Upload
indri-hadiansyah
View
107
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan praktikum
Citation preview
I. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya praktikum cara mengenali sifat-sifat indrawi makanan
kali ini adalah sebagai berikut :
1) Mengetahui kemampuan seseorang untuk menggunakan inderanya dalam
menilai suatu produk.
2) Mengenal bermacam-macam reaksi penginderaan dari suatu produk.
3) Menilai benda atau komoditi yang diuji berdasarkan sifat dan kesan yang
diperoleh.
II. TEORI DASAR
Organoleptik merupakan pengujian terhadap bahan makanan berdasarkan
kesukaan dan kemauan untuk mempegunakan suatu produk.
Dalam penilaian bahan pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak suatu
produk adalah sifat indrawinya. Penilaian indrawi ini ada enam tahap yaitu
pertama menerima bahan, mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat
bahan, mengingat kembali bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali
sifat indrawi produk tersebut. Indra yang digunakan dalam menilai sifat indrawi
suatu produk adalah :
1. Penglihatan yang berhubungan dengan warna kilap, viskositas, ukuran dan
bentuk, volume kerapatan dan berat jenis, panjang lebar dan diameter serta
bentuk bahan.
2. Indra peraba yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi. Struktur
merupakan sifat dari komponen penyusun, tekstur merupakan sensasi tekanan
yang dapat diamati dengan mulut atau perabaan dengan jari, dan konsistensi
merupakan tebal, tipis dan halus.
3. Indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai suatu indikator
terjadinya kerusakan pada produk, misalnya ada bau busuk yang menandakan
produk tersebut telah mengalami kerusakan.
4. Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa , maka rasa manis dapat dengan
mudah dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada ujung dan pinggir lidah,
rasa asam pada pinggir lidah dan rasa pahit pada bagian belakang lidah.
Penentu bahan makanan pada umumnya sangat ditentukan oleh beberapa faktor
antara lain warna , rasa, tekstur, viskositas dan nilai gizi. Cita rasa suatu makanan
terdiri atas tiga komponen yaitu: bau, rasa dan ransangan mulut, yang dapat
diamati oleh indra pembau adalah : zat berbau berbentuk uap sedikit larut dalam
air, sedikit larut dalam lemak dan molekul-molekul bau harus sempat menyentuh
silia sel olfaktori dan diteruskan ke otak dalam bentuk impuls listrik oleh ujung
syaraf olfaktori. Sedangkan yang mempengaruhi rasa yaitu senyawa kimia, suhu,
konsentrasi dan interaksi dengan komponen rasa yang lain.
Senyawa yang berhubungan dengan aroma bahan makanan yang di
panaskan adalah furanon, senyawa 4-hidroksi,3dimetil-3-dihidroksifuranon yang
mempunyai bau karamel. Senyawa 4-hidroksi-5-metil-3-dihidrofuranon yang
mempunyai bau akar chikori yang disangrai, senyawa 2,5-dimetil-3-
dihidrofuranon yang mempunyai bau roti yang baru selesai pengovenan, serta
isomalton dan malton yang merupakan produk karamelisasi dan pirolisin
karbohidrat. Pada bahan yang mnegandung lemak akan mengalami ketengikan
akibat oksidasi, yang menyebabkan cita rasa yang menyimpang. Bahan makanan
yang mengandung minyak apabila terkena oksigen secara langsung akan
menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi yang menghasilkan asam lemak berantai
pendek, keton, aldehid yang bersifat volatil yang menimbulkan bau tengik.
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat dan protein akan mengalami
pencoklatan non-enzimatis, apabila bahan tersebut dipanaskan atau sering disebut
dengan reaksi Meillard akan dapat menghasilkan bau enak maupun tidak enak.
Bau tidak enak dihasilkan oleh dehidrasi kuat yaitu furfural, dehidrofurfural dan
HMF serta hasil pemecahan yaitu piruvaldehid, diasetil. Untuk pembentukan rasa
enak adalah hasil degradasi sttrecker dari asam amino alfa diubah menjadi aldehid
dengan atom karbon yang berkurang satu.
