Upload
others
View
22
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Mengelola aset-aset Perangkat Keras
Dan Perangkat Lunak
RONY HERI IRAWAN
1
Fakultas Teknik
Prodi Teknik Informatika
UNP PGRI KEDIRI
Mengelola aset-aset Perangkat
Keras dan Perangkat Lunak
Mengelola aset-aset PK dan PL
Pemilihan dan penggunaan teknologi PK dan PL bisa berdampak besar pada kinerja bisnis, untuk itu perlu dikelola dengan baik dan benar.
Pengelolaan dapat ditinjau dari:
Memahami teknologi baru
Prasyarat-prasyarat untuk e-commerce dan perusahaan digital
Menentukan total biaya kepemilikan (total cost of ownership=TCO) dari aset-aset teknologi
Menentukan apakah harus memiliki sendiri dan memelihara aset-aset teknologi atau memanfaatkan penyedia jasa teknologi eksternal untuk infrastruktur TI perusahaan.
Mengelola aset-aset PK dan PL
(continue…)
Prasyarat yang dituntut untuk e-commerce dan e-business
diantaranya:
Wadah penyimpanan data dalam skala besar
Komputer yang mampu menempatkan halaman-halaman web
interaktif dengan data grafis dan video yang intens.
Organisasi harus memastikan bahwa mereka memiliki komputer
yang cukup memadai untuk pemrosesan, penyimpanan, dan
sumber-sumber jaringan untuk menangani gelombang besar
transaksi digital dan membuat data tersebut cepat tersaji secara online.
Mengelola aset-aset PK dan PL
(continue…)
Dibandingkan dengan masa lalu, manajer dan para ahli sistem
infomasi sekarang, harus cermat dalam perencanaan kapasistas
dan skalabilitas.
Perencanaan kapasitas: proses prediksi kapan sebuah sistem
komputer mengalami kejenuhan sebagai usaha untuk memastikan
kemampuan sumber-sumber komputasi tersedia untuk
mengerjakan beragam prioritas berbeda dan untuk memastikan
bahwa perusahaan memiliki kekuatan komputasi yang memadai
untuk kebutuhan-kebutuhan masa kini dan masa depan.
Perencanaan skalabilitas: proses prediksi yang mengacu kepada
kemampuan komputer, produk atau sistem dalam melayani
sejumlah besar pengguna tanpa terjadi kemacetan.
Mengelola aset-aset PK dan PL
(continue…)
Total biaya kepemilikan (total cost of
ownership=TCO):
Penentuan total biaya kepemilikan sumber-
sumber teknologi,
Termasuk biaya-biaya pembelian awal,
biaya pembaruan PK dan PL, pemeliharaan,
dukungan teknis, dan pelatihan.
Mengelola aset-aset PK dan PL
(continue…)Saat ini sudah banyak tersedia penyedia jasa pengelolaan, seperti:
Penyedia jasa tempat (Storage Service Provider = SSP),
Meberikan akses online melalui jaringan untuk perangkat penyimpanan
dan teknologi penyimpanan pada jaringan.
Penyedia jasa aplikasi (Application Service Provider = ASP),
Mengelola secara terpusat fasilitas dan akses paket-paket aplikasi melalui
jaringan dengan sistem berlangganan.
Penyedia jasa manajemen (Management Service Provider = MSP),
Mengelola kombinasi aplikasi, jaringan, sistem penyimpanan, dan
keamanan serta monitoring kinerja sistem dan website kepada
pelanggannya melalui internet.
Penyedia jasa kesinambungan bisnis,
Menetapkan dan menyimpan prosedur-prosedur untuk perencanaan dan
pemulihan dari kegagalan fungsi sistem sehingga mengancam operasi
bisnis yang penting.
Mengelola sumber data
Data dikelola dengan cara menempatkannya dalam suatu
database.
Database dapat berbentuk terpusat ataupun terdistribusi.
Agar sistem manajemen database bisa menyuburkan
organisasi, maka:
Fungsi administrasi data, perencanaan dan metode pemodelan
harus dikoordinasikan dengan teknologi dan manajemen
database.
Sumber-sumber harus diarahkan untuk melatih pengguna akhir
dalam memanfaatkan database dengan benar.
Mengelola sumber data (continue…)
Administrasi
Data
Teknologi dan
Manajemen
Database
Perencanaan
Data dan
Metodologi
Pemodelan
Pengguna
Sistem
Manajemen
Database
Mengelola sumber data (continue…)
Administrasi data,
Bertanggung jawab thd. Kebijakan dan prosedur tertentu untuk
mengelola data sebagai sebuah sumber, spt: pengembangan informasi,
perencanaan data, mengawasi perencanaan database logika,
memonitor bagaimana ahli SI dan end user menggunakan data.
