4
1. Pengertian PPDPI PPDPI adalah salah satu produk peta tematik kelautan yang memanfaatkan penggabungan data-data parameter oseanografi (suhu permukaan laut, produktivitas primer, ketinggian permukaan laut, arus, salinitas) baik data dari satelit oseanografi maupun data-data pada stasiun pengamatan untuk menganalisa daerah potensi penangkapan ikan. 2. Citra Satelit Modis dan Pengaplikasiannya MODIS adalah salah satu instrument utama yang dibawa Earth Observing System (EOS) Terra satellite, yang merupakan bagian dari program antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA). Program ini merupakan program jangka panjang untuk mengamati, meneliti dan menganalisa lahan, lautan, atmosfer bumi dan interaksi diantara faktor-faktor ini. Citra MODIS merupakan citra dengan 36 kanal dengan 3 resolusi spasial yaitu 250m, 500m dam 1km. Data Data MODIS level-0 merupakan data mentah hasil perekaman satelit yang diterima secara langsung oleh stasiun penerima di bumi. MODIS level-0 memiliki informasi berupa kanal yang belum diperkecil. Ukuran datanya lebih besar dibandingkan dengan data MODIS level-1. Data MODIS level-1 terdiri dari dua tipe yaitu MODIS level-1A dan MODIS level-1B. Data level-1A merupakan data mentah ditambah dengan informasi kalibrasi sensor dan geolokasi. Geolokasi berisi informasi tentang lintang dan bujur pada setiap pusat piksel yang beresolusi 1 km. Informasi pada data ini diperkecil dan dikelompokkan dimana kanal dan sebagian data yang tidak digunakan akan dihilangkan. Data level-1B memiliki kalibrasi dan geolokasi terhadap koordinat tengah piksel. Tidak ada koreksi untuk efek bowtie dari MODIS level-1B sehingga perlu diperhatikan bahwa, pada piksel di pinggir penyiaman (scanning) memilki cakupan lebih luas serta cakupan piksel yang mengikuti arah penyiaman sebagian mengalami timpang tindih (duplikasi). MODIS level-2 dihasilkan dari produk level-1 dimana isi data utama adalah nilai geofisik untuk setiap piksel, yang berasal dari data level-1 dengan menerapkan

Mengenai PPDPI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Beberapa pengetahuan dasar untuk pembuatan PPDPI

Citation preview

Page 1: Mengenai PPDPI

1. Pengertian PPDPIPPDPI adalah salah satu produk peta tematik kelautan yang memanfaatkan penggabungan data-data parameter oseanografi (suhu permukaan laut, produktivitas primer, ketinggian permukaan laut, arus, salinitas) baik data dari satelit oseanografi maupun data-data pada stasiun pengamatan untuk menganalisa daerah potensi penangkapan ikan.

2. Citra Satelit Modis dan PengaplikasiannyaMODIS adalah salah satu instrument utama yang dibawa Earth Observing System (EOS) Terra satellite, yang merupakan bagian dari program antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA). Program ini merupakan program jangka panjang untuk mengamati, meneliti dan menganalisa lahan, lautan, atmosfer bumi dan interaksi diantara faktor-faktor ini. Citra MODIS merupakan citra dengan 36 kanal dengan 3 resolusi spasial yaitu 250m, 500m dam 1km. DataData MODIS level-0 merupakan data mentah hasil perekaman satelit yang diterima secara langsung oleh stasiun penerima di bumi. MODIS level-0 memiliki informasi berupa kanal yang belum diperkecil. Ukuran datanya lebih besar dibandingkan dengan data MODIS level-1. Data MODIS level-1 terdiri dari dua tipe yaitu MODIS level-1A dan MODIS level-1B. Data level-1A merupakan data mentah ditambah dengan informasi kalibrasi sensor dan geolokasi. Geolokasi berisi informasi tentang lintang dan bujur pada setiap pusat piksel yang beresolusi 1 km. Informasi pada data ini diperkecil dan dikelompokkan dimana kanal dan sebagian data yang tidak digunakan akan dihilangkan. Data level-1B memiliki kalibrasi dan geolokasi terhadap koordinat tengah piksel. Tidak ada koreksi untuk efek bowtie dari MODIS level-1B sehingga perlu diperhatikan bahwa, pada piksel di pinggir penyiaman (scanning) memilki cakupan lebih luas serta cakupan piksel yang mengikuti arah penyiaman sebagian mengalami timpang tindih (duplikasi). MODIS level-2 dihasilkan dari produk level-1 dimana isi data utama adalah nilai geofisik untuk setiap piksel, yang berasal dari data level-1 dengan menerapkan kalibrasi sensor, koreksi atmosfir, dan algoritma bio-optik. Setiap produk level-2 ini berhubungan dengan cakupan geografis dari produk level 1-A dan disimpan dalam format HDF.Sedangkan produk MODIS level-3 adalah terdiri dari kumpulan produk level-2. Citra satelit Aqua dan Terra MODIS level-3 biasanya sudah terkoreksi radiometric maupun geometrik. MODIS Terra Vegetation Indices (MODIS13Q1) merupakan salah satu produk data level-2 dan merupakan komposit data selama 16 hari.

