143
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN GERAK DAN LAGU DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SABILAL MUHTADIN TEMBILAHAN (RIAU) TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Magister (S2) Pendidikan Islam Anak Usia Dini Oleh YUSNITA NIM : MPU.17.2.2800 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN GERAK DAN LAGU DI

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SABILAL MUHTADIN TEMBILAHAN (RIAU)

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh

Gelar Magister (S2) Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Oleh

YUSNITA

NIM : MPU.17.2.2800

PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …
Page 3: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …
Page 4: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

M O T T O

⧫◆ ❑⧫◆

☺➔⧫◆ ☺➔

☺ ◆⧫

⧫☺➔ ⧫◆ ⬧

✓◆

21. dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka

dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka[1426], dan Kami

tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. tiap-tiap manusia terikat dengan

apa yang dikerjakannya.

[1426] Maksudnya: anak cucu mereka yang beriman itu ditinggikan Allah derajatnya

sebagai derajat bapak- bapak mereka, dan dikumpulkan dengan bapak-bapak mereka

dalam surga.

Page 5: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

PERSEMBAHAN

Tesis kupersembahkan kepada :

Ayahku terhormat H. Aren

Ibuku tercinta Hj. Asmawati

Kakak-kakakku tercinta :

Marlina

Rusdayanti

Mega Wati

Adikku tersayang :

Tobi Andre Yanto

Motivator

Hasan Fauzi, S.Pd

Page 6: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

ABTRAK

Yusnita : Meningakatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Bermain Gerak dan Lagu Di Pendidikan Anak Usia Dini Sablilal Muhtadin Tembilahan (RIAU)

Anak-anak berusia 5-6 tahun telah mampu mengkoordinasikan

gerakan tubuh motorik kasar dan halus secara seimbang. Kecerdasan

kinestetik pada anak usia 5-6 Tahun dapat dirangsang oleh kegiatan

sederhana yang disukai anak-anak. Salah satunya dengan gerak dan

lagu. Melalui gerak tubuh dan lagu anak-anak akan dengan mudah

mengingat lagu-lagu yang disertai dengan gerakan.

Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas. Penelitian

tindakan kelas adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam

secara praktis mengatasi masalah yang dihadapi dalam situasi darurat

dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan bekerja bersama

dalam kerangka etika yang disepakati bersama. Dengan menggunakan

model PTK Kemmis MC Taggart dengan teknik observasi, tes dan

dokumentasi pengumpulan data.

Kesimpulan dan hasil penelitian ini sebagai hasil kecerdasan

Kinestetik anak usia 5-6 Tahun dalam Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal

MuhtadinTembilahan dalam persentase pra-siklus kecerdasan kinestetik

Anak Usia 5-6 Tahun sebesar 37,91%. hasil kecerdasan kinestetik anak

usia 5-6 Tahun di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal MuhtadinTembilahan

pada kelompok pra-siklus 37, 91% meningkat pada siklus 1 hingga

40,27% pada siklus 2 hingga 74,44% dan meningkat pada siklus 3

menjadi 96,66%.

Berdasarkan hasil penelitian ini kecerdasan kinestetik Anak Usia

5-6 Tahun pada Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal MuhtadinTembilahan

dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode bermain gerak dan lagu.

Kata kunci: Kecerdan Kinestetik, Metode Bermain Gerak dan Lagu

Page 7: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

ABSTRACT

Yusnita, Improving Kinesthetic Intelligence of Children Aged 5-6

Years Through the Method of Playing Motion and Songs in Early

Childhood Education Sabilal Muhtadin Tembilahan (Riau)

Children aged 5-6 years have been able to coordinate gross and fine motor body movements in a balanced way. Kinesthetic intelligence in children aged 5-6 years can be stimulated by simple activities that are loved by children. One of them is with motion and song. Through gestures and songs children will easily remember songs that are accompanied by movements.

This study uses qualitative research with a class action research type. Classroom action research is research to help a person in practically addressing the problems faced in an emergency situation and assisting the achievement of social science goals by working together in a mutually agreed ethical framework. By using the PTK Kemmis MC Taggart model with observation, test and documentation data collection techniques.

Conclusions and results of this study as a result of kinesthetic intelligence of children aged 5-6 years in Early Childhood Education Sabilal Muhtadin The inclusion in the percentage of pre-cycle kinesthetic intelligence of Children aged 5-6 years was 37.91%. the kinesthetic intelligence results of children aged 5-6 years in Early Childhood Education Sabilal Muhtadin. In the pre-cycle group 37, 91% increased in cycles 1 to 40.27% in cycles 2 to 74.44% and increased in cycles 3 to 96, 66%.

Based on the results of this research kinesthetic intelligence Early childhood in Early Childhood Education SabilalMuhtadinTembilahan can be improved by using the method of playing motion and song.

Keywords: Kinesthetic intelligence, play motion and song

Page 8: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat dan rahim-Nya,

hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam

semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan

sahabat-sahabatnya, juga penerus ajarannya (ulama) yang selalu

mengajak umat berjalan di jalan yang diridhoi Allah SWT.

Dengan terselesaikannya Tesis dengan judul “Meningkatkan

Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun melalui Metode Bermain

Gerak dan Lagu Di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

Tembilahan (RIAU)” ini ditulis sebagai salah satu persyaratan guna

memperoleh gelar Magister (S2) Program Studi Manajemen Pendidikan

Islam Konsentrasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Pascasarjana

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan penulis dengan

penuh rasa hormat menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang telah tulus ikhlas memberikan bantuan dan dukungan kepada

penulis dalam menyelesaikan tesis ini, terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. A. Husein Ritonga, M.A. selaku Direktur

Pascasarjana UIN STS Jambi

2. Ibu Dr. Risnita, M.Pd selaku Wakil Direktur Pascasarjana UIN STS

Jambi

3. Ibu Dr. Risnita, M.Pd dan Ibu Dr. Yusria, M.Ag., selaku Pembimbing I

dan Pembimbing II

4. Bapak Kesbangpol Tembilahan Provinsi Riau

Page 9: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

5. Kepala Sekolah PAUD Sabilal Muhtadin Tembilahan Bapak Abdul

Aziz, S.Pd

6. Para Pendidik dan Peserta Didik PAUD Sabilal Muhtadin Tembilahan

7. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan

doa kepada penulis

8. Bapak dan Ibu dosen beserta staf Pascasarjana UIN STS Jambi

9. Teman teman seperjuangan Pascasarjana UIN STS Jambi

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan, saran dan

tanggapan guna penyempurnaan tesis ini akan penulis terima. Semoga

jasa dan budi baik yang telah diberikan menjadi amal yang bernilah di sisi

Nya sehingga mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga tesis ini dapat

berguna bagi pembaca sekalian. Akhirnya penulis mengucapkan terima

kasih.

Jambi , 06 November 2019

Penulis,

Y U S N I T A

NIM. MPU. 1722800

Page 10: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i LEMBAR LOGO ................................................................................ ii HALAMAN NOTA DINAS ................................................................ iii HALAMAN PERNAYATAN ORISINILITAS TESIS .......................... iv HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. v HALAMAN MOTTO .......................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................... vii ABSTRACT ...................................................................................... ix KATA PENGANTAR ......................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xiii DAFTAR GRAFIK .......................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................. 8 C. Batasan dan Fokus Penelitian .............................................. 9 D. Tujuan dan Kegunaan Penilitian .......................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI, KONSEP MODEL TINDAKAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. LandasanTeori ..................................................................... 11 B. Konsep Model Tindakan Yang digunakan ........................ 33 C. Penelitian Yang Relevan ..................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan PenelitianTindakan (Metode) ......................... 41 B. Populasi dan SampelPenelitian ......................................... 42 C. Jenis dan Sumber Data ....................................................... 43 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 44 E. Teknik Analisa Data ............................................................ 48 F. Validasi Data ........................................................................ 50 G. Prosedur penelitianTindakan ............................................. 50 H. Rencana dan Waktu Penelitian .......................................... 56

BAB IV DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN ANALISI HASIL PENELITIAN

A. Deskrpsi Lokasi Penelitian ................................................. 58 B. Hasil Penelitian .................................................................... 70 C. Analisis Hasil Penelitian ................................................... 117

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................ 120

Page 11: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

B. Implikasi ............................................................................. 121 C. Rekomendasi ..................................................................... 122 D. Kata Penutup ..................................................................... 123

DAFTAR PUSTAK

DAFTAR TABEL Tebel I.1 Dimensi dan indikator kecerdasan jamak pada

kecerdasakinestetik anak usia 5-6 tahun...................... 6 Tabel II. 1 Dimensi dan Indikator Kecedasan Anak usia Dini Umur

5-6 .............................................................................. 24 Tabel III.1 Kisi-kisi Intrumen Kecerdasan Kinestetik.................... 43 Tabel III.2 Kisi-kisi Intrumen Bermain Gerak dan Lagu ............... 44 Tabel III.3 rencna waktu penelitian .............................................. 54 Tabel IV. 1 Keadaan Guru di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal

Muhtadin Tembilahan ................................................. 62 Tabel IV. 2 Keadaan Siswa di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal

Muhtadin Tembilahan ................................................. 63 Tabel IV. 3 Keadaan Siswa di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal

Muhtadin Tembilahan ................................................. 64 Tabel IV. 4 Hasil Tes Kecerdasan Kinestetik Pra Siklus .............. 71 Tabel IV. 5 Rekapitulasi Data Kecerdasan Kinestetik Anak

Prasiklus ..................................................................... 73 Tabel IV. 6 Hasil Tes Kecerdasan Kinestetik Siklus 1 .................. 78 TabelIV. 7 Hasil Kecerdasan Kinestetik Kelompok ...................... 83 Tabel IV. 8 Skala Capaian Peningkatan Kecerdasan Kinestetik

Anak Usia 5-6 Smester I T.A 2018/2019 .................... 87 Tabel IV.9 Haseil Tes Kecerdasan Kinestetik siklus 2 ................. 92 Tabel IV.10 Hasil Kecerdasan Kinestetik Kelompok ...................... 98 Tabel IV. 11 Skala Capaian Peningkatan Kecerdasan Kinestetik

Anak Usia 5-6 Berkelompok Smester I T.A 2018/2019 ................................................................................. 101

Tabel IV.12 Hasil Tes Kecerdasan Kinestetik siklus 3 ................. 106 Tabel IV.13 Hasil Kecerdasan Kinestetik Kelompok .................... 111 Tabel IV. 14 Skala Capaian Peningkatan Kecerdasan Kinestetik

Anak Usia 5-6 Smester I T.A 2018/2019 .................. 115 Tabel IV. 15 Hasil Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini ............ 118 Tabel IV. 16 Hasil persentase siklus 1, 2 dan 3 ............................ 123

Page 12: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 diagram alur peneitian Tindakan ........................... 34 Gambar II.2 Desain Kemmis Mc Taggat .................................... 34 Gambar III.1 Metode Pengumpulan Data .................................... 45 Gambar III. 2 Bagan Siklus Penelitian .......................................... 50 Gambar IV.1 Pekarangan Sekolah .............................................. 58 Gambar IV.2 Lingkungan Sekolah ............................................... 70 Gambar IV.3 Denah Lokasi Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal

Muhtadin Tembilahan ............................................. 70 Gambar IV.4 Bermain Gerak dan Lagu ....................................... 77 Gambar IV.5 Melempar Bola ....................................................... 81 Gambar IV.6 Bermain Gerak dan Lagu ....................................... 91 Gambar IV.7 Bermain Gerak dan Lagu ..................................... 105

Page 13: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

DAFTAR GRAFIK

Grafik IV.1 Kecerdasan kinestetik Prasiklus ........................ 75

Grafik IV.2 Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun .... 82

Grafik IV.3 Kecerdasan Kinestetik siklus 1 .......................... 88

Grafik IV.4 Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun .... 96

Grafik IV.5 Kecerdasan Kinestetik siklus 2 .......................... 92

Grafik IV.6 Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun .. 102

Grafik IV.7 Kecerdasan Kinestetik siklus 3 ........................ 110

Grafik IV.8 Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia

Dini .................................................................. 119

Page 14: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. Setiap anak

berhak mendapatkan kasih sayang, pendidikan serta kesehatan yang

diberikan oleh kedua orang tuanya yang memang merupakan hak-hak

untuk anak tersebut.

Dalam pandangan agama Islam, anak merupakan amanah Allah

SWT yang harus dijaga dengan sebaiknya oleh orang tua. Rasulullah Saw

bersabda: “setiap anak yang yang dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua

orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi, dan majusi.” (Hadis

Riwayat. Bukhari dan Muslim).1

Sejak lahir anak mempunyai bekal kebaikan potensi yang mesti

dicermati dan diperhatikan bersama.2 Manakala jika bekal-bekal ini tidak

dikembangkan dan diarahkan dengan baik tentu akan berpenagruh negatif

pada anak. Maka Islam memrintahkan supaya anak yang merupakan

titipan Allah Swt tersebut dipelihara dan dijaga sebaik-baiknya, supaya

bakal yang di milikinya tidak sirna dari dalam jiwa seorang anak.

Selain itu pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar

ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus

dan kasar), tahap perkembangan anak menarik untuk diperhatikan. Anak

mulai belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya sejak bayi.

Sejalan dengan hal tersebut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyatakan bahwa PAUD Bab 1 Pasal 1 Ayat 14

adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

1Yudi Irfan Daniel, Shabri Shaleh Anwar, dan Fahrina Yustiasari Liriwati, Pendidikan

Karakrter Keluarga Islami, (Jambi: Salim Media Indonesia, 2107), hal.91 2Idid.., 92

Page 15: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

2

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut.3

Masa usia dini juga merupakan masa yang peka untuk menerima

pengaruh dari lingkungan. Hal ini merupakan kesempatan bagi

lingkungan, dalam hal ini orang-tua, guru, sekolah untuk memberikan

pengaruh edukatif seluas-luasnya kepada anak, agar membantu

mengembangkan perilaku yang positif

Anak usia dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam

proses perkembangan yang unik karena proses perkembangannya

(tumbuh dan kembang) terjadi bersamaan dengan golden age (masa

peka). Golden age adalah masa keemasan seseorang anak yaitu masa

ketika anak banyak mempunyai potensi yang sangat baik untuk

dkembangkan. Pada tahap inilah waktu-waktu yang sangat tepat untuk

menanmkan nilai karakter kebaikan yang nantinya diharapkan akan

membentuk kepribadiannya.4

Sejak lahir anak mempunyai bekal kebaikan potensi yang mesti

dicermati dan diperhatikan bersama, manakala jika bekal-bekal ini tidak

dikembangkan dan diarahkan maka islam memerintahkan supaya anak

yang merupakan titipan Allah Swt tersebut dipelihara dan dijaga sebaik-

baiknya, supaya bekal yang dimilikinya tidak sirna dari dalam jiwa seorang

anak. Setiap manusia dilahirkan dengan kemampuan kecerdasan yang

berbeda-beda.

Kecerdasan sangat diperlukan bagi setiap anak karena kecerdasan

dapat membantu seseorang dalam menghadapi berbagai permasalahan

yang muncul. Perkembangan kecerdasan anak akan lebih baik jika

dilakukan sejak usia dini dengan memberikan stimulus melalui panca

indera yang dimilikinya. Kecerdasan juga merupakan cara berfikir

seseorang yang dapat dijadikan modal dalam belajar.

3Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 4Yudi Irfan Daniel, Shabri Shaleh Anwar, dan Fahrina Yustiasari Liriwati,Op.cit., hal. 92.

Page 16: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

3

Didalam Al-qur’an surah At-tin : menjelaskan tentang yaitu5

⬧⬧◆◼

❑⬧

Artnya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . Didalam Al-qur’an juga menjalaskan bahwa manusia diciptakan

dalam bentuk sebaik-baik nya ditambah lagi dengan pemberian akal,

maka ia adalah makhluk jasadiyah dan ruhaniyah. Akal yang di

anugrahkan kepada manusia memiliki tingkatan kecerdasan yang berbeda

Gardner menyatakan ada 8 kecerdasan manusia, yaitu: kecerdasan

linguistik (cerdas berbahasa), kecerdasan visual spasial (gambar),

kecerdasan logika matematik (angka dan logika), kecerdasan musikal

(cerdas musik), kecerdasan interpersonal (cerdas mengenali potensi dan

kelemahan diri sendiri), kecerdasan intrapersonal (cerdas sosial),

kecerdasan natural (cedas berhubungan dengan alam), terakhir

kecerdasan kinestetik.6

Dalam hal ini peneliti memfokuskan pada satu kecerdasan yaitu

kecerdasan kinestetik, Menurut Howard Gardner kecerdasan kinestetik

atau gerak – badan terletak dikorteks motoris, dengan setiap belahan otak

mendominasi atau mengendalikan gerakan badan yang barada disisi yang

berlawan.7

Menurut Seefeldt dan Babaour seperti yang dikutip oleh Martini

Jamaris menyatakan bahwa anak usia 4-6 tahun telah mampu melakukan

koordinasi gerakn tubuh motorik kasar dan halus secara seimbang.8 Jadi

kecerdasan kinestetik yaitu suatu gerakan tubuh yang dilakukan secara

seimbangan seperti menari, berolahraga, melompat dan berjalan

5Depertemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Raja Publishing, 2011),

hal.597. 6Masganti Sit, Perkembangan Peserta Didik (Medan: Perdana Publishing, 2012), hlm. 46. 7Howard Gardner, Multiple Inteligigences (diterjemankan : Alexander Sindoro) (Batam: Interaksa), hal.38. 8Martini Jamaris, Pengukuran Kecerdasan Jamak, (Bogor: Ghalia Indonesia,2017), hal.4.

Page 17: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

4

Kecerdasan kinestetik dapat menggabungkan antara fisik dan

pikiran sehingga menghasilkan gerakan yang sempurna. Jika gerak

sempurna yang bersumber dari gabungan antara pikiran dan fisik tersebut

terlatih dengan baik, apapun yangdikerjakan orang tersebut akan berhasil

dengan baik, bahkan sempurna.

Kecerdasan kinestetik pada anak usia dini dapat distimulasi dengan

kegiatanyang sederhana dan disukai oleh anak. Salah satu diantaranya

dengan gerak dan lagu. Melalui gerak dan lagu anak akan mudah

mengingat lagu yang disertai dengan gerakan. Terkadang anak lupa

lagunya tapi ingat gerakannya.Anak belajar untuk mengingat gerakan

dengan kata-kata tertentu dan belajar membuat gerakan sesuai irama.

Anak-anak pada dasarnya sudah memiliki potensi untuk memiliki

kecerdasan irama musik, seperti ketika seorang anak mendapatkan

barang yang diinginkan maka dia akan menari-nari.

Dalam hal ini tujuan meningkatakan kecerdasan kinestetik dengan

cara Melalui metode gerak dan lagu diharapkan menjadi salah satu cara

yang efektif untuk anak bisa mengekspresikan diri, meluapkan emosi, rasa

senang, santai, sedih, haru dan kekaguman. Gerak dan lagu merupakan

kegiatan menikmati lagu disertai dengan gerakan anggota tubuh dan

merupakan sebuah kegiatan bermain sambil belajar yang diharapkan

sangat menyenangkan dan dapat melatih kepekaan akan irama musik.

Dalam Al Quran dikisahkan nabi Yusuf A.S diajak oleh saudaranya untuk

bermain ke suatu tempat, pada ayat ini dapat kita pahami bahwa kegiatan

bermain menjadi sesuatu yang tak dapat dipisahkan dari dunia anak.

Sebagaimana Firman allah SWT:

➔⧫⬧⧫➔

⧫◆◆⬧⧫❑→⬧⬧

Artinya: Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya".(Q.S. Yusuf: 12).9

9Departemen Agama,Op.cit., hal, 236

Page 18: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

5

Bermain yang dilakukan dengan mengunakan atau tanpa ada alat

permainan, anak dapat mengunakan segala sesuatu yang ada didekatnya

untuk bermain atau hanya dengan dirinya sendiri, misalnya dengan jari-jari

tangannya, anak relatif bebas melakukan berbagai hal dalam permainan

yang dilakukan tidak ada paksaan bagi anak harus melakukan sesuatu

dalam bermain.10Dalampengembangan motorik kasar dan halus ada

banyak sekali metode-metode yang dapat dilakukan guru Paud dalam

meningkatkan kecerdasan Kinestetik anak diantaranya adalah metode

pembelajaran bermain, metode melalui bercerita, metode melalui

bernyanyi, metode demonstrasi dan sebagainya.11

Pandangan multiple inteligences tentang kecerdasan Kinestetik

memungkinakan para pendidik merangsang bakal cerdas alam anak

dengan berbagai cara. Pendidik dapat melihat komponen inti dari

kecerdasan kinestetik dan mencermati indikator-indikator yang ada,

sehingga kecerdasan kinestetik anak dapat dirangsang dan

dikembangkan dengan stimulasi yang diberikan.

Gerak dan lagu sangat melekat erat dan tidak dapat dipisahkan

terutama dalam memberikan pembelajaran kepada anak usia dini.

Aktivitas yang dilakukan melalui gerak dan lagu diharapkan

menyenangkan dan menyentuh perkembangan anak, meningkatkan

rasapercaya diri, kepekaan terhadap irama musik serta berani mengambil

resiko.

Dimensi dan indikator kecerdasan jamak bidang pengembangan

untuk kecerdasan kinetetik anak usia dini secara kongkrit dikemukakn

dalam tabel 1.

Tebel I.1 Dimensi dan indikator kecerdasan jamak pada

kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun.melalui metode bermain gerak

dan lagu12

10Anita Yus, Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak(Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012), hal, 32. 11Ibid.,hal, 110-114. 12Martini Jamaris.,Op.cit, Hal.64.

Page 19: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

6

Aspek kecerdasan

Kinestetik

Indikator kecerdasan jamak pada

pengembangan kecerdasan kinestetik

Melalui Metode Bermain Gerak dan

Lagu

1. Koordinasi Tangan

dan Mata

2. Koordinasi Seluruh

Badan

3. Keseimbangan

4. Fleksibelitas

1. Melempar bola

2. Menangkap bola

3. Kemampuan keluwesan dan kelenturan

gerak anak

4. Anak dapat melakukan keseluruhan

gerak dan lagu dengan lancer

5. Anak dapat meniru gerakan sesuai

dengan contoh yang diberikan

6. Anak dapat melakukan gerakan tanpa

malu-malu dan percaya diri

7. Menaiki tangga

8. Berlari

9. Berjalan ke depan

10. Berjalan mundur

Dari tabel diatas dapat dilihat jelas bahwa indikator kecerdasan

jamak pada dimensi pengembangan kecerdasan kinestetik anak usia 5-6

tahun yaitu bahwa kegiatan dilakukan pada lingkungan sekitar sekolah

maupun lingkungan diluar sekolah.

Berdasarkan pengamatan awal Di Pendidikan Anak Usia Dini

Sabilal Muhtadin Tembilahan (Riau) menunjukan bahwa pada umumnya

sekolah mengadakan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya namun

pada penelitian ini peneliti membatasi penelitian yaitu anak usia 5-6 Tahun

yanng berjumlah 12 orang siswa, berdasarkan Grandtour yang dilakukan,

di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan Riau,

Pembelajaran tanpa menggunakan metode gerak dan lagu sehingga

Page 20: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

7

diperoleh persentase tingkat kecerdasan kinestetik siswa masih tergolong

rendah.

