116
1 MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN OUTBOUND PADA ANAK USIA DINI DI RAUDHATUL ATHFAL NURUL YAQIN SIMPANG SUNGAI DUREN MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH: MUSTANIRAH NIM. 209173225 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2021

MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

1

MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK

MELALUI KEGIATAN OUTBOUND PADA ANAK USIA DINI

DI RAUDHATUL ATHFAL NURUL YAQIN

SIMPANG SUNGAI DUREN

MUARO JAMBI

SKRIPSI

OLEH:

MUSTANIRAH

NIM. 209173225

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2021

Page 2: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

ii

MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK

MELALUI KEGIATAN OUTBOUND PADA ANAK USIA DINI

DI RAUDHATUL ATHFAL NURUL YAQIN

SIMPANG SUNGAI DUREN

MUARO JAMBI

SKRIPSI

OLEH:

MUSTANIRAH

NIM. 209173225

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2021

Page 3: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

iii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

KEMENTERIAN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN STS Jambi

Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen

Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl.

Revisi Hal

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 1 dari 1

Hal : Nota Dinas

Lampiran :

Kepada

Yth.DekanFakultasTarbiyahdanKeguruan

UIN SulthanThahaSaifuddin Jambi

Di Jambi

Assalamualaikumwr.wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara;

Nama : Mustanirah

NIM : 209173225

Judul Skripsi : Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Melalui Kegiatan Outbound

Pada Anak Usia Dini Di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang

Sungai Duren Muaro Jambi

Sudah dapat diajaukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program

Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Universitas Islam Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strara

Satu dalam Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Dengan ini kami mengharapkan

agar skripsi / tugas akhir saudara tersebut di atas dapat segera di munaqasyahkan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Page 4: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

iv

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

KEMENTERIAN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN STS Jambi

Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen

Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl.

Revisi Hal

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 1 dari 1

Hal : Nota Dinas

Lampiran :

Kepada

Yth.DekanFakultasTarbiyahdanKeguruan

UIN SulthanThahaSaifuddin Jambi

Di Jambi

Assalamualaikumwr.wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara;

Nama : Mustanirah

NIM : 209173225

Judul Skripsi : Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Melalui Kegiatan Outbound

Pada Anak Usia Dini Di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang

Sungai Duren Muaro Jambi

Sudah dapat diajaukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program

Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Universitas Islam Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strara

Satu dalam Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Dengan ini kami mengharapkan

agar skripsi / tugas akhir saudara tersebut di atas dapat segera di munaqasyahkan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Page 5: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

v

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Page 6: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

vi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya

susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Fakultas

tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya

merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan

hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian

tertentu, saya bersedia menerima sanksi dengan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku.

Page 7: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

vii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

PERSEMBAHAN

حيمبسم الله حمن الره الره

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah

Skripsi ini dipersembahkan untuk

Kedua Orangtuaku tercinta

Bapak Drs. Djunaidi, M.Pd.I dan Ibu Dra. Jamilah, M. Pd.I

Kepada saudaraku

Abangku Ahmad Mustaniruddin, M. Ag dan Adikku Zia Ulhaq

Dan Kepada Suamiku

Muhammad Subhan, S. Ag

Yang telah memberikan support baik moril maupun materil

Serta kepada

Almamater Tercinta

Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Page 8: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

viii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

MOTTO

ن تراب ثم من نطفة ثم من علقة ثم يخرجكم هو الذي خلقكم م

ن يتوفى من قبل ا ومنكم م طفلا ثم لتبلغوا أشدكم ثم لتكونوا شيوخا

ى ولع سم ﴾ ٦٧ :المؤمن ﴿ لكم تعقلون ولتبلغوا أجلا م

Artinya: “Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari

setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu

sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai

kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di

antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya

kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu

memahami(nya).”(Al-Mu’min: 67)

Page 9: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

ix

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Kata Pengantar

حيم حمن الره الره بسم الله

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

Subhanahu Wata’ala, yang mana atas berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya lah

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, shalawat dan salam semoga

senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad Sholallahu’alaihi

Wassalam, beserta keluarga dan para sahabatnya. Penulisan skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik guna mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi

baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini penulis menyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Dr. Hj. Fadlilah selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ridwan, S.Psi, M.Psi., Psikolog dan Amirul Mukminin Al Anwari, M.Pd. I

selaku Ketua dan Sekretaris Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Dra. Huda, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I dan Ridwan, S.Psi, M.Psi.,

Psikolog selaku dosen pembimbing II yang meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Ibu Suryanti, S.Pd selaku kepala sekolah dan Majelis Guru Raudhatul Athfal

Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

7. Orang tua yang telah memberi motivasi, do’a dan restu hingga menjadi

pendorong yang kuat bagi penulis dalam mennyelesaikan skripsi ini.

Page 10: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

x

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

8. Sahabat-sahabatku Nabila Putri Mustiani, Nur Arifi Kamali, Pebriani dan

Martina Eka Putri yang telah meluangkan banyak waktu dan tenaga dalam

membantu menyelesaikan tugas akhir ini

9. Teman-teman angkatan 2017 yang telah menjadi teman diskusi dalam

menyususn skripsi ini.

Akhirnya semoga Allah Subhanahu Wata’ala berkenan membalas segala

kebaikan dan amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pengembangan ilmu.

Jambi, Maret 2021

Penulis,

Mustanirah

NIM. 209173225

Page 11: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

xi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

ABSTRAK

Nama : Mustanirah

NIM : 209173225

Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul Skripsi : Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Melalui Kegiatan Outbound

Pada Anak Usia Dini Di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang

Sungai Duren Muaro Jambi

Skripsi ini membahas tentang Penerapan Metode Outbound untuk

meningkatkan kecerdasan kinestetik anak di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin

Simpang Sungai Duren Muaro Jambi Usia 5-6 Tahun, penelitian ini merupakan

jenis penelitian tindakan kelas yang mengacu pada model Kemmis dan MC.

Taggart meliputi empat tahap yaitu (1) perencanaan (2) tindakan (3) observasi dan

(4) refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari 3 kali

pertemuan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis data kualitatif ddan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa

Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi kelas B2

tahun 2020 yang berjumlah 20 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

meningkatkan kececrdasan kinestetik anak melalui penerapan kegiatan outbound.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen lembar

observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil pada penelitian ini menyatakan

adanya peningkatan kecerdasan kinestetik anak melalui penerapan kegiatan

outbound. Hal ini dibuktikan dengan skor rata-rata pra siklus kecerdasan

kinestetik anak yaitu 40% siklus I meningkat menjadi 61,25% dan mengalami

peningkatan paling tinggi pada siklus II menjadi 83,75%. Temuan penelitian

bahwa penerapan metode outbound dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik

pada anak di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi.

Kata Kunci: Outbound, kecerdasan kinestetik, Anak Usia Dini

Page 12: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

xii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

ABSTRACT

Name : Mustanirah

NIM : 209173225

Study Program : Early Childhood Islamic Education

Thesis Title : Improving Kinesthetic Intelligence Through Activities in

Outbound Early Childhood in Raudhatul Athfal Nurul

Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi

This thesis discusses the Application of Methods Outbound to improve

children's kinesthetic intelligence in Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Duren Muaro

Jambi River Intersection Age 5-6 years. This research is a type of classroom

action research that refers to the Kemmis and MC models. Taggart includes four

stages, namely (1) planning (2) action (3) observation and (4) reflection. This

study consisted of two cycles, each cycle consisting of 3 meetings. The data

analysis technique used in this research is qualitative and quantitative data

analysis. The sample in this study were students of Raudhatul Athfal Nurul Yaqin

Duren Muaro Jambi River Intersection class B2 in 2020, totaling 20 people. The

purpose of this study was to improve children's kinesthetic intelligence through

the implementation ofactivities outbound. Data collection techniques in this study

used observation sheet instruments, interviews and documentation. The results of

this study indicate an increase in children's kinesthetic intelligence through the

implementation ofactivities outbound. This is evidenced by the pre-cycle average

score of children's kinesthetic intellegence, namely 40% in the first cycle,

increasing to 61.25% and experiencing the highest increase in the second cycle to

83.75%. The research findings show that the application of themethod outbound

can improve kinesthetic intelligence in children at Raudhatul Athfal Nurul Yaqin,

Duren Muaro River Junction, Jambi.

Keywords: Outbound, kinesthetic intelligence, early childhood

Page 13: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

xii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ ii

NOTA DINAS ............................................................................................. iii

PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................................... v

PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................. vi

PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii

MOTTO ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................... xi

ABSTRACT ................................................................................................ xii

DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar belakang ........................................................................... 1

B. Fokus Masalah ........................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 8 A. Kinestetik ................................................................................. 8

1. Pengertian Kinestetik ........................................................... 8

2. Sifat-Sifat Kecerdasan Kinestetik ........................................ 9

3. Komponen Kecerdasan Kinestetik ....................................... 9

4. Indikator Kecerdasan Kinestetik Anak usia Dini ................. 10

5. Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Pada Anak

Usia Dini ............................................................................ 12

B. Outbound ................................................................................... 13

1. Pengertian Outbound .......................................................... 13

2. Tujuan Kegiatan Outbound ................................................. 14

3. Manfaat Kegiatan Outbound ............................................... 15

4. Jenis-Jenis Outbound .......................................................... 16

5. Bentuk Pelaksanaan Outbound ............................................ 17

6. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Outbound ........................... 17

C. Penelitian Relevan ..................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 23

A. Desain Penelitian ...................................................................... 23

B. Setting ..................................................................................... 24

C. Subjek penelitian ..................................................................... 24

D. Prosedur umum Penellitian ....................................................... 24

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................. 27

F. Teknik Analisis Data ................................................................. 32

G. Kriteria Keberhasilan ................................................................. 34

Page 14: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

xiii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

H. Jadwal Penelitian ....................................................................... 34

BAB IV TEMUAN DAN PEMKINESTETIKN ....................................... 36

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 36

1. Sejarah Sekolah ................................................................... 36

2. Geografis ............................................................................ 36

3. Data Umum Sekolah ........................................................... 37

4. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Sekolah .......................... 37

5. Keadaan Guru dan Siswa .................................................... 38

B. Temuan Penelitian ..................................................................... 42

C. Interprestasi Hasil Analisis Data ................................................ 67

D. Pembahasan ............................................................................... 69

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 71

A. Kesimpulan ................................................................................ 71

B. Saran ......................................................................................... 71

C. Penutup ...................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

xiv

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

DAFTAR TABEL

2.1 Indikator Kecerdasan Kinestetik ......................................................... 10

2.2 Indikator Tingkat Pencapaian Perkembangan Fisik Motorik ................ 11

3.1 Kisi-Kisi Observasi kecerdasan Kinestetik Anak ................................. 28

3.2 Tabel Lembar Observasi Anak ............................................................ 28

3.3 Pertanyaan wawancara sebelum penelitian .......................................... 29

3.4 Pertanyaan wawancara setelah penelitian ............................................ 29

3.5 Dokumentasi Pengumpulan Data ........................................................ 30

3.6 Jadwal Penelitian ................................................................................ 35

4.1 Identitas Sekolah RA Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren ................. 37

4.2 Data Tenaga Edukatif Sekolah RA Nurul Yaqin Simpang

Sungai Duren ...................................................................................... 40

4.3 Data Anak Didik RA Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren ................. 41

4.4 Sarana Di RA Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren ............................. 41

4.5 Keadaan prasarana Di RA Nurul Yaqin Simpang Sungai

Duren .................................................................................................. 42

4.6 Data Distribusi Pra Siklus Kecerdasan Kinestetik ............................... 43

4.7 Persentase Pra Siklus Kecerdasan Kinestetik ....................................... 44

4.8 Jadwal Perencanaan Siklus I ............................................................... 45

4.9 Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak

Pada Siklus I Pertemuan I ................................................................... 47

4.10 Persentase Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak

Pada Siklus I Pertemuan I ................................................................... 48

4.11 Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak

Pada Siklus I Pertemuan II .................................................................. 50

4.12 Persentase Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak

Pada Siklus I Pertemuan II .................................................................. 51

4.13 Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik

Siklus I Pertemuan III ......................................................................... 53

4.14 Persentase Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak

Pada Siklus I Pertemuan III ................................................................. 54

4.15 Jadwal Perencanaan Siklus II .............................................................. 57

4.16 Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik

Siklus II Pertemuan I .......................................................................... 59

4.17 Persentase Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan

Kinestetik Siklus II Pertemuan I .......................................................... 60

4.18 Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik

Siklus II Pertemuan II ......................................................................... 62

4.19 Persentase Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan

Kinestetik Siklus II Pertemuan II ........................................................ 63

4.20 Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak

Pada Siklus II Pertemuan III ............................................................... 65

4.21 Persentase Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak

Pada Siklus I Pertemuan II .................................................................. 66

Page 16: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

xv

xv

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

4.22 Persentase Keseluruhan Peningkatan Kecerdasan Kinestetik

Menggunakan Metode Outbound ........................................................ 67

4.23 Persentase peningkatan kecerdasan kinestetik per siklus ..................... 68

Page 17: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

xvi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

DAFTAR GAMBAR

3.1 Model PTK Menurut Kemmis dan Mc. Taggart .................................... 23

4.1 Hasil Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Pada Pra Siklus

dan Siklus 1 .......................................................................................... 55

4.2 Grafik Hasil Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Pada

Pra Siklus dan Siklus 1 .......................................................................... 66

4.3 Grafik Persentase Peningkatan Kecerdasan Kinestetik ........................... 68

Page 18: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

1

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Pasal 1 Tentang Standar Nasional

Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Anak Usia Dini yaitu suatu upaya

pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun

yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia memiliki kekhasan

dibandingkan dengan yang diterapkan di negara lain. Kekhasan tersebut

terletak pada cakupan rentang usia, program layanan anak usia dini, dan jalur

pendidikan. Cakupan rentang usia anak usia dini di Indonesia yaitu dari usia

0-6 tahun, sedangkan di berbagai negara mencapai usia 8 tahun. Selanjutnya

Program layanan anak usia dini di Indonesia terdiri dari Taman Kanak-Kanak

dan Raudhatul Athfal (untuk usia 4-6 tahun), Kelompok Bermain (prioritas

anak usia 2-4 tahun), Taman Penitipan Anak (Prioritas 0-6 tahun), dan Satuan

PAUD Sejenis (anak 0-6 tahun). Serta jalur pendidikan, untuk Taman Kanak-

Kanak dan Raudhatul Athfal masuk kedalam jalur pendidikan formal,

sedangkan Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, dan Satuan PAUD

Sejenis masuk kedalam jalur pendidikan non formal. Namun demikian semua

program layanan memiliki tujuan yang sama yakni mengembangkan seluruh

potensi yang ada pada anak.

Pada anak usia Taman Kanak-kanak (TK) perkembangan kemampuan

anak akan sangat terlihat. Salah satu kemampuan pada anak TK yang

berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik atau motoriknya.

Perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas

melalui berbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan. Oleh

sebab itu, peningkatan keterampilan fisik anak juga berhubungan erat dengan

kegiatan bermain yang merupakan aktivitas utama anak usia TK. Semakin

Page 19: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

kuat dan terampilnya gerak seorang anak, membuat anak senang bermain dan

tak lelah untuk menggerakkan seluruh anggota tubuhnya saat bermain.

Pergerakan anggota tubuh anak saat bermain mempunyai banyak manfaat

untuk pertumbuhan aspek-aspek kemampuan anak lainnya seperti aspek

perkembangan kognitif dan aspek perkembangan sosial emosional anak.

Selain itu, meningkatnya keterampilan gerak dan fisik anak akan berperan

penting untuk menjaga kesehatan tubuh anak. (Bambang, dkk, 2014: 1.1)

Sejalan dengan penjelasan di atas, Al- Qur’an juga menjelaskan tentang

perkembangan fisik anak, sebagaimana tertulis pada ayat berikut ini:

ن ضعف الذى خلقكم م ةا ثم جعل من بعد الله ثم جعل من بعد ضعف قو

شيبةا ط يخلق ما يشاء وهو العليم القدير ة ضعفاا و قو

Artinya: “Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,

kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat,

kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan

beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha

Mengetahui, Mahakuasa.” (QS Ar-Rum: 54)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah Subhanahu Wata’ala

menciptakan manusia dari dalam kandungan dan dalam keadaan lemah, lalu

lahir dan tumbuh serta berkembang fisiknya menjadi kuat. Namun saat

memasuki masa tua, Allah Subhanahu Wata’ala mengembalikan manusia

pada posisi lemah seperti bayi. Maka, perkembangan fisik motorik itu telah

diatur sedemikian rupa oleh Allah Subhanahu Wata’ala mulai dari dalam

kandungan sampai menjadi tua. Anak harus diberikan stimulus agar fisik

motoriknya dapat tumbuh dan berkembang sesuai masanya dan porsinya.

Menurut Howard Gardner pada hakikatnya setiap anak adalah anak

yang cerdas. Gardner melihat kecerdasan ini dari beberapa dimensi. Setiap

kecerdasan yang dimiliki anak, akan dapat mengantarkan anak mencapai

kesuksesan. Ada delapan kecerdasan majemuk menurut Howard Gardner (di

kutip oleh Fadlillah, 2017: 142) antara lain: 1) Kecerdasan linguistik, 2)

Kecerdasan matematis-logis, 3). Kecerdasan visual-spasial, 4) Kecerdasan

Page 20: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

musikal, 5) Kecerdasan kinestetis. 6) Kecerdasan interpersonal, 7)

Kecerdasan intrapersonal, dan 8) kecerdasan naturalis. Dari delapan

kecerdasan majemuk yang telah disebutkan, dalam penelitian ini lebih

membahas pada kecerdasan kinestetik berdasarkan permasalahan yang

ditemukan di lapangan.

Dalam kajian neurosains kemampuan fisik anak untuk bergerak

ditandai dengan perkembangan motorik halus dan motorik kasar. Masa peka

atau periode kritis untuk kecerdasan kinestetik (gerak) berkembang semenjak

masa perkembangan fetus (bayi sebelum lahir) hingga usia 6 tahun. Hal ini

sejalan dengan buku Anak Prasekolah (2000) (dikutip dalam Bambang

Sujiono, dkk. 2014) tertulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa

pesatnya perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerakan yang

mungkin di dapatkan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik

dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan

pengendalian gerak tubuh.

