69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN KOLASE SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS II SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008/2009 JURNAL PENELITIAN Oleh: Yuni Sulistyaningsih NIM. X5107705 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

  • Upload
    ngotram

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA

JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN KOLASE

SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS II

SLB C SHANTI YOGA KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2008/2009

JURNAL PENELITIAN

Oleh:

Yuni Sulistyaningsih

NIM. X5107705

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA

JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN KOLASE

SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS II

SLB C SHANTI YOGA KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Oleh:

Yuni Sulistyaningsih

NIM. X5107705

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapanTim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sudakiem, M.Pd Priyono, S.Pd. MSi

NIP. 19490717 197903 1 001 NIP.19710902 200501 1 001

Page 4: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda tangan

Ketua : Drs. A. Salim Choiri, M.Kes ………………

Sekretaris :Drs. Maryadi, M.Ag ………………

Anggota : Drs. Sudakiem, M. Pd ………………

Anggota II : Priyono, S.Pd. MSi ………………

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof.Dr.M Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 19721 1 007

Page 5: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Yuni Sulistyaningsih,NIM. X5107705, MENINGKATKAN GERAK MOTORIK

HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN KOLASE

SISWA KELAS II TUNA GRAHITA RINGAN SLB - C SHANTI YOGA

KLATEN. TAHUN PELAJARAN 2008/2009. Skripsi, Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surakarta Sebelas Maret, Surakarta, Oktober

2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan gerak motorik halus pada

jari – jari melalui ketrampilan kolase pada siswa tunagrahita ringan kelas II SLB –

C Shanti Yoga Klaten.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek dalam

penelitian ini berjumlah 4 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan

observasi, tes dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan deskriptif

komparatif dan deskriptif kuantitatif.

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan perencanaan,tindakan ,pengamatan

dan refleksi yang dilihat dari kondisi awal siswa, tindakan siklus 1 dan siklus 2 ,

menemukan keuntungan, kelemahan serta peningkatan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kolase dapat

meningkatkan kemampuan motorik halus terutama pada jari – jari tangan siswa

kelas II SLB – C Shanti Yoga Klaten. Tahun pelajaran 2008/2009.

Kata Kunci : Kolase meningkatkan gerak motorik halus

Page 6: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Yuni Sulistyaningsih, NIM. X5107705, IMPROVING THE PSYCOMOTOR

COMPETENCY OF HAND FIGERS USING COLLAGE SKILL IN THE II

MENTAL RETARDED GRADERS OF SLB – C SHANTI YOGA KLATEN.

SKOOL YEARS OF 2008/2009. Thesis, Surakarta : Teacher Trainingand

Education Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, October 2010.

The objectiveof research is to improve the fine psychomotor of hand

fingers in the III mild mental retarded graders of SLB – C Shanti Yoga Klaten.

This study belong to a classroom action research. The subject of research

consisted of 4 student. Tehnique of collecting data used was observation, test and

document. Tehnique of analizyng data used was descriptive comparative and

descriptive qualitative.

The implementation of research started from : Planing, acting, observing,

and reflecting viewed from the prior competency, cycles 1 and 2 action as well as

findingweaknes, benefid and improvement.

Considering the resultit can be concluded the college can improve the

psychomotor competency of hand fingers in the mild mental retarded graders of

SLB – C Shanti Yoga Klaten Shcool Year of 2008/2009.

Keywords : College improves the psychomotor competency.

Page 7: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“ …, hendaklah engkau bersikap tenang, maka sesungguhnya kebaikan itu dengan

cara tidak tergesa-gesa”

(Terjemahan Hadis Riwayat Bukhari)

Page 8: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan

Kepada :

Ibu dan ayah tercinta,

Suamiku yang selalu mendorong keberhasilanku,

Putra putriku, tersayang

dan almamater.

Page 9: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat dan hidayah – Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk

memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan

– kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya,

disampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof.Dr. M.Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta

2. Bapak Drs. R.Indianto, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP

UNS Surakarta

3. Bapak Drs. A. Salim Choiri, M.Kes., Ketua Program Studi Pendidikan

Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNS Surakarta

4. Bapak Drs. Maryadi, M.Ag., selaku Sekretaris Program Studi

Pendidikan Luar Biasa

5. Bapak Drs. Sudakiem, M.Pd, selaku Pembimbing I

6. Bapak Priyono, S.Pd. M.Pd., selaku Pembimbing II

7. Bapak Soeripto B.A., Kepala SLB C Shanti Yoga Klaten

8. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan

Yang Maha Esa.

Walaupun disadari dalam penulisan skripsi ini masih ada kekurangan,

namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan

dan juga dunia pragmatika.

Klaten, Oktober 2010

Penulis

Page 10: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian......................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 5

A Kajian Teori................................................................................... 5

1. Tinjauan Tentang Anak Tuna Grahita....................................... 5

a. Pengertian Anak Tuna Grahita ............................................. 5

b. Klasifikasi Anak Tuna grahita ............................................. 6

c. Karakteristik Anak Tuna Grahita ......................................... 9

2. Gerak Motorik Halus................................................................. 10

a. Pengertian Gerak Motorik Halus .......................................... 10

b. Faktor yang Mempengaruhi Motorik Halus ......................... 11

3. Tinjauan tentang Ketrampilan Kolase ....................................... 12

a. Pengertian Ketrampilan Kolase ............................................ 12

b. Bahan yang digunakan ......................................................... 13

c. Langkah – langkah latihan Kolase ....................................... 13

d. Pelatihan Ketrampilan Kolase bagi

Siswa Tuna Grahita Ringan ................................................. 13

B Kerangka Berpikir ......................................................................... 14

C. Perumusan Hipotesis Tindakan ..................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 18

A. Tempat dan Waktu ........................................................................ 18

Page 11: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Subyek Penelitian .......................................................................... 18

C. Data dan Sumber Data .................................................................. 18

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 18

E. Teknik Pemeriksaan Validitas Data .............................................. 24

F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 25

G. Indikator Kinerja / Keberhasilan ................................................... 25

H. Prosedur Penelitian........................................................................ 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………. 31

A. Pelaksanaan Penelitian………………………………………….. 31

1.Siklus I………………………………………………………… 35

a. Perencanaan………………………………………………… 35

b. Tindakan……………………………………………………. 35

c. Pengamatan…………………………………………………. 37

d. Refleksi………………………………………………........... 42

2. Siklus II………………………………………………………. 43

a. Perencanaan ……………………………………………….. 43

b. Tindakan …………………………………………………... 44

c. Pengamatan ………………………………………………… 45

d. Refleksi……………………………………………………... 47

B. Hasil Penelitian…………………………………………………... 48

C. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………….. 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………………………………………… 53

A. Simpulan………………………………………………………... 53

B. Saran……………………………………………………………. 54

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 55

LAMPIRAN ………………………………………………………………… 51

Page 12: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.a Kemampuan Awal Siswa…………………………………………… 80

Tabel 2b. Rekapitulasi Latihan Motorik Halus ……………………………. 80

Tabel.3.a. Skor Kemampuan Motorik Halus Siklus I ………………………… 81

Tabe 3.b Rekapitulasi Peningkatan Skor Pra Siklus ke Siklus I …………… 82

Tabel 5 Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ……………………………. 82

Tabel 6.a Skor Kemampuan Motorik Halus Siklus II ………………………. 83

Tabel 6.b Rekapitulasi Peningkatan Motorik Halus…………………………….83

Tabel 7 Peningkatan Skor Rata-rata Peningkatan Motorik Halus Siklus I dan

Dan Siklus II …………………………………………………………84

Tabel 8 Rekapitulasi Skor Rata-rata Peningkatan Motorik Halus Komulatif

Per Siklus …………………………………………………………. . 43

Tabel 9 Rekapitulasi Posentase Peningkatan Kemampuan Motorik Halus … 44

Page 13: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GRAFIK

halaman

Grafik 1. Nilai Rata-rata Peningkatan Motorik Halus Per Siklus ……………… 85

Grafik 2. Prosentase Peningkatan Motorik Halus Secara Klasikal……………... 85

Page 14: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Foto Kegiatan Pelaksanaan Penelitian pra Siklus ……………….. 86

Gambar 2. Foto Kegiatan Pelaksanaan Siklus I ……………………………... 86

Gambar 3. Foto Kegiatan Pelaksanaan Siklu II ……………………………… 87

Page 15: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I. Jadwal Kegiatan Penelitian…………………………………… … 58

Lampiran 2 Silabus ………………………………………………………….. 59

Lampiran 3 Kisi – Kisi Instrumen………………………………………….. 60

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) ………………….. 61

Lampiran 5 Instrumen Penilaian Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ……….. 62

Lampiran 6 Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ………………………….. 77

Lampiran 7 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran ………. 78

Lampiran 8. Permohonan ijin Penelitian dari Kepala Sekolah SLB - C

Shanti Yoga Klaten …………………………………………….. 79

Lampiran 9. Surat Pernyataan dari Observer …………………………………

Lampiran 10 Surat Permohonan Ijin Reasearch Kepada Rektor UNS………. 76

Page 16: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Yuni Sulistyaningsih,NIM. X5107705, MENINGKATKAN GERAK MOTORIK

HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN KOLASE

SISWA KELAS II TUNA GRAHITA RINGAN SLB - C SHANTI YOGA

KLATEN.TAHUN PELAJARA 2008/2009. Skripsi, Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surakarta Sebelas Maret, Surakarta, Oktober

2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan gerak motorik halus pada

jari – jari melalui ketrampilan kolase pada siswa tunagrahita ringan kelas II SLB –

C Shanti Yoga Klaten.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek dalam

penelitian ini berjumlah 4 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan

observasi, tes dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan deskriptif

komparatif dan deskriptif kuantitatif.

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan perencanaan,tindakan ,pengamatan

dan refleksi yang dilihat dari kondisi awal siswa, tindakan siklus 1 dan siklus 2 ,

menemukan keuntungan, kelemahan serta peningkatan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kolase dapat

meningkatkan kemampuan motorik halus terutama pada jari – jari tangan siswa

kelas II SLB – C Shanti Yoga Klaten. TahunPelajaran 2008/2009.

Kata Kunci : Kolase meningkatkan gerak motorik halus

Page 17: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan ketrampilan motorik halus (fine motor skills) adalah aktivitas

yang memerlukan pemakaian otot–otot tangan. Sedangkan yang termasuk dalam

aktivitas ini antara lain memegang benda kecil seperti manik – manik, biji–bijian,

memegang pensil dengan benar. Menggunting, menempel, meremas kertas,

mengikat tali sepatu, mengkancingkan baju, menarik resliting.

Ketrampilan motorik halus sangat diperlukan oleh anak – anak dalam

persiapan mengerjakan tugas–tugas di sekolah, hampir sepanjang hari anak – anak

di sekolah menggunakan ketrampilan motorik halus untuk kegiatan akademiknya,

termasuk persiapan dalam menulis permulaan, mewarnai gambar, menggunting

gambar dan menempelkannya di kertas.

Dengan pesatnya kemajuan teknologi seperti sekarang ini, dimana

komputer dan video games telah menguasai anak–anak, menyebabkan mereka

kurang menggunakan waktunya untuk permainan yang memakai motorik halus,

terutama bagi anak – anak yang normal. Keadaan semacam ini menyebabkan anak

kurang berkembang otot–otot halus pada jari tangannya. Keterlambatan

perkembangan otot–otot ini menyebabkan kesulitan pada anak pada saat

memasuki bangku sekolah, sebab ketrampilan motorik halus sangat diperlukan

dalam persiapan menulis permulaan ketika anak memasuki sekolah serta dalam

aktivitas sehari–hari.

Berdasarkan kenyataan di lapangan terutama di kelas yang penulis asuh

yaitu di kelas II CI SLB C Shanti Yoga Klaten anak menunjukkan keterlambatan

dalam ketrampilan motorik halusnya, yang ditandai dengan kakunya jari–jarinya,

tangannya gemetar ketika menulis dan koordinasi mata dan tangannya tidak

optimal. Hal ini dikarenakan gangguan keterlambatan tumbuh kembang dan

diagnosa medik yang dialami anak tuna grahita.

Menurut Sutjihati Sumantri ( 1996 : 83 ), menyebutkan bahwa anak tuna

grahita adalah anak yang mempunyai kemampuan intelektual dibawah rata–rata.

Page 18: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Muljono Abdurrahman ( 1994 : 19 ), mendefinisikan anak tuna grahita

adalah kata lain dari mental retardation, yang arti harfiahnya dari perkataan tuna

adalah merugi sedangkan grahita artinya pikiran.

Karakteristik anak tuna grahita ringan diantaranya :Keterbatasan

intelegensi, keterbatasan sosial, keterbatasan fungsi – fungsi mental lainnya

seperti; memerlukan waktu yang lama untuk melaksanakan reaksi dengan situasi

yang baru dikenalnya, keterbatasan dalam penguasaan bahasa, kurang mampu

mempertimbangkan sesuatu. Semakin rendah intelektual seseorang maka

kemampuan motoriknya akan rendah pula ( Sutjihati Sumantri : 1996 : 88 ).

