berbagai kemungkinan yang saat ini tidak masuk akal itu bisa terjadi.

Lahirnya Imam Mahdi Mahdi artinya Zaman. Imam Mahdi adalah tokoh Islam yang mensyiarkan Islam berhasil menyeluruh seantero dunia. Imam Mahdi-lah yang melawan Arus Dajjal. Ada yang mengatakan bahwa Imam Mahdi adalah orang yang bernama Mahdi, juga ada yang menafsirkan secara simbolis sebagai pemimpin zaman.

Riwayat mengatakan bahwa dia adalah keturunan Rasulullah Muhammad �. Imam Qurthubi mengatakan bahwa lahirnya Imam Mahdi di akhir zaman tepatnya di Afrika. Dan menurut Ibnu Hajar, lahirnya Imam Mahdi ditandai dengan dua kali gerhana, pertama yaitu gerhana Matahari tanggal 1 Ramadhan dan gerhana Bulan pada tanggal 14-nya (masih bulan Ramadahan yang sama). Imam Mahdi adalah raja yang adil, dialah yang insya � kelak mempersatukan belahan bumi barat dan belahan bumi bagian timur diatas panji-panji Islam. Jika jaman sebelum Rasulullah Muhammad � adalah agama � pernah jaya dari belahan timur dan barat oleh Dzul Qurnain, juga demikianlah maksud reputasi Imam Mahdi, bahkan sampailah Imam Mahdi memimpin Islam dan jaya di Eropa, Islam di Barat yang dulu kecil tertekan tapi setelah kedatangan Imam Mahdi menjadi besar dan berduyun-duyun masuk Islam. Adapun yang dimaksud dengan dengan zaman pertama, zaman pertengahan, dan zaman akhir adalah bulan zaman pertengahan yang dimaksud sejarah dunia.

Diriwayatkan dari Tsauban �, ia berkata:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Selalu ada segolongan umatku yang mengalahkan kebenaran dan mereka tidak terusik oleh orang-orang yang menghina mereka, hingga hari kiamat tiba mereka tetap seperti itu.” (HR.Bukhari No.3640 & 3641)

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Syumasah Al-Mahri, ia berkata:”Aku pernah ada disisi Maslamah bin Mukhallad dan di sisinya ada Abdullah bin Amru bin Ash, lalu Abdullah mengatakan:”Kiamat tidaklah tiba kecuali atas orang-orang yang paling jelek. Mereka lebih jelek dari orang-orang Jahiliyah. Mereka tidak akan memohon sesuatu kepada �� melainkan ditolak.” Ketika mereka sedang berbicara begitu, datanglah Uqbah bin Amir �, lalu Maslamah mengatakan kepada Uqbah bin Amir:”Hai Uqbah! Dengarlah apa yang dikatakan oleh Abdullah.” Kata Uqbah:”Dia lebih tahu. Kalau aku, aku pernah mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Selalu ada sekelompok umatku yang menentang agama/perintah ��. Mereka mengalahkan musuh mereka dan tidak




dicelakakan oleh orang-orang yang menentang mereka hingga hari kiamat, sedangkan mereka tetap seperti itu.” Kata Abdullah:”Memang benar. Kemudian �� mengirimkan angin yang baunya seperti minyak wangi dan sentuhannya sehalus sutra, maka angin ini tidaklah membiarkan seorangpun yang didalam hatinya terdapat sebutir iman melainkan dibunuhnya (yakni angin maut), kemudian yang tersisa hanyalah orang-orang yang paling jelek, lalu terjadilah kiamat atas orang-orang yang paling jelek ini. (HR.Muslim No.1096)

DIRIWAYATKAN DARI SA’ID BIN ABU WAQQASH ��, IA BERKATA:”

RASULULLAH MUHAMMAD �� PERNAH BERSABDA:”ORANG BARAT

SENANTIASA MENENTANG KEBENARAN HINGGA HARI KIAMAT TIBA”

(HR.MUSLIM NO.1097)

MUNCULNYA DAJJAL Maksud Dajjal ialah bahaya besar yang belum pernah ada semenjak jaman Nabi Adam � sampai hari kiamat. Dajjal mampu melakukan hal-hal diluar kebiasaan, secara berlebih-lebihan dan dalam jumlah tak terhitung banyak. Dia menyatakan dirinya sebagai Tuhan, mata yang satu adalah buta, diantara kedua matanya ada tulisan “K A F I R”. (Syarah Barkawiy Lil Qanawi).

Berdasarkan Hadist Rasulullah Muhammad � , bahwa dajjal itu berayah ibu dan beranak turun dari dulu sampai akhirnya menurunkan Dajjal. Berikut adalah sabda Rasulullah Muhammad � yang diriwayatkan dari Ibnu Umar �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Belum terjadi Kiamat sebelum dibangkitkan para Dajjal, pembohong besar yang jumlahnya hampir 30 orang. Semuanya mengatakan bahwa mereka adalah Rasul Allah / Rasulullah.” (HR Imam Muslim)

Dari Abdullah �, dia berkata:”Suatu hari, kami berjalan-jalan bersama Rasulullah Muhammad � , lalu kami bertemu dengan beberapa anak-anak dimana diantara mereka terdapat Ibnu Sayyad. Kesemua anak-anak itu berlari (melihat kedatangan kami) kecuali Ibnu Sayyad, dia hanya duduk saja. Dan agaknya Rasulullah Muhammad � tidak menyukai hal itu, maka bertanyalah Rasulullah Muhammad � kepadanya:”Semoga engkau beruntung, apakah engkau mengakui bahwa aku adalah utusan � ?”. tetapi jawaban Ibnu Sayyad, anak kecil itu mengejutkan kami. Dia berkata:”Tidak! Justru kamu yang harus mengatakan bahwa aku adalah utusan �.” Maka Umar bin Khattab � berkata:”Biarkan aku ya Rasulullah, Akan ku bunuh dia!”. Tetapi Rasulullah Muhammad � bersabda: “Jika benar apa yang ia katakan, engkau tidak akan sanggup membunuh dia (Ibnu Sayyad, anak kecil itu, sebab dimungkinkan dia Dajjal).”

Jika dia benar, maka dialah cikal bakal nenek moyangnya Dajjal yang kelak akan membuat kerusakan besar-besaran di akhir zaman dimana kemerosotan moral dan mental ummat sudah mulai menurun. Setelah kelak Islam ditegakkan oleh Imam Mahdi, maka datanglah Dajjal menghancur lumatkan kehidupan manusia. Dajjal adalah pembohong besar yang tujuannya menghancurkan i’tikad ummat. Berdasar hadist diatas, maka Dajjal telah ada sejak jaman Rasulullah Muhammad �, sebab Ibnu Sayyad mengaku sebagai utusan �, inilah yang bernama Dajjal. Padahal

Rasulullah Muhammad � adalah nabi akhir zaman, penutup para Nabi, tidak ada Nabi lain. Kalau ada yang mengaku, artinya pembohong besar, D A J J A L !!!

Ingat sejarah zaman Rasulullah Muhammad �, ada beberapa yang mengaku sebagai Nabi yaitu:

1. Al’Unsy dari Yaman

2. Musailamah Al Kadzdzab dari Yamamah

3. Ibnu Sayyad dari madinah

Mereka semua adalah pembohong yang mengaku sebagai Rasulullah di zaman beliau. Kemudian mereka meninggal dunia sepeninggal Rasulullah Muhammad � pada masa pemerintahan Abu Bakar as Shiddiq �. Pertama, Al ’Unsy dibunuh oleh Firdaus Ad Dailamy. Kedua, Musailamah dibunuh oleh Wahsyi setelah bertobat. Dan ketiga, Ibnu Sayyad dinyatakan tewas dalam peperangan.

Zaman selanjutnya banyak sekali Dajjal-dajjal pembohong besar mengaku sebagai Nabi, seperti Mukhtar Ats Tsaqafi dari Irak, yang mati terbunuh. Dan banyak lagi yang mengaku sebagai Nabi menghancurkan I’tikad Ummat Islam. Pada awal abad 20 dari India pada saat jaya-jayanya Islam, ada seorang bernama Mizra Ghulam Ahmad, yang mengaku sebagai Nabi, lalu dia mendirikan oraganisasi Islam bernama “Ahmadiyah” yang diambil dari namanya sendiri.

Beberapa kebohongan Mizra Ghulam Ahmad:

1. Didalam ayat Al-Qur’an terdapat Ayat tentang Isa Al-Masih yang berkata pada Bani Israil:”Ingatlah tatkala Isa putra Maryam berkata:”Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku ini Utusan Allah untuk kalian, serta membenarkan apa-apa yang sebelum aku, ialah Taurat. Dan memberi kabar gembira tentang adanya seorang Rasul yang akan datang setelah aku namanya Ahmad (Rasulullah Muhammad �).” Padahal yang dimaksud Ahmad dalam kitab Taurat adalah Rasulullah Muhammad � Utusan �, tetapi Mizra Ghulam Ahmad mengaku bahwa “Ahmad” itu adalah dirinya sendiri sebagai nama akhir.

2. Imam Mahdi turun ke dunia sebagai tanda akhir zaman menjelang kiamat, kemudian Mizra Ghulam Ahmad sendiri mengakui bahwa dialah yang bernama Imam Mahdi, pemimpin zaman menegakkan kebenaran. Jika dia mengaku Imam Mahdi, lantas siapa Utusan � menurut Mizra Ghulam




Ahmad sedangkan dia sebelumnya mengaku sebagai Utusan � yang terakhir.

3. Mengenai turunnya Isa Al Masih putra Maryam pada akhir zaman yang membunuh Dajjal, maka Mizra Ghulam Ahmad pun mengaku juga bahwa dialah juga Isa Al-Masih yang dimaksud Rasulullah Muhammad �. Padahal Mizra Ghulam Ahmad sediri jelaslah bukan Putra dari Maryam. Tidak lain Mizra Ghulam Ahmad adalah seorang pembohong besar yang jelas sangat lemah pikirannya.

CIRI-CIRI DAJJAL PEMBOHONG BESAR Dalam menyebarkan kebohongan, dia memiliki ciri-ciri yang sebelumnya dijelaskan oleh Rasulullah Muhammad � yaitu: Dijidat antara dua mata te Rasulullah Muhammad � terdapat tulisan “Kafir”, disamping matanya yang satu adalah buta, tetapi dia bisa menyembuhkan orang-orang yang buta secara total. Dan ciri yang membahayakan ummat sebagai yang tertuang dalam hadist berikut.

Dari Mudzaifah �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Dajjal selalu membawa air dan api. Api itu sebenarnya air yang sejuk, dan Air yang dia bawa itu sebenarnya api. Untuk itu waspadalah kamu agar tidak celaka.” (HR. Imam Muslim)

Dajjal adalah pembohong besar dan penipu ulung. Dajjal berkata:”Ini adalah Surga.” Padahal itu adalah neraka. Dan kala Dajjal berkata:”Ini adalah Neraka.” Padahal itu adalah Surga. Dia berkata:”Ini adalah kenikmatan Surga.” Sambil dia minum whisky, padahal sesungguhnya itu adalah jelas-jelas neraka. Begitulah cara-caranya yang beragam dalam membohongi ummat. Yang mengikuti Dajjal secepat itu dikaruniai nikmat makanan-makanan enak, asal beriman dan mengakui bahwa dia adalah Rasul dan bahkan mengakui bahwa dia adalah tuhan penyelamat. Dan yang menentang akan dirobek-robek kulitnya, kemudian dikembalikan ke asalnya lalu dirobek-robek lagi, digergaji sampai dia berkata beriman kepada Dajjal. Maka barang siapa yang mampu membela dirinya, maka dia sendiri akan SELAMAT.

Dajjal muncul diantara Syam dan Iraq, sesuai sabda Rasulullah Muhammad � tentang bacaan ayat permulaan surat Kahfi yaitu:

“Dari Nawas bin Sam’an �, dari Rasulullah Muhammad � , beliau bersabda:”Bukannnya Dajjal yang mengkhawatirkan aku (Rasulullah Muhammad �) terhadap kalian semua. Bilamana dia muncul dan aku masih berada diantara kalian semua, pasti aku akan membela kalian, tapi jika dia muncul, tentunya aku sudah tidak ada diantara kalian, maka ummat manusia akan menjadi pembela atas dirinya sendiri. Dan �� adalah penggantiku menjadi pembela atas orang-orang Islam. Dajjal itu pemuda berambut keriting (makanya ada pendapat Imam Qurthubi berasal dari Afrika, tetapi tidak pasti sebab kemungkinan melihat dari rambut keriting) dan matanya sebelah buta. Aku lebih condong mengatakan dia seperti Abdul Uzza bin Qathan. Maka barang siapa diantara kalian bertemu dengannya, bacakanlah kepada dia permulaan Surat Kahfi.” (HR Imam Muslim)

Diriwayatkan dari Al-Mughirah bin Syu’bah �, dia berkata:”Tidak ada orang yang lebih banyak bertanya kepada Rasulullah Muhammad � daripada aku tentang Dajjal. Kata Beliau :”Hai anakku! Apa yang engkau khawatirkan tentang Dajjal? Sesungguhnya Dajjal tidak akan mencelakakanmu.” Kata Al-Mughirah:”Orang-orang mengatakan bahwa Dajjal membawa air sebanyak beberapa sungai dan roti sebesar beberapa gunung?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Itu terlalu kecil dibanding dengan kekuasaan ��.” (HR.Muslim No.1415)

Dajjal mendatangi ummat manusia dengan pengaruh yang sangat kuat, hanya mereka yang memiliki iman yang sangat tebal dan kokohlah yang tidak goyah atas godaan Dajjal. Namun akhirnya orang-orang yang berlatar belakang iman yang tipis, maka banyak juga yng mengikuti Dajjal sehingga Dajjal mampu membentuk pasukan guna melawan Imam Mahdi yang kala itu menyerukan kebajikan dan kebenaran.

Hadist berikut adalah tentang lamanya Dajjal ketika Rasulullah Muhammad � ditanya oleh para sahabat. “Dari Nawas bin Sam’an �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Selama 40 hari, dimana satu hari (pertama) seperti satu tahun, satu hari kedua seperti satu bulan, satu hari ketiga seperti seminggu dan (hari-hari) selebihnya seperti hari-hari kamu sekarang.” (HR Imam Muslim)

Menurut hadist yang shahih diatas, lama perkiraan Dajjal menyesatkan ummat itu adalah 360 + 30 + 7 + 37 = 434 hari kurang lebih. Selama itu pula Dajjal mencari pengikut untuk disesatkan, jika Dajjal memerintahkan langit hujan, maka turunlah hujan, jika Dajjal memerintah ternak melahirkan, maka lahirlah ternah itu, atau semua keinginan pengikutnya akan dipenuhi oleh Dajjal sehingga banyak dari mereka yang beriman kepada Dajjal dan merusak ummat yang telah diperbaiki oleh Imam Mahdi. Sementara Imam Mahdi yang memperbaiki dan mengajak kebajikan seperti hampir-hampir terbengkalai karena kejahatan yang disebarkan oleh Dajjal.

Keluarnya Ya’juj Ma’juj Ya’juj Ma’juj adalah seperti manusia biasa bisa beranak dan berturun. Dikarenakan terlalu buruk kejahatan mereka sebagai mana penjelasan didalam Al-Qur’an, kemudian oleh raja Dzul Qurnain dibuatkan dinding pemisah dengan adonan baja, agar mereka tidak mengganggu manusia lain. Menurut sejarah, bangsa Ya’juj Ma’juj termasuk keturunan Nabi Nuh � yang mana Nabi Nuh � mempunyai anak keturunan :

“Setelah banjir besar, Nabi Nuh � hidup selama 60 tahun/lebih, sehingga pada akhirnya jumlah manusia semakin bertambah banyak.” (Tafsir Jalalain Juz II, hal 329 oleh Imam Jalaludin As Suyuthi).

Artinya setelah banjir besar, semua manusia musnah kecuali mereka yang dibawa Nabi Nuh � dalam kapal yang berukuran 300 X 50 X 30 baira’. Dan Nabi Nuh � sendiri memiliki 3 anak yang salah satunya menurunkan bangsa Ya’juj Ma’juj.




“Dan Kami jadikan anak keturunan (Nuh ��) sebagai orang yang melanjutkan keturunan...” (QS As Shaffat:77).

Dengan demikian, semua manusia adalah anak cucu dari Nabi Nuh �. Nabi Nuh � memiliki 3 orang anak yang tinggal yaitu:

○1. SAM, bapak moyangnya bangsa Arab, Persia dan Romawi. akhir.

○2. HAM, bapak moyangnya kulit hitam.

○3. YAFITS, bapak moyangnya bangsa Khazr, Ya’juj Ma’juj dll.(Tafsir

Jalalain Juz II-369)

Adapun mengenai Ya’juj Ma’juj yang kehidupannya dibalik tirai adonan baja buatan raja Dzul Qurnain terdapat didalam Al-Qur’an dalam ayat-ayat surat Al-Kahfi:

94. Mereka berkata (kepada Dzul Qurnain :”Wahai Dzul Qurnain, sesungguhnya Ya’juj Ma’juj membuat bencana dimuka bumi ini, maka maukah engkau kami beri upah agar engkau membuat dinding penghalang antara kami dan mereka?”

95. Dzul Qurnain menjawab:”Apapun kekuasaan yang di dianugrahkan Tuhan kepadaku lebih baik (dari upah yang engkau berikan). Untuk itu tolong aku saja dengan kekuatan (dari orang-orang atau alat-alat), supaya aku bisa membuat dinding yang kokoh antara kamu dan mereka.”

96. Berikan kepadaku beberapa potong besi. Ketika besi tersebut sama tingginya dengan kedua belah gunung, maka Dzul Qurnain berkata:”Tiuplah Api!” sehingga manakala besi itu menjadi merah, Dzul Qurnain berkata:”Berilah kepadaku tembaga yang mendidih afar aku tuangkan keatas besi panas itu (sampi kedua jenis logam itu menjadi satu).” (ayat 94-96).

Ada yang berkata bahwa yang minta dibuatkan penghalang itu adalah bangsa Turky, ada yang mengatakan bangsa Armenia atau Azar baijan, sebab yang sering diganggu oleh bangsa Ya’juj Ma’juj adalah bangsa mereka. Ya’juj Ma’juj sesekali keluar dari sarang mereka (antara dua gunung) dan menyerang mereka. Maksud Raja Dzul Qurnain membuat adonan baja dicampur besi adalah menutup sisi lain dari dua buah gunung tersebut, dimana ketinggian adonan setinggi dua buah gunung tersebut agar Ya’juj Ma’juj tidak keluar mengganggu lagi.

Menurut Imam Suyuthi, kerangka bangunan terbentuk 2 lapisan dinding besi, kemudian bagian tengah dituangkan adonan baja ketika besi sangat panas berwarna memerah. Pada saat besi dingin akan bersatu kuat dengan tembaga yang dituangkan.

“Maka mereka tidak akan mampu menaikinya (karena terlalu tinggi dan licin) dan mereka tidak akan mampu melubanginya (karena tembok itu terlalu kuat dan tebal sekali).” (QS. Al-Kahfi:87)

Dan tidak salah lagi bahwa menurut Dzul Qurnain semua ini adalah berkat Rahmat dari Tuhanku ��. Tembok itu akan hancur lebur pada saatnya tiba

sesuai dengan janji Tuhan-ku yang tertuang masih dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 98, yaitu saat kiamat hampir tiba.

Al-Qur’an adalah Firman Tuhan.

Diriwayatkan dari Zainab binti Jahsy �, bahwa suatu ketika Rasulullah Muhammad � bangun tidur, lalu Beliau mengucapkan: LAA ILAAHA ILLALLAAH, celakalah orang arab karena kejelekan hampir tiba. Sekarang sebagian pagar yang mengurung Ya’juj dan Ma’juj telah dibuka seperti ini. Sufyan menghitung dengan sepuluh jarinya, lalu aku bertanya:”Ya Rasulullah! Apakah kami bisa celaka sedangkan ditengah-tengah kami ada orang saleh?”. Beliau menjawab:”Ya, apabila banyak kejelekan.” (HR.Muslim No.1987)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda:”Pagar yang mengurung Ya’juj dan Ma’juj telah dibuka sebagian seperti ini. Wuhaib menghitung 70 kali dengan jari.” (HR.Bukhari No.3347)

Tentulah kita bertanya:”Sekarang dimanakah tembok itu dan dimana pula mereka bersarang?”

Jika dilihat dari sejarah, zaman dulu yang minta pertolongan kepada Raja Dzul Qurnain adalah bangsa Turky atau bangsa Armmenia atau Ajar Baijan, artinya Ya’juj Ma’juj keluar mengganggu di sekitar sana. Tetapi jawaban yang tepat adalah “Wallaahu Alam” dimanakah �� menempatkannnya, yang jelas Ya’juj Ma’juj masih disekitar bumi kita ini. Dimanakah letaknya, bahwa ahli sejarahpun belum pernah ada yang menjelajahi sampai ke seluruh sudut terkecilpun. Ingatlah bahwa gunung sejak diciptakannya selalu berubah-ubah bentuk dan posisinya sebagai mana hadist juga mengutarakan seperti itu. Dulunya laut, sekarang tidak. Dan dulunya daratan, tetapi sekarang lautan. Penemuan masa kini telah terbukti bahwa dipuncak gunung Himalaya yang tertinggi ternyata ditemukan fosil-fosil binatang laut dan terdapat pula bentuk-bentuk bukit lautan yang menandakan bahwa permukaan bumi setinggi Himalaya pada zaman dahulunya adalah pernah menjadi lautan. Bisa mungkin juga bahwa dinding yang dibuat oleh Raja Dzul Qurnain telah tertutup oleh tanah atau tertimbun salju. Dunia sering dilanda oleh gempa, bukan mustahil pula bahwa seluruh yang berada dipermukaan bumi dan didalam tanah mengalami berkurangnya daya tahan termasuk juga dinding penghalang Ya’juj Ma’juj pun kemungkinan ikut goyang, sehingga berhamburanlah bangsa Ya’juj Ma’juj keluar dari sarangnya.

HR.menerangkan bahwa mereka datang sangat deras dari tempat yang tinggi laksana derasnya gelombang yang menghancurkan apapun yang ditemui. Ya’juj dan Ma’juj adalah dua golongan. Segolongan sangat kecil bentuknya, sedang golongan yang lain sangat besar bentuknya. Seandainya mereka berada di laut




Thabariyyah, tentu tidak setetespun airnya tersisa karena diminum kedua golongan itu.

Ya’juj Ma’juj dikeluarkan oleh �� dari penghalang yang dulu dibangun oleh Dzul Qurnain. Kemudian �� membangkitkan Ya’juj Ma’juj. Mereka turun bergelombang dari tempat yang tinggi. Gelombang pertama melalui telaga THIBER, kemudian mereka minum airnya sampai habis. Kemudian rombongan yang melewati pula, mereka berkata:”Sesungguhnya dulu disini ada airnya.” Dan dalam keadaan itu sebuah kepala sapi lebih berharga dari 100 dinar pada saat ini (masa Rasulullah Muhammad � , lebih berharga karena kesulitan makanan). Kemudian �� menghancurkan Ya’juj Ma’juj. Lalu ��-pun mengirimkan kepada mereka semacam penyakit hidung seperti kepada hewan-hewan, sampailah mereka semuanya mati. Setelah itu tidak sejengkal tanahpun yang ditemui kecuali bangkai-bangkai busuk. Kemudian �� mengirimkan burung-burung sebesar unta, kemudian bangkai tersebut diangkat dan dilemparkan pada tempat yang dikehendaki oleh ��.” (HR Imam Muslim)

Setelah bangkai Ya’juj Ma’juj dibawa burung besar sehingga bersih, Disana �� menurunkan hujan guna membersihkan bangkai-bangkai hawa busuknya, bahkan kotoran sekalipun bersih tak tersisa. Masa ini adalah kebaikan dan Rahmat Berkah ��, orang-orang beriman dan penduduk bumi lainnya yang masih tersisa. Dalam masa ini, mereka hidup makmur, berlimpah ruah atas Rahmat ��.

Saat-saat hidup makmur seperti itu, kemudian �� mengirimkan “Angin Baik”membawa takdir kematian bagi orang-orang yang terdapat keimanan meskipun sekecil apapun.

Dari Nawas bin Sam’an �, dari Rasulullah Muhammad �, beliau bersabda:”Susu seekor biri-biri cukup untuk sekelompok keluarga dekat, tiba-tiba �� mengirimkan angin baik melewati ketiak mereka, maka roh-roh orang beriman dan orang-orang muslim tercabutkan. Sekarang tinggal orang-orang jahat yang bercampur baur seperti hewan keledai. Maka atas mereka tertimpa hari kiamat.” (HR Imam Muslim)

Dari Aisyah �, dari Rasulullah Muhammad �, beliau bersabda:” �� meniupkan angin baik, maka wafatlah setiap orang-orang yang ada iman didadanya sekalipun iman hanya seberat biji sawi. Sehingga hanya tinggal orang-orang yang tidak baik belaka, lalu mereka kembali memeluk agama nenek moyang mereka.” (HR Imam Muslim)

Ada orang-orang beriman, tetapi beberapa orang hanyalah di ujung lidah saja sehingga saat angin terpuji dikirimkan, mereka tidak mati oleh angin itu karena tidak ada iman sedikitpun dihati mereka.

Munculnya Dabbah Dabbah adalah hewan melata diatas bumi, secara keseluruhan bahwa Dabbah juga bisa berarti manusia seperti kita sebab kita sendiri hidup melata diatas bumi, tetapi yang dimaksud Dabbah ialah Dabbah yang khusus menggertak orang-orang

tersisa yang semuanya tidak beriman. Dabbah memiliki bentuk hewan yang belum pernah dilihat manusia, muncul secara tiba-tiba dan menggertak orang-orang yang tidak beriman :”Mengapa kamu tidak beriman?” sebagaimana tertuang dalam Firman �� dalam Al-Qur’an surat An-Naml ayat 82. Dengan peringatan Dabbah itu, maka bagi mereka tobatnya telah tertutup dan Imannya tidak diterima sebab kala itu orang-orang beriman telah tiada karena tiupan angin baik.

“Bahwa sekali-kali, tidak akan beriman diantara kaummu kecuali orang-orang yang beriman saja.” (QS Hud:36)

Sekalipun kedatangan Dabbah adalah agar mereka beriman, namun mereka tidak akan pernah beriman. Berhadapan dengan Nabi Isa Al-Masih � penyeru dakwah yang menjadi salah satu imam (pemimpin) ummat Rasulullah Muhammad � saja mereka tidak beriman, apalagi Dabbah yang kedatangannya dalam bentuk yang tidak pernah mereka lihat, lagipula dengan bahasa Arab yang fasih. Mereka tidaklah menganggap sama sekali.

“Dan ketika perkataan telah jatuh kepada mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat kami.” (QS An Naml:82)

Pernah terdapat pendapat bahwa bentuk Dabbah itu demikian dan demikian, hanya saja dikhawatirkan jika disampaikan disini, yang jelas bahwa dia adalah hewan yang bentuknya belum pernah ada dimuka bumi ini dan dia bisa berbicara fasih seperti manusia dalam bahasa Arab. Dabbah adalah hewan yang bentuknya belum pernah ada sebelumnya dan juga peringatan dekatnya kiamat serta menyerukan kepada orang-orang yang tersisa agar beriman.

Dalam buku lain diceriterakan bahwa Dabbah bumi akan keluar di Mekkah dekat shafa, dan dapat berbicara dengan lidah yang fasih. Dia akan menjelajah seluruh permukaan bumi dan bertindak adil. Dia membawa tongkat Nabi Musa � dan cincin Nabi Sulaiman �. Apabila dia memukul dengan tongkatnya pada kening orang mukmin maka tertulislah “Haadzaa Mukmin” (ini orang mukmin) dan apabila dia mengecap kening orang kafir maka tertulis ““

Matahari Terbit Dari Barat Setelah mereka yang tersisa diingatkan oleh Dabbah agar tidak lagi menyembah agama nenek moyang mereka, Dabbah kemudian menghilang dari Bumi, tak lama kemudian Matahari muncullah dari barat sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad � pada halaman-halaman yang telah lalu dan ini pasti terjadi, hanya waktunya sajalah yang kita semua tidak tahu. Saat ini perputaran bumi terhadap porosnya adalah dari barat ke timur sehingga tampak matahari terbit dari timur, tetapi jika seandainya perputaran bumi itu terbalik, maka yang tampak adalah matahari terbit dari barat. Dengan kembalinya perputaran bumi, maka matahari akan tampak terbit dari barat. Saat ini tobat sudah tertutup dan iman tidak diterima lagi. Tinggallah kiamat yang akan disegerakan oleh �� dalam waktu yang masih




tetap rahasia dan hanya DIA-lah yang Maha Tahu segalanya apa-apa yang telah terjadi dan apa-apa yang akan terjadi.

Keluarnya Api Dari Yaman Api dari Yaman menghalau manusia ke Hasyr (tempat berkumpul) dengan api tersebut.

Dari Abu Hurairah �, dari Rasulullah Muhammad �, beliau bersabda:”Tidak akan terjadi kiamat sebelum api menyala dari bumi Hijaz, sampai menyinari leher-leher unta di Bushra.” (HR Imam Muslim)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah � bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah api keluar dari daerah Hijaz yang menyinari leher-leher onta di Bushra.” (HR.Muslim No. 2011 dan HR.Bukhari No.7118)

Sebagian ulama mengatakan bahwa peristiwa ini adalah terjadi tidak lama sebelum kiamat, tetapi sebagian lagi mengatakan bahwa peristiwa tersebut adalah setelah hari kebangkitan. Apakah api itu berwujud api sesungguhnya atau berupa cairan magma / lahar panas yang keluar dari dalam perut bumi, kita tidaklah tahu.

“Pengetahuan kiamat hanya ada pada sisi Tuhanku.” (QS Al-A’raaf:187)

“Saat terompet ditiup terkejut, gentarlah semua makhluk yang diLangit dan diBumi, kecuali yang dikehendaki �� dan mereka datang dengan merunduk.” (QS An-Naml:87)

Semua makhluk yang ada langit dan bumi serta diantaranya baik makhluk kasar ataupun makhluk halus akan terkejut dengan adanya tiupan sangkakala pertama oleh Malaikat Israfil.

Dari Ibnu Abbas �, dari Rasulullah Muhammad �, beliau bersabda:”Setelah �� menciptakan langit dan bumi, DIA menciptakan shur (terompet). Shur itu mempunyai 11 (sebelas) lingkaran. �� memberikannya kepada Malaikat Israfil � dan dia meletakkannya dimulutnya dan memandang ke Arasy dengan penglihatannya sambil menanti kapan dia diperintahkan.”

Abu hurairah berkata:”Apakah shur itu ya Rasulullah?” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ia semacam tanduk besar dari nur. Demi Tuhan yang mengutusku sebagai Nabi dengan haq, besar setiap lingkaran dalam shur itu adalah seperti luas langit dan bumi. Ia akan ditiup dengan 3 kali tiupan. Tiupan terkejut, Tiupan Kematian dan Tiupan Kebangkitan kembali.”

Tinggallah menunggu tiupan sangkakala dari Malaikat Israfil sebagai tanda kiamatnya seluruh jagat raya ini. Tiupan pertama adalah tiupan kejutan yang menakutkan seluruh makhluk sehingga sebelum bumi ini hancur, semua makhluk dikejutkan oleh sesuatu yang maha dahsyat.

„Dan (ingatlah) suatu hari ditiupkan sangkakala, maka terkejutlah yang dilangit dan dibumi, kecuali siapa-siapa yang dikehendaki ��. Dan mereka semua datang menghadap kepada-Nya.” (QS An-Naml:87)

Didalam surat Al-Qari’ah tertulis:

1. Hari kiamat

2. Apakah hari kiamat itu?

3. Tahukah kamu, apakah hari kiamat itu?

4. Yaitu hari dimana seluruh manusia seperti kupu-kupu yang bertebaran

5. Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu-bulu yang dihambur-hamburkan

6. Dan adapun orang yang berat dalam timbangan kebaikannya

7. Maka ia berada dalam kehidupan yang memuaskan

8. Dan adapun orang yang ringan timbangan kebaikannya

9. Maka tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyah

10. Dan tahukah kamu, apa kah Hawiyah itu?

(Yaitu) Api yang sangat panas

Hari kiamat jka dipikirkan akan membuat rambut cepat beruban, sebagaimana Abu Bakar � pernah berkata pada Rasulullah Muhammad �:”Aku melihat engkau telah beruban ya Rasulullaah!”. Rasulullah Muhammad � bersabda: “Yang memutihkan rambutku adalah surat Hud dan kawan-kawannya.” (HR. Tirmidzi dan Hakim).

Adapun kawan-kawan atau yang termasuk dalam kelompok surat Hud adalah yang membicarakan kehebatan hari kiamat, yaitu surat Al-Waqiah, surat Al-Mursalat, Surat An-Naba dan surat At-Takwir.

Jika kita membaca surat-surat tersebut lalu memikirkan kandungannya secara mendalam, niscaya hal itu akan menimbulkan kegusaran dalam diri kita sebagaimana telah terjadi pada penghulu para Rasulullah, Muhammad �. Hingga membuat rambut Beliau cepat beruban. Namun apabila kita merasa cukup dengan hanya menggerakkan lidah dalam membunyikan lafadh-lafadh Al-Qur'an sementara kita tidak menghayati dan memikirkan maksud dari ayat yang kita baca itu, sungguh kita telah terhalang dari memperoleh buah pengetahuan dari Al-Qur'an.

Didalam surat At-Takwir:

1. “Manakala matahari sudah tidak bersinar lagi.”

2. “Dan apabila bintang-bintang itu berantakan.”




3. “Dan apabila gunung-gunung terpelanting.”

4. “Dan apabila unta-unta yang hamil itu dibiarkan (oleh pemiliknya).”

5. “Dan apabila binatang-binatang liar itu dikumpulkan.”

6. “Dan apabila lautan diluapkan.”

7. “Dan apabila nyawa-nyawa dipertemukan (dengan tubuhnya).”

8. “Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup itu ditanyai.”

9. “Sebab dosa apakah dia dibunuh?”

10. “Dan ketika lembaran-lembaran catatan (amal) itu dibuka.”

11. “Dan apabila langit itu dihilangkan.”

12. “Dan apabila neraka Jahim dinyalakan.”

13. “Dan apabila surga itu didekatkan.”

14. “Maka setiap orang akan mengetahui apa yang telah dikerjakan.”

15. “Sungguh-sungguh AKU bersumpah dengan seluruh bintang-bintang.”

16. “Yang beredar dan lagi terbenam.”

17. “Demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya.”

18. “Dan Demi subuh apabila telah terang.”

19. “Sesungguhnya Al-Qur’an adalah firman �� (yang dibawa) utusan mulia.”

20. “Yang mempunyai kekuatan lagi memiliki kedudukan disisi pemilik Arasy.”

21. “Yang ditaati disana lagi dipercaya.”

22. “Dan temanmu (Muhammad) sama sekali bukanlah orang gila.”

23. “Dan dia (Muhammad) telah melihatnya (Malaikat Jibril) di ufuk (kaki langit) yang nyata.”

24. “Dan dia (Muhammad) sama sekali bukanlah orang yang kikir untuk menyampaikan hal-hal yang ghaib.”

25. “Dan Al-Qur’a itu sama sekali bukanlah perkataan setan yang terkutuk.”

26. “MAKA KEMANAKAH KAMU AKAN PERGI?”

27. “AL QUR’AN ITU HANYALAH PERINGATAN BAGI SELURUH ALAM.”

28. “BAGI ORANG DIANTARA KAMU YANG MAU LURUS.”

29. “DAN KAMU TIDAK BERKEHENDAK (UNTUK LURUS) MELAINKAN JIKA

DIKEHENDAKI OLEH �� TUHAN SELURUH ALAM.”

“Dari Abu Hurairah �, dari Rasulullah Muhammad �, beliau bersabda:”�� memerintah Malaikat Israfil � untuk melakukan tiupan pertama, maka sangkakalapun ditiup, menjadikan terkejutnya dan takut makhluk-makhluk yang ada dilangit dan dibumi. Artinya makhluk-makhluk yang ada dilangit dan dibumi

minta tolong karena semua dalam keadaan sangat takut sehingga dalam Firman �� :

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya kegoncangan di hari kiamat adalah sesuatu yang besar (peristiwa yang dahsyat). Pada hari itu kamu melihat peristiwa tersebut, tiap-tiap ibu yang menyusukan akan lupa anak yang disusukannya, serta kamu melihat pula wanita-wanita yang mengandung menjadi berguguran kandungannya, bahkan kamu melihat orang-orang dalam keadaan mabuk, padahal sesungguhnya mereka tidak mabuk, (dan itu semua) hanya karena siksa � yang sangat pedih.” (QS Al-Hajj:1-2).

Kiamat merupakan salah satu lafadh yang banyak terdapat dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya �� telah menerangkan sebagian dari bencana-bencana hari itu, juga telah banyak menyebutkan nama-namanya sesuai dengan maksud dan pengertiannya karena maksud dari banyak menyebutkan nama-nama hari kiamat itu bukanlah mengulang-ulang nama dan julukannya tetapi untuk memberi peringatan terhadap Ulul Albab (orang-orang yang mau berpikir) supaya mereka mau membuka rahasia dari setiap nama dari nama-nama kiamat tersebut. Oleh karena itu, tumbuhkanlah keinginan untuk mengetahui makna dan maksud setiap nama hari kiamat itu, yaitu:”Yaumul Qiyamah (Hari berdiri), Yaumul Hasrah (Hari yang meletihkan), Yaumun Nadaamah (Hari Penyesalan), Yaumul Muhaasabah (Hari Perhitungan), Yaumul Musaa’alah (Hari Pertanyaan), Yaumul Musabaqah (Hari perlombaan), Yaumul Munaaqasyah (Hari Perbantahan), Yaumul Munaafasah (Hari persaingan), Yaumul Zilzalah (Hari kegoncangan), Yaumud Damdamah (Hari Kebinasaan dan Kemarahan), Yaumush Shaa’iqah (Hari Pekikan), Yaumul Waaqi’ah (Hari Kejatuhan), Yaumul Qari’ah (Hari yang Bahaya), Yaumur Rajifah (Hari Goncangan), Yaumur Radifah (Hari Bantu-membantu), Yaumul Ghassiyah (Hari Pingsannya Manusia), Yaumud Dahiyah (Hari Bencana), Yaumul Azifah (Hari Kecepatan), Yaumul Haaqqah (Hari Kejatuhan), Yaumut Thamah (Hari bencana Besar), Yaumus Shakhah (Hari Kecelakaan), Yaumut Talaq (Hari Perjumpaan), Yaumul Firaq (Hari perpisahan), Yaumul Masaq (Hari Penggiringan), Yaumul Qishash (Hari Pembalasan), Yaumut Tanad (Hari Panggilan), Yaumul Hisab (Hari Perhitungan Pahala), Yaumul Ma-aab (Hari Kembali), Yaumul ’Adzaab (Hari Siksaan), Yaumul Firar (Hari Melarikan Diri), Yaumul Liqa (Hari Pertemuan), Yaumul Baqa (Hari Abadi), Yaumul Qadha (Hari Pengadilan), Yaumul Jaza (Hari Pembalasan), Yaumul Bala (Hari Bencana), Yaumul Buka (Hari Tangisan), Yaumul Hasyr (Hari Berkumpul), Yaumul Wa’id (Hari Ancaman), Yaumul’Ardh(Hari Permohonan), Yaumul Wazan (Hari Timbangan Timbangan Pahala), Yaumul Haqq (Hari Kebenaran), Yaumul Fashl (Hari Kebangkitan), Yaumul Jami’(Hari Berkumpul), Yaumul Ba’tsi(Hari Kebangkitan), Yaumul Fat-hi(Hari Pembukaan), Yaumul ’Azhim (Hari Besar), Yaumul’Aqim(Hari Kemandulan), Yaumul’Asir(Hari Kesulitan), Yaumud Diin (Hari Agama), Yaumul Yaqin (Hari Keyakinan), Yaumul Nafkhan(Hari Tiupan Sangkakala), Yaumus Sakrah(Hari Mabuk), Yaumul Faza’(Hari Ketakutan), Yaumul Qalaq (Hari Kebingungan), Yaumul’Araq (Hari




Berkeringat), Yaumul Insyiqaq (Hari Pecahnya Alam Semesta), Yaumul Wuquf (Hari Berdiri atau berhenti), Yaumut Taghabun (Hari Saling Tipu Menipu), Yaumun’Abus(Hari Manusia bermuka Masam), Yaumun Masyhuud(Hari Yang disaksikan), dan masih banyak lagi nama hari kiamat yang dihubungkan dengan sifat dan keadaan-keadaannya.”

Wahai hamba �! Apa yang menyebabkan kamu tertipu sehingga melupakan adzab Tuhanmu? Apakah kamu mengira bahwa dengan mengunci rumahmu, memasang tabir, dan kamu bersembunyi didalamnya sambil melakukan dosa-dosa demikian lalu � tidak mengetahui perbuatanmu? Padahal ketika itu anggota tubuhmu sendiri menyaksikan segala perbuatanmu.

Sungguh bahaya diatas bahaya jika kita melalaikan perintah-perintah � padahal � telah mengirimkan utusan-NYA pada kita yaitu penghulu para Nabi (Rasulullah Muhammad �) dan telah menurunkan kitab-NYA yang nyata (Al-Qur'an). Juga telah memberitahukan pada kita melalui Rasul-NYA tentang keadaan-keadaan dan sifat-sifat kiamat, dan DIA juga memberitahu tentang kelalaian-kelalaian kita:

“TELAH DEKAT PADA MANUSIA HARI HISAB (PERHITUNGAN PAHALA ATAS

SEGALA AMALAN MEREKA), SEDANGKAN NERAKA BERADA DALAM KELALAIAN

LAGI BERPALING (DARI-NYA). TIDAK DATANG PADA MEREKA SATU AYAT AL-QUR'AN PUN YANG BARU DITURUNKAN DARI TUHAN MEREKA, MELAINKAN

MEREKA MENDENGARNYA SEDANGKAN MEREKA BERMAIN-MAIN. JUGA HATI

MEREKA DALAM KEADAAN LALAI.” (QS. AL-ANBIYA:1-3).

“SESUNGGUHNYA MEREKA MEMANDANG (KIAMAT ITU) JAUH, SEDANGKAN KAMI

MEMANDANGNYA DEKAT (TIDAK LAMA LAGI).” (QS. MA’ARIJ:6-7).

Dan semua anak-anak menjadi tua, merekapun ditempatkan atas kehendak ��. Setelah itu (manusia dan segalanya berhamburan yang gunung saja menjadi debu). �� mengutus Malaikat Israfil agar meniup tiupan kematian (tiupan kedua). Maka Malaikat Israfil pun melakukan tiupan itu, sehingga semua makhluk-makhluk yang ada dibumi dan dilangit akan mati seketika, sebagaimana firman �� :”Dan tiuplah sangkakala itu, maka semua makhluk dilangit dan dibumi mati kecuali yang dikecualikan oleh ��, yaitu Malaikat Jibril, Malaikat Israfil, Malaikat Maut, serta Malaikat pembawa ’Arsy....”

Semua makhluk terkejut, baik yang sudah mati apalagi yang masih hidup. Dan tiupan ini tidaklah sebentar lamanya. Menurut beberapa riwayat ada golongan-golongan yang tidak terkejut atas tiupan sangkala dan bencana yang Maha Dahsyat dari yang terdahsyat itu.

Dan saat Bumi goncang mengeluarkan seluruh isinya, manusia seperti mabuk, setiap anak dalam kandungan ibunya berguguran, setiap anak susuan dibiarkan tertinggal, anak yang sedikit besar menjadi beruban, setan lari tunggang langgang, hal itu (lamanya tiupan terompet pertama) tidak sebentar masa terjadinya hingga israfil meniupkan terompet untuk yang kedua kalinya.

Kemudian �� memerintahkan Israfil � untuk meniup tiupan yang kedua kalinya yaitu TIUPAN KEMATIAN. Ditiuplah terompet itu dan matilah semua makhluk yang berada di langit dan semua makhluk yang ada dibumi. Seperti firman ��:”Dan tiuplah terompet, maka matilah makhluk di langit dan makhluk dibumi kecuali makhluk-makhluk yang dikehendaki oleh ��.” (QS Az-Zumar 68)

Mereka yang hidup adalah Jibril, Mikail, israfil dan Malaikat Maut serta Malaikat penanggung Arsy’. Mereka ditanya oleh ��:”Siapakan yang masih hidup?”. Jawabnya:”Ya Tuhan, Engkaulah yang hidup kekal, sedang saat ini yang belum mati adalah Jibril, Mikail, Israfil dan Penganggung Arsy’ dan Malaikat Maut . Lalu Malaikat Maut ditugaskan membinasakan mereka. Kemudian FirmanNya:”Hai Malaikat Maut , siapakah yang masih hidup?”. Dan Malaikat Maut pun menjawab:”Engkaulah Yang Hidup Kekal dan sementara ini hambamu yang lemah Malaikat Maut .”

Lalu FirmanNya:”Hai Malaikat Maut , dengarkah kau akan firmanKu:

“SETIAP JIWA PASTI MERASAKAN MAUT.” (QS AL-ANKABUUT:57)

Dan matilah engkau, cabutlah nyawamu sendiri karena engkau adalah setengah dari hambaKu pula, engkau adalah petugasKu.”

Lalu Pergilah Malaikat Maut ke suatu tempat diantara surga dan Neraka, maka dicabutlah ruhnya Malaikat Maut sendiri seraya menjerit. Seandainya ada makhluk lain yang masih hidup pastilah ia binasa karena mendengar jeritannya. Malaikat Maut berkata:”Jika aku mengetahui sakitnya derita mati, pasti aku akan lebih pelan lagi mencabut ruh-ruh orang mukmin.”

Maka matilah dan hancurlah seluruh alam angkasa raya, alam kasar, alam ghaib yang dihuni oleh makhluk halus, tidak ada seorang makhluk pun yang mampu menghalanginya. Semua keadaan berserakan dan rusak berat selama 40 tahun. Kemudian �� berfirman:

“Hai dunia yang hina dina, dimanakah raja-raja itu? Dimanakah putra-putra raja? Dimanakah penguasa-penguasa yang sewenang-wenang itu? Dimanakah orang-orang yang telah makan rezekiku tetapi menyembah selain AKU?” kemudian �� berfirman:

“Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” (QS Al-Mukmin:16)

Sunyi sepi tidak ada yang menjawab seorangpun dan DIA pun berfirman sebagai jawaban:

“Milik �� Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.” (QS Al-

Mukmin:16)




Diriwayatkan dari Ibnu Umar �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Pada hari kiamat �� melipat langit, lalu �� menggenggamnya dengan tangan kanan-NYA, kemudian �� berfirman:”AKU-LAH MAHA RAJA. DIMANAKAH SEKARANG ORANG-ORANG YANG BERBUAT SEWENANG-WENANG?

DIMANAKAH SEKARANG ORANG-ORANG YANG SOMBONG?”. Kemudian �� melipat bumi dengan tangan kiri-NYA, lalu �� berfirman:”AKU-LAH MAHA

RAJA. DIMANAKAH SEKARANG ORANG-ORANG YANG BERBUAT SEWENANG-WENANG? DIMANAKAH SEKARANG ORANG-ORANG YANG SOMBONG.” (HR.Bukhari No.7412)

Kemudian �� melepaskan ’Riihal ’Aqlim (angin yang kosong tidak ada kebaikannya) yang pernah dilepaskanNYA pada kaum Aad, (kekuatannya) hanya kira-kira (sebesar) keluar dari lobang jarum. Setelah itu (karena kekuatan angin tersebut) tidak membiarkan gunung atau bukit kecuali dirobohkannya seperti hamparan (menjadi rata). Seperti firman ��:

“Tidak engkau lihat pada bumi itu tempat yang rendah maupun yang tinggi.”(Thaahaa:107)

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Pada hari kiamat, manusia dikumpulkan di bumi yang sangat putih berbentuk bulat pipih dan gundul tanpa ada tanda di atasnya bagi siapapun.” (HR.Bukhari No.6521)

Janganlah menyangka bahwa bumi padang Mahsyar adalah sama seperti bumi sekarang ini, akan tetapi bumi yang nanti akan diganti dengan bumi yang baru bahkan juga dengan langit yang baru sebagaimana hadist berikut:”Dari Sahal bin Sa’ad �, Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Manusia dikumpulkan pada hari kiamat diatas bumi yang putih’Afra’ seperti roti’An-Naqih’ yang disana tidak ada’Ma’lam’ bagi seseorang.” (HR Imam Bukhari Muslim)

Juga tertuang dalam firman ��:”Pada hari bumi akan diganti dengan bumi yang lain begitu juga dengan langit.” (QS Ibrahim:48)

Ibnu Abbas � berkata:”Disana akan ada penambahan dan pengurangan. Hilang semua pepohonan, gunung-gunungnya dan lembahnya dan apa saja yang ada. Bumi tersebut memanjang seperti panjangnya bumi kulit pasar’Ukadh’ dan warnanya putih seperti perak. Diatasnya tidak ditumpahkan darah dan tidak pula ada kesalahan.. pada langit hilanglah matahari, bulan maupun bintang-bintang.”

Dari Ibnu Mas’ud �, ia berkata:” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Seluruh permukaan bumi (baru) menjadi panas seperti api.”

Adapun permukaan bumi menjadi panas seperti api adalah salah satunya disebabkan karena Matahari di hari kiamat nanti akan didekatkan ke bumi baru yang datar (tidak ada lembah, legokan maupun gunung, bukit) setinggi 2 anak panah. Sehingga tenggelamlah dalam keringat masing-masing seluruh makhluk jin dan manusia juga hewan dengan ketinggian keringat yang berbeda, apalagi dalam keadaan seluruh makhluk dari jaman Nabi Adam � sehingga manusia terakhir

hari kiamat dikumpulkan seperti dikumpulkannya anak panah dalam wadahnya, maka terbayang bagaimana sesak dan panasnya keadaan saat itu. Bahkan keadaannya lebih dari yang pernah kita bayangkan.

Dari Uqdah bin Amir �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Matahari dihari kiamat (setelah dibangkitkan dan dikumpulkan dipadang Mahsyar) sangat berdekatan dengan bumi. Sebagian manusia keringatnya sampai ke tumit, sebagian mereka keringatnya sampai ke betis, sebagian mereka keringatnya sampai ke lutut, sebagian mereka keringatnya sampai ke tulang rusuk, dan sebagian mereka keringatnya sampai ke mulutnya (sambil Rasulullah Muhammad � memberika isyarat memukulkan tangnnya ke mulut). Dan sebagian mereka keringatnya sampai menutupi tubuhnya (sambil Beliau Rasulullah Muhammad � memukulkan tangannya di kepala) demikian.” (HR Imam Ahmad)

Kemudian �� memerintahkan agar langit menurunkan hujan. Maka langitpun menurunkan hujan seperti air kental selama 40 hari, sehingga air berada diatas sesuatu setinggi 12 hasta, lalu tumbuhlah semua makhluk seperti sayur-sayuran tumbuh karena air itu sampai sempurnalah jasad mereka seperti semula, hanya saja belum bernyawa.

Dari Abi Sa’id �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tanah itu memakan seluruh bagian-bagian organ tubuh manusia kecuali ujung ekornya. Mereka bertanya:”Apa itu ya Rasul?” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Bagian besar biji bayam (tulang sulbi) dan dari bagian itulah kamu ditumbuhkan (kelak).” (HR Imam Ahmad)

Kemudian �� menghidupkan Malaikat-malaikat yang dikehendaki olehNYA.

FirmanNya:”Hiduplah kembali wahai Israfil dan Penanggung Arsy’”. Lalu hiduplah mereka berdua, Berikutnya �� memerintahkan hidup kepada Malaikat penanggung Arsy’, Malaikat Jibril dan Mikail. Kemudian �� memerintahkan kepada Malaikat Ridwan untuk menyerahkan Buraq kepada mereka, menyerahkan mahkota, pakaian kemulyaan, selendang kebesaran, kain keagungan dan bendera. Lalu mereka berdiri diantara langit dan bumi. Malaikat Jibril berkata kepada bumi :”Wahai Bumi, kau tahu dimanakah makam Rasulullah Muhammad � ?”. Bumi menjawab:”Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan benar, �� mengutus angin Riihal ’Aqim yang paling hampa yang membuat saya terpotong-potong sehingga saya tidak mengetahui dimana makam beliau.” Lalu tiba-tiba sinar membumbung tinggi dari kuburan Rasulullah Muhammad � laksana sebuah tiang dari nur sampai ke tengah langit. Maka Malaikat Jibril pun




mengetahui bahwa itu adalah makam Rasulullah Muhammad �. Kemudian para Malaikat pun segera menuju ke makam Rasulullah Muhammad � dan berdirilah disamping makam beliau. Ketika Malaikat Jibril menangis, para Malaikat yang lain bertanya:”Mengapa engkau menangis wahai Jibril?”. Jibril berkata:”Bagaimana aku tidak menangis? Rasulullah Muhammad � akan bangkit berdiri dan menanyakan ummatnya sedangkan aku sendiri tidak mengerti dimanakah ummatnya sekarang.”

Bergeraklah makam Rasulullah Muhammad � dan bumi merekah. Bangunlah Rasulullah Muhammad � mengibaskan debu dari kepalanya, beliau melihat ke kanan dan ke kiri tetapi tidak melihat sebuah bangunanpun, semuanya datar dan rata. Yang beliau lihat hanyalah Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, Malaikat Israfil, dan Malaikat Maut. Beliau bertanya:”Wahai Jibril, hari apakah ini.” Jibril menjawab:”Ini adalah hari keluhan dan penyesalan. Ini adalah hari kiamat dan hari pemberian syafaatmu.” Beliau Rasulullah Muhammad � bertanya:”Hai Jibril, dimanakah ummatku? Mungkin engkau membiarkannya di tepi neraka dan engkau datang kepadaku untuk mengabarkan mereka kepadaku?”. Jibril berkata:”Aku berlindung kepada �� dan Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan haq, sebagai Rasul ��, bumi belum terbelah mengeluarkan seorangpun sebelum engkau.” Malaikat Jibril kemudian meletakkan mahkota diatas kepala Rasulullah Muhammad � dan memakai pula pakaian kemulyaan, selendang kebesaran dan kain keagungan lalu Rasulullah Muhammad � naik buraq seraya berkata:”Ya saudaraku Jibril, dimanakah sahabat-sahabatku Abu Bakar �, Umar �, Utsman � dan Ali �?” Tiba-tiba mereka dibangkitkan dengan izin ��, lalu datanglah Malaikat-Malaikat yang datang membawa pakaian-pakaian dan beberapa buraq. Sahabat-sahabat itu memakai pakaian dan mengendarai buraq lalu (setelah sampai) mereka berdiri disamping Rasulullah Muhammad �. Rasulullah Muhammad � menjatuhkan dirinya bersujud dan menangis. Beliau Rasulullah Muhammad � seraya bersabda:”UMMATKU…UMMATKU!”.

Dan datanglah suara yang membawa perintah �� kepada Malaikat Israfil:”TIUPLAH TEROMPET!”. Lalu Malaikat Israfil pun meniup terompet dan keluarlah semua ruh-ruh seakan-akan semua itu adalah lebah yang telah memenuhi antara langit dan bumi. Masuklah ruh-ruh itu pada jasad-jasadnya, berdiri hidup sesuai dengan keadaannya ketika hidup di dunia atau dalam keadaan dia mati.

�� berfirman:”Pada hari sangkakala ditiup, maka kalian semua datang dengan berbondong-bondong.” (QS An-Naba:18)

�� berfirman:”Kemudian ditiuplah shur itu dengan tiupan yang lain, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu.” (Az-Zumar:68)

“Dan Sangkakala ditiup, maka mereka tiba-tiba dari kuburannya keluar dengan segera menghadap kepada Tuhan mereka.” (QS. Yaasiin:51)

�� berfirman:”Dan dengarkanlah, pada suatu hari seorang penyeru menyerukan dari tempat yang dekat, pada hari itu mereka mendengar teriakan dengan sebenar-

benarnya, itulah hari keluar (dari alam kubur). Sesungguhnya Kami yang Menghidupkan dan Mematikan, dan hanya kepada Kami-lah sebagai tempat kembali (semua makhluk). Yaitu pada hari Bumi terpecah belah mengeluarkan mereka dengan cepat. Dan yang demikian ini adalah pengumpulan yang sangat mudah bagi Kami. Kami lebih Mengetahui apa-apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali tidaklah orang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan dengan Al-Qur’an bagi orang yang takut pada ancaman-KU.” (QS Qaf:41~45)

Malaikat Israfil Menyerukan:”Wahai tulang-tulang yang telah hancur lebur, wahai sendi-sendi yang telah bercerai berai, daging yang sudah tersayat-sayat dan rambut yang sudah acak-acakan. Sesungguhnya �� telah memerintahkan kepada kalian semua untuk berkumpul guna menunaikan KEADILAN DI

PENGADILAN.”

Bangunlah mereka semua menghadapi kenyataan, keluar dari kuburnya masing-masing dalam keadaan telanjang bulat seperti saat dilahirkan, berjalan menuju arena Mahsyar, sehingga kering air matanya akibat menangis, darah dan peluh membasahi, seluruh manusia, jin, setan, iblis dan mahluk yang lain berjalan dengan terburu-buru menuju padang mahsyar.

Diriwayatkan dari Jabir �, dia berkata:”Saya pernah mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Setiap orang akan dibangkitkan seperti keadaan dia mati.” (HR.Muslim No.1948)

Ada orang datang kepada Abu Dzar dan berkata:”Aku ingin menimba ilmu tetapi khwatirku nanti tidak dapat melaksanakannya.” Abu Dzar berkata:”Camkanlah bahwa bersandar pada ilmu adalah jelas lebih baik daripada bersandar kepada kebodohan. Lalu ia pergi dan bertanya kepada Abu Darda, dan dijawab sama dengan yang pertama malah ditambah dengan:”MANUSIA AKAN DIHIDUPKAN

KEMBALI KELAK DIHARI KEBANGKITAN SESUAI DENGAN KEADAANNYA

KETIKA MATI. ALIM DIBANGKITKAN ALIM, DAN YANG BODOH JUGA DALAM

KEADAAN BODOH.” Kemudian orang itu bertanya lagi kepada Abu Hurairah dan dijawab:”Kamu tidak akan meremehkan ilmu sebagaimana jika kamu tidak mempelajarinya.”

