91
i PENERAPAN METODE TGT (Teams Games Tournament) MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO SKRIPSI Oleh : ANIK SUGIYARTI NIM : K4305003 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

i

PENERAPAN METODE TGT (Teams Games Tournament)

MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK MENINGKATKAN

PARTISIPASI SISWA TERHADAP PROSES

PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA

KELAS VIII SMP NEGERI 1

GONDANGREJO

SKRIPSI

Oleh :

ANIK SUGIYARTI

NIM : K4305003

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

ii

PENERAPAN METODE TGT (Teams Games Tournament)

MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK MENINGKATKAN

PARTISIPASI SISWA TERHADAP PROSES

PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA

KELAS VIII SMP NEGERI 1

GONDANGREJO

OLEH:

ANIK SUGIYARTI

NIM : K4305003

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui dan untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Muzayyinah, M.Si Joko Ariyanto, S.Si, M.Si

NIP. 19640406 199103 2001 NIP. 19720108 200501 1001

Page 4: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk mamenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 10 Februari 2010

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. Sri Widoretno, M. Si ......................

Sekretaris : Harlita, S. Si, M. Si .....................

Anggota I : Dra. Muzayyinah, M.Si ......................

Anggota II : Joko Ariyanto, S.Si, M.Si ......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

v

ABSTRAK

Anik Sugiyarti. PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT (Teams Games Tournament) MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Januari 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi dengan penerapan pembelajaran kooperatif metode TGT (Teams Games Tournament) menggunakan scrabble pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersiklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan dasar yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi, angket, wawancara, dan kajian dokumen. Validitas data menggunakan teknik triangulasi yaitu triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa peningkatan setiap indikator partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi telah dapat mencapai target yang telah ditentukan. Target untuk indikator mengarahkan perhatian siswa pada kegiatan pembelajaran adalah 75%. Capaian persentase indikator mengarahkan perhatian siswa pada kegiatan pembelajaran sebesar 77,5%. Target untuk indikator keberanian mengemukakan permasalahannya adalah 70%. Capaian persentase indikator keberanian mengemukakan permasalahannya sebesar 75%. Target untuk indikator berpartisipasi(ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar adalah 70%. Capaian persentase indikator berpartisipasi(ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar sebesar 77,5%. Target untuk indikator usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran adalah 70%. Capaian persentase indikator usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran sebesar 75%. Target untuk indikator kemandirian belajar siswa adalah 70%. Capaian persentase indikator kemandirian belajar siswa sebesar 77,5%. Untuk mencapai target, penelitian dilakukan 2 siklus. Simpulan penelitian yang diperoleh adalah pembelajaran kooperatif metode TGT (Teams Games Tournament) menggunakan scrabble dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi

Page 6: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

vi

MOTTO

Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu, kamu berlepas diri terhadap apa

yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.

(Yunus:41)

Tanamkan dalam diri sebuah kalimat tasbih dalam setiapdetik, satu gagasan dalam

setiap menit, dan satu karya dalam setiap jam.

Jalani hidup bagai air mengalir tanpa lupa usaha dan doa pada nya.

Dimana usaha, kesabaran dan doa menjadi jalan maka hanya kemenangan yang

ada di akhir lintasan

Hidup adalah cita-cita, capailah!!

(Penulis)

Page 7: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

vii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

· Allah SWT serta Nabi Muhammad SWA.

· Kedua orangtuaku tercinta, bapak dan Ibu, terima kasih atas semua

cinta, motivasi, nasihat, bimbingan, serta pengorbanan yang tiada

batas dan tak lekang oleh waktu.

· Kakakku tercinta, Mas Budi dan Mbak Rima, Mbak Nining dan Mas

Juwari, terima kasih atas kasih sayang dan motivasi yang telah kalian

berikan padaku selama ini.

· Ponakanku tersayang, Geriel, Bima, dan Ganendra yang telah mengisi

hari-hariku dengan canda tawa

· Bu Yayin dan Pak joko, terimakasih atas bimbingan dan nasihatnya.

· Saciku, terima kasih telah menemaniku baik suka maupun duka serta

dukungannya selama ini.

· Teman-teman ”Genk Motor” (Nurma, Ika, Rini, Isni, Sulis, Ambar,

Kartika) atas kebersamaan yang telah kalian lakukan menjadi motivasi

tersendiri bagiku

· Teman-teman seperjuangan Biologi ’05, terima kasih atas

kebersamaannya selama ini.

· Almamater

Page 8: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul

”PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT (Teams

Games Tournament) MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK

MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP PROSES

PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1

GONDANGREJO”dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Selama penelitian hingga terselesaikannya laporan ini, penulis menemui

berbagai hambatan namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak

akhirnya hambatan yang ada dapat teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk

bantuan yang telah diberikan, dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Dra. Muzayyinah, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan.

5. Joko Ariyanto, S.Si, M.Si, selaku Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan.

6. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gondangrejo yang telah memberikan ijin untuk

mengadakan penelitian.

7. Guru mata pelajaran biologi kelas VIII E yang senantiasa membantu

kelancaran penelitian dan kerja samanya.

8. Siswa siswi kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo.

Page 9: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

ix

9. Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikan support baik moral

maupun spriritual.

10. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah

membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Surakarta, Januari 2010

Penulis

Page 10: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGAJUAN ii

HALAMAN PERSETUJUAN iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

HALAMAN ABSTRAK v

HALAMAN MOTTO vi

HALAMAN PERSEMBAHAN vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Perumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 4

BAB II. LANDASAN TEORI 5

A. Tinjauan Pustaka 5

1. Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament)

Menggunakan Permainan Scrabble

5

2. Partisipasi 10

B. Kerangka Berpikir 20

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 21

A. Tempat dan Waktu Penelitian 21

1. Tempat Penelitian 21

2. Waktu Penelitian 21

B. Bentuk dan Strategi Penelitian 21

C. Subjek dan Objek Penelitian 26

Page 11: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xi

1. Subjek Penelitian 26

D. Data dan Sumber Data 26

1. Data Penelitian 26

2. Sumber Data 26

E. Teknik Pengumpulan Data 26

1. Observasi 26

2. Wawancara 27

3. Angket 28

4. Kajian Dokumen 29

F. Validitas Data 30

G. Analisis Data 30

H. Prosedur Penelitian 32

BAB IV. HASIL PENELITIAN 37

A. Deskripsi Lokasi Penelitian 37

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian 43

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori 53

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 74

A. Simpulan 74

B. Implikasi 74

C. Saran 74

DAFTAR PUSTAKA 77

LAMPIRAN 79

Page 12: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kriteria Penghargaan Tim 10

Tabel 2. Aspek-aspek dalam Observasi Partisipasi Siswa 34

Tabel 3. Indikator Keberhasilan Tindakan 35

Tabel 4. Persentase Hasil Observasi Prasiklus 40

Tabel 5. Jumlah Jawaban Ya untuk Setiap Indikator pada Observasi Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus I

46

Tabel 6. Persentase setiap Indikator pada Angket Partisipasi Siswa Siklus I

47

Tabel 7. Persentase setiap indikator pada Angket Kepuasan Penggunaan Metode TGT (Teams Games Tournament) Siklus I

48

Tabel 8. Jumlah Jawaban Ya untuk Setiap Indikator pada Observasi Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus II

57

Tabel 9. Persentase setiap Indikator pada Angket Partisipasi Siswa Siklus II

58

Tabel 10. Persentase setiap indikator pada Angket Kepuasan Penggunaan Metode TGT (Teams Games Tournament) Siklus II

59

Tabel 11. Persentase setiap Indikator pada observasi Partisipasi Siswa 64

Tabel 12. Persentase setiap Indikator pada Angket partisipasi Siswa 65

Tabel 13. Persentase setiap Indikator pada Angket kepuasan penggunaan metode TGT (Teams Games Tournament) setiap siklus.

67

Page 13: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Papan Scrabble 9

Gambar 2. Papan Scrabble 9

Gambar 3. Skema Hubungan Partisipasi Antara Guru dan Siswa. 14

Gambar 4. Pola Aktivitas dan Partisipasi Siswa dalam\ Pembelajaran.

14

Gambar 5. Kerangka Berpikir 20

Gambar 6. Skema triangulasi 30

Gambar 7. Komponen-komponen Analisis data: Model Interaktif 31

Gambar 8. Skema prosedur penelitian 36

Gambar 9. Diagram persentase untuk tiap Indikator pada Observasi Partisipasi Siswa Setiap Siklus

65

Gambar 10. Diagram persentase untuk tiap Indikator pada Angket Partisipasi Siswa Setiap Siklus

66

Gambar 11. Diagram Persentase Setiap Indikator Pada Angket Kepuasan Siswa Terhadap penggunaan metode TGT (Teams Games Tournament).

67

Page 14: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A. INSTRUMEN DAN HASIL PENELITIAN

Lampiran 1. Silabus 79

Lampiran 2. a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I 81

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II 85

Lampiran 3. a. Bahan Diskusi Kelompok Siklus 1 89

b. Bahan Diskusi Kelompok Siklus II 98

Lampiran 4. a. Hasil Observasi Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Para Siklus

b. Hasil Observasi Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Siklus I

c. Hasil Observasi Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Siklus II

110

112

114

Lampiran 5. Kisi-kisi Dan Hasil Angket Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Pada Siklus 1 dan Siklus 2

116

Lampira 6. a. Kisi-kisi dan Hasil Test Kognitif Siklus I 126

b. Kisi-kisi dan Hasil Test Kognitif Siklus II 135

Lampiran 7. Kisi-kisi dan Angket Kepuasan Metode TGT (Teams Games Tournament) Menggunakan Scrabble Pada Siklus I dan Siklus II

143

Lampiran 8. a. Hasil Wawancara Dengan Guru Prasiklus 156

b. Pedoman Wawancara Guru 158

c. Hasil Wawancara Dengan Guru 159

d. Pedoman Wawancara Siswa 162

e. Hasil Wawancara Dengan Siswa 163

Lampiran 9. Daftar Nama Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo

165

Lampiran 10. Daftar Presensi Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo

166

Lampiran 11. Daftar Nama Kelompok Siswa Kelas Kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo

167

Page 15: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xv

Lampiran 12. Ringkasan Materi 168

Lampiran 13 Hasil Terminologi Pada Siklus I 176

Lampiran 14 Hasil Terminologi Pada Siklus II 177

LAMPIRAN B. DOKUMENTASI PENELITIAN

Lampiran 15. a. Dokumentasi Penelitian Pra Siklus 184

b. Dokumentasi Penelitian Siklus I 185

c. Dokumentasi Penelitian Siklus II 187

LAMPIRAN C. PERIJINAN

a. Surat Permohonan Observasi

b. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi

c. Surat Keputusan Ijin Penyusunan Skripsi

d. Surat Permohonan Research/Try Out

e. Surat Keterangan dari Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gondangrejo

189

190

191

192

193

Page 16: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xvi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi guru dan siswa.

Interaksi tersebut yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak

yang mengajar senantiasa terjadi pada proses pembelajaran. Proses pembelajaran

yang dilakukan antara guru dan siswa hendaknya mengacu pada peningkatan

aktivitas dan partisipasi siswa. Guru tidak hanya melakukan kegiatan

penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswa, akan tetapi

guru diharapkan mampu membawa siswa untuk aktif dalam berbagai bentuk

belajar, berupa belajar penemuan, belajar mandiri, belajar kelompok, belajar

memecahkan masalah, dan sebagainya.

Hasil observasi terhadap proses pembelajaran biologi kelas VIII E

semester genap di SMP Negeri 1 Gondangrejo menunjukkan proses pembelajaran

yang belum melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar, sehingga

partisipasi siswa dalam proses pembelajaran belum optimal. Kegiatan siswa di

dalam proses belajar mengajar lebih banyak mendengarkan dan menulis apa yang

disampaikan oleh guru. Keterlibatan siswa masih kurang dan belum menyeluruh,

hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu. Kurangnya keterlibatan siswa

tersebut tampak dari perilaku siswa diantaranya; 12,5% siswa tampak melamun

dan tidak fokus, 10% siswa bermain sendiri tanpa mempedulikan pelajaran, 55%

siswa bicara sendiri dengan teman sehingga tidak memperhatikan pelajaran, usaha

siswa untuk lebih mengetahui materi sebesar 0%, 23% siswa yang ikut serta

dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar, 30% siswa melakukan

kegiatan yang mengganggu proses pembelajaran, serta tidak ada siswa yang

berani mengemukakan masalah yang bersangkutan dengan materi yang belum

dipahami maka dapat dikatakan 0% sehingga tidak dapat berpartisipasi aktif

dalam kegiatan pembelajaran.

Page 17: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xvii

Alternatif penyelesaian masalah yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan partisipasi siswa yaitu dengan menggunakan suatu metode yang

tepat, sesuai dan cocok digunakan oleh siswa. Ketepatan metode sangat

mempengaruhi proses belajar mengajar. Dengan adanya suatu metode yang tepat

dalam pembelajaran diharapkan siswa mampu memahami dan menguasai materi.

Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

TGT (Teams Games Tournament) yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi

siswa. Metode pembelajaran TGT ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan

metode yang lainnya karena mudah divariasikan dengan berbagai permainan dan

media pembelajaran seperti komik, VCD, teka–teki silang, roda impian, kartu

bridge, monopoli dan scrabble. Kelebihan TGT yang lain dapat meningkatkan

rasa percaya diri, kekompakan hubungan antar anggota kelompok, waktu kegiatan

belajar mengajar lebih singkat dan partisipasi siswa lebih optimal.

Salah satu permainan yang digunakan dalam metode TGT ini adalah

scrabble. Scrabble merupakan sarana permainan berupa permainan papan dan

permainan menyusun kata yang dimainkan 2 atau 4 orang yang mengumpulkan

poin berdasarkan nilai kata yang dibentuk dari keping huruf di atas papan

permainan berkotak 15 kolom dan 15 baris. Kelebihan scrabble yaitu dapat

mengetahui dan mengingat, mampu mengkoordinasikan anggota tuibuh seperti

tangan dan kaki, dapat berfikir secara tepat dan teratur, lebih dapat merasakan dan

menjalin hubungan interpersonal dan mampu menghasilkan ide yang sesuai

konteks.

Metode TGT menggunakan scrabble ini merupakan metode yang disertai

permainan maka metode ini dianggap sangat menyenangkan dan tidak

membosankan bagi siswa. Alasan penggunaan scrabble sendiri karena siswa

belum banyak yang tahu tentang scrabble ini maka para siswa sangat tertarik dan

ingin mengetahui bagaimana cara bermainnya dan dengan scrabble ini semua

siswa diharuskan dapat menyusun kata-kata yang disertai dengan alasan yang

benar berdasarkan materi yang dipelajari. Pelaksanaan TGT sendiri dibagi menjadi

empat tahap pembelajaran yaitu presentasi kelas (penyampaian materi) oleh guru,

belajar tim/diskusi, turnamen atau pertandingan dengan menggunakan scrabble,

Page 18: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xviii

dan penghargaan tim. Belajar sambil bermain tidak selalu berakibat buruk pada

prestasi belajar siswa karena penyajian materi melibatkan siswa aktif dalam

belajar dan bermain bersama kelompoknya sehingga memberikan kontribusi pada

meningkatnya keaktifan dan partisipasi siwa dalam pembelajaran.

Materi yang digunakan dalam pembelajaran dengan menerapkan metode

TGT menggunakan scrabble adalah zat adiktif dan psikotropika. Zat adiktif dan

psikotropika merupakan masalah umum yang terjadi dalam kehidupan ini.

Pelajaran mengenai zat adiktif dan psikotropika akan bermakna dan tidak mudah

hilang dari ingatan siswa maka siswa harus mengetahui dengan berfikir dan

berusaha sendiri.

Metode TGT ini sangat menarik untuk siswa karena siswa akan

berkompetisi dalam permainan sehingga menjadi wakil dari kelompoknya dan

mendapatkan suatu penghargaan. Sistem permainan yang dipakai pada penelitian

ini adalah scrabble. Permainan scrabble tersebut mempunyai perbedaan dalam hal

konsep permainan, yaitu bila dalam permainan scrabble sesungguhnya adalah

berlomba untuk mendapatkan poin tertinggi, tetapi permainan scrabble dalam

penelitian ini adalah berlomba untuk menguasai pengetahuan. Dengan adanya

permainan diharapkan siswa dapat tertarik dan tidak merasa bosan lagi dengan

proses pembelajaran biologi serta dapat aktif dalam belajar biologi. Selain itu

dapat mengarahkan siswa dalam suasana kerjasama sehingga dapat meningkatkan

partisipasi siswa..

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dirumuskan judul

penelitian: ”PENERAPAN METODE TGT (Teams Games Tournament)

MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK MENINGKATKAN

PARTISIPASI SISWA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN

BIOLOGI SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 1 GONDANGREJO”.

Page 19: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xix

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini

dapat dirumuskan yaitu apakah partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi

dapat ditingkatkan dengan penerapan metode pembelajaran TGT (Teams Games

Tournament) menggunakan scrabble pada pokok bahasan zat adiktif dan

psikotropika di kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun ajaran 2008/2009?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan partisipasi siswa dalam

pembelajaran Biologi melalui penerapan metode pembelajaran TGT (Teams

Games Tournament) menggunakan scrabble pada pokok bahasan zat adiktif dan

psikotropika di kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun ajaran 2008/2009?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Guru:

Menyajikan sebuah pilihan untuk mengatasi masalah pembelajaran yang

dapat diatasi melalui penerapan model pembelajaran TGT (Teams Games

Tournament) dengan menggunakan Scrabble.

2. Siswa

Memberikan pengalaman secara nyata kepada siswa melalui penerapan model

pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) dengan menggunakan

Scrabble sebagai perangsang munculnya keberanian bertanya dan

menyampaikan pendapat.

Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih

termotivasi dalam belajar.

3. Sekolah

Menyusun program peningkatan kualitas pembelajaran biologi pada tahap

berikutnya.

Page 20: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xx

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Metode Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Menggunakan

Permainan Scrabble

Dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran kooperatif metode TGT.