Tekstur dan konsistensi bahan akan mempengaruhi cita rasa suatu bahan.
Perubahan tekstur dan viskositas bahan dapat mengubah rasa dan bau yang
timbul, karena dapat mempengaruhi kecepatan timbulnya rasa terhadap sel
reseptor alfaktori dan kelenjar air liur, semakin kental suatu bahan penerimaan
terhadap intensitas rasa , bau dan rasa semakin berkurang . Kenaikan temperatur
akan menaikkan ransangan pada rasa manis tetapi akan menurunkan ransangan
pada rasa asin dan pahit.
Rasa manis pada gula akan bertambah apabila konsentrasi gula semakin
tinggi, tetapi sampai pada konsentrasi tertentu rasa enak yang timbul akan
berkurang, demikian juga dengan ketiga rasa yang lain, komponen rasa akan
berinteraksi dengan komponen rasa primer . Akibat yang ditimbulkan mungkin
meningkatkan intensitas rasa atau penurunan intensitas rasa .
Berbagai senyawa kimia menimbulkan rasa yang berbeda. Rasa asam
disebabkan oleh donor proton, misalnya asam pada cuka, buah-buahan dan
sayuran. Rasa asin dihasilkan garam-garam anorganik, umumnya NaCL murni.
Tetapi garam-garam anorganik lainnya seperti garam iodida dan bromida
mempunyai rasa pahit. Sedangkan garam-garam Pb dan Be mempunyai rasa
manis. Rasa manis ditimbulkan oleh senyawa organik alifatik yang mengandung
gugus OH seperti alkohol, beberapa asam amino, aldehida dan gliserol. Sumber
rasa manis terutama berasal dari gula atau sukrosa dan monosakarida atau
disakarida. Rasa pahit disebabkan oleh alkaloid-alkaloid, misalnya kaffein,
teobromin, kuinon, glikosida, senyawa fenol seperti naringin, garam-garam Mg,
NH4 dan Co.
III. ALAT DAN BAHAN
3.1. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum cara mengenali sifat-sifat indrawi
makanan kali ini adalah sebagai berikut :
- Apel
- Kerupuk
- Air Kopi
- Saus Tomat
- Air Teh
- Jelly
- Dodol
3.2. Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum cara mengenali sifat-sifat indrawi
makanan kali ini adalah sebagai berikut :
- Sendok
- Piring
- Gelas
- Pisau
IV. PROSEDUR KERJA
4.1. Makanan Padat / Setengah Padat
Perhatikan contoh yang disediakan, kemudian amati dengan menggunakan indera
sebagai berikut :
Penglihatan
Penciuman
Perabaan :
- Menggunakan jari tangan ; tekan / pijitlah diantara jari tangan
contoh yang disajikan
- Menggunakan indera mulut / bibir, langit-langit, gigi, dinding
mulut dan lidah ; gigitlah sedikit kemudian dikunyah perlahan-
lahan
Pencicipan : dicicip contoh yang disajikan sambil digerak-gerakan
4.2. Makanan Cair
Periksalah makanan cair yang tersedia dengan menggunakan indera :
Penglihatan
Pembauan
Perabaan
- Menggunakan jari tangan
- Menggunakan indra mulut
Pencicipan
V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHSAN
Uji organoleptik atau uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian
dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya
penerimaan terhadap produk (wikipedia, 2013). Pengujian organoleptik dapat
memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari
produk.
Penggunaan indera manusia dalam pengujian organoleptik banyak
dilakukan untuk menilai mutu komoditi hasil pertanian dan makanan. Penilaian
menggunakan cara ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu dapat dilaksanakan
secara cepat dan langsung. Dalam beberapa hal, penilaian dengan indera manusia
bahkan memberikan hasil yang lebih teliti dibandingkan alat yang paling sensitif
sekalipun.
Praktikum penilaian sensori kali ini dilakukan untuk mengetahui cara-cara
pengenalan sifat inderawi makanan. Sampel yang digunakan adalah makanan
padat atau setengah padat yang meliputi apel, kerupuk, dodol, dan jelly serta
makanan cair meliputi saus tomat, air kopi dan air teh. Pengujian dilakukan pada
masing-masing sampel dengan dilakukan pengamatan berdasarkan penglihatan,
penciuman atau pembauan, perabaan dan pencicipan. Hasil yang didapatkan
adalah sebagai berikut.
1. Karakteristik Makanan Padat/Setengah Padat
a. Berdasarkan Penglihatan
Pengujian karakteristik makanan padat dan setengah padat dilakukan
terhadap sampel apel, kerupuk, dodol, dan jeli. Keempat sampel tersebut
dilakukan pengamatan terhadap kenampakan (bentuk, warna, ukuran, dan
keseragaman warna), penciuman/pembauan, berdasarkan perabaan baik
menggunkan jari maupun mulut, serta berdasarkan pencicipan.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Karakteristik Kenampakan pada Beberapa Sampel Bahan Pangan
ContohKarakteristik Kenampakan
Bentuk Ukuran Warna Keseragaman Warna
Apel Bulat, ± 4 cmHijau muda semburat merah
Tidak (ada bagian yang berwarna merah)
KerupukBulat pipih (seperti cakram)
± 6 cmPutih susu ada sedikit bagian berwarna kecoklatan
Tidak (ada bagian berwarna coklat)
Dodol balok ± 3,5 cm coklatTidak (ada bagian berwarna lebih tua)
Jelly
Menyesuaikan dengan wadah(setengah lingkaran)
± 3 cm Merah tua Seragam
(Dokumentasi pribadi, 2013)
Berdasarkan hasil analisis karakteristik kenampakan pada sampel diatas
terlihat bahwa tiap sampel memliki karakteristik kenampakan yang berbeda-beda.
Hal ini dikarenakan setiap sampel bukan berasal dari jenis pangan yang sama.
Sampel apel memiliki bentuk bulat dengan ukuran ± 4 cm, warna yang nampak
adalah hijau muda semburat kemerahan dengan warna yang tidak seragam. Kerupuk
memiliki bentuk pipih seperti cakram dengan ukuran ± 6 cm, serta berwarna putih susu
dan ada sedikit bagian yang berwarna coklat yang mengakibatkan warna kerupuk ini
tidak seragam. Dodol, makanan yang terbuat dari tepung ketan dengan penambahan
santan kelapa dan gula merah ini memiliki bentuk balok dengan ukuran ± 3.5 cm serta
berwarna coklat tidak seragam. Sampel terakhir, jelly memiliki bentuk yang
menyesuaikan dengan wadah dengan ukuran ± 3 cm berwarna merah tua seragam.
Pada uji penglihatan ini berfungsi untuk menngenali adanya benda-benda
disekeliling kita, indra penglihat merupakan alat tubuh yang terpenting. Demikian
juga untuk menilai karakteristik makanan padat dan karakteristik makanan cair
sama-sama menggunakan penglihatan. Tetapi pada karakteristik makanan padat
ini karakteristiknya yang diuji adalah bentuk, ukuran, warna dan keseragaman
warna. Warna merupakan karakteristik yang paling cepat dan mudah memberi
kesan tetapi paling sulit diberi deskripsi dan sulit dilkaukan pengukurannya oleh
karena itu penilian yang dihasilkan subyektif dengan penglihatan.
Pengujian selanjutnya dilakukan berdasarkan pembauan/penciuman, hasil
yang didapatkan adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Karakteristik Bau dan Tingkat Kesukaan pada Beberapa Sampel Bahan Pangan
ContohKarakteristik Bau Tingkat Kesukaan
Tak Berbau
Agak Tajam
Sangat Tajam
Sangat Suka
Biasa Agak Suka
Apel - - - -Kerupuk - - - -Dodol - - - -Jelly - - - -
(Dokumentasi pribadi, 2013)
Berdasarkan penciuman atau pembauan, dapat dinilai produk makanan
mana yang memiliki bau yang tajam maupun tidak, dari penilaian tersebut dapat
diukur tingkat kesukaan dari panelis terhadap produk makanan tersebut.
Penciuman juga disebut pencicipan jarak jauh karena panelis dapat mengenal
enaknya makanan yang belum terlihat hanya dengan mencium baunya dari jarak
jauh. Berdasarkan hasil yang didapat kerupuk memiliki bau yang cukup tajam
dibandingkan dengan ketiga sampel lainnya, dan berdasrakan uji kesukaan pada
masing-masing sampel panelis memberikan nilai biasa pada keempat sampel
tersebut karena aroma yang dihasilkan tidak terlalu disukai oleh panelis.
Bau pada makanan yang diuji memiliki berbagai macam perbedaan, bau
ini sangat dipengaruhi oleh adanya komponen bahan makanan yang bersifat
volatil dan memiliki karakteristik yang berbeda untuk setiap makanan. Dimana
bau makanan ini masuk lewat indra pembau, dimana ransangan akan diterima oleh
regio alfactor suatu bagian pada bagian atas rongga hidung ( sel-sel epitelium )
dan bisa juga lewat mulut.
Selanjutnya pengujian dilakukan untuk mengetahui karakterisik sampel
dengan perabaan. Perabaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
menggunakan jari tangan dan indera mulut. Karakteristik yang dapat dinilai
dengan menggunakan jari tangan yaitu kelembutan, kekenyalan, kekerasan, dan
keelastisannya. Ujung jari mempunyai kepekaan yang istimewa yaitu dapat
mendeteksi tekanan sebesar 3 gram/mm2. Hasil yang didapatkan adalah sebagai
berikut. Ujung jari juga titik (spatial). Dua titik berjarak 2,3 mmm dapat dikenali
dengan perabaan ujung jari, didaerah pungggung sedikitnya tekanan 48 gram/mm2
dan jaraknya 67 mm.
Tabel 3. Hasil Pengamatan Karakteristik Perabaan pada Beberapa Sampel Bahan Pangan
ContohKarakteristik Perabaan dengan Jari Tangan
Lembut Keras Elastis KenyalApel - - -Kerupuk - - -Dodol - - - Jelly - -
ContohKarakteristik Perabaan dengan Indar Mulut
Keras Rapuh Renyah Lembut Kenyal Halus KasarApel - - - - Kerupuk - - - - - Dodol - - - - - Jelly - - - -
(Dokumentasi pribadi, 2012)
Perabaan menggunakan indera mulut dapat dinilai karakteristiknya seperti
keras, rapuh, renyah, lembut, kenyal, halus, dan kasar. Jika dibandingkan dengan
sampel lain, jelly memiliki tekstur yang lebih halus dan lembut. Sedangkan dodol
memeiliki karakteristik kenyal dan agak kasar, kerupuk memiliki tektrur keras
serta renyah sehingga cocok untuk dijadikan makanan ringan, dan apel memiliki
tektur keras dan kasar amabila dimakan. Sifat-sifat ini sesuai dengan kriteria mutu
masing-masing produk tersebut.
Proses terakhir yang dilakukan adalah pencicipan. Indera pencicip
berfungsi untuk menilai cicip (taste) dari suatu makanan. Indera pencicip terdapat
dalam rongga mulut, terutama pada permukaan lidah dan sebagian langit-langit
lunak (palatum mole). Di permukaan mulut terdapat lapisan yang selalu basah
yang terdapat pada sel-sel peka (Soekarto, 1982).