Manusia dibangkitkan dari alam, kemudian digiring menuju padang mahsyar dan berkumpul menanti putusan �� tentang masing-masing makhluk baik hewan, setan, iblis, jin maupun manusia. Dalam penantian itu kita tidaklah tahu berapa lama, karena lama penantian itu berbeda-beda, hanya saja tidak ada yang mengatakan 100 tahun ke bawah. Ibnu Abbas � berkata:”Selama 500 tahun.” Sedangkan Ka’ab berkata:”Manusia berdiri selama 300 tahun.” Dan menurut Abdullah bin Amr justru mendengar sendiri dari Rasulullah Muhammad � bahwa masa penantian itu satu hari di hari kiamat adalah sebanding dengan 50.000 tahun waktu di dunia.

“Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir):”Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini hai orang-orang yang berdosa. Bukankah AKU telah




berjanji kepadamu:”Hai anak cucu Adam, agar kamu tidak menyembah syaithan? Sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagi kamu. Dan hendaklah kamu menyembah kepadaKU. Ini adalah sebuah jalan yang lurus. Sesungguhnya syaithan itu telah menyesatkan golongan yang banyak dari kamu. Maka apakah kamu tidak dapat berpikir? Inilah jahannam yang telah dijanjikan. Masuklah kamu kedalamnya pada hari ini sebab dahulu kamu telah mengkafirkannya.” (QS Yaasiin:59-64)

Hendaklah kamu (orang kafir) memisahkan diri dari orang-orang mukmin, karena mereka telah merasa terganggu karena kamu di dunia. Berpisahlah dengan mereka sehingga mereka dapat selamat dari kamu. Disebutkanlah bahwa ada Malaikat penyeru yang menyerukan:”Hai orang-orang berdosa, berpisahlah, karena orang-orang yang berbuat ikhlas telah beruntung. Hai orang-orang fasik, berpisahlah, karena orang-orang yang benar dalam imannya telah beruntung. Hai orang-orang yang berbuat durhaka, berpisahlah, karena orang-orang yang taat telah beruntung.” Sebagaimana firman �� :

“Dan barang siapa yang taat kepada �� dan RasulNYA, maka dia benar-benar telah beruntung dengan keberuntungan yang besar.” (QS Al-Ahzaab:71)

Diriwayatkan dari Aisyah �, dia berkata:”Saya pernah mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Pada hari kiamat, umat manusia akan dikumpulkan di padang Mahsyar tanpa alas kaki, dengan telanjang dan tidak berkhitan.” Saya bertanya:”Ya Rasulullah! Laki-laki dan perempuan bercampur dengan saling melihat seperti itu?”. Rasulullah Muhammad � menjawab:”Hai Aisyah, kesulitan mereka jauh melebihi keinginan mereka untuk saling melihat.” (HR.Muslim1950)

Dari Muadz bin Jabal, dia berkata:”Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Muhammad �: Ya Rasulullah, ceritakanlah kepadaku mengenai firman ��:”Yaitu ketika ditiup terompet, lalu kamu datang berkelompok-kelompok.” (QS. An-Naba:18). Maka menangislah Rasulullah Muhammad � sehingga basahlah pakaian beliau karena air matanya. Lalu bersabdalah beliau:”Hai Muadz, engkau telah bertanya mengenai sesuatu yang besar. Ummatku akan dihimpun menjadi 12 barisan:

1. Mereka dihimpun dari kuburnya dengan tidak memiliki kedua tangan dan kedua kaki. Lalu malaikat penyeru menyerukan dari �� Maha Pengasih:”Mereka itu adalah orang-orang yang menyakiti hati kaum tetangganya. Inilah balasan mereka dan tempat kembali mereka adalah neraka.” Sebagaimana �� berfirman:”DAN TETANGGA YANG DEKAT, TETANGGA YANG JAUH.” (QS An-Nisaa’:36)

2. Mereka dihimpun dari kubur mereka dalam bentuk babi. Berserulah malaikat penyeru dari �� Yang Maha Pengasih:”Mereka itu adalah orang-orang yang meremehkan shalat. Inilah balasan mereka dan tempat kembalinya adalah ke neraka.” Sebagaimana �� berfirman:”CELAKA

BAGI ORANG-ORANG YANG SHALAT , YAITU ORANG-ORANG YANG LUPA

DARI SHALATNYA.” (QS Al-Maa’uun:4~5).

Diriwayatkan bahwa Rasulullah Muhammad � pernah duduk bersama para sahabatnya pada suatu hari. Datanglah seorang pemuda dari bangsa Arab ke depan pintu masjid sambil menangis. Bersabdalah Rasulullah Muhammad �:”Apakah yang membuatmu menangis hai anak muda?”. Dia menjawab:”Ya Rasulullah! Ayahku meninggal dan tidak mempunyai kain kafan serta tidak ada yang mau memandikan.” Lalu Rasulullah Muhammad � memerintahkan Abu Bakar � dan Umar �. Keduanya pergi kerumah mayit. Mereka melihatnya seperti babi hitam. Kembalilah keduanya kepada Rasulullah Muhammad � dan berkata:”Ya Rasulullah! Kami tidak melihatnya kecuali seperti babi hitam Ya Rasulullah!”. Maka berdirilah Rasulullah Muhammad � dan pergi menuju jenazah. Beliau berdo’a dan berubahlah mayit itu pada bentuk sebenarnya ketika masih hidup. Rasulullah Muhammad � menshalatkannya dan orang-orang yang hadir mau menguburkannya. Tetapi mereka pun melihatnya seperti babi hitam kembali. Bersabdalah Rasulullah Muhammad �:”Hai anak muda! Apakah amal yang dikerjakan ayahmu ketika di dunia?”. Berkatalah pemuda itu:”Dia orang yang meninggalkan shalat.” Maka Rasulullah Muhammad � bersabda:”Hai sahabat-sahabatku! Lihatlah keadaan orang yang meninggalkan shalat. �� akan membangkitkannya dari kubur di hari kiamat seperti babi hitam. Nau’uudzu billaah!”.

3. Mereka dihimpun dari kubur mereka, sedang perut mereka seperti gunung yang penuh dengan ular, kalajengking seperti keledai. Berserulah Malaikat penyeru dari �� Yang Maha Pengasih:”Mereka itu adalah orang-orang yang membangkang zakat. Inilah balasan mereka dan tempat kembainya adalah neraka.” Sebagaimana �� berfirman:”DAN ORANG-ORANG YANG MENYIMPAN EMAS DAN PERAK....” (QS At-Taubah:34)

4. Mereka dihimpun dari kuburnya dan darah mengalir dari mulutnya. Lalu berserulah Malaikat penyeru dari �� :”Mereka adalah orang-orang yang berbohong dalam jual beli mereka. Inilah balasannya dan tempat kembalinya adalah neraka.” Sebagaimana �� berfirman:”SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG MENJUAL JANJI ��

DAN SUMPAH-SUMPAH MEREKA DENGAN HARGA YANG SEDIKIT.” (QS Ali Imraan:77)

5. Mereka dihimpun dari kubur mereka dengan menggelembung. Mereka lebih busuk daripada bangkai binatang diantara manusia. Malaikat penyeru dari �� menyerukan:”Mereka adalah orang-orang yang menyembunyikan maksiat karena takut kepada manusia tetapi tidak takut




kepada ��, kemudian mereka meninggal. Inilah balasan mereka dan tempat kembalinya adalah neraka.” Sebagaimana �� berfirman:”MEREKA BERSEMBUNYI DARI MANUSIA TAPI TIDAK

BERSEMBUNYI DARI ��.” (QS An-Niisaa’:108)

6. Mereka dihimpun dari kuburnya dengan terpotong tenggorokan dan terpotong pula tengkuknya. Malaikat penyeru dari �� menyerukan:”Mereka ini adalah orang-orang yang memberikan kesaksian bohong. Inilah balasan mereka dan tempat kembalinya adalah neraka.” Sebagaimana �� berfirman:”DAN ORANG-ORANG YANG MEMBERIKAN

KESAKSIAN BOHONG.” (QS Al-Furqaan:72)

7. Mereka dihimpun dari kuburnya dengan tidak berlidah lagi, dan dari mulutnya keluar nanah dan darah. Berserulah Malaikat penyeru dari �� Yang Maha Pengasih:”Mereka ini adalah orang-orang yang membangkang (menolak) untuk memberi kesaksian. Inilah balasan mereka dan tempat kembalinya adalah neraka.” Sebagaimana �� berfirman:”DAN JANGANLAH KAMU MENYEMBUNYIKAN KESAKSIAN. BARANG SIAPA YANG MENYEMBUNYIKANNYA MAKA BERDOSALAH

HATINYA.” (Al-Baqarah:283)

8. Mereka dihimpun dari kubur mereka dengan membalikkan kepalanya dan kakinya berada diatas kepalanya. Berserulah malaikat penyeru dari �� Yang Maha Pengasih:”Ini adalah orang-orang yang berbuat zina kemudian mati dan belum bertaubat. Inilah balasan mereka dan tempat kembalinya adalah neraka.” Sebagaimana �� berfirman:”DAN

JANGANLAH KAMU MENDEKATI PERBUATAN ZINA, KARENA IA

MERUPAKAN PERBUATAN KEJI DAN SEBURUK-BURUK JALAN ADALAH

ZINA ITU.” (QS Al-israa:32)

9. Mereka dihimpun dari kuburnya dengan gelap wajahnya, biru matanya, dan perutnya penuh api. Berserulah Malaikat penyeru dari �� Yang Maha Pengasih:”Inilah orang-orang yang makan harta anak-anak yatim dengan cara aniaya.” Sebagaimana �� berfirman:”SESUNGGUHNYA

ORANG-ORANG YANG MAKAN HARTA ANAK YATIM SECARA DZALIM, SEBENARNYA MEREKA HANYALAH MAKAN API DALAM PERUTNYA DAN

MEREKA AKAN MASUK NERAKA SA’IR.” (QS An-Nisaa’36)

10. Mereka dihimpun dari kuburnya dengan dipenuhi sakit judzam (lepra) dan sakit barash (belang). Maka berserulah Malaikat penyeru dari �� Yang Maha Pengasih:”Inilah orang-orang yang mendurhakai kedua orang tuanya.” Sebagaimana �� berfirman:”Dan berbuat baiklah kepada orang tua.” (QS An-Nisaa’:36)

11. Mereka dihimpun dari kubur mereka dengan buta hati dan matanya, gigi-giginya seperti tanduk lembu, bibirnya bergantung sampai ke dada dan lidahnya terjulur sampai perut bahkan sampai ke paha mereka dan dari perutnya keluar kotoran. Berserulah Malaikat penyeru dari �� Yang

Maha Pengasih:”Inilah orang-orang yang minum Khamer.” Sebagaimana �� berfirman:”HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, SESUNGGUHNYA

KHAMER, BERJUDI, BERHALA, MENGUNDI NASIB DENGAN PANAH ADALAH

PERBUATAN KOTOR DARI PERBUATAN SYAITHAN. MAKA JAUHILAH

SEMUA ITU.” (QS Al-Maidah:90). Dan Undian-undian yang marak di zaman sekarang ini adalah termasuk”Mengundi nasib dengan panah.” Hanya saja panah itu telah diganti dengan hal lain sejenisnya seperti dipilih acak baik oleh komputer atau oleh tangan, maka dari itu jauhilah perbuatan-perbuatan seperti itu meskipun kita ragu akan haram halal nya sebab jika kita ragu-ragu maka lebih baik jangan dilakukan.

DIRIWAYATKAN DARI BURAIDAH �, BAHWA RASULULLAH MUHAMMAD

� PERNAH BERSABDA :”BARANG SIAPA BERMAIN NARDASYIR (ALAT JUDI

SEPERTI KARTU, DADU DLL) MAKA DIA SESUNGGUHNYA MENCELUPKAN

TANGANNYA KEDALAM DAGING DAN DARAH BABI.” (HR.MUSLIM

NO.1511). Oleh dari itu janganlah kita biarkan sanak saudara dan rekan kita memegang kartu remi, domino, dadu atau yang lainnya meskipun itu hanya main-main.

12. Mereka dihimpun dari kubur mereka dengan wajah seperti bulan purnama. Mereka lewat diatas shirath seperti kilat menyambar. Berserulah Malaikat penyeru dari �� Yang Maha Pengasih:”Inilah orang-orang yang beramal shalih dan kebajikan serta menjauhi maksiat, memelihara shalat lima waktu dan mati dalam bertaubat. Balasan mereka adalah surga, ampunan, rahmat dan keridhaan ��.” Sebagaimana �� berfirman:”Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih.” (QS Fushshilat:30)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda:”Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam tiga kategori:

1. Orang-orang yang dalam kesenangan bercampur keharuan.

2. Orang-orang yang naik kendaraan, ada 2 orang menunggang 1 hewan, ada

3 orang menunggang 1 hewan, ada 4 orang menunggang 1 hewan, ada 10

orang menunggang 1 hewan.

3. Orang-orang yang selain mereka di atas, mereka dikepung oleh api. Api

tersebut selalu mengepung mereka pada malam, pagi, siang, dan sore

hari.” (HR.Bukhari No.6522)

Dalam Al-Khabar (Lauh Mahfud) disebutkan:”Apabila datang hari kiamat, �� membangkitkan semua makhluk dari kubur mereka masing-masing. Lalu datanglah Malaikat diatas kubur orang-orang mukmin dan mengusap kepala mereka dari debu yang menempel serta mengibaskan debu itu dari mereka kecuali tempat sujud mereka. Malaikat mengusap tempat-tempat sujud itu tetapi tidaklah hilang debunya. Lalu ada seruan yang menyeru:”Hai Malaikat-malaikatKU, bukanlah debu itu debu kubur mereka tetapi debu itu adalah debu tempat-tempat




ibadah mereka. Biarkanlah apa yang ada pada mereka itu sehingga mereka melewati shirath dan masuk surga, agar semua orang yang memandang mereka mengetahui bahwa mereka adalah pengabdi-pengabdi dan ahli ibadah kepadaKU.”

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Apabila datang hari kiamat dan manusia dalam kubur telah di bangkitkan, maka �� menurunkan wahyu kepada Malaikat Ridwan:”Sesungguhnya AKU telah mengeluarkan orang-orang yang ahli berpuasa dari kubur mereka dalam keadaan lapar dan dahaga. Maka jemputlah mereka dengan kesenangan-kesenangan di surga.” Maka berteriaklah Malaikat Ridwan:”Wahai para remaja dan anak-anak yang belum mencapai baligh, kemarilah kamu.” Mereka datang dengan membawa baki-baki dari nur dan berkumpul disamping Malaikat Ridwan dengan jumlah yang lebih banyak dari bilangan debu, tetes-tetes air hujan, bintang-bintang dilangit dan dedaunan pohon-pohon dengan membawa buah-buahan yang banyak, makanan yang mewah dan minuman yang lezat. Mereka menjemput orang-orang itu dengan makanan tersebut. Dikatakanlah kepada mereka:”Makanlah dan minumlah dengan nikmat sebab amal (puasa saat orang-orang makan) yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lewat.” (QS. Al-Haaqqah:24)

Dalam Al-Khabar (Lauh Mahfud) disebutkan:”Apabila datang hari kiamat, �� membangkitkan semua makhluk dari kubur mereka masing-masing. Lalu datanglah Malaikat diatas kubur orang-orang mukmin dan mengusap kepala mereka dari debu yang menempel serta mengibaskan debu itu dari mereka kecuali tempat sujud mereka. Malaikat mengusap tempat-tempat sujud itu tetapi tidaklah hilang debunya. Lalu ada seruan yang menyeru:”Hai Malaikat-malaikatKU, bukanlah debu itu debu kubur mereka tetapi debu itu adalah debu tempat-tempat ibadah mereka. Biarkanlah apa yang ada pada mereka itu sehingga mereka melewati shirath dan masuk surga, agar semua orang yang memandang mereka mengetahui bahwa mereka adalah pengabdi-pengabdi dan ahli ibadah kepadaKU.”

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Apabila datang hari kiamat dan manusia dalam kubur telah di bangkitkan, maka �� menurunkan wahyu kepada Malaikat Ridwan:”Sesungguhnya AKU telah mengeluarkan orang-orang yang ahli berpuasa dari kubur mereka dalam keadaan lapar dan dahaga. Maka jemputlah mereka dengan kesenangan-kesenangan di surga.” Maka berteriaklah Malaikat Ridwan:”Wahai para remaja dan anak-anak yang belum mencapai baligh,

kemarilah kamu.” Mereka datang dengan membawa baki-baki dari nur dan berkumpul disamping Malaikat Ridwan dengan jumlah yang lebih banyak dari bilangan debu, tetes-tetes air hujan, bintang-bintang dilangit dan dedaunan pohon-pohon dengan membawa buah-buahan yang banyak, makanan yang mewah dan minuman yang lezat. Mereka menjemput orang-orang itu dengan makanan tersebut. Dikatakanlah kepada mereka:”Makanlah dan minumlah dengan nikmat sebab amal (puasa saat orang-orang makan) yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lewat.” (QS. Al-Haaqqah:24)

“Peringatkanlah manusia pada harinya adzab datang kepada mereka (hari kiamat/kematian) lalu berkatalah orang-orang yang berbuat aniaya:”Ya Tuhan kami! Tangguhkanlah kami sampai waktu yang singkat(tundalah kiamat dan kembalikan kami ke dunia sebentar saja) tentu kami akan memenuhi seruanMU dan mengikuti para Rasul.” (Dikatakan kepada mereka):”Bukankah kamu sebelum ini (seolah-olah) bersumpah bahwa kamu tidak mungkin binasa? Kamu pun telah tinggal ditempat-tempat tinggal orang-orang yang berbuat aniaya, dan telah jelas pada kamu bagaimana Kami perbuat kepada mereka serta Kami telah membuat untukmu beberapa macam contoh.” (QS. Ibrahiim:44-45).

Beliau Rasulullah � bersabda:”Sesungguhnya �� akan menghimpun masjid-masjid dunia di Mahsyar pada hari kiamat, seolah-olah masjid-masjid itu adalah unta-unta yang putih, kaki-kakinya dari anbar, lehernya dari za’faran, kepalanya dari dari misik, telinga-telinganya dari zabarjad hijau. Muadzdzinnya menuntunnya sedang imam-imam menggiringnya.. mereka melewati arena-arena kiamat seperti kilat menyambar. Berkatalah orang-orang diarena kiamat:”Apakah mereka dari golongan Malaikat muqarrabin atau dari golongan Nabi dan Rasul?”. Diserukan:”Tidak, tetapi mereka dari ummat Muhammad�, mereka selalu memelihara shalat dengan berjamaah.”

Karena itulah Beliau Rasulullah � bersabda:”Barang siapa yang berwudhu dengan air yang mengalir dan mengerjakan shalat dibelakang imam yang baik bacaannya, maka benar-benar dia berhak mendapatkan rahmat �� Yang Maha Pencipta.”

Diceriterakan oleh Yahya bin Mu’adz, ketika majlisnya dibacakan ayat:

“Di hari kiamat, Kami himpun orang yang taqwa kepada Tuhan Pemurah sebagai Utusan terhormat.” (QS. Maryam:85)

“Sedangkan orang-orang durhaka Kami halau ke Jahannam dengan keadaan sangat haus.” (QS. Maryam:86).

Kemudian dia berpesan:”Hai manusia, kelak kamu berduyun-duyun menghadap Tuhannya, satu persatu secara mendetail amal-amalmu ditanyakan. Adapun para wali dengan berkendaraan dan hal itu akan terjadi saat bumi ini telah lenyap. Hai saudaraku! Ingatlah kepahitan sehari sama dengan 50.000 tahun. Disaat mendebarkan penuh duka dan penyesalan, itulah hari yang sangat besar. Saat manusia, jin, setan, iblis, Malaikat bahkan hewan-hewan pun dibangkitkan semua untuk menghadap Tuhan-NYA. Yaumul Hisab, saat diajukan pertanyaan dan ditimbangnya amal, saat kegoncangan, saat yang kacau, takut, was-was, ciut,




gentar, permusuhan terhadap famili terdekat sekalipun, saat yang jelas, saat yang pasti, menakutkan. Yaumul Ba’ats, saat semua manusia meninjau kembali semua catatan segala amalnya, saat manusia menjadi berbagai macam bentuk menurut amalnya. Saat ada yang bermuka putih berseri dan adapula yang bermuka hitam, tiada seorang pun yang menolong lainnya. Tiada artinya tipu-daya, saat seorang ayah tidak mampu menolong anaknya dan sebaliknya, saat diantara ayah, istri dan anak saling bermusuhan demi keselamatan masing-masing, bahaya selalu mencekam, orang-orang dhalim tidak dapat beralasan, dikutuk dan disiksa, setiapnya dituntut mempertahankan dirinya sendiri, setiap wanita menyusui meninggalkan anaknya, setiap kandungan pasti gugur, saat manusia kelihatannya mabuk, tetapi bukan sebenarnya melainkan akibat dahsyatnya siksaan hari kiamat.”

Muqatil bin Sulaiman berkata:”Seluruh Makhluk dihari Kiamat akan berdiri menunggu (pengadilan Tuhan) selama 100 tahun, mereka tenggelam dalam peluhnya masing-masing. Sesudah itu dalam masa 100 tahun lagi mengalami cuaca gelap gulita membingungkan. Dan 100 tahun lagi tenggelam dalam kesibukan menuntut balas (laku aniaya orang lain berupa ucapan, harta, kehormatan, tingkah laku dll) kepada ��. Diperkirakan hari kiamat itu sepanjang 5000 tahun, tetapi bagi mukmin yang ikhlas dalam beribadah/beramal maka diperkirakan hanya sesaat saja. (bayangkan jika satu hari kiamat adalah 50.000 tahun dunia, maka berapakah lama kiamat 5000 tahun?) Karenanya hai manusia yang berakal sehat, bersabarlah menghadapi penderitaan dunia yang sesaat (maksimal 60-70 tahun) dengan taat beribadah kepada �� agar tidak sampai mengalami penderitaan yang menyedihkan dihari kiamat nanti.”

Ketahuilah bahwa ketika tiupan sangkakali (Shur) untuk kebangkitan makhluk dari kubur telah ditiupkan dan setiap manusia telah berada diatas kuburnya, maka datanglah kepada masing-masing orang amalnya. Berkatalah amal itu kepada pemiliknya:”Berdirilah dan bergegaslah ke Mahsyar.” Barang siapa yang memiliki amal yang bagus maka dijelmakanlah amal itu bagai keledai. Lalu ada diantara mereka orang yang amalnya dijelmakan berbentuk himar dan ada pula yang dijelmakan dalam bentuk kambing, (yang) suatu ketika dia digendongnya tetapi pada ketika yang lain dilemparkannya. Di depan masing-masing makhluk dari mereka ada cahaya terang, seperti lampu, seperti bintang, seperti bulan dan ada yang seperti matahari, sesuai kadar kekuatan amalnya dan kebaikan keadaannya. Demikian disebelah kanan merekapun ada cahaya seperti itu. Tetapi disebelah kiri mereka tidak terdapat nur (cahaya), yang ada hanyalah kegelapan yang pekat, dan orang-orang kafir dan orang-orang diliputi keragu-raguan akan jatuh disana. Sedang orang mukmin akan memuji �� karena nur yang diberikan � kepadanya dan dapat digunakan untuk petunjuk jalan dalam kegelapan. Pernah ditanyakan kepada Rasulullah Muhammad � tentang hadist:”Bagaimana manusia kelak dikumpulkan ya Rasulullah?”. Beliau bersabda:”2 orang diatas seekor unta, lima orang diatas seekor unta dan sepuluh orang diatas seekor unta.” Semua itu terjadi karena apabila mereka bersekutu dalam sebuah amal maka ��

menciptakan untuk mereka karena amalnya itu seekor unta yang akan dikendaraai mereka (bersama). Seperti kalau sekelompok orang membeli sebuah kendaraan, mereka akan bergantian naik diatasnya di jalan. Karena itu, beramallah semoga engkau mendapat petunjuk �� dengan sebuah amal yang akan menjadi seekor unta bagimu (sendiri) murni tanpa ada persekutuan orang lain. Dari sini dapat diketahui keadaan penyekutuan dalam pahala amal. Yang lebih utama adalah agar dipersembahkan sendiri pada �� saja. Setiap orang akan mendapatkan pahala pada batasnya tanpa menyekutukan orang lain dalam pahala itu.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik �, bahwa seorang laki-laki bertanya:”Ya Rasulullah! Bagaimana orang-orang kafir digiring pada hari kiamat dengan berjalan menjungkir diatas wajahnya?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Bukankah �� yang telah membuat orang kafir itu berjalan diatas kedua kakinya di dunia juga kuasa 5 membuatnya berjalan diatas wajahnya pada hari kiamat.” Kata Qatadah: Tentu, Demi Kemuliaan Tuhan Kami. (HR.Muslim No.1952)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Manusia ini dihimpun pada hari kiamat atas tiga golongan:1- Golongan yang berjalan kaki. 2- Golongan yang naik kendaraan. 3- Golongan yang berjalan pada (dengan) wajahnya. Ditanyalah kepada Rasulullah Muhammad �:”Ya Rasulullah! Bagaimana mereka dapat berjalan pada wajahnya?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tuhan yang telah membuat mereka dapat berjalan pada kakinya kuasa untuk membuat mereka berjalan pada wajahnya. Ingat! Bahkan mereka berjalan cepat dari setiap tanah yang tinggi dan berduri.” (HR At-Tarmidzi).

Adapun orang yang berjalan dengan kaki adalah orang-orang mukmin yang durhaka, yang mencampur adukkan amal shalih dengan amal buruk, mungkin mereka adalah orang-orang yang durhaka. Orang-orang yang naik kendaraan adalah orang-orang yang bertakwa mendahului yang tidak pernah mengenal takut dan tidak pula bersedih, bersegera menuju kepada apa yang dijanjikan �� kepada mereka di surga. Merekalah orang-orang yang menjauhkan diri dari hal-hal yang syubhat, yaitu hal-hal yang batas antara halal dan haramnya diragukan/tidak diketahui. Sesungguhnya Islam adalah agama yang sempurna dimana segala hal ada batasan-batasan dan jelas baik antara haram dan halal maupun makruh, sunah dan mubah. Tetapi untuk mengetahui semua itu diperlukan ilmu sehingga bisa membedakan mana hukum dari setiapnya. Sedangkan orang-orang yang berjalan pada wajahnya adalah orang-orang kafir, congkak, sewenang-wenang, tidak menerima nasehat atau peringatan baik dari lisan, kejadian ataupun cara lain.

Adalah tabiat manusia yang suka menyangkal sesuatu yang belum dikenalnya (dilihatnya). Seandainya manusia tidak pernah menyaksikan ular yang dapat berjalan dengan perutnya dan bergerak secepat kilat, niscaya ia lebih mengingkari lagi adanya manusia yang berjalan dengan bukan dengan kakinya, sedangkan yang berjalan dengan kaki pun akan disangkal oleh orang yang belum pernah




menyaksikannya. Padahal ular itu berjalan menggunakan perutnya dengan tidak lurus seperti manusia melainkan dengan berbelok-belok ke kanan dan kekiri tapi masih tetap lebih cepat dari manusia. Cobalah kita berjalan belak belok ke kanan dan ke kiri, apakah bisa secepat ular?

Jika anda tidak percaya bahwa kelak ada manusia bahkan banyak manusia yang berjalan dengan wajahnya atau tidak percaya dengan hal hal tentang kiamat yang lainnya, maka kita perlu memperbaiki rukun iman kita. Jika kita percaya adanya �, percaya adanya Malaikat, percaya adanya Rasulullah Muhammad �, percaya pada kitab-kitabnya, percaya pada qadha dan qadar-NYA, maka bisakah kita di golongkan orang yang beriman jika kita percaya pada hari akhir dengan segala ceritanya baik dari Al-Qur'an maupun sabda-sabda Rasulullah Muhammad �? Padahal Rukun itu harus secara lengkap dan berurutan, maka jika tidak lengkap atau tidak berurutan maka tidak sah-lah urusan itu sebagaimana shalat jika kita sengaja tidak melakukan salah satu rukun misalnya tidak membaca Surah Al-Fathihah atau tidak duduk diantara dua sujud maka tidak sah-lah dan tidak diterimalah shalatnya. Lalu bagaimana balasan kita jika kita tidak beriman?

DIRIWAYATKAN BAHWA ADA SEORANG LAKI-LAKI DARI BANI ISRA’IL

MENDAPAT WARISAN DARI AYAHNYA HARTA YANG BANYAK SEKALI. DIA

MEMBELI SEBUAH KEBUN DAN DISEDIAKANNYA UNTUK ORANG-ORANG MISKIN. DIA BERKATA:”INI KEBUNKU KELAK DISISI �.” DIAPUN MEMBAGI-BAGIKAN

UANG YANG BANYAK KEPADA ORANG YANG LEMAH, SERTA BERKATA:”AKU

MEMBELI DENGAN UANG-UANG ITU BUDAK LAKI-LAKI DAN BUDAK PEREMPUAN.”

DIAPUN MEMERDEKAKAN BUDAK YANG BANYAK SEKALI DAN

BERKATA:”MEREKA ADALAH PELAYAN-PELAYANKU DISISI �.” DAN SUATU HARI

DIA MEMPERHATIKAN SEORANG BUTA, BERJALAN PADA SUATU KETIKA DAN

MERANGKAK PADA KETIKA YANG LAIN. DIA LALU MEMBELI SEBUAH KENDARAAN

YANG DAPAT DIGUNAKAN ORANG BUTA ITU KEMANA PERGI. DIAPUN

BERKATA:”INI ADALAH KENDARAANKU DISISI � YANG AKAN AKU KENDARAI.”

KEMUDIAN RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA MENGENAI ORANG ITU

:”DEMI TUHAN YANG JIWAKU BERADA DIDALAM KEKUASAANNYA. SUNGGUH

SEAKAN-AKAN AKU TELAH MELIHAT KENDARAAN ITU DAN DIBERIKAN KEPADA

ORANG LAKI-LAKI ITU DENGAN DILENGKAPI DENGAN PELANA DAN KENDALI, DIA

NAIK DIATASNYA DAN BERJALAN DENGAN KENDARAAN ITU KE ARENA KIAMAT.”

(RUHUL BAYAN)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � telah bersabda:”Aku ibarat orang yang menyalakan api. Ketika api tersebut menyinari sekelilingnya, serangga yang ada di dekat api itu segera jatuh kedalamnya, sedangkan penyala api tersebut menghalangi serangga itu tidak mau dan tetap saja masuk ke dalam neraka.” (HR.Bukhari No.6483)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:”Orang-orang musrik Quraisy pernah datang kepada Rasulullah Muhammad � untuk memperdebatkan masalah qadar, lalu turunlah ayat yang artinya:”Ingatlah pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. Dikatakan kepada mereka.’Rasakanlah sentuhan api neraka. Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut qadar (ukuran/ketentuan).’” (QS Al-Qamar:48-49) (HR.Muslim No.1838)

Diriwayatkan dari Sulaim bin Amir, dia berkata:”Saya diberitahu oleh Al-Miqdad bin Al-Aswad �, dia berkata:”Saya pernah mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Pada hari kiamat matahari didekatkan kepada manusia, sehingga jarak antara matahari dengan mereka hanya sekira 1 mil.” Kata Sulaim bin Amir: Demi �, saya tidak tahu apa maksud 1 mil, apakah ukuran jarak seperti di dunia ataukah 1 mil yang di oleskan untuk celak mata. Kemudian sabda Rasulullah Muhammad � berikutnya:”Maka keringat manusia tergantung amal perbuatannya masing-masing. Keringat mereka ada yang sampai menggenangi mata kakinya, ada yang sampai menggenangi lututnya, ada yang sampai menggenangi pinggangnya, dan ada yang tenggelam dalam keringatnya.” Kata Al-Miqdad: Rasulullah Muhammad � mengisyaratkan tangannya pada mulutnya. (HR.Muslim No.1953)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda :”Sesungguhnya keringat manusia pada hari kiamat mengalir di bumi (Mahsyar) sampai 70 depa, dengan ketinggian mencapai mulut mereka (atau telinga mereka). Tsaur ragu-ragu, apakah mulut ataukah telinga yang disabdakan oleh Rasulullah Muhammad �.” (HR.Bukhari No.6532)

Setelah kita melewati berbagai peristiwa pada hari kiamat yang sangat mengerikan, maka saatnya kini memikirkan pertanyaan yang diajukan oleh � dan tidak diperlukan tenaga penterjemaah. Dia akan bertanya kepada kita mengenai hal-hal yang kecil hingga besar. Ketika Anda sedang berada dalam kesulitan hari kiamat, panasnya matahari berlipat ganda yang didekatkan, bencana keringat, hewan-hewan neraka, hewan-hewan dunia yang tidak dipenuhi zakatnya, berdiri menjungkir dengan kaki diatas kepala dan berdiri dengan kepala dibawah dan tiba-tiba turunlah Malaikat dari pelataran langit dengan badan-badan mereka yang besar, sikap mereka yang kasar, keras dan bengis. Mereka diperintahkan oleh � agar menarik ubun-ubun kepala orang-orang yang berdosa dan dibawa kehadapan ��. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya � mempunyai Malaikat yang jarak antara dua ujung matanya sama dengan perjalanan seratus hari.”

Bagaimana perasaan Anda jika Anda sendiri menyaksikan Malaikat-malaikat yang sangat besar itu dan mereka diperintahkan untuk menyeret Anda menuju hadapan




�� sedangkan ketika itu Anda melihat Malaikat-malaikat yang tidak pernah mengingkari perintahnya dan selalu beribadah pada-NYA sejak diciptakan hingga kiamat itu pun merasa takut dengan keadaan hari Kiamat dan gentar ketar ketir melihat kemurkaan � atas hamba-hamba-NYA. Dan ketika para Malaikat turun, tiada seorang pun yang melihat mereka, baik Nabi, Rasul, orang shiddiq, maupun orang shalih lainnya kecuali mereka tertuntuk karena takut kalau-kalau mereka takut termasuk orang-orang yang diseret oleh para Malaikat itu. Beginilah keadaan Nabi-nabi dan Rasul-Rasul �, lalu bagaimana menurut Anda tentang keadaan diri kita sendiri?

Ada sebagian orang yang karena saking takutnya, mereka bertanya pada Malaikat itu:”Apakah salah satu dari kalian adalah Tuhan kami?”. Pertanyaan aneh itu timbul karena mereka melihat betapa besar dan hebat Malaikat tersebut. Malaikat pun merasa kaget dan takut dengan pertanyaan itu, semata-mata karena penghormatan mereka pada �� sebagai Penciptanya. Kemudian Malaikat itu menjawab dengan suara keras:”Maha Suci Tuhan Kami! Satu pun diantara Kami bukanlah Tuhan. Tuhan akan datang setelah ini.” Maka saat itu juga berbarislah para Malaikat itu dan disamping makhluk lainnya dengan perasaan hina, tunduk, takut dan gentar karena dahsyatnya keadaan hari kiamat ketika itu. Sebagaimana �� berfirman:

“Maka sungguh Kami akan menanyakan umat-umat yang Kami telah utus Rasul-Rasul pada mereka, dan sesungguhnya Kami juga akan menanyai Rasul-Rasul Kami. Maka sesungguhnya Kami akan kabarkan pada mereka (apa yang mereka perbuat) sedangkan Kami mengetahui keadaan mereka. Dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).” (QS. A’raf:6-7).

“MAKA DEMI TUHANMU! KAMI PASTI AKAN MENANYAI MEREKA SEMUA. TENTANG APA YANG MEREKA KERJAKAN DULU.” (QS. Al-Hijr:92-93).

“(Ingatlah) Hari ketika � akan mengumpulkan para Rasul-NYA lalu � bertanya pada mereka:”Apakah jawaban umatmu terhadap seruanmu?”. Para Rasul menjawab:”Tidak ada pengetahuan pada kami (tentang itu), sesungguhnya Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghaib.” (QS. Al-Maidah:109).

Alangkah dahsyatnya kiamat, sehingga pikiran Nabi dan Rasul yang diberi berbagai mukjizat ketika di dunia bisa membelah lautan, bisa menghidupkan orang mati, bisa menyembuhkan orang buta, sebagai orang paling tampan sepanjang kisah dunia dan bisa berbagai mukjizat lainnya maka ketika di padang mahsyar tetap bingung dan pengetahuan mereka jadi kacau karena secara tiba-tiba dikatakan pada mereka:”Apakah jawaban kalian karena kalian telah diutus pada semua makhluk?”. Sehingga dengan penuh kegentaran, akal pikiran mereka menjadi kacau, pengetahuan mereka seakan terhapus, ditumpulkan dan ketakutan mereka menjawab:”Kami tidak mengetahui apa-apa, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui perkara-perkara ghaib.”

Maka dipanggillah Nabi Nuh �, lalu ditanya:”Apakah engkau telah menyampaikan (risalah-KU)?”. Nabi Nuh � menjawab:”Ya!”. Kemudian umat

Nabi Nuh ditanya:”Apakah Nuh telah menyampaikan pada kalian?”. Mereka menjawab:”Tidak datang pada kami seorang pun pemberi peringatan!”.

Kemudian dipanggillah Nabi Isa �, lalu � bertanya padanya:”Apakah engkau pernah mengatakan pada manusia:”Jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua Tuhan selain �?”. Tentu saja Nabi Isa � mengingkari hal itu. Bertahun-tahun lamanya para Rasul itu berada ditempat pertanyaan yang menggentarkan ini. Alangkah agungnya hari itu!

Kemudian �� memanggil Malaikat Jibril dan memerintahkan: “Datangkanlah pada-KU Neraka!”. Maka Malaikat Jibril mendatangkan neraka dan mengatakan: “Wahai neraka Jahannam, penuhilah perintah Pencipta dan Pemilikmu!”. Maka Malaikat Jibril pun membalikkan (tubuhnya) karena tidak tahan dengan gejolak neraka Jahannam serta kemurkaannya. Tidak berapa lama setelah dipanggil, neraka pun bergolak, bergemuruh, dan menjulurkan (lidah apinya) kepada seluruh makhluk, serta berteriak-teriak. Sedangkan gejolak, gemuruh dan teriakannya didengar oleh segenap makhluk. Lalu bergeraklah penjaganya sambil meloncat kepada segenap makhluk karena murka terhadap mereka yang bermaksiat kepada � dan menyalahi perintah-NYA.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud �, dia berkata:”Rasulullah Muhammad � pernah bersabda bahwa neraka Jahannam diperlihatkan kepada Beliau. Di dalamnya terdapat 70.000 tali pengikat, tiap tali ditarik oleh 70.000 malaikat.” (HR.Muslim No.1975)

Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata:”Akan didatangkan neraka Jahannam dari bawah bumi ke tujuh pada hari kiamat kelak, sedang disekelilingnya terdapat 70.000 barisan dari para Malaikat dimana setiap barisan Malaikat itu jumlahnya lebih banyak dari jin dan manusia lipat 70.000 kali. Mereka menarik jahannam itu dengan tali-tali kendalinya. Dan jahannam itu memiliki 4 buah kaki, jarak antara dua buah kakinya adalah perjalanan sejuta tahun. Ia memiliki tiga puluh ribu kepala, pada setiap kepala terdapat 30.000 mulut, dan setiap mulut terdapat 30.000 gigi geraham, setiap geraham seperti gunung Uhud lipat 30.000 kali. Dan setiap mulut terdapat dua bibir dan setiap bibir seperti permukaan dunia. Pada setiap bibir terdapat rantai dari besi dan setiap rantai memiliki 70.000 lingkaran mata rantai dimana setiap lingkaran mata rantai dipegang oleh Malaikat yang banyak sekali. Didatangkanlah jahannam itu dari sebelah kiri Arrasy.

Maka pikirkanlah nasib kita nanti, dan hadirkanlah dalam hati kita bagaimana keadaan manusia yang ketika itu diliputi rasa takut dan gentar, lalu mereka bertekuk lutut. Sebagian diantara mereka ada yang jatuh tertelungkup. Orang-orang yang bermaksiat dan berbuat dhalim mengatakan:”Aduh celaka!”. Sedangkan orang-orang yang benar mengatakan pula:”Diriku! Diriku! Diriku!” (yakni bagaimanakah nasib diriku sendiri?). Suara gejolak api neraka itu telah membuat mereka ketakutan, badan mereka menjadi lemah lunglai, karena mereka akan menyangka akan diseret ke dalamnya. Kecemasan dan ketakutan itu bukan




hanya dirasakan orang-orang yang bertingkah laku maksiat dimuka bumi, tapi juga oleh orang-orang yang berlaku benar sepanjang hidupnya didunia.

Maka pada detik itu juga setiap orang akan lari (tidak peduli) dari anaknya, saudaranya yang satu dari saudara yang lainnya, juga suami dari istrinya. Sedangkan sebagian masih tetap berdiri sambil menunggu keputusan atas diri masing-masing. Kemudian �� memanggil mereka satu persatu dan mereka ditanya secara lisan tentang perbuatannya, sedikit maupun banyak, yang tersembunyi maupun terang-terangan, juga tentang hati dan anggota badannya.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tiga golongan yang akan berjabat tangan dengan para Malaikat pada harinya mereka keluar dari kubur mereka:

1. Orang-orang yang mati syahid.

2. Orang-orang yang berdiri untuk ibadah dalam malam Ramadhan

3. Orang-orang yang berpuasa pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah).

Seorang sahabat bertanya:”Ya Rasulullah, tanda apakah yang membuat ummatmu dapat dikenalai saat hari pembalasan kelak?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya ummatku pada hari kiamat kelak akan tampak putih bersinar dari bekas wudlu-nya.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, bahwasanya Rasulullah Muhammad � pernah mendatangi tempat pemakaman lalu mengucapkan :”Assalamu’alaikum daara qaumin mu’miniin, wa inna insyaa Allahu bikum laahiquun, wadid-tu anaa qad raina ikhwaananaa (Semoga keselamatan tetap padamu hai perkampungan kaum mukmin, dan jika � sudah menghendaki maka sungguh kami akan menyusulmu, kami senang telah melihat saudara-saudara kami). Para sahabat bertanya:”Ya Rasulullah, apakah kami bukan saudara anda?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Kamu sekalian adalah sahabatkku, dan saudara-saudara kami adalah mereka yang tidak kembali lagi.” Para sahabat bertanya: “Bagaimana Rasulullah tahu umat kita yang tidak kembali lagi itu ya Rasulullah?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Bagaimana menurutmu kalau ada seseorang mempunyai seekor kuda putih bercahaya yang berada diantara kuda-kuda lain yang berwarna hitam legam? Tidakkah orang tersebut mengenali kudanya?”. Para sahabat menjawab:”Ya, wahai Rasulullah.”

Rasulullah Muhammad � bersabda:”SESUNGGUHNYA UMMATKU AKAN

DATANG PADA HARI KIAMAT DENGAN WARNA PUTIH BERSINAR KARENA

BEKAS WUDHU, dan aku mendahului mereka di telaga. Ketahuilah banyak orang

yang diusir dari telagaku sebagaimana diusirnya onta liar. Aku memanggil mereka’hai kemarilah!’, kemudian ada suara’Sesungguhnya mereka telah mengubah ajaranmu sepeninggalmu’. Maka aku katakan”Menjauhlah! Menjauhlah!”. (HR Shahih Muslim No. 128)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Yazid bin’Ashim Al-Anshari �, ia mempunyai istri, ia berkata:”Dia pernah disuruh (oleh seseorang)-”Berwudulah (tunjukkanlah) untuk kami seperti wudu Rasulullah Muhammad �.” Dia kemudian meminta wadah berisi air lalu dia kucurkan pada tangannya dan membasuhnya 3 kali, kemudian dia masukkan kedua tangannya lalu dikeluarkannya, kemudian berkumur dan menghirup air dengan hidung dari satu telapak tangan. Dia melakukan itu 3 kali, kemudian dia masukkan kedua tangannya lalu dia mengeluarkannya dan membasuh wajahnya tiga kali, kemudian dia memasukkan tangannya lagi dan mengeluarkannya kemudian membasuh kedua tangannya sampai siku, masing-masing 3 kali, kemudian dia memasukkan tangannya lagi dan mengeluarkannya, lalu mengusap kepalanya dengan menggerakkan kedua tangannya dari depan ke belakang, kemudian dia membasuh kedua kakinya sampai mata kaki seraya berkata:”Demikianlah wudu Rasulullah Muhammad �.” (HR Shahih Muslim 125)

Diriwayatkan dari Humran, Budak Usman bin Affan �, bahwasanya Usman bin Affan pernah meminta wadah air kemudian dia berwudu lalu membasuh kedua telapak tangannya 3 kali, kemudian berkumur dan menghirup air dengan hidung lalu menghembuskannya. Setelah itu dia membasuh wajahnya 3 kali, kemudian membasuh tangan kanannya hingga siku 3 kali, kemudian membasuh dengan tangan kirinya dengan cara seperti, kemudian mengusap kepalanya, lalu membasuh kaki kanannya hingga mata kaki tiga kali, kemudian membasuh kaki kirinya dengan cara seperti itu, lalu dia berkata:”Saya telah melihat Rasulullah Muhammad � berwudu seperti wudu saya ini, kemudian Rasulullah Muhammad � bersabda:”Barang siapa berwudu seperti wuduku ini lalu berdiri melakukan salat 2 rakaat tanpa berbicara terhadap dirinya sendiri, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” Ibnu Syihab berkata:”Ulama kita mengatakan:”Ini adalah wudu yang paling sempurna dilakukan seorang untuk salat.”

Diriwayatkan dari Nu’aim bin Abdullah Al-Mujammir, ia berkata:”Saya pernah melihat Abu Hurairah berwudu, dia membasuh wajahnya lalu dia menyempurnakan wudu, kemudian dia membasuh tangannya hingga lebih ke bahu, kemudian tangan kirinya hingga lebih ke bahu, lalu mengusap kepalanya, kemudian membasuh kaki kanannya hingga lebih ke betis, kemudian membasuh kaki kirinya hingga lebih ke betis, kemudian dia berkata kepada saya:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”KAMU SEKALIAN BERWARNA PUTIH BERSINAR

DI HARI KIAMAT KARENA MENYEMPURNAKAN WUDU. MAKA BARANG SIAPA

DIANTARA KAMU MAMPU, HENDAKLAH MEMANJANGKAN WARNA PUTIH DAN

SINARNYA.” (HR Shahih Muslim 136)




Roh-roh orang mukmin bersinar terang, dan roh-roh orang-orang kafir hitam kelam tersiksa. Bercampur baur penuk sesak seperti lebah memburu musuh. Mereka semua terdiam tak bersuara sepatah kata pun karena takutnya.

Sebagaimana difirmankan oleh ��:”Pada hari itu ketika roh berdiri dan para Malaikat berdiri berbaris-baris, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa-siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh �� Tuhan Yang Maha Pemurah (untuk berbicara) dan ia mengucapkan yang benar. Itulah hari yang pasti terjadi (ialah hari kiamat) maka barang siapa yang menghendaki pasti ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya (yakni dengan mentaati perintah-NYA). Sesungguhnya Kami telah memberikan peringatan kepada kalian (wahai orang-orang kafir Mekkah) akan siksa yang dekat. Pada hari itu manusia melihat apa-apa yang diperbuat oleh kedua tangannya (yaitu perbuatan baik buruk yang dikerjakan pada masa hidup didunia) dan orang kafir itu berkata:”Alangkah baiknya bilamana aku dahulu menjadi tanah (maka selesai masalah dan tidak akan disiksa kekal).” (QS An-Naba:38-40)

Orang kafir berkata:”Alangkah baiknya aku dahulu menjadi tanah!” ialah karena saat itu �� memfirmankan kepada para binatang tentang hukum qishash, misal dahulu domba yang tidak bertanduk ditanduk oleh domba yang bertanduk dalam berebut makanan atau pasangan, maka saat itu adalah kebalikannya. Jika saat didunia tikus dikejar-kejar dan dimakan oleh kucing, maka saat itu adalah kebalikannya. Dan setelah semua hewan-hewan membalas dendam atas perlakuan mereka di dunia satu sama lain, kemudian �� berfirman kepada hewan-hewan:”JADILAH KAMU SEKALIAN TANAH!”. Dan merekapun langsung menjadi tanah yang tak beresiko diadili dan disiksa di neraka yang kekal, maka saat itulah orang kafir iri dan ingin menjadi tanah saja agar tidak diadili dan disiksa dineraka.

�� berfirman:”Pada hari itu, manusia kan melihat apa-apa yang dikerjakan oleh kedua tangannya.” (QS An-Naba:40)

Dari Abu Hurairah �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Manusia berkeringat pada hari kiamat sehingga keringat mereka ada yang meresap kedalam bumi 70 Ba’ (ukuran dalamnya sekitar dua tangan). Keringat itu mencambuk mereka sendiri dan ada yang (terbenam) sampai ke telinga mereka sendiri.” (HR Imam Bukhari Muslim)

Dari Umar bin Khathtab �, Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Pada hari itu manusia berdiri dihadapan Tuhan Yang Menguasai Alam, sampai ada yang terbenam oleh keringat meraka dan ada yang sampai pada daun telinga mereka.” (HR Imam Bukhari Muslim)

Dari Uqdah bin Amir �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Matahari dihari kiamat (setelah dibangkitkan dan dikumpulkan dipadang Mahsyar) sangat berdekatan dengan bumi. Sebagian manusia keringatnya sampai ke tumit, sebagian mereka keringatnya sampai ke betis, sebagian mereka keringatnya sampai ke lutut, sebagian mereka keringatnya sampai ke tulang rusuk, dan sebagian mereka keringatnya sampai ke mulutnya (sambil Rasulullah Muhammad

� memberika isyarat memukulkan tangnnya ke mulut). Dan sebagian mereka keringatnya sampai menutupi tubuhnya (sambil Beliau Rasulullah Muhammad � memukulkan tangannya di kepala) demikian.” (HR Imam Ahmad)

Karena teramat susahnya derita yang baru dimulai dipadang mahsyar ini sehingga diantara mereka ada yang berdo’a:”Ya Tuhan! Senangkanlah aku dari kesusahan ini dan penantian ini sekalipun masuk neraka!” (Naudzubillaahi)

Kemudian Rasulullah Muhammad � bersabda:”Hai manusia, kelak kamu berduyun-duyun menghadap Tuhan, satu persatu, secara detail amal amalmu dipertanyakan. Adapun para wali dengan kendaraan dan hal itu akan terjadi saat Bumi telah lenyap. Hai saudaraku, ingatlah bahwa kepahitan selama satu hari di Neraka adalah sama dengan kepahitan 50.000 tahun di dunia, disaat mendebarkan penuh duka penyesalan. Itulah hari yang sangat besar, saat seluruh makhluk, jin, hewan, setan, iblis, manusia dibangkitkan semua untuk menghadap Tuhannya. YAUMUL HISAB, saat diajukan pertanyaan dan ditimbangnya amal, saat kegoncangan, saat yang pasti, menakutkan, YAUMUL BAATS, saat semua manusia meninjau catatan segala amalnya. Saat manusia menjadi berbagai macam bentuk menurut amalannya. Saat ada yang bermuka putih dan adapula yang bermuka hitam, tiada seorangpun menolong lainnya, tiada artinya tipu daya, saat seorang ayah tidak mampu menolong anaknya, dan juga saat anak tidak bisa menolong orang tuanya, bahaya selalu mencekamnya, orang-orang dhalim tidak dapat beralasan, dikutuk dan disiksa, setiapnya dituntut mempertahankan hanya dirinya sendiri, setiap wanita menyusui meninggalkan anaknya, setiap kandungan pasti gugur, saat manusia kelihatannya mabuk, tetapi bukanlah mabuk, melainkan akibat dahsyatnya siksaan hari kiamat.”

Diriwayatkan dari Abu Dzarr �, ia berkata:”Aku mendekat kepada Rasulullah Muhammad � ketika beliau sedang duduk dibawah naungan Ka’bah. Tatkala Beliau melihatku, Beliau Rasulullah Muhammad � bersabda:”Demi Tuhan pemilik Ka’bah! Mereka adalah orang-orang yang merugi.” Lalu Aku mendekat Beliau dengan duduk tanpa berdiri di tempat tersebut, kemudian aku katakan:”Ya Rasulullah, izinkan aku bertanya”Siapakah mereka itu?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Mereka adalah orang yang banyak hartanya, kecuali orang-orang yang menghitung hartanya sekian, sekian dan sekian untuk dizakati (Beliau mengisyaratkan ke depan dan ke belakang, ke kanan dan ke kiri), tetapi mereka ini sedikit sekali. Tidak seorangpun pemilik onta, sapi, dan kambing yang tidak membayar zakatnya melainkan kelak pada hari kiamat hewan tersebut dengan tubuh sebesar dan segemuk mungkin datang untuk menanduknya dan menginjak-injak orang tersebut dengan kukunya. Setiap kali yang akhir selesai, datang kembali yang pertama menanduk dan menginjak-injaknya lagi, sampai dia diberi keputusan dihadapan manusia.” (HR Shahih Muslim 506).




DIRIWAYATKAN DARI ABU HURAIRAH �, IA BERKATA:” RASULULLAH

MUHAMMAD � TELAH BERSABDA:”TIDAK SEORANGPUN PEMILIK EMAS ATAU

PERAK YANG TIDAK MEMBAYAR ZAKATNYA, MELAINKAN PADA HARI IAMAT

NANTI DIBUATKAN UNTUKNYA SETRIKA DARI API YANG DIPANASKAN DI NERAKA

JAHANNAM, LALU DISETRIKAKAN PADA LAMBUNGNYA, DAHINYA, DAN

PUNGGUNGNYA. SETIAP KALI SETRIKA ITU DINGIN, MAKA DIPANASKAN KEMBALI

LALU DISETRIKAKAN PADANYA LAGI DI HARI KIAMAT YANG SATU HARI LAMANYA

MENYAMAI 50.000 TAHUN (DIBANDING HARI DI DUNIA INI) SAMPAI DIA DIBERI

KEPUTUSAN DIHADAPAN UMMAT MANUSIA, KEMUDIAN DIPERLIHATKAN

JALANNYA, APAKAH KE SURGA ATAU KE NERAKA.”

DITANYAKAN:”YA RASULULLAH! BAGAIMANA DENGAN ONTA?”. RASULULLAH

MUHAMMAD � BERSABDA:”TIDAK ADA SEORANGPUN PEMILIK ONTA YANG

TIDAK MENUNAIKAN HAKNYA-TERMASUK MENCUKUPI MAKAN DAN MINUMNYA

KETIKA MEMERAH- MELAINKAN PADA HARI KIAMAT DIA DILENTANGKAN

DITEMPAT YANG RENDAH DAN TIDAK ADA SEEKORPUN ANAK ONTA YANG

KETINGGALAN, YANG SEMUANYA MENGINJAK-INJAK ORANG TERSEBUT DENGAN

KUKUNYA DAN MENGGIGIT ORANG ITU DENGAN GIGINYA. SETIAP KALI ONTA

SATU SELESAI, DISUSUL ONTA YANG LAIN. PADA SUATU HARI YANG DURASINYA

MENYAMAI 50.000 TAHUN (DIBANDING HARI DUNIA), SAMPAI ORANG TERSEBUT

DIBERI KEPUTUSAN/DIADILI DIHADAPAN UMMAT MANUSIA, KEMUDIAN

DIPERLIHATKAN JALANNYA ADAKALANYA KE SURGA DAN ADAKALANYA KE

NERAKA.”

DITANYAKAN:”YA RASULULLAH! BAGAIMANA DENGAN SAPI DAN KAMBING?”. RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA:”TIDAK ADA SEORANGPUN PEMILIK

SAPI DAN KAMBING YANG TIDAK MENUNAIKAN ZAKATNYA MELAINKAN PADA

HARI KIAMAT DIA AKAN DILENTANGKAN DITEMPAT YANG RENDAH, LALU

DISERANG OLEH SAPI/KAMBINGNYA TANPA SEEKORPUN YANG KETINGGALAN. SAPI/KAMBING YANG MENYERANGNYA ITU TIDAK ADA YANG BERTANDUK LEKUK

KE BELAKANG, TIDAK ADA YANG TIDAK BERTANDUK, DAN TIDAK ADA YANG

BERTANDUK PECAH. SEMUANYA MENANDUK ORANG ITU DENGAN TANDUKNYA

DAN MENGINJAK-INJAK ORANG ITU DENGAN KUKUNYA. SETIAP YANG SATU

SELESAI, DISUSUL OLEH YANG LAIN PADA SUATU HARI YANG LAMANYA

MENYAMAI 50.000 TAHUN (DIBANDING HARI DUNIA), SAMPAI DIA DIADILI/DIBERI

KEPUTUSAN DIHADAPAN UMMAT MANUSIA, KEMUDIAN DIPERLIHATKAN

JALANNYA ADAKALANYA KESURGA DAN ADAKALANYA KENERAKA.”

DITANYAKAN:”YA RASULULLAH! BAGAIMANA DENGAN KUDA?”. BELIAU

RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA:”KUDA ITU TIGA MACAM, KUDA YANG

PEMILIKNYA BERDOSA, KUDA YANG MENJADI PERISAI (DARI API NERAKA) DAN

KUDA YANG PEMILIKNYA MENDAPAT PAHALA.” ADAPUN PEMILIK KUDA YANG

MENDAPAT DOSA ADALAH ORANG YANG MEMELIHARA KUDA UNTUK PAMER DAN

KEBANGGAAN SERTA UNTUK MEMUSUHI ORANG-ORANG ISLAM, MAKA

PEMILIKNYA MENDAPAT DOSA. KUDA YANG MENJADI PERISAI PEMILIKNYA (DARI

API NERAKA) ADALAH ORANG YANG MEMELIHARA KUDA UNTUK BERJIHAD

DIJALAN �� DENGAN TIDAK MELUPAKAN HAK ��, BAIK SEBAGAI

TUNGGANGAN ATAU SEBAGAI KENDARAAN/ANGKUTAN, MAKA KUDA TERSEBUT

MENJADI PERISAI PEMILIKNYA (DARI API NERAKA). SEDANGKAN KUDA YANG

PEMILIKNYA MENDAPAT PAHALA ADALAH ORANG-ORANG YANG MEMELIHARA

KUDA DI PADANG RUMPUT DAN DI TAMAN UNTUK BERJIHAD DI JALAN �� DEMI

MELINDUNGI KAUM MUSLIMIN. MAKA TIDAKLAH KUDA TERSEBUT MEMAKAN

SESUATU DI PADANG RUMPUT DAN DI TAMAN ITU MELAINKAN �� MENULISKAN

KEBAIKAN BAGI PEMILIKNYA SEBANYAK APA YANG DIMAKANNYA. �� JUGA

MENCATAT KEBAIKAN BAGI PEMILIKNYA SEBANYAK KOTORAN DAN

KENCINGNYA. TIDAKLAH KUDA TERSEBUT LEPAS LALU PERGI KE TEMPAT JAUH

MELAINKAN �� JUGA MENCATAT KEBAIKAN BAGI PEMILIKNYA SEBANYAK

JEJAK-JEJAK DAN KOTORANNYA. TIDAKLAH PEMILIKNYA MEMBAWANYA KE

SUNGAI UNTUK MINUM DAN TIDAKLAH PEMILIKNYA INGIN MEMBERINYA MINUM

MELAINKAN �� MENCATAT KEBAIKAN BAGI PEMILIKNYA SEBANYAK APA YANG

DIMINUMKANNYA.”