Metode TGT dikembangkan pertama kali oleh David De Vries dan Keith Edward

(Slavin, 2008: 6).

Metode TGT dalam penelitian ini merupakan salah satu pembelajaran

kooperatif dimana pembelajaran kooperatif menurut Etin Solihatin dan Raharjo

(2007:4) berpendapat bahwa ”Cooperatif learning adalah suatu model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang dengan struktur

kelompoknya yang bersifat heterogen”. Nurhadi (2004: 112) mengatakan

pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada

penggunaaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan

kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Menurut Effandi Zakaria dan Zanaton Iksan (2007) menyatakan bahwa

“Cooperative learning is grounded in the belief that learning is most effective

when student are actively involved in sharing ideas and work cooperatively to

complete academic tasks”. Di sini Pembelajaran kooperatif merupakan suatu

alasan yang dapat dipercaya bahwa pembelajaran tersebut sangat efektif ketika

siswa terlibat aktif dalam bertukar pendapat dan bekerjasama untuk

menyelesaikan tugas akademiknya secara lengkap”.

Mohamad Nur (2005: 10) mengemukakan bahwa metode pembelajarn

TGT adalah teknik pembelajaran yang sama seperti STAD dalam setiap tahap

pembelajarannya kecuali dalam satu tahap yaitu sebagai ganti kuis dan sistem

skor perbaikan individu, TGT menggunakan turnamen permainan akademik.

Dalam

Page 21: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxi

turnamen itu siswa bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang

setara dalam kinerja akademik mereka yang lalu.

Metode pembelajaran TGT adalah salah satu tipe atau model

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh

siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor

sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.

Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran

kooperatif TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan

belajar.

Menurut Fengfeng Ke dan Barbara Grabowski menyatakan bahwa “TGT

cooperation is more effective than interpersonal competition in facilitating

positive maths attitudes, but not in promoting maths performance.” Pembelajaran

kooperatif TGT sangat efektif untuk bersaing antar individu dan juga untuk

memudahkan siswa berpikir positif dalam matematika tetapi tidak dapat

memelihara pekerjaannya dalam pembelajaran matematika.

Metode pembelajaran TGT memiliki kelebihan dibandingkan dengan

metode yang lainnya karena mudah divariasikan dengan berbagai media

pembelajaran seperti komik, VCD, teka – teki silang, roda impian kartu bridge

dan scrabble. Kelebihan dari TGT yang lain dapat meningkatkan rasa percaya diri,

kekompakan hubungan antar anggota kelompok, waktu kegiatan belajar mengajar

lebih singkat dan keterlibatan siswa lebih optimal.

Menurut Slavin (1991: 7) Teams Games Tournament memiliki

kelemahan yaitu memerlukan persiapan yang rumit untuk melaksanakan, bila

terjadi persaingan yang negatif maka hasilnya akan buruk, bila ada siswa yang

malas atau ada yangb ingin berkuasa dalam kelompok maka pembelajaran tidak

berjalan dengan semestinya, dan adanya siswa yang tidak memanfaatkan waktu

sebaik-baiknya dalam kelompok belajar.

Page 22: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxii

Menurut Slavin (2008: 166) komponen utama dalam pembelajaran TGT

adalah:

a. Presentasi Kelas

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian

kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah,

diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar

memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan

membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game

karena skor game akan menentukan skor kelompok.

b. Kelompok (teams)

Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya

heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi

kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan

lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik

dan optimal pada saat game. Setelah presentasi kelas kegiatan kelompok adalah

diskusi antar anggota, saling membandingkan jawaban, memeriksa dan

mengoreksi kesalahan konsep anggota kelompok.

Kelompok merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran TGT.

Selama belajar dalam kelompok masing-masing siswa bertugas untuk

mempelajari lembar kerja yang diberikan oleh guru dan saling membantu apabila

ada teman sekelompoknya yang belum menguasai materi pelajaran. Diskusi ini

meningkatkan komunikasi dua arah antar siswa dan guru.

c. Permainan (games) Scrabble

Game yang digunakan dalam penelitian ini adalah scrabble. Scrabble

merupakan sarana permainan berupa permainan papan dan permainan menyusun

kata yang dimainkan 2 atau 4 orang yang mengumpulkan poin berdasarkan nilai

kata yang dibentuk dari keping huruf di atas papan permainan berkotak 15 kolom

dan 15 baris. Selain papan permainan dan keping huruf siswa harus memberi

pernyataan/alasan yang dapat menguatkan kata- kata yang telah disusun.

Page 23: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxiii

Bermain Scrabble seperti sedang mengikuti acara kuis tebak kata yang

berhadiah oleh karena itu saat permainan berlangsung suasana diusahakan

kondusif dan semenarik mungkin. Permainan ini tidak ada bantuan huruf atau

kisi-kisi jawaban, sehingga siswa harus menguasai materi pelajaran. Supaya dapat

menyusun kata dengan benar, diperlukan koordinasi dan kerja sama kelompok

sehingga kontribusi individu sangat menentukan keberhasilan tim. Penguasaan

materi pelajaran dan partisipasi siswa merupakan modal untuk bertanding.

Penguasaan materi yang luas dapat membantu siswa menjawab pertanyaan

dengan mudah dan memungkinkan siswa menciptakan ide-ide yang brilian.

Suasana yang menarik atau menyenangkan menyebabkan para siswa bersemangat

dan dapat berpartisipasi secara optimal.

Manfaat penggunaan media scrabble:

1) Kognitif,kemampuan mengetahui dan mengingat.

2) Motorik,kemampuan mengkoordinasikan anggota tuibuh seperti

tangan dan kaki.

3) Logika,kemampuan berfikir secara tepat dan teratur.

4) Emosional/sosial,kemampuan merasakan da menjalin hubungan

interpersonal.

5) Kreatif/imajinatif,kemampuan menghasilkan ide sesuai konteks.

Anonim (2009: 1)

Model permainan Scrabble pada penelitian ini pada dasarnya sama dengan

bentuk permainan scrabble biasa yaitu untuk menguasai. Menguasai pada

permainan scrabble kali ini adalah menguasai pengetahuanatau materi pelajaran.

Adapun konsep bermain sambil belajar seringkali disalahkan oleh orang

tua. Orang tua sering berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan

menjadikan anak malas bekerja dan bodoh. Pendapat itu kurang bijaksana,karena

beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa perminan sangat besar pengaruhnya

terhadap perkembangan jiwa anak.

Penggunaan scrabble diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan

partisipasi siswa akan materi zat adiktif. Belajar sambil bermain tidak selalu

berakibat buruk pada prestasi belajar siswa karena penyajian materi melibatkan

Page 24: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxiv

siswa agar aktif dalam belajar dan bermain bersama kelompoknya sehingga

memberikan kontribusi pada partisipasi siswa dalam belajar biologi khususnya

pada materi zat adiktif dan psikotropika. Contoh papan scrabble seperti pada

Gambar 1.

Gambar 1. Papan Scrabble

Gambar 2. Papan Scrabble

Penguasaan materi pelajaran dan kreativitas siswa merupakan modal untuk

bertanding dalam permainan ini. Dengan penguasaan materi yang luas siswa dapat

menjawab pertanyaan dengan mudah sedangkan siswa kreatif memungkinkan ide-

ide yang brilian. Adanya suasana yang menarik atau menyenangkan menyebabkan

para siswa bersemangat dan memacu mereka untuk melakukan yang terbaik.

Page 25: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxv

d. Tournament

Tournament adalah saat dimana permainan berlangsung dan

dilaksanakan setelah guru memberikan presentasi kelas dan setiap tim telah

mencoba permainan. Dalam tournament masing-masing siswa mewakili tim yang

berbeda dan memainkan permainan Scrabble. Setelah tournament selesai maka

dilakukan penilaian dan penghargaan.

e. Penghargaan Tim

Menurut Slavin (2008: 175) berdasarkan skor rata–rata tim maka terdapat

tiga kriteria penghargaan tim yaitu tim baik, tim sangat baik, dan tim super.

Kriteria penghargaan seperti Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria penghargaan tim

Kriteria (rata – rata tim ) Penghargaan 40 45 50

Tim baik Tim sangat baik Tim super

(Slavin, 2008: 175)

Tim yang mendapat nilai tertinggi diberikan reinforcement atau

penghargaan. Belajar mengajar menggunakan metode TGT, meskipun dilakukan

secara berkelompok namun prestasi belajar yang diukur merupakan prestasi

belajar individu. Dengan metode ini siswa akan terpacu untuk lebih siap belajar.

Selain itu, guru hanya bertindak sebagai fasilitator yang memantau kegiatan

masing-masing kelompok, sehingga setiap siswa dalam kelompok dapat belajar

dengan sungguh-sungguh.

2.Partisipasi Siswa

a. Pengertian Partisipasi Siswa

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu participation yang berarti

pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Kata partisipasi mempunyai pengertian

yang luas. Menurut Suryosubroto (2002: 278-279) partisipasi adalah penyertaan

mental dan emosi seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka

Page 26: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxvi

untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi tercapainya tujuan-

tujuan, bersama bertanggung jawab terhadap tujuan tersebut.

Keith Davis dalam Suryosubroto (2002: 279) menyatakan bahwa

“Participation is defined as a mental and emotional involed at a person in a

group situation which encourager then contribut to group goal and share

responsibility in them”. Di sini partisipasi dimaksudkan sebagai keterlibatan

mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung

jawab di dalamnya. Dalam definisi tersebut kunci pemikirannya adalah

keterlibatan mental dan emosional individu.

Pendapat tentang partisipasi juga disampaikan oleh Dimyati dan

Mudjiono (2002: 26) mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan

berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Berdasarkan pendapat tersebut, partisipasi

memiliki aspek-aspek yaitu kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi atau

keterlibatan dalam suatu kegiatan. Kegiatan yang dimaksud disini adalah kegiatan

siswa selama proses pembelajaran.

Adapun konsep partisipasi menurut Ensiklopedi Pendidikan adalah suatu

gejala demokratis dimana orang diikutsertakan dalam perencanaan serta

pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat

kematangan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu menjadi lebih baik dalam

bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan

(Suryosubroto, 2002: 279).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi serta pisik anggota dalam

memberikan inisiatif terhadap kegiatan-kegiatan yang dilancarkan, serta

mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.

Dalam penelitian ini partisipasi yang dimaksud adalah partisipasi siswa yaitu

keikutsertaan atau keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan

oleh sekolah, terutama dalam kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas. Hal

apapun yang dipelajari siswa dalam kegiatan belajar, siswa harus mempelajarinya

sendiri. Tidak ada seorangpun yang dapat menggantikannya.

Page 27: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxvii

Dewey dalam Martinis Yamin (2007: 82) mengemukakan prinsip

Learning By Doing yaitu bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, siswa perlu

terlibat dan partisipasi secara spontan. Keinginan siswa akan hal-hal yang belum

diketahuinya mendorong keterlibatan siswa sacara aktif dalam suatu proses

pembelajaran. Guru berperan aktif sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam

pembelajaran. Peran serta siswa dan guru dalam pembelajaran aktif akan

menciptakan suatu pengalaman yang bermakna.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: 43), keterlibatan siswa di dalam

belajar tidak hanya diartikan keterlibatan fisik semata, namun lebih dari itu,

terutama adalah keterlibatan emosional, keterlibatan dalam kegiatan kognitif,

dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan

internalisasi nilai-nilai, dalam pembentukan sikap dan nilai, serta pada saat

mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan.

Berdasarkan pendapat di atas, keterlibatan siswa dalam pembelajaran

mencakup dua hal pokok yaitu keterlibatan fisik dan psikis siswa. Keterlibatan

secara fisik dapat dilihat dari kegiatan siswa seperti membaca, mendengar,

menulis, berlatih keterampilan dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis misalnya

menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang

dihadapi, menyimpulkan hasil kegiatan belajar dan kegiatan psikis yang lain.

Lebih jauh Dimyati dan Mudjiono (2002: 42-43) juga mengemukakan

bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung.

Dalam belajar melalui pengalaman langsung, siswa tidak sekedar mengamati

secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan

bertanggung jawab terhadap hasilnya.

Dalam kegiatan belajar dan pembelajaran diharapkan adanya

keterlibatan langsung dari setiap siswa. Adanya keterlibatan siswa secara

langsung ini secara logis akan menyebabkan siswa memperoleh pengalaman atau

berpengalaman.

Page 28: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxviii

b. Manfaat Partisipasi

Suryosubroto (2002: 282) mengemukakan manfaat prinsipiil dari

partisipasi yaitu :

(1) Lebih memungkinkan diperolehnya keputusan yang benar karena banyaknya sumbangan pikiran.

(2) Pengembangan potensi diri dan kreativitas. (3) Adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang

diberikan dan adanya perasaan diperlukan. (4) Melatih untuk bertanggung jawab serta mendorong untuk

membangun kepentingan bersama. Lebih jauh Heidjrachman Ranupandojo dalam Suryosubroto (2002: 282)

mengemukakan bahwa dengan dijalankannya partisipasi akan bisa diperoleh

beberapa manfaat seperti bisa dibuatnya keputusan yang lebih baik (karena

banyaknya sumbangan pikiran), adanya penerimaan yang lebih besar terhadap

perintah yang diberikan dan adanya perasaan diperlukan.

Partisipasi dalam proses pembelajaran dapat mengembangkan potensi

diri dan kreativitas siswa, serta dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab

terhadap proses dan hasil belajar yang dijalaninya. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa dengan adanya partisipasi siswa dalam pembelajaran akan

memberikan peranan yang penting bagi keberhasilan tujuan dari proses

pembelajaran yang terkait.

c. Pola Partisipasi Siswa

Martinis Yamin (2007: 78-79) mengemukakan bahwa pembelajaran

merupakan istilah yang menggambarkan peran yang lebih banyak terletak pada

siswa, guru sebagai pembimbing dalam terjadinya pengalaman belajar dan

tercapainya suatu indikator yang dikehendaki. Maka siswa sebagai aktor / subyek

yang banyak berperan dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri, tidak

hanya sebagai siswa pasif akan tetapi sebagai siswa yang juga berperan membuat

perencanaan, pelaksanaan, dan tercapainya suatu hasil (output) yang bertitik tolak

pada kreativitas dan partisipasinya dalam kegiatan pembelajaran. Skema

hubungan tersebut terlihat pada Gambar 3.

Page 29: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxix

Gambar 3.Skema Hubungan Partisipasi Antara Guru dan Siswa. (Martinis Yamin, 2007 :79)

Berdasarkan skema hubungan partisipasi antara guru dan siswa di atas,

dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran seorang guru diharapkan

mampu menciptakan suatu kondisi belajar yang dapat merangsang peran aktif

dan partisipasi siswa. Proses pembelajaran yang berlangsung harus berpusat pada

siswa, sehingga siswa ikut terlibat secara penuh di dalam kegiatan belajar yang

dilakukan.

Pola aktivitas dan partisipasi siswa ini dijelaskan lebih lanjut oleh

Martinis Yamin (2007: 79) yaitu “Peran aktif dan partisipasi siwa dalam proses

pembelajaran adalah untuk tercapainya suatu indikator dari kompetensi dasar

yang telah dikembangkan dari materi pokok”. Pola aktivitas dan partisipasi siswa

tersebut digambarkan dalam Gambar 4.

Gambar 4.Pola Aktivitas dan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran. (Martinis Yamin, 2007 :79)

Indikator Kompetensi Dasar Materi Pokok

Peran Aktif dan Partisipasi Siswa

Guru

Siswa

Merangsang peran aktif

dan partisipasi

Page 30: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxx

Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru diharapkan mampu

menemukan kemampuan minimal siswa (kompetensi dasar) yang dikembangkan

dari materi pokok pembelajaran. Selanjutnya dari kompetensi dasar yang

diperoleh, akan dapat dijabarkan beberapa indikator yang berkaitan dengan materi

pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan partisipasi tersebut

merupakan penekanan pembelajaran kompetensi, dimana proses yang dilakukan

menekankan tercapainya suatu tujuan (indikator) yang dikehendaki.

d. Syarat Terjadinya Partisipasi Siswa

Martinis Yamin (2007: 80-81) menjelaskan bahwa peran aktif dan

partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan apabila tercipta

suatu kondisi sebagai berikut :

1) Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa. 2) Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar. 3) Tujuan kegiatan pembelajaran tercapai kemampuan minimal siswa

(kompetensi dasar). 4) Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas siswa,

meningkatkan kemampuan minimalnya, dan mencipta siswa yang kreatif serta mampu menguasai konsep-konsep.

5) Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Menurut Gagne dan Briggs dalam Martinis Yamin (2007: 84) untuk

menumbuhkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat dilakukan

melalui 9 aspek berikut ini :

1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar) kepada siswa. 3) Mengingatkan kompetensi prasyarat. 4) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep) yang akan

dipelajari. 5) Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya. 6) Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran. 7) Memberikan umpan balik (feed back). 8) Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga

kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur. 9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir

pembelajaran.

Page 31: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxxi

Partisipasi siswa dapat terjadi apabila dalam proses pembelajaran

tercipta suatu kondisi yang dapat merangsang tumbuhnya peran serta dan

partisipasi siswa. Seorang guru diharapkan memiliki keterampilan dalam

merangsang tumbuhnya partisipasi siswa. Dengan demikian peran serta dan

keterlibatan siswa dalm proses pembelajaran akan meningkat, yang pada akhirnya

kegiatan pembelajaran akan lebih berpusat pada siswa.

e. Jenis-Jenis Partisipasi Siswa

Ada beragam aktivitas dan partisipasi dalam proses pembelajaran yang

dapat dilakukan, di antaranya menurut Paul D. Dierich dalam Martinis Yamin

(2007: 84-86) adalah :

1) Kegiatan-kegiatan visual Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral) Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan instrupsi.

3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

4) Kegiatan-kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisikan angket.

5) Kegiatan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.

6) Kegiatan metrik Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, menari dan berkebun.

