Upload
vuongduong
View
243
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Mengenal Suap
Mengenal Pemerasan
Sosialisasi, 13 November 2018
www.ittama.dpr.go.id
Mengenal Gratifikasi
Sosialisasi, 13 November 2018
Gratifikasi adalah semua pemberian yang diterima oleh PegawaiNegeri atau Penyelenggara Negara (Pn/PN).Oleh karena itu gratifikasi memiliki arti yang netral, sehingga tidaksemua gratifikasi merupakan hal yang dilarang atau sesuatu yang salah.
Gratifikasi adalah“pemberian dalam arti luas yang meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi,
pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma,
dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik”.
Penjelasan Pasal 12B UU No. 20/2001 tentang Perubahan atas UU No.31/1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi (UU Tipikor).
Sosialisasi, 13 November 2018
Apa Yang Di Maksud Gratifikasi
Persekjen Pasal 1 No. 2
Apa Gratifikasi Yang dilarang
1. Gratifikasi yang diterima berhubungan dengan jabatan2. Penerimaan tersebut dilarang oleh peraturan yang berlaku,
bertentangan dengan kode etik, memiliki konflik kepentingan
atau merupakan penerimaan yang tidak patut / tidak wajar
Untuk selanjutnya, penyebutan “gratifikasi yangdilarang” ditulis dengan “Gratifikasi”.
Sosialisasi, 13 November 2018
Gratifikasi pada dasarnya adalah “suap yang tertunda” atau sering juga disebut “suap terselubung”. Pegawai negeri atau
penyelenggara negara (Pn/PN) yang terbiasa menerima gratifikasi terlarang lama kelamaan dapat terjerumus
melakukan korupsi bentuk lain, seperti suap, pemerasan dan korupsi lainnya. Sehingga gratifikasi dianggap sebagai akar
korupsi.
Gratifikasi tersebut dilarang karena dapat mendorong Pn/PN bersikap tidak obyektif, tidak adil dan tidak profesional.
Sehingga Pn/PN tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Undang-undang menggunakan istilah “gratifikasi yang dianggap pemberian suap” untuk menunjukkan bahwa
penerimaan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.
Sosialisasi, 13 November 2018
KenapaGratifikasiDilarang
DASAR HUKUM
- Gratifikasi merupakan salah satu jenis tindak pidana korupsi
baru yang diatur dalam Pasal 12B dan 12C UU Tipikor sejak
tahun 2001. Namun, jika penerima gratifikasi melaporkan
pada KPK paling lambat 30 hari kerja, maka Pn/PN
dibebaskan dari ancaman pidana gratifikasi.
- Persekjen DPR RI No. 16 tahun 2018 Tentang PengendalianGratifikasi dilingkungan Setjen dan BK DPR RI
Wajib DilaporkanTolak Dan Laporkan
Terkait dengan Pemberian Layanan
Terkait Tugas Penyusunan Anggaran
Terkait Tugas Pemeriksaan, Audit, Monitoring, Evaluasi
Seminar kit Kedinasan yang diperolehdari seminar, workshop, konferensi, pelatihan atau kegiatan lain sejenis
Penerimaan hadiah atau tunjanganberupa uang atau barang yang adakaitannya dengan peningkatan prestasikerja yang diberikan oleh Pemerintahsesuai dengan peraturan perundang-undangan
Pemberian dari keluarga, yakni kakek/nenek, bapak/ibu/mertua, suami/istri,anak/anak menantu, cucu, besan, paman/bibi, kakak ipar/ adik ipar,sepupu/keponakan. dengan syarat tidak memiliki Benturan Kepentingan denganposisi ataupun jabatan penerima
Hadiah tanda kasih dalam bentuk uang atau barang yang memiliki nilai jual dalampenyelenggaraan pesta pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, dan potonggigi, atau upacara adat/agama lainnya dengan batasan nilai per pemberi dalam setiapacara paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)
Tidak WajibDilaporkan
Sosialisasi, 13 November 2018
Keuntungan/bunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham pribadiyang berlaku umum dan tidak terkait dengan Kedinasan
Pasal 7b
Kedinasan
Pemberian terkait dengan musibah atau bencana yang dialami oleh penerima,bapak/ibu/mertua, suami/istri, atau anak penerima Gratifikasi paling banyakRp1.000.000,00 (satu juta rupiah
Pemberian dari sesama Pegawai dalam rangka pisah sambut, pensiun, promosijabatan, ulang tahun ataupun perayaan lainnya yang lazim dilakukan dalam kontekssosial sesama rekan kerja. misalnya pemberian voucer belanja, pulsa, cek atau giro.Nilai pemberian paling banyak Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) per pemberianper orang, dengan batasan total pemberian selama satu tahun sebesarRp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dari pemberi yang sama
Terkait Promosi/Mutasi
Terkait PerjadinPemberian sesama Pegawai dengan batasan paling banyak Rp200.000,00 (dua ratusribu rupiah) per pemberian per orang, dengan batasan total pemberian selama satutahun sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dari pemberi yang sama.