DITANYAKAN:”YA RASULULLAH! BAGAIMANAKAH DENGAN HIMAR?”. BELIAU

RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA:”TIDAK ADA SESUATU YANG

DITURUNKAN /DIWAHYUKAN KEPADAKU TENTANG HIMAR KECUALI AYAT YANG

PENDEK TAPI MENYELURUH INI, (YANG ARTINYA): BARANG SIAPA BERBUAT KEBAIKAN SEBESAR ZARRAHPUN KELAK DIA AKAN MELIHATNYA, DAN BARANGSIAPA

BERBUAT KEJELEKAN SEBESAR ZARRAHPUN KELAK DIA AKAN MELIHATNYA. (QS AZ-ZALZALAH:7-8).” (HR SHAHIH MUSLIM 507)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda :”Sesungguhnya pada hari kiamat nanti � Azza wa Jalla berfirman:”Hai manusia, aku dulu sakit tetapi kamu tidak menjenguk-KU.” Manusia menjawab:”Ya Tuhan! Bagaimana aku menjenguk-MU sedangkan ENGKAU adalah Tuhan Alam Semesta?”. �� menjawab:”Kamu kan tahu bahwa hamba-KU si Fulan dulu sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya. Tidaklah kau tahu bahwa kalau kamu dulu menjenguknya maka pasti kamu jumpai AKU disisinya. Hai manusia! Dulu aku minta makan kepadamu tetapi kamu tidak memberi-KU makan?”. Manusia bertanya:”Wahai Tuhan! Bagaimana aku memberi-MU makan sedangkan ENGKAU adalah Tuhan Semesta Alam?”. �� menjawab:”Tidakkah kau tahu bahwa hamba-KU si fulan meminta makanan kepada-MU, tetapi kamu tidak memberinya? Tidakkah kau tahu bahwa kalau dulu itu kamu memberinya makan maka pasti akan kau dapatkan makanan itu di-sisi-KU? Hai manusia! Dulu AKU minta minum kepadamu tetapi kamu tidak memberi-KU minum?”. Manusia bertanya:”Bagaimana aku memberi ENGKAU




minum sedangkan ENGKAU adalah Tuhan Semesta Alam?”. �� menjawab:”Dulu hamba-KU si fulan minta minum kepada-MU tetapi kamu tidak memberinya minum. Tidakkah kau tahu bahwa kalau dulu itu kamu memberinya minum maka pasti akan kau dapatkan minuman itu disisi-KU?”. (HR.Muslim No.1465)

Diriwayatkan dari Abi Sa’id �, dia berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda:”Orang muslim mana saja yang mau memberi pakaian kepada orang muslim yang lain karena telanjang, maka �� akan memberinya pakaian yang hijau dari surga. Orang muslim yang mana saja yang mau memberi makan orang muslim yang lain karena kelaparan, maka �� akan memberinya makan dari buah-buahan surga. Dan orang muslim mana saja yang mau memberi minum orang-orang muslim yang kehausan, maka �� akan memberinya minum dari arak surga yang masih tertutup rapat.” (Mashaabiih).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas �, dia berkata:”Di saat hari kiamat, semua makhluk termasuk manusia, jin dan lainnya akan dikumpulkan disuatu lapangan terbuka, mereka berbaris dalam keadaan bertekuk lutut. Lalu diserukan kepada mereka:”Pada hari ini, kalian akan mengetahui orang-orang yang mulia, kemudian mereka yang setiap saat memuji �� berdiri tegak dibawa kesurga. Lalu diumumkan lagi yang kedua kalinya:”Pada hari ini, kalian akan menyaksikan orang-orang yang mulia, kemudian mereka yang merenggangkan lambungnya dari ranjang tidurnya untuk berdo’a karena takut dan berharap kepada �� serta menyedekahkan setengah rizkinya, berdiri tegak.” Dan berdirilah mereka dibawa kesurga. Lalu pengumuman untuk yang ketiga kalinya:”Pada hari ini, kalian akan menyaksikan orang-orang yang mulia, kemudian mereka tidak lupa akibat dagangan atau jual belinya dari dzikir kepada � , tetap shalatnya, dan pengeluaran zakatnya, berdiri tegaklah!”. Kemudian berdirilah mereka dan dibawa kesurga.

Kemudian setelah itu, keluarlah makhluk yang bagian leher dan kepalanya terbuat dari api neraka. Sorot tajam matanya ditujukan kepada semua (jin dan manusia) yang ada di padang Makhsyar. Dia berkata dengan lantang :”TUGASKU ADALAH

MENCARI TIGA GOLONGAN, YAITU:

1. YANG KEJAM MELAWAN (�� KEMUDIAN RASUL-NYA), LALU MEREKA

DIAMBIL DARI TENGAH BARISAN SEPERTI BURUNG MEMATUK BIJI DAN

DILEMPARKAN KE JAHANNAM.

2. YANG MENYAKITI � KEMUDIAN RASULNYA, MEREKA DIAMBIL DAN

DILEMPARKAN KE JAHANNAM. DALAM HADIST DISEBUTKAN:”BARANG

SIAPA MENYAKITI HATI SEORANG MUKMIN, MAKA BENAR-BENAR DIA

MENYAKITI AKU. BARANG SIAPA YANG MENYAKITI AKU MAKA BENAR-BENAR DIA TELAH MENYAKITI �� . DAN BARANG SIAPA YANG

MENYAKITI �� MAKA HENDAKLAH DIA MENYEDIAKAN TEMPATNYA DI

NERAKA.” YAKNI MENGGANTIKAN TEMPATNYA DI SURGA KE NERAKA.

3. PARA PENGGAMBAR PATUNG ATAU HEWAN BERNYAWA, MEREKA DIAMBIL

DAN DITENGGELAMKAN DALAM JAHANNAM.

Sehabis itu lalu disebarkanlah lembaran (catatan) amal dan ditimbang, lalu mereka dipanggil untuk dihisab.

Dari Amru bin Al-Ash �, dia berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ketika �� telah mengumpulkan para makhluk, berserulah sebuah seruan:”Dimanakah orang-orang yang memiliki keutamaan?”. Lalu berdirilah segolongan manusia berjalan tergesa-gesa menuju surga, tetapi para Malaikat menghadangnya dan bertanya:”Kami telah melihatmu pergi bergegas ke surga. Siapakah kamu ini?” Mereka pun menjawab:”Kami adalah orang-orang yang memiliki keutamaan.” Malaikat-Malaikat bertanya:”Apakah keutamaanmu itu?”. Mereka menjawab :”Apabila kami dianiaya, maka kami bersabar dan apabila kami disakiti maka kami memaafkan.” Maka dikatakanlah kepada mereka:”Masuklah surga, maka sebaik-baik balasan orang-orang yang beramal adalah surga itu.” Kemudian berserulah lagi sebuah seruan :”Dimanakah orang-orang yang memiliki kesabaran?”. Berdirilah segolongan manusia dari makhluk itu. Mereka pun bergegas menuju ke surga, tetapi para Malaikat menghadangnya:”Kami melihatmu bergegas menuju ke surga, siapakah kamu ini?”. Mereka menjawab:”Kami adalaha orang-orang yang memiliki kesabaran.” Malaikat pun bertanya lagi:”Apakah kesabaran itu.” Mereka menjawab :”Kami telah bersabar menghadapi musibah dari ��.” Maka dikatakanlah kepada mereka :”Masuklah kamu ke dalam surga.” Kemudian berseru lagi seruan itu:”Dimanakah orang-orang yang saling mengasihi karena ��?”. Berdirilah segolongan manusia dari mereka dengan berjalan tergesa-gesa ke surga, tetapi para Malaikat itu menghadang mereka:”Kami melihatmu bergegas menuju ke surga, lalu siapakah kamu ini?”. Mereka menjawab:”Kami adalah orang-orang yang telah berkasih-kasihan karena ��.” Malaikat-Malaikat itu bertanya lagi:”Apakah yang kamu gunakan berkasih-kasihan itu?”. Mereka menjawab:”Kami telah saling mengasihi di dalam urusan �� dan saling mengorbankan diri kami karena ��.” Maka dikatakanlah kepada mereka:”Masuklah kamu ke surga.” Rasulullah Muhammad � juga bersabda:”Setelah mereka semua itu masuk ke surga, maka dipasangkanlah timbangan amal untuk keperluan hisab.”

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ketika hari kiamat, �� memerintahkan kepada ahli ibadah dan para syuhada:”Masuklah kalian ke surga!”. Maka orang-orang berilmu berkata:”Lantaran keutamaan ilmu kamilah maka para ahli ibadah dan para syuhada itu berjuang.” �� lalu berkata:”Kalian-menurutKU-seperti sebagian malaikatKU. Berilah syafaat, maka diterimalah syafaat kalian.” Orang-orang yang berilmu itu memberi syafaat kemudian barulah mereka masuk surga.”

Dari Abdullah bin Abbas �, dia berkata:”Apabila datang dihari kiamat, dan makhluk telah dikumpulkan dalam sebuah tanah lapang yang satu, jin maupun manusia, sedang ummat-ummat ini berbaris dengan bersimpuh pada lututnya, maka berserulah sebuah seruan :”Kamu akan mengetahui, siapakah orang-orang yang memiliki kemuliaan. Hendaklah berdiri orang-orang yang memuji kepada




�� dalam setiap saat.” Mereka lalu berdiri dan diantarlah ke surga. Kemudian berserulah sebuah seruan untuk kedua kalinya:”Kamu akan mengetahui siapakah orang-orang yang memiliki kemuliaan. Hendaklah berdiri orang-orang yang menjauhkan lambungnya dari tempat pembaringannya dengan berdo’a kepada Tuhannya dengan takut dan berharap, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” Sebagaimana yang disebut dalam Al-Qur’an Surat As-Sajdah:16, maka berdirilah mereka dan diantarlah mereka kesurga. Kemudian berserulah sebuah seruan itu untuk ketiga kalinya:”Kamu akan mengetahui pada hari ini siapakah orang-orang yang memiliki kemuliaan. Hendaklah berdiri orang-orang yang tidak dilengahkan oleh perniagaan mereka dan jual beli dari mengingat ��, mendirikan shalat dan menunaikan zakat.” Seperti disebut dalam Al-Qur’an surat An-Nuur ayat 37. kemudian mereka pun diantar ke surga. Ketika tiga kelompok itu telah mengambil kedudukannya dan telah pergi ke surga, maka keluarlah seekor naga dari neraka dan mendekat kepada semua makhluk. Ia memiliki dua buah mata yang tajam pandangannya dan memiliki lidah yang fasih. Berkatalah dia:”Sesungguhnya aku telah diserahi golongan pertama, yaitu hamba-hamba yang sewenang-wenang lagi keras kepala. Maka ular naga itu mengambil mereka dari kalangan barisan-barisan yang ada seperti layaknya seekor burung mematuk biji simsim. Lalu bersurutlah naga itu mundur dan membawa mereka ke jahannam. Kemudian ia keluar lagi untuk kedua kalinya. Ia berkata:”Sesungguhnya aku telah diserahi golongan kedua, yaitu hamba-hamba yang menyakiti �� dan Rasul-NYA.” Lalu ular naga itu mengambil mereka dari kalangan barisan-barisan yang ada seperti saat mengambil golongan pertama tadi. Kemudian bersurutlah ia mundur sambil membawa mereka ke neraka jahannam. Tiba-tiba ular naga dari neraka itu keluar lagi. Abul-Minhaj berkata:”Aku mengira bahwa ular naga itu berkata:”Sesungguhnya aku diserahi golongan ketiga, yaitu hamba-hamba yang ahli membuat gambar/patung.” Lalu ia pun mengambil mereka dari kalangan barisan-barisan yang ada dan membawanya mundur ke neraka Jahannam.” Setelah naga itu mengambil tiga golongan itu, maka dibagikanlah semua buku catatan amal, dipasanglah mizan (timbangan amal) dan dipanggillah semua makhluk menuju hisab.”

Nabi Daud � berkata:”Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku ingin menyaksikan Shirath (titian) dan timbangan amal di negeri dunia ini.” Maka �� berfirman:”Hai Daud! Pergilah ke jurang (lembah) itu.” Lalu disana � menghilangkan hijab darinya sehingga dia dapat melihat shirath dan timbangan amal seperti tersebut dalam hadist-hadist itu. Menangislah Nabi Daud � dengan tangisan yang keras. Dia berkata:”Ya Tuhanku! Siapakah diantara hamba-hambaMU ini yang mampu memenuhi daun timbangan itu dengan kebaikan?”. �� berfirman:”Demi keagungan dan keluhuranKU, barang siapa membaca’LAA

ILAAHA ILALLAAH MUHAMMADAR RASUULULLAAH’ sekali dengan disertai keyakinan maka dia akan lewat diatas shirath itu seperti kilat menyambar. Dan barang siapa yang bersedekah dengan seukuran biji kurma karena AKU akan

dapat memenuhi timbangan amal, sedang timbangan itu lebih besar daripada gunung Qaaf.” (Masyaariqul Anwaar).

“Sesungguhnya Kami akan menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan, bekas-bekas yang mereka tinggalkan.” (QS Yaasiin:12)

Dari Aisyah ra, katanya:”Ya Rasul, pada hari kiamat, apakah seseorang akan teringat pada kekasihnya? Rasulullah Muhammad � bersabda:”Seserorang tidak teringat kekasihnya dalam menghadapi tiga perkara, yaitu:

1. Saat di timbang amalnya, baik berat maupun ringan

2. Saat menerima catatan amalnya, baik kanan atau kiri

3. Saat muncul ular-ular naga dari Neraka, lalu mengepung mereka dan naga itu berkata: Tugasku mencekam tiga macam orang, yaitu:

1. Orang yang menyekutukan ��

2. Orang yang menentang kebenaran

3. Orang yang tidak percaya adanya yaumul hisab.

Mereka diterkam dan dilemparkan ke jahannam, yang diatasnya terpampang jembatan shirat halus melebihi rambut, tajam melebihi pedang, di kanan kirinya terdapat bantolan-bantolan duri. Orang-orang yang melewatinya pun macam-macam, ada yang secepat kilat, ada yang selamat, ada yang kecantol duri, dan tak jarang yang tergelincir masuk jurang jahannam.”

Kemudian sehabis itu keluarlah makhluk yang bagian kepala dan lehernya dari api Neraka, sorot matanya ditujukan kepada semua (manusia dan Jin) yang ada di padang mahsyar, katanya dengan lantang:”Tugasku mencari tiga golongan yaitu:

1. Yang kejam dan melawan (�� dan RasulNYA), lalu mereka diambil dari tengah barisan, seperti burung mematuk biji (wijen) dan dilemparkan ke jahannam

2. Yang menyakiti �� dan RasulNYA, mereka diambil dan dilemparkan ke Neraka jahannam

3. Para penggambar patung, makhluk atau hewan bernyawa, mereka diambil dan ditenggelamkan ke Neraka jahannam

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Apabila datang hari kiamat, keluarlah seekor binatang dari jahannam yang bernama Huraisy, termasuk anak kalajengking. Panjang (tingginya) antara Langit dan Bumi, lebarnya antara dunia timur sampai barat. Berkatalah Pemimpin Malaikat yaitu Jibril kepadanya:”Hai




Huraisy, mau kemana engkau pergi dan siapa pula yang engkau cari?”. Dia menjawab:”Lima golongan yang aku cari:

1. Orang yang meninggalkan shalat

2. Pembangkang zakat

3. Orang yang durhaka terhadap orang tuanya

4. Peminum Khamer

5. Orang yang berbicara di masjid dengan segala urusan duniawi.

“Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik � , karena itu janganlah kamu-kamu menyembah seorangpun bersama �.” (QS Al-Jin:18)

MAKA AMBILLAH PELAJARAN WAHAI ORANG-ORANG YANG MEMILIKI AKAL, DAN JANGANLAH KAMU TERMASUK ORANG-ORANG YANG LENGAH DAN

TIDAK SADAR BAHWA SETAN MENIKAMMU DARI BELAKANG.

Bayangkanlah jika kita belum lagi dihisab tetapi sudah dilemparkan oleh makhluk-makhluk tersebut diatas, amal belum dihitung, tapi kita telah ditetapkan masuk Neraka, bukanlah hanya digiring tapi dilemparkan ke Neraka. Jika Rasulullah Muhammad � � � � bersabda bahwa akan masuk surga 70.000 orang dari ummatku tanpa hisab, maka bukanlah tidak mungkin ada pula ummat beliau yang masuk Neraka tanpa hisab? Dan dilemparkan disini tentulah bukan ditaruh pelan-pelan atau dilemparkan pelan-pelan akan tetapi dilemparkan jauh dengan amarah sekeras-kerasnya ke neraka yang berjarak jutaan tahun perjalanan ...terpikirkah bagaimana jatuhnya ke dalam neraka? ... Naudzu billaahi min dzalik!

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Akan masuk surga dari ummatku, 70.000 orang tanpa dihisab.”

Maka sadarlah wahai saudara, dari sekian banyak ummat sejak Nabi Adam � hingga ummat sekarang ini bahkan ditambah anak cucu kita di seluruh penjuru dunia ini hanyalah 70.000 orang saja yang bisa masuk surga tanpa hisab. Maka tanyalah pada hati kecilmu sendiri, APAKAH ENGKAU YAKIN BAHWA DIRIMU

ADALAH SALAH SATU DARI 70.000 ORANG UMMAT RASULULLAH MUHAMMAD

� ITU? Sungguh teramat sangat kecil sekali kemungkinan itu. Maka jika demikian berarti bukan tidak mustahil kita akan menghadapi HISAB (pertanyaan, pertanggungjawaban atas semua amal, ibadah dan amanah berupa harta, keluarga, anak-anak kita) serta menghadapi MIZAN (timbangan amal baik dan buruk). Bahkan yang lebih mengerikan lagi adalah belum lagi kita dihisab maka binatang-binatang dan mahluk dari jahannam telah mengambil kita dari arena mahsyar dan dilemparkan sekeras-kerasnya ke neraka yang teramat jauh dari Rahmat Tuhan.

“Dan engkau akan melihat setiap ummat berlutut, setiap ummat akan dipanggil untuk melihat buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu akan dibalas mengenai apa yang kamu kerjakan (�� berfirman):”Ini adalah kitab (catatan) Kami yang berbicara dengan kebenaran kepada kamu. Sesungguhnya Kami telah

memerintahkan (Malaikat) untuk menulis apa yang telah kamu kerjakan.” (QS Al-Jaatsiyah:28-29)

Sebagaimana �� berfirman:”Maka barang siapa yang memperoleh buku caatannya dari sebelah kanan maka ia akan dihisab dengan perhitungan yang ringan dan dia kembali kepada kaumnya dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberkan kitabnya dari belakang punggungnya maka dia berteriak’Celakalah Aku!’ dan ia masuk kedalam neraka Sya’ir.” (QS Al-Insyiqaq:7~12)

Dari pengambilan buku catatan amal sudah bisa diketahui termasuk orang-orang celaka atau orang yang telah mencampur adukkan antara amal shaleh dan kejahatan, mereka mengambil dengan tangan kiri karena kedurhakaannya. Sedangkan orang-orang kafir kondisinya sangat celaka. Tangan-tangan orang-orang kafir diikat terbelenggu dijadikan satu dengan kepalanya kemudian tangan kiri ditekuk ke belakang berada dipunggung. Dari punggung itulah diterimakan buku catatan perbuatan mungkarnya.

Dari Anas �, Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Semua catatan itu disimpan dibawah ’Arsy. Bilamana hari kiamat sudah datang �� mengirimkan angin maka semua catatan amal beterbangan ke kanan dan ke kiri. Tulisan pertama didalamnya adalah:”BACALAH CATATANMU INI. CUKUP HARI INI DIRIMU

SENDIRI MENGHITUNG DIRIMU.” (HR Imam Ahmad dan Imam Tarmidzi)

Sebagaimana �� telah berfirman:”Inilah kitab catatan Kami yang menuturkan terhadap kalian dengan benar, sesungguhnya Kami telah menyuruh (malaikat) mencatat apa-apa yang telah kalian kerjakan.” (QS Al-Jatsiyah:29)

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Demi � yang jiwaku berada dalam kekuasaanNya, dihari kiamat dimana Neraka diperdekat, ia bergemuruh dengan alunan satu suara, saat itu tiada seorang Nabi , orang mati syahid, orang jujur, kecuali hanya berdo’a:”Ya�, aku memohon keselamatan hanya untuk diriku seorang.” Sampai-sampai Nabi Ibrahim � lupa putranya (Ismail dan Ishak yang kelahiran putra pertamanya beliau Nabi Ibrahim � harus menunggu selama 200 tahun setelah menikah) sambil berkata:”Ya�, Aku adalah kekasihMu.” Dan seandainya engkau sendiri mempunyai amal sebanyak amalan tujuh puluh orang Nabi, pasti perkiraanmu TIDAK MUNGKIN SELAMAT.”

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ada seorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil. Ia menyembah �� selama enam puluh tahun di sebuah tempat peratapan (Shaumi’ah). Pada saat itu sedang musim hujan dan tumbuhan keliahatan menghijaukan bumi. Suatu hari muncul seorang pendeta dari tempat peratapannya dan berkata kepada ahli ibadah itu:”Andaikan engkau turun ke bawah untuk jalan-jalan dan mengingat � maka kebaikanmu akan semakin bertambah!”. Maka si ahli ibadah tersebut turun ke tanah sambil membawa sebuah roti.

Ketika ahli ibadah ini sedang berjalan di luar, tiba-tiba ada seorang perempuan yang menghampirinya. Ia terus berbincang-bincang dengan perempuan tersebut hingga akhirnya terjadilah zina. Setelah itu ahli ibadah ini pingsan dan ketika sembuh dari pingsannya ia lalu pergi ke sebuah sungai untuk




mandi. Ketika ia sedang mandi datanglah seorang peminta-minta. Maka ia menyuruh peminta-minta ini mengambil roti yang dibawa olehnya. Tak lama kemudian ahli ibadah tersebut meninggal.

Di hari kiamat kelak, IBADAHNYA YANG DILAKUKAN SELAMA ENAM

PULUH TAHUN DITIMBANG DENGAN HANYA PERBUATAN SATU KALI ZINANYA DI

ATAS TADI DAN TERNYATA HASILNYA SEIMBANG. Lalu ditambahlah timbangan amalnya dengan sedekah sepotong roti, dan ternyata kebaikannya dapat melebihi dosanya akibat satu roti itu. Akhirnya dia mendapatkan ampunan dari ��.”

�� akan bertanya kepada para Nabi dan Rasul-NYA tentang Risalah yang telah disampaikan-NYA. Tidak ada sepatah katapun yang terucap dari makhluk-makhluk lain kecuali atas kehendak-NYA. Sebagaimana Firman ��:”Dan demi Tuhan engkau! Kami akan menanyai mereka semuanya mengenai apa-apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al-Hijr:92-93). Para Nabi dan Rasul-pun dikumpulkan oleh ��, akalnya ditumpulkan dan hilanglah semua kehebatan/mukjizat para Nabi dan Rasul itu sebab terlalu hebatnya suasana waktu itu sebagaimana firman ��:”(Ingatlah) Hari itu ketika �� mengumpulkan para Rasul (pada hari kiamat), lalu �� bertanya (pada para Rasul dengan nada mencela yang ditunjukkan kepada kaum mereka). Apa jawaban kamu terhadap seruanmu! Para Rasul menjawab:”Tidak ada pengetahuan kami, sesungguhnya Engkau Yang Mengetahui Perkara Ghaib.” (QS Al-Maidah:109)

Diriwayatkan dari Shafwan bin Muhriz, dia berkata:”Seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar �:”Bagaimana kamu mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda tentang pertanyaan �� dengan berbisik?”. Ibnu Umar menjawab:”Aku pernah mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Pada hari kiamat, orang mukmin dihadapkan kepada � Azza wa Jalla dengan sangat dekat sekali, sehingga anggota tubuhnya menyentuh � (kiasan karena sangat dekatnya), lalu �� memberinya pengukuhan atas dosa-dosanya. Kemudian �� bertanya:”Kau tahu dosamu?”. Orang mukmin tersebut menjawab:”Ya Tuhan, aku tahu dosaku. Ketika di dunia kusembunyikan dosaku karena malu kepada-MU, dan sekarang pun aku menutupi dosaku karena malu kepada-MU.” Lalu orang mukmin itu diberi catatan amal baiknya. Adapun orang-orang kafir dan orang-orang munafik, mereka dipanggil dengan suara keras dihadapan semua makhluk:”Mereka inilah orang-orang yang telah mendustakan � Azza wa Jalla.” (HR.Bukhari No.2441)

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Barang siapa yang menutupi aurat (keburukan) seorang mukmin (didunia), maka �� akan menutupi auratnya (keburukannya) pada hari Kiamat.”

Oleh karena itu wajiblah kita ingatkan kepada seluruh mukminin dan mukminat bahwa hendaklah kita menutupi aib orang-orang mukmin lainnya dan tidak mengatakan sesuatu tentang mereka yang tidak suka jika mereka mendengarnya (ghibah). Dengan demikian maka pantas jika anda mendapat balasan yang sama pada hari kiamat yaitu �� akan menutupi kesalahan (aib) kita dari orang lain.

Bukankah kita telah mendengar penyesalang orang-orang yang berdiri dan ditanya di hadapan �, ketakutan itu sudah cukup bagi Anda sebagai balasan atas dosa-dosa Anda yang ketika itu ubun-ubunmu ditarik lalu diseret, hatimu goncang, jiwamu melayang, ototmu gemetar, perasaanmu galau, wajahmu pucat, dan keadaan disekelilingmu tamapk gelap disebabkan kerasnya bencana hari itu.

BERAPA BANYAK KEJAHATAN YANG TIDAK TERINGAT OLEH KITA SENDIRI, MAKA

KETIKA ITU KITA AKAN DIINGATKAN. DAN BERAPA BANYAK KEBAIKAN YANG

PERNAH KITA LAKUKAN SEHINGGA KITA TIDAK INGAT LAGI NAMUN KETIAK ITU

AKAN DIPERLIHATKAN KEPADA KITA SEMUA. MAKA BETAPA MALU, CEMAS, TAKUT, MERASA LEMAH DIRI PADA WAKTU ITU. ADUH CELAKA! DENGAN KAKI

MANA KITA AKAN BERDIRI DIHADAPAN �? DENGAN LIDAH YANG MANA KITA

AKAN MENJAWAB PERTANYAAN �? JUGA DENGAN AKAL MANA KITA

MEMIKIRKAN JAWABAN YANG AKAN KITA KATAKAN?

Kemudian pikirkanlah oleh kita bersama besarnya perasaan malu ketika �� menyebutkan dosa-dosa yang selalu kita sembunyikan dengan mengatakan:

“WAHAI HAMBA-KU! TIDAK MALUKAH KAMU KEPADA-KU HINGGA KAMU

DATANG PADA-KU MEMBAWA KEBURUKAN-MU? SEDANGKAN KAMU MERASA

MALU PADA MAKHLUK-KU KARENA KEBURUKANMU SEHINGGA KAMU HANYA

MENAMPAKKAN KEBAIKANMU SAJA PADA MEREKA. APAKAH MENURUTMU

KEDUDUKAN-KU LEBIH RENDAH DARIPADA SELURUH HAMBA-KU? KAMU

ANGGAP REMEH PENGLIHATAN-KU HINGGA KAMU TIDAK BEGITU

MEMPERHATIKAN DAN KAMU MENGANGGAP BESAR TERHADAP PENGLIHATAN

MAKHLUK-KU? BUKANKAH AKU JUGA TELAH MEMBERIKAN KENIKMATAN

KEPADAMU? LALU APAKAH YANG TELAH MENIPUMU HINGGA KAMU MELUPAKAN

AKU? APAKAH KAMU MENGIRA BAHWA AKU TIDAK MELIHATMU DAN KAMU

TIDAK AKAN DIPERTEMUKAN DENGAN-KU?”.

Tentang hal ini Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tiada seorang diantara kalian kecuali nanti akan ditanya oleh ��. Penguasa Alam Semesta, yang ketika itu tidak ada hijab (penghalang) antara dirinya dengan �, juga tidak ada penerjemah.” (HR. Shahih Bukhari dan Shahih Muslim).

Dalam riwayat lain Rasulullah Muhammad � juga bersabda:”Seseorang diantara kalian nanti akan berada dihadapan �� yang tidak ada dinding penghalang antara dia dengan �. Lalu �� berfirman:”Bukankah AKU telah memberikan kenikmatan padamu dan juga harta benda?”. “Ya benar!”. Jawabnya. Lalu �� berfirman:”Bukankah AKU telah mengutus seorang utusan (Nabi) padamu?”. Ia




menjawab:”Ya benar!”. Kemudian dia melihat ke sebelah kanannya sedangkan tidak ada yang dilihatnya kecuali neraka. Dan ia melihat ke sebelah kirinya sedangkan tidak ada yang dilihatnya kecuali neraka juga. Maka takutlah kamu (didunia)terhadap neraka walaupun dengan sedekah sebiji kurma, dan jika tidak ada maka dengan kata-kata yang baik.” (HR. Bukhari)

Bagaimanakah jika kita termasuk orang yang dikatakan oleh �� dalam firmannya:”BAWALAH HAMBA YANG JAHAT INI DAN BELENGGULAH, LALU

MASUKKANLAH IA KE DALAM NERAKA JAHANNAM!” (QS. Al-Haaqqaah:30).

Dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah Muhammad � , beliau bersabda:”Tidak akan beranjak kedua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat hal:

1. Mengenai umurnya, dimanakah umur itu dihabiskannya?

2. Mengenai tubuhnya, untuk apakah tubuh itu telah dirusakkannya?

3. Mengenai ilmunya, apa saja yang telah diamalkan dengan ilmunya itu?

4. Mengenai hartanya, dari manakah dia telah menghasilkannya dan kemanakah dibelanjakan?

DIRIWAYATKAN DARI ALI BIN ABU THALIB �, DIA BERKATA:”KAMI PERNAH

MELAYAT JENAZAH DI BAQI’ AL-GHARQAD, KEMUDIAN KAMI DIDATANGI OLEH

RASULULLAH MUHAMMAD �, LALU BELIAU DUDUK DAN KAMI PUN DUDUK DI

SEKELILING BELIAU. BELIAU MEMEGANG SEBUAH BATANG KAYU PENDEK, LALU

BELIAU MENGGARIS-GARISKAN DAN MEMUKUL-MUKULKANNYA, KEMUDIAN

BELIAU BERSABDA:”TIDAKLAH SESEORANG DICIPTAKAN KECUALI �� TELAH

MENENTUKAN TEMPATNYA DISURGA ATAU DINERAKA, SERTA TELAH

DITENTUKAN PULA CELAKA ATAU BAHAGIA.” KATA ALI �:”KEMUDIAN

SESEORANG BERTANYA:”YA RASULULLAH! KALAU BEGITU KAMI BERDIAM DIRI

SAJA TANPA BERBUAT APA-APA?”. RASULULLAH MUHAMMAD �

BERSABDA:”BARANG SIAPA TERGOLONG BAHAGIA/BERUNTUNG, MAKA DIA AKAN

MENGERJAKAN AMALAN ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG, DAN BARANG SIAPA

TERGOLONG CELAKA, MAKA DIA AKAN MENGERJAKAN AMALAN ORANG-ORANG

YANG CELAKA.”SELANJUTNYA RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA: “BERBUATLAH! MASING-MASING DIMUDAHKAN (UNTUK BERBUAT SESUAI

DENGAN KETENTUAN CELAKA DAN BAHAGIANYA). ORANG YANG TERGOLONG

BAHAGIA AKAN DIMUDAHKAN UNTUK MENGERJAKAN AMALAN ORANG-ORANG

YANG BAHAGIA/BERUNTUNG, DAN ORANG-ORANG YANG CELAKA AKAN

DIMUDAHKAN UNTUK MENGERJAKAN AMALAN ORANG-ORANG YANG

CELAKA.”SETELAH ITU RASULULLAH MUHAMMAD � MEMBACA AYAT (YANG

ARTINYA):”ADAPUN ORANG YANG MEMBERIKAN HARTANYA DI JALAN � DAN

BERTAKWA SERTA MEMBENARKAN ADANYA PAHALA YANG TERBAIK (SURGA), MAKA KAMI AKAN MENYIAPKAN BAGINYA JALAN YANG MUDAH. ADAPUN ORANG

YANG BAKHIL (PELIT) DAN MERASA DIRINYA CUKUP SERTA MENDUSTAKAN

ADANYA PAHALA YANG TERBAIK, MAKA KAMI AKAN MENYIAPKAN BAGINYA

JALAN YANG SUKAR.” (QS. AL-LAIL:5-10) (HR.MUSLIM NO.1844)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:”Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Seorang bayi tidaklah dilahirkan melainkan dalam kesucian (fitrah), kemudian kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi Yahudi atau Nasrani atau Majusi sebagaimana hewan yang diikutsertakan kepada hewan lain yang bergerombol, apakah disitu ada hewan yang tidak mau menurut?”. Kemudian Abu Hurairah � mengatakan:”Jika kalian mau, bacalah ayat yang artinya:”...tetaplah diatas fitrah � yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan atas fitrah �.” (QS Ar-Rum:30) (HR.Bukhari No.1359)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Al-’Ash �, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya hati semua manusia itu seperti satu hati yang berada di antara dua jari dari sekian jari �� Yang Maha Pemurah. �� memalingkan hati manusia menurut kehendak-NYA. Kemudian Rasulullah Muhammad � berdoa:”YA � YANG MEMALINGKAN HATI, PALINGKANLAH HATI KAMI KEPADA KETAATAN BERIBADAH KEPADA-MU.” Aamiin(HR.Muslim No.1851)

Rasulullah Muhammad �� bersabda:”Shalat adalah amal pertama bagi seorang hamba yang akan dihisab di hari kiamat, jika shalatnya sempurna maka dimudahkan hisab baginya, tetapi jika (shalatnya) terdapat kekurangan (sempurna), maka �� akan menyeru kepada Malaikat:”Adakah shalat sunnah baginya? Jika ada, maka tutuplah kekurangan (shalat) fardlu’nya dengan (shalat) sunnah itu. Dan jika sudah sempurna, teruskanlah (dengan) amal lainnya sesuai hisab itu.” (Hasan Basry)

Bagaimanakah jika pada penghisaban awal tentang shalat fardhu kita tidak mempunyai amal tambahan berupa shalat sunnah? Perhatikanlah firman Allah diatas:”...DAN JIKA SUDAH SEMPURNA, TERUSKANLAH...” maka jika shalat hamba itu tidak sempurna, shalat secara sendiri-sendiri, ditunda-tunda, penuh dengan lamunan, khayalan, angan-angan, tanpa shalat sunnah yang bisa menutupi kekurangan-kekurangan itu, maka cukup sampai disitulah hisabnya dan amal baik lainnya sebaik dan sebanyak apapun amal hamba itu tidak dihisab/tidak diterima. Dan tanpa Rahmat Allah maka dia dipastikan masuk Neraka dengan perhitungan hanya shalatnya dengan hisab/perhitungan yang sangat cepat. Apalagi kita hanya islam di lisan tanpa pernah shalat bahkan berlaku maksiat dimuka bumi ini serasa kekal tak pernah mati dan selalu menunda-nunda taubat.

Wajiblah bagi seorang mukmin untuk beriman kepada �� dan hari kemudian supaya mengetahui bahwa dia akan ditanya di hari kiamat, dituntaskan hisabnya dan dituntut dengan amal atau kejahatan sebesar semut pun. Dan menjadi jelaslah bahwa tidak ada yang menyelamatkannya dari kekhawatiran seperti ini kecuali tekun dalam meneliti diri sendiri, tidak lengah dan selalu mengawasi perilakunya pribadi tentang persiapannya menuju jalan panjang tak berujung di akhirat kelak sampai ditempat tujuan bersama para Rasul, para Nabi, para shiddiqqin, dan para syuhada. Seorang mukmin selalu menuntut dirinya sendiri dalam detak-detak




nafasnya dan waktu-waktunya, dalam geraknya maupun dalam tenangnya, karena orang yang mau meneliti diri sendiri sebelum diteliti (dihisab) akan diringankan hisabnya di hari kiamat, dan dihadirkan jawaban dan diteguhkanlah ucapannya serta baiklah tempat kembalinya dan tempat kesudahannya. Sebaliknya orang yang tidak mau meneliti dirinya akan ABADI penyesalannya, panjang berhentinya di arena kiamat serta kejahatannya akan menyeretnya kepada kehinaan dan kemurkaan �� .

Nafi dai Ibnu Umar � berkata, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Di hari kiamat, manusia (termasuk jin) dihimpun dalam keadaan telanjang seperti baru lahir dari kandungan ibunya. Tanya siti Aisyah� :”Pria bersama wanita?” jawab

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ya.” Kemudian Siti Aisyah berkata:”Alangkah hinanya, kemaluanku, sebagai manusia melihat setengah yang

lain.” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Hai putri abu bakar, saat itu manusia sangatlah sibuk, tiada kesempatan melihat itu, pandangan mereka tertuju ke Langit, menunggu pengadilan Tuhan, selama 40 tahun tidak makan (riwayat lain mengatakan 100 tahun), dan tidak minum, peluh mereka ada yang sampai ke tumit, betis, perut, dan ada pula yang sampai mulut akibat lamanya berdiri. Saat itu panas matahari seperti hanyalah sejengkal saja diatas kepala. Para Malaikat berdiri mengelilingi ‘Arsy, lalu nama seseorang dipanggil oleh �� dengan seruanNya:

“Fulan bin/binti Fulan !!!” Mereka yang dipanggil menjadi gemetar seluruh tubuhnya dan penuh ketakutan serta membingungkan akalnya, karena mengira bahwa dirinya akan dimasukkan ke neraka.

Apakah perasaan diri kita jika seandainya itu adalah nama kita ? Semua hadirin memperhatikan, dan datanglah orang itu menghadap Tuhannya, segeralah dia diadili, siapa saja yang pernah dianiaya olehnya datang untuk menuntut balas, diambillah amal baiknya untuk menggantikan aniayanya kepada orang yang dianiaya tersebut. Demikianlah saat emas, perak, uang dan harta tidak lagi berlaku sebagai pembayaran yang sah. Amal baiknya akan terus dikuras untuk membayar perbuatan nistanya, jika amalnya sudah habis, padahal masih datang orang yang menuntut balas, maka dosa orang yang teraniaya dibebankan kepadanya, setelah sidang pengadilan dinyatakan selesai, maka diserukan kepadanya:”Segera pulang ke Neraka Hawiyah tempat peristirahatanmu, pada saat ini tidak lagi ada perbuatan dhalim.” Bahwasanya �� sangat cepat perhitunganNya. SEMUA

MAKHLUK, BAIK PARA MALAIKAT, JIN ATAUPUN NABI-RASUL APALAGI

MANUSIA BIASA, DI SAAT ITU MEREKA TIDAK AMAN / TIDAK SELAMAT, KECUALI

JIKA MEMPEROLEH PERLINDUNGAN ��.

Diriwayatkan dari Sulaiman bin Yasar, dia berkata:”Orang-orang sudah bubar dari Abu Hurairah �, lalu pemuka orang Syam berkata:”Hai Syekh! Sampaikan kepada kami suatu hadis yang pernah Anda dengar dari Rasulullah Muhammad �.” Kata Abu Hurairah �:”Ya baiklah! Saya pernah mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya manusia yang pertama diadili di hari kiamat adalah:

1. Orang yang terbunuh dalam pertempuran, lalu dia dihadapkan kepada ��, kemudian �� menampakkan kenikmatan kepada orang itu dan orang itupun melihatnya, lalu �� bertanya:”Apa amalanmu untuk meraih kenikmatan itu?”. Orang itu menjawab:”Saya pernah berperang membela agama-MU sehingga saya mati syahid.” �� berfirman:”Kau berdusta! Kau berperang hanya agar kau disebut sebagai pemberani dan kau telah disebut pemberani.” Maka diputuskan hukuman orang itu lalu ditarik dibagian mukanya hingga dilemparkan ke neraka.

2. Orang yang mempelajari ilmu lalu dia ajarkan kepada orang lain dan dia juga membaca Al-Qur’an. Orang itu dihadapkan kepada ��, lalu �� menampakkan segala kenikmatan kepadanya dan orang itupun melihatnya. �� bertanya:”Apa amalanmu untuk meraih kenikmatan itu?”. Orang itu menjawab:”Saya telah mempelajari ilmu lalu saya mengajarkannya dan saya juga membaca Al-Qur’an karena-MU.” �� berfirman:”Kau berdusta. Kau mempelajari ilmu agar kau disebut sebagai orang alim (ilmuwan/berilmu) dan kau membaca Al-Qur’an agar kau disebut sebagai qari’, dan kau sudah disebut seperti itu.” Maka diputuskan hukuman atas orang itu lalu ditarik di bagian wajahnya hingga dia dilemparkan ke neraka.

3. Orang yang diberi kelonggaran oleh �� dan diberi segala macam harta, lalu dia dihadapkan kepada ��, lalu �� menampakkan segala kenikmatan kepadanya dan orang itupun melihatnya. �� bertanya:”Apa amalanmu untuk meraih kenikmatan itu.” Orang itu menjawab:”Tiada kebaikan yang Engkau perintahkan untuk didanai melainkan aku turut mendanainya karena-MU.” �� berfirman:”Kau bohong! Kau berbuat seperti itu agar kau disebut dermawan, dan kau sudah disebut sebagai dermawan (saat didunia).” Maka diperintahkan agar orang tersebut dihukum, lalu dia ditarik di bagian wajahnya hingga dia dilemparkan ke dalam neraka.




Ubadah bin Shamit � berkata:” Rasulullah Muhammad � telah menetapkan kepada kami sebagaimana Beliau telah menetapkannya kepada para wanita (ketika mereka di baiat/sumpah setia oleh Rasulullah Muhammad �): “JANGANLAH KITA MENYEKUTUKAN �� DENGAN SESUATU, JANGAN MENCURI, JANGAN BERZINA, JANGAN MEMBUNUH ANAK-ANAK, JANGAN MENCERCA SATU

SAMA LAIN, DAN BARANG SIAPA YANG BERPEGANG TEGUH DENGAN LARANGAN

ITU, MAKA AKAN MENDAPATKAN PAHALA DARI ��, DAN BARANG SIAPA

MELANGGAR BATASAN (HUKUMAN), MAKA TEGAKKANLAH HUKUM TERHADAP

MEREKA. MAKA HAL ITU AKAN MENJADI TEBUSAN DOSA BAGINYA. DAN BAGI

ORANG YANG TELAH DITUTUPI KESALAHANNYA OLEH �, MAKA SERAHKANLAH

PERKARANYA PADA �, MUNGKIN � AKAN MENG-ADZAB-NYA DAN MUNGKIN

PULA � AKAN MENGAMPUNI-NYA.”

Sebagaimana tercantum dalam firman ��:”Wahai Nabi, apabila kaum wanita

datang kepadamu untuk berbaiat untuk tidak menyekutukan � dengan sesuatu,

tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, tidak melakukan

kebohongan yang dibuat-buat di antara tangan dan kaki mereka dan tidak

mendustai kamu dalam amal kebajikan. Maka terimalah baiat mereka, dan

mohonlah ampunan kepada � untuk mereka, Sesungguhnya � Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Mumtahanah:12)

Manshur bin Ismail menceriterakan:”Aku pernah melihat Abdullah al Bazzar dalam mimpi, lalu aku bertanya padanya:”Apa yang telah dilakukan � kepadamu?”. Dia menjawab:”� telah membawaku ke hadapan-NYA dan telah mengampuni seluruh dosa yang telah aku akui kecuali satu dosa karena aku merasa malu untuk mengatakannya. Oleh karenanya �� menegakkanku dalam keringat sehingga melelehkan daging wajahku.” Aku bertanya padanya:”Dosa apakah itu?”. Ia menjawab:”Aku pernah melihat seseorang yang menarik perhatianku sehingga aku terpesona dengannya. Maka aku malu kepada � untuk menyebutkan kelakuanku itu.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah � bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”�� berfirman:”Manusian telah memaki-maki AKU, padahal mereka tidak selayaknya memaki-maki AKU. Dan mereka mendustakan AKU, padahal mereka tidak selayaknya mendustakan AKU. Adapun makiannya terhadap-KU yaitu mereka mengatakan bahwa AKU mempunyai anak, dan pendustaannya kepada-KU yaitu mereka mengatakan bahwa mereka tidak akan kembali pada-KU sebagaimana bermula (diciptakan) dari-KU.” (HR. Shalih Bukhari)

Dalam hadist-hadist dikatakan bahwa pada hari kiamat akan ada tiga pengadilan pada setiap hamba, yaitu:

1. Pengadilan antara kufur dan Islam, yang tidak ada pengampunan didalamnya.

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah �, bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”Pemisah antara seseorang dengan kekufuran, syirik dari keimanan adalah meninggalkan shalat.”

2. Pengadilan mengenai hak-hak manusia. Dalam pengadilan ini orang-orang yang mengambil hak saudaranya didunia maka pasti haknya akan diambil oleh saudaranya sebagai pertanggungjawaban atu dia akan dimaafkan oleh orang-orang yang diambil haknya.

3. Pengadilan mengenai hak-hak �. Dalam pengadilan ini maka pintu pengampunan terbuka luas. Kemurahan-kemurahan � begitu luas bagi hamba yang dikehendaki-NYA. Namun ingatlah jika kita datang dalam keadaan hitam legam kusam karena tidak pernah berwudhu apalagi telah diterangkan bahwa orang yang meninggalkan shalat maka akan keras hisabnya, �� akan murka padanya dan masuk kedalam neraka, maka berkacalah pada diri sendiri pantaskah kita berharap akan rahmat-NYA?

Perhatikanlah bahwa pengadilan pertama yaitu antara kufur dan Islam dimana pembatasnya adalah shalat 5 waktu, maka hal ini sesuai dengan banyak hadist bahwa amal yang dihisab pertama kali adalah shalatnya. Jika sempurna shalatnya maka dilanjutkan dengan amal lain, tetapi jika tidak sempurna maka amal lainnya tidak dianggap. Maka hisablah dirimu sendiri apakah telah baik shalat kita dari kekhusuk’annya, waktunya, jama’ahnya?

RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA:”SHALAT IALAH AMAL PERTAMA BAGI

SEORANG HAMBA YANG AKAN DIHISAB DI HARI KIAMAT, JIKA SHALATNYA

SEMPURNA MAKA DIMUDAHKAN HISAB BAGINYA, TETAPI JIKA (SHALATNYA)

TERDAPAT KEKURANGAN (SEMPURNA), MAKA �� AKAN MENYERU KEPADA

MALAIKAT:”ADAKAH SHALAT SUNNAH BAGINYA? JIKA ADA, MAKA TUTUPLAH

KEKURANGAN (SHALAT) FARDLU’NYA DENGAN (SHALAT) SUNNAH ITU. DAN JIKA

SUDAH SEMPURNA, TERUSKANLAH (DENGAN) AMAL LAINNYA SESUAI HISAB ITU.”

(Hasan Basry)

Sehingga jika kurang sempurna shalat fardlunya dapat ditutupi oleh shalat sunnah. Sedangkan jika shalat kita tidak berjama’ah saja maka shalat yang kita laksanakan sendiri-sendiri di rumah saja tidak akan diterima, lalu bagaimana dengan hamba yang tidak pernah shalat sunnah bahkan tidak pernah shalat fardlu, maka sebanyak apapun amalnya dan sebaik apapun amalnya pastilah tidak akan diterima. Kemanakah kiranya orang seperti ini? INGATLAH BAHWA TIDAK ADA

PENGAMPUNAN ATAS PENGADILAN ANTARA KUFUR DAN ISLAM INI!

Kemudian jika dia selamat dari pengadilan antara kufur dan Islam, maka dimulailah pengadilan antara hak-hak sesama manusia.

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tahukah kamu siapa orang yang Muflis (bangkrut) itu?”. Mereka berkata:”Orang yang Muflis (bangkrut) pada kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak memiliki harta, seluruh miliknya dijual untuk membayar hutang tetapi masih saja belum lunas.”




Rasulullah Muhammad � bersabda: “Sesungguhnya orang yang Muflis (bangkrut) dari ummatku adalah orang yang datang dihari kiamat (saat hisab/tanya dan mizan/dihitung amal) dengan membawa shalat (fardlu&sunnah), umrah, haji, puasa (fardlu&sunnah), zakat dan sedekah (serta amal baik lain), tetapi dia datang dengan benar-benar telah mencaci maki orang-orang ini, menuduh zina orang-orang ini, makan harta orang-orang ini, mengalirkan darah orang-orang ini, memukul orang-orang ini, memfitnah orang-orang ini, membicarakan kejelekan orang-orang ini, mengejek orang-orang ini, menganiaya orang-orang ini, berdusta kepada orang-orang ini, ingkar janji kepada orang-orang ini, berkhianat kepada orang-orang ini, mengambil milik orang-orang ini, memaksakan kehendak pada orang-orang ini, serta tindakan dhalim lainnya lalu diberikan sebagian kebaikannya pada orang-orang ini dan kebaikannya kepada orang-orang itu serta kebaikannya kepada orang-orang yang lain lagi. Jika telah habis kebaikannya sebelum dibayarkan tanggungan yang ada padanya, maka diambillah kejahatan orang-orang yang pernah didosai orang itu dan dilemparkan diatas pundaknya, kemudian dilemparkanlah dia ke neraka.” (Naudzu billaahi min dzalik).

Diriwayatkan dari Abu Dzarr �, bahwa Rasulullah Muhammad � pernah melihat dua ekor kambing sedang saling tanduk menanduk, lalu Beliau bertanya:”Wahai Abu Dzarr! Tahukah engkau mengapa kedua ekor kambing itu saling tanduk menanduk?”. Aku menjawab:”Tidak tahu Ya Rasulullah!”. Lalu Beliau Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tetapi � Maha Mengetahui tentang hal itu dan DIA akan mengadili antara mereka berdua pada hari kiamat.”

DARI IKRIMAH:”DI HARI KIAMAT, SEORANG AYAH AKAN MENCARI DAN

MENJAMAH ANAKNYA DAN BERKATA:”HAI ANAKKU, SEBAGAI SEORANG AYAH, AKU MINTA SEDIKIT AMAL BAIKMU, SEKALIPUN HANYA SEBESAR SEMUT HITAM

ASALKAN DAPAT MERINGANKAN BEBANKU INI.” JAWABNYA:”AKU PUN TAKUT

JUGA SEPERTI YANG ENGKAU ALAMI, OLEH ITULAH AKU TIDAK SANGGUP

MEMENUHI APA-APA SEDIKITPUN.” LALU DIA PERGI MENCARI ISTRINYA, DAN

BERKATA PADA ISTRINYA:”SEBAGAI SEORANG SUAMI, AKU MINTA SEDIKIT AMAL

BAIKMU AGAR AKU SELAMAT DARI APA YANG KAU LIHAT INI.”

JAWABNYA:”AKUPUN TAKUT SEPERTI ENGKAU SAAT INI, OLEH ITULAH AKU

TIDAK SANGGUP MEMENUHI APA-APA KEINGINANMU SEDIKITPUN.”

FIRMAN ��:”ORANG-ORANG YANG TERLALU BERAT DALAM BEBAN

TIMBANGANNYA, JIKA MINTA BANTUAN ORANG LAIN, PASTI TIDAK DAPAT

DIPIKULKAN (TIDAK DAPAT DIBANTU) SEDIKITPUN, SEKALIPUN IA KERABAT

TERDEKAT.”

“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada dibumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya melainkan sebagai ummat seperti kamu. Tidaklah Kami lupakan sesuatu pun dalam kitab (Al-Qur'an) yang kemudian kepada Tuhanlah mereka akan dihimpun.” (QS. Al-An’am:38).

Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah Muhammad � bersabda: “Barang siapa yang disampingnya terdapat sebuah penganiayaan milik saudaranya, baik berupa harga diri atau sesuatu yang lain, maka hendaklah dia minta halalnya pada hari ini sebelum tidak ditemukan lagi dinar dan dirham (uang, emas, perak / harta lain di akhirat). Jika dia memiliki sebuah amal shalih, diambillah sebahagian amal shalihnya menurut kadar penganiayaan. Dan jika dia tidak memiliki kebaikan, maka diambillah kejahatan kawannya itu dan dipikulkan diatas pundaknya.

“HAI ORANG-ORANG BERIMAN!

BERINFAKLAH SEBAHAGIAN REZEKI YANG

KAMI BERIKAN KEPADA KAMU. SEBELUM

TIBA HARI TIDAK TERJADI LAGI JUAL BELI

DIDALAMNYA. KAMU SUDAH TIDAK DAPAT

LAGI MENYUSULKAN INFAK YANG SUDAH HILANG KESEMPATANNYA DARI KAMU. TIDAK ADA PULA PERSAUDARAAN DAN TIDAK ADA PULA PERTOLONGAN KECUALI

DENGAN IZIN ��. DAN ORANG2 KAFIR ITULAH ORANG-ORANG YANG DHALIM.”

Ketika pada hari itu kita melihat lembaran catatan amal kita kosong dari kebaikan-kebaikan padahal kita telah mengerjakannya dengan susah payah. Maka kita akan bertanya:”Mana kebaikan saya?”. Lalu ada jawaban:”Kebaikanmu telah dipindahkan pada buku catatan orang yang telah kamu sakiti.” Kemudian kita pun melihat lembar catatan amal kita penuh dengan keburukan-keburukan padahal tidak pernah melakukannya, sehingga kita bertanya:”Wahai Tuhanku! Saya tidak pernah mengerjakan keburukan-keburukan ini!” lalu dijawab:”Itu adalah kejahatan-kejahatan dari orang-orang yang pernah engkau ghibah (bicarakan kejelekannya), telah engkau maki, telah engkau tuduh, telah engkau dhalimi ketika berdagang, ketika bertetangga, ketika mengobrol, bertukar pikiran, dan amal-amal lainnya yang berhubungan dengan mu’amalah.”

Ibnu Mas’ud � meriwayatkan bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda: “...Sesungguhnya ada seorang hamba yang datang di hari kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung dan ia mengira bahwa kebaikannya itu akan menyelamatkan dirinya. Lalu ketika itu hamba � yang lain datang sambil mengatakan:”Ya Tuhanku! Orang ini pernah berbuat dhalim satu kali kepadaku!”. Lalu �� berfirman:”Hapuskanlah kebaikan orang itu!”. Maka ia didatangi pula oleh orang-orang Mazhlum (didhalimi) yang lain untuk menuntut hak mereka. Engkau pernah memaki-maki aku, engkau pernah mengejekku, engkau pernah mengghibahku (menjelek-jelekkan dibelakang orang tsb), engkau sebagai tetangga yang jahat kepadaku, engkau pernah menipuku, engkau pernah curang saat




menjual barang padaku. Ketika engkau menjadi orang kaya sedang saat aku membutuhkan bantuanmu tetapi engkau tidak memberikan makan padaku. Engkau ketika berkuasa pernah menolak memberikan bantuan padaku sedangkan saat itu aku sedang dianiaya, engkau pernah memaksaku. Demikianlah terus berlangsung hingga tidak tersisa pada orang itu satu pun kebaikan padanya...”

“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula. Kemudian sesungguhnya kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Tuhan-mu.” (QS. Az-Zumar:30-31).

Maka Zubair � berkata:”Ya Rasulullah! Apakah akan diulangi pada kita seperti yang pernah terjadi diantara kita di dunia sehubungan dengan dosa-dosa itu?”. Maka Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ya! Akan diulangi padamu tentang hal itu, sehingga dikembalikan semua yang menjadi hak orang lain.” (HR. Tirmidzi).

Ketika itu kita keadaan kita sangat lemah menghadapi pengaduan-pengaduan mereka, namun tiba-tiba terdengar olehmu seruan � Yang Maha Kuasa:

“Pada hari ini tiap-tiap jiwa akan diberi balasan atas apa-apa yang telah diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan hari ini.” (QS. Al-Mu’min:17).

“Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa � lalai terhadap yang diperbuat oleh orang-orang dhalim. Sesungguhnya � memberi waktu pada mereka sampai tiba suatu hari yang ketika itu mata mereka terbelalak. Mereka datang bergegas-gegas (memenuhi panggilan) dengan mengangkat kepala, sedangkan mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. Dan berikanlah mereka peringatan pada manusia tentang hari yang ketika itu datang adzab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang dhalim:”Ya Tuhan kami! Beri tangguhlah kami (kembalikan kami ke dunia) walau sekejap, niscaya kami akan memenuhi seruan Engkau dan mengikuti Rasul-Rasul.” (dan dikatakan kepada mereka),”Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (didunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?”. (QS. Ibrahim:42-44).

Orang mati yang barusan dikubur ditanya oleh kedua Malaikat (Munkar dan Nakir), mereka berkata:”Kami akan memukul kamu 100X.” si mayit menjawab:”Aku dahulu beramal ini dan itu dari kebaikan.” Lalu keduanya menurunkan 10X, segala amal baiknya dituturkan semuanya hingga pukulan tinggal 1X, mereka berdua berkata:”Kami akan memukulmu 1X.” Setelah dipukul 1X maka menyalalah api dikuburnya dan sahutnya:”Kenapa kalian memukul aku?”. Mereka menjawab:”Kareka kamu pada suatu saat lewat, melihat orang yang teraniaya dan minta tolong kepadamu tetapi kamu biarkan dia teraniaya.” Kemudian akal sehatnya berbicara:”Jika seseorang disiksa karena tidak menolong (membiarkan) orang yang dianiaya, maka bagaimana beratnya siksa orang yang secara langsung berbuat aniaya (dhalim)?”. Fikirkanlah dengan akalmu baik-baik wahai saudaraku!

Terkadang si pembawa korban (pada hakikatnya) mengutuk dirinya sendiri. Ketika ditanya:”Kenapa demikian.” Jawabnya:”ia membaca:”Kutukan �� atas

orang-orang dhalim.” Padahal ia sendiri telah berbuat aniaya, yang berarti kutukan itu kembali kepadanya.

Dari Ibnu Mas’ud, dia berkata:”Orang yang membantu penganiayaan atau menunjukkan teori pembelaannya dalam rangka menjatuhkan hak seorang muslim, pasti dimarahi �� dan menanggung resiko dosanya.”

Dari Umar bin Khathab ��, dia berkata:”Orang yang paling bodoh ialah yang menjual akhirat demi kepentingan dunianya (harta/harga diri/tahta/cinta), bahkan ada yang melebihi itu yaitu yang menjual akhiratnya demi kepentingan orang lain.”