7) Kegiatan-kegiatan mental Merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

8) Kegiatan-kegiatan emosional Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

Berdasarkan pendapat di atas, partisipasi siswa dalam pembelajaran

mempunyai jenis-jenis kegiatan yang beragam. Partisipasi atau keterlibatan siswa

dalam pembelajaran tersebut tidak hanya dalam hal keterlibatan fisik semata,

Page 32: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxxii

tetapi juga mencakup keterlibatan mental dan emosional siswa dalam

pembelajaran.

f. Tingkatan Partisipasi

Menurut Parietra Westra dalam Suryosubroto (2002: 283), tingkatan

partisipasi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu :

(1) Tingkatan pengertian timbal balik artinya mengarahkan anggota agar mengerti akan fungsinya masing-masing dan sikap yang seharusnya satu sama yang lain.

(2) Tingkatan pemberian nasihat artinya individu-individu disini saling membantu untuk pembuatan keputusan terhadap persoalan-persoalan yang sedang dihadapi sehingga saling tukar menukar ide-ide mereka satu persatu.

(3) Tingkatan kewenangan artinya menempatkan posisi anggotanya pada keadaan mereka, sehingga dapat mengambil keputusan pada persoalan yang mereka hadapi.

Pendapat lain dikemukakan oleh Jumrowi dalam Suryosubroto (2002:

283) yang menyatakan bahwa tingkatan partisipasi dibedakan menjadi tiga macam

yaitu :

(1) Partisipasi dalam proses perencanaan dan kaitannya dengan progam lain.

(2) Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan.

(3) Partisipasi dalam pelaksanaan.

Dengan menyimak beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa mengukur partisipasi siswa dapat dilihat dari seberapa jauh keterlibatannya

dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Secara garis besar,

tingkatan partisipasi mulai dari tingkat rendah yaitu berbagi informasi, konsultasi,

lalu ke tingkat yang lebih tinggi yaitu kolaborasi dan pemberdayaan atau

keikutsertaan.

Page 33: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxxiii

B. Kerangka Pemikiran

Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di kelas VIII-E SMP Negeri

1 Gondangrejo tahun ajaran 2008/2009 selama observasi dapat diketahui bahwa

partisipasi siswa sangat kurang sehingga pembelajaran biologi masih rendah

dengan input siswa kurang tanggap dalam pembelajaran. Hal ini ditandai dengan

sering bermain sendiri dan kadang mengganggu teman yang lain, keterlibatan

siswa dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang, siswa jarang yang bertanya

pada guru dan kurangnya diskusi antar siswa dalam kelompok maupun antar

kelompok, sehingga siswa lebih dominan bersikap pasif dalam proses belajar

mengajar, siswa cenderung kurang mandiri dalam mengerjakan sesuatu yang

diperintahkan oleh guru. Selain hal tersebut juga kurangnya stimulus

pembelajaran yang diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk

melibatkan keikutsertaan atau partisipasi siswa dalam pembelajaran dan kurang

bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan.

Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal. Faktor eksternal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah pemilihan

metode pembelajaran yang tepat dan efektif sehingga mampu meningkatkan daya

serap siswa. Metode mengajar yang digunakan oleh guru sangat menentukan

keberhasilan siswa dalam memahami suatu konsep materi tertentu. Metode

mengajar yang baik merupakan metode yang disesuaikan dengan materi yang

disampaikan, kondisi siswa, sarana yang tersedia serta tujuan pembelajarannya

sehingga dapat terlihat apakah metode yang diterapkan efektif.

Mengingat kelemahan model pembelajaran konvensional yang berpusat

pada aktivitas guru, tanpa melibatkan partisipasi siswa maka diperlukan metode

pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi siswa dan menghilangkan

kejenuhan dalam belajar. Model pembelajaran yag dapat digunakan untuk

mengatasi masalah tersebut adalah model pembelajaran kooperatif metode Teams

Games Tournament (TGT) menggunakan scrabble yang mampu meningkatkan

keterlibatan atau partisipasi siswa. Model pembelajaran kooperatif memiliki

keunggulan yaitu siswa dituntut aktif dalam proses belajar, serta dapat belajar

sesuai kemampuan dan kecepatan yang dimiliki. Pada model pembelajaran ini,

Page 34: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxxiv

belajar dapat dilakukan sambil bermain. Pada metode TGT ini dilaksanakan

melalui 4 tahap yaitu presentasi guru, tim(diskusi kelompok),

tournament/permainan serta penghargaan tim. Sehingga dalam penyajian materi

melibatkan siswa aktif dalam belajar dan bermain bersama kelompoknya sehingga

mampu memberi kontribusi pada peningkatan partisipasi siswa. Metode

pembelajaran TGT memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode yang

lainnya karena mudah divariasikan dengan berbagai media pembelajaran seperti

komik, VCD, teka – teki silang, roda impian dan kartu bridge. Kelebihan TGT

yang lain dapat meningkatkan rasa percaya diri, kekompakan hubungan antar

anggota kelompok, waktu kegiatan belajar mengajar lebih singkat dan partisipasi

siswa lebih optimal.

Penggunaan scrabble menjadikan kegiatan belajar lebih menarik dan tidak

membosankan. Ketertarikan ini akan mempermudah pemahaman materi zat

adiktif. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode Teams Games

Tournament (TGT) dengan menggunakan scrabble akan lebih meningkatkan

keterlibatan atau partisipasi siswa daripada metode pembelajaran konvensional

yang cenderung berpusat pada guru tanpa melibatkan partisipasi siswa. Kerangka

pemikiran seperti Gambar 5.

Page 35: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxxv

Gambar 5. Kerangka Berpikir

PENYEBAB v Metode yang

digunakan kurang bervariasi

v Media yang digunakan belum optimal

SOLUSI

PROSEDUR 1. Presentasi 2. Tim(diskusi kelompok) 3. Permainan menggunakan

permainan scrabble 4. Turnament antar tim 5. Penghargaan tim

MASALAH v Keterlibatan/partisipasi siswa

kurang v Siswa cenderung bersifat pasif v Siswa kebanyakan tidak mau

menjawab pertanyaan dari guru v Siswa sibuk bermain sendiri v siswa kurang memperhatikan

penjelasan dari guru v Tidak dapat mandiri dalam

belajar

TARGET v Partisipasi siswa

meningkat

METODE TGT MENGGUNAKAN

SCRABBLE

Page 36: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxxvi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri

1 Gondangrejo Tahun ajaran 2008/2009.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2008/2009

dimulai pada bulan Februari sampai dengan Agustus 2009. Pelaksanaan rencana

kegiatan penelitian ini dilakukan secara bertahap, dengan tahap-tahap sebagai

berikut :

a. Bulan Februari – Juni 2009 : tahap persiapan meliputi pengajuan observasi di

kelas, pengajuan judul skripsi,, penyusunan proposal, seminar proposal,

perijinan penelitian, survei sekolah yang bersangkutan dan konsultasi

instrumen penelitian.

b. Bulan Juni – Agustus 2009 : tahap penelitian meliputi semua kegiatan yang

dilaksanakan di lapangan yang meliputi uji instrumen penelitian dan

pengambilan data.

c. Bulan Agustus 2009 – selesai : tahap penyelesaian meliputi pengolahan data

dan penyusunan laporan.

B .Bentuk Dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research), karena bertujuan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam kelas

dan atau meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran di kelas, sehingga

solusinya dibuat berdasarkan kajian teori pembelajaran. Penelitian tindakan kelas

terdiri dari 4 tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan yaitu

perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan

Page 37: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxxvii

refleksi (reflecting). Namun sebelumnya, tahapan ini diawali oleh suatu tahapan

Pra PTK.

Tahap perencanaan mencakup persiapan segala keperluan pelaksanaan

PTK, mulai dari materi ajar, rencana pengajaran termasuk di dalamnya metode

mengajar, media dan teknik atau instrumen observasi. Adapun solusi untuk

mengatasi permasalahan adalah tindakan berupa penerapan model pembelajaran

TGT (Teams Games Tournament) dilengkapi dengan scrabble untuk

meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi pada pokok bahasan

zat adiktif. Pelaksanaan tindakan tersebut dilakukan dengan cara berkolaborasi

bersama guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Tahap pelaksanaan merupakan implementasi dari semua perencanaan

yang telah dipersiapkan sebelumnya berupa penerapan model pembelajaran TGT

(Teams Games Tournament) dengan menggunakan scrabble. Skema dari papan

scrabble adalah sebagai berikut:

A

M

S

N A R K O B A

I R

K S

O E

T N

I

N

A B C D E F G H I J K

L M N O P Q R S T U V

W Y X Z

Page 38: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxxviii

Keterangan

Narkoba : merupakan zat adiktif yang sudah terkenal atau diketahui oleh banyak

orang.

Nikotin : salah satu zat adiktif yang ada di dalam rokok

Asma : salah satu penyakit yang disebabkan oleh zat adiktif dalam rokok.

Arsen : senyawa yang merugikan dalam asap rokok dan berfungsi sebagai racun

tikus.

1. Alat dan Bahan:

a. papan scrabble yang dibuat dari steroform

b. membuat beberapa kotak atau bujur sangkar dan salah satu sisinya diberi

huruf yang dimulai dari hurur A-Z.

2. Cara Bermain:

a. Permainan dilakukan oleh 2 atau 4 orang pemain pada setiap tim, yaitu

semua pemain memainkannya secara bergantian.

b. Huruf-huruf diletakkan dalam kantung yang tidak tembus pandang atau

sisi keping yang berhuruf diletakkan menghadap kebawah diatas

permukaan yang rata.

c. Pemain pertama ditentukan dengan mengambil sebuah keping yang

terdapat didalam kantong, pemain yang berhasil mendapat huruf yang

terdekat dengan huruf “A” mendapat giliran pertama sedangkan apabila

keping kosong dianggap lebih superior dari huruf “A” tapi kalau diantara

pemain ada yang sama hurufnya maka dimasukkan lagi dan pemain

mengambil ulang.

d. Masing-masing pemain mulai bermain dengan menempatkan huruf A-Z

sesuai dengan gilirannya.

e. Huruf-huruf tersebut disusun secara mendatar dan menurun.

f. Setiap anak yang dapat menyusun kata dengan disertai alasan yang benar

maka setiap hurur mendapat poin sesuai dengan huruf yang mereka susun.

Page 39: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xxxix

g. Pemain yang tidak dapat menyusun kata yang disertai dengan alasan yang

benar maka tidak mendapat poin.

h. Pada waktu pemain menyusun kata yang menurut pemain lain salah maka

pemain tersebut tidak mendapat poin dan permainan dilanjutkan oleh

pemain yang lain.

i. Permainan dilakukan dengan cara bergantian sampai batas waktu yang

telah ditentukan.

j. Pada akhir permainan yang menang sebagai juara atau pemenang adalah

pemain yang mempunyai skor tertinggi.

k. Pemain dengan poin tertinggi dari tim yang poin rata-ratanya tertinggi

berhak maju ke final dan selanjutnya memainkan scrabble yang dibuat

oleh guru dan pemenangnya akan membawa kemenangan pula pada

timnya.

Pelaksana dari tindakan adalah guru dan proses jalannya tindakan

diamati oleh peneliti. Fase - fase pelaksanaan pembelajaran metode TGT untuk

waktu 200 menit dan 40 siswa dengan 10 kelompok yang terdiri dari 4 anggota

yang bersifat heterogen. Langkah-langkah dalam pembelajaran TGT tiap

pertemuan yaitu:

Pertemuan pertama untuk presentasi kelas, materi pelajaran di sampaikan

melalui pengajaran secara langsung. Disini guru menyampaikan materi secara

singkat dan menekankan pada apa yang akan di pelajari oleh siswa. Hal ini di

lakukan untuk mendorong siswa supaya lebih siap belajar dalam mempelajari

materi yang di pelajari. Presentasi kelas dalam TGT berbeda dengan pengajaran

biasa karena dituntut adanya perhatian siswa yang lebih, karena apa yang akan di

pelajarinya akan di terapkan dalam kuis dan skor kuis mereka akan membedakan

skor kelompoknya. Pada fase ini dibatasi waktu 40 menit.

Pertemuan kedua yaitu kegiatan kelompok yang berupa diskusi. Disini siswa

harus aktif bertanya baik kepada teman sekelompok maupun kepada guru untuk

materi yang belum jelas, karena bahan diskusi ini nantinya dijadikan bahan

dalam permainan. Fase ini diberi waktu 15 menit. Kemudian dilanjutkan

dengan permainan dan tournament, dimana pada penelitian ini menggunakan

Page 40: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xl

permainan scrabble yang di buat oleh siswa. Permainan diberi waktu 65 menit.

Siswa dikelompokkan dalam 10 kelompok masing – masing kelompok terdiri

dari 4 siswa. Tiap – tiap kelompok telah mempersiapkan papan permainan

scrabble seperti yang sudah dijelaskan. Kemudian saling menukarkan scrabble

antar kelompok dan memainkannya. Pada tiap kelompok yang terdiri dari 4 orang

, masing-masing siswa bermain secara bergantian untuk menyusun kata yang

diperkuat atau diberi alasan. Permainan dilakukan selama 65 menit, siswa dengan

poin tertinggi berhak mewakili kelompoknya ke babak berikutnya. Demikian

seterusnya sampai ada satu tim yang memperoleh poin tertinggi. Tim dengan poin

tertinggi berhak mendapat penghargaan baik dari guru maupun tim lainnya.

Pertemuan ketiga adalah penskoran dari hasil diskusi kelompok dan

permainan yang nantinya menentukan kemenangan tim dan penghargaan untuk

masing – masing kelompok. Penutup dimana guru menyimpulkan dari hasil

pembelajaran yang telah dilakukan.

Tahap pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Data yang dikumpulkan berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang

telah dibuat serta dampaknya terhadap proses pembelajaran. Fokus yang

mendapat perhatian khusus untuk diamati adalah partisipasi siswa dalam

pembelajaran TGT dilengkapi scrabble.

Tahap refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan dan memproses data yang diperoleh dari pengamatan. Refleksi

dilakukan guru dan peneliti untuk menganalisis proses, hambatan, kelebihan dan

kekurangan dari tindakan yang dilaksanakan sehingga dapat menjadi

pertimbangan untuk penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan untuk

langkah selanjutnya.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas ini adalah unsur yang

membentuk sebuah siklus. Siklus ini dapat diikuti oleh siklus-siklus lain secara

berkesinambungan. Siklus berikutnya dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang

kurang berhasil pada siklus sebelumnya.

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Strategi ini bertujuan untuk menggambarkan serta menjelaskan kenyataan di

Page 41: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xli

lapangan. Kenyataan yang dimaksud adalah proses pembelajaran biologi sebelum

dan sesudah diberi tindakan berupa penerapan model pembelajaran TGT dengan

menggunakan scrabble.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 1

Gondangrejo tahun ajaran 2008/2009 yang terdiri dari 40 siswa.

D. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi informasi tentang

keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif. Aspek kualitatif berupa data dari

lapangan tentang pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi berpedoman pada

pemberian angket yang menggambarkan tentang keadaan peningkatan kualitas

proses belajar mengajar di kelas.

2. Sumber Data

Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi. Informasi

guru dan siswa, tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran,

dokumentasi atau arsip, yang antara lain berupa skenario pembelajaran, silabus,

buku penilaian dan buku referensi mengajar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi pengamatan,

wawancara, dan angket yang masing-masing secara singkat diuraikan sebagai

berikut:

1. Observasi/ pengamatan

Pengamatan/observasi dilakukan terhadap guru dan siswa. Pengamatan

terhadap kinerja guru diarahkan pada kegiatan guru dalam menjelaskan pelajaran,

memotivasi siswa, mengajukan pertanyaan dan menanggapi jawaban siswa,

mengelola kelas, memberikan latihan dan umpan balik, dan melakukan penilaian

Page 42: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xlii

terhadap hasil belajar siswa. Sementara itu, pengamatan terhadap siswa

difokuskan pada tingkat partisipasi siswa dalam pelajaran dapat dilihat dari 2

aspek yaitu aspek kesediaan memperhatikan (perhatian siswa) dan aspek

berpartisipasi/ keterlibatan siswa (siswa aktif) yang kemudian dijabarkan menjadi

5 indikator yaitu siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran, keberanian

mengemukakan permasalahan, berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan

persiapan, proses dan kelanjutan belajar, usaha dan kreativitas siswa dalam

pembelajaran, dan kemandirian belajar siswa.

Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan berperan serta secara

pasif. Pengamatan ini dilakukan terhadap guru ketika melaksanakan kegiatan

belajar mengajar di kelas, kinerja siswa selama proses belajar mengajar

berlangsung,dan jalannya proses belajar mengajar itu sendiri. Pengamatan

dilakukan dengan mengambil tempat duduk paling belakang, sehingga dalam

posisi tersebut dapat lebih leluasa melakukan pengamatan terhadap aktivitas

belajar mengajar siswa di kelas.

Observasi terdiri dari dua macam, yaitu observasi untuk siswa dan

observasi untuk guru. Observasi untuk siswa adalah observasi sistemik dimana

peneliti bersama guru telah merancang bentuk instrumen pengamatan yang akan

dilakukan dalam proses pembelajaran beserta aspek-aspek yang akan diteliti.

Kerjasama ini sangat membantu peneliti dalam memfokuskan apa yang akan

diteliti. Rancangan instrumen ini berupa lembar observasi psikomotorik yang

berisi sikap siswa selama mengikuti pembelajaran dengan metode Teams Games

Tournament menggunakan scrabble. Pengisian lembar observasi dengan cara

menghitung jumlah siswa yang melakukan sikap negatif sesuai dengan kriteria

yang ada dalam lembar observasi pada saat KBM berlangsung.

2. Wawancara atau diskusi

Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa untuk memperoleh data

yang dibutuhkan. Pelaksanaan wawancara ini dilakuakn sesuai dengan pedoman

wawancara yang telah dibuat sebelumnya.

Wawancara atau diskusi dilakukan setelah dan atas dasar hasil

pengamatan di kelas maupun kajian dokumen dalam setiap siklus yang ada.