Berdasarkan hasil Prasiklus dapat diketahui bahwa hasil

kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun pada prasiklus secara

kelompok untuk indikator melempar bola mendapat persentase 39,5%

(MB) untuk indikator menangkap bola mendapat persentase 33,33% (MB)

untuk indikator Kemampuan keluwesan dan kelenturan gerak anak

mendapat persentase 35,41% (MB) untuk indikator Anak dapat melakukan

keseluruhan gerak dan lagu dengan lancer mendapat persentase 41,67%

(MB) untuk indikator Anak dapat meniru gerakan sesuai dengan contoh

yang diberikan persentase 41,67% (MB) untuk indikator Anak dapat

melakukan gerakan tanpa malu-malu dan percaya diri mendapat

persentase 29% (MB) untuk indikator menaiki tangga mendapat

persentase 41,67% (MB) untuk indikator berlari mendapat persentase

50% (MB) untuk indikator berjalan kedepan mendapat persentase

43,75% (MB) untuk indikator berjalan mundur mendapat persentase 25%

(BB) dari keselurhan data tersebut memiliki rata-rata 38,10 % (MB).

. Hal ini menjadi permasalahan yang ada didalam kelas yang

menarik untuk diteliti. kecerdasan kinestetik erat hubungannya dengan

sistem gerak pada anak usia dini maka dengan itu metode bermain gerak

dan lagu menjadi salah satu solusi pemecahan masalah dalam

meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun di Pendidikan

Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan (Riau).

Sebaiknya Guru harus berperan aktif untuk membimbing anak

dalam mengembangkan kemampuan kecerdasan kinestetik anak, agar

kecerdasan kinestetik anak dapat berkembang dan terstimulasi. Diawali

dengan latar belakang tersebut di atas, maka untuk melatih dan

meningkatkan kecerdasan kinestetik anak bisa dilakukan dengan

carayang menyenangkan, salah satunya dengan gerak dan lagu.

Page 21: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

8

Suatu proses belajar mengajar akan berhasil jika apa yang kita

sampaikan bisa dimengerti oleh anak dan anak merasa senang dengan

cara kita menyampaikan materi pembelajaran. Pada penelitian ini, penulis

akan menunjukkan bahwa penggunaan gerak dan lagu akan lebih mudah

dan menyenangkan dalam mengasah kecerdasan kinestetik. Maka

penulis merasa sangat penting untuk melakukan penelitian tentang

kecerdasan kinestetik dan metode gerak dan lagu.

Berdasarkan fenomena yang ada, peneliti ingin melakukan

penelitian ini untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia dini

melalui metode bermain gerak dan lagu, dari latar belakang yang telah

diuraikan diatas maka dalam rangka meningkatkan proses dan hasil

belajar di pendidikan anak usia dini serta memotivasi anak dalam berbagai

kegiatan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

:“ Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun Melalui

Metode Bermain Gerak dan Lagu di Pendidikan Anak Usia DiniSabilal

Muhtadin Tembilahan (Riau).”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun sebelum

menggunakan metode bermain gerak dan lagu di Pendidikan Anak

Usia Dini Sabilal muhtadin Tembilahan (Riau) ?

2. Bagaimana pelaksanaan metode bermain gerak dan lagu dalam

meningkatkan kecerdasan kinestetik pada anak usia 5-6 tahun di

Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan (Riau) ?

3. Apakah kemampuan Kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahundapat

ditingkatkan setelah menggunakan metode bermain gerak dan lagu di

Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal muhtadin Tembilahan (Riau) ?

Page 22: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

9

C. Batasan dan Fokus Peneitian

Untuk membatasi permasalahan mengingat luasnya permasalahan.

Maka dalam hal ini fokus penelitian terhadap objek penelitian pada

bagaimana Upaya Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6

tahunMelalui Metode Bermain Gerak dan Lagu di Pendidikan Anak Usia

Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan (Riau)

.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah di atas maka dapat diketahui tujuan yang

akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui:

1. Kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun sebelum menggunakan

metode bermain gerak dan lagu di di Pendidikan Anak Usia Dini di

Tembilahan Riau

2. Pelaksanaan metode bermain gerak dan lagu dalam meningkatkan

kecerdasan kinestetik pada anak usia 5-6 tahun di Pendidikan Anak

Usia Dini di Tembilahan Riau

3. Peningkatan kemampuan kinestetik anak usia 5-6 tahun setelah

menggunakan metode bermain gerak dan lagu di Pendidikan Anak

Usia Dini di Tembilahan Riau

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini secara umum diharapkan mampu

memberikan sumbangan kepada pembelajaran anak usia dini terutama

terhadap peningkatan kecerdasan kinestetik anak.

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi Anak

Dapat memberikan kegiatan yang lebih bervariasi, sehingga anak

tidak bosan dan jenuh dalam kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan

kecerdasan kinestetik.

2) Bagi Guru

Page 23: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

10

Dapat dimanfaatkan sebagai masukan dan cara dalam memilih

strategi dalam peningkatan kecerdasan kinestetik anak.

3) Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman bagi para guru-

guru lain sehingga memperoleh pengalaman baru untuk meningkatkan

kecerdasan kinestetik anak melalui kegiatan gerak dan lagu.

Page 24: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

11

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

A. Landasan Teori

1. Kecerdasan Kinestetik

Kecerdasan kinestetik yaitu keahlian menggunakan seluruh tubuh

untuk mengekpresikan ide dan perasaan (misalnya,sebagai aktor,

pemainan pantonim, atlet, atau penari) dan keterampilan menggunakan

tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu (misalnya, sebagai

pengrajin, pematung, ahli mekanik, doktor bedah).kecerdasan ini meliputi

kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi,

keseimbangan keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan

maupun kemampuan menerima rangsangan dan hal yang berkaitan

dengan sentuhan.13

Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan untuk menggabungkan

antara fisik dan pikiran sehingga menghasilkan gerakan yang sempurna,

jika gerak sempurna yang bersumber gabungan antara pikiran dan fisik

tersebut terlatih dengan baik, apapun yang dikerjakan orang tersebut akan

berhasil dengan baik dan sempurna.14

Pengembangan kinestetik anak usia dini adalah kemampuan yang

berhubungan dengan kelancaran gerak tangan atau keterampilan fisik

motorik anak usia dini. Tujuan dari pengembangan ini adalah

mengkoordinasikan keseimbangan, kekuatan dan kelenturan otot-otot

tubuh usia dini.

Kecerdasan (Intelligence) adalah, kemampuan yang dibawa sejak

lahir yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara

tertentu.15 William Stern, mengemukakan batasan intelligence ialah

kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan

13 Iswandi, Teori Belajar, (Bogor : In Media, 2017),Hal.121 14Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2015),

Hal.132 15Nangalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal.52.

Page 25: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

12

menggunakan alat berfikir yang sesuai dengan tujuanya. Dalam hal ini

bergantung dasar pada keturunan pendidikan dan lingkungan tidak begitu

berpengaruh besar.16

Menurut Mursyid, kecerdasan kinestetik adalah kemampuan

manusia untuk menggerakkan alat-alat tubuh sesuai fungsinya, bahkan

mampu mengolah gerakan tubuh yang menarik, merupakan kemampuan

yang dihasilkan oleh gerak tubuh. Kecerdasan gerak tubuh ini dibutuhkan

oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari baik untuk bekerja,

berolahraga, bermain dan lain-a.17lain.18

Menurut Julia Jasmine, orang yeng memiliki kecerdasan kinestetik

dia memproses informasi melalui sensai yang dirasakan pada badan

mereka, orang yang memiiki kecerdasan kinestetik ini orang yang tak suka

diam dan ingin bergerak terus, mengerjakan sesuatu dengan tangan atau

kakinya, dan berusaha menyentuh orang yang diajak bicara.

Anak yang cerdas dalam gerak terlihat menonjol dalam kemampuan

fisik (terlihat lebih kuat, lebih lincah) daripada anak-anak seusianya.

Mereka cenderung suka bergerak, tidak bisa duduk diam berlama-lama,

mengetuk-ngetuk sesuatu, suka menirukan gerak atau tingkah laku orang

lain yang menarik perhatiannya, dan senang pada aktivitas yang

mengandalkan kekuatan gerak seperti memanjat, berlari, melompat,

berguling. Selain itu, anak yang cerdas dalam kinestetik suka menyentuh

barang-barang..

Intelligence sudah sering digunakan terutama dalam bidang psikologi

dan pendidikan menurut Singgih Gunarsa yang dikutip oleh Sunarto dan

Agung Hortono mendefenisikan bahwa kecerdasan (Intelligence) sebagai

berikut:

16Ibid., Hal. 52. 17Julia Jasmine, Metode Mengajar Multiple Inteligences, (Bandung: Nuansa Cendikia, 2019), Hal. 25 18 M. Mursyid, Pengembangan Pembelajaran Paud, (Bandung: Rosdakarya, 2017), Hal. 163

Page 26: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

13

1) merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang yang

memungkinkan memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkanilmu

tersebut dalam hubunganya dengan lingkungan dan masalah-masalah

yang timbul.

2) Kecerdasan merupakan suatu bentuk tingkah laku tertentu yang tampil

dalam kelancaran tingkah laku.

3) Kecerdasan meliputi pengalaman-pengalaman dan kemampuan

bertambahnya pengertian dan tingkah dengan pola-pola baru dan

menggunakanya secara efektif.19

Intelligence merupakan kemampuan yang diperoleh melalui

keturunan, kemampuan diwarisi dan dimiliki sejak lahir dan tidak banyak

dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam batas-batas tertentu lingkungan turut

berperan dalam pembentukan kemampuan intelligence.20

Salah satu konsep psikologi yang banyak digunakan dalam dunia

pendidikan saat ini adalah konsep inteligensi (kecerdasan). Konsep

tersebut telah dokenal sejak Alfred Binet yang mengembangkan alat untuk

mendeteksi siswa sekolah dasar yang diperkirakan akan gagal dalam

belajar sehingga diperlukan perhatian kepadanya dengan memberikan

pengeajaran remdial. Alat tersebut dikenl sebagai tes inteligensi. Sejak

saat itu tes inteligensi dapat diukur secara objektif meluas. Demikian pula

meluaslah pengertian bahwa inteligensi sama dengan skor tunggal IQ

(inteligence quotient) sebagai hasil tes inteligensi (Amtrong)21

Menurut Sternberg yang dikutip oleh Jamarisyang mengemukan

bahwa kecerdasan atau inteligensi merupakan aktivitas mental yang

diarahkan pada kegiatan yang bertujuan untuk menyesuaikan diri, memilih

dan membentuk lingkungan yang sesuai dengan kehidupan individu.

Selanjutnya kecerdasan menurut Papalia & Old yang dikutip oleh Martini

19Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: PT Rhineka Cipta, 2002), hal. 100 20Ibid., hal. 100 21Sabil Risaldi, Bermain, Bercerita & Menyanyi (Jakarta Timur: PT. Luxima Metro Media, 2015), Hal. 137

Page 27: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

14

Jamaris menegaskan inteligensi adalah hasil interaksi aktif antara

kemampuan yang dibawa sejak lahir dengan berbagai pengalaman yang

diperoleh dari lingkungan yang menghasilkan kemampuan induvidu untuk

mengingat, mengerti makna dari konsep kongkrit dan konsep abstrak,

memahami hubungan-hubungan antara objek, pristiwa, dan ide, serta

kemampuan dalam menerapkan semua hal tersebut untuk memcahkan

berbagai masalah yang di hadapi. 22

Teori multiple inteligences menyatakan setiap setiap orang terlahir

cerdas dengan cara yang berbeda ( beberpa orang memang “lebih

genius” dari pada yang lain). Kecerdasan dapat ditingkatkan dengan pola

pembelajaran dan pengembangan dir sesuai kelebihan setiap individu. 23

Lain halnya dengan Kecerdasan yang di ungkapkan oleh Menurut

William Stern yang dikutif oleh Jamal Ma’mur Asmani inteligensi ialah

kesanggupan untuk menyesuaikan diri pada kebutuhan baru, dengan

menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuannya. Wiliam

Stern berpendapat bahwa inteligensi sebagian besar bergantung pada

dasar dan turunan. Pendidikan atau lingkungan tidak begitu berpengaruh

pada inteligensi seorang Prof. Waterink seorang guru di Amsterdam, juga

menyatakan bahwa berdasarkan penyelidikannya belum dapat dibuktikan

bahwa inteligensi dapat diperbaiki atau dilatih.24

Setiap kecerdasan pada anak usia dini muncul pada saat tetentu

sesuai irama perkembangnya, seperti yang dikemukan oleh Piaget dan

Piaget yang dikurip oleh Martini Jamris yang merentang dari fase

sensorimotor (0-2 tahun), fase praoperasional (2-7 tahun), fase operasi

kongkrit (7-12 tahun), fase opersi formal (12 sampai usia dewasa).

Menurut Lazaer yang dikutip oleh Martini Jamaris bahwa kecerdasan

jamak (multiple intelligences) merupakan perkembangan mutakhir dalam

22Martini Jamaris, Op. cit., hal. 1 23Claire Gorden dan Lynn Hunggins- Cooper, Meningkatkan 9 Kecerdasan Anak (Jakarta

: PT Bhuana Ilmu Populer, 2013), hal.6. 24Jamal Ma’mur Asmani, Panduan Praktis Manajeman Mutu Guru Paud(Yogyakarta : DIVA Press, 2015), hal. 156.

Page 28: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

15

bidang intelligensi yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan jalur-

jalur yang digunkan oleh manusia untuk menjadi cerdas25

و فضل العا لم ءلى العا بد كفضل القمر ءلى سا ئر الكو اكب

Artinya : “Keutamaan orang yang berilmu terhadapan orang ibadah bagaikan keutamaan bulan terhadap sekalian bintang” 26 Maksudnya seseorang yang sibuk dengan ilmunya utnuk mengejar

dan menyebarkan setelah mengamalkannya baik yang fardu maupun

yang suna-sunah,sama halnya dengan orang yang kecerdasan disini

untuk masing masing kecerdasan yang diutaman barulah kecerdasan

yang lain.

Gardner Mengatakan bahwa intelligance is the ability to find and

solve problems and create product of value in one’s owm culture. 27Teori

tentang kecerdasan majemuk, ditemukan dan dikembangkan oleh Howard

Gardner, seorang psikolog perkembangan dan profesor pendidikan dari

Graduate School Of Education, Harvard University, Amerika Serikat.

Dalam hal ini Gardner mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan

untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu

setting yang bermacam-macam dan situsi yang nyata. Dalam hal ini

kecerdasan bukanlah kemampuan seseorang menjawab soal tes IQ

dalam ruangan. Tetapi yang dinamakan dengan kecerdasan adalah

kemampuan pemecahan masalah hidup yang nyata bukan hanya teori.28

Asumsi tentang kecerdasan jamak pada anak muncul berdasarkan

pradigma bahwa setiap anak yang lahir telah memiliki potensi genius.

Menurut Armtrong (Moleong) menegaskan dalam tulisanya yang bertajuk

Natural Genius of children bahwa setiap anak adalah genius.29 Arti

25Ibid, Hlm. 2. 26 Adul Majid, Hadis Tarbawi(Hadis-hadis Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2012) hal.181 27 Munif Chatib, Gurunya Manusia, ( Bandung : PT Mizan Pustaka, 2013 ) hal.132 28Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran (Jogjakarta: Aruzz Media, 2010), hal. 146. 29Uyu Wahyudin dan Mubiar Agustin, Penilaian Perkembangan Anaka Usia Dini

(Bandung : PT Refika Aditama, 2011), hal. 3.

Page 29: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

16

sesungguhnya dari genius adalah memberi kesukaan bagi ‘kelahiran

anak’ setiap anak dilahirkan dengan kemapuan tertentu. Setiap anak

diahirkan kedua dengan kekaguman, keingintahuan, spontanitas, vitalitas,

fleksibelitas, dan dipelihara, dan ditumbuh kembangkan secara optimal

oleh orang dewasa.

Seorang mukmin diharuskan menggunakan kecerdasannya dalam

bertindak. Oleh sebab itu, orang tua maupun guru harus mengajarkan

anak atau siswa untuk menggunakan kecerdasan atau akal dan

pikirannya dalam bertindak, kecerdasan sangat terkait dengan kegigihan

dalam belajar.

“Dari Syaddad Ibn Aus, dari Rasulullah saw. Bersabda : orang yang

cerdas adalah orang yang merendahkan dirinya dan beramal untuk

persiapan sesudah mati (H.R. At-Tirmidzi)”.

Al-Mawardi dalam kitab Adab ad-Dunya wa ad-Ddin pada bab

pertama menjelaskan tentang keutamaan akal, bahwa segala yang mulia

memilki asas dan segala etika memiliki sumber, asas bagi segala

kemuliaan dan sumber bagi segala etika adalah akal. Lebih lanjut Al-

Mawardi menyimpulkan definisi akal yaitu pengetahuan tentang hal-hal

yang diketahui secara langsung

Menurut gardner yang dikutif oleh Uyu Wahyudin dan Mubiar

Agustin. Kecerdasan anak bukan hanya berdasarkan pada skor standar

semata, melainkan dengan ukuran kemampuan kemampuan yang

diuraikan sebgai berikut

1) Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam

kehidupan individu.

2) Kemampuan untuk menghasilkan persoalan persoalan baru untuk

diselesaikan.

3) Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau memberikan

penghargaan dalam budaya seseorang.30

30Ibid, hal. 4.

Page 30: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

17

Penemuan Gardner ini telah mengubah konsep tentang kecerdasan,

menurutnya kecerdasan bukan hanya diukur dengan tes tertulis tetapi,

bagaimana seseorang sesorang dapat memecahkan problem nyata dalam

kehidupan. Kecerdasan dapat dikembangkan melalui pendidikan dan

jumlahnya banyak hal ini berbeda dengan konsep sebelumnya

menyatakan bahwa kecerdasan tetap mulai sejak lahir sampai mereka

dewasa, dan tidak dapat diubah secara signifikan.

Sekolah seharusnya mengembangkan kecerdasan dan membantu

orang mencapai sasaran profesi dan hobi yang cocok untuk spektrum

kecerdasan masing-masing. Jika hal ini dilakukan maka akan tercipta

manusia yang berkompeten dalam bidangnya.31 Pada awal penelitian

Gardner banyak mengumpul jenis kemampuan manusia yang dapat

dikategorikan sebagai kecerdasan menurut pengertianya, setelah

kemampauan tersebut dianalisis secara teliti Gardner membagi

kecerdasan manusia sebagai berikut;32

a. Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Kinestetik

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan kinestetik,

sehingga antara seorang dengan orang lain mempunyai inteligensi yang

berbeda.

1) Pembawaan. Pembawaan ditentukan oleh sifat-sift dan ciri-ciri yang

dibawa sejak lahir.

2) Kematangan. Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami

pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis)

dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan

menjalankan fungsinya masing-masing.

3) Pembentukan. Pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seorang

yang memengaruhi perkembangan inteligensi.

4) Minat dan pembawaaan yang khas. Minat mengajarkan perbuatan

kepada sesuatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.

31Howard Gardner, Op.cit., hlm. 25. 32Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat,Op.Cit, hlm. 125.

Page 31: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

18

5) Kebebasan. Kebebasan berarti manusia itu dapat memilih metode-

metode tertentu dalam memecahkan masalah.33

Menurut Howard Gardner kecerdasan kinestetik atau gerak – badan

terletak dikorteks motoris, dengan setiap belahan otak mendominasi atau

mengendalikan gerakan badan yang barada disisi yang berlawan.34

Menurut Seefeldt & dan Babaour seperti yang dikemukakan oleh

Martini Jamarismenyatakan bahwa anak usia 4-6 tahun telah mampu

melakukan koordinasi gerakan tubuh dan gerakan motorik kasar dan

halus secara seimbnag dibidang, gerakan tubuh yang melibatkan otot

kasar, kecerdasan dalam koordinasi gerakan tubuh dan motorik yang

tinggi pada usia 4-6 tahun dapat diidentifikasikan dari kemampuan anak

dalam beberapa hal, diantaranya adalah seagai berikut.

1) Mengendarai sepeda roda tiga atau roda dua

2) Berlari dan berhenti dengan sempurna

3) Memanjat dan menaiki tangga

4) Melompat dengan satu kaki atau dua kaki

5) Meloncat jauh

6) Berdiri secara seimbang dengan satu kaki

7) Dapat meniti jembatan atau berjalan diatas balok secara seimbang.35

Kecerdasan kinestetik Untuk anak usia 4-6 tahun telah mempu

melakukan koordinasi gerak tubuh motorik kasar dan motorik halus anak

usia 4-6 tahun telah mempu melakukan beberapa hal seperti

mengendarai sepeda, berlari, memanjat, melompat meloncat, berdiri

dengan seimbang, dapat meniti jembatan.

Kecerdasan kinestetik memuat kemampuan seseorang untuk secara

aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk

berkomukasi dan memecahkan berbagai masalah.36 Kecerdasan

33Jamal Ma’mur Asmai, Op.Cit., hal. 159. 34Howard Gardner, Op.Cit., hal.38. 35Martini Jamaris, Op.Cit., hal.6. 36Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat Umar, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajran

(Jakarta : Bumi Aksara, 2009), Hal.13.

Page 32: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

19

Kinestetik merupakan suatu kecerdasan ketika saat menggunakanya

seseorang mampu atau terampil menggunakan anggota tubuhnya untuk

melakukan gerakan.37

Menurut Gardner yang di kutip oleh Jamal Ma’mur Asmani

kecerdasan Kinestetik merupakan kecakapn untuk melakukan gerakan,

keterampilan, dan kecakapan fisik seprti olah raga. Contoh : penari,

olahrgawan, pengrajin profesional, dan sebgainya 38

Orang-orang yang mempunyai kecerdasan ini, pandai dalam

menggunakan seluruh tubuh untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.

Mereka mempunyai keahlian fisik khusus, seperti keseimbangan,

koordinasi, kelincahan, kekuatan, fleksibilitas, dan kecepatan, serta

kemampua teknis.39

Dalam hal ini kecerdasan kinastetik yaitu seseorang dalam

menggunkan bagian tububuhnya untuk berkomonikasi selian itu

kecerdasan kinestik ini juga suatu kecerdasan dimana memiliki banyak

sebuah keahlian seperti kseimbangan, koordinasi, kelincahan, kekuatan

dll.

Menurut Yatim Riyanto kecerdasan kinestetik yaitu keahlian

menggunakan seluruh tubuh untuk mengekpresikan ide dan perasaan

(misalnya, sebagai aktor, pemain pntonim, atlet atau penari) dan

keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah

sesuatu. (misalnya, sebagai pengrajin, pematung, ahli mekanik, dokter

bedah) kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan fisik yang

spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan kekuatan

kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan menerima rangsangan

(propriovetive) dan hal yang berkaitan dengan sentuhan (tactile &

haptic).40

37Lilis Madyawati, Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak (Jakarta : Bandung,

2016) hal.22 38Jamal Ma’mur Asmai, Op.Cit., hal. 164. 39Ibid., hal. 180. 40Yatim Riyanto, Pradikma Baru Pembelajaran (Jakarta :Kencana, 2012), hal. 237.

Page 33: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

20

Kecerdasan kinestetik memuat kemampuan seseorang untuk secara

aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk

berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah. Hal ini dapat dijumpi

pada peserta didik yang unggul pada salah satu cabang olahraga, seperti

bulu tangkis, sepak bola, tenis, renang dan sebagainya atau bisa pula

tampil pada peserta didik yang panai menari, terampil bermain akrobat

atau unggul dalam bermain sulap.41

Al-qur’an Surah Lukman : 17

من يا بني أقم الصل ة وأمر با لمعر وف وانه عن المنكر واصبر على م أبك ان ذلك

عز م ال مو ر

Artinya :Hai Anakku, dirikanlah shalt dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabrlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) (Qs. Lukman:17). Lukman menasehati putranya untuk selalu mengerjakan sahalt. Juga

selalu mengajak kepada kebaikan mencegah hal-hal jelas serta selalu

sabar dengan cobaan yang Allah berikan.