Manfaat bagi seluruh peserta koperasi Pegawai berdasarkan keanggotaan koperasiPegawai Negeri yang berlaku umum
Prestasi akademis atau non-akademis (kejuaraan/perlombaan/ kompetisi) denganbiaya sendiri dan tidak terkait dengan Kedinasan
Non Kedinasan
Kompensasi yang diterima terkaitkegiatan Kedinasan, sepertihonorarium, transportasi, akomodasidan pembiayaan yang telah ditetapkandalam standar biaya yang berlaku di instansi penerima Gratifikasi, sepanjang tidak terdapat pembiayaanganda, tidak terdapat BenturanKepentingan, atau tidak melanggarketentuan yang berlaku di instansipenerima
Pemberian darikeluarga
Tidak ada benturankepentingan
dengan jabatanpenerima
Pemberian sesama pegawai (non-uang):
- Dalam rangka pisahsambut/pensiun/promosi< Rp300.000/orang,<Rp1.000.000/tahun
- Pemberian biasa< Rp200.000/orang,<Rp1.000.000/tahun
Hadiah/tanda kasihdalam bentuk
uang/barang dalampernikahan/upacaraadat/agama lainnya
< Rp1.000.000
Pemberian terkaitbencana/musibah
< Rp1.000.000
NEGATIVE LIST
Tindakan yang harus dilakukan Pn/PN adalahMENOLAK PEMBERIAN tersebut.
Jika pada kondisi tertentu Pn/PN tidak dapatmenolaknya, misalnya gratifikasi disampaikan melalui
perantara istri/suami/anak, identitas pemberi tidak
diketahui, atau demi menjaga hubungan baik dengan
pemberi, maka Pn/
PN wajib MELAPORKAN PENERIMAAN
GRATIFIKASI tersebut kepada KPK dalam waktu
maksimal 30 hari kerja sejak tanggal penerimaan.
Penolakan terhadap gratifikasi akan membangunkebiasaan dan budaya anti gratifikasi.
Jika Anda Menerima Gratifikasi
Untuk menunjang efektivitas pengendalian Gratifikasi di lingkungan Sekretariat
Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
dibentuk UPG yang terdiri dari: UPG Koordinator; dan UPG.
UPG
Eselon I
1. mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian Gratifikasi;
2. menyampaikan laporan semesteran pengendalian Gratifikasi kepada Sekjen;
3. melaksanakan koordinasi, konsultasi, dan surat menyurat dengan KPK dalam pelaksanaan
pengendalian Gratifikasi.
4. berkoordinasi dengan UPG untuk melakukan sosialisasi/internalisasi;
5. berkoordinasi dengan UPG untuk memantau tindak lanjut atas pemanfaatan penerimaan
Gratifikasi yang ditetapkan menjadi milik negara atau milik Pelapor/penerima Gratifikasi;
6. berkoordinasi dengan UPG untuk melakukan monitoring dan evaluasi;
7. melakukan reviu atas laporan penerimaan Gratifikasi; dan menentukan dan memberikan
rekomendasi atas penanganan dan pemanfaatan Gratifikasi yang tidak dianggap suap
terkait Kedinasan
1. memberikan informasi dan data terkait perkembangan
sistem pengendalian Gratifikasi sebagai management tools
bagi pimpinan;
2. menerima laporan adanya Gratifikasi dan melakukan
pencatatan kelengkapan laporan Gratifikasi;
3. meminta keterangan kepada Pelapor dalam hal diperlukan;
4. menyampaikan rekapitulasi laporan semesteran dengan
melampirkan data/berkas yang terkait UPG Koordinator
paling lambat tanggal 15 Juli untuk penyampaian Laporan
Semester I dan tanggal 15 Januari tahun berikutnya untuk
penyampaian Laporan Semester II;
5. menindaklanjuti rekomendasi dari UPG Koordinator atau KPK
dalam hal penanganan dan pemanfaatan Gratifikasi;
6. memantau tindak lanjut atas rekomendasi dan pemanfaatan
Gratifikasi yang diberikan oleh UPG Koordinator atau KPK;
7. melakukan koordinasi, dan konsultasi dengan UPG
Koordinator; dan
8. melindungi identitas Pelapor.
ittama.dpr.go.id
1. Nama, Alamat, Email,No. Telpon.
2. Jabatan3. Tempat dan waktu4. Alasan pemberian5. Uraian jenis gratifikasi6. Taksiran nilai7. Kronologi penerimaan
Sosialisasi, 13 November 2018
1 3
2
Dalam 100 tahun pertama, musuh berhasil masuk sebanyak 3X.
Bukan dengan cara dirubuhkan, namun dengan cara memberi GRATIFIKASI kepada penjaga
benteng
GRATIFIKASI AKAR DARI KORUPSI
1. Menimbulkan Sikap/ mental Pengemis
2. Secara tidak lansung menumbuhkan sikap tidak puas terhadap diri sendiri dan hedonis
3. Menghalalkan segala cara agar dapat memuaskan dirinya/memperkaya diri sendiri/orang lain/korporasi walaupun harus menyalahgunakan wewenang, melanggar hukum dan dapat merugikan perekonomian/keuangan negara
www.ittama.dpr.go.id