Dalam kaitannya dengan perkembangan motorik anak, perkembangan

motorik berhubungan dengan perkembangan kemampuan gerak anak atau

kecerdasan kinestetik. Gerak merupakan unsur utama dalam pengembangan

motorik anak. Oleh sebab itu, perkembangan kemampuan motorik anak akan

dapat terlihat secara jelas melalui berbagai gerakan dan permainan yang dapat

mereka lakukan. Jika anak banyak bergerak maka akan semakin banyak

manfaat yang dapat diperoleh anak ketika ia makin terampil menguasai

gerakan motoriknya. Selain kondisi badan juga semakin sehat karena anak

banyak bergerak, ia juga menjadi lebih percaya diri dan mandiri. Anak

menjadi semakin yakin dalam mengerjakan segala kegiatan karena ia tahu

akan kemampuan fisiknya. (Bambang, dkk, 2014: 1.3-1.4)

Kecerdasan kinestetik berkaitan erat dengan kemampuan motorik.

Indikator kecerdasan kinestetik menurut Yus (2011: 25) yaitu: 1) Bergerak

sesuai instruksi, 2) Melempar bola ke arah yang di tetapkan, 3) Menangkap

dan melempar bola dengan cepat, 4) Loncat (jumping) jarak 1 meter, 5)

Lompat (hopping) setinggi 40cm, 6) Melompat untuk menjangkau benda ke

Page 21: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

atas atau ke depan, Menyepak (kicking) bola ke arah yang ditentukan, 7)

Membuat tanda dengan menggunakan jari, 8) Berlari dengan seimbang dan

dapat berhenti secara tiba-tiba.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diasumsikan bahwa kecerdasan

kinestetik sangat penting dan dibutuhkan anak untuk menjalani kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Apabila kecerdasan

kinestetik pada anak tidak berkembang secara sempurna, maka anak akan

mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Salah satu kegiatan bermain yang dapat digunakan untuk melatih

kinestetik anak adalah melalui kegiatan outbound. Outbound dapat

menstimulasi aspek fisik hingga psikis anak dengan berbagai aktivitas yang

menyenangkan.

Outbound merupakan salah satu bentuk pelatihan dan pembelajaran

bagi khalayak umum dengan bentuk pembelajaran informal atau sebuah

proses pemerolehan ilmu atau apapun yang ingin diajarkan dengan sebuah

metode sarana dan prasarana yang tentunya berbeda dengan suasana

pembelajaran di bangku formal. Model pembelajaran outbound adalah alam

terbuka. Outbound merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang

di dapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu

semangat dan aktivitas seseorang. Outbound merupakan permainan modern

yang memanfaatkan alam. Para peserta yang mengikuti outbound tidak hanya

dihadapkan pada tantangan intelegensia, tetapi juga fisik dan mental. Dan ini

akan terus melatih menjadi sebuah pengalaman yang membekali dirinya

dalam menghadapi dalam persaingan yang nyata dalam kehidupan sosial

masyarakat. (Hesti, 2012 :27-29)

Berdasarkan hasil observasi awal penulis terhadap 20 orang anak kelas

B2 di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren menemukan

terdapat 12 anak yang masih rendah kecerdasan kinestetiknya. Dapat dilihat

dari adanya beberapa indikator yang masih belum bisa anak lakukan secara

sempurna sesuai dengan usianya seperti Menangkap dan melempar bola

dengan cepat, menendang bola dengan baik, loncat (jumping) jarak 1 meter.

Page 22: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Maka dari itu dapat dipresentasikan bahwa berdasarkan observasi awal di

dapat data yaitu sebesar 40% atau 8 anak dari 20 anak yang tidak mengalami

hambatan kecerdasan kinestetik sedangkan 60% atau 12 anak mengalami

hambatan dalam perkembangan kecerdasan kinestetiknya. Sementara tingkat

keberhasilan yang harus dicapai yaitu sebesar 65%.

Adapun alasan penulis memilih kelas B2 sebagai lokasi untuk di teliti

yaitu kelas ini lebih banyak anak yang kecerdasan kinestetiknya masih rendah

jika di bandingkan dengan kelas B1, sedangkan pada kelas B1 anak yang

mengalami masalah kinestetik hanya sebesar 45%.

Dari pengamatan tersebut terlihat bahwa kecerdasan kinestetik pada

anak masih rendah, hal ini dikarenakan metode yang digunakan oleh guru

kurang variatif dan kreatif sehingga cenderung membosankan dan tidak dapat

menarik minat anak dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik. Padahal

untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik pada anak membutuhkan proses

pembelajaran yang banyak menstimulus gerakan yang berhubungan dengan

aktivitas fisik seperti kegiatan outbound.

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian diatas maka peneliti

mengangkat judul “Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Melalui Kegiatan

Outbound Pada Anak Usia Dini di Di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang

Sungai Duren Muaro Jambi”.

B. Fokus Masalah

Fokus penelitian yaitu untuk mempermudah dan menjelaskan

permasalahan yang akan dibahas, dalam hal ini penulis memfokuskan

penelitian tentang Cara Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Melalui

Kegiatan Outbound Pada Anak Usia Dini di Di Raudhatul Athfal Nurul

Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang

dapat dirumuskan adalah “Apakah kegiatan Outbound dapat Meningkatkan

Page 23: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Kecerdasan Kinestetik Pada Anak Usia Dini di Di Raudhatul Athfal Nurul

Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi?”

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian di dalam skripsi ini merupakan target yang hendak

dicapai melalui serangkaian aktivitas penelitian, karena segala yang

diusahakan pasti mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan

permasalahannya. Maka dari itu peneliti memiliki tujuan: Untuk

mengetahui cara Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Melalui Kegiatan

Outbound Pada Anak Usia Dini di Di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin

Simpang Sungai Duren Muaro Jambi

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu kegunaan

secara teorotis dan kegunaan secara khusus.

a. Kegunaan secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori yang sesuai

dengan judul skripsi sehingga nantinya permasalahan yang terdapat

pada skripsi ini dapat terselesaikan dan outbound bisa menjadi solusi

untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik pada anak usia dini.

b. Kegunaan secara khusus

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

yang terkait, utamanya bagi pihak-pihak berikut ini:

1) Bagi siswa yaitu dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik

2) Bagi guru yaitu dapat mengetahui Metode apa yang dapat

mengembangkan kecerdasan kinestetik pada anak sehingga

permasalahan yang dihadapi oleh anak maupun oleh guru dapat di

kurangi

3) Bagi sekolah yaitu melalui penelitian ini kecerdasan kinestetik

pada anak dapat ditingkatkan. Selain itu, hasil penelitian ini akan

Page 24: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

memberikan sumbangan yang baik pada sekolah dalam rangka

perbaikan pembelajaran dan media yang bervariatif

4) Bagi peneliti yaitu ini dapat mengetahui secara langsung

permasalahan pembelajaran yang ada di sekolah. Selain itu dapat

menambah pengetahuan dan pengalaman penulis.

Page 25: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinestetis

1. Pengertian Kinestetis

Menurut Fadlilah (2017: 143) Kecerdasan kinestetis merupakan

kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan mengontrol gerak

tubuh dan kemahiran mengolah objek, respons, dan refleks. Artinya

kinestetis lebih ditekankan pada motorik atau gerak tubuh, baik motorik

kasar maupun halus. Misalnya menari, berlari, dan bermain bola.

Menurut Purnama (2018: 70) Kecerdasan kinestetik adalah

kemampuan untuk menggabungkan antara fisik dan pikiran sehingga

menghasikan gerakan yang sempurna. Jika gerak sempurna yang

bersumber dari gabungan antara pikiran dan fisik tersebut terlatih dengan

baik, maka apapun yang dikerjakan orang tersebut akan berhasil dengan

baik bahkan sempurna.

Sedangkan menurut Musfiroh (2015: 6.3) Kecerdasan kinestetik

didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan seluruh anggota tubuh

(fisik) untuk mengekspresikan ide dan perasaan (dalam bentuk

berpantomim, menari, berolahraga) dan keterampilan menggunakan

tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu (membuat kerajinan,

membuat patung, menjahit). Cerdas kinestetik berarti belajar serta

berpikir dengan tubuh. Kecerdasan di tunjukan dengan ketangkasan tubuh

dalam memahami perintah otak.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan

kinestetik adalah kemampuan mengontrol gerak tubuh atau

menggabungkan antara fisik dan pikiran untuk menghasilkan gerakan

yang sempurna untuk mengekspresikan ide dan perasaan dengan

melibatkan motorik halus maupun motorik kasar seperti berpantomim,

menari, berolahraga dan lain-lain.

Page 26: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

2. Sifat-Sifat Kecerdasan Kinestetik

Menurut Depdiknas (dikutip oleh Ibrahim 2015: 6) kecerdasan

kinestetik memiliki sifat-sifat antara lain:

a) Menjelajahi lingkungan dan sasaran melalui sentuhan dan gerakan.

Mempersiapkan untuk menyentuh, menangani, atau memainkan apa

yang akan di pelajari.

b) Mengembangkan kerjasama dan rasa terhadap waktu.

c) Belajar lebih baik, dengan langsung terlibat dan berpartisipasi, lebih

baik daripada hanya berbicara atau memperhatikan.

d) Menikmati secara konkrit dalam mempelajari pengalaman-

pengalaman seperti perjalanan ke alam bebas.

e) Menunjukan keterampilan dalam arti menggerakan tubuh.

f) Menjadi sensitif dan responsif terhadap lingkungan secara fisik.

g) Mendemonstrasikan keahlian dalam berakting, menari, menjahat.

h) Mendemonstrasikan keseimbangan

i) Menemukan pendekatan baru dalam kemampuan fisik maupun

menciptakan bentuk lain.

3. Komponen Kecerdasan Kinestetik

Menurut Musfiroh (2008: 6.3) Kecerdasan kinestetik memiliki

beberapa komponen inti yang meliputi kemampuan fisik, koordinasi,

keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, serta kecepatan.

Motorik halus dan motorik kasar adalah hala yang berkaitan dengan

kecerdasan kinestetik.

Adapun penjelasan komponen kecerdasan kinestetik adalah sebagai

berikut:

a) Kemampuan- kemampuan fisik yang spesifik

Kemampuan fisik yang spesifik diartikan bahwasanya meliputi

seperti kemampuan motorik halus serta kemampuan motorik kasar.

b) Koordinasi

Aktivitas yang mengatur dan dilakukan terus menerus sehingga tubuh

dapat bekerja seperti semestinya.

Page 27: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

c) Keseimbangan

Keterampilan oleh tubuh dalam melakukan pengendalian gerak tubuh

dalam kegiatan fisik maupun dalam kegiatan menangani benda.

d) Kekuatan

Kemampuan olah tubuh dalam melakukan segala aktivitas yang

berkenaan dengan kegiatan fisik yang mampu mengembangkan

kekuatan fisik.

e) Kelenturan

Kelenturan (fleksibelitas) merupakan gerak persendian tubuh yang

bertujuan untuk mengulangi maupun menghilangkan ketegangan

dalam tubuh agar dapat bergerak dengan lincah.

f) Kecepatan

Keterampilan dalam tubuh yang berhubungan adanya kecepatan

tubuh dalam melakukan gerak yang ada.

4. Indikator Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini

Kecerdasan kinestetik berkaitan erat dengan gerakan motorik.

Indikator kecerdasan kinestetik menurut Yus (2011: 25) yaitu:

Tabel 2.1

Indikator Kecerdasan Kinestetik

Usia Anak Indikator

5-6 tahun 1. Bergerak sesuai instruksi

2. Melempar bola ke arah yang di

tetapkan

3. Menangkap dan melempar bola dengan

cepat

4. Gerakan berpindah dengan zig zag

5. Loncat (jumping) jarak 1 meter

6. Lompat (hopping) setinggi 40cm

7. Melompat untuk menjangkau benda ke

atas atau ke depan

8. Menyepak (kicking) bola ke arah yang

ditentukan

9. Berlari dengan seimbang dan dapat

berhenti secara tiba-tiba

Page 28: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Sedangkan indikator pencapaian perkembangan fisik motorik pada

anak usia dini menurut Permendikbud 137 Tahun 2014, anatara lain:

Tabel 2.2

Indikator Tingkat Pencapaian Perkembangan Fisik Motorik

Usia Anak Indikator

5-6 tahun a. Malakukan berbagai gerakan

terkoordinasi secara terkontrol,

seimbang, dan lincah.

b. Melakukan kegiatan yang menunjukan

anak mampu melakukan gerakan mata,

tangan, kaki, kepala secara

terkoordinasi dalam menirukan

berbagai gerakan yang teratur

c. Melakukan kegiatan yang menunjukan

anak mampu melakukan permainan

fisik dengan aturan.

d. Melakukan kegiatan yang menunjukan

anak mampu terampil

menggunakantangan kanan dan kiri

dalam berbagai aktivitas

Anak-anak yang mempunyai kecerdasan kinestetik yang baik sering

tidak bisa duduk makan, dan biasanya minta izin keluar untuk bermain.

Mereka cenderung banyak gerak dan sulit untuk duduk tenang, dan

membutuhkan kesempatan aktif lebih besar daripada anak sebayanya.

Duduk tenang bagi anak-anak yang berkembang dalam kinestetik

sangatlah menyiksa. Mereka benar-benar membutuhkan aktivitas

menyentuh-meraba, menggerakkan tangan, tubuh dan motorik halus untuk

belajar atau mempelajari sesuatu.

Sebagian dari anak yang berkembang dengan kinestetik terlihat

menonjol dalam aktivitas motorik halus, seperti mengetik, menggambar,

memperbaiki, menjahit (menjelujur), meniru tulisan atau menulis,

menindas, menggunting, mewarnai, dan keterampilan motorik lain.

Koordinasi tangan dan mata mereka sangat baik dibandingkan anak-anak

sebayanya.

Dalam konteks anak-anak, gerak sempurna tersebut lebih mudah

dibentuk atau dilatih semenjak ia masih berusia dini. Hal ini karena pada

Page 29: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

usia anak-anak, fisik sedang mengalami pertumbuhan yang baik,

disamping perkembangan otaknya yang sedang pesat-pesatnya. Usia ini

sangat memungkinkan anak usia dini untuk memadukan antara pikiran dan

gerakan tubuhnya sehingga menghasilkan gerak tubuh elastis yang sangat

sempurna. Artinya, kecerdasan kinestetik merupakan koordinasi yang baik

anatara urat saraf (pikiran) dengan organ tubuh yang lain. Perpaduan

antara urat saraf (pikiran) dan organ tubuh yang baik akan menghasilkan

kecerdasan kinestetik yang tinggi.

5. Cara mengembangkan kecerdasan kinestetik pada anak usia dini

Martuti (2008: 134) berpendapat kecerdasan kinestetik dapat

dikembangkan dengan beberapa permainan, diantaranya:

a. Berlari

Kegiatan berlari dapat divariasikan berlari dengan cepat dan berlari

cepat lambat-cepat-lambat

b. Melompat

Gerakan melompat dapat divariasikan dengan melompat melewati

penanda

c. Meloncat

Seperti halnya gerakan melompat, Gerakan meloncat dapat

divariasikan dengan meloncat melewati penanda

d. Bermain keseimbangan

Permainan keseimbangan bisa divariasikan dengan bantuan alat lain

seperti berusaha menjaga agar penggaris tetap berdiri diatas telapak

tangan, agar buku yang ditaruh diatas kepala tidak jatuh ketika

berjalan, meniti papan titian atau dengan permainan lainnya.

Berdasarkan uraian di atas kecerdasan kinestetik anak dapat

dikembangkan melalui latihan keterampilan fisik, seperti berlari,

melompat, meloncat, berguling, dan meniti papan titian. Berlari,

melompat, meloncat, berguling, dan meniti papan titian merupakan

keterampilan fisik untuk mengembangkan gerak kecepatan dan

keseimbangan, sedangkan gerak kecepatan dan keseimbangan dapat

Page 30: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

dikembangkan melalui outbound, karena outbound mencakup permainan-

permainan yang dirancang untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik

pada anak.

B. Outbound

1. Pengertian Outbound

Outbound berasal dari kinestetik Inggris yang terdiri dari dua kata

out dan bound. Menurut asal kata, out berarti ke luar, sedangkan bound

berarti bentuk. Secara umum dapat didefinisikan bahwa outbound adalah

bentuk kegiatan yang dilakukan di luar ruangan atau lapangan terbuka.

Outbound adalah kegiatan yang menyenangkan dan penuh

tantangan. Bentuk kegiatannya berupa simulasi kehidupan memalui

permainan-permainan (games) yang kreatif, rekreatif, dan edukatif, baik

secara individual maupun secara kelompok dengan tujuan untuk

perkembangan diri (personal development) maupun kelompok (team

development).

Outbound adalah usaha olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang

sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan kemampuan

fisik yang lebih baik. (As’adi, 2009: 23- 27)

Menurut Dzikron (2014: 1) outbound adalah sebuah metode

pendidikan yang di kemas dalam bentuk stimulasi permainan baik secara

individu mauun kelompok dengan tujuan tertentu. Beberapa tujuan

outbound adalah meningkatkan motivasi dan pengembangan diri (fisik)

serta kerjasama dan kekompakan kelompok.

Menurut Ancok (2006: 10) outbound merupakan strategi belajar

yang dilakukan di alam terbuka, penggunaannya dinilai memberikan

kontribusi positif terhadap kesuksesan belajar.

Sejalan dengan pengertian outbound menurut Sanoesi (dikutip oleh

Sari, 2015: 102) outbound merupakan media pendidikan di alam yang di

awali dari sebuah kekurangan kemudian di ubah kekurangan itu menjadi

Page 31: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

sebuah kelebihan, dalam arti outbound adalah sebuah media untuk

mengembangkan fisik anak lebih baik dari sebelumnya.

Dari beberapa teori di atas dapat di simpulkan bahwa outbound

adalah permainan yang menyenangkan yang dilakukan di luar kelas yang

memberikan pengalaman langsung di dalam permainannya dan

pembagian permainan outbound.