Kecedasan kinestetik berkaitan dengan kapasitas individu dalam

dalam menggunakan seluruh fisiknya untuk mengekpresikan ide-ide dan

perasaan. Kecerdasan ini meliputi keterampilan fisik tertentu seperti

koordinasi keseimbangan, ketangkasan, kekuatan, fleksibilitas, dan

kecepatan dalam melakukan gerakan dengan baik sesuai dengan tujuan

dan kemampuan yang ada dalam fungsi gerak pada tubuh.42

Dapat disimpulkan mengenai kecerdasan kinestetik yang

dikemukakan oleh Yatim Riyanto bahwa kecerdasan kinestetik adalah

kecerdasan diman seseorang mengekpresikan ide atau perasaan

41Hamzah B.Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan pendektan PAILKEM (Jakarta :

Bumi Aksara, 2014), hal. 245. 42 Leli Halimah, Pengembangan kurikulum Anak Usia Dini, (Jakarta: Aditama, 2017), hal. 115

Page 34: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

21

sehingga membuat seseorang secara aktif menggunakan bagian

tubuhnya untuk berkomunikasi.

Kecerdasan Kinestetik Menurut Sonawat & Gogri ibidIbrahim yaitu

kemampuan untuk menggunakan seluruh tubuh dalam mengekpresikan

ide, perasaan dan menggunakan tangan untuk menghasilkan atau

menstaranformasi sesuatu. 43 Menurut Munif Chatib kecerdasan Kinestetik

yaitu kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengelola

objek, respons dan refleks, berkaitan dengan gerak motorik dan

keseimbangan.44

Sedangkan menurut Gardner dan checkly bahwa kecerdasan

jasmaniah-kinestetik adalah the capacity to use your whole body or parts

of your body – your hands, your fingers and your arms- to solve a

problem, make something, or put on some kind of a production. The most

evident examples ore people in atletics or the perfoming arts, particulary

dance or acting45

Berdasarkan pengertian kecerdasan kinestetik yang dikemukakan

oleh para ahli dapat diambil pengertian kecerdasan kinestetik merupakan

kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan dalam

mengkoordinasikan gerak tubuh. Karena gerak tubuh merupakan gerak

motorik kasar pada anak maka kecerdasan kinestetik anak berhubungan

erat dengan perkembangan motorik kasar pada anak. Dalam hal ini untuk

kecerdasan kinestetik banyak para ahli yang menyatakan bahwa

kecerdasan kinestetik merupakan kecerdasan yang memberikan

kemampuan gerak motorik kasar pada anak usia dini. Namun pada anak

yang memiliki kecerdasan kinestetik yang baik maka perkembangan dari

motorik kasar dan gerak anak lebih dominan dibanding dengan yang

lainya. Hal ini disebabkan karena anak yang memiliki kecerdasan

43Muhammad Yaumi dan Nurdin Ibrahim, Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak

(Multiple Inteligences) (Jakarta: Kencana, 2013), hal.16. 44 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung : PT Mizan Pustaka, 2014) hal.49 45Ibid., hal.16.

Page 35: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

22

kinestetik yang baik perkembangan motorik kasar pada anak lebih baik

dibanding dengan lainya.

b. Karakteristik Anak Dengan Kecerdasan Kinestetik

Menurut Buzan, 2002, karakteristik kecerdasan kinestetik dapat

dilihat dari anak usia dini dari kecenderuan sebagai berikut:

1. Setidaknya terlibat dalam satu olahraga atau aktivitas fisik secara

teratur

2. Merasa sulit untuk duduk diam dalam jangka waktu yang lama

3. Suka berkerja dengan menggunakan keterampilan pada kegiatan

nyata.

4. Mempunyai banyak ide ketika di luar untuk berjalan-jalan atau terlibat

dalam aktivitas fisik.

5. Sering menghabiskan waktu luang untuk berada di luar

rumah/ruangan.

6. Sering menggunakan gerakan tangan atau bentuk lain dari bahasa

tubuh.

7. Menikmati wahana liburan bahkan melakukan aktivitas fisik.

8. Memerlukan latihan keterampilan daripada hanya membaca atau

melihatvideo yang menjelaskan.46

Karakteristik dari peserta didik dengan kecerdasan kinestetik adalah

sebagai berikut:

1) Senang membuat sesuatu dengan menggunakan tangan secara

langsung.

2) Merasa bosan dan tidak tahan untuk duduk pada suatu tempat yang

agak lama.

3) Melibatkan diri dalam berbagai aktifitas di luar rumah yang termasuk

dalam melakukan kegiatan olahraga.

4) Sangat menyukai komunikasi non verbal seperti bahasa isyarat.

46Leli Halimah, Pengembangan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (Bandung :PT Redika Aditama, 2016), hal. 115

Page 36: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

23

5) Senang memperlihatkan ekpresi dengan gerakan tubuh.

6) Ketika belajar menyertakan aktifitas yang bersifat demonstratif.

7) Ketika bekerja hanya menggunakan alat yang dibutuhkan.

8) Senang belajar dengan strategi learning by doing.47

Salah satu ciri utam anak anak yang memiliki potensi tinggi terhadap

kerdasan kinestetik anak cenderung mengekpresikan diri melalui gerakan

tubuh. Untuk pengembangan kecerdasan kinestetik pada anak usia dini

secara umum dapat dilakukan dengan cara mengembangkan fisik, dapat

dilakukan dengan kegiatan kegiatan menari, bermain peran, drama,

latihan fisik, dan berolahraga sesuai dengan kebutuhan fisik lainya.

c. Aspek-aspek Kecerdasan Kinestetik

1) Koordinasi tangan mata : kemampuan menggunakan tangan secara

tepat untuk mengendalikan objek

2) Koordinasi seluruh badan : kemampuan mengkoordinasi seluruh

pergerakan tubuh

3) Keseimbangan : kemampuan mempertahan dan mengatur gerakan

tanpa terpengaruh oleh perubahan lingkungan

4) Fleksibilitas : kemampuan untuk mempergerakan variasi gerakan

melalui kelenturan sendi-sendi48

Stimulasi kecerdasan gerak berkaitan dengan kemampuan bermain.

Pada saat bermain anak melatih koordinasi otot dan gerak. Stimulasi

gerak terjadi dalam wilayah berikut:

1) Koordinasi mata-tangan dan mata kaki seperti menggambar, menulis

memanipulasi objek, melempar, menangkap.

2) Keterampilan lokomotor seperti berjalan, berlari, melompat, bebaris,

meloncat, merayap dan berguling.

3) Keterampilan nonlokomotor, seperti membungkuk, menjangkau

memutar, merentang, mengayun, berjongkok, duduk dan berdiri.

47Muhammad Yaumi dan Nurdin Ibrahim,Op.cit, hlm. 101. 48Claire Gordon dan linn Huggins- cooper, Op. Cit, hal.45.

Page 37: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

24

4) Kemampuan mengontrol dan mengatur tubuh menunjukan kesadaran

tubuh, kesadaran ruang, kemampuan menghentikan gerak, dan

mengubah arah.49

Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik meliputi kemampuan fisik

spesifik, seperti koordinasi, keseiimbangan, keterampilan, kekuatan,

kelenturan, kecepatan maupun kemampuan menerima rangsangan. Anak

dengan kecerdasan kinestetik cenderung bergerak aktif, mudah dan cepat

dalam mempelajari keterampilan-keterampilan fisik serta suka bergerak

sambil berfikir, senang meniru gerakan, senang berolahraga, senang

menggunakan gerakan untuk membantunya mengingat berbagai hal.50

d. Asesmen Perkembangan Kecerdasan Kinestetik atau Gerak

Motorik Anak Usia 4-6 Tahun

Menurut Martini Jamaris, indikator untuk menilai kecerdasan

kinestetik anak usia 5-6 tahun adalah sebagai berikut:

1) Melompat tempat

2) Melompati kayu penghalang

3) Menaiki tangga

4) Berjalan ke depan

5) Berjalan mundur

6) Berlari

7) Melempar bola

8) Menangkap Bola

9) Menggunting

10) menempel51

Menurut Martini Jamaris, perkembangan dimensi kecerdasan

Kinestetik dapat dilakukan dengan cara yang tergambar sebagai berikut:

Tabel II. 1

Dimensi dan Indikator Kecedasan Anak usia Dini Umur 5-6

49 Een Y. Haenilah, Kurikulum dan Pembelajaran Paud,(Yogyakarta: Media Akademi, 2015) hal. 81 50 Iswandi, Teori Belajar, (Bogor: In Media, 2014), hal.121 51Martini Jamaris, Op.Cit., Hal.64

Page 38: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

25

Aspek kecerdasan

Kinestetik

Indikator kecerdasan jamak pada

pengembangan kecerdasan kinestetik

Melalui Metode Bermain Gerak dan

Lagu

1. Koordinasi Tangan

dan Mata

2. Koordinasi Seluruh

Badan

3. Keseimbangan

4. Fleksibelitas

1. Melempar bola

2. Menangkap bola

3. Kemampuan keluwesan dan kelenturan

gerak anak

4. Anak dapat melakukan keseluruhan

gerak dan lagu dengan lancer

5. Anak dapat meniru gerakan sesuai

dengan contoh yang diberikan

6. Anak dapat melakukan gerakan tanpa

malu-malu dan percaya diri

7. Menaiki tangga

8. Berlari

9. Berjalan ke depan

10. Berjalan mundur

2. Metode Bermain Gerak dan Lagu

a. Pengetian Metode Pembelajaran Anak Usia Dini

Menurut kamus bahasa Indonesia, metode ialah cara kerja yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna

mencapai tujuan yang ditentukan,52 Metode pembelajaran merupakan

cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan

memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan

tertentu53. Dengan kata lain dapat diartikan sebagai cara yang harus

52 Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

(Jakarta : PT Gramedia Pustaka, 2008) Hal. 910 53Martinis Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta :

Ciputat Mega Mall, 2016), hal. 152.

Page 39: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

26

ditempuh untuk mencapai suatu tujuan termasuk disini tujuan pendidikan

agar proses perkembangan anak menjadi optimal.

Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk mempermudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang di tentukan,

metode lebph bersifat prosedural dan sitetmatik karena tujuannya untuk

mempermudah pengerjaan suatu pekerjaan.54

Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode dipilih

berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan di tetapkan. Metode

merupakan cara, yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai

tujuan kegiatan.55

Menurut Solehuddin pemahaman dan penguasaan metode

pembelajaran anak merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh guru pra

sekolah. Pertama sesuai dengan karakteristik anak, kedua anak pada

dasarnya belajar pada situasi holistik, maka cara pembelajaran terpadu

adalah hal yang cocok diterapakan, ketiga adanya variasi anak yang

menuntut guru untuk menyediakan sejumlah alternatif kegiatan, keempat,,

cara pendidikan anak pra sekolah hendaknya memberikan kesempatan

interaksi yang baik dengan dengan guru.56

b. Pengertian Bermain

Menurut Singer dalam martuti bermain merupakan cara yang bagi

anak untuk melatih masuknya rangsangan, baik dari dunia luar maupun

dari dalam laju stimulasi baik baik dari luar maupun dari dalam semakin

optimal jika keadaan emosi menyenangkan yang dapat diperoleh saat

anak sedang bermai. Artinya bermain membuat anak tidak merenung dan

bosan yang disebabkan kurnagnya strimulus atau rangsangan57

Dalam konsep Islam bermain sangat dianjurkan oleh Rasulullah

SAW. Bahkan setiap orang tua hendaknya selalu menyempatkan diri

54 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar,Strategi Pembelajaran Bahasa. (Bandung :PT

Rosda Karya, 2011) hal. 56 55 Moeslichatoen, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. (Jakarta : PT Rineka

Cipta, 2004)hal.7 56Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017), hal, 99. 57M.Fadillah, Pendidikan Anak Usia Dini (jakarta : Kecnan, 2014), Hal. 25.

Page 40: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

27

bermain bersama anak-anaknya, selain sebagai wujud kasih sayang, juga

untuk melatih anak berkereativitas dalam melatih fisiknya supaya menjadi

kuat, serta lincah menurut Ratna yang dikuti oleh M. Fadillah dengan

bermain otot-otot anak akan bekerja maksimal, metbolisme tubuh akan

meningkatdan perkebangan otot lebih bagus.58

Bermain memiliki peranan penting bagi perkembangan anak agar

anak mengenali lingkungan sekitarnya, memudahkan anak memahami

dan mengekplorasi lingungan budaya setempat, memudahkan ank

mengekpresikan pikiran dan perasaan, meningkatkan fungsi kerja otak

dan perkembangan motorik anak.59

Guha, menyatakan bahwa ada perbedan bermain anak anak

dirumah dan bermain diskolah, sama halnya Saracho menunjukan bahwa

bermain dapat berarti hal yang berbeda dalam konteks yang berbeda.

Perspektif ini menyoroti situasi spesifik bermain dan konsekuensinya,

perlunya mempertimbangkan pandangan para pemain saat memituskan

apa yang dimaksudkan ketika terlibat dalam bermain.60

Dari kutipan diatas bahwa bermain merupakan yang harus diajarkan

kepada anak karena permainan merupakan dunia anak yang dapat

menunjang pada kehidupannya dimasa depan karena didalam bermain itu

sendiri terdapat proses belajar

Bermain menjadi bagian pendidikan penting dalam pendidikan anak

usia dini (PAUD). Menurut Froebel yang dikutif oleh Masnipal

mendeskripsikan adanya hubungan yang kuat antara bermain dan belajar,

sebab melalui bermain anak belajar, bermain juga dapat digunakan untuk

meningkatkan belajar anak, termasuk rasa percaya diri sehingga sangat

58Ibid., Hal. 28. 59 Rozi Sastra Purna dan Arum Sukma Kinasih, Psikologi pendidikan Anak Usian Dini

Menumbuh Kembang Potensi Bintang Anak di TK Atraktif (Jakarta : PT Indeks, 2015 ) hal.73 60 Pat Broadhead, Justine Howard and Elizabeth Woods, Bermain dan Belajar Pada Usia Din, (Jakarta : Indeks Jakarta, 2017), hal.202

Page 41: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

28

beralasan jika bermain dimasukan dalam kurikulum pendidikan bagi anak

usis dini.61

Bermain bagi anak usia dini dapat mempelajari dan belajar banyak

hal, mengenal aturan, bersosialisasi, menempatkan diri, menata emosi,

toleransi, kerja sama, menjunjung tinggi sportivitas. Di samping itu

aktivitas bermain juga dapat mengembangkan kecerdasan mental,

spritual, bahasa, keterampilan motorik anak usia dini. Oleh karena itu,

bagi anak usia dini tidak hari tanpa bermain merupakan kegiatan

pembelajaran yang sangat penting. 62

Piaget memberikan pengertian bermain adalah suatu kegiatan yang

dilakukan secara berulang ulang dan menimbulkan kesenangan dan

kepuasan bagi diri seseorang. Sedangkan Parten dan Docket

memandang kegiatan bermain sebagai sarana sosialisasi, diharapkan

melalui bermain memeberikan kesempatan anak untuk berekplorasi,

menemukan, mengekpresikan, berkresi dan belajar secara

menyenangkan.63

Dapat kita lihat bermain adalah cerminan kemapuan fisik, intelektual

emosional dan sosial. Bermain merupakan media yang baik untuk belajar

karena dengan bermain, anak akan berkata-kata, belajar menyesuaikan

diri dengan lingkunga, melakuakan apa yang dapat dilakukan, dan

mengenal waktu, jarak, dan suara. Bermain menjadi acuan untuk

memahami dan mendorong serta mengarahkan anak dalam bermain

dengan demikin orang tua atau pendidik akan terhindar dari

kesalahan/meminimalkan kesalahan dalam mendidik anaknya.

Bermain merupakan sarana belajar bagi anak usia dini (Beaty),

melalui bermain anak-anak dapat mengenal dan berinteraksi dengan

lingkunganya dalam rangka memenuhi kebutuhan perkembangan dan

61Masnifal, Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional (Jakarta : Gramedia, 2013), hal. 126. 62H. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),hal. 166 63Yuliani Nuraini Sudjiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT Indeks Pertama Puri Media, 2016,)hal.143.

Page 42: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

29

pertumbuhan. 64 Usia bermain juga merupakan tahapan dimana anak-

anak mengembangkan hati murni dan mulai menempelkan lebel benar

atau salah pada tingkah laku mereka.65

Bermain merupakan pendekatan dalam melaksakan kegiatan

pendidikan anak usia dini, dengan menggunakan strategi, metode,

materi/bahan. Dan media yang menarik agar mudah diikuti anak. Melalui

bermain anak diajak untuk berekplorasi (penjajakan), menemukan, dan

memanfaatkan benda-benda disekitarnya (Direktorat PAUD) menyetakan

dalam kegiatan bermain, anak diajak mengenal dunian dan

lingkunganya.66

Menurut Slamet Suyanto yang dikutif oleh Ahmad Susanto bahwa

permainan memang baik untuk mendidik anak, tetapi permainan tersebut

harus diberi muatan pendidikan sehingga anak dapat belajar. Hal ini juga

lebih lanjut dikatakan oleh Permendikbud nomor 146 tahun 2014 pasal 5

yang menjelaskan program pendidkan PAUD diberikan melalui

rangsangan pendidikan yang dilakukan oleh pendidikan dan kegiatan

belajar melui suasana bermain.67

Bermain membuat anak belajar menentukan pilihan, memecahkan

masalah, berkomunikasi, dan bernegosiasi. Selain itu juga anak juga akan

melatih keterampilan fisik, sosial dan kognitif, bermain juga meningkatkan

daya imajinasi anak untuk meningkatkan kemampuan kreatifnya.68

Bermain memiliki makna yang banyak diantaranya sebagai berikut:

1) Beresiko biarpun sederhana permainan namun tetap ada unsur resiko

dalam permainan tersebut.

64Ibid., hal. 127. 65 Jess Feist dan Gregory J.Feist, Teori Kepribadian, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010)

Hal.302 66Ahmad Susanto,Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2017), hal.97. 67Ibid., hal.97-98. 68 Deni Damayanti, Senang dan Bahagia Menjadi Guru Paud, (Bandung: Araska, 2018), hal.56

Page 43: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

30

2) Pengulangan dengan bermain anak memperoleh kesempatan untuk

mengkonsolidasikan keterampilan yang harus diwujudkan dalam

bentuk permainan dengan berbagai nuangsa yang berbeda.

3) Fakta dengan permainan sederhana dapat menjadi alat untuk

mempersiapkan keadaan yang sesugguhnya di kemudian hari.69

Bermain merupakan wahana belajar untu mengekplorasi lingkungan

yang dapat mengembangkan kemampuan moral agama, fisik, kognitif,

bahasa, seni dan sosial emosional anak. disamping itu bermain juga

mnegmbangkan indivdu agar memiliki kebiasaan baik seperti tolong

menolong, berbagi, disiplin, berani mengambil keputusan dan

bertanggung jawab.70

Al-qur’an Al-Anbiya ayat 21

ن ر ن ذ كرم ب هم محد ث إل استمعو ه وهم يلعبو ن ما يأ تيهم م

Artinya : tidak datang kepada mereka suatu ayat Al-quran pun yang baru (di-turunkan) dari tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedangkan merekan Bermain-main. Makna dari ayat tersebut yaitu bahwasanya ayat alquran tidak ada

yang baru diturunkan melainkan mereka mendengarkanya dengan

bermain-main, begitu juga dengan bermain pada anak usia dini

selayaknya tidak ada paksaan mengenai pertumbuhan melainkan dengan

mereka bermain dengan hal itu dapat sebuah pengalaman baru.

c. Pengertian gerak dan Lagu

Gerak rupanya bagian dari keberadaan alamiah anak-anak tiga,

empat, dan lima tahun. Anak usia tiga dan empat tahun berlari

menghempaskan tubuhnya kesana kemari diruang kelas dan taman

bermain anak usia lima tahun tampak meloncat-loncat, berjingkrak-

jingkrak, dan berputar putar ketimbang berjalan biasa.71

69Een Y. Hainilah, Op.Cit, hal. 76 70 Ibid, hal.76 71Carol Seefedt dan Barbara A Wasik, Pendidikan Anaka Usia Dini, (Jakarta : PT Indeks,

2016) Hal. 304

Page 44: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

31

Gerak merupakan sarana ekspresi dan mengalihkan ketakutan,

kesedihan, kemarahan, kenikmatan, dan sebagainya. Gerak juga

merupakan ekspresi pembebasan dari belenggu ketidakberdayaaan,

simbolis, khususnya pada anak-anak mereka mengekspresikan dirinya

secara langsung dan efektif melalui gerakan.72

Surah Al-quran Al-Rum : 54

ن ضعف ثم جعل من بعد ضعف ا الذ ي خلقكم م ة ضعف لل قر ة ثم جعل من بعد قو

ا يشآ ء * وهو العليم القدير وشيبة يخلق م

Artinya :

Allah, dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian dia menjadikan kemu sesuah kuat itu lemah kembali dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikenhendakinya dan dialah yang maha mengetahui lagi maha kuasa. Pada ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa perkembangan

didunia mulai dari la’bi permainan yang merupakan karakteristik bagi anak

usia dini. Lahw merupakan merupakan gambaran karateristik anak-anak

akhir (usia sekolah dasar).

Model bermain gerak ialah model bermaian yang banyak

memelurkan aktivitas gerak, fisik, baik gerak motor kasar, model bermain

gerak ini lebih berorientasi pada pengembangan fisik anak.73

Saat ini, lagu anak adalah barang langka. Kalaupun ada,

sebagaian ;lagu-lagu tersebut sudah kehilangan “ruh” kekanakannya.

Walaupun lagu masih tetap ceria namun seperti ada yang hilang, dari

dalam lagu tersebut. Lagu biasanya tak terlepas dari musik, anak anak

usia dini gemar bergerak sambil bernyanyi. Lagu-lagu yang

72Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana,2010), hal. 168. 73Harun Rasyid,Mansyur dan Suratno, Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini,

(Yogyakarta : Gam Media, 2012), Hal.85

Page 45: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

32

mengajak/memudahkan anak untuk menari dan menggerkan badan juga

bisa menjadi pertimbangan untuk lagu anak.74

Lagu dan musik adalah bagaimana penting dari awal pertemuan

Anak-anak menyebutkan nama mereka dalam lagu ketika menyapa satu

sama lain. Musik adalah kegiatan sosial. Mendengarkan musik dan

menyanyi atau menari bersama dapat menyatukan anak-anak. setiap

anak merasa sebagai bagian dari komunitas pada saat menyanyi

bersama.75

Bermain musik dapat menimbulkan semangat, menghilangkan

ketegangan dan memberikan suasana nyaman. Musik dapat memberikan

perasaan kepuasan dan perasaan nyaman serta menimbulkan

ketenangan. Musik mendorong anak untuk memperoleh kesempatan

mengekspresikan dirinya.

Musik juga memberikan kesempatan pada anak untuk

melepaskan emosi yang tertahan maupun mengeluarkan emosi-emosi

yang tidak dapat diterima oleh lingkungan. Musik merupakan media

ekspresi diri dan rekreasi yang dibutuhkan anak. Sehingga anak-anak

yang mendengarkan musik dapat mengekspresikan dengan berbagai cara

misalnya bertepuk tangan, melompat, berputar, dan sebagainya.

Dalam bermain dengan gerak dan lagu, anak akan dipimpin oleh

seorang instruktur. Dengan demikian anak belajar meniru gerakan sesuai

dengan petunjuk instruktur. Belajar melalui model atau biasa disebut juga

sebagai modelling adalah proses belajar pada manusia dimana terjadi

pengamatan terhadap model yang melakukan suatu tingkah laku tertentu

beserta konsekuensi yang diterima model tersebut. Dengan melakukan

pengamatan terhadap model berarti menghindari terjadinya kesalahan

pada tahap trial dan error, yang berarti juga mempersingkat waktu yang

dibutuhkan untuk belajar suatu tingkah laku baru.

74Mukhtar Latif, Zukhairina, Rita Zubaidah dan Muhammad Afandi, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta : Kencana, 2013), Hal.232 75Carol Seefedt dan Barbara A Wasik, Op.Cit. hal 298

Page 46: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

33

d. Tahapan metode bermain gerak dan Lagu

Menurut badura langkah-langkah tahapan dalam bermain gerak

dan lagu adalah sebagai berikut:

1) Tahapan memerhatikan

Perhatian adalah mutlak dalam belajar. Tanpa perhatian maka

individu tidak akan mengalami proses belajar.