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Sa’id Hudlry �, ia berkata:”Salah seorang sahabat muhajirin ingin menemui Rasulullah Muhammad � sendirian karena ia ingin menyampaikan hajat pribadinya. Ketika itu Beliau berada di Bath-ha tengah memimpin tentaranya, setiap malam keliling dan kembalinya waktu subuh, tetapi kebetulan saat itu Beliau bertahan sampai pagi, dan ketika akan naik kendaraannya, Beliau terkejut karena kendali kendaraannya dipegang oleh sahabat tadi. Ia berkata:”Ya Rasulullah, aku punya hajat yang harus kusampaikan kepadamu.” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Lepaskanlah kendaraanku dan hajatmu tercapai.” Tetapi sahabat itu tidak memperdulikan, akhirnya dipecutlah ia karena Beliau Rasulullah Muhammad � khawatir terlambat jamaah shalat subuh. Setelah selesai shalat, Beliau bertanya kepada para sahabat:”Siapakah yang terkena cambukku tadi?”. Beliau mengulangi seruannya agar yang terkena cambuknya itu segera menghadap.” Kemudian sahabat tadi menghadap Beliau seraya membaca:”A’uudzu billaahhi Tsumma birasuulihhii.” Artinya:Aku berlindung kepada Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Dekatlah kepadaku.” Lalu ia mendekat di depan Rasulullah Muhammad �, lalu Beliau Rasulullah Muhammad � bersabda:”Terimalah cambuk ini dan pukulkan kepadaku sebagai balasanmu kepadaku.” Jawabnya:”A’uudzu billaah, jangan sampai aku mencambuk Rasul-NYA.” Beliau mengulangi seruannya hingga berulang-ulang, akhirnya bersabdalah Beliau :”Kamu harus membalas aku atau memaafkan.” Lalu ia membuang pecut itu dari tangannya seraya berkata:”Aku telah memaafkan ya Rasul.” Kemudian Beliau Rasulullah Muhammad � bersabda:”Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu, tiada seseorang menganiaya orang mukmin kecuali �� membalasnya dihari kiamat.”

Berbuat dosa 70x secara langsung dengan �� adalah lebih baik dan ringan daripada menghadap kepadaNYA dengan membawa satu dosa yang berhubungan dengan sesama manusia. Tidak pantaslah bagi orang yang punya banyak hutang lalu makan dengan lauk pauk berminyak atau yang lebih rendah daripada itu jika hutangnya belum terbayar.

Fudlail Iyadl berkata:”Membaca Al-Qur’an satu ayat lalu diamalkan sungguh-sungguh bagiku lebih utama daripada membaca 1000x khatam, membuat gembira hati orang mukmin serta memenuhi keinginan/hajatnya bagiku adalah lebih utama




daripada beribadah seumur hidup, menyampingkan harta dunia bagiku lebih utama daripada beribadah sebanyak ibadahnya masyarakat langit bumi, dan meninggalkan segantang haram lebih utama daripada 100x ibadah haji dengan uang halal.”

Penyebab lenyapnya iman seseorang kebanyakan dari perbuatan aniaya terhadap sesamanya. Abu Qaim Hakim berkata:”Dosa yang dapat melenyapkan iman seseorang adalah:

1. Tidak mensyukuri nikmat Islam.

2. Tiada rasa khawatir kehilangan iman lenyap dari dadanya.

3. Dhalim (menganiaya) terhadap sesama muslim.”

Dari Anas Malik �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sering-seringlah mengingat maut agar engkau melupakan yang lainnya, dan bersyukurlah karenanya menjadi bertambah nikmatmu. Dan selalu berdo’a karena kamu tidak tahu persis do’a manakah yang diterima bagimu. Dan aku mencegah kalian dari berbuat tiga perkara yaitu:

1. Jangan mengingkari janji dan jangan pula mempengaruhi /membantu orang lain berbuat demikian.

2. Jangan berbuat aniaya sekalipun itu anakmu/istrimu sendiri karena orang aniaya pasti dibela oleh ��.

3. Jangan menipu karena akibatnya kembali kepada diri penipunya.

Manshur dari Mujahid dari Yazid Samurah, dia berkata:”Neraka Jahannam itu berlubang-lubang seperti (tebing) yang dipantai laut, isinya ular-ular sebesar onta, dan ketonggeng sebesar keledai, jika ada orang yang menjerit minta tolong (diringankan), maka disuruh keluar lewat tepi, ketika akan keluar disambut oleh ular-ular dan ketonggeng yang merobek muka dan bibir mereka, akhirnya lari ketengah lagi, rasanya seperti kudis yang teramat sangat gatal, lalu digaruk-garuk sehingga rontoklah kulitnya dan terlihatlah tulangnya. Ketika ditanya:”Kenapa dirimu?”. Dia menjawab:”Terkena penyakit yang mengganggu.” Maka diberitahukan kepadanya:”Itulah balasanmu dahulu mengganggu orang mukmin.” Sebagaimana �� berfirman:”Kami lebihkan kepada mereka siksa diatas siksa, akibat perbuatan mereka yang merusak (mengganggu).”

Dari Umar bin Khathab �, dia berkata:”Sudah dianggap tersesat orang yang berbuat 3 perkara:

1. Mencela perbuatan orang lain, padahal dirinya sendiri melakukan perbuatan serupa.

2. Mengorek kelemahan/kesalahan orang lain tetapi kekurangan dirinya tidak diperhatikan.

3. Mengganggu kawannya dengan perbuatan yang tiada manfaatnya (untuk dirinya).”

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Dari bawah Arasy terdengar panggilan kelak dihari kiamat:”Hai ummat Muhammad (�), segala dosamu yang secara langsung berhubungan dengan AKU maka AKU memaafkannya, dan sisanya (yang berupa tuntutan) dari sesama kamu, hendaklah saling memaafkannya, lalu masuklah ke surga dengan Rahmat-KU.” (Al-Hadist).

Ada seorang laki-laki yang sedang makan bersama istrinya. Mereka berdua sedang menyantap ayam panggang. Tiba-tiba datanglah seorang pengemis. Laki-laki tersebut keluar lalu menghardik dan mengusir pengemis. Selang beberapa lama kemudian laki-laki tersebut jatuh bangkrut, kekayaannya habis sehingga dirinya harus bercerai pula dengan istrinya.

Setelah wanita tersebut bercerai dengan suaminya, ia menikah lagi dengan seorang laki-laki lain.

Suatu hari ia sedang makan bersama suaminya yang baru. Makanan yang mereka santap adalah ayam panggang. Di muka pintu rumah mereka ada yang mengetuk pintu dan ternyata seorang pengemis. Suami wanita itu berkata kepada istrinya:”Berikan ayam panggang ini kepada dia!”. Si wanita tersebut keluar untuk memberikan ayam panggang. Dan ternyata peminta-minta yang datang tersebut adalah mantan suaminya yang pertama. Ia memberikan ayam panggang tersebut dan segera kembali ke dalam rumah sambil menangis. Suaminya bertanya mengenai tangisannya. Ia menceriterakan bahwa peminta-minta yang tadi adalah suaminya yang dulu, tidak lupa pula ia menceriterakan bagaimana kisah suaminya yang pernah mengusir seorang peminta-minta ketika sedang makan seperti yang sedang mereka lakukan. Suami baru wanita tersebut berkata:”Engkau jangan heran, demi �! Saya ini adalah peminta-minta yang dulu diusir olehnya!”.

Disebutkan dalam hadist dari Rasulullah Muhammad �, beliau bersabda:”Barang siapa yang mempunyai tanggungan sebuah penganiayaan milik saudaranya, baik berupa kehormatan atau harta benda, hendaklah dia memohon kepada orang yang dianiaya agar memberikan tanggungan penganiayaan itu kepadanya, minta halalnya atau membayarnya kepada saudaranya yang dianiaya itu sebelum musuh-musuhnya mengambil dari dirinya pada harinya tidak terdapat lagi dirham (uang), emas / perak.”

Ingatlah bahwa dihari kiamat nanti tidaklah ada seorang kekasih, tidak pula seorang ayah, ibu, istri, anak atau famili yang terdekat sekalipun. Setiap orang hanya memikirkan nasibnya sendiri tanpa peduli orang lain, tidak ada cinta kasih, tidak ada famili, tidak ada keluarga, tidak ada kerabat terdekat, tidak ada sahabat kental, tidak ada tetangga melainkan setiap orang akan bermusuhan dan membela dirinya sendiri, hanya nasib dirinya sendiri, bahkan sekelas Nabi pun hanya




memikirkan nasib dirinya sendiri sehingga Nabi Ibrahim � lupa akan putranya Nabi Ismail � dan Nabi Ishak �.

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Musa Asy’arry �, dia berkata:”Bahwasanya �� memberi kesempatan kepada orang dhalim (berbuat aniaya), maka ketika menangkap padanya tidaklah dilepas dan tiada selamat, lalu beliau membaca Firman ��:”Demikian siksa Tuhanmu ketika menyiksa masyarakat (suatu negeri atau) dusun yang dhalim, siksanya sungguh pedih dan dahsyat.”

Dari Abu Hurairah �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Orang yang menganiaya (harta atau kehormatan) saudaranya, maka hendaklah minta halal seketika itu juga, sebelum dituntut di hari tiada dinar dan dirham, lalu jika ia punya amal shalih maka diambillah amalnya untuk membayar penganiayaan itu, dan jika telah habis amalnya/tidak punya amal baik, maka kejahatan (orang yang dianiaya) dibebankan kepadanya.”

Diceriterakan bahwa pada zaman dahulu kala ada seseorang bernama Ad. Dia memiliki dua orang anak laki-laki. Seorang bernama Syidad dan yang lain bernama Syadid. Keduanya menguasai dunia dengan paksa, tetapi kemudian syadid meninggal dan Syidad berkuasa sendirian di bumi ini. Dia telah banyak membaca Kitab-kitab dan didengarnyalah tetang disebutnya surga. Ia berkata:”Aku akan membuat di dunia ini seperti surga dimuka bumi ini.” Dia meminta pertimbangan raja-raja dibawah kekuasaannya. Berkatalah dia:”Aku ingin membangun surga yang disebut-sebut �, sifat-sifatnya dalam Kitab � itu.” Mereka berkata :”Segala urusan terserah kepadamu, karena dunia seluruhnya berada dalam keputusanmu.”

Maka Syidad memerintahkan supaya mengumpulkan emas dan perak sejak dunia timur hingga dunia barat. Kemudian mereka mengumpulkan tukang-tukang bangunan dan mereka memilih 300 orang ahli bangunan yang menguasai 1000 orang anak buah. Mereka berkeliling selama 10 tahun dan menemukan sebuah daerah yang bagus. Disana tumbuh beberapa macam pohon. Mulailah mereka membangun surga seluas satu pos persegi (satu pos=tiga mil), batu batanya terdiri dari bahan emas dan ada yang terdiri dari perak. Setelah sempurna pembangunannya mereka mengalirkan sungai-sungai di dalamnya, menanam pohon-pohon disana yang batangnya terdiri dari perak dan cabang-cabangnya terdiri dari emas, membangun gedung-gedung dari mutiara yaqut merah dan batu marmer putih, menggantungkan intan permata dan mutiara yaqut di atas dahan-dahannya, serta menaburkan mutiara dan lu’lu’ ke dalam sungai-sungai serta menaburkan misik, ambar diatas sungai-sungai dan pohon-pohon.

Setelah selesai pembangunannya, mereka mengirimkan utusan untuk melaporkan kepada Syidad bahwa pembangunan surga telah selesai. Maka berangkatlah Syidad dengan diiringkan penduduk dalam kerajaannya. Dalam mencari bahan-bahan untuk pembangunan surga, raja-raja dan punggawa-punggawa kerajaan merampas emas dan perak dengan cara dhalim sehingga tidak tersisia sedikitpun

emas dan perak kecuali kadar dua dirham yang berada di leher seorang anak kecil yang yatim. Tetapi mereka pun tetap merampasnya dari anak tersebut. Anak itu mengangkat wajahnya kelangit dan berkata:”Ya Tuhanku! ENGKAU lebih mengetahui apa yang telah dikerjakan orang dhalim ini dengan hamba-hambaMU perempuan dan laki-laki. Maka tolonglah kami wahai Tuhan Yang Maha Penolong orang-orang yang mohon pertolongan.” Maka para Malaikat di langit meng-amin-kan do’a anak kecil itu. Lalu �� mengutus Malaikat Jibril �. Ketika Syidad berada sehari semalam perjalanan dari surga buatan itu, berteriaklah Jibril dari langit dan binasalah mereka semua sebelum berhasil masuk ke surga buatan itu. Tidak tersisa seorang kaya pun atau seorang fakir aatau seorang raja dari mereka disebabkan do’a anak kecil yang dianiaya. (Zubdatul Wa’idhin).

Ketahuilah bahwa masalah hisab, cara dan keadaannya berbeda-beda. Maka ada yang mudah dan ada yang sukar, ada yang ringan sembunyi-sembunyi (maksudnya tidak ketat, yaitu pada diri hamba itu tedapat kejelekan-kejelekan yang diketahui masyarakat, tetapi antara dia dan Tuhannya pusya istiqamah kebagusan sehingga masyarakat yang tahu dia jelek, caranya disembunyi-sembunyikan sebab dia sebenarnya ada kebaikan) dan ada yang super ketat. Ada yang dimulyakan dan ada yang dihinakan, ada yang diberi karunia dan ada pula yang berdasarkan keadilan. Dan itu semua khusus untuk orang-orang yang beriman, demikian maslah kafir dari manusia dan jin, kecuali orang-orang yang dikhususkan sebagaimana dijelaskan dalam hadist.”

Ada seorang nelayan jaman dahulu telah berhasil menangkap seekor ikan, tetapi seorang punggawa kerajaan telah merampas ikan itu dari tangannya dan memukulnya. Berkatalah nelayan itu:”YA TUHANKU, ENGKAU TELAH

MENCIPTAKAN AKU DALAM KEADAAN LEMAH, DAN ENGKAU TELAH

MENCIPTAKAN DIA DALAM KEADAAN GAGAH, PERKASA, SEHINGGA DIA DAPAT

MENGANIAYA AKU. KUASAKANLAH DIA PADA SATU MAHLUK DAN JADIKANLAH

DIA SEBAGAI PELAJARAN BAGI SEMUA KAUM MUSLIMIN.” Setelah punggawa kerajaan itu sampai di rumah, dia menggoreng ikan itu. Ketika dia meletakkan ikan diatas hidangan, duri ikan itu menyengatnya dengan ijin ��. Tangan yang tertusuk duri ikan itu bertambah parah dan ulat mulai memakan tangan itu. Dia tidak tahan lagi dan terpaksa tangan itu harus dipotong, tetapi ulat itu malah menjalar ke lengannya dan terpaksa lengan itu di potong lagi. Kemudian dia tidur dan bermimpi seseorang yang mengatakan kepadanya:”Kembalikanlah hak itu kepada pemiliknya, agar engkau selamat dari penyakit ini.” Setelah dia bangun, barulah dia menyadari bahwa sakitnya berhubungan dengan penganiayaan itu. Maka datanglah dia pada nelayan dan memberinya 10.000 dirham (di mana kira-kira 1 dirham = 2600 rupiah) dan meminta halal kepadanya. Ketika nelaya itu menghalalkannya, maka berjatuhanlah ulat-ulat itu dari dirinya dan kembalilah tangan itu sembuh seperti sedia kala dengan Kuasa ��. (Mukasyafatul Qulub)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda:” �� berfirman:”Hai hamba-hambaKU! Sesungguhnya AKU




mengharamkan perbuatan aniaya pada DzatKU sendiri dan pada hamba-hambaKU, maka janganlah kamu saling berbuat aniaya.”

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah �, sesungguhnya Rasulullah Muhammad � bersabda: ”Berhati-hatilah terhadap perbuatan aniaya, karena perbuatan aniaya itu adalah kegelapan-kegelapan di hari kiamat. Dan berhati-hatilah terhadap kekikiran, karena kekikiran itu telah mencelakakan orang-orang sebelum kamu. Kekikiran telah mendorong mereka untuk menumpahkan darah mereka dan menghalalkan haram-haram mereka.”

Suatu saat Nabi Musa � bermunajat kepada � di bukit Thursina. Di antara munajat yang dilantunkan adalah:”Ya �! Pertunjukkanlah keadilan-MU kepadaku!”. �� berkata padanya : ”Jika saya menampakkan keadilan-KU kepadamu, engkau tidak akan dapat sabar dan tergesa-gesa menyalahkan-KU!”. Nabi Musa � berkata: ”Dengan Taufik-MU! Aku akan dapat bersabar menerima & menyaksikan keadilan-MU!”. �� berfirman: ”Kalau begitu, pergilah engkau ke mata air itu! Bersembunyilah engkau didekatnya & saksikan yg akan terjadi.”

Pergilah Nabi Musa � ke mata air yang ditujukan kepadanya. Dia naik ke atas sebuah bukit dan bersembunyi. Tidak lama kemudian datanglah seorang penunggang kuda. Dia turun dari kudanya, lalu mengambil air untuk wudhu dan meminum air. Setelah itu dia shalat dan meletakkan sebuah kantong dipinggirnya yang berisi uang seribu dinar. Setelah selesai melakukan shalat, penunggang kuda tadi bergegas pergi dan sangat terburu-buru sehingga dia lupa terhadap kantongnya. Tidak lama kemudian datang seorang anak kecil untuk meminum air dari mata air itu. Ia melihat sebuah kantong lalu mengambilnya & langsung pergi.

Setelah anak kecil pergi, datang seorang kakek yang buta, ia mengambil air untuk minum lalu wudhu dan shalat. Tak lama kemudian datanglah penunggang kuda yang ketinggalan kantongnya itu. Dia menemukan si kakek buta itu sedang berdiri dan akan segera beranjak dari tempatnya. Si penunggang kuda berkata:”Kamu pasti mengambil kantongku yang berisi uang disini.” Betapa kagetnya si kakek buta itu. Ia berkata:”Bagaimana saya dapat mengambil kantongmu sementara aku buta tidak dapat melihat?”. Penunggang kuda itu berkata:”Kamu jangan berdusta! Sebab tidak ada orang lain selain kamu.” Si kakek buta itu berkata:”Betul! Saya ada di sini sendirian. Namun kamu kan tahu jika aku tidak dapat melihat!”. Tetapi si penunggang kuda berkata:”Mengambil kantong itu tidak harus dengan mata tetapi dengan tangan hai kakek dungu!

Walaupun matamu tidak melotot tetapi tanganmu tetap dapat digunakan.” Akhirnya si kakek buta itu dibunuh oleh si penunggang kuda. Setelah itu, ia menggeledahnya untuk menemukan kantongnya tetapi ia tidak mendapatkannya. Maka ia pergi meninggalkan mayat si kakek buta itu.

Ketika Nabi Musa � melihat kejadian itu, dia berkata:”Ya Tuhan! Sungguh saya tidak sabar atas kejadian itu. Namun saya sangat yakin bahwa ENGKAU sangat adil. Kenapa kejadian mengenaskan itu bisa terjadi?”.

Tidaklah lama kemudian, datang Malaikat Jibril � dan berkata:”�� memerintahkan kepadaku agar menyampaikan penjelasan-NYA kepadamu. DIA menyebutkan bahwa diri-NYA sangat mengetahui hal-hal ghaib yang tidak engkau ketahui. � menyebutkan bahwa anak kecil yang mengambil kantong uang itu adalah mengambil haknya karena dulu ayahnya pernah bekerja pada si penunggang kuda itu namun dia tidak dibayar secara dzalim. Adapun jumlah yang harus dibayarkan kepada ayahnya adalah sejumlah uang yang ada di kantong itu. Adapun kakek buta adalah seorang yang membunuh ayah anak kecil itu sebelum mengalami kebutaan.”

Rasulullah Muhammad � � � � bersabda:”Dihari kiamat akan ada seruan dari bawah Arasy:”Hai Muhammad, dosamu AKU maafkan, tinggal dosa dia antara sesama kamu, maka hendaklah saling memaafkan di antara sesamamu, lalu masuklah ke surga karena Rahmat-Ku.”

DALAM HADIST DISEBUTKAN:”BARANG SIAPA MENYAKITI HATI SEORANG

MUKMIN, MAKA BENAR-BENAR DIA MENYAKITI AKU. BARANG SIAPA YANG

MENYAKITI AKU MAKA BENAR-BENAR DIA TELAH MENYAKITI �� . DAN

BARANG SIAPA YANG MENYAKITI �� MAKA HENDAKLAH DIA MENYEDIAKAN

TEMPATNYA DI NERAKA.” YAKNI MENGGANTIKAN TEMPATNYA DI SURGA KE

NERAKA.

Apabila tiba hari kiamat, orang yang dianiaya akan bergantung kepada orang yang berbuat aniaya, seorang musuh dengan musuhnya. Berkatalah orang yang dianiaya:”DIANTARA AKU DAN ENGKAU ADA TUHAN YANG ADIL DALAM

PUTUSANNYA.” Dia mengetahui orang-orang yang berbuat aniaya dan apa yang harus dikerjakan kepada mereka, ketika kebaikan-kebaikan mereka diambil dan diserahkan kepada orang-orang yang mereka aniaya.

Al-Faqih berkata:”Tidak ada suatu dosa yang lebih besar daripada perbuatan aniaya itu. Karena dosa itu apabila ada diantara engkau dengan �� maka �� Maha Pemurah untuk mengampuni pada hamba-hamba yang dikehendakiNYA, tetapi jika dosa-dosa itu ada diantara engkau dengan sesama hamba, maka tidak ada upaya lain kecuali membuat ridha hati hamba yang dianiaya itu. Karena itu seharusnya orang yang telah berbuat aniaya segera bertaubat dari perbuatan aniaya dan minta halal kepada orang yang telah dianiaya di dunia. Jika dia tidak bisa maka seharusnya dia memohonkan ampunan untuk orang-orang yang dianiayanya itu dan mendo’akannya karena dengan demikian diharapkan dia akan menghalalkannya.”




Tiada dosa yang paling besar selain aniaya karena jika kita berdosa kepada �� maka DIA adalah Maha Pemurah untuk memaafkan jika dikehendaki, tetapi jika dosa itu berhubungan dengan sesama manusia, maka harus minta maaf kepada orang yang dianiaya dan jika ia sudah mati maka wajib memohonkan istighfar baginya, mudah-mudahan dengan demikian dapatlah dihalalkan (dosanya) di hari kiamat.

Maimun Mahran menyarankan:”Jika seseorang telah berbuat aniaya kepada orang lain kemudian meminta maaf tetapi tidak dimaafkan, maka bacakanlah Istighfar untuknya setiap usai shalat 5 waktu. Maka insya � dia akan bebas dari tuntutan penganiayaan tersebut.”

DIRIWAYATKAN DARI ANAS BIN MALIK ��, DIA

BERKATA:”KETIKA RASULULLAH MUHAMMAD ��

SEDANG DUDUK, TIBA-TIBA KAMI MELIHAT BELIAU

TERTAWA HINGGA TAMPAK GIGI BELIAU. UMAR

BIN KHATHTAB �� BERTANYA:”DEMI AYAHKU, ENGKAU DAN IBUKU! KARENA APAKAH ENGKAU

TERTAWA YA RASULULLAH?”. MAKA RASULULLAH

MUHAMMAD �� BERSABDA:”DUA ORANG DARI

UMATKU TELAH BERSELISIH (PADA HARI KIAMAT)

DI HADAPAN ��. SALAH SEORANG DARI MEREKA

BERKATA:”YA TUHANKU, AMBILKANLAH

KEBAIKAN UNTUKKU DARI SAUDARAKU INI KARENA

KEJAHATANNYA YANG TELAH IA LAKUKAN

KEPADAKU.” KEMUDIA �� BERFIRMAN PADA

ORANG KEDUA:”BERIKANLAH PADA SAUDARAMU

ITU AKIBAT KEZHALIMANMU PADANYA.”

LALU ORANG KEDUA ITU MENJAWAB:

“YA TUHANKU! KEBAIKANKU TELAH HABIS!”. �� BERFIRMAN KEPADA

ORANG YANG MENUNTUT HAKNYA:”BAGAIMANA ENGKAU MENUNTUT HAK

PADA ORANG ITU SEDAANGKAN KEBAIKANNYA TELAH HABIS?”. MAKA SI

PENUNTUT BERKATA:”YA ��! PIKULKANLAH DOSA-DOSAKU PADANYA!”. SAAT

MENCERITERAKAN HAL INI, RASULULLAH MUHAMMAD �� MENANGIS. KEMUDIAN RASULULLAH MUHAMMAD �� MELANJUTKAN

SABDANYA:”SESUNGGUHNYA PADA HARI ITU ADALAH HARI KIAMAT YANG

HEBAT, SETIAP MANUSIA MENGHENDAKI AGAR ORANG LAIN BISA MEMIKUL

DOSA-DOSANYA.” LALU �� BERFIRMAN PADA SI PENUNTUT:”ANGKATLAH

KEPALAMU DAN LIHATLAH KE SURGA ITU!”. KEMUDIAN ORANG ITU

MENGANGKAT KEPALANYA DAN BERKATA:”YA TUHANKU! AKU TELAH

MELIHAT KOTA-KOTA DARI PERAK DENGAN GEDUNG-GEDUNGNYA YANG

MENJULANG TINGGI YANG TERBUAT DARI EMAS YANG DIATASNYA DIPENUHI

DENGAN MUTIARA-MUTIARA.” IA BERTANYA:”UNTUK NABI MANAKAH SURGA

ITU? UNTUK ORANG SHIDDIQ MANAKAH ITU? ATAU UNTUK ORANG SYAHID

MANAKAH ITU?”. MAKA �� BERFIRMAN:”INI UNTUK ORANG YANG

MEMBERIKAN HARGA KEPADA-KU.” IA BERTANYA:”SIAPAKAH YANG

MEMILIKI HARGA ITU?”. �� MENJAWAB:”ENGKAULAH YANG

MEMILIKINYA.” IA BERTANYA:”APAKAH HARGANYA?”. �� MENJAWAB:

“PEMBERIAN MAAFMU PADA SAUDARAMU.” DAN IA PUN BERKATA:”WAHAI

TUHANKU! SESUNGGUHNYA SAYA TELAH MENGAMPUNINYA.” LALU ��

BERFIRMAN: “RAIHLAH TANGAN SAUDARAMU DAN MASUKKANLAH IA KE

DALAM SURGA!”. SELANJUTNYA RASULULLAH MUHAMMAD ��

BERSABDA:”BERTAKWALAH KEPADA �� DAN BERDAMAILAH KAMU DENGAN

SESAMAMU, MAKA SESUNGGUHNYA �� AKAN MENDAMAIKAN DIANTARA

MEREKA YANG BERIMAN.” (HR. IBNU ABI DUNYA DAN HAKIM).

Hadist ini memberi peringatan pada kita bahwa kelembutan belas kasih � hanya bisa diperoleh dengan berakhlak sesuai dengan akhlak ��, yaitu berdamai antara dua orang yang bersengketa serta berakhlak dengan akhlak-akhlak � yang lainnya. Apakah Kenikmatan yang diberikan � dengan menutup cela kita di akhirat lebih rendah daripada penghargaan yang kita peroleh ketika di dunia dengan berbuat riya, agar mendapat tempat dihati manusia?

Diriwayatkan dari Ibnu Umar �, dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda:”Ketahuilah bahwa masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya. Seorang penguasa adalah pemimpin dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Seorang lelaki /suami adalah pemimpin keluarganya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Seorang perempuan/istri adalah pemimpin yang mengurus rumah tangga suaminya dan anak-anaknya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Seorang budak adalah pemimpin yang mengurus harta majikannya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Ketahuilah, masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban akan kepemimpinannya.” (HR.Bukhari No.2544)

Dikatakan bahwa saksi yang memberatkan manusia itu ada tujuh, yaitu:

1. Malaikat-Malaikat, sebagaimana firman �� dalam Al-Qur’an surat An-Niisaa ayat 166 “Malaikat-Malaikat pun menjadi saksi.”

2. Bumi, sebagaimana �� berfirman:”Dan manusia berkata:”Ada apa bumi ini?”. Pada hari itu bumi akan menceriterakan akan cerita-ceritanya.” (QS Az-Zalsalah:3-4)

3. Waktu. Sebagaimana Rasulullah Muhammad � bersabda didalam Al-Khabar:”Setiap hari akan berseru:”Aku adalah hari yang baru, dan aku akan menjadi saksi atas apa yang engkau kerjakan.”

4. Lidah, karena �� telah berfirman:”Pada harinya lidah mereka bersaksi atas mereka...”(QS An-Nuur:24)




5. Semua anggota tubuh, sebagaimana firman ��:”Pada hari ini kami kunci mulut mereka dan berkatalah kepada kami tangan-tangan mereka dan bersaksilah kaki-kaki mereka mengenai apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Yaasiin:65)

6. Dua Malaikat Penulisnya, seperti firman �� dalam Al-Qur’an:”Dan sesungguhnya bagi kamu terdapat Malaikat yang menjaga (mengawasi perbuatanmu) yang mulia dan mencatat (perbuatanmu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Infithaar:10-12)

7. Buku catatan amal, sebagaimana firman ��:”Ini adalah kitab (catatan) Kami yang berbicara kepada kamu mengenai kebenaran.” (QS Al-Jaatsiyah:29)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:”Para sahabat bertanya:”Ya Rasulullah! Apakah kita bisa melihat Tuhan kita pada hari kiamat?”. Rasulullah Muhammad � balik bertanya :”Apakah kalian tidak merasa silau melihat matahari di tengah siang hari tanpa awan?”. Mereka menjawab:”Tidak.” Rasulullah Muhammad � bertanya lagi:”Apakah kalian tidak merasa silau melihat bulan purnama tanpa ada awan?”. Mereka menjawab:”Tidak.” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Demi � yang menguasai diriku, kalian kelak tidak merasa silau melihat � Azza wa Jalla, kecuali seperti silau kalian ketika melihat matahari atau bulan purnama.” Rasulullah Muhammad � selanjutnya bersabda:”Kemudian � Azza wa Jalla menemui orang kafir, lalu �� bertanya:”Hai Fulan! Tidakkah ketika didunia AKU telah memuliakanmu, menjadikanmu sebagai orang terhormat, memberimu jodoh, menundukkan kuda dan onta (binatang dan yang lain) kepadamu, juga telah aku berikan kesempatan kepadamu untuk menjadi pemimpin dan hidup dalam kesenangan?”. Orang kafir itu menjawab:”Memang ya wahai Tuhan!”. �� bertanya lagi:”Apakah ketika didunia kamu percaya bahwa kamu akan menemui-KU?”. Orang kafir itu menjawab:”Tidak.” �� berfirman:”Sekarang aku membiarkanmu tanpa Rahmat-KU sebagaimana kamu telah melupakan AKU.”

Kemudian �� menemui orang-orang kafir yang lain, lalu �� bertanya:”Hai Fulan! Tidakkah ketika didunia AKU telah memuliakanmu, menjadikanmu sebagai orang terhormat, memberimu jodoh, menundukkan kuda dan onta (binatang dan yang lain) kepadamu, juga telah aku berikan kesempatan kepadamu untuk menjadi pemimpin dan hidup dalam kesenangan?”. Orang kafir itu menjawab:”Memang ya wahai Tuhan!”. �� bertanya lagi:”Apakah ketika didunia kamu percaya bahwa kamu akan menemui-KU?”. Orang kafir itu menjawab:”Tidak.” �� berfirman:”Sekarang aku membiarkanmu tanpa Rahmat-KU sebagaimana kamu telah melupakan AKU.” Setelah itu, �� menemui orang-orang munafik, kemudian �� bertanya seperti apa yang telah ditanyakan dimuka, lalu orang-orang munafik itu menjawab:”Ya Tuhan! Aku dulu di dunia beriman kepada-MU, kepada kitab-MU, kepada para Rasul-MU, dan aku juga mengerjakan shalat, puasa, zakat, serta memuji-MU sebaik mungkin.” �� berfirman:”Tetaplah disini, Kami telah mendatangkan saksi Kami kemari.” Orang

munafik itu berkata dalam hati:”Siapa yang akan menjadi saksiku?”. Kemudian �� mengunci mulut orang munafik tersebut, kemudian diperintahkan kepada pahanya, dagingnya dan tulangnya:”Bicaralah!”. Maka pahanya, dagingnya dan tulangnya menuturkan perbuatannya, sehingga dia tidak berkutik. Itulah orang munafik yang dimurkai ��.” (HR.Muslim No.1932)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik �, dia berkata:”Suatu ketika, kami berada disisi Rasulullah Muhammad �, lalu Beliau tertawa, kemudian Beliau bertanya:”Tahukah kalian mengapa aku tertawa?”. Kami menjawab:”� dan Rasul-NYA yang lebih tahu.” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Aku tertawa karena mengetahui dialog seseorang dengan Tuhannya. Orang itu menyanggah:”Ya Tuhan! Mengapa engkau tidak menghindarkanku dari perbuatan zalim?”. �� menjawab:”Tentu ya.” Orang itu mengatakan:”Aku tidak merasa bersalah kecuali ada saksi dari diriku sendiri.” �� menjawab:”Sekarang cukup dirimu sendiri yang menjadi saksi dan malaikat pencatat amalmu juga menjadi saksi.” (kemudian) kata Rasulullah Muhammad �:”Lalu mulut orang tersebut dikunci, lalu diperintahkan pada seluruh anggota tubuhnya: “Bicaralah!”. Maka semua anggota tubuh menuturkan amalnya.

Kemudian mulut itu diberi kesempatan lagi untuk berbicara, lalu dia berkata kepada anggota tubuhnya:”Celaka kau! Percuma saja aku dulu membelamu di dunia!”. (HR.Muslim No.1933)

“Sehingga apabila mereka datang di neraka, maka pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka bersaksi terhadap mereka, tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka (hamba �) berkata kepada kulit-kulit mereka:”Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?”. Kulit-kulit itu pun berkata:”�� yang membuat sesuatu dapat berbicara telah membuat kami dapat berbicara, dan DIA-lah yang telah menciptakan kamu pada pertama kalinya, dan kepadaNYA-lah kamu dikembalikan.” (QS Fushshilat:20-21).

“Akan diberitahukan kepada manusia pada hari itu mengenai amal yang telah dikerjakannya dahulu dan dikerjakannya kemudian. Bahkan manusia itu akan menjadi saksi terhadap dirinya sendiri. Walaupun dia mengajukan berbagai alasannya.” (Al-Qiyamah:13-15).

AL-FAQIH ABUL LAITS BERKATA:”DI HARI KIAMAT, DIDATANGKAN EMPAT

GOLONGAN, MASING-MASING GOLONGAN ITU MENGAJUKAN ALASANNYA TETAPI TIDAK

DITERIMA ALASAN MEREKA”:

1. ORANG KAYA, MEREKA MENGAJUKAN ALASAN:”AKU TIDAK SEMPAT

BERIBADAH KEPADAMU KARENA AKU ADALAH ORANG KAYA DAN

DISIBUKKAN HARTA KEKAYAAN SERTA HAK-HAK HARTAKU.” MAKA

BERFIRMANLAH ��:”NABI SULAIMAN � ADALAH RAJA KERAJAAN JIN

DAN MANUSIA YANG ADA DIANTARA DUNIA TIMUR DAN DUNIA BARAT, TETAPI DIA TIDAK DURHAKA KEPADA TUHANNYA, MAKA ALASANMU

TIDAK DAPAT DITERIMA.” LALU MEREKA SEMUA DIHALAU KE NERAKA.




2. ORANG FAKIR, DIA MENGAJUKAN ALASAN:”YA TUHANKU, SESUNGGUHNYA HAJATKU MENGHALANGI AKU UNTUK BERIBADAH

KEPADAMU.” �� BERFIRMAN:”APAKAH ENGKAU LEBIH BERHAJAT

DARIPADA NABI ISA �? DIA TIDAK DIHALANGI KEFAKIRANNYA DARI

BERIBADAH KEPADAKU.” KEMUDIAN MEREKA DIGIRING KE NERAKA.

3. SEORANG BUDAK/PEKERJA, MENGAJUKAN ALASAN:”SIBUK MENGABDI

/BEKERJA KEPADA TUANNYA SEHINGGA TIADA WAKTU DALAM

BERIBADAH.” KEMUDIAN �� BERFIRMAN: ”SESUNGGUHNYA NABIKU

YUSUF � TIDAK DIHALANGI PERBUDAKANNYA UNTUK BERIBADAH

KEPADAKU.” LALU MEREKA SEMUA DISERET KEDALAM NERAKA.

4. ORANG-ORANG SAKIT, MEREKA BERALASAN KARENA SAKITNYA

SEHINGGA MEREKA TIDAK DAPAT BERIBADAH KEPADA ��. MAKA ��

BERHUJJAH:”SAKITMUKAH YANG LEBIH BERAT ATAU SAKITNYA NABIKU

AYYUB �? TETAPI NABI AYYUB � TIDAK DIHALANGI SAKITNYA

UNTUK BERIBADAH KEPADAKU.” DAN DITARIKLAH MEREKA SEMUA KE

DALAM NERAKA.

Sehingga mereka tidak ada alasan kelak di hari Kiamat, Bahkan orang-orang shalihin gembira dengan derita (penyakit) serta kesulitan hidup, sebab hal itu merupakan penebus dosa-dosanya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda :”Perumpamaanku dan para nabi sebelumku adalah seperti orang yang membangun sebuah bangunan yang dia baguskan dan dia perindah kecuali satu batu bata di salah satu sudutnya yang belum terpasang. Orang-orang segera mengelilingi bangunan itu dan mereka merasa heran, sehingga mereka bertanya:”Mengapa satu batu bata ini belum dipasang?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Akulah satu batu bata itu dan akulah penutup para nabi.” (HR.Bukhari No.3535)

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Muhammad �:”Amal-amal ini akan datang di hari kiamat untuk berhujjah dan membela serta memberi syafaat kepada pemiliknya. Datanglah shalat dan berkata:”Ya Tuhanku, aku adalah shalat.” BerFirmanlah ��:”Engkau dalam keadaan baik.” Datang pula sedekah dan berkata:”Ya Tuhanku, aku adalah sedekah.” �� berFirman:”Engkau juga datang dalam keadaan baik.” Kemudian Islam datang dan berkata:”Aku adalah Islam dan Engkau Yang Maha Salam (Maha Pemberi Selamat)” �� berFirman:”Engkau datang dengan baik, dengan engkau (Islam) Aku akan menyiksa dan dengan engkau (Islam) pula Aku akan memberi anugrah.”

Dari Al-Faqih, Ibnu Abbas berkata:”Pertama kudengar ayat diatas ini tidak tahu persis siapa pembawanya, hingga Ka’ab datang di tempat Umar, katanya:”Hai Ka’ab, berceriteralah dengan yang mirip Kitabullah, jawabnya:”Kelak semua makhluk dibangkitkan dari lapangan terbuka, mereka saling melihat dan mendengar dan setiap kelompok dipanggil dengan pimpinan pengajarnya, yang benar ataupun yang sesat.

Pertama dipanggil pimpinan yang benar, ia menerima suratan amalnya dengan tangan kanan, sedangkan dosa-dosanya dirahasiakan, ia membaca bagian yang dirahasiakan/dosa-dosanya sedangkan amal baiknya sangat jelas dilihat banyak orang. Katanya: Celaka aku! Kemudian dibagian akhir tertulis:”Semua dosa telah diampunkan bagimu.” Dan ia diberi mahkota cahaya terang, serta diperintah memanggil bawahan yang dipimpinnya dan menyampaikan kepada mereka bahwa akan memperoleh seperti yang telah ia terima, setelah datang ia memohon:”Ya ��, jadikanlah mereka seperti yang telah kami terima.”

Sebaliknya jika ia pimpinan tersesat, ia menerima suratan amalnya dengan tangan kiri, sebab tangan kanannya dibelenggu. Lalu ia membacanya dan dijawab:”Kamu telah beramal ini, tetapi semua itu sudah dibalas didunia.” Sehingga dosa-dosanya nampak jelas dihadapan umum. Kata mereka:”Celaka fulan!”

dan dibagian akhir tertulis: Pantaslah siksa bagimu. Kemudian wajahnya berubah hitam, dan diberinya mahkota dari neraka yang sangat terang asapnya, ia diperintahkan menjumpai bawahan yang dipimpinnya, dan mengatakan kepada mereka, bahwa mereka juga akan menderita seperti yang ia derita. Sesudah mereka datang, mereka berkata:”Ya �, kami jangan dimasukkan golongan dia yang terkutuk.” Akhirnya semua anak buahnya itu mengutuk dan menjauh darinya. Sebagaimana Firman �� dibawah ini:

“Mereka saling mengutuk dan menuduh kafir diantara (lingkungan) mereka sendiri.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda:”Saya penghulu anak Adam pada hari kiamat. Orang yang dahulu muncul dari kubur, orang yang paling dahulu memberi syafaat, dan orang yang paling dahulu dibenarkan memberi syafaat.” (HR.Muslim No.1524)

Dari Abu Hurairah �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � pernah dibawakan sekerat daging, kemudian lengan Beliau mengangkat daging itu, Beliau pun menggigit daging itu dengan gigi depannya sekali gigit. Setelah itu Rasulullah Muhammad � bersabda:”Aku adalah pemimpin segala Rasul pada hari kiamat. Apakah kau mengetahui kenapa hal itu sampai demikian? (ketahuilah) �� akan mengumpulkan orang-orang sejak zaman pertama (dari Nabi Adam �) sampai orang-orang zaman penghabisan pada suatu tempat didataran tinggi. Mereka mendengarkan akan yang memanggil. Pandangan mereka tembus dan keadaan




matahari didekatkan. Disinilah manusia sampai pada taraf kesusahan dan kesempitan dimana mereka tidak sanggup memikul kesusahan itu.

Lalu para manusia berkata kepada sebagian yang lain (mencari kesepakan jalan keluar dari derita itu). Ada yang yang berkata:”Apakah kamu tidak melihat apapun yang sudah sampai kepada kamu?”. (Ada yang berkata kepada sebagian yang lain lagi):”Adakah tidak engkau ketahui siapakah yang akan memberikan syafa’at (pertolongan) untuk kami kepada Tuhan kami?.” Akhirnya ada sebagian manusia mengatakan kepada yang lain:”Kamu harus pergi ke Nabi Adam �!”.

Maka mereka pun pergi mencari Nabi Adam � (ditengah kerumunan seluruh makhluk selama bertahun-tahun dan setelah bertemu) dan mereka berkata kepada Nabi Adam:”Engkau adalah bapaknya manusia, �� menciptakan engkau dengan kekuasaanNYA, DIA Dzat yang meniupkan roh kepada engkau. DIA memerintahkan para Malaikat (untuk bersujud kepadamu) kemudian para Malaikat pun bersujud kepadamu. Maka berilah kami pertolongan (syafa’at) kepada kami atas Tuhanmu. Apakah engkau tidak melihat apa yang telah sampai engkau lihat dan apa yang telah sampai kepada kami?”. Kemudian Nabi Adam � berkata kepada mereka:”Hari ini Tuhanku sangat marah dimana sebelumnya kemarahan itu belum pernah ada. Dan setelah itu DIA pun tidak akan marah seperti ini! DIA sudah melarang aku agar jangan mendekati pohon kayu itu, tapi aku mendurhakainya dan mendurhakai diriku sendiri (maka aku malu meminta pertolongan kepadaNYA), sebab itu maka baiknya kalian pergi ke Nabi Nuh �.”

Lalu merekapun pergi mencari Nabi Nuh � (ditengah kerumunan banyak orang selama bertahun-tahun), sampai disana mereka berkata kepada Nabi Nuh �:”Wahai Nabi Nuh �, engkau adalah utusan pertama atas penduduk bumi ini dan �� menyebut engkau sebagai’Hamba yang bersyukur’. Untuk itu berilah kami syafa’at kepada Tuhanmu, apakah engkau tidak melihat akan (dosa-dosa) yang kami lakukan kepadanya!”. Nabi Nuh � menjawab:”Pada hari ini Tuhanku telah marah dengan kemarahan yang sebelumnya belum pernah marah seperti ini. Bagiku telah ada do’a yang aku mendo’akan kepada kaumku secara nafsi-nafsi (urus diri sendiri), maka pergi saja dan carilah orang selain aku. Pergilah kalian kepada Nabi Ibrahim Khalilullah!”.

Lalu merekapun (mencari selama bertahun-tahun ditengah seluruh makhluk) untuk menjumpai Nabi Ibrahim �. Kemudian mereka berkata kepada Nabi Ibrahim �:”Engkau adalah Nabi �� sekaligus kekasih-NYA diantara penduduk bumi ini. Maka berilah kami syafa’at kepada Tuhanmu. Tidaklah engkau melihat akan (dosa-dosa) yang kami lakukan kepada-NYA?”. Nabi Ibrahim � menjawab:”Hari ini Tuhanku marah dengan kemarahan yang sebelumnya DIA belum pernah marah seperti ini. Dan setelah inipun DIA tidak akan marah seperti ini. (Ketahuilah) aku telah berdosa 3 kali yang disebutkan oleh diriku sendiri. Maka pergilah kalian pada orang selain aku. Pergilah kalian pada Nabi Musa �.”

Kemudian mereka (mencarinya ditengah orang banyak selama bertahun-tahun) datang sehingga bertemu Nabi Musa � dan dikatakanlah kepadanya:”Wahai

Nabi Musa �, engkau adalah utusan �� melebihkan engkau dengan Risalah-NYA dan Kalimah-NYA atas manusia. Maka berilah kami syafa’at kepada Tuhanmu. Apakah engkau tidak melihat akn apa-apa (dosa-dosa) yang kami lakukan kepada-NYA.” Nabi Musa � menjawab:”Sesungguhnya pada hari ini Tuhanku telah marah dengan kemarahan yang belum pernah marah seperti ini dan DIA tidak akan marah lagi sesudahnya. (Ketahuilah) Bahwa aku ini telah membunuh seorang jiwa dimana aku tidak diperintahkan membunuhnya. Maka pergilah kalian kepada Nabi Isa �.”

Mereka kemudian (mencari Nabi Isa � ditengah banyak makhluk selama bertahun-tahun) sehingga datang dan berkata kepada Nabi Isa �:”Wahai Nabi Isa �, engkau adalah utusan �� dan Kalimah-NYA. DIA meletakkan kepada Maryam akan roh, engkau dikehendaki mampu berkata-kata sekalipun masih dalam ayunan. Maka berilah kami syafa’at kepada Tuhanmu. Apakah engkau tidak melihat akan (dosa-dosa) yang kami lakukan kepada-NYA?”. Kemudian Nabi Isa � pun menjawab:”Pada hari ini Tuhanku telah marah dimana kemarahan seperti ini belum pernah ada sebelumnya dan DIA tidak akan marah lagi setelahnya. (Ketahuilah) Bahwa DIA telah menyebutkan dosa-dosa diriku. Maka pergilah saja kalian kepada orang selain aku, pergilah kalian kepada Rasulullah Muhammad �.”

Lalu kemudian mereka pergi dan mencari sehingga datang kepada Beliau dan berkata kepada Rasulullah Muhammad �:”Wahai Rasulullah Muhammad �, engkau adalah utusan �� dan penutup para Nabi, dosa-dosa engkau telah diampuni oleh �� baik dosa-dosa yang terdahulu maupun dosa-dosa yang akan datang. Maka berilah syafa’at kepada kami atas Tuhanmu. Apakah engkau tidak melihat akan (dosa-dosa) yang kami lakukan kepada-NYA?”. Kemudian (atas permintaan ummat manusia) lalu aku (Rasulullah Muhammad �) berjalan datang dibawah’Arsy. Aku menjatuhkan diri bersujud kepada Tuhanku. Setelah itu kemudian �� membukakan untukku dari segala Pujian-NYA dan kebaikan sanjungan kepada-NYA akan segala sesuatu yang belum pernah dibukakan kepada seseorang sebelum aku. Kemudian dikatakan:”Wahai Muhammad (�)! Angkatlah kepalamu dan mintalah, pasti akan diberikan kepadamu! Bersyafa’atlah pasti engkau akan disyafa’ati!”. Kemudian aku mengangkat kepala lalu berkata:”Ummatku! Ummatku Ya � !”.

Lalu �� berfirman:”Wahai Muhammad (�)! Masukkanlah diantara ummatmu atas orang-orang yang bebas hisab atas mereka melalui pintu kanan diantara pintu-pintu surga. Dan bagi mereka pengikutnya akan melewati pintu yang lain.” Kemudian Rasulullah Muhammad � bersabda:”Demi � yang jiwaku didalam Kekuasaan-NYA! Antara dua pintu samping adalah sebagian dari samping-samping pintu-pintu surga, layaknya antara Mekkah dan Himyar atau antara Mekkah dan Bushra.” (HR Imam Bukhari Muslim)

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari �, dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda :”Sesungguhnya perumpamaanku & ajaran yang diutuskan oleh �� padaku adalah bagaikan seorang yang mendatangi kaumnya lalu dia katakan:




”Wahai kaumku! Sungguh aku melihat pasukan musuh dengan mata kepalaku sendiri dan aku benar-benar pemberi peringatan yang tulus, demi keselamatan kalian.” Maka sebagaian kaumnya ada yang taat, lalu mereka perlahan-lahan berangkat dan pergi pada malam hari untuk menghindari pasukan musuh tersebut. Sebagian yang lain mendustakan pemberi peringatan itu dan mereka betah tetap diam sampai pagi sehingga pada pagi hari mereka diserbu dan dihancurkan oleh pasukan musuh. Itulah perumpamaan orang yang mematuhiku dan mengikuti ajaran yang aku bawa, serta perumpamaan orang yang durhaka kepadaku dan mendustakan kebenaran yang aku sampaikan. (HR.Bukhari No.6482 & HR.Muslim No.1526)

Pada hari ketika seluruh makhluk berdiri dengan mata melihat ke atas dan hati yang goncang. Mereka tidak berbicara satu patah kata pun dan tidak memperhatikan urusan yang lain. Mereka berdiri selama lebih dari 300 tahun (dalam riwayat lain 50.000 tahun), tidak makan satu suap pun dan tidak

minum satu tetes pun, juga tidak menemukan angin segar. Ka’ab dan Qatadah � berkata tentang firman �� yang artinya:”Pada hari manusia berdiri di hadapan � Rabbul’Alamin.” Bahwa mereka berdiri lebih dari 300 tahun.

Bahkan Abdullah bin Amr telah meriwayatkan bahwa Rasulullah Muhammad � pernah membaca ayat:

“Bagaimanakah keadaan dirimu ketika � mengumpulkan kamu sekalian laksana anak panah pada tempat anak panah (berhimpitan) yang mana mereka berkumpul selama 50.000 tahun dalam keadaan � tidak memperhatikan kepadamu (nasib penderitaanmu).

Al-Hasan berkata:”Bagaimana menurut perkiraanmu tentang hari (kiamat), pada waktu itu manusia berdiri selama kurang lebih 50.000 tahun dalam keadaan tidak makan, tidak minum sedikitpun. Sehingga apabila leher mereka terasa putus akibat kehausan, dan perut mereka terasa terbakar akibat kelaparan, maka mereka dibawa ke neraka lalu diberi minuman yang sangat panas?”.

Maka bayangkanlah oleh kita bahwa selama 50.000 tahun itu kita berdiri tanpa pelindung, tanpa baju, matahari didekatkan setinggi satu tombak, tentu terbayang bagaimana terik matahari tengah hari di dunia, padahal jaraknya begitu jauh dan juga panas matahari padang mahsyar berlipat ganda dan berubah dari keadaan semula, lalu bagaimana dengan panasnya matahari setinggi dua tombak diatas kepala tanpa ada angin sepoi-sepoi atau angin sejuk? Belum lagi kita berdiri di atas wajah kita, dengan keringat setinggi mata kaki, keringat setinggi lutut,

pinggang, leher, mulut, keringat setinggi telinga bahkan ada yang tenggelam seluruh tubuh sesuai amal kita masing-masing?

Uqbah bin Amir � meriwayatkan bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda: “Matahari didekatkan kebumi kiamat sehingga manusia berkeringat ada yang sampai tumitnya, separuh betisnya, lutunya, pinggangnya, ada yang sampai mulutnya, dan ada yang luput oleh keringatnya dan ada yang seluruh tubuhnya tenggelam dalam keringat.” Rasulullah Muhammad � mengatakan hal itu sambil meletakkan tangan diatas kepala Beliau. (HR. Ahmad).

Juga akan muncul rasa malu dan rasa takut di lapangan Kiamat dan mereka mengalami kesulitan dan kesusahan yang berkepanjangan di dalamnya. Seandainya manusia selamat dari kejahilan dan ketertipuannya, niscaya mereka mengetahui bahwa kelelahan dan keringat karena menanggung kesulitan-kesulitan dalam menaati perintah-perintah �� itu lebih ringan dan lebih singkat dibanding dengan berkeringatnya mereka dalam menanggung kesusahan dan kesulitan saat menunggu (keputusan) pada hari kiamat. Karena menunggunya hari itu adalah hari yang sangat besar kesulitannya dan sangat lama waktunya.

Maka pikirkanlah dalam-dalam oleh kita tentang keringat penduduk mahsyar dan bencana-bencana yang sedang mereka hadapi, sehingga sebagian dari mereka ada yang berteriak:”Ya Tuhanku! Bebaskanlah aku dari kesulitan seperti ini dan kesulitan selama menunggu (pengadilan) walaupun diriku harus masuk neraka!”. Dimana perkataan ini keluar dari mereka yang menunggu giliran penghisaban atau pengadilan.

Pikirkanlah pula jika kita mengantri tiket di stasiun atau terminal saat pulang lebaran dimana antrian sangat panjang sehingga kita pegal, capek, jenuh, panas dan sebagainya. Padahal di loket itu setiap orang hanya membeli beberapa tiket lalu paling lama menunggu kembalian pembayaran uang. Dan bagaimanakah jika kita menghadap satu persatu dengan diperiksa seluruh perbuatan kita sebesar biji zarahpun akan dibuka? Belum lagi tuntutan dan pertikaian antara kita dalam menuntut balas satu sama lain sekecil apapun. Ditambah dengan banyaknya makhluk yang tidak hanya manusia tapi juga golongan hewan dan jin di seluruh jagat baik dari jaman dahulu hingga sekarang, maka terbayangkah seberapa lama antrian menunggu hisab itu?

Apalagi ditambah dengan siksa yang diakibatkan karena kita membangkang zakat penghasilan, zakat hewan, zakat tanaman, zakat maal, zakat fitrah sehingga hewan-hewan tersebut kesemuanya dijelmakan dengan gemuk dan besar dengan tanduk yang tidak menghadap ke belakang tetapi runcing semua ke depan dan menginjak-injak, menanduk, menggigit silih berganti satu persatu dan setelah semua hewan itu selesai menyiksanya maka diulangi lagi dari awal sampai dihadapkan pada � untuk diberi keputusan yang ada kalanya masuk surga, tapi tak jarang pula yang masuk neraka.

Juga dengan emas dan perak yang tidak ditunaikan zakatnya maka akan dijelmakan sebagai setrika yang dipanaskan dalam jahanam dan menyetrika




lambung, dahi, perut, dada, punggung terus menerus sehingga dipanggil menghadapnya untuk diberi putusan. Ingatlah bahwa siksa satu hari di padang makhsyar adalah seperti 50.000 tahun apa yang kita alami di dunia ini. Sedangkan satu tahun itu ada 360 hari, lalu apa artinya kesengsaraan dunia selama 60-70 tahun maksimal dibanding dengan siksa padang mahsyar selama satu hari saja? Dalam keadaan tersiksa dalam puncak kesengsaraan seperti itu yang tidak sanggup lagi menanggungnya, maka sebagian orang berkata:”Carilah orang yang dimuliakan oleh �� dan mintalah ia agar menghadap �� agar memberi pertolongan pada kita.”

“Pada hari itu tidak bermanfaat syafaat kecuali orang yang diizinkan �� dan ucapannya diridhai �.” (QS. Thaha:109).

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tiada seorang Nabi kecuali diijabah permohonannya (do’anya) dan mereka pergunakan ketika di dunia, sedang aku menyimpannya (sebagian) untuk menolong ummatku di hari kiamat, ketahuilah bahwa aku pemimpin semua ummat manusia, hal ini bukan bangga, dan aku pula manusia yang pertama timbul dari Bumi (setelah hari kiamat dan saat hari kebangkitan), hal ini bukan bangga, serta ditangankulah panji Al-Hamdi yang menaungi Nabi Adam � beserta anak cucunya di har kiamat, hal ini juga bukan bangga. Saat itu kesulitan dan kegelisahan manusia makin meningkat dan bertambah hebat selama 40 tahun, sehingga mereka meminta syafaat Nabi Adam� untuk menyelesaikannya, namun jawabnya:”Hal itu bukan kuasa urusanku, karena akupun diusir dari sorga akibat dosaku, saat ini aku tengah mengurusi nasibku sendiri dan cobalah meminta syafaat kepada Nabi Nuh � .”

Datanglah mereka untuk meminta syafaat kepadaNabi Nuh � , tetapi jawabnya sama dengan Nabi Adam � :”Karena aku telah membinasakan penghuni Bumi (tenggelam) dengan do’aku, saat ini aku sedang sibuk dengan nasibku sendiri, cobalah meminta syafaat Nabi Ibrahim �.”

Lalu datanglah mereka kepada Nabi Ibrahim � dan minta syafaat kepadanya, tapi jawabnya sama seperti kedua Nabi tersebut:”Akupun tidak bisa karena akupun telah berdusta sampai 3 kali meskipun dusta itu demi tegaknya agama ��, karena itulah saat ini aku hanya memikirkan nasibku sendiri. Cobalah kalian meminta syafaat Nabi Musa � .”

Lalu mereka datang kepada Musa dan meminta syafaatnya. Jawabnya sama seperti Nabi-Nabi terdahulu:”Karena akupun telah membunuh orang tanpa hak, akupun tengah memikirkan nasibku sendiri, cobalah kalian meminta syafaat Nabi Isa �.”

Kemudian pergilah mereka mencari Nabi Isa � dan meminta syafaatnya, tetapi jawabnya:”Aku dan Ibuku telah diangkat oleh orang-orang sesat sebagai Tuhan, dan saat ini tiada sesuatu menjadi pemikiranku kecuali nasibku sendiri. Jika ada barang tertutup rapat, apakah kiranya kalian dapat menemuinya jika tutupnya tidak dibuka?”. Mereka menjawab:”Tidak.” Lalu kata Nabi Isa � :”Bahwasanya

Rasulullah Muhammad � itulah penutup semua Nabi-Nabi, dan ia telah diampuni oleh ��, cobalah kalian meminta syafaat kepada beliau itu.”