Biasanya outbound merupakan perpaduan antara permainan-

permainan sederhana, permainan ketangkasan, dan olahraga, serta diisi

dengan petualangan-petualangan. Hal itulah yang akhirnya membentuk

unsur-unsur ketangkasan dan kebersamaan serta keberanian dalam

memecahkan masalah. Permainan yang disajikan dalam outbound

memang telah disusun sedemikian rupa sehingga bukan hanya

psikomotorik (fisik), tetapi juga afeksi (emosi) dan kognisi

(kemampuan).

2. Tujuan Kegiatan Outbound

Tujuan Kegiatan Outbound itu ada bermacam-macam sesuai dengan

subjek dan objeknya dan siapa yang menggunakan serta apa sasarannya.

Dalam dunia pendidikan outbound merupakan alternatif agar siswa dapat

menguasai pelajaran lebih maksimal.

Menurut Adrianus dan Yufiarti (dikutip oleh As’adi, 2009: 36),

tujuan dari outbound meliputi:

a. Mengidentifikasi bentuk kelemahan serta kekuatan pada diri siswa

b. Berekspresi sesuai dengan cara sendiri

c. Mengetahui dan memahami perasaan, pendapat orang lain dan

memahami perbedaan

d. Membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus terlibat dalam

setiap kegiatan

e. Mampu mengembangkan kemampuan fisik motorik

f. Lebih mandiri dan bertindak sesuai keinginan

g. Sensitif dan empati terhadap perasaan orang lain

h. Mampu berkomunikasi dengan baik

Page 32: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

i. Mengetahui cara belajar yang efektif dan kreatif

j. Memberikan pemahaman terhadap sesuatu tentang pentingnya

karakter yang baik

k. Menanamkan nilai-nilai positif sehingga membentu karakter siswa

melalui contoh nyata dalam pengalaman hidup

l. Mengembangkan kualitas hidup yang berkarakter pada diri siswa

m. Menerapkan dan memberikan contoh karakter yang baik kepada

lingkungan

3. Manfaat Kegiatan Outbound

Manfaat dari kegiatan outbound banyak macamnya, karena dengan

adanya kegiatan outbound yang disajikan dalam bentuk permainan maka

anak akan bnyak mendapatkan manfaat, karena bermain merupakan

fitrah bagi mereka untuk belajar secara langsung dari kegiatan outbound

serta sebagai metode pembelajaran yang bermanfaat bagi masa depannya

dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak.

Menurut Muksin (2009: 3) manfaat dari kegiatan outbound antara

lain:

a. Segi Motorik

Bermain motorik dapat meningkatkan pertumbuhan yang baik,

karena akan belajar keseimbangan, berjalan, berlari, naik sehingga

organ tubuhnya aktif dan mengarah pada kesehatan tubuh.

b. Segi psikis

Bermain dapat digunakan sebagai terapi dari berbagai gangguan

kesehatan mental

c. Segi sosial

Bermain dapat mengajarkan anak untuk bersosialisasi,

berkomunikasi, memecahkan masalah, mengenal aturan sosial,

belajar mengalah dan belajar untuk menang.

d. Segi ilmu Pengetahuan

Bermain akan mengajarkan anak berkinestetik, mengenal

lingkungannya, dan berbagai ilmu pengetahuan dengan yang lainnya.

Page 33: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

4. Jenis- Jenis Outbound

Menurut As’adi (2009 : 56) jenis-jenis outbound di bagi menjadi 2

macam, yaitu:

a. Real Outbound

Nama ini merujuk pada kegiatan outbound yang memerlukan

ketahanan dan tantangan fisik cukup besar seperti tampak pada akar

historisnya. Para peserta menjalani petualangan (adventure) yang

mendebarkan. Kegiatan ini penuh dengan tantangan, seperti mendaki

gunung, arung jeram, panjat dinding atau tebing, atau kegiatan di

arena tali. Real outbound inilah yang dianggap sebagai kegiatan

outbound yang sesunggungnya. Real outbound ini memiliki tempat

khusus untuk pelaksanaannya. Begitu pula alat/fasilitas yang

dibutuhkan juga relative rumit. Bahkan pelaksanaanyapun harus

didampingi instruktur yang ahli dibidangnya karena kegiatan

outbound jenis ini termasuk dalam kegiatan outbound yang berisiko

tinggi (high impact).

b. Fun Outbound

Fun outbound menunjuk pada kegiatan di alam terbuka yang tidak

begitu banyak menekankan unsur fisik yang berat sehingga cocok

untuk anak usia dini.. Banyak yang menyebut fun outbound sebagai

aktivitas semi- outbound. Karena ia dianggap bukan kegiatan

outbound yang sesungguhnya. Dalam fun outbound, para peserta

hanya terlibat dalam permainan-permainan (games) ringan tetapi

sangat menyenangkan; berisiko kecil (low impact), tetapi mengandung

manfaat yang besar untuk pengembangan diri. Jenis outbound ini

biasanya banyak dilakukan anak- anak sekolah. Hal ini memang cocok

untuk mereka karena masih belum mempunyai kekuatan fisik yang

kuat dan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan kemampuan fisik

pada diri anak. Dengan demikian, fun outbound sebenarnya adalah

permainan ringan yang hanya cocok bagi anak-anak dan remaja. Akan

tetapi, bukan berarti orang-orang dewasa/tua tidak boleh

Page 34: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

melakukannya. Tetapi, tentu saja hanya dilakukan oleh mereka yang

mempunyai kekuatan fisik lemah.

5. Bentuk Pelaksanaan Outbound

Menurut As’adi (2009: 75-87) Pelaksanaan outbound ini bisa

dilakukan di dalam ruangan, bisa juga dilakukan di lapangan atau alam

terbuka seperti pada pengertian outbound. Keduanya, meskipun terlihat

berbeda lokasi, tetap merupakan serangkaian dari kegiatan outbound.

Mengenai kedua bentuk pelaksanaan outbound dapat dikategorikan

menjadi 2 bentuk yaitu :

a. Indoor Training

Indoor training merupakan bentuk pelaksanaan outbound yang

diselenggarakan di dalam ruangan seperti ruang kelas, aula, atau

ruangan yang luas lainnya. Indoor training ini biasanya banyak

dilakukan oleh anak-anak dan remaja.

b. Outdoor Training

Outdoor Training adalah bentuk kegiatan outbound yang

dilakukan di luar ruangan. Kegiatan ini biasanya lebih banyak

menggunakan real outbound daripada fun outboud. Namun

demikian, dalam outbound training ini bukan berarti tidak terdapat

permainan fun outbound sama sekali. Kegiatan untuk fun outbound

tetap terlaksanakan sepanjang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan

serta kondisi para peserta.

6. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Outbound

Muksin (2009:6-13) kegiatan outbound dilaksanakan bukan

hanya untuk bermain saja, melainkan terdapat tujuan ataupun sasaran

yang hendak dicapai dari kegiatan outbound, pelaksanaan kegiatan

outbound ini memiliki beberapa tahap yang harus dilakukan, antara

lain:

Page 35: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

a. Tahap Persiapan

1) Menentukan tujuan yang hendak dicapai

Kegiatan outbound haruslah memiliki kegiatan yang hendak

dicapai karena dengan adanya tujuan yang jelas maka akan

lebih mudah dalam mencari strategi yang tepat dan tidak

berkesan asal-asalan. Penentuan tujuan untuk sebuah

kegiatan dapat dilihat dari masalah-masalah anak yang

sering muncul disekolah maupun disekitar.

2) Mensurvey lokasi yang akan digunakan untuk outbound

Penting rasanya untuk mensurvei lokasi yang akan

digunakan untuk melakukan kegiatan outbound karena ini

akan sangat berpengaruh terhadap jenis permainan, alat-alat

yang dapat digunakan, benda yang ada disekitar untuk

membantu kegiatan outbound. Mensurvei lokasi sangat

penting karena terkadang dan permainan yang telah

disiapkan tidak sesuai dengan lokasinya sehingga kegiatan

tidak dapat berjalan dengan baik dan maksimal.

3) Mempersiapkan materi dan alat permainan yang akan

digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai

Alat yang digunakan dalam kegiatan outbound tidak harus

mahal dan baru, karena benda yang ada di rumah dan

disekitar lokasi juga dapat digunakan sebagai bahan untuk

alat dan sarana pembelajaran yang bermanfaat.

Mempersiapkan game cadangan juga diperlukan sebagai

alternatif jika permainan yang ada terkena gangguan alam.

Untuk itu kita perlu game yang dalat dilakukan didalam

ruangan.

4) Check and recheck peralatan yang akan digunakan

Pengecekan terhadap alat-alat yang akan digunakan dalam

kegiatan outbound sudah lengkap atau belum, dapat

berfungsi dengan baik atau tidak, sehingga dalam proses

Page 36: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

kegiatan outbound dapat berjalan dengan lancar sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai.

5) Setting arena permainan

Setting alat-alat yang akan digunakan untuk outbound

sesempurna mungkin, pasang alat-alat yang akan digunakan,

tentukan lokasi bermainnya, tempat beristirahat, beribadah

serta lain sebagainya. Penentuan waktu untuk pemasangan

alat untuk bermain juga diperlukan karena apabila ada alat

permainan yang berat maka akan membutuhkan waktu yang

lama. Maka dari itu diperlukan pertimbangan waktu agar

ketika proses kegiatan dimulai, semua alat yang dibutuhkan

sudah terpasang dan siap untuk digunakan.

6) Persiapan logistik dan persiapan yang akan berhubungan

dengan keamanan

Hal yang tidak boleh dilupakan adalah keamanan karena

setiap kegiatan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi.

Oleh karena itu persiapan logistik dan obat-obatan

sederhana sangat diperlukan.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan outbound dapat dibagi menjadi tiga

bagian, antara lain:

1) Permainan pengantar

Permainan yang dilakukan untuk mempersiapkan

peserta. Dalam permainan pengantar bertujuan untuk

mengantarkan maupun mempersiapkan peserta agar ketika

kegiatan dimulai peserta tidak kaget, kaku atau enggan

mengikuti kegiatan.

2) Permainan pengelompokan

Permainan yang digunakan untuk mengelompokan

peserta menjadi beberapa kelompok agar dalam prosesnya

lebih menarik, aktif serta penuh semangat.

Page 37: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

3) Permainan inti outbound

Tahapan pelaksanaan ketiga ialah tahap permainan

outbound. Didalam tahapan ini biasanya memiliki tujuan

dan tema akan tetapi hal yang paling mendasar adalah

tentang adanya pencapaian tujuan yang ada disetiap

permainannya.

4) Kristalisasi

Selesai permainan peserta diajak berkumpul dan

membahas tentang permainan yang telah dilakukan dengan

cara memberi pujian, meneriakan yel-yel dan merayakan

keberhasilan.

c. Tahap Evaluasi

Tahapan evaluasi adalah mengevaluasi pelaksanaan

permainan dalam kegiatan outbound, apakah tujuan, faktor,

kelemahan, dan proses bermain berjalan dengan lancar atau

tidak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dari

sebuah rencana dan melakukan perbaikan maupun peningkatan

dalam kegiatan outbound selanjutnya.

C. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian dengan judul Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Melalui

Pembelajaran Gerak dasar Tari Minang Pada Kelompok B1 Taman

Kanak-Kanak Negeri 01 Sungai Pagu Tahun Ajaran 2015 oleh Restu

Yuningsih. Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan kecerdasan

kinestetik pada anak usia dini melalui pembelajaran gerak dasar tari

minang. Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok B1 Taman Kanak-

Kanak Negeri 01 Sungai Pagu dengan jumlah 12 orang anak,

dilaksanakan dari bulan Maret sampai April 2015. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian tindakan (Action research) oleh Kemmis

dan Taggart. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus

terdiri dari 8 kali pertemuan/tindakan. Analisis data menggunakan data

Page 38: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif dengan statistik

deskriptif yaitu membandingkan hasil yang diperoleh dari siklus pertama

dan siklus kedua. Analisis data kualitatif dengan cara menganalisis data

dari hasil catatan lapangan dan wawancara selama penelitian dengan

langkah-langkah reduksi data, display data dan verifikasi data. Pada pra

siklus 48, 07%, siklus I meningkat menjadi 63, 54% dan siklus II menjadi

85, 12%. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kecerdasan

kinestetik pada anak usia dini kelompok B1 yang dilakukan melalui

pembelajaran gerak dasar tari minang.

2. Penelitian dengan judul Upaya Mengembangkan Kecerdasan

Kinestetik Anak Melalui Outbound Pada Anak Kelompok Bermain di

KB Barokah Pilang Masaran Sragen tahun Ajaran 2014/2015 oleh

Siti Fatimah. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji ada atau tidaknya

pengaruh metode outbound terhadap perkembangan kecerdasan kinestetik

anak pada anak kelompok bermain di KB Barokah Pilang Masaran Sragen

tahun ajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan

kelas dengan subjek yaitu anak berusia 3-4 tahun yang berjumlah 15 anak

yang terdiri 5 laki-laki dan 10 perempuan. Berdasarkan hasil penelitian uji

F dengan taraf signifikan 0.05 diperoleh hasil lebih besar dari pada atau

6.844 > 3.22, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dari itu dapat

disimpulkan bahwa outbound dapat mengembangkan kecerdasan

kinestetik pada anak kelompok bermain di KB Barokah Pilang Masaran

Sregen tahun ajaran 2014/2015.

3. Penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik

Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Pada Kelompok B Di

Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren oleh Meptahur

Rahmah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan

kemampuan kecerdasan kinestetik pada anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini

adalah penelitian tindak kelas kolaboratif dengan mengunakan jenis

model Kemmis Mc Tanggart. Subjek penelitiannya adalah anak kelompok

B yang terdiri dari 16 anak 8 laki-laki dan 8 perempuan teknik

Page 39: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil Penelitian menujukan bahwa melalui permainan tradisional lompat

tali dapat meningkatkan pkecerdasan kinestetik anak dan setelah

dilakukan tindakan. Pada siklus I persentase anak sebesar 25% yang

berkembang sangat baik. Pada siklus ke 2 persentase anak sebesar 87,5%

yang berkembang sangat baik. Porolehan persentase perkembangan

kecerdasan kinestetik anak kelompok B dengan krakteria sangat baik telah

mencapai indikator keberhasilan.

Persamaan penelitian dengan pennelitian sebelumnya adalah sama-

sama mengacu pada kecerdasan kinestetik, akan tetapi perbedaan antara

penelitian ini dengan yang sebelumnya terletak pada jenis kegiatan dan

lokasi penelitian.

Page 40: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research. Menurut Suyanto (dikutip oleh Masnur Muslich, 2014:9) PTK

adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan

tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan

praktik-praktik pembelajaran dikelas secara profesional. Dengan

menggunakan penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis dan Taggart

terbentuk spiral dan siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Model

Kemmis dan Taggart menggabungkan komponen acting dan observing dalam

satu kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan,

terjadi dalam waktu yang sama. Dalam perencanaannya Kemmis

menggunakan sistem spiral refleksi diri yang setiap siklus meliputi empat

komponen yaitu rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan

(observing), dan refleksi (reflecting).

Peneliti memilih model ini karena komponen pada tindakan dan

observasi harus dilakukan bersamaan agar peneliti tidak kehilangan

momentum saat harus melihat sejauh mana tingkat perkembangan anak.

Penelitian model Kemmis dan McTaggart, dapat dijelaskan dalam bentuk

sebagai berikut:

Gambar 3.1

Model PTK Menurut Kemmis dan Mc. Taggart

Page 41: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Desa

Simpang Sungai Duren Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro

Jambi. Pemilihan Raudhatul Athfal tersebut sebagai tempat penelitian

didasarkan atas pemikiran bahwa fokus permasalahan penelitian yang

akan menjadi objek ini relevan dengan keadaan pokok permasalahan

penelitian ini.

Alasan praktis pemilihan lokasi tersebut juga didasarkan beberapa

pertimbangan, yaitu: Keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti baik

dari segi tenaga maupun efesiensi waktu dan Situasi sosial: sebelum

mendapat izin formal untuk memasuki lokasi tersebut peneliti telah

mengadakan komunikasi secara informal dengan pihak sekolah sehingga

mendapat izin secara informal.

2. Waktu Penellitian

Penelitian ini dilakukan pada semester Genap yakni pada bulan

Januari- Februari 2021.

C. Subjek Penelitian

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah orang yang ada dalam

pengamatan penelitian yaitu Anak Usia Dini Kelompok B2 dengan usia 5-6

tahun di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin, Desa Simpang Sungai Duren,

Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi tahun ajaran

2020/2021. Anak sebagai pihak penerima tindakan berjumlah 20 anak, terdiri

dari 13 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Peneliti bertindak sebagai

observer atau orang yang melakukan observasi kegiatan anak.

D. Prosedur Umum Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk

mengembangkan kecerdasan kinestetik anak melalui kegiatan outbound.

Proses pelaksanaan tindakan dilakukan secara bertahap sampai penelitian ini

berhasil. Pada penelitian ini terdiri atas dua perangkat komponen yang dapat

dikatakan sebagai dua siklus. Kedua kegiatan tersebut haruslah dilakukan

Page 42: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

dalam satu waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu pula

observasi juga harus dilaksanakan. Dalam melaksanakan model penelitian ini

peneliti berkolaborasi dengan Guru Raudhatul Athfal.

Prosedur penelitian dilakukan melalui empat tahapan, antara lain:

1. Siklus I

a. Tahap penyusunan rencana tindakan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan ini

yaitu:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).

2) Menentukan tujuan yang hendak dicapai.

3) Mensurvey lokasi yang akan digunakan.

4) Menyiapkan materi dan alat permainan yang akan digunakan.

5) Check and recheck peralatan yang akan digunakan.

6) Setting arena permainan.

7) Membuat lembar observasi pelaksanaan pembelajaran.

8) Membuat evaluasi penilaian siswa.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan Tindakan adalah implementasi atau penerapan isi

rencana tindakan dalam kelas yang diteliti.