2) Tahap mengingat

Setelah proses memperhatikan individu akan mengikuti tahapan

mengingat tingkah laku.

3) Tahap memproduksi

Proses memproduksi adalah individu dalam belajar harus

melakukan tingkah laku yang ilihatnya.

4) Tahap motivasi

Setiap individu sudah memiliki motivasi yang kuat dalam melakukan

tingkah laku yang sudah ditirukan.76

Kegiatan bermain gerak dan lagu termasuk dalam lingkup

perkembangan seni anak seperti yang dipaparkan dibawah ini.77

B. Konsep Model Tindakan Yang Digunakan

1. Deskripsi Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research)

memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan

mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar.78

Sesuai dengan model Kemmis dan Mc Taggart “penelitian tindakan

adalah suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para

persiapan didalam situasi social untuk meningkatkan rasionalitas dan

keadilan dari praktik atau pendidikan yang mereka lakukan, serta

mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi dimana

76Diana Mutiah, Op.Cit, hai. 172. 77Departemen Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 (Jakarta: Depdiknas, 2014), hal, 29. 78Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada, 2011), hal. 41.

Page 47: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

34

praktik itu dilaksanakan.79 Penelitian tindakan stsu sction reseach bisa

memiliki makna bermacam-macam, bergantung pada referensi yang

digunakan sebagai acuan.80

Pengertian (PTK) penelitian tindakan kelas adalah suatu kegitan

penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris

reflektif terhadapat berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru atau

dosen (tenaga pendidik), kolaborasi (tim peneliti) yang sekaligus sebagai

peneliti, sejak disusunya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap

tindakan nyata didalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar,

untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang

dilakukan.81

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memaparkan

terjadinya sebab-akibat dari perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja

yang terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses

sejak awal pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan

tersebut.82

Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK), (1).Memperbaiki dan

meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran, (2).

Meningkatkan layanan professional dalam konteks pembelajaran

khususnya layanan kepada peserta didik sehingga terciptanya layanan

prima,(3). Memberikan kesempatan kepada guru untuk berimprovisasi

dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat

waktu dan sasarnya.83

Dari definisi tersebut terdapat manfaat dari penelitian tindakan

kelas (PTK) yaitu :

79Ibid.,hal.42. 80 E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2015)

hal.151 81Nokman Riyanto, 7 Karya 1 Buku (Jawa Tengah: CV. Pelita Gemilang Sejahtera), Hal.5. 82 Suharsini Arikunto, Suhardjono, dan Supradi, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta :

Bumi Aksara, 2015), Hal. 1 83Ibid.,hal. 6

Page 48: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

35

Manfaat penelitian tindakan kelas ini adalah untuk

mengembangkan dan melakukan inovasi dalam pembelajaran,

merupakan upaya pengembangan kurukulum ditingkat kelas dan untuk

meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang

dilakukan84 adapun manfaat penelitian kelas berkut ini:

a. Menfaat PTK bagi guru

1) PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki

pembejalaran yang dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK

adalah perbaikan pembelajaran.

2) Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara

professional karena dapat menunjukan bahwa ia mampu menilai

dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, dengan kata lain,

guru mampu menujukan otonominya sebgai pekerja professional.

3) PTK membuat guru percaya diri, guru yang mampu melakukan

analisis terhadap kinaerja sendiri dalam dalam kelas sehingga

menemukan kekuatan dan kelemahan kemudian mengembangkan

alternatif untuk mengatasi kelemahannya

4) Melalui PTK guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri

b. Manfaat PTK bagi pembelajar

Tujuan PTK adalah memperbaiki Praktik pembelajaran dengan

sasaran akhir memperbaiki belajar siswa.

c. Manfaat PTK bagi sekolah

Manfaat PTK bagi sekolah salah satunya dapat melihat

perekmbnagn perserta didik, sekolah yang berhasil mendorong terjadinya

inovasi pada diri para guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas

pendidikan untuk para siswa.

Selnjutanya ada beberapa macam pola pelaksanaan PTK yang

dikembangkan oleh beberapa ahli, tetapi yang paling terkenal ada 5 (lima)

model yaitu : Model Lewin, Model MCkernan, Model Ebbut, model Elliot,

84Ibid.., hal. 6

Page 49: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

36

dan model Kemmis & Mc Taggart. Model model tersebut memiliki pola

dasar yang sama yaitu serangkaiam kegiatan penelitian berupa rangkaian

siklus dimana pada setiap akhir siklus akan membentuk siklus baru hasil

revisi/perbaikan.

a. Model Penelitian Kemmis M.C Taggart (1988)

Model Kemmis & taggart merupakan pengembangan dari konsep

dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin, hanya saja komponen acting dan

observing dijadikan satu kesakuan karena keduanya merupakan tindakan

yang tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu yang sama. Dalam

perencanaanya, Kemmis mengunakan system spiral refleksi dari yang

dimulai dengan rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan

(observing), refleksi (reflecting), dan perencanaan kembali yang

merupakan dasar uantuk suatu ancang-ancang pemecahan

permasalahan.

Gambar II.1 Dagram alur PTK Kemmis dan Mc taggart

Adapun desain penelitian ini mnegacu pada desains penelitian

yang dilakukan oleh Kemmis dan Taggart yaitu model spiral, yang dimula

Page 50: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

37

dari perencanaan, tindakan observasi dan refleksi kemudian mengadakan

perencanaan kembali. Desain penelitian menurut Kemmis dan Mc

Taggart, yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang-ulang

semakin lama diharapkan semakin menngkat perubahannya atau

pencapaian hasilnya.

Gambar. II.2 Desain Kemmis Mc Taggart85

C. Penelitian Yang Relevan

Peneliti mengemukakan hasil penelitian yang berhubungan dengan

topik pennelitian yang dilaksankana. Hasil penelitian televan yang

dimaksudkan untuk menunjukan posisi penelitian-penelitian yang

berkaitan yang pernah dilakukan

1. Tesis

a. Penelitian yang dilakukan oleh Susi BedriJudul tesis Meningkatkan

Motorik Kasar Melalui Bermain Oleh Tubuh Gerak dan Lagu Anak Usia

5-6 Tahun Di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Perumnas Muara

Bulianpersamaan penelitian ini dengan penulis yaitu sama- sama

mengunakan membahasa mengenai bermain oleh tubuh gerak dan

85Asip Suryadi dan Ika berdiati, Menggagas Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru

(Bandung : PT, Remaja Rosdakarya, 2018). hal. 79

Page 51: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

38

lagu namun yang menjadi perbedaanya peneliti relevan menggunakan

olah bermain sedangkan peneliti menggunakan metode bermain gerak

dan lagu.

b. Penelitian yang dilakukan Prengki Ade Candra : Mengembangkan

Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Melaui Pembelajaran Sentra

Musik Di Taman Kanak-kanak As- Salam Kota Jambi, pada penelitian

ini sama sama meneliti kecerdasan kinestetik, dan bedanya pada

Tesis Prengki kecerdasan kinestetik hanya dikembangkan beda

dengan penelitian saya bahwa saya meningkatkan kecerdasan

kinestetik.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Indra Bangsawan dengan Judul

TesisKegiatan Bermain dan Bernyanyi Dalam Perkembangan Bahasa

Anak Usia Dini Di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Sapat

Kecamatan Kuala Indragiri. Persamaan peneliti dengan penelitian yang

dilakukan oleh Indra Bangsawan yaitu sama sama mengulas tentang

bermain dan bernyanyi dan sama sama bertujuan lagu sedangkan

perbedaan dari penelitian ini yaitu penelitian relevan bertuan

mengembangakan bahasa anak sedangkan peneliti bertujan

meningkatkan kecerdasan kinestetik Anak.

2. Jurnal

a. Jurnal Restu Yuningsih Jurnal dengan judul peningkatan kecerdasan

knestetik melalui pemebelajaran gerak dasar tari minang Hasil

penelitian menunjukkan adanya peningkatan kecerdasan kinestetik

pada anak usia dini kelompok B1 yang dilakukan melalui pembelajaran

gerak dasar tari minang.86persamaan peneliti dengan penelitian

relevan yaitu di bagian sama sama ingin meningkatkan kecerdasan

kinestetik anak sedangkan perbedaan peneliti dengan jurnal ini yaitu

dibagian peneliti relevan menggunakan pembelajaran gerak dasar tari

86Restu Yuningsih, Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Melalui Pembelajaran Gerak Dasar Tari Minang, (Jakarta Timur: UNJ, 2015), hal.1

Page 52: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

39

minang sedangkan penelitii menggunakan metode bermain gerak dan

lagu.

b. Jurnal Ybnu Prasertyo, Siti Kamisyati dan Tri Budi Hartono dengan

Judul peningkatan kecerdasan kinestetik anak melalui metode bermain

gerak dan lagu pada anak kelompok A TK Taman Putera

Mangkunegara Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 hasil penelitian

Simpulan penelitian ini adalah melalui penerapan metode bermain

gerak dan lagu dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik pada anak

kelompok A TK Taman Putera Mangkunegaran Surakarta Tahun

Ajaran 2013/2014. yaitu tujuan penelitian ini adalah untuk

meningkatkan kecerdasan kinestetik melalui metode bermain gerak

dan lagu pada anak kelompok A TK Taman Putera Mangkunegaran

Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.87

c. Jurnal Imroatun Khasanah dengan judul Meningkatkan kecerdasan

kinestetik anak melalaui tari tradisional Angguk di TK melati II Glagah

hasil penelitian oleh Imroatul berkembang sangat baik”. Selanjutnya

siklus II sudah mencapai target keberhasilan sebesar 80% pada

kriteria berkembang sangat baik untuk itu siklus II

dihentikan.88persamaan penelitian ni dengan penulit yaitu sama-sama

ingin meningkatkan kecerdasan kinestetik anak sedangkan perbedaan

penelitian ini dengan penulis yaitu penelitian ini menggunakan tari

tradisional angguk sedangkan penulis menggunakan metode bermain

gerak dan lagu.

d. Jurnal Raudah dengan Judul Upaya Meningkatkan Kecerdasan

Kinestetik Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menari Pada Kelompok B

Di RA AL-Ikhlas Medan hasil Penelitian ini menunjukan adanya

peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini pada kelompok B

87Ybnu Prasertyo, Siti Kamisyati Dan Tri Budi Hartono,Peningkatan kecerdasan kinestetik

anak melalui metode bermain gerak dan lagu pada anak kelompok A TK(Surakarata: Universitas Sebelas Maret, 2014),hal.1. 88Imroatun Khasanah,Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Tari Tradisional

Angguk Di Tk Melati Ii Glagah,(Fip uny: Paud). Hal.1

Page 53: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

40

yang dilakukan kegiatan menari, selanjutnya penelitian ini hanya

menggunakan II Siklus hasil siklus II sudah menunjukan adanya

peningkatan Kecerasan Kinestetik.89 Sedangkan persamaan dari

penelitian ini sama sama bertujuan meningkatkan Kecerdasan

Kinestetik sedangkat perbedaan dari penelitian ini penelitian Raudah

Melakukan Kegiatan Menari untuk Meningkatkan Kecerdasan

Kinestetik sedangkan penitian yang dilakukan oleh penulis

menggunakan Metode Bermain Gerak dan Lagu untuk Meningkatkan

Kecerdasan Kinestetik.

e. Jurnal Aulia Umami Judul Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Melalui

Permainan Estapet dalam penelitian ini Kecerdasan Kinestetik

Meningkat melalui proses permainan Estaapet pada penelitian Aulia

Umami melakukan II siklus sedangkan perbedaan dengan penelitian

ini peneltiian Aulia Umami Menggunakan untuk meningkatkan

Kecerdasan Kinestetik Melalui Permainan Estapet sedangkan

persamaan nya sama-sama ingin Meningkatkan Kecerdan Kinestteik.90

89Raudah, Upaya Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Melalui Kegiatan

Menari Pada Kelompok TK B, (Sumatra Utara : UINSU, 2018), Hal. 1 90 Aulia Umami, Peningkatan Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Melalui Permainan

Estapet (Jurnal Ilmiah Potensia ,2017), hal. 1

Page 54: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Peneltian Tindakan (Metode)

Penelitian ini mengambil lokasi di PAUD Sabilal Muhtadin

Tembilahan Riau, berkaitan dengan meningkatkan kecerdasan

kinestetik melalui metode bermain gerak dan lagu di PAUD Sabilal

Muhtadin Tembilaha Riau, penelitian ini dimaksudnkan untuk

menemukan dan memperoleh penngkatan kecerdasan Kinestetik

anak usia 5-6 tahun melalui metode bermain gerak dan lagu di Paud

Sabilal Muhtadin Tembilahan Riau.

Penelitian adalah cara sistematis dan terorganisisir untuk

mecari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dimunculkan

secara teoritis. Sistematis diperlukan karena adanya prosedur dan

langkah tertentu yang harus ditempuh oleh seorang peneliti. Artinya

ada sejumlah hal dalam sebuah proses penelitian yang harus

dilakukan untuk menjamin jawaban terhadap pertanyaan yang akurat

berdasarkan panduan penuliasan karya ilmiah tesis. Creswel

memaknai penelitian kualitataiif berupa metode-metode untuk

mengekplorasi dan memahami makna yang dianggap berasal dari

masalah social dengan melibatkan upaya-upaya penting seperti

mengajukan pertanyaan dan prosedur mengumpulkan data yang

spesifik dari partisipan.91

Pada Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan

jenis penelitan tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah

penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara

praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu

pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam kerangka

91Creswell, jhon W. Terjemahan Achamad Fawaid, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), hal.4.

Page 55: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

42

etika yang disepakati bersama.92 Pola yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pola kolaboratif . Menurut Wina Sanjaya pada

pola kolaboratif inisiatif untuk melaksanakan PTK tidak dari guru,

akan tetapi dari pihak luar yang berkeinginan untuk memecahkan

masalah pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas pada hakikatnya adalah upaya yang

dilakukan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan

melakukan berbagai perubahan yang didasarkan atas hasil refleksi

dari sebuah proses pembelajaran yang dilakukan sebelumnya.

Berdasarkan hal tersebut penelitian tindakan kelas mempunyai

karakteristik sebagai berikut:

1. Masalah yang diangkat adalah persoalan yang berkaitan dengan

praktek dan proses

2. pembelajaran sehari-hari yang memang benar-benar dirasakan

oleh seorang guru.

3. Penelitian tindakan kelas selalu bersumber dari kesadaran

seorang guru terhadap persoalan yang terjadi ketika sebuah

proses pembelajaran sedang berlangsung, dan guru menydari

pentingnya untuk mencari pemecahan masalah melalui suatu

tindakan yang terencana, cermat dan dengan cara-cara ilmiah

serta tersusun secara sistematis.

4. Adanya tindakan tertentu yang dilakukan oleh guru untuk

memperbaiki praktik dan proses pembelajaran didalam kelas.

5. Adanya kolaborasi antara guru dengan teman sejawat lainnya

dalam rangka membantu untuk mengobservasi dan merumuskan

persoalan mendasar yang perlu diatasai.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Yang menjadi populasi dalam penelitian adalah anak di

Pendidikan Anak usia dini sabilal muhtadin tembilahan riau. Sampel

92Kunandar, Op.cit., hal. 46.

Page 56: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

43

perwakilan dari populasi yang akan diteliti dan diamati oleh peneliti.

Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah anak di Pendidikan

Anak usia dini Sabilal muhtadin tembilahan riau sebanyak8 orang

anak kelas B1.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Ada dua jenis dan sumber data dan metode pengumpulan

data, dua hal tersebut yaitu.

Pertama data primer adalah data yang dihimpun langsung oleh

peneliti umumnya dari hasil observasi terhadap situasi sosial dan

diperoleh dari tangan petama atau subjek (informen) melalui proses

wawancara. Data primer adalah data penelitian yang diperoleh

melalui berbagai macam cara yaitu dengan observasi. Wawancara

pada pendidikan anak usia dini sabilal muhtadin tembilahan riau.

Kedua data skunder adalah data yang diperoleh secaa tidak

langsung oleh peneliti, tetapi telah terjenjang melalui melalui sumber

tangan kedua atau ketiga. Data skunder dikenal juga dengan data

pendukung atau pelengkap data utama yang digunakan oleh pneliti.

Data skunder adalah adalah data yang diperoleh dari sumber kedua,

dokumentasi sebuah lembaga seperti : Biro pusat statistik (BPS).

Lembaga atau intitusi. Dalam penelitian ini data skunder didapt dari

lembaga pendidikan anak usia dini tembilahan riau.

Adapuan data skunder yang diinginkan oleh enulis adalah yaitu

berupa profil sekolah tersebut.

2. Sumber Data

Sumber data dalam PTK , seperti Siswa, Guru, teman sejawat,

dan lain-lain.

Page 57: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

44

a. Siswa

untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktiivitas

siswa dalam proses pembelajaran.

b. Guru

Untuk melihat tingkat kecerdasan kinestetik siswa dalam

proses pembelajaran melalui metode gerak dan lagu.

c. Teman Sejawat dan Kolaborator

Teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber

data untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif, baik dari

sisi siswa maupun guru.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Kisi-kisi Intrumen

a. Kecerdasan Kinestetik

Tabel III.1

Kisi-kisi Intrumen Kecerdasan Kinestetik Melalui Metode

Bermain Gerak dan Lagu

No

Aspek

perkemba

ngan

Indikator

Perkembangan

Aspek Penilaian

BB MB BSH BSB

1 Koordinasi

tangan dan

mata

1. Melempar bola

2. Menangkap bola

2 Koordinasi

seluruh

badan

3. Kemampuan

keluwesan dan

kelenturan gerak

anak

4. Anak dapat

melakukan

keseluruhan

Page 58: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

45

gerak dan lagu

dengan lancer

5. Anak dapat

meniru gerakan

sesuai dengan

contoh yang

diberikan

6. Anak dapat

melakukan

gerakan tanpa

malu-malu dan

percaya diri

3 Keseimban

gan

7. Menaiki tangga

4 Fleksibelita

s

8. Berlari

9. Berjalan ke

depan

10. Berjalan mundur

Jumlah

Skor total

Persentase

b. Kisi-kisi Intrumen Aktivitas Guru

Untuk mencegah terjadinya bias pengamatan terhadap objek

yang diteliti, maka seorang peneliti harus didampingi alat bantu

observasi. Alat bantu observasi ini disebut “pedoman observasi”

yang dapat berbentuk “checklist” yaitu sebagai berikut

Page 59: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

46

Tabel III.2

Indikator Perkembangan Aspek Penilaian

Ya Tidak

1. Mempersiapkan RPPH

2. Menyampaikan salam sebelum

pembelajaran dimulai

3. Memimpin doa sebelum pelajaran dimulai

4. Menyampaikan program pembelajaran pada

hari ini

5. Menyampaikan materi pembelajaran sesuai

tema

6. Membimbing/membantu anak yang kesulitan

7. Melakukan pengamatan terhadap kinerja

ana

2. Jenis intrumen

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

utama dalam penelitian. Karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahu teknik pengumulan data,

maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang akan memenuhi

standar yang akan ditetapkan93 dalam penelitian tindakan kelas

peneliti sangat mengandalkan hasil penelitiannya melalui observasi

yang didukung oleh wawancara , dokumentasi, dan tes perbuatan

yang dikumpulkan dilapangan. Model seperti gambar dibawah ini.

93Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012), hal.162.

Page 60: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

47

Gambar III.1 metode pengumpulan data peneitian Tindakan

1. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke

objek penelitian untuk melihat dari dekat kegitan yang dilakukan.94

Metode penelitian dengan observasi sebagai pengumpulan data

dapat dikatakan bermanfaat ganda, sederhana, dan dapat

menghemat biaya

Dalam proses ini penulis menggunakan teknik observasi

sebagai pengamatan pada bentuk proses pembelajaran dengan

menggunakan metode berain gerak dan lagu yang dapat

meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun di

pendidikan anak usai dini sabilal muhtadin tembilahan riau.

Observasi dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan karena

observasi .

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku , surat dan sebagainya.

Hal yang didokumentasikan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah seruh data yang dibutuhkan setelah memalakukan penelitian.

94Riduwan, Dasar-Dasar Statistika (Bandung: Alfabeta, 2015), hal.57.

observasi

dokumentasi

Tes Perbuatan

(performance test)

D

A

T

A

Page 61: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

48

3. Tes Perbuatan(perfomen Test)

Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam

penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimul yang diberikan

kepada seorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-

jawaban yang dijadikan penetapan skor angka95

Dalam tes perbuatan ini anak didik bertindak sesuai dengan

yang diperintahkan dan ditanyakan. Tes perbuatan ini dititikberatkan

pada prilaku anak atas apa yang diperintahkan oleh guru dalam

proses penilaian. Tes ini bertjun dan dapat digunakan untuk menilai

kualitas sesuatu pekerjaan yang telah di selesaikan dan dikerjakan

oleh anak. Termasuk juga ketetapan dan keterampilan dalam

menyelsaikan pekerjaan.

E. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

deskriptif dengan persentasen dengan model model Kemmis MC

Taggart. Caranya adalah apabila semua data telah terkumpul, lalu

diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu data kualitatif dan

kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif yang berwujud kata-kata atau

kalimat digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dipisahkan

manurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Selanjutnya data

yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka di

persentasekan dan ditafsirkan.

Mengukur kemampuan kecerdasan kinestetik anak melalui

metode bermain gerak dan lagu menggunakan teknik ceklist dengan

skala 4 adalah sebagai berikut: BB (Belum Berkembang) skor = 1,

MB (Mukai beekembang) skor = 2, BSH (Berekembang sesuai

harapan) skor = 3, BSB (Berkembang sangat Baik) skor = 4.

95 Paizaluddin dan Ermalinda, Penelitian Tindakan Kelas (Bandung : Alfabeta,

2013), Hal. 131

Page 62: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

49

Untuk menetukan hasil kesecdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun

melalui metode bermain gerak dan lagu ada empat skala penilain

anak sebgai berikut

Keterangan :

1. BB : artinya belum berkembang, bila anak melakukannya harus

Dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru.

2. MB: artinya mulai berkembang, bila anak melakukannya masih

harus diingatkan atau dibantu oleh guru.

3. BSH: artinya berkembang sesuai harapan, bila anak sudah mulai

Melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus

Diingatkan atau dicontohkan oleh guru.

4. BSB: artinya berkembang sangat baik, bila sudah dapat

Melakukan secara mandiri dan sudah dan dapat membantu

Temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai dengan

Indikator yang diharapkan.96

Setelah lembar observasi diberikan kepada guru maka data

tersebut di analisi dengan menghitung rata-rata jawaban

berdasarkan kskoring setiap jawaban dari responden, berdasarkan

skor ideal untuk seluruh item sama dengan 4 kali jumlah item. Jadi

berdasarkan perekembangannya yaitu nilai prolehan dari

stakeholder, maka tingkat persentase perolehannya yaitu nilai

perolehan dibagi nila ideal dikalikan dengan 100%.

96Enah Suminah, Dkk, Pedoman Penilaian Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak usia Dini, 2015), hal. 5

BB MB BSH BSB

Page 63: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

50

Selanjutnya berdasarkan penjabaran diatas maka rumus yang

digunakan adalah:

P = %100XN

F

Keterangan :

P : Angka Persentase

F : Frekuensi yang dicari persentasenya

N : Jumlah frekuensi/ banyak individu97

Berikut :

a. 0% - 25% = BB

b. 25% - 50% = MB

c. 51% - 75% = BSH

d. 76% - 100% = BSB

F. Validasi Data

Yaitu suatu penelitian termasuk PTK yang baik dan

terpercaya adalah penelitian yang dilakukan dengan mengikuti

kaidah-kaidah dan ilmiah dan metodologi sesuai dengan standar

ilmiah. validasi menunjuk pada derajat keterpercayaan terhadap

proses dan hasil PTK.98 Seorang peneliti menggunakan validasi data

dengan observasi, tringulasi data dilakukan berdasarkan tiga sudut

pandang yaitu sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang

siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan

atau obsevasi..