Bukti yang menguatkan dugaan tentang kuatnya hubungan antara

ketrampilan motorik dengan tingkat kemampuan mental anak tuna grahita

dikemukakan oleh Kral dan Stein dalam ( Sutjihati Sumantri : 1996 : 88 ) yang

merangkum penelitian dari Amerika Serikat sejak tahun 1951 – 1963 berkaitan

dengan motorik anak tuna grahita, menyimpulkan bahwa “ Secara umum

penampilan anak tuna grahita kurang memadai hampir pada semua tes kecakapan

motorik jika dibandingkan dengan anak normal yang memiliki CA yang relative

sama. Perbedaan yang mencolok pada koordinasi gerak yang kompleks dan yang

memerlukan pemahaman”.

Untuk memaksimalkan ketrampilan motorik halus pada anak tuna grahita

diperlukan latihan–latihan yang tepat seperti, kemampuan melengkungkan telapak

tangan membentuk cekungan (palmar arching), menggunakan jari telunjuk dan

jempol untuk memegang suatu benda, sembari menggunakan jari tengah dan jari

manis untuk kestabilan tangan (hand side separation), membuat bentuk lengkung

dengan jempol dan telunjuk (open web space).

Aktivitas kegiatan yang dilakukan untuk melatih motorik halusnya

diawali dengan latihan yang paling sederhana misalnya dengan meremas kertas,

merobek kertas dan membuat bola kertas dari remasan kertas tersebut. Aktivitas

lainnya yaitu dengan merobek kertas berwarna, lalu menempelkannya pada kertas

yang lain yang menjadi sebuah gambar berbentuk kolase.

Kolase merupakan salah satu jenis latihan motorik halus dengan cara

menyusun bahan–bahan dari kulit telur atau kertas yang diberi warna, kemudian

Page 19: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

ditempel pada sebuah gambar. Dengan melihat kertas yang ditempelkannya

menjadi sebuah gambar yang menarik, sebagai hasil dari latihan motorik

halusnya, maka anak tuna grahita akan merasa senang dan bersemangat untuk

mengikuti latihan motorik halusnya, tanpa disadari anak telah melakukan latihan

motorik halus, seperti ketika menjimpit kertas, mengelem dan menempelkannya di

kertas.

Metode kolase tepat untuk latihan ketrampilan motorik halus, terutama

persiapan menulis permulaan bagi anak tuna grahita. Karena anak tuna grahita

memiliki keterbatasan dalam ketrampilan motorik halus, maka diperlukan latihan

yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari–hari seperti melipat jari, menggenggam

menggariskan pensil di atas kertas agar tidak terputus–putus.

Kenyataan dilapangan ketrampilan kolase belum banyak digunakan untuk

latihan motorik halus bagi anak tuna grahita, maka penulis berusaha meneliti

masalah ketrampilan kolase sebagai latihan motorik yang bisa diaplikasikan dalam

kehidupan sehari–hari yang berguna bagi persiapan anak tuna grahita dalam

melemaskan jari–jari tangannya sebagai awal dari menulis permulaan anak tuna

grahita ketika memasuki bangku sekolah.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan suatu

masalah yaitu:

Apakah ketrampilan kolase dapat meningkatkan gerak motorik halus pada

jari–jari tangan siswa tunagrahita ringan kelas II SLB – C Shanti Yoga Klaten.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

Untuk meningkatkan gerak motorik halus pada jari–jari tangan melalui

ketrampilan kolase pada siswa tunagrahita ringan kelas II SLB – C Shanti Yoga

Klaten.

Page 20: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini

mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa

a. Mendapatkan pengetahuan pengetahuan tentang kolase

b. Mendapatkan ketrampilan dan pengalaman bermakna dalam membuat kolase

2.Bagi guru

a. Meningkatkan pengetahuan atau wawasan baru dalam memperbaiki proses

pembelajaran.

b. Mendapatkan kepekaan dalam menemukenali permasalahan pembelajaran

dan menentukan tindakan serta memecahkan masalah tersebut.

c. Meningkatkan profesionalitas sebagai guru.

Page 21: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tinjauan Tentang Anak Tuna Grahita

a. Pengertian Anak Tuna Grahita

Tuna grahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang

mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata–rata. Dalam kepustakaan

bahasa asing digunakan istilah–istilah mental retardation, mentally retarded,

mental deficiency, mental defective, dan lain lain. (Sutjihati Sumantri, 1996:83).

Kondisi kecerdasan anak tuna grahita yang dibawah rata ditandai

oleh kecerdasan intelegensi dan ketidakmampuan dalam interaksi sosial,

sukar mengikuti program pendidikan di sekolah biasa secara klasikal, oleh

karena itu anak tuna grahita membutuhkan layanan pendidikan khusus

yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak tersebut. Pendidikan

khusus untuk anak tuna grahita dikenal dengan Sekolah Luar biasa bagian

C atau SLB – C.

Perkembangan motorik anak tuna grahita tidak secepat anak normal. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesegaran jasmani anak

terbelakang mental atau tuna grahita yang memiliki MA 3 tahun sampai

dengan 12 tahun dalam kategori kurang sekali, sedang anak normal pada

umur yang sama ada dalam kategori kurang, menurut M. Umardjani dalam

( Sutjihati Sumantri, 1996 : 87 ).

Menurut Kauffman dan Hallahan dalam( Sutjihati1996 : 84)

menyebutkan, bahwa “ Keterbelakangan mental menunjukkan fungsi

intelektual di bawah rata–rata secara jelas dengan disertai

ketidakmampuan dalam penyesuaian prilaku dan terjadi pada masa

perkembangan”. Keterbelakangan mental yang hanya sedikit saja tidak

termasuk tuna grahita, seseorang dikatakan tuna grahita bukanlah dilihat

dari IQnya saja tetapi perlu dilihat sampai sejauh mana anak itu dapat

menyesuaikan perilaku / penyesuaian diri pada masa perkembangan

maksudnya jika ketunagrahitaan ini terjadi setelah usia dewasa maka ia

tidak tergolong tuna grahita ( Sutjihati Sumantri : 1996 : 84 ).

Sedangkan menurut Muljono Abdurrahman (1994:19),

menyebutkan bahwa Tuna grahita adalah kata lain dari retardasi mental

(mental retardation), yang arti harfiahnya dari perkataan tuna yang artinya

merugi sedangkan grahita artinya pikiran. Tuna grahita ditandai oleh

Page 22: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

kelemahan dalam berpikir dan bernalar, akibatnya anak memiliki

kemampuan dan belajar dan adaptasi sosial berada dibawah rata – rata.

Seorang anak dikatakan menyandang tuna grahita bila

perkembangan dan pertumbuhan mentalnya selalu di bawah normal, kalau

dibandingkan dengan anak normal yang sebaya membutuhkan pendidikan

khusus, bimbingan khusus, latihan khusus, supaya mentalnya dapat

berkembang dan tumbuh sampai optimal, Mumpuniarti ( 2000 : 25 ).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dalam hal ini yang

dimaksud dengan anak tuna grahita adalah anak yang mengalami

perkembangan mental dibawah normal, mengalami hambatan dan gangguan

dalam segala hal seperti keterbatasan motorik, sosial, intelegensi, penguasaan

bahasa dan sebagainya sehingga memerlukan bantuan dan bimbingan dari

orang lain.

b. Klasifikasi Anak Tuna Grahita

Klasifikasi anak tunagrahita dapat didinjau dari beberapa sudut

pandang.berpijak dari konsep tersebut , ada beberapa klasifikasi anak tunagrahita

menurut sudut pandang beberapa ahli antara lain menurut :

Sutjihati Sumantri ( 1996:65 ), mengklasifikasikan anak tuna grahita

sebagai berikut

1). Tuna Grahita Ringan Menurut Binet dalam ( Sutjihati Sumantri 1996 : 86 ) tuna grahita ringan

disebut juga moron atau debil, memiliki IQ antara 68–52, sedangkan

menurut Skala Wesleschler ( WISC ) IQ antara 69–55. Perkembangan

motorik anak tuna grahita mengalami keterlambatan ,berdasarkan

penelitian dalam ( Sutjihati Sumantri : 1996 : 88 ) menyatakan bahwa “

Semakin rendah kamampuan intelek seseorang anak maka akan semakin

rendah pula kemampuan motoriknya, demikian pula sebaliknya”.

2). Tuna Grahita Sedang

Tuna grahita sedang disebut juga imbesil. Memiliki IQ 51 – 36

berdasarkan skala Binet, sedangkan menurut Skala Weischler ( WISCH )

memiliki IQ 54 – 40.Anak ini bisa mencapai perkembangan MA sampai

kurang lebih 7 tahun, dapat mengurus dirinya sendiri, melindungi dirinya

sendiri dari bahaya seperti kebakaran, berjalan di jalan raya, berlindung

dari hujan, dan sebagainya.

Page 23: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3). Tuna Grahita Berat

Tuna grahita berat atau disebut idiot, dapat dibedakan lagi menjadi

kelompok yang berat dan sangat berat. menurut Binet, tuna grahita berat

(severe) memiliki IQ antara 32–20 dan menurut WISC, antara 39 – 25.

Tuna grahita sangat berat memiliki IQ di bawah 19 menurut Binet dan IQ

di bawah 24 menurut WISC. Kemampuan mental atau MA maksimal

yang dapat diukur kurang dari tiga tahun. Memerlukan bantuan perawatan

secara total dalam berpakaian, mandi, makan, dll. Bahkan memerlukan

perlindungan diri sepanjang hidupnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka tuna grahita diklasifikasikan menjadi

tuna grahita ringan yang disebut moron atau debil dengan IQ 68 – 52 berdasar

skala Binet, tuna grahita berat dengan IQ 51 - 36 dan tuna grahita berat dengan

IQ 32 – 20 serta tuna grahita sangat berat dengan IQ di bawah 19 menurut

skala Binet.

Klasifikasi tuna grahita menurut Muljono Abdurrahman (1994 : 19),

berdasarkan klasifikasinya :

1).Klasifikasi Medis Biologis

Menurut klasifikasi medis, tuna grahita dipandang sebagai akibat dari

beberapa penyakit atau kondisi biologis yang tidak sempurna. Faktor

penyebabnya menurut Grossman Etel ( 1973 ) dalam bukunya Muljono

Abdurrahman sebagai berikut :

a) akibat infeksi

b) akibat rudapaksa dan atau sebab fisik

c) akibat gangguan metabolisme, pertumbuhan gigi ( nutrition )

d) akibat penyakit otak yang nyata ( kondisi post natal )

e) akibat penyakit . pengaruh prenatal yang tidak diketahui,

f) akibat kelainan kromosomal,

g) gangguan waktu kehamilan,

h) pengaruh – pengaruh lingkungan, dan

i) akibat kondisi lain yang tak tergolongkan.

2). Klasifikasi sosial Psikologis

Klasifikasi sosial psikologis menggunakan dua kriteria yaitu, psikometrik

dan perilaku adaptif. Ada empat taraf mental menurut skala intelegensi

Weschler, yaitu :

a) retardasi mental ringan ( mild mental retardation ), IQ 55 – 69

b) retadasi mental sedang ( moderate mental retardation ), IQ 40 – 54

c) retardasi mental berat ( severe mental retardation ), IQ 25 – 39, dan

d) retardasi mental sangat berat ( profoun mental retardation ), IQ 24 – ke

bawah.

Taraf retardasi berdasarkan perilaku adaptif terdiri dari :

(1) ringan

(2) sedang

(3) berat

(4) sangat berat

Page 24: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3). Klasifikasi untuk keperluan pembelajaran

Tabel berikut ini menjelaskan perbedaan esensial untuk keperluan

pembelajaran dari tiga taraf tuna grahita.

Etiologi

Prevalensi

Harapan

Sekolah

Harapan

kedewasaan

Mampu Didik Mampu Latih Mampu Rawat

Terutama kombinasi

kondisi genetik dan

kemiskinan sosial

ekonomi

Suatu variasi yang luas dari

kekurangan atau gangguan neurologik

glandular atau metabolic yang dapat

menyebabkan retardasi sedang dan

berat

Sekitar 10 dari 1000

orang

Akan memiliki

kesulitan dalam

program sekolah biasa,

memerlukan adaptasi

khusus untuk

pendidikan yang sesuai

Melalui latihan dapat

melakukan penyesuaian

produktif pada

pekerjaan yang tidak

memerlukan

ketrampilan taraf tinggi

( un – Skilled or

semisklilled level )

Sekitar 2 – 3 dari

1000 orang

Memerlukan

adaptasi sebagian

besar program

pendidikan,

terfokus pada

ketrampilan

memelihara diri

sendiri dan

ketrampilan sosial

Dapat melakukan

adaptasi social dan

ekonomi di tempat

kerja terlindung (

sheltered work

shop ) untuk

mengerjakan

pekerjaan rutin di

bawah

pengawasan

Sekitar 1 dari

1000 orang

Memerlukan

latihan dalam

ketrampilan

memelihara diri

sendiri ( makan

berpakaian dan

toileting )

Akan selalu

memerlukan

perawatan

(custodial care )

Berdasarkan uraian di atas tuna grahita dapat diklasifikasikan karena

medis psikologis yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi psikologis yang

tidak sempurna, klasifikasi sosial psikologis yang menngunakan kriteria

psikometrik dan perilaku adaptif dan klasifikasi untuk keperluan pembelajaran

yaitu mampu didik, mampu latih dan mampu rawat.