1) Membuat suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi

siswa

2) Memberikan semangat dan memotivasi siswa untuk belajar

3) Melaksanakan kegitan inti sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Harian yang telah dipersiapkan

a) Meloncat dengan ajarak ± 1 meter

b) Menendang Bola

c) Melempar dan menangkap bola secara cepat

d) Bermain Blind Lead

4) Melakukan evaluasi.

5) Menganalisis hasil evalusi.

Page 43: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

6) Merefleksikan pelaksanaan tindakan untuk menentukan

perbaikan pada siklus berikutnya.

c. Observasi

Observasi adalah cara yang dipilih oleh peneliti dalam

melakukan pengamatan secara langsung dan sistematis. Pengamatan

terhadap pembelajaran menggunakan lembar observasi aktivitas

siswa dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk guru

peneliti. Hasil observasi digunakan untuk menentukan jenis tindakan

perbaikan apakah siklus ini berhasil atau tidak.

d. Refleksi

Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

telah dilakukan. Jadi pada intinya, refleksi adalah kegiatan evaluasi,

analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi

sebagai bahan tindak lanjut dalam perencanaan pada siklus

berikutnya.

2. Siklus II

a. Tahap penyusunan rencana tindakan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan ini

yaitu:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH).

2) Menentukan tujuan yang hendak dicapai.

3) Mensurvey lokasi yang akan digunakan.

4) Menyiapkan materi dan alat permainan yang akan digunakan.

5) Check and recheck peralatan yang akan digunakan.

6) Setting arena permainan.

7) Membuat lembar observasi pelaksanaan pembelajaran.

8) Membuat evaluasi penilaian siswa.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan Tindakan adalah implementasi atau penerapan isi

rencana tindakan dalam kelas yang diteliti.

Page 44: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

1) Membuat suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan

bagi siswa

2) Memberikan semangat dan memotivasi siswa untuk belajar

3) Melaksanakan kegitan inti sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Harian yang telah dipersiapkan

4) Melakukan evaluasi.

5) Menganalisis hasil evalusi.

6) Merefleksikan pelaksanaan tindakan untuk menentukan

perbaikan pada siklus berikutnya.

c. Observasi

Observasi adalah cara yang dipilih oleh peneliti dalam

melakukan pengamatan secara langsung dan sistematis.

Pengamatan terhadap pembelajaran menggunakan lembar observasi

aktivitas siswa dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran

untuk guru peneliti. Hasil observasi digunakan untuk menentukan

jenis tindakan perbaikan apakah siklus ini berhasil atau tidak.

d. Refleksi

Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang telah dilakukan. Jadi pada intinya, refleksi adalah kegiatan

evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan, dan

identifikasi sebagai bahan tindak lanjut dalam perencanaan pada

siklus berikutnya.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Purnama dkk (2020: 98-101) teknik pengumpulan data dibagi

menjadi 3, antara lain:

a. Observasi

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data yang

dilaksanakan dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung ke

objek atau lapangan penelitian terhadap gejala sosial. Teknik observasi

Page 45: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

dipakai untuk mencari dan menggali data dan informasi dari sumber

data yang berbentuk rekaman gambar, peristiwa, benda, lokasi, atau

tempat.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Observasi kecerdasan Kinestetik Anak

Variabel Sub Variabel Indikator Kompetensi

Dasar

Motorik

Kasar

1. Melakukan gerakan

tubuh secara

terkoordinasi untuk

melatih kelenturan,

keseimbangan, dan

kelincahan

Anak dapat

menendang bola

dengan baik

Anak dapat

melompat

dengan jarak 1

meter

1.

4.2 mengenal

anggota tubuh,

fungsi dan

gerakannya untuk

pengembangan

motorik kasar dan

halus

4.3 menggunakan

anggota tubuh

untuk pengemba-

ngan motorik

kasar dan motorik

halus

2. Melakukan kegiatan

yang menunjukan

anak mampu

melakukan gerakan

mata, tangan, kaki,

kepala secara

terkoordinasi dalam

menirukan berbagai

gerakan yang teratur

Anak dapat

menangkap dan

melempar bola

dengan cepat

3. Melakukan

permainan fisik

dengan aturan

4. Terampil

menggunakan

tangan kanan dan

kiri

Anak dapat

bermain Blind

Lead

Tabel 3.2

Tabel Lembar Observasi Anak

No Pertanyaan Skor

BB MB BSH BSB

1.

2.

3.

4.

Anak dapat memahami aturan dalam

bermain yang telah dibuat bersama-sama

dengan guru.

Anak dapat melompat dengan jarak 1

meter

Anak dapat menendang bola dengan baik

Anak dapat menangkap dan melempar

Page 46: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

5.

bola dengan cepat

Anak dapat bermain Blind Lead

b. Wawancara

Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan wawancara terhadap pihak-pihak yang dianggap mengetahui

mengenai topik penelitian, baik pengalaman, pendapat maupun sikap,

untuk mendapatkan data secara langsung dengan benar dan tepat.

Wawancara ini diajukan untuk memperoleh data dan informasi yang

mendalam, lengkap, dan relevan.

Tabel 3.3

Pertanyaan wawancara sebelum penelitian

No Pertanyaan Wawancara Sebelum penelitian

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Ada berapa tenaga pendidik di RA Nurul Yaqin?

Apa model pembelajaran yang digunakan di RA Nurul Yaqin?

(Sudut, area, sentra, kelompok) ?

Mengapa memilih model pembelajaran tersebut?

Apakah guru disekolah mengetahui tentang kegiatan outbound?

Apakah guru disekolah pernah menerapkan kegiatan outbound pada

peserta didik?

Teknik apa yang pernah/sering Ibu gunakan untuk kegiatan

mengembangkan kecerdasan kinestetik pada anak usia dini?

Tabel 3.4

Pertanyaan wawancara setelah penelitian

No Pertanyaan Wawancara Sebelum penelitian

1

2

3

Apakah dengan penerapan kegiatan outbound dapat meningkatkan

kecerdasan kinesetetik anak?

Apakah ibu tertarik untuk melakukan kegiatan outbound untuk

mengembangkan kecerdasan kinestetik?

Bagaimana pendapat ibu tentang kegiatan outbound?

c. Dokumentasi

Dokumen adalah kata-kata tertulis dari informan atau narasumber.

Dokumen dibagi menjadi dua, yaitu dokumen formal dan dokumen

pribadi. Dokumen formal terdiri atas dokumen kelembagaan, arsip-arsip

lembaga, dokumen komunikasi eksternal, data statistik, foto, benda-

Page 47: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

benda, atau artefak lainnya. Dokumen pribadi meliputi surat pribadi,

buku harian, atau otobiografi. (Muhadjir, 2002: 141)

Tabel 3.5

Dokumentasi Pengumpulan Data

No Data Jenis Dokumen

1. Aktivitas Anak Foto

2. Profil Sekolah Dokumen Sekolah

3. Visi-Misi Sekolah Dokumen Sekolah

4. Struktur Organisasi Sekolah Dokumen Sekolah

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti (Sugiono, 2012: 92). Pada penelitian ini instrument yang

digunakan adalah: lembar observasi, lembar wawancara, dan

dokumentasi.

a. Lembar Observasi

1) Defenisi Konseptual

a) Kecerdasan Kinestetik

Menurut Fadlilah (2017: 143) Kecerdasan kinestetik

merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan

mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengolah objek,

respons, dan refleks. Artinya kinestetis lebih ditekankan pada

motorik atau gerak tubuh, baik motorik kasar maupun halus.

Misalnya menari, berlari, dan bermain bola.

Menurut Purnama (2018: 70) Kecerdasan kinestetik

adalah kemampuan untuk menggabungkan antara fisik dan

pikiran sehingga menghasikan gerakan yang sempurna. Jika

gerak sempurna yang bersumber dari gabungan antara pikiran

dan fisik tersebut terlatih dengan baik, maka apapun yang

dikerjakan orang tersebut akan berhasil dengan baik bahkan

sempurna.

Sedangkan menurut Musfiroh (2015: 6.3) Kecerdasan

kinestetik didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan

Page 48: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

seluruh anggota tubuh (fisik) untuk mengekspresikan ide dan

perasaan (dalam bentuk berpantomim, menari, berolahraga)

dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan

atau mengubah sesuatu (membuat kerajinan, membuat patung,

menjahit).

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat di

simpulkan bahwa Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan

untuk menggabungkan antara fisik dan pikiran sehingga

menghasikan gerakan yang sempurna.

b) Outbound

Outbound adalah usaha olah diri (olah pikir dan olah

fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan

pengembangan kemampuan fisik yang lebih baik. (As’adi,

2009: 23- 27).

Menurut Dzikron (2014: 1) outbound adalah sebuah

metode pendidikan yang di kemas dalam bentuk stimulasi

permainan baik secara individu maupun kelompok dengan

tujuan tertentu. Beberapa tujuan outbound adalah

meningkatkan motivasi dan pengembangan diri (fisik) serta

kerjasama dan kekompakan kelompok.

Menurut Ancok (2006: 10) outbound merupakan strategi

belajar yang dilakukan di alam terbuka, penggunaannya dinilai

memberikan kontribusi positif terhadap kesuksesan belajar.

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat di

simpulkan bahwa Outbound adalah kegiatan yang

menyenangkan dan penuh tantangan. Bentuk kegiatannya

berupa simulasi kehidupan memalui permainan-permainan

(games) yang kreatif, rekreatif, dan edukatif, baik secara

individual maupun secara kelompok dengan tujuan untuk

perkembangan diri (personal development) maupun kelompok

(team development).

Page 49: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

2) Defenisi Operasional

a) Kecerdasan kinestetik

Penilaian yang akan diberikan kepada anak berkaitan

dengan kecerdasan kinestetik anak dalam mengekspresikan ide

dan perasaan sesuai dengan tingkatan satuan pencapaian

perkembangan anak dalam PERMENDIKBUD No. 137 tahun

2014, mengenai kemampuan anak usia 5-6 tahun, yaitu mampu

untuk:

(1) melakukan gerak tubuh secara terkoordinasi untuk melatih

kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan

(2) Melakukan kegiatan yang menunjukan anak mampu

melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara

terkoordinasi dalam menirukan berbagai gerakan yang

teratur

(3) melakukan permainan fisik dengan aturan

(4) terampil menggunakan tangan kanan dan kiri

b) Outbound

Dalam meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia dini

melalui kegiatan outbound, penilaian anak dilakukan dari

aktivitas yang dilakukan anak ketika melaksanakan kegiatan

tersebut. Anak dapat melakukan kegiatan yang telah

disediakan.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiono (2012: 82) analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoeh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuan

ini dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian ini

dilakukan pada saat pengumpulan data yang berlangsung dan data setelah

selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Page 50: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Miles dan Hubarman mengumumkan bahwa aktivitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data,

yaitu: reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Berikut dijelaskan proses

yang akan dilakukan dalam analisis data:

1. Observasi Awal/ Pra Siklus

Peneliti melakukan observasi terlebih dahulu sebelum melakukan

penelitian. Observasi dilakukan mulai dari kegiatan awal sampai dengan

kegiatan akhir. Peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan di

Raudhatul Athfal Nurul Yaqin kurang memperhatikan kegiatan yang

meningkatkan kecerdasan kinestetik anak. Kegiatan yang dilakukan oleh

guru kurang variatif sehingga anak bosan dan merasa malas untuk

mengikuti proses kegiatan.

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan

kecerdasan dan keluasan dalam kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi

peneliti yang baru dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan

pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu maka

wawasan peneliti akan berkembang. Sehingga dapat mereduksi data-data

yang memiliki temuan dan pengembangan teori yang signifikan.

3. Penyajian Data

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian

data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang

paling sering di gunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif

adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan penyajian data, maka

akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah di pahami tersebut.

4. Kesimpulan/ Verifikasi

Page 51: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

34

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Langkah ke tiga dalam analisis data penelitian tindakan kelas menurut

Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang di kemukakan masih bersifat sementara, dan akan

berubah ketika tidak di temukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Di dukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisiten saat penelitih kembali kelapangan mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang di kemukakan merupan kesimpulan yang

kredibel.

Menurut Purnama dkk (2020: 87) Untuk menentukan nilai akhir dan

persentase dari kegiatan yang dilakukan oleh anak dapat menggunakan

rumus berikut:

Skor perolehan

Skor maksimal

Dengan Kategori Penilaian sebagai berikut:

Ketegori Belum Berkembang (BB) : 0-25

Kategori Mulai Berkembang (MB) : 26-50

Kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) : 51-75

Kategori Berkembang Sangat baik (BSB) : 76-100

G. Kriteria Keberhasilan

Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas TK B2.

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila minimal 71% dari jumlah

keseluruhan anak yaitu 20 orang anak, 13 dari 20 anak mencapai Tingkat

Capaian Perkembangan (TCP) minimal yang telah ditentukan bersama

kolaborator yaitu 65% (Yusria:2016).

H. Jadwal Penelitian

Jadwal waktu penelitian adalah jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan

dalam jadwal penelitian berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan.

(Sugiono, 2018: 286)

100 Nilai akhir =

Page 52: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Tabel 3.6

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

1 Penyusunan

Skripsi

2 Seminar Skripsi

3 Perbaikan hasil

seminar skripsi

4 Pengurusan dan

penerbitan izin

penelitian

5 Pengumpulan

data dilapangan

6 Analisis dan

penyusunan

laporan penelitian

7 Seminar hasil/

ujian skripsi

8 Perbaikan hasil

ujian skripsi

9 Pengesahan hasil

ujian oleh tim

penguji

10 Penggandaan dan

laporan

penyerahan hasil

Page 53: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

36

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

BAB IV

TEMUAN DAN PEMKINESTETIKN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Sekolah

Raudhatul Athfal Nurul Yaqin ini berlokasi di RT. 02 jalan Jambi

KM. 17 Simpang Sungai Duren Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten

Muaro Jambi. Berdirinya Raudhatul Athfal ini merupakan jawaban dari

kabupaten serta tuntutan masyarakat akan pentingnya Pendidikan Agama

di Desa Simpang Sungai Duren ini. Pada awalnya Raudhatul Athfal Nurul

Yaqin ini berdiri atas swadaya masyarakat yang memang berkeinginan

untuk mendirikan suatu Lembaga Pendidikan Agama.

Yayasan perguruan Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai

Duren Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi di dirikan

pada tahun 2006 yang berdiri kas agama islam yang diselenggarakan oleh

kementrian agama dan keberadaan yayasan perguruan Raudhatul Athfal

Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi ini dalam rangka untuk mencerdaskan bangsa

dan agar generasi muda mendapatkan motivasi serta bimbingan untuk

mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat

Yayasan tersebut pada awalnya masih memakai gedung

PUSKESMAS lama yang sudah tidak di pakai lagi, namun sudah di

hibahkan oleh kepala desa untuk Raudhatul Athfal dan pada tahun 2009

sudah mulai membangun gedung baru sebanyak 5 lokal. Dananya di

peroleh dari pemerintahan yaitu dana blockgreen yang di peroleh dari

kantor Kementrian Agama Kabupaten Muaro Jambi.

2. Geografis

Yayasan perguruan Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai

Duren Kabupaten Muaro Jambi menempati tanah seluas 2371,745 m2,

dengan batas-batas tanah sebagai berikut:

1) Sebelah barat dengan tanah kepunyaan Ibrahim

2) Sebelah timur dengan tanah perkarangan kantor perpustakaan daerah

Page 54: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

3) Sebelah utara dengan tanah kepunyaan mattjik

4) Sebelah selatan dengan jalan bebas jambi Ma. Bulian.

3. Data Umum Sekolah

Tabel. 4.1

Identitas Sekolah RA Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren

NO IDENTITAS SEKOLAH

1. Nama Sekolah Raudhatul Athfal Nurul Yaqin

2. Nomor Statistik Sekolah 101215050009

3. Alamat Jl.Jambi Muaro Bulian KM 17

4. Kelurahan Simpang Sungai Duren

5. Kecamatan Jambi luar Kota

6. Kabupaten Muaro Jambi

7. Provinsi Jambi

8. Kode Pos 36363

9. Telpon/Hp

10. Status Sekolah Swasta

11. Akreditasi B

12. KBM Pagi

13. Jenis Gedung Permanen

14. Status Gedung Milik Desa

15. Luas Bangunan 2 x 16 m 2

16. Luas Tanah 2371,745 m2

Sumber: Dokumen sekolah RA Nurul Yaqin tahun 2015

4. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Sekolah

a. Visi dan Misi

Terwujudnya Generasi Qur`ani, Sehat, Cerdas, dan Mandiri”,

sedangkan misinya ada beberapa point yaitu:

1) Gemar mengaji setiap hari

2) Menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya sejak dini

Page 55: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

3) Membiasakan pelaksanaan ibadah sesuai petunjuk Al-Qur`an dan

tuntunan Rasulullah SAW

4) Menanamkan semangat untuk belajar dan menuntut ilmu

5) Memberikan stimulasi seluruh aspek perkembangan anak

sehingga anak terbiasa kemandiriannya dan siap menuju jenjang

pendidikan berikutnya

6) Membiasakan perilaku hidup sehat

7) Menanamkan sikap peduli kepada sesama manusia dan

lingkungan sekitar

b. Tujuan/Target Pendidikan

1) Mewujudkan generasi cinta Al-Qur`an

2) Mewujudkan generasi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT

3) Membentuk generasi yang berakhlaqul karimah seperti yang

diteladani Nabi Muhammad SAW

4) Rajin belajar taat ibadah

5) Peduli terhadap lingkungan yang bersih dan sehat

5. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Dalam Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang gur

dan dosen dijelaskan pada pasal 1 guru adalah pendidik professional

dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia

dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan

menengah. Guru harus memiliki kompetensi yang dijelaskan pada

pasal 10 yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial dan kompetensi professional.

Tenaga pendidik di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin mempunyai

tugas penting, yakni mengelola pelajaran untuk dapat disampaikan

kepada anak didik. Seorang guru memiliki tugas dan tanggung jawab

untuk membina dan mengembangkan anak didiknya.