Setelah itu mereka mencariku dan meminta syafaat kepadaku, dan aku berkata kepada mereka:”Baiklah aku bantu kalian, sampai turun idzinNya, untuk siapa dikehendakidan diridhaiNya, menurut kehendakNya, kemudian dia akan menyelesaikan makhlukNya.”diserukan:”Dimanakan Muhammad berikut ummatnya?”. Kamilah yang terakhir di dunia, tetapi kamilah yang paling pertama di hisab di hari kiamat. Maka berdirilah aku bersama ummatku. Dan ummat-ummat itu membuka jalan bagi kami, lalu terdengar suara, hampir mereka itu merupakan Nabi-Nabi, majulah aku ke pintu surga dan mengetuknya. Terdengar suara menyapa: ”Siapakah?” Jawabku: ”Muhammad, Rasul ��.” Terbukalah pintu, dan masuklah aku langsung bersujud memuji �� dengan pujian yang belum pernah diucapkan manusia sebelumku, lalu aku diperintahkan bangun:”Angkatlah kepalamu, berkatalah, pasti diperhatikan, mohonlah, pasti dikabulkan, berikan syafaatmu, pasti diterima. Kemudian aku berikan syafaatku kepada orang-orang yang hatinya terdapat keimanan / keyakinan sekalipun hanya sebesar semut hitam atau biji jagung dan kalimat:


Ya ��, mudahkanlah kepada kami untuk mendapatkan SYAFAAT Rasulullah, berkat Keagungan dan KemegahanMu

Beberapa golongan dari umat Rasulullah Muhammad � juga bisa memberikan syafa’at, misalnya para ulama dan orang-orang shalih.

Rasulullah Muhammad � pernah ditanya mengenai lamanya masa menunggu pada hari kiamat, lalu Beliau bersabda: ”Demi Dzat yang jiwaku dalam genggaman-NYA, sesungguhnya hal itu akan diringankan bagi orang mukmin sehingga terasa lebih singkat daripada shalat fardhu yang dikerjakan didunia.” (HR. Abu Ya’la dan Baihaqi).

Anggaplah bahwa umur kita di dunia ini pendek sekali! Bahkan sekalipun umur kita 7000 tahun misalnya, maka bersabarlah (menahan diri dari maksiat) selama 7000 tahun itu supaya kita selamat dalam menghadapi hari akhirat yang lebih lama lagi dimana satu hari akhirat (padang mahsyar & neraka) adalah sebanding dengan siksa dunia 50.000 tahun. Jika kita dapat bersabar, niscaya keuntungan kita bertambah banyak dan kesulitan kita terasa ringan.

APABILA DIANTARA ORANG MU’MIN ADA YANG DINYATAKAN MASUK NERAKA, MAKA KETAHUILAH SESUNGGUHNYA �� DENGAN KARUNIA-NYA MENERIMA

SYAFAAT UNTUK MEREKA DARI PARA NABI DAN SHIDDIQQIN, BAHKAN DARI PARA

ULAMA, PARA SHALIHIN, DAN SETIAP ORANG YANG PUNYA KEDUDUKAN MULIA

DISISI �, KARENA SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG TERSEBUT DAPAT MEMBERI

SYAFAAT PADA KELUARGANYA, KERABATNYA, TEMAN-TEMANNYA, JUGA

KENALAN-KENALANNYA.




MAKA HENDAKLAH ANDA BERKEMAUAN KERAS DALAM BERUSAHA UNTUK

MEMPEROLEH SYAFAAT DARI MEREKA UNTUK DIRI KITA, YAITU DENGAN TIDAK

MEREMEHKAN MANUSIA SECARA MUTLAK KARENA �� MENYIMPAN WILAYAH-NYA (KEWALIAN-NYA) PADA HAMBA-HAMBANYA, SEDANGKAN BOLEH JADI

ORANG YANG ANGGAP HINA ITU ADALAH WALI �. JUGA DENGAN TIDAK

MENGANGGAP KECIL TERHADAP PERBUATAN MAKSIAT SECARA MUTLAK KARENA

�� MENYIMPAN KEMURKAAN-NYA DALAM KEMAKSIATAN-KEMAKSIATAN

PADA-NYA SEDANGKAN BOLEH JADI KEMURKAAN-NYA ITU �� ADA DALAM

KEMAKSIATAN YANG KITA ANGGAP KECIL WALAUPUN ITU HANYA LIRIKAN

SEKEJAP, SEPATAH KATA TIDAK BAIK, NIAT, HATI, PIKIRAN, SESUAP MAKANAN, SETEGUK MINUMAN DSB

JUGA TIDAK PATUT BAGI KITA MENGANGGAP REMEH TERHADAP KETAATAN

PADA-NYA SECARA MUTLAK KARENA �� MELETAKKAN KERIDHAAN-NYA

DALAM KETAATAN PADAN-NYA, SEDANGKAN BOLEH JADI KERIDHAAN-NYA ITU

TERDAPAT PADA PADA PERBUATAN TAAT YANG KITA ANGGAP REMEH DAN KECIL

ITU WALAU BERUPA PERKATAAN YANG BAIK, SESUAP MAKANAN, NIAT, DSB.

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Apabila telah tiba hari kiamat, maka Aku adalah kepala para Nabi da pembicara bagi mereka serta memiliki syafaat mereka, tanpa menyombongkan diriku. Aku adalah kepala anak cucu Adam (seluruh manusia), dan aku tidak menyombongkan diri. Akulah yang pertama kali keluar dari belahan tanah di akhirat, dan akulah orang yang pertama kali diberi syafaat dan yang pertama kali diharapkan syafaatnya oleh manusia. Di tanganku ada bendera pujian (kepada �) yang dibawahnya adalah Nabi Adam � lalu yang dibawahnya lagi.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

RASULULLAH MUHAMMAD �� BERSABDA:”BAGI SETIAP NABI ADA DO’A

MUSTAJAB (YANG PASTI DIIJABAH), TETAPI AKU INGIN MENYIMPAN DO’A

MUSTAJABKU SEBAGAI SYAFAAT BAGI UMMATKU DI HARI KIAMAT.” (HR. MUTTAFAQ’ALAIH).

DIRIWAYATKAN DARI IBNU ABBAS �, DIA BERKATA:”RASULULLAH

MUHAMMAD � BERSABDA:”DISEDIAKAN UNTUK PARA NABI MIMBAR-MIMBAR

DARI EMAS, LALU MEREKA

DUDUK DIATAS MIMBAR-MIMBAR ITU. TINGGALLAH MIMBARKU, DAN AKU TIDAK

MENDUDUKINYA, TETAPI AKU BERDIRI TEGAK DIHADAPAN TUHANKU DENGAN

PERASAAN TAKUT KALAU-KALAU AKU SENDIRI DISURUH MASUK SURGA

SEDANGKAN UMATKU TERTINGGAL DIBELAKANGKU. LALU AKU

BERKATA:”WAHAI TUHANKU ...UMATKU?”. �� BERFIRMAN:”WAHAI

MUHAMMAD (�), APAKAH ENGKAU MENGINGINKAN AGAR AKU BERBUAT

SESUATU TERHADAP UMATMU?”. MAKA RASULULLAH MUHAMMAD �

BERSABDA:”YA �! SEGERAKANLAH HISAB MEREKA!”. LALU DIPANGGILLAH

MEREKA (UMAT RASULULLAH MUHAMMAD �) DAN SEGERA DIHISAB. MAKA

DIANTARA MEREKA ADA YANG MASUK SURGA DENGAN RAHMAT-NYA, LALU

ADA YANG MASUK SURGA DENGAN SYAFAATKU, DAN TERUS MENERUS AKU

MEMBERI SYAFAAT SEHINGGA AKU DIBERI DAFTAR CATATAN NAMA ORANG-ORANG YANG BENAR-BENAR AKAN DIMASUKKAN KE DALAM NERAKA SEHINGGA

MALAIKAT PENJAGA PINTU NERAKA BERKATA:”WAHAI MUHAMMAD (�)!

ENGKAU TIDAK MEMBIARKAN SEDIKITPUN KEMURKAAN DAN SIKSAAN TUHANMU

TERHADAP UMATMU?”. (HR. THABRANI).”“

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Akan masuk surga melalui syafa’at seseorang dari umatku dan yang lebih banyak adalah kabilah Rabi’ah dan Mudhar.” (HR. Ahmad).

Rasulullah Muhammad � bersabda:”(Pada hari Kiamat) akan dikatakan kepada seseorang:”Wahai Fulan! Bangunlah dan berilah syafa’at! Maka ia pun bangun dan memberikan syafa’at untuk satu kabilah (suku), untuk satu keluarga, untuk satu orang, atau untuk dua orang sesuai dengan amalnya.” (HR. Tirmidzi).

Diriwayatkan dari Anas bin Malik �, bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya pada hari kiamat maka seseorang dari ahli surga akan keluar dan pergi kepada ahli neraka. Lalu seseorang dari ahli neraka memanggilnya:”Wahai Fulan! Apakah engkau masih mengenalku?”. Ahli surga itu menjawab:”Demi �! Tidak.” Dan ahli Neraka berkata:”Aku yang dulu pernah engkau lewati di dunia dan engkau meminta minum padaku lalu aku memberimu air.” Kemudian ahli surga menjawab:

”Ya! Sekarang aku mengenalimu.” Ahli neraka berkata:”Mintakanlah syafa’at untukku kepada �� melalui kebaikanku itu.” Maka ahli surga pun memohon kepada � dengan menceriterakan kejadian yang dialaminya bersama ahli neraka tadi. Lalu katanya:”Ya �! Izinkanlah aku memberi syafa’at untuknya!”. Maka �� pun mengizinkan sehingga ahli neraka itu keluar dari neraka.”

Berpikirlah wahai saudaraku tentang hadist-hadist diatas, maka perbanyaklah persaudaraan, kekerabatan dan silaturahmi dengan sesama mukmin yang shaleh, benar-benar dalam menjalankan ISLAM sepenuhnya (bukan 80% atau 90%) sesuai sunnah Rasulullah Muhammad � karena orang yang diperbolehkan memberi syafaat ini tentulah bukan orang-orang durhaka dan penuh bermaksiat terhadap �, berpesta pora, bersenang-senang dengan dunia, mengidolakan dan mencintai para artis, selebritis, membuang waktu dengan tertawa-tawa, bersorak sorai, menggunjing kejelekan orang lain dan nyanyian-nyanyian yang membuat kita lupa kepada �, apalagi menyekutukan �, meminta tolong kepada kuburan, mengundi nasib seolah � melupakan rizqi pada hamba-NYA, meminta bantuan kepada jin, menyembah kepada pohon, berkurban pada para paranormal/dukun




(kahin /kuhhan) yang meminta pertolongan pada jin, dan memaki-maki � dengan mengatakan bahwa � mempunyai anak. Naudzu billaahi min dzalik!

Keistimewaan Rasulullah Muhammad � pada hari kiamat adalah:

1. Orang yang pertama kali dibangkitkan.

2. Orang yang menjadi pembicara bagi seluruh manusia ketika Beliau diutus menghadap ��.

3. Penghibur hati manusia ketika mereka berputus asa pada hari Kiamat.

4. Pemegang Liwa’ul hamdi.

5. Keturunan Nabi Adam � yang paling dimuliakan oleh �.

6. Orang yang diizinkan untuk berdiri disamping kanan’Arasy.

7. Orang yang pertama kali memberi syafa’at dan yang diterima syafa’atnya.

8. Orang yang pertama kali memasuki surga.

9. Orang yang diberi telaga oleh ��.

Anas bin Malik � berkata:”Ketika Rasulullah Muhammad � sedang mengantuk, tiba-tiba Beliau mengangkat kepalanya sambil tersenyum. Lalu para sahabat bertanya:”Ya Rasulullaah! Mengapa engkau tersenyum?”. Dan Beliau menjawab:”Baru saja sebuah ayat (Al-Qur'an) diturunkan kepadaku.” Lalu Beliau membaca basmallah dan membacakan ayat Al-Kautsar ayat 1-3):”Sesungguhnya Kami telah memberimu Al-Kautsar (nikmat yang banyak). Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah! Sesungguhnya orang-orang yang membencimu, dialah orang-orang yang terputus (dari Rahmat-NYA).”

Kemudian Rasulullah Muhammad � bertanya:”Tahukah kamu apakah Al-Kautsar itu?”. Para sahabat menjawab:”�� kemudian Rasulnya yang lebih mengetahui.” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Itulah sungai yang dijanjikan � kepadaku didalam surga.” Sungai itu memiliki banyak kebaikan, diatasnya terdapat kolam yang sering didatangi oleh umatku pada hari kiamat dan jumlah bejananya (cangkirnya) sebanyak bintang-bintang di langit.” (HR. Shahih Muslim).

Diriwayatkan dari Anas bin Malik �, dia berkata:”Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Ketika aku berjalan-jalan di surga, tiba-tiba aku dapati sebuah sungai yang pada kedua tepinya terdapat kubah-kubah terbuat dari intan lu’-lu’ yang dilubangi. Aku bertanya:”Apakah ini wahai Jibril?”. Jibril menjawab:”Ini adalah Al-Kautsar yang diberikan �� kepadamu.” Lalu Jibril menepukkan tangan Rasulullah Muhammad � ke tanahnya dan ternyata tanahnya dari minyak misik dan adzfar.” (HR. Tirmidzi & Bukhari).

Saati ini ketika kita di dunia, kita sering sekali melihat dan bahkan mungkin kita sendiri menyenangi bertamasya atau menikmati pemandangan sebuah sungai atau danau, maka secara logika saja maka benarlah bahwa telaga Al-Kautsar itu merupakan telaga yang paling banyak dikunjungi oleh umat kita, umat Islam sebagaimana sabda-sabda Beliau.

Diriwayatkan Abid Darda �,dia berkata: Rasulullah Muhammad � bersabda: “Barang siapa membaca “Laa ilaaha illallaahu Muhammadar Rasuulullaah” maka keluarlah dari mulutnya Malaikat seperti seekor burung hijau bersayap dua buah, satu di dunia timur dan satu di dunia barat, yang keduanya putih-putih dan bertahtakan intan dan mutiara. Naiklah burung itu sampai Arasy dan bersuara seperti lebah. Malaikat-Malaikat pemikul Arasy berkata kepadanya:”Diamlah berkat keagungan ��.” Dia menjawab:”Aku tidak akan diam sampai �� mengampuni orang telah membacanya.” Lalu �� berFirman:”AKU benar-benar telah mengampuni orang yang membacanya.” Kemudian �� menjadikan tujuh puluh lidah bagi Malaikat seperti burung itu, setiap lidah memohonkan ampun bagi pemiliknya sehingga hari kiamat. Kelak di hari kiamat burung itu akan datang dan membimbing tangan pemiliknya dan menjadi pembimbing dan petunjuk jalan ke surga.” (Ramaqul Majaalis).

Dari Ali karamallaahu wajhahu, dia berkata:”Mendengar pemimpin semua makhluk, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Aku telah mendengar pemimpin semua Malaikat, Jibril as berkata:”Aku belum pernah turun dengan membawa sebuah kalimat yang lebih mulia daripada “LAA ILAAHA ILLALLAAHU

MUHAMMADAR RASUULULLAAH” ke atas Bumi ini. Dengan kalimat itu Langit, Bumi, Gunung-Gunung, pepohonan, daratan, lautan dapat berdiri tegak. Ingat, ia adalah kalimat IKHLAS. Ingat, ia adalah kalimat Islam. Ingat, ia adalah kalimat untuk mendekatkan diri. Ingat, ia adalah kalimat takwa. Ingat, ia adalah kalimat keselamatan. Ingat, ia adalah kalimat tinggi. Seandainya kalimat itu diletakkan pada sebuah daun timbangan yang satu, dan Langit serta Bumi pada daun timbangan yang lainnya, tentu akan lebih berat kalimat itu.” (Zubdatul Wa’idhiin)

Diriwayatkan dari Rasulullah��, beliau bersabda:”Akan keluar dari Neraka seseorang yang dihatinya terdapat keimanan sebesar semut kecil.”

Diriwayatkan dari Al-Bazzazi dari Rasulullah Muhammad � � � � beliau bersabda:”Firman �� diatas tentang “Sesungguhnya agama di sisi �� hanyalah ISLAM.” Adalah turun ketika orang-orang musyrik membanggakan agama mereka. Masing-masing mereka mengatakan :”Tidak ada agama kecuali agama kami. Agama kami itulah agama sejak sejak �� mengutus Nabi Adam ��.” Lalu �� mendustakan mereka dengan FirmanNYA:”Sesungguhnya agama disisi �� itu hanyalah Islam.” Yaitu agama yang dibawa Rasulullah Muhammad��, dan dialah agama yang benar.”

Dari Abu Hurairah �, dari Rasulullah Muhammad�:”Amal-amal ini akan datang di hari kiamat untuk berhujjah dan membela serta memberi syafaat kepada pemiliknya. Datanglah shalat dan berkata:”Ya Tuhanku, aku adalah shalat.” BerFirmanlah ��:”Engkau dalam keadaan baik.” Datang pula sedekah dan berkata:”Ya Tuhanku, aku adalah sedekah.” �� berFirman:”Engkau juga datang




dalam keadaan baik.” Kemudian Islam datang dan berkata:”YA TUHANKU, AKU ADALAH ISLAM DAN ENGKAU

YANG MAHA SALAM (MAHA PEMBERI

SELAMAT)” �� berFirman:”Engkau datang dengan baik, dengan engkau (ISLAM) Aku akan menyiksa dan dengan engkau (ISLAM)pula Aku akan memberi anugrah.”

Ubay � berkata:”Bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”BERIKANLAH

KABAR GEMBIRA KEPADA UMAT INI

MENGENAI KETINGGIAN, KEMULIAAN, KEMENANGAN AGAMA MEREKA, TETAPI BAGI ORANG-ORANG YANG

MENGERJAKAN SATU AMAL AGAMA

UNTUK MENDAPAT BALASAN DIDUNIA

MAKA TIDAK AKAN ADA BAGIAN

BAGINYA DI AKHIRAT NANTI.” Diriwayatkan dalam suatu hadist bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda: “Aku pernah berjumpa dengan �� dalam wajah paling indah, dia berfirman:

“Wahai Muhammad (�), apakah yang sedang diperbantah oleh para Malaikat?” Aku menjawab:”Saya tidak tahu ya �!”. Maka �� memberikan kemuliaan diatas dadaku sehingga terasa sejuk sampai ke dadaku dan dengan sebab keberkahan-NYA itulah seluruh alam ini terbentang luas dihadapanku, kemudian DIA berfirman kepadaku:

”Sekarang ceriterakanlah yang sedang diperbantah oleh para Malaikat!”. Aku berkata:”Mereka berbantah-bantahan mengenai perkara yang meninggikan derajat, perkara-perkara yang menggugurkan dosa, mengenai pahala langkah setiap kaki menuju shalat berjamaah, mengenai keutamaan berwudlu secara sempurna diwaktu dingin, dan mengenai keutamaan dudukselepas shalat sambil menunggu shalat yang lain. Barang siapa menjaga itu semua maka dia akan menjalani kehidupannya dalam keadaan yang terbaik dan akan mati dalam keadaan terbaik pula.”

Ibnu Abbas ra berkata:” �� telah menciptakan rezeki 4000 tahun sebelum menciptakan arwah, dan �� juga menciptakan arwah dengan selang waktu 4000 tahun sebelum menciptakan jasad. �� mempersaksikan DzatNYA dengan DzatNYA sendiri sebelum menciptakan makhluk, yaitu sebelum ada Langit dan sebelum ada Bumi, daratan dan lautan. BerFirmanlah ��:”�� menyatakan bahwa TIADA TUHAN KECUALI DIA dengan menegakkan keadilan, Malaikat dan

orang-orang yang memiliki ilmu juga menyatakan hal itu. Tidak ada Tuhan kecuali Dia yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA: ”KETIKA TURUN “AL-HAMDULILLAHI RABBIL AALAMIINA, AYAT KURSY, AYAT SURAT ALI IMRAN :18-19, MAKA AYAT-AYAT ITU BERGANTUNGAN PADA ARASY DAN BERKATA:”YA

TUHAN. APAKAH ENGKAU AKAN MENURUNKAN KAMI PADA ORANG-ORANG YANG

MENGERJAKAN DURHAKA KEPADAMU?”. BERFIRMANLAH ��:”DEMI

KEAGUNGANKU DAN KEMEGAHANKU, TIDAKLAH SEORANG HAMBA MEMBACA

KAMU KETIKA SELESAI TIAP-TIAP SHALAT FARDHU , KECUALI AKU AKAN

MENGAMPUNINYA , AKU TEMPATKAN DIA DALAM SURGA FIRDAUS DAN AKU

MEMANDANGNYA TUJUH PULUH KALI DALAM SEHARI SERTA AKU MEMENUHI

HAJATNYA TUJUH PULUH MACAM DAN YANG PALING RENDAH ADALAH

AMPUNAN.” DAN LALU �� MEMBACA AYAT DARI AL QUR’AN ALI IMRAN AYAT

18 YAITU “SYAHIDALLAAHU ANNAHUU LAA ILAAHA ILLAA HUWA WAL

MALAAIKATU WA ULUL ILMI QAA’IMAN BIL QISTHI, LAA ILAAHA ILLAA

HUWAL’AZIIZUL HAKIIM.” LALU BERSABDALAH BELIAU RASULULLAH�:”DAN

AKU TERMASUK ORANG-ORANG YANG BERSAKSI ATAS HAL ITU.” LAFADH ATH-THABRANI:”DAN AKU BERSAKSI BAHWA ENGKAU TIDAK ADA TUHAN KECUALI

ENGKAU YANG MAHA PERKASA LAGI MAHA BIJAKSANA.”

“�� menerangkan bahwa tiada Tuhan kecuali Dia, dengan menegakkan keadilan. Malaikat-Malaikat dan orang-orang yang memiliki ilmu juga menyatakan itu. Tidak ada Tuhan kecuali dia yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya agama disisi �� itu hanyalah I S L A M. Orang-orang yang diberi kitab itu (Yahudi dan Nashrani) serta orang-orang yang diberi Kitab sebelum Al-Qur’an tidaklah berselisih kecuali setelah datang pengetahuan terhadap mereka karena kedengkian diantara sesama mereka. Barang siapa yang ingkar kepada ayat-ayat �� , maka sesungguhnya �� adalah cepat didalam hisabNya.” (QS. Ali Imran : 18-19)

Dari Sa’id bin Jubair, dia berkata:”Di sekitar Ka’bah terdapat tiga ratus enam puluh buah berhala. Setelah turun ayat tersebut diatas (QS Ali Imran 18-19) maka berjatuhanlah berhala-berhala itu.” Ada pula yang mengatakan bahwa ayat tersebut turun mengenai orang-orang Nashrani Najran dalam dakwa’an /tuduhan /anggapan mereka tentang Nabi Isa as. (Abus-Su’ud).

Al-Kalabi berkata:”Datang ke madinah menghadap Rasulullah Muhammad � dua orang pendeta dari pendeta-pendeta negeri Syam. Ketika dia melihat Madinah, mereka berkata:”Alangkah miripnya kota ini dengan keadaan kota Nabi yang akan datang di AKHIR ZAMAN itu.” Setelah mereka masuk menghadap Rasulullah Muhammad�, mereka telah mengenali Nabi dengan sifat yang mereka ketahui. Bertanyalah mereka:”Engkau Muhammad?”. Rasulullah Muhammad �bersabda:”Ya.” Mereka bertanya lagi:”Engkau Ahmad?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ya, aku Muhammad dan Ahmad.” Mereka berkata:”Kami akan bertanya kepadamu tentang sesuatu. Jika engkau dapat




menerangkannya kepada kami, tentu kami beriman dan membenarkanmu.” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Bertanyalah!”. Mereka berkata:”Terangkanlah kepadaku mengenai kesaksian terbesar dalam kitab ��.” Lalu �� menurunkan ayat tersebut.

yakni hidup di dunia dengan terpuji dan di akhirat berbahagia. Sebagaiman firman �� :

“Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh nyata bagimu, MAKA JADIKANLAH IA

SEBAGAI MUSUHMU, sesungguhnya syaithan itu hanya mengajak pengikutnya agar mereka menjadi penghuni-penghuni neraka Sa’iir.” (QS Fathir:6)

Datang pula dalam beberapa atsar sahabat:”Akan ada seruan yang menyeru di hari kiamat:”DATANGKANLAH KEMARI FIR’AUN.” Lalu datanglah Fir’aun itu memakai kupiah dari api, memakai baju kurung dari aspal dengan naik babi. Kemudian diserukan lagi:” DIMANAKAH ORANG-ORANG YANG SOMBONG?” lalu didatangkanlah mereka dan berangkatlah ke Neraka dengan pemimpin mereka adalah Fir’aun.

Kemudian seruan itu berseru lagi:”DIMANAKAH QABIL?” Lalu didatangkanlah dia dalam keadaan seperti Fir’aun itu, kemudian seruan itu berseru lagi:”DIMANAKAH ORANG-ORANG YANG DENGKI? AKU AKAN

MENGUMPULKANNYA DENGAN QABIL!” Maka Qabil-pun menjadi pemimpin mereka menuju Neraka.

Kemudian seruan itu berseru lagi:”DIMANAKAH KA’B BIN AL-ASYRAF, PEMIMPIN ULAMA YAHUDI?” Sebagaimana dalam hadist:

“SEANDAINYA DIA BERIMAN, TENTU SELURUH YAHUDI BERIMAN.” Lalu didatangkan Ka’b bin Al-Asyraf dalam keadaan seperti firaun. Kemudian seruan itu berseru lagi:”DIMANAKAH ORANG –ORANG YANG

MENYEMBUNYIKAN KEBENARAN DAN ILMU?” lalu para Malaikat menggiring mereka ke Neraka dan Ka’b itulah pemimpin mereka.

Kemudian seruan itu berseru lagi:”DIMANAKAH ABU JAHAL?”. Didatangkanlah dia dalam keadaan seperti itu, Kemudian berseru lagi:”DIMANAKAH ORANG-ORANG YANG MENDUSTAKAN �� DAN RASULNYA?”. Maka Abu Jahal itulah pemimpin mereka ke Neraka.

Kemudian seruan itu berseru lagi:”DIMANAKAH WALID AL-MUGHIRAH?” Didatangkanlah dia dalam keadaan seperti itu, Kemudian berseru lagi:”DIMANAKAH ORANG-ORANG YANG MENGOLOK-OLOKAN ORANG MUSLIM

DAN FAKIR?” Walid itulah pemimpin mereka menuju Neraka.

Kemudian seruan itu berseru:”Dimanakah Ajda dari kaum Nabi Luth yang telah memberi contoh liwath (menggauli laki-laki lewat dubur)?” Didatangkanlah dia dalam keadaan seperti itu, Kemudian berseru lagi:”Dimanakah orang-orang yang mengerjakan liwath?” maka Ajda itulah pemimpin mereka ke Neraka.

Seruan itu berseru lagi:” DIMANAKAH IMRU’UL QAIS?” Didatangkanlah dia dalam keadaan seperti itu, Kemudia berseru lagi:”DIMANAKAH ORANG-ORANG

YANG BERSYAIR BOHONG?” Dan digiringlah mereka menuju Neraka dengan Imru’ul Qais sebagai pemimpinnya.

Seruan itu berseru lagi:”DIMANAKAH MUSLAMAH AL-KADZDZAB?” Didatangkanlah dia dalam keadaan seperti itu, Kemudian berseru lagi:”DIMANAKAH ORANG-ORANG YANG MENDUSTAKAN AL-QUR’AN?” Maka Muslamah itulah pimimpin mereka ke Neraka.

Seruan itu berseru lagi:”DIMANAKAH IBLIS ALAIHIL LA’NAT?”. Didatangkanlah dia dalam keadaan seperti itu. Kemudian iblis berkata:”HAI

TUHAN PEMUTUS YANG MAHA ADIL, SERAHKANLAH KEPADAKU SEMUA ANAK

BUAHKU, MUADZINKU, ULAMA QURRA’KU, ORANG –ORANG YANG SEBAGAI

MUSHAFKU, MENTERI-MENTERIKU, FUQAHA’-FUQAHA’KU, BENDAHARA-BENDAHARAKU, PEDAGANG-PEDAGANGKU, PEMUKUL-PEMUKUL KENDANGKU, DAN PETANI-PETANIKU.” Dikatakan kepada iblis:”Siapakah anak buahmu wahai iblis terkutuk, hai iblis yang dijauhkan dari rahmat ��?” Dia menjawab:”MEREKA (ANAK BUAHKU) ADALAH ORANG-ORANG YANG

DILANDA KERAKUSAN, MUADZINKU ADALAH ORANG YANG SALAH MEMBACA

AL-QUR’AN, QURRA’KU ADALAH PARA PENYANYI, MUSHAFKU ADALAH

ORANG YANG MEMBUAT TAHI LALAT (TATTO) DAN MEMINTA DIBUATKAN

TAHI LALAT, FUQAHA’KU ADALAH ORANG-ORANG YANG MEMPEROLOK-OLOKKAN ORANG YANG TERKENA MUSIBAH DAN (MEMPEROLOK-OLOKAN

ORANG YANG) MAKAN DARI MAKANAN YANG HALAL, BENDAHARAKU ADALAH

YANG HADIR DI MEJA MINUMAN MEMABUKKAN DAN ORANG-ORANG YANG

MEMBANGKANG ZAKAT, PEDAGANG-PEDAGANGKU ADALAH ORANG YANG

MENJUAL BARBUTH (ALAT MUSIK), PEMUKUL KENDANGKU IALAH ORANG-ORANG YANG MENABUH KENDANG DAN REBANA, PETANI-PETANIKU ADALAH

ORANG-ORANG YANG MENANAM ANGGUR UNTUK MINUMAN MEMABUKKAN

(DAN YANG MEMBAWA / MENJUALNYA).” Lalu keluarlah seekor ular besar, panjang lehernya jarak perjalanan tujuh puluh tahun. Ular itu mengumpulkan mereka dan menghalau mereka ke Neraka.

Setelah mengalami berbagai keadaan yang mengerikan di Mahkamah �, manusia digiring menuju shirath yaitu jembatan yang lebih tajam dari pedang dan lebih halus daripada rambut yang dibentangkan diatas punggung neraka. Barang siapa yang istiqamah mengikuti shirathal Mustaqim (jalan yang lurus yaitu syari’at Islam) di dunia ini maka ia akan mudah dan akan selamat ketika meniti shirath akhirat. Tetapi barang siapa tidak istiqamah dalam menjalankan ajaran Islam dan ia membebani dirinya dengan berbagai dosa dan kemaksiatan, maka baru saja ia menginjakkan kakinya di atas shirath maka ia tergelincir dan jatuh ke neraka.

Ketahuilah bahwa saat meniti shirath dalam keadaan takut yang sangat melihat shirath dan keadaannya yang tajam. Kemudian alihkanlah pandangan ke bawah maka akan terlihat gelapnya neraka jahannam yang apinya telah dipanaskan selama 3000 tahun sehingga gelap menggelam, lalu terdengar gejolak apinya dan




suara-suara teriakan orang-orang disiksa Malaikat Zabaniyah dengan cambuk, gada besi, cangkol dan juga terdengar teriakan orang-orang yang telah tergelincir jatuh mendahului kita:”Celaka aku! Celaka aku! Celaka aku!”. Dan kita dipaksa untuk berjalan diatasnya, dan jika enggan maka ubun-ubun kita akan ditarik oleh Malaikat dan dilemparkan ke arah shirath dengan keadaan yang lemah, hati bimbang, was-was, kecut, ciut, takut, kaki oleng, perih, dan pundak berat memikul dosa-dosa kita sendiri bahkan dosa-dosa orang lain yang tidak pernah kita lakukan sama sekali. Dengan keadaan seperti ini tentunya tidak mungkin bagi kita melakukan perjalanan di atas tanah biasa dimuka bumi ini yang datar, lalu bagaimana keadaan kita saat meniti titian shirath yang halus dan tajam lagi terpampang dibawahnya neraka yang hitam legam?

Karena saking mengetahui berbagai keadaan yang sangat mengerikan di shirath ini sampai-sampai Rasulullah Muhammad � berdo’a:”Ya �! Selamatkanlah! Selamatkanlah!”.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik �, dia berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda:”Shirath itu tajamnya seperti pedang atau seperti rambut. Sesungguhnya para malaikat membantu menyelamatkan orang-orang mu’min laki-laki dan perempuan dan sesungguhnya Malaikat Jibril memegang ikat pinggangku lalu aku berkata:”Ya �! Selamatkanlah! Selamatkanlah!”. Maka laki-laki dan perempuan yang jatuh pada hari itu banyak sekali.”

Berpikirlah kita tentang bahaya shirath ini sebab sesungguhnya orang yang paling selamat dari bahaya ini yaitu orang yang paling banyak memikirkannya ketika di dunia, Karena �� tidak akan mengumpulkan dua ketakutan pada hari seseorang. Jika ia takut akan bahaya shirath ini di dunia, maka di akhirat nanti ia akan aman. Tetapi jika ia tidak takut bahaya shirath di dunia ini, maka di akhirat nanti dia akan celaka. Maksud dari takut disini bukanlah ketakutan sekulit bawang, tetapi takut yang dapat menyelamatkan dari maksiat kepada �� serta mendorong kita untuk selalu taat kepadanya, sepenuh hati dan 100%, bukan hanya 90% atau 95%. Juga bukan takutnya orang yang berkata: ”Aku memohon pertolongan kepada ��, aku berlindung kepada �, ya � selamatkanlah aku, selamatkanlah aku!”, tetapi bersamaan dengan itu ia masih melakukan berbagai kemaksiatan. Ketakutan semacam ini merupakan penyebab

kebinasaannya kelak di ahirat. Terhadap makhluk seperti ini maka syetan terkutuk menertawakan kita karena memohon perlingdungan tetapi kita tidak lari kedalam perlindungan itu tetapi malah menghampiri dan tergoda dengan maksiat penghuni

neraka. Barang siapa menjadikan nafsu dunia sebagai barang sembahannya, maka yang demikian itu jauh dari tauhid yang benar.

Jadilah kita sebagai umat yang mencintai Rasulullah Muhammad � dengan berusaha keras menjunjung tinggi sunnah-sunnahnya, gigit erat dengan geraham kita dan rindu terhadap bimbingan rohani orang-orang shalih dari ummat Beliau.

DIRIWAYATKAN DARI ANAS BIN MALIK ��, DIA BERKATA:”RASULULLAH

MUHAMMAD �� PERNAH BERSABDA:”SURGA DIKITARI OLEH HAL-HAL YANG

TIDAK DISUKAI, DAN NERAKA DIKITARI OLEH HAL-HAL YANG

MENYENANGKAN.” (MAKSUDNYA: MENUJU SURGA TERASA BERAT, SEDANGKAN MENUJU NERAKA TERASA NIKMAT BAGI ORANG YANG TIDAK

MENDAPAT HIDAYAH DARI �� AZZA WA JALLA). (HR.Muslim No.1969)

“SESUNGGUHNYA � TIDAK AKAN MENGAMPUNI DOSA SYIRIK, DAN DIA AKAN

MENGAMPUNI SEGALA DOSA YANG SELAIN SYIRIK (MEMPERSEKUTUKAN TUHAN)

ITU BAGI SIAPA YANG DIKEHENDAKI-NYA. DAN BARANG SIAPA YANG

MEMPERSEKUTUKAN � MAKA SUNGGUH IA TELAH BERBUAT DOSA YANG BESAR.”

(QS. AN-NISAA:48).

Perhatikanlah ayat diatas bahwa � akan mengampuni segala dosa bagi hamba yang dikehendaki-NYA selain syirik, maka dapat diambil dua inti yaitu memang � bisa mengampuni segala dosa selain syirik seperti mencuri, membunuh, dusta, dan lainnya, tetapi ingatlah bahwa itu hanya bagi hamba yang dikehendaki oleh-NYA . lalu bisakah kita tahu bahwa kita termasuk salah satu yang dikehendaki oleh-NYA? apakah kita yakin bahwa dosa kita telah diampuni? Juga tahukah kita bahwa amal-amal kita selama ini sungguh-sungguh ikhlas hanya untuk � tanpa ada riya, pamer, sombong sedikitpun?

Inti yang kedua adalah dosa syirik tidak akan diampuni oleh �. Syirik ini adalah mempersekutukan Tuhan dalam beribadah, memohon pertolongan dan beramal.F

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Pada hari kiamat, manusia akan dibawa dari neraka menuju surga. Sehingga apabila telah dekat kepada surga, mereka menghirup harum surga, melihat gedung-gedungnya, dan melihat segala yang disediakan oleh �� bagi penghuninya, tiba-tiba diserukan kepada mereka:”Jauhkan mereka dari surga, tidak ada bagi mereka bagian didalamnya!”. Maka mereka pun kembali dengan perasaan sangat menyesal yang tidak pernah dirasakan oleh orang-orang yang pertama dan terakhir. Lalu mereka berkata:”Oh Tuhan kami! Seandainya saja ENGKAU memasukkan kami ke neraka (langsung) sebelum ENGKAU memperlihatkan kepada kami berupa pahala dan apa-apa yang ENGKAU sediakan di dalam surga untuk para Kekasih-MU, maka niscaya yang demikian itu lebih ringan penyesalannya bagi kami.” Lalu �� berfirman:”Itulah yang AKU inginkan dari kalian, dahulu (ketika di dunia) kalian apabila sedang menyendiri maka kalian mengeluarkan AKU (dari hatimu) dengan melakukan dosa-dosa, tetapi jika kalian menemui manusia maka kalian menipu mereka dengan berbuat riya di hadapan manusia, padahal bertentangan dengan apa yang kalian berikan kepada-KU di dalam hati kalian. Kalian memberi pada hamba-KU




tetapi lupa memberi pada-KU. Kalian menghormati hamba-KU tetapi tidak menghormati AKU. Kalian meninggalkan sesuatu (haram) untuk hamba-KU, tetapi tidak meninggalkan sesuatu (haram) untuk AKU. Maka hari ini AKU merasakan kepada kalian adzab yang pedih serta mengharamkan kalian dari memperoleh pahala yang kekal.”

“Dan dihalaulah orang-orang kafir ke neraka Jahannam secara berkelompok-kelompok, sehingga apabila mereka telah datang disana maka dibukalah pintu-pintunya dan penjaga-penjaganya akan berkata kepada mereka:” Apakah belum datang kepadamu Rasul dari (kaum) kamu yang membacakan ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kamu akan adanya pertemuan hari ini?”. Mereka menjawab:”Benar telah datang.” Tetapi telah nyata berlaku ketentuan siksa pada orang-orang kafir. Dikatakanlah kepada mereka:”Masuklah pintu-pintu neraka Jahannam dan ABADI di dalamnya. Maka seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang sombong adalah Jahannam itu.” (QS Az-Zumar:71-72).

Wahai orang yang lalai terhadap dirinya sendiri dan tertipu oleh kesibukan dunia! Berhentilah sesuatu yang akan ditinggalkan dan akan membawa pada kebinasaan dan ketergelinciran! Pusatkanlah pikiranmu pada tempatmu (diakhirat), karena sesungguhnya kita telah diberitahu bahwa neraka adalah tempat bagi kebanyakan orang, sebagaimana �� berfirman:

“DAN TIDAK ADA SEORANG PUN DARI KAMU SEKALIAN MELAINKAN

AKAN MENDATANGI NERAKA ITU. HAL ITU BAGI TUHANMU ADALAH

SUATU KEMESTIAN YANG SUDAH DITETAPKAN. KEMUDIAN KAMI AKAN

MENYELAMATKAN ORANG-ORANG YANG BERTAQWA DAN MEMBIARKAN

ORANG-ORANG YANG DHALIM DI DALAM NERAKA DALAM KEADAAN

BERTEKUK LUTUT.” (QS. MARYAM:71-72)

Kita pun termasuk orang yang mendatangi neraka itu, dan itu adalah yakin. Tetapi apakah Anda termasuk orang yang selamat darinya? Hal ini tentu masih diragukan. Maka bayangkanlah dalam hati kita tentang kengerian neraka tersebut, mudah-mudahan kita bisa membuat persiapan untuk menyelamatkan diri darinya.

“Dimanakah Fulan bin/binti Fulan yang telah terseret oleh panjangnya angan-angan di dunia dan telah menyianyiakan umurnya dalam amal keburukan?”. Kemudian tiba-tiba Malaikat Zabaniyah itu menarik tubuhnya dengan bangkol dari besi panas neraka, juga menusuknya dengan kail dan menyeretnya menuju azab yang sangat pedih di jurang Jahannam yang akn menjadi tempat tinggalnya selama-lamanya. Para Malaikat Zabaniyah itu berkata pada mereka dengan menyindir:”Rasakanlah! Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang gagah dan mulia!”. (QS. Ad-Dukhan:49).

Salah satu ciri munafik yaitu apabila berkata dia dusta, maka orang-orang yang mengaku ISLAM tetapi sama sekali jauh dari ISLAM itu sendiri maka orang-orang ini termasuk Munafik, sedangkan perhatikanlah peringatan Rasulullah Muhammad � pada munafik & kafir dalam hadist dibawah ini:

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya di dalam neraka Jahannam (neraka untuk umat Islam) itu terdapat 70.000 lembah, dalam setiap lembah ada 70.000 bukit, dalam setiap bukit ada 70.000 ular dan 70.000 kalajengking. Tidaklah orang kafir dan munafik sampai ke tempat ini, melainkan mereka pasti akan dijatuhkan ke semua jurang tersebut.”

Ali bin Abu Thalib � berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda: “Berlindunglah kalian kepada � dari Jubbul Huzn atau Waadil Huzn!” kemudian Rasulullah Muhammad � ditanya oleh para sahabat:”Ya Rasulullah! Apakah Jubbul Huzn itu?”. Beliau Rasulullah Muhammad � bersabda:”Yaitu jurang atau sumur dalam neraka Jahannam, bahkan Jahannam pun minta perlindungan kepada � dari bahayanya setiap hari sebanyak 70 kali. Jubbul Huzn ini disediakan oleh � untuk para qari (ahli baca Al-Qur'an) yang riya.” (HR. Ibnu Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dalam hadist lain inipun Diriwayatkan dalam neraka terdapat sebuah lembah bernama Lamlam. Di dalamnya ada seekor ular yang sangat besar sebesar leher unta dan panjangnya seperti satu bulan perjalanan. Ular itu diciptakan untuk menyiksa orang-orang yang meninggalkan shalat. Disana juga ada padang yang bernama Jubul Huzn, disana terdapat sarang kalajengking dan setiap kalajengking besarnya sama dengan keledai. Dan kalajengking itu diciptakan untuk menyiksa orang-orang yang meninggalkan shalat. Ingatlah bahwa pengadilan antara kufur, syirik dan Islam itu tidak ada pengampunan, dimana pemisah antara kufur, syirik dan Islam adalah meninggalkan shalat !

Diriwayatkan bahwa musuh-musuh �� bakal dihalau ke neraka dengan hitam wajahnya dan membiru matanya serta dikunci rapat mulutnya. Ketika mereka sampai di depan pintu-pintu neraka, Malaikat-malaikat Zabaniyah menjemputnya dengan rantai dan belenggu. Dimasukkanlah rantai itu kedalam mulutnya dan dikeluarkan dari duburnya. Tangan-tangan mereka yang kanan dibelenggu ke lehernya dan tangan kirinya dimasukkan ke dada dan dicabut diantara kedua pundaknya serta diikat dengan rantai. Setiap orang kafir digandengkan dengan syaithan yang menjadi kawannya dalam sebuah rantai dan diseretlah pada wajahnya serta merta Malaikat memukulinya dengan alat-alat pemukul dari besi. Setiap mereka ingin keluar dari neraka itu lalu mereka dikembalikanlah lagi kesana. Seperti firman �� :”Setiap mereka ingin keluar dari neraka itu maka mereka dikembalikan lagi kesana. Dan dikatakan kepada mereka:”Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu telah mendustakannya.” (QS As-Sajdah:20)

RASULULLAH MUHAMMAD �� BERSABDA :”KALIAN BISA MENYEBUTKAN TENTANG SIFAT NERAKA, TETAPI DALAM KENYATAANNYA API NERAKA ADALAH LEBIH DAHSYAT DARI SIFAT YANG ENGKAU SEBUTKAN.”

“Setiap orang tergadaikan (bertanggung jawab) dengan amal yang dikerjakannya, kecuali orang-orang golongan kanan, berada didalam surga, mereka saling bertanya, mengenai orang-orang yang berdosa. Apakah yang membuatmu masuk




ke dalam neraka saqar? Mereka menjawab:”Kami bukanlah orang-orang yang membicarakannya. Dan kamipun tidak mau memberi makan orang-orang miskin. Kami selalu membicarakan bathil (kejelekan) bersama orang-orang yang membicarakannya. Dan kamipun mendustakan hari pembalasan sehingga datang kematian kepada kami.” Lalu tidaklah bermanfaat lagi bagi mereka pertolongan orang-orang yang menolong.” (QS Al-Muddatstsir:38-48)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:”Kami pernah bersama-sama Rasulullah Muhammad �, tiba-tiba Beliau mendengar suara keras seperti suara batu jatuh, lalu Beliau bertanya:”Tahukah kalian, suara apa ini?”. Kata Abu Hurairah: Kami menjawab:”� dan Rasul-NYA lebih tahu.” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ini adalah suara batu yang dilemparkan ke dalam jahannam sejak 70 tahun yang lalu dan sekarang batu itu berada di dalam neraka sehingga sampai ke dasarnya.” (HR.Muslim No.1977)

Pikirkanlah wahai hamba � yang lalai! Bahwa untuk sampai ke dasar jurang jahannam saja diperlukan waktu 70 tahun, padahal perhatikanlah bahwa neraka jahannam adalah neraka yang terletak paling atas yang akan dihuni oleh umat Rasulullah Muhammad �. Lalu bagaimana jika kita sengaja meninggalkan shalat lima waktu sedangkan kita semua tahu bahwa shalat adalah tiang agama dan juga orang yang sengaja meninggalkan shalat adalah telah keluar dari Islam dan tidak mendapat bagian sedikit pun dalam Islam. Lalu jika kita dikeluarkan dari Islam maka akan tergolong ke dalam agama manakah kita? Dan termasuk umat manakah kita? Umat Nabi Adam �-kah? Umat Nabi Musa �-kah? Bukankah tidak mungkin bahwa kita tidak dimasukkan dalam Umat Beliau Rasulullah Muhammad � yang berarti pula nerakanya bukan neraka Jahannam tetapi neraka lain yang lebih bawah dan lebih dalam?

Padahal itu baru dosa meninggalkan shalat yang jelas tidak mendapat bagian sedikitpun dari Islam, lalu bagaimana dengan dosa yang lain seperti zina, mencuri, sombong, kikir, membangkang zakat penghasilan, zakat maal dan zakat fitrah, percaya ramalan, meminta tolong pada jin, memohon bantuan pada paranormal, berkurban bukan atas nama �, apalagi menyekutukan �?

Sedangkan kita tahu bahwa umat Islam dikenali dari bekas wudhu-nya yang bersinar ditengah makhluk yang hitam legam. Maka jika kita tidak pernah wudhu maka apakah jadinya kita nanti di hari padang mahsyar?

Dan juga jika kita tidak dikeluarkan dari Islam karena sengaja meninggalkan shalat maka berarti neraka kita bukanlah jahannam yang

terletak paling atas, tetapi neraka lain yang lebih dalam. Pikirkanlah dan cintailah dirimu sendiri! Jika berbuat maksiat maka berarti aniaya terhadap dirimu sendiri!

DALAM AL-KHABAR (LAUH MAHFUD) DITULISKAN BAHWA:”APABILA TIBA

HARI KIAMAT, SETELAH SELURUH PENGHUNI-PENGHUNI NERAKA (SELURUH

JIN DAN MANUSIA) JATUH KE DALAM NERAKA, MAKA BERKATALAH ORANG-ORANG KAFIR:”YA TUHAN KAMI, PERLIHATKANLAH KEPADA KAMI DUA

(JENIS/GOLONGAN) ORANG YANG TELAH MENYESATKAN KAMI YAITU JIN DAN

MANUSIA, KAMI AKAN MENJADIKAN MEREKA DI BAWAH TELAPAK KAKI KAMI

SUPAYA MEREKA MENJADI ORANG-ORANG (GOLONGAN) YANG PALING HINA.”

(QS FUSHSHILAT:29)

AKAN DISEDIAKAN SEBUAH MIMBAR DARI API BAGI IBLIS DAN DIBERI

PAKAIAN DENGAN PAKAIAN DARI API, KEMUDIAN DIKATAKAN KEPADA

IBLIS:”NAIKLAH KE MIMBAR DAN BERHUJJAHLAH KEPADA PENGHUNI-PENGHUNI NERAKA.”

LALU NAIKLAH IBLIS KE MIMBAR ITU DAN BERTERIAKLAH KEPADA

PENGHUNI-PENGHUNI NERAKA:”HAI PENGHUNI-PENGHUNI NERAKA!”, SEMUA

ORANG YANG ADA DIDALAM NERAKA MENDENGARNYA DAN SELURUHNYA

MENGHADAP KEPADANYA. BERKUMPULLAH ORANG-ORANG KAFIR NERAKA

DIHADAPANNYA DAN JUGA PENGIKUT-PENGIKUTNYA. MEREKA MELIHAT

KEPADA IBLIS DAN BERKATA:”HAI IBLIS TERKUTUK, ENGKAU TELAH

MENYESATKAN KAMI DARI JALAN KEBENARAN.”

DAN BERKATALAH IBLIS KETIKA SEGALA URUSAN (HISAB) TELAH

DISELESAIKAN:

“HAI GOLONGAN KAFIR DAN MUNAFIK, “SESUNGGUHNYA �� TELAH

MENJANJIKAN KEPADA KAMU DENGAN JANJI YANG BENAR.” (QS

IBRAAHIIM:22) BAHWA KAMU AKAN MATI, KEMUDIAN DIHIMPUN, DIHISAB

DAN KEMUDIAN KAMU AKAN DIPISAHKAN MENJADI DUA

GOLONGAN:”SEGOLONGAN DI SURGA DAN SEGOLONGAN LAGI DI NERAKA

SA’IR.” (QS ASY-SYUURAA:7) KAMU MENYANGKA KALAU KAMU TIDAK AKAN

SIRNA DARI DUNIA DAN ABADI DISANA. “SAMA SEKALI TIDAK ADA KEKUASAAN

BAGIKU (IBLIS) ATAS KAMU.” (QS IBRAAHIIM:22) AKU HANYA MEMBISIKKAN

PADA KAMU, LALU TERNYATA KAMU MEMENUHI AJAKANKU. MAKA

KESALAHAN ADA PADA KAMU SENDIRI. “MAKA JANGANLAH MENCACI AKU

TETAPI CACILAH DIRIMU SENDIRI.” (QS IBRAAHIIM:22)

KARENA KAMULAH YANG PATUT UNTUK DICACI DARIPADA AKU. MENGAPA

KAMU TIDAK MENYEMBAH �� , SEDANG DIA PENCIPTA SEGALA SESUATU.”

IBLIS BERKATA LAGI:”AKU TIDAK MAMPU MENYELAMATKAN KAMU DARI

SIKSA �� DAN KAMUPUN TIDAK DAPAT MENYELAMATKAN AKU. SESUNGGUHNYA PADA HARI INI AKU BERLEPAS DIRI (CUCI TANGAN)

MENGENAI APA YANG PERNAH AKU UCAPKAN (BISIKKAN) KEPADA (DALAM

DADA) KAMU. KARENA AKU SENDIRI ADALAH TERKUTUK DAN TERTOLAK DARI

HADIR PADA TUHAN SERU SEKALIAN ALAM. SESUNGGUHNYA AKU (IBLIS)




TIDAK MEMBAWA DALIL (BUKTI) KEPADA KAMU DAN KAMU PUN TIDAK DAPAT

MELIHATKU. MAKA JANGANLAH KAMU MENCACI AKU, TAPI CACILAH DIRIMU

SENDIRI.”

KETIKA PENGHUNI-PENGHUNI NERAKA MENDENGAR PENUTURAN IBLIS

SEPERTI ITU, MEREKA SELURUHNYA MELAKNAT IBLIS. KEMUDIAN, MALAIKAT-MALAIKAT ZABANIYAH MEMUKULNYA DENGAN TOMBAK DARI

API, LALU MELEMPARKANNYA DARI ATAS MIMBARNYA KE DALAM NERAKA, KE TEMPAT SERENDAH-RENDAHNYA DENGAN DIABADIKAN DIDALAMNYA

BERSAMA ORANG-ORANG YANG MENGIKUTINYA DARI PENGHUNI-PENGHUNI

NERAKA. BERKATALAH MALAIKAT ZABANIYAH KEPADA MEREKA:”TIDAK

ADA KEMATIAN LAGI BAGIMU DAN TIDAK ADA KENYAMANAN DENGAN ABADI

DI DALAMNYA.”

Nabi Isa � berkata:”Berapa banyak orang yang berwajah gagah dan tampan, cantik dan menarik serta berlidah fasih, tetapi nanti akan berada pada lapisan neraka dalam keadaan menjerit-jerit.”

DARI ABU DZAR RA, RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA: “SEANDAINYA

ENGKAU TAHU SEBAGAIMANA YANG AKU KETAHUI, PASTILAH ENGKAU BANYAK

MENANGIS, SEDIKIT TERTAWA, DAN KAU KELUAR KE DARATAN TINGGI (PUCUK

BUKIT/GUNUNG) DAN MENJERIT-JERIT DAN MENANGIS KEPADA TUHAN. LALU

ENGKAU TIADA KESEMPATAN UNTUK BERCANDA DENGAN ISTRIMU, ATAU

KETENANGAN DI RANJANGMU. DAN ENGKAU BERKATA:”AKU MENGINGINKAN

SEWAKTU DICIPTAKAN AKANKAH LEBIH BAIK SEANDAINYA MENJADI POHON

SAJA, YANG JIKA DITEBANG ORANG MAKA CUKUPLAH URUSANNYA SAMPAI

DISITU DAN TIDAK BERLANJUT DI AKHIRAT.”

Ingatlah bahwa hanya Rasulullah yang di perkenankan melihat Neraka demi Neraka secara langsung pada saat peristiwa isra’ mi’raj beliau. Bagaimana jika anda melihat darah dari orang yang kecelakaan atau yang akibat sebuah tindak kriminal? Padahal itu baru di dunia dan tidak berarti di banding Neraka yang belum pernah terjangkau oleh bayangan dan pikiran manusia betapa pedih siksaNya.

Seorang Yazid bin Martsad menangis tiada henti-hentinya sampai tidak pernah kering air matanya, ketika ditanya:”Seandainya aku diancam kurungan penjara dalam kamar mandi/WC selama 1000 tahun akibat kesalahanku, pasti aku akan mengucurkan air mata tiada hentinya, padahal �� telah mengancam aku dengan kurungan penjara api Neraka yang sejak 3000 tahun yang lalu tapi kenapa aku tidak mencucurkan air mataku?”

“Sebagaimana orang yang kekal dalam neraka, dan dieri minuman dengan air mendidih lalu terpotong-potonglah ususnya.” (QS. Muhammad:15).

“SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENYEDIAKAN BAGI MEREKA YANG DHALLIM ITU

API NERAKA YANG GEJOLAKNYA MENGEPUNG MEREKA. DAN JIKA MEREKA

MEMINTA AIR UNTUK MINUM, NISCAYA MEREKA AKAN DIBERI MINUMAN DENGAN

AIR SEPERTI BESI (CAIR) YANG MENDIDIH YANG DAPAT MENGHANGUSKAN MUKA.

ITULAH SEBURUK-BURUK MINUMAN DAN SEBURUK-BURUK TEMPAT ISTIRAHAT.”

(QS. AL-KAHFI:29).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda :”Besarnya gigi taring orang kafir menyamai gunung Uhud, dan tebalnya kulit orang kafir (karena bengkak dan hangus) adalah sejauh perjalanan tiga hari.” (HR.Muslim No.1982)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah � dengan dia riwayatkan secara marfu’. Kata Abu Hurairah :”Pundak orang kafir di neraka antara yang kanan dengan yang kiri adalah sejauh perjalanan tiga hari yang ditempuh dengan menunggang hewan yang berlari cepat.” (HR.Muslim No.1983)

RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA:”BARANG SIAPA DIBERI HARTA OLEH �

SEDANG IA TIDAK MENGELUARKAN ZAKATNYA, MAKA HARTA ITU AKAN BERUPA

SEEKOR ULAR SYUJA’UL AQRA’(YANG BERKEPALA BOTAK/TIDAK BERSISIK)

KARENA BANYAK SEKALI BISA/RACUNNYA, DIATAS KEDUA MATANYA TERDAPAT

DUA BINTIK HITAM. KEMUDIAN ULAR ITU AKAN DIBIARKAN MEMBELIT

LEHERNYA BAGAIKAN RANTAI DAN AKAN MENGGIGIT MUKANYA DARI DEPAN

SAMBIL BERKATA:”AKU ADALAH HARTAMU DI DUNIA YANG TIDAK ENGKAU

PENUHI ZAKATNYA, AKULAH SIMPANAN KEKAYAANMU!”. KEMUDIAN

RASULULLAH MUHAMMAD � MEMBACAKAN SEBUAH AYAT YANG ARTINYA:

“DAN JANGANLAH ORANG-ORANG YANG BAKHIL (KIKIR) DENGAN HARTA YANG

DIBERIKAN � PADA MEREKA MENGIRA BAHWA KEBAKHILAN ITU BAIK BAGI

MEREKA, BAHKAN SESUNGGUHNYA KEBAKHILAN ITU BURUK BAGI MEREKA. HARTA YANG MEREKA KIKIRKAN ITU AKAN DIKALUNGKAN PADA LEHER MEREKA

KELAK PADA HARI KIAMAT. DAN HANYA MILIK �-LAH WARISAN YANG ADA DI

LANGIT DAN DI BUMI. DAN �� MAHA MENGETAHUI APA YANG KAMU

KERJAKAN.” (QS. ALI IMRAN:180)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:”Aku pernah mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Jika umurku panjang, kamu akan melihat orang-orang yang dimurkai oleh �� ketika mereka pergi dan dilaknat oleh �� ketika mereka pulang. Di tangan mereka ada alat pukul bagai ekor sapi.” (HR.Muslim No.1985)

Anas bin Malik � berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda:”Dikirim tangisan kepada ahli neraka, lalu mereka menangis hingga habislah air matanya, lalu menangis mengeluarkan air mata darah, sehingga tampak pada wajah-wajah mereka seperti lubang parit. Seandainya diletakkan perahu diatasnya, niscaya akan bisa dilayari. Selama mereka diizinkan menangis, merintih, menjerit, dan berseru dengan seruan:”Celaka!...Celaka!...Celaka!”, maka selama itu mereka merasa agak nyaman, tetapi sebentar kemudian mereka dilarang menangis lagi.” (HR. Ibnu Majah).