Page 25: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Berdasarkan sudut pandang pendidikan yang dihubungkan dengan subyek

penelitian yang dimaksud dengan tuna grahita ringan adalah suatu kondisi

seseorang yang mempunyai IQ antara 50 – 70 mengalami lambat perkembangan

akademis dan motorik tetapi masih dapat mempelajari kemampuan dasar berupa

membaca, berhitung dan menulis sederhana serta membutuhkan penanganan

khusus yang sesuai dengan kondisi kebutuhannya. Mereka dapat dilatih dengan

tugas – tugas dalam kehidupan sehari – hari dan dapat didriil dalam bidang sosial

dan intelektual dalam batas – batas tertentu.

c. Karakteristik Anak Tuna grahita

Jika dibandingkan anak normal pada umumnya penyandang tunagrahita

mempunyai ciri yang berbeda –beda,perbedaan yang paling prinsip pada anak

tunagrahita dengan anak normal dapat dilihat dari segi intelektual dan sosialnya.

Beberapa ahli member batasan karakteristik anak tunagrahita sebagai berikut:

Menurut Sutjihati Sumantri (1996:85), ada beberapa karakteristik anak tuna

grahita sebagai berikut :

1). Keterbatasan intelegensi

Kapasitas anak tuna grahita terutama yang bersifat abstrak seperti berhitung,

menulis dan membaca juga terbatas, kemampuan belajarnya cenderung

tanpa pengertian atau cenderung belajar dengan membeo.

2). Keterbatasan sosial

Anak tuna grahita cenderung bergaul dengan anak yang lebih muda usianya,

ketergantungan terhadap orang tua sangat besar, tidak mampu memikul

tanggung jawab sosial dengan bijaksana, sehingga mereka harus selalu

dibimbing dan diawasi. Mereka mudah terpengaruh, cenderung melakukan

sesuatu tanpa memikirkan akibatnya.

3). Keterbatasan fungsi – fungsi mental lainnya

Memerlukan waktu lebih lama untuk melaksanakan reaksi pada situasi yang

belum dikenalnya, keterbatasan pnguasaan bahasa, kurang mampu untuk

mempertimbangkan sesuatu, membedakan antara baik dan buruk,

membedakan yang benar dan salah.

Berdasarkan uraian di atas karakteristik anak tuna grahita adalah adanya

keterbatasan intelegensi yang cenderung terbatas, sosialnya harus selalu

dibimbing dan diawasi serta fungsi – fungsi mental lainnya seperti

Page 26: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

memerlukan waktu untuk mengenal lingkungannya, keterbatasan bahasa dan

sulit membedakan antara yang baik dan buruk atau yang benar dan salah.

2. Tinjauan Tentang Motorik Halus

a. Pengertian gerak Motorik halus

Motorik halus merupakan bagian dari sensomotorik yaitu golongan dari

rangsang sensoris (indra) dengan reaksi yang berupa gerakan–gerakan otot

(motorik) kemampuan sensomotorik terjadi adanya pengendalian kegiatan

jasmani melalui syaraf pusat, urat syaraf dan otot–otot yang terkoordinasi,

sedangkan motorik halus terfokus pada pengendalian gerakan halus jari–jari

tangan dan pergelangan tangan. Berpijak dari konsep tersebut Hurlock Elisabet

B(1990:150) menyatakan bahwa motorik halus sebagai pengendalian koordinasi

yang lebih baik melibatkan kelompok otot yang lebih untuk menggenggam,

melempar dan menangkap bola.

Astati (1995:21), yang dimaksud dengan kemampuan motorik halus adalah

gerakan yang hanya menggunakan otot–otot tertentu saja dan dilakukan oleh

otot–otot kecil, membutuhkan koordinasi gerak dan daya konsentrasi yang baik.

Dini P. Daeng Sari (1996:121) menyebutkan bahwa yang disebut motorik

halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot–otot kecil atau

halus, gerakan ini menuntut koordinasi mata dan tangan dan kemampuan

pengendalian gerak yang baik yang memungkinkannya untuk melakukan

ketepatan dan kecermatan dalam gerakannya.

Kartini Kartono (1988:97) memberikan pengertian motorik halus adalah

ketangkasan atau ketrampilan tangan, jari–jari serta pergelangan tangan serta

penguasaan terhadap otot–otot dan urat wajah.

Menurut Rusli Lutan (1988:997) kemampuan motorik halus adalah

kemampuan untuk menggunakan otot kecil seperti jari tangan, lengan , yang

sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dan tangan, contohnya

seperti menulis dengan tangan.

Menurut Sri Rumini (1987:45), Kemampuan motorik halus adalah

kesanggupan untuk menggunakan otot tangan dengan baik terutama jari–jari

Page 27: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

tangan antara lain dengan menggerakkan pergelangan tangan, menggerakkan

jari kaki, menggenggam, menjepit dengan ibu jari dan telunjuk.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dalam penelitian ini yang

dimaksud dengan kemampuan motorik halus adalah ketangkasan atau

penguasaan ketrampilan tangan anak tuna grahita ringan yang dinyatakan

dalam bentuk skor tes kemampuan motorik seperti melipat jari.

Menggenggam, memegang, menjepit dan menempel pecahan kulit telur pada

sebuah gambar melalui ketrampilan kolase.

b. Faktor yang mempengaruhi motorik halus

Perkembangan motorik halus dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

berbeda. Perbedaan – perbedaan itu dilihat dari sudut pandang yang berbeda

pula. Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai perkembangan motorik

halus diantaranya adalah

Menurut Harlock Elisabet B ( 1990 : 154 ) faktor yang mempengaruhi

perkembangan motorik adalah sifat dasar genetik termasuk bentuk tubuh dan

kecerdasan sehingga anak yang IQ nya tinggi menunjukkan perkembangan

motoriknya lebih cepat dibandingkan dengan anak normal atau di bawah

normal. Adanya dorongan atau rangsangan untuk menggerakkan semua

kegiatan tubuhnya akan mempercepat perkembangan motorik anak.

Menurut Rusli Lutan ( 1988 : 322 ) faktor yang mempengaruhi motorik

halus adalah :

1. Faktor internal adalah karakteristik yang melekat pada individu seperti tipe

tubuh, motivasi atau atribut yang membedakan seseorang dengan orang lain.

2. Faktor eksternal adalah tempat diluar individu yang langsung maupun tidak

langsung akan mempengaruhi penampilan seseorang, misalnya lingkungan

pengajaran dan lingkungan sosial budaya.

Berdasarkan pendapat di atas maka dalam penelitian ini faktor yang

mempengaruhi kemampuan motorik halus adalah (1) Faktor internal yaitu

kondisi mental lemah dapat menjadi hambatan belajar perkembangan motorik

halus, (2) Faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan sosial negatif yang dapat

merugikan anak, sehingga kurang dorongan, rangsangan, kesempatan belajar

Page 28: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dan pengajaran yang tidak sesuai dengan kondisi siswa yang terhambat

perkembangannya.

3. Tinjauan Tentang Ketrampilan Kolase

a. Pengertian Ketrampilan Kolase

Ketrampilan kolase merupakan kemampuan seseorang dalam

menempelkan benda yang berupa pecahan kulit telur atau potongan kertas pada

bidang gambar yang menghasilkan sebuah karya seni yang menarik, membuat

kolase dibutuhkan koordinasi mata dan tangan serta konsentrasi sehingga kolase

cocok untuk melatih siswa dalam meningkatkan kemampuan motorik halus.

Menurut M Saleh Kasim ( 1981 : 9 ) kolase adalah menggambar dengan

teknik tempelan. Gambar yang berbentuk bukanlah gambar jadi yang

ditempelkan akan tetapi kulit telur atau bahan lain yang ditempelkan.

Muharam E ( 1993 : 84 ) menyatakan bahwa kolase adalah tehnik melukis

dan mempergunakan warna – warna kepingan batu, kaca, marmer, keramik,

kayu, yang ditempelkan. Kolase merupakan bentuk gambar yang diwujudkan

dengan menyusun kepingan warna yang diolesi lem kemudian ditempelkan pada

bidang gambar.

Budiono, MA ( 2005 : 15 ) mengartikan kolase sebagai artistit yang dibuat

dari bahan yang ditempelkan pada permukaan gambar.

Sunaryo A ( 2002 : 8–9 ) menyatakan ketrampilan kolase merupakan

aktivitas yang penting dan kompleks. Berbagai unsure rupa yang berbeda

karakternya dipadukan dalam suatu komposisi untuk mengekspresikan gagasan

artistic atau makna tertentu.

Susanto M. (2002 : 63), bahwa kata kolase dalam bahasa ingris disebut

“collage“ dalam bahasa Perancis yang berarti merekat. Selanjutnya kolase

dipahami sebagai suatu tehnik seni menempel berbagai macam materi selain cat,

seperti kertas, kain, kaca, logam, kulit telur dan lain sebagainya kemudian

dikombinasi dengan penggunaan cat ( minyak ) atau teknik lainnya.

Berdasarkan pengertian di atas jika dihubungkan dengan penelitian ini

maka kolase adalah tehnik menempel kulit telur yang sudah diwarnai dan

Page 29: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

ditempelkan di atas kertas karton yang sudah diberi gambar, tujuan dari teknik

ini adalah untuk melatih ketrampilan motorik halus anak tina grahita supaya bisa

menggerakkan jari – jari tangannya dengan benar.

b. Bahan yang digunakan dalam Latihan Ketrampilan Kolase

Bahan yang akan digunakan dalam latihan ketrampilan kolase adalah :

1. Kertas kaku ( manila atau karton )

2. Perekat ( lem )

3. Kulit telur yang akan ditempelkan ( kulit telur ini sebelumnya sudah diberi

pewarna dan dijemur agar menjadi keras dan tidak lekas pecah ).

c. Langkah– langkah Latihan Ketrampilan Kolase

Membuat ketrampilan kolase membutuhkan langkah yang terencana

sehingga menghasilkan suatu karya dan peningkatan dari latihan tersebut.

Langkah – langkah latihan ketrampilan kolase menurut Budiono MA

( 2005 : 16 ) antara lain :

1). Merencanakan gambar yang akan dibuat

2). Menyediakan alat – alat / bahan

3). Menjelaskan dan mengenalkan nama alat – alat yang digunakan untuk

ketrampilan kolase dan bagaimana cara penggunaannya.

4). Membimbing anak untuk menempelkan pecahan kulit telur pada

gambar dengan cara menjimpit kulit telur, memberi perekat dengan lem

lalu menempelkannya dengan lem.

5). Menjelaskan posisi untuk menempelkan kulit telur yang benar sesuai

dengan bentuk gambar dan mendemonstrasikannya, sehingga hasil

tempelannya tidak keluar garis.

6). Latihan hendaknya diulang – ulang agar motorik halus anak terlatih

karena ketrampilan kolase mencakup gerakan–gerakan kecil seperti

menjepit mengelem dan menempel benda yang kecil sehingga

koordinasi jari – jari tangan terlatih.

d. Pelatihan Ketrampilan Kolase Bagi Tuna Grahita Ringan

Pelaksanaan ketrampilan kolase bagi tunagrahita memerlukan perencanaan

yang matang, karena tunagrahita mempunyai permasalahan dalam motorik halus.

Pelatihan ketrampilan kolase bagi tuna grahita ringan menurut Muharam E

( 1992 : 101–102 ) antara lain :

Page 30: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1). Merencanakan gambar

Mengingat kemampuan motorik halus anak tuna grahita sangat lemah

maka kegiatan menggambar dilakukan oleh guru / peneliti. Gambar yang

dibentuk dapat berupa gambar bangun datar, binatang atau benda lain yang

sederhana. Gambar ini dilukis di atas kertas karton ( kertas tebal ).

2). Menyiapkan alat latihan ketrampilan kolase.

Beberapa alat yang harus disiapkan antara lain :

a) Kertas karton yang sudah digambar

b) Perekat ( lem )

c) Pecahan kulit telur yang sudah diberi pewarna

3). Menjelaskan urutan latihan

Urutan dalam latihan ketrampilan kolase tersebut antara lain :

a) Menjimpiot pecahan kulit telur yang telah diberi warna

b) Memberi perekat pada pecahan kulit telur yang telah diberi pewarna

c) Menempelkan pecahan kulit telur yang telah diberi pewarna pada

gambar yang sudah disiapkan oleh peneliti.

4). Melatih ketrampilan kolase

Ketrampilan kolase dengan urutan kerja diatas dilakukan dengan

bimbingan peneliti pada saat pelajaran ketrampilan. Kulit telur yang

dib\gunakan adalah kulit telur ayam petelur. Kulit telur ini sudah

merupakan pecahan atau kepingan yang sudah diberi bermacam – macam

warna yang menarik. Dengan demikian diswa akan tertarik melakukan

tugasnya, yang sekaligus akan melakukan latihan ketrampilan motorik

halus pada jari–jari tangannya dan menghasilkan suatu karya yang menarik

bagi anak. Latihan ini dilakukan secara berulang sehingga motorik halus

anak akan terlatih dengan baik.