Tabel 4. Hasil Pengamatan Karakteristik Cicip pada Beberapa Sampel Bahan Pangan
ContohKarakteristik Cicip
Manis Asam Asin Pahit LainnyaApel - - segarKerupuk - - Gurih Dodol - - - -
Jelly - -Agak
hambar(Dokumentasi pribadi, 2012)
Rasa manis pada jelly dan dodol merupakan pengaruh dari bahan yang
digunakan dalam proses pembuatannya yaitu gula (sukrosa), sedangkan rasa
manis pada aple disebabkan oleh sukrosa dan glukosa instan, rasa asin pada
kerupuk dapat berasal dari garam atau zat-zat ionik yaitu anionik dan kationik.
Indera pencicip manusia hanya dapat membedakan empat cicip dasar yaitu
manis, asin, pahit, dan asam. Kombinasi dari keempat cicip tersebut dapat
menimbulkan kesan lainnya seperti kesan segar pada apel dan gurih pada kerupuk.
Rasa manis biasanya berasal dari zat nonionic seperti gula, aldehida, ikatn nitro,
beberapa klorida alifatis, dan sulfida benzoik. Rasa asin timbul dari zat-zat ionic
seperti anionic dan kationik. Sedangkan rasa asam berasal dari ion hidrogen (H+).
Penggabungan keempat pengamatan tersebut akan menimbulkan kesukaan
terhadap produk tersebut baik suka ataupun tidak suka. Selain itu, dengan adanya
penggambungan keempat pengamatan ini dapat menilai karakteristik dari masing-
masing bahan yang tergantung pada karakteristik tersendiri bahan tersebut.
2. Karakteristik Makanan Cair
Pengujian karakteristik makanan cair dilakukan seperti pada makanan
pada atau semi padat. Pengamatan yang dilakukan pun sama seperti berdasarkan
penglihatan, penciuman/pembauan, perabaan, dan penicipan. Hasil yang didapat
adalah sebagai berikut.
Tabel 5. Hasil Pengamatan Karakteristik Kenampakan pada Beberapa Sampel Bahan Pangan
ContohKarakteristik Kenampakan
Warna Jernih Keruh Kental EncerSaus Tomat Merah Orange - - -Air Kopi Coklat kehitaman - -
Air TehCoklat muda (keemasan)
- -
(Dokumentasi pribadi, 2013)
Berdasarkan kenampakan saos tomat memiliki warna merah keoranyean
dengan kenampakan yang cukup kental bila dibandingkan dengan kedua sampel
lainnya, karakteristik inilah yang menjadi ciri khas dari produk saus dan menjadi
penentu penerimaan konsumen. Air kopi memiliki warna coklat kehitaman
dengan kenampakan keruh dan cukup encer, dan terakhir air teh memiliki warna
coklat muda keemasan dengan kenampakan cukup jernih dan encer seperti pada
kopi.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Karakteristik Bau dan Tingkat Kesukaan pada Beberapa Sampel Bahan Pangan
ContohKarakteristik Bau Tingkat Kesukaan
Tak Berbau
Agak Tajam
Sangat Tajam
Sangat Suka
Biasa Agak Suka
Saus Tomat - - - -Air Kopi - - - -Air Teh - - - -
(Dokumentasi pribadi, 2013)
Penciuman pada makanan cair dapat menentukan tingkat kesukaan dari
panelis berdasarkan tajam atau tidaknya bau yang dihasilkan. Berdasarkan
karakteristik bau, kopi dan saos tomat memiliki aroma yang cukup tajam bila
dibandingkan dengan teh. Aroma pada kopi disebabkan oleh cafeol dan senywa
volatil lainya sehingga memberikan bau khas pada kopi, berdasakan aroma
tersebut dapat ditentiakan tingkat kesukaan pada ketiga sampel diatas. Panelis
memberikan nilai sangat suka pada kopi dan teh, karena bau yang tercium sangat
khas dan menyegarkan. Penilayan kesukaan ini bersifat objektif sehingga hasil
yang didapat mungkun berbeda pada tiap panelis.