Page 43: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xliii

Diskusi antara guru dan peneliti dilakukan di sekolah. Dalam kegiatan diskusi itu,

peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut :

1).Meminta pendapat dari guru tentang pelaksanaan pembelajaran di kelas, yang

antara lain adalah mengungkap kelebihan dan kekurangan serta permasalahan

lain yang berhubungan dengan kegiatan itu.

2). Mengemukakan catatan terhadap hasil pengamatannya terhadap KBM yang

dilakukan guru sesuai dengan fokus penelitian, mengemukakan segi-segi

kelebihan dan kekurangan.

3). Mendiskusikan hal-hal yang telah dikemukakan baik guru maupun observer

untuk menyamakan persepsi tentang hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru

dalam kegiatan pembelajaran biologi materi Zat Adiktif dan Psikotropika.

Dengan perkataan lain, pada setiap kegiatan diskusi disepakati hal-hal yang

perlu dilakukan pada siklus berikutnya untuk meningkatkan keefektifan

tindakan yang berupa penerapan Metode Pembelajaran TGT menggunakan

scrabble pada materi zat adiktif dan psikotropika.

3. Angket

Angket yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah

angket partisipasi dan angket kepuasan penerapan metode pembelajaran TGT.

Pada angket partisipasi siswa dalam pelajaran dapat dilihat dari 2 aspek yaitu

aspek kesediaan memperhatikan (perhatian siswa) dan aspek berpartisipasi/

keterlibatan siswa (siswa aktif) yang kemudian dijabarkan menjadi 5 indikator

yaitu siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran, keberanian mengemukakan

permasalahan, berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses dan

kelanjutan belajar, usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran, dan

kemandirian belajar siswa. Sedangkan indikator pada angket kepuasan penerapan

metode TGT antara lain kecocokan, kesesuaian, keefisienan, dan keefektifan

penggunaan metode TGT.

Angket diberikan pada siswa untuk mengetahui berbagai hal yang

berkaitan dengan proses belajar mengajar. Angket yang diberikan pada penelitian

ini adalah angket kepuasan penggunaan metode dan angket partisipasi siswa.

Analisis informasi yang diperoleh dari angket tersebut dapat dipakai untuk

Page 44: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xliv

mengetahui adanya peningkatan proses atau kegiatan pembelajaran sehingga

dapat diketahui ada tidaknya peningkatan partisipasi siswa dalam proses

pembelajaran biologi pada pokok bahasan Zat Adiktif dan Psikotropika.

Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yang sekaligus

menyediakan alternatif jawaban beserta alasan mereka mengemukakan

jawabannya. Responden/ siswa memberikan jawaban dengan memilih salah satu

alternatif jawaban yang telah disediakan. Sebelum menyusun angket, terlebih

dahulu dibuat konsep alat ukur yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep alat

ukur ini berisi kisi-kisi angket. Konsep selanjutnya dijabarkan dalam variabel dan

indikator yang disesuaikan dengan tujuan penilaian yang hendak dicapai,

selanjutnya indikator ini digunakan sebagai pedoman dalam menyusun item-item

angket. Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan

sebelumnya. Responden atau siswa hanya dibenarkan dengan memilih salah satu

alternatif jawaban yang telah disediakan dan memberikan alas an mereka memilih

jawaban tersebut.

Dengan melihat dan mempertimbangkan hasil observasi awal dan

capaian prosentase awal dari angket penelitian yang diberikan pada subyek

penelitian, maka dalam penelitian yang dilakukan ini dapat dikatakan berhasil

atau tercapai tujuan yang diharapkan, apabila masing-masing indikator yang

diukur sudah mencapai target yang telah ditetapkan. Apabila dalam setiap variabel

yang diukur untuk tiap-tiap indikatornya sudah dapat mencapai target yang

ditentukan, maka penelitian dapat dikatakan berhasil dan tidak perlu melanjutkan

ke siklus berikutnya. Sebaliknya, jika masih ada beberapa indikator dari masing-

masing variabel yang diukur belum memenuhi target capaian maka dilakukan

tindakan berikutnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

4. Kajian dokumen

Kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai arsip yang digunakan dalam

proses pembelajaran, misalnya dalam penelitian ini adalah hasil diskusi kelompok

pada setiap siklus, nilai ulangan siswa, buku ajar yang digunakan, rencana

pembelajaran, silabus penelitian serta presensi siswa.

Page 45: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xlv

F. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dijadikan

dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk

menjaga validitas data dalam penelitian yaitu teknik triangulasi. Triangulasi yang

digunakan dalam penelitian adalah triangulasi metode. Triangulasi metode adalah

penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas

untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji

kemantapan informasinya (Sutopo, 2002: 81). Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah melalui angket, wawancara dan observasi.

Skema triangulasi dalam penelitian seperti pada gambar 6.

Skema triangulasi metode dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Gambar 6.skema triangulasi

Sumber H.B Sutopo (2002:81)

G. Analisis Data

Dalam kegiatan penelitian tindakan kelas analisis data dilakukan sejak

awal sampai berakhirnya kegiatan pengumpulan data. Data-data dari hasil

penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Proses analisis data

menurut Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91-92) mencakup tiga

komponen utama, yaitu : reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan.

Angket

Sumber Data

Observasi

Wawancara

Data

Page 46: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xlvi

1. Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui seleksi yang ketat, melalui

ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih

luas.

2. Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang

merupakan penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi data

dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada

masing-masing siklus.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan upaya pencarian makna data,

mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan

secara sistematis dan bermakna.

Pada analisis data peneliti memfokuskan pada keaktifan berkomunikasi

siswa pada saat pembelajaran berlangsung yang diambil dengan menggunakan

angket partisipasi siswa dan lembar observasi siswa. Indikator partisipasi siswa

meliputi : siswa fokus terhadap materi pelajaran, pandangan siswa saat kegiatan

belajar mengajar, siswa tidak melamun saat pelajaran berlangsung, siswa selalu

siap saat mengemukakan pendapat, keikutsertaan siswa dalam persiapan

proses,dan kelanjutan belajar, usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran,

serta kemandirian belajar siswa. Penyajian datanya dalam bentuk uraian singkat,

tabel, dan grafik untuk memudahkan peneliti dalam menyajikan data.

Berikut skema model interaktif dalam analisis data:

Gambar 7. Komponen-komponen Analisis data: Model Interaktif

(Miles dan Huberman, 1992: 20)

Reduksi Data Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan/ Verifikasi

Pengumpulan data

Penyajian Data

Page 47: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xlvii

H. Prosedur Penelitian

Prosedur dan langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini

mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dalam

Zainal Aqib (2006: 22-23) yang berupa model spiral yaitu dalam satu siklus terdiri

dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Langkah-langkah operasional penelitian adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dari kegiatan observasi yang telah

dilakukan sebelumnya, terencana alternatif pemecahan masalah dengan

menerapkan metode pembelajaran TGT dengan menggunakan permainan

Scrabble pada saat tahap games atau tournament untuk meningkatkan komunikasi

partisipasi siswa dalam pembelajaran Biologi. Pada tahap ini dilakukan

penyusunan skenario pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran TGT,

termasuk penyusunan silabus, rencana pengajaran dan papan permainan Scrabble

yang berisi tentang materi pelajaran. Instrumen yang akan digunakan dalam

penelitian juga disiapkan seperti angket, lembar observasi, pedoman wawancara,

dan dokumentasi.

2. Pelaksanaan

Tindakan yang telah direncanakan diimplementasikan oleh guru dalam

bentuk pembelajaran TGT dengan menggunakan scrabble. Pelaksanaan tindakan

diwujudkan dalam langkah-langkah pembelajaran yang sistematis. Secara garis

besar, pembelajaran diawali dengan penyajian materi oleh guru dengan

menggunakan media realita atau sebenarnya meliputi contoh zat adiktif pada

rokok dan obat-obatan terlarang. Setelah itu siswa diekolompokkan dalam 10

kelompok masing – masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Tiap – tiap kelompok

telah mempersiapkan papan permainan scrabble seperti yang sudah dijelaskan.

Pada tiap kelompok yang terdiri dari 4 orang, masing-masing siswa bermain

secara bergantian untuk menyusun kata yang diperkuat atau diberi alasan.

Permainan dilakukan selama 65 menit,siswa dengan poin tertinggi berhak

mewakili kelompoknya ke babak berikutnya. Demikian seterusnya sampai ada

Page 48: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xlviii

satu tim yang memperoleh poin tertinggi. Tim dengan poin tertinggi berhak

mendapat penghargaan baik dari guru maupun tim lainnya.

Langkah – Langkah pelaksanaan pembelajaran metode TGT (Teams

Games Tournaments) untuk waktu 200 menit dan 40 siswa dengan 10 kelompok

yang terdiri dari 4 anggota yang bersifat heterogen Langkah-langkah dalam

pembelajaran TGT tiap pertemuan yaitu:

Pertemuan pertama untuk presentasi kelas, materi pelajaran di sampaikan

melalui pengajaran secara langsung. Disini guru menyampaikan materi secara

singkat dan menekankan pada apa yang akan di pelajari oleh siswa. Hal ini di

lakukan untuk mendorong siswa supaya lebih siap belajar dalam mempelajari

materi yang di pelajari. Presentasi kelas dalam TGT berbeda dengan pengajaran

biasa karena dituntut adanya perhatian siswa yang lebih, karena apa yang akan di

pelajarinya akan di terapkan dalam kuis dan skor kuis mereka akan membedakan

skor kelompoknya. Pada fase ini dibatasi waktu 40 menit.

Pertemuan kedua yaitu kegiatan kelompok yang berupa diskusi. Disini

siswa harus aktif bertanya baik kepada teman sekelompok maupun kepada guru

untuk materi yang belum jelas, karena bahan diskusi ini nantinya dijadikan bahan

dalam permainan. Fase ini diberi waktu 15 menit. Kemudian dilanjutkan dengan

permainan dan tournament, dimana pada penelitian ini menggunakan permainan

scrabble yang di buat oleh siswa. Permainan diberi waktu 65 menit. Siswa

dikelompokkan dalam 10 kelompok masing – masing kelompok terdiri dari 4

siswa. Tiap – tiap kelompok telah mempersiapkan papan permainan scrabble

seperti yang sudah dijelaskan. Kemudian saling menukarkan scrabble antar

kelompok dan memainkannya. Pada tiap kelompok yang terdiri dari 4 orang ,

masing-masing siswa bermain secara bergantian untuk menyusun kata yang

diperkuat atau diberi alasan. Permainan dilakukan selama 65 menit, siswa dengan

poin tertinggi berhak mewakili kelompoknya ke babak berikutnya. Demikian

seterusnya sampai ada satu tim yang memperoleh poin tertinggi. Tim dengan poin

tertinggi berhak mendapat penghargaan baik dari guru maupun tim lainnya.

Pertemuan ketiga adalah penskoran dari hasil diskusi kelompok dan

permainan yang nantinya menentukan kemenangan tim dan penghargaan untuk

Page 49: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xlix

3. Observasi

Observasi dilakukan peneliti selama berlangsungnya proses

pembelajaran. Observasi berupa kegiatan pemantauan, pencatatan, serta

pendokumentasian segala kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran. Fokus

observasi yaitu partisipasi siswa dalam pembelajaran TGT dilengkapi scrabble

diamati dengan bantuan lembar observasi. Selain itu observasi juga dilakukan

pada keterlaksanaan sintaks pembelajaran yang dilakukan. Sebagai data

pendukung observasi adalah angket dan hasil wawancara terhadap guru dan murid

serta kajian dokumen yang ada. Data yang diperoleh diinterpretasi guna

mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang dilakukan. Alokasi

waktu observasi dan indikator yang diobservasi dapat dilihat pada table 2.

Tabel 2. Indikator dalam Observasi Partisipasi Siswa.

Jumlah siswa No.

Indikator

1. Siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran

2. Keberanian mengemukakan permasalahannya

3. Berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar

4. Usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran

5. Kemandirian belajar siswa

Jumlah

4.Refleksi

Pada tahap ini, menganalisis proses dan dampak dari pelaksanaan

tindakan. Hasil analisis berupa kelebihan, kelemahan, ataupun hambatan dalam

pelaksanaan tindakan dijadikan penentu keberhasilan tindakan dan langkah yang

akan diambil selanjutnya.

Menurut Mulyasa (2005: 131) dari segi proses, pembelajaran dikatakan

berhasil dan berkualitas jika seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar

(75%) peserta didik terlibat secara aktif. Dari segi ketuntasan belajar, keberhasilan

kelas dicapai jika 85% dari jumlah siswa telah mencapai KKM. Untuk mengukur

Page 50: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

l

keberhasilan tindakan, peneliti merumuskan indikator-indikator ketercapaiannya.

Partisipasi siswa dalam pembelajaran meliputi siswa bersedia memperhatikan

pelajaran (perhatian siswa) dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran

(siswa aktif). Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap

pembelajaran biologi pada kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo diperoleh

beberapa data awal diantaranya siswa bersedia untuk memperhatikan pelajaran

(perhatian siswa) 20% dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (siswa

aktif) 10 %. Oleh karena itu indikator keberhasilan penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut:

Tabel 3. Indikator Keberhasilan Tindakan

Konsep Aspek Indikator Awal Akhir 1.Kesediaan memperhatikan (perhatian siswa)

Siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran (Slameto. 1991: 80)

55% 75% Partisipasi mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. (Dimyati dan Mujiono.2002:26)

2. Berpartisipasi atau keterlibatan siswa (siswa aktif)

a.Keberanian mengemukakan permasalahannya b. Berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar c.Usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran d.Kemandirian belajar siswa (Nana Sudjana. 1996: 21)

0%

5,8%

0%

35%

75%

75%

75%

75%

Apabila dalam pelaksanaan tindakan pada siklus pertama indikator keberhasilan

belum tercapai, maka dilakukan siklus kedua. Siklus ketiga dilaksanakan apabila

terdapat hal-hal yang kurang berhasil siklus kedua. Tahap antara siklus satu dan

siklus berikutnya adalah sama yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi

dan refleksi. Urutan masing-masing tahapan jalannya penelitian dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 51: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

li

Identifikasi masalah Mengungkap permasalahan siswa pada saat pembelajaran biologi

SIKLUS I Gambar 8. Skema prosedur penelitian

Alternatif pemecahan Penerapan metode TGT

Menggunakan scrabble pada Tournament

Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran dengan metode TGT menggu nakan scrabble pada Tournament Evaluasi

Hasil Belajar melalui Tes Kognitif

Refleksi Penyempurnaan Kekurangan/Kelebihan

Tindak Lanjut

Observasi Pengamatan proses

pembelajaran

Page 52: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lii

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Gondangrejo yang beralamat di

Jalan Raya Solo-Purwodadi Km 12 Gondangrejo, Karanganyar. SMP Negeri 1

Gondangrejo memiliki akreditasi A.

Sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 1 Gondangrejo cukup

menunjang pembelajaran di sekolah tersebut. Seperti adanya perpustakaan dan

laboratorium. Meskipun cukup menunjang tapi belum dapat dikatakan lengkap.

Terlihat dari laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) yang belum terpisah,

jumlah komputer OHP maupun LCD yang masih terbatas.

SMP Negeri 1 Gondangbrejo mempunyai program-program untuk

meningkatkan mutu sekolah agar menjadi sekolah unggulan/sekolah favorit, salah

satunya yaitu meningkatkan sarana prasarana sekolah untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar seperti : memiliki laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi)

yang terpisah, penambahan jumlah komputer secara bertahap, memiliki

laboratorium multimedia yang lengkap, perpustakaan yang lebih lengkap, dll.

SMP Negeri 1 Gondangbrejo terdiri dari 18 kelas yaitu kelas VII ada 6

kelas, untuk kelas VIII ada 6 kelas dan untuk kelas IX terdiri dari terdiri 6 kelas.

Penelitian dilakukan di kelas VIII E yang memiliki jumlah siswa sebanyak 40

siswa dengan perincian 22 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Adapun daftar

nama siswa kelas VIII E dapat di lihat dalam Lampiran. Ruang kelas VIII E

terletak di depan kelas VIII C dan disamping perpustakaan SMP Negeri 1

Gondangbrejo. Ruang kelas VIII E berukuran 8 x 7 x 5 meter kubik dengan

berlantaikan keramik berwarna putih. Ruang kelas tersebut memiliki 1 buah

papan tulis yang menempel pada bagian dinding depan kelas.

Keadaan kelas waktu mendapatkan materi pelajaran dari guru siswa

cenderung diam saja dan tidak tertarik terhadap materi yang disampaikan oleh

guru hal ini dapat terlihat saat guru memberi pertanyaan siswa hanya diam saja

dan harus ditunjuk baru siswa mau menjawab jadi keterlibatan siswa sangat

Page 53: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

liii

rendah siswa cenderung diam serta mendengarkan penjelasan dari guru. Ada

beberapa siswa yang sibuk bermain sendiri tanpa memperhatikan pembelajaran

jadi peneliti mengambil masalah yang dominan yaitu kurangnya pertisipasi siswa

yang ada di kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo.

B. Pra Siklus

Pada awal penelitian atau pra siklus dapat diketahui melalui kegiatan

observasi pada proses pembelajaran di kelas khususnya kelas VIII E. Observasi

dilakukan selama 3 kali pertemuan, masing-masing dua jam pelajaran (80 menit)

di kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun ajaran 2008/2009. Untuk

mengetahui keadaan awal serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi

dalam pembelajaran di kelas tersebut selain dengan observasi, untuk memperkuat

data hasil observasi juga dilakukan wawancara dan penyebaran angket kepada

seluruh siswa. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, hal-

hal yang diobservasi yaitu sikap siswa dan guru selama proses pembelajaran serta

metode pembelajaran yang digunakan., untuk wawancara dilakukan terhadap

sejumlah siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo dan guru mata pelajaran

Biologi kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo.