Page 56: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

b. Struktur Organisasi Sekolah

STRUKTUR ORGANISASI RAUDHATUL ADHFAL

NURUL YAQIN

Desa Simpang Sungai Duren

Kec. Jambi Luar Kota, Kab. Muaro Jambi

KETUA YAYASAN NURUL YAQIN

Drs. Djunaidi, M.Pd.I

PELINDUNG

Kepala Desa

KEPALA SEKOLAH

Suryanti, S.Pd.I

KOMITE

Mustar, M.Pd.I

Pengawas

Arsil, M.Pd

Majlis guru

Siti Maisaroh, S.Pd

Juniwati, S.Pd.I

Operator

Patmawati, S.Sos

Tata Usaha

Juni Wati, S.Pd.I

Sekretaris

Juni Wati, S.Pd.I

Henria, S.Ag

Weni Devita, S.Pd

Bendahara

Patmawati, S.Sos

Patmawati, S.Sos

Megawati, SH

Eli Pitria, S.Pd.I

Sumber: Dokumen sekolah RA Nurul Yaqin tahun 2015

Page 57: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

DATA TENAGA EDUKATIF SEKOLAH RA NURUL YAQIN

Tabel. 4. 2

Data Tenaga Edukatif Sekolah RA Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren

NO Nama Pendidik

Dan Tenaga

Kependidikan

Jenis

kelamin

Tempat

Tanggal

Lahir

Pendidikan Jabatan Mulai

Bertugas

1. Suryanti, S.Pd.I

P Sungai

Duren, 12

Oktober

1988

S1 Kepala

Sekolah

2009

2. Juni wati, S.Pd.I

P Maro

Sebo, 21

April 1990

S1 TU 2018

3. Patmawati, S.Sos P Sungai

Duren, 12

Oktober

1988

S1 Guru 2015

4. Megawati, SH P Simpang

Sungai

Duren,

27

Agustus

1976

S1 Guru 2018

5. Eli Pitria, S.Pd.I P Pondok

Meja, 03

Mei 1989

S1 Guru 2019

6. Weni Devita,

S.Pd P Jambi, 06

Agustus

1994

S1 Guru 2019

7. Henria, S.Ag P Dusun

Baru, 16

Oktober

1975

S1 Guru 2019

8. Siti Maisaroh,

S.Pd P Nyogan,

12

Oktober

1989

S1 Guru 2018

Sumber: Dokumen sekolah RA Nurul Yaqin tahun 2015

c. Keadaan Siswa

Siswa adalah objek pendidikan, dididik, diarahkan, diberikan

bermcam-macam ilmu pengetahuan serta keterampila. Siswa merupakan

unsur esensial yang harus ada dalam proses belajar mengajar. Tanpa

adanya siswa tentunya tujuan pembelajaran tidak akan terklaksana. Siswa

Page 58: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi

Tahun Ajaran 2020/2021.

Tabel. 4.3

Data Anak Didik RA Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren

NO Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. A 8 9 17

2. B1 13 8 21

3. B2 7 13 20

Sumber: Dokumen sekolah RA Nurul Yaqin tahun 2015

d. Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana yang dapat menunjang

berlangsungnya proses pembelajaran di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin

Simpang Sungai Duren Muaro Jambi dapat dilihat sebagai berikut:

Rak Buku 1 Baik 9. Papan Tulis 2 Baik 10. Komputer 2 Baik 11. Printer

Kipas Angin Lemari. Peluncuran Outdoor. Ayunan Outdoor Panjat

Dinding Outdoor.

Tabel. 4.4

Sarana Di RA Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren

No Jenis Jumlah Keadaan

1. Kursi Tamu 3 Baik

2. Meja Tamu 1 Baik

3. Meja Belajar 7 Baik

4. Kursi Belajar 47 Baik

5. Meja Guru 2 Baik

6. Kursi Guru 2 Baik

7. Rak Tas 3 Baik

8. Rak Sepatu 1 Baik

9. Papan Tulis 3 Baik

10. Printer 1 Baik

11. Lemari 3 Baik

12. Mangkok Putar 1 Baik

13. Peluncuran Outdoor. 1 Baik

14. Ayunan Outdoor 2 Rusak Ringan

15. Kotak Tangkas 1 Baik

16. Jembatan 1 Baik

17. Terowongan 1 Baik

Sumber: Dokumen sekolah RA Nurul Yaqin tahun 2015

Page 59: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Tabel. 4.5

Keadaan prasarana Di RA Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren

No Jenis Jumlah Kondisi

1. Ruang Kantor Guru. 1 Baik

2. Ruang Belajar. 3 Kurang Baik

3. Kamar Mandi - Tidak Ada

Sumber: Dokumen sekolah RA Nurul Yaqin tahun 2015

B. Temuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang

Sungai Duren Muaro Jambi. Tujuannya adalah untuk mengetahui

peningkatan kecerdasan kinestetik melalui kegiatan outbound. Pengumpulan

data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi yang telah disusun

oleh peneliti berdasarkan landasan teori telah divalidasi sebanyak 5 item.

Penelitian ini dilakukan pada masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu

terjadi perubahan jadwal sekolah, yang semula di lakukan selama satu

minggu dari hari Senin sampai sabtu, pada saat ini hanya dilakukan sebanyak

3 kali pertemuan dalam seminggu yaitu setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis.

Kegiatan tetap dilakukan secara tatap muka atas berdasarkan izin dari

Kementrian Agama.

Langkah pertama dalam pengambilan data adalah dengan melakukan

tes awal (pra siklus). Tes ini dilakukan untuk mengetahui skor anak sebelum

diberi perlakuan (treatment). Setelah melakukan tes awal selanjutnya yaitu

memberi perlakuan kepada anak, dalam hal ini bentuk perlakuannya adalah

kegiatan outbound, dimana metode outbound ini dilakukan sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH). Setelah perlakuan selesai

selanjutnya dilakukan tes akhir (posttest).

Berdasarkan hasil penelitian terhadap anak Kelompok B2 di

Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi pada

Senin 14 Sesember 2020 didapat skor akhir pada pra siklus, yaitu ada 3 dari 9

indikator kecerdasan kinestetik yang belum bisa anak lakukan. Dengan

kriteria penilaian sebagai berikut: Skor 1 jika pertanyaan dijawab belum

berkembag (BB), Skor 2 jika pertanyaan dijawab mulai berkembang (MB),

Page 60: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Skor 3 jika pertanyaan dijawab berkembang sesuai harapan (BSH), Skor 4

jika pertanyaan dijawab berkembang sangat baik (BSB). Data skor awal

pretest yang diperoleh peneliti pada penelitian terhadap kemampuan

kinestetik anak kelompok B2 di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang

Sungai Duren Muaro Jambi sebelum diberikan perlakuan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.6

Data Distribusi Pra Siklus Kecerdasan Kinestetik

No Nama

Anak

Data Distribusi Prasiklus Skor

Total

Rata-

Rata Ket

1 2 3 4 5

1 A 1 1 1 1 1 5 25 BB

2 AAA 1 1 2 2 1 7 35 MB

3 ASB 1 1 2 1 1 6 30 MB

4 AR 1 2 1 1 1 6 30 MB

5 AF 1 1 1 1 1 5 25 BB

6 ANP 2 3 2 2 2 11 55 BSH

7 DLM 1 1 1 1 1 5 25 BB

8 HA 2 3 3 3 2 13 65 BSH

9 KS 2 2 3 2 2 11 55 BSH

10 MBAR 2 3 3 2 1 11 55 BSH

11 M 2 3 2 3 2 12 60 BSH

12 NF 1 1 1 2 1 6 30 MB

13 NF 1 1 1 1 1 5 25 BB

14 NC 2 3 2 2 2 11 55 BSH

15 NH 1 1 1 1 1 5 25 BB

16 PIN 1 3 3 3 2 12 60 BSH

17 RQK 1 2 1 1 1 6 30 MB

18 RFA 1 1 1 1 1 5 25 BB

19 SK 1 2 1 2 1 7 35 MB

20 SH 1 3 3 3 1 11 55 BSH

Skor Perolehan 26 38 35 35 26 160

Skor Maksimal 80 80 80 80 80 400

Persentase 32.5 47.5 43.75 43.75 32.5 40 MB

Skor perolehan

Skor keseluruhan

= 160

400

= 40%

X 100

X 100

Persentase =

Page 61: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

44

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Tabel 4.7

Persentase Pra Siklus Kecerdasan Kinestetik

No Nilai Kriteria

Keberhasilan Kriteria Keberhasilan

Jumlah

Anak Persentase

1 0-25 Belum Berkembang (BB) 6 30%

2 26-50 Mulai Berkembang (MB) 6 30%

3 51-75 Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 8 40%

4 76-100 Berkembang Sangat Baik (BSB) -

Jumlah 20 100%

Persentase Rata-Rata Anak Pra Siklus 40%

Dapat dilihat pada tabel 4.7 diatas bahwa terdapat 20 anak di lokal B2

dan hanya terdapat 8 anak yang kecerdasan kinestetiknya sudah

berkembang, sedangkan 12 anak lainya kecerdasan kinestetiknya masih

rendah dengan kriteria BB sebanyak 6 orang atau 30% dan MB sebanyak 6

orang atau 30% dengan nilai rata-rata kelas yaitu 40%. Maka berdasarkan

temuan yang peneliti dapatkan, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas

pada lokal B2 di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren

untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik pada anak memalui kegiatan

outbound.

Setelah diperoleh skor Pretest, langkah selanjutnya yang akan

dilakukan adalah pemberian perlakuan (Treatment) yaitu penerepan

kegiatan outbound untuk menigkatkan kecerdasan kinestetik pada anak

lokal B2 di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren. Kegiatan

outbound yang dilakukan yaitu di rancang berdasarkan indikator yang

belum bisa anak lakukan dengan menggunakan media Bola. Kegiatan ini

dilakukan secara kolaborasi antara guru dan peneliti. Guru dan peneliti

berdiskusi untuk menyusun RPPH yang akan digunakan saat kegiatan.

Peneliti menjelaskan konsep permainan yang akan dilakukan, dimana guru

yang bertindak sebagai pemberi tindakan, sedangkan peneliti sebagai

observer atau orang yang mengamati. Perlakuan yang akan diberikan

dengan cara bertahap, yaitu melalui Silkus I dan Siklus II serta dilakukan

sesuai dengan tema pembelajaran, rangkaian kegiatan yang akan dilakukan

adalah sebagai berikut:

Page 62: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

1. Siklus I

Pelaksanaan pada siklus I ini terdapat dua kali pertemuan yang

dilksanakan pada tanggal 06, 13 dan 20 Januari 2021, dalam setiap

siklus terdapat empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan juga refleksi

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus I yang dilakukan peneliti berkaitan

dengan Tema: Rekreasi, pada siklus I materi yang akan diajarkan

pada anak yaitu:

Tabel 4.8

Jadwal Perencanaan Siklus I

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1. Rabu,

06-01-2021

I Tema: Rekreasi

Sub Tema: Tempat Rekreasi

(Candi Muaro jambi)

2. Rabu,

13-01-2021

II Tema: Rekreasi/

Sub Tema: Perlengkapan Rekreasi

(Tikar)

3. Rabu,

20-01-2021

III Tema: Rekreasi

Sub Tema: Macam- Macam

Rekreasi (pariwisata)

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Harian (RPPH) agar pembelajaran lebih terarah dan

maksimal.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru pada siklus I

terdiri dari tiga pertemuan. Berikut penjelasaan pelaksanaan dan

pengamatan kegiatan pembelajaran dengan penerapan kegiatan

outbound.

1) Pertemuan 1

Tindakan pada pertemuan ke I di siklus I ini dilaksanakan

pada hari Rabu, 06 Januari 2021 yang berlangsung pada pukul

08:00- 10.00 WIB. Yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan

inti dan juga kegiatan penutup. Tema yang digunakan adalah

Page 63: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

rekreasi, sub tema tempat rekreas. Adapun penjelasan dari

kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut:

a) Kegiataan Awal (± 40 menit)

Kegiatan awal yang dilakukan anak ketika datang ke

sekolah yaitu mencuci tangan pakai sabun, kemudian guru

mengukur suhu tubuh anak, dan dilanjutkan dengan

kegiatan mengaji iqro’. Setelah anak selesai mengaji anak

di persilahkan untuk ke halaman, guru mengajak anak

untuk menyanyi dengan sedikit gerakan untuk pemanasan

sebelum melakukan kegiatan outbound dan dilanjutkan

dengan kegiatan outbound untuk mengembangkan

kecerdasan kinestetik anak. pada saat anak melakukan

kegiatan outbound peneliti bertindak sebagai observer

yang bertugas mengamati kegiatan yang dilakukan anak.

Setelah bermain outbound anak masuk kedalam kelas

untuk memulai pembelajaran yang diawali dengan

membaca doa, absen, menyebutkan hari, tanggal, bulan

dan tahun, serta menanyakan tema dan sub tema pada

kegiatan belajar mengajar.

b) Kegiatan Inti (± 40 menit)

(1) Guru menjelasakan sedikit tema tentang kegiatan

yang akan dipelajari pada hari ini

(2) Guru mengajak anak berdiskusi tentang tempat-

tempat rekreasi

(3) Guru mengajak anak berdiskusi tentang candi

(4) Guru mengajak anak untuk melakukan kegiatan

bermain balok

(5) Guru menanyakan dan menujukkan alat dan bahan

yang akan digunakan.

(6) Guru mengajak anak menyebutkan satu per satu

bentuk balok

Page 64: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

47

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

(7) Guru memberikan pijakan sebelum bermain

(8) Guru membagi anak menjadi 3 kelompok

(9) Guru memberikan pijakan ketika bermain

(10) Guru mempersilahkan anak untuk membuat candi

dari potongan- potongan balok

c) Penutup (± 20 menit)

Pada akhir pembelajaran guru mememberikan

pertanyaan mengenai pembelajaran pada hari ini kepada

anak, setelah itu guru memberi tahu kegiatan yang akan

dilaksanakan pada keesokan harinya. Sebelum menutup

pembelajaran guru mengajak anak untuk bernyanyi

terlebih dahulu sebelum membaca doa setelah belajar.

Tabel 4.9

Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak Pada Siklus I

Pertemuan I

No Nama

Anak

Data Distribusi Siklus I Pertemuan I Skor

Total

Rata-

Rata Ket

1 2 3 4 5

1 A 1 1 1 1 1 5 25 BB

2 AAA 1 1 2 2 1 7 35 MB

3 ASB 1 1 2 1 1 6 30 MB

4 AR 1 2 1 1 1 6 30 MB

5 AF 1 1 1 1 1 5 25 BB

6 ANP 2 3 2 2 2 11 55 BSH

7 DLM 1 2 1 1 1 6 30 MB

8 HA 2 3 3 3 2 13 65 BSH

9 KS 2 2 3 2 2 11 55 BSH

10 MBAR 2 3 3 2 1 11 55 BSH

11 M 2 3 2 3 2 12 60 BSH

12 NF 1 1 1 2 1 6 30 MB

13 NF 1 1 1 1 1 5 25 BB

14 NC 2 3 2 2 2 11 55 BSH

15 NH 1 1 1 1 1 5 25 BB

16 PIN 1 3 3 3 2 12 60 BSH

17 RQK 1 2 1 1 1 6 30 MB

18 RFA 1 1 1 1 1 5 25 BB

19 SK 2 3 2 3 1 11 55 BSH

20 SH 1 3 3 3 1 11 55 BSH

Skor Perolehan 27 39 36 36 26 165

Skor Maksimal 80 80 80 80 80 400

Persentase 33,75 48,75 45 45 32,5 41,25 MB

Page 65: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

48

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Skor perolehan

Skor keseluruhan

= 165

400

= 41,25 %

Tabel 4.10

Persentase Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak Pada Siklus I Pertemuan I

No Nilai Kriteria

Keberhasilan Kriteria Keberhasilan

Jumlah

Anak Persentase

1 0-25 Belum Berkembang (BB) 5 25%

2 26-50 Mulai Berkembang (MB) 6 30%

3 51-75 Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 9 45%

4 76-100 Berkembang Sangat Baik (BSB) -

Jumlah 20 100%

Persentase Rata-Rata Anak Pra Siklus 41,25 %

Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat hasil observasi dari

siklus I pertemuan I bahwa anak yang kecerdasan

kinestetiknya Belum Berkembang (BB) berjumlah 5 orang

dengan persentase 25%, anak yang Mulai Berkembang (MB)

berjumlah 6 orang dengan persentase 30% dan anak yang

Berkembang Sesuai Harapan (BSH) berjumlah 9 orang dengan

persentase 45%. Secara keseluruhan siklus I pertemuan I masih

berada dalam tahap Mulai Berkembang (MB) dengan

persentase keseluruhan sebesar 41,75%. Data ini mengalami

sedikit peningkatan dari hasil pra siklus. Artinya pemberian

tindakan/perlakuan ini dapat dikatakan memberikan pengaruh

terhadap kecerdasan kinestetik anak dan peneliti akan

melanjutkan hingga mencapai kriteria keberhasilan.

2) Pertemuan II

Tindakan pada pertemuan ke II di siklus I ini

dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Januari 2021 yang

berlangsung pada pukul 08:00- 10:00 WIB. Yang terdiri dari

kegiatan awal, kegiatan inti dan juga kegiatan penutup. Tema

X 100

X 100

Persentase =

Page 66: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

49

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

yang digunakan adalah Rekreasi, subtema:. Adapun penjelasan

dari kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut

a) Kegiataan Awal (± 40 menit)

Kegiatan awal yang dilakukan anak ketika datang ke

sekolah yaitu mencuci tangan pakai sabun, kemudian guru

mengukur suhu tubuh anak, dan dilanjutkan dengan

kegiatan mengaji iqro’. Setelah anak selesai mengaji anak

di persilahkan untuk ke halaman, guru mengajak anak

untuk menyanyi dengan sedikit gerakan untuk pemanasan

sebelum melakukan kegiatan outbound dan dilanjutkan

dengan kegiatan outbound untuk mengembangkan

kecerdasan kinestetik anak. pada saat anak melakukan

kegiatan outbound peneliti bertindak sebagai observer

yang bertugas mengamati kegiatan yang dilakukan anak.

