Mengapa Anak Tersebut Malas Menyusui - Copy

Embed Size (px)

Citation preview

1. Mengapa anak tersebut malas menyusui? Adinda malas menyusui dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, apakah itu adalah faktor dari ibu atau dari adinda. Faktor dari ibu dapat meliputi : -Cara menyusui, dimana cara menyusui dari ibu adinda yang masih salah/belum sesuai. Seperti karena areola pada mammae tidak masuk seluruhnya sehingga pemberian ASI kurang efektif -berhubungan dengan posisi bayi yang kurang sesuai dengan posisi menyusui sehingga pemberian ASI terganggu. -Kondisi puting susu yang kurang baik, seperti puting rata (inverted nipple) Dari faktor bayi, berhubungan dengan kondisi dari bayi itu sendiri. Berdasarkan kasus, beberapa kemungkinan yang berhubungan adalah : - Terjadinya perdarahan pada daerah kepala yang disebabkan persalinan lama, adanya perdarahan menyebabkan gangguan kepada otak yang menyebabkan kejang pada bayi - Sesak napas yang mengakibatkan gangguan menyusui, sesak napas itu sendiri kemungkinan disebabkan oleh penyakit jantung seperti PDA/ASD -Peningkatan bilirubin Indirect yang sering pada bayi prematur, menyebabkan kern ikterus, menyebabkann bilirubin mudah menembus sawar otak dan berakibat pada kerusakan otak,berakibat kejang dan menyebabkan gangguan pada proses menyusui. 2. Patofisiologi ikterus dan hubungannya dengan malas menyusui! Ikterus Adalah perubahan warna kuning pada kulit, membrane mukosa, sclera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin di dalam . Pada kasus ini, ada kemungkinan peningkatan bilirubin pesat berhubungan dengan bayi prematur yang menyebabkan sistem hepatik yang belum matang, menyebabkan terjadinya kerusakan pada otak sehingga menyebabkan kern ikterus. Hal ini dapat berhubungan dengan adanya trauma capitis saat proses melahirkan yang menyebabkan terjadinya perdarahan dan gampangnya proses infeksi. Terjadi kern ikterus yaitu kerusakan otak akibat perlangketan bilirubin indirek pada otak. Pada kern ikterus gejala klinik pada permulaan tidak jelas antara lain : bayi tidak mau menghisap, letargi, mata berputar-putar, gerakan tidak menentu (involuntary movements), kejang tonus otot meninggi, leher kaku, dan akhirnya opistotonus. Gejala di atas berhubungan dengan proses malas menetek karena kejang. Beberapa faktor lain yang mungkin berhubungan adalah adanya kelainan pada ASI. Yaitu Breast Milk jaundice, dimana ASI yang dihasilkan pada ibu memiliki ketidak cocokan unsur dengan proses pembentukan bilirubin, disebabkan oleh kekurangannya pregnan 3 (alfa), 20 (beta), diol (steroid). Pada dasarnya keadaan ini tidak berdampak buruk pada sang bayi dan memiliki rasio 1-2% pada bayi yang telah lahir, karena hal ini juga berhubungan dengan hati bayi yang masih mengalami proses maturasi sehingga kurang sempurna. Semakin banyak ASI diberikan maka kadar kekuningan kana lebih meninggi. Namun menurut pendapat para ahli, keadaan ini menunjukkan tidak memberikan keadaan berbahaya pada bayi, karena beberapa minggu seterusnya bayi akan beradaptasi dengan kondisi tersebut. Maka ada anjuran agar ASI dapat diberikan seterusnya namun jika terdapat gejala yang merugikan, maka pola pemberian ASI dapat dihentikan dan dapat diganti dengan susu formula.

3. Apa ada riwayat imunisasi dengan gangguan sekarang? Pada skenario, terdapat informasi bahwa Imunisasi yang didapati oleh adinda sudah lengkap. Namun untuk lebih memperjelas kemungkinan bahwa imunisasi yang dilakukan masih dibawah pengetahuan sang ibu, maka perlu pula dipikirkan kemungkinan imunisasi yang tidak lengkap. Imunisasi yang tidak lengkap mempunyai hubungan tidak langsung terhadap pertumuhan dan perkembangan anak. Di mana, imunisasi yang tidak lengkap menyebabkan sistem imun belum terbentuk sempurna dan bayi lebih mudah terpajan oleh antigen sehingga bayi lebih mudah terkena penyakit. Dan apabila anak mudah terserang penyakit, kemungkinan intake nutrisi yang dibutuhkan akan menurun akibat mengurangnya nafsu makan pada saat sakit. Akibatnya, nutrisi yang dibutuhkan pada periode pertumbuhan dan perkembangan tidak terpenuhi.

