Upload
irfan-irawan-cbn
View
251
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Mengenal Routing Protocol Part 1 (RIP and STATIC)
Citation preview
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
1
MENGENAL JENIS ROUTING PROTOKOL DAN IMPLEMENTASINYA
Sebenarnya apa sih Roting Protokol, kegunaannya dalam kehidupan Network sehari-
hari..?
Itu pertama kali yang muncul di otak pertama kali belajar network, jaringan terutama
pasa praktikum Jaringan Komputer di Kampus dulu. Sebenarnya routing protocol
adalah suatu aturan baku yang dikhususkan untuk perutean jalur dari suatu network ke
network yang lain. Kalo dibuat simpelnya seperti rambu-rambu lalu lintas.
Macam macam routing protocol sangat beragam, dan mempunyai fungsi dan
implementasi yang beragam :
1. STATIC ROUTING
• Menambahkan Routing Statik
Routing statik sebenarnya paling mudah di implementasikan karena
ditambahkan secara manual oleh administrator dan sifatnya tetap biasanya
diperuntukkan untuk jaringan dengan kapasitas kecil, semacam lab sekolah atau
lab kampus.
Aturan bakunya untuk konfigurasinya adalah:
– Router(config)# ip route [destination network/destination ip
address] [next hop ip address/forwarding interface]
[administrative distance]
RouterD(config)# ip route 172.32.3.0 255.255.255.0 172.32.2.2
• Cara kerja routing statik
Administrator jaringan mengkonfigurasi router secara manual, router melakukan
routing berdasarkan informasi dalam table routing, kemudian routing static tadi
digunakan untuk melewatkan paket data
• Keuntungan
Statik routing lebih aman dibandingkan dengan routing dinamis dikarenakan
alamat ip yang kita routingkan pasti, sehingga sedikit lebih aman dari ancaman
spoofing di jaringan.
• Kerugian
Konfigurasinya cukup lama dan rumit, apalagi jika router nya banyak, di
samping itu juga rentan kesalahan dalam memasukan alamat IP di router yang
kita konfigurasi, jika salah, ya pasti jaringan tidak bisa konek.
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
2
• Merubah administrative distance
Administrative Distance diperlukan dalam routing static untuk memastikan
konfigurasi dibaca oleh network lain jika kondisinya dalam jaringan itu ada
forwarding interface dan next hop ip address.
– Secara Default administrative distance dari routing static adalah:
• 0 jika forwarding interface terkonfigurasi
• 1 jika next hop ip address terkonfigurasi
Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.4.2. 150
lustrasi Routing Statik
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
3
Contoh Konfigurasi di Routernya via Packet Tracer
Contoh Konfigurasi di Routernya via IOS Cisco
========================
Router I
========================
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname sterling
sterling(config)#interface FastEthernet0/0
sterling(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.0
sterling(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
sterling(config-if)#exit
sterling(config)#
sterling(config)#interface FastEthernet0/0
sterling(config-if)#
sterling(config-if)#exit
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
4
sterling(config)#interface Serial2/0
sterling(config-if)#ip address 172.16.2.1 255.255.255.0
sterling(config-if)#clock rate 56000
sterling(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down
sterling(config-if)#exit
sterling(config)#
=============================
Router II
=============================
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname hobooken
hobooken(config)#interface Serial2/0
hobooken(config-if)#ip address 172.16.2.2 255.255.255.0
hobooken(config-if)#clock rate 56000
hobooken(config-if)#no shutdown
hobooken(config-if)#
hobooken(config-if)#exit
hobooken(config)#interface FastEthernet0/0
hobooken(config-if)#ip address 172.16.3.1 255.255.255.0
hobooken(config-if)#no shutdown
hobooken(config-if)#exit
hobooken(config)#interface Serial3/0
hobooken(config-if)#ip address 172.16.4.1 255.255.255.0
hobooken(config-if)#clock rate 56000
hobooken(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
hobooken(config-if)#
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
5
=======================
Router III
=======================
Router>enable
Waycross#configure terminal
Router(config)#hostname Waycross
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Waycross(config)#interface Serial2/0
Waycross(config-if)#ip address 172.16.4.2 255.255.255.0
Waycross(config-if)#clock rate 56000
Waycross(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
Waycross(config)#interface FastEthernet0/0
Waycross(config-if)#ip address 172.16.5.1 255.255.255.0
Waycross(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Waycross(config-if)#exit
Waycross(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Waycross(config)#
================================
SETING STATIC ROUTING
================================
sterling(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2
hobooken(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
hobooken(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2
Waycross(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
6
=================================
LIHAT HASILNYA
=================================
hobooken#show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/24 is subnetted, 5 subnets
S 172.16.1.0 [1/0] via 172.16.2.1
C 172.16.2.0 is directly connected, Serial2/0
C 172.16.3.0 is directly connected, FastEthernet0/0
C 172.16.4.0 is directly connected, Serial3/0
S 172.16.5.0 [1/0] via 172.16.4.2
Waycross#show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/24 is subnetted, 3 subnets
S 172.16.3.0 [1/0] via 172.16.4.1
C 172.16.4.0 is directly connected, Serial2/0
C 172.16.5.0 is directly connected, FastEthernet0/0
Waycross#
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
7
sterling#show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/24 is subnetted, 3 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, FastEthernet0/0
C 172.16.2.0 is directly connected, Serial2/0
S 172.16.3.0 [1/0] via 172.16.2.2
sterling#
2. DINAMIK ROUTING
- Routing Information Protocol
Routing Information Protocol atau yang dikenal RIP adalah dinamik routing protokol
yang sudah cukup tua. Diciptakan sekitar tahun 1970. Cara kerjanya berdasarkan
Distance Vector Routing Protocol, yang berarti akan mempergunakan pendekatan
berapa banyak hop (lompatan) router yang akan ditempuh untuk mencapai suatu
network.
RIP yang cara kerjanya berdasarkan Distance Vector Routing Protocol memiliki
kelemahan yang dapat terlihat apabila dalam jaringan ada link yang terputus. Dua
kemungkinan kegagalan yang mungkin terjadi adalah efek bouncing dan
menghitung-sampai-tak-hingga (counting to infinity). Efek bouncing dapat terjadi
pada jaringan yang menggunakan metrik yang berbeda pada minimal sebuah link. Link
yang putus dapat menyebabkan routing loop, sehingga datagram yang melewati link
tertentu hanya berputar-putar di antara dua router (bouncing) sampai umur (time to
live) datagram tersebut habis. Menghitung-sampai-tak hingga terjadi karena router
terlambat menginformasikan bahwa suatu link terputus.
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
8
Keterlambatan ini menyebabkan router harus mengirim dan menerima distance-
vector serta menghitung metrik sampai batas maksimum metrik distance-vector
tercapai. Link tersebut dinyatakan putus setelah distance-vector mencapai batas
maksimum metrik. Pada saat menghitung metrik ini juga terjadi routing loop, bahkan
untuk waktu yang lebih lama daripada apabila terjadi efek bouncing.
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui
kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada
jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi
routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Dengan demikian,
router-router di jaringan dapat dengan cepat mengetahui perubahan yang terjadi dan
meminimalkan kemungkinan routing loop terjadi.
RIP mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik.
atau lebih cepat jika terdapat triggered updates. Jika dalam 180 detik sebuah route
tidak diperbarui, router menghapus entri route tersebut dari forwarding table. RIP tidak
memiliki informasi tentang subnet setiap route. Router harus menganggap setiap route
yang diterima memiliki subnet yang sama dengan subnet pada router itu. Dengan
demikian, RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). RIP hanya
menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote,
tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yg diizinkan,
yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik pada
jaringan kecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau
jaringan yang menggunakan banyak router.
RIP versi 2 (RIP-2 atau RIPv2) berupaya untuk menghasilkan beberapa perbaikan atas
RIP, yaitu dukungan untuk VLSM, menggunakan otentikasi, memberikan informasi hop
berikut (next hop), dan multicast. Penambahan informasi subnet mask pada setiap
route membuat router tidak harus mengasumsikan bahwa route tersebut memiliki
subnet mask yang sama dengan subnet mask yang digunakan padanya
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
9
Kalau kita rangkum RIP punya beberapa sifat dominan atau karakter.
– Termasuk Distance-vector routing protocol
– Maximum hop count nya 15
– 16 hop artinya sudah tak terjangkau dalam hitungan metrik
– Hop count adalah metric yang tersedia pada jalur yang ada
– Sifatnya Broadcast routing table yang masuk ke neighbour /
tetangganya setiap 30 menit
– Bias digunakan untuk keperluan balancing
– Mudah di konfigurasi
Contoh Kasus Implementasi RIP
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
10
=======================
ROUTER I
=======================
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Bandung
Bandung(config)#interface fastEthernet 0/0
Bandung(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.0
Bandung(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Bandung(config-if)#exit
Bandung(config)#interface serial 2/0
Bandung(config-if)#ip address 172.16.2.1 255.255.255.0
Bandung(config-if)#clock rate 56000
Bandung(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down
Bandung(config-if)#exit
Bandung(config)
==========================
router 2
==========================
Router>ena
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Jakarta
Jakarta(config)#interface serial 2/0
Jakarta(config-if)#ip address 172.16.2.2 255.255.255.0
Jakarta(config-if)#clock rate 56000
Jakarta(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
11
Jakarta(config-if)#exit
Jakarta(config)#interface fastEthernet 0/0
Jakarta(config-if)#ip address 172.16.3.1 255.255.255.0
Jakarta(config-if)#exit
Jakarta(config)#interface serial 3/0
Jakarta(config-if)#ip address 172.16.4.1 255.255.255.0
Jakarta(config-if)#clock rate 56000
Jakarta(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
Jakarta(config-if)#exit
Jakarta(config)#interface fastEthernet 0/0
Jakarta(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Jakarta(config-if)#exit
Jakarta(config)#
================
router 3
Router>ena
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Surabaya
Surabaya(config)#interface serial 2/0
Surabaya(config-if)#ip address 172.16.4.2 255.255.255.0
Surabaya(config-if)#clock rate 56000
Surabaya(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
Surabaya(config-if)#exit
Surabaya(config)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
Surabaya(config)#interface fastEthernet 0/0
Surabaya(config-if)#ip address 172.16.5.1 255.255.255.0
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
12
Surabaya(config-if)#no shutdown
Surabaya(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Surabaya(config-if)#exit
Surabaya(config)#
Surabaya#
======================
RIP KONFIGURASI
======================
Bandung(config)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
Bandung(config)#router rip
Bandung(config-router)#network 172.16.1.0
Bandung(config-router)#network 172.16.2.0
Bandung(config-router)#exit
Jakarta(config)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial3/0, changed state to up
Jakarta(config)#router rip
Jakarta(config-router)#network 172.16.2.0
Jakarta(config-router)#network 172.16.3.0
Jakarta(config-router)#network 172.16.4.0
Jakarta(config-router)#exit
Jakarta(config)#
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Surabaya(config)#router rip
Surabaya(config-router)#network 172.16.4.0
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
13
Surabaya(config-router)#network 172.16.5.0
Surabaya(config-router)#exit
Surabaya(config)#
====================
LIHAT HASILNYA
=============
Bandung>enable
Bandung#show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/24 is subnetted, 5 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, FastEthernet0/0
C 172.16.2.0 is directly connected, Serial2/0
R 172.16.3.0 [120/1] via 172.16.2.2, 00:00:09, Serial2/0
R 172.16.4.0 [120/1] via 172.16.2.2, 00:00:09, Serial2/0
R 172.16.5.0 [120/2] via 172.16.2.2, 00:00:09, Serial2/0
Jakarta>enable
Jakarta#sho ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya
www.almuhibbin.com
14
172.16.0.0/24 is subnetted, 5 subnets
R 172.16.1.0 [120/1] via 172.16.2.1, 00:00:09, Serial2/0
C 172.16.2.0 is directly connected, Serial2/0
C 172.16.3.0 is directly connected, FastEthernet0/0
C 172.16.4.0 is directly connected, Serial3/0
R 172.16.5.0 [120/1] via 172.16.4.2, 00:00:14, Serial3/0
Jakarta#
Surabaya>enable
Surabaya#sho ip ro
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/24 is subnetted, 5 subnets
R 172.16.1.0 [120/2] via 172.16.4.1, 00:00:08, Serial2/0
R 172.16.2.0 [120/1] via 172.16.4.1, 00:00:08, Serial2/0
R 172.16.3.0 [120/1] via 172.16.4.1, 00:00:08, Serial2/0
C 172.16.4.0 is directly connected, Serial2/0
C 172.16.5.0 is directly connected, FastEthernet0/0
Surabaya#