DIRIWAYATKAN DARI ALI BIN ABU THALIB �, DIA BERKATA:”AKU PERNAH

MASUK MENGHADAP RASULULLAH MUHAMMAD � BERSAMA FATHIMAH �. MAKA KAMI TEMUKAN BELIAU RASULULLAH MUHAMMAD � SEDANG




MENANGIS. BERTANYALAH KAMI KEPADA BELIAU:”APAKAH YANG MEMBUAT

ENGKAU MENANGIS YA RASULULLAH?”. BELIAU BERSABDA:”AKU MELIHAT

WANITA PADA MALAM AKU DI-ISRA’KAN KE LANGIT MENGALAMI SIKSAAN

BERAT. AKU INGAT NASIB MEREKA DAN MENANGISLAH AKU.” AKU

BERTANYA:”YA RASULULLAH, APAKAH YANG ENGKAU LIHAT?”. BELIAU

BERSABDA:”AKU MELIHAT:

1. SEORANG PEREMPUAN YANG

DIGANTUNG DARI RAMBUTNYA DAN

MENDIDIH OTAK KEPALANYA.


DIGANTUNG DENGAN LIDAHNYA DAN

TANGANNYA DIKELUARKAN DARI

PUNGGUNGNYA, SEDANG CAIRAN

ASPAL PANAS DITUANGKAN PADA

TENGGOROKANNYA.


DIGANTUNG DENGAN DUA BUAH

DADANYA MELALUI BELAKANG

PUNGGUNGNYA, SEDANG KAYU

BERDURI DIMASUKKAN KEDALAM

TENGGOROKANNYA.


DIGANTUNG, SEDANG KEDUA KAKI

SERTA KEDUA TANGANNYA SAMPAI KE

UBUN-UBUNNYA DAN BEBERAPA

BINATANG ULAR DAN KALAJENGKING

DIKUASAKAN MENGGIGITNYA DAN

MEMATUKNYA.

5. SEORANG PEREMPUAN MAKAN TUBUHNYA SENDIRI, SEDANG API

DINYALAKAN DIBAWAHNYA.

6. SEORANG PEREMPUAN YANG TUBUHNYA DIPOTONG-POTONG DENGAN

GUNTING DARI API.

7. SEORANG PEREMPUAN YANG WAJAHNYA GELAP DAN MAKAN USUS-USUSNYA

SENDIRI.

8. SEORANG PEREMPUAN TULI, BUTA DAN BISU DALAM SEBUAH KOTAK DARI

API, DARAHNYA MENGALIR DARI HIDUNGNYA DAN TUBUHNYA BERBAU

BUSUK KARENA PENYAKIT LEPRA DAN SAKIT BELANG.

9. SEORANG PEREMPUAN YANG BERKEPALA BABI HUTAN DAN BERTUBUH

KELEDAI. DIA MENGALAMI SEJUTA SIKSAAN.

10. SEORANG PEREMPUAN YANG BERBENTUK ANJING DAN BEBERAPA

KALAJENGKING DAN ULAR MASUK MELALUI KEMALUANNYA ATAU

MULUTNYA DAN KELUAR DARI DUBURNYA, SEDANG MALAIKAT-MALAIKAT

MEMUKULI KEPALANYA DENGAN PEMUKUL DARI API.

BERDIRILAH FATHIMAH DAN BERKATA:”WAHAI AYAH, KEGEMBIRAAN MATAKU, CERITAKANLAH KEPADAKU AMAL APA SAJA YANG TELAH DIKERJAKAN

PEREMPUAN-PEREMPUAN ITU?”. RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA :”HAI

FATHIMAH,

1. ADAPUN PEREMPUAN YANG DIGANTUNG DENGAN RAMBUTNYA, MAKA

DIA TIDAK MAU MENYEMBUNYIKAN RAMBUTNYA DARI LAKI-LAKI LAIN(KECUALI

SUAMI DAN MUHRIM).

2. SEDANG PEREMPUAN YANG DIGANTUNG DENGAN LIDAHNYA, MAKA

DIA SELALU MENYAKITI HATI SUAMINYA DENGAN LIDAH. KEMUDIAN BELIAU

RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA:”TIDAK ADA SEORANG PEREMPUAN

YANG MENYAKITI SUAMINYA DENGAN LIDAHNYA KECUALI �� AKAN

MENJADIKAN LIDAHNYA SEPANJANG 70 HASTA DIHARI KIAMAT, KEMUDIAN

DIIKATKAN KEBELAKANG LEHERNYA.”

DIRIWAYATKAN DARI ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ �, DIA

BERKATA:”AKU MENDENGAR RASULULLAH MUHAMMAD �

BERSABDA:”PEREMPUAN YANG MENYIKSA SUAMINYA DENGAN LIDAHNYA, MAKA

DIA MENDAPAT LAKNAT �� DAN KEMURKAANNYA, SERTA LAKNAT

MALAIKAT-MALAIKAT DAN MANUSIA SELURUHNYA.”

DIRIWAYATKAN DARI UTSMAN �, DIA BERKATA:”AKU MENDENGAR

RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA:”TIDAK ADA SESEORANG YANG

BERKATA PADA SUAMINYA:”AKU TIDAK PERNAH MELIHAT KEBAIKAN

SEDIKITPUN DARIMU.” KECUALI �� MENGHAPUS AMALNYA SELAMA 70 TAHUN

WALAUPUN DIA BERPUASA PADA SIANG HARINYA DAN MENGERJAKAN SHALAT

PADA MALAM HARINYA.”

3. ADAPUN PEREMPUAN YANG DIGANTUNG DENGAN KEDUA BUAH

DADANYA, MAKA DIA TELAH MENYUSUI ANAK-ANAK ORANG LAIN TANPA

DIPERINTAHKAN SUAMINYA.

4. PEREMPUAN YANG DIGANTUNG DENGAN KAKINYA ADALAH

PEREMPUAN YANG KELUAR DARI RUMAHNYA TANPA SEIJIN SUAMINYA DAN

TIDAK MANDI DARI HAIDH DAN NIFAS.

5. PEREMPUAN YANG MAKAN TUBUHNYA SENDIRI ADALAH PEREMPUAN YANG

BERHIAS DIRI UNTUK LAKI-LAKI LAIN DAN MENGGUNJING MANUSIA.

6. PEREMPUAN YANG DIPOTONG-POTONG TUBUHNYA DENGAN GUNTING

DARI API ADALAH PEREMPUAN YANG MEMPERLIHATKAN TUBUHNYA. YAKNI

AGAR ORANG-ORANG DAPAT MELIHAT PERHIASANNYA DAN DIA SUKA SETIAP

LAKI-LAKI YANG MELIHATNYA DENGAN PERHIASAN ITU DAN PERHIASAN INI JUGA

TERMASUK KEINDAHAN RAMBUT, BENTUK TUBUH YANG MEMIKAT DALAM

BALUTAN PAKAIAN KETAT, AURAT TUBUH YANG TERBUKA KARENA KEINDAHAN




TUBUH ITU TERMASUK PERHIASAN BAGI WANITA MELEBIHI PERHIASAN EMAS, PERMATA & PAKAIAN.

7. PEREMPUAN YANG DIIKAT KEDUA KAKINYA SERTA TANGANNYA

SAMPAI KE UBUN-UBUNNYA DAN ULAR-ULAR DAN KALAJENGKING-KALAJENGKING DIKUASAKAN MENGIGITNYA, DIA ADALAH PEREMPUAN YANG

MAMPU MENGERJAKAN SHALAT DAN PUASA, TETAPI TIDAK MAU BERWUDHU, TIDAK MENGERJAKAN SHALAT DAN TIDAK MANDI JANABAH.

8. PEREMPUAN BERKEPALA BABI HUTAN, BERTUBUH KELEDAI ADALAH

PEREMPUAN YANG SUKA ADU-DOMBA DAN BERBOHONG. PEREMPUAN YANG

BERBENTUK ANJING ADALAH PEREMPUAN YANG SUKA MENYEBAR FITNAH DAN

MEMBUAT JENGKEL SUAMINYA.”

DARI ABU HURAIRAH ��, RASULULLAH

MUHAMMAD �� BERSABDA:”4 MACAM

MAKHLUK CIPTAAN ��, YAITU:

MALAIKAT, JIN, MANUSIA DAN SETAN. KEMUDIAN MEREKA DIBAGI LAGI

MENJADI 10 YANG TERDIRI DARI 9 DARI

PARA MALAIKAT DAN 1 SISANYA

TERDIRI DARI MANUSIA, JIN DAN SETAN.

DARI RIWAYAT LAIN, RASULULLAH

MUHAMMAD �� BERSABDA:”(DARI 1

BAGIAN DIATAS), DIBAGI 10 BAGIAN, YAITU 9 BERUPA JIN DAN SETAN, YANG 1

BERUPA MANUSIA. SELANJUTNYA

MANUSIA DIBAGI 125 MACAM, YAITU

YANG 100 BANGSA YA’JUJ MA’JUJ, SANUJ DAN LAIN-LAIN DIMANA

KESEMUANYA ADALAH KAFIR DAN

NERAKA TEMPATNYA. SEDANGKAN

SISANYA 25 IALAH MANUSIA. (12

ROMAWI, KHARAZ DAN SIGHLAB, 6 DI

BARAT ANTARA ZITH, HABASY DAN ZINJ, 6 DI TIMUR YAITU TURKI, KHAGAN, GHAZU, NEGRO, KELING KIMAK, YAMK

DAN SEMUANYA MASUK NERAKA

KECUALI YANG ISLAM).

DAN TINGGAL SATU BAGIAN YAITU UMAT ISLAM, OLEH KARENA ITU

WAJIBLAH KITA BERSYUKUR ATAS NI’MAT INI, DAN MENGERTILAH BAHWA

�� TELAH MEMILIHNYA DARI BERJUTA-JUTA MAKHLUK HINGGA KITA

DICIPTAKAN SEBAGAI HAMBA YANG TERGOLONG DIANTARA ORANG YANG

BERIMAN. SELANJUTNYA UMAT ISLAM DIBAGI 73 GOLONGAN, 72 MENURUTI

NAFSU DUNIANYA DAN TERSESAT, SEDANGKAN YANG MENGIKUTI

SUNNATURRASUL HANYALAH 1, YAKNI YANG BERANI MELEMAHKAN NAFSU

DAN AKALNYA TUNDUK MENGIKUTI TUNTUNAN �� DAN RASUL-NYA HINGGA

SELAMAT TIDAK TERSESAT DARI JALAN LURUS (ISLAM).”

HAMBA ALLAH

(MALAIKAT, JIN, SETAN & MANUSIA)

90% MALAIKAT 10% JIN, SETAN & MANUSIA

90% JIN & SETAN 10% MANUSIA

100 BAGIAN=YA’JUJ MA’JUJ 25 BAGIAN=MANUSIA

12 BAGIAN 6 BAGIAN 6 BAGIAN 1 BAGIAN

KHARAZ DI BARAT DI TIMUR ISLAM

ROMAWI ANTARA TURKI,GHAZU

SIGHLAB ZITH,ZINJ KHAGAN,YAMK

HABASY NEGRO,KELING

72 BAGIAN 1 BAGIAN

MENGIKUTI NAFSU DUNIA IKUTI SUNNAH RASULULLAH.

BERANI MELEMAHKAN NAFSU,

AKALNYA TAAT PADA ALLAH

& SUNNAH RASUL-NYA

IBNU ABBAS � BERKATA:”RASULULLAH MUHAMMAD �:”SEANDAINYA SETETES

DARI BUAH ZAQQUM (MAKANAN UNTUK PENDUDUK NERAKA) ITU DITETESKAN

PADA SELURUH LAUTAN DUNIA, NISCAYA RUSAKLAH PENDUDUK DUNIA INI DAN

SELURUH FASILITAS KEHIDUPANNYA, LALU BAGAIMANAKAH BAGI ORANG YANG

MAKANANNYA BUAH ZAQQUM TERSEBUT?” (HR. TIRMIDZI & IBNU MAJAH).

Orang yang sengaja meninggalkan Shalat maka dia telah keluar dari ISLAM dan tidak mendapat sedikitpun bagian dalam ISLAM.

Maka berpikirlah jika dirimu dilaknat oleh Malaikat yang jumlahnya bisa kau bayangkan dari gambar diatas!

�� berfirman:”Dua orang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yan ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, membayar zakat,




dan mereka taat kepada �� dan Rasul-NYA. Mereka itu akan diberi rahmat oleh �. Sesungguhnya � Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah:71).

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Seorang istri tidak akan dapat menunaikan hak � sehingga ia memenuhi semua hak suaminya. Seandainya suaminya meminta (untuk menggaulinya) diatas pelana kendaraan, niscaya istri tidak boleh menolak hak suami terhadap dirinya.” (HR. Thabrani).

Diriwayatkan dari Abu Dzarr �, dia berkata:”Aku mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Perempuan manapun yang berkata kepada suaminya:”Semoga engkau dilaknat ��.” Maka �� akan melaknatinya, dari atas langit yang berjumlah tujuh dan segala sesuatu yang diciptakan �� juga melaknatinya kecuali manusia dan jin.”

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf, dia berkata:”Aku mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Perempuan manapun yang memasukkan kesusahan dihati suaminya mengenai urusan nafkah, atau membebaninya sesuatu yang diluar kemampuannya maka �� tidak akan menerima pengabdian dan keadilannya.”

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar �, dia berkata:”Aku mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Seandainya semua yang ada di permukaan bumi ini berubah menjadi emas dan perak, lalu seorang perempuan membawanya kedalam rumah suaminya kemudian dia membanggakannya pada suatu hari dengan ucapannya:”Siapakah engaku ini? Semua harta itu milikku dan engkau tidak memiliki harta sedikitpun.” Maka �� menghapus amalnya walaupun banyak sekali.”

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas �, dia berkata:”Aku mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Perempuan manapun yang keluar dari rumah suaminya dengan tanpa ijinnya, maka dia dilaknat oleh segala sesuatu yang matahari dan bulan terbit menyinarinya sehingga dia kembali lagi ke rumah suaminya.”

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”Seorang perempuan, apabila dia keluar dari pintu rumahnya dengan berhias dan memakai wangi-wangian, sedang suaminya ridha dengan hal itu, maka dibangunlah untuk suaminya itu sebuah rumah dineraka dengan setiap langkah.” Kita memohon perlindungan kepada �� Yang Maha Raja lagi Maha Perkasa.”

Diriwayatkan dari Thalhah bin Abdillah �, dia berkata:”Aku mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Perempuan manapun yang cemberut didepan suaminya lalu membuat susah suaminya itu, maka dia mendapat kemurkaan �� sehingga dia tertawa didepan suaminya dan membuatnya gembira.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”Apabila seorang laki-laki mengajak istrinya ketempat tidurnya dan istri

itu menolak. Akhirnya suaminya semalaman jengkel kepadanya, maka Malaikat mengutuknya sampai pagi.” (HR Al-Bukhari, Muslim dan yang lain)

Diriwayatkan dari Salman Al-Farisi, dia berkata:”Fathimah � pernah menghadap Rasulullah Muhammad �. Ketika dia memandang Beliau, kedua matanya mencucurkan air mata dan berubahlah rona mukanya. Bersabdalah Rasulullah Muhammad �:”Mengapa engkau ini hai puteriku?”. Dia berkata:”Ya Rasulullah, telah terjadi senda gurau antara aku dengan ali tadi malam. Ada sebuah kata yang meluncur dari mulutku yang menimbulkan dia marah. Setelah aku mengetahui bahwa Ali marah, menyesallah aku dan bersedih hati. Aku berkata kepadanya (Ali) :”Duhai kekasihku, ridhalah engkau kepadaku.” Aku (Fathimah) mengelilinginya sampai 72 kali agar dia menjadi ridha kepadaku dan dia telah tertawa didepanku dengan kelegaan hati, tetapi aku tetap takut pada Tuhanku.”

Maka bersabdalah Rasulullah Muhammad �:”Hai puteriku! Demi Tuhan yang telah mengutusku dengan haq sebagai Nabi. Jika engkau mati sebelum engkau membuat ridha Ali (suamimu) tentu aku tidak akan mengerjakan shalat atas jenazahmu.” Kemudian Beliau Rasulullah Muhammad � bersabda:”Hai puteriku! Tidakkah engkau mengetahui bahwa ridah suami adalah ridha � dan kemarahan suami adalah juga kemarahan �. Hai puterikuQ perempuan manapun yang beribadah dengan sebuah ibadah seperti ibadah Maryam binti Imran, kemudian suaminya tidak ridha kepadanya maka �� tidak akan menerimanya. Hai puteriku! Yang paling utama diantara amal kaum perempuan adalah taat kepada suaminya. Sesudah itu tidak ada amal yang lebih utama bagi mereka daripada bertenun. Hai puteriku! Duduk satu jam untuk menenun adalah lebih baik bagi mereka daripada ibadah satu tahun, dan ditulis untuk mereka dengan setiap jenis pakaian dari tenunannya pahala orang mati syahid. Hai puteriku! Seorang perempuan apabila menenun sehingga dapat memberi pakaian suami dan anak-anaknya maka wajiblah surga baginya, dan � akan memberinya dengan setiap baju kurung dari pakaiannya sebuah kota disurga.” (Durrotun Nasihin).

Perhatikanlah bahwa Rasulullah Muhammad � sendiri tidak akan menyalatkan puteri kandungnya sendiri jika Fatimah � mati dalam keadaan tidak membuat ridha suaminya. Maka demikian besar dosa seorang istri yang membuat suami jengkel, marah, tidak ridha. Hal ini sama dengan mayat seseorang yang dibawa kepada Rasulullah Muhammad � tetapi Rasulullah Muhammad � tidak mau menshalatkan jenazahnya itu karena dia mati dengan cara bunuh diri.

DIRIWAYATKAN DARI ABU HURAIRAH ��, DIA BERKATA:”

RASULULLAH MUHAMMAD �� PERNAH BERSABDA :”ADA DUA GOLONGAN

PENGHUNI NERAKA YANG BELUM AKU PERNAH LIHAT, YAITU:

1) ORANG-ORANG YANG MEMBAWA CEMETI (ALAT PUKUL) BAGAI EKOR

SAPI YANG MEREKA GUNAKAN UNTUK MEMUKUL ORANG LAIN.

2) WANITA YANG BERPAKAIAN TETAPI TELANJANG (KARENA TEMBUS

PANDANG, KETAT, TIDAK MENUTUP SELURUH AURAT DSB) YANG




MENGGOYAHKAN LAKI-LAKI, YANG BERJALAN BERLENGGOK-LENGGOK, DAN BERAMBUT BAGAIKAN PUNUK ONTA YANG MIRING. WANITA

TERSEBUT TIDAK BISA MASUK SURGA DAN TIDAK BISA MENCIUM BAU

SURGA, PADAHAL BAU HARUM SURGA ITU SUDAH BISA TERCIUM DARI

JARAK YANG DITEMPUH SEKIAN LAMANYA.” (HR.MUSLIM NO.1984)

Imam Namawi Rahimahullaah berkata:”Adapun berpakaian tetapi telanjang adalah memiliki empat maksud:

1. Menggunakan nikmat-nikmat � tetapi tidak pernah mensyukurinya.

2. Wanita yang memakai pakaian tetapi tidak pernah mau melakukan amal-amal kebaikan dan tidak mengutamakan amalan akhirat dan ketaatan.

3. Wanita yang membuka sebagian badannya untuk memperlihatkan kecantikan dan keindahan tubuhnya.

4. Wanita yang berpakaian ketat sehingga menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya.”

Diriwayatkan dari Abu Tayyah, dia berkata:”Mutharraf bin Abdullah memiliki dua orang istri, dia datang dari salah satunya, lalu dia ditanya oleh istrinya:”Kau datang dari si Fulanah?”. Mutharraf menjawab:”Aku datang dari Imaran bin Hushain, lalu dia memberitahukan kepada kami bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Sesungguhnya penghuni surga yang lebih sedikit adalah perempuan.” (HR.Muslim No.1970)

Hasan bin Ali bin Abu Thalib � berkata:”Seseorang akan dikeluarkan dari neraka setelah 1000 tahun akhirat (sebanding dengan 18.000.000.000 Tahun di dunia) maka mudah-mudahan aku termasuk salah satu dari orang-orang tersebut.” Diriwayatkan bahwa ketika Hasan � sendiri sedang duduk-duduk di sebuah sudut rumahnya dalam keadaan menangis, lalu seseorang bertanya padanya:”Mengapa engkau menangis?”. Dia menjawab:”Aku takut dimasukkan ke dalam neraka.”

Rasulullah � � � � bersabda:”Seandainya kau tahu sesuatu yang aku ketahui, pasti sedikitlah tertawamu, banyak tangisnya, dan seseorang dari kamu akan bersujud sampai punggungnya putus, menjerit sampai suaranya habis, kau akan menangis kepada �� sekalipun tidak dapat menangis yang sesungguhnya, seperti layaknya orang menangis.” (QS AL KAHFI:49)

Muhammad bin Ka’b berkata:” Sesungguhnya penghuni neraka itu memiliki lima buah panggilan. Empat diantaranya dijawab �� , tetapi ketika panggilan yang kelima, �� tidak lagi mau berfirman kepada mereka untuk selamanya setelah itu. Panggilan itu adalah:

1. Mereka berkata:”Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali pula, lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah bagi kami jalan untuk keluar dari neraka?” (QS Al-Mukmin:11)

�� berfirman sebagai jawaban dari mereka:”Yang demikian itu adalah karena apabila disembah � saja kamu menjadi kafir, tetapi jika �

disekutukan kamu akan beriman. Maka putusan(sekarang ini) ialah ditangan � Yang Maha Tinggi & Maha Besar.”(QS Al-Mukmin:13)

2. Lalu Mereka berkata:”Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan kami telah mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia, tentu kami akan beramal shalih. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.” (QS As-Sajdah:12)

�� berfirman sebagai jawaban dari mereka:”Dan bukankah kamu dahulu juga telah bersumpah (didunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan sirna.” (lupa mati). (QS Ibraahiim:44)

3. Kemudian Mereka berkata:”Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka) maka kami akan beramal shalih yang berbeda dengan amal yang pernah kami kerjakan dulu.” (QS Fathir:37)

�� berfirman sebagai jawaban dari mereka:”Dan apakah Kami belum memberi umur kepadamu dengan umur yang cukup untuk menjadi sadar bagi orang yang memang mau sadar? Dan apakah (tidak) datang padamu orang yang memberi peringatan? Maka rasakanlah dan tidak ada seorangpun yang menjadi penolong bagi orang-orang dhalim!” (QS Faathir:37)

Dikatakan bahwa penghuni-penghuni neraka mengeluh selama 1000 tahun. Kemudian mereka berkata sendiri:” Kita ketika berada didunia apabila kita bersabar tentu kita akan mendapat kegembiraan.” Maka bersabarlah mereka selama 1000 tahun, tetapi tetap saja siksa tidak diringankan pada mereka, maka berkatalah mereaka:”Sama saja bagi kita, apakah kita ini mengeluh atau bersabar. Tidaklah kita mendapatkan tempat berlindung.” (QS Ibraahiim:21)

Lalu mereka berseru kepada Malaikat Malik seraya merendahkan diri dan berteriak:”Hai Malik, telah terbukti ancaman itu. Benar-benar telah memberatkan kami siksa itu dan benar-benar telah hangus kulit kami. Jika engkau mau mengeluarkan kami, tentu kami tidak akan mengulanginya lagi.” Maka berkatalah Malaikat Malik dan Malaikat-malaikat Zabaniyah kepada mereka:

„Bukankah telah datang kepada kamu Rasul-rasulmu dengan membawa bukti-bukti nyata?” Mereka berkata:” Benar, telah datang kepada kami.” (Maka dikatakanlah kepada mereka):”Berdoa’lah kamu.” Tetapi do’a orang-orang kafir tidak lain hanyalah suatu kesia-siaan. (QS Al-Mu’min:50)

4. Kemudian mereka berkata:” Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai kecelakaan kami, dan kami adalah orang-orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari neraka. Jika kami sampai mengulanginya lagi, maka kami adalah orang-orang yang dhalim.” (QS Al-Mu’minuun:106-107)

�� berfirman sebagai jawaban dari mereka:”Tinggallah dengan hina didalamnya dan jangan lagi kamu berbicara dengan Aku.” (Al-Mu’minuun:108)




Maka setelah itu mereka tidak berbicara lagi, dan hal itu merupakan siksaan berat.

Setelah mereka berputus asa untuk keluar dari sana, mereka lalu memohon hujan dari �� selama seribu tahun akhirat. Mereka berkata:” Ya Tuhan kami, turunkanlah hujan kepada kami.” Maka terlihatlah awan merah dan merekapun mengira akan diberikan hujan. Tetapi ternyata turunlah hujan kalajengking yang besarnya seperti keledai. Apabila seorang dari mereka tersengat (satu kali) maka tidak akan hilang sakitnya selama seribu tahun akhirat. Kemudian mereka memohon hujan selama seribu tahun akhirat lagi. Tampaklah pada mereka awan hitam. Berkatalah mereka:”Nah, ini adalah awan hujan.” Tetapi turunlah kepada mereka ular-ular sebesar leher-leher unta bukhti. Setiap orang yang dipatuk (satu kali) dengan mulutnya, maka tidak akan hilang sakitnya selama 1000 tahun akhirat. Sebagaimana firman ��

“Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan yang telah ada disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.” (QS An-Nahl:88)

“Mereka tidak akan merasakan kesejukan didalamnya dan tidak pula (mendapatkan) minum, kecuali air yang mendidih dan nanah.” (QS An-Naba:24-25)

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Seandainya setimba nanah itu dituangkan ke dunia, tentu akan membakar semua penghuni (yang ada) di dunia.”

“Setiap kulit-kulit mereka itu hangus maka Kami mengganti pada mereka kulit-kulit baru agar mereka merasakan siksa.” (QS An-Nisaa’:56)

Mu’adz � berkata mengenai penafsiran ayat diatas:Diganti kkulit mereka itu dalam satu jam seratus kali.” Berkatalah Umar �:”Demikianlah aku mendengar dari Rasulullah Muhammad �.”

Ibnu Abi Syaibah dan yang lain mengeluarkan dari Al-Hasan, dia berkata:”Sampai kepadaku bahwa seorang dari mereka dibakar dalam sehari 70.000 kali. Setiap kali kulit-kulit itu hangus dan daging mulai dimakan api, maka dikatakan kepada mereka:”Kembalilah kamu!”. Maka kembalilah mereka dalam keadaan seperti sedia kala.” (Ad-Durrul Mantsur).

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:” Rasulullah

Muhammad �bersabda:”Gigi geraham orang kafir (di neraka) adalah sebesar gunung Uhud sedang tebal kulitnya adalah jarak tiga hari perjalanan.” (Kitab Al-Lubab).

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Api akan memakan penghuni neraka setiap hari 70.000 kali. Setiap api telah memakan mereka, dikatakanlah kepada mereka:”Kembalilah.” Maka mereka kembali (pulih) seperti semula dan tidak pernah mati didalamnya. Seperti firman ��: “Dan datanglah (bahaya) kematian kepadanya dari segala penjuru, tetapi bukanlah (tidaklah) dia itu mati.” (QS Ibrahim :17)

Diriwayatkan bahwa tingkatan-tingkatan Neraka Jahannam ada tujuh, yaitu:

1. Neraka Sa’ir.

“Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni Neraka Sa’ir.” (QS Al-Mulku:11)

Orang-orang yang mendustakanlah yang menempatinya. Kita memohon perlindungan kepada �� dari Sa’ir itu dan dari yang lainnya.

2. Neraka Ladhaa.

“Tidaklah demikian, sesungguhnya adalah neraka Ladhaa, yang mengelupas kulit kepala.” (QS Al-Ma’aarij:15-16)

3. Neraka Saqar.

“Mengenai orang-orang yang berdosa. Apakah yang memasukkan kamu dalam Saqar?”. Mereka menjawab:”Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak memberi makan orang-orang miskin.” (QS Al-Muddatstsir:41-44)

Sedangkan yang paling utama dalam perihal syari’at adalah shalat.

4. Neraka Jahim.

“Maka adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya Jahimlah merupakan tempat tinggalnya.” (QS An-Naazi’aat:37-39)

5. Neraka Jahannam.

“Dan Sesungguhnya Jahannam adalah benar-benar tempat yang diancamkan kepada mereka seluruhnya.” (QS Al-Hijr:43)

6. Neraka Hawiyah.

“Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? Api yang sangat panas.” (QS Al-Qaari’ah:9-11)

7. Neraka Huthamah, diciptakan untuk orang-orang yang suka adu domba.

“Sekali-kali tidak, sesungguhnya dia benar-benar dilemparkan ke neraka Huthamah.” (QS Al-Humazah:4).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:”Pernah kami bersama Rasulullah Muhammad �, mendengarlah sebuah suara yang menakutkan dan




dahsyat. Maka Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tahukah kamu suara apa ini?”. Kami menjawab:”� lalu utusan-NYA lah yang lebih mengetahui.” Beliau bersabda:”Ini suara sebuah batu yang di lepas di neraka Jahannam sejak tujuh puluh tahun yang lalu, dan sekarang barulah dia sampai ke dasar Jahannam.”

Rasulullah � bersabda: Jibril berkunjung kepadaku di waktu bukan saatnya, mukanya terlihat ada perubahan. Rasulullah � bertanya:”Aku tidak pernah melihatmu berubah. Jibril menjawab:”Ya Muhammad, aku datang bertepatan dengan perintah �� tentang penyulutan api Neraka. Maka sungguh tidak pantas bagi yang mengetahui tentang kenyataan, siksa kubur, siksa hari kiamat, Neraka jahannam dan siksanya terbesar masih bergembira sebelum bebas aman dari Neraka. Bahwa setelah jahannam diciptakan maka dinyalakanlah api Neraka jahannam sejak 1000 tahun hingga merah membara, ditambah lagi 1000 tahun hingga putih meleleh, lalu 1000 tahun lagi hingga menghitam gelap, seperti malam yang gelap kelam, terus menyala membara tidak kenal padam sesaatpun. Demi � jika terjadi kebocoran sebesar ujung jarum saja (bukan batang jarum), pasti penghuni dunia musnah terbakar hangus akibat panasnya. Demi �, jika kain baju penghuni Neraka ditanggalkan antara Langit dan Bumi pasti binasa penghuni dunia akibat panas dan basin (bau)-nya. Demi � jika satu mata rantai Neraka diletakkan diatas bukit, pasti Gunung/bukit itu mencair sampai kebawah Bumi ketujuh. Demi � jika seseorang disiksa di kutub barat, pasti masyaratkat di kutub timur hangus terbakar karena panasnya (jarak Bumi terjauh adalah barat ke timur dan bukan utara ke selatan), Neraka jahannam adalah sangat dalam, dihiasi besi, air campur nanah minuman penghuninya, potongan api pakaiannya. Disana terdapat 7 pintu setiapnya ada bagian tertentu pria dan wanita.” Rasulullah bertanya:”Pintunya apakah seperti pintu rumah-rumah kami?”. Jibril menjawab:”Tidak, tetapi selalu membuka, lebarnya berjarak 70.000 tahun, setiap dari pintu 70 X lipat dari lainnya. Lalu musuh-musuh �� dihalau, sampai kepintu tersebut maka Malaikat Zabaniyah dengan dengan rantai belenggu, rantai dimasukkan ke mulut mereka hingga menembus ke pantat, tangan kiri diikat ke leher, tangan kanan dimasukan ke dada menembus bahu, setan merangkul setiap manusia yang masuk ke dalamnya dan Malaikat menyambut dengan pukulan besi, mereka tidak dapat keluar darinya. Selanjutnya Rasulullah Muhammad � bertanya:”Siapakah yang masuk pintu tersebut?”. Jibril menjawab:”Orang munafik, melewati pintu paling bawah, termasuk orang kafir akibat menentang mukjizat Nabi Isa as dan para golongan Fir’aun, nama pintu itu yaitu Neraka HAWIYAH. Sedang pintu kedua disebut Neraka JAHIM dan yang melewatinya adalah kaum musrikin. Dari pintu ketiga disebut Neraka SAQAR, dilewati kaum shabi’in. Dari pintu ke empat disebut Neraka LADHA dilewati oleh Iblis dan penyembah api (kaum Majusi). Dari pintu kelima disebut Neraka HUTHAMAH, dilewati orang-orang yahudi. Dan pintu keenam disebur Neraka SA’IR dilewati orang-orang kristen, nasrani.”

Kemudian diamlah Jibril, rupanya dia menghargai Rasulullah � sampai beliau bertanya:”Kenapa pintu ketujuh tidak kau jelaskan wahai Jibril?”. Pintu yang

dilewati ummatmu, yakni orang-orang yang melakukan dosa besar, tapi tidak bertaubat hingga datangnya ajal (mati).” Lalu beliau pingsan dengan penjelasan tersebut, sampai jibril meletakkan kepala beliau diatas pangkuannya, barulah setelah sadar beliau Rasulullah Muhammad � bersabda:”Hai Jibril, sungguh aku sangat gelisah dan penuh prihatin, betulkah seorang dari ummatku akan masuk Neraka?”. Jibril menjawab:”Betul, yakni ummatmu yang selalu melakukan dosa-dosa besar.” Lalu beliau menangis diikuti dengan tangisnya Jibril, hingga Rasulullah Muhammad � masuk ke rumah dan tidak keluar, kecuali melakukan shalat, dan tiada seorangpun diajak bicara, diwaktu shalat beliau juga menangis, selalu berdo’a kepada ��. Kemudian datanglah Abu Bakar � pada hari ketiga setelah Jibril menyampaikan berita tersebut: “Assalamu’alaikum yaa Ahla baitir rahman. Kira-kira bolehkan aku menemui engkau (beliau) wahai Rasulullah?”. Mereka tidak memastikan jawabannya sampai ikut menangis pula. Berikutnya datanglah Umar �, tapi dijawab sama & Umar � menangis pula. Selanjutnya Salman Al-Farisi, memberi salam dan mohon diperkenankan masuk seperti Abu Bakar �, tetapi dijawab sama oleh keluarga beliau. Akhirnya ia jatuh bangun sambil menangis, hingga ke rumah fatimah �, ia menyampaikan keadaan tentang Rasulullah. Segera Fatimah � datang menemui beliau setelah memperoleh informasi dari Salman Al-Farisi tersebut. Katanya:”Ya Rasul, aku Fatimah.” Saat itu beliau tengah bersujud seraya menangis, ketika mendengar suara putrinya, beliau bangun dan mempersilahkan dia masuk, Fatimah � masuk dan melihat wajahnya pucat karena terlalu banyak menangis sedih, ia ikut menangis juga dan bertanya:”Ya Rasulullah, apakah yang terjadi pada dirimu?”. Beliau menjawab:”Jibril datang kepadaku menjelaskan sifat-sifat Neraka Jahannam kepadaku, dan dijelaskan pula bahwa Jahannam yang paling atas adalah diperuntukan bagi Ummatku yang berbuat dosa-dosa besar, oleh karena itu aku berduka dan sangatlah sedih dan tidak henti-hentinya aku menangis. Fatimah � bertanya:”Ya Rasul, bagaimanakah cara masuknya?”. Beliau menjawab:”Malaikat menghalaunya berbeda dengan ummat lainnya, mereka tanpa dihitamkan mukanya, mata mereka tidak biru dan mulutpun tidak ditutup, setan juga merangkul (tidak dibelenggu bersama) mereka, juga tidak dibelenggu atau dirantai.” Para sahabat bertanya:”Lalu bagaimana cara Malaikat menghalau mereka?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Bagi kaum pria, jenggotnya yang diseret, sedang kaum wanita adalah rambutnya yang diseret, mereka yang lanjut usia banyak mengeluh bahwa alangkah tua dan lemahnya aku. Demikian pula yang muda-muda, aduh kemudaan dan ketampanan kecantikanku, aku sangat malu, hingga lewat di depan Malaikat Malik yang melihat mereka dan bertanya pada Malaikat:”Siapakah mereka, aku tidak pernah menjumpai orang-orang seperti ini yang akan disiksa tapi mukanya tidak hitam, matanya tidak biru, mulutnya tidak disumbat, juga tidak dibelenggu bersama setan, leherpun tidak berantai sebagaimana penghuni Neraka lainnya?”. Jawabnya Malaikat:”Demikianlah tugasku mengantarkan orang-orang semacam ini.” Malaikat Malik bertanya:”Hai orang-orang celaka, siapakah kalian?”. Mereka lupa




nama Rasulullah Muhammad � karena wibawanya Malik. Mereka menjawab:”Kami adalah ummat yang diamanati Al-Qur’an, kami berpuasa di bulan ramadhan. Malaikat Malik menyahut:”Al-Qur’an tiada diturunkan kecuali kepada ummat Muhammad�.” Lalu mereka menjerit: “Kami ummat Muhammad.” Selanjutnya Malaikat Malik berkata:”Apakah di dalam Al-Qur’an tidak memuat tentang larangan berbuat maksiat?”. Dan setelah dekat dengan jahannam, mereka diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, sahut mereka:”Hai Malik perkenankanlah kami menangis.” Setelah diperkenankan mereka menangis hingga kering air matanya, lalu darahlah yang keluar dari tangis mereka. Malaikat Malik berkata:”Sebaiknya jika kalian menangis semacam ini sewaktu dulu ketika masih hidup di dunia, pasti hari ini kalian tidak mungkin dijamah api Neraka.” Lalu Malaikat Malik menyuruh kepada Malaikat Zabaniyah:”Malaikat Zabaniyah, lemparkanlah mereka ke Neraka, lalu menjeritlah mereka dengan ucapan


Maka menurunlah panas api neraka, Malaikat Malik berkata:”Hai api neraka, bakarlah mereka!”. Jawabnya:”Aku tidak kuasa mengambil mereka karena ucapan


Kemudian Malik, Malaikat penjaga neraka berkata lagi:”Demikianlah perintah Tuhan Penguasa’Arsy.” Lalu api mengambil/membakar mereka. Ada yang sampai telapak kaki, ada yang sampai lutut, perut, dan adapula yang sampai leher. Dan ketika api merembet wajah mereka maka Malik, Malaikat Penjaga neraka berkata:”Hai Api Neraka! Jangan jamah muka mereka, karena telah lama muka mereka sujud kepada �� dan jangan jamah hati mereka, karena (hati mereka) pernah haus di bulan Ramadhan.”

Tertulis juga dalam beberapa hadist lainnya, bahwa �� mengharamkan neraka untuk membakar anggota-anggota badan yang digunakan untuk sujud (apabila disebabkan amal buruknya maka dia harus masuk neraka).

Maka Untuk sementara mereka menghuni neraka seraya membaca:”Ya Arrahmar Raahimiin, Yaa Hannaanu, Yaa Mannaanu!”. Ingatlah bahwa 1 hari neraka adalah sama dengan 50.000 tahun dunia, lalu pikirkanlah jika kita tinggal di sana 1 hari saja, maka bersediakah kita?

1 tahun di neraka adalah kurang lebih 17 juta tahun dunia dalam siksa yang pedih teramat pedih yang belum terlihat oleh mata dan terjangkau oleh pikiran. Belum lagi jika kita tinggal di neraka selama 1 juta tahun, maka kalilah dengan hari selama satu tahun lalu kalilah lagi dengan 50.000 tahun dan hasilnya kira-kira adalah 17 trilyun tahun dunia. Bagaimana jika kita tinggal 1 trilyun tahun di neraka? Apalagi tinggal disana untuk selama-lamanya! Lalu apalah artinya hidup sesaat 60-70 tahun di dunia & belum lagi banyak dari kita yang mati muda?

Kemudian Rasulullah Muhammad � bersabda:”Jika hukuman neraka terhadap ummat Rasulullah Muhammad � telah habis, maka �� menyeru dan berfirman kepada Jibril:”Hai Jibril, bagaimanakah keadaan ummat Rasulullah Muhammad � yang berbuat maksiat (dan disiksa di neraka)?” Jawabnya: ”Ya ��, engkau Maha Mengetahui.” �� berfirman:”Tinjaulah keadaan mereka.”

Maka Jibril pun segera menemui Malaikat Malik penjaga neraka yang tengah duduk diatas mimbar Jahannam. Ia bertanya kepada Jibril:”Ada urusan apakah engkau kemari?” Jibril menjawab:”Bagaimana keadaan ummat Rasulullah Muhammad � yang berbuat maksiat?”. Malaikat Malik menjawab: ”Sungguh mengerikan keadaan mereka, tempatnya sempit, tubuh dan dagingnya terbakar hangus, kecuali wajah dan hati mereka yang berkilauan iman.” Malaikat Jibril berkata:”Bukakan tutup mereka agar kau dapat melihatnya.” Setelah Malaikat Zabaniyah membukakan tutup, mereka penghuni neraka melihat Malaikat Jibril dan bertanya:”Siapakah hamba yang sangat bagus itu?”. Malaikat Malik menjawab:”Itulah Malaikat Jibril, pembawa wahyu kepada Rasulullah Muhammad �.” Setelah mereka mendengar nama Rasulullah Muhammad �, mereka menjerit:”Hai Jibril, sampaikanlah salam kami pada Beliau Rasulullah Muhammad � & sampaikan bahwa yang memisahkan kami dengan Beliau ialah maksiat kami serta tolong sampaikan tentang nasib keadaan kami di neraka ini.”

Lalu Malaikat Jibril kembali menghadap �� dan melaporkan segala apa yang telah dilihatnya, bahkan ia sampaikan pula permohonan mereka kepada Rasulullah Muhammad � yang tengah beristirahat di kemah permata putih yang berpintukan 4000 buah, setiap pintunya berdaun 2 buah dari emas. Malaikat Jibril berkata:”Ya Muhammad (�), aku telah melihat keadaan ummatmu yang durhaka, disiksa dalam neraka, tempatnya sangat sempit, mereka berkirim salam untukmu, dan mohon perhatianmu.” Kemudian Beliau Rasulullah Muhammad � pergi kebawah ‘Arasy dan bersujud memuji ��. �� berfirman:”Angkatlah kepalamu, dan berdo’alah, pasti KU kabulkan, dan ajukan syafaatmu, pasti diterima.” Beliau Rasulullah Muhammad � berkata:”Ya Tuhan, ummatku yang durhaka telah menjalani hukuman dariMU, maka terimalah syafa’atku.” �� berfirman:”AKU terima syafa’atmu, pergilah ke neraka dan bebaskan mereka yang pernah mengucapkan:




��

Lalu Beliau Rasulullah Muhammad � cepat-cepat pergi ke neraka, Malaikat Malik menyambutnya dengan penuh hormat.” Beliau bertanya:”Hai Malik, bagaimanakah keadaan ummatku yang durhaka?”. Malaikat Malik menjawab:”Sangat buruk keadaan mereka, tempatnya sempit.” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Coba buka tutup pintunya.” Ketika terlihat Rasulullah Muhammad �, mereka menjerit:”Ya Rasulullah, api membakar kulit kami.” Maka dibawalah mereka kesungai didepan pintu sorga yang bernama Nahrul Hayawan. Setelah mandi, berubahlah jadi pemuda yang tampan (pemudi yang cantik jelita) bagaikan bulan bola matanya, tapi pada dahinya tertulis AL-JAHANNAMIYUN (bekas penghuni jahanam) yang kemudian masuk surga. Dan ketika penghuni neraka lain melihat mereka bebas dari neraka, berkatalah seluruh penghuni neraka yang lain itu:”Seandainya kami beragama I S L A M sewaktu hidup di dunia, pasti kami dibebaskan dari neraka.” Sebagaimana �� berfirman di dalam Al-Qur’an:

“Pada suatu saat kelak, orang-orang kafir menginginkan jika mereka sebagai pemeluk ISLAM.” (QS Al-Hijr:2)

Ya � � � �, mudahkanlah kepada kami untuk mendapatkan SYAFAAT Rasulullah, berkat Keagungan dan KemegahanMu. AMIIN

“�� mengolok-olokkan mereka dan membiarkan mereka itu terombang-ambing dalam kesesatan mereka.” (QS Al-Baqarah:15)

�� berfirman kepada penghuni-penghuni neraka saat mereka berada di dalam neraka:”Keluarlah kamu!”. Lalu dibukakanlah pintu-pintu keluar dari neraka untuk mereka. Ketika mereka melihat bahwa pintu-pintu itu terbuka, maka merekapun menyerbu ke pintu-pintu itu dengan maksud untuk keluar. Pada saat itu orang-orang mukmin melihat keadaan mereka di atas singgasana-singgasana, tetapi setelah mereka sampai ke pada pintu-pintu itu ditutuplah pintu-pintu itu dengan rapat karena mereka. Itulah arti firman �� dalam surat Al-Baqarah:15 di atas dan orang-orang mukmin pun menertawakan mereka ketika pintu-pintu itu ditutup kembali. Sebagaimana �� berfirman:”Maka pada hari tiu, orang-orang mukmin menertawakan orang-orang kafir, berada diatas singgasana-singgasana sambil memandang. Orang-orang kafir itu semestinya diberi ganjaran apa yang telah mereka perbuat.” (QS Al-Muthaffifin:34-36)

“MAKA HARI INI ORANG-ORANG MUKMIN MENERTAWAKAN ORANG-ORANG KAFIR.” (QS AL-MUTHAFFIFIN:34)

Abu Qatadah berkata:”Telah disebutkan kepada kami bahwa Ka’b berkata:”Sesungguhnya diantara surga dan neraka terdapat beberapa lubang (jendela). Apabila seorang mukmin ingin melihat musuh � ketika di dunia, dia akan menjenguknya melalui sebahagian lubang-lubang itu. Sebagaimana �� berfirman dalam ayat yang lain:”Maka dia menjenguknya, lalu dia melihatnya di tengah-tengah neraka Jahim.” (QS Ash-Shaffaat:55)

Abu Qatadah berkata:”Telah diterangkan kepada kami bahwa orang itu menjenguk dan melihat tengkorak-tengkorak manusia mendidih.” (Tadzkiratul Qurthubi).

Diriwayatkan dari Anas bin Malik �, dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda:”� Azza wa Jalla bertanya kepada penghuni neraka yang paling hina siksanya:”Seandainya sekarang kamu memiliki dunia seisinya, apakah kamu akan menjadikannya sebagai tebusan agar bebas dari neraka?”. Penghuni neraka tersebut menjawab:”Ya.” Lalu � Azza wa Jalla berfirman:”Ketika kamu masih berada dalam sulbi (tulang iga) Adam, AKU meminta darimu sesuatu yang lebih ringan dari itu, yaitu:”JANGANLAH KAMU MENJADI MUSRIK AGAR AKU TIDAK

MEMASUKKANMU KEDALAM NERAKA, TETAPI KAMU MEMBANGKANG DENGAN

MEMILIH MUSRIK.” (HR.Muslim No.1955)

Qatadah berkata:”Telah disebutkan kepada kami bahwa Ka’b berkata:”Sesungguhnya diantara surga dan neraka terdapat beberapa lubang. Apabila seorang mukmin ingin melihat musuh �� ketika didunia, dia akan menjenguknya melalui sebahagian lubang-lubang itu.” Sebagai mana �� telah berfirman dalam ayat lain:”Maka dia menjenguknya, lalu dia melihatnya di tengah-tengah neraka jahim.” (QS Ash-Shaffaat:55). Qatadah berkata:”Telah diterangkan pada kami bahwa penghuni surga itu menjenguk dan melihat tengkorak-tengkorak manusia mendidih.” (Tadzkiratul Qurthubi).

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar �, bahwa Rasulullah Muhammad � telah bersabda:”Ada seorang perempuan disiksa (di neraka) karena dia pernah menyiksa kucing. Dia mengurung/mengikat kucing sampai mati, maka dia masuk neraka karenanya. Dia tidak memberinya makan dan minum tetapi mengurungnya dan dia tidak membiarkannya mencari makanan di muka bumi.” (HR.Bukhari No.2365)

Diriwayatkan dari Abid Darda’, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Kelaparan ditimpakan kepada penghuni-penghuni neraka, lalu kepedihan lapar itu saja sudah dapat mengimbangi siksa-siksa yang ada didalamnya. Berteriaklah mereka minta makan dan diberilah mereka makan dengan Zaqqum.” Sebagaimana firman ��:”Sesungguhnya pohon Zaqqum itu adalah makanan orang yang sangat berdosa. Ia seperti aspal panas yang mendidih dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (QS Ad-Dukhaan:43-46), hadist ini diriwayatkan juga oleh Ibnu Abbas �.

Diriwayatkan dari Abid Darda’, dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda:”Kelaparan dikuasakan untuk melanda penghuni neraka. Siksaan berupa kelaparan adalah lebih berat atas mereka dari bentuk siksaan yang lain. Mereka menangis dan meminta makanan, lalu Malaikat-Malaikat Zabaniyah memberi mereka makanan dengan dhari. Dhari ialah sejenis rumput di hutan yang jika seekor unta memakannya, dhari’ itu akan berhenti di tenggorokannya dan matilah unta itu. Ketika penghuni-penghuni beraka telah memakan dhari tiu, berhenti pula ditenggorokan mereka dan meminta air. Merekapun diberi minum air Hamin (Air




mendidih). Ketika minuman itu mereka dekatkan kepada mulut mereka, maka berguguranlah daging-daging wajahnya diatas minuman itu karena sangat panasnya air tsb. Lalu ketika mereka minum terpotong-potonglah usus-usus dalam perutnya. Mereka memandang dan merendahkan diri kepada Malaikat Zabaniyah. Berkatalah Malaikat Zabaniyah kepada mereka:”Bukankah telah datang seorang Rasul yang memberi peringatan?” Mereka pun menjawab:”Benar, tetapi kami tidak mau mendengarkan kata-kata Rasul itu dan kami tidak membenarkannya.” Malaikat Zabaniyah berkata:”Sekarang tidak berguna lagi penyesalan dan merendahkan diri bagimu.” Kemudian mereka merendahkan diri dan memohon kepada Malaikat Malik, tetapi Malaikat Malik tidak menjawab mereka sampai seribu tahun. Ketika telah genap seribu tahun, barulah Malaikat Malik berkata pada mereka:”Sesungguhnya kamu tetap tinggal di neraka itu.” (QS Zukhruuf:77).

Kemudian mereka merendahkan diri lagi dengan memohon kepada ��, mereka berkata:”Ya Tuhan kami, celaka kami telah menguasai kami.” Nasib celaka yang telah ENGKAU tuliskan atas kami, maka kami tidak mendapat petunjuk. Dan kami adalah orang-orang sesat dari petunjuk. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari neraka itu. Jika kami kembali mengerjakan maksiat yang ENGKAU benci maka sesungguhnya kami adalah orang-orang yang dhalim. Yakni jika kami mengerjakan maksiat setelah itu, maka masukkanlah kami ke dalam neraka dan adzablah kami dengan segala macam siksaan jahannam.” Kemudian datanglah firman �� setelah seribu tahun. �� berfirman:”Diamlah kamu didalamnya dan janganlah kamu berbicara kepadaKU.” (QS Al-Mu’minuun 106-108). Yakni diamlah didalamnya dan janganlah berbicara kepadaKU dalam menghilangkan siksa karena AKU tidak akan menghilangkannya dari kamu sebab neraka bukanlah tempat meminta. Maka ketika itulah mereka berputus asa, hina dan dijauhkan dari Rahmat ��. Dan setelah itu mereka tidak dapat berbicara lagi, suara mereka seperti

suara anjing dan mereka terhalang dari segala macam kebaikan. (Tafsir Yaasiin).

Dalam Al-Khabar (Lauh Mahfud), disebutkan bahwa setiap Malaikat dari Malaikat-malaikat Zabaniyah menyerahkan 40.000 penghuni neraka dalam sekali

penyerahan ke neraka Jahannam. Mereka (Malaikat Zabaniyah) diciptakan oleh �� dengan tidak memiliki rasa belas kasih atau iba. Mudah-mudahan �� menyelamatkan kita dari tangan-tangan mereka. Amiin.

Dari Abdullah bin Jubair bahwa Rasulullah bersabda:”Didalam Neraka terdapat ular-ular sebesar leher unta, ketika menggigit sekali maka 40 tahun rasa sakitnya belum juga sembuh, dan terdapat pula ketonggeng sebesar keledai, ketika menggigit sekali maka 40 tahun pula rasa sakitnya (berbeda dengan gigitan ular) belum juga sembuh. Siksa paling ringan bagi penghuni Neraka adalah yang bersandalkan api (hanya itu saja) sanggup membuat otak mendidih, seakan api naik ke telinga, gigi, dan bibir. Bahkan ususpun sempat keluar dari bawah kakinya, dia berperasaan bahwa yang paling berat siksanya, padahal yang sebenarnya dia paling ringan siksanya diantara siksa-siksa Neraka.

Diriwayatkan dari Samurah bin Jundab �, bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda :”Sebagian penghuni neraka ada yang dilahap api sampai kedua mata kakinya, ada yang sampai kedua lututnya, ada yang sampai pinggangnya, dan ada yang sampai pangkal lehernya.” (HR.Muslim No.1979)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:”Janganlah seseorang yang durhaka bersenang-senang dengan nikmatnya karena di balik itu semua neraka jahannam selalu mengintainya, setiap panasnya menurun/berkurang, ditambah lagi nyalanya.” �� Maha Mengetahui Segala Sesuatu.

DIRIWAYATKAN DARI AN-NU’MAN BIN BASYIR �, DIA BERKATA:”RASULULLAH

MUHAMMAD � PERNAH BERSABDA:”SESUNGGUHNYA SIKSA PENGHUNI NERAKA

YANG PALING RINGAN ADALAH DIPAKAIKAN KEPADANYA SEPASANG TEROMPAH

YANG TERBUAT DARI API, SEHINGGA OTAKNYA MENDIDIH SEBAGAIMANA

MENDIDIHNYA AIR YANG DIREBUS. DIA MENGANGGAP BAHWA DIALAH ORANG

YANG MENDAPAT SIKSA PALING PEDIH, PADAHAL DIA ADALAH PENGHUNI

NERAKA YANG PALING RINGAN SIKSANYA.” (HR.BUKHARI NO.6562)

RASULULLAH MUHAMMAD �� BERSABDA :”KALIAN BISA MENYEBUTKAN TENTANG SIFAT NERAKA, TETAPI DALAM KENYATAANNYA API NERAKA ADALAH LEBIH DAHSYAT DARI SIFAT YANG ENGKAU SEBUTKAN.”

ORANG-ORANG YAHUDI DAN NASRANI TIDAK AKAN SENANG KEPADA KAMU

SEHINGGA KAMU MENGIKUTI AGAMA MEREKA. KATAKANLAH:”SESUNGGUHNYA

PETUNJUK � ITULAH PETUNJUK (YANG BENAR).” DAN SESUNGGUHNYA JIKA

KAMU MENGIKUTI KEMAUAN MEREKA SETELAH PENGETAHUAN DATANG

KEPADAMU, MAKA � TIDAK LAGI MENJADI PELINDUNG DAN PENOLONG BAGIMU. (QS AL-BAQARAH:120)

ADAKAH YANG BISA MELINDUNGI & MENOLONG DI AKHIRAT SELAIN ��?

HAI ORANG-ORANG BERIMAN! PELIHARALAH DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI

API NERAKAYANG BAHAN BAKARNYA ADALAH MANUSIA DAN BATU. PENJAGANYA ADALAH MALAIKAT-MALAIKAT YANG KASAR, KERAS, DAN TIDAK




MENDURHAKAI TERHADAP APA YANG DIPERINTAHKAH-NYA KEPADA MEREKA

DAN SELALU MENGERJAKAN APA YANG DIPERINTAHKAN. (QS. AT-TAHRIM:6)

Pada usia tua cukup pengalaman menahan sifat kekanak-kanakan, ketika telah beruban. Aku lihat seseorang menginginkan ketenangan hidup jika ranting telah kering sesudah basah (hijau)nya. Hindarilah kawan buruk, hati-hatilah bergaul dengannya, jika tidak mampu, maka petiklah hatinya. Pilihlah kawan jujur dalam pergaulan, jauhilah perdebatan, pasti awet pergaulannya selama tidak saling berdebat. Dan bergaullah dengan para bangsawan dan yang baik budi berakhlak mulia. Maka barang siapa bergaul baik dengan manusia yang tidak mengenal budi berarti budinya dilemparkan ke laut. Bagi �� surga seluas langit, tetapi penuh kesukaran untuk meraihnya.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Pada hari kiamat, penghuni neraka yang paling banyak nikmatnya didunia didatangkan, lalu dia dicelupkan sejenak kedalam neraka, kemudian ditanya:”Apakah ada kesenangan dan kenikmatanmu yang masih kau rasakan?”. Dia menjawab:”Tidak ada ya Tuhan!”. Penghuni surga yang paling sengsara di dunia didatangkan, lalu dia dicobakan sejenak di dalam surga, kemudian dia ditanya:”Apakah ada kesengsaraan yang masih kamu rasakan?”. Dia menjawab:”Tidak ada ya Tuhan! Sekarang tidak ada kesengsaraan yang aku rasakan sama sekali.” (HR.Muslim No.1986)

Dari Abu Hurairah �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � bersabda:”�� menyeru Jibril agar meninjau surga dengan segala persiapan bagi penghuninya, setelah selesai, ia melaporkan:”Demi KemenanganMU, tiada seseorang mendengarnya kecuali ia akan masuk ke dalamnya, maka diliputi dengan kesukaran.” Lalu Jibril diserukan agar meninjau lagi. Setelah selesai meninjau, maka ia berkata:”Demi kemenanganMU, aku khawatir kalau tiada seorangpun yang bisa masuk kedalamnya.” Kemudian ia diutus untuk meninjau neraka dengan segala persiapan dan penghuninya. Setelah selesai meninjau, ia berkata:”Demi KemenanganMU, orang yang mendengarnya tidak akan masuk kedalamnya, lalu diliputi dengan segala syahwat.” Maka diserunya lagi agar meninjau kembali. Setelah selesai, ia berkata:”Aku khawatir jika tiada seorangpun yang selamat (tidak terjerumus) ke dalamnya.”

Jika telah diisyaratkan tentang adanya hari kiamat dan adanya pengadilan pada hari tersebut, maka amat disayangkan jika sekiranya kita masih juga bisa tertawa, bermain-main atau menyibukkan diri dengan kehidupan dunia yanghina. Bukankah pengadilan akhirat itu juga pasti berlaku bagi kita?

“SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG SELALU BERBAKTI (KEPADA �), BENAR-BENAR AKAN BERADA DALAM SURGA YANG PENUH DENGAN KENIKMATAN. DAN

SESUNGGUHNYA MEREKA YANG DURHAKA BENAR-BENAR AKAN BERADA DALAM

NERAKA JAHIM.” (QS. AL-INFITHAR:13-14).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda :”Surga dan neraka saling berbangga. Kata neraka:”Aku diberi

keutamaan sebagai tempat orang-orang yang sombong dan orang-orang perkasa yang bengis.” Kata surga:”Mengapa aku hanya dimasuki oleh orang-orang yang lemah, orang-orang rendahan, dan orang-orang yang baik?”. Lalu � Azza wa Jalla berfirman kepada surga:”Sesungguhnya kamu adalah Rahmat-KU yang denganmu aku merahmati hamba-hambaKU yang AKU kehendaki.” Kemudian � Azza wa Jalla berfirman kepada neraka :”Sesungguhnya kamu adalah siksa-KU yang denganmu AKU menyiksa hamba-hambaKU yang AKU kehendaki. Masing-masing kamu memiliki penghuni.” Neraka tidaklah penuh sehingga �� menginjakkan kakiNYA, lalu neraka berkata:”Cukup! Cukup!”. Itu berarti neraka menjadi penuh sesak dengan injakan tersebut, sehingga penghuninya saling berhimpitan. �� tidak berbuat zalim kepada seorang hamba-NYA. Adapun tentang surga, maka �� menciptakan penghuni untuknya. (HR.Bukhari No.4850)

(dalam riwayat yang lain adalah) Kemudian dipanggillah semua makhluk menghadapi hisab, BerFirmanlah �� :”Hai Jibril, pertama-tama orang yang masuk surgaku adalah Muhammad �.” Diletakkanlah sebuah mahkota dari Nur diatas kepala beliau. Beliau memakai sutera hijau dan didepannya dibawa 70.000 bendera, sedangkan beliau sendiri membawa Liwa’ul Hamdi (bendera Pujian). Kemudian diserukan:”Dimanakah orang-orang yang mengutamakan kefakiran dan berbuat baik kepada orang-orang fakir, serta berada dalam ajaran Muhammad � dan mengikuti sunnah?” Lalu di katakan:”Berangkatlah kamu bersama Nabimu ke surga.”

Ibnu Mardawaih � meriwayatkan dari Ka’ab bin Akhbar �, dia berkata: “Demi Dzat yang menurunkan Taurat kepada Nabi Musa �, dan Injil kepada Nabi Isa � serta Zabur kepada Nabi Daud � dan Al-Qur'an kepada Rasulullah Muhammad �, bahwa ayat-ayat dibawah ini diturunkan mengenai shalat:

“PADA HARI BETIS DISINGKAPKAN DAN MEREKA DIPANGGIL AGAR BERSUJUD

TETAPI MEREKA TIDAK SANGGUP, PANDANGAN MEREKA TERTUNDUK KE BAWAH. MEREKA DISELUBUNGI KEHINAAN, DAN SUNGGUH MEREKA DAHULU DISERU

UNTUK BERSUJUD, SEDANGKAN MEREKA DALAM KEADAAN SEJAHTERA.” (QS. AL-QALAM:42-43).

Menurut Baihaqi dari Sa’ad bin Jubair �, ayat tersebut berkenaan dengan shalat berjamaah lima waktu. Juga menurut Baihaqi �, dari Ibnu Abbas �: Ayat tersebut mengenai orang yang mendengar seruan Adzan untuk shalat berjama’ah tetapi di tidak memenuhinya. (Durrul Mantsur).

Cahaya betis yang disingkapkan merupakan kehebatan khusus pada hari Mahsyar kelak. Pada hari itu, seluruh muslim akan bersujud melihat hal itu, tetapi ada sebagian diantara mereka yang tulang punggungnya mengeras sehingga tidak dapat bersujud.

Siapakah mereka itu?




Beberapa tafsir telah banyak mengemukakan pendapatnya. Ka’ab Akhbar dan Ibnu Abbas � menafsirkan:”Mereka adalah orang-orang yang dipanggil untuk berjama’ah namun mereka tidak memenuhi panggilan tersebut.”

Penafsiran kedua! MAKA BERSUJUDLAH MEREKA DAN MEMBACA TASBIH DI

DALAM SUJUDNYA LAMA SEKALI. KEMUDIAN DIKATAKAN KEPADA

MEREKA:”ANGKATLAH KEPALAMU, KARENA BENAR-BENAR KAMI JADIKAN

MUSUH-MUSUHMU SEBAGAI TEBUSANMU DARI NERAKA.”

Dalam kitab Shahih Bukhari, Abu Sa’id al Khudri � berkata:”Saya mendengar Rasulullah Muhammad � bersabda:”Mereka adalah orang-orang yang shalat ketika didunia dengan Riya dan ingin dilihat oleh orang lain.”

Penafsiran ketiga!

Mereka adalah orang-orang kafir, yang selama didunia melalaikan shalat.

Penafsiran ke empat!

Mereka adalah kaum munafik. Wallahu’alam bish shawab.

Masih banyak lagi ancaman bagi orang-orang yang meninggalkan shalat berjamaah, namun sebenarnya bagi orang-orang yang beriman maka satu ancaman saja sudah cukup untuk menaati perintah ��. Namun bagi yang tidak beriman maka dia merasa kurang, kurang dan selalu kurang dengan ancaman sehingga seribu ancaman pun tidak berpengaruh karena hatinya telah mati dan mau ditipu oleh setan dengan kata-kata:”Kafirlah kamu!”, tetapi setelah orang yang tidak beriman itu kafir maka setan bercuci tangan dan pergi sambil menertawakan serta menceritakannya pada setan yang lain.

DARI ABU HURAIRAH �, DIA

BERKATA:”RASULULLAH MUHAMMAD �

BERSABDA:”APABILA �� MENGUMPULKAN

TELAH MENGUMPULKAN SEMUA MAKHLUK

PADA HARI KIAMAT, MAKA DIA MENGIJINKAN

UMMAT RASULULLAH MUHAMMAD � UNTUK

BERSUJUD. MAKA BERSUJUDLAH MEREKA DAN

MEMBACA TASBIH DI DALAM SUJUDNYA LAMA

SEKALI. KEMUDIAN DIKATAKAN KEPADA

MEREKA:”ANGKATLAH KEPALAMU, KARENA

BENAR-BENAR KAMI JADIKAN MUSUH2MU

SEBAGAI TEBUSANMU DARI NERAKA.”

DARI ANAS BIN MALIK �, DIA BERKATA:” RASULULLAH MUHAMMAD �

BERSABDA :”SESUNGGUHNYA UMMAT INI, SIKSANYA DIGADAIKAN PADA

TANGANNYA. LALU KETIKA TIBA HARI KIAMAT, �� AKAN MENYERAHKAN ADA

SETIAP ORANG DARI ORANG-ORANG ISLAM YAITU SEORANG DARI ORANG-ORANG

MUSYRIK, DAN DIKATAKAN KEPADANYA:”INI ADALAH TEBUSANMU DARI

NERAKA.” (HR MUSLIM)

DARI ABU HURAIRAH �, DIA BERKATA:” RASULULLAH MUHAMMAD �

BERSABDA:”APABILA DATANG HARI KIAMAT, MAKA �� AKAN MENYERAHKAN

PADA SETIAP ORANG ISLAM YAITU SEORANG YAHUDI ATAU SEORANG NASHRANI. DIA BERFIRMAN:”INILAH TEBUSANMU DARI NERAKA.”

DI DALAM SEBUAH RIWAYAT LAIN:”TIDAKLAH MENINGGAL SEORANG

MUSLIM KECUALI �� AKAN MEMASUKKAN SEORANG YAHUDI ATAU

SEORANG NASHRANI KE TEMPAT ORANG MUSLIM DI NERAKA.”

(TADZKIRATUL QURTHUBI)

DIRIWAYATKAN DARI ABU MUSA �, DIA BERKATA:”RASULULLAH MUHAMMAD

� PERNAH BERSABDA:”PADA HARI KIAMAT, �� MENYERAHKAN SEORANG

YAHUDI ATAU SEORANG NASRANI KEPADA SETIAP MUSLIM, LALU ��

BERFIRMAN KEPADA MUSLIM ITU:”INILAH PENEBUSMU DARI SIKSA NERAKA.”

(HR.Muslim No.1937)

Lalu diserukan lagi berbagai seruan-seruan itu serta diikuti pemimpin kemudian keberangkatan mereka ke surga :

“Dimanakah orang-orang yang telah MABRUR beribadah haji dan umrah?” kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.

“Dimanakah orang-orang yang mencintai para tamu dan berbuat baik kepada orang-orang asing (pengembara, lebih-lebih orang yang tengah mencari ilmu)?” kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.

“Dimanakah orang-orang yang telah meninggalkan kesenangan ketika mereka mampu untuk memenuhinya?” kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.

“Dimanakah orang-orang yang telah berbuat baik kepada tetangganya?” kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.

“Dimanakah orang-orang yang telah berani berbicara benar karena{ �� ?” kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.

“Dimanakah orang-orang yang telah adil didalam pemerintahannya?” kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.

“Dimanakah orang-orang yang telah bersabar dalam sakit dan bala’(musibah)nya?” kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.




“Dimanakah orang-orang yang benar?” kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.

“Dimanakah orang-orang yang memerintah amal ma’ruf & mencegah yang munkar?” kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.

“Dimanakah orang-orang yang meninggalkan maksiat karena malu kepada �� ?” kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.

“Dimanakah orang-orang yang telah berperang dijalan �� ?” kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.

“Dimanakah orang-orang yang telah dianiaya & dibunuh karena taat kepada �� ?” kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.

“Dimanakah orang-orang yang ahli fiqih?” kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.

“Dimanakah para muadzin?” Maka berangkatlah beserta pemimpinnya masing-masing menuju surga �� karena RahmatNYA. kemudian berangkatlah mereka semua ke surga dengan seorang pemimpinnya yang dikehendaki ��.

Perhatikanlah kenikmatan-kenikmatan surga melalui ayat-ayat dan hadist-hadist yang ada berikut dibawah ini.

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Pada hari kiamat, aku akan mendatangi pintu surga dan meminta supaya dibukakan. Maka penjaga pintunya berkata:”Siapakah engkau?”.

“Muhammad (Rasulullah �).” Jawabku.

Maka ia berkata:”Kepada Tuanlah aku diperintahkan untuk membukanya dan tidak aku bukakan kepada siapa pun sebelum tuan.” (HR. Shahih Muslim).

DIRIWAYATKAN DARI ANAS BIN MALIK ��, DIA BERKATA:”RASULULLAH

MUHAMMAD �� PERNAH BERSABDA:”SURGA DIKITARI OLEH HAL-HAL YANG

TIDAK DISUKAI, DAN NERAKA DIKITARI OLEH HAL-HAL YANG

MENYENANGKAN.” (MAKSUDNYA: MENUJU SURGA TERASA BERAT, SEDANGKAN MENUJU NERAKA TERASA NIKMAT BAGI ORANG YANG TIDAK

MENDAPAT HIDAYAH DARI �� AZZA WA JALLA). (HR.Muslim No.1969).

RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA:”BARANG SIAPA

MENGGENGGAM ERAT SUNNAH-SUNNAHKU DISAAT RUSAKNYA

UMATKU, MAKA PAHALA BAGINYA 100 ORANG YANG MATI SYAHID.”

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Pada hari kiamat, manusia akan dibawa dari neraka menuju surga. Sehingga apabila telah dekat kepada surga, mereka menghirup harum surga, melihat gedung-gedungnya, dan melihat segala yang disediakan oleh �� bagi penghuninya, tiba-tiba diserukan kepada

mereka:”Jauhkan mereka dari surga, tidak ada bagi mereka bagian didalamnya!”. Maka mereka pun kembali dengan perasaan sangat menyesal yang tidak pernah dirasakan oleh orang-orang yang pertama dan terakhir. Lalu mereka berkata:”Oh Tuhan kami! Seandainya saja ENGKAU memasukkan kami ke neraka (langsung) sebelum ENGKAU memperlihatkan kepada kami berupa pahala dan apa-apa yang ENGKAU sediakan di dalam surga untuk para Kekasih-MU, maka niscaya yang demikian itu lebih ringan penyesalannya bagi kami.” Lalu �� berfirman:”Itulah yang AKU inginkan dari kalian, dahulu (ketika di dunia) kalian apabila sedang menyendiri maka kalian mengeluarkan AKU (dari hatimu) dengan melakukan dosa-dosa, tetapi jika kalian menemui manusia maka kalian menipu mereka dengan berbuat riya di hadapan manusia, padahal bertentangan dengan apa yang kalian berikan kepada-KU di dalam hati kalian. Kalian memberi pada hamba-KU tetapi lupa memberi pada-KU. Kalian menghormati hamba-KU tetapi tidak menghormati AKU. Kalian meninggalkan sesuatu (haram) untuk hamba-KU, tetapi tidak meninggalkan sesuatu (haram) untuk AKU. Maka hari ini AKU merasakan kepada kalian adzab yang pedih serta mengharamkan kalian dari memperoleh pahala yang kekal.”

Rasulullah Muhammad � membaca firman � yang artinya:

“...Didalam surga mereka dihiasi dengan gelang emas...” (QS. Al-Kahfi:31). Lalu Beliau Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya diatas kepala mereka memakai mahkota permata. Dan sesungguhnya serendah-rendahnya intan permata dalam surga itu bisa menerangi antara (dunia) timur dan barat.”

Dari Aisyah �, dari Rasulullah Muhammad �, beliau bersabda:”Apabila �� menghendaki untuk memasukkan orang-orang mukmin kedalam surga, maka �� mengutus Malaikat kepada mereka. Malaikat itu membawa hadiah dan pakaian-pakaian dari surga. Ketika mereka sudah mau masuk, berkatalah Malaikat-Malaikat kepada mereka:”Berhentilah, aku membawa hadiah dari Tuhan sekalian alam.” Mereka bertanya:”Apakah hadiah itu?”. Malaikat menjawab:”Hadiah itu berupa sepuluh buah cincin dan bertulis pada cincin itu adalah:

1. keselamatan kepada kamu, beruntunglah kamu. Maka masuklah kamu kedalam surga selama-lamanya. (QS Az-Zumar:73)

2. masuklah kamu ke dalam surga dengan selamat dan aman. (QS Al-Hijr:46)

3. AKU telah menghilangkan kesedihan dan kesusahan dari kamu.

4. Kami berikan kepadamu pakaian-pakaian indah.

5. Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang bermata jeli. (QS Ad-Dukhan:54 & QS At-Thur:20)

6. Sesungguhnya AKU akan memberi balasan kepada mereka hari ini sebab kesabaran mereka. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang beruntung. (QS Al-Mu’minuun:111)




7. kamu sekarang menjadi muda remaja dan tidak akan pernah tua untuk selama-lamanya.

8. kamu sekarang telah menjadi aman dan tidak akan pernah merasa takut untuk selamanya.

9. kawanmu adalah para Nabi, para shiddiqqin, para syuhada dan orang-orang shalih.

10. kamu berdekatan dengan Tuhan Yang Maha Pengasih Pemilik Arasy Yang Maha Pemurah lagi Maha Agung.

Maka mereka masuk ke dalam surga dengan berkata:”Segala puji bagi �� yang telah menghilangkan kesusahan dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami adalah Maha Pengampun lagi Maha Pemberi pahala berlipat ganda.” (Safinatul Abrar)

Di dalam surga terdapat kamar-kamar dan tingkatan (derajat) yang berbeda-beda sesuai dengan amal masing-masing. Jika kita menginginkan derajat yang paling tinggi, maka bersungguh-sungguhlah dalam mengejar ketaatan kepada �. Dan � memang memerintahkan pada manusia agar berlomba-lomba mengerjakan kebajikan, sebagaimana �� berfirman: ”BERLOMBA-LOMBALAH KALIAN MENUJU

AMPUNAN TUHAN KALIAN DAN SURGA-NYA YANG LUAS SELUAS LANGIT DAN

BUMI YANG DISEDIAKAN BAGI MEREKA

YANG BERIMAN KEPADA � DAN RASUL-NYA. ITULAH KARUNIA � YANG

DIBERIKAN-NYA KEPADA SIAPA SAJA

YANG DIKEHENDAKI-NYA. DAN �

MEMPUNYAI KARUNIA YANG BESAR.” (QS. AL-HADID:21)

Dari Abu Hurairah �, dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda:”Barang siapa lupa yang membaca shalawat kepadaku lupalah dia jalan ke surga.” (Syifa’un Syarif)

“DAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN KEPADA TUHANNYA DIBAWA KE SURGA

DENGAN BERKELOMPOK-KELOMPOK, SEHINGGA KETIKA MEREKA TELAH

SAMPAI DISANA DAN DIBUKALAH PINTU-PINTUNYA SERTA PARA PENJAGANYA

BERKATA KEPADA MEREKA: “KESEJAHTERAAN ATAS KAMU SEMUA. BERBAHAGIALAH KAMU SEMUA, MASUKLAH KEDALAM SURGA INI DENGAN

ABADI DIDALAMNYA.” DAN MEREKAPUN BERKATA:”SEGALA PUJI BAGI ��

YANG TELAH MEMBENARKAN JANJINYA KEPADA KAMI DAN MEMBERI KAMI

TEMPAT INI SERTA DAPAT BERTEMPAT DI SURGA INI DIMANA SAJA KAMI SUKA, MAKA SEBAIK-BAIK PAHALA ORANG YANG BERAMAL ADALAH SURGA ITU.”

(QS AZ-ZUMAR:73-74)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda:”Orang yang masuk surga selalu dalam kenikmatan tanpa ada kesedihan. Pakaiannya tidak pernah kusut dan tetap muda.” (HR.Muslim No.1964)

Dari Ibnu Abbas �, dia berkata:”Surga itu memiliki delapan buah pintu dari emas yang bertahtakan mutiara dan bertulis pada pintu pertama:


yaitu pintu para Nabi, Rasul, para syuhada dan para orang dermawan. Pintu kedua adalah pintu orang-orang yang mengerjakan shalat dan menyempurnakan shalat serta wudhu’nyaj. Pintu ketiga adalah pintu orang-orang yang mengeluarkan zakat dari hartanya. Pintu keempat adalah pintu-pintu orang-orang yang suka memerintahkan kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Pintu kelima adalah pintu orang-orang yang mengekang hawa nafsunya dari kesenangan-kesenangannya. Pintu ke enam adalah pintu orang-orang yang beribadah haji dan mengerjakan umrah (yang mabrur). Pintu ketujuh adalah pintu orang-orang yang berjihad dijalan �. Pintu yang kedelapan adalah pintu orang-orang yang memejamkan (menahan) pandangannya dari hal-hal haram dan mengerjakan kebaikan serta kebajikan berupa taat pada orang tua, silaturahmi dan amalan-amalan baik yang lain.

Adapun surga juga ada delapan buah:

1. Darul Jalal (tempat keluhuran) dan ia terdiri dari mutiara putih

2. Darus Salam (tempat keselamatan) dan ia dari yaqut merah

3. Jannatul Ma’waa (surga tempat berlindung) dan ia dari jabardad hijau

4. Jannatul Khuldi (surga keabadian) dan ia dari marjan kuning

5. Jannatun Na’im dan ia dari perak putih

6. Daarul Qarar (tempat tetap) dan ia dari emas merah

7. Jannatul firdaus (surga firdaus) dan ia merupakan batu bata dari perak dan emas, batu bata dari yaqut dan batu bata dari zabarjad sedang lantainya adalah misik

8. Jannatu Aden (sungai abadi) dan ia dari mutiara putih dan berdekatan dengan semua surga yang ada. Ia mempunyai dua pintu seperti apa yang ada diantara langit dan bumi. Bangunannya dari batu bata emas dan batu bata perak, debunya anbar dan lantainya misik. Didalamnya terdapat sungai-sungai yang mengalir ke seluruh surga, batu-batu sungainya dari lu’lu’ dan airnya lebih sejuk daripada es dan lebih manis daripada madu. Didalamnya pun terdapat telaga Al-Kautsar, yaitu telaga Rasulullah




Muhammad �. Di dalamnya juga terdapat sungai kafur (wangian barus), sungai Tasniim, sungai Salsabil, sungai Rahiiqil Mahtum, sungai air jernih, sungai susu, dan sungai madu. (Daqaa’iqul Akhbaar)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”BARANG SIAPA MEMBELANJAKAN SEPASANG

HARTANYA DIJALAN �, MAKA DIA AKAN DIPANGGIL DARI SEMUA PINTU

SURGA. Surga itu memiliki delapan buah pintu seluruhnya. Maka jika orang itu termasuk orang yang suka mendirikan shalat, maka ia akan dipanggil dari pintu shalat, bagi yang suka melaksanakan puasa maka akan dipanggil dari pintu puasa, bagi yang suka bersedekah maka akan dipanggil dari pintu sedekah dan bagi yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad.” (HR. Shahih Bukhari dan Shahih Muslim).

Diriwayatkan dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda:”Pada malam aku diisra’kan ke langit, diperlihatkan kepadaku semua surga. Lalu aku melihat empat buah sungai:”Sebuah sungai dari air jernih, sebuah sungai dari susu, sebuah sungai dari arak dan sebuah sungai dari madu yang bersih. Seperti dalam firman ��:”Perumpamaan surga yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, yang didalamnya terdapat beberapa sungai dari air yang tidak berubah rasanya, beberapa sungai dari susu yang juga tidak berubah rasanya, dan beberapa sungai dari arak yang melezatkan orang-orang yang meminumnya dan beberapa sungai dari madu yang dibersihkan.” (QS Muhammad:15)

Maka berkatalah aku kepada Malaikat Jibril �:”Darimanakah sungai-sungai ini datang mengalir dan kemanakah ia mengalir?”. Jibril � menjawab:”Ia datang mengalir ke telaga Al-Kautsar, tetapi aku sendiri tidak mengetahui darimana sumbernya (mata air). Coba tanyakanlah kepada �� sehingga dia memberimu pengetahuan dan memperlihatkanmu.” Rasulullah Muhammad � berdo’a kepada �� Tuhannya, lalu datanglah Malaikat dan berkata:”Wahai Muhammad, pejamkanlah kedua matamu.” Maka aku memejamkan kedua mataku, dan berkatalah Malaikat:”Bukalah!”. Maka akupun membuka mata, tiba-tiba aku berada dekat sebuah pohon dan didekatnya ada sebuah qubbah dari mutiara putih memiliki pintu dari yaqut hijau dan kunci dari emas merah. Seandainya dunia beserta isinya dikumpulkan lalu diletakkan diatas qubbah itu, tentu seperti seekor burung yang yang hinggap disebuah gunung atau sebutir telur di jatuhkan ke gunung itu. Lalu aku melihat empat aliran sungai itu keluar dari bawah qubbah itu. Aku hendak kembali maka berkatalah kepada Malaikat:”Mengapa engkau tidak masuk kedalamnya?”. Aku menjawab:”Bagaimana aku harus masuk sedang di pintunya terdapat kunci.” Malaikat itu pun berkata:”Anak kuncinya ada padamu.” Aku bertanya:”Dimanakah anak kunci itu?”. Malaikat berkata:”BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.” Maka aku membaca :

Dan terbukalah kunci itu. Maka aku melihat sungai-sungai itu mengalir dari sudut-sudut qubbah yang empat. Ketika aku hendak keluar, berkatalah Malaikat kepadaku:”Apakah engkau telah melihat?”. Aku menjawab:”Ya! sudah.” Berkatalah Malaikat:”Pandanglah untuk yang kedua kalinya.” Lalu akupun melihat dan ternyata sudut-sudut qubbah tertulis:”BISMILLAAHIR RAHMAANIR

RAHIIM.” Aku lihat sungai air mengalir dari huruf mim dari kata Bismillaah, sungai susu mengalir dari huruf ha’ dari kata �, sungai arak dari huruf mim dari kata Ar-Rahmaan dan sungai madu dari huruf mim dari kata Ar-Rahiim. Menjadi tahulah aku sekarang bahwa mata air dari sungai-sungai itu adalah dari Basmallah. Berfirmanlah ��:”Hai Muhammad! Barang siapa dari ummatmu yang berdzikir kepadaku dengan Asma-Asma ini (Allah, Ar-Rahmaan, Ar-Rahiim), maka AKU akan memberinya minum dari sungai-sungai ini.” (Misykatul Anwaar)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Al-’Ash �, dia berkata:”Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Telagaku (panjangnya) seukuran perjalanan satu bulan, panjangnya sama dengan lebarnya, airnya lebih putih daripada kertas/misik dan gelasnya sebanyak bintang di langit. Barangsiapa telah meminumnya maka selamanya tidak merasa haus.” Kata Abdullah bin Amru:”Asma binti Abu Bakar � mengatakan bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Sungguh aku kelak akan tiba (pertama kali)di telaga, sehingga aku lihat ummatku datang menyusulku, lalu ada orang-orang yang disingkirkan dariku, kemudian aku katakan:”Ya Tuhanku! Mereka itu golonganku dan umatku!”. Lalu dijawab:”Tidakkah kau tahu bahwa mereka itu tidak mengamalkan ajaranmu seperninggalmu? Demi �! Mereka itu selalu berbalik dari ajaranmu sepeninggalmu.” Kata Abdullah bin Amru �: Ibnu Abi Mulaikah mengatakan: Ya �! Kami berlindung kepadaMU kami tidak berbalik dari agamaMU atau mendapat cobaan sehingga kami meninggalkan agama kami. Amiin! (HR.Muslim No.1549 dan HR.Bukhari No. 6579 dan 6593)

Diriwayatkan dari Tsauban �, bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda :”Sesungguhnya aku kelak akan berada di telagaku untuk memberi minum orang-orang baik. Aku pukulkan tongkatku sehingga air telaga itu memancar kepada mereka.” Rasulullah Muhammad � ditanya tentang lebar telaga itu:”Sejauh antara tempatku ini sampai ke Amman.” Beliau ditanya tentang airnya, lalu Beliau menjawab:”Lebih putih daripada air susu dan lebih manis daripada madu. Didalamnya ada dua saluran yang memancarkan air yang tersambung hingga ke surga, satu saluran terbuat dari emas, dan satu lagi terbuat dari perak.” (HR.Muslim No.1554)

Dalam riwayat lain Rasulullah Muhammad � bersabda:”Serendah-rendahnya ahli surga itu mempunyai 8.000 pelayan dan 72 istri, mempunyai istana berkubah intan lu’-lu’, zabardad dan yaqut, serta ia juga memakai mahkota dari intan lu’-lu’ pula.”

Abdullah bin Umar � berkata:”Sesungguhnya orang yang paling rendah kedudukannya dalam surga yaitu seorang yang berjalan sambil diiringi seribu




orang pelayan, dan setiap satu pelayan mempunyai tugas yang berbeda dengan yang lainnya.” (Mungkin seribu pelayan ini selalu mengiringi kemanapun ahli surga pergi, sedangkan 7000 yang lainnya diam diistana ahli surga itu untuk tugas yang berbeda khusus didalam istana saja, Wallaahu’Alam! Hanya � Yang Maha Tahu).

Suatu ketika Rasulullah Muhammad � bermimpi melihat surga dan Beliau mendengar suara langkah terompah (alas kaki) Bilal �, kemudian pada waktu shubuh (seusai shalat) maka Rasulullah Muhammad � bertanya pada Bilal �:”Apakah amalan istimewamu sehingga suara langkah terompahmu sudah terdengar di surga?”. Bilal � menjawab:”Aku selalu berusaha memperbaharui wudluku apabila batal pada siang ataupun malam hari, kemudian melaksanakan shalat Tahiyyatul Wudhu sebanyak aku mampu.”

Diriwayatkan dari Ashimbin Dhamrah dari sisi Ali bin Abu Thalib �: “Sesungguhnya Rasulullah Muhammad � banyak menyebutkan besarnya masalah siksa neraka dan aku tidak dapat menghafalnya, lalu Beliau bersabda:”Digiring orang-orang takwa menuju surga berbondong-bondong. Sehingga apabila mereka telah sampai di pintu surga, maka mereka akan mendapati sebatang pohon di dekat betisnya sedang dari bawahnya keluar dua mata air. Kemudian mereka berjalan menuju ke salah satu mata air itu seakan-akan mereka diperintahkan demikian. Lalu mereka meminum air tersebut. Seketika setelah meminum air tersebut, keluarlah segala kotoran dari perutnya. Lalu mereka berjalan menuju mata air yang kedua dan mereka membersihkan dirinya dengan air tersebut serta mereka merasakan kesegaran dan kenikmatan dalam dirinya. Setelah itu kulit tubuh dan wajah mereka tidak berubah selama-lamanya, rambut mereka tidak kusut bahkan seperti diminyaki. Kemudian

mereka sampai ke para penjaga surga, maka para penjaga itu berkata:”Selamat bagi kalian, berbahagialah kalian, dan masuklah kalian ke dalam surga untuk selama-lamanya.” Sedangkan didalam surga telah berbaris anak-anak yang baik untuk menyongsong kedatangan penduduk surga dengan penuh kecintaan, seraya mengatakan: “Bergembiralah engkau dengan kemuliaan yang disediakan � untukmu.”

Kemudian salah seorang dari anak-anak itu pergi kepada sebagian istri-istri ahli surga yaitu bidadari, lalu dikatakan kepadanya:”Si Fulan telah datang!” (dengan menyebutkan nama orang tersebut yang ketika didunia adalah calon suaminya).

Bidadari bertanya:”Apakah kamu telah melihatnya?”.

Anak itu menjawab:”Saya telah melihatnya dan sekarang ia berada dibelakangku!”.

Maka bidadari itu menampakkan kegembiraannya, sehingga ia berdiri di depan pintunya. Ketika laki-laki itu tiba didepan rumahnya, ia memandangi setiap sudut bawah bangunan rumah tersebut, tiba-tiba tampak olehnya batu intan lu’-lu’ yang sangat besar, sedang diatasnya adalah istana berwarna hijau, kuning, merah dan berbagai macam warna lainnya. Kemudian ia mengangkat kepalanya, maka terlihat olehnya atap istana itu dan seketika terpancarlah cahaya bagaikan kilat yang hampir saja membuat buta matanya seandainya hal itu ditakdirkan �.

Kemudian ia tundukkan kepalanya dan ketika itu ia memandang istri-istrinya (bidadari-bidadari) tersebut, yaitu istri-istri bagi orang-orang yang bertakwa sebagaimana �� telah berfirman:”Dalam surga yang tinggi. Tidak kamu dengar didalamnya perkataan yang tidak berguna. Didalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada tahta-tahta (ranjang) yang ditinggikan. Dan gelas-gelas yang terletak didekatnya. Dan bantal-bantal yang tersusun. Dan permadani-permadani yang terhampar.” (QS. Al-Ghasysyiah:10-16)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:”�� tertawa karena dua orang yang saling membunuh yang keduanya masuk surga.” Para sahabat bertanya: “Bagaimana (bisa itu terjadi) ya Rasulullah?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Yang satu (muslim) terbunuh (dalam perang di jalan ��) lalu masuk surga, kemudian yang satunya lagi (kafir) tobatnya diterima oleh ��, lalu ditunjukkan oleh �� ke dalam Islam kemudian dia berjihad dijalan �� lalu mati syahid.” (HR.Bukhari No.2826)

Diriwayatkan dari Abu Sa’id al Khudri �, dia berkata bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Sesungguhnya penduduk surga itu saling melihat kepada orang-orang yang tinggal di kamar-kamar yang ada dibagian atas mereka sebagaimana mereka melihat bintang-bintang yang melayang-layang dari timur ke barat untuk melihat keutamaan diantara mereka. Para sahabat bertanya:”Apakah tempat para Nabi tidak akan dapat dicapai oleh yang lain?”. Dan Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ya, Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-NYA, bagi orang-orang yang beriman kepada � serta membenarkan para utusan-NYA.” (HR. Shahih Bukhari & Muslim).

Didalam Al-Khabar (Lauh Mahfud) dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda :”Sesungguhnya �� setelah menciptakan surga Aden, DIA memanggil Jibril � dan berfirmanlah DIA kepada Jibril:”Berangkatlah dan lihatlah apa yang AKU ciptakan untuk hamba-hambaKU dan kekasih-kekasihKU.” Maka pergilah Jibril � dan berkeliling di surga itu. Mendekatlah seorang bidadari dari bidadari-bidadari yang bermata jeli dari sementara gedung. Tersenyumlah bidadari itu




kepada Jibril � dan menjadi terang benderanglah surga Aden karena cahaya dari kedua gigi seri bidadari itu. Rebahlah Malaikat Jibril � dengan bersujud, karena dia menyangka itu adalah nur Tuhan pemilik keagungan. Berserulah bidadari itu:”Hai kepercayaan �, angkatlah kepalamu.” Maka Malaikat Jibril memandangnya dan berkata:”Maha Suci Tuhan menciptakanmu.” Berkatalah bidadari:”Hai kepercayaan �! Apakah engkau mengetahui untuk siapakah aku telah diciptakan?”. Malaikat Jibril � malah balik bertanya:”Untuk siapakah engaku ini diciptakan?”. Bidadari itu berkata:”�� MENCIPTAKAN AKU UNTUK

ORANG YANG MENDAHULUKAN RIDHA � DARIPADA KESENANGAN NAFSUNYA.” (Mukaasyafatul Quluub).

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa setiap satu istri (bidadari) itu memakai 70 lapis kain.

Anas bin Malik � berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda: “...Seandainya seorang bidadari surga itu muncul ke dunia, niscaya keharumannya akan memenuhi antara keduanya (langit dan bumi). Sedangkan kain kerudungnya saja lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR. Shahih Bukhari).

Abu Said al Khudri � berkata:” Rasulullah Muhammad � bersabda mengenai firman ��:”Bidadari itu berada dalam kamarnya dan terlihat wajahnya lebih bening daripada kaca. Dan sesungguhnya serendah-rendahnya intan permata mahkota bidadari itu bisa menerangi antara dunia timur dan barat. Dan sesungguhnya setiap satu bidadari itu memakai 70 lapis kain yang tembus pandang sehingga terlihat sumsum betisnya dari balik kainnya.”

Mujahid berkata tentang firman ��:”Bagi mereka di dalam surga ada istri-istri yang suci...” (QS. An-Nisaa:57), bahwa mereka itu tidak pernah mengeluarkan darah haidh, tidak kencing, tidak meludah, tidak beringus, tidak mengeluarkan mani, juga tidak melahirkan.”

Anas bin Malik berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda: “Sesungguhnya bidadari dalam surga itu menyanyi sambil mengatakan: “Kami adalah bidadari yang baik, dan kami disediakan untuk suami-suami yang mulia.” (HR. Thabrani)

Seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah Muhammad �:”Ya Rasulullah! Apakah ahli surga itu juga bersenggama?” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ya! Bahkan seorang laki-laki diantara mereka akan diberi kekuatan bersenggama dalam sehari lebih kuat daripada 70 orang diantara kalian.”

Jabir bin Abdullah � berkata:”Rasulullah Muhammad � pernah bersabda padaku:”Maukah kuceriterakan kepadamu tentang kamar-kamar surga?”. Lalu aku menjawab:”Ya Rasulullah, ceriterakanlah!”.

Lalu Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya di surga itu ada kamar (istana-istana) yang terbuat dari permata, dan seluruhnya bisa terlihat dari depan hingga bagian dalamnya, juga dari dalam hingga bagian depannya. Sedangkan didalamnya dipenuhi dengan kenikmatan-kenikmatan, kelezatan-kelezatan dan kesenangan-kesenangan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas dalam hati manusia.”

Jabir bin Abdullah � bertanya:”Untuk siapakah kamar-kamar itu?”.

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Untuk orang yang menyebarkan salam, yang suka menyedekahkan makanan,yang mendawamkan puasa (wajib dan sunnah) sepanjang tahun, dan suka melakukan shalat sepanjang malam (tahajjud) ketika hamba-hamba yang lain sedang tidur.”

Para sahabat bertanya:”Siapakah yang kuat melakukan seperti itu?”.

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Umatku akan kuat melakukan seperti itu. Akan aku terangkan mengenainya:

BARANGSIAPA YANG MENJUMPAI SAUDARANYA, MAKA HENDAKLAH IA

MENGUCAPKAN SALAM ATAU IA MENJAWABNYA MAKA ORANG ITU DIANGGAP

TELAH MEMBERI SALAM. BARANGSIAPA YANG MEMBERI NAFKAH PADA

KELUARGANYA DAN ORANG-ORANG YANG DIBAWAH TANGGUNGANNYA DALAM

BENTUK MAKANAN SEHINGGA MEREKA KENYANG, MAKA IA DIANGGAP TELAH

BERSEDEKAH DENGAN MAKANAN. DAN BARANGSIAPA BERPUASA PADA BULAN

RAMADHAN DAN BERPUASA SUNNAH TIGA HARI DALAM SETIAP BULANNYA MAKA

IA DIANGGAP SEBAGAI ORANG YANG MEMBIASAKAN DIRI BERPUASA (SEPANJANG

TAHUN). DAN BARANGSIAPA YANG MELAKUKAN SHALAT ISYA DAN SHALAT

SHUBUH DENGAN BERJAMA’AH MAKA IA DIANGGAP TELAH MELAKUKAN SHALAT

SEMALAMAN SUNTUK DISAAT ORANG-ORANG SEDANG TIDUR.” (HR. Abu Nu’aim).

Tanamkanlah perasaan takut terhadap siksaan neraka dengan segala kesengsaraan dan siksanya, serta tanamkanlah perasaan penuh harap terhadap surga dan segala kenikmatannya.

Rasulullah Muhammad � pernah ditanya:”Dan tempat-tempat tinggal yang baik

dalam surga’Adn.” (QS. At-Taubah:72), lalu Beliau Rasulullah Muhammad �

bersabda:”Yaitu istana-istana yang terbuat dari mutiara. Pada setiap istana itu

terdapat 70 rumah yang terbut dari intan yaqut merah. Dan pada setiap rumah di

dalamnya terdapat lagi sebanyak 70 buah rumah yang terbuat dari zamrud hijau.

Sedang didalam setiap rumah itu terdapat ranjang, pada setiap ranjang itu ada

70 permadani yang berwarna-warni dan di atas setiap permadani itu terdapat

seorang bidadari. Dalam setiap rumah itu terdapat 70 macam makanan. Dan

pada setiap rumah itu juga ada pelayan wanitanya, serta pada setiap paginya

diberikan kekuatan kepada setiap orang mukmin (untuk menikmati) semua itu.”

(HR. Abu Syaikh dan Ibnu Hibban).

Wajah penghuni-penghuni surga itu berseri-seri, memperoleh minuman yang

segar dan murni, tempat duduk mereka ditaburi dengan intan yaqut merah, dan

kemahnya terbuat dari mutiara bewarna putih. Mereka duduk di kursi-kursi yang

empuk sambil memandang sungai-sungai yang mengalir dihadapan mereka.

Didalamnya terdapat minuman khamar yang tidak memabukkan dan madu yang

murni. Juga terdapat pelayan-pelayan dan anak-anak yang cantik dan menarik,

demikian pula bidadari-bidadari cantik jelita seakan-akan permata yaqut yang




belum pernah disentuh oleh manusia dan jin. Apabila seorang bidadari itu

sedang berjalan maka diiringi oleh 70.000 anak-anak yang berpakaian kain sutera

putih. Mereka juga memakai mahkota berlapis permata yang gemerlapan,

dengan bau sangat harum, serta aman dari segala gangguan. Perkemahan

mereka terbuat dari intan yaqut dan singgasana mereka dibangun dalam kebun-

kebun surga. Mereka membawa minuman-minuman yang lezat rasanya sebagai

balasan bagi mereka yang beramal shaleh.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, Rasulullah

Muhammad � bersabda: “Sesungguhnya

pagar (benteng) surga itu batu bata dari perak

dan emas, debunya dari ja’faran dan tanahnya

dari misik.” (HR. Al-Bazzar).

Abu Umamah al Bahili � berkata:”Rasulullah

Muhammad � bersabda:”Tiada seorang

hamba pun yang masuk surga melainkan akan

duduk didekat kepalanya dan dekat kedua

kakinya dua orang bidadari sambil bernyanyi

dengan suara yang sangat merdu dan bisa

didengar oleh jin dan manusia, sedangkan

suara itu bukanlah seruling setan melainkan

suara pujian dan pensucian kepada ��.” (HR.

Thabrani).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, Rasulullah

Muhammad � bersabda: “Barangsiapa yang

ingin agar �� memberinya minum khamr di akhirat kelak maka janganlah ia meminumnya ketika didunia. Dan barangsiapa yang ingin agar �� memakaikan pakaian dari sutera di akhirat maka hendaklah ia tidak memakainya di dunia.” (HR. Nasai).

Diriwayatkan dari Ka’b, dia berkata:”Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Muhammad � mengenai pohon-pohon disurga. Beliau bersabda: “Dahan-dahannya tidak pernah kering, daun-daunnya tidak pernah berguguran dan lendir-lendirnyapun tidak pernah habis. Sesungguhnya pohon yang terbesar dari diantara pohon-pohon surga adalah Syajaratu Thubaa, pangkalnya dari intan, bagian tengahnya dari yaqut merah, yang paling atas dari emas, dahan-dahannya dari zabarjad dan daun-daunnya dari sutera. Diatas pohon itu terdapat 70.000 dahan, dahan yang paling tinggi menyentuh tiang’Arasy dan dahan yang paling rendah berada di langit dunia. Tidak ada sebuah kamar pun atau sebuah kubah pun di surga kecuali ada sebuah dahan dari pohon yang menaunginya. Pada pohon itu terdapat segala macam buah-buahan yang diingini semua hati manusia yang tidak ada bandingannya di dunia kecuali matahari, bendanya di langit (angkasa) sedang sinarnya berada di setiap tempat.” (Daqaa’iqul Akhbaar).

Mereka dapat melihat wajah para Malaikat yang mulia dengan wajah mereka yang berseri-seri. Setelah mereka masuk ke dalam surga, mereka tidak pernah merasakan ketakutan dan kesedihan. Mereka hanya bersenang-senang, makan dan minum dari segala yang ada didalamnya yang terdiri dari sungai susu, khamar yang tidak memabukkan, dan sungai madu. Tanahnya terbuat dari perak dan mutiara-mutiara dan buminya mengeluarkan harum seperti harum misik. Tumbuh-tumbuhannya terdiri dari pohon kunir (yang bentuknya sangat indah), langitnya menghujankan air yang berbau harum dan bewarna putih. Gelas-gelas yang dibawa oleh para pelayan surga itu mengeluarkan cahaya yang gemerlapan, sedangkan wajah pelayan-pelayan tersebut sangat cantik dan menarik.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik �, bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Sesungguhnya di surga ada pasar yang dikunjungi oleh penghuninya setiap hari jum’at, lalu bertiuplah angin dari arah utara yang menerpa wajah dan pakaian mereka, sehingga mereka makin tampak tampan/cantik, kemudian mereka pulang ke keluarga mereka dengan rupa semakin tampan/cantik itu. Keluarga mereka berkata:”Demi �, kamu semakin tampan/cantik.” Mereka menjawab:”Demi �, kamu juga semakin tampan/cantik setelah kami tinggal pergi.” (HR.Muslim No.1967).

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya di surga itu ada pasar yang tidak diperjualbelikan didalamnya kecuali rupa wajah laki-laki dan perempuan. Apabila seorang laki-laki ingin mengganti rupa wajahnya, maka ia akan masuk ke pasar ini. Dan didalam pasar ini berkumpul bidadari- bidadari sambil mengangkat suaranya yang belum pernah didengar oleh satu telinga makhluk pun, mereka berkata:”Kami adalah wanita-wanita yang menyenangkan dan kesenangan kami tidak pernah habis. Kami wanita-wanita yang selalu ridha, dan kami tidak pernah marah. Maka berbahagialah bagi orang yang diperuntukkan bagi kami dan kami diperuntukkan baginya.”

Sesama ahli surga bisa saling mengunjungi dan bercakap-cakap membicarakan pengalamannya ketika di dunia. (HR. Al-Ashbahani).

“Dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian berwarna hijau dari sutera halus dan sutera tebal.” (QS. Al-Kahfi:31). Masih banyak ayat-ayat dari Al-Qur'an yang menyebutkan hal surga.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, Rasulullah Muhammad � bersabda: “Barangsiapa masuk surga, maka ia merasakan kenikmatan dan tidak pernah berhenti, tidak rusak pakaiannya, tidak habis kemudaannya, dan kenikmatan surga itu belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas dalam hati manusia.” (HR. Bukhari & Muslim).

Abu Hurairah � berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda: “Sesungguhnya rombongan yang pertama kali masuk surga, rupa (wajah) mereka laksana bulan purnama, di dalam surga mereka tidak meludah, tidak mengeluarkan ingus, dan tidak buang air besar juga tidak buang air kecil. Bejana dan sisir mereka terbuat dari emas dan perak, keringat mereka wangi seperti misik. Setiap orang memiliki




dua istri yang bisa dilihat sumsum betisnya dari balik dagingnya karena indahnya. Tidak ada perselisihan antara mereka dan tidak ada kebencian. Hati mereka seperti hati satu orang , dan mereka bertasbih setiap pagi dan petang.”

Diriwayatkan dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda: “Sesungguhnya �� telah menciptakan wajah-wajah bidadari yang bermata jeli dari empat warna: Putih, Hijau, kuning dan merah. Menciptakan tubuh mereka dari za’faran, misik dan wanginya kafur, rambutnya dari buah cengkih, dari jari kakinya sampai kelutut dan za’faran yang harum baunya, dari lutut sampai buah dadanya dari anbar, dan dari leher sampai kekepalanya dari kafur. Seandainya seorang bidadari dari bidadari itu meludah di dunia maka jadilah ludah itu berubah misik. Dalam dadanya tertulis nama suaminya dan sebuah Asma dari Asma-Asma ��. Dan pada tangan setiap orang bidadari terdapat beberapa gelang, pada jarinya sepuluh buah cincin mutiara dan intan.” (Daqaa’iqul Akhbaar).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Ketika seseorang sedang berjalan di sebuah jalan, dia merasa sangat haus, lalu dia menemukan sebuah sumur, kemudian dia turun kedalam sumur itu untuk minum. Setelah dia keluar, tiba-tiba ada seekor anjing menjulurkan lidahnya sambil menjilat-jilat tanah karena sangat haus.” Kata orang itu:”Anjing ini pasti sangat haus seperti yang aku alami tadi.” Kemudian orang tersebut turun lagi ke dalam sumur, lalu dia mengisikan air kedalam sepatu/terompahnya, kemudian dia bawa keatas dengan cara mengigitnya sampai dia berhasil naik ke atas, lalu dia minumkan kepada anjing itu, maka �� membalas kebaikan orang itu dan mengampuninya. Para sahabat bertanya:”Ya Rasulullah! Apakah kita mendapat pahala kalau kita berbuat baik (menyayangi) binatang?”. Rasulullah Muhammad � menjawab:”Menyayangi setiap makhluk bernyawa ada pahalanya.” (HR.Muslim No.1505)

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Kemah surga itu terbuat dari mutiara berlubang yang tingginya 60 mil menjulang ke langit. Pada setiap pojoknya ada seorang mukmin beserta keluarganya ayng tidak bisa dilihat oleh yang lainnya.” (HR. Shahih Bukhari & Shahih Muslim).

Sungguh bertambah bahagia lagi orang-orang mukmin yang diberi janji untuk menempati surga tersebut setelah diberi keyakinan bahwa mereka akan tinggal dalam surga dengan kekal abadi selama-lamanya. Mereka tidak akn menemui kematian lagi, tidak akan ada lapar dan haus dan mereka akan terbebas dari segala macam gangguan sebagaimana mereka alami didunia. Setiap hari mereka mendatangi halaman Arasy untuk memandang �, sedangkan memandang wajah � ini adalah puncak dari segala kenikmatan yang ada dalam surga dengan keadaan mereka pada saat itu tidak menoleh ke tempat lainnya, dan sesudah itu mereka memperoleh ketenangan dan kepuasan. Bacalah surah Ar-Rahman dari ayat 46 hingga selesai, juga surah Al-Waqi’ah, kedua surah tersebut banyak menceriterakan kenikmatan surga.

Diriwayatkan dari Muhammad (Bukan Rasulullah). Dia berkata:”Para sahabat mungkin bangga atau mungkin ingin memperdalam pengetahuan sehingga mereka bertanya:”Di dalam surga itu lebih banyak laki-laki atau perempuan?”. Kemudian Abu Hurairah � menuturkan:”Tidaklah Abul Qasim (Rasulullah Muhammad �) pernah bersabda:”Sesungguhnya kelompok pertama yang masuk surga adalah orang-orang yang wajahnya bagai bulan purnama, lalu berikutnya adalah orang-orang yang wajahnya bagai bintang yang berkilau di langit. Masing-masing mereka mendapat dua istri yang sumsum tulang betisnya bisa terlihat dari luar dagingnya, dan di surga tidak ada orang yang bujang(tanpa jodoh).” (HR.Muslim No.1956)

Didalam Al-Khabar (Lauh Mahfud) disebutkan:”Sesungguhnya dibelakang shirath ada beberapa padang luas, yang disana terdapat pohon-pohon yang bagus. Dibawah setiap pohon terdapat dua buah sumber mata air yang memancar dari surga, salah satu sumber air itu berada di sebelah kanan pohon dan satunya lagi berada di sebelah kirinya. Orang-orang mukmin akan dapat minum dari salah satunya ketika mereka (berhasil) melewati shirath, lalu hilanglah dari diri mereka sifat dendam, dan khianat, kotoran, darah dan air kencing. Bersihlah mereka lahir dan bathin. Kemudian mereka datang ke telaga lain dan mandi disana. Maka berubahlah wajah mereka bersinar seperti bulan pada malam purnama. Lembutlah jiwa mereka seperti sutera dan harum bau tubuhnya seperti misik. Akhirnya sampailah mereka di depan pintu surga. Keluarlah para bidadari dan masing-masing merangkul suaminya dan memasukkannya ke rumahnya. Di dalam rumah itu ada 70 ranjang tidur, pada setiap ranjang ada 70 kasur dan di atas setiap kasur ada seorang istri yang memakai 70 pakaian dan dapat dilihat sumsum tulang betisnya karena kelembutan pakaian-pakaian itu. Mudah-mudahan �� memudahkan kita untuk mendapatkan semua itu. Amiin.” (Daqaa’iqul Akhbaar)

Diriwayatkan dari Abu Tayyah, dia berkata:”Mutharraf bin Abdullah memiliki dua orang istri, dia datang dari salah satunya, lalu dia ditanya oleh istrinya:”Kau datang dari si Fulanah?”. Mutharraf menjawab:”Aku datang dari Imaran bin Hushain, lalu dia memberitahukan kepada kami bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Sesungguhnya penghuni surga yang lebih sedikit adalah perempuan.” (HR.Muslim No.1970)

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Aku telah melihat para Malaikat sedang membangun beberapa gedung (di surga). Ada dari batu bata emas, ada pula batu bata perak, tetapi lalu mereka berhenti dari pembangunan itu. Aku bertanya pada mereka:”Mengapa kamu hentikan pembangunan itu?”. Mereka menjawab:”Telah habis biayanya pada kami.” Aku bertanya lagi:”Apa biayanya untuk pembangunanmu?”. Mereka (para Malaikat) menjawab:”Dzikir (kepada) �, karena pemilik gedung ini selalu berdzikir kepada � tetapi setelah dia berhenti dari dzikir � (maka) kamipun berhenti dari pembangunan itu.” Seperti Firman ��:”Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat maka Kami akan menambah keuntungan itu untuknya. Dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami pun akan memberi keuntungan itu, dan tidaklah dia




mendapatkan bagian sedikitpun di akhirat.” (QS Asy-Syuuraa:20). (Zubdatul Wa’idhiin).

Telah jelas dikemukakan dalam hadist diatas bahwa alangkah lebih baiknya setiap saat waktu kita yang luang diisi dengan dzikir sebagai bekal kita di akhirat daripada diisi dengan nyanyian fasik, acara TV dan syiar-syiar maksiat lainnya serta hal-hal yang tidak berguna di hari nanti.

Mengenai makanan ahli surga telah banyak diterangkan dalam Al-Qur'an yaitu: Buah-buahan, daging burung, manna, salwa, madu, susu, dan makanan lainnya yang tidak terhitung. Begitu juga mengenai minuman ahli surga telah banyak disebutkan dalam Al-Qur'an.

Ibnu Mas’ud � berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda: “Sesungguhnya engkau akan melihat seekor burung didalam surga, lalu engkau menginginkan (untuk memakan) dagingnya, maka seketika itu jatuhlah ia dihadapanmu dalam keadaan telah matang.” (HR. Al-Bazzar).uu

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dia berkata:”Rasulullah Muhammad � pernah bersabda :”Kelompok pertama umatku yang masuk surga adalah orang-orang yang berwajah bagai bulan purnama, kemudian berikutnya adalah orang-orang yang berwajah bagai bintang yang paling terang di langit, lalu berikutnya adalah orang-orang yang kedudukannya lebih rendah. Mereka tanpa berak, tanpa kencing, tanpa beringus dan tanpa meludah. Sisir mereka dari emas, wewangian mereka dari kayu gaharu, keringat mereka berbau minyak kesturi, rupa mereka sama-sama dan setinggi Adam, yaitu 60 hasta.” (HR.Bukhari No.3245)

Hudzfaidah � berkata:”Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya didalam surga itu ada burung yang seperti unta.” Abu Bakar � berkata:”Wahai Rasulullah! Sesungguhnya daging burung itu enak rasanya.” Rasulullah Muhammad � menjawab:”Bahkan lebih enak dari yang pernah engkau makan, dan engkau wahai Abu Bakar! Engkau termasuk orang yang akan memakannya dalam surga.” (HR. Tirmidzi).

Rasulullah Muhammad � bersabda:”...Demi Dzat yang jiwaku dalam genggaman-NYA, sesungguhnya satu orang dari kalian akan diberi kekuatan oleh � sebanding dengan kekuatan seratus orang dalam makan, minum dan bersetubuh.” Lalu Beliau bersabda:”Buang hajatnya ahli surga itu berupa keringat yang keluar dari pori-pori kulit mereka yang harumnya laksana minyak misik, lalu (setelah keluar keringat itu) perut mereka mengecil.” (HR. Shahih Muslim).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda:”Orang-orang yang berhati seperti hati burung akan masuk surga.” (HR.Muslim No.1959)

Abdullah bin Umar � berkata tentang firman ��:”Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas...” (QS. Az-Zukhruf:71). Lalu katanya:”Diedarkan kepada ahli surga 70 piring dari emas, dan pada setiap piring terdapat satu macam makanan yang berbeda dengan yang ada pada piring-piring lainnya.”

Dari Abu Hurairah �, dia berkata:”Kami bertanya:”Ya Rasulullah, surga itu diciptakan dari apa?”. Beliau Rasulullah Muhammad � bersabda:”Dari air, dinding pertama emas, kedua perak dan lantainya kasturi yang sangat harum, dasarnya za’faran, kerikilnya mutiara dan yaqut, barang siapa memasukinya langsung lega hatinya dan kekal tanpa batas pati, pakaiannya tidak pernah mengenal lapuk dan wajahnya tidak mengalami perubahan.” Kemudian Beliau Rasulullah Muhammad � bersabda:”Ada 3 do’a yang sulit ditolak yaitu:

1. Pemimpin yang adil,

2. Orang yang selesai berpuasa,

3. Orang yang dianiaya.

Maka ketiga do’a tersebut diangkat awan (sampai kepada Tuhan). Lalu diteliti dan �� berfirman:”Demi Kemenangan dan KeagunganKU, sungguh AKU Penolongmu (pasti membelamu) sekalipun (kamu harus) menunggu saatnya.”

Abdullah bin Mas’ud � berkata tentang firman ��:”Dan campuran Khamr murni itu dari tasnim...” (QS. Al-Muthaffifin:27). Lalu dia berkata:”Khamr yang diberi campuran tasnim itu disediakan untuk golongan kanan (ahli Surga) dan orang-orang muqarrabin juga turut meminumnya.”

Diriwayatkan dari Haritsah bin Wahb �, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Muhammad � bertanya:”Sudikah kalian aku beritahukan tentang penghuni surga?”. Para sahabat menjawab:”Tentu!”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Yaitu setiap orang yang lemah yang mengakui kelemahannya yang apabila dia bersumpah kepada �� pasti dia melaksanakan sumpahnya.” Rasulullah Muhammad � bertanya lagi:”Sudikah kalian aku beritahu tentang penghuni neraka?”. Para sahabat menjawab:”Tentu!”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”YAITU SETIAP ORANG YANG RAKUS, BENGIS DAN SOMBONG.” (HR.Bukhari No.4918)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah �, bahwa Rasulullah Muhammad � bersabda:”Banyak orang yang tampak kusut yang ditolak setiap kali mengetuk pintu, tetapi jika bersumpah kepada �� dia pasti melaksanakannya.” (HR.Muslim No.1972)

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri �, bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”� Azza wa Jalla berfirman kepada penghuni surga:”Hai penghuni surga!”. Mereka menjawab:”Labbaik wa sa’daik. Ya Tuhan, Kebaikan dan kenikmatan adalah milik-MU.” Kemudian �� bertanya:”Apakah kalian sudah rida?”. Mereka menjawab:”Ya Tuhan, bagaimana kami tidak rida sedangkan ENGKAU telah memberi kami apa yang belum pernah ENGKAU berikan kepada siapapun diantara makhluk-MU?”. �� bertanya:”Inginkah kalian AKU beri sesuatu yang lebih utama daripada nikmat yang telah AKU berikan itu?”. Mereka menjawab:”Ya Tuhan, apa sesuatu yang lebih utama dari nikmat yang telah kami terima?”. Lalu �� berfirman:”AKU berikan keridaan-KU




kepada kalian, sehingga AKU tidak lagi memurkai kalian selama-lamanya.” (HR.Muslim No.1960)

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Di surga tertanam pohon besar (luasnya diperkirakan) 100 tahun perjalanan yang ditempuh dengan kendaraan, naungan pohon tersebut belum juga putus, hendaklah kalian membaca:”Naungan yang berkesinambungan panjangnya.”

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d �, dari Rasulullah Muhammad �, Beliau bersabda :”Sesungguhnya didalam surga ada sebuah pohon yang mana seorang penunggang kuda berjalan selama seratus tahun dibawah naungan pohon itu tanpa terputus (tanpa ada sela-sela yang tidak ternaungi oleh pohon tersebut, karena begitu besar dan rindangnya pohon itu).” Abu Hazim berkata:”Lalu aku beritahukan hadist itu kepada An-Nu’man bin Abu Ayyasy Az-Zuraqi, kemudian dia mengatakan:”Aku pernah diberitahu oleh Abu Sa’id Al-Khudri �, dari Rasulullah Muhammad �, Beliau pernah bersabda:”Sesungguhnya didalam surga ada sebuah pohon yang mana seorang penunggang kuda yang lincah dan cepat berjalan dibawah pohon itu selama seratus tahun dia belum juga keluar dari bawah pohon itu.” (HR.Bukhari No.6552)

Muqatil berkata:”Sepuluh binatang yang ikut masuk surga adalah:

1. Anak lembu Nabi Ibrahim �. 6. Keledai Nabi Uzair �.

2. Domba Nabi Ismail �. 7. Semut Nabi Sulaiman �.

3. Unta Nabi Shalih �. 8. Burung Hudhud Ratu Bulqis

4. Ikan Nabi Yunus �. 9. Anjing Ashabul Kahfi

5. Lembu Nabi Musa �. 10. Buraq Rasulullah �.

Semuanya akan berubah bentuknya menjadi domba. Kemudian diputuslah perkara-perkara diantara hamba, dan tidaklah ada Malaikat Muqarabin, Nabi yang diutus atau seorang yang mati syahid pada hari itu kecuali masing-masing menyangka bahwa dirinya tidak akan selamat karena melihat dahsyatnya adzab dan hisab serta penderitaan hari itu kecuali orang-orang yang dipelihara ��. (Misykatul Anwar).