Perencanaan data dan metodologi pemodelan,
Mengidentifikasi entitas, attribut dan relasi yang menyusun data
organisasi.
Teknologi dan manajemen data,
Mebutuhkan perangkat lunak dan struktur manajemen data yang terlatih
Pengguna
Bila perlu, lakukan pelatihan kepada pengguna.
Masalah Kegagalan Dalam
Infrastruktur
RONY HERI IRAWAN
Fakultas Teknik
Prodi Teknik Informatika
UNP PGRI KEDIRI
2
Masalah-masalah Kegagalan
Infrastruktur
2
Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan TI/SI
Faktor-faktor yang menjelaskan dapat mempengaruhi
kegagalan dan kesuksesan dalam pembangunan dan
penerapan TI/SI diperusahaan seperti banyak perusahaan
yang belum berhasil mengelola penggunaan teknologi
informasi secara efektif dan efisien. Teknologi tidak digunakan
secara efektif oleh berbagai perusahaan yang menggunakan
TI terutama untuk mengkomputerisasikan proses bisnis
tradisional dan bukannya untuk mengembangkan proses e-
business yang inovatif dengan melibatkan pelanggan,
pemasok, dan mitra bisnis lainnya, e-commerce serta
pendukung keputusan yang dijalankan melalui web.
Teknologi informasi tidak digunakan secara efisien oleh sistem
informasi yang memberi waktu respon yang lama dan
konsultan TI/SI yang mengelola berbagai proyek
pengembangan apikasi dengan tidak benar.
Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan TI/SI
O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa terdapat
beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya
suatu organisasi/perusahaan dalam menerapkan sistem
informasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesukesan
penerapan Ti/SI, antara lain adanya dukungan dari
manajemen eksekutif, keterlibatan user (pemakai akhir),
penggunaan kebutuhan perusahaan yang jelas,
perencanaan yang matang, dan harapan nyata.
Sementara alasan kegagalan penerapan TI/SI antara lainkarena kurangnya dukungan manajemen eksekutif dan input
dari end-user, pernyataan kebutuhan dan spesifikasi yang
tidak lengkap dan selalu berubah-ubah, serta inkompetensi
secara teknologi, yang diuraikan sebagai berikut.
Alasan Yang Mempengaruhi Kegagalan TI/SI
1. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen
Persetujuan dari semua level manajemen terhadap suatu
proyek sistem informasi membuat proyek tersebut akan
dipersepsikan positif oleh pengguna dan staf pelayanan teknis
informasi. Beberapa resiko dan konsekuensi manajemen yang
tidak tepat dalam pengembangan sistem informasi adalah
sebagai berikut.
• Biaya yang berlebih-lebihan sehingga melampaui anggaran.
• Melampaui waktu yang telah diperkirakan.• Kelemahan teknis yang berakibat pada kinerja yang berada
dibawah tingkat dari yang diperkirakan.
• Gagal dalam memperoleh manfaat yang diperkirakan.
2. Kurangnya keterlibatan atau input dari end user (pemakai akhir)
Sikap positif dari pengguna terhadap sistem informasi akan
sangat mendukung berhasil atau tidaknya penerapan sistem
informasi.
Alasan Yang Mempengaruhi Kegagalan TI/SI
(Continue....)
3. Tidak Memiliki Perencanaan MemadaiPengembangan dan penerapan sistem informasi yang tidak
didukung dengan perencanaan yang matang tidak akan
mampu menjembatani keinginan dan kepentingan berbagai
pihak di perusahaan.
4. Inkompetensi secara Teknologi
Kesuksesan pengembangan sistem informasi tidak hanya
bergantung pada penggunaan alat atau teknologinya saja,
tetapi juga manusia sebagai perancang dan penggunanya. Bodnar dan Hopwood (1995) dalam Murdaningsih (2009)
berpendapat bahwa perubahan dari sistem manual ke sistem
komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan teknologi
tetapi juga perubahan perilaku dan organisasional.
Tugas Kelompok
Buatlah kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 orang mhs.
Tugas anda: tolong anda berikan contoh ketidak
optimalan/kegagalan pada perusahaan/organisasi dalam
menggunakan teknologi informasi (bisa berbasis layanan)
Hasil dari tugas berfotmat .ppt (untuk dipresentasikan)
Tanya jawab 3 menit (individu)