Setelah bermain outbound anak masuk kedalam kelas

untuk memulai pembelajaran yang diawali dengan

membaca doa, absen, menyebutkan hari, tanggal, bulan

dan tahun, serta menanyakan tema dan sub tema pada

kegiatan belajar mengajar.

b) Kegiatan Inti (± 40 menit)

(1) Guru menjelasakan sedikit tema tentang kegiatan

yang akan dipelajari pada hari ini

(2) Guru mengajak anak berdiskusi tentang perlengkapan

rekreasi

(3) Guru mengajak anak berdiskusi tentang tikar

(4) Guru mengajak anak untuk melakukan kegiatan

mengayam menggunakan daun pisang

(5) Guru menanyakan dan menujukkan alat dan bahan

yang akan digunakan.

(6) Guru memberikan pijakan sebelum bermain

(7) Guru memberikan contoh cara menganyam

Page 67: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

50

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

(8) Guru mempersilahkan anak untuk memulai kegiatan

menganyam

(9) Guru memberikan pijakan ketika bermain

(10) Guru mengamati kegiatan yang dilakukan anak

c) Penutup (± 20 menit)

Pada akhir pembelajaran guru mememberikan

pertanyaan mengenai pembelajaran pada harini kepada

anak, setelah itu guru memberi tahu kegiatan yang akan

dilaksanakan pada keesokan harinya. Sebelum menutup

pembelajaran guru mengajak anak untuk bernyanyi

terlebih dahulu sebelum membaca doa setelah belajar.\

Tabel 4.11

Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak Pada Siklus I

Pertemuan II

No Nama

Anak

Data Distribusi Siklus I Pertemuan II Skor

Total

Rata-

Rata Ket

1 2 3 4 5

1 A 1 1 1 1 1 5 25 BB

2 AAA 2 2 3 3 1 11 55 MB

3 ASB 1 1 2 1 1 6 30 MB

4 AR 2 2 1 2 2 9 45 MB

5 AF 1 2 1 1 1 6 30 BB

6 ANP 2 3 2 2 2 11 55 BSH

7 DLM 1 1 1 1 1 5 25 BB

8 HA 2 3 3 3 2 13 65 BSH

9 KS 2 2 3 2 2 11 55 BSH

10 MBAR 2 3 3 2 1 11 55 BSH

11 M 2 3 2 3 2 12 60 BSH

12 NF 1 1 1 2 1 6 30 MB

13 NF 2 2 2 2 1 9 45 MB

14 NC 2 3 2 2 2 11 55 BSH

15 NH 2 2 1 2 2 9 45 MB

16 PIN 1 3 3 3 2 12 60 BSH

17 RQK 1 2 1 1 1 6 30 MB

18 RFA 1 1 1 1 1 5 25 BB

19 SK 2 3 2 3 1 11 55 BSH

20 SH 1 3 3 3 1 11 55 BSH

Skor Perolehan 31 43 38 40 28 180

Skor Maksimal 80 80 80 80 80 400

Persentase 38,75 53,75 47,5 50 35 45 MB

X 100

Page 68: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

51

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Skor perolehan

Skor keseluruhan

= 180

400

= 45 %

Tabel 4.12

Persentase Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak Pada Siklus I Pertemuan

II

No Nilai Kriteria

Keberhasilan Kriteria Keberhasilan

Jumlah

Anak Persentase

1 0-25 Belum Berkembang (BB) 3 25%

2 26-50 Mulai Berkembang (MB) 8 30%

3 51-75 Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 9 45%

4 76-100 Berkembang Sangat Baik (BSB) -

Jumlah 20 100%

Persentase Rata-Rata Anak Pra Siklus 45 %

Dari tabel 4.12 diatas dapat dilihat hasil observasi dari siklus

I pertemuan II bahwa anak yangkecerdasan kinestetiknya Belum

Berkembang (BB) berjumlah 5 orang dengan persentase 25%,

anak yang Mulai Berkembang (MB) berjumlah 6 orang dengan

persentase 30% dan anak yang Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

berjumlah 9 orang dengan persentase 45%. Walaupun terjadi

peningkatan dari siklus I pertemuan I, namun secara keseluruhan

siklus I pertemuan II masih berada dalam tahap Mulai Berkembang

(MB) dengan persentase keseluruhan sebesar 45%.

3) Pertemuan III

Tindakan pada pertemuan ke III di siklus I ini dilaksanakan

pada hari Rabu, 20 Januari 2021 yang berlangsung pada pukul

08:00- 10:00 WIB. Yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti

dan juga kegiatan penutup. Tema yang digunakan adalah Rekreasi,

subtema: macam-macam rekreasi. Adapun penjelasan dari kegiatan

belajar mengajar adalah sebagai berikut:

X 100

Persentase =

Page 69: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

52

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

a) Kegiataan Awal (± 40 menit)

Kegiatan awal yang dilakukan anak ketika datang ke

sekolah yaitu mencuci tangan pakai sabun, kemudian guru

mengukur suhu tubuh anak, dan dilanjutkan dengan kegiatan

mengaji iqro’. Setelah anak selesai mengaji anak di

persilahkan untuk ke halaman, guru mengajak anak untuk

menyanyi dengan sedikit gerakan untuk pemanasan sebelum

melakukan kegiatan outbound dan dilanjutkan dengan kegiatan

outbound untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik anak.

pada saat anak melakukan kegiatan outbound peneliti

bertindak sebagai observer yang bertugas mengamati kegiatan

yang dilakukan anak. Setelah bermain outbound anak masuk

kedalam kelas untuk memulai pembelajaran yang diawali

dengan membaca doa, absen, menyebutkan hari, tanggal, bulan

dan tahun, serta menanyakan tema dan sub tema pada kegiatan

belajar mengajar.

b) Kegiatan Inti (± 40 menit)

(1) Guru menjelasakan sedikit tema tentang kegiatan yang

akan dipelajari pada hari ini

(2) Guru mengajak anak berdiskusi tentang macam-macam

rekreasi

(3) Guru mengajak anak untuk melakukan kegiatan mewarnai

pantai

(4) Guru menanyakan dan menujukkan alat dan bahan yang

akan digunakan.

(5) Guru memberikan pijakan sebelum bermain

(6) Guru memberikan contoh cara mewarnai yang benar

(7) Guru mempersilahkan anak untuk memulai kegiatan

mewarnai

(8) Guru memberikan pijakan ketika bermain

(9) Guru mengamati kegiatan yang dilakukan anak

Page 70: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

53

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

c) Penutup (± 20 menit)

Pada akhir pembelajaran guru mememberikan pertanyaan

mengenai pembelajaran pada harini kepada anak, setelah itu

guru memberi tahu kegiatan yang akan dilaksanakan pada

keesokan harinya. Sebelum menutup pembelajaran guru

mengajak anak untuk bernyanyi terlebih dahulu sebelum

membaca doa setelah belajar.

c. Tahap Pengamatan/ Observasi

Pada tahapan ini peneliti melakukan observasi terhadap

pelaksaan kegiatan dengan menggunakan lembar observasi yang

telah dibuat untuk mengetahui kecerdasan kinestetik pada anak

melalui kegiatan outbound.

Dari hasil pengamatan siklus I ini, peneliti menyimpulkan

bahwa anak tertarik dengan kegiatan outbound yang dilakukan

sebagai salah satu kegiatan pengganti senam untuk meningkatkan

kecerdasan kinestetik anak. Rata-rata anak juga menunjukan rasa

antusiasnya ketika melakukan kegitan tersebut dengan di tandai

dengan rasa semangat walaupun masih ada beberapa anak yang

masih kurang semangat untuk menyelesaikan kegiatan outbound.

Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.13

Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Siklus I Pertemuan III

No Nama

Anak

Data Distribusi Siklus I Pertemuan III Skor

Total

Rata-

Rata Ket

1 2 3 4 5

1 A 2 2 1 1 1 7 35 MB

2 AAA 2 2 3 3 2 12 60 BSH

3 ASB 2 2 2 2 2 10 55 MB

4 AR 2 2 1 2 2 9 45 MB

5 AF 2 2 1 2 1 8 40 MB

6 ANP 3 3 3 3 2 14 70 BSH

7 DLM 2 1 2 2 1 8 40 MB

8 HA 3 3 3 3 3 15 75 BSH

9 KS 2 3 3 3 2 13 65 BSH

10 MBAR 2 3 3 2 2 12 60 BSH

11 M 2 3 3 3 3 14 70 BSH

Page 71: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

54

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

12 NF 2 3 2 2 2 11 55 BSH

13 NF 2 2 2 2 1 9 45 MB

14 NC 2 3 3 3 3 14 70 BSH

15 NH 2 2 1 2 2 9 45 MB

16 PIN 2 3 3 3 2 13 65 BSH

17 RQK 2 2 2 3 1 10 55 MB

18 RFA 2 1 1 2 1 7 35 MB

19 SK 2 3 3 2 2 12 60 BSH

20 SH 2 3 3 3 2 13 65 BSH

Skor Perolehan 42 48 45 48 37 220

Skor Maksimal 80 80 80 80 80 400

Persentase 52,5 60 56,25 60 46,25 55 BSH

Skor perolehan

Skor keseluruhan

= 220

400

= 55%

Tabel 4.14

Persentase Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak Pada Siklus I Pertemuan

III

No Nilai Kriteria

Keberhasilan Kriteria Keberhasilan

Jumlah

Anak Persentase

1 0-25 Belum Berkembang (BB) 0 0

2 26-50 Mulai Berkembang (MB) 9 45%

3 51-75 Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 11 55%

4 76-100 Berkembang Sangat Baik (BSB) -

Jumlah 20 100%

Persentase Rata-Rata Anak Pra Siklus 55 %

X 100

X 100

Persentase =

Page 72: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

55

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Gambar 4.1

Hasil Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Pada Pra Siklus dan Siklus 1

Perbandingan Persentase Pra Siklus dan Siklus I

Dari gambar 4.2 diatas dapat dilihat hasil observasi dari pra

siklus sampai pada siklus I pertemuan III mengalami peningkatandan

secara keseluruhan masih berada pada tahap mulai berkembang

dengan Persentase keseluruhan sebesar 55%. Walaupun sudah

memasuki tahap Berkembang sesuai harapan (BSH), namun

persentase tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan yang telah

disepakati oleh peneliti dan guru yaitu sebesar 65%. Maka dari itu

peneliti akan terus melanjutkan tindakan sampai pada target yang

diinginkan.

d. Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan

tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk

mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah

memiliki pengaruh terhadap peningkatan kecerdasan kinestetik pada

anak usia dini.

40% 41.25%45%

55%

65% 65% 65% 65%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Pra Siklus Siklus I Pertemuan I Siklus I PertemuanII

Siklus I PertemuanIII

persentase Rata-Rata Tingkat Capaian Perkembangan

Page 73: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

56

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Adapun kendala yang masih ditemukan pada pelaksanaan siklus

I diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Minat dan antusias anak mengikuti kegiatan mulai terlihat tetapi

masih ada yang terlihat belum semangat

2) Peningkatan kecerdasan kinestetik anak dalam kegiatan outbound

sudah dapat dilihat namun masih belum maksimal

Berdasarkan refleksi pertemuan ke 1, 2, dan 3 dapat disimpulkan

bahwa terdapat beberapa masalah yang muncul pada pelaksanaan

siklus I. Untuk itu, pada pelaksanaan siklus II perlu ada perbaikan

pada desain pembelajaran , adapun revisi tersebut adalah:

1) Melakukan ice breaking sebelum memulai kegiatan, di

pertengahan kegiatan, agar anak tetap merasa semangat

2) Mencontohkan kegiatan secara perlahan hingga anak mengerti.

2. Siklus II

Pelaksanaan pada siklus II ini terdapat tiga kali pertemuan yang

dilaksanakan pada tanggal 27 Januari, 03 dan 10 Februari 2021, dalam

setiap siklus terdapat empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan juga refleksi

a. Perencanaan

Pada tahapan perencanaan, peneliti menyusun kembali

rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu menyusun Rencana

Program Pembelajaran Harian (RPPH) tentang tema Rekreasi dan

alam semesta, menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk

melakukan kegiatan, lembar observasi dan kamera untuk

melakukan pendokumentasian selama proses pembelajaran.

Adapun materi yang akan diajarkan pada anak yaitu:

Page 74: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

57

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Tabel 4.15

Jadwal Perencanaan Siklus II

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1. Rabu,

27-01-2021

I Tema: Rekreasi

Sub Tema: Bermain Warna

(Mencampur warna)

2. Rabu,

03-02-2021

II Tema: Alam Semesta

Sub Tema: Benda Alam (air)

3. Rabu,

10-02-2021

III Tema: Alam Semesta

Sub Tema: Benda Alam (sifat

air&minyak)

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Harian (RPPH) agar pembelajaran lebih terarah dan

maksimal.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru pada siklus II

terdiri dari tiga pertemuan. Berikut penjelasaan pelaksanaan dan

pengamatan kegiatan pembelajaran dengan penerapan kegiatan

outbound.

1) Pertemuan 1

Tindakan pada pertemuan ke I di siklus II ini

dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Januari 2021 yang

berlangsung pada pukul 08:00- 10:00 WIB. Yang terdiri dari

kegiatan awal, kegiatan inti dan juga kegiatan penutup. Tema

yang digunakan adalah rekreasi, sub tema bermain warna.

Adapun penjelasan dari kegiatan belajar mengajar adalah

sebagai berikut:

a) Kegiataan Awal (± 40 menit)

Kegiatan awal yang dilakukan anak ketika datang ke

sekolah yaitu mencuci tangan pakai sabun, kemudian guru

mengukur suhu tubuh anak, dan dilanjutkan dengan

kegiatan mengaji iqro’. Setelah anak selesai mengaji anak

di persilahkan untuk ke halaman, guru mengajak anak

untuk menyanyi dengan sedikit gerakan untuk pemanasan

Page 75: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

58

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

sebelum melakukan kegiatan outbound dan dilanjutkan

guru menjelaskan dan mencontohkan cara permain

outbound dan di ikuti oleh anak. Di pertengahan waktu

bermain, guru mengajak anak untuk melakukan ice

breaking untuk membuat anak tetap bersemangat untuk

menyelesaikan kegiatan sampai akhir. Pada saat anak

melakukan kegiatan outbound peneliti bertindak sebagai

observer yang bertugas mengamati kegiatan yang

dilakukan anak. Setelah bermain outbound anak masuk

kedalam kelas untuk memulai pembelajaran yang diawali

dengan membaca doa, absen, menyebutkan hari, tanggal,

bulan dan tahun, serta menanyakan tema dan sub tema

pada kegiatan belajar mengajar.

b) Kegiatan Inti (± 40 menit)

(1) Guru menjelasakan sedikit tema tentang kegiatan

yang akan dipelajari pada hari ini

(2) Guru mengajak anak berdiskusi tentang macam-

macam warna

(3) Guru mengajak anak untuk melakukan kegiatan

bermain mencampur warna

(4) Guru menanyakan dan menujukkan alat dan bahan

yang akan digunakan.

(5) Guru mengajak anak menyebutkan satu alat dan

bahan yang akan digunakan

(6) Guru memberikan pijakan sebelum bermain

(7) Guru membagikan alat dan bahan kepada anak untuk

bermain

(8) Guru memberikan pijakan ketika bermain

(9) Guru mempersilahkan anak untuk mencampurkan

warna

Page 76: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

59

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

c) Penutup (± 20 menit)

Pada akhir pembelajaran guru mememberikan

pertanyaan mengenai pembelajaran pada hari ini kepada

anak, setelah itu guru memberi tahu kegiatan yang akan

dilaksanakan pada keesokan harinya. Sebelum menutup

pembelajaran guru mengajak anak untuk bernyanyi

terlebih dahulu sebelum membaca doa setelah belajar.

Tabel 4.16

Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Siklus II Pertemuan I

No Nama

Anak

Data Distribusi Siklus II Pertemuan I Skor

Total

Rata-

Rata Ket

1 2 3 4 5

1 A 2 2 2 2 1 9 45 MB

2 AAA 3 4 3 3 3 16 80 BSH

3 ASB 3 2 2 3 2 12 60 BSH

4 AR 2 2 3 2 2 11 55 BSH

5 AF 2 2 1 2 1 8 40 MB

6 ANP 3 4 3 4 3 17 85 BSB

7 DLM 2 2 2 2 2 10 50 MB

8 HA 3 4 3 3 3 16 80 BSB

9 KS 3 3 4 3 3 16 80 BSB

10 MBAR 2 3 3 2 2 12 60 BSH

11 M 2 3 3 3 3 14 70 BSH

12 NF 2 3 2 2 2 11 55 BSH

13 NF 2 2 2 2 2 10 50 MB

14 NC 2 3 3 3 3 14 70 BSH

15 NH 2 2 1 2 2 9 45 MB

16 PIN 2 3 3 3 2 13 65 BSH

17 RQK 2 2 2 3 2 11 55 BSH

18 RFA 2 2 2 2 2 10 50 MB

19 SK 2 3 3 3 2 13 55 BSH

20 SH 3 3 3 3 2 14 70 BSH

Skor Perolehan 46 54 50 52 44 246

Skor Maksimal 80 80 80 80 80 400

Persentase 57,5 67,5 62,5 65 55 61,5 BSH

Skor perolehan

Skor keseluruhan

= 246

400

= 61,5%

X 100

X 100

Persentase =

Page 77: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

60

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Tabel 4.17

Persentase Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Siklus II

Pertemuan I

No Nilai Kriteria

Keberhasilan Kriteria Keberhasilan

Jumlah

Anak Persentase

1 0-25 Belum Berkembang (BB) 0 0

2 26-50 Mulai Berkembang (MB) 6 30%

3 51-75 Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 11 55%

4 76-100 Berkembang Sangat Baik (BSB) 3 15%

Jumlah 20 100%

Persentase Rata-Rata Anak Pra Siklus 61,5%

Dapat dilihat pada tabel 4.17 diatas bahwa terdapat

peningkatan kecerdasan kinestetik dari siklus sebelumnya, dari 55%

menjadi 61,5%. Sudah banyak anak yang mencapai tahapan

perkembangan Berkembang Sesuai Harapan namun belum mencapai

nilai kriteria keberhasilan yaitu 65%. Maka tindakan akan terus di

lanjutkan.

