Upload
joviantoreynoldandikahidayat
View
13
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Meningitis TB
Citation preview
Meningitis Tuberkulosis pada Orang Dewasa
Anamesis
• Seorang laki-laki usia 68th dengan keluhan sakit kepala yang
semakin berat dan demam sejak 2 minggu yang lalu.
• Pasien menjadi sering mengantuk dan tidak nafsu makan.
• Riwayat batuk lama selama 3 bulan dan tidak rutin minum
obat.
Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran :compos
mentis
• Suhu : 37.4oC
• TD :110/70
mmHg
• HR : 90x/mnt
• RR : 20x/mnt
• Kaku Kuduk • Brudzinksi’s Sign• Lasegue’s Sign• Kernig’s Sign
Pemeriksaan Penunjang
1. Lumbal Pungsi
• Pada Meningitis Serosa terdapat tekanan yang bervariasi, cairan jernih, sel darah putih
meningkat, glukosa dan protein normal, kultur (-).
• Pada Meningitis Purulenta terdapat tekanan meningkat, cairan keruh, jumlah sel darah putih
dan protein meningkat, glukosa menumn, kultur (+) beberapa jenis bakteri.
2. Pemeriksaan darah
• Pada Meningitis Serosa didapatkan peningkatan leukosit saja. Disamping itu, pada
Meningitis Tuberkulosa didapatkan juga peningkatan LED.
• Pada Meningitis Purulenta didapatkan peningkatan leukosit.
3. Pemeriksaan Radiologis
• Pada Meningitis Serosa dilakukan foto dada, foto kepala, bila mungkin dilakukan CT Scan.
• Pada Meningitis Purulenta dilakukan foto kepala (periksa mastoid, sinus paranasal, gigi
geligi) dan foto dada.
Working Diagnosis
• Meningitis tuberkulosis merupakan peradangan pada
selaput otak (meningen) yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini merupakan
salah satu bentuk komplikasi yang sering muncul pada
penyakit tuberkulosis paru. Infeksi primer muncul di paru-
paru dan dapat menyebar secara limfogen dan
hematogen ke berbagai daerah tubuh di luar paru, seperti
perikardium, usus, kulit, tulang, sendi, dan selaput otak
Manifestasi klinik
• meningitis, akan terjadi sakit kepala, muntah, dan
kaku kuduk; eksudat abu-abu pada dasar otak
dapat mengenai saraf-saraf otak dan
menimbulkan gejala-gejala: penurunan
penglihatan, lumpuhnya salah satu kelopak mata,
juling, anisokor, dan ketulian.
Different Diagnosis
• Meningitis bakterialis
Umumnnya terdapat nyeri kepala hebat disertai nyeri dan kekakuan
pada leher dan punggung, muntah, serta fotofobia.
• Meningitis Virus
Umumnya terdapat nyeri kepala, fotofobia, demam, dan kaku leher.
• Encefalitis Virus
Ensefalitis virus disebabkan oleh bermacam-macam virus termasuk
herpesvirus dan arbovirus. Pasien mengalami demam disertai dengan
nyeri kepala, kaku leher, dan gangguan kesadaran.
Penatalaksanaan
• Pengobatan terbaik terdiri atas: isoniazid 10
mg/kg dengan rifampisin 10 mg/kg dan
pirazinamid 35 mg/kg, yang ditambah dengan
etambutol 25 mg/kg atau streptomisin 10 mg/kg
pada awal pengobatan.
Epidemiologi
• Penyakit meningitis banyak terjadi pada negara
yang sedang berkembang dibandingkan pada
negara maju. Meningitis tuberculosis masih
banyak ditemukan di Indonesia karena
morbiditasnya
Patofisiologi
Pencegahan
• Pencegahan penyakit infeksi meningitis dapat
dilakukan dengan pemberian vaksin pada bayi
agar mendapatkan kekebalan tubuh terhadap
bibit penyakit tersebut.
Prognosis
• Makin baik kesadaran pasien ketika pengobatan
dimulai, makin baik prognosisnya. Bila pasien
dalam keadaan koma, prognosis untuk sembuh
sempurna sangat buruk. Sayangnya pada 10-30%
pasien yang dapat bertahan hidup terdapat
beberapa kerusakan menetap.
Kesimpulan
• Meningitis adalah suatu reaksi peradangan yang
terjadi pada Iapisan selaput yang membungkus
jaringan otak (arakhnoid, piamater) dan sumsum
tulang belakang, yang disebabkan oleh organisme
seperti bakteri, virus, dan jamur. Meningitis
merupakan masalah kesehatan serius yang perlu
diketahui dan diobati untuk meminimalkan gejala
sisa neurologis yang serius dan memastikan
keselamatan pasien.