Persyaratan ketrampilan kolase menurut Susanto M. ( 2002 : 65 ),

bahwa ketrampilan kolase harus mencakup 3 perlakuan yaitu menjepit,

mengelem dan menempel. Dalam 3 perlakuan ini akan melatih koordinasi

otot–otot jari tangan secara perlahan–lahan motorik halus anak akan

terlatih dengan sendirinya. Dengan demikian anak bisa belajar untuk

melemaskan jari–jari tangan karena proses menempel benda–benda dalam

ukuran kecil.

B. Kerangka Berpikir

Tuna grahita ringan, atau yang sering disebut dengan the educable

mentally retarded child, debil, atau moron dengan IQ sekitar 50 / 55 – 70 / 75 ,

merupakan salah satu jenis anak tuna grahita , Kemampuan motorik halus anak

tersebut mengalami gangguan yang memerlukan bimbingan dan latihan khusus.

Page 31: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Ketrampilan motorik halus perlu diberikan pada anak tuna grahita, salah

satu latihan ketrampilan motorik halus bagi anak tuna grahita adalah dengan

ketrampilan kolase. Kolase merupakan salah satu latihan motorik halus dengan

menempel sesuatu benda pada sebuah gambar ( dalam hal ini yang dipakai dalam

penelitian ini adalah dengan kepingan atau pecahan kulit telur yang sudah diberi

warna). Warna – warni dari pecahan kulit telur akan menarik perhatian anak

sehingga anak akan senang melakukannya, dengan demikian tanpa disadari anak

telah sekaligus melatih ketrampilan motorik halusnya. Latihan ketrampilan kolase

memiliki kelebihan diantaranya : a) ketrampilan kolase mudah dan menarik

sehingga anak tidak bosan melakukannya b) mengajarkan pada anak untuk dapat

memanfaatkan barang – barang bekas disekitarnya menjadi sesuatu barang / karya

atau kerajinan yang indah c) bahan dasar yang digunakan mudah didapat d)

terjangkau oleh semua lapisan masyarakat karena biaya yang murah e) latihan

ketrampilan kolase bisa sekaligus melatih ketrampilan motorik halusnya f)

pemberian warna pada kulit telur menjadikan anak berkreasi dan tidak mudah

bosan g) dengan menempel anak sekaligus latihan konsentrasinya.

Pengamatan di lapangan menunjukkan anak tuna grahita mengalami

kesulitan dalam koordinasi motorik halusnya, sehingga hal ini akan mengganggu

atau menghambat perkembangannya terutama pada saat anak belajar menulis.

Diperlukan benda nyata untuk membantu melatih motorik halus anak

tunagrahita,maka yang dilakukan peneliti dalam hal ini adalah memilih

ketrampilan kolase yang menggunakan media gambar yang ditempeli dengan

pecahan – pecahan kulit telur yang diberi warna. Ketrampilan semacam ini biasa

disebut dengan kolase.

Latihan motorik halus dengan ketrampilan kolase merupakan salah satu

jenis latihan motorik halus dengan cara menyusun bahan – bahan kulit telur yang

ditempelkan pada bidang gambar menjadi sebuah kerajinan yang menarik.

Adanya gambar dalam latihan menjadikan anak tertarik untuk melakukan latihan

motorik halus, anak tidak mudah bosan, asyik dengan kegiatan menempel, dengan

demikian otomatis terlatihlah motorik halusnya. Latihan ketrampilan kolase ini

mampunyai kelebihan diantaranya : a). ketrampilan model kolase mudah dan

Page 32: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

menarik perhatian anak dan tidak membosankan b) mengajarkan anak untuk dapat

memanfaatkan barang – barang bekas menjadi sebuah karya kerajinan yang

menarik c). bahan dasar yang digunakan merupakan bahan bekas atau sisa yang

mudah didapat d). terjangkau semua oleh lapisan masyarakat karena biaya yang

murah e). latihan kolase memerlukan gerakan tangan maka anak akan terlatih

gerakan motorik halusnya f). pemberian warna pada bahan yang digunakan akan

menarik perhatian anak untuk berkreasi dan tidak lekas bosan g). dengan

menempel dapat meningkatkan konsentrasinya.

Strategi pembelajaran bagi anak tuna grahita memerlukan suatu metode

khusus yang menarik, konkrit, mudah dan sederhana.Hal ini bisa dilakukan guru

dengan menciptakan suatu situasi yang tidak membosankan anak dengan kondisi

belajar sambil bermain yang menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi anak

tuna grahita, salah satu srategi yang digunakan untuk melatih ketrampilan motorik

halus anak tuna grahita agar mampu menggerakkan jari – jari tangannya adalah

dengan memberikan latihan ketrampilan kolase.

Tindakan yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan motorik halus

pada siswa dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes yang diukur

dengan instrument tes yang sudah ditentukan. Siswa melakukan kegiatan –

kegiatan berdasarkan instrument dan peneliti mengamati sambil mencatat hasil

yang diperoleh siswa.

Kegiatan yang dilakukan siswa dalam latihan ini dimulai dengan kegiatan

pelemasan jari – jari tangannya seperti; memegang, menggenggam, menjimpit,

mewarnai, mengelem dan menempel pecahah kulit telur pada bidang gambar yang

sudah disediakan sehingga menjadi sebuah gambar yang menarik. Peneliti

mencatat, mengambil tindakan dan merefleksi hasil kegiatan yang dilakukan

siswa yaitu mengerjakan ketrampilan kolase, dan pada akhirnya mengambil

kesimpulan atas apa yang telah dicapai siswa.

Berdasarkan perencanaan, pengamatan, pencatatan, tindakan, refleksi dan

kesimpulan yang diambil peneliti, diperoleh hasil bahwa kolase terbukti bisa

meningkatkan kemampuan motorik halus siswa kelas II SLB C Shanti Yoga

Klaten.

Page 33: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Pembelajaran untuk latihan ketrampilan motorik halus pada siswa tuna

grahita ringan kelas II SLB – C Shanti Yoga Klaten dapat digambarkan sebagai

berikut:

Berdasarkan skema yang digambarkan dia atas dapat disimpulkan bahwa

anak tunagrahita ringan yang mengalami hambatan motorik halus terutama pada

jari – jari tangannya, jika dilatih dengan ketrampilan kolase menggunakan media

gambar yang ditempeli pecahan – pecahan kulit telur yang diberi warna akan

mengalami peningkatan.

Kondisi Awal

Gerak motorik

halus pada jari –

jari tangan siswa

tunagrahita ringan

kelas II SLB – C

rendah

Guru

memberikan

ketrampilan

kolase

Tindakan

Gerak motorik

halus pada jari –

jari tangan siswa

tunagrahita kelas

II SLB-C Shanti

Yoga Meningkat

Kondisi Akhir

Page 34: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

C. Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut :

Ketrampilan kolase dapat meningkatkan gerak motorik halus pada jari –

jari tangan anak tuna grahita ringan kelas II SLB – C Shanti Yoga Klaten.

Page 35: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Tuna grahita/ SLB–C

Shanti Yoga Klaten, khususnya di kelas II C tuna grahita ringan yang merupakan

tempat dimana subyek penelitian mengikuti proses belajar mengajar, terletak di

jalan Merapi IA Klaten dengan pertimbangan (1) penelitian bisa dilakukan setiap

saat atau setiap hari pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, (2) Karena

dilakukan pada saat proses belajar mengajar, maka tidak memerlukan waktu

khusus sehingga bisa menghemat biaya dan waktu.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan yaitu bulan Maret sampai dengan

bulan Juli tahun 2009. Jadwal kegiatan penelitian terlampir.

B. Subyek Penelitian

Pengertian subyek penelitan adalah orang, benda atau hal yang melekat

pada variable penelitian dan yang ingin dikaji untuk diteliti oleh peneliti

(Suharsimi Arikunto 2006:130), dalam subyek penelitian ini adalah siswa tuna

grahita ringan yang mengalami gangguan motorik halus di kelas II SLB C Shanti

Yoga yang berjumlah 4 siswa, 2 laki – laki dan 2 perempuan.

Berdasarkan pengertian subyek di atas maka dalam penelitian ini yang

menjadi subyek adalah anak tuna grahita ringan kelas II SDLB yang mengalami

gangguan motorik, tidak mengalami ketunaan ganda dan aktif berangkat sekolah.

C. Data Dan Sumber Data

Sumber data adalah benda, hal atau tempat peneliti dapat mengamati,

membaca, atau bertanya tentang data ( Suharsimi Arikunto, 1989 : 109 ).

Yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah orang – orang yang ada

hubungannya dengan subyek penelitian secara langsung, sehingga diharapkan

Page 36: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi subyek penelitian Orang

–orang ini disebut informan, adapun arti dari informan menurut ( Lexy Moleong,

1989 : 90 ) adalah orang – orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi

tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

Adapun yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah :

1. Informan sebagai sumber data utama diantaranya :

a. Guru kelas yang sekaligus bertindak sebagai peneliti

b. Siswa tuna grahita ringan kelas II SLB C Shanti Yoga Klaten

c. Orang tua

2. Informan sebagai data pendukung

a. Kepala sekolah

b. Teman – teman subyek penelitian di sekolah

c. Teman sejawat yang bertindak sebagai observer.

D. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas dengan

pengamatan atau observasi, tes , dokumen dan materi check list yang secara

singkat sebagai berikut :

1.Observasi atau Pengamatan

a. Pengertian

Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu

obyek dengan menggunakan seluruh alat indera ( Suharsimi Arikunto,1993:12

Menurut Mastur A.W.(1989:35) observasi adalah” Aktivitas yang

dilakukan secara sistematis, dan dengan disengaja, dengan menggunakan alat

indera (terutama mata)terhadap kejadian-kejadianyang langsung ditangkap pada

waktu kejadian itu terjadi”.

Menurut Sutrisno Hadi (2000:136) “ Observasi dapat diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena – fenomena yang

diselidiki”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu

teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan evaluasi dengan jalan

Page 37: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis, logis dan rasional

mengenai fenomena – fenomena yang teliti.

b. Macam – macam observasi

Observasi dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya.

Menurut Winarno Surakhmad (1989:63) macam – macam observasi

dibedakan menjadi dua yaitu

“Teknik observasi langsung adalah teknik pengumpulan data dimana

penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala –

gejala subyek yang diselidiki, sedangkan teknik pengumpulan data

dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap gejala – gejala subyek

yang diselidiki dengan penggunaan sebuah alat”.

Menurut Sutrisno Hadi (2000:138) macam – macam observasi antara lain :

(1) Observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut

ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi obyek yang diteliti.

(2) Observasi non partisipan, yaitu observasi yang dilakukan baik secara

langsung maupun tidak langsung terhadap obyek yang diteliti.

Menurut pendapat di atas dapat disimpukan bahwa jmacam – macam

observasi adalah sebagai berikut:

(1) Observasi partisipan

(2) Observasi non partisipan

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan

teknik observasi partisipan, dimana peneliti terlibat langsung dan ikut serta dalam

kegiatan yang dilaksanakan oleh subyek penelitian. Hal ini dilakukan

untuk memperoleh data atau informasi yang lengkap, mendalam dan terinci.

Untuk itu agar penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti lebih dulu

menentukan dan mengetahui dan menentukan apa – apa yang harus diobservasi

dan jenis fenomena apa yang perlu dicatat, sehingga apa yang diamati oleh

peneliti hanya terfokus pada tujuan penelitian dan tidak meluas.

Adapun data yang ingin diperoleh dari observasi ini adalah Pelaksanaan /

pembelajaran guru dalam melatih ketrampilan motorik halus

Pelaksanaan penilaian pengamatan menggunakan skor sebagai berikut:

Skor 1: belum dapat, walaupun telah dibantu dan hasilnya tidak sesuai kriteria

Skor 2: dapat, dengan bantuan tetapi hasilnya tidak sesuai kriteria

Skor 3: dapat tanpa bantuan, hasilnya tidak sesuai kriteria

Page 38: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Skor 4: dapat, dengan bantuan hasilnya sesuai kriteria

Skor 5: dapat, tanpa batuan hasinya sesuai criteria

Keterangan Kriteria Skor Penilaian :

Skor 41 – 50 ( Baik Sekali / BS )

Skor 31 – 40 ( Baik / B )

Skor 21 – 30 ( Cukup / C )

Skor 11 – 20 ( Kurang )

Skor 1 – 10 ( Kurang Sekali / KS )

2. Tes

1.Tes

a. Pengertian

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang berbentuk tes.

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil peningkatan

yang diperoleh dalam pemberian tindakan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:129) “tes adalah suatu cara yang

digunakan untuk mengukurkemampuan siswa, salah satunya adalah tes

tertulis, dalam hal ini tes yang digunakan adalah untuk mengetahui

kemampuan awal motorik halus anak. Sedangkan menurut Anas Sudijono

(2005:66) “ Tes adalah Alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka

pengukuran dan penilaian”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan tes adalah suatu teknik atau cara

dalam rangka pengukuran atau penilaian yang didalamnya terdapat sejumlah

pertanyaan / latihan diberikan kepada testee untuk mengetahui atau mengukur

ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

individu atau kelompok dengan cara yang sudah ditentukan.

