Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ORIENTASI PENDIDIKAN TIDAK SEKADAR MENJADI
GURU
MEMBANGUNKOMUNIKASI UNTUK
SINERGI
PESAN KEHIDUPAN DI GORESAN KANVAS
ISMAWAN
Mengasah Kreativitasdi Prodi Pendidikan Seni Unsyiah
w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d
EDISI 228 . OKTOBER 2018IS
SN 0
215
-29
16
EDISI 228 . OKTOBER 2018
EDISI 228 . OKTOBER 2018
3
Secara umum kita tentu sepakat jika seni merupakan bentuk dari suatu hasil karya manusia yang memiliki nilai keindahan. Ilustrasi musik yang dimainkan dengan nada teratur akan menghasilkan simfoni yang merdu melalui media audio. Demikian halnya dengan goresan gambar yang tertata, akan mampu menghasilkan nilai seni lukis yang tinggi. Serta banyak lagi hasil seni yang jika dituangkan akan menghasilkan nilai karya tinggi baik melalui audio maupun visual.
Berbicara tentang seni seakan tidak ada habis-habisnya. Seni bukan hanya dikaitkan dengan pagelaran semata, tetapi seni juga dapat tumbuh kembang di kehidupan sehari-hari dan lingkungan kerja. Misalnya dalam menjalankan fungsi administrasi dan fungsi manajemen organisasi yang juga membutuhkan penerapan seni, sehingga tidak kaku dalam menjalankan organisasi tersebut.
Dalam konteks tertentu, seni dan budaya tidak dapat dipisahkan karena menjadi cerminan bagi sekelompok manusia yang ada di suatu daerah. Keberagaman ini secara tidak langsung telah menciptakan keanekaragaman budaya yang lahir secara turun temurun. Jika dikelola dengan baik, maka ini dapat menjadi aset potensial bagi Indonesia. Tetapi, kita harus menyadari untuk menyatukan arah dan tujuan dari berbagai suku dan seni di Indonesia bukanlah pekerjaan mudah. Hal ini dapat kita baca dari
perjalanan sejarah pendiri bangsa, hingga akhirnya lahir Sumpah Pemuda.
Di masa kini, dengan telah diikrarnya Sumpah Pemuda dan semangat Bhineka Tunggal Ika, apakah tugas pemerintah telah selesai? Tentu jawabannya tidak. Sebab pemerintah harus senantiasa menanamkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang tinggi bagi setiap warga negara. Selain itu, juga harus digali budaya lokal sebagai salah satu media pemersatu bangsa dalam rangka memperkaya budaya nasional untuk kemajuan negara.
Seperti halnya olahraga, seni budaya juga dapat dijadikan media pemersatu bangsa jika dilakukan pembinaan yang baik serta berkelanjutan melalui pagelaran atau pertunjukan seni. Melalui ajang tersebut, akan tercipta keinginan untuk saling mengenal budaya antar daerah, sehingga membentuk rasa memiliki dan bangga terhadap seni budaya.
Menyadari pentingnya menjaga seni dan nilai-nilai budaya, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) telah membuka Program Studi Seni Drama Tari dan Musik (Sendratasik) atau yang sekarang dikenal dengan Program Studi Pendidikan Seni. Kehadiran prodi ini diharapkan mampu mendidik para mahasiswa untuk menggali, melestarikan, mencintai, dan menanam nilai luhur seni dan budaya. Sehingga dapat terus melakukan inovasi dalam menciptakan karya baru. (Redaksi)
Mempererat PersatuanMelalui Seni
HUSNI FRIADY, S.T., M.M.
IFTITAH
EDISI 228 . OKTOBER 2018
IZIN TERBITDITERBITKAN OLEHPERINTIS
PEMBINA
PENASIHAT BIDANG REDAKSI
PENASIHAT BIDANG ADMINISTRASI & PENGEMBANGANKETUA PENGARAHPEMIMPIN REDAKSIWAKIL PEMIMPIN REDAKSIREDAKTUR PELAKSANASEKRETARIS REDAKSIEDITOR PEWARTA
FOTOGRAFERLAYOUTERADMINISTRASI & KEUANGAN LOGISTIK SIRKULASIWEB MASTER
STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987 Humas Universitas Syiah Kuala, Banda AcehProf. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.); T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah Kuala) Prof. Dr. Ir. Marwan (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah YulianurBC. (Wakil Rektor III); Dr. Hizir (Wakil Rektor IV)
Dr. Ir. Agussabti, M.Si (Wakil Rektor II)Abdul Rochim, S.Sos. M.PdHusni Friady, S.T. M.M.Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.Rika Marlia, S.E. M.M.Uswatun Nisa S.I.Kom. M.A.Ferhat, S.E. M.M.Ibnu Syahri Ramadhan, S.E. | Cut Dini Syahrani, S.Si. |Muarrief Rahmat, S.Pd. | Muksalmina, S.Sos.I.Syahri Afrizal, S.I.Kom.Sayed JamaluddinNadia Ulfa, A.Md.Munawar, S.H. Saidi | Amrizal, S.Pd.Muhammad Iqbal, S.I.Kom.
WARTA UNSYIAHEDISI 228 . OKTOBER 2018
ISSN 0215-2916TEBAL ISI 48 HALAMAN
DITERBITKAN OLEHHUMAS UNIVERSITASSYIAH KUALA
REDAKSI WARTA UNSYIAH
TWITTER@univ_syiahkualaYOUTUBEUnsyiah TVWEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.idFACEBOOK@univ.syiahkuala.idINSTAGRAM@[email protected]
Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke email [email protected] (600-700 kata)
WARTAMengasah Kreativitas di Prodi Pendidikan SeniUnsyiah
POLEMSeni jeut indah, asai kreativitas beu ta asah
(Seni dapat indah, asal kreativitas terus diasah)
SAG
OE
PO
LEM
4 REDAKSI
EDISI 228 . OKTOBER 2018
16
5
TWITTER@univ_syiahkualaYOUTUBEUnsyiah TVWEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.idFACEBOOK@univ.syiahkuala.idINSTAGRAM@[email protected]
IFTITAH 3MEMPERERAT PERSATUAN MELALUI SENI
EDUKASI 6-7CYBERSECURITY; SOLUSI MENCEGAH CYBERCRIME
MAHASISWA 8-9SERUNYA BELAJAR BAHASA LITHUANIA
FOKUS 10-15MENGASAH KREATIVITAS DI PRODI PENDIDIKAN SENI UNSYIAHORIENTASI PENDIDIKAN TIDAK SEKADAR MENJADI GURU
PROFIL 16-17PESAN KEHIDUPAN DI GORESAN KANVAS ISMAWAN
PENGABDIAN 18-19MAHASISWA KEDOKTERAN GELAR AKSI KEMANUSIAAN DI BIREUEN
RELIGIA 24-25ALQURAN DAN SASTRA LANGIT
PERSPEKTIF 26-27MEROKOK DAN KARAKTER
RISET 28-30ORIENTASI PASAR, BUDAYA BISNIS, DAN PENINGKATAN KINERJA UMKM DI ACEH
KREATIF 32-33KUMPULAN PUISI HANA RISA
FAKULTAS 36-37MELIHAT CARA AYAH DI SWEDIA MENGASUH ANAK
ENGLISH 38-39A VISIT TO SEOUL: LEARNING DIGITALIZATION AT ITS BEST
SEHAT 40-41WASPADAI GULA TERSEMBUNYI PADA GIGI
MUTU 42-43MEMBANGUN KOMUNIKASI UNTUK SINERGI
10DAFTAR ISI
18
EDISI 228 . OKTOBER 2018
analysis, threat hunting, desain protokol keamanan siber, machine learning, keamanan Internet of things, penyiapan keamanan Revolusi Industri 4.0, dan micro SOC.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., mengatakan bahasan ini sangat relevan dengan kondisi sekarang. Saat ini, manusia dikelilingi oleh berbagai teknologi mutakhir yang tidak hanya membantu, tetapi juga dapat mengancam keamanan
Jaringan komputer yang terhubung ke dunia siber selalu dapat dieksploitasi oleh para
hacker. Fakta ini dapat dilihat dari banyaknya jaringan komputer yang menggunakan beberapa bentuk mekanisme keamanan saat mereka terhubung ke internet. Jaringan internet berskala besar seperti jaringan komputer universitas, dapat menjadi salah satu sasaran menarik bagi para hacker yang berusaha mengeksploitasi jaringan komputer.
Terkait dengan isu ini, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar seminar dan workshop membahas isu seputar dunia siber dan sandi di Gedung AAC Dayan Dawood dan Gedung ICT Unsyiah pada 23 Oktober 2018. Kegiatan yang bertemakan “Peningkatan Kolaborasi Deteksi dan Tanggap Darurat Insiden Keamanan Serangan Siber Secara Nasional” ini mendiskusikan berbagai hal terkait deteksi ancaman siber, Honeynet global dan Indonesia, malware
Cybersecurity;Solusi Mencegah Cybercrime
6 EDUKASI
EDISI 228 . OKTOBER 2018
7EDUKASI
tanpa mengenal ruang dan waktu. Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi di bidang siber semakin membuka peluang untuk disalahgunakan para penjahat siber dan kemudian terjadilah cybercrime. Cybercrime sendiri merupakan aktivitas kriminal yang menggunakan teknologi internet sebagai medianya. Kejahatan melalui dunia siber ini tak kalah kejamnya dari kejahatan di dunia nyata. Bahkan, cybercrime dapat menyebabkan runtuhnya sistem tatanan sosial, lumpuhnya perekonomian negara, dan menjadi salah satu alat teror masa kini.
Indonesia perlu belajar dari kejadian-kejadian siber di dunia. Beberapa contoh besar adalah kejadian pencurian uang di bank-bank dunia yang menimbulkan kerugian yang besar. Negara Estonia lumpuh akibat serangan siber dan berdampak pada kehancuran perekonomian. Lalu kejadian yang masih hangat, kasus pencurian data pribadi pasien di institusi layanan kesehatan terbesar di Singapura, Singhealth.
Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN, Dharma Pongrekun, MM. MH., memaparkan untuk mengantisipasi cybercrime, diperlukan deteksi dini terhadap ancaman yang dapat terjadi. Selain itu, juga harus tanggap terhadap insiden siber agar dampak serangan tidak meluas dan membahayakan banyak pihak. Anti dari cybercrime adalah cybersecurity. Salah satu
sistem yang dapat digunakan untuk mendukung keamanan dunia siber adalah Honeynet.
Honeynet merupakan sistem yang terdiri dari beberapa Honeypot dan dapat melakukan deteksi dini terhadap penyerangan di dunia siber. Honeypot merupakan sistem yang didesain untuk dapat diserang atau disusupi oleh penyerang dan tidak memiliki nilai produksi. Melalui sistem ini dapat diketahui informasi dan aktivitas dari penyerang untuk dianalisis dan diprediksi sebuah penyerangan. Penyusunan peta ancaman serangan siber melalui Honeynet merupakan bagian penting dalam pengembangan kebijakan dan program keamanan siber nasional, khususnya sistem deteksi dini ancaman dan serangan siber. Saat ini, BSSN sedang berupaya untuk mengamankan sistem yang ada di Indonesia, sehingga seluruh sistem
dan jaringan dapat dideteksi sebelum diserang.
Di kegiatan ini, turut dilakukan penandatanganan MoU antara Unsyiah, BSSN, dan Indonesian Honeynet Project. Kerja sama ini fokus di bidang penelitian dan pengembangan akademis dalam mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan SDM Indonesia di bidang keamanan siber dan sandi.