Tabel 7. Hasil Pengamatan Karakteristik Perabaan pada Beberapa Sampel Bahan Pangan
ContohKarakteristik Perabaan dengan Jari Tangan
Halus Berbutir Lengket Kental EncerSaus Tomat - -Air Kopi - - - Air Teh - - - -
ContohKarakteristik Perabaan dengan Indera Mulut
Halus Berpasir Lengket Kental EncerSaus Tomat - -Air Kopi - - - Air Teh - - - -
(Dokumentasi pribadi, 2013)
Perabaan pada makanan cair dilakukan juga dengan menggunakan jari
tangan dan indera mulut. Penggunaan jari tangan dapat dinilai karakteristik berupa
kehalusan, berbutir, kelengketan, kekentalan, dan keenceran. Sementara perabaan
dengan menggunakan indear mulut hampir sama seperti dengan menggunkan jari
tangan, hanya saja kesan berbutir yang dirasakan jari tangan diasakan seperti
berpasir pada indra mulut. Saous tomat jika dirasakan dengan menggunkan jari
tangan memiliki karakteristik halus, aga lengket, dan cukup kental. Hasil yang
sama juga didapat ketika sampel diraskan dengan menggunakan mulut. Air kopi
jika diraskaan dengan tangan menghasikan karakteristik berbutir tetapi jika
dirasakan dengan mulut karakteristik tersebut menjadi agak berpasir. Sementara
air teh jika dilakukan perabaan baik menggunakan tangan maupun mulut hanya
dirasakan encer saja.
Tabel 8. Hasil Pengamatan Karakteristik Cicip pada Beberapa Sampel Bahan Pangan
ContohKarakteristik Cicip
Manis Asam Asin Pahit LainnyaSaus Tomat - - -Air Kopi - - - -Air Teh - - - Hambar
(Dokumentasi pribadi, 2013)
Berdasarkan uji pencicipan dapat dinilai bahwa saus tomat memiliki rasa
asam dan sedikit asin, sedangkan air kopi dan teh memiliki rasa yang pahit karena
tidak ditambahkan bahan lain hanya kopi dan teh saja yang dilarutkan dengan air,
sehingga biasanya dalam pengkonsumsian kopi dan teh sering ditambahkan gula
untuk memberikan rasa yang lebih dapat diterima.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis karakteristik kenampakan pada apel, kerupuk,
dodol, dan jeli memliki karakteristik kenampakan yang berbeda-beda, hal ini
dikarenakan setiap sampel bukan berasal dari jenis pangan yang sama
2. Berdasarkan pengujian karakteristik bau dan tingkat kesukaan kerupuk
memiliki bau yang cukup tajam dibandingkan dengan ketiga sampel lainnya,
dan berdasrakan uji kesukaan pada masing-masing sampel panelis
memberikan nilai biasa pada keempat sampel tersebut karena aroma yang
dihasilkan tidak terlalu disukai oleh panelis.
3. Jelly memiliki tekstur yang lebih halus dan lembut. Sedangkan dodol
memeiliki karakteristik kenyal dan agak kasar, kerupuk memiliki tektrur
keras serta renyah sehingga cocok untuk dijadikan makanan ringan, dan apel
memiliki tektur keras dan kasar amabila dimakan.
4. Rasa manis pada jelly dan dodol merupakan pengaruh dari bahan yang
digunakan dalam proses pembuatannya yaitu gula (sukrosa), sedangkan rasa
manis pada aple disebabkan oleh sukrosa dan glukosa instan, rasa asin pada
kerupuk dapat berasal dari garam atau zat-zat ionik yaitu anionik dan
kationik.
5. Berdasarkan kenampakan saos tomat memiliki warna merah keoranyean
dengan kenampakan yang cukup kental bila dibandingkan dengan kedua
sampel lainnya.