Pembelajaran biologi di kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo

berlangsung 2 kali pertemuan per minggu, yaitu pada hari senin pada jam ke-8 (40

menit), dan pada hari kamis jam ke 1 dan 2 (80 menit).Hasil observasi terhadap

proses pembelajaran biologi di kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo

menunjukkan bahwa dari 40 siswa hanya terdapat 12,5% siswa tampak melamun

dan tidak fokus, 10% siswa bermain sendiri tanpa mempedulikan pelajaran, 55%

siswa bicara sendiri dengan teman sehingga tidak memperhatikan pelajaran, usaha

siswa untuk lebih mengetahui materi juga 0%, 23% siswa yang ikut serta dalam

kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar, 30% siswa melakukan kegiatan

yang mengganggu proses pembelajaran, serta tidak ada siswa yang berani

mengemukakan masalah yang bersangkutan dengan materi yang belum dipahami

maka dapat dikatakan 0% sehingga tidak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

Page 54: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

liv

. Keantusiasan siswa yang dimaksud adalah siswa memperhatikan

penjelasan dari guru dengan baik, mencatat hal-hal penting yang dapat membantu

pemahaman materi dan aktif dalam kegiatan tanya jawab dengan guru selama

pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat dikatakan bahwa secara garis

besar partisipasi siswa masih rendah, hal ini dapat dilihat dari besarnya Persentase

siswa yang tidak memperhatikan pelajaran dan siswa hanya melakukan kegiatan

yang dapat mengganggu pelajaran yaitu bermain dan berbicara sendiri dengan

teman sehingga tidak menunjukkan kegiatan yang bermanfaat dalam kegiatan

pembelajaran. Siswa cenderung pasif dan tidak antusias dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang berlangsung kurang kondusif dikarenakan mereka baru saja

selesai istirahat, sehingga cenderung masih ingin bermain-main ataupun lelah

karena bermain-main yang terlalu berlebihan. Oleh karena itu mereka cenderung

pasif saat pelajaran. Kepasifan siswa semakin tampak saat guru memberi

kesempatan untuk bertanya, dan mengemukakan permasalahan yang berhubungan

dengan materi pelajaran, tapi respon yang diberikan siswa sangat minim.

Partisipasi siswa dapat dirangsang oleh guru dengan cara mengarahkan perhatian

dan keterlibatan siswa pada kegiatan pembelajaran yaitu dengan mengajukan

banyak pertanyaan kepada siswa yang berhubungan dengan kehidupan sehari-

hari. Perhatian dan keterlibatan siswa pada mulanya sangat baik ditunjukkan

dengan kemauan siswa menjawab semua pertanyaan dari guru baik itu secara

serempak ataupun secara individu. Di tengah proses pembelajaran, siswa mulai

enggan menjawab pertanyaan dari guru maupun mengemukakan masalahnya,

siswa hanya mau menjawab bila ditunjuk oleh guru. Di akhir pembelajaran, hanya

ada beberapa siswa yang menjawab pertanyaan dari guru, sebagian siswa lainnya

tampak bosan dengan pembelajaran yang berlangsung dan tampak bermain-main

sendiri atau berbicara dengan temannya sehingga perhatian dan keterlibatan siswa

menjadi berkurang. Dengan berkurangnya perhatian dan keterlibatan siswa maka

dapat menunjukkan bahwa partisipasi siswa masih rendah. Data Persentase

partisipasi siswa selama observasi dapat dilihat pada tabel 4.

Page 55: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lv

Tabel 4. Persentase Hasil Observasi Prasiklus

No Indikator Observasi I (%)

Observasi II

(%)

Observasi III

(%)

Observasi IV (%)

1. Siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran 52,5 42,5 70 55 2. Keberanian mengemukakan permasalahan 0 0 0 0 3. Berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan

persiapan, proses dan kelanjutan belajar 17,5 30 22,5 23,3

4. Usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran 0 0 0 0 5. Kemandirian belajar siswa. 30 42,5 32,5 35

Pada hasil observasi yang ditunjukkan oleh tabel 4 bahwa untuk indikator

1 yaitu siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran pada observasi petama sampai

ketiga mengalami kenaikan, hal ini disebabkan guru sudah mulai memperhatikan

murid yang duduk dibelakang dengan guru sering melempar pertanyaan. Untuk

indikator 2 yaitu keberanian mengemukakan pendapat dari observasi awal sampai

observasi ketiga tidak ada satu murid pun yang mau mngemukakan pendapatnya

mungkin siswa merasa kurang percaya diri tetapi kebanyakan siswa tidak begitu

jelas menerima pelajaran jadi guru selalu memberi pertanyaan dengan menunjuk

siswa supaya menjawab. Untuk indikator ke 3 yaitu berpartisipasi (ikut serta)

dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar pada observasi kedua

mulai meningkat tetapi pada observasi ketiga mulai menurun hal ini disebabkan

kurang ketertarikannya siswa terhadap materi sehingga siswa merasa bosan

sehingga antusiasme siswa tidak ada. Untuk indikator yang keempat yaitu usaha

dan kreativitas siswa dari observasi awal sampai observasi ketiga tidak ada sama

sekali karena siswa cenderung kreativitas yang dibuat tidak berhubungan dengan

materi sehingga dapat mengganggu pelajaran. Kemudian untuk indikator yang

kelima juga mengalami kenaikan dan penurunan, hal ini mungkin disebabkan

karena siswa belum belajar sebelumnya dan juga dapat dipengaruhi oleh tingkat

kesulitan pada soal.

Selain observasi, identifikasi masalah juga dilakukan dengan wawancara

dengan siswa dan guru mengenai proses pembelajaran di kelas. Hasil wawancara

dengan beberapa siswa, diketahui bahwa penyebab rendahnya partisipasi adalah

Page 56: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lvi

rasa malu dan kurang percaya diri dan bosan terhadap materi yang telah

disampaikan. Ada juga siswa yang takut mengemukakan permasalahan karena

dianggap cari perhatian kepada guru. Selain itu, ada siswa yang memikirkan hal-

hal lain diluar materi pelajaran. Siswa juga mengatakan bahwa merasa bosan

dengan metode yang digunakn guru yang kurang melibatkan siswa sehingga

perhatian siswa tidak menjadi rendah. Kurangnya partisipasi siswa selama proses

pembelajaran menyebabkan guru kurang mengetahui masalah-masalah yang

dihadapi siswa sehingga akan berdampak pada kesulitan dalam siswa dalam

memahami materi pelajaran. Wawancara lebih lanjut dilakukan terhadap guru

yaitu mengenai metode pembelajaran yang digunakan. Dari hasil wawancara dari

guru diketahui bahwa metode yang digunakan belum bervariasi. Pengajaran oleh

guru terfokus untuk menghabiskan materi yang terlalu banyak tanpa

memperhatikan kondisi siswa sehingga partisipasi siswa rendah. Sementara

menurut penuturan siswa, penyampaian materi pelajaran oleh guru lebih banyak

dengan ceramah diselingi dengan tanya jawab yang berakibat pelajaran menjadi

kurang menarik. Hasil wawancara dengan guru dan siswa menunjukkan metode

pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik sehingga perhatian dan

keterlibatan siswa rendah.

Setelah mengadakan observasi dan wawancara secara langsung terhadap

proses pembelajaran di kelas serta dengan melihat hasil angket dari siswa maka

dapat dikatakan bahwa partisipasi siswa masih rendah pada saat proses

pembelajaran di kelas, oleh karena itu langkah selanjutnya adalah melakukan

diskusi dengan guru Biologi tentang alternatif tindakan untuk pemecahan

masalah yang ada di kelas. Hasil dari diskusi tersebut adalah digunakannya

metode pembelajaran TGT (Teams Games Tournaments) menggunakan Scrabble

sebagai alternatif metode pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi siswa

dalam pembelajaran Biologi.

Metode TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif

yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada

perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung

unsur permainan dan reinforcement. Sistem permainan yang dipakai pada

Page 57: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lvii

penelitian ini adalah Scrabble. Permainan tersebut mempunyai perbedaan dalam

hal konsep permainan,yaitu bila dalam permainan Scrabble sesungguhnya adalah

berlomba mendapatkan poin tertinggi, tetapi permainan Scrabble dalam penelitian

ini adalah berlomba menguasai pengetahuan. Pemilihan permainan ini didasarkan

atas hasil observasi dimana terlihat 30 % siswa terlihat melakukan kegiatan yang

mengganggu kegiatan pembelajaran seperti sibuk bermain sendiri atau tidak

mengikuti pelajaran karena merasa jenuh dengan proses pembelajaran yang

sedang berlangsung, ada yang bermain pesawat dari kertas, ada yang menggambar

tokoh-tokoh kartun tanpa memperdulikan guru, dan ada yang membuat gulungan

kertas untuk melempari temannya. Permainan yang mereka lakukan tidak

mendukung materi pelajaran sama sekali, oleh karena itu dalam penelitian ini

dipilih permainan Scrabble yang menggabungkan antara gambar dan kotak-kotak

perminan yang menarik dan tentu saja mendukung materi pembelajaran. Dengan

adanya permainan diharapkan siswa akan tertarik dan tidak merasa bosan lagi

dengan proses pembelajaran biologi yang dilakukan sebelumnya serta dapat

berpartisipasi dalam belajar biologi. Selain itu dapat mengarahkan siswa dalam

suasana kerja sama sehingga dapat meningkatkan keterlibatan siswa baik antar

siswa maupun antar siswa dan guru. Aktivitas belajar dengan permainan yang

dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat

belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama,

persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Keterlibatan siswa dapat terlihat dalam

kelompok kecil untuk menyelesaikan suatu tugas dan saat kegiatan diskusi

kelompok terkait dengan konsep, fakta, atau menilai informasi yang berkaitan

dengan pelajaran. Partisipasi siswa dapat terwadahi dalam kegiatan kerjasama

dalam kelompok tersebut, baik pada saat diskusi maupun permainan berlangsung.

Sehingga siswa lebih memperhatikan dan dapat terlibat langsung, dengan

meningkatnya perhatian dan keterlibatan siswa maka partisipasi dapat meningkat.

Penggunaan metode pembelajarn TGT menggunakan Scrabble ini

diharapkan dapat meningkatkan perhatikan dan keterlibatan siswa secara langsung

sehingga diharapkan partisipasi dapat meningkat pada saat proses pembelajaran

biologi berlangsung.

Page 58: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lviii

C. Siklus I

1. Perencanaan Tindakan Siklus I

Siklus I dilakukan 3 kali pertemuan dengan menerapkan metode

pembelajaran TGT menggunakan Scrabble. Proses pembelajaran yang menjadi

fokus dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan guru selama proses

pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa yang dimaksud adalah partisipasi

siswa dalam pembelajaran yang meliputi perhatian siswa pada kegiatan

pembelajaran, keberanian mengemukakan masalah, keikutsertaan siswa dalam

pembelajaran, usaha dan kreativitas siswa serta kemandirian siswa. Pada tahap

perencanaan dilakukan penyusunan segala keperluan untuk pelaksanaan tindakan,

yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Silabus untuk materi pokok Zat Adiktif dan Psikotropika dengan menerapkan

metode pembelajaran TGT menggunakan Scrabble.

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi Zat Adiktif dan Psikotropika

sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan metode pembelajaran TGT

menggunakan Scrabble.Mempersiapkan media permainan Scrabble untuk

materi Zat Adiktif dan Psikotropika.

3) Lembar observasi partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi.

4) Angket partisipasi siswa dalam pembelajaran.

5) Angket kepuasan metode TGT menggunakan Scrabble

2. Pelaksanaan Siklus I

Tahap pelaksanaan merupakan implementasi dari semua perencanaan

yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pada siklus I, strategi pembelajaran

cooperative learning metode TGT menggunakan scrabble diterapkan untuk materi

zat adiktif dan psikotropika dan dilakukan sebanyak 3 kali tatap muka selama (5 x

40) menit, dengan sub materi pengertian,jenis dan dampak dari zat adiktif dan

psikotropika selama 3 x 40 menit. Pertemuan ke-2 dengan sub materi ciri-ciri,

pencegahan dan manfaat dari zat adiktif dan psikotropika selama 3 x 40 menit.

Page 59: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lix

Pada pelaksanaan tindakan I, Pada awal kegiatan yang dilakukan guru di

kelas adalah memberikan pengarahan pelaksanaan pembelajaran cooperative

metode TGT (Teams Games tournamen) menggunakan scrabble. Pembelajaran

diawali dengan pemberian apersepsi dan motivasi oleh guru untuk mengantarkan

siswa pada materi pembelajaran.. Pada saat pembelajaran peran guru sebagai

pemberi informasi dikurangi dan hanya berfungsi sebagai fasilitator, sedangkan

siswa sebagai subjek yang belajar secara aktif dalam menemukan suatu konsep.

Pembelajaran dilakukan dalam empat tahapan, yaitu presentasi guru, diskusi

kelompok, turnament, dan penghargaan .Lembar kerja siswa digunakan untuk

membantu siswa memahami tugas yang akan dilaksanakan.

Sebelum guru melaksanakan presentasi maka guru membagi kelompok

dalam membuat papan scrabble dan turnamen yaitu setiap kelompok terdiri dari 4

orang kemudian guru mengarahkan cara bermain dengan menggunakan scrabble.

Setelah itu guru melakukan presentasi dengan diawali dengan pemberian

apersepsi dan motivasi oleh guru untuk mengantarkan siswa pada materi

pembelajaran. Penyajian materi oleh guru disampaikan dengan presentasi dari

guru yang dilengkapi dengan contoh-contoh gambar yang berkaitan dengan meteri

tersebut, siswa dipancing untuk lebih perhatian sehingga siswa selalu diberi

pertanyaan agar siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru,

dengan adanya jawaban dari siswa maka siswa dapat terlibat dan berpartisipasi

secara langsung.

Pada pertemuan kedua guru mengulang sedikit pokok materi yang telah

dipresentasikan pada pertemuan sebelumnya, setelah itu siswa diberi suatu

masalah yang berkaitan dengan materi sehingga dapat digunakan sebagai bahan

diskusi. Kemudian siswa melakukan turnament atau permainan scrabble yang

dilakukan setiap individu untuk mendapatkan poin tertinggi dengan cara setiap

siswa dapat menyusun kata yang disertai dengan pernyataan yang sesuai dengan

materi sehingga siswa mendapat poin dan poin yang terkumpul paling banyak

maka siswa tersebut dapat mewakili kelompoknya untuk bermain dalam babak

final dan apabila siswa tersebut dapat menang dengan poin yang tertinggi maka

dia akan keluar menjadi pemenang dan berhak mendapat penghargaan dari guru

Page 60: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lx

dengan adanya permainan scrabble tersebut maka keterlibatan siswa dapat terlihat

dalam pembelajaran biologi.

Pada pertemuan ketiga guru memberikan penghargaan dan guru

mengulang lagi materi yang telah diberikan. Setelah itu siswa diberi kesempatan

untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dipahami berkenaan

dengan materi yang telah dipelajari. lalu guru membuat suatu lembar kerja siswa

untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan siklus satu.

3. Observasi Siklus I

Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan

terhadap partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi dan keterlaksanaan sintaks

pembelajaran cooperative metode TGT menggunakan scrabble. Observasi dan

evaluasi pada siklus I dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi

partisipasi siswa, angket partisipasi siswa, serta angket kepuasan siswa terhadap

penggunaan metode TGT Berdasarkan observasi yang telah dilakukan didapatkan

hasil sebagai berikut:

a. Hasil Observasi Partisipasi Siswa Siklus I

Data observasi partisipasi siswa pada pelaksanaan tindakan pada siklus I

dapat disajikan pada tabel 5. Skor pada observasi partisipasi siswa mempunyai

rentang antara 67,5%-75%. Persentase partisipasi siswa yang tertinggi adalah

pada berpartisipasi(ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan

belajar. Persentase terendah terdapat pada item nomor 2 atau indikator ke 2, yaitu

keberanian mengemukakan permasalahan. Persentase dari item tersebut hanya

67,5%, berarti keberanian siswa dalam mengemukakan masalah masih rendah.

Siswa enggan menyumbangkan pendapat atau mengeluarkan masalah karena

takut salah dan kurang rasa percaya diri. Siswa berpartisipasi (ikut serta)dalam

kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar di siklus I ini lebih baik dari

sebelumya karena adanya tugas untuk membuat dan belajar dengan bermain

scrabble merupakan hal baru bagi siswa. Siswa lebih aktif bertanya agar tidak

terjadi kesalahan dalam bermain. Keinginan untuk menjawab pertanyaan dan

selalu siap apabila disuruh menjawab oleh guru pun relatif lebih tinggi.

Page 61: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxi

Keberanian siswa mengemukakan permasalahan pun sedikit meningkat.

Keikutsertaan siswa dalam kegiatan, usaha dan kreativitas siswa serta

kemandirian belajar siswa relatif menjadi meningkat.

Dari hasil observasi secara umum partisipasi siswa di siklus I lebih baik

dari sebelumnya, walaupun indikator 1 dan indikator 2 persentasenya masih di

bawah target, yaitu hanya 70% dan 67,5%. Indikator kelima yang mencakup

kemandirian belajar siswa memperoleh nilai terbaik yaitu 75% dan sudah

mencapai target.

Pembelajaran kooperatif metode TGT menggunakan scrabble membuat

siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Metode yang dipilih guru

membuat siswa berusaha untuk menemukan suatu kata yang disertai dengan

pernyataan yang sesuai dengan materi pembelajaran sehingga siswa lebih aktif

dan ikut serta dalam pembelajaran dan juga menimbulkan pembelajaran yang

menyenangkan atau tidak membosankan.

Tabel 5. Jumlah Jawaban Ya untuk Setiap Indikator pada Observasi Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus I

NO Indikator Persentase capaian

Target capaian

1 Siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran

70% 75%

2 Keberanian mengemukakan permasalahannya.

67,5% 70%

3 Berpartisipasi(ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar

72,5% 70%

4 Usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran

72,5% 70%

5 Kemandirian belajar siswa 75% 70% Jumlah 357,5% Rata-rata 71,5%

b. Hasil Angket Partisipasi Siswa

Angket partisipasi siswa pada siklus I digunakan untuk mengetahui

partisipasi siswa kelas VIIIE SMP Negeri 1 Gondangrejo setelah menggunakan

pembelajaran kooperatif metode TGT dengan Scrabble. Hasil angket partisipasi

siswa untuk setiap indikator seperti pada tabel 6.