4. Bagaimana patofisiologi kejang dan apa dampaknya? Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang berlebihan (Betz & Sowden,2002) Mengenai patofisiologi kejang erat hubungannya dengan SSP. Neuron dalam susunan saraf pusat (SSP) mengalami depolarisasi sebagai akibat dari masuknya kalium dan repolarisasi timbul akibat keluarnya kalium. Kejang timbul bila terjadi depolarisasi berlebihan akibat arus listrik yang terus-menerus dan berlebihan. Volpe mengemukakan empat kemungkinan alasan terjadinya depolarisasi yang berlebihan yaitu: 1. Gagalnya pompa natrium kalium karena gangguan produksi energi 2. Selisih relatif antara neurotransmitter eksitasi dan inhibisi 3. Defisiensi relative neurotransmitter inhibisi dibanding eksitasi 4. Perubahan membran neuron menyebabkan hambatan gerakan natrium. Tetapi, dasar mekanisme kejang pada neonatus masih belum dapat diketahui dengan jelas. Ada banyak penyebab kejang pada neonatus, yaitu: 1. Bayi tidak menangis pada waktu lahir adalah penyebab yang paling sering. Timbul dalam 24 jam kehidupan pada kebanyakan kasus.2. Perdarahan otak, dapat timbul sebagai akibat dari kekurangan oksigen atau trauma

pada kepala. Perdarahan subdural yang biasanya diakibatkan oleh trauma dapat menimbulkan kejang3. Gangguan metabolik. Seperti : a. Kekurangan kadar gula darah (Hipoglikomia), sering timbul dengan gangguan

pertumbuhan dalam kandungan dan pada bayi dengan ibu penderita diabetes melitus (DM). Jangka waktu antara hipoglikemia dan waktu sebelum pemberian awal pengobatan merupakan waktu timbulnya kejang. Kejang lebih jarang timbul pada ibu penderita diabetes, kemungkinan karena waktu hipoglikemia yang pendek.

b. Kekurangan kalsium (hipokalsemia), sering ditemukan pada bayi berat badan lahir rendah, bayi dengan ibu penderita DM, bayi asfiksia, bayi dengan ibu penderita hiperparatiroidisme. c. Kekurangan natrium (Hiponatremia) d. Kelebihan natrium (Hipernatremia), biasanya timbul bersamaan dengan dehidrasi atau pemakaian bikarbonat berlebihan. 1. Infeksi sekunder akibat bakteri atau nonbakteri dapat timbul pada bayi dalam kandungan, selama persalinan, atau pada periode perinatal, meliputi : -Infeksi bakteri Meningitis akibat infeksi group B Streptococcus, Escherechia coli, atau Listeria monocytogenes sering menyertai kejang selama minggu pertama kehidupan. -Infeksi nonbacterial Penyebab nonbacterial seperti toxoplasmosis dan infeksi oleh herpes simplex, cytomegalovirus, rubella dan coxackie B virus dapat menyebabkan infeksi intrakranial dan kejang. Jika dihubungkan dengan kasus di atas, maka salah satu penyebab yang lebih berhubungan adalah pada faktor perdarahan pada otak (persalinan lama) dan hipoglikemia (kurangnya pemberian ASI) 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi! Faktor Genetik Faktor genetik merupakan modal dasar utama dalam mencapai hasil akhir tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kuantitas dan kualitas pertumbuhan. Hal ini juga berhubungan dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap pembelahan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Beberapa penyakit keturunan yang disebabkan oleh faktor genetik : Sindrom down, Sindrom turner, dll Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang baik akan memungkinkan terjadinya potensi bawaan yang baik. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi : a. Faktor pranatal Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin : 1. Gizi ibu pada waktu hamil Gizi ibu yang jelek selama terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan BBLR atau lahir mati. Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi waktu lahir, abortus dan sebagainya 2. Mekanis Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin pada

3.