6. kopi dan saos tomat memiliki aroma yang cukup tajam bila dibandingkan
dengan teh
7. Berdasarkan uji pencicipan dapat dinilai bahwa saus tomat memiliki rasa
asam dan sedikit asin, sedangkan air kopi dan teh memiliki rasa yang pahit
4.2 Saran
Sampel yang digunakan pada praktikum seharusnya baru untuk setiap orang,
sehingga hasil yang didapat lebih akurat dan tidak adanya cacat pada sampel-
sampel tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonima, 2010. Uji Organoleptik. Available at: http://id.wikipedia.org/wiki/Uji_organoleptik (diakses pada tanggal 6 Maret 2013).
Anonimb. 2013 Sifat-sifat Organoleptik Dalam Pengujian Terhadap Bahan Makanan. Available at: . http://fppb.ubb.ac.id/?Page=artikel_ubb&&id=130 (diakses pada tanggal 6 Maret 2013).
Kartika, Bambang dan Pudji Hastuti.1988. Pedoman Uji Indrawi bahan Pangan.PAU Pangan dan Gizi.UGM. Yogyakarta
Soewarno,T. Soekarto. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Penerbit : Bharatara Karya Aksara. Jakarta.
Sofiah, Betty D dan Tjutju S. Achyar. dan.. 2008. Penilaian Indera. Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran. Jatinangor
DISKUSI
1. Bagaimana cara menerapkan karakteristik jambu biji, dodol, dan kerupuk
kepada seseorang yang belum pernah melihat ataupun mencicipi makanan
tersebut. Terangkan dengan jelas sehingga orang tersebu mengerti dan bisa
membayangkan seperti apa makanan tersebut, sekaligus menunjukkan sikap.
Jawab:
- Karakteristik jambu biji: renyah pada saat digigit, kasar pada saat dimulut
karean adanya biji, ditangan terasa kasar, rasanya manis dan sepet jika
jambu tersebut belum matang, keras jika ditekan dengan tangan, memiliki
aroma yang tajam khas jambu biji.
- Karakteristik dodol: kenyal pada saat digigit, kasar pada saat dimulut,
kenyal jika ditekan dengan tangan, manis pada saat dimakan memiliki
aroma khas gula.
- Karakteristik kerupuk: rapuh pada saat digigit, saat ditangan keras, rasanya
asin, memiliki aroma yang tajam (tergantung rasa dari kerupuk tersebut)
dan terdapat kesan berminyak.
2. Apakah sifat organoleptik untuk setiap jenis makanan itu harus sama?
Bandingkan karakteristik kerupuk dan dodol.
Jawab: setiap jenis makanan tidak harus memiliki sifat organoleptik yang
sama, karena bahan baku pembuatan produk tersebut yang berbeda-beda
sehingga menghasilkan produk dengan karakteristik yang berbeda-beda. Pada
produk kerupuk dan dodol, dimana kerupuk bertekstur keras dan renyah ketika
dimulut, sedangkan dodol bertekstur kenyal, dan rasanya pun berbeda,
kerupuk terasa asin sedangkan dodl manis. Sifat organoleptik inilah yang
menjadi pembeda produk yang satu dengan yang lainnya.
3. Mengapa perbedaan atau persamaan karakteristik suatu bahan/makanan itu
penting kita ketahui?
Jawab: Untuk membedakan jenis produk satu dengan yang lain selain itu
untuk menjadi patokan dalam menilai suatu bahan/makanan.
4. Sifat atau karakteristik yang mana dari makanan yang diiuji itu yang benar-
benar saudara sukai? Mengapa? Bandingkan dengan pendapat teman saudara.
Aroma, karena dari aroma atau bau dapat menggambarkan rasa dari suatu
bahan pangan.
Yang paling disukai dari makanan yang diujikan adalah jelly, karena
memiiliki rasa yang asam sedikit manis, dengan aroma khas jelly yang cukup
menyegarkan dan tektur yang dihailkan lebih baik dibandingkan dengan
sampel lainnya. Jika dibandingkan dengan teman yang lain, rasa yang didapat
mungkin berbeda karena jelly yang dilakukan pengujian memiliki beberapa
rasa, sehingga rasa yang didapat berbeda-beda.