G. Prosedur Peneltian Tindakan

1. Kondisi Awal

97Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004), hal.43. 98Kunandar, Op.Cit., hal. 103

Page 64: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

51

Sebelum peneliti melakukan tindakan terlebih dahulu

dilaksanakan pengamatan tentang Kecerdasan kinestetik anak usia

5-6 tahun di Pendidikan Anak Asia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan

Riau. Dari hasil pengamatan tersebut dianalisis perkembangan

berdasarkan hasil analisis tersebut dilakukan tindakan pada siklus

pertama.

2. Siklus I

Siklus merupakan ciri khas penelitian tindakan kelas penelitian

ini terdapat 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan, pengamatan, refleksi. Penelitian yang dilakukan terdiri dari

beberapa siklus. Perlakuan pada setiap siklus harus berada dari

setiap siklus sebelumnya, siklus berikutnya bergantung dari pada

hasil dari siklus sebelumnya. Siklus yang akan terus dilanjutkan

dengan siklus berikutnya hingga masalah terpecahkan. Dalam

penelitian ini peneliti berperan sebagai guru kolaborator dalam

memperbaiki proses pembelajaran.

Berikut adalah model dari bagian proses penelitian yang akan

dilaksanakan.

Gambar III.2 Bagan Siklus Penelitian

Page 65: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

52

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti bersama guru kelas

membahas tekhnis pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas antara

lain:

1) Menentukan tema yang akan diajarkan sesuai dengan kurikulum.

2) Menyusun rencana pembelajaran dalam bentuk Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPPH).

3) Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dalam bermain

gerak dan lagu untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik anak.

4) Mempersiapkan tempat untuk melakukan kegiatan gerak dan

lagu.

5) Membuat lembar observasi tentang meningkatkan kecerdasan

kinestetik anak dengan metode bermain gerak dan lagu.

Pada tahap perencanaan ini guru akan mempersiapkan

peralatan yang akan digunakan untuk metode bermain gerak dan

lagu, kemudian menyusun bentuk barisan anak agar dapat mudah

melihat dan meniru gerakan guru (peneliti), dan memilih lagu yang

sesuai dengan anak, dan mempersiapkan gerakan-gerakan yang

sesuai dengan lirik lagu yang akan dibawakan dalam pembelajaran.

Dan melakukan pengulangan untuk gerakan-gerakan baru tersebut

agar anak dapat mengingat dengan mudah disusul dengan instruksi

oleh guru (peneliti).

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tindakan perencanaan disusun, maka dilanjutkan ketahap

selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan tindakan. Dalam pelaksanaan

tindakan peneliti yang menjadi guru, sedangkan guru ikut dilibatkan

sebagai observer yang tugasnya memberikan kritik dan masukan

Page 66: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

53

yang berguna dalam proses selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan

adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pembelajaran

yang telah disusun dengan menonjolkan kegiatan yang ingin

diterapkan yaitu gerak dan lagu. Pelaksanaan setiap siklus

berlangsung sebanyak duakali pertemuan.

c. Tahap Observasi

Pada waktu melakukan tindakan, peneliti dibantu oleh guru

melakukan pengamatan untuk mengetahui kondisi dan keaktifan

anak dalam mengikuti kegiatan. Pengamatan juga bertujuan untuk

mempermudah suatu urusan sebelum melaksanakannya dan dapat

mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan yang dilakukan

dengan menghasilkan perubahan yang sesuai keinginan.

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan untuk menganalisis dan memberikan

makna terhadap data yang telah didapat dan mengambil kesimpulan

dari tindakan perbaikan yang telah dilakukan hasil dari refleksi ini.

Setelah siklus I dijalankan dan hasil yang diinginkan belum

menunjukkan hasil yang memuaskan maka dilakukan kembali tahap-

tahap diatas untuk dilakukan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II

dilaksanakan setelah dilakukan dengan urutan-urutan seperti yang

dilaksanakan pada siklus I.

3. Siklus II

a. Tahap Perancanaan

Tahap perencanaan tindakan ini dilakukan untuk melihat

sejauh mana kecerdasan kinestetik anak sebelum dilakukan kegiatan

gerak dan lagu. Pada tahap ini guru mempersiapkan pembelajaran

sebelum memasuki kegiatan gerak dan lagu, menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), memberi penjelasan

Page 67: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

54

sebelum memasuki kegiatan gerak dan lagu. Untuk di siklus II tetap

menggunakan alat yang di sesuaikan pada siklus I, dan mengikuti

sesuai arahan guru agar anak menjadi tertib.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan adalah

melaksanakan kegiatan gerak dan lagu berupa perbaikan tindakan

kelas siklus I yang telah direncanakan. Jika pada tindakan siklus I,

guru memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan gerakan

dengan lagu secara langsung, maka pada tindakan siklus II, guru

memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan

tersebut sekali lagi secara langsung tetapi lirik lagu dan gerakan

yang di gunakan pada siklus I diganti untuk dilakukan pada siklus II.

Pelaksanaan setiap siklus berlangsung sebanyak dua kali

pertemuan.

c. Tahap Observasi

Pelaksanaan kegiatan pengamatan dilakukan oleh guru kelas

dan juga peneliti, instrument yang telah dipersiapkan meliputi

pengamatan kegiatan guru (peneliti) dan kecerdasan kinestetik

setiap anak.

d. Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi yang dilakukan untuk mengetahui

keunggulan dan kepandaian juga kelemahan pada proses tindakan

dan sesudah tindakan. Mengkaji dan membedakan hasil antara

siklus I dengan siklus II. Refleksi ini dilakukan untuk menarik

kesimpulan dari hasil tindakan yang dilakukan pada siklus II, apakah

metode bermain gerak dan lagu dapat meningkatkan kecerdasan

kinestetik anak.

4. Siklus III

Page 68: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

55

a. Tahap Perancanaan

Tahap perencanaan tindakan ini dilakukan untuk melihat

sejauh mana kecerdasan kinestetik anak sebelum dilakukan kegiatan

gerak dan lagu. Pada tahap ini guru mempersiapkan pembelajaran

sebelum memasuki kegiatan gerak dan lagu, menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), Untuk di siklus III tetap

menggunakan alat yang di sesuaikan pada siklus I, dan mengikuti

sesuai arahan guru agar anak menjadi tertib.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan adalah

melaksanakan kegiatan gerak dan lagu berupa perbaikan tindakan

kelas siklus II yang telah direncanakan. Jika pada tindakan siklus II,

guru memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan gerakan

dengan lagu secara langsung, maka pada tindakan siklus III, guru

memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan

tersebut sekali lagi secara langsung tetapi lirik lagu dan gerakan

yang di gunakan pada siklus I diganti untuk dilakukan pada siklus II.

Pelaksanaan setiap siklus berlangsung sebanyak dua kali

pertemuan.

c. Tahap Observasi

Pelaksanaan kegiatan pengamatan dilakukan oleh guru kelas

dan juga peneliti, instrument yang telah dipersiapkan meliputi

pengamatan kegiatan guru (peneliti) dan kecerdasan kinestetik

setiap anak.

d. Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi yang dilakukan untuk mengetahui

keunggulan dan kepandaian juga kelemahan pada proses tindakan

dan sesudah tindakan. Mengkaji dan membedakan hasil antara

Page 69: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

56

siklus I, siklus II dan siklus III. Refleksi ini dilakukan untuk menarik

kesimpulan dari hasil tindakan yang dilakukan pada siklus III, apakah

metode bermain gerak dan lagu dapat meningkatkan kecerdasan

kinestetik anak.

H. Rencana Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal Oktober 2018

sampai dengan Oktober 2019 dan tempat lokasi penelitian adalam

Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan Riau.

Pembuatan proposal bulan oktober 2018 dan selesai

direncanankan bulan Desember 2018 menunggu jadwal ujian

prososal direncanakan bulan januari 2019, perbaikan hasil ujian

proposal direncanakan akhir bulan April 2018, pengumpulan data,

verifikasi dan analisis data dimulai awal Mei sampai Juli 2019,

penulisan hasil penelitian direncanakan pada bulan Agustus 2019,

selesai sampai perbaikan dan sminar hasil penelitian rencana

September 2019 dan ujian Tesis di renakan bulan September akhir

2019..

Tabel III.3 rencna waktu penelitian

No Kegiatan Tahun 2018-2019

Oktobe

r 2018

Janua

ri

2019

April

2019

Mei

2019

Juni-

juli

2019

Agust

us-

Nove

mber

2019

1 Pembuatan

proposal

2. Menunggu

jadwa ujian

proposal

Page 70: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

57

3 Perbaikan

hasil ujian

proposal

4 Pengumpulan

data Data

5 Vrefikasi dan

Analisa Data

6 Penulisan hasil

penelitian

7 Sminar hasil

penelitian

8 Ujuan Tesis

Demikian rencana penelitian dan waktu penelitian yang

dirancang oleh penulis, rancangan penelitian adalah siatu kesatuan,

rencana terinci dan spesifik mengenai cara memperoleh, mengalisis

dan menginterprestasi data. Tujuan pembauata rancangan

penelitianadalah untuk menguji atau menemukan ilmu penegtahuan,

membantu mengatasi atau memecahkan masalah yang dihadapi

oleh penulis dalam penelitian ini.

Page 71: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

58

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL

PENELITIAN

A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

1. Sejarah Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

Pada hari selasa tanggal 13 September 2011 dengan dihadiri

para saksi, (1). Tn. Abdul Aziz, S.Pd, (2). Ny. Masithah, (3). Ny. Rince

Cahyadi Putri, (4). Ny. Nutrisan Elisa. Bahwa dengan kekayaan yang

telah dipisahkan sebagai kekayaan awal yayasan dengan ini

mendirikan yayasan dengan tidak mengurangi pengesahan dari materi

dengan memakai anggaran dasar

Yayasan yang didirikan dengan nama KB Sabilal Muhtadin

berkedudukan di Tembilahan Hulu, maksud dan tujuan

berkembangannya KB Sabilal Muhtadin ini adlah tidak lain untuk

mencerdaskan anak bangsa dan keagamaan maupun

Gambar IV.1

Pekarangan Sekolah

Page 72: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

59

kemandiriannya untuk mencapai maksud melaksanaakan kegitan

seperti bisah sosial pendidikan non formal dan informal.

2. Profil Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

a. Identitas Lembaga

Nama Lembaga : Sabilal Muhtadin

Alamat Lengkap : Jl. Sabilal Muntadin Kec.

Tembilahan Hulu

Jenis Program : Kelompok Bermain

Nama Pengelola : Abdul Aziz, S.Pd

b. Sarana Tempat Belajar

a) Luas TanahSeluruhnya

b) LuasBangunan : 20 M x 8 M

c) RuangBelajar : 2 Bangunan

d) Status Tanah : MilikYayasan

e) Ruang Kantor : (1) Ada

f) Ruang Guru : (1) Ada

g) WC : Ada

c. Program Layanan

1) Data Pendidik

a) Jumlah : - 1 Orang Laki-laki

- 6 Orang Perempuan

b) Pendidikan : - S1 5 Orang

- SMA 2 orang

c) Status : Non PNS

Page 73: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

60

2) Data Anak

a) Jumlah : 36 Anak

3) Layanan Program : KB 6 Hari dalam seminggu X 3 jam

d. Data Administrasi

1) Keteraangan Lembaga

a) Nama lembaga sesuai yang tercantum akta notais dan izin

operasional

b) Alamat lembaga JL. Sabilal Muhtadin Tembilahan Hulu

2) NPWP

a) Nama Wajib Pajak

PAUD Sabilal Muhtadin

b) Nomor NPWP

02.416.565.6-213.000

c) Alamat Wajib Pajak

Jl. Sabilal Muhtadin

e. Surat Izin Operasional

1) Nomor : 033 / T- PAUD/SM/VII/2011

2) Tanggal : 16 Juli 2016

3) Diterbitkan Oleh : Dinas Pndidikan Kota PekanBaru

f. Akta Notaris

No : 9

Page 74: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

61

Tanggal : 03 September 2011

Penghadap : Tn. Abdul Aziz, S. Pd

Ny. Sariana

Ny Masithah

3. Visi, Misi, dan Tujuan

a. Visi

“Membangun generasi yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia

sejak dini”

b. Misi

1) Membiasakan anak berprilaku sopan

2) Menanmkan pembelajaran agama

3) Membiasakan anak hidup sehat

c. Tujuan

1) Menjadikan anak yang cerdas dan kreatif

2) Menjadikan generasi yang soleh solehah

3) Menjadikan generasi yang sehat dan ceria

4) Serta menjadikan generasi yang mandiri

d. Keadaan Guru

Guru merupakan ujung tombak dari proses pembelajaran yang ada

di sekolah. Guru sebagai orang tang banyak berperan penting dalam

mengembangkan setiap proses kegiatan yang ada di lembaga pendidikan.

Berikut keadaan guru di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

Tembilahan.

Page 75: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

62

Tabel IV. 1

Keadaan Guru di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

Tembilahan

N

O NAMA

L

/

P

TTL JABATA

N

PEN

DIDI

KAN

JUR

USA

N

LAMA

MENGA

JAR

1 Abdul

Aziz,

S.Pd

L Sei.

Piring,

05- 07-

1963

Pengelol

a

S1 PGS

D

10

Tahun

2 Masithah,

S.Pd.I

P Pelanduk

, 04- 11-

1984

Bendahar

a

S1 PAI 10

Tahun

3 Hamidah,

S.Pd.I

P Sei.

Bahagia,

20- 03-

1986

Guru

Kelas

S1 PAI 9 Tahun

4 SitiZubai

dah

P Tembilah

an, 20-

10- 1992

Operator SLTA IPS 9 Tahun

5 Sariana,

S.Pd.I

P Sei.

Nibung,

05- 08-

1991

Guru

Kelas

S1 PAI 9 Tahun

6 SitiSalma

h

P Kampung

baru, 10-

07- 1982

TU SLTA IPS 6

Tahun

7 Siti P Concong Guru S1 PAI 5 Tahun

Page 76: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

63

‘Aisyah,

S.Pd.I

Luar, 05-

04-1975

Pembant

u

8 Fitrihan P Banjar

masin,

15-

041993

Guru

kalas

SLTA IPS 3 tahun

9 Zulhentati P Prngaliha

n, 30-09-

1994

Guru

kelas

S1 PAI 2 Tahun

d) Keadaan Siswa

Objek dari sebuah pembelajaran adalah menjadikan siswa

berkembang dengan baik. Anak usia dini menjadi tujuan agar berkembang

sesuai dengan kebutuhanya dan kemampuanya di Pendidikan Anak Usia

Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan. Berikut keadaan rombongan belajar

dan anak usia dini di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

Tembilahan.

Tabel IV. 2

Keadaan Siswa di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

Tembilahan

No Keadaan

BanyakSiswa

Mutasi Ju

ml

ah

Ke

t

Kelomp

ok A

Kelomp

ok B

Kelompo

k C

LK PR LK PR LK PR LK PR

1 AkhirBulan

Lalu

4 7 6 6 8 5 36

2 MasukBula

nini

Page 77: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

64

3 KeluarBula

nini

4 AkhirBulan

ini

Jumlah 4 7 6 6 8 5 36

Tabel IV. 3

Keadaan Siswa di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

Tembilahan

No Nama Rom

bel

Tempa

t Lahir

Tang

gal

Lahir

Alama

t

Nama

Ayah

Nama

Ibu

1

Afaldo

Pranata

kelas

b

PRT.

Simbar

Jaya

2013-

11-19

Jl.

Bersa

ma Afrizal

Santi

Rosmi

2

Aisyah

Az-Zahra

kelas

a

Tembil

ahan

2014-

02-04

Jl.

Bersa

ma Aswan

Nurbaya

ti

3

Akifa

Naila

Taqiyya

kelas

a

Tembil

ahan

2014-

04-21

Jl.

Bersa

ma

Suherm

an

Yola

Anggrai

ni

4

Alqan

Muhamm

ad Tsaqib

kelas

a

Tembil

ahan

2013-

12-31

Jl.

Bersa

ma

Rudians

yah

Rufiyatu

n

5 Atifanazw kelas Tembil 2014- Jl. Alamsy

Hasnah

Page 78: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

65

a a ahan 06-25 Pelajar ah

6

Faiza

Iftina

Asyabia

kelas

a

Tembil

ahan

2014-

09-27

Jl.

Sabilal

Muhta

din

Syamsu

ri

Marlina.

HS

7

Gusti

Randa

kelas

b

Tembil

ahan

2013-

08-22

Jl.

Bersa

ma

Asmant

oni

Jusmali

na

8

HAFIZA

DWI

ANDINA

kelas

c

TEMBI

LAHA

N

2013-

09-08

JL.

PELAJ

AR

GG.M

AN III

DEDI

JUNAID

I

HERLIN

A

9

Hafiza

Khaira

Bilqis

kelas

b

Sungai

Rukam

2014-

03-13

Jl.

Pelajar Herman

Maria

Eka

Saputri

10

Luphfi

Nasrullah

kelas

a

Tembil

ahan

2014-

01-20

Jl.

Bersa

ma II Arianto

Mardian

a

11

M. Joni

Irwansya

h Rasidi

kelas

a

Tembil

ahan

2014-

01-21

Jl.

Pelajar M. Naim

Sufinaid

ah

12

M. Ridho

Syaputra

kelas

a

Tembil

ahan

2013-

12-16

Jl.

Pelajar Komar Rosmiati

13 MAISYA

kelas

b TEMBI

LAHA

2015-

05-05 JL.

SABIL

ZAINUD

DIN

SYARIF

AH

Page 79: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

66

N AL 8

14

Miftahul

Jannah

kelas

a

Tembil

ahan

2015-

02-28

Jl.

Patra

Wijaya

Ahmat

Arifin

Nurmala

Sari

15

Muhamm

ad Adel

Kelas

C

Sungai

Ambat

2014-

04-19

Jl

Sabilal

Muhta

din Marzuki

Linda

Listari

16

Muhamm

ad Alfin

Zidna

Faqih

Kelas

C

Tembil

ahan

2013-

04-25

Jl.

Harap

an

Tenga

h Parit

.8 Marhadi

Muliana

Sutin

17

Muhamm

ad Aufa

Rais

Afkar

kelas

c

Tembil

ahan

2013-

09-26

Jl.

Gerilya

Nurfaisa

l Barniah

18

Muhamm

ad Bilal

kelas

c

Tembil

ahan

2013-

11-13

Jl.

Bersa

ma

Masaripi

n

Hamisa

h

19

Muhamm

ad

Faizullah

Akbar

kelas

b

Tembil

ahan

2013-

09-20

Jl.

Pelajar

Agusta

min

Nur

Khairani

20

Muhamm

ad Ilham

kelas

c

Tembil

ahan

2013-

08-11

Jl.

Pelajar Muham

mad

Nova

Aliasari

Page 80: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

67

Faisal

21

Muhamm

ad Rifky

Syaputra

kelas

c

Tembil

ahan

2014-

04-29

Jl.

Bersa

ma Jafri Marlinda

22

Muhamm

ad

Safdatul

Mahdi

kelas

c

Tembil

ahan

2014-

04-04

Jl.

Sederh

ana

Adi

Wijaya Rosita

23

Nur

Ainun

Kelas

C

Tembil

ahan

2013-

12-07

Jl.

Pelajar

Gg

Perahu Junaidi Yusmina

24

Nuranisa

Apriliani

kelas

b

Tembil

ahan

2014-

04-07

Jl.

Harap

an Suwardi

Siti

Suriyanti

25

Nurul

Jihan

kelas

b

Tembil

ahan

2013-

11-12

Jl.

Bersa

ma II Imran Nurmah

26

Nurul

Marwatul

Janna

kelas

c

Tembil

ahan

2012-

11-15

Jl.

Pelajar

Abdul

Gafar

Jahrawa

ti

27

Putri

Maulida

kelas

a

Tembil

ahan

2014-

04-01

Jl.

Sabilal

MUhta

din Jamsi Nur Aini

28 Raditya kelas Tembil 2013- Jl.

Saini Amah

Page 81: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

68

Alfiansah a ahan 04-07 Pekan

Arba

29

Rido

Aulady

kelas

b

Perigi

Raja

2013-

03-03

Jl.

Pelajar

Suhendr

ian Herlina

30 Sahdani

kelas

b

Tembil

ahan

2013-

07-03

JL.

Bersa

ma

Ridhwa

n Saripah

31

Seri

Miranti

kelas

b

Simpa

ng Kiri

2013-

10-10

Jl.

Pelajar

Saharud

in Kartini

32

Shakila

Humairah

kelas

a

Tembil

ahan

2014-

12-21

Jl.

Bersa

ma

Ahmad

Suwand

i

Ana

Sarnias

ari

33 Suprianto

kelas

c

Tembil

ahan

2013-

11-16

Jl.

Sabilal

Muhta

din

Carkiya

h Yusnita

34

Tika

Santika

kelas

c

Tembl

ahan

2014-

06-08

Jl.

Bersa

ma Antoni

Syamsia

h

35

Ulan

Ramadha

n Nisa

kelas

b

Tembil

ahan

2013-

08-22

Jl.

Bersa

ma Junaidi RADIAH

36

Zahra

Khairunni

sa

kelas

b

Tembil

ahan

2013-

04-06

Jl.

Sederh

ana

Nasyrud

din Elvi

Page 82: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

69

e) Kurikulum

Kurikulum merupakan acuan dalam penyelanggaraan pendididkan

dalam lembaga sekolah demi tercapainya tujuan pembelajaran. Kurikulum

yang digunakan di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin adalah

kurikulum yang telah di tentukan oleh Pemerintah.

f) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah komponen penunjang tercapainya

tujuan pembelajaran. Tanpa sarana dan prasarana yang baik maka hasil

belajar akan kurang maksimal. Sarana dan prasaranan yang mendukung

akan memudahkan anak usia dini untuk berkembang dengan baik dalam

segala hal baik kemampuan interaksi sosial dan lain sebagainya.Berikut

adalah sarana dan prasarana yang ada di Pendidikan Anak Usia Dini

Sabilal Muhtadin Tembilahan

a. Meja Guru : 2 Buah

b. MejaMurid : 10 BUah

c. PapanTulis : 2 Buah

d. Lemari : 2 Buah

e. Kursi : 30 Buah

f. Lokasi Satuan Lembaga PAUD Sabilal Muhtadin

Lokasi Pendidikan untuk memudahkan menggambarkan keadaan

denah lokasi dari penelitian. Berikut adalah gambaran lokasi penelitian

dari Pendidikan Anak Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan.

Page 83: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

70

Gambar IV. 3

Denah Lokasi Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

Tembilahan

B. Hasil Penelitian

1. Pertemuan Awal Sebelum Tindakan

Pertemuan awal peneliti melakukan observasi terhadap anak usia

dini di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sabilal Muhtadin Tembilahan

Jl. Sabilal Muhtadin

Yayasan

Sabilal

Muntadin KB Sabilal

Muhtadin

Mesji

d Al

Muht

adin

Gambar IV.2

Lingkungan Sekolah

Page 84: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

71

terhadap kecerdasan Kinestetik siswa sebelum diterapkan metode

bermain gerak dan lagu . hal ini dilakukan bertujuan untukmengetahui

data sebelumnya yang dapat dijadikan dasar penelitian dalam penitian

tindakan kelas. Berikut data Hasil Tes Kecerdasan Kinestetik Anak

Usia Dini di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sabilal Muhtadin

Tembilahan.