Tes dapat digolongkan berdasarkan sudut pandang tertentu.

Menurut Anas Sudijono (2005:73-74), bahwa penggolongan tes berdasarkan

aspek psikis yang ingin diungkap adalah sebagai berikut:

1) Tes intelegensi yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk

mengungkap atau mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.

Page 39: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2) Tes kemampuan yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk

mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki oleh

testee.

3) Tes sikap yaitu salah satu jenis tes yang dipergunakan untuk mengungkap

predisposisi atau kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu respon

tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu maupun obyek –

obyek tertentu.

4) Tes kepribadian yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan mengungkap

cirri – cirri khas dari seseorang yang banyak sedikitnya bersifat lahiriah,

seperti gaya bicara, cara berpakaian, nada suara,hobi atau kesenangan dan

lain – lain.

5) Tes hasil belajar yaitu tes yang biasa digunakan untuk mengungkap tingkat

pencapaian atau prestasi belajar.

Menurut Anas Sudijono (2005:74),Bahwa penggolongan tes dilihat dari

segi banyaknya orang yang mengikuti tes adalah sebagai berikut :

1).Tes individual yaitu tes dimana tester berhadapan dengan satu orang teste

saja.

2) Tes kelompok yaitu tes dimana tester berhadapan dengan lebih dari satu

orang teste.

Menurut Anas Sudijono (2005:75), bahwa penggolongan tes dilihat dari

segi cara mengajukan pertanyaan dan cara member jawaban adalah sebagai

berikut:

1) Tes tertulis yaitu tes dimana tester dalam mengajukan butir – butir

pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dan teste memberikan

jawabannya juga secara tertulis.

2) Tes lisan yaitu tes yang dipergunakan untuk mengukur taraf kompetensi

yang bersifat ketrampilan (psikomotorik), dimana penilaiannya dilakukan

terhadap proses penyelesaian tugas dan hasil akhir yang dicapai teste

setelah melaksanakan tugas tersebut.

Berdasarkan pendapat diatas makadapat disimpulkan bahwa tes untuk

mengukur kemampuan teste ada tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan.

Peneliti menggunakan tes performance atau tes perbuatan tujuannya untuk

mengetahui kemampuan motorik halus subyek dengan kegiatan ketrampilan

kolase.Tes perbuatan dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

kemampuan siswa dalam menggunakan jari – jari tangannya dalam melakukan

latihan motorik halus dengan ketrampilan kolase. Tes dilaksanakan sebelum dan

sesudah tindakan . Pelaksanaan tes dilakukan pada saat penelitian dilaksanakan

Page 40: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dalam pembelajaran yang dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai

observer.

Adapun cara mengetesnya adalah anak disuruh melakukan kegiatan latihan

motorik halus dengan ketrampilan kolase sedangkan langkahnya sesuai dengan

indikator yang telah ditentukan dalam instrumen tes.

Instrumen tes yang digunakan peneliti adalah instrumen yang berbentuk

lembar tes untuk mengungkap kemampuan motorik halus dengan menggunakan

jari – jari tangan siswa pada saat pembelajaran

Instrumen Penilaian

No Variabel Aspek Indikator Skor

1 2 3 4 5

1 Motorik

halus

Melipat jari

Menggenggam

Memegang dan

menempel

1. Siswa dapat melipat jari tangan

satu persatu

2. Siswa dapat menyentuh ujung

ibujari ke ujung telunjuk

3. Siswa dapat menyentah ujung

ibujari ke ujung jari tengah

4. Siswa dapat menyentuh ujung

ibujari ke ujung jari manis

5. Siswa dapat menyentuh ujung

ibujari ke ujung kelingking

6. Siswa dapat menekuk 3 ruas jari

tangan hingga ujungnya

menyentuh pangkal jari

7. Siswa dapat menggenggam jari –

jari tangan

8. Siswa dapat membuka satu persatu

jari tangan yang sedang

menggenggam

9. Siswa dapat memegang pecahan

kulit telur yang kecil dengan

ibujari

10. Siswa dapat memegang pecahan

kulit telur yang kecil dengan

ibujari dan jari tengah lalu

menempelkannya.

Page 41: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Dokumen

Dokumen diperlukan untuk mendukung dan melengkapi data dalam

mengadakan suatu penelitian supaya informasi yang diperlukan lebih mendekati

kebenaran.

Pegertian dokumenter menurut Hadari Nawawi (1985:52) adalah “ Cara

mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis. Terutama berupa arsip – arsip

dan termasuk juga buku – buku tentang pendapat, teori, dalil / hukum – hukum

dan lain – lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan”.

Menurut Guba dan Lincoln ( Lexy Moleong, 1998 : 161 – 163 ), dokumen

adalah setiap bahan tertulis maupun film yang dapat berupa dokumen pribadi

maupun dokumen resmi. Dokumen pribadi yaitu karangan atau catatan seorang

secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Sedangkan

dokumen resmi yaitu dokumen yang beri bahan – bahan informasi yang

dihasilkan oleh suatu lembaga.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa dokumen

adalah cara pengumpulan data peninggalan pribadi maupun resmi secara tertulis

melalui arsip – arsip , dalil, hokum dan lain – lain yang berhubungan dengan

penelitian.

Dalam penelitian ini data dokumentasi digunakan untuk memperoleh data

subyek yang telah tercatat sebelumnya.

Adapun data atau dokumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

identitas anak , kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat guru,

dan instrument tes.

Hasil dari karya siswa dalam latihan / tes, dalam hal ini diukur dengan tes

ketrampilan kolase, catatan tentang kemampuan awal yang diambil dari hasil

observasi tentang motorik halus dengan menggunakan instrument pengamatan.

E. Validitas Data

Keberhasilan suatu pengukuran ditunjang dengan adanya alat ukur yang

sesuai. Kevalidan dapat diperoleh dari alat ukur jika alat ukur tersebut mengukur

apa yang hendak diukur. Suharsimi Arikunto ( 2006 : 168 ) menyebutkan bahwa

Page 42: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

“ sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin

diukur “.

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini adalah dengan validitas isi

yang sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan di sekolah yaitu KTSP yang sesuai

dengan karakteristik anak.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan dalam mengolah data

serta menganalisa data yang telah terkumpul untuk membuktikan hipotesa yang

diajukan.

Menurut Patton ( 1980 ) yang dikutip oleh Moleong ( 1998 : 103 ) , teknik

analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam

suatu pola, kategori adalah mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam

suatu pola, kategori dan satuan data.

Teknis analisis data merupakan cara yang digunakan dalam mengolah data

yang telah terkumpul untuk membuktikan hipotesa yang diajukan. Teknik analisa

data yang penulis gunakan adalah analisis diskriptif komparatif yaitu

membandingkan perolehan hasil peningkatan sebelum dan sesudah tindakan,

G. Indikator Kinerja

Indikator yang dijadikan tolok ukur dalam penelitian ini antara lain adalah:

Apabila siswa mempunyai kemampuan motorik halus dengan kategori cukup,

dengan cara melakukan kegiatan ketrampilan kolase.

H. Prosedur Penelitian / Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sesuai dengan rencana yang dibuat

dan disusun dalam beberapa siklus yaitu :

Siklus I

Perencanaan

1. Mempersiapkan fasilitas dan sarana

pendukung yang diperlukan di kelas seperti

berbagai jenis media pembelajaran dan

berbagai peralatan yang diperlukan.

Page 43: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2. Menyiapkan contoh atau suruhan

melakukan tindakan secara jelas

3. Mempersiapkan cara – cara melakukan

observasi terhadap hasil yang dicapai dan

mempersiapkan segala alat yang diperlukan

4. Menyusun scenario mengenai segala hal

yang yang akan dilakukan oleh guru.

Tindakan

1. Kegiatan Awal

a. Berdoa

b. Absebsi

c. Apersepsi tentang latihan motorik halus

dengan ketrampilan kolase

2. Kegiatan Inti

a. Guru melatih siswa untuk melipat jari

dengan tangan satu dimulai dengan

ibujari ke ujung telunjuk

b. Siswa menyentuh ujung ibujari ke ujung

jari tengah

c. Siswa menyentuh ujung ibujari ke ujung

jari manis

d. Siswa menyentuh ujung ibujari ke ujung

kelingking

e. Siswa menekuk 3 ruas jari tangan hingga

ujungnya menyentuh pangkal jari

f. Siswa menggenggam jari – jari tangan

g. Siswa membuka satu persatu jari tangan

yang sedang menggenggam

h. Siswa menggenggampecahan kulit telur

yang kecil dengan ibujari dan telunjuk

lalu menempelkannya

i. Siswa dapat memegang pecahan kulit

telur yang kecil dengan ibujari dan jari

tengah lalu menempelkannya.

3. Kegiatan Akhir

a. Guru mencatat hasil pengamatan

kegiatan latihan motorik halus yang

dilakukan siswa

b. Guru menilai hasil latihan siswa

c. Siswa merapikan alat dan bahan

d. Guru dan siswa mengakhiri kegiatan

dengan berdoa.

Page 44: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Pengamatan

1. Guru mengamati pelaksanaan tindakan

dalam malakukan latihan motorik halus

sesuai dengan indikator kinerja dan

penilaian atau skor yang telah ditentukan

dalam pedoman penilaian

2. Mengambil langkah dan menentukan

keberhasilan dan penentuan pencapaian

tujuan tindakan

3. Mengevaluasi bukti – bukti dari

peningkatan kemampuan motorik halus

yang dilakukan siswa

4. Menilai hasil dari latihan motorik halus

yang berupa karya kerajinan kolase.

Refleksi 1. Menganalisis data yang sudah diperoleh dari

2. kegiatan siswa

3. mengkaji, melihat dan mempertimbangkan

dampak dari tindakan yang dilakukan pada

siklus sebelumnya.

4. Tindakan dikatan berhasil apabila materi

yang diberikan berhasil memperoleh skor

atau nilai sebanyak 60%

5. Jika belum berhasil tindakan diulang

dengansiklus II dan seterusnya

Siklus II

Perencanaan

1. Mempersiapkan fasilitas dan sarana

pendukung yang diperlukan di kelas seperti

berbagai jenis media pembelajaran dan

berbagai peralatan yang diperlukan

2. Menyiapkan contoh atau suruhan

melakukan tindakan secara jelas

3. Mempersiapkan cara – cara melakukan

observasi terhadap hasil yang dicapai dan

mempersiapkan segala alat yang diperlukan

4. Menyusun scenario mengenai segala hal

yang yang akan dilakukan oleh

Tindakan

1. Kegiatan Awal

a. Berdoa

b. Absebsi

c. Apersepsi tentang latihan motorik halus

dengan ketrampilan kolase

Page 45: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Kegiatan Inti

a. Guru melatih siswa untuk melipat jari

dengan tangan satu dimulai dengan

ibujari ke ujung telunjuk

b. Siswa menyentuh ujung ibujari ke ujung

jari tengah

c. Siswa menyentuh ujung ibujari ke ujung

jari manis

d. Siswa menyentuh ujung ibujari ke ujung

kelingking

e. Siswa menekuk 3 ruas jari tangan hingga

ujungnya menyentuh pangkal jari

f. Siswa menggenggam jari – jari tangan

g. Siswa membuka satu persatu jari tangan

yang sedang menggenggam

h. Siswa menggenggampecahan kulit telur

yang kecil dengan ibujari dan telunjuk

lalu menempelkannya

i. Siswa dapat memegang pecahan kulit

telur yang kecil dengan ibujari dan jari

tengah lalu menempelkannya.

3. Kegiatan Akhir

a. Guru mencatat hasil pengamatan

kegiatan latihan motorik halus yang

dilakukan siswa pada siklus I

b. Guru menilai hasil latihan siswa

c. Siswa merapikan alat dan bahan

d. Guru dan siswa berdoa.

Pengamatan

1. Guru mengamati pelaksanaan tindakan

dalam malakukan latihan motorik halus

sesuai dengan indikator kinerja dan

penilaian atau skor yang telah ditentukan

dalam pedoman penilaian

2. Mengambil langkah dan menentukan

keberhasilan dan penentuan pencapaian

tujuan tindakan

3. Mengevaluasi bukti – bukti dari

peningkatan kemampuan motorik halus

yang dilakukan siswa

4. Menilai hasil dari latihan motorik halus

yang berupa karya kerajinan kolase.

Page 46: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Refleksi

1. Menganalisis data yang sudah diperoleh

dari kegiatan siswa pada siklus II

2. Mengkaji, melihat dan mempertimbangkan

dampak dari tindakan yang dilakukan pada

siklus sebelumnya.

3. Tindakan dikatan berhasil apabila materi

yang diberikan berhasil memperoleh skor

atau nilai sebanyak 60%

4. Jika belum berhasil tindakan diulang

dengan siklus II dan seterusnya

Pembuatan

Laporan

tindakan

Laporan dibuat setelah penelitian dianggap

berhasil sesuai dengan rencana dan indikator

penelitian serta kriteria keberhasilan

Tabel tersebut diatas bila digambarkan dengan visualisasi bagan penelitian

yang disusun oleh Suharsimi Arikunto ( 2007:16) adalah sebagai berikut :

Refleksi

Refleksi

Perencanaan

ni

SIKLUS I

Pengamatan

perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan

Pelaksanaan

?