2) Pertemuan II

Tindakan pada pertemuan ke II di siklus II ini dilaksanakan

pada hari Rabu, 03 Februari 2021 yang berlangsung pada pukul

08:00- 10:00 WIB. Yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan

juga kegiatan penutup. Tema yang digunakan adalah alam semesta,

sub tema: benda alam (air). Adapun penjelasan dari kegiatan belajar

mengajar adalah sebagai berikut:

a) Kegiataan Awal (± 40 menit )

Kegiatan awal yang dilakukan anak ketika datang ke

sekolah yaitu mencuci tangan pakai sabun, kemudian guru

mengukur suhu tubuh anak, dan dilanjutkan dengan kegiatan

mengaji iqro’. Setelah anak selesai mengaji anak di persilahkan

untuk ke halaman, guru mengajak anak untuk menyanyi dengan

sedikit gerakan untuk pemanasan sebelum melakukan kegiatan

outbound dan dilanjutkan guru menjelaskan dan mencontohkan

cara permain outbound dan di ikuti oleh anak. Di pertengahan

Page 78: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

61

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

waktu bermain, guru mengajak anak untuk melakukan ice

breaking untuk membuat anak tetap bersemangat untuk

menyelesaikan kegiatan sampai akhir. Pada saat anak

melakukan kegiatan outbound peneliti bertindak sebagai

observer yang bertugas mengamati kegiatan yang dilakukan

anak. Setelah bermain outbound anak masuk kedalam kelas

untuk memulai pembelajaran yang diawali dengan membaca

doa, absen, menyebutkan hari, tanggal, bulan dan tahun, serta

menanyakan tema dan sub tema pada kegiatan belajar mengajar.

b) Kegiatan Inti (± 40 menit )

(1) Guru menjelasakan sedikit tema tentang kegiatan yang akan

dipelajari pada hari ini

(2) Guru mengajak anak berdiskusi tentang air

(3) Guru mengajak anak untuk melakukan kegiatan eksperimen

hujan warna

(4) Guru menanyakan dan menujukkan alat dan bahan yang

akan digunakan.

(5) Guru mengajak anak menyebutkan satu alat dan bahan yang

akan digunakan

(6) Guru memberikan pijakan sebelum bermain

(7) Guru membagikan alat dan bahan kepada anak untuk

bermain

(8) Guru memberikan pijakan ketika bermain

(9) Guru mempersilahkan anak untuk bereksperimen hujan

warna

c) Penutup (± 20 menit )

Pada akhir pembelajaran guru mememberikan pertanyaan

mengenai pembelajaran pada hari ini kepada anak, setelah itu

guru memberi tahu kegiatan yang akan dilaksanakan pada

keesokan harinya. Sebelum menutup pembelajaran guru

Page 79: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

62

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

mengajak anak untuk bernyanyi terlebih dahulu sebelum

membaca doa setelah belajar.

Tabel 4.18

Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Siklus II Pertemuan II

No Nama

Anak

Data Distribusi Siklus II Pertemuan I Skor

Total

Rata-

Rata Ket

1 2 3 4 5

1 A 2 2 2 2 1 9 45 MB

2 AAA 4 4 3 3 3 17 85 BSB

3 ASB 3 2 2 3 2 12 60 BSH

4 AR 2 3 3 3 2 13 65 BSH

5 AF 2 2 2 2 1 9 45 MB

6 ANP 4 4 3 4 3 18 90 BSB

7 DLM 2 3 3 3 3 14 70 BSH

8 HA 3 4 3 3 3 16 80 BSB

9 KS 3 4 4 4 3 18 90 BSB

10 MBAR 3 4 3 3 3 16 80 BSB

11 M 2 3 3 3 3 14 70 BSH

12 NF 2 3 2 2 2 11 55 BSH

13 NF 2 2 2 2 2 10 50 MB

14 NC 3 4 3 4 3 17 85 BSB

15 NH 2 2 2 3 2 11 55 BSH

16 PIN 3 3 3 3 3 15 75 BSH

17 RQK 3 4 3 3 3 16 80 BSB

18 RFA 3 3 2 3 2 13 65 BSH

19 SK 2 3 3 3 2 13 65 BSH

20 SH 3 4 4 4 3 18 90 BSB

Skor Perolehan 53 63 55 60 49 280

Skor Maksimal 80 80 80 80 80 400

Persentase 66,25 78,75 68,75 75 61,25 70 BSH

Skor perolehan

Skor keseluruhan

= 280

400

= 70%

X 100

X 100

Persentase =

Page 80: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

63

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Tabel 4.19

Persentase Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Siklus II

Pertemuan II

No Nilai Kriteria

Keberhasilan Kriteria Keberhasilan

Jumlah

Anak Persentase

1 0-25 Belum Berkembang (BB) 0 0

2 26-50 Mulai Berkembang (MB) 3 15%

3 51-75 Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 9 45%

4 76-100 Berkembang Sangat Baik (BSB) 8 40%

Jumlah 20 100%

Persentase Rata-Rata Anak Pra Siklus 70%

Dapat dilihat pada tabel 4.19 diatas bahwa nilai rata-rata anak

yaitu 70% dan sudah melebihi kriteria keberhasilan yang di tentukan

oleh peneliti dan guru yaitu sebesar 65%. Namun peneliti ingin

mendapatkan hasil yang lebih maksimal lagi, maka dari itu peneliti

menambah satu kali pertemuan lagi pada siklus II ini.

3) Pertemuan III

Tindakan pada pertemuan ke III di siklus II ini dilaksanakan pada

hari Rabu, 10 Februari 2021 yang berlangsung pada pukul 08:00-

10:00 WIB. Yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan juga

kegiatan penutup. Tema yang digunakan adalah alam semesta, sub

tema: benda alam (minyak). Adapun penjelasan dari kegiatan belajar

mengajar adalah sebagai berikut:

a) Kegiataan Awal (± 40 menit )

Kegiatan awal yang dilakukan anak ketika datang ke

sekolah yaitu mencuci tangan pakai sabun, kemudian guru

mengukur suhu tubuh anak, dan dilanjutkan dengan kegiatan

mengaji iqro’. Setelah anak selesai mengaji anak di persilahkan

untuk ke halaman, guru mengajak anak untuk menyanyi dengan

sedikit gerakan untuk pemanasan sebelum melakukan kegiatan

outbound dan dilanjutkan guru menjelaskan dan mencontohkan

cara permain outbound dan di ikuti oleh anak. Di pertengahan

waktu bermain, guru mengajak anak untuk melakukan ice

breaking untuk membuat anak tetap bersemangat untuk

Page 81: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

64

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

menyelesaikan kegiatan sampai akhir. Pada saat anak melakukan

kegiatan outbound peneliti bertindak sebagai observer yang

bertugas mengamati kegiatan yang dilakukan anak. Setelah

bermain outbound anak masuk kedalam kelas untuk memulai

pembelajaran yang diawali dengan membaca doa, absen,

menyebutkan hari, tanggal, bulan dan tahun, serta menanyakan

tema dan sub tema pada kegiatan belajar mengajar.

b) Kegiatan Inti (± 40 menit )

(1) Guru menjelasakan sedikit tema tentang kegiatan yang akan

dipelajari pada hari ini

(2) Guru mengajak anak berdiskusi tentang minyak

(3) Guru menanyakan dan menujukkan alat dan bahan yang

akan digunakan.

(4) Guru mengajak anak menyebutkan satu alat dan bahan yang

akan digunakan

(5) Guru memberikan pijakan sebelum bermain

(6) Guru membagikan alat dan bahan kepada anak untuk bermain

(7) Guru memberikan pijakan ketika bermain

(8) Guru mempersilahkan anak untuk bereksperimen hujan

warna

c) Penutup (± 20 menit )

Pada akhir pembelajaran guru mememberikan pertanyaan

mengenai pembelajaran pada hari ini kepada anak, setelah itu

guru memberi tahu kegiatan yang akan dilaksanakan pada

keesokan harinya. Sebelum menutup pembelajaran guru

mengajak anak untuk bernyanyi terlebih dahulu sebelum

membaca doa setelah belajar.

c. Pengamatan/ Observasi

Dari hasil pengamatan pada siklus II, peneliti menyimpulkan

bahwa anak sudah mampu melakukan indikator dari permainan

outbound. Anak juga sudah mampu menunjukan rasa antusias dalam

Page 82: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

65

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

melakukan kegiatan tersebut terlihat dari anak mampu

menyelesaikan permainan sampai akhir. Adapun hasilnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.20

Data Distribusi Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak Pada Siklus II

Pertemuan III

No Nama

Anak

Data Distribusi Siklus II Pertemuan III Skor

Total

Rata-

Rata Ket

1 2 3 4 5

1 A 2 2 2 2 2 10 50 MB

2 AAA 4 4 3 4 3 18 90 BSB

3 ASB 4 4 4 4 3 19 95 BSB

4 AR 3 4 4 4 3 18 90 BSB

5 AF 2 2 2 2 2 10 50 MB

6 ANP 4 4 3 4 4 19 95 BSB

7 DLM 3 3 3 3 3 15 75 BSH

8 HA 3 4 4 4 3 18 90 BSB

9 KS 4 4 4 4 4 20 100 BSB

10 MBAR 3 4 4 4 3 18 90 BSB

11 M 3 4 3 4 4 18 90 BSB

12 NF 3 3 3 3 3 15 75 BSH

13 NF 3 3 2 3 2 13 65 BSH

14 NC 3 4 4 4 3 18 90 BSB

15 NH 3 4 4 4 4 19 95 BSB

16 PIN 3 3 3 3 3 15 75 BSH

17 RQK 3 4 4 4 3 18 90 BSB

18 RFA 3 4 4 4 4 19 95 BSB

19 SK 3 4 3 4 3 17 85 BSB

20 SH 3 4 4 4 3 18 90 BSB

Skor Perolehan 62 72 67 72 62 335

Skor Maksimal 80 80 80 80 80 400

Persentase 77,5 90 83,75 90 77,5 83,75 BSB

Skor perolehan

Skor keseluruhan

= 335

400

= 83,75 %

X 100

X 100

Persentase =

Page 83: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

66

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Tabel 4.21

Persentase Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Anak Pada Siklus I Pertemuan

II

No Nilai Kriteria

Keberhasilan Kriteria Keberhasilan

Jumlah

Anak Persentase

1 0-25 Belum Berkembang (BB) 0 0

2 26-50 Mulai Berkembang (MB) 2 10%

3 51-75 Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 4 20%

4 76-100 Berkembang Sangat Baik (BSB) 14 70

Jumlah 20 100%

Persentase Rata-Rata Anak Pra Siklus 83,75 %

Gambar 4.2

Grafik Hasil Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Pada Pra Siklus dan Siklus 1

Perbandingan Persentase Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Dapat dilihat pada tabel 4.21 dapat diketahui bahwa

kecerdasan kinestetik pada anak usia dini di kelas B2 dengan

melakukan kegiatan outbound mengalami peningkatan dari siklus I,

sebagaimana diketahui bahwa kecerdasan kinestetik anak pada siklus

II sudah optimal dan sudah mencapai Tingkat Capaian

Perkembangan (TCP) yang telah ditentukan yaitu sebesar 65%. Hal

ini terlihat pada nilai rata-rata anak yaitu 83,75% atau sebanyak 18

orang anak berhasil.

40% 41.25%45%

55%61.50%

70%

83.75%

65% 65% 65% 65% 65% 65% 65%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Pra siklus Siklus Iperetmuan I

Siklus Ipertemuan

II

Siklus Ipertemuan

III

Siklus IIpertemuan I

Siklus IIpertemuan

II

Siklus IIpertemuan

II

persentase Rata-rata Tingkat Capaian Perkembangan

Page 84: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

67

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil observasi kecerdasan

kinestetik pada siklus II yaitu:

1. Anak semakin antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan

outbound

2. Anak semakin bisa menguasai kegiatan outbound

d. Refleksi

Hasil refleksi pada siklus II dapat dirincikan sebagai berikut:

1. Dengan sering melakukan kegiatan outbound membuat

kecerdasan kinestetik anak terlatih dengan baik

2. Minat dan motivasi anak dalam mengikuti kegiatan sudah

semakin meningkat. Hal ini terlihat dari antusias dan semangat

anak dalam menhgikuti kegiatan hingga selesai.

3. Kepercayaan diri anak sudah berkembang dengan baik, hal ini

terlihat dari anak mampu melakukan kegiatan tanpa di

contohkan lagi oleh guru.

C. Interprestasi Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh

informasi bahwa pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang

dilakukan selama proses pembelajaran menunjukan peningkatan kecerdasan

kinestetik yang belum optimal. Namun terjadi peningkatan kecerdasan

kinestetik pada anak setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II.

Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.22

Persentase keseluruhan peningkatan kecerdasan kinestetik menggunakan

metode outbound

Skor Kecerdasan Kinestetik Rata-Rata

Siklus I 55%

Siklus II 83,75%

Peningkatan 28.75%

Sebagaimana ditunjukan pada tabel, terjadi peningkatan kecerdasan

kinestetik anak dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan

outbound memiliki pengaruh dalam meningkatkan kecerdasan kinestetik pada

Page 85: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

68

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

anak di kelas B2 Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren

Muaro Jambi.

Hasil observasi peningkatan kecerdasan kinestetik anak menggunakan

metode outbound pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.23

Persentase peningkatan kecerdasan kinestetik per siklus

Skor Aktivitas Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Rata-rata

Siklus I 41,25% 45% 55% 47,08 %

Siklus II 61,50% 70% 83,75% 71,75%

Peningkatan 20,25% 25% 28,75% 24,66%

Gambar 4.3

Grafik Persentase Peningkatan Kecerdasan Kinestetik

Berdasarkan hasil observasi rata-rata peningkatan kemampuan

kinestetik anak pada siklus I berada pada skor 47,08% dan semakin

meningkat pada siklus II hingga 71,75%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode outbound dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik pada

anak di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi.

41.25%45%

55%61.25%

70%

83.75%

20.25%25%

28.75%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan II

Siklus I Siklus II Peningkatan

Page 86: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

69

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

D. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan

untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik melalui kegiatan outbound di

Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi.

Pelaksanaan kegiatan outbound pada penelitian ini sudah dilaksanakan

dengan tahapan-tahapan yang dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik pada

anak usia dini.

Kegiatan pembelajaran dengan metode outbound ini telah menunjukan

hasil yang efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran di Raudhatul

Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi. Sesuai dengan

karakteristiknya, penerapan kegiatan outbound ini dapat meningkatkan

kecerdasan kinestetik pada anak, sehingga anak dapat mengontrol gerak

tubuh dengan baik, mengekspresikan ide dan perasaan dengan melibatkan

motorik halus maupun motorik kasar.

Berdasarkan hasil penelitian di peroleh data yang membuktikan bahwa

penerapan kegiatan outbound dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik

pada anak di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro

Jambi. Hal ini dibuktikan dari hasil yang diperoleh pada saat pemberian

tindakan pada siklus I dan siklus II, sebelum diterapkan kegiatan outbound

dan sesudah diterapkan kegiatan outbound.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada akhir siklus I dan siklus II,

peneliti dan guru melakukan perhitungan terhadap hasil observasi kecerdasan

kinestetik anak. Berdasarkan hasil pengamatan tindakan yang telah dilakukan

terhadap 20 orang anak, di dapatkan hasil saat diberikan kegiatan outbound

pada pertemuan pertama yaitu sebesar 41,25% dan meningkat pada akhir

siklus I menjadi 55% dengan peningkatan rata-rata sebesar 47,08% dan

menjadi 83,75% pada akhir pertemuan di siklus II dengan mengalami

peningkatan rata-rata keseluruhan sebesar 71,75%. Dengan demikian

membuktikan bahwa penerapan metode outbound dapat meningkatkan

kecerdasan kinestetik pada anak.

Page 87: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

70

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Hal ini sejalan dengan pengertian outbound menurut As’adi (2009:

23-27) Outbound adalah usaha olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang

sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan kemampuan fisik

yang lebih baik. Sedangkan menurut Muhammad (2014: 1) outbound

adalah sebuah metode pendidikan yang di kemas dalam bentuk stimulasi

permainan baik secara individu mauun kelompok dengan tujuan tertentu.

Beberapa tujuan outbound adalah meningkatkan motivasi dan

pengembangan diri (fisik) serta kerjasama dan kekompakan kelompok.

Dari hasil penelitian dan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

kegiatan outbound terbukti memiliki pengaruh dan dapat meningkatakna

kecerdasan kinestetik pada anak usia dini di Raudhatul Athfal Nurul

Yaqin Simpang Sungai Duren.

Page 88: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

71

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

bahwa penerapan metode outbound dapat meningkat kecerdasan kinestetik

pada anak usia dini, hal tersebut dapat dilihat pada peningkatan setiap siklus.

Pada pra siklus dengan rata-rata persentase 40% dengan kategori mulai

berkembang. Dan setelah dilakukan tindakan selama siklus I menggunakan

alat peraga edukatif skor nilai mengalami peningkatan menjadi 61,25%

dengan kategori Berkembang Sesuai Harapan dimana sudah mulai terlihat

anak yang semula Mulai Berkembang menjadi meningkat dalam kategori

Berkembang Sesuai Harapan walaupun belum mencapai nilai Tingkat

Capaian Perkembangan(TCP) yang telah ditentukan. Selanjutnya pada siklus

II dilakukan tindakan berdasarkan perbaikan dari permasalahan yang

ditemukan pada siklus I dan skor meningkat dengan rata-rata keseluruhan

anak yaitu 83,75% dengan kategori Berkembang Sangat Baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan saran kepada

guru sebagai berikut:

1. Penerapan metode outbound pada anak di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin

Simpang Sungai Duren Muaro Jambi dapat meningkatkan sehingga dapat

dijadikan sebagai alternatif terhadap kecerdasan kinestetik anak.

2. Disarankan kepada guru kelas untuk menyiapkan rencana pembelajaran,

media pembelajaran maupun metode atau model pembelajaran yang sesuai

dengan pembelajaran, karena dengan lengkapnya alat pembelajaran tersebut,

maka tujuan pembelajaran yang ingin dicapai akan terwujud dengan baik.

3. Diakhir kegiatan pembelajaran guru hendaknya memberikan penghargaan

kepada anak, agar anak lebih termotivasi dalam belajar.