Tabel IV. 4

Hasil Tes Kecerdasan Kinestetik Melalui Metode Bermain

Gerak dan Lagu Pra Siklus

NO NAMA ANAK ITEM TES JUMLA

H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Adel 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 15

2 Alfin 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 15

3 Hafiza Dwi

Andini

2 1 2 3 1 1 1 2 2 1 16

4 M. Safdatul

Mahdi

3 2 1 1 2 1 2 2 2 1 17

5 M. Aufaraiz

Afkar

1 2 2 1 2 1 3 3 1 1 17

6 M. Bilal 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 17

7 M. Ilham 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 15

8 M. Rifqi

Safutra

2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 17

9 Nurainun 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 14

10 Nurul Jihan 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 12

11 Suprianto 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 14

12 Tika Santika 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 13

Page 85: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

72

JUMLAH 1

9

1

6

1

7

2

0

2

0

1

4

2

0

2

4

2

1

12 182

PERSENTASE 3

9,

5

3

3,

3

3

3

5,

4

1

4

1,

6

7

4

1,

6

7

2

9

4

1,

6

7

5

0

4

3,

7

5

25 37,91

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil kecerdasan

Kinestetik anak usia 5-6 Tahun di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal

Muhtadin Tembilahan. Masih tergolong rendah secara keseluruhan

persentase kecerdasan kinestetik siswa pada angka 37,91%. Sedangkan

untuk indikator melempar bola secara keseluruhan pesentase

perkembangan kinestetik anak usia dini sebesar 39,5%, untuk indikator

menangkap bola secara keseluruhan pesentase perkembangan kinestetik

anak usia dini sebesar 33,33%, untuk indikator Kemampuan keluwesan

dan kelenturan gerak anak secara keseluruhan pesentase perkembangan

kinestetik anak usia dini sebesar 35,41%, untuk indikator Anak dapat

melakukan keseluruhan gerak dan lagu dengan lancer secara

keseluruhan pesentase perkembangan kinestetik anak usia dini sebesar

41,67%, untuk indikator Anak dapat meniru gerakan sesuai dengan

contoh yang diberikan secara keseluruhan pesentase perkembangan

kinestetik anak usia dini sebesar 41,67%, untuk indikator Anak dapat

melakukan gerakan tanpa malu-malu dan percaya diri secara keseluruhan

pesentase perkembangan kinestetik anak usia dini sebesar 29%, untuk

indikator menaiki tangga secara keseluruhan pesentase perkembangan

kinestetik anak usia dini sebesar 41,67%, untuk indikator berlari secara

keseluruhan pesentase perkembangan kinestetik anak usia dini sebesar

50%, untuk indikator berjalan ke depan secara keseluruhan pesentase

perkembangan kinestetik anak usia dini sebesar 43,75% dan untuk

Page 86: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

73

indikator berjalan ke belakang secara keseluruhan pesentase

perkembangan kinestetik anak usia dini sebesar 25%.

Hasil tes kecedasan kinestetik siswa pada anak usia dini di

Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan masih belum

berkembang dengan baik. Hal ini berdasarkan hasil tes kecerdasan

kinestetik pada pra siklus. Berdasarkan permasalahan ini maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

metode bermain gerak dan lagu untuk meningkatkan kecerdasan

kinestetik Anak Usia Dini di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

Tembilahan.

Tabel IV. 5

Rekapitulasi Data Kecerdasan Kinestetik Anak Prasiklus

No Apek Perkembangan Indikator Perkembangan Persentase

1

Koordinasi tangan dan

mata

1. Melempar bola 39,5 %

2. Menagkap bola 33,33 %

2

Koordinasi Seluruh

Badan

3. Kemampuan keluwesan

dan kelenturan gerak

anak

35,41 %

4. Anak dapat melakukan

keseluruhan gerak dan

lagu dengan lancer

41,67%

5. Anak dapat meniru

gerakan sesuai dengan

contoh yang diberikan

41,67%

6. Anak dapat melakukan

gerakan tanpa malu-

malu dan percaya diri

29%

Page 87: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

74

3 Keseimbangan 7. Menaiki tangga 41,67%

4 Fleksibeliatas 8. Berlari 50%

9. Berjalan Kedepan 43,75%

10. Berjalan mundur 25%

Rata-rata 38,10%

Dari tabel diatas dapat dilihat kecerdasan kinestetik Anak Usia

5-6 Tahun pada prasiklus secara kelompok untuk indikator melempar bola

mendapat persentase 39,5 % untuk indikator menangkap bola mendapat

persentase 33,33 % untuk indikator Kemampuan keluwesan dan

kelenturan gerak anak mendapat persentase 35,41 % untuk indikator

Anak dapat melakukan keseluruhan gerak dan lagu dengan lancer

mendapat persentase 41,67 % untuk indikator Anak dapat meniru gerakan

sesuai dengan contoh yang diberikan persentase 41,67 % untuk indikator

Anak dapat melakukan gerakan tanpa malu-malu dan percaya diri

mendapat persentase 29 % untuk indikator menaiki tangga mendapat

persentase 41,67 % untuk indikator berlari mendapat persentase 50 %

untuk indikator berjalan kedepan mendapat persentase 43,75 untuk

indikator berjalan mundur mendapat persentase 25 % dari keselurhan

data tersebut memiliki rata-rata 38,10 %.

Page 88: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

75

Grafik IV.1

Kecerdasan kinestetik Prasiklus

2. Penyajian Data Siklus 1

a. Perencanaan

Rencana pembelajaran pada siklus 1 difokuskan untuk

mengatasi permasalahan yang ditemukan dari hasil tes kecerdasan

kinestetik anak usia 5-6 Tahun di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal

Muhtadin Tembilahan bahwa pesentase perkembangan dari

kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 Tahun hanya 48%.

Berdasarkan masalah tersebut penulis membuat perencanaan pada

siklus 1 sebagai berikut:

1) Membuat perencanaan pembelajaran yaitu Rencana

pelaksanaan pembelajaran Harian berdasarkan metode bermain

gerak dan lagu

2) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui pelakasanaan

proses pembelajaran dengan menggunakan bermain gerak dan

lagu

3) Menyiapkan lembar tes kecerdasan kinestetik anak usia dini

39.50%33.33%35.41%

41.67%41.67%

29%

41.67%50%

43.75%

25%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

Page 89: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

76

4) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan dalam

metode bermain gerak dan lagu.

5) Merencanakan solusi permasalahan terhadap penerapan

metode bermain gerak dan lagu untuk meningkatkan kecerdasan

kinestetik anak usia 5-6 Tahun di Pendidikan Anak Usia Dini

Sabila Muhtadin Tembilahan.

b. Tindakan

Pelakasanaan tindakan peneliti melakukan pembelajaran

dengan menggunakan metode bermain gerak dan lagu.

Perencanaan bersifat fleksibel keadaan di lapangan atau dikelas

namun tetap pada substansi metode bermain gerak dan lagu yang

fokuskan untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia dini

di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan.

Tahapam pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:

1) Tahapan memperhatikan, dalam tahap ini yang dilakukan oleh

guru adalah :

a) Menarik perhatian siswa

b) Mencontohkan gerak dan lagu

c) Meminta anak memperhatikan

2) Tahap mengingat dalam tahap mengingat tahap yang dilakukan

oleh guru Meminta anak mengulang gerak dan lagu.

3) Tahap memproduksi dalam tahap ini hal yang dilakukan oleh

guru adalah mendemonstrasikan gerak dan lagu

4) Tahap motivasi dalam ini hal yang dilakukan oleh guru adalah

sebagai:

a) Guru memberikan motivasi kepada

Page 90: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

77

b) Guru memberikan reward kepada siswa yang berhasil dalam

menirukan gerak dan lagu.

c. Observasi Hasil Kecerdasan Kinestetik Anak sia 5-6 Tahun

Melalu Metode Bermain Gerak dan Lagu

Selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode

bermain gerak dan lagu peneliti dibantu oleh guru kelas selaku mitra

kolaborasi untuk mengamati seluruh aktivitas atau kegiatan yang terjadi

dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh

peneliti. Hasil pengamatan guru tersebut, menunjukkan bahwa aktivitas

peneliti selaku guru selama tindakan pada siklus I pada aspek

meningkatkan kecerdasan kinestetik peneliti menyediakan gerakn dan

lagu yang akan di praktekan anak tersebut, menjelaskan tujuan dengan

media tersebut, menjelaskan tentang gerakan apa dan bagaimana cara

melakukannya, serta memberikan respon terhadap hasil gerakan anak

Gambar IV.4

Bermain Gerak dan lagu

Page 91: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

78

tergolong dalam kategori baik.Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh

peneliti dan dibantu oleh guru kelas. Dari hasil pengamatan yang

dilakukan peneliti pada siklus I pertemuan pertama dan kedua,

diketahui bahwa tindakan yang dilakukan peneliti belum optimal. Ini

terlihat pada tabel berikut:

Tabel IV. 6

Hasil Tes Kecerdasan Kinestetik Siklus 1

No Nama Siklus 1 Jumlah

Rata-

rata

Kriterian Penilaian

Pertemuan

1 2 3

1 Adel 47,5

%

52,

5 %

40

%

43,75

%

Mulai Berkembang

2 Alfin 42,5

%

42,5

%

45

%

43,33

%

Mulai Berkembang

3 Hafiza Dwi

Andini

40

%

30

%

37,5

%

35,83

%

Mulai Berkembang

4 M. Safdatul

Mahdi

42,5

%

45

%

52,5

%

46,67

%

Mulai Berkembang

5 M. Aufaraiz

Afkar

45% 40

%

45

%

43,33

%

Mulai Berkembang

6 M. Bilal 32,5

%

42,5

%

42,5

%

39,17

%

Mulai Berkembang

7 M. Ilham 37,5

%

32,5

%

37,5

%

35,83

%

Mulai Berkembang

8 M. Rifqi

Safutra

47,5

%

35

%

37,5

%

40,00

%

Mulai Berkembang

9 Nurainun 35

%

30

%

42,5

%

35,83

%

Mulai Berkembang

10 Nurul Jihan 32,5 30 40 34,17 Mulai Berkembang

Page 92: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

79

% % % %

11 Suprianto 40

%

40

%

42,5

%

40,83

%

Mulai Berkembang

12 Tika Santika 35

%

37,5

%

22,5

%

32% Mulai Berkembang

Pada tabel diatas siklus 1 dapat dilihat nilai perorangan dari

Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun, yang pertama Adel bahwa

pada petemuan pertma mendapat skor penilaian 19 dengan persentase

47, 5% sedagkan pertemuan kedua mendapat skor penilaian 21 dengan

persentase 52,5 % sedangkan pertemuan ketiga mendapat skor penilaian

16 dengan persentase 40 %. Sedangkan rata-rata dari ketiga pertemuan

yaitu 43,5 % dengan kriteria penilaian Mulau Berkembang (MB).

Kedua kederdasan Kinestetik anak usia 5-6 tahun dapat dilihat

pada Alfin, pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 17 dengan

persentase 42,5 % sedangkan pertemuan kedua mendapat skor penilaian

17 dengan persentase 42,5 % dan pertemuan ketiga mendapat skor

penilaian 18 dengan persentase 45 %, sedangkan rata-rata dari ketiga

pertemuan yaitu 43,33 % dengan kriteria penilaian Mulai Berkembang

(MB).

Ketiga kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada Hafiza Dwi Andini, pada pertemuan pertama mendapat skor

penilaian 16 dengan persentase 40 %, pertemuan kedua mendapat skor

penilaian 12 dengan persentase 30 %, sedangkan pertemuan ketiga

mendapat skor penilaian 15 dengan persentase 37,5 % sedangkan rata-

rata dari ketiga pertemuan yaitu 35,83% dengan kriteria penilaian Mulai

Berkembang (MB).

Keempat Kecerdasan Kinestteik Anak Usia 5-6 Tahun dapa di lihat

pada M.Safdatul Mahdi, pada pertemuan pertema mendapat skor

Page 93: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

80

penilaian 17 dengan persentase 42, 5 % pertemuan kedua mendapat skor

penlaian penilaian 18 dengan persentase 45 %, sedangkan pertemuan

ketiga mendapat skor penilaian 21 dengan persentase 52,2 % dengan

rata- rata 46,67 % dengan kriteria penilaian Mulai Berkembang (MB).

Kelima Kecerdasan Kinestetik dapat anak usia 5-6 Tahun dilihat

pada M. Aufaraiz Afkar, pada pertemuan pertama menapat skor penilaian

18 dengan persentase 45 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian

16 dengan persentase 40 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian

18 dengan persentase 45 % dengan rata- rata 43,33 % dengan kriteria

penilaian Mulai Berkembang (MB).

Keenam Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada M.Bilal pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 13

dengan persentase 32,5 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 17

dengan persentase 42,5 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 17

dengan persentase 42,5 % dengan Rata-rata 39,17 dengan kriteria

penilain Mulai berkembang (MB)

Ketujuh Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada M.Ilham pada pertemuan pertma mendapat skor penilaian 15

dengan persentase 37,5 % pertemuan kedua mendapat skor 13 penilaian

dengan persentase 32,5 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 17

dengan Persentse 42,5 % dengan rata-rata 35, 83 % dengan Kriteria

Mulai Berkembang (MB).

Kedelapan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat

dilihat pada M. Rifqi Saputra pada pertemuan pertama mendapat skor

penilaian 19 dengan persentase 47,5 % pertemuan kedua mendapat skor

penilaian 14 dengan persentase 35 % pertemuan ketiga mendapat skor

penilaian 15 dengan persentase 37,5 % sedangkan rata- rata 40,00 %

dengan kriteria peniaian Mulai Berkembang (MB).

Page 94: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

81

Sembilan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada Nurainun pada pertemuan pertama mendapat Skor penilaian 14

dengan persentase 35 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 12

dengan persentase 30 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 17

dengan persentase 42,5 % dengan rata-rata 35,83 % dengan Kriteria

penilaian Mulai Berkembang (MB).

Sepuluh Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada Nurul Jihan pada pertemuan pertama mendpat skor penilaian 13

dengan persentase 32,5 % pertemuan kedua menapat skor penilaian 12

dengan persentase 30 % dan pertemuan ketiga mendapat skor penilaian

dengan persentase 40 % dengan Rata-rata 34,17 dengan kriteria

penilaian Mulai Berkembang (MB).

Sebelas Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada Suprianto pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 16

dengan persentase 40 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 16

dengan persentase 40 % pertemuan Ketiga mendapat skor penilaian 17

dengan persentase 42,5 % dengan rata-rata 40,83% dengan kriteria

penilain Mulai Berkembang (MB).

Duabelas Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada Tika Santika pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 14

dengan persentase 35 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 15

dengan persentase 37,5 pertemuan ketiga mendapat skor penlaian 10

dengan persentase 25 % dengan rata-rata 32 % dengan kriteria penilaian

Mulain Berkembang (MB).

Selanjutnya dapat dilihat pada grafik untuk nilai perorangan anak

pada kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 Tahun di pendidikan Anak Usia

Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan Riau.

Page 95: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

82

Grafik IV.2

Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode

Bermain Gerak dan lagu

Pada grafik diatas bahwa untuk capaian kecerdasan kinestetik

anak usia 5-6 tahun melalui metode bermain gerak dan lagu terlihat

nilai rata-rata masih dalam kategori Mulai berkembang, pertama pada

capai kecerdasan kinetetik oleh Adel mendapat persentase 43,75%

artinya masih dalam kategori Mulai Berkembang (MB), kedua pada

capaian kecerdasan kinestetik oleh Alfin mendapat persentase 43,33%

Artinya masih dalam kategori Mulai berkembang (MB). ketiga pada

capaian kecerdasan kinestetik oleh Hafiza Dwi Andini mendapat

persentase 35,83% Artinya masih dalam kategori Mulai berkembang

(MB), keempaat pada capaian kecerdasan kinestetik oleh M. Safdatul

Mahdi mendapat persentase 46,67% Artinya masih dalam kategori

Mulai berkembang (MB), kelima pada capaian kecerdasan kinestetik

oleh M. Aufaraiz Afkar mendapat persentase 43,33% Artinya masih

dalam kategori Mulai berkembang(MB), keenam pada capaian

43.75%43.33%

35.83%

46.67%43.33%

39.17%35.83%

40.00%35.83%34.17%

40.83%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

50.00%A

del

Alf

in

Haf

iza

Dw

i An

din

i

M. S

afd

atu

l Mah

di

M. A

ufa

raiz

Afk

ar

M. B

ilal

M. I

lham

M. R

ifq

i Sa

futr

a

Nu

rain

un

Nu

rul J

ihan

Sup

rian

to

Tika

San

tika

Adel

Alfin

Hafiza Dwi Andini

M. Safdatul Mahdi

M. Aufaraiz Afkar

M. Bilal

M. Ilham

M. Rifqi Safutra

Nurainun

Nurul Jihan

Suprianto

Tika Santika

Page 96: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

83

kecerdasan kinestetik oleh M. Bilal mendapat persentase 39,17%

Artinya masih dalam kategori Mulai berkembang(MB), ketujuh pada

capaian kecerdasan kinestetik oleh M,Ilham mendapat persentase

35,83% Artinya masih dalam kategori Mulai berkembang (MB), delapan

pada capaian kecerdasan kinestetik oleh M. Rifqi Saputra mendapat

persentase 40,00% Artinya masih dalam kategori Mulai

berkembang(MB), Sembilah pada capaian kecerdasan kinestetik oleh

Nurainun mendapat persentase 35,83% Artinya masih dalam kategori

Mulai berkembang (MB), sepuluh pada capaian kecerdasan kinestetik

oleh Nurul Jihan mendapat persentase 34,17% Artinya masih dalam

kategori Mulai berkembang (MB), Sebelas pada capaian kecerdasan

kinestetik oleh Suprianto mendapat persentase 40,83% Artinya masih

dalam kategori Mulai berkembang (MB), duabelas pada capaian

kecerdasan kinestetik oleh Tika Santika mendapat persentase 32%

Artinya masih dalam kategori Mulai berkembang (MB)

Tabel IV.7

Hasil kKecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun secara

Kelomok

No INDIKATOR

PERKEMBANGA

N

NAMA SISWA

A

L

A

N

H

A

M

S

M

A

M

B

M

I

M

S

N

A

N

J

S

P

TS

PERTEMUAN 1

1 Melempar bola 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1

2 Menangkap

bola

2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1

3 Kemampuan

keluwesan

dan kelenturan

2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1

Page 97: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

84

gerak anak

4 Anak dapat

melakukan

keseluruhan

gerak dan lagu

dengan lancer

3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2

5 Anak dapat

meniru

gerakan

sesuai dengan

contoh yang

diberikan

2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1

6 Anak dapat

melakukan

gerakan tanpa

malu-malu dan

percaya diri

1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1

7 Menaiki

tangga

2 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2 1

8 Berlari 2 2 2 2 4 1 1 3 1 1 2 3

9 Berjalan ke

depan

2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2

10 Berjalan

mundur

1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1

No INDIKATOR

PERKEMBANGA

N

PERTEMUAN 2

1 Melempar bola 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2

2 Menangkap

bola

2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1

Page 98: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

85

3 Kemampuan

keluwesan

dan kelenturan

gerak anak

3 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1

4 Anak dapat

melakukan

keseluruhan

gerak dan lagu

dengan lancar

2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2

5 Anak dapat

meniru

gerakan

sesuai dengan

contoh yang

diberikan

2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1

6 Anak dapat

melakukan

gerakan tanpa

malu-malu dan

percaya diri

2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1

7 Menaiki

tangga

2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1

8 Berlari 2 2 2 1 1 3 1 1 2 1 2 3

9 Berjalan ke

depan

2 1 1 2 3 1 2 2 2 1 1 2

10 Berjalan

mundur

2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1

N

O

INDIKATOR

PERKEMBANGA

N

PERTEMUAN 3

Page 99: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

86

1 Melempar bola 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1

2 Menangkap

bola

2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1

3 Kemampuan

keluwesan

dan kelenturan

gerak anak

3 2 1 2 1 3 2 1 2 2 1 1

4 Anak dapat

melakukan

keseluruhan

gerak dan lagu

dengan lancar

3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1

5 Anak dapat

meniru

gerakan

sesuai dengan

contoh yang

diberikan

2 3 1 4 2 3 2 2 1 2 2 1

6 Anak dapat

melakukan

gerakan tanpa

malu-malu dan

percaya diri

2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1

7 Menaiki

tangga

2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1

8 Berlari 2 2 2 2 1 4 2 1 1 2 2 1

9 Berjalan ke

depan

2 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1

10 Berjalan

mundur

2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1

Page 100: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

87

JUMLAH 6

2

52 43 56 52 49 43 48 45 4

2

4

9

3

9

Dari tabel diatas dapat dilihat hasil kecerdasan kinestetik secara

kelompok dari pertemuan 1, 2 dan pertemuan 3.

Tabel IV. 8

Skala Capaian Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6

Smester I T.A 2018/2019

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil dari

capaian perkembangan kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 Tahun di

Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan secara

NO NAMA ANAK SKOR TOTAL

1 Adel 62

2 Alfin 52

3 Hafiza Dwi Andini 43

4 M. Safdatul Mahdi 56

5 M. Aufaraiz Afkar 52

6 M. Bilal 49

7 M. Ilham 43

8 M. Rifqi Safutra 48

9 Nurainun 45

10 Nurul Jihan 42

11 Suprianto 49

12 Tika Santika 39

JUMLAH 580

PERSENTASE 40,27 %

Page 101: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

88

kelompok berjulah 580 dengan persentase 40,27% hal ini dalam

kategori mulai berkembang (MB)..

Grafik IV.3

Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode

Bermain Gerak dan lagu siklus 1

d. Refleksi

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus satu hal-hal yang telah di

dapatkan adalah sebagai berikut:

1) Pembelajaran sudah mengarah ke metode bermain gerak dan lagu

hal ini dapat dilihat dari hasil observasi kecerdasan kinestetik anak

usia 5-6 tahun melalui metode bermain gerak dan lagu

2) Kecerdasan kinestetik anak usia dini pada siklus 1 secara kelompok

mendapatkan jumlah 580 dengan persentase 40,27% meningkat

sebelumya pra siklus yaitu 40,27%.

37.91%

40.27%

36.50%

37.00%

37.50%

38.00%

38.50%

39.00%

39.50%

40.00%

40.50%

pra siklus siklus 1

pra siklus

siklus 1

Page 102: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

89

3) Hal yang tidak terlaksana berdasarkan hasil observasi adalah guru

belum memberikan motivasi kepada anak usia dini dan juga guru

belum meminta siswa untuk mendemonstrasikan gerak dan lagu.

Berdasarkan refleksi pada siklus satu peneliti membuat

perencanaan selanjutnya pada siklus 2 yaitu untuk melakukan hal-hal

sebagai berikut:

1) Melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain

gerak dan lagu ke arah yang lebih baik.

2) Guru lebih memotivasi siswa agar lebih baik dan mempraktikan

gerak dan lagu sesuai perintah.

3) Memberikan perhatian khusus kepada siswa yang lebih lambat

dalam memprkatikan metode bermain gerak dan lagu.

3. Penyajian Data Siklus 2

Berdasarkan hasil refleksi siklus I yang telah dilakukan sebanyak

3 kali pertemuan oleh peneliti, maka diperoleh hasil bahwa kecerdasan

kinestetik anak dalam mengikuti dan melakukan gerakan sesuai dengan

lagu masih tergolong mulai berkembang, untuk itu penelitian ini

dilanjutkan ke siklus II yang akan dilaksanakan 3 kali pertemuan.

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1 peneliti melakukan

perencanaan untuk di terapkan pada siklus dua hal-hal yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1) melakukan pendektan pada siswa yang lambat dalam memahami

bermain gerak dan lagu.

2) Menentukan tema yang akan diajarkan sesuai kurikulum.

3) Menyusun rencana pembelajaran dalam bentuk (RPPH).

