Click here to load reader
Upload
rizky-hadi
View
1.110
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Kelompok 4 Agroteknologi E
Rizky Hadi R. 150110080211
Mayang Winoti 150110080216
Annisa Handayani 150110080217
Rizki Laila 150110080218
Redy Aditya P. 150110080220
1. Mengapa etilen sebagai inhibitor CO2 ??
Karena adanya perubahan biokimia dan physiology selama panen, dimana transpirasi
menciptakan kegiatan pemompaan, air diabsorbsi dari akar, batang, cabang dan daun untuk
mempertahankan turgiditas, sehingga tanaman kelihatan segar dan juga mempunyai jaminan
kesehatan tanaman. Turgiditas dari suatu organ merupakan hasil keseimbangan antara hilangnya
air melalui transpirasi dan daya tarik air ke sel.
Adanya transpirasi, kandungan air dari sel penutup menurun akibatnya osmotic pressure
(OP) menurun. Jadi SP meningkat. Kalau organ tetap melekat pada tanaman, maka water deficit
dengan cepat diimbangi olehmasuknya air dari jaringan vaskular, dengan demikian sel tetap
segar (turgid). Contoh : (1) kalau buah kita petik berarti, putus hubungan dengan induknya /
pangkalnya, maka water deficit jadi tidak seimbang, maka buah akan kehilangan turgiditasnya.
Nampak buah yang tadinya segar menjadi layu. Konsekuensi hilangnya turgor.
a) Transpirasi dan hal ini akan kehilangan perlindungan pada tanaman yang mendinginkan
daun. Akibatnya terjadi perubahan biokimia pada daun tersebut.
b) Sel-sel di permukaan daun jadi kurang aktif atau inaktif dan daun akan mudah diserang
patogen. Jadi penanganan pasca panen harus mempertahankan turgidity.
Masalah lain yaitu perubahan dari atmosfir dalam buah seperti telah diterangkan di depan
bahwa tanaman merupakan sistem tertutup dimana lapisan kutikula yang melapisi epidermis
dapat menahan tekanan yang agak tinggi. Pada apel misalnya, atmosfir atau udara dalam berbeda
komposisinya dari udara sekelilingnya. Pada daun yang mempunyai jaringan spon dimana
terdapat ruang-ruang udara, jelas sekali berbeda komposisi udaranya dengan udara luarnya. Pada
ruang udara ini terdapat gas N2, O2 dan CO2 serta etilen yang merupakan produk dari
metabolisme. Kalau daun atau buah dipetik, hal ini berarti memutuskan hambatan oleh kutikula,
maka akan terjadi aliran oksigen ke dalam buah dan CO2 keluar dari buah. Akibatnya tarjadi
rasio O2 / CO2 yang tinggi. Ini akan menyebabkan terjadinya kenaikan respirasi dan akan
mempercepat menghabiskan bahan untuk respirasi, terutama gula reduksi serta meningkatnya
proses-proses oksidatif terutama yang berpengaruh terhadap senyawa-senyawa fenol. Buah yang
mengalami stress ini akan menstimulir respirasi dan intesa protein. Peningkatan respirasi akan
menyebabkan peningkatan panas dan banyak kehilangan air. Etilen yang semula konsentrasinya
100 – 1000 ppm melalui luka karena pemetikan akan berkurang, sehingga konsentrasi menurun
antara 0,5 – 1 pp. Tetapi peningkatan respirasi, perlu diingat akan mempercepat produksi etilen
dan bila luka-luka sudah sembuh dan tertutup oleh tanin dan gam konsentrasi etilen akan kembali
seperti semula.
2. Mengapa chilling susceptible crop dapat memproduksi etilen dalam jumlah besar? Apa
yang dimaksud dengan chilling susceptible crop?
Chilling susceptible crop adalah tanaman yg rentan terhadap suhu dingin. Chilling
susceptible crop menyebabkan kerusakan fisik pada pada buah, dimana produksi etilen akan
meningkat akibat kerusakan fisik. Pada chilling injury (kerusakan akibat suhu rendah) terjadi
kerusakan primer dan sekunder. Pada kerusakan primer terjadi perubahan fisik pada membrane
lipida. Kemudian kerusakan sekunder yang terjadi diantaranya stimulasi sintesis etilen yang
menyebabkan hasil panen (terutama buah) matang lebih cepat namun, pada suhu yang terlalu
rendah dapat menyebabkan terhentinya pematangan.
Buah dan sayuran sering sangat sensitif terhadap kerusakan dingin jika didinginkan di
bawah 13 - 16 °C (55 - 60 °F). Kerusakan dingin menurunkan mutu produk dan memperpendek
masa simpan. Chilling injury masih dapat dikembalikan jika suhu yang rendah tersebut masih
mendekati ambang batas suhu optimum.
Sumber :
Hilary. 2009. Fisiologi Lepas Panen. Diakses melalui
http://hilary2009.wordpress.com/2009/06/30/fisiologi-lepas-panen/
Utama, I Made. Stress pada Produk Pascapanen. Diakses melalui
http://staff.unud.ac.id/~madeutama/wp-content/uploads/2009/06/stress-pada-produk-
pascapanen01.pdf