4.

5.

6.

7.

8.

uterus dapat mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, palsi facialis dan kranio tabes Toksin/zat kimia Masa organogenesis merupakan masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misalnya obat seperti phenitoin, methadion dan obat anti kanker dapat menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok/peminum alkohol kronis sering melahirkan bayi BBLR, lahir mati, cacat dan retardasi mental. Endokrin Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin adlaah hormon plasenta, somatotropin, insulin dan tiroid adanya penyakit genetik/penyakit endokrin pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan retardasi mental Radiasi Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali dan cacat bawaan lainnya Infeksi Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH. Sedangkan infeksi lainnya yang juga dapay menyebabkan penyakit janin adalah varicella, echovirus, malaria, HIV dsb. Stress Stress yang dialami oleh ibu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin Imunitas Rhesus/ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus,kern ikterus/lahir mati Faktor Post Natal Masa perinatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah partus, merupakan masa rawan dalam pross tumbuh kembang anak, khususnya tumbuh kembang otak. Trauma kepala pada persalinan lama/macet dapat berpengaruh besar dan dapat meninggalkan cacat permanen. Resiko palsi serebralis lebih besar pada BBLR yang disertai asfiksia berat, hiperblirubinemia dan kern ikterus. Selain itu peran ibu sebagai para genetik faktor amat berperan penting disini. Disamping itu pemberian ASI ekslusif sangat dibutuhkan oleh bayi. Karena ASI berfungsi sebagai plasenta eksternal yang memberikan nutrisi kepada bayi juga memberikan hubungan anak-ibu yang lebih melekat.

Faktor-faktor lain a. Stimulasi Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dna teratur akan lebih cepat berkembang. b. Motivasi belajar

Dengan memberikan suasana dan motivasi belajar yang baik, maka akan memberikan semangat dan suasana yang kondusif untuk belajar. c. Cinta dan kasih sayang Salah satu hak anak adalah dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan adil dari orang tuanya. Agar kelak menjadi anak yang tidak sombong dan bisa memberikan kasih sayang kepada sesamanya. d. Kualitas interaksi anak-orang tua Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua, akan menimbulkan keakraban dalam keluarga. Anak akan terbuka dengan orang tuanya, sehingga komunikasi bisa 2 arah dan permaslaahan dapat dipecahkan bersama karena adanya kedekatan dan kepercayaan antara anak dan orang tua. e. Stress Stress pada anak juga dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, misalnya anak akan menarik diri, terlambat bicara, nafsu makan menurun dsb. 2. Apakah ada hubungan antara pertumbuhan fisik dan perkembanga mental? Perlu diketahui, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan besar, jumlah,ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu. Seperti BB, LK, TB, tulang dan keseimbanga mentabolik Sedangkan Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yg lebih kompleks, pola teratur, dapat diramalkan,hasil proses pematangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan proses pematanga individu. Walaupan demikian, kedua perisitiwa ini terjadi secara sinkron dan berkaitan. Namun semuanya tergantung terhadap kebutuhan dasar anak, ciri tumbuh kembang, dan potensi biologik. Dalam 3 faktor di atas, terdapat banyak perbedaan sehingga tingkat pertumbuhan dan perkembangan setiap anak ituberbeda-beda. Dalam skenario, diketahui bahwa terjadi beberapa masalah terhadap pertumbuhan dan perkembangan adinda. Saat lahir dia normal, namun selanjutnya memiliki banyak kekurangan dari segi pertumbuhan fisik dan perkembangan mentalnya. Salah satu yang dapat terlihat adalah LK dan BB nya. Setiap bulan mengalami peningkatan namun keadaan tsb masih berada di bawah batas normal. (maaf, saya lupa data analisisnya, jadi belum bisa cantumkan tabel perbedaan pertumbuhan)

Sedang dari segi perkembangan mentalnya, pada usia 6 bulan dan 10 bulan, menunjukkan kekurangan perkembangan mental yang seharsunya sudah terjadi.