Page 62: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxii

Persentase setiap indikator partisipasi yang didapat dari angket

mempunyai rentang antara 71,25%-82,5% dengan rata-rata kelas sebesar 75,81%

Hasil angket ini lebih tinggi daripada hasil observasi yang hanya mencapai 71,5%.

Sebagaimana dapat dilihat pada tabel 6, indikator yang memperoleh nilai

tertinggi adalah indikator kelima yaitu kemandirian belajar siswa yang mencapai

82,5%. Metode pembelajaran yang berbeda mempengaruhi siswa untuk mau

mengikuti dan melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan baik.

Perhatian dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran juga menjadi naik.

Tabel 6. Persentase setiap Indikator pada Angket Partisipasi Siswa Siklus I

NO Indikator Persentase

capaian indikator

Target capaian

1 Siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran

72,18% 75%

2 Keberanian mengemukakan permasalahannya.

71,25% 70%

3 Berpartisipasi(ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar

73,13% 70%

4 Usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran

80% 70%

5 Kemandirian belajar siswa 82,5% 70% Jumlah 379,06% Rata-rata 75,81%

c. Hasil Angket Kepuasan Penggunaan Metode TGT (Teams Games

Tournament)

Angket kepuasan siswa terhadap penggunaan metode TGT (Teams Games

Tournament) diisi siswa bersamaan dengan pengisian angket partisipasi yaitu

pada pertemuan ketiga. Hasil angket kepuasan penggunaan Metode TGT (Teams

Games Tournament) dapat dilihat pada tabel 7.

Page 63: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxiii

Tabel 7. Prsentase setiap indikator pada Angket Kepuasan Penggunaan Metode TGT (Teams Games Tournament)

No Indikator Persentase (%) 1 Senang 88.75 2 Tidak bosan 86.25 3 Cocok/sesuai 86.25 4 Tugas ringan 79.375 5 Motivasi belajar bertambah 92.5 6 Mampu berpikir iritis 89 7 Berani berpendapat 89.5 8 Kerjasama 90 9 Terampil berbicara 89.375 10 Saling menghormati 90 11 Waktu 77.5 12 Cepat paham 86.25 13 Penguasaan konsep meningkat 88.125

Jumlah 1132.89 Rata-rata 87,15

Kepuasan siswa terhadap penggunaan pembelajaran berbasis lingkungan

memiliki kisaran nilai 77,5%-92,5% dengan rata-rata sebesar 87,15%. Hasil

angket ini menunjukkan bahwa siswa memberikan tanggapan yang positif

terhadap penerapan pembelajaran kooperatif metode TGT (Teams Games

Tournament) menggunakan scrabble.

Persentase tertinggi terdapat pada indikator ke 5, yaitu motivasi belajar

bertambah. Siswa menjadi lebih tertarik dengan pembelajaran biologi dengan

menggunakan metode tersebut. Indikator ke 8 dan ke 10 yaitu kerjasama dan

saling menghormati dalam penerapan pembelajaran TGT menggunakan scrabble

juga tinggi yaitu mencapai 90%, siswa lebih berpartisipasi dalam pembelajaran

biologi dengan metode TGT menggunakan scrabble akan lebih menarik dan siswa

lebih dapat memahami materi yang dipelajari dengan cepat. Harapan siswa akan

pembelajaran kooperatif metode TGT menggunakan scrabble cukup memuaskan

yaitu mencapai 75%.

Berdasarkan persentase rata-rata kelas pada siklus I maka dapat

diketahui bahwa siswa dapat menerima penerapan penbelajaran kooperatif metode

TGT menggunakan scrabble dalam pembelajaran Biologi. Respon yang positif

terlihat dari meningkatnya partisipasi siswa dalam pembelajaran. Walaupun

Page 64: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxiv

merupakan hal baru bagi siswa namun siswa tetap berusaha menjalankan tugasnya

dengan baik.

4. Refleksi Tindakan Pada Siklus I

Tindakan berupa penerapan pembelajaran kooperatif metode TGT

menggunakan scrabble difokuskan pada peningkatan Partisipasi siswa dalam

pembelajaran biologi. Hasil observasi menunjukkan bahwa pada siklus I terjadi

peningkatan rata-rata persentase indikator partisipasi siswa dalam pembelajaran

sebesar 70% yang dapat dilihat pada tabel 5. Hasil observasi pada siklus I

menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan prasiklus.

Berdasarkan observasi siswa pada siklus 1 ini setiap indikator mengalami

peningkatan yaitu indikator siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran

meningkat menjadi 70%, indikator keberanian mengemukakan permasalahannya

meningkat menjadi 67,5%, indikator berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan

persiapan, proses, dan kelanjutan belajar meningkat menjadi 72,5%, indikator

usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran meningkat menjadi 72,5%, dan

indikator kemandirian belajar siswa meningkat menjadi 75%. Persentase indikator

pada siklus I menunjukkan telah mencapai target yaitu untuk indikator

berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar,

usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran, dan kemandirian belajar siswa.

Sementara untuk indikator mengarahkan perhatian pada kegiatan pembelajaran

dan dalam keberanian mengemukakan permasalahannya hasilnya masih belum

dapat mencapai target.

Frekuensi siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran paling tinggi

adalah saat kegiatan presentasi dari guru. Hal ini dikarenakan siswa merasa

senang dapat menanyakan hal-hal yang belum diketahui kepada guru. Sementara

frekuensi siswa dalam mengemukakan permasalahannya paling tinggi adalah saat

kegiatan diskusi kelompok karena bisa bertanya kepada temannya sendiri apabila

mengalami kesulitan. berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses,

dan kelanjutan belajar paling sering adalah saat kegiatan kerja kelompok dan

permainan. Hal ini disebabkan siswa dituntut aktif untuk menyusun setiap kata

yang disertai pernyataan sehingga dapat menjadi tim pemenang. Untuk usaha dan

Page 65: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxv

kreativitas siswa dalam pembelajaran dapat ditunjukkan pada hasil pembuatan

scrabble yang dibuat oleh masing-masing kelompok. Demikian juga dengan

kemandirian belajar siswa dapat dilihat pada waktu permainan scrabble. Hasil

frekuensi indikator partisipasi siswa dalam pembelajaran mengindikasikan bahwa

aspek kegiatan pembelajaran kooperatif metode TGT menggunakan scrabble pada

siklus I yang paling banyak berpengaruh terhadap peningkatan indikator

partisipasi siswa dalam pembelajaran adalah kerja kelompok.

Berdasarkan hasil observasi dan angket partisipasi siswa bahwa semua

indikator meningkat, tetapi indikator yang meningkat berbeda-beda. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor, hasil indikator yang menunjukkan persentase

paling tinggi adalah indikator kelima yaitu kemandirian belajar siswa yang dapat

dilihat pada saat siswa mengerjakan soal pada akhir siklus, hal ini disebabkan

siswa mampu menjawab pertanyaan dari soal-soal tersebut tanpa bantuan atau

mencontoh dari temannya karena semua siswa sudah paham dan jelas tentang

materi yang telah disampaikan oleh guru. Sedangkan persentase terendah pada

indikator kedua yaitu dalam keberanian mengemukakan permasalahan, hasil ini

menunjukkan partisipasi siswa dalam keberanian mengemukakan

permasalahannya pembelajaran masih tergolong rendah. Masih sedikitnya siswa

yang berani mengemukakan permasalahannya dapat dipengaruhi oleh sikap guru

selama proses pembelajaran. Guru kurang mampu bersikap hangat dan

demokratis, sehingga proses pembelajaran yang berlangsung cenderung kaku dan

membosankan.

Persentase untuk indikator 1 yaitu siswa memperhatikan kegiatan

pembelajaran sudah meningkat dan mencapai target. Hal ini guru sudah banyak

melibatkan siswa karena guru sudah menyajikan materi dengan menggunakan

gambar-gambar yang bersangkutan dengan materi sehingga siswa lebih tertarik

untuk mengetahui tentang materi yang dijelaskan oleh guru dan dengan adanya

ketertarikan siswa maka perhatian siswa dalam pembelajaran akan meningkat.

Untuk persentase indikator yang ketiga juga mengalami peningkatan yang yang

cukup tinggi, untuk indikator ketiga yaitu berpartisipasi(ikut serta) dalam kegiatan

persiapan, proses, dan kelanjutan belajar dapat dilihat dari siswa membuat papan

Page 66: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxvi

scrabble sampai siswa mendapat penghargaan, dengan metode TGT menggunakan

scrabble ini sangat melibatkan siswa karena siswa diharuskan membuat papan

scrabble, bermain yang mengharuskan siswa dapat menyusun kata-kata yang

disertai dengan pernyataan dan siswa mempunyai tanggung jawab terhadap

kemenangan kelompoknya, kelompok yang menang akan diberi penghargaan dari

guru.

Persentase untuk indikator yang keempat yaitu usaha dan kreativitas

siswa juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari pembuatan papan

scrabble yang telah dihasilkan oleh masing-masing kelompok. Dengan siswa

membuat papan scrabble tersebut berarti suswa sudah berpartisipasi langsung

dalam membuat tersebut walaupun hasilnya bervariasi tetapi dengan adanya

variasi dalam pembuatan scrabble tersebut maka usaha dan kreativitas siswa dapat

dilihat secara jelas. Dalam indikator ini persentase cukup tinggi karena yang pada

awalnya siswa hanya sibuk sendiri dan membuat permainan yang tidak

bermanfaat, pada metode TGT dengan scrabble ini siswa diharuskan membuat

papan scrabble yang akan digunakan dalam permainan.

Terkait dengan item angket yang persentase jawaban positifnya masih

kurang dari 70%, dapat dianalisis alasan jawaban siswa untuk mengetahui

penyebab persentase item tersebut kurang dari 50%. Item soal yang dimaksud

terkait dengan indikator keberanian mengemukakan permasalahan dalam

pembelajaran. Melalui beberapa alasan yang dituliskan siswa, diketahui bahwa

siswa tidak berani mengemukakan pendapat saat guru menyampaikan pelajaran

karena siswa takut salah, malu, menghormati guru, dan tidak bisa.

Berdasarkan paparan data di atas, dapat diketahui beberapa hal yang

merupakan temuan dalam proses pembelajaran yang diakibatkan adanya tindakan

berupa penerapan pembelajaran kooperatif metode TGT menggunakan scrabble.

Berdasarkan hasil observasi partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat diketahui

bahwa penerapan pembelajaran kooperatif metode TGT menggunakan scrabble

dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi. Peningkatan

partisipasi siswa dalam pembelajaran terlihat dari meningkatnya perhatian siswa,

keterlibatan siswa dalam pembelajaran, keberanian mengemukakan

Page 67: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxvii

pepermasalahan, usaha dan kreativitas juga meningkat serta kemandirian belajar

siswa meningkat. Berdasarkan data pendukung yaitu angket partisipasi,

perfomance guru, kepuasan metode, dan tes kognitif pada pembelajaran

kooperatif metode TGT menggunakan scrabble diketahui bahwa guru berusaha

menerapkan langkah-langkah sesuai rencana pembelajaran yang telah dibuat

tetapi masih kesulitan mengefektifkan waktu pembelajaran sehingga terdapat

langkah pembelajaran yang tidak terlaksana dengan baik.

Beberapa kendala yang dihadapi selama pelaksanaan tindakan pada

siklus I yaitu:

a. Waktu pembelajaran kurang bisa dikelola dengan baik oleh guru sehingga

terdapat langkah-langkah pembelajaran yang berjalan kurang maksimal

b. Siswa masih kesulitan memahami tugas yang diberikan oleh guru sehingga

dalam penerapan dengan metode tersebut kurang optimal dan diskusi

dalam kelompok kurang berjalan dengan baik.

c. Peran serta siswa dalam kegiatan diskusi dan permainan masih kurang

efektif, karena siswa masih belum memahami permainan tersebut.

d. Pada kegiatan presentasi oleh guru khususnya saat menyajikan materi

dengan charta kurang menarik sehingga perhatian siswa sangat kurang.

e. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran saat kerja kelompok belum

optimal karena dijumpainya siswa yang tidak mau bekerja, acuh,

mengantuk, dan bermalas-malasan.

f. Pada kesempatan bertanya dan berpendapat yang diberikan guru kepada

siswa, tidak ada siswa yang berani berpendapat maka guru harus guru

harus menciptakan suasana menjadi lebih akrab dan hangat.

Berdasar hasil observasi partisipasi siswa dalam pembelajaran

biologi, peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi telah

ditunjukkan pada siklus I, tetapi belum sepenuhnya indikator partisipasi

siswa dalam pembelajaran mencapai persentase target yang ditentukan.

Dalam rangka mencapai persentase capaian target, maka dilakukan

tindakan untuk siklus berikutnya. Dengan melihat berbagai kendala yang

dihadapi pada siklus I, maka dilakukan upaya perbaikan pelaksanaan

Page 68: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxviii

tindakan pada siklus II yang diharapkan dapat meningkatkan indikator

partisipasi dalam pembelajaran agar mencapai persentase target.

D. Siklus II

1. Perencanaan Tindakan pada Siklus I I

Pelaksanaan pembelajaran di siklus II masih menggunakan model

pembelajaran kooperatif metode TGT menggunakan scrabble. Materi yang

dipelajari adalah tentang Zat Adiktif dan Psikotropika. Kegiatan pembelajaran

dilakukan sebanyak 3 kali tatap muka (5 jam pelajaran). Pelaksanaan kegiatan

pembelajaran pada siklus II menggunakan instrumen penelitian yang sama dengan

instrumen penelitian yang digunakan pada siklus I.

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa peran serta siswa

dalam pembelajaran mulai meningkat, namun beberapa aspek di dalamnya belum

mencapai target. Pada perencanaan tindakan siklus II terdapat beberapa perbaikan

yang akan dilakukan agar proses pembelajaran lebih optimal, siswa lebih

berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran dan lebih memaksimalkan perannya

dalam observasi, diskusi serta dapat menampilkan suatu presentasi yang menarik

sehingga partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat meningkat sesuai target.

Perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II antara lain:

a. Waktu pembelajaran kurang bisa dikelola dengan baik oleh guru sehingga

terdapat langkah-langkah pembelajaran yang berjalan kurang maksimal maka

diperlukan adanya pembatasan waktu untuk setiap langkah pembelajaran yaitu

kegiatan presentasi, diskusi kelompok, turnament, dan penghargaan.

b.Siswa masih kesulitan memahami tugas yang diberikan oleh guru sehingga

dalam penerapan dengan metode tersebut kurang optimal dan diskusi dalam

kelompok kurang berjalan dengan baik sehingga guru harus menjelaskan

kembali cara bermain dengan menggunakan scrabble sehingga siswa dapat

paham semua.

c. Peran serta siswa dalam kegiatan diskusi dan permainan masih kurang efektif,

karena siswa masih belum memahami permainan tersebut sehingga guru

Page 69: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxix

harus menjelaskan kembali cara bermain dengan menggunakan scrabble

sehingga siswa dapat paham semua.

d.Pada kegiatan presentasi oleh guru khususnya saat menyajikan materi dengan

charta kurang menarik sehingga perhatian siswa sangat kurang sehingga

tampilan pada presentasi dibuat lebih menarik dengan ditambah bentuk asli

yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

e. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran saat kerja kelompok belum optimal

karena dijumpainya siswa yang tidak mau bekerja, acuh, mengantuk, dan

bermalas-malasan disebabkan ada siswa yang belum paham tentang metode

tersebut sehingga guru harus mengulang kembali cara bermain dengan

menggunakan scrabble sehingga siswa dapat paham semua dan siswa tidak

acuh lagi dan keterlibatan siswa dapat lebih muncul.dalam berlangsungnya

proses pembelajaran.

f. Pada kesempatan bertanya dan berpendapat yang diberikan guru kepada siswa,

tidak ada siswa yang berani berpendapat maka guru harus guru harus

menciptakan suasana menjadi lebih akrab dan hangat, sehingga siswa merasa

nyaman dan tidak tegang serta adanya penghargaan atau reward terhadap

siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran seperti menjawab pertanyaan

dan mengemukakan permasalahan.

2. Pelaksanaan Tindakan pada Siklus II

Pembelajaran pada siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil refleksi

kegiatan pembelajaran pada siklus I sehingga pelaksanaan tindakan pada siklus II

tidak jauh beda dengan tindakan pada siklus I.

Pertemuan pertama dimulai dengan presensi dari guru, disini siswa

dijelaskan lagi tentang zat adiktif dan psikotropika pada sub materi tentang

dampak/akibat, penyalahgunaan dan manfaat zat adiktif dan psikotropka. Pada

tahap presentasi ini dilakukan selama 40 menit. Penyajian materi oleh guru

disampaikan dengan presentasi dari guru yang dilengkapi dengan contoh-contoh

gambar yang berkaitan dengan meteri tersebut, siswa dipancing untuk lebih

perhatian sehingga siswa selalu diberi pertanyaan agar siswa menjawab

Page 70: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxx

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru, dengan adanya jawaban dari siswa

maka siswa dapat terlibat dan berpartisipasi secara langsung.

Pada pertemuan kedua guru mengulang sedikit sub pokok materi yang

telah dipresentasikan pada pertemuan sebelumnya, setelah itu siswa diberi suatu

masalah yang berkaitan dengan materi sehingga dapat digunakan sebagai bahan

diskusi. Kemudian siswa melakukan turnament atau permainan scrabble yang

dilakukan setiap individu untuk mendapatkan poin tertinggi dengan cara setiap

siswa dapat menyusun kata yang disertai dengan pernyataan yang sesuai dengan

materi sehingga siswa mendapat poin dan poin yang terkumpul paling banyak

maka siswa tersebut dapat mewakili kelompoknya untuk bermain dalam babak

final dan apabila siswa tersebut dapat menang dengan poin yang tertinggi maka

dia akan keluar menjadi pemenang dan berhak mendapat penghargaan dari guru

dengan adanya permainan scrabble tersebut maka keterlibatan siswa dapat terlihat

dalam pembelajaran biologi.