Page 103: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

90

4) Mempersiapkan media yang akan digunakan yaitu lagu, dan alat

untuk menempel.

5) Mempersiapkan lembar observasi tentang meningkatkan kecerdasan

kinestetik anak melalui metode bermain gerak dan lagu.

b. Tindakan

Dalam tahap tindakan hal yang dilakukan oleh guru adalah

sebagai berikut

1) Tahapan memperhatikan, dalam tahap ini yang dilakukan oleh guru

adalah :

a) Menarik perhatian siswa

b) Mencontohkan gerak dan lagu

c) Meminta anak memperhatikan

2) Tahap mengingat dalam tahap mengingat tahap yang dilakukan

oleh guru Meminta anak mengulang gerak dan lagu.

3) Tahap memproduksi dalam tahap ini hal yang dilakukan oleh guru

adalah mendemonstrasikan gerak dan lagu

4) Tahap motivasi dalam ini hal yang dilakukan oleh guru adalah

sebagai:

a) Guru memberikan motivasi kepada

b) Guru memberikan reward kepada siswa yang berhasil dalam

menirukan gerak dan lagu

Page 104: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

91

c. Observasi Hasil Tes Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6

Tahun Melalui Metode Bermain Gerak dan Lagu

Selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode

bermain gerak dan lagu peneliti masih dibantu oleh guru kelas selaku

mitra kolaborasi untuk mengamati seluruh aktivitas atau kegiatan yang

terjadi dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan

oleh peneliti. Hasil pengamatan guru tersebut, menunjukkan bahwa

aktivitas peneliti selaku guru selama tindakan pada siklus II pada aspek

mengatur barisan anak, penyediaan media(gerak dan lagu ), meriview

kembali penjelasan tentang tujuan dengan media tersebut, menjelaskan

tentang gerakan baru yang akan dilakukan dan bagaimana cara

melakukannya, serta memberikan respon terhadap hasil gerakan anak

tergolong dalam kategori baik. Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh

peneliti dan dibantu oleh guru kelas. Dari hasil pengamatan yang

dilakukan oleh peneliti pada siklus II pertemuan pertama dan kedua,

diketahui bahwa tindakan yang dilakukan peneliti sudah optimal. Ini

terlihat pada tabel dibawah ini:

Gambar IV.6

Bermain Gerak dan Lagu

Gambar IV.5

Melempar Bola

Page 105: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

92

Tabel IV.9

Haseil Tes Kecerdasan Kinestetik siklus 2

No Nama Siklus 2 Jum

lah

Rat

a-

rata

Kriterian

Penilaian Pertemuan

1 2 3

1 Adel 70

%

72,5

%

67,5

%

70% Berkembang

Sesuai Harapan

2 Alfin 75

%

75

%

77,5

%

76% Berkembang

Sangat Baik

3 Hafiza Dwi Andini 72,5

%

77,5

%

77,5

%

76% Berkembang

sangat baik

4 M. Safdatul Mahdi 67,5

%

70

%

72,5

%

70% Berkembang

Seusuai

Harapan

5 M. Aufaraiz Afkar 70

%

67,5

%

70

%

69% Berkembang

Sesuai Harapan

6 M. Bilal 75

%

77,5

%

80

%

78% Berkembang

Sangat Baik

7 M. Ilham 72,5

%

75

%

77,5

%

75% Berkembang

Sesuai Harapan

8 M. Rifqi Safutra 72,5

%

75

%

77,5

%

75% Berkembang

Sesuai Harapan

9 Nurainun 77,5

%

80

%

80

%

79% Berkembang

SangatBaik

10 Nurul Jihan 75

%

77,5

%

80

%

78% Berkembang

Sangat Baik

11 Suprianto 80 82,5 82,5 82% Berkembang

Page 106: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

93

% % % Sangat Baik

12 Tika Santika 67,5

%

70

%

67,5

%

68% Bekembang

Sesuai Harapan

Pada tabel diatas siklus 2 dapat dilihat nilai perorangan dari

Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun, yang pertama Adel bahwa

pada petemuan pertma mendapat skor penialain 28 dengan persentase

70 % sedagkan pertemuan kedua mendapat skor penilaian 29 dengan

persentase 72,5 % sedangkan pertemuan ketiga mendapat skor 27

penilaian dengan persentase 67,5%. Sedangkan rata-rata dari ketiga

pertemuan yaitu 70 % dengan kriteria penilaian Berkembang Sesuai

Harapan (BSH).

Kedua kecerdasan kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat di lihat

pada Alfin, pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 30 dengan

Persentase 75 %, pertemuan Kedua mendapat skor penilaian 30 dengan

persentase 75 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 31 dengan

persentase 77,5 % dengan rata-rata 76 % dengan Kriteria Penilaian

Berkembang Sangat Baik (BSB).

Ketiga Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada Hafiza Dwi Andini, pada pertemuan pertama mendapat skor

penilaian 29 dengan persentase 72,5 % pertemuan kedua mendapat skor

penilaian 31 dengan persentase 77,5% pertemuan ketiga mendapat skor

penilaian 31 dengan persentase 77,5 % dengan rata-rata 76 % dengan

kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB).

Keempat Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada M. Safdatul Mahdi pada pertemuan pertama mendapat skor

penilaian 27 dengan persentase 67,5 % pertemuan kedua mendapat skor

penilaian 20 dengan persentase 70 % pertemuan ketiga mendapat skor

Page 107: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

94

penilaian 29 dengan persentase 72,5% dengan rata-rata 70 % dengan

kriteria penilaian Berkembang Sesuai Harapan (BSH).

Kelima Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada M. Auraiz Afkar pada peremuan pertama mendapat skor penilaian

28 dengan persentase 70 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian

27 dengan persentase 67,5 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian

28 dengan persentase 70 % dengan rata-rata 69 % dengan kriteria

penilaian Berkembang Sesuai Harapan (BSH).

Keenam Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada M.Bilal pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 30

dengan persentase 75 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 31

dengan persentase 77,5 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 32

dengan persentase 80 % dengan rata-rata 78 % dengan kriteria penilaian

Berkembang Sangat Baik (BSB)

Ketujuh Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada M.Ilham pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 29

dengan persentase 72,5 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 30

dengan persentase 75 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 31

dengan persentase 77,5 % dengan rata-rata 75 % dengan kriteria

penilaian Berkembang Sesuan Harapan (BSH).

delapan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada M.Rifqi Saputra pertemuan mendapat skor penilaian 29 dengan

persentase 72,5 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 30 dengan

persentase 75 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 31 dengan

persentase 77,5 % dengan rata-rata 75 % dengan kriteria penilaian

Berkembang Sesuai Harapan (BSH).

Sembilan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada Nur Ainun pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 31

dengan persentase 77,5 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 32

Page 108: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

95

dengan persentase 80 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 32

dengan persentase 80 % dengan rata-rata 79 % dengan kriteria penilaian

Berkembang Sangat Baik (BSB).

sepuluh Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada Nuruk Jihan pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 30

dengan persentase 75 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 31

dengan persentase 77,5 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 32

dengan persentase 80 % dengan rata-rata 78 % dengan kriteria penilaian

Berkembang Sangat Baik (BSB).

Sebelas Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada suprianto pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 32

dengan persentase 80 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 333

dengan persentase 82,5 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 33

dengan persentase 82,5 % dengan rata-rata 82 % dengan kriteria

penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB).

Duabelas Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada Tika Santika pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 27

dengan persentase 67,5 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 28

dengan persentase 70 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 27

dengan persentase 67,5 % dengan rata-rata 68 % dengan kriteria

penilaian Berkembang Sesuai Harapan (BSH).

Selanjutnya dapat dilihat pada grafik untuk nilai perorangan anak

pada kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 Tahun di pendidikan Anak Usia

Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan Riau.

Page 109: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

96

Grafik IV.4

Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode

Bermain Gerak dan lagu

Pada grafik diatas bahwa untuk capaian kecerdasan kinestetik

anak usia 5-6 tahun melalui metode bermain gerak dan lagu terlihat

nilai rata-rata masih dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan,

pertama pada capai kecerdasan kinetetik oleh Adel mendapat

persentase 70% artinya masih dalam kategori Berkembang Sesuai

Harapan (BSH), kedua pada capaian kecerdasan kinestetik oleh Alfin

mendapat persentase 76% Artinya masih dalam kategori masih dalam

kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), ketiga pada capaian

kecerdasan kinestetik oleh Hafiza Dwi Andini mendapat persentase

76% Artinya masih dalam kategori masih dalam kategori Berkembang

Sesuai Harapan (BSH),, keempaat pada capaian kecerdasan kinestetik

oleh M. Safdatul Mahdi mendapat persentase 76% Artinya masih

dalam kategori masih dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan

(BSH), kelima pada capaian kecerdasan kinestetik oleh M. Aufaraiz

Afkar mendapat persentase 69% Artinya masih dalam kategori masih

dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), keenam pada

70%76%76%

70%69%

78%75%75%79%78%

82%

68%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Adel

Alfin

Hafiza Dwi Andini

M. Safdatul Mahdi

M. Aufaraiz Afkar

M. Bilal

M. Ilham

M. Rifqi Safutra

Nurainun

Nurul Jihan

Page 110: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

97

capaian kecerdasan kinestetik oleh M. Bilal mendapat persentase 78%

Artinya masih dalam kategori masih dalam kategori Berkembang

Sangat Baik (BSB), ketujuh pada capaian kecerdasan kinestetik oleh

M,Ilham mendapat persentase 75% Artinya masih dalam kategori Mulai

masih dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), delapan

pada capaian kecerdasan kinestetik oleh M. Rifqi Saputra mendapat

persentase 75% Artinya masih dalam kategori Berkembang Sesuai

Harapan (BSH), Sembilah pada capaian kecerdasan kinestetik oleh

Nurainun mendapat persentase 79% Artinya masih dalam kategori

Berkembang Sangat Baik (BSB), sepuluh pada capaian kecerdasan

kinestetik oleh Nurul Jihan mendapat persentase 78% Artinya masih

dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), Sebelas pada capaian

kecerdasan kinestetik oleh Suprianto mendapat persentase 82%

Artinya masih dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB),

duabelas pada capaian kecerdasan kinestetik oleh Tika Santika

mendapat persentase 68% Artinya masih dalam kategori Berkembang

Sesuai Harapan (BSH).

Tabel IV.10

Hasil kKecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun secara

Kelomok

No INDIKATOR

PERKEMBANGA

N

NAMA SISWA

A

L

A

N

H

A

M

S

M

A

M

B

M

I

M

S

N

A

N

J

S

P

TS

PERTEMUAN 1

1 Melempar bola 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

2 Menangkap

bola

3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

3 Kemampuan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Page 111: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

98

keluwesan

dan kelenturan

gerak anak

4 Anak dapat

melakukan

keseluruhan

gerak dan lagu

dengan lancer

2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3

5 Anak dapat

meniru

gerakan

sesuai dengan

contoh yang

diberikan

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

6 Anak dapat

melakukan

gerakan tanpa

malu-malu dan

percaya diri

3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2

7 Menaiki

tangga

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

8 Berlari 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

9 Berjalan ke

depan

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

10 Berjalan

mundur

3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2

No INDIKATOR

PERKEMBANGA

N

PERTEMUAN 2

1 Melempar bola 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

Page 112: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

99

2 Menangkap

bola

3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3

3 Kemampuan

keluwesan

dan kelenturan

gerak anak

3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3

4 Anak dapat

melakukan

keseluruhan

gerak dan lagu

dengan lancar

2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3

5 Anak dapat

meniru

gerakan

sesuai dengan

contoh yang

diberikan

3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3

6 Anak dapat

melakukan

gerakan tanpa

malu-malu dan

percaya diri

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

7 Menaiki

tangga

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

8 Berlari 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

9 Berjalan ke

depan

4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3

10 Berjalan

mundur

3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

N INDIKATOR PERTEMUAN 3

Page 113: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

100

O PERKEMBANGA

N

1 Melempar bola 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2

2 Menangkap

bola

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 Kemampuan

keluwesan

dan kelenturan

gerak anak

3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3

4 Anak dapat

melakukan

keseluruhan

gerak dan lagu

dengan lancar

2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3

5 Anak dapat

meniru

gerakan

sesuai dengan

contoh yang

diberikan

3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

6 Anak dapat

melakukan

gerakan tanpa

malu-malu dan

percaya diri

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2

7 Menaiki

tangga

3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2

8 Berlari 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3

9 Berjalan ke

depan

3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3

Page 114: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

101

10 Berjalan

mundur

2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

JUMLAH 8

4

91 91 84 83 93 90 90 95 9

3

9

6

8

2

Dari tabel diatas dapat dilihat hasil kecerdasan kinestetik secara

kelompok dari pertemuan 1, 2 dan pertemuan 3.

Tabel IV. 11

Skala Capaian Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6

Berkelompok Smester I T.A 2018/2019

NO NAMA ANAK SKOR TOTAL

1 Adel 84

2 Alfin 91

3 Hafiza Dwi Andini 91

4 M. Safdatul Mahdi 84

5 M. Aufaraiz Afkar 83

6 M. Bilal 93

7 M. Ilham 90

8 M. Rifqi Safutra 90

9 Nurainun 95

10 Nurul Jihan 93

11 Suprianto 96

12 Tika Santika 82

JUMLAH 1072

PERSENTASE 74,44%

Page 115: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

102

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil dari

capaian perkembangan kecerdasan kinestetik anak usia dini di

Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan secara

kelompok berjulah 1072 dengan persentase 74,44% hal ini dalam

kategori mulai berkembang.

Grafik IV.5

Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode

Bermain Gerak dan lagu siklus 2

d. Refleksi

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus dua hal-hal yang telah di

dapatkan adalah sebagai berikut:

1) Pembelajaran sudah mengarah ke metode bermain gerak dan lagu

hal ini dapat dilihat dari hasil observasi siswa dalam meningkatkan

kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun melalui metode bermain

gerak dan lagu

2) Kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 Tahun pada siklus 2 secara

kelompok mendapatkan jumlah 1072 dengan persentase 74,44%

37.91% 40.27%

74.44%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

pra siklus siklus 1 siklus 2

pra siklus

siklus 1

siklus 2

Page 116: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

103

meningkat dari siklus 1 dengan jumlah 580 dengan persentase

40,27% dan pra siklus yaitu 37, 91%.

3) Hal yang perlu diperbaiki adalah mengoptimalkan pelaksanaan

pembelajaran pada metode bermain gerak dan lagu.

Berdasarkan refleksi pada siklus 2 peneliti membuat perencanaan

selanjutnya pada siklus 3 yaitu untuk melakukan hal-hal sebagai

berikut:

1) Melakukan pembelajaran dengan mengoptimalkan dalam

menggunakan metode bermain gerak dan lagu ke arah yang lebih

baik.

2) Guru lebih memotivasi siswa agar lebih baik dan mempraktikan

gerak dan lagu sesuai perintah.

3) Memberikan perhatian khusus kepada siswa yang lebih lambat

dalam memprkatikan metode bermain gerak dan lagu.

4. Penyajian Data Siklus 3

a. Perencanaan

Hal yang dilakukan oleh guru dalam tahap ini adalah sebagi

berikut :

1) Memberikan perhatian khusus kepada anak usia dini yang belum

berkembang dengan baik dalam hal kecerdasan kinestetik

2) Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan metode

bermain gerak dan lagu

3) Menyediakan alat dan media pembelajaran

Page 117: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

104

4) Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa

terhadap peningkatan kecerdasan kisnestetik melalui metode

bermain gerak dan lagu

b. Tindakan

Dalam tahap tindakan hal yang dilakukan oleh guru adalah

sebagai berikut

1) Tahapan memperhatikan, dalam tahap ini yang dilakukan oleh guru

adalah :

a) Menarik perhatian siswa

b) Mencontohkan gerak dan lagu

c) Meminta anak memperhatikan

2) Tahap mengingat dalam tahap mengingat tahap yang dilakukan

oleh guru Meminta anak mengulang gerak dan lagu.

3) Tahap memproduksi dalam tahap ini hal yang dilakukan oleh guru

adalah mendemonstrasikan gerak dan lagu

4) Tahap motivasi dalam ini hal yang dilakukan oleh guru adalah

sebagai:

a) Guru memberikan motivasi kepada

b) Guru memberikan reward kepada siswa yang berhasil dalam

menirukan gerak dan lagu

Page 118: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

105

c. Observasi Hasil Tes Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6

Tahun Melalui Metode Bermain Gerak dan Lagu

Selama proses pembelajaran dengan menggunakan

metode bermain gerak dan lagu peneliti masih dibantu oleh guru

kelas selaku mitra kolaborasi untuk mengamati seluruh aktivitas

atau kegiatan yang terjadi dengan menggunakan lembar observasi

yang telah disiapkan oleh peneliti. Hasil pengamatan guru

tersebut,menunjukkan bahwa aktivitas peneliti selaku guru selama

tindakan pada siklus III pada aspek mengatur barisan anak,

penyediaan (gerak dan lagu), meriview kembali penjelasan tentang

tujuan dengan media tersebut, menjelaskan tentang gerakan baru

yang akan dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, serta

memberikan respon terhadap hasil gerakan anak tergolong dalam

kategori baik. Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh peneliti dan

dibantu oleh guru kelas. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh

peneliti pada siklus III pertemuan pertama, kedua, dan pertemuan

ketiga diketahui bahwa tindakan yang dilakukan peneliti sudah

optimal. Ini terlihat pada tabel dibawah ini:

Gambar IV.7

Bermain Gerak dan Lagu

Page 119: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

106

Tabel IV.12

Hasil Tes Kecerdasan Kinestetik Melalui Metode Bermain Gerak dan

Lagu siklus 3

No Nama Siklus 3 Jum

lah

Rat

a-

rata

Kriterian

Penilaian Pertemuan

1 2 3

1 Adel 92,5

%

95

%

95

%

94,1

7%

Berkembang

Sangat Baik

2 Alfin 95

%

97,5

%

95

%

95,8

3%

Berkembang

Sangat Baik

3 Hafiza Dwi Andini 100

%

100

%

100

%

100,

00%

Berkembang

Sangat Baik

4 M. Safdatul Mahdi 95

%

95

%

97,5

%

95,8

3%

Berkembang

Sangat Baik

5 M. Aufaraiz Afkar 97,5

%

95

%

90

%

94,1

7%

Berkembang

Sangat Baik

6 M. Bilal 100

%

100

%

100

%

100,

00%

Berkembang

Sangat Baik

7 M. Ilham 92,5

%

95

%

100

%

95,8

3%

Berkembang

Sangat Baik

8 M. Rifqi Safutra 95

%

97,5

%

97,5

%

96,6

7%

Berkembang

Sangat Baik

9 Nurainun 97,5

%

95

%

97,5

%

96,6

7%

Berkembang

Sangat Baik

10 Nurul Jihan 95

%

97,5

%

100

%

97,5

0%

Berkembang

Sangat Baik

Page 120: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

107

11 Suprianto 100

%

100

%

100

%

100,

00%

Berkembang

Sangat Baik

12 Tika Santika 92,5

%

90

%

90

%

90,8

3%

Berkembang

Sangat Baik

Pada tabel diatas siklus 3 dapat dilihat nilai perorangan dari

Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun, yang pertama Adel bahwa

pada petemuan pertma mendapat skor penialain 37 dengan persentase

92,5 % sedagkan pertemuan kedua mendapat skor penilaian 38 dengan

persentase 95 % sedangkan pertemuan ketiga mendapat skor 38

penilaian dengan persentase 95%. Sedangkan rata-rata dari ketiga

pertemuan yaitu 94,17 % dengan kriteria penilaian Berkembang Sangat

Baik (BSB).

Kedua kecerdasan kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat di lihat

pada Alfin, pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 38 dengan

Persentase 95 %, pertemuan Kedua mendapat skor penilaian 39 dengan

persentase 97,5 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 38 dengan

persentase 95 % dengan rata-rata 95,83 % dengan Kriteria Penilaian

Berkembang Sangat Baik (BSB).

Ketiga Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada Hafiza Dwi Andini, pada pertemuan pertama mendapat skor

penilaian 40 dengan persentase 100 % pertemuan kedua mendapat skor

penilaian 40 dengan persentase 100% pertemuan ketiga mendapat skor

penilaian 40 dengan persentase 100 % dengan rata-rata 76 % dengan

kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB).

Keempat Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada M. Safdatul Mahdi pada pertemuan pertama mendapat skor

penilaian 38 dengan persentase 95 % pertemuan kedua mendapat skor

penilaian 38 dengan persentase 95 % pertemuan ketiga mendapat skor

Page 121: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

108

penilaian 39 dengan persentase 97,5% dengan rata-rata 95,83 % dengan

kriteria penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB).

Kelima Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada M. Auraiz Afkar pada peremuan pertama mendapat skor penilaian

39 dengan persentase 97,5 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian

38 dengan persentase 95 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian

36 dengan persentase 90 % dengan rata-rata 94,17 % dengan kriteria

penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB).

Keenam Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada M.Bilal pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 40

dengan persentase 100 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 40

dengan persentase 100 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 40

dengan persentase 100 % dengan rata-rata 100 % dengan kriteria

penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB)

Ketujuh Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada M.Ilham pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 37

dengan persentase 92,5 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 38

dengan persentase 95 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 40

dengan persentase 100 % dengan rata-rata 95,83 % dengan kriteria

penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB).

delapan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada M.Rifqi Saputra pertemuan mendapat skor penilaian 38 dengan

persentase 95 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 39 dengan

persentase 97,5 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 39 dengan

persentase 97,5 % dengan rata-rata 96,67 % dengan kriteria penilaian

Berkembang Sangat Baik (BSB).

Sembilan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada Nur Ainun pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 39

dengan persentase 97,5 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 38

Page 122: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

109

dengan persentase 95 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 39

dengan persentase 97,5 % dengan rata-rata 96,67% dengan kriteria

penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB).

sepuluh Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada Nuruk Jihan pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 38

dengan persentase 95 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 39

dengan persentase 97,5 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 40

dengan persentase 100 % dengan rata-rata 97,50 % dengan kriteria

penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB).

Sebelas Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada suprianto pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 40

dengan persentase 100 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 40

dengan persentase 100 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 40

dengan persentase 100% dengan rata-rata 100 % dengan kriteria

penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB).

Duabelas Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun dapat dilihat

pada Tika Santika pada pertemuan pertama mendapat skor penilaian 37

dengan persentase 92,5 % pertemuan kedua mendapat skor penilaian 36

dengan persentase 90 % pertemuan ketiga mendapat skor penilaian 36

dengan persentase 90 % dengan rata-rata 90,83 % dengan kriteria

penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB).

Selanjutnya dapat dilihat pada grafik untuk nilai perorangan anak

pada kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 Tahun di pendidikan Anak Usia

Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan Riau.