Page 89: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

72

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, penulis telah

menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Namun penulis

menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih terdapat

kekurangan-kekurangan, baik dalam sistem penulisan maupun bentuk kata-

kata. Maka untuk itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan dalam penulisan ini

agar dapat diperbaiki sebagaimana mestinya. Kemudian penulis ucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah bersedia memberikan bantuan

kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini

bermanfaat bagi para guru di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Simpang Sungai

Duren Muaro Jambi dan kepada semua orang yang membaca karya tulis

ilmiah ini.

Page 90: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

DAFTAR PUSTAKA

Ajani Putri B. P. (2019). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Upaya Peningkatan

Kualitas Pembelajaran Profesionalisme Guru dan Kompetensi Belajar

Siswa. Yogyakarta: Deepublish.

Anita Yus. (2011). Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak.

Jakarta: Kencana.

Aulya Fitriyani S. A. (2018). Pengembangan Buku Panduan Outbound Kids

Kelompok Usia 5-6 Tahun.

Bambang Sujiono, dkk. (2014). Modul Hakikat Perkembangan Motorik Anak.

Djamaludin Ancok. (2006). Outbound Managemen Training, Yogyakarta: UII

PRES.

Hesti Purnama S. (2012). Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik

Melalui Aktivitas Outbond. Jurnal Fakultas Teknik Universitas

Yogyakarta. Di akses pada tanggal 1 September 2020 melalui

http://journal.student.uny.ac.id/ojs/ojs/index.php/pls/article/view/475/

0

Ika Budi Maryatun. (2010). Pemanfaatan Kegiatan Outbound Untuk Melatih

Kerjasama (Sebagai Moral Behavior)Anak di taman Kanak-kanak. Di

akses pada tanggal 1 September 2020 melalui

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309079/penelitian/Outbound+-

+MOral+Behavior.pdf

Kementrian Agama RI. (2020). Al qur’an dan terjemahan. Bandung: Cordoba

Linda Puspita S S. (2015). Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak

Melalui Outbound Halang Rintang. Jurnal PG PAUD Semarang. . Di

akses pada tanggal 7 September 2020 melalui

https://www.neliti.com/id/publications/155345/upaya-meningkatkan-

kecerdasan-emosional-anak-usia-dini-melalui-outbound-halang-r

Martuti. (2008). Mengelola PAUD. Yogyakarta : Kreasi Wacana.

Muksin. (2009). Outbound For Kids: Kumpulan Permainan Kreatif dan

Komunikatif. Yogyakatra: Cosmic Books.

Muhamad As’adi. (2009). The power of outbound training, yogyakarta: powers

books.

Muhamad Dzikron. (2014). Model Permainan Outbound, Jawa Tengah: Hizbul

Wathan.

Noeng Muhadjir. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV. Yogyakarta:

Penerbit Rake Sarasin

Page 91: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan ( PERMENDIKBUD) Nomor 137

tahun 2014.

Pitalis Mawardi. (2020). Penelitian Tindakan Kelas Perguruan Tinggi, Sekolah

dan Best Practice. Jawa Timur: CV. Penerbit Qiara Media.

Restu Yuningsih. (2015). Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Melalui

Pembelajaran Gerak dasar Tari Minang Pada Kelompok B1 Taman

Kanak-Kanak Negeri 01 Sungai Pagu Tahun Ajaran 2015. Di akses

pada tanggal 1 September 2020 melalui

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php

Sigit Purnama, dkk. (2020). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pendidikananak

Usia Dini. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Siti Fatimah (2015). Upaya Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak

Melalui Outbound Pada Anak Kelompok Bermain di KB Barokah

Pilang Masaran Sragen tahun Ajaran 2014/2015. Di akses pada

tanggal 1 September 2020 melalui http://eprints.ums.ac.id/34153/

Suryana Dadan, Efektivitas Outbound Dalam Mengembangkan Kepercayaan Diri

Pada Anak, Jurnal Universitas Negeri Padang Jurusan Pendidikan

Anak Usia Dini. Di akses pada tanggal 8 September 2020 melalui

http://repository.unp.ac.id/136/

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiono (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Sumantri (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga

Kependidikan dan Tenaga Perguruan Tinggi.

Tadkiroatun Musfiroh, 2015. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Tanggerang

Selatan: Universitas Terbuka.

Tim Penyusun. (2018). Panduan Penulisan Skripsi. Jambi: Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN STS Jambi.

Wina Sanjaya. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Yusria, Y. (2016). Peningkatan Kecakapan Personal Melalui Pembelajaran

Kontekstual. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 10(2), 327-348. Di akses

pada tanggal 17 September 2020 melalui

https://doi.org/10.21009/JPUD.102.

Page 92: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RAUDHATUL ATHFAL NURUL YAQIN

Semester/ Minggu ke/ Hari ke : II/ I/ I

Hari/ Tanggal : Selasa, 06 Januari 2021

Kelompok/ Usia : B1/ 5-6 tahun

Tema/ Sub Tema/ Sub-Sub Tema : Rekreasi/ Tempat Rekreasi/ Candi

Muaro jambi

KD : 1.1- 1.2- 2.5- 3.4- 4.4- 3.8- 3.10-4.10-3.14

Materi :

1. Bersyukur diriku ciptaan Tuhan (Allah)

2. Memecahkan masalah

3. Tempat-tempat rekreasi

4. Bercerita tentang pengalaman rekreasi

5. Saling membantu saat bermain

Tujuan Pembelajaran :

1. Anak dapat bersyukur atas ciptaan Allah

2. Anak dapat memecahkan masalah dalam kegiatan sehari-hari

3. Anak dapat menyebutkan tempat-tempat rekreasi

4. Anak dapat menceritakan tentang pengalaman rekreasinya

5. Anak dapat saling membantu saat bermain

Alat dan bahan :

1. Outbound : lakban hitam, bola kaki dan bola warna warni

2. Kegiatan inti : balok

Kegiatan Pembuka (40 Menit)

1. Mencuci tangan

2. Mengukur suhu

3. Mengaji

4. Outbound

5. Berdoa Sebelum belajar

Page 93: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

6. Absensi kelas

7. Menyebutkan hari dan tanggal

8. Menyebutkan tema dan sub tema pembelajaran

Kegiatan Inti (40 Menit)

1. Menyebutkan aturan bermain

2. Mengenalkan alat dan bahan

3. Menjelaskan cara bermain balok

Kegiatan Penutup (20 Menit)

1. Menanyakan perasaan selama bermain hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di mainkan

3. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari

4. Bernyanyi bersama

5. Berdoa setelah belajar

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas B2

Suryanti, S.Pd I Eli Pitria, S. Pd. I

Peneliti

Page 94: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RAUDHATUL ATHFAL NURUL YAQIN

Semester/ Minggu ke/ Hari ke : II/ II/ II

Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Januari 2021

Kelompok/ Usia : B1/ 5-6 tahun

Tema/ Sub Tema/ Sub-Sub Tema : Rekreasi/ Perlengkapan Rekreasi/ Tikar

KD : 1.1- 1.2- 2.5- 3.4- 4.4- 3.8- 3.10-4.10-3.14

Materi :

1. Bersyukur diriku ciptaan Tuhan (Allah)

2. Memecahkan masalah

3. Perlengkapan rekreasi

4. Bercerita tentang perlengkapan rekreasi

5. Saling membantu saat bermain

Tujuan Pembelajaran :

1. Anak dapat bersyukur atas ciptaan Allah

2. Anak dapat memecahkan masalah dalam kegiatan sehari-hari

3. Anak dapat menyebutkan perlengkapan rekreasi

4. Anak dapat menceritakan tentang perlengkapan rekreasi

5. Anak dapat saling membantu saat bermain

Alat dan bahan :

1. Outbound : lakban hitam, bola kaki dan bola warna warni

2. Kegiatan inti : daun pisang

Kegiatan Pembuka (40 Menit)

1. Mencuci tangan

2. Mengukur suhu

3. Mengaji

4. Outbound

5. Berdoa Sebelum belajar

6. Absensi kelas

Page 95: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

7. Menyebutkan hari dan tanggal

8. Menyebutkan tema dan sub tema pembelajaran

Kegiatan Inti (40 Menit)

1. Menyebutkan aturan bermain

2. Mengenalkan alat dan bahan

3. Menjelaskan cara bermain (menganyam daun pisang)

Kegiatan Penutup (20 Menit)

1. Menanyakan perasaan selama bermain hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di mainkan

3. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari

4. Bernyanyi bersama

5. Berdoa setelah belajar

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas B2

Suryanti, S.Pd I Eli Pitria, S. Pd. I

Peneliti

Page 96: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RAUDHATUL ATHFAL NURUL YAQIN

Semester/ Minggu ke/ Hari ke : II/ III/ III

Hari/ Tanggal : Selasa, 20 Januari 2021

Kelompok/ Usia : B1/ 5-6 tahun

Tema/ Sub Tema/ Sub-Sub Tema : Rekreasi/ Macam-macam rekreasi/

Pariwisata

KD : 1.1- 1.2- 2.5- 3.4- 4.4- 3.8- 3.10-4.10-3.14

Materi :

1. Bersyukur diriku ciptaan Tuhan (Allah)

2. Memecahkan masalah

3. Macam-macam rekreasi

4. Bercerita tentang macam-macam rekreasi

5. Saling membantu saat bermain

Tujuan Pembelajaran :

1. Anak dapat bersyukur atas ciptaan Allah

2. Anak dapat memecahkan masalah dalam kegiatan sehari-hari

3. Anak dapat menyebutkan macam-macam rekreasi

4. Anak dapat menceritakan macam-macam rekreasi

5. Anak dapat saling membantu saat bermain

Alat dan bahan :

1. Outbound : lakban hitam, bola kaki dan bola warna warni

2. Kegiatan inti : gambar pantai, krayon

Kegiatan Pembuka (40 Menit)

1. Mencuci tangan

2. Mengukur suhu

3. Mengaji

4. Outbound

5. Berdoa Sebelum belajar

Page 97: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

6. Absensi kelas

7. Menyebutkan hari dan tanggal

8. Menyebutkan tema dan sub tema pembelajaran

Kegiatan Inti (40 Menit)

1. Menyebutkan aturan bermain

2. Mengenalkan alat dan bahan

3. Menjelaskan cara bermain (mewarnai gambar pantai)

Kegiatan Penutup (20 Menit)

1. Menanyakan perasaan selama bermain hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di mainkan

3. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari

4. Bernyanyi bersama

5. Berdoa setelah belajar

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas B2

Suryanti, S.Pd I Eli Pitria, S. Pd. I

Peneliti

Page 98: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RAUDHATUL ATHFAL NURUL YAQIN

Semester/ Minggu ke/ Hari ke : II/ IV/ IV

Hari/ Tanggal :Rabu, 27 Januari 2021

Kelompok/ Usia : B1/ 5-6 tahun

Tema/ Sub Tema/ Sub-Sub Tema : Rekreasi/ Bermain Warna/ Mencampur

warna

KD : 1.1- 1.2- 2.5- 3.4- 4.4- 3.8- 3.10-4.10-3.14

Materi :

1. Bersyukur diriku ciptaan Tuhan (Allah)

2. Memecahkan masalah

3. Anak dapat menyebutkan alat dan bahan yang di gunakan

4. Saling membantu saat bermain

Tujuan Pembelajaran :

1. Anak dapat bersyukur atas ciptaan Allah

2. Anak dapat memecahkan masalah dalam kegiatan sehari-hari

3. Anak dapat menyebutkan alat dan bahan yang di gunakan

4. Anak dapat saling membantu saat bermain

Alat dan bahan :

1. Outbound : lakban hitam, bola kaki dan bola warna warni

2. Kegiatan inti : Air bersih, gelas aqua, minyak dan pewarna

Kegiatan Pembuka (40 Menit)

1. Mencuci tangan

2. Mengukur suhu

3. Mengaji

4. Outbound

5. Berdoa Sebelum belajar

6. Absensi kelas

7. Menyebutkan hari dan tanggal

Page 99: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

8. Menyebutkan tema dan sub tema pembelajaran

Kegiatan Inti (40 Menit)

1. Menyebutkan aturan bermain

2. Mengenalkan alat dan bahan

3. Menjelaskan cara bermain (Ekperimen)

Kegiatan Penutup (15 Menit)

1. Menanyakan perasaan selama bermain hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di mainkan

3. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari

4. Bernyanyi bersama

5. Berdoa setelah belajar

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas B2

Suryanti, S.Pd I Eli Pitria, S. Pd. I

Peneliti

Page 100: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RAUDHATUL ATHFAL NURUL YAQIN

Semester/ Minggu ke/ Hari ke : II/ V/ V

Hari/ Tanggal : Rabu 03 Februari 2021

Kelompok/ Usia : B1/ 5-6 tahun

Tema/ Sub Tema/ Sub-Sub Tema : Alam Semesta/ Benda Alam/ Air

KD : 1.1- 1.2- 3.3- 4.3- 2.2- 2.3- 3.9- 4.5- 4.6-

2.14- 4.10- 2.5- 2.6- 2.10- 2.12- 3.14- 4.15

Materi :

1. Bersyukur diriku ciptaan Tuhan (Allah)

2. Memecahkan masalah

3. Menyebutkan macam-macam air

4. Menyebutkan kegunaan air

5. Saling membantu saat bermain

Tujuan Pembelajaran :

1. Anak dapat bersyukur atas ciptaan Allah

2. Anak dapat memecahkan masalah dalam kegiatan sehri-hari

3. Anak dapat menyebutkan macam-macam air

4. Anak dapat menyebutkan kegunaan air

5. Anak dapat saling membantu saat bermain

Alat dan bahan :

1. Outbound : lakban hitam, bola kaki dan bola warna warni

2. Kegiatan inti : Air bersih, gelas aqua, minyak dan pewarna

Kegiatan Pembuka (40 Menit)

1. Mencuci tangan

2. Mengukur suhu

3. Mengaji

4. Outbound

5. Berdoa Sebelum belajar

Page 101: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

6. Absensi kelas

7. Menyebutkan hari dan tanggal

8. Menyebutkan tema dan sub tema pembelajaran

Kegiatan Inti (40 Menit)

1. Menjelaskan tentang air

2. Menyebutkan aturan bermain

3. Mengenalkan alat dan bahan

4. Menjelaskan cara bermain (Ekperimen)

Kegiatan Penutup (20 Menit)

1. Menanyakan perasaan selama bermain hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di mainkan

3. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari

4. Bernyanyi bersama

5. Berdoa setelah belajar

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas B2

Suryanti, S.Pd I Eli Pitria, S. Pd. I

Peneliti

Page 102: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RAUDHATUL ATHFAL NURUL YAQIN

Semester/ Minggu ke/ Hari ke : II/ VI/ VI

Hari/ Tanggal : Rabu 10 Februari 2021

Kelompok/ Usia : B1/ 5-6 tahun

Tema/ Sub Tema/ Sub-Sub Tema : Alam Semesta/Benda Alam/ Minyak

KD : 1.1- 1.2- 3.3- 4.3- 2.2- 2.3- 3.9- 4.5- 4.6-

2.14- 4.10- 2.5- 2.6- 2.10- 2.12- 3.14- 4.15

Materi :

1. Bersyukur diriku ciptaan Tuhan (Allah)

2. Memecahkan masalah

3. Menyebutkan kegunaan minyak

4. Saling membantu saat bermain

Tujuan Pembelajaran :

1. Anak dapat bersyukur atas ciptaan Allah

2. Anak dapat memecahkan masalah dalam kegiatan sehri-hari

3. Anak dapat menyebutkan kegunaan minyak

4. Anak dapat saling membantu saat bermain

Alat dan bahan :

1. Outbound : lakban hitam, bola kaki dan bola warna warni

2. Kegiatan inti : Air bersih, gelas aqua, minyak dan pewarna

Kegiatan Pembuka (40 Menit)

1. Mencuci tangan

2. Mengukur suhu

3. Mengaji

4. Outbound

5. Berdoa Sebelum belajar

6. Absensi kelas

7. Menyebutkan hari dan tanggal

Page 103: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

8. Menyebutkan tema dan sub tema pembelajaran

Kegiatan Inti (35 Menit)

1. Menjelaskan tentang minyak

2. Menyebutkan aturan bermain

3. Mengenalkan alat dan bahan

4. Menjelaskan cara bermain (Ekperimen)

Kegiatan Penutup (15 Menit)

1. Menanyakan perasaan selama bermain hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di mainkan

3. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari

4. Bernyanyi bersama

5. Berdoa setelah belajar

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas B2

Suryanti, S.Pd I Eli Pitria, S. Pd. I

Peneliti

Page 104: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

LEMBAR OBSERVASI PENERAPAN METODE OUTBOUND

TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 TAHUN

DI RAUDHATUL ATHFAL SNURUL YAQIN SIMPANG SUNGAI DUREN

MUARO JAMBI

A. Identitas Anak

Nama :

Usia :

B. Petunjuk pengisian

Berilah tandda ceklis (⇃) pada kolom penilaian

1. Anak dapat memahami aturan permainan

BB : Jika anak masih di contohkan oleh guru

MB : jika anak masih di ingatkan oleh guru

BSH : jika anak sudah bisa melakukan kegiatan secara mandiri

BSB : jika anak sudah bisa melakukan kegiatan secara mandiri dan

memberikan contoh kepada temannya

2. Anak dapat melompat dengan jarak 1 meter

BB : Jika anak tidak dapat melompat dengan jarak ½ meter

MB : jika anak dapat melompat dengan jarak ½ meter tetapi terjatuh

BSH : jika anak sudah dapat melompat dengan jarak 1 meter tetapi terjatuh

BSB : jika anak sudah dapat melompat dengan jarak 1 meter dan tidak

terjatuh

3. Anak dapat menendang bola dengan baik

BB : Jika anak tidak dapat menendang bola ke arah yang di tentukan

MB : jika anak dapat menendang bola dengan pelan namun tidak ke arah

yang di tentukan

BSH : jika anak dapat menendang bola ke arah yang di tentukan dengan

pelan

BSB : jika anak dapat menendang bola ke arah yang di tentukan dengan

kuat

Page 105: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

5. Anak dapat menangkap dan melempar bola dengