5
Artikel Bebas Neurona Vol. 29 No. 3 April 2012 MENGENAL LEBIH JAUH TANDA BABINSKI Fitri Octaviana* Pendahuluan Tanda Babinski (Babinski’s sign) yang selama ini dikenal, dilaporkan pertama kali oleh Joseph Fancois Felix Babinski pada tanggal 22 Februari 1896 sebagai “reflexe cutane plantaireatau refleks kutaneus plantar. Sebenarnya beberapa pelukis seperti Borticelli, Raphael, dan Leonardo da Vinci telah menggambarkan fenomena ini dalam lukisan mereka jauh sebelum Babinski. Namun Babinski-lah yang mampu menganalisa tanda ini sebagai tanda yang patologis melalui observasi yang teliti. 1 Joseph Babinski (1857-1932) Joseph Babinski adalah anak kedua dari dua bersaudara yang dilahirkan di Paris pada tanggal 17 November 1857, dari pasangan suami istri yang berasal dari Polandia. Babinski menempuh pendidikan kedokteran di Paris pada tahun 1875 dan pada tahun 1879 meraih peringkat keempat dari 50 mahasiswa yang lulus ujian Ilmu Penyakit Dalam. Ia mempublikasikan 12 artikel kedokteran dari tahun 1882 hingga 1884, 8 diantaranya tentang neurologi. Babinski adalah orang pertama yang mendeskripsikan neuromuscular spindle secara mendasar yang dilaporkan di Academy of Sciences pada tanggal 7 Januari 1884. Tesisnya selesai pada tahun 1885 dengan judul: Anatomical and clinical study of multiple sclerosis. Babinski pernah menjadi asisten Jean-Martin Charcot yang saat itu menjadi profesor neurologi di Salpetriere Hospital for Elderly Women. 1,2,3 Gambar 1. Joseph Babinski (1857-1932) 1 Babinski mengobservasi beberapa pasien dengan penyakit organik secara terus menerus. Pada kuliahnya yang diberikan di Paris Medical Society pada tanggal 11 November 1892 dan 5 Mei 1893, ia menyatakan: “pada kelumpuhan dan kontraktur histerikal, refleks tendon tidak menunjukkan peningkatan”. 2,3 Sejarah Tanda Babinski Pada pertemuan Biological Society di Paris bulan Februari 1896, di usia 39 tahun, Babinski mempresentasikan hasil penelitiannya tentang membedakan gangguan psikogenik dan organik. Hal ini berdasarkan respons yang berbeda terhadap stimulasi telapak kaki pada individu

MENGENAL LEBIH JAUH TANDA BABINSKIPada individu sehat, ibu jari kaki bergerak fleksi dan tidak ekstensi. Babinski menyebut temuan ini sebagai “fenomena ibu jari kaki”. 3 Pada tahun

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Artikel Bebas  

    Neurona Vol. 29 No. 3 April 2012

     

    MENGENAL LEBIH JAUH TANDA BABINSKI Fitri Octaviana*

    Pendahuluan

    Tanda Babinski (Babinski’s sign) yang selama ini dikenal, dilaporkan pertama kali oleh Joseph Fancois Felix Babinski pada tanggal 22 Februari 1896 sebagai “reflexe cutane plantaire” atau refleks kutaneus plantar. Sebenarnya beberapa pelukis seperti Borticelli, Raphael, dan Leonardo da Vinci telah menggambarkan fenomena ini dalam lukisan mereka jauh sebelum Babinski. Namun Babinski-lah yang mampu menganalisa tanda ini sebagai tanda yang patologis melalui observasi yang teliti.1

    Joseph Babinski (1857-1932)

    Joseph Babinski adalah anak kedua dari dua bersaudara yang dilahirkan di Paris pada tanggal 17 November 1857, dari pasangan suami istri yang berasal dari Polandia. Babinski menempuh pendidikan kedokteran di Paris pada tahun 1875 dan pada tahun 1879 meraih peringkat keempat dari 50 mahasiswa yang lulus ujian Ilmu Penyakit Dalam. Ia mempublikasikan 12 artikel kedokteran dari tahun 1882 hingga 1884, 8 diantaranya tentang neurologi. Babinski adalah orang pertama yang mendeskripsikan neuromuscular spindle secara mendasar yang dilaporkan di Academy of Sciences pada tanggal 7 Januari 1884. Tesisnya selesai pada tahun 1885 dengan judul: Anatomical and clinical study of multiple sclerosis. Babinski pernah menjadi asisten Jean-Martin Charcot yang saat itu menjadi profesor neurologi di Salpetriere Hospital for Elderly Women. 1,2,3

    Gambar 1. Joseph Babinski (1857-1932)1

    Babinski mengobservasi beberapa pasien dengan penyakit organik secara terus menerus. Pada kuliahnya yang diberikan di Paris Medical Society pada tanggal 11 November 1892 dan 5 Mei 1893, ia menyatakan: “pada kelumpuhan dan kontraktur histerikal, refleks tendon tidak menunjukkan peningkatan”. 2,3

    Sejarah Tanda Babinski

    Pada pertemuan Biological Society di Paris bulan Februari 1896, di usia 39 tahun, Babinski mempresentasikan hasil penelitiannya tentang membedakan gangguan psikogenik dan organik. Hal ini berdasarkan respons yang berbeda terhadap stimulasi telapak kaki pada individu

  • Artikel Bebas  

    Neurona Vol. 29 No. 3 April 2012

     

    sehat, pasien dengan hemiplegia yang telah mengalami kelumpuhan beberapa hari, dan beberapa bulan. Babinski menemukan hubungan antara gerakan ekstensi ibu jari kaki akibat stimulasi telapak kaki (tanpa atau disertai abduksi jari-jari kaki lainnya) dan disfungsi traktus piramidalis. Pada individu sehat, ibu jari kaki bergerak fleksi dan tidak ekstensi. Babinski menyebut temuan ini sebagai “fenomena ibu jari kaki”. 3

    Pada tahun 1898, Babinski mempublikasikan observasi tambahan, yaitu pada individu sehat, ibu jari kaki dapat tidak bergerak setelah diberikan stimulasi; respons dapat bervariasi tergantung dari area telapak kaki yang diberikan stimulasi, respons semakin besar jika stimulasi diberikan di lateral kaki; dan adanya tanda ini dapat mengeksklusi kelumpuhan psikogenik. 3-5

    Lima tahun kemudian Babinski menambahkan karakteristik tanda ini yaitu abduksi jari-jari kaki setelah diberikan stimulus. 1,2,3

    Konsistensi tanda Babinski dan berbagai variasinya dikonfirmasi oleh berbagai penelitian dan tulisan. Antara tahun 1898 hingga 1907 terdapat sekitar 30 artikel yang mengkonfirmasi tanda Babinski. Hingga saat ini, lebih dari 100 tahun sejak ditemukan pertamaka kali, tanda Babinski tetap merupakan indikator yang konsisten.

    Selanjutnya, banyak peneliti yang berusaha mendeskripsikan tanda Babinski dengan berbagai teknik stimulasi. Tiap teknik yang berbeda tersebut diberi nama sesuai dengan penemunya. Hingga saat ini terdapat lebih dari 30 tanda yang termasuk dalam kelompok tanda Babinski (tabel 1). Tanda yang paling dikenal adalah tanda Chaddock (stimulasi dengan menggores kulit kaki di bawah maleolus lateralis), tanda Oppenheim (stimulasi dengan menekan dan menggores permukaan tibial tungkai), tanda Gordon (stimulasi dengan menekan otot betis). Penelitian terbaru adalah yang dilakukan oleh Berger (2002) dengan mengekspos telapak kaki pasien dengan melepas kaus kaki atau menarik sprei pasien.7 Berbagai teknik tersebut merupakan variasi tanda Babinski dan menandakan kerusakan traktus piramidalis.

    Tabel 1. Berbagai Variasi Tanda Babinski6

    Nama tanda Tahun Strumpell 1896 Schaeffer 1899 Oppenheim 1902 Gordon 1904 Bechterew 1906 Yoshimura 1906 Rossolimo 1908 Chaddock 1911 Tromner 1911 Austregesilo & Esposel 1912 Pierre Marie & Meige 1916 Egaz Muniz 1916 Bing 1918 Crafts 1919 Gonda 1942 Lenggenhager 1945 Van Thanh 1973 Hindfelt et al 1976 Tashiro 1986 Hachinski 1992

  • Artikel Bebas  

    Neurona Vol. 29 No. 3 April 2012

     

    Krawczyk 1996 Berger 2002

    Tanda Babinski

    Tanda Babinski adalah gerakan dorsofleksi ibu jari kaki dengan atau tanpa abduksi jari-jari kaki lainnya pada saat dilakukan stimulasi plantar pada pasien dengan disfungsi traktus piramidalis. Gerakan dorsofleksi ibu jari tersebut disebabkan adanya kontraksi m. Ekstensor hallusis longus. Pada sebagian besar mamalia, tungkai akan tertarik akibat respons nyeri yang diberikan sebagai tanda refleks melindungi diri (defense). Seorang ahli anatomi bernama Sherrington menyebut tanda ini sebagai refleks fleksi sinergi, karena aktivasi seluruh otot menyebabkan memendeknya tungkai. 3,4,5

    Tanda Babinski dapat dianggap normal jika ditemukan pada bayi baru lahir hingga usia 1 tahun. Gambaran tanda babinski pada bayi ini bahkan menarik perhatian pelukis jaman renaisans yang bernama Boticelli (gambar 2).

    Gambar 2. Lukisan Boticelli Berjudul Virgin and Angel yang Menggambarkan Refleks Fleksi Sinergi pada Bayi Baru Lahir (Kiri), Diperbesar (Kanan). 4

    Seiring dengan semakin matangnya sistem saraf dan traktus piramidalis mengambil alih kendali terhadap neuron motorik spinal, maka refleks fleksi sinergi semakin berkurang dan ekstensi ibu jari kaki tidak terlihat lagi. Bahkan sebaliknya pada keadaan normal ibu jari kaki berkontraksi ke arah plantar jika diberikan stimulasi pada kulit telapak kaki. Gerakan tersebut adalah respons normal dan disebut sebagai respons plantar fleksor. Jika ada kerusakan sistem piramidalis, baik secara struktural maupun fungsional, respons ini menghilang, gerakan fleksi sinergi terdisinhibisi, dan terjadi kontraksi otot extensor hallusis longus yang pada akhirnya menghasilkan tanda Babinski. 3,4,5

  • Artikel Bebas  

    Neurona Vol. 29 No. 3 April 2012

     

    Otot yang terlibat pada tanda Babinski adalah otot extensor hallusis longus, tibialis anterior, extensor digitorum longus, otot hamstring, dan tensor fascia latae. Gerakan respons yang khas adalah dorsofleksi (ekstensi) ibu jari dan abduksi jari-jari kaki lainnya, diikuti dorsofleksi pergelangan kaki dan fleksi panggul serta sendi lutut. Respons tersebut dikatakan sebagai tanda Babinski “positif”. Tidak pernah ada istilah tanda Babinski “negatif”. 3

    Tanda Babinski hanya dapat terjadi jika terjadi aktivasi jaras intraspinal pada refleks fleksi sinergi. Jaras tersebut dapat teraktivasi jika tidak ada kendali sistem saraf pusat terhadai neuron motorik spinal. Fungsi traktus piramidalis dapat terganggu tidak hanya disebabkan lesi struktural, namun dapat juga disebabkan oleh gangguan fungsional (non-neurologis) seperti misalnya intoksikasi alkohol, hipoglikemia, keadaan post-iktal pada epilepsi, kelelahan fisik berat. 3,4,5

    Tanda Babinski terjadi akibat disfungsi serabut traktus piramidalis yang berproyeksi ke zona interneuron yang terlibat pada refleks fleksor sinergi. Interneuron tersebut saling berhubungan di medula spinalis segmen lumbosakral, sehingga tanda Babinski selalu disertai hiperaktivitas otot fleksor yang lebih proksimal. Refleks fleksor sinergi teraktivasi pada pasien dengan spastisitas. 3,4,5

    Cara menstimulasi tanda Babinski

    Daerah untuk menstimulasi tanda Babinski adalah dermatom S1. Saraf aferen adalah saraf tibialis dan kemudian berproyeksi ke lengkung refleks di medula spinalis pada segmen lumbal (L4/L5) dan sakral S1/S2. Pada saat memberikan stimulasi, tungkai harus berada dalam posisi relaksasi yaitu lutut sedikit fleksi dan paha dirotasikan eksternal. Informasikan ke pasien bahwa telapak kakinya akan digores dan usahakan tungkainya tetap dalam keadaan relaksasi. Ibu jari kaki pasien jangan pernah disentuh sama sekali (gambar 3).5

    Gambar 3. Tanda Babinski. Gerakan Ibu Jari Kaki ke Arah Atas Disertai Kontraksi Otot Fleksor Lainnya, Yaitu: Otot Tibialis Anterior (A), Fleksor Lutut atau Otot Harmstring

    (B), dan Otot Tensor Fasciae Latae (C). Kesemua Otot-Otot Tersebut Tidak Selalu Terlihat Berkontraksi. 5

    Teknik stimulasi adalah dengan memberikan goresan pada permukaan telapak kaki bagian lateral dan membuat lengkungan transversal dengan satu gerakan ke arah sendi metatarsophalangeal yang dilakukan selama 5 detik. 3

    Tanda Babinski dianggap “positif” jika: (a) ibu jari bergerak ke atas akibat kontraksi otot extensor hallusis longus; (b) kontraksi ekstensor hallusis longus dianggap patologis jika kontraksi

  • Artikel Bebas  

    Neurona Vol. 29 No. 3 April 2012

     

    tersebut terjadi bersamaan dengan aktivitas otot fleksor lainnya; dan (c) tanda Babinski harus reproducible artinya harus dapat dibangkitkan dengan stimulasi berulang. 4,5,6

    Refleks plantar adalah salah satu tanda yang sensitif, terdapat beberapa pendapat yang salah seputar tanda Babinski: 5

    • Stimulasi harus menimbulkan nyeri. Pendapat ini sama sekali tidak benar. Bahkan sentuhan yang sangat ringan seperti sentuhan seprai tempat tidur dapat menimbulkan refleks fleksi sinergi ini.

    • Hanya gerakan pertama yang dinilai. Pendapat ini tidak benar, karena ada beberapa gerakan ibu jari kaki yang dapat mendahului tanda Babinski dan fleksi sinergi tungkai, misalnya terjadi gerakan inisial ibu jari kaki ke arah bawah sebelum gerakan fleksi ke atas.

    • Tanda Babinski yang sebenarnya adalah disertai abduksi jari-jari kaki lainnya. Tanda Babinski tidak harus disertai abduksi jari-jari kaki lainnya. Bahkan Babinski baru melaporkan gerakan abduksi ini lima tahun setelah ia melaporkan tanda Babinski pertama kali.

    Pendapat lain adalah, jika meragukan, pemeriksa dapat menggunakan teknik lain selain Babinski. Refleks plantar adalah refleks yang paling sensitif untuk menimbulkan refleks fleksi sinergi (tanda Babinski). Namun ada beberapa teknik lain yang dapat digunakan untuk menimbulkan refleks fleksi sinergi tersebut.

    Tanda Babinski dapat tidak terlihat pada kasus dengan kerusakan traktus piramidalis yang jelas. Harus dimengerti bahwa tanda Babinski hanya dapat terlihat jika jaras traktus piramidalis untuk tungkai terganggu. Pada syok spinal, tanda Babinski tidak terlihat karena terhentinya sinyal tonik pada neuron spinal. *Staf Pengajar Departemen Neurologi FK Universitas Indonesia/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Poirier J. Babinski, histologist and anatomo-pathologist. Romanian J Morphology and Embryology 2008;49(2):263-9.

    2. Dechy H. Historical figure: Dr. Joseph Babinski (1857-1932). The International MS Journal 2010;17:19-23.

    3. Kumar SP, Ramasubramaniam D. The Babinski sign – a reappraisal. Neurol India 2000; 48: 314-8.

    4. Lance JW. The Babinski sign. J Neurol Neurosurg Psychiatry 2002;73:360-2. 5. Van Gijn J. The Babinski sign. Practical Neurology 2002;2:42-4. 6. Kakitani FT, Collares D, Kurozawa AY, de Lima PMG, Teive HAG. How many Babinski’s signs

    are there? Arq Neuropsiquiatr 2010;68(4):662-5. 7. Berger JR, Fannin M. The “bedsheet” Babinski. South Med J 2002;95(10):1178-9.