Diriwayatkan dari Abu Musa �, bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Didalam surga ada kemah yang terbuat dari permata yang dibentangkan, yang lebarnya 60 mil. Disetiap sudutnya ada penghuninya.

Penghuni di sudut satu tidak bisa melihat penghuni sudut yang lain, dan disitu orang mukmin berkeliling.” (HR.Muslim No.1966)

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri �, bahwa Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Sesungguhnya penghuni surga bisa melihat penghuni ghuraf (tempat yang tinggi diatas surga) diatas mereka, sebagaimana kamu melihat bintang yang berkedip di langit yang bergerak dari ufuk ke barat. Demikian itu karena penghuni ghuraf mempunyai kelebihan daripada penghuni surga yang lain.” Para sahabat bertanya:”Ya Rasulullah! Apakah ghuraf hanya dihuni oleh para nabi dan tidak bisa dicapai oleh selain mereka?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Para Nabi memang akan menghuni ghuraf. Demi � yang menguasai diriku, ghuraf juga dihuni oleh orang-orang yang beriman kepada �� dan membenarkan para rasul (dengan mengamalkan ajaran mereka).” (HR.Bukhari No.3256)

Kenikmatan di surga yang tidak pernah dilihat mata, yang tidak pernah didengar telinga, dan segala kelezatan yang tidak pernah dirasakan oleh hati manusia. Hendaklah kalian membaca:”Lalu tiada seorangpun mengetahui apa yang dirahasiakan bagi mereka berupa kenikmatan atau kepuasan nikmat setengah dari balasan amal yang mereka lakukan. Dan tempat cemeti di surga lebih baik dari dunia seisinya, hendaklah kalian membaca:”..., Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan surga, berarti ia sungguh beruntung, Kehidupan dunia itu tidak bedanya sekedar kesenangan semu yang memperdayakan.” (QS Ali-Imran:185)

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah �, dia berkata:”Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Penghuni surga makan dan minum, disurga tanpa berak, tanpa ingus dan tanpa kencing. Makanan mereka adalah sendawa (Jawa:gelegek/antep) bagai percikan minyak wangi. Mereka selalu diilhami untuk bertasbih dan bertahmid sebagaimana mereka diilhami untuk bernafas.” (HR.Muslim No.1962)

Ibnu Abbas � berkata:”Di surga ada bidadari yang diciptakan dari 4 macam, yaitu: misik, ambar, kafur dan za’faran serta tepung/debunya dicampur air kehidupan, setelah diciptakan lalu semuanya asyik kepadanya, jika ia meludah dalam lautan, pasti airnya berubah tawar, pada lehernya tertulis:”Barang siapa menyinta aku agar menjadi istrinya, maka berbaktilah kepada Tuhanku.”

Diriwayatkan dari Tsauban �, bekas pembantu Rasulullah Muhammad �, dia berkata:”Suatu ketika aku berdiri disisi Rasulullah Muhammad �, lalu datanglah seorang pendeta Yahudi, kemudian dia mengucapkan: “Assalamu’alaika Ya Muhammad.” Maka aku (Tsauban) mendorong pendeta itu sehingga hampir terjatuh, lalu dia bertanya (kepadaku): “Mengapa kamu mendorongku?”. Aku menjawab:”Mengapa kamu tidak mengucapkan Ya Rasulullah?”. Pendeta Yahudi itu mengatakan: “Aku hanya memanggil Muhammad dengan namanya yang diberikan oleh keluarganya.” Lalu Rasulullah Muhammad � bersabda:”Sesungguhnya namaku adalah Muhammad sesuai dengan nama yang diberikan oleh keluargaku.”




Kata Yahudi itu:”Aku datang untuk bertanya kepadamu.” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Apakah ada gunanya bagimu jika aku memberitahu kamu?”. Yahudi itu berkata:”Aku akan mendengarkan dengan seksama.” Kemudian Rasulullah Muhammad � menggores-goreskan sebatang kayu kecil yang Beliau pegang, lalu Beliau mengatakan:”Tanyakan!”. Pendeta itu bertanya:”Dimana umat manusia berada ketika bumi dan langit diganti dengan bumi dan langit yang lain?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Mereka berada dalam kegelapan di dekat jembatan (yang melintang diatas neraka).” Tanya pendeta itu:”Siapa yang melintasi jembatan itu pertama kali.” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Orang-orang Muhajirin yang fakir.” Tanya pendeta:”Apa suguhan/hidangan mereka ketika mereka masuk surga?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Hati pilihan.” Tanya pendeta itu:”Apa makanan mereka setelah itu.” Rasulullah Muhammad � menjawab:”Mereka disembelihkan sapi surga yang makan rerumputan terbaik disurga.” Tanya pendeta itu:”Lalu apa minuman mereka?”. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Minuman mereka dari mata air disurga yang disebut salsabil.” Kata pendeta:”Kamu benar.”

Kata pendeta itu:”Aku datang juga untuk bertanya kepadamu tentang sesuatu yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali oleh seorang nabi atau diketahui oleh satu atau dua orang saja.” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Jika aku menjawabmu, apakah ada gunanya bagimu?”. Kata pendeta itu:”Aku akan mendengarkan dengan seksama.” Tanya pendeta itu:”Aku datang untuk bertanya kepadamu tentang anak. Rasulullah Muhammad � bersabda:”Mani laki-laki (sperma) berwarna putih, sedangkan mani perempuan (sel telur/ovum) agak kuning. Apabila keduanya bertemu, lalu mani laki-laki mengungguli mani perempuan, maka muncullah janin laki-laki dengan izin �. Apabila mani perempuan mengungguli mani laki-laki, maka muncullah janin perempuan.” Kata pendeta itu:”Sungguh benar kamu dan kamu memang seorang Nabi.” Lalu pendeta itu berpaling, kemudian pergi. Setelah itu Rasulullah Muhammad � bersabda:”Dia bertanya tentang sesuatu yang sudah pernah dia tanyakan kepadaku, sedangkan aku tidak mengerti sama sekali tentang hal itu, kecuali setelah �� mengajarkannya kepadaku.” (HR.Muslim No.1963)

Mujahid menyebutkan: Dasar surga adalah perak, debunya misik, akar-akaran pohonnya adalah perak, batang pohon/dahannya mutiara dan zabarjad, daun dan buahnya sangat rendah, makan buahnya dengan cara apa saja bisa, baik berdiri duduk maupun berbaring tidak sulit.”

Abu Hurairah � berkata:”Jangan seseorang yang durhaka bersenang-senang dengan dunianya, karena dibalik itu semua neraka jahannam selalau mengintainya, setiap panasnya menurun/berkurang, ditambah lagi nyalanya.”

Diriwayatkan dari’Iyadh bin Himar Al-Mujasyi’i �, bahwa pada suatu hari Rasulullah Muhammad � di dalam ceramahnya:

“Ketahuilah, sesungguhnya Tuhankku menyuruhku mengajarkan kepada kalian apa yang telah diajarkan kepadaku oleh Tuhanku pada hari ini yang belum kalian

ketahui. �� berfirman:”Setiap harta yang kau berikan kepada seseorang adalah halal. Sesungguhnya AKU telah menciptakan hamba-hamba-KU semuanya berada di jalan yang lurus, lalu mereka didekati oleh setan untuk membelokkan mereka dari agama mereka, dan untuk mengharamkan apa yang telah AKU halalkan kepada mereka, dan setan menyuruh mereka menyekutukan AKU dengan sesuatu yang tidak AKU beri kekuasaan.” Sesungguhnya � Azza wa Jalla melihat penduduk bumi, kemudian � membenci mereka, baik orang Arab maupun non-Arab, kecuali sebagian ahli kitab. �� berfirman:”Sesungguhnya AKU mengutusmu hanyalah untuk mengujimu dan untuk menguji umat manusia dengan terutusmu. AKU turunkan kepadamu kitab yang tidak dibasahi oleh air, yang kamu baca ketika tidur dan ketika jaga.” Sesungguhnya � menyuruhku membakar orang kafir Quraisy, lalu aku katakan:”Ya Tuhan, kalau aku membakar mereka, maka mereka akan memecah kepalaku kemudian mereka tinggalkan kepalaku begitu saja bagaikan roti.” �� berfirman:”Usirlah mereka sebagaimana mereka telah mengusirmu, perangilah mereka maka KAMI akan membelamu, berinfaklah maka KAMI akan memberimu, kerahkan pasukan, maka KAMI akan mengerahkan lima kali lipatnya, dan perangilah orang yang mendurhakaimu bersama orang-orang yang mematuhimu.” Lalu Sabda Rasulullah Muhammad �:”Penghuni surga ada tiga:

1) Penguasa yang adil, bersedekah dan berlaku benar.

2) Orang yang menaruh belas kasih dan berhati lembut terhadap kerabat dekat dan setiap muslim.

3) Orang yang hidup dalam kekurangan harta tapi selalu menjaga kesucian diri dari dosa.”

Selanjutnya Rasulullah Muhammad � bersabda:”Penghuni neraka ada lima: 1) Orang lemah yang tidak memiliki kebaikan.

2) Orang yang ikut-ikutan tidak mau mencari nafkah dan tidak mau mengurus keluarga.

3) Penghianat yang tidak ada hal-hal yang sekecil apappun melainkan dia khianati.

4) Orang yang senantiasa berbuat makar untuk mengganggu keluarga, harta orang lain. (Beliau juga menuturkan kekikiran dan kedustaan sebagai penyebab orang masuk neraka).

5) Orang yang bermulut kotor dan berbuat keji.”

(HR.Muslim No.1973).

�� berfirman:”Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan ada pahala yang terbaik (surga) dan ada tambahannya. Dan muka mereka tidak akan ditutupi debu hitam dan tidak pula khinaan. Mereka itulah penghuni surga dan mereka kekal didalamnya.” (QS. Yunus).

Yang dimaksudkan”Tambahannya” disini adalah melihat wajah �� yang merupakan kenikmatan yang paling besar sehingga bisa melupakan kenikmatan-kenikmatan lainnya dalam surga.




Jarir bin Abdullah � al Bajli berkata:”Kami pernah duduk didekar Rasulullah Muhammad �, tiba-tiba Beliau melihat bulan purnama, lalu Beliau bersabda:”Sesungguhnya kalian akan melihat wajah Tuhan kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini yang tidak menyilaukan mata ketika memandangnya...” (HR. Shahih Bukhari & Shahih Muslim).

Beliau Rasulullah Muhammad � bersabda:”Apabila ahli surga telah masuk ke surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka terdengarlah seruan:”Wahai ahli surga, sesungguhnya di sisi � bagi kalian ada janji yang akan ditunaikan kepada kalian!”. Mereka (para sahabat) bertanya:”Apakah janji itu? Bukankah timbangan kami telah diberatkan, wajah-wajah kami telah diputihkan, kami dimasukkan kedalam surga dan diselamatkan dari neraka.” Rasulullah Muhammad � melanjutkan:”Kemudian diangkatlah hijab (tabir penghalang) sehingga mereka dapat melihat ��. Maka tidak ada sesuatu yang diberikan kepada mereka yang lebih mereka sukai daripada melihat ��.” (HR. Shahih Bukhari & Shahih Muslim).

Dan telah Diriwayatkan dari beberapa hadist tentang melihat �� ini oleh beberapa sahabat. Inilah puncak kebaikan dan kenikmatan bagi ahli surga, tidak ada yang lebih menggembirakan bagi mereka selain kenikmatan ketika berjumpa dengan �, sehingga membuat mereka lupa akan segenap kenikmatan surga. Maka seharusnya keinginan kita pada surga itu tidak ada lain kecuali untuk berjumpa dengan ��. Sedangkan seluruh kenikmatan surga itu, maka seperti tak ubahnya hewan ternak yang dilepaskan di padang penggembalaan.

“Sesungguhnya � tidak akan mengampuni dosa syirik, dan DIA akan mengampuni segala dosa yang selain syirik (mempersekutukan Tuhan) itu bagi siapa yang dikehendaki-NYA. Dan barang siapa yang mempersekutukan � maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisaa:48).

“Beliau Rasulullah Muhammad � bersabda:”Maut itu kelak di kemudian hari, menjelma menjadi domba kibas berwarna putih bercampur hitam, lalu diserukan kepada penghuni surga:”Kalian pernah mengenal maut?”. Setelah dipandang domba tersebut, maka mereka menjawab:”Ya kenal.” Demikian pula diserukan kepada penghuni seluruh neraka jahannam:”Kalian pernah mengenal maut?”. Setelah dipandang domba tersebut, mereka menjawab:”Ya kenal.” Kemudian dipotong/disembelihlah domba tersebut dari suatu tempat antara surga dan neraka, kemudian diserukan kepada seluruh hamba:”Hai penghuni surga, kini kalian kekal hidup bersenang-senang di surga tanpa mengenal maut lagi. Dan hai penghuni neraka, kini kalian kekal pula dalam penderitaan dan kehinaan di neraka tanpa mengenal batas (maut) untuk selamanya.”

DIRIWAYATKAN DARI ABDULLAH BIN UMAR ��, BAHWA RASULULLAH

MUHAMMAD �� PERNAH BERSABDA:”APABILA PENGHUNI SURGA SUDAH

BERADA DI SURGA DAN PENGHUNI NERAKA SUDAH BERADA DI NERAKA, MEREKA DIHAMPIRI KEMATIAN, SEHINGGA KEMATIAN HAMPIR SAJA

DIRASAKAN OLEH PENGHUNI SURGA DAN NERAKA, KEMUDIAN ADA PETUGAS

PENYERU:”HAI PENGHUNI SURGA TIDAK ADA LAGI KEMATIAN. HAI PENGHUNI

NERAKA, TIDAK ADA LAGI KEMATIAN.” MAKA PENGHUNI SURGA SEMAKIN

SENANG DAN PENGHUNI NERAKA SEMAKIN SEDIH.” (HR.BUKHARI NO.6548)

Hal demikian itu disebutkan di dalam Al-Qur’an sebagaimana �� berfirman:

“BERILAH MEREKA ANCAMAN (PERINGATAN) YANG MENAKUTKAN, DIHARI

PENYESALAN (BAGI MEREKA), KETIKA MAUT TELAH DITIADAKAN.”

Bacalah dengan jujur riwayat hidup kita sendiri di dalam hati, Tandai dan Mana sajakah di antara daftar dosa-dosa besar di bawah ini yang pernah kita lakukan?

1. MENYEKUTUKAN ��

2. MEMBUNUH JIWA TANPA HAK

3. MINUM KHAMER/ALKOHOL

4. BERZINA

5. MENGGAULI LEWAT DUBUR

6. MENUDUH ZINA PADA ORANG BAIK-BAIK

7. DURHAKA KEPADA ORANG TUA

8. LARI DARI PERANG MELAWAN 1 - 2 ORANG

9. MAKAN HARTA ANAK YATIM (TIDAK MEMBAYAR ZAKAT

PENGHASILAN, ZAKAT HEWAN, ZAKAT PANEN, ZAKAT

FITRAH DSB)

10. KESAKSIAN PALSU

11. MAKAN RIBA

12. TIDAK PUASA RAMADHAN SENGAJA

13. MEMUTUS HUBUNGAN FAMILI

14. SUMPAH PALSU

15. MAKAN HARTA ORANG LAIN DGN ANIAYA

16. MENGURANGI TAKARAN / TIMBANGAN

17. MENDAHULUKAN SHALAT SEBELUM WAKTUNYA

18. MEMUKUL MUSLIM TANPA HAK

19. MEMAKI RASULULLAH MUHAMMAD �

20. BERDUSTA ATAS RASUL MUHAMMAD �

21. MENYEMBUNYIKAN KESAKSIAN TANPA UDZUR

22. MENERIMA SUAP

23. BUNUH DIRI ATAU MEMOTONG BAGIAN BADAN

24. TIDAK CEMBURU PADA ISTRI




25. BERMAKSUD MERUSAK SUAMI ISTRI

26. MELAPORKAN KEPADA ORANG YANG AKAN BERBUAT ANIAYA

27. SIHIR DAN RAMALAN

28. MEMBANGKANG ZAKAT

29. MEMERINTAHKAN MUNKAR

30. MELARANG MA’RUF

31. MENGGUNJINGKAN ORANG AHLI ILMU

32. MEMBAKAR HEWAN DENGAN API

33. MEMBANGKANG SUAMI TANPA SEBAB

Melakukan dosa besar adalah perkara yang tidak mungkin bagi seorang yang

benar-benar muslim sebab menyadari dosa besar merupakan dosa yang sangat

sulit untuk dibersihkan. Kalaupun terjadi, maka jiwanya merasa tidak tenang

sebelum ia bertaubat dari dosa besar itu, adalah dia harus menyesali dengan

penyesalan yang sedalam-dalamnya, juga tidak boleh merasa tenang sebelum

mensucikan dirinya dari dosa-dosa besar tersebut. Adapun mengenai dosa kecil

maka kita pun tidak boleh meremehkannya karena kita tidak tahu dosa manakah

yang membuat �� murka kepada kita sebagaimana tersamarnya semut hitam

di kegelapan malam.

Dari Yahya Mu’adz Razy, Ada empat perkara penghapus tertawa dan kesenangan

orang beriman:

1. Ingat kehidupan akhirat.

2. Sibuk bekerja (mencari nafkah) untuk diri dan keluarganya.

3. Kacau pikirannya, akibat dosa yang pernah diperbuatnya.

4. Datangnya bala (musibah)

Dari Ishak Manshur saat Nabi Musa � akan ditinggal pergi oleh Nabi Khidir �, lalu nasihat Nabi Khidir � kepadanya adalah: Hai Musa, jangan terlalu banyak bicara, dan jangan pergi tanpa perlu, dan jangan tertawa tanpa sebab, juga jangan mentertawakan orang salah (nyongklok =menuding mukanya), dan tangisilah dosa-dosa yang kau perbuat hai putra Ali Imran.

Rasulullah Muhammad � juga tidak pernah tertawa kecuali hanya tersenyum, tidak menoleh kecuali dengan wajah penuh (artinya: tidak pernah melirik). Berpijak dari hadist ini maka tersenyum hukumnya adalah sunnah, sedang tertawa terbahak-bahak hukumnya makruh, maka bagi akal sehat seyogyanya menjauhi karena dengan itu berarti menyimpan banyak tangis di akhirat. Sebagaimana �� berfirman:”Sedikitkanlah tertawamu dan perbanyaklah tangismu, hal itu merupakan balasan amal perbuatan mereka.”

Hasan Bashry berkata:”Aneh bagiku, orang yang diintai api neraka masih sempat tertawa terbahak-bahak dan orang yang bersuka-ria padahal maut tidak akan lepas

darinya. Hai pemuda (yang tengah tertawa), apakah kamu sudah selamat dari shirat?”. Dia menjawab:”Belum.” Hasan Bashry bertanya lagi:”Lalu kau dapat memastikan tempatmu di surgakah atau neraka-kah?”. Dia menjawab:”Juga belum.” Hasan Bashry berkata lagi:”Lalu apa yang menyebabkan engkau tertawa?”. Kemudian pemuda itu benar-benar meresapi nasihat ulamanya dan tidak tertawa lagi seperti semula sehingga ia benar-benar bertaubat dari tertawa yang tidak dibenarkan alasannya. Disini adalah terbukti nyata kemanjuran nasehat seorang ulama yang mengamalkan ilmunya yang membekas dihati umatnya, berbeda dengan nasehat kebanyakan ulama masa kini yang nasehatnya kurang membekas karena ulama itu sendiri banyak yang tengah terlena dan lengah akan mengamalkan ilmunya.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas �, dia berkata:”Barang siapa tertawa disaat berbuat maksiat, maka akan bercucuran tangis di neraka.” Yang artinya banyak tertawa di dunia pasti banyak tangis di akhirat, sebaliknya orang yang banyak menangis di dunia pasti banyak suka-rianya di surga. Amiin Yaa Robbal’alamiin.

Diriwayatkan dari Abu Dzarr �, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Seandainya engkau tahu sebagaimana yang aku ketahui, pasti kau banyak menangis, sedikit tertawa, dan aku keluar ke daratan tinggi lalu menjerit-jerit (menangis) kepada Tuhan dan kau tidak berkesempatan bercanda dengan istrimu atau ketenangan di ranjangmu. Dan engkau menginginkan sewaktu engkau diciptakan seandainya menjadi pohon saja yang jika ditebang orang (yang urusannya tidak berlanjut, berbeda dengan manusia yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban.”

Diriwayatkan dari Abdullah Umar bin Ash �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � pernah bersabda:”Seandainya kau tahu sesuatu yang aku ketahui, pasti sedikitlah tertawamu, banyak tangisnya dan seseorang dari kamu akan bersujud sampai punggungnya putus, menjerit sampai suaranya habis, kau akan menangis kepada �� sekalipun tidak dapat menangis yang sesungguhnya seperti layaknya orang menangis.”

BARANG SIAPA MEMEJAMKAN MATANYA DARI HAL-HAL YANG TIDAK

PERLU (DILIHAT) BERARTI TAUFIK �� BAGINYA UNTUK KHUSYU, BARANG

SIAPA MENANGGALKAN KESOMBONGAN BERARTI TAUFIK TAWADLU’

BAGINYA, BARANG SIAPA BERBICARA SECUKUP KEPERLUANNYA BERARTI

MEMPEROLEH HIKMAH, BARANG SIAPA MAKANNYA SEDERHANA BERARTI

MEMPEROLEH TAUFIK MENIKMATI LEZATNYA BERIBADAH, BARANG SIAPA

TIDAK SUKA BERSENDA GURAU PASTI DIBERI WIBAWA DAN KEINDAHAN, BARANG SIAPA MENINGGALKAN TERTAWA PASTI BERTAMBAH HEBAT

WIBAWANYA, BARANG SIAPA TIDAK MENGHARAP HAK MILIK ORANG LAIN

PASTI DISENANGI BANYAK ORANG, BARANG SIAPA TIDAK MENYIBUKKAN DIRI

MENGOREKSI KESALAHAN ORANG LAIN PASTI MEMPEROLEH TAUFIK

MENGOREKSI KEKURANGAN DIRINYA DAN BARANG SIAPA YANG DAPAT




MELENYAPKAN KERAGUAN TERHADAP SIFAT-SIFAT �� PASTI SELAMAT DARI

PENYAKIT NIFAK DAN TIDAK MUNAFIK.

�� berfirman:”Di bawahnya ada lembaran emas yang diukir 5 tulisan berikut: 1. Heranku pada orang yakin adanya maut, kenapa masih sempat bersuka ria? 2. Dan terhadap orang yang meyakinkan adanya neraka, kenapa sempat tertawa? 3. Dan akan orang yang meyakinkan ketentuan �, kenapa sempat berduka cita? 4. Dan terhadap orang yang meyakinkan bahwa dunia itu bukan tempat yang

kekal, kenapa tenang-tenang berlomba untuk dunia? 5. Dan tiada Tuhan yang lain kecuali �, Muhammad (�)adalah Rasulullah.”

Gelak tawanya mukmin berarti kelengahannya (lupa) terhadap urusan akhirat, sebab jika ia tidak lengah pasti tidak mungkin tertawa. Capailah kegembiraan yang tiada batasnya dengan keprihatinan yang tidak diselangi kesenangan, artinya adalah kegembiraan kekal di akhirat tidak mungkin tercapai tanpa menguasai nafsu, prihatin menahan segala keinginannya. 3 perkara penyebab hati membatu:

1. TERLALU BANYAK TERTAWA 2. BELUM TERASA LAPAR TETAPI MAKAN LAGI 3. OMONG KOSONG YANG TIADA PERLUNYA

DIRIWAYATKAN DARI BAHZ HAKIM, DARI KAKEKNYA, DIA BERKATA:”

RASULULLAH MUHAMMAD � PERNAH BERSABDA:”BINASALAH ORANG YANG

BERDUSTA UNTUK MEMBUAT BAHAN TERTAWA BAGI MANUSIA. CELAKALAH DIA, CELAKALAH DIA, CELAKALAH DIA!”.

Perhatikanlah hadist di atas, maka relakah jika anak kita menjadi pelawak? Jika Rasulullah Muhammad � telah melaknat orang yang berdusta untuk membuat bahan tertawa bagi manusia, maka berkah-kah harta yang dihasilkan dari pekerjaan yang dilaknat Rasulullah Muhammad �?

Terkadang orang bicara hanya satu kata tetapi membuat tertawa lawan bicara orang disekelilingnya, padahal �� marah kepadanya dan orang-orang yang menjadi lawan bicaranya atau sekelilingnya. Dan terkadang orang yang berbicara satu kata yang diridlai ��, lalu ia memperoleh rahmat dan �� meratakan rahmatNYA kepada orang yang disekelilingnya. (Ibrahim Nakha-i)

Diriwayatkan dari Watsilah Asqa’, dari Abu Hurairah �, dia berkata:” Rasulullah Muhammad � bersabda:”Jadilah orang wira’I, pasti engkau menjadi ahli ibadah terbaik. Dan berqana’ah-lah pasti engkau pandai bersyukur. Senangilah orang lain seperti menyenangi dirimu sendiri pasti engkau benar-benar mukmin (yang sempurna). Penuhilah hak tetangga (berbuat baik terhadap mereka) pasti engkau menjadi muslim (yang sebenarnya) dan sedikitlah tertawa karena banyak tertawa maka hati menjadi mati (keras).”

Malik Dinar berkata: ”Dari Ahnaf Qais, dia berkata:”Nasehat Umar � kepadaku:”BARANG SIAPA BANYAK TERTAWA MAKA KURANG BERWIBAWA, BARANG SIAPA SENANG BERGURAU MAKA DIKECILKAN ORANG DAN ADAT

KEBIASAAN SESEORANG TIDAK DIRAHASIAKAN, BARANG SIAPA BANYAK BICARA

MAKA BANYAK PULA SALAHNYA. BARANG SIAPA

YANG TIDAK PUNYA MALU MAKA KURANG

WIRA’I YANG BERARTI KERAS KEPALA ATAU

MATI HATINYA DAN TIADA TEMPAT BAGI ORANG

YANG MATI HATINYA KECUALI NERAKA.”

Berhati-hatilah jangan sampai tertawa terbahak-bahak sebab baginya terdapat bahaya:

1. PARA ULAMA & AHLI FIKIR MENCELAMU

2. ORANG JAHIL AKAN BERANI KEPADAMU

3. JIKA KAU JAHIL MAKA AKAN

MENINGKAT KEDUNGUANMU DAN JIKA KAU

PANDAI PASTI MEROSOTLAH DERAJAT ILMU

PADAMU SEBAGAIMANA HADIST

BERIKUT:”BAHWASANYA ORANG PANDAI

KETIKA TERTAWA SATU KALI BERARTI

HILANGLAH ILMUNYA SATU UTAHAN.”

4. TERLENA AKAN DOSA-DOSA TERDAHULU

5. BERANI BERBUAT DOSA (MAKSIAT) UNTUK JANGKA PANJANG KARENA

DENGAN TERTAWA MAKA HATI MENJADI KERAS DAN MATI 5. LENGAH TERHADAP MATI DAN KEHIDUPAN AKHIRAT 6. KALIAN BERTAMBAH BERAT TANGGUNGAN DOSANYA AKIBAT ORANG

YANG TERTAWA KARENAMU SEBAB MEMBUAT ORANG LUPA TERHADAP

� ADALAH DOSA. 7. TERTAWA TERBAHAK-BAHAK ADALAH PENYEBAB HUJAN TANGIS DI

AKHIRAT BAGIMU

�� BERFIRMAN:”MENANGISLAH MEREKA SEPUASNYA KELAK DI AKHIRAT MERASAKAN BALASAN AMAL PERBUATAN MEREKA KETIKA DI DUNIA.”

Dari Abu Hurairah ��, Rasulullah Muhammad �� bersabda:”4 macam makhluk ciptaan ��, yaitu: Malaikat, Jin, Manusia dan Setan. Kemudian mereka dibagi lagi menjadi 10 yang terdiri dari 9 dari para Malaikat dan 1 sisanya terdiri dari Manusia, Jin dan setan.

Dari riwayat lain, Rasulullah Muhammad �� bersabda:”(Dari 1 bagian diatas), dibagi 10 bagian, yaitu 9 berupa Jin dan Setan, yang 1 berupa manusia. Selanjutnya manusia dibagi 125 macam, yaitu yang 100 bangsa Ya’juj Ma’juj, Sanuj dan lain-lain dimana kesemuanya adalah kafir dan neraka tempatnya. Sedangkan sisanya 25 ialah manusia. (12 Romawi, Kharaz dan Sighlab, 6 di barat antara Zith, Habasy dan Zinj, 6 di timur yaitu Turki, Khagan, Ghazu, Negro, Keling Kimak, Yamk dan semuanya masuk neraka kecuali yang islam). Dan tinggal satu bagian yaitu umat Islam, oleh karena itu wajiblah kita bersyukur atas ni’mat ini, dan mengertilah




bahwa �� telah memilihnya dari berjuta-juta makhluk hingga kita diciptakan sebagai hamba yang tergolong diantara orang yang beriman. Selanjutnya umat Islam dibagi 73 golongan, 72 menuruti nafsu dunianya dan tersesat, sedangkan yang mengikuti sunnaturrasul hanyalah 1, yakni yang berani melemahkan nafsu dan akalnya tunduk mengikuti tuntunan �� dan Rasul-NYA hingga selamat tidak tersesat dari jalan lurus (Islam).”

Al-Faqih, dari Rasulullah Muhammad�, beliau bersabda:”Setiap orang

seyogyanya, mau memikirkan lima perkara, yaitu:

1. Membaca jujur riwayat hidupnya dulu, dan bagaimana sisa hidup

akan digunakan?

2. Dosa- dosa lama, sudahkah ditobati dan diampuni oleh �� atau tidak?

3. Diterimakah amal baiknya atau tidak?

4. Hanya dua tempat diakhirat, surga atau Neraka. Dimanakah ia masuk?

5. �� ridha atau marah padanya?

Kemudian jika engkau malas memikirkan kelima perkara diatas didunia ini,

maka mau atau tidak, pasti menanggung 5 perkara berikutnya. Yaitu:

1. Penyesalan terhadap harta yang ditinggal pada ahli waris yang di hari

kiamat yaumul hisab kelak pasti akan memusuhinya & menuntut balas.

2. Penyesalan terhadap sedikit amal baiknya.

3. Penyesalan akibat sungguh teramat banyaknya perbuatan dosa.

4. Penyesalan akibat banyaknya penuntut, yang harus dibayar dengan

sedikit amalnya, lalu ditambah dengan menanggung beban dosa berat

yg dipikulkan padanya dari penuntutnya termasuk kerabat terdekatnya.

5. Sekali �� murka tetap memarahinya, sukar untuk meminta ridhaNya

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Setiap orang pasti menangis di hari kiamat, kecuali tiga golongan mata: 1. Mata yang dibuat menangis karena dibuat takut kepada �� . 2. Mata yang terpejam ketika melihat hal-hal yang haram di depannya. 3. Mata yang dibuat jaga malam ketika menegakkan agama ��.

Dan kepada mereka yang prihatin, pujian �� sebagai berikut:”Mereka bersujud sambil menangis, dan bertambah khusyu’nya.” (QS Al-Isra’:109).

Ketika Rasulullah Muhammad � ditanya:”Manakah orang mukmin yang paling baik?”. Jawab Beliau:”Yang paling baik budi pekertinya.” Kemudian sahabat bertanya lagi:”Manakah orang mukmin yang paling kaya?”. Jawab beliau:”Yang selalu mengingat pati dan mempersiapkan bekalnya baik-baik.”

WAHAI SAUDARAKU, SETIAP ENGKAU PASTI AKAN MELAKUKAN PERJALANAN

YANG TERAMAT SANGAT JAUH, SUNGGUH AMAT PANJANG PERJALANAN YANG

TIADA AKHIRNYA MENUJU NEGERI DI AKHIRAT NANTI. MAKA DARI ITU APA

SAJAKAH BEKAL YANG TELAH ENGKAU SIAPKAN SELAMA INI??? APAKAH

ENGKAU MEMBAWA BEKAL ATAU MALAH MEMBAWA BEBAN? DAN MULAI DETIK

SEKARANG AKAN KAU GUNAKAN UNTUK APAKAH KESEMPATAN DAN SISA HIDUP

YANG DIANUGRAHKAN TUHAN YANG MAHA PENGASIH? TUHAN YANG TETAP

MEMBERIMU BERBAGAI KARUNIA TAK TERHINGGA MESKIPUN ENGKAU

MELUPAKAN DAN MENDURHAKAINYA.

Firman �� :”Apakah dengan ajaran ini, kalian ta’ajub (heran)? tertawa? Tidak menangis? Sedangkan kalian terlengah.” (QS An Najm: 59-61)

Dikatakan:”Apabila tiba hari kiamat, keluarlah sebuah api dari neraka Jahim seperti gunung-gunung (tingginya). Api itu menuju ummat Rasulullah Muhammad � , maka Rasulullah Muhammad � berusaha sekeras-kerasnya untuk menghindarkan api itu, tetapi tidak berhasil. Berserulah Nabi:”Hai Jibril, Hai Jibril ! Susullah! Susullah! Api menuju kepada ummatku untuk membakar mereka.” Lalu datanglah Malaikat Jibril dengan membawa semangkuk air dan Rasulullah pun meraihnya. Jibril berkata:” Ya Rasulullah, ambillah air ini dan siramkanlah pada api itu.” Ketika beliau menyiramkan air itu pada api (yang tinggi seperti gunung-gunung) maka padamlah api itu seketika. Bertanyalah Rasulullah Muhammad � :”Hai Jibril ! Air apakah itu? Aku tidak pernah melihat air seperti itu dalam memadamkan api.” Malaikat Jibril pun menjawab:”Tidaklah air ini kecuali air mata-air mata dari ummatmu yang menangis karena takut kepada �� dalam sendirian, lalu �� Tuhanku memerintahkan aku untuk mengambilnya dan memeliharanya sampai waktu engkau memerlukannya untuk memadamkan api yang mengancam ummatmu itu.” (Mau’idah)

Dikatakan bahwa Nabi Adam � telah menangis selama 300 (tiga ratus) tahun ketika turun dari surga, dan tidak pernah mengangkat kepalanya ke langit karena malu kepada �� . Dia bersujud dengan sekali sujud diatas gunung Hindi (India) selama 100 tahun, sambil menangis sehingga mengalirlah air mata dari kedua belah matanya ke lembah Sarandib lalu �� menumbuhkan dua jenis tanaman kayu manis dan cengkih di lembah itu karena air mata-air mata kedua belah matanya. Burung-burung pun dapat meminum dari air mata Nabi Adam � itu. Burung-burung itu berkata:” Kita belum pernah minum minuman yang lebih lezat daripada ini.” Nabi Adam � mengira bahwa burung-burung itu sengaja menghinanya karena dia berbuat durhaka, tetapi lalu �� menurunkan wahyu kepadanya:”Hai Adam, AKU tidak pernah menciptakan minuman yang lebih lezat dan lebih agung daripada air mata orang-orang durhaka.” (Zahratur Riyadh)

Orang ahli ma’rifat berkata:”Cucilah empat hal dengan empat yang lain:

1. Wajahmu dengan air matamu 3. Hatimu dengan takut Tuhanmu

2. Lidahmu dengan dzikrullah 4. Dosamu dengan Taubat nasuha

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Al-Abbas bin Abdul Muthalib ra, keduanya berkata:” Rasulullah Muhammad � bersabda:” Apabila mengkerut(meremang) kulit tubuh seorang hamba karena takut kepada �� , maka berguguranlah darinya dosa2nya seperti berguguran dari sebuah pohon yang kering daun2nya.”

Dari Ka’bul Ahbaar, Dia berkata:”Sungguh kalau aku menangis karena takut kepada �� sehingga mengalir air mata pada kedua belah mataku adalah lebih aku suka daripada bersedekah emas seberat diriku. Karena tidak ada seorangpun




yang menangis karena takut kepada �� sehingga mengalir setetes dari air mata kedua matanya diatas tanah kecuali neraka tidak akan menyentuhnya.”

Diriwayatkan bahwa �� telah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa � :”TIDAK PERNAH ORANG-ORANG BERLAKU ZUHUD DAPAT BERZUHUD SEPERTI

BERZUHUD MENGENAI DUNIAWI, TIDAKLAH ORANG-ORANG YANG BERTAQARUB

DAPAT MENGERJAKAN IBADAH KEPADAKU DENGAN SESUATU SEPERTI KALAU

MEREKA BERTAQARRUB DENGAN WIRA’I (MEMELIHARA DIRI) DARI HAL-HAL

YANG DIHARAMKAN TERHADAP MEREKA, DAN TIDAKLAH ORANG-ORANG YANG

BERIBADAH DAPAT MENGERJAKAN IBADAH KEPADAKU SEPERTI IBADAH ORANG

YANG MENANGIS KARENA TAKUT KEPADAKU.”

BERKATALAH MUSA � :”WAHAI TUHANKU YANG PALING PEMURAH

DIANTARA ORANG2 YG PEMURAH & WAHAI TUHANKU YG PALING PENYAYANG

DIANTARA ORANG-ORANG YANG MENYAYANGI, LALU APAKAH YANG AKAN

ENGKAU BERIKAN SEBAGAI PAHALA KEPADA MEREKA ATAS IBADAH ITU?”. BERFIRMANLAH �� :”ADAPUN ORANG YANG BERLAKU ZUHUD, MAKA AKAN

DIPERBOLEHKAN SURGA KEPADA MEREKA, DAN MEREKA DAPAT BERTEMPAT

MANA DARI SURGA ITU YANG MEREKA SUKA. ORANG-ORANG YANG MEMELIHARA

DIRI DARI HAL-HAL YANG AKU HARAMKAN TERHADAP MEREKA, MAKA AKU

AKAN MEMASUKKAN MEREKA KE DALAM SURGA DENGAN TANPA HISAB. DAN

ORANG-ORANG YANG MENANGIS KARENA TAKUT KEPADAKU MAKA MEREKA

BERSAMA RAFIIQIL A’LAA (KAWAN YANG LUHUR) DI SURGA. (MAU’IDAH)

“HAI ORANG-ORANG BERIMAN, BERTAKWALAH KEPADA �� DAN

HENDAKLAH SETIAP ORANG MAU MEMPERHATIKAN APA YANG TELAH

DIKERJAKANNYA UNTUK ESOK HARI BESOK (AKHIRAT KELAK). BERTAKWALAH KEPADA �� , SESUNGGUHNYA �� MAHA MENGETAHUI APA

YANG KAMU KERJAKAN. DAN JANGANLAH KAMU SEPERTI ORANG-ORANG

YANG MELUPAKAN �� , MAKA �� PUN MEMBUAT MEREKA LUPA TERHADAP

DIRI SENDIRI. MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG FASIK.” (QS AL-HASRY:18-19)

Diceriterakan bahwa Rabah Al-Abasi telah membeli seorang budak hitam dengan harga empat dinar, budak itu tidak pernah tidur dan tidak membiarkan tuannya tidur. Ketika tengah malam tiba berkatalah Rabah:”Hai budak, mengapa engkau tidak membiarkan aku tidur?”. Budak itupun menjawab:”TUANKU, APABILA

DATANG KEGELAPAN MALAM MAKA AKU INGAT KEGELAPAN KUBUR DAN

KEGELAPAN JAHANNAM, MAKA TERBANGLAH KANTUKKU. DAN APABILA AKU

INGAT BERDIRI DI HADAPAN TUHANKU (SAAT HISAB HARI KIAMAT NANTI)

MENJADI BESARLAH KESUSAHAN HATIKU. SERTA APABILA AKU INGAT SURGA

DAN KENIKMATANNYA MAKA BERLIPATGANDALAH KERINDUANKU. LALU

BAGAIMANA AKU DAPAT TIDUR WAHAI TUANKU?”. Setelah Rabah mendengar jawaban itu, jatuhlah dia tak sadarkan diri, lalu ketika dia siuman, berkatalah dia:”Hai budak, orang seperti aku tidak pantas menguasai orang sepertimu. Pergilah dan engkau merdeka karena ridha �� .” (Majaalisur Ruumi)

Dikatakan bahwa Umar � mempunyai sebuah lembaran yang dituliskan didalamnya semua yang dikerjakannya dari minggu ke minggu, baik amalan baik maupun amalan buruk. Lalu apabila tiba hari jum’at dia pun menyodorkan amal-amal dalam seminggu pada dirinya sendiri. Setiap kali dia sampai pada sesuatu yang tidak diridhai oleh �� maka dia bertindak memukul dirinya sendiri dengan cambuk, dan berkata:” Apakah engkau telah mengerjakan ini?”. Setelah dia meninggal, dan orang-orang hendak memandikannya, ternyata pada punggungnya dan kedua lambungnya terdapat warna hitam karena sering kena pukulan. Dia pernah mendengar ayat tentang Al-Qur’an lalu dia jatuh tak sadarkan diri. Lalu dia jatuh sakit dan berdatanganlah para sahabat-sahabatnya untuk menjenguknya, sedang pada kedua wajahnya terdapat dua buah garis hitam bekas mengalirnya air mata dari kedua belah matanya. Dia pun berkata:” Aduh seandainya ibuku tidak melahirkan aku.” Pada suatu hari dia tengah berjalan-jalan lalu terdengarlah olehnya orang yang sedang membaca:

“SESUNGGUHNYA ADZAB TUHANMU PASTI TERJADI, TIADA SEORANGPUN

YANG DAPAT MENOLAKNYA.” (QS ATH-THUR:7-8)

Maka jatuhlah dia dari kendaraannya dan tidak sadarkan diri. Lalu merekapun menggotong ke rumahnya dan dia tidak keluar dari rumahnya selama satu bulan.

DIDALAM LAUH MAHFUD (AL-KHABAR) DITULISKAN:”APABILA HARI KIAMAT

TELAH TIBA, MAKA DIHADAPKANLAH SEORANG HAMBA DI HARIBAAN �� , LALU

DIDATANGKANLAH BUKU CATATAN AMALNYA DAN DIA MENEMUKAN

DIDALAMNYA KEJAHATAN YANG BANYAK. BERKATA DIA:”YA TUHANKU, AKU

TIDAK PERNAH MENGERJAKAN KEJAHATAN-KEJAHATAN INI.” ��

BERFIRMAN:”AKU MEMPUNYAI BANYAK SAKSI TERPERCAYA.” MAKA HAMBA ITU

PUN MENOLEH KE KANAN DAN KE KIRI, TETAPI TIDAK MELIHAT SEORANGPUN

SAKSI YANG HADIR, LALU BERTANYALAH DIA:”YA TUHANKU, DIMANAKAH SAKSI

ITU?”. LALU �� MEMERINTAHKAN ANGGOTA-ANGGOTA TUBUHNYA BERSAKSI

TERHADAP HAMBA ITU. MAKA MEREKAPUN BERSAKSI.

KEDUA TELINGA BERKATA:” KAMI TELAH MENDENGAR SENDIRI DAN

MENGETAHUI BAHWA DIA TELAH MENGERJAKAN.” KEDUA MATA

BERKATA:”KAMI BENAR-BENAR TELAH MELIHAT.” LIDAH BERKATA:”AKU

BENAR-BENAR BERKATA.” DEMIKIAN PULA DENGAN KEDUA TANGAN DAN KAKI

BERKATA:”KAMI TELAH MENGERJAKANNYA.” FARJI (KEMALUAN) MENGAKUI

:”AKU YANG BERZINA.” MAKA TINGGALLAH HAMBA ITU KEBINGUNGAN DAN ��

MEMERINTAHKAN UNTUK MEMBAWA HAMBA ITU KE NERAKA, TETAPI KEMUDIAN

MUNCUL SEHELAI RAMBUT MATANYA SEBELAH KANAN, IA MEMINTA IJIN KEPADA

�� UNTUK BERBICARA. MAKA �� PUN MEMBERINYA IJIN.

BERKATALAH SEHELAI RAMBUT ITU:”YA TUHANKU, BUKANKAH ENGKAU TELAH

BERFIRMAN:”HAMBA MANAPUN YANG MENENGGELAMKAN SEBUAH RAMBUT

DARI KELOPAK MATANYA DENGAN AIR MATA KEDUA BELAH MATANYA KARENA

TAKUT KEPADAKU KECUALI AKU AKAN MENYELAMATKANNYA DARI NERAKA.”

�� BERFIRMAN:”BENAR.” RAMBUT ITUPUN BERKATA:”AKU BERSAKSI BAHWA




HAMBA YANG BERDOSA INI TELAH MENENGGELAMKAN AKU DENGAN AIR MATA

KARENA TAKUT KEPADAMU.” LALU �� MEMERINTAHKAN HAMBA ITU UNTUK

DIBAWA KE SURGA. BERSERULAH SEBUAH SERUAN (MALAIKAT PENYERU): “INGAT, SESUNGGUHNYA FULAN BIN FULAN BENAR2 SELAMAT DARI NERAKA

BERKAT SEHELAI RAMBUT DARI KELOPAK MATANYA.” (Hayaatul Quluub)

Diriwayatkan dari Atha’, dia berkata:”Aku pernah masuk, bersama Ibnu Umar dan Ubaid bin Amer menghadap Aisyah � . Berkatalah Umar :”Ya Aisyah, ceriterakanlah kepada kami mengenai hal yang lebih mengagumkan dari Rasulullah Muhammad � .” Maka menangislah Aisyah dan berkata:”Pada suatu malam yang memang malam giliranku, datanglah Rasulullah Muhammad � kepadaku. Bersentuhanlah kulitnya dengan kulitku, kemudian beliau berkata:

”Hai Aisyah, ijinkanlah aku untuk beribadah kepada Tuhanku.” Akupun menjawab:”Sesungguhnya aku tidak mencintai kesenganganku sendiri, tetapi aku mencintai dekatmu dengan �� .” Maka berdirilah beliau ke sebuah tempat air di dalam rumah, sedang beliau menangis. Beliau mengambil air wudhu dan memperbanyak dalam menuangkan air. Kemudian beliau membaca Al-Qur’an. Menangislah beliau sehingga air matanya mengalir ketanah. Lalu datanglah Bilal dan diapun ikut menangis. Berkatalah Bilal:”Demi ayah dan ibuku sebagai tebusan engkau ya Rasulullah. Apakah yang membuatmu menangis?”.

Bersabdalah Rasulullah � :”Tidakkah aku boleh menjadi hamba yang bersyukur? Dan apakah yang menghalangiku untuk menangis sedang �� telah menurunkan tadi malam ayat:”SESUNGGUHNYA DALAM DICIPTAKANNYA LANGIT

DAN BUMI SERTA PERGANTIAN MALAM DAN SIANG TERDAPAT TANDA-TANDA

(KEKUASAAN � ) BAGI ORANG-ORANG YANG MEMILIKI AKAL. YAITU ORANG-ORANG YANG MENGINGAT � DENGAN BERDIRI, DUDUK DAN BERBARING, DAN

MEREKA MERENUNGKAN TENTANG DICIPTAAKANNYA LANGIT DAN BUMI. (MEREKA BERKATA:) “YA TUHAN KAMI, ENGKAU TIDAK MENCIPTAKAN SEMUA

INI DENGAN SIA-SIA. MAHA SUCI ENGKAU, MAKA PELIHARALAH KAMI DARI SIKSA

NERAKA.” (QS Ali Imraan:190-191) bersabdalah Rasulullah � :

“HAI BILAL, TIDAK ADA YANG DAPAT MEMADAMKANNYA (API NERAKA)

KECUALI AIR MATA. CELAKALAH BAGI ORANG YANG MEMBACA AYAT INI, TETAPI TIDAK MAU MERENUNGKANNYA.”

Di dalam Lauh Mahfud (Al-Khabar) disebutkan:”Sesungguhnya seorang hamba apabila mengangis karena takut kepada �� sehingga air matanya keluar dari kedua belah matanya, maka diciptakanlah sebab air mata itu sebuah pohon yang disebut pohon sa’adah (keberuntungan). Lalu apabila angin ketakutan dan kesedihan itu bertiup, maka keluarlah dari pohon itu sebuah suara yang berkata:”Aduh, Muhammad.” Maka �� mengembalikan suara seruan itu kepada Rasulullah Muhammad � di dalam makamnya dan mengangislah Beliau karena ummatnya. �� menciptakkan dari air mata kedua mata Beliau yaitu sebuah pohon yang disebut pohon Syafa’at. Lalu ketika angin kenabian dan kerasulan bertiup, maka keluarlah suara dari pohon itu yang berseru:”Aduh, Ummatku.”

�� pun mengembalikan suara itu kelangit, maka mendengarlah para Malaikat dan mereka bersujud serta menangis dan merendahkan diri serta memohon kepada ��. Mereka para Malaikat berkata:”Aduh, ummat Muhammad.” �� mendengar tangisan mereka dan mendengar do’a mereka, lalu �� berfirman:”Hai Malaikat-MalaikatKU, apakah yang membuatmu menangis?”. Mereka menjawab:”Ya Tuhan kami, Engkau lebih mengetahui tentang tangisan kami dan do’a kami untuk ummat Muhammad �.” Maka berfirmanlah ��:”Hai Malaikat-MalaikatKU, bersaksilah bahwa AKU benar2 telah mengampuni orang yg menangis karena takut kepadaKU dari Ummat Muhammad.” (Hayatul Quluub)

DARI JA’FAR SHADIQ, MUHAMMAD BAQIR, ALI ZAINUL’ABIDIN, HUSAIN BIN ALI

BIN ABI THALIB �, RASULULLAH MUHAMMAD � BERSABDA:”HAI ALI, 4 HAL

TANDA CELAKA SEORANG HAMBA: 1. KERING AIR MATA (TIDAK PERNAH MENANGIS) 2. KERAS HATI, TAK MENDENGAR NASIHAT LISAN & MUSIBAH SEKITARNYA 3. SENANG AKAN DUNIA 4. BERKHAYAL JAUH DAN PANJANG ANGAN-ANGAN.”

Rasulullah Muhammad � bersabda:”Empat hal termasuk celaka: 1. Melupakan dosa-dosa yang telah lampau, sedang dosa-dosa itu tetap

terpelihara disisi ��. 2. Selalu mengingat-ingat kebaikan-kebaikan yang telah lampau sedang dia

tidak mengetahui apakah kebaikan2 itu diterima / ditolak dari sisi ��. 3. Memandang kepada orang yang berada diatasnya dalam urusan dunia. 4. Memandang kepada orang yang berada dibawahnya dalam urusan akhirat.

�� berfirman:”AKU menghendakinya tetapi dia tidak menghendaki AKU, maka AKUpun meninggalkannya.” (Minhajul Muta’allim).

Ada orang mengeluh dihadapan Ummu Darda akibat kekerasan hatinya yang membatu, dijawab:”Itu penyakit yang sangat berbahaya, tetapi cobalah kau obati dengan obat sebagai berikut:

1. MENENGOK KAWAN/SAUDARA YANG TENGAH SAKIT. 2. MENGANTARKAN MAYIT (KAWAN/SAUDARA) MUSLIM. 3. ZIARAH KUBUR KE MAKAM ORANG TUA/SAUDARA/KAWAN.

Orang itu menaati nasihat tersebut tidak lama kemudian sembuhlah penyakitnya dan datanglah kepada Ummu Darda seraya mengucapkan:”Jazaakuullaahhu Khairan.” Mudah-mudah dibalas kebaikan oleh ��.

Diriwayatkan dari Abu Abdillah �, dia berkata:”Seorang datang kepada Abu Dzarr dan berkata:”Wahai Abu Dzarr, apakah yang tidak beres pada diri kami sehingga kami segan mati?”. Abu Dzarr � menjawab:”KARENA ENGKAU TELAH

MENGEMBANGKAN D U N I A-MU DAN MENGHANCURKAN AKHIRATMU. MAKA

DARI ITU, ENGKAU TIDAK MAU BERPINDAH DARI KEMAKMURAN MENUJU

KEHANCURAN.” Kemudian dia ditanya lagi:”Bagaimana keadaan kami ketika menghadap ��?”. Maka Abu Dzarr � menjawab:”Orang yang berbuat baik diantara kamu akan seperti seseorang yang kembali kepada keluarganya setelah




lama berpisah. Adapun orang yang berbuat buruk akan seperti budak/tawanan yang melarikan diri lantas dikembalikan kepada tuannya. Nilailah segenap perbuatanmu dengan kriteria Al-Qur'an. �� berfirman:”Sesungguhnya orang yang banyak berbakti benar2 di dalam surga yg penuh nikmat, & sesungguhnya orang2 yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.” (QS. Al-Infithar:13-14).

Kemudian lelaki itu berkata:”Lantas dimanakah rahmat ��?”. Abu Dzarr menjawab:”Rahmat �� diperuntukkan bagi orang-orang yang berbuat baik.” Ditanyakan kepada Abu Dzarr �:”Wahai Abu Dzarr, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang baru mengenai pengetahuan!”. Abu Dzarr � menjawab: ”Pengetahuan itu luas. Namun jika kamu dapat menahan diri dari berbuat buruk kepada seseorang yang sangat kamu cintai, maka bersikaplah demikian.” ORANG

ITU LALU BERTANYA LAGI:”PERNAHKAH ENGKAU MELIHAT SESEORANG BERBUAT

TIDAK BAIK TERHADAP ORANG YANG DICINTAINYA?”. ABU DZARR �

MENJAWAB:”PERNAH! DIRIMU SENDIRI ADALAH YANG PALING KAMU CINTAI. DAN APABILA KAU DURHAKA TERHADAP �� BERARTI KAU TELAH BERBUAT

BURUK TERHADAP DIRIMU SENDIRI.”

IKHWAL KETAKUTAN DAN KEBENCIAN PADA MATI DISEBABKAN HATI TERTUJU

PADA KEMAKMURAN DUNIA DAN MELUPAKAN PEMAKMURAN AKHIRAT. TUJUAN

INI MEMBUAT MEREKA TIDAK MAU MENINGGALKAN TEMPAT YANG MAKMUR

MENUJU KE TEMPAT YANG RUSAK DAN HANCUR SEPERTI YANG DIKEMUKAKAN

OLEH HADHRAT ABU DZARR � DI ATAS. SIKAP SEPERTI INI JUGA TERJADI

KARENA KURANGNYA KEIMANAN DAN KEYAKINAN. SEBALIKNYA KALAU

KEIMANAN TELAH SEMPURNA, MUSTAHIL MANUSIA HANYA BERBUAT PADA

URUSAN-URUSAN DUNIAWI YANG RENDAH INI, MELALAIKAN URUSAN-URUSAN

UKHRAWINYA. SINGKAT KATA, SEMUA KETAKUTAN, KECEMASAN DAN

KEBENCIAN PADA MATI INI TIMBUL KARENA KESIA-SIAAN PERBUATAN KITA, PERLAWANAN DAN PENENTANGAN KITA PADA ��. SEBALIKNYA JIKA KITA

BERJALAN DENGAN BENAR, DAN MENELITI DIRI KITA SENDIRI SECARA JELI, TENTU

KITA TIDAK AKAN TAKUT PADA PERHITUNGAN �� LANTARAN PERHITUNGAN ITU

PASTI ADIL DAN HAKIM YANG SEADIL-ADILNYA. JADI TIDAK LAIN DISEBABKAN

KEBURUKAN KITA DALAM MEMPERLAKUKAN SEKITAR KITA TERUTAMA DALAM

MEMPERLAKUKAN DIRI SENDIRI SEPANJANG HIDUP KITA DI DUNIA.

Dari Abu Sa’id Khudry, Rasulullah Muhammad � bersabda:”Tengoklah orang sakit, iringilah jenazah, ziarahilah maqam muslim agar kalian memperoleh peringatan (tentang) akhirat.”

Dengan maksud agar tidak terlalu jauh melupakan akhirat akibat pengaruh harta dunia. Seorang bijak berkata:”Yang mati itu sedah selamat dari 3 bahaya, yaitu: 1. Bahaya dari melihat Malaikat Maut. 2. Penderitaan sakit-pedihnya sakaratul maut. 3. Perasaan khawatir dari Su’ul Khatimah (buruk penghabisan/tidak beriman)

Diriwayatkan, sesungguhnya Rasulullah Muhammad � duduk dengan berbincang-bincang bersama para sahabatnya pada suatu hari, mereka semua

menangis kecuali Usamah bin Zaid. Berkatalah ia:”AKU MENGADUKAN PADAMU

TENTANG HATIKU YANG MEMBATU YA RASULULLAH.” Rasulullah Muhammad � lalu meletakkan tangannya pada dada Usamah. Kemudian beliau bersabda:”Keluarlah hai musuh �� .” Jadilah dia dapat menangis. Kemudian beliau Rasulullah Muhammad�:”KEBEKUAN MATA (TIDAK DAPAT MENANGIS)

ADALAH KARENA KEKERASAN HATI, KEKERASAN HATI ADALAH KARENA LUPA

MATI, LUPA MATI ADALAH KARENA PANJANG ANGAN-ANGAN, PANJANG

ANGAN-ANGAN ADALAH KARENA CINTA DUNIA. CINTA DUNIA ADALAH

PANGKAL DARI SEMUA KEJAHATAN.”

KAMI MEMBACA BERULANG BUKU INI LEBIH DARI 20 KALI & HASILNYA CUKUP MERESAP KE DADA SAMPAI SEKIAN LAMA

Merasa ada manfaat dari buku ini? Mohon disebarkan pada

saudara lain agar hatinya tidak lagi keras, tidak lagi cinta dunia,

tidak lagi panjang angan-angan yang tidak guna, agar zuhud,

mengambil seperlunya dari dunia ini, berpikir &

mempersiapkan diri untuk RUMAH MASA DEPAN di AKHIRAT. Saat situs lain mengharuskan membayar untuk memiliki beberapa EBOOK

tidak penting, atau meminta transfer pulsa sebagai pengganti EBOOK,

maka kami berikan FULL akses GRATIS, CUMA-CUMA, TANPA IKLAN,

BAHKAN TANPA PERLU MEMBUKA TAB BROWSER BARU.

CUKUP 1 KALI KLIK LANGSUNG DOWNLOAD TANPA IKLAN

JAZAKALLAH KHAIRAN KATSIRAN

www.islamterbuktibenar.net SITUS MURNI DAKWAH T A N P A I K L A N

MARI SEBARKAN EBOOK & SITUS INI AGAR LEBIH BANYAK LAGI ORANG

SAMA SALING INGAT MENGINGATI SESAMA INSAN DEMI

KEMASLAHATAN BERSAMA & DEMI KEBANGKITAN ISLAM DARI TIMUR

h

Documents

MENG-INGAT AKHERAT