Pada pertemuan ketiga guru memberikan penghargaan dan guru

mengulang lagi materi yang telah diberikan. Setelah itu siswa diberi kesempatan

untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dipahami berkenaan

dengan materi yang telah dipelajari lalu guru membuat suatu lembar kerja siswa

untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan siklus dua. Pada akhir pertemuan ini juga

akan dilaksanakan evaluasi dan pengisian angket. Untuk siklus dua ini

pelaksanaannya hampir sama dengan siklus satu hanya saja disini waktu sangat

diperhatikan sehingga hasilnya akan lebih maksimal dan partisipasi siswa dapat

lebih terlihat.

3. Observasi dan Evaluasi Tindakan pada Siklus II

a. Hasil Observasi Partisipasi Siswa Siklus II

Pada siklus II perhatian siswa pada proses pembelajaran lebih baik. Hal

ini ditunjukkan bahwa hasilnya naik menjadi 76,13% bahkan melampaui target,

disini perhatian siswa lebih terfokus karena pada presentasi guru menampilkan

materi yang lebih menarik sehingga siswa tidak merasa bosan. Siswa tidak hanya

perhatian pada saat presentasi tetapi juga pada saat diskusi yang dilaksanakan.

Page 71: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxi

Setelah presentasi yaitu siswa lebih banyak bertanya kepada temannya sendiri

atau kepada guru apabila mengalami kesulitan. Saat guru memberikan pertanyaan

pun siswa juga sangat antusias dalam menjawab.

Pada saat diskusi hampir semua ikut terlibat, terlihat adanya pembagian

kerja yang baik antar anggota kelompok. Setiap siswa juga berusaha memberikan

gagasan untuk memecahkan soal yang ada, tidak ada lagi siswa yang sibuk

sendiri. Hal ini ditunjukkan siswa dengan siswa banyak yang mengemukakan

pendapatnya tentang masalah yang diberikan oleh guru yaitu mencapai 75%.

Disini siswa sangat antusias bertanya tentang masalah yang sedang dihadapi dan

berusaha menjawab semua pertanyaan dari guru maupun dari temannya.

Pada proses pembelalajaran ini siswa juga terlihat lebih berpartisipasi

didalamnya yaitu ditunjukkan siswa pada persiapan, proses, dan kelanjuan belajar.

Hal ini ditunjukkan dari usaha dan kreativitas siswa yaitu setiap kelompok

membuat papan scrabble yang dugunakan untuk bermain, dan papan ini akan

dapat dilihat hasilnya saat siswa berturnament dan dapat dilihat bahwa siswa

sudah berusaha dengan semaksimal mungkin yaitu hasil pembuatan scrabble

setiap kelompok sangat bagus dan pada tournament ini siswa sangat terlibat yaitu

setiap siswa dapat menyusun kata yang disertai pernyataan bahkan pada siklus

dua ini keikutsertaan siswa meningkat yaitu 77,5% serta usaha dan kreativitasnya

pun meningkat menjadi sebesar 75%. Dengan adanya permainan ini materi yang

telah disampaikan guru waktu presentasi lebih dapat dipahami dan hasil belajar

pun lebih meningkat, disini siswa diberi soal oleh guru dan dapat dilihat

kemandirian siswa sangat terjaga dengan baik, karena disini siswa menganggap

soal yang diberikan guru terlalu mudah karena soal yang diberikan guru sudah

dipelajari sehingga kemandirian siswa pun meningkat sebesar 77,5%.Hasil

observasi partisipasi siswa tiap indikator disajikan dalam tabel 8.

Page 72: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxii

Tabel 8. Jumlah Jawaban Ya untuk Setiap Indikator pada Observasi Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus II

NO Indikator Persentase capaian indikator

Target capaian

1 Siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran

77,5% 75%

2 Keberanian mengemukakan permasalahannya.

75% 70%

3 Berpartisipasi(ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar

77,5% 70%

4 Usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran

75% 70%

5 Kemandirian belajar siswa 77,5% 70% Jumlah 380,63% Rata-rata 76,13%

Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa kelima indikator yang diteliti

sudah mencapai target yaitu 75%. Persentase terendah ditempati oleh indikator 2,

yaitu keberanian mengemukakan pendapat sebesar 75%. Perhatian siswa cukup

tinggi yaitu mencapai 77,5%. Untuk berpartisipasi(ikut serta) dalam kegiatan

persiapan, proses, dan kelanjutan belajar mencapai 77,5%, untuk usaha dan

kreativitas siswa dalam pembelajaran mencapai 75% serta kemandirian belajar

siswa yaitu meningkat menjadi 77,5%.

b. Hasil Angket Partisipasi Siswa

Angket partisipasi siswa pada siklus II digunakan untuk mengetahui

informasi mengenai partisipasi siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Gondangrejo

setelah menggunakan metode TGT menggunakan scrabble. Hasil angket

partisipasi siswa untuk setiap indikator seperti pada tabel 9.

Page 73: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxiii

Tabel 9. Persentase setiap Indikator pada Angket Partisipasi Siswa Siklus II

NO Indikator Persentase capaian indikator

Target capaian

1 Siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran

81,39% 75%

2 Keberanian mengemukakan permasalahannya.

81,25% 70%

3 Berpartisipasi(ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar

82,5% 70%

4 Usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran

82,5% 70%

5 Kemandirian belajar siswa 83,75% 70% Jumlah 411,39% Rata-rata 82,28%

Berdasarkan pada tabel 9. dapat diketahui bahwa partisipasi siswa dalam

pembelajaran siklus II berkisar antara 81,39% - 83,75%, dengan nilai rata-rata

kelas sebesar 82,28%. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase

indikator partisipasi siswa mengalami peningkatan sebesar 6,47% dari siklus I.

c. Hasil Angket Kepuasan Penggunaan Metode TGT (Teams Games

Tournament)

Angket kepuasan penggunaan metode TGT (Teams Games Tournament)

diisi siswa bersamaan dengan pengisian angket partisipasi yaitu pada pertemuan

ketiga pada siklus II. Hasil angket kepuasan penggunaan Metode TGT (Teams

Games Tournament) disajikan dalam tabel 10.

Hasil angket kepuasan penggunaan metode TGT (Teams Games

Tournament) pada siklus II memiliki rentang nilai antara 79.38%-92.5% dengan

rata-rata kelas sebesar 88,08%. Ini berarti bahwa pada siklus II siswa memberikan

tanggapan yang lebih baik lagi terhadap penerapan pembelajaran kooperatif

metode TGT (Teams Games Tournament) menggunakan scrabble. Siswa

memberikan tanggapan dengan melaksanakan pembelajaran sebaik-baiknya.

Konsep-konsep didalam materi pelajaran lebih dapat dipahami karena siswa

mengetahui banyak arti tentang semua kata yang ada dalam materi tersebut.

Page 74: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxiv

Tabel 10. Persentase setiap indikator pada Angket Kepuasan Penggunaan Metode TGT (Teams Games Tournament)

No Indikator Persentase (%) 1 Senang 89.58 2 Tidak bosan 86.25 3 Cocok/sesuai 88.75 4 Tugas ringan 85 5 Motivasi belajar bertambah 92.5 6 Mampu berpikir iritis 89 7 Berani berpendapat 88.5 8 Kerjasama 90.5 9 Terampil berbicara 89.38 10 Saling menghormati 90 11 Waktu 79.38 12 Cepat paham 88.13 13 Penguasaan konsep meningkat 88.13

Jumlah 1145.1 Rata-rata 88.08

4. Refleksi Tindakan pada Siklus II

Hasil observasi menunjukkan bahwa pada siklus II terjadi peningkatan rata-rata

presentase indikator partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi sebesar 77,5%

yang dapat dilihat pada tabel 8. Hasil observasi siklus II menunjukkan adanya

peningkatan rata-rata sebesar 4,63% dibandingkan dengan siklus I.

Secara keseluruhan persentase tiap indikator partisipasi siswa dalam

pembelajaran biologi telah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan

hasil observasi pada siklus I menunjukkan bahwa pada siklus II terjadi

peningkatan masing-masing indikator partisipasi siswa dalam pembelajaran

dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II, indikator siswa memperhatikan

kegiatan pembelajaran meningkat sebesar 7,5%, indikator keberanian

mengemukakan permasalahannya meningkat sebesar 7,5%, indikator

berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar

meningkat sebesar 5%, indikator usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran

meningkat sebesar 2,5%, dan indikator kemandirian belajar siswa meningkat

sebesar 2,5%. Persentase capaian untuk semua indikator pada siklus II telah

mencapai target yang ditentukan.

Page 75: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxv

Tabel 8 menunjukkan siswa perhatian pada kegiatan pembelajaran paling

sering adalah saat kegiatan presentasi. Bila dibandingkan dengan siklus I,

frekuensi indikator siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran meningkat

sebesar 77,5%. Hal ini dikarenakan siswa merasa senang dapat menanyakan hal-

hal yang belum diketahui kepada guru. Sementara frekuensi siswa dalam

mengemukakan permasalahannya juga meningkat menjadi 75% adalah saat

kegiatan diskusi kelompok karena bisa bertanya kepada temannya sendiri apabila

mengalami kesulitan Frekuensi Berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan

persiapan, proses, dan kelanjutan belajar paling sering adalah saat kegiatan kerja

kelompok dan permainan yaitu meningkat tajam menjadi 77,5% adalah saat

kegiatan tatap muka dengan guru, diskusi, dan permainan. Hal ini disebabkan

siswa dituntut aktif untuk menyusun setiap kata yang disertai pernyataan sehingga

dapat menjadi tim pemenang. Frekuensi indikator Untuk usaha dan kreativitas

siswa juga meningkat menjadi 75% pada siklus II dalam pembelajaran ini dapat

ditunjukkan pada hasil pembuatan scrabble yang dibuat oleh masing-masing

kelompok. Hal ini di tunjukkan semakin bervariasinya scrabble tersebut ,

Demikian juga dengan kemandirian belajar siswa dapat dilihat pada waktu

permainan scrabble maka pada siklus II ini presentasenya juga meningkat menjadi

77,5%. Hasil frekuensi indikator partisipasi siswa dalam pembelajaran

mengindikasikan bahwa aspek kegiatan pembelajaran kooperatif metode TGT

menggunakan scrabble pada siklus II yang paling banyak berpengaruh terhadap

peningkatan indikator partisipasi siswa dalam pembelajaran adalah kerja

kelompok.

Berdasarkan hasil observasi dan angket partisipasi siswa pada siklus II

ini bahwa setiap indikator persentasenya lebih meningkat dan sudah mencapai

target capaian bahkan ada yang melampaui target. Untuk indikator 1 yaitu siswa

memperhatikan kegiatan pembelajaran pada observasi mencapai 75% dan angket

81,39% jadi persentase untuk indikator 1 sudah melampaui target, hal ini

disebabkan saat presentasi guru lebih jelas dan penjelasan dengan menggunakan

gambar maka siswa akan labih perhatian pada pembelajaran karena siswa ingin

Page 76: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxvi

tahu tentang hal-hal yang dijelaskan guru dari gambar-gambar yang digunakan

oleh guru.

Pada indikator kedua hasil observasi 75% dan angket 81,5%. Hal ini

menunjukkan bahwa indikator kedua ini sudah mencapai target walaupun

persentasenya paling rendah dibandingkan dengan indikator yang lainnya, pada

siklus II indikator ini sudah meningkat tajam karena pada siklus I disebabkan oleh

guru yang kurang demokratis dan hangat terhadap siswa maka pada siklus II ini

guru mulai bersikap hangat dan demokratis, sehingga proses pembelajaran yang

berlangsung cenderung tidak kaku dan santai sehingga semua siswa merasa tidak

takut dan lebih percaya diri dalam mengemukakan permasalahannya sehingga

keberanian mengemukakan permasalahan menjadi meningkat.

Persentase indikator yang ketiga juga mengalami peningkatan yang yang

cukup tinggi, untuk indikator ketiga yaitu berpartisipasi(ikut serta) dalam kegiatan

persiapan, proses, dan kelanjutan belajar dapat dilihat dari siswa membuat papan

scrabble sampai siswa mendapat penghargaan, dengan metode TGT menggunakan

scrabble ini sangat melibatkan siswa karena siswa diharuskan membuat papan

scrabble, bermain yang mengharuskan siswa dapat menyusun kata-kata yang

disertai dengan pernyataan dan siswa mempunyai tanggung jawab terhadap

kemenangan kelompoknya, kelompok yang menang akan diberi penghargaan dari

guru.

Persentase untuk indikator yang keempat yaitu usaha dan kreativitas

siswa juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari pembuatan papan

scrabble yang telah dihasilkan oleh masing-masing kelompok. Dengan siswa

membuat papan scrabble tersebut berarti suswa sudah berpartisipasi langsung

dalam membuat tersebut walaupun hasilnya bervariasi tetapi dengan adanya

variasi dalam pembuatan scrabble tersebut maka usaha dan kreativitas siswa dapat

dilihat secara jelas. Dalam indikator ini persentase cukup tinggi karena yang pada

awalnya siswa hanya sibuk sendiri dan membuat permainan yang tidak

bermanfaat, pada metode TGT dengan scrabble ini siswa diharuskan membuat

papan scrabble yang akan digunakan dalam permainan.

Page 77: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxvii

Hasil indikator yang menunjukkan persentase paling tinggi adalah

indikator kelima yaitu kemandirian belajar siswa yang dapat dilihat pada saat

mengerjakan soal pada akhir siklus, hal ini disebabkan siswa mampu menjawab

pertanyaan dari soal-soal tersebut tanpa bantuan atau mencontoh dari temannya

karena semua siswa sudah paham dan jelas tentang materi yang telah disampaikan

oleh guru dengan menerapkan pembelajaran kooperatif metode TGT

menggunakan scrabble.

Berdasarkan evaluasi dan analisis pada siklus II diketahui bahwa besarnya

persentase partisipasi siswa sudah mencapai target yaitu sebesar 75%. Hasil

observasi menunjukkan bahwa 77,5% ikut berpartisipasi dalam pembelajaran,

data ini tidak sebanding dengan hasil angket partisipasi yang mencapai 82,28% .

Hasil angket kepuasan penggunaan Metode TGT (Teams Games Tournament)

pada siklus II menunjukkan persentase meningkat menjadi 88,08%, ini berarti

pula telah mencapai target yang ditentukan yaitu 75%. Proses pembelajaran secara

keseluruhan telah mencapai target minimal yang telah ditentukan, sehingga siklus

dapat dihentikan. Tindak lanjut berupa perbaikan pembelajaran dapat dilakukan

oleh guru biologi setelah penelitian sehingga kualitas pembelajaran yang

dilakukan guru menjadi lebih baik lagi.

Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus II menunjukkan

gambaran kondisi pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan

partisipasi siswa dalam pembelajaran. Kegiatan pengamatan dan diskusi

presentasi, diskusi, permainan dan penghargaan dalam pembelajaran perlu

dilaksanakan terus menerus agar partisipasi siswa lebih meningkat dan disertai

dengan hasil belajar atau prestasi siswa pun lebih meningkat.

Dalam siklus II diperoleh hal-hal sebagai berikut:

a. Kemampuan guru menerapkan langkah-langkah pembelajaran dan mengelola

waktu pembelajaran sudah lebih meningkat dibandingkan siklus I.

b. Media yang digunakan sudah tepat karena siswa lebih dapat memahami

materi yang telah dijelaskan.

Page 78: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxviii

c. Persiapan scrabble yang digunakan dalam tournament dan persiapan cara

bermainnya untuk siswa sudah tersedia dengan lengkap sehingga proses dapat

berjalan lancar dan semua siswa dapat terlibat semua.

d. Kegiatan presentasi yang dilakukan guru baik di awal maupun di akhir

pembelajaran sudah mampu membuat siswa berpartisipasi dalam

pembelajaran secara menyeluruh. Sebagai tindak lanjut maka guru

menciptakan suasana menjadi lebih akrab dan hangat, sehingga siswa merasa

nyaman dan tidak tegang.

e. Siswa lebih berani mengemukakan permasalahannya saat diberi kesempatan

oleh gurunya untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahaminya.

Berdasarkan data hasil diatas dapat dilihat bahwa data variabel sebesar 70%

sudah dapat terpenuhi dalam 2 siklus.

E. Deskripsi Antar Siklus

1. Hasil Observasi Partisipasi Siswa

Observasi secara khusus dilakukan terhadap partisipasi siswa dalam

kegiatan pembelajaran yang hasilnya dituliskan pada lembar observasi. Data hasil

observasi secara keseluruhan ditunjukkan dalam tabel 11. Hasil observasi

menunjukkan bahwa partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi senantiasa

mengalami peningkatan. Sebelum menggunakan metode TGT menggunakan

scrabble partisipasi siswa rendah, kemudian setelah diterapkannya metode TGT

menggunakan scrabble pada siklus I partisipasi siswa naik menjadi sebesar

71,5%. Pada siklus II partisipasi siswa naik lagi sebesar 6% menjadi 77,5%. Pada

siklus I siswa mulai merubah sistem pembelajaran mereka yang semula berpusat

pada guru menjadi pembelajaran aktif yang seluruh kegiatannnya berpusat pada

siswa. Rata-rata partisipasi siswa masih relatif rendah karena siswa berada pada

kondisi transisi dan penyesuaian dengan cara belajar yang baru.

Page 79: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxix

Tabel 11. Persentase setiap Indikator pada observasi Partisipasi Siswa

Capaian (%) Aspek Indikator

Pra

Siklus

Siklus

I

Siklus

II

Kesediaan memperhatikan ( perhatian siswa)

Siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran (Slameto. 1991: 80)

55 70 77,5

Keberanian mengemukakan permasalahannya

0 67,5 75

Berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar

23,3 72,5 77,5

Usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran

0 72,5 75

Berpartisipasi atau keterlibatan siswa ( siswa aktif )

Kemandirian belajar siswa. (Nana Sudjana.1996:21)

35 75 77,5

Jumlah 120,3 357,5 380,63

Rata-Rata 24,3 71,5 76,13

Peningkatan persentase tiap indikator dalam lembar observasi partisipasi

siswa dapat divisualisasikan dalam gambar 9. Dari 5 indikator yang diteliti yaitu

Siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran, keberanian mengemukakan

permasalahannya, berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses dan

kelanjutan belajar, usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran, serta

kemandirian belajar siswa, nilai terendah diperoleh untuk indikator 3 yaitu

berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar.