Perkembangan usia 6 bulan Perkembangan Motorik kasar Normal Dapat duduk tanpa dibantu, dapat tengkuran dan berbalik sendiri, dapat merangkak dan meraih benda atau mendekati seseorang Memegang benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk dan dapat melempar bendabenda mengoceh dengan nada, dapat mengeluarkan kata-kata tanpa arti Mengenal muka anggota keluarga dan takut terhdapa orang asing Skenario Belum bisa duduk dan kepala belum bisa tegak

Motorik halus

tangan belum bisa pegang kerincingan dan slelau menjatuhkan benda yang dipegangnya. Bayi belum bisa mengoceh

Pendengaran & bahasa

Sosial

Bayi belum menunjukkan interaksi yang baik dengan orang sekitar

Perkembangan usia 10 bulan Perkembangan Motorik kasar

Normal duduk tanpa sokongan, telungkup:merangkak & merayap, dapat berjalan dengan dituntun

Skenario Belum bisa berdiri dan kepala belum tegak, kaki kaku

Motorik halus

genggaman menggunting, melihat mainanmainan yang dijatuhkan

Belum menunjukkan keadaan yang sesuai

Pendengaran&bahasa

Mengulang bunyi yang didengarnya dan belajar menyatakan satu dua kata membedakan orang asing, berpartisipasi dalam permainan

Belum menunjukkan keadaan yang sesuai

Sosial

Belum menujukkan keadaan yang sesuai

Dengan menunjukkan data di atas dan keadaan skenario, dapat dipastikan terdapat gangguan yang bisa dihubungkan. Salah satunya adalah lingkar kepala dan BB. Lingkar kepala terlihat mengalami mikrosefali (lingkar kepala di bawah batas normal) sehingga dapat memungkinkan proses pembelajaran dan stimulasi dapat terganggu karena keadaan ini menunjukkan penurunan massa otak.

Sedangkan BB yang kurang menunjukkan kurangnya ASUH yang dilakukan oleh ibu pada anaknya, sehingga nutrisi yang dibutuhkan oleh adinda kurang. Faktor lain yang berhubungan adalah ASAH. Stimulasi yang mungkin masih kurang menyebabkan perkembangan mental adinda mengalami gangguan. Dalam skenario, sang ibu terlihat hanya mengajak anak berbicara, namun latihan/stimulasi perkembangan yang lain sebenarnya sangat dibutuhkan. Seperti latihan berjalan, latihan memegang benda dan mengulang-ulang kata.

3. Penatalaksanaan dan pencegahan Dari segi penatalaksanaan, sebenarnya pemberlakuan hal ini terhadap penderita sudah dapat dikatakan terlambat, karena adinda sudah hampir memasuki tahap balita. Namun Beberapa penatalaksanaan yang mungkin dapat dilakukan untuk penderita adalah : a. Pemberian kebutuhan fisik dan biomedis Meliputi : -pangan/gizi sesuai kebutuhan -perawatan kesehatan dasar, antara lain imunisasi -higiene yang baik -sandang dan kesegaran jasmani b. Meningkatkan interaksi antara anak-orang tua Kepercayaan dan hubungan emosi dibutuhkan agar masalah-masalah antara anak dan orang tua dapat terpecahkan karena adanya kepedulian dan rasa berbagi antara keduanya c. Lebih memperhatikan stimulasi dan memulai pendidikan dasar Meningkatkan kesempatan belajar kepada anak juga meluangkan waktu yang lebih untuk stimulasi. Sehingga proses perkembangan mental psikososial dapat terpantau Sedangkan dari segi pencegahan,terdapat beberapa faktor yang penting : a. Faktor Pranikah Untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak, seharusnya dimulai sebelum anak lahir ke dunia. Dimana pasangan yang akan menikah sebaiknya melakukan konsultasi ke dokter, apakah di antara keduanya terdapat penyakit keturunan/cacat bawaan juga kelainan kromosom b. Faktor Pranatal Faktor ini lebih berhubungan dengan kondisi ibu saat hamil, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah : 1. Gizi ibu waktu hamil Kenaikan berat badan wanita hamil selama kehamilan adalah sekitar 10 12,5 kg, agar tidak terjadi bayi dengsn BBLR, maka kepada ibu dianjurkan untuk memakan makanan dengan tambahan 300 kkal/hari. Suplemen zat besi juga diperlukan untuk ibu hamil untuk mencegah anemia pada ibu sehingga tidak berdampak negatif pada janin seperti BBLR dan anemia pada janin. 2. Obat-obatan, toksin dan zat kimia Pengaruh obat juga harus terhindarkan, pada masa organogenesis ibu mengonsumsi obat teratogenik, maka dapat memungkinkan cacat bawaan. Karan itu pemberian obat harus dibatasi/dibawah pengawasan dokter yang ahli. 3. Rutin melakukan ANC

Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui kondisi bayi lebih spesifik sehingga kemungkinan/akibat-akibat yang dapat timbul dapat dicegah. a. Faktor Postnatal Faktor ini lebih berhubungan dengan pencegahan pasca melahirkan, yaitu : 1. Memperhatikan gizi anak 2. Rajin memantau dan memeriksa kesehatan anak 3. Melakukan imunisasi lengkap (PPI) 4. Aktif melakukan stimulasi sejak dini 5. Sanitasi lingkungan

DD..?? (saya belum dapat informasi yang jelas, InsyaAllah senin nanti mgkn bisa kkita cocokkan)

PERSPEKTIF ISLAM Hak Anak Dalam Islam Anak adalah anugerah yang diberikan oleh Allah subhanahu wa taala. Anugerah yang membuat sepasang hati semakin bertambah bahagia. Kebahagiaan yang tidak bisa dinilai dengan harta-benda. Karena itu, sudah sepantasnya orang tua menyayangi anaknya dan menghargai hak-haknya, baik dalam segi kesehatannya juga penjagaannya. MEMPERHATIKANNYA KETIKA BERADA DI RAHIM IBUNYA Sepasang suami-istri harus memperhatikan keadaan anaknya ketika berada di rahim, baik yang berhubungan dengan kesehatan bayi yang dikandungnya maupun sifat-sifat yang akan diturunkan dari ibunya ke anaknya. Seorang ibu harus sadar terhadap apa yang dikerjakan di kesehariannya. Jangan sampai dia memiliki kebiasaan-kebiasaan jelek yang secara tidak dia sadari akan berpengaruh terhadap perilaku bayinya nanti. Seorang ayah wajib menafkahi ibu yang mengandung anaknya, Alasannya adalah ibu tersebut mengandung anaknya dan menafkahi anak itu wajib. Allah subhanahu wa taala berfirman:

Artinya: Jika mereka (wanita-wanita itu) sedang hamil, maka nafkahilah mereka sampai mereka melahirkan kandungannya... (QS Ath-Thalaq : 6) MEMPERLIHATKAN RASA SENANG KETIKA DIA DILAHIRKAN Ketika sang anak dilahirkan sudah sepantasnya seorang ayah dan ibu menunjukkan rasa senangnya. Bagaimanapun keadaan anak itu. Baik laki-laki maupun perempuan. Terkadang sebagian orang tua memiliki rasa benci jika yang dilahirkan adalah perempuan. Perlu kita ketahui ini, rasa kebencian itu merupakan sifat jahiliah yang masih dimiliki oleh sebagian kaum muslimin. Allah subhanahu wa taala telah mengabarkan di dalam Al-Quran tentang perbuatan yang telah dilakukan oleh orang-orang Quraisy di masa Jahiliah. Mereka membunuh bayi-bayi perempuan mereka yang baru dilahirkan. Allah subhanahu wa taala berkata:

Artinya: Dan apabila seseorang di antara mereka diberi kabar tentang (kelahiran) anak perempuan, maka hitamlah (merah padamlah) mukanya dan dia sangat marah. Dia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya

dengan menanggung kehinaan ataukah dia akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah! Alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (QS An-Nahl : 58-59) Terkadang Allah menguji sang Ayah dan sang Ibu dengan anak yang cacat. Mereka diuji dengan kebutaan, kebisuan, ketulian atau cacat yang lainnya pada sang Anak. Orang yang paham bahwa itu adalah ujian, maka dia akan berlapang dada untuk menerimanya dan tetap merasa senang. Sebaliknya orang yang tidak paham, maka dia tidak akan senang, tidak rida bahkan terkadang bisa sampai mengarah ke perceraian atau pembunuhan sang Anak. MENJAGANYA AGAR TETAP HIDUP BAIK KETIKA DI DALAM RAHIM MAUPUN KETIKA TELAH LAHIR Anak pun memiliki hak untuk hidup. Allah subhanahu wa taala berkata:

Artinya:

Dan

janganlah

kamu

membunuh

anak-anakmu

karena

takut

kemiskinan! Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (QS Al-Isra : 31) Bentuk pembunuhan yang banyak dilakukan adalah dengan peraktek aborsi. Aborsi hukumnya adalah haram, terkecuali ada alasan darurat yang membolehkannya. Yang sungguh mengherankan berdasarkan data yang penulis dapatkan-, justru ibu-ibu yang telah memiliki dua atau tiga anaklah yang paling banyak melakukan peraktek ini. Hendaklah mereka segera bertobat dan memohon ampun kepada Allah. MEMBERI NAMA DENGAN NAMA YANG BAIK Anak pun memiliki hak untuk diberi nama yang baik dan bagus didengar. Nama itulah yang mewakili dirinya untuk kehidupannya kelak. Oleh karena itu, janganlah salah dalam memilihkan nama. Islam telah mengajarkan agar memilih nama-nama islami dan menjauhi namanama yang mengandung unsur penyerupaan dengan agama lain atau

penyerupaan dengan pelaku-pelaku kemaksiatan. Sudah sepantasnya seorang muslim bangga dengan nama islaminya. Memilih nama yang islami tidak perlu susah-susah. Penulis teringat dengan nasihat Syaikh Abdul-Muhsin Al-Abbad (Ahli hadis Madinah) ketika beliau ditanya tentang beberapa nama arab yang agak asing didengar ditelinga, kemudian beliau menjawab, Pilihlah nama-nama yang tidak perlu ditanyakan lagi apakah boleh memakai nama itu ataukah tidak!. Nama-nama yang seperti di maksudkan oleh Syaikh Abdul-Muhsin sangat banyak sekali, seperti: Abdullah, Abdurrahman, Abdurrahim dan sejenisnya, nama-nama para nabi, nama-nama sahabat yang terkenal dll. Begitu pula untuk anak perempuan, banyak sekali nama wanita-wanita solehah, seperti: Fatimah, Khadijah, Aisyah dll. MENYUSUINYA DENGAN ASI SAMPAI DIA MERASA CUKUP SERTA MEMPERHATIKAN GIZI YANG DIA MAKAN/MINUM Anak memiliki hak untuk dijaga kesehatannya. Makanan yang paling bagus untuk bayi di bawah umur dua tahun adalah ASI (Air Susu Ibu).

Artinya: Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi rezki (makanan) dan pakaian kepada para ibu dengan cara maruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya. Dan orang yang mendapatkan warisan pun berkewajiban demikian (QS Al-Baqarah: 233). Ibnu Hazm berkata, Seorang ibu wajib menyusui anaknya, baik dia itu adalah seorang yang merdeka ataupun budak, atau seorang yang berada di bawah tanggungan suaminya, tuannya ataupun tidak di bawah tanggungan siapa-siapa. Hal ini disebabkan karena hak anaknya yang berasal dari air mani yang dinisbatkan kepada suaminya atau selain suaminya, baik dia itu senang atau tidak, bahkan anak seorang khalifah pun dipaksa untuk itu.

MEMPERHATIKAN KEBERSIHAN TUBUHNYA DAN MENGHILANGKAN BERBAGAI GANGGUAN DARINYA Orang tua wajib memperhatikan kebersihan anaknya. Secara tidak disadari, hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental sang Anak. Begitu pula, sudah sepantasnya orang tua mengajarkan cara menjaga kebersihan. Sebagai contoh kecil, mengajarkannya untuk tidak membuang sampah kecuali di tempat sampah, mengajarkannya untuk membersihkan tempat tidur dan membiasakannya untuk menggosok giginya. Islam adalah agama yang yang sangat memperhatikan kebersihan. Di antara bentuk ajaran Islam yang menjelaskan tentang kebersihan adalah disyariatkannya berkhitan, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Keringanan Puasa Untuk Wanita Menyusui Di antara kemudahan dalam syarat Islam adalah memberi keringanan kepada wanita hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa. Jika wanita hamil takut terhadap janin yang berada dalam kandungannya dan wanita menyusui takut terhadap bayi yang dia sapih misalnya takut kurangnya susu- karena sebab keduanya berpuasa, maka boleh baginya untuk tidak berpuasa, dan hal ini tidak

ada perselisihan di antara para ulama. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Sesungguhnya Allah azza wa jalla meringankan setengah shalat untuk musafir dan meringankan puasa bagi musafir, wanita hamil dan menyusui. (HR. An Nasai no. 2275) Fatwa Syaikh al utsaimin "Wanita hamil atau menyusui tidak boleh berbuka pada siang Ramadhan kecuali karena ada udzur (alasan yang dibenarkan). Dan apabila keduanya berbuka karena ada udzur, wajib atas keduanya untuk mengqadha' shaum.