Kesepakatan ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kokoh untuk mewujudkan efektivitas kerja, pola kerja terpadu, terarah, dan berkesinambungan. Rektor Unsyiah berharap agar lulusan dari Unsyiah, terutama dari program studi yang membawahi bidang teknologi dan informatika, dapat bersinergi dengan BSSN untuk mendukung keamanan negara Republik Indonesia. (un)
EDISI 228 . OKTOBER 2018
Serunya BelajarBahasa Lithuania
Bahasa sangat menarik untuk
dipelajari. Terlebih jika kita
mempelajarinya langsung
di negara tempat bahasa itu
digunakan. Beberapa waktu lalu, saya
berkesempatan mengikuti program
Lithuanian Language and Culture
Courses in Summer. Program ini
didanai oleh Education and Exchange
Foundation of Lithuania. Peserta
program berasal dari berbagai negara,
seperti Polandia, Jerman, Italia, Amerika
Serikat, Georgia, Kanada, Cina,
Rusia, Latvia, Ukraina, Republik Ceko,
Spanyol, dan Islandia. Satu bulan penuh
saya habiskan untuk belajar bahasa
dan budaya Lithuania langsung di
negaranya.
Bahasa Lithuania adalah bahasa yang
sangat tua. Salah satu dari bahasa
Indo-Eropa yang sangat arkais dan
8 MAHASISWA
LAVINA SABILA
MAHASISWA INTERNATIONAL ACCOUNTING PROGRAM,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS,UNIVERSITAS SYIAH KUALA
masih dipertahankan. Bahasa ini adalah
satu dari dua anggota bahasa Baltik
yang masih ada. Menariknya bahasa
Lithuania masih berhubungan dengan
bahasa Sanskerta. Bahasa ini juga mirip
dengan bahasa Latin.
Saya memilih Klaipeda University
sebagai tempat belajar. Klaipeda
adalah kota kecil di Lithuania. Meski
demikian, kota ini memiliki daya tarik
EDISI 228 . OKTOBER 2018
9MAHASISWA
tersendiri bagi saya terutama arsitektur
bangunannya. Di musim panas,
Klaipeda memiliki banyak acara seru,
seperti Sea Festival, Folklore Festival
dan hari jadi kota Klaipeda. Sangat
menyenangkan rasanya menjadi bagian
dan berpartisipasi di semua acara yang
diadakan di Klaipeda.
Ini merupakan kali pertama saya belajar
bahasa Lithuania. Saya bergabung di
kelas pemula. Totalnya ada lima kelas
dengan level yang berbeda-beda. Di
dalam kelas, bahasa pengantarnya
adalah bahasa Inggris. Namun perlahan,
guru yang mengajar akan mencampuri
bahasa Inggris dan bahasa Lithuania.
Di kelas, saya belajar hal-hal dasar,
seperti perkenalan diri, tenses, angka,
warna, nama tempat, makanan, dan
percakapan sehari-hari. Saya juga
dituntut untuk menghafal banyak kosa
kata. Cara yang dilakukan biasanya
melalui permainan, menyanyikan
lagu, bermain peran, dan aktivitas
menarik lainnya yang memudahkan
saya menghafal kata. Setiap pagi, saya
juga berlatih percakapan dalam bahasa
Lithuania dengan teman sekelas. Ini
salah satu cara mudah memperlancar
belajar bahasa.
Pada awalnya, sangat sulit mempelajari
bahasa Lithuania karena bahasa
ini memiliki banyak ketentuan dan
cases. Saya hampir tidak menemukan
kata-kata yang mirip dengan bahasa
Indonesia. Bahasa Lithuania adalah
bahasa yang sangat baru bagi saya.
Dalam bahasa Lithuania, kata kerjanya
akan selalu berubah tergantung dengan
subjek. Sebagai contoh, ‘saya bekerja’
dalam bahasa Lithuania adalah aš dirbu,
‘kamu bekerja’ adalah tu dirbi, ‘kami
bekerja’ adalah mes dirbame, ‘kalian
bekerja’ adalah jus dirbate, ‘dia bekerja’
adalah jis/ji dirba. Kata kerjanya juga
akan berubah sesuai waktu seperti
dalam bahasa Inggris yaitu: present
tense, past tense dan future tense.
Namun, sedikit demi sedikit saya mulai
paham dengan bahasa Lithuania.
Saya juga dapat langsung menerapkan
ilmu yang saya peroleh di kehidupan
sehari-hari. Seperti saat saya pergi ke
supermarket dan mencari barang yang
saya butuhkan. Saya akan bertanya
dalam bahasa Lithuania. Masyarakat
lokal pun terlihat lebih menghargai saat
saya berbicara dengan bahasa mereka.
Selain belajar di kelas, saya juga
memiliki aktivitas lain di luar kelas.
Setiap akhir pekan, saya melakukan
perjalanan ke berbagai tempat di
Lithuania. Tujuan dari perjalanan ini
untuk melihat budaya dan tradisi
Lithuania dari dekat. Selain itu,
juga untuk melihat dan menelusuri
keindahan Lithuania. (un)
Bahasa Lithuania adalah bahasa yang
sangat tua. Salah satu dari bahasa Indo-Eropa yang sangat arkais dan masih dipertahankan.
EDISI 228 . OKTOBER 2018
EDISI 228 . OKTOBER 2018
MENGASAH
KREATIVITASDI PRODI PENDIDIKAN
SENI UNSYIAH
EDISI 228 . OKTOBER 2018
12 FOKUS
Semenjak Program Studi
Pendidikan Seni Universitas
Syiah Kuala berhasil meraih
akreditasi B pada tahun
2017, jumlah peminat di
prodi ini naik cukup signifikan. Ketua
Jurusan Prodi Pendidikan Seni Unsyiah,
Ari Palawi, S.Sn. M.A. Ph.D., mengatakan
jumlah pendaftar naik 100 persen atau
sebanyak 316 kandidat dibanding tahun
sebelumnya.
“Cukup lama kita dapat C, jadi begitu
kemarin dapat B benar-benar menjadi
suatu semangat,” ujarnya.
Prodi Pendidikan Seni Unsyiah memiliki
sejarah panjang. Sebelumnya, di tahun
1993, prodi ini masih bergabung dengan
jurusan Bahasa yang kemudian menjadi
jurusan Bahasa dan Seni di tahun 2002.
Musibah gempa dan tsunami yang
menimpa Aceh pada tahun 2004
silam juga menjadi catatan penting
bagi sejarah prodi ini. Sebab bencana
itu telah menyebabkan banyak dosen
meninggal. Hal tersebut sekaligus
menjadi titik balik bagi Prodi Pendidikan
Seni untuk bangkit.
Dan kini, Prodi Pendidikan Seni Unsyiah
telah berbenah. Sejumlah perubahan
besar telah dilakukan mulai dari
perbaikan manajemen hingga menyusun
kurikulum baru. Di mana tujuannya
untuk mengasah kreativitas mahasiswa
sehingga mereka mampu berkreasi dan
menjadi pelaku seni profesional.
Ari menjelaskan, kehadiran Prodi
Pendidikan Seni Unsyiah sangat penting
dalam upayakan memajukan industri
kreatif khususnya di bidang seni. Apalagi
saat ini ada ratusan kesenian di Aceh
yang belum tereksplorasi secara layak
dengan kaidah penelitian yang sesuai
kompetensi pendidikan. Ia menilai
tingginya minat calon mahasiswa untuk
menempuh pendidikan di prodi ini
merupakan indikator penting jika seni
adalah sesuatu yang tak pernah usang.
“Profesi seni itu terus berkembang, maka
perlu perlakuan khusus. Anda tidak
cukup hanya menjadi pemain seni saja,
tapi harus memahami ekonomi kreatif,”
ungkap Ari.
Di sisi lain, prodi ini mencoba untuk
mengubah paradigma yang keliru oleh
masyarakat terhadap pelaku seni. Selama
ini orang hanya mengenal seni sebagai
tarian atau sekadar bermain musik.
Padahal sejatinya seni lebih istimewa dari
itu. Ari mencontohkan bagaimana di luar
negeri seni menjadi maskot bagi sebuah
perguruan tinggi.
“Sebab seni bukan hanya musik atau
tari saja, tetapi semua disiplin ilmu
punya titik pencapaian seninya,”
jelasnya.
Kekeliruan dalam memaknai seni ini
seakan telah dimulai sejak di bangku
sekolah. Ari mencontohkan, bagaimana
dulu para siswa diminta tampil di
depan untuk menyanyikan lagu-lagu
daerah. Mereka diarahkan bukan untuk
Sebab seni bukan hanya musik atau tari
saja, tetapi semua disiplin ilmu punya
titik pencapaian seninya.
EDISI 228 . OKTOBER 2018
13FOKUS
memaknai seni yang mereka tampilkan,
tapi hanya sekadar berani untuk tampil di
depan keramaian.
“Yang diinginkan hanya berani, padahal
kalau kita kembalikan makna asalnya,
seni adalah gagasan kreatifitas dan
logika. Seni mengasah semua itu. Dan ini
ada penelitiannya,” jelas Ari.
Menurut Ari, penyebab
kesalahpahaman masyarakat dalam
menilai seni karena selama ini sulit
menemukan orang yang berkesenian
secara terampil. Hal inilah yang
diserap masyarakat yang kemudian
mempengaruhi cara pandang mereka
terhadap seni. Untuk itulah, Ari
menegaskan bahwa seni itu memiliki
makna yang luas dan prospek yang
luar biasa. Apalagi sekarang memasuki
revolusi industri, di mana semua
pekerjaan menjadi lebih efisien dengan
menggunakan teknologi.
“Nah, yang tidak bisa digantikan adalah
kreativitas. Di saat bidang lain butuh
kerja keras untuk mengurangi tenaga
kerja, kita justru dibutuhkan karena seni
ini masalah gagasan,” ujarnya.
Di Prodi Pendidikan Seni Unsyiah,
mahasiswa diajak untuk lebih terbuka
dalam memaknai seni. Sebab di sini,
setiap gagasan akan melahirkan
kreativitas. Dan kreativitas itu selalu
mendapatkan cara yang tepat untuk
dikembangkan. (ib)
EDISI 228 . OKTOBER 2018
14 FOKUS
Salah satu perubahan mendasar yang dilakukan Program Studi Pendidikan Seni Universitas Syiah Kuala adalah
mengubah orientasi pendidikannya. Jika sebelumnya kurikulum yang diterapkan bertujuan agar setiap lulusan mampu menjadi guru seni yang berkompeten serta memiliki pemahaman baik untuk diajarkan di sekolah-sekolah, tetapi sejak tahun 2018, Prodi Pendidikan Seni Unsyiah
telah menerapkan kurikulum baru. Dengan orientasi pendidikan yang lebih luas, yaitu mereka dididik agar tidak sekadar menjadi guru.
“Ada bahasa kita, yaitu revitalisasi kurikulum. Dan kita sudah mengarah ke sana,” ujar Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah, Prof. Dr. Djufri, M.Si., kepada Warta Unsyiah di ruang rapat Senat Komisi B Unsyiah.
Djufri mengakui bahwa Prodi Pendidikan Seni ini memang terasa istimewa dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Unsyiah. Saat masih kuliah saja, mahasiswanya menjadi garda depan dalam setiap kegiatan kesenian. Mereka menjadi duta Unsyiah dalam setiap pergelaran seni baik nasional maupun internasional.
“Jurusan ini sangat potensial. Mahasiswanya bukan hanya dididik
ORIENTASI PENDIDIKANTIDAK SEKADAR MENJADI GURU
EDISI 228 . OKTOBER 2018
15FOKUS
menjadi guru, tetapi juga menjadi seniman,” ujar Guru Besar Unsyiah ini.