Dari siklus 1 nilai tertinggi siswa memang terletak pada berpartisipasi (ikut serta)

dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar untuk memperhatikan

pelajaran. Nilai indikator 3 terus menempati urutan pertama pada siklus II.

Page 80: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxx

55

0

23.3

0

35

70 67.572.5 72.5 7577.5 75 77.5 75 77.5

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

indikator 1 indikator 2 indikator 3 indikator 4 indikator 5

Per

sen

tase

cap

aian

pra siklus

siklus 1

siklus 2

Gambar 9. Diagram persentase untuk tiap Indikator pada Observasi Partisipasi Siswa Setiap Siklus

2. Hasil Angket Partisipasi Siswa

Hasil angket partisipasi siswa untuk setiap indikator pada siklus I dan II

terlihat pada tabel 12. Hasil angket partisipasi siswa menunjukkan bahwa

partisipasi siswa dalam pembelajaran senantiasa meningkat walaupun

peningkatannya tidak setinggi hasil observasi partisipasi siswa. Dari siklus 1 ke

siklus II tejadi peningkatan sebesar 6,47%. Peningkatan persentase tiap indikator

pada angket partisipasi siswa dapat divisualisasikan dalam gambar 10.

Tabel 12. Persentase setiap Indikator pada Angket partisipasi Siswa Capaian (%) Aspek Indikator

Siklus I Siklus II Kesediaan memperhatikan ( perhatian siswa)

Siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran (Slameto. 1991: 80)

72,18 81,39

Keberanian mengemukakan permasalahan

71,25 81,25

Berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar

73,13 82,5

Usaha dan kreativitas siswa dalam pembelajaran

80 82,5

Berpartisipasi atau keterlibatan siswa ( siswa aktif )

Kemandirian belajar siswa. (DR.H.Nana Sudjana.1996:21)

82,5 83,75

Jumlah 379,06% 411,39% Rata-Rata 75,81% 82,28%

Page 81: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxxi

72.18

81.39

71.25

81.25

73.13

82.5

80

82.5 82.583.75

64

66

68

70

72

74

76

78

80

82

84

Per

sen

tase

cap

aian

(%

)

indikator 1 indikator 2 indikator 3 indikator 4 indikator 5

siklus 1 siklus 2

Gambar 10. Diagram persentase untuk tiap Indikator pada Angket Partisipasi

Siswa Setiap Siklus 3. Hasil Angket Kepuasan Penggunaan Metode TGT (Teams Games

Tournament)

Data hasil angket pada kepuasan penggunaan metode TGT (Teams Games

Tournament). setiap siklus dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13 menunjukkan bahwa persentase setiap indikator pada angket

kepuasan siswa terhadap penggunaan metode TGT (Teams Games Tournament).

antara siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan meskipun tidak terlalu

besar. Besarnya persentase rata-rata indikator pada siklus I adalah 87,15%

mengalami kenaikan sebesar 0,93% menjadi 88,08% pada siklus II. Data

persentase setiap aspek pada angket kepuasan siswa terhadap penggunaan metode

TGT (Teams Games Tournament) dapat divisualisasikan dalam gambar 11.

Page 82: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxxii

Tabel 13. Persentase setiap Indikator pada Angket kepuasan penggunaan metode TGT (Teams Games Tournament) setiap siklus.

Persentase (%) No Indikator

Siklus I Siklus II 1 Senang 88.75 89.58 2 Tidak bosan 86.25 86.25 3 Cocok/sesuai 86.25 88.75 4 Tugas ringan 79.375 85 5 Motivasi belajar bertambah 92.5 92.5 6 Mampu berpikir iritis 89 89 7 Berani berpendapat 89.5 88.5 8 Kerjasama 90 90.5 9 Terampil berbicara 89.375 89.38 10 Saling menghormati 90 90 11 Waktu 77.5 79.38 12 Cepat paham 86.25 88.13 13 Penguasaan konsep meningkat 88.125 88.13

Jumlah 1132.89 1145.1 Rata-rata 87,15 88.08

70

75

80

85

90

95

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Indikator

Pers

en

tase

Siklus I

Siklus II

Gambar 11. Diagram Persentase Setiap Indikator Pada Angket Kepuasan Siswa Terhadap penggunaan metode TGT (Teams Games Tournament).

Page 83: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxxiii

F. PEMBAHASAN

Penerapan pembelajaran kooperatif metode TGT (Teams Games

Tournament) menggunakan scrabble ini peserta didik yang semula cenderung

pasif diajak untuk bekerjasama dalam kelompok yaitu dengan cara bermain untuk

mencari pengetahuan yang lebih banyak supaya tim atau kelompoknya menang

dan mendapat penghargaan dari guru. Guru dan siswa berinteraksi satu sama lain

melalui presentasi oleh guru, diskusi, tournament/bermain, pemberian

penghargaan terhadap kelompok yang menang kemudian dilakukan penarikan

kesimpulan pada akhir pelajaran. Pembuatan papan scrabble dan bermain dengan

menggunakan scrabble tersebut dibuat oleh siswa dan juga digunakan oleh siswa

itu sendiri sehingga siswa lebih terlibat secara langsung, dengan keterlibatan

siswa tersebut maka partisipasi siswa akan meningkat.

Hasil observasi terhadap partisipasi siswa menunjukkan bahwa setelah

menggunakan model pembelajaran berbasis lingkungan partisipasi siswa yang

semula hanya rendah tetapi pada siklus I naik lebih dari 50% yaitu menjadi

71,5%. Pada siklus II partisipasi siswa naik lagi sebesar 6% menjadi 77,5%. Hasil

ini diperkuat dengan hasil angket partisipasi siswa pada siklus II yang memiliki

rata-rata indikator sebesar 82,28%. Pembelajaran kooperatif metode TGT

menggunakan scrabble memberikan dampak yang baik bagi siswa. Siswa terlibat

langsung yaitu dalam pembuatan papan scrabble dengan begitu maka usaha dan

kreatifitas siawa dapat terlihat kemudian masing-masing siswa harus mengikuti

permainan scrabble tersebut dan setiap siswa dituntut dapat menyusun kata

sebanyak-banyaknya supaya menang dan mendapat penghargaan dari guru, dari

interaksi tersebut siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri. Siswa sudah

berpartisipasi dari awal sampai akhir pelajaran yaitu ditunjukkan dari pembuatan

papan scrabble sampai siswa menang dan mendapat penghargaan dari guru yang

semua itu dilakukan secara mandiri. Siswa berpartisipasi aktif dengan

kemandiriannya karena siswa diharapkan dapat menyusun kata-kata yang disertai

dengan pernyataan yang sesuai dengan materi dan menyusun kata sebanyak-

banyaknya yang berbeda dengan temannya, sehingga dengan siswa dapat

menyusun kata yang banyak maka siswa tersebut sudah mengumpulkan

Page 84: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxxiv

pengetahuan yang banyak pula. Sehingga dari kegiatan-kegiatan tersebut maka

partisipasi siswa dapat meningkat.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa data yang diperoleh dari

hasil angket, observasi menunjukkan ada kesesuaian hasil. Hal ini berarti bahwa

data hasil penelitian tentang peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran

dapat dikatakan valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Menurut hasil wawancara dengan guru mengenai metode pembelajaran

TGT menggunakan Scrabble sangat menarik perhatian siswa. Proses pembelajaran

yang terdiri dari berbagai tahap ini menarik dan dapat meminimalisir sikap siswa

yang pasif dan mengurangi kebosanan siswa dalam belajar. Upaya untuk

membuat siswa lebih berpartisipasi dalam pembelajaran yang dilakukan dengan

cara mengikut sertakan siswa dalam persiapan, proses, dan kelajuan belajar

supaya lebih terfokus dan terlibat langsung dalam pembelajaran. Lebih lanjut guru

menuturkan dengan pembelajaran TGT menggunakan Scrabble, siswa dituntut

aktif bekerja sama dan lebih berpartisipaasi dalam kerja kelompoknya pada saat

diskusi dan permainan. Penerapan pembelajaran TGT menggunakan Scrabble

dapat mengaktifkan belajar siswa baik aktif fisik saat permainan maupun

berpartisipasi yang meliputi kegiatan peningkatan perhatian siswa, untuk

mengemukakan pendapat, keikutsertaan dalam proses pembelajaran, usaha dan

kreativitas siswa serta kemandirian siswa lebih meningkat. Keterangan mengenai

hasil wawancara dengan guru dapat dilihat pada Lampiran 9.

Hasil wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa dalam

mengemukakan pendapat, siswa cenderung lebih berani baik saat kegiatan

diskusi maupun saat kegiatan yang lain. Menurut informasi siswa, dengan

pembelajaran TGT menggunakan Scrabble perhatian siswa lebih meningkat dan

berpartisipasi/terlibat aktif dalam persiapan, proses, dan kelajuan dalam

pembelajaran. Sementara keaktifan siswa dalam mengemukakan masalah, usaha,

dan kreativitas serta kemandirian paling banyak adalah saat kegiatan kerja

kelompok untuk berdiskusi dan permaian antar kelompok. Keterangan mengenai

hasil wawancara dengan siswa dapat dilihat pada Lampiran 9.

Page 85: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxxv

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian adalah teknik

trianggulasi metode. Trianggulasi metode merupakan cara mengumpulkan data

sejenis yang menggunakan teknik/metode yang berbeda yaitu observasi, angket

dan wawancara. Teknik trianggulasi digunakan untuk menguji kemantapan dan

kebenaran informasi yang diperoleh, sehingga dengan menggunakan teknik

tersebut maka dapat diketahui ketercapaian masing-masing target untuk setiap

indikator partisipasi siswa dalam pembelajaran Biologi yaitu dengan

membandingkan persentase yang diperoleh masing-masing teknik pengumpulan

data.

Data yang diperoleh dari tiap-tiap teknik pengumpulan data baik dari

hasil angket maupun observasi masing-masing menunjukkan adanya peningkatan

setiap indikator partisipasi siswa dalam pembelajaran. Kesesuaian peningkatan

persentase indikator baik dari hasil angket maupun hasil observasi menunjukkan

bahwa tindakan yang dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan partisipasi

siswa dalam pembelajaran melalui penerapan metode pembelajaran TGT

menggunakan Scrabble sudah berhasil dan mendapat respon yang baik dari siswa.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara baik terhadap siswa maupun guru yang

menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan berupa penerapan metode

pembelajaran TGT menggunakan Scrabble mampu menumbuhkan perhatian

siswa, keikutsertaan siswa (berpartisipasi) dalam persiapan, proses dan kelanjutan

belajar, keberanian mengemukakan masalah, usaha dan kreativitas serta

kemandirian siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan partisipasi siswa

dalam proses pembelajaran. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang

dalam metode pembelajaran TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks

dan dapat menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan

keterlibatan siswa dalam belajar.

Dalam pengambilan suatu data masih terdapat kekurangan yaitu tidak

semua indikator dapat diamati dalam setiap tahap pelaksanaan TGT karena setiap

pelaksanaan TGT hanya terdapat beberapa indikator saja yang dapat diamati. Jadi

semua indikator harus diamati dalam semua tahap pelaksanaan TGT yang sedang

berlangsung sehingga dapat diperoleh data secara lengkap.

Page 86: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxxvi

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi, angket, maupun

wawancara walaupun ada sedikit kekurangan tetapi data yang diperoleh

menunjukkan adanya kesesuaian hasil. Hal ini mengindikasikan bahwa data hasil

penelitian tentang peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat

dikatakan valid. Jadi penerapan pembelajaran kooperatif metode TGT

menggunakan Scrabble dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran

biologi.

Page 87: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxxvii

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif metode TGT (Teams Games Tournament) menggunakan scrabble

dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi siswa kelas

VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo tahun pelajaran 2008/2009.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoretis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperluas cakrawala

pengetahuan bagi para pembaca dan sebagai bahan referensi dalam penelitian

lebih lanjut khususnya di SMP Negeri 1 Gondangrejo.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada pembelajaran

biologi di SMP Negeri 1 Gondangrejo, yaitu partisipasi siswa dalam pembelajaran

dapat ditingkatkan dengan penerapan pembelajaran kooperatif metode TGT

(Teams Games Tournament) menggunakan scrabble.

C. Saran

1. Kepada Kepala Sekolah

a. Bimbingan dan motivasi perlu diberikan kepada guru IPA Biologi agar lebih

baik dalam menerapkan metode pembelajaran TGT menggunakan Scrabble

untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran Biologi.

b. Perlu adanya pengawasan dan perhatian dalam pelaksanaan metode

pembelajaran TGT menggunakan Scrabble sehingga dapat meningkatkan

partisipasi siswa serta tercapai suasana kondusif dalam pembelajaran

Biologi.

Page 88: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxxviii

2. Bagi Guru

a. Pelaksanaan penerapan pembelajaran kooperatif metode TGT (Teams Games

Tournament) menggunakan Scrabble membutuhkan instruksi yang jelas agar

dapat dimengerti oleh siswa dengan baik, oleh sebab itu guru hendaknya

memberikan instruksi dan arahan yang jelas kepada siswa tentang pelaksanaan

pembelajaran kooperatif metode TGT (Teams Games Tournament)

menggunakan Scrabble, agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan efektif.

b. Penerapan pembelajaran kooperatif metode TGT (Teams Games Tournament)

menggunakan Scrabble membutuhkan pengelolaan waktu yang baik, sehingga

guru sebaiknya mempersiapkan rencana pengajaran, alat, dan media

pembelajaran dengan matang agar ketika proses pembelajaran berlangsung

dapat berjalan seefektif mungkin.

c. Hendaknya guru dapat menerapkan metode pembelajaran TGT menggunakan

Scrabble dengan baik sehingga dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam

pembelajaran Biologi.

d. Agar dapat merangsang partisipasi siswa dalam pembelajaran, guru hendaknya

lebih interaktif, demokratis, humoris, serta menciptakan suasana lebih akrab

dan tidak kaku dengan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa

untuk mengungkapkan semua permasalahan yang dihadapi sehingga

keterlibatan siswa dapat terlihat.

3. Bagi Siswa

a. Hendaknya siswa memperhatikan instruksi yang diberikan oleh guru agar

dapat melaksanakan pembelajaran kooperatif metode TGT (Teams Games

Tournament) menggunakan Scrabble dengan baik.

b. Hendaknya siswa tidak malu dan tidak ragu untuk mengemukakan masalah

bila terdapat hal-hal yang kurang dipahami terutama saat kegiatan tatap muka

dengan guru.

Page 89: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

lxxxix

c. Kepada siswa yang mempunyai tingkat partisipasi yang rendah sebaiknya

selalu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan melaksanakan apa

saja yang menjadi tugas utama sebagai seorang peserta didik.

d. Kepada siswa yang sudah mempunyai tingkat partisipasi yang tinggi,

sebaiknya terus ditingkatkan dengan cara mengikuti kegiatan pembelajaran

dengan baik dan tertib serta tidak terpengaruh siswa lain yang memiliki

tingkat partisipasi siswa yang rendah.

e. Hendaknya siswa berani mengemukakan masalahnya sehingga peran serta

siswa dapat terlihat baik saat presentasi oleh guru, diskusi, maupun saat

tournament atau permainan.

4. Kepada Calon Peneliti

e. Hendaknya menganalisis terlebih dahulu perangkat pembelajaran yang telah

dibuat oleh peneliti untuk disesuaikan penerapannya, terutama dalam hal

alokasi waktu, fasilitas pendukung termasuk media pembelajaran, dan

karakteristik siswa yang ada pada sekolah tempat penelitian tersebut

dilakukan.

b. Hendaknya penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi pada

penelitianselanjutnya dengan mengaitkan aspek-aspek yang belum diungkap

dan dikembangkan dari variabel-variabel yang telah disebutkan di depan.

Semoga hasil penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dengan

penelitian yang lebih mendalam serta dapat memberikan manfaat dan

sumbangan pemikiran bagi para pendidik.

Page 90: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xc

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Scrabble (online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Scrabble, diakses

tanggal 4 Maret 2009)

Dimyati dan Mujiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Effandi Zakaria, Zanaton Iksan. 2007. Eurasia Journal of Mathematics, Science &

Technology Education, 2007, 3(1) 35-39. promoting Cooperative Learning in Science and Mathematics Education: A Malaysian Perspective. University kebangsaan, Selangor, Malaysia.

Fengfeng Ke, Barbara Grabowski. 2007. British Journal of Educational

Technology Vol 38 No 2 2007 249-259. Gameplaying for Maths Learning: Cooperatif or Not?. USA

Martinis Yamin. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press. Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif : Buku Sumber Tentang

Metode-metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohedi. Jakarta : Universitas Indonesia Press

Mulyasa. 2006. Implementasi Kurikulum 2004: PT. Rosda Karya Nana Sudjana. 1988. Cara Relajar Siswa Aktif Dalam Proses Relajar Mengajar.

Bandung: Sinar Baru

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 (pertanyaan dan jawaban). Jakarta: Grasindo

Nur, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains dan Mat Sekolah UNESA.

Slameto. 1991. Preses Belajar Mengajar Dalam Sistem kredit Semerter (SKS). Jakarta: Bumi Aksara.

Slavin, E. Robert. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Nusa Media

Slavin, E. Robert. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Nusa Media Solihatin, E dan Raharjo. 2005. Cooperative Learning (Analisis Model

Pembelajaran IPS). Jakarta : Bumi Aksara.

Page 91: MENGGUNAKAN SCRABBLE UNTUK ... - digilib.uns.ac.id · 3. Angket 28 4. Kajian Dokumen 29 F. Validitas Data 30 G. Analisis Data 30 H. Prosedur Penelitian 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN

xci

Sutopo, H.B. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Zainal Aqib. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Wida.