mengelola harapan

mengelola harapan

Sebagai orangtua, wajar untuk memiliki harapan terhadap anak-anak kita.

Terutama, agar anak berhasil dan bahagia dalam segala hal.

Namun, semua harapan/ekpektasi kita ini perlu disesuaikan dengan karakteristik

dan tahap perkembangan anak.

Harapan orangtua pada anak ada 3 jenis: Prediksi Ambisi Kondisi

Prediksi Apa yang dipercaya oleh orangtua akan terjadi

berkaitan dengan anak.

Prediksi "Karena saya dangat dekat dengan anak remaja saya, maka dia tidak akan pernah berbohong pada saya."

Prediksi seperti ini tidak realistis. Menyembunyikan kebenaran dari orangtua

adalah pengalaman yang pasti dialami dalam hubungan pengasuhan.

Ambisi Apa yang diinginkan orangtua untuk terjadi pada anak.

Ambisi ”Saya ingin anak terus bersemangat

dan menjadi juara renang melanjutkan prestasinya saat TK.”

Ambisi ini seringkali tidak sesuai dengan minat kemampuan anak

yang terus berubah sepanjang usianya.

Kondisi Apa yang menurut orangtua

seharusnya terjadi/dilakukan oleh anak.

Kondisi ”Anak harus makan sayuran

dalam porsi banyak setiap kali makan.”

Kondisi seperti ini jarang bisa terjadi setiap saat karena perubahan situasi dan pola makan anak

selalu terjadi.

Memiliki dan menjelaskan harapan kita pada anak sangat penting untuk membimbing,

mengarahkan perilaku dan disiplin anak.

Namun, penyesuaian harapan harus terus menerus dilakukan.

Ini bagian yang sangat sulit, tapi sangat penting dari menjadi orangtua.

Ingat, menyesuaikan harapan bukan berarti menerima dan tidak melakukan apa-apa.

Saat  anak  melakukan  sesuatu  yang  .dak  sesuai  harapan,  kewajiban  orangtua  untuk  tetap  mendidik  dan  mengasuh.

Memiliki harapan yang realistis membantu orangtua untuk berinteraksi dengan baik dan membimbing anak

menghadapi masalah atau perubahan

Baca juga: “Tentang Merasa Gagal” Klik lin yang tersedia di sisi kanan slide ini.