Page 47: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Keterangan gambar :

1. Menyusun rancangan tindakan ( planning )

2. Pelaksanaan tindakan ( acting )

3. Pengamatan ( observing )

4. Refleksi ( reflecting )

Setiap siklus terdiri dari penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan

tindakan, yang diiringi observasi, refleksi . Berdasarkan reflesi siklus I maka

diidentifikasi kembali kemudian rencana tindakan dilakukan pada siklus II.

Setelah tersusun dilaksanakan siklus II disertai observasi dan refleksi yang

kemudian diperoleh hasil peningkatan dari latihan motorik halus siswa tuna

grahita dalam menggunakan jari – jari tangannya melalui ketrampilan kolase.

Page 48: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas II SLB C Shanti Yoga yang beralamat di

Jalan Merapi I A Klaten. Di kelas ini siswanya berjumlah 4 orang anak yang

terdiri dari dua orang laki – laki dan dua orang perempuan. SLB C Shanti Yoga

berada di bawah naungan yayasan Shanti Yoga yang mendidik anak – anak

dengan keterbelakangan mental atau tunagrahita, jenjang pendidikan

dikelompokkan menjadi dua yaitu tuna grahita sedang dan tuna grahita ringan

yang dibagi dalam jenjang pendidikan dimulai dari kelas persiapan ( TKLB ),

kelas tingkat dasar ( SDLB ), kelas tingkat lanjutan ( SMPLB ) , kelas SMALB

dan kelas Latihan Bina Ketrampilan ( LBK ). Diasuh oleh 25 orang guru PNS dan

2 orang guru tenaga honorer serta 2 0rang tenaga terapi dan 1 orang penjaga

sekolah.

Kelas II sebagai tempat subyek penelitian terdapat 4 orang siswa yang

mengalami keterbelakangan mental, dalam kesehariannya memerlukan bimbingan

dalam aktivitasnya terutama pemanfaatan jari – jari tangannya, peneliti

memberikan latihan motorik halus dengan cara kegiatan melipat jari,

menggenggam, memegang dan menempel yang dilakukan dengan ketrampilan

kolase. Latihan tersebut dilakukan dengan maksud meningkatkan gerak motorik

halus subyek yang akan bermanfaat untuk kegiatan atau aktivitas sehari –

harinya.

Ketrampilan kolase mempunyai keuntungan – keuntungan antara lain,

meningkatkan kemampuan motorik halus, melatih koordinasi antara mata dan

tangan, melatih konsentrasi dan kesabaran siswa, disamping itu ketrampilan

kolase adalah kegiatan yang menyenangkan bagi siswa selain bisa meningkatkan

kemampuan motorik halus siswa juga memperoleh hasil karya yang menarik.

Kolase juga bisa memanfaatkan barang yang tidak terpakai ( kulit telur) menjadi

suatu karya kerajinan yang menarik

Page 49: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Kelemahan dalam latihan motorik halus dengan ketrampilan kolase

bersifat teknis antara lain siswa tidak bisa memotong – motong pecahan kulit telur

sama besar, dalam member warna terkadang siswa melakukan semaunya sehingga

hasilnya kurang memuaskan, siswa tidak konsentrasi sehingga bosan mengerjakan

tugas ketrampilan kolase.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diatasi dengan menerapkan

strategi pembelajaran yang menarik bagi siswa, memberikan hadiah bila siswa

menyelesaikan kegiatannya dan memajang hasil karya kolase di kelasnya

sehingga siswa termotivasi untuk melakukan latihan motorik halus dengan kolase.

Latihan motorik halus yang dimulai dengan latihan menggenggam,

memegang, menjimpit, mengelem dan menempel benda ( kulit telur) pada bidang

gambar menjadi sebuah karya kerajinan kolase yang menarik terbukti

meningkatkan kemampuan motorik halus pada jari – jari tangan siswa kelas III

SLB – C Shanti Yoga Klaten.

Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan motorik halus subyek

dilakukan pre tes, yang akan diketahui kondisi awal kemampuan motorik halus

subyek. Tes kemampuan awal motorik halus anak diambil berdasarkan instrument

tes yang disediakan. Instrumen tes disusun berdasarkan tingkat kemampuan anak

dalam melakukan kegiatan yang telah ditentuka

Page 50: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Berikut ditampilkan tabel kemampuan awal subyek yang didapat dari hasil

kondisi awal.

Tabel 2.a. Skor Kondisi Awal Kemampuan Motorik Halus

No

Nama

Siswa

Indikator Jml

skor

Klasifi

kasi

pening

katan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

ENW

DIY

DP

SY

5

5

3

4

4

4

2

3

3

3

3

3

4

3

2

3

4

3

2

2

3

2

1

2

4

3

3

3

3

3

2

2

3

2

1

2

2

2

1

1

35

30

20

25

BS

C

K

KS

Jumlah 17 13 12 12 11 8 13 10 8 6 110

Rata-rata 4,25 3,25 3,0 3,0 2,75 2,0 3,25 2,5 2,0 1,5 27,5

Keterangan :

Tabel di atas adalah perolehan nilai yang dilakukan sebelum dilaksanakan

tindakan, instrumen pengukuran penilaiannya diambil dari indikator kinerja /

indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

Dari hasil kondisi awal ada satu siswa yang nilainya termasuk dalam

klasifikasi motorik halusnya kurang sekali dengan skor 25 SY , satu siswa yang

masuk dalam klasifikasi motorik halus cukup dengan nilai 6 yaitu DIY dan nilai

satu siswa dengan klasifikasi motorik halus baik dengan nilai 7 yaitu ENW untuk

itu peneliti mengambil langkah untuk memberikan tindakan supaya siswa yang

kurang dalam latihan motorik halus bisa meningkatkan motorik halusnya dengan

memberikan kegiatan latihan menempel, menggenggam dan mengelem yang

berupa latihan ketrampilan kolase.

Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui kegiatan dalam tindakan siklus I

dengan maksud untuk mengetahui peningkatan motorik halus siswa dengan

pemanfaatan jari – jari tangannya.

Page 51: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 2.b Rekapitulasi Kemampuan Motorik Halus Siswa pada

Kondisi Awal atau Sebelum Tindakan

Klasifikasi

Peningkatan

Interval Skor Banyaknya

Siswa

Prosentase

Baik Sekali (BS)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

Kurang Sekali (KS)

41 -50

31 – 40

21 – 30

11 – 20

1 - 10

-

1

1

1

1

-

25%

25%

25%

25%

Jumlah 4 100%

Tabel di atas menggambarkan perolehan nilai berdasarkan klasifikasisi dan

prosentase dari perolehan nilai secara klasikal dengan interval nilai yang telah

ditentukan. Terdapat 25% dari jumlah siswa yang termasuk dalam klasifikasi

motorik halus baik, 25% siswa yang masuk dalam klasifikasi cukup dan 25%

siswa dengan klasifikasi motorik halus yang kurang. Serta 25% siswa dengan

klasifikasi kurang sekali dalam latihan motorik halus.

1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Untuk meningkatkan gerak motorik halus siswa kelas II yang digunakan

oleh peneliti pada siklus I ini dilaksanakan dengan menggunakan materi pelajaran

Seni Budaya dan Ketrampilan ( SBK ), media yang digunakan adalah kertas, lem ,

pewarna dan kulit telor, menggunakan metode demonstrasi serta bentuk tagihan

atau tesnya adalah tes perbuatan ( performance ) dengan cara pengamatan

kegiatan siswa menggunakan instrument tes dengan skor nilai, prosentase

perolehan dan klasifikasi peningkatan gerak motorik halus yang diukur

berdasarkan perolehan skor dari instrument tersebut.

Tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 Juli 2009,

walaupun masih dalam suasana tahun pelajaran baru pada prinsipnya penelitian

ini tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar atau proses penelitian, karena

Page 52: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

penelitian ini bersifat meneruskan penelitian yang telah dilakukan pada tahun

pelajaran yang lalu sehingga penelitian langsung dilaksanakan karena subyek dan

masalah penelitian tidak berubah.

Strategi pembelajaran yang dilakukan dalam siklus I dengan strategi

terkendali, dalam arti pada kegiatan pembelajaran atau latihan gerak motorik halus

yang dilakukan peneliti mendominasi kegiatan dari mulai merancang

pembelajaran, metode sampai dengan kegiatan yang harus dilaksanakan siswa,

peneliti masih sering mengarahkan dan membantu siswa dalam kegiatan

menggenggam, mengelem dan menempel dalam bentuk ketrampilan kolase

dengan maksud siswa tertarik melakukannya dan tidak keluar masuk kelas

semaunya.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus I meliputi perencanaan ,

pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.

Berikut ini masing – masing kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I :

a). Perencanaan

Persiapan yang dilakukan peneliti pada perencanaan tindakan ini adalah :

1). Memilih dan menentukan materi pelajaran , dalam hal ini latihan

motorik halus dikaitkan dengan pelajaran Seni budaya dan ketrampilan

2). Menentukan Standar Kompetensi ( SK ) dan Kompetensi Dasar ( KD ).

3). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), yang disusun

dengan waktu 2 X 30 menit dan dilaksanakan dalam 1 X tatap muka.

4). Menyiapkan media pembelajaran berupa manik – manik dan benang.

5). Menyiapkan contoh karya kerajinan kolase.

6). Menyusun evaluasi yang berupa :

a). Lembar kegiatan pengamatan kegiatan menempel dalam bentuk

ketrampilan kolase.

b). Lembar perolehan nilai dan prosentase gerak motorik halus siswa

berdasarkan skor yang telah ditentukan

Page 53: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b). Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada tanggal 15 Juli sesuai dengan rencana

yang telah dibuat dengan mengacu pada skenario pembelajaran dengan

melaksanakan RPP yang telah dibuat.

Langkah – langkah yang ditempuh dalam melaksanakan latihan gerak motorik

halus dilakukan dengan materi pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan ( SBK)

a). Pelaksanaan Tatap Muka

Kegiatan tatap muka dilaksanakan di kelas menggunakan pedoman Rencana

Pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) yang sudah disusun, menggunakan metode

demonstrasi dan penugasan serta tes unjuk kerja dengan menampilkan hasil

karya ketrampilan kolase. Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut.

(1). Kegiatan awal

(a). Berdoa

(b). Absensi

(c). Apersepsi tentang latihan gerak motorik halus melalui

ketrampilan kolase.

(d). Menyepakati penentuan pengukuran dan penilaian

(2). Kegiatan Inti

(a). Guru menunjukkan karya kerajinan dari bahan kulit telur.

lem dan kertas yang ditempel berupa karya kerajinan kolase

(b). Guru mendemonstrasikan cara membuat kolase dengan menempel dan

mengelem

(c). Siswa melakukan kegiatan megelem dan menempel dengan petunjuk

guru

(d). Siswa menyelesaikan kegiatan

(e). Guru merapikan alat dan bahan yang digunakan setelah selesai kegiatan

3). Kegiatan Akhir

(a). Guru mencatat dan merekap hasil pengamatan

(b). Guru menilai dan hasil tempelan siswa yang berupa kolase

(c). Siswa merapikan alat dan bahan

(d). Guru dan siswa mengakhiri kegiatan dengan berdoa.

Page 54: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

c). Pengamatan (Observasi)

Pengamatan / observasi dilakukan guru pada saat berlangsungnya

penelitian bersamaan dengan kegiatan proses belajar mengajar, dilakukan oleh

guru dan teman sejawat yang bertindak sebagai observer .

Observasi dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan – permasalahan

yang timbul dalam pembelajaran baik masalah yang berasal dari siswa, guru,

media ataupun pendukung pembelajaran yang lainnya.

Disamping untuk mengetahui permasalahan – permasalahan tersebut,

observasi juga digunakan untuk mencari solusi terhadap masalah yang timbul

sehingga masalah tersebut dapat diatasi atau diselesaikan.

Adapun observasi yang digunakan oleh peneliti dalam pelaksanaan

pembelajaran disini adalah :

1). Pengamatan tentang kegiatan ketrampilan motorik halus pada saat

pelaksanaan penelitian dengan menggunakan instrument penilaian

2). Pengamatan perilaku dan aktivitas siswa dalam pembelajaran

3). Media yang digunakan dalam pembelajaran

4). Kegiatan guru dalam pembelajaran

5). Kajian dokumen yang meliputi data pribadi siswa, kurikulum ( Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar ) serta foto – foto pelaksanaan kegiatan.

Tabel 2.b .Skor Kemampuan Motorik Halus Siklus I

No

Nama

Siswa

Indikator Jml

Skor

Klasi

fikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

ENW

DIY

DP

SY

5

5

4

5

5

5

4

5

5

4

3

4

4

4

3

3

5

3

2

3

4

3

2

2

4

4

3

3

3

3

2

2

3

2

1

2

2

2

1

1

40

35

25

30

BS

B

C

C

Jumlah 19 19 16 14 13 11 14 10 8 6 130

Rata-rata 4,75 4,75 4,0 3,5 3,25 2,75 3,5 2,5 2,0 1,5 32,5

Page 55: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel di atas menunjukkan perolehan skor yang di capai siswa secara

individu maupun rata – rata kelas pada siklus I, dari tabel tersebut diperoleh

gambaran bahwa terjadi peningkatan skor pada masing – masing siswa jika

dibandingkan dengan kondisi awal sehingga prosentase perolehan nilainyapun

meningkat.

Secara lengkap dapat digambarkan peningkatannya adalah, dari empat

orang siswa secara individu menunjukkan peningkatan yaitu ENW dari

perbandingan skor pada pra siklus atau sebelum tindakan 35, pada siklus I

memperoleh skor 40 ini berarti ada peningkatan nilai sebanyak 5 skor, DIY dari

perbandingan nilai pra siklus 30 dan siklus I skor 35 yang berarti ada peningkatan

skor sebanyak 5 , DP pra siklus dengan 20 dan siklus I dengan skor 25 yang

berarti ada peningkatan skor 5, sedangkan SY peningkatan skor 30 pra siklus

menjadi 30 pada siklus I ini berarti ada peningkatan skor sebanyak 5.

Deskripsi peningkatan tersebut jika digambarkan dalam tabel perolehan

nilai secara klasikal dan klasifikasinya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.b. Rekapitulasi Perolehan Skor Siklus I berdasarkan Klasifikasi

Peningkatan Motorik Halus Siswa

Klasifkasi

Peningkatan

Interval Skor Banyaknya

Siswa

Prosentase

Baik Sekali (BS)

Baik ( B )

Cukup ( C )

Kurang ( K )

Kurang Sekali ( KS )

41 – 50

31 – 40

21 – 30

11 – 20

1 – 10

1

1

1

1

-

25%

25%

25%

25%

-

Jumlah 4 100%

Tabel 3.b menggambarkan perolehan skor berdasarkan klasifikasi

kemampuan motorik halus siswa dan prosentase peningkatan yang terjadi pada

siklus I jika dibandingkan dengan sebelum tindakan atau pra siklus. Secara

klasikal terdapat 25% siswa atau 1 orang siswa dengan klasifikasi gerak motorik

Page 56: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

yang baik sekali,25% siswa atau 1 orang siswa dengan klasifikasi gerak motorik

halus yang baik, 1 siswa atau 25% siswa dengan klasifikasi motorik halus yang

cukup dan 1 orang siswa dengan kemampuan motorik halus kurang.

Tabel 4. Rekapitulasi Peningkatan Skor Pra Siklus ke Siklus I

pada Kegiatan Latihan Motorik Halus

No Nama Siswa Pra Siklus

Skor

Siklus I

Skor

Prosentase

Peningkatan

1

2

3

4

ENW

DIY

DP

SY

35

30

20

25

40

35

25

30

14.3%

14.3%

14.3%

14.3%

Jumlah 110 130 57.2%

Rata-rata 27.5 32.5 14.3%

Tabel 4 menggambarkan perbandingan perolehan nilai yang dilakukan

sebelum tindakan dengan perolehan nilai yang dilakukan pada saat siklus I.

Tabel tersebut menunjukkan adanya peningkatan perolehan nilai dan

prosentase baik secara individu maupun secara klasikal. Secara individu dapat

dipaparkan peningkatan sebelum tindakan atau pra siklus ke siklus I yang

diperoleh ENW adalah dari skor 35 menjadi 40 yang berarti ada peningkatan 5,

DIY peningkatannya dari sebelum tindakan dengan skor 30 menjadi 35 yang

berarti ada peningkatan skor 5, DP sebelum tindakan memperoleh skor 20 di

siklus I menjadi skor 25 yang berarti ada peningkatan sebesar skor 5, dan SY

sebelum tindakan mendapat skor 25 pada siklus I memperoleh skor 30 yang

berarti ada peningkatan sebesar skor 5. Karena masih ada siswa yang nilainya

masih kecil walaupun ada peningkatan nilai, peneliti berusaha memperbaikai

pembelajaran dan meningkatkan gerak motorik halus yang ditunjukkan dengan

prestasi atau nilai yang meningkat, maka peneliti mengulang kegiatan latihan

Page 57: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

gerak motorik halus pada siklus dua dengan tujuan bisa meningkatkan gerak

motorik halus siswa melalui jari – jari tangannya.

Tabel 5. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

No Nama Siswa Konsentrasi Keaktifan Prestasi

T S R T S R T S R

1.

2.

3.

4

ENW

DIY

DP

SY

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

Keterangan:

T : Tinggi (Dapat melakukan tanpa bantuan sesuai dengan indikator)

S : Sedang (Dapat melakukan dengan bantuan sesuai dengan indikator)

R : Rendah (Dapat melakukan dengan bantuan, tetapi sesuai dengan indikator

Dari tabel aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas dapat dilihat bahwa

siswa yang konsentrasi tinggi ada 2 orang siswa atau 50%, 1 orang siswa atau

25% siswa konsentrasinya sedang, dan I orang siswa atau 25% siswa yang ada

dalam konsentrasi rendah.

Keaktivan siswa dapat dilihat bahwa 1 orang siswa yang termasuk tinggi

keaktivannya, 1 orang siswa termasuk sedang keaktivannya, 2 orang siswa

termasuk rendah keaktivannya. Bila diprosentasekan menjadi 25% keaktivannya

tinggi, 25% keaktivannya sedang dan 50% keaktivannya rendah. Hal ini

dikarenakan siswa atau subyek berperilaku hiperaktif.

Jika dilihat dari prestasi yang dihasilkan dari ketrampilan kolase dapat

diperoleh hasil 2 orang siswa atau 50% dari jumlah siswa yang prestasinya bagus

atau jika diinterpretasikan dengan klasifikasinya maka 2 orang siswa tersebut

Page 58: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

mempunyai gerak motorik yang bagus, 1 orang siswa atau 25% siswa

prestasinkurang dengan gerak motorik cukup dan 1 orang siswa atau 25% dari

jumlah siswa dengan kurang atau rendah prestasinya.

4). Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan siklus I pada kegiatan latihan

gerak motorik halus melalui jari – jari tangan melalui ketrampilan kolase dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a). Berdasarkan klasifikasi perolehan nilai dan prosentasenya secara

klasikal, diperoleh hasil 25% atau 1 siswa yang berada pada klasifikasi

motorik halus yang baik sekali, 25% atau 1 siswa dengan motorik

halus yang baik, 50% atau 2 orang siswa dengan motorik halus yang

cukup.

b). Jika dibandingkan dengan perolehan nilai , prosentase maupun

klasifikasi perolehan yang dilakukan pada pre tes maka hasil tes yang

dilakukan pada siklus I ( pos tes ) telah mengalami peningkatan skor

secara klasikal sebanyak 5 skor dan rata – rata skor 5 .

c). Berdasarkan perolehan tingkat klasifikasi dan hasil peningkatan skor

peningkatan motorik halus yang belum optimal sesuai yang diharapkan

maka peneliti mengambil langkah dengan mengadakan latihan motorik

halus pada siklus II.

d). Pengamatan tentang keaktivan siswa dalam kelas menunjukkan bahwa

sebagian siswa ada yang tinggi , sedang bahkan ada yang rendah

keaktivannya dalam pembalajaran atau penelitian.Karena keaktivan

siswa dalam pembelajaran kurang, maka konsentrasi dan prestasinya

menjadi kurang sehingga peneliti dituntut untuk memotivasi atau

membangkitkan semangat siswa dan membuat suasana belajar menjadi

menarik.

e). Tindakan pada siklus I dirasa kurang memuaskan, walaupun secara

individu maupun klasikal ada peningkatan, tetapi peneliti merasa perlu

mengulangi tindakan pada siklus II untuk mengetahui keajegan atau

peningkatan latihan motorik halus.

Page 59: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1.Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Sesuai dengan analisa dan refleksi dalam pembelajaran siklus satu yang

menerapkan strategi pembelajaran terkendali yang masih banyak campur tangan

guru atau peneliti dalam melakukan kegiatan latihan motorik halus, maka siswa

merasa kurang termotivasi karena jika dia tidak menyelesaikan kegiatannya guru

atau peneliti akan membantu menyelesaikannya. Untuk itu peneliti merubah

strategi pembelajaran yang demokratis melibatkan keaktivan siswa dan suasana

belajar yang lebih santai tetapi terarah, memotivasi siswa untuk mau melakukan

kegiatan latihan motorik halus. Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada

tanggal 21 juli 2009.

Berikut ini masing – masing kegiatan yang dilaksanakan per siklus :

a). Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan untuk melakukan tindakan siklus II ini dengan

cara :

a). Memilih dan menentukan materi pelajaran , dalam hal ini latihan

konsentrasi dikaitkan dengan pelajaran Seni budaya dan ketrampilan

b). Menentukan Standar Kompetensi ( SK ) dan Kompetensi Dasar ( KD ).

c). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), yang disusun

dengan waktu 2X 30 menit dan dilaksanakan dalam 1X tatap muka.

d). Menyiapkan media pembelajaran berupa kulit telur, kertas bergambar

dan lem .

e). Menyiapkan contoh karya kerajinan tangan dengan teknik menempel

sebagai contoh dan untuk memotivasi siswa supaya senagn mengikuti

kegiatan motorik halus dengan kolase.

f). Menyusun evaluasi yang berupa :

(1). Lembar kegiatan pengamatan kegiatan latihan motorik halus

dengan ketrampilan kolase.

(2). Lembar perolehan skor dan prosentase peningkatan latihan motorik

halus dengan kolase.

Page 60: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b). Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II ini juga merupakan

perbaikan dari siklus I, dilaksanakan secara santai sehingga siswa tidak merasa

diamati dan dinilai kegiatannya. Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

a). Pelaksanaan Tatap Muka

Kegiatan tatap muka dilaksanakan agak santai dengan

membebaskan siswa untuk duduk ditempat yang disukainya, sehingga

siswa tidak merasa tertekan dan diamati.

(1). Kegiatan awal

(a). Berdoa

(b). Absensi

(c). Apersepsi tentang cara membuat ketrampilan kolase menempel dan

mengelem

(2). Kegiatan Inti

(a). Guru menunjukkan karya kerajinan dengan cara mengelem dan

menempel

(b). Guru mendemonstrasikan tentang cara membuat kerajinan kolase

dengan mengelem dan menempel

(c). Siswa melakukan kegiatan mengelem dan menempel dengan

petunjuk guru

(d). Siswa menyelesaikan kegiatan menempel dan mengelem untuk

membuat ketrampilan kolase

(e). Guru dan siswa merapikan alat dan bahan yang digunakan untuk

latihan motorik halus dengan ketrampilan kolase

3). Kegiatan Akhir

(a). Guru mencatat hasil pengamatan

(b). Guru menilai dan hasil ketrampilan siswa

(c). Siswa merapikan alat dan bahan

(d). Berdoa

Page 61: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

c). Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan untuk memperbaiki cara atau metode pembelajaran

yang dilakukan dengan suasana yang santai dan menyenangkan.

Adapun observasi yang digunakan oleh peneliti dalam pelaksanaan

pembelajaran disini adalah :

(a). Pengamatan tentang kegiatan latihan ketrampilan motorik halus

dengan ketrampilan kolase menggunakan instrument yang ditentukan

(b). Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan latihan motorik halus

(c). Media dan metode yang digunakan dalam pembelajaran

(d). Pengamatan aktivitas guru pada saat berlangsungnya proses belajar

mengajar.

Tabel 6a. Skor Kemampuan Motorik Halus Siklus II

No

Nama

Siswa

Indikator Jml

Skor

Klasi

fikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

ENW

DIY

DP

SY

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

4

5

5

5

4

5

5

5

4

5

4

4

4

5

5

4

4

5

4

4

3

5

4

4

3

4

4

4

4

49

46

45

40

BS

B

BS

B

Jumlah 19 19 16 14 13 11 14 10 8 6 180

Rata-rata 4,75 4,75 4,0 3,5 3,25 2,75 3,5 2,5 2,0 1,5 45

Tabel 6.a adalah gambaran dari hasil perolehan nilai dan prosentasenya

berdasarkan indikator yang telah ditentukan secara individu maupun secara

klasikal. Pada tabel tersebut menunjukkan peningkatan secara individu maupun

secara klasikal. Secara individu dapat dilihat adanya peningkatan masing – masing

siswa atau subyek yaitu ENW dari siklus I memperoleh skor 40 meningkat di

siklus II dengan skor menjadi 49 yang berarti ada peningkatan skor sebanyak 9

Page 62: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dan dengan klasifikasi motorik halus yang baik sekali, DIY mengalami

peningkatan dari skor di siklus I 35 menjadi skor 46 pada siklus II yang berarti

ada peningkatan skor sebanyak 4 dengan klasifikasi motorik halus baik sekali, DP

dari siklus I memperoleh skor 25 meningkat di siklus II menjadi skor 45 yang

berarti ada peningkatan skor sebanyak 20 dengan dengan peningkatan motorik

halus yang baik sekali, dan SY pada siklus I memperoleh skor30 dan pada siklus

II meningkat menjadi skor 40 peningkatan motorik halus dengan klasifikasi baik.

Perolehan nilai pada siklus II bila dilihat secara klasikal berdasarkan

jumlah siswa, klasifikasi dan prosentasenya dapat dilihat dengan tabel 5 sebagai

berikut :

Tabel 6b. Rekapitulasi Peningkatan Motorik Halus

Klasifikasi Peningkatan Banyaknya Siswa Prosentase

Baik Sekali ( BS )

Baik ( B )

Cukup ( C )

Kurang ( K )

Kurang Sekali ( KS )

3

1

-

-

-

75%

25%

-

-

-

Jumlah 4 100%

Tabel 6.b merupakan gambaran perolehan nilai siswa sesuai

klasifikasinya dan menunjukkan prosentase perolehan nilai serta klasifikasinya.

Ada 3 orang siswa atau 75% dari jumlah siswa yang memperoleh skor 49,46 dan

45 masuk dalam klasifikasi peningkatan motorik halus yang baik sekali ,1 orang

siswa atau 25% dari jumlah siswa memperoleh skor 40 masuk dalam klasifikasi

peningkatan motorik halus yang baik , dengan demikian jika dilihat dari

peningkatan tersebut dapat dikatakan latihan motorik halus untuk siswa kelas II C

cukup baik.

Page 63: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 7. Peningkatan Skor Rata-rata Kemampuan Motorik Halus

Siklus I - Siklus II

d). Refleksi

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siklus II dapat

diambil kesimpulan sementara dalam penelitian ini, bahwa secara keseluruhan

penelitian pada siklus II sudah berhasil ini dibuktikan adanya peningkatan

skor dan klasifikasi peningkatan motorik halus yang baik sehingga penelitian

dianggap selesai dan tidak dilakukan tindakan pada siklus berikutnya.

Berdasarkan pengamatan dan tindakan yang dilakukan pada siklus II

dapat diperoleh kesimpulan sementara bahwa pembelajaran yang dilakukan

secara demokratis yang dilakukan oleh guru atau peneliti dapat membuat

siswa termotivasi untuk melakukan latihan motorik halus dengan ketrampilan

kolase, ini dibuktikan adanya partisipasi aktif siswa dalam kegiatan latihan

motorik halus, siswa atau subyek melakukan dengan senang karena peneliti

tidak terlalu campur tangan dan membebaskan siswa atau subyek untuk

melakukan sendiri kegiatan latihannya dengan mengambil tempat duduk yang

disenangi.

Pada siklus II ini terjadi peningkatan skor dan prosentase peningkatan

baik secara individu maupun secara klasikal. Dari hasil latihan motorik halus

dengan ketrampilan kolase yang dilakukan dalam tahapan pra siklus, siklus I

No Nama Siswa Siklus I Siklus II Prosentase

Peningkatan

1

2

3

4

AY

RH

LP

IP

40

35

25

30

49

46

45

40

22.5%

31.5%

80%

33.3%

Jumlah 130 180 167.3%

Rata-rata 32.5 45 42%

Page 64: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

dan siklus II diperoleh hasil peningkatan yang nyata, sehingga peneliti tidak

lagi meneruskan tindakan dan menganggap penelitian ini sudah bisa dikatakan

berhasil.

B. Hasil Penelitian

Setelah mengadakan pengamatan dan penilaian hasil kegiatan siswa dalam

latihan gerak motorik halus melalui jari – jari tangannya dan menganalisa hasil

kegiatan serta merefleksikannya maka diperoleh hasil perbandingan perolehan

skor dalam kegiatan tersebut yang dilakukan secara bertahap yaitu pra siklus, dan

saat dilaksanakan tindakan dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

maka diperoleh hasil pengamatan dan penilaian yang hasilnya meningkat.

Dibawah ini disajikan data hasil peningkatan skor pada latihan gerak

motorik halus siklus I dan siklus II secara klasikal maupun secara individual

dengan tabel 7 yaitu tabel prosentase peningkatan skor gerak motorik halus siklus

I dan siklus II dan tabel 7 rata - rata peningkatan skor gerak motorik halus pra

siklus, siklus I dan siklus II (rekapitulasi perolehan peningkatan skor secara

komulatif )

Tabel 8. Rekapitulasi Skor Rata-rata Peningkatan Motorik Halus

dengan Ketrampilan Kolase

No Nama Siswa Kondisi Awal

Sebelum

Tindakan

Siklus I

Siklus II

1

2

3

4

ENW

DIY

DP

SY

35

30

20

25

40

35

25

30

49

46

45

40

Jumlah 110 130 180

Rata-rata 27.5% 32.5% 45%

Page 65: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Berdasarkan peningkatan nilai rata - rata secara komulatif pada penelitian

ini yang digambarkan pada tabel di atas, maka dapat digambarkan dengan grafik

sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

Skor Rata-rata Per Siklus

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Grafik 1. Skor Rata-rata Peningkatan Kemampuan Motorik Halus

Per Siklus

Secara keseluruhan atau komulatif peningkatan konsentrasi berdasarkan

skor nilainya dapat digambarkan dengan tabel rekapitulasi sebagai berikut.

Tabel 9. Rekapitulasi Prosentase Peningkatan Kemampuan Motorik Halus

Rata-rata Kelas Pra Siklus/

Kondisi Awal

Sebelum Tindakan

Siklus I Siklus II

Skor 110 130 180

Rata rata Skor 27.5 % 32.5 % 45 %

Peningkatan Klasikal

per Siklus

18.1% 38.5 %

Peningkatan Klasikal

Komulatif

63.6 %

Page 66: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel rekapitulasi tersebut jika digambarkan dengan grafik maka akan

terlihat sebagai berikut:

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

Prosentase Klasikal

Pra Siklus-

Siklus I

Siklus I-Siklus II

Komulatif

Grafik 2. Prosentase Peningkatan Motorik Halus Secara Klasikal

Berdasarkan pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II, peneliti

merefleksi tindakan dengan mengambil kesimpulan sementara sebelum penelitian

berakhir sebagai berikut :

Perolehan pra siklus atau kondisi awal sebelum tindakan skor 110 dengan

rata – rata skor adalah 27.5% meningkat di siklus I sebesar skor rata – rata

32.5% yang berarti ada peningkatan skor rata – rata sebesar 5% , dari siklus I

perolehan skor 130 dengan rata – rata skor 32.5% pada siklus II yang berarti ada

peningkatan rata – rata skor sebesar 2.5% , dan peningkatan secara komulatif dari

pra siklus ke siklus II menjadi skor 180 dengan rata – rata skor 45% dengan

peningkatan sebesar 12.5%. Dengan demikian ada peningkatan klasikal per siklus

dari pra siklus ke siklus I sebesar 18.1% dan siklus I ke siklus II sebesar 38.5%.

Sedangkan peningkatan secara komulatif dari pra siklus ke siklus II meningkat

sebesar 63.6%.

Berdasarkan deskripsi perolehan hasil nilai secara komulatif, maka peneliti

merasa bahwa penelitian ini telah dinyatakan berhasil pada siklus II karena telah

terjadi peningkatan skor secara individu maupun secara komulatif. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa latihan motorik halus dengan ketrampilankolase

terbukti dapat meningkatkan motorik halus siswa melalui ketrampilan kolase.

Page 67: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah tindakan yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II maka

diperoleh jawaban dari apa yang menjadi masalah dalam penelitaian ini.

Sebagaimana diketahui masalah anak tuna grahita salah satunya adalah motorik

halusnya yang kurang optimal. Untuk membantu meningkatkan gerak motorik

halus pada jari – jari tangan siswa dilakukan dengan ketrampilan kolase yang

menekankan pada kegiatan menggenggam tangan, menjimpit, mewarnai,

memotong – motong kulit telur mengelem dan menempel.

Kebaikan atau manfaat yang bisa diambil setelah melakukan

tindakan penelitian melatih anak untuk meningkatkan motorik gerak motorik

halus pada jari – jari anak tunagrahita kelas II SLB –C Shanti Yoga ini antara

lain;kolase mudah dilaksanakan dan tidak membosankan, mengajarkan siswa

untuk memanfaatkan barang bekas yang ada disekitarnya menjadi karya kerajinan

yang menarik, bahan yang diperlukan mudah didapat, pemberian warna pada

kolase menarik perhatian siswa, dengan menempel siswa akan meningkatkan

konsentrasinya.

Kesulitan yang dialami peneliti dalam melaksanakan tindakan ini antara

lain; tidak semua siswa bisa melaksanakan kegiatan latihannya, tidak semua siswa

bisa memotong kulit telur dengan sama besar, tidak semua siswa bisa mengelem

dengan benar dan terkadang siswa kurang konsentrasi dalam mengerjakan

tugasnya sehingga hasil pekerjaannya diselesaikan dalam waktu yang relatif

lama.

Untuk mengatasi masalah atau kesulitan dalam penelitian ini, diambil

tindakan atau cara yang lebih menarik salah satu caranya adalah dengan

memberikan gambar yang menarik, warna yang disukai siswa,memberikan hadiah

kecil pada saat siswa berhasil melakukan pekerjaannya atau menyelesaikan

karyanya dan membuat anak bisa berkonsentrasi dengan memberikan tempat

duduk masing – masing satu siswa satu bangku dan satu meja terpisah dengan

temannya sehingga tidak siswa tidak terus mengawasi pekerjaan kawannya serta

memajang hasil karya kerajinan kolase siswa di dinding kelas.

Page 68: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Secara teknis, penelitian diadakan dengan tahapan – tahapan per siklus.

Pada siklus satu peneliti menerapkan pembelajaran dengan strategi terkendali

dimana guru masih mendominasi kegiatan latihan dan campur tangan dalam

kegiatan serta menyelesaikan kegiatan siswa jika siswa tidak menyelesaikannya.

Strategi tersebut tidak sepenuhnya berhasil memotivasi siswa dalam latihan

kolae, masih ada siswa yang tidak menyelesaikan tugasnya sendiri dan masih

keluar masuk kelas semaunya karena menganggap pekerjaannya ada yang

membantu. Peneliti menganggap strategi ini tidak efektif walaupun ada

peningkatan dalam perolehan nilai maupun skornya. Untuk itu peneliti merasa

perlu melakukan tindakan dengan mengadakan latihan kolase dengan membuat

gambar yang menarik, warna yang menarik dan memberikan hadiah jika siswa

berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik pada siklus II.

Setelah menganalisa data yang diperoleh dalam kegiatan latihan dan

merefleksikannya maka peneliti melakukan tindakan lagi pada siklus II dengan

mencari sumber masalah dan mencari pemecahan serta solusi untuk menangani

masalah tersebut.

Pada siklus II ini peneliti menggunakan strategi pembelajaran secara

demokratis yang membebaskan siswa untuk melakukan kegiatannya dengan

memilih tempat duduk yang disenangi dalam kelas tersebut dan memotivasi,

membuat gambar yang menarik, memilih warna yang menarik dan member hadiah

agar siswa mau melakukan kegiatan latihan motorik halus dan menyelesaikan

tugasnya sendiri tanpa bantuan guru atau peneliti. Kegiatan pada siklus II ternyata

membawa hasil, siswa telah melaksanakan kegiatan latihannya sendiri tanpa

bantuan guru dan latihannya berhasil diselesaikan dengan baik. Ini berarti ada

motivasi siswa dalam pembelajaran yang menjadikan siswa bisa melakukan

latihannya dan memperoleh skor yang meningkat dibanding kegiatan sebelumnya.

Secara keseluruhan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa

penelitian yang dilaksanakan sebelum tindakan, siklus 1 dan siklus 2 berdasarkan

perbandingan perolehannya maka penelitian telah berhasil meningkatkan gerak

motorik halus melalui jari – jari tangan yang dilakukan dengan ketrampilan kolase

pada siswa kelas II SLB C Shanti Yoga Klaten.

Page 69: MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI JARI …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas II SLB – C

Shanti yoga yang mengalami kesulitan dalam gerak motorik halus , terutama pada

jari – jari tangannya, dapat diambil kesimpulan bahwa kolase dapat meningkatkan

gerak motorik halus pada jari – jari tangan siswa tunagrahita ringan kelas II SLB –

C Shanti Yoga Klaten tahun Pelajaran 2008 / 2009.

Dengan demikian hipotesis yang diajukan yaitu “Ketrampilan kolase dapat

meningkatkan gerak motorik halus pada jari – jari tangan anak tunagrahita ringan

kelas II SLB –C Shanti Yoga Klaten” terbukti kebenarannya.

B. Saran

Bagi guru yang mengajar siswa tunagrahita ringan tingkat dasar,

ketrampilan kolase dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran

untuk melatih dan meningkatkan gerak motorik halus pada jari- jari tangan anak

tunagrahita ringan.

Agar siswa memiliki minat yang tinggi terhadap kegiatan kolase, guru

dapat memotivasi, memberi penguatan dan apresiasi terhadap keberhasilan siswa.

Siswa kelas II SLB - C yang telah melakukan latihan gerak motorik halus

pada jari – jari tangannya supaya lebih mengoptimalkan latihannya dengan cara

lebih memperbanyak latihan secara rutin dan siswa tunagrahita ringan yang belum

melakukan latihan kolase sebagai cara untuk meningkatkan ketrampilan motorik

halus bisa melakukan latihan kolase.

Bagi kepala sekolah mendukung kegiatan peningkatan motorik halus siswa

tunagrahita dengan memberikan fasilitas penunjang berupa sarana dan prasarana

yang diperlukan.