Juga berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Taala : Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin (AlBaqarah : 184) Namun jika yang di inginkan oleh sang ibu adalah tetap berpuasa. Maka ini juga diperbolehkan dengan syarat tidak memberikan dampak kepada ibu dan janin. Karena saat dalam keadaan puasa, dalan tubuh ibu menghasilkan hormon HPL yang berfungsi sebagai glukosa sparing action untuk memberikan nutrisi kepada janin saat ibu puasa. Namun agar tidak memberikan syubhat mengenai boleh tidaknya, baiknya sang ibu mengkonsultasikan dengan dokter mengenai kondisi janin jika puasa pada keadaan itu. Karena bisa saja keadaannya termasuk dalam kondisi maridh (orang sakit). Wallahu alam... Perawatan pertama Perawatan bayi baru lahir dalam pandangan Islam sebenarnya tidak jauh beda dalam pandangan standar para ahli dan pakar perawatan bayi dan anak. Susuilah bayi selekasnya setelah dibersihkan oleh perawat atau bidan yang membantu persalinan. Karena air susu pertama dari ibu mengandung Kollostrum yang sangat dibutuhkan bayi. Biasakan ucapkan basmallah saat menyusui. Ingat bayi telah punya ingatan, dan aktif merekam apapun yang diucapkan dan perdengarkan bahkan ketika bayi masih dalam kandungan.

Selesai menyusui, selalu usahakan untuk mendekap anak di dada sebelah kiri. Pada dada kiri ibu terletak jantung di baliknya. Hingga anak akan merasakan degup jantung ibunya, sebagai stimulan rasa sayang dan ikatan batin antara keduanya. Sebenarnya tata cara ataupun perawatan bayi lahir dalam pandangan Islam tidak terlalu mengikat dan baku. Yang utama adalah hanya harus mengenalkan Allah SWT pada bayi sejak dini. Dari bacaan-bacaan doa pada saat terjadi rutinitas perawatan makhluk mungil ini. Semisal ketika ingin menyusu, sesudah menyusu, ketika bayi bersin, ketika bayi senyum dan tampak bahagia(17). Kewajiban pertama Mempersiapkan beberapa hal sesuai dengan akidah ajaran agama Islam, yaitu(17): a. Melakukan aqiqah Islam mengajarkan untuk melakukan aqiqah pada bayi baru lahir, sebagai perwujudan rasa bersyukur manusia atas pemberian anugerah dari Allah SWT berupa seorang anak. Memotong dua ekor kambing untuk anak lelaki dan seekor untuk anak perempuan. b. Mencukur rambut Mencukur rambut bayi adalah bagian dari urutan kegiatan aqiqah. Setelah mencukur, kemudian rambut ditimbang dan disamakan dengan harga emas sesuai berat timbangan rambut cukuran tadi. Yang kemudian uang harga emas tersebut disedekahkan kepada fakir miskin. Aqiqah dan mencukur dilakukan lebih cepat lebih baik. Namun bila belum ada rezeki, maka lakukanlah dalam kelipatan sembilan sejak hari kelahiran bayi. c. Memberi nama Rangkaian berikutnya adalah memberi nama. Sunnah Nabi Muhammad SAW adalah memberi nama dengan nama-nama yang baik. Bila lelaki disarankan untuk menggunkan nama Muhammad diawalnya ataupun boleh memakai nama-nama Allah SWT sesuai asmaul husna namun dengan mencantumkan Abdul atau Abdullah di depannya, yang artinya adalah hamba atau hamba Allah.

(MOHON KOREKSINYA, JANGAN SAMPAI BANYAK SALAH!!!!!!!)