Ketua Program Studi Pendidikan Seni Unsyiah, Ari Palawi, S.Sn., M.A., Ph.D., menjelaskan ada sejumlah perubahan dalam sistem pengajaran di prodi ini setelah berlakunya kurikulum baru tersebut. Jika dulu setiap mahasiswa harus mampu menguasai instrumen mayor dalam bermusik, meski mereka berlatar belakang tari, drama, atau seni rupa. Tetapi sekarang para mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih instrumen mayor. Selama dua semester mereka akan menekuni instrumen mayor tersebut sampai benar-benar terampil.
Ari mengungkapkan kurikulum baru ini telah disusun sejak Juli 2014, tetapi baru efektif pelaksanaanya pada tahun 2018. Kurikulum ini berorientasi pada lima kompetensi seni, yaitu pendidik, penyaji, pencipta,
peneliti, dan pengelola. Jika dirincikan setiap bidang seni memiliki orientasi yang spesifik. Misalnya seni tari dengan orientasinya adalah penyaji seni atau pencipta tari. Seni drama orientasinya adalah aktor pemeran ataupun sutradara. Begitu pula dengan seni rupa yang memiliki tiga pilar, yaitu seni rupa murni (lukis, patung dan grafis), seni desain termasuk interior dan seni kriya.
Sejauh ini realisasi kurikulum tersebut dinilai cukup efektif. Salah satu mahasiswi angkatan 2018, Nisa Ul Husna, mengatakan bahwa ia sangat bersyukur karena kurikulum baru ini diterapkan di saat masa kuliahnya.
Kini, pikiran mahasiswi asal Aceh Tamiang ini menjadi lebih terbuka terhadap seni. Bahkan, Nisa bertekad jika lulus nanti ia akan mengubah paradigma yang keliru terhadap
seni baik di sekolah maupun di masyarakat.
“Jika jadi guru, saya ingin merombak pola pikir guru di kampung tentang seni seperti apa. Termasuk dengan para murid nanti. Jika tidak jadi guru, saya tetap akan menggerakkan masyarakat melalui seni,” ucapnya.
Untuk itulah Ari optimis realisasi kurikulum baru ini dapat menghasilkan orientasi pendidikan yang sesuai dengan yang diharapkan. Hasil paling nyata akan terlihat pada lulusan pertama angkatan 2018. Sebab merekalah yang paling riil melaksanakan kurikulum ini.
“Insya Allah, dengan kurikulum baru ini lulusan kita bisa survive, kalau dia gak diterima jadi guru dia bisa jadi player atau konsultan pendidikan,” ujar Ari. (ib)
Insya Allah, dengan kurikulum baru ini lulusan
kita bisa survive, kalau dia gak diterima jadi guru dia bisa jadi player atau konsultan pendidikan.
PROFIL16 PROFIL
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
Cara Intan Berprestasi di Era Milenial
INTAN CHAHARUNIA MULYAMahasiswi Fakultas Kedokteran Unsyiah 2016
Mahasiswa Prestasi Unsyiah 2018
Pesan Kehidupandi Goresan Kanvas IsmawanIsmawan, S.Sn., M.Sn.Pelukis, Dosen Seni Rupa Program Studi Pendidikan Seni Unsyiah
17PROFIL
seniman atau pelukis, itukan masyarakat
yang menilai, bukan kita. Masyarakat
menerima kita karena karya kita
bermanfaat,” ucapnya.
Dunia lukis memang telah memberikan
banyak kearifan hidup bagi Ismawan.
Ketika ia mengolah unsur-unsur seni
yang beragam dan menjadi sebuah
kesatuan karya lukis yang indah. Tanpa
sadar, hal itu telah mengajarkannya
untuk bertoleransi terhadap sebuah
perbedaan.
“Ketika kita belajar seni, kita memang
bisa lebih bertoleransi kepada orang lain.
Karena unsur-unsur seni itu bertemu
dengan porsi yang sesuai dalam goresan
kanvas. Dari sanalah keindahan itu
muncul,” jelasnya.
Ismawan mengakui bahwa ia jarang
memenangkan sebuah perlombaan.
Padahal banyak sekali tawaran
kompetisi yang datang kepadanya.
Sebab dalam berkarya Ismawan
memang tak pernah berorientasi ke
arah sana.
“Saya gak ada orientasi ingin dikenal
sebagai seniman. Dedikasi saya adalah
untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat bahwa seni itu bukanlah
sesuatu yang harus dihindari, tapi sesuatu
yang bermanfaat,” ujarnya.
Semangat dedikasi inilah yang
membuatnya semangat untuk
menyampaikan segenap pesan kehidupan
di setiap goresan kanvasnya. (ib)
kian menikmatinya. Ia merasa tertantang
karena seni patung lebih menuntut
dirinya dalam mengeksplorasi media
tersebut.
“Sebenarnya kedua seni ini harus punya
skill drawing. Seni rupa itu prinsipnya
memang harus bisa menggambar,”
ujarnya.
Baru setelah pindah ke Aceh, Ismawan
kembali menekuni gairahnya dalam
melukis. Alasannya karena orang
Aceh lebih mudah menerima seni
lukis dibandingkan patung. Apalagi
pahatannya cenderung realis seperti
manusia atau binatang yang bagi
masyarakat Aceh masih tabu.
“Akhirnya saya kembali melukis karena
ke Aceh, kalau tetap di Jogja mungkin
saya akan tetap mematung,” kenangnya
sambil tersenyum.
Bagi Ismawan, perbedaan budaya
masyarakat Aceh dan Jogja bukanlah
hambatan berarti dalam berkarya. Ia
Jusru belajar banyak dari perbedaan
tersebut. Menurutnya hal seperti ini
harus dipahami sebagai sebuah kearifan
hidup.
Sebagai pelaku seni, Ismawan paham jika
kebebasan berekspresi dalam seni harus
ditempatkan sesuai pada konteksnya.
Harus menghormati nilai-nilai yang
berlaku. Sebab dengan cara seperti itu,
pesan yang hendak disampaikan dalam
sebuah karya akan lebih mudah diterima
oleh masyarakat.
“Jadi kalau ada orang yang bilang dia
EDISI 228 . OKTOBER 2018
Potret tiga perempuan Jawa
tersemat dalam sebuah bingkai
besar di ruang kerja Ismawan.
Setiap goresan di lukisan itu, memberikan
kesan karakter yang kuat.
“Ini adalah potret kehidupan
masyarakat di pasar tradisional yang
hanya mengandalkan tenaganya.
Mereka adalah buruh gendong di pasar
tradisional,” ujar Ismawan.
Dalam setiap karya lukisnya, Ismawan
menganut aliran realis. Ia sengaja memilih
aliran tersebut karena menurutnya
aliran ini dinilai lebih efektif dalam
menyampaikan pesan. Selain itu, aliran
ini juga lebih mudah diapresiasi oleh
masyarakat dibandingkan aliran abstrak.
“Saya memilih realis karena bagian dari
kehidupan saya. Dan saya lebih nyaman
mengungkapkan ide itu secara nyata,”
ujarnya.
Lelaki kelahiran Sleman, 15 Agustus
1968, telah menggeluti seni lukis sejak
di bangku sekolah. Saat itu, Ismawan
kagum dengan kemampuan melukis
tetangganya yang lulusan Institut Seni
Indonesia (ISI). Karena hal itu pula,
Ismawan bertekad untuk kuliah di
kampus tersebut agar dapat mengasah
kemampuan melukisnya. Tetapi Ismawan
sempat menyesal, sebab di kampus
tersebut ia justru belajar seni patung.
Di mana unsurnya lebih kompleks. Jika
seni lukis hanya cat dan kanvas, tapi seni
patung menggunakan banyak media
seperti kayu hingga batu.
Namun, seiring waktu Ismawan justru
Pesan Kehidupandi Goresan Kanvas Ismawan
18 PENGABDIAN
Berbicara mengenai tridarma
perguruan tinggi Indonesia,
berarti berbicara mengenai visi
dan misi perguruan tinggi. Salah satunya
melahirkan generasi penerus bangsa
yang unggul, bertanggung jawab, dan
bermanfaat bagi masyarakat. Seperti
yang dilakukan mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala
(Unsyiah) dalam Aksi Kemanusiaan
Mahasiswa Kedokteran (AKMK).
Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tridarma pendidikan yaitu
pengabdian.
Mahasiswa Kedokteran Gelar Aksi Kemanusiaan di Bireuen
Tahun ini, AKMK dilaksanakan di
Kabupaten Bireuen, dari tanggal 12-14
Oktober 2018. Kegiatan ini melibatkan 374
mahasiswa yang terdiri dari 193 peserta
dari angkatan 2018 dan 181 panitia
dari angkatan 2016. Dibagi menjadi dua
zona lokasi, yaitu Kecamatan Jangka dan
Kecamatan Peusangan Siblah Krueng.
Wakil Rektor Unsyiah Bidang Kerja Sama
dan Hubungan Masyarakat, Dr. Hizir,
mengapresiasi serta sangat mendukung
kegiatan AKMK 2018.
“Kami atas nama rektorat sangat
EDISI 228 . OKTOBER 2018
mendukung kegiatan bakti sosial ini,
semoga acaranya lancar dan dapat
mewujudkan Aceh yang sehat dan
sejahtera”.
Salah satu keunggulan kegiatan AKMK
tahun ini adalah konsultasi kesehatan
yang ditangani langsung oleh tim dokter
spesialis dari Rumah Sakit Umum Daerah
Zainoel Abidin, Banda Aceh. Selain
dokter spesialis, turut hadir tim kesehatan
lainnya, seperti psikolog dan apoteker.
Kegiatan konsultasi kesehatan ini dilakukan
19PENGABDIAN
penyuluhan kesehatan siswa. Untuk
kesehatan siswa dilakukan pemeriksaan
dan penyuluhan THT (telinga, hidung,
dan tenggorokan) yang diadakan di
MIN 25 Jangka. Pemeriksaan THT juga
dilakukan oleh dokter spesialis.
Kegiatan AKMK 2018 juga mengadakan
sunatan massal gratis yang dilaksanakan
di Puskesmas Jangka. Tindakan sunat
atau biasanya disebut sirkumsisi
dilakukan oleh para dokter spesialis
bedah dari RSUDZA Banda Aceh. Tercatat
sekitar tiga puluh anak di-sirkumsisi oleh
delapan orang dokter bedah.
Selain itu, juga tersedia pojok konsultasi
bersama psikolog dan konselor yang
dimanfaatkan masyarakat untuk
berkonsultasi mengenai berbagai
permasalahan kesehatan yang mereka
alami.Tidak hanya di puskesmas, para
mahasiswa juga mendatangi Pasar
Jangka. Di sana mahasiswa melakukan
aksi simpatik dalam bentuk pemeriksaan
kesehatan secara umum. Pedagang dan
masyarakat sangat antusias mengikuti
kegiatan ini. Mereka sangat senang
mendapatkan pelayanan dan informasi
kesehatan.
Di Kecamatan Peusangan Siblah
Krueng, juga berlangsung beragam
kegiatan, seperti penyuluhan kesehatan
lingkungan, pemeriksaan kesehatan,
pemeriksaan tumbuh kembang
anak, stunting, senam ibu hamil, dan
psikoedukasi. Diharapkan kegiatan
ini dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya menjaga
kebersihan diri dan lingkungan.