Page 123: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

110

Grafik IV.6

Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode

Bermain Gerak dan lagu

Pada grafik diatas bahwa untuk capaian kecerdasan kinestetik

anak usia 5-6 tahun melalui metode bermain gerak dan lagu terlihat

nilai rata-rata masih dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan,

pertama pada capai kecerdasan kinetetik oleh Adel mendapat

persentase 94,17% artinya masih dalam kategori Berkembang Sangat

Baik (BSB), kedua pada capaian kecerdasan kinestetik oleh Alfin

mendapat persentase 95,83% Artinya masih dalam kategori masih

dalam kategori Sangat Baik (BSB), ketiga pada capaian kecerdasan

kinestetik oleh Hafiza Dwi Andini mendapat persentase 100,00%

Artinya masih dalam kategori masih dalam kategori Sangat Baik (BSB),

keempaat pada capaian kecerdasan kinestetik oleh M. Safdatul Mahdi

mendapat persentase 95,83% Artinya masih dalam kategori masih

dalam kategori Sangat Baik (BSB), kelima pada capaian kecerdasan

kinestetik oleh M. Aufaraiz Afkar mendapat persentase 94,17% Artinya

94.17%

95.83%

100.00%

95.83%

94.17%

100.00%

95.83%96.67%96.67%

97.50%

100.00%

90.83%

86.00%

88.00%

90.00%

92.00%

94.00%

96.00%

98.00%

100.00%

102.00%A

del

Alf

in

Haf

iza

Dw

i An

din

i

M. S

afd

atu

l Mah

di

M. A

ufa

raiz

Afk

ar

M. B

ilal

M. I

lham

M. R

ifq

i Sa

futr

a

Nu

rain

un

Nu

rul J

ihan

Sup

rian

to

Tika

San

tika

Adel

Alfin

Hafiza Dwi Andini

M. Safdatul Mahdi

M. Aufaraiz Afkar

M. Bilal

M. Ilham

M. Rifqi Safutra

Nurainun

Nurul Jihan

Suprianto

Tika Santika

Page 124: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

111

masih dalam kategori masih dalam kategori Sangat Baik (BSB),

keenam pada capaian kecerdasan kinestetik oleh M. Bilal mendapat

persentase 100,00% Artinya masih dalam kategori masih dalam

kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), ketujuh pada capaian

kecerdasan kinestetik oleh M,Ilham mendapat persentase 95,83%

Artinya masih dalam kategori Mulai masih dalam kategori Sangat Baik

(BSB), delapan pada capaian kecerdasan kinestetik oleh M. Rifqi

Saputra mendapat persentase 96,07% Artinya masih dalam kategori

Sangat Baik (BSB), Sembilah pada capaian kecerdasan kinestetik oleh

Nurainun mendapat persentase 96,67% Artinya masih dalam kategori

Berkembang Sangat Baik (BSB), sepuluh pada capaian kecerdasan

kinestetik oleh Nurul Jihan mendapat persentase 97,50% Artinya masih

dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), Sebelas pada capaian

kecerdasan kinestetik oleh Suprianto mendapat persentase 100,00%

Artinya masih dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB),

duabelas pada capaian kecerdasan kinestetik oleh Tika Santika

mendapat persentase 90,83% Artinya masih dalam kategori Sangat

Baik (BSB)

Tabel IV.13

Hasil Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun secara

Kelomok

N

o

INDIKATOR

PERKEMBAN

GAN

NAMA SISWA

AL AN HA MS MA MB MI MS NA NJ SP TS

PERTEMUAN 1

1 Melempar

bola

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

2 Menangkap

bola

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

3 Kemampua 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4

Page 125: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

112

n keluwesan

dan

kelenturan

gerak anak

4 Anak dapat

melakukan

keseluruhan

gerak dan

lagu dengan

lancer

3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4

5 Anak dapat

meniru

gerakan

sesuai

dengan

contoh yang

diberikan

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

6 Anak dapat

melakukan

gerakan

tanpa malu-

malu dan

percaya diri

4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3

7 Menaiki

tangga

3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 Berlari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9 Berjalan ke

depan

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

1

0

Berjalan

mundur

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

Page 126: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

113

N

o

INDIKATOR

PERKEMBAN

GAN

PERTEMUAN 2

1 Melempar

bola

4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3

2 Menangkap

bola

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

3 Kemampua

n keluwesan

dankelentur

an gerak

anak

3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

4 Anak dapat

melakukan

keseluruhan

gerak dan

lagu dengan

lancer

3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4

5 Anak dapat

meniru

gerakan

sesuai

dengan

contoh yang

diberikan

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

6 Anak dapat

melakukan

gerakan

tanpa malu-

malu dan

4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3

Page 127: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

114

percaya diri

7 Menaiki

tangga

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 Berlari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9 Berjalan ke

depan

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

1

0

Berjalan

mundur

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

N

O

INDIKATOR

PERKEMBAN

GAN

PERTEMUAN 3

1 Melempar

bola

4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3

2 Menangkap

bola

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

3 Kemampua

n keluwesan

dan

kelenturan

gerak anak

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 Anak dapat

melakukan

keseluruhan

gerak dan

lagu dengan

lancer

3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4

5 Anak dapat

meniru

gerakan

sesuai

4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

Page 128: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

115

dengan

contoh yang

diberikan

6 Anak dapat

melakukan

gerakan

tanpa malu-

malu dan

percaya diri

4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3

7 Menaiki

tangga

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 Berlari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9 Berjalan ke

depan

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

1

0

Berjalan

mundur

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

JUMLAH 113 115 120 115 114 120 115 117 116 117 120 110

Dari tabel diatas dapat dilihat hasil kecerdasan kinestetik secara

kelompok dari pertemuan 1, 2 dan pertemuan 3.

Tabel IV. 14

Skala Capaian Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6

Smester I T.A 2018/2019

NO NAMA ANAK SKOR TOTAL

1 Adel 113

2 Alfin 115

Page 129: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

116

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil dari

capaian perkembangan kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 Tahun di

Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan secara

kelompok berjulah 1392 dengan persentase 96,66% hal ini dalam

kategori berkembang sangat baik.

Grafik IV.7

Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode

Bermain Gerak dan lagu siklus 3

37.91% 40.27%

74.44%96.66%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

pra siklus siklus 1 siklus 2 Siklus 3

pra siklus

siklus 1

siklus 2

Siklus 3

3 Hafiza Dwi Andini 120

4 M. Safdatul Mahdi 115

5 M. Aufaraiz Afkar 114

6 M. Bilal 120

7 M. Ilham 115

8 M. Rifqi Safutra 117

9 Nurainun 116

10 Nurul Jihan 117

11 Suprianto 120

12 Tika Santika 110

JUMLAH 1392

PERSENTASE 96,66%

Page 130: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

117

d. Refleksi

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus tiga hal-hal yang telah di

dapatkan adalah sebagai berikut:

1) Pembelajaran sudah mengarah ke metode bermain gerak dan lagu

hal ini dapat dilihat dari hasil observasi siswa pada meningkatkan

kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun melalui metode bermain

gerak dan lagu di pendidikan anak usia dini sabilal muhtadin

tembilahan.

2) Kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 Tahun pada siklus 3 secara

kelompok mendapatkan jumlah 1392 dengan persentase 96,66%

meningkat dari siklus dua yaitu 1072 dengan persentase 74,44 %

dan siklus 1 dengan jumlah 580 dengan persentase 40,27 % dan

pra siklus dengan jumlah 182 dengan persentase yaitu 37, 91%.

3) Meningkatnya hasil kecerdasan kinestetik anak usia dini didukung

oleh implementasi dari pelaksanaan metode bermain gerak dan

lagu oleh guru.

Berdasarkan refleksi pada siklus 3 peneliti menyimpulakan

penelitian sudah mencapai target yang telah ditentukan yaitu

meningkatnya kecerdasan kinestetik anak usia dini di Pendidikan Anak

Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan.

C. Analisis Hasil Penelitian

Hasil dari data yang telah di sajikan di atas selajutnya di analisis

agar dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan data.

Page 131: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

118

Tabel IV. 15

Hasil Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun

N

O NAMA ANAK

Pra

Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

1 Adel 15 62 84 113

2 Alfin 15 52 91 115

3 Hafiza Dwi Andini 16 43 91 120

4 M. Safdatul Mahdi 17 56 84 115

5 M. Aufaraiz Afkar 17 52 83 114

6 M. Bilal 17 49 93 120

7 M. Ilham 15 43 90 115

8 M. Rifqi Safutra 17 48 90 117

9 Nurainun 14 45 95 116

10 Nurul Jihan 12 42 93 117

11 Suprianto 14 49 96 120

12 Tika Santika 13 39 82 110

JUMLAH 182 580 1072 1392

PERSENTASE 37,91 % 40,27 % 74,44 % 96,66%

Hasil pada tabel di atas merupakan hasil secara individu anak usia

dini. Selanjutnya hasil secara kelompok dapat di lihat dalam tabel berikut :

Tabel IV. 16

Hasil persentase Prasiklus, siklus 1, 2 dan 3

NO SIKLUS JUMLAH Persentase

1 Pra Siklus 182 37,91%

2 Siklus 1 580 40,27 %

3 Siklus 2 1072 74,44 %

Page 132: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

119

4 Siklus 3 1392 96,66%

Selanjutnya untuk lebih jelasnya dapat di lihat dalam grafik berikut:

Grafik IV.8

Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode

Bermain Gerak dan lagu Pada Silus 1,2 dan 3

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa hasil

kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 Tahun di Pendidikan Anak Usia

Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan pada pra siklus secara kelompok 37,

91% meningkat pada siklus 1 menjadi 40,27% pada siklus 2 menjadi

74,44% dan meningkat pada siklus 3 menjadi 96,66%. Artinya

penelitian tindakan kelas yang dilakukan berhasil meningkatkan

kecerdasan kinestetik anak usia dini di Pendidikan Anak Usia Dini

Sabilal Muhtadin Tembilahan.

37.91% 40.27%

74.44%

96.66%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Pra Siklus

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Page 133: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

120

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian yang penulis dapatkan

melalui berbagai teknik dalam pengumpulan data seperti observasi, tes

perbuatan dan dokumentasi kegiatan bermain gerak dan lagu dalam

meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun di Pendidikan

Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan (RIAU). serta didukung oleh

analisis dan beberapa teori yang ada maka akhirnya kegiatan

meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak usia 5-6 Tahun Melalui Metode

Bermain Gerak dan Lagu di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

Tembilahan (RIAU) sampai pada suatu kesimpulan, dalam bab ini dapat

penulis uraikan beberapa kesimpulan dan hasil penelitian ini sebagai

berikut:

1. Sebelum menggunakan metode bermain gerak dan lagu kecerdasan

kinestteik anak usia 5-6 tahun masih terlihat rendah artinya masih

dalam kategori Belom Berkembang (BB), dan adapun Hasil kecerdasan

Kinestetik anak usia dini (AUD) di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal

Muhtadin Tembilahan dalam pra siklus atau yang belum di terapkan

metode bermain gerak dan lagu masih tergolong rendah secara

keseluruhan persentase kecerdasan kinestetik siswa pada angka

37,91% pada kategori Belom Berkembang (BB).

2. Pelakasnaan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain

gerak dan lagu oleh guru Pendidikan Anak Usia Dini di Sabilal Muhtadin

Tembilahan sudah mengarah ke metode bermain gerak dan lagu

dengan menyediakan lagu dan gerakan pada sat melakukan tes

perbuatan untuk meningkatkan metode bermain gerak dan lagu, hal ini

dapat dilihat dari hasil proses menggunakan metode bermin gerak dan

lagu.

Page 134: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

121

3. Kecerdasan kinestetik dapat ditingkatkan dengan menggunakan

metode gerak dan lagu hal ini berdasarkan hasil penelitian tindakan

kelas diketahui bahwa hasil kecerdasan kinestetik anak usia dini di

Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan pada pra

siklus secara kelompok 37, 91% meningkat pada siklus 1 menjadi

40,27% pada siklus 2 menjadi 74,44% dan meningkat pada siklus 3

menjadi 96,66%. Artinya penelitian tindakan kelas yang dilakukan

berhasil meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia dini di

Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan dan temuan dan hasil penelitian tindakan kelas

tentang meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia dini di Pendidikan

Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin Tembilahan berimplikasi pada hal

sebagai berikut:

1. kecerdasan merupakan hal yang sangat perlu dikembangkan dalam

anak usia dini. Khususnya pada kecerdasan kinestetik anak usia dini

karena di dalam komponenya erat hubungannya dengan motorik pada

anak usia dini, maka guru Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

Tembilahan dapat memilih metode bermain gerak dan lagu untuk

mengembangkan atau meningkatkan kecedasan kinestetik anak.

2. Upaya dalam meningkatkan kecerdasan kinestetik siswa dengan

menggunakan metode bermain gerak dan lagu harus sesuai dengan

prosedur dan rincian tahapan metode bermain gerak dan lagu agar

mampu berdampak yang baik dalam perkembangan kecerdasan

kinestetik anak usia dini di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

Tembilahan.

3. Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin beserta guru dan

kepala sekolah harus menyediakan sarana, media, dan hal lainya untuk

mengfasilitasi anak usia dini dapat mengembangkan kecerdasan

Page 135: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

122

kinestetiknya karena hal tersebut merupakan hal yang dapat menujang

tingkat efektifitas metode bermain gerak lagu dalam meningkatkan

kecerdasan kinestetik anak usia dini.

C. REKOMENDASI

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang

meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia dini maka peneliti

memberikan beberapa rekomendasi sebagai bahan pertimbangan dan

acuan dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik anak usia dini

sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah

a. Memberikan pemahaman kepada semua guru agar dapat

meningkatkan kecerdasan yang ada pada anak usia dini

khususnya kecerdasan kinetetik.

b. Melakukan pelatihan pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran yang menarik bagi anak usia dini salah satunya

metode bermain gerak dan lagu.

c. Mencukupi segala fasilitas pembelajaran untuk meningkatkan

kecerdasan kinestetik anak usia dini

2. Guru

a. Melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain

gerak dan lagu jika ingin meningkatkan kecerdasann kinestetik

anak usia 5-6 Tahun namun dalam pelaksanaanya harus di

perhatikan setiap tahapanya

b. Terus meningkatkan kualitas pembelajaran dengan terus mencari

informasi tentang karakteristik anak usia dini khususnya pada

kecerdasan majemuknya yang salah satunya kecerdasan

kinestetik

Page 136: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

123

c. Selalu bersifat mengembangkan diri dalam hal mencari

pengetahuan bagaimana cara mengajar yang optimal dan sesuai

dengan tujuan yang ingin di capai.

3. Peneliti Selanjutnya

Dalam rangka mengembangkan kecerdasan kinestetik s pada

anak usia dini terutama pada rentang usia 5-6 tahun kegiatan bermain

dan benyanyi yang dapat digunakan, oleh sebab itu penulis

mengharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk:

a. Peneliti fokus dalam pengembangan kecerdasan kinestetik

dengan menggunakan bermain gerak dan lagu untuk peneliti

selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan

menggunakan metode yang lebih bervariasi atau meningkatkan

semua komponen multiple intellegent pada anak usia dini

b. Penggunaan dari metode bermain gerak dan lagu agar dapat di

jadikan referensi atau acauan dalam melakukan peneltian tentang

meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 Tahun.

D. KATA PENUTUP

Segala rasa puji dan dengan mengucapkan rasa syukur

alhamdulillahirabbil alamin penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas

segala nikmat, karunia serta pertolongan-Nya kepada penulis yang

dengan semua itu penulis dapat mengerjakan dan menyelesai karya tulis

dalam bentuk tesis ini, adapun tulisan yang penulis muat di dalamnya

yakni memberikan informasi tentang bagaimana menggunakan metode

bermain gerak dan lagu untuk meningkatkatkan kecerdasan kinestetik

anak usia 5-6 tahun di Pendidikan Anak Usia Dini Sabilal Muhtadi

tembilahan

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak

yang telah membantu dalam menyelesaikan tesis ini kepada bunda Dr.

Risnita M.Pd. dan Bunda Dr. Yusria, M.Pd Selaku pembimbing yang

Page 137: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

124

dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan yang berharga,

petunjuk dan motivasi yang berkelanjutan hingga selesainya proposal,

kepada ibunda tercinta yang selalu mendo’akan untuk penulis.

Selanjutnya kepada ayahanda selalu memberikan motivasi kepada

penulis agar selalu belajar dan terus belajar, kepada Mas Hasan Fauzi

terimaksih atas ilmu dan motivasinya kepada kakak-kakak penulis yang

dengan gigih memompa motivasi penulis dalam menyelesaikan penulisan

ini,

Seluruh teman-teman mahasiswa pascasarjana khusus konsentrasi

pendidikan islam anak usia dini terutama kepada kakak senior yang

dengan senang hati memberikan pencerahan tentang penulisan tesis ini,

atas perhatian dan kritiknya selama ini penulis merasa terbantu dalam

membangun kepercayaan, seluruh pihak yang telah membantu selama

perencanaan, pelaksanaan dan penulisan hasil penelitian ini penulis tidak

dapat memberi bantuan dalam bentuk materi, kecuali hanya memanjatkan

doa semoga allah swt memberikan pahala yang setimpal dan amal yang

sangat berguna, dimurahkan rezeki dan diangkat derajat hidupnya

olehnya.

Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat memberikan

manfaat yang besar bagi semua pihak dan khusus bagi Pendidikan Anak

Usia Dini Sabilal Muhtadin penulis mengadakan penelitian. Penulis

sangat menyadari bahwa dalam sajian atau uraian tesis ini belum

menjawab secara mendalam permasalahan-permasalahan yang terdapat

meningkatkan kecdrdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode

Bermain Gerak dan Lagu Di Pendidikn Anak Usia Dini Sabilal Muhtadin

Tembilahan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan serta masih

jauh dan kesempurnaan.Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan ilmu

yang penulis miliki, oleh karena itu sebagai insan yang lemah penulis

sangat mengharapkan kepada para pembaca yang budiman agar

Page 138: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

125

memberikan masukan, kritikan dan saran kepada peneliti yang bersifat

konstruktif dalam rangka mencapai perbaikan dan kesempurnaan tesis ini.

Akhir kata dan penelitian ini penulis senantiasa mengharapkan

semoga dan tulisan yang sangat sederhana ini bisa memberikan manfaat

bagi kepala sekolah dan para guru yang ada di Pendidikan Anak Usia Dini

Sabilal Muhtadih Tembilahan, para pembaca dan peneliti

selanjutnya.Aamiin ya rabba alamin.

Jambi 06 November

Peneliti

Yusnita

Page 139: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

126

DAFTAR PUSTAKA

Adul Majid, Hadis Tarbawi(Hadis-hadis Pendidikan, Jakarta: Kencana,

2012

Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: PT Bumi Aksara,

2017

Ahmad Susanto,Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta : PT. Bumi Aksara,

2017

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT.Raja Grafindo

Persada, 2004

Anita Yus, Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak,

Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012

Asip Suryadi dan Ika berdiati, Menggagas Penelitian Tindakan Kelas Bagi

Guru, Bandung : PT, Remaja Rosdakarya, 2018

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran,

Jogjakarta: Aruzz Media, 2010

Carol Seefedt dan Barbara A Wasik, Pendidikan Anaka Usia Dini, (Jakarta

: PT Indeks, 2016

Claire Gorden dan Lynn Hunggins- Cooper, Meningkatkan 9 Kecerdasan

Anak , Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer, 2013

Creswell, jhon W. Terjemahan Achamad Fawaid, Research Design

Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2015

Deni Damayanti, Senang dan Bahagia Menjadi Guru Paud, Bandung:

Araska, 2018

Departemen Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014, Jakarta:

Depdiknas, 2014

Depertemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahnya, Semarang: Raja

Publishing, 2011

Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini , Jakarta: Kencana,2010

Page 140: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

127

Een Y. Haenilah, Kurikulum dan Pembelajaran Paud, Yogyakarta: Media

Akademi, 2015

Enah Suminah, Dkk, Pedoman Penilaian Pembelajaran Pendidikan Anak

Usia Dini, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak usia Dini, 2015

E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja Rosda

Karya, 2015

H.E. Mulyasa, Manajemen PAUD, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012

Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat Umar, Mengelola Kecerdasan dalam

Pembelajran, Jakarta : Bumi Aksara, 2009

Hamzah B.Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan pendektan

PAILKEM, Jakarta : Bumi Aksara, 2014

Harun Rasyid, Mansyur dan Suratno, Asesmen Perkembangan Anak Usia

Dini, (Yogyakarta : Gam Media, 2012

Howard Gardner, Multiple Inteligigences (diterjemankan : Alexander

Sindoro), Batam: Interaksa

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar,Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung :PT Rosda Karya, 2011

Iswandi, Teori Belajar, Bogor : In Media, 2017

Jamal Ma’mur Asmani, Panduan Praktis Manajeman Mutu Guru Paud,

Yogyakarta : DIVA Press, 2015

Julia Jasmine, Metode Mengajar Multiple Inteligences, Bandung: Nuansa

Cendikia, 2019

Jess Feist dan Gregory J.Feist, Teori Kepribadian, Jakarta: Salemba

Humanika, 2010

Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa, Jakarta : PT Gramedia Pustaka, 2008

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2011

Leli Halimah, Pengembangan kurikulum Anak Usia Dini, Jakarta: Aditama,

2017

Page 141: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

128

Leli Halimah, Pengembangan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini,

Bandung :PT Redika Aditama, 2016

Lilis Madyawati, Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak, Jakarta :

Bandung, 2016

M.Fadillah, Pendidikan Anak Usia Dini, jakarta : Kecnan, 2014

Martini Jamaris, Pengukuran Kecerdasan Jamak, Bogor: Ghalia

Indonesia,2017

Martinis Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan

Pendidikan, Jakarta : Ciputat Mega Mall, 2016

Masganti Sit, Perkembangan Peserta Didik, Medan: Perdana Publishing,

2012

Masnifal, Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional, Jakarta :

Gramedia, 2013

Moeslichatoen, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT

Rineka Cipta, 2004

Muhammad Yaumi dan Nurdin Ibrahim, Pembelajaran Berbasis

Kecerdasan Jamak (Multiple Inteligences), Jakarta: Kencana, 2013

Mukhtar Latif, Zukhairina, Rita Zubaidah dan Muhammad Afandi, Orientasi

Baru Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta : Kencana, 2013

Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, Bandung : PT Mizan Pustaka, 2014

Munif Chatib, Gurunya Manusia, Bandung : PT Mizan Pustaka, 2013

Mursyid, Pengembangan Pembelajaran Paud, Bandung: Rosdakarya,

2017

Nangalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011

Nokman Riyanto, 7 Karya 1 Buku, Jawa Tengah: CV. Pelita Gemilang

Sejahtera

Paizaluddin dan Ermalinda, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung :

Alfabeta, 2013

Pat Broadhead, Justine Howard and Elizabeth Woods, Bermain dan

Belajar Pada Usia Din, Jakarta : Indeks Jakarta, 2017

Page 142: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

129

Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, Bandung: Alfabeta, 2015

Rozi Sastra Purna dan Arum Sukma Kinasih, Psikologi pendidikan Anak

Usian Dini Menumbuh Kembang Potensi Bintang Anak di TK Atraktif,

Jakarta : PT Indeks, 2015

Sabil Risaldi, Bermain, Bercerita & Menyanyi, Jakarta Timur: PT. Luxima

Metro Media, 2015

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2012

Suharsini Arikunto, Suhardjono, dan Supradi, Penelitian Tindakan Kelas,

Jakarta : Bumi Aksara, 2015

Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT

Rhineka Cipta, 2002

Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini, Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2015

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Uyu Wahyudin dan Mubiar Agustin, Penilaian Perkembangan Anaka Usia

Dini, Bandung : PT Refika Aditama, 2011

Yatim Riyanto, Pradikma Baru Pembelajaran, Jakarta :Kencana, 2012

Yudi Irfan Daniel, Shabri Shaleh Anwar, dan Fahrina Yustiasari Liriwati,

Pendidikan Karakrter Keluarga Islami, Jambi: Salim Media Indonesia,

2107

Yuliani Nuraini Sudjiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,

Jakarta: PT Indeks Pertama Puri Media, 2016

JURNAL

Aulia Umami, Peningkatan Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Melalui

Permainan Estapet, Jurnal Ilmiah Potensia ,2017

Imroatun Khasanah,Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui

Tari Tradisional Angguk Di Tk Melati Ii Glagah, Fip uny: Paud

Raudah, Upaya Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini

Melalui Kegiatan Menari Pada Kelompok TK B, Sumatra Utara :

UINSU, 2018

Page 143: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 …

130

Restu Yuningsih, Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Melalui

Pembelajaran Gerak Dasar Tari Minang, Jakarta Timur: UNJ, 2015

Ybnu Prasertyo, Siti Kamisyati Dan Tri Budi Hartono,Peningkatan

kecerdasan kinestetik anak melalui metode bermain gerak dan lagu

pada anak kelompok A TK Surakarata: Universitas Sebelas Maret,

2014