3. Klorofil aKlorofil-a merupakan salah satu pigmen yang paling dominan terdapat pada fitoplankton dan berperan dalam proses fotosintesis. Ekosistem bahari di bumi hampir seluruhnya bergantung pada aktivitas fotosintesis tumbuhan bahari (Nybakken, 1992). Sebaran klorofil-a di laut bervariasi secara geografis maupun berdasarkan kedalaman perairan. Di Laut, sebaran klorofil-a lebih tinggi konsentrasinya pada perairan pantai dan pesisir, serta rendah di perairan lepas pantai. Tingginya sebaran konsentrasi klorofil-a di perairan pantai dan pesisir disebabkan karena adanya suplai nutrient dalam jumlah besar melalui run-off dari daratan,

Page 2: Mengenai PPDPI

sedangkan rendahnya konsentrasi klorofil-a diperairan lepas pantai karena tidak adanya suplai nutrien dari daratan secara langsung. Namun pada daerah – daerah tertentu diperairan lepas pantai dijumpai konsentrasi klorofil-a dalam jumlah yang cukup tinggi. Keadaan ini disebabkan oleh tingginya konsentrasi nutrien yang dihasilkan melalui proses fisik massa air,dimana massa air dalam mengangkat nutrien dari lapisan dalam ke lapisan permukaan.

4. SSTSuhu merupakan parameter oseanografi yang paling dominan dalam menentukan area fishing ground, hal ini didasari pada beberapa jenis ikan pelagis mempunyai kecenderungan untuk senang berada di rentang suhu tertentu untuk hidup. Hal ini disebabkan karena pada umumnya setiap spesies ikan akan memilih suhu yang sesuai dengan lingkungannya untuk makan, memijah dan aktivitas lainnya. Di permukaan laut, suhu bervariasi secara horizontal sesuai dengan garis lintang dan juga secara vertikal; sesuai dengan kedalaman laut tersebut. ( Nontji, 1987), menyatakan suhu merupakan parameter oseanografi yang mempunyai pengaruh sangat dominan terhadap kehidupan ikan khususnya dan sumber daya hayati laut pada umumnya. Ikan akan hidup pada suhu optimum 20-30°C dan akan mengalami stress yang biasanya diikuti menurunnya daya cerna jika mengalami perubahan suhu dibawak 200C atau diatas 300C ( Trubus edisi 425, 2005 ).

5. FrontFront merupakan salah satu proses oseanografi yang berpengaruh terhadap kondisi fisika dan biologi suatu perairan. Sedangkan pengaruh kelimpahan klorofil-a menurut Lalli dan Parson (1994) pada suatu perairan merupakan indikator dari kesuburan perairan dan produktifitas primer. Dalam penelitian Kunarso (2008) hubungan antara kelimpahan ikan dengan klorofil-a terlihat indikasi yang lebih jelas, bahwa puncak panen ikan tuna biasanya pada saat kadar klorofil-a yang tinggi. Menurut Olson (1994) terdapat banyak variasi kemungkinan front, yaitu thermal front, salinitas front, klorofil-a front. Thermal front adalah front yang dideteksi dari suhu permukaan laut.Terjadinya front biasanya berasosiasi dengan kemunculan upwelling. Upwelling adalah proses penaikan massa air dari bawah ke permukaan yang biasanya membawa nutrien. Lokasi front yang diikuti oleh melimpahnya klorofil-a dapat mengarah pada terjadinya upwelling. Menurut Wyktri (1962), Susanto, R.D. et al. (2001), Hendiarti, N. et al. (2005), wilayah potensial Upwelling yang terjadi di perairan Indonesia adalah Samudera Hindia Barat Sumatera, Selatan Jawa Bali Nusa Tenggara, Selat Makassar, Laut Banda, serta Laut Arafura.

6. Cayulla-CornillonSIED (Single Image Edge Detection) merupakan salah satu metode otomatis identifikasi thermal front yang dikembangkan oleh Cayulla dan Cornillon (1992). Dalam penginderaan jauh metode ini termasuk dalam deteksi tepi. Deteksi tepi (Edge Detection) adalah pemrosesan citra yang menghasilkan tepi-tepi dari obyek-obyek citra, tujuannya adalah untuk memperjelas bagian yang ingin didetailkan dalam citra atau untuk memperbaiki detail citra yang kabur akibat error dari proses akuisisi citra. Biasanya metode ini digunakan untuk memisahkan dua populasi atau lebih yang mempunyai perbedaan nilai yang ekstrim. Kahru et al. (1995) sukses menerapkan metode ini untuk mengetahui distribusi front suhu permukaan laut di Laut Baltic, selain itu Podesta et al. (1993) juga menerapkan metode ini di Barat Laut Atlantik.

Page 3: Mengenai PPDPI

Cayulla dan Cornillon (1995) menjabarkan algoritma Single Image Edge Detection (SIED) yang dioperasikan menjadi 3 level : Picture level dimana pada level ini statistik lebih dominan, yaitu menentukan

probabilitas area yang tersegmentasi terutama yang dipengaruhi oleh keberadaan awan, ini dilakukan dengan komputasi seluruh citra.

Window level, pada level ini adalah mencari statistik dari kemungkinan suhu permukaan laut front pada seluruh window.

Local level, menentukan statistik pada piksel dengan mempertimbangkan piksel tetangga. Pada level inilah terdapat kemungkinan edge piksel.