AKMK merupakan kegiatan bakti
sosial tahunan terbesar yang dilakukan
oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran
Unsyiah. Kegiatan ini diharapkan menjadi
sarana pembelajaran dan pelatihan
bagi mahasiswa untuk menyiapkan diri
menjadi tenaga kesehatan di tengah
masyarakat. (syr)
secara gratis dan berlangsung di Puskesmas
Jangka. Rangkaian kegiatan AKMK
dimulai dengan pemeriksaan ibu hamil.
Pemeriksaan ini langsung ditangani oleh
dokter spesialis obgyn dari RSUDZA Banda
Aceh.
Tidak hanya itu, berbagai kegiatan juga
diselenggarakan, seperti senam jantung
sehat, pelayanan kesehatan dasar,
penyuluhan kesehatan jiwa, home visit
kesehatan jiwa, dan pemeriksaan serta
Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana pembelajaran dan pelatihan bagi mahasiswa untuk menyiapkan diri menjadi tenaga kesehatan di tengah masyarakat.
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
20 GALERI
EDISI 228 . OKTOBER 2018
(Kiri ke kanan) Kepala Kantor OJK Aceh, Aulia Fadly; Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia, Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA; Ketua Umum IAEI selaku Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph. D; Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Drs. Ahmad Hidayat, Akt, CA., MBA; Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT.; Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal M.Eng., dan Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK, Djustini Septiana, menabuh rapai petanda dimulainya kegiatan Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah tahun 2018 di Gedung AAC Dayan Dawood.
Komunitas pecinta lingkungan Sahabat Hijau melakukan edukasi pengelolaan sampah kepada pengunjung di acara International Food Festival (IFF) 2018.
Universitas Syiah Kuala bersama Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (APTIKOM) dan Universiti Sains Malaysia (USM) menggelar International Conference on Electrical Engineering and Informatics (ICELTICs) di Hotel Hermes. Konferensi internasional dalam rangka milad ke-57 Unsyiah ini fokus di bidang ilmu teknik elektro, komputer, hingga informatika.
21GALERI
EDISI 228 . OKTOBER 2018
Wakil Rektor I Unsyiah, Prof.Dr. Marwan, didampingi
Dekan Fakultas Teknik Unsyiah, Dr. Ir. Taufiq Saidi,
M.Eng.,menabuh rapai dalam pembukaan Engineering
Expo dalam rangka Milad Fakultas Teknik yang ke 55
atau Lustrum ke XI di Fakultas Teknik Unsyiah.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., membuka acara International Conference
on Fisheries, Aquatic, and Environmental Sciences (ICFAES) di Gedung AAC Dayan Dawood.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., beserta
jajaran sivitas akademika melakukan penanaman pohon
tin dalam kegiatan soft launching IMT –GT super fruits project for
Indonesia.
Sejumlah akademisi dari berbagai negara dan universitas di Indonesia berkumpul di Unsyiah untuk membahas perkembangan inovasi dan kreativitas bidang technopreneurship dan digitalpreneurship. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dalam The 1st International Graduate Conference (IGC) dan The 6th Roundtable Indonesian Entrepreneurship Educators (RIEE) di Gedung Pascasarjana Unsyiah.
Universitas Syiah Kuala menggelar Turnamen Tenis Piala Rektor Cup 2018. Turnamen ini diikuti 49 atlet tunggal putra serta 19 pasang ganda putra dan memperebutkan total hadiah sebesar Rp30 juta.
Universitas Syiah Kuala kembali mengukuhkan tiga guru besar melalui Sidang Senat Terbuka yang dipimpin oleh Rektor Unsyiah Prof.Dr.Ir. Samsul Rizal, M.Eng di Gedung AAC Dayan Dawood. Mereka adalah Prof. Dr. Mahidin, S.T., M.T, Prof. Dr. Muhammad Adam, S.E., MBA dan Prof. Dr. dr. Mohammad Andalas, Sp.OG.
22 GALERI
EDISI 228 . OKTOBER 2018
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng.,
menjadi salah satu pembicara dalam acara seminar nasional
tentang pendidikan Aceh menuju era revolusi industri
4.0 di Auditorium Ali Hasjmy UIN Ar Raniry, Banda Aceh.
Puluhan Kepala Sub Bagian (Kasubag) dari berbagai unit
kerja di lingkungan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), mengikuti
pelatihan public speaking dan presentation skill di Gedung
AAC Dayan Dawood. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Humas Unsyiah dengan menghadirkan pemateri Saifuddin Bantasyam,
SH., MA.
Segenap civitas akademika Universitas Syiah Kuala
memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun di
Lapangan Tugu Darussalam.
23GALERI
EDISI 228 . OKTOBER 2018
EDISI 228 . OKTOBER 2018
24 RELIGIA
Allah Swt menciptakan alam
semesta, seperti bumi,
tumbuh-tumbuhan, binatang,
manusia, dan segala kesempurnaan
lainnya adalah bentuk dalil kekuasaan-
Nya. Kepada hasil ciptaan tersebut
− khususnya manusia − ditunjukkan
bahwa yang menciptakan semua ini
adalah Allah Swt. Allah Swt adalah
Tuhan (The creator) yang patut
disembah. Penyampaiannya memang
tidak secara langsung oleh diri-Nya
sendiri, melainkan dipilih seorang di
Alquran danSastra Langitantara suatu kaum untuk diangkat
sebagai pembawa risalah, yakni Rasul.
Sebelum Islam, terdapat beberapa
ajaran lain bersumber dari Allah
(agama Samawi) dengan sepaket
aturan yang terkandung dalam kitab
suci yang diwahyukan Allah Swt
untuk disampaikan oleh seorang
Rasul kepada kaumnya. Nabi Musa
diturunkan kitab Taurat untuk
disampaikan kepada kaumnya. Kitab
Taurat dalam bahasa Ibrani, yakni
AINI AZIZ
ALUMNI TEKNIK PERTANIAN,FAKULTAS PERTANIAN UNSYIAH;PEGIAT DI FORUM LINGKAR PENA ACEH DAN GAMINONG BLOGGER
bahasa yang digunakan sehari-hari
oleh kaum Nabi Musa kala itu.
Nabi Daud diturunkan kitab Zabur.
Kitab Zabur dalam bahasa Qibthi,
yakni bahasa yang dipahami oleh
kaumnya kala itu. Nabi Isa diturunkan
kitab Injil dalam bahasa Suryani, dan
Nabi Muhammad Saw diturunkan
kitab Alquran, dalam bahasa Arab.
Sebagaimana Firman Allah: “Kami tidak
mengutus seorang Rasul pun kecuali
dengan bahasa kaumnya agar ia dapat
EDISI 228 . OKTOBER 2018
25RELIGIA
menjelaskan kepada mereka.” (Ibrahim,
14:4)
Ajaran Islam diturunkan di Mekkah,
wilayah Arab yang masyarakatnya
menggunakan bahasa Arab sebagai alat
komunikasi. Ajaran Islam pun dalam
bahasa Arab, agar mudah dipahami.
Islam tidak diperuntukkan kepada orang
Arab saja, melainkan untuk seluruh
dunia. Ada yang menarik dari bahasa
di dalam Alquran, yaitu ketinggian
sastranya diakui tidak ada tandingan.
Pada waktu diturunkan Alquran,
masyarakat Arab tengah menyanjung-
nyanjungkan sastra. Kerap diadakan
perlombaan. Syair yang menjadi
pemenang akan digantungkan
di Kakbah. Penyair mendapatkan
kedudukan istimewa dalam pandangan
masyarakat Arab.
Alquran sebagai mukjizat berisikan
kandungan berupa ajaran, hukum-hukum,
kisah, kabar gembira, dan peringatan
kepada manusia. Disampaikan dengan
bahasa yang sangat indah. Kalimat-
kalimat rapi, sarat akan nilai sastra yang
tinggi. Bacaan Alquran dapat diterima baik
oleh siapa pun, meski belum memahami
maknanya. Ada yang langsung terpikat
hati ketika mendengar bacaan ayat-ayat
Alquran. Seakan Alquran itu sendiri
berbicara kepada manusia. Dapat
dipastikan bahwa ayat-ayat Alquran tidak
mampu diciptakan oleh manusia. Bahkan,
penyair Arab kala itu pun mengaku tidak
mampu menandingi keindahan Alquran.
Sebut saja salah satu di antaranya,
Surah Al-Ikhlas yang hanya terdiri
dari empat ayat. Surah ini seakan
menggambarkan jika pesan yang ingin
disampaikan harus tertuang secara jelas
dan singkat. Sebagaimana pepatah
“Khair al-kalam ma qalla wa dalla
(Sebaik-baik perkataan adalah yang
singkat, namun mencakup). Nah, Al
Ikhlas membuktikan itu. Dalam empat
ayat yang singkat terdapat beberapa
poin penting yang disampaikan Allah
Swt.
Pertama, tentang ketauhidan. Allah
Swt dengan tegas menekankan kepada
kita bahwa diri-Nya esa. Kedua, Allah
Swt menyampaikan bahwa Ia kuasa,
yakni hanya kepada-Nya tempat kita
bergantung dan berserah diri. Allah Swt
juga menyampaikan bahwa keberadaan-
Nya tidak terikat dengan siapa pun. Ia
tidak memiliki orang tua, konon lagi
anak, dan seterusnya.
Keempat ayat dalam surat Al Ikhas ini
disampaikan dengan bahasa sastra
yang indah. Setiap akhir ayatnya dikunci
dengan huruf “dal” yang ketika
disukunkan maka hukum bacaannya
qalqalah kubra (bunyi memantul yang
kuat).
Membaca Alquran juga memberikan
dampak terhadap ketenangan jiwa.
Semacam terapi psikis. Seseorang yang
gundah karena suatu masalah yang tidak
mudah dibicarakan dengan manusia,
ia boleh mengambil Alquran dan
membacanya. Bagi saya pribadi, selain
salat, membaca Alquran adalah langkah
paling kongkrit jika ingin berkomunikasi
dengan Allah. Ada hal-hal yang langsung
terjawab.
Ketika seseorang merasa lelah
dengan banyaknya hal buruk yang
menimpanya, ia membaca Alquran.
Sampai di Al Baqarah ayat 286, Alquran
menjawab: “Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya”. Dalam hal lain
misalnya, ketika kita berbuat baik
terhadap sesorang sedangkan darinya
kita justru tidak memperoleh apa-apa,
atau bahkan dibalas dengan keburukan.
Bacalah Alquran, maka kita akan tenang.
Sebab dalam At Taubah ayat 111
Alquran menjawab, “Sesungguhnya Allah
telah membeli dari orang-orang mukmin
diri dan harta mereka dan membayarnya
dengan surga.”
Dalam Alquran terkandung banyak
nilai kebaikan. Ayat-ayat penyemangat,
nasihat, dan aturan disampaikan dengan
bahasa yang indah. Membacanya
menenangkan jiwa. Mendengarkan
bacaannya menentramkan hati. Siapa pun
yang menjadikan Alquran sebagai teman,
maka Alquran akan menemaninya hingga
kelak berjumpa dengan Allah azza wa
jalla. (mr)
Alquran sebagaimukjizat berisikan kandunganberupa ajaran, hukum-hukum, kisah, kabar gembira, dan peringatan kepadamanusia.
EDISI 228 . OKTOBER 2018
26 PERSPEKTIF
Merokok danKarakter
Karakter adalah sesuatu yang ada
dalam diri kita. Bahkan, banyak
orang meyakini bahwasanya
karakter merupakan sifat yang dimiliki
oleh setiap manusia. Terlepas dari
baik buruknya sikap seseorang, maka
begitulah karakternya. Karakter juga
dapat disebut sebagai kebiasaan, di mana
kebiasaan yang terus-menerus diulang
akan menjadi sifat dalam diri seseorang.
Karakter erat kaitannya dengan orang-
orang terdekat. Dia akan tumbuh dalam
diri seseorang karena dipengaruhi
oleh keluarga, teman, sahabat, dan
lingkungan sekitar. Contohnya seorang
ayah yang membiasakan anaknya
bangun pagi sebelum azan subuh, guna
mengajarkan anaknya disiplin. Ketika
anak tersebut telah terbiasa dengan hal
seperti itu, ia tidak lagi kesusahan untuk
bangun pagi, melaksanakan shalat dan
menjalankan aktivitas lainnya. Begitu
pula seorang ibu mengajarkan anaknya
untuk jujur di manapun ia berada. Maka
kebiasaan tersebut akan menjadi karakter
bagi si anak nantinya.
Bagaimanapun juga seorang anak
tetaplah anak. Keinginan mereka dalam
mencari tahu segala sesuatu itu sangat
besar. Kebanyakan dari anak-anak baru
dapat membedakan baik buruknya
sesuatu setelah mereka merasakannya
sendiri. Namun, ada juga dari mereka
yang tetap terjebak dalam hal keburukan
meski mereka tahu bahwa yang dilakukan
itu tidak baik, akan tetapi mereka tetap
saja melakukannya karena sudah terbiasa.
Segala sesuatu yang sudah menjadi
kebiasaan tentu sulit diubah, tetapi
yang melakukannya. Meski demikian
jika kita benar-benar mencari tahu,
maka di antara sekian banyak perokok
akan kita temukan orang-orang yang
sudah berhasil berhenti merokok karena
kesungguhan dari dirinya sendiri untuk
berhenti. Hal ini bermakna bahwa
kebiasaan yang sulit sekalipun tetap bisa
diubah.
Kita sadari bahwa rokok telah menjadi
sebuah permasalahan serius jauh-
jauh hari. Namun yang menjadi fokus
pembahasan di sini bukanlah bahaya
yang diterima oleh si perokok. Tetapi,
permasalahan seriusnya adalah cara
perokok ketika mereka merokok yang
bukan berarti tidak bisa diubah. Salah
satunya kebiasaan merokok. Semua
orang tahu merokok tidak baik bagi
kesehatan, tetapi tetap saja banyak orang
REZA FAHLEVI
MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNSYIAH
EDISI 228 . OKTOBER 2018
menasehati tetapi terkesan membentak.
Melontarkan kata-kata yang buruk
yang dapat mempermalukan orang lain
di keramaian juga perlu kita hindari.
Di era milenial ini, kita dapat menegur
para perokok melalui kreatifitas berupa
tulisan, gambar-gambar atau video-video
yang berkaitan dengan bahaya merokok
terutama merokok sambil berkendara.
Bagi pihak pengambil kebijakan, langkah
untuk mengurangi aktivitas merokok dapat
meniru aturan-aturan yang diterapkan di
negara-negara maju. Memberikan denda
bagi mereka yang merokok di luar area
yang telah ditetapkan, sehingga sikap
saling peduli tetap terjaga. Seharusnya
Indonesia khususnya Aceh dapat
mencontoh apa yang telah negara-negara
maju tersebut terapkan. Terlebih lagi Aceh
adalah sebuah daerah di mana mayoritas
penduduknya beragama Islam. Islam sudah
mengajarkan kita untuk saling peduli.
Terakhir, jika kita ingin melihat sebab-
sebab yang membuat perokok terkadang
memiliki sifat tidak peduli terhadap sesama,
kita perlu melihat ke belakang juga.
Sudah menjadi rahasia umum kalau di
Aceh, kebiasaan perokok itu dimulai jauh
sebelum memasuki masa remaja. Karakter
masa remaja telah tertanam dalam diri
mereka hingga pada akhirnya menjadi
sebuah kebiasaan yang sulit untuk diubah.
Oleh karena itu, mengapa penulis
menyebutkan anak-anak tetaplah
seorang anak. Karena dengan siapa pun
mereka berteman dan apapun keinginan
mereka, tetap saja seorang anak itu butuh
bimbingan dari keluarganya terutama dari
kedua orang tua. Bimbingan orang tua
sangatlah penting dalam membangun
karakter seseorang terlebih lagi memberi
pemahaman tentang bahaya merokok
sejak dini. Sekaligus menanamkan
sifat baik dalam diri mereka, sehingga
terbentuk karakter peduli terhadap
sesama sekalipun dia adalah seorang
perokok. (mksl)
27PERSPEKTIF
tanpa disadari menjadi karakter yang
diperlihatkan kepada orang lain.
Tak jarang kita temui para perokok
dengan bebas menghisap rokoknya
di mana saja. Bahkan melakukannya
dekat dengan orang yang bukan
perokok sekalipun. Kalau sudah seperti
itu, maka tindakannya bukan hanya
sebatas tidak menghargai, tetapi sudah
membahayakan orang lain. Kita sering
mendengar ungkapan bahwa perokok
pasif lebih berbahaya daripada perokok
aktif. Hal demikian telah menunjukkan
karakter si perokok sebagai orang-orang
yang tidak mau peduli terhadap sesama.
Kasus lainnya juga sering terjadi saat
para perokok menghisap rokoknya
sambil berkendara, baik mengendarai
mobil maupun sepeda motor. Sungguh
hal ini sangatlah tidak patut untuk
dilakukan karena abu rokok akan
mengenai pengendara lainnya. Entah
karena sudah kelewat candu atau hanya
ingin memamerkan kepada orang lain,
tetapi perilaku tersebut juga berpotensi
membahayakan antar sesama. Kita
memang tidak bisa melarang orang-
orang untuk tidak merokok karena itu
adalah hak setiap orang. Namun, kita
bisa memberitahukan mereka untuk tidak
merokok di sembarangan tempat.
Lalu bagaimana cara mengubah sikap
mereka? Nasihat atau teguran adalah
cara pertama yang dapat dilakukan.
Walaupun tidak semudah membalikkan
telapak tangan. Namun jika dilakukan
dengan cara yang benar pasti mereka
mau mendengar. Terkadang orang-
orang salah dalam menegur, bukannya
Merokok danKarakter
EDISI 228 . OKTOBER 2018
28 RISET
Orientasi Pasar, Budaya Bisnis,dan Peningkatan Kinerja UMKM di Aceh
perdagangan, jasa, pertanian, industri,
dan perikanan laut.
Meski memiliki posisi terkemuka dalam
mendukung ekonomi lokal, UMKM
di Aceh tidak berkembang secara
optimal. Berbagai masalah terus dialami,
sebagian besar terkait dengan modal,
pemasaran produk, kemampuan
manajerial, dan produktivitas bisnis.
Kelemahan manajerial termasuk yang
paling sering menjadi penghalang yang
dihadapi oleh bisnis khususnya mikro dan
kecil. Masih banyak usaha mikro yang
Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) menempati
posisi strategis dalam
perekonomian di Aceh serta memainkan
peran penting dalam menciptakan
lapangan kerja. Jumlah UMKM di Aceh
mencapai 55,783 unit, terdiri dari
usaha mikro 39,571 unit (71 persen),
usaha kecil 13,728 unit (25 persen),
dan menengah 248 unit (4 persen)
(Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
UMKM Aceh). Diperkirakan UMKM di
Aceh sekarang menyerap tenaga kerja
sekitar 275 ribu orang, meliputi sektor
melakukan bisnis tanpa perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi. Hal ini
disebabkan keterbatasan pengetahuan
dan karakteristik kalangan bisnis yang
umumnya dikatagorikan sebagai bisnis
kelurga.
Orientasi Pasar, Komitmen Bisnis, dan
Budaya Bisnis.
Orientasi pasar adalah budaya bisnis
yang menghasilkan kinerja melalui
komitmennya untuk menciptakan
superior value bagi pelanggan untuk
EDISI 228 . OKTOBER 2018
29RISET
membangun keterlibatan di antara
konsumen dan pesaing (Denision 1990;
Farley et al, 2008, dikutip oleh Pinho
et al.,). Orientasi pasar mencakup tiga
dimensi yakni orientasi pelanggan
yang terdiri dari analisis pelanggan dan
respon terhadap pelanggan, orientasi
pesaing yang terdiri dari analisis pesaing
dan reaksi menantang pesaing, dan
koordinasi interfungsional yang terdiri
dari penyebaran informasi, pengumpulan
data, dan pemanfaatan informasi
(Teleghani, et al., 2013).
Indikator pengukuran orientasi pasar
antara lain fokus kepada pemenuhan
kebutuhan pelanggan, tindakan yang
sistematis untuk menciptakan kepuasan,
memperhatikan layanan purna jual,
berorientasi pada peningkatan nilai
pelanggan, dan pengurangan biaya, serta
menekankan pada kualitas produk.
Kekuatan digital pada dasarnya
dapat dimanfaatkan sebagai mesin
penggerak bisnis UMKM. Pemerintah
telah menyiapkan empat strategi
dalam menyongsong era Industri 4.0.
Pertama, mendorong angkatan kerja
di Indonesia terus belajar memahami
penggunaan teknologi internet.
Kedua, pemanfaatan teknologi digital
untuk memacu produktivitas dan daya
saing. Ketiga, pelaku industri nasional
harus menggunakan teknologi digital
seperti Big Data, Autonomous Robots,
Cybersecurity, dan Cloud. Keempat,
inovasi teknologi melalui pengembangan
startup dengan memfasilitasi tempat
inkubasi bisnis sebagai dorongan
penciptaan wirausaha berbasis teknologi.
Sistem industri di Aceh, terutama di
sektor UMKM, tentu harus menyesuaikan
dengan road map making Indonesia
dan mengikuti perkembangan industri
perkembangan Industri 4.0.
Orientasi Pasar, Budaya Bisnis, dan
Kinerja UMKM
Budaya bisnis dipandang sebagai perilaku
orang-orang di dalam suatu organisasi
yang mempresentasikan keterlibatan
dan identifikasi mereka. Needle (2004)
menyatakan bahwa studi tentang budaya
bisnis dapat melibatkan beberapa aspek,
termasuk nilai kolektif dan prinsip-prinsip
pelaku bisnis, budaya lokal, jenis gaya
manajemen, dan sebagainya.
Sumber Daya Manusia (SDM)
merupakan hal yang sangat krusial.
Memiliki SDM yang berkualitas akan
memberikan dampak yang positif
terhadap produktivitas perusahaan.
Namun sayangnya, kualitas SDM
UMKM dalam manajemen, organisasi
penguasaan teknologi, dan pemasaran,
lemahnya kewirausahaan dari para
pelaku UMKM. Hal ini disebabkan oleh
budaya dan struktur kerja informal
serta rencana karir yang tidak jelas,
sehingga UMKM sulit menarik SDM yang
professional. Namun demikian, Jarrat
& O’Neill (2002) menyatakan bahwa
sulit untuk mengatakan bahwa budaya
organisasi menjamin kesuksesan sebuah
perusahaan, akan tetapi perusahaan
dengan budaya bisnis yang kuat selalu
mempunyai lebih banyak kesempatan
menjadi sukses daripada para pesaing
mereka.
Komitmen Bisnis dan Kinerja Bisnis
Komitmen bisnis sebagai link psikologis
antara seorang karyawan dan
organisasinya yang membuat karyawan
tersebut kecil kemungkinan untuk secara
sukarela meninggalkan organisasinya.
Komitmen bisnis berkaitan dengan
kepuasan kerja yang berhubungan
dengan sifat reaksi emosional pekerja
dalam bekerja. Namun demikian,
komitmen dapat diterapkan untuk
seluruh organisasi, meski kepuasan
diterapkan untuk pekerjaan tertentu yang
dimiliki seorang karyawan (Meyer dan
Ellen).
Sulit untuk mengukur kinerja dari
sebuah organisasi. Namun Kim (2005)
menyatakan bahwa evaluasi masih tetap
bisa diterapkan dengan cara tradisional,
sebagai sebuah pengukuran objektif.
Mulanya pengukuran berfokus pada
indikator-indikator finansial. Seiring
berjalannya waktu, model pengukuran
tersebut berkembang dengan
dimasukkannya indikator-indikator
PROF. DR. MUHAMMAD ADAM, SE. MBA
GURU BESAR BIDANG ILMU MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS SYIAH KUALA
EDISI 228 . OKTOBER 2018
nonfinansial lainnya. Proses pengukuran
ini mempunyai dampak positif terhadap
kesuksesan bisnis sebagai laporan dari
tingkat kinerja sebuah organisasi yang
mampu mengukur hasil.
Peran UMKM dalam pengembangan
ekonomi sangat besar. UMKM
tidak hanya berperan mengatasi
tingginya angka kemiskinan dan
pengangguran di Aceh. Pemerintah Aceh
menyelenggarakan berbagai kegiatan
pelatihan di bidang manajemen dan
produksi. Penyaluran kredit UMKM di
tahun 2018 lebih meningkat. Pemerintah
menambah plafon penyaluran Kredit
Usaha Rakyat menjadi Rp123.53 triliun.
Penambahan plafon dilakukan dengan
mempertimbangkan semakin tingginya
minat UMKM (Kemenko Perekonomian,
2018).
Secara umum UMKM telah memiliki
orientasi pasar yang baik, namun
berhadapan dengan dinamika
lingkungan yang cukup tinggi.
Meski akses modal yang diperoleh
dipersepsikan UMKM cukup mudah,
kondisi ini tidak berkaitan secara
langsung dengan kinerja UMKM.
Dalam menjalankan bisnisnya, setiap
UMKM akan dipengaruhi oleh
internal problem. Dalam konteks ini,
kekuatan internal mencakup orientasi
kewirausahaan pemilik usaha sekaligus
manajer bisnis. Sedangkan problem
eksternal konsumen ingin menjadi
pelaku usaha aktif, kebangkitan China
dan Korea mampu membuat yang lebih
murah.
Berdasarkan hasil analisis maka dapat
diambil kesimpulan bahwa orientasi pasar
dan budaya bisnis mempengaruhi kinerja
UMKM. Budaya bisnis mempengaruhi
positif dan signifikan terdapat kinerja
UMKM. Artinya apabila budaya bisnis
ditingkatkan maka kinerja UMKM akan
mengalami peningkatan. Demikian
juga sebaliknya apabila budaya bisnis
menurun, maka kinerja UMKM akan
mengalami penurunan. Hasil penelitian
juga menunjukkan bahwa orientasi
pasar memiliki korelasi positif dengan
komitmen bisnis dan kinerja bisnis.
Namun, budaya bisnis memiliki korelasi
negatif dengan komitmen bisnis tetapi
berhubungan positif dengan kinerja
bisnis.
Kita semua sangat berkeinginan
agar Universitas Syiah Kuala dapat
berperan dalam mengembangkan
UMKM di Aceh apalagi Unsyiah yang
telah berubah status dari universitas
Satuan Kerja (Satker) menjadi Badan
Layanan Umum (BLU). Besar harapan
kita semua dalam mewujudkan visi
Universitas Syiah Kuala yang inovatif,
mandiri, dan terkemuka melalui berbagai
karya keilmuan yang bermanfaat bagi
masyarakat luas. Orientasi pasar, budaya
bisnis, dan komitmen tertentu dapat
meningkatkan kinerja UMKM di Aceh.
Universitas Syiah Kuala dapat menjadi
“Center of Exellent” tempat inkubasi
bisnis untuk mewujudkan penciptaan
wirausaha berbasis teknologi dan pusat
pengembangan UMKM untuk Aceh.
(mksl)
*Tulisan Riset ini diambil dari pidato
Prof. Dr. Muhammad Adam, SE. MBA
pada Sidang Terbuka Pengukuhan Guru
Besar di Universitas Syiah Kuala, Kamis
(27 September 2018), dengan judul
lengkap “Orientasi Pasar, Budaya
Bisnis dan Peningkatan Kinerja Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
di Aceh”
30 RISET
EDISI 228 . OKTOBER 2018
31GALERI
32 KREATIF
Kumpulan Puisi Hana Risa
EDISI 228 . OKTOBER 2018
HANA RISA
MAHASISWI JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNSYIAH
AndaiDapat
Kutawar
Menyibak dunia, merambah tanpa peta
Kelimpungan mencari tujuan
Jiwa-jiwa haus kekayaan
Manusia lapar pujian-pujian naif pertemanan
Perseteruan dan keratan dendam
Pertumpahan dan kebencian yang dipesan
Menghakimi dan mengkambinghitami
Menawar ranjau berbalut berlian
Melempar senyum membungkus dengki
Kekayaan yang diperlombakan
Kemewahan dipertontonkan
Tubuh tanpa busana dipamerkan
Surat kabar dan sosial media bersahut-sahutan
Memfitnah seburuk-buruknya insan
Bumi berguncang perlahan
Lahar menjalar ke permukaan
Angin memporak-porandakan daratan
Air bah mengamuk murka di lautan
Melumat tanpa ampun tubuh manusia
Meninggalkan tulang berulang sebagai sisa
Pengundang air mata jiwa-jiwa ringkih di ujung senja
Pintu-pintu langit terbuka menyambut ruh-ruh manusia
Andai dapat kutawar, akan kuminta pada Tuhan
Beri aku satu kesempatan, sebelum bapak dan mamak berpulang
Akan kuajak mereka berdamai
Meredam diri dari kezaliman
Sujud sembah sepanjang malam
Andai dapat kutawar, akan kuminta pada Tuhan
Tuhannya matahari, bulan, bumi, dan seisinya
Akan kuajak bapak dan mamak membangun sepetak tanah di surga
Memperkokoh iman dan taqwa
Sebelum mati, lalu meranggas.
33KREATIF
EDISI 228 . OKTOBER 2018
Kala ingat, kusembah sujud
Sedu-sedan mengiba harapan
Merengek dalam lengang membungkus malam
Terbata-bata mengeja cita-cita
Bualan, air mata puja-puji asma Tuhan
Perbincangan dan tuntutan
Atas mimpi-mimpi yang belum rampung
Lalu Tuhan bertitah,
Malaikat membentuk formasi lalu mengaminkan
Menjadi tuan tanah, harta tumpah-ruah
Ladang menguning, ternak berbaris, sawit bersusun atur
Mengarak di binar mata manusia
Menjarah ribuan hari
Tempatku berkelakar buas di negeri pertiwi
Merayakan cinta di pinggir telaga
Aku dan adikku,
Cakar-mencakar merebut warisan di makam bapakku
Mengeruk rupiah, membangun eksistensi
Aku acuh, berleha di bangku kehormatan yang kupuja
Tak ada tadahan tangan ke langit
Tak ada ambisi-ambisi membentur dinding-dinding kamar
Tak ada rapalan malam si buaya penuh bualan
Aku alpa dalam kebisuan malam
Tuhan enggan murka
Ia memeluk jiwa-jiwa hamba, menepis segala dosa
Penghambaan yang hadir bila hasrat dan pinta mengepul di udara
Kemudian lupa hingga kalap buta
Sungguh hina, datang sesukanya
Ingin kupecahkan meja rias tempatku melukis bibir
Untuk melongok ke dalam dan meraba-raba wajah sendiri.
Menatap iman yang rapuh, kuyu, dan layu. []
Hamba Dusta
EDISI 228 . OKTOBER 2018
UNSYIAH GELAR BAKSOS TERINTEGRASI DI ACEH JAYA
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali menggelar Baksos Terintegrasi dalam menyambut milad ke-57 tahun. Untuk tahun ini, Unsyiah memilih Kabupaten Aceh Jaya sebagai lokasi baksos yang diselenggarakan selama 7-12 Oktober 2018. Pembukaan kegiatan ini berlangsung di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teuku Umar, Calang, Aceh Jaya, Minggu (7/2) yang dihadiri ratusan civitas Unsyiah dan Forkopimda Aceh Jaya.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., mengatakan kegiatan baksos merupakan salah satu bentuk kepedulian Unsyiah terhadap masyarakat Aceh. Semangat ini sejalan dengan para pendiri Unsyiah yang berharap kampus tertua di Aceh ini dapat mencerdaskan masyarakat, sehingga menghadirkan kehidupan yang lebih baik. Terlebih lagi, pendidikan merupakan bagian penting dalam membangun peradaban, tak terkecuali di Aceh Jaya
“Dengan beragam disiplin ilmu yang dimiliki Unsyiah, kami siap untuk membangun Aceh Jaya menjadi lebih baik, dan berupaya mengembalikan kejayaan potensi kabupaten ini,” ujar Rektor.
Sementara itu, Bupati Aceh Jaya, Drs. H. Teuku Irfan TB, menyambut baik dipilihnya Aceh Jaya sebagai lokasi baksos terintegrasi Unsyiah. Kegiatan ini menurutnya dapat meningkatkan kehidupan masyarakat Aceh Jaya menjadi lebih baik. Teuku Irfan juga berharap, kegiatan ini dapat rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Bahkan, ia meminta Unsyiah juga dapat mengirimkan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kabupaten tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia Baksos Dr. Hajjul Kamil, S.Kp., M.Kep, menyebutkan ada 87 kegiatan yang diselenggarakan selama baksos berlangsung. Beberapa kegiatan tersebut, seperti operasi bibir sumbing, operasi katarak, pengobatan massal, pemeriksaan gigi untuk murid sekolah, vaksinasi, pembuatan pakan ternak, pemeliharaan fasilitas ibadah, khitanan massal, mitigasi bencana, pelatihan keuangan, sosialisasi Pemilu, penanaman pohon, hingga pelatihan guru. Kegiatan ini melibat 12 fakultas, 3 unit kerja, serta ratusan mahasiswa Unsyiah. Mereka ditempatkan di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya. []
34 GALERI
EDISI 228 . OKTOBER 2018
35GALERI
Kamis pagi (24/11), lobi utama
Fakultas Hukum (FH) Unsyiah
tampak lebih ramai dari
biasanya. Puluhan foto berjejer rapi.
Sejumlah orang mengamati foto-foto
tersebut yang menggambarkan peran
ayah di Swedia dalam mengasuh
anaknya. Pameran foto bertajuk ‘Swedish
Dads’ menceritakan pengalaman para
ayah yang mengambil cuti selama enam
bulan untuk mengasuh anak mereka.
Pameran foto karya Johan Bavman ini
merupakan hasil kerja sama antara
Kedutaan Besar Swedia dan FH Unsyiah.
Selain pameran foto, di hari yang sama
juga digelar diskusi publik.
Bavman, sang fotografer, memiliki tujuan
menghadirkan puluhan foto antara
ayah dan anak. Ia ingin memperlihatkan
dampak kesetaraan gender dalam
pengasuhan anak, baik bagi individu
maupun masyarakat.
“Fokus pameran foto ini terletak di
aspek universal dan kasih sayang dalam
pengasuhan, terlepas apakah Anda
seorang ibu atau ayah,” ujar Bavman.
Kepala Deputi Politik Kedutaan Besar
Swedia, Johan Hultquist, mengatakan
diskusi bertajuk “Swedish Dad and
Acehnese Dads for Gander Equality”
merupakan bagian dari kebijakan luar
negeri Swedia. Kegiatan ini bukan
hanya berlangsung di Indonesia, tetapi
juga di beberapa negara yang memiliki
kantor Kedutaan Besar Swedia. Fokus
diskusi tentang kesetaraan gender,
Melihat Cara Ayah di Swedia Mengasuh Anak
36 FAKULTAS
EDISI 228 . OKTOBER 2018
37FAKULTAS
membuka pikiran masyarakat dalam
memahami isu gender. Sekaligus
menjadi stimulus bagi pemerintah dan
masyarakat dalam memberdayakan
perempuan.
Dekan Fakultas Hukum Unsyiah, Prof.
Dr. Ilyas, S.H., M.Hum, mengatakan jika
saat ini tidak semua orang memahami
isu gender dengan baik. Menurut Guru
Besar Unsyiah ini, ada dua hal yang harus
menjadi rujukan dalam memahami isu
gender. Pertama, menempatkan secara
tepat hak dan kewajiban setiap warga
negara baik perempuan atau lelaki,
terlebih lagi Indonesia merupakan negara
hukum. Kedua, menempatkan secara
tepat kedudukan lelaki dan perempuan
sesuai ajaran agama.
“Dua alat ukur inilah yang harus menjadi
rujukan kita dalam menyampaikan
informasi kepada orang lain terkait isu
gender,” pungkasnya. (mr)
setiap anak mereka. Dalam 390 hari
pertama, orang tua menerima 80 persen
dari gaji mereka. Bahkan dapat juga
menerima gaji penuh. Sementara di 90
hari berikutnya dibayar dengan nominal
rendah. Di 390 hari pertama, masing-
masing ibu dan ayah wajib mengambil
cuti selama 90 hari, sisanya dibagi sesuai
kesepakatan bersama.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika,
dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf,
B.Hse, M.A., mengatakan jika selama
ini masih banyak masyarakat yang
keliru memahami isu gender. Seolah
gender hanya dikaitkan dengan
perempuan saja. Padahal menurutnya,
gender memiliki makna jenis kelamin
yang berarti juga terkait dengan
peran laki-laki. Oleh sebab itu,
Pemerintah Aceh sangat mengapresiasi
Pemerintah Swedia dan Unsyiah yang
telah menggelar diskusi ini. Marwan
berharap diskusi seperti ini dapat Melihat Cara Ayah di Swedia Mengasuh Anak
Orang tua juga berhak menerima cuti selama 480 hari untuk setiap anak mereka. Dalam 390 hari pertama, orang tua menerima 80 persen dari gaji mereka. Bahkan dapat juga menerima gaji penuh.
pemberdayaan perempuan, dan peran
orang tua dalam mengasuh anak.
Sejak tahun 1974, Swedia adalah negara
pertama di dunia yang mengganti cuti
melahirkan (untuk ibu) dengan cuti
mengasuh anak yang wajib diambil
oleh ayah dan ibu. Lebih dari 40 tahun
berlalu, para ayah berperan kurang lebih
sebanyak 25 persen dari total waktu
yang tersedia untuk kedua orang tua.
Jika peningkatan waktu cuti yang diambil
ayah tetap berada di taraf yang sama,
maka jumlah cuti yang diambil masing-
masing orang tua dapat setara di tahun
2040.
Swedia juga dikenal sebagai negara
yang paling dermawan dalam sistem
pengasuhan anak. Orang tua dapat
menerima kompensasi dari pemerintah,
sekaligus tinggal di rumah bersama
anak-anaknya. Orang tua juga berhak
menerima cuti selama 480 hari untuk
EDISI 228 . OKTOBER 2018
38 ENGLISH
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
A Visit to Seoul:
LearningDigitalization
at its Best
PERSONAL INFORMATION
Muhammad Afi Ramadhan Born in Banda Aceh, January 13th, 1999 Undergraduate student of International Accounting Program (IAP) batch 2017, Syiah Kuala University
ACHIEVEMENTS:
l Most Active Delegates of 2018 ASEAN-Korea Youth Network Workshop, Seoul and Manila
l Indonesian Delegates of CIMB Young ASEAN Leaders 2018, Kuala Lumpur
l Delegates and Article Competition Winner of AIFED 2017, Jakarta
l 3rd Winner of English Debate MTQ Mahasiswa Nasional XV 2017, Malang
l 2nd Winner (High School/University) of BKPM GoWrite Article Competition 2018, Jakarta
EXTRACURRICULAR ACTIVITIES:
l (2017 – current) Member and Media Staff of Unsyiah Debating Club
l (2018) Youth FINsight Ambassador and Regional Officer – Aceh (Coordinator)
l (2017) Event Coordinator of Unsyiah Fair Open (UFO) Debate Competition
EDISI 228 . OKTOBER 2018
39ENGLISH
the desired bus number. In addition,
when we visit the bus stops in Seoul,
there will be electronic information
boards showing the length of the
next bus will arrive at the stop, along
with the bus number and destination
route. This could happened because
of the integration of all utilities
used in the Seoul transport system,
such as the T-Money transport card
system that exists in all types of public
transportation, and GPS sensors.
On that day we also get a rare
opportunity to have a dialogue with the
mayor of Seoul, Mr. Park Won-soon, who
talks about his struggle for realizing Seoul
as the best smart city in the world and
his efforts to spread this idea to cities all
over the world. I immediately thought
of Banda Aceh who also declared itself
as a smart city, but it must be admitted
that we still need to learn a lot from
Seoul which creates the digitalized city
as a two-way system provided by the
government and used wisely by the
people, not just as a cheering emblem of
government.
My expectation of smart city
development in Banda Aceh is very high,
especially with TransKutaraja still in its
early stages, I hope Pemko Banda Aceh
immediately follow this digitalization
trend, so that one day our public
transportation can be equivalent to
Seoul. (un)
the capital of South Korea. From many
activities we participated in, one of the
most memorable was the visit to Seoul
Transport Operations and Information
Service (TOPIS), a transportation control
center owned by the Seoul Metropolitan
Government responsible for managing
and overseeing city traffic.
Located on the 3rd floor (third basement)
of the new building of Seoul City Hall,
this room has a large monitor that shows
the visualization of city density and live
footage taken from CCTV throughout
Seoul. By collecting data from multiple
sources, TOPIS is designed to provide
real-time information on city density,
number of bus users and the distance
between the bus and the nearest
stop, and incidental situations such as
accidents and demonstrations.
Interestingly, if such incidental events
are occurring, TOPIS will disseminate
the information directly via the internet
(social media) and electronic traffic
boards on the streets. When we visited
there, the staff who accompanied us
showed a video of a recent car crash on
the big monitor. He also showed on the
screen that the accident information was
instantly distributed through Twitter, so
Seoul people could avoid the street.
Through the platform, we can also
find out the number of empty seats
available in a city bus by simply selecting
South Korea became one of
the most famous countries
today due to the hallyu fever
(K-Pop and K-Drama) and
also the country’s diplomatic
relations with its nearest neighbor,
North Korea. In addition, the country
famous for its ginseng is also known for
its cutting-edge digitalization, proven
by the average internet speed here that
reached 28.8 Mbps (fastest in the world),
far in comparison to our country which
is ranked 106th in the world with 9.73
Mbps. So it is not surprising if they glorify
the smart nation as the excellence and
pride of this country.
Alhamdulillah, a few days ago I was given
the opportunity to become one of the
representatives of Indonesia in the 2018
ASEAN-Korea Youth Network Workshop
organized by ASEAN-Korea Center
in Seoul and Manila with the theme
“ASEAN and Korean Youth as Drivers
of Global Digitalization” which consists
of 67 participants from 13 countries
(ASEAN, Korea, China, and Japan).
During the 10 days we attended seminars
and discussions by experts in the field of
digitalization and international relations,
also visited various places of interest,
cultural exploration, and group activities
in the form of video making competitions
and policy proposal formulation.
On this edition I will tell you about the
experience of digitalization in Seoul,
MUHAMMAD AFI RAMADHAN
EDISI 228 . OKTOBER 2018
PROFIL40 SEHAT
Gula merupakan salah satu
unsur makanan yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Selain penting sebagai sumber
karbohidrat, gula juga merupakan
zat paling mudah dicerna untuk
membantu memaksimalkan fungsi
kerja otak dan tubuh. Tetapi,
kelebihan asupan gula dapat
menimbulkan masalah kesehatan,
seperti obesitas dan diabetes. Oleh
sebab itu, untuk menghindari
masalah kesehatan tersebut, ada
baiknya kita membatasi asupan gula
gula berlebih disebabkan rendahnya
kesadaran kita saat mengonsumsi gula
yang tersembunyi dalam makanan
maupun minuman. Gula tersembunyi
ini terdapat di dalam makanan dan
minuman olahan maupun alami,
bahkan yang tidak memiliki rasa manis
sekalipun.
Mengenai masalah kesehatan gigi dan
mulut, gula tersembunyi berkontribusi
sebagai salah satu penyebab gigi
berlubang yang biasa disebut karies.
Proses ini sering digambarkan sebagai
empat mata rantai yang saling
WaspadaiGula Tersembunyi pada Gigi
yang bersumber dari makanan dan
minuman yang dikonsumsi sehari-
hari. Hal tersebut sesuai anjuran
World Health Organization (WHO)
yang menyarankan untuk tidak
mengonsumsi gula melebihi 50 gram
(empat sendok makan per hari) untuk
dewasa dan 30 gram (enam sendok teh
per hari) untuk anak-anak.
Tidak hanya menimbulkan obesitas dan
diabetes, kelebihan gula dalam tubuh
juga dapat menimbulkan masalah pada
kesehatan gigi. Biasanya mengonsumsi
EDISI 228 . OKTOBER 2018
41SEHAT
berinteraksi, yaitu host (terdiri dari
gigi dan air liur), mikroorganisme atau
bakteri pada plak, substrat (asupan
makanan), dan waktu.
Menurut drg. Diana Setya Ningsih,
M.Si, salah satu dosen Program
Studi Dokter Gigi Unsyiah, gula yang
dikonsumsi akan dimetabolisme
sedemikian rupa sehingga terbentuk
polisakarida yang memungkinkan
bakteri melekat di permukaan gigi.
Selain itu, juga akan menyediakan
cadangan energi bagi metabolisme
karies selanjutnya serta bagi
perkembangbiakan bakteri kariogenik.
Ketika karbohidrat ini dicerna,
bakteri di mulut memakannya dan
memproduksi asam. Ludah yang
bercampur dengan asam dapat
membentuk plak gigi. Nah, plak inilah
yang sebenarnya menyebabkan gigi
berlubang. Plak ini terdiri dari bakteri
dan asam. Jika gigi tidak dibersihkan
dengan benar dan rutin, plak akan
menjadi pencetus kerusakan di
bagian terluar gigi. Kerusakan ini
dapat menimbulkan lubang kecil di
permukaan gigi.
Lubang gigi dapat menyebabkan
kuman masuk ke dalam pembuluh
darah. Karena diserang oleh kuman,
lama-kelamaan pembuluh darah
membengkak sehingga dapat
menyerang saraf tubuh lainnya. Jika
lubang pada gigi tidak ditangani,
lubang dapat melebar. Tidak hanya di
lapisan luar, bakteri akan menyerang
bagian tengah hingga ke lapisan
ketiga yang disebut pulp. Bagian pulp
merupakan bagian gigi yang terdiri
dari pembuluh darah dan saraf.
Jika gigi berlubang sudah sampai di
bagian pulp, akan terasa nyeri yang
luar biasa dan gigi pun akan terasa
sangat sensitif.
Terkadang untuk membatasi
konsumsi gula tersembunyi di dalam
tubuh sangat sulit dilakukan. Bahkan,
bagi mereka yang menjalankan pola
hidup sehat. Hal ini dikarenakan
gula juga terdapat pada makanan
sehat, seperti buah-buahan, biskuit,
sereal, oat, susu almond. Selain itu,
sisa makanan yang masuk di celah-
celah gigi jika tidak dibersihkan dapat
menyebabkan gigi berlubang. Walau
ada beberapa makanan yang dapat
dibilas dengan bantuan air ludah, tapi
tetap dianjurkan untuk rutin menyikat
gigi setiap harinya.
Hal paling sederhana yang dapat
dilakukan untuk pencegahan karies
adalah dengan memutuskan salah
satu faktor utama karies itu sendiri.
Mengurangi konsumsi makanan dan
minuman yang manis dan asam serta
jangan mengonsumsi cemilan yang
mengandung karbohidrat sebelum
tidur.
“Kita dapat mengombinasikan
makanan, seperti makan makanan
manis setelah memakan protein
dan lemak. Selain itu, juga dapat
mengombinasikan makanan mentah
dan renyah yang dapat menstimulasi
saliva dengan makanan yang dimasak.
Buah-buahan yang asam dapat
menstimulasi produksi saliva,” papar
drg. Diana yang fokus di bidang ilmu
Dental Material.
Proses karies gigi tidak terjadi
dalam waktu singkat. Dibutuhkan
waktu sekitar enam bulan untuk
pembentukannya. Proses ini dapat
dikendalikan dengan membatasi
asupan gula dalam tubuh. Selain itu,
membiasakan diri menyikat gigi secara
rutin di pagi hari setelah sarapan dan
malam hari sebelum tidur. Disarankan
juga untuk memeriksa gigi minimal
enam bulan sekali. (cds)
unsplash.com
42 MUTU
Komunikasi adalah sarana untuk menyampaikan maksud, ide atau
gagasan dalam mencapai tujuan. Bahkan dengan komunikasi yang terbangun kita dapat mengklarifikasi apabila terjadinya miskomunikasi sehingga mengurangi kesalahpahaman. Komunikasi juga berfungsi sebagai sarana mencapai kegiatan yang terencana menuju sasaran sesuai dengan target, minimal untuk mengukur progress yang sudah dicapai.
LP3M adalah lembaga yang bertugas untuk menyusun dokumen mutu. Melakukan
Membangun Komunikasi untuk Sinergi
EDISI 228 . OKTOBER 2018
pendampingan dan pelatihan terkait peningkatan mutu pendidikan dengan tugas utama melakukan penjaminan di bidang mutu penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi di Universitas Syiah Kuala. Dewasa ini, beban berat LP3M terkait pengembangan mutu pendidikan dihadapkan pada lemahnya koordinasi, walaupun di setiap lini sudah memiliki Prosedur Operasional Baku (POB).
Kondisi ini terlihat pada permintaan buku karya dosen dan permintaan data di mana penerapan POB telah dilakukan, tetapi lemah di koordinasi internal prodi maupun dekanan. Belum
adanya persepsi dan visi yang sama dalam kerja mengakibatkan terjadinya miskomunikasi antara tenaga administrasi dan unsur dosen. Hal ini disebabkan karena pada saat rapat koordinasi maupun raker fakultas, tidak melibatkan semua unsur terkait.
Mengatasi permasalahan yang timbul, LP3M hadir menjembatani miskomunikasi kedua belah pihak di tingkat fakultas dengan melakukan standarisasi, stabilitas peningkatan mutu akademik, stabilitas kebijakan mutu akademik, dan standar manual akademik. Selain itu, juga menyusun dokumen mutu
SUWANDI WIYONO, S.SOS
KEPALA SUBBAGIAN INFORMASI DAN PUBLIKASI PADA LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M) UNIVERSITAS SYIAH KUALA.
43MUTU
di Kelas Sekolah Kepribadian” membagi kecerdasan dalam tiga hal yaitu kecerdasan IQ, EQ dan SQ:
1. Kecerdasan IQ adalah kecerdasan otak manusia untuk membangun komunikasi dan pribadi yang arif dan handal;
2. Kecerdasan EQ, kecerdasan ini berbicara bagaimana manusia mampu menahan diri atau nafsunya. Tanpa menggunakan kecerdasan ini manusia cenderung lebih emosional;
3. SQ merupakan kecerdasan spiritual. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan yang lebih bermartabat karena berkaitan dengan keyakinan terhadap hukum Allah atau agama yang mampu
menghantarkan manusia ke dalam pengendalian hati nurani menuju insan kamil.
Mari kita bangun komunikasi dengan tiga kecerdasan di atas dan memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi dengan mengomunikasikan setiap masalah, mengklarifikasi informasi, dan menggunakan prinsip hierarki sehingga tidak merusak citra lembaga/unit kerja. (rk)
EDISI 228 . OKTOBER 2018
yang diterapkan di semua prodi dan fakultas, serta melakukan evaluasi dengan melakukan Audit Internal atau AIMA yang dilakukan setiap periode serta melakukan pendampingan penyusunan Evaluasi Diri dan Dokumen Akreditasi. Usaha ini bisa dikatakan berhasil bila semua elemen bekerja dengan jujur, ikhlas, dan membangun kebersamaan sebagaimana moto atau budaya kerja “Kejujuran, Keikhlasan Dan Kebersamaan”.
Didasari oleh kejujuran, keikhlasan, dan kebersamaan akan membangun budaya kerja yang dinamis. Terciptanya harmoni di antara sesama dan yang paling penting adalah goal yang ingin dicapai akan terwujud. Melalui kejujuran kita dapat membangun komunikasi yang sehat, dan melahirkan pribadi-pribadi berbudi luhur yang tercermin melalui perkataan dan perbuatan. Melalui keikhlasan kita akan berbuat tanpa pamrih dan menghadirkan rasa peduli dan memiliki. Melalui kebersamaan kita dapat membangun sinergisitas yang akan membentuk pribadi yang suka bekerja sama, bergotong-royong dan menghargai perbedaan dalam berpendapat.
Menurut John P. Miller ada tiga kecerdasan dalam mengembangkan komunikasi yang sehat dan jiwa kepemimpinan yang arif. Dalam bukunya “Cerdas
LP3M hadir menjembatani miskomunikasi kedua belah pihak di tingkat fakultas dengan melakukan standarisasi, stabilitas peningkatan mutu akademik, stabilitas kebijakan mutu akademik, dan standar manual akademik
44 ASPIRASI
EDISI 228 . OKTOBER 2018
EDISI 228 . OKTOBER 2018
45ASPIRASI
EDISI 228 . OKTOBER 2018
46 BERITA
SEJUMLAH akademisi dari berbagai negara dan universitas
di Indonesia berkumpul di Banda Aceh untuk membahas
perkembangan inovasi dan kreativitas di bidang technopreneurship
dan digitalpreneurship. Kegiatan ini diselenggarakan oleh
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dalam The 1st
International Graduate Conference (IGC) dan The 6th Roundtable
Indonesian Entrepreneurship Educators (RIEE) di Gedung
Pascasarjana Unsyiah, 3-5 Oktober 2018.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng dalam
sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Rektor I, Prof. Dr. Ir
Marwan mengatakan kehadiran konferensi ini sejalan dengan
semangat Unsyiah dalam meningkatkan jumlah penelitian dan
publikasi.
Menurutnya, dibutuhkan langkah-langkah strategis dalam
meningkatkan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian.
Terlebih lagi kemajuan sebuah negara salah satu ukurannya dilihat
dari hasil penelitian dan inovasi. Ia mengambil contoh Korea
Selatan yang mengalami perkembangan penelitian cukup cepat
di Asia. Untuk itu, ia berharap IGC dan RIEE dapat menjadi forum
aktif bagi para akademisi, peneliti, dan juga praktisi. Diharapkan
konferensi ini dapat melahirkan publikasi berkualitas di masing-
masing bidang.
Sementara Ketua Panitia, Dr. Iskandarsyah, SE. MM, mengatakan
penyelenggaraan konferensi ini salah satu upaya untuk mencapai
tujuan Unsyiah sebagai universitas yang inovatif, independen, dan
terkemuka. Ia menambahkan panitia telah menerima 52 abstrak
makalah dari partisipan dengan berbagai topik. Nantinya makalah
tersebut akan dipaparkan di konferensi dalam empat sesi paralel.
“Makalah yang dipilih dalam konferensi ini memiliki kesempatan
untuk dipublikasikan di Scopus,” ujar Iskandar.
Konferensi ini menghadirkan keynote speaker Dr. Mohamed Abdel
(Henan University, China), Prof. Hamdan Said (University Teknologi
Malaysia), Dr. Syaifulah, ST., M.Eng (Unsyiah), Sunil Tolani (CEO
Calibreworks), Jhody A Prabawa (CEO NeoSentre), Pinpin Bhaktiar
(CEO Mahajirehland). (fer)
WAKIL Menteri Keuangan Republik Indonesia, Prof. Dr. Mardiasmo, MBA.,
Akt., Rabu (24/10), memberikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa
Unsyiah di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh. Kuliah
umum ini mengangkat tema ‘Industri Kreatif di Era Bisnis Digital’.
Mardiasmo mengatakan ekonomi kreatif dapat memberikan dampak sosial
paling luas dalam menyejahterakan masyarakat. Hal ini dikarenakan sektor
ekonomi kreatif dapat digeluti oleh siapa saja tanpa memerlukan modal
besar, serta dapat dilakukan di mana saja tanpa memandang batas usia.
Ekonomi kreatif menurutnya juga dapat menumbuhkan citra positif
bangsa serta meningkatkan pendapatan negara. Hal ini telah terlihat
saat penyelenggaraan Asian Games beberapa waktu lalu di Jakarta dan
Palembang yang memberikan manfaat besar. Saat itu banyak bisnis kreatif
bermunculan, seperti merchandise, kuliner, musik, video, dan konten kreatif
lainnya.
“Terpenting dalam menjalankan ekonomi kreatif harus selalu
mengedepankan inovasi dan kreatifitas.”
Mardiasmo menyebutkan ada 16 subsektor ekonomi kreatif yang saat ini
dijalankan di Indonesia. Namun, ada tiga yang menjadi unggulan, yaitu
fashion, kuliner, dan kriya. Dari jumlah ini, 54,96 persen dilakukan oleh
kaum perempuan. Sementara subsektor yang mengalami perkembangan
signifikan, yaitu aplikasi games, film, dan musik.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., mengatakan industri
ekonomi kreatif secara nasional telah mengalami pertumbuhan positif
dalam tiga tahun terakhir. Ia mengutip data nasional Badan Ekonomi
Kreatif (Bekraf) yang memprediksikan tahun 2018, sumbangan industri ini
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) lebih di atas seribu triliun rupiah.
Pada skala global, nilai ekonomi industri kreatif mampu melampaui industri
perminyakan. Bahkan, para ekonom memprediksikan jika ke depan,
ekonomi global akan bergantung kepada sektor industri kreatif.
Rektor juga menambahkan jika Unsyiah berkomitmen untuk melahirkan
lulusan yang mampu berkontribusi dalam industri ekonomi kreatif. Hal
ini diwujudkan dengan upaya membuka program studi baru Magister
Eco-Technopreneurship. Progam studi ini diproyeksikan untuk menjawab
tantangan revolusi industri 4.0. (fer)
PascasarjanaGelar KonferensiInovasi
Wakil Menteri Keuangan Beri Kuliah Umum Industri Kreatif
EDISI 228 . OKTOBER 2018
EDISI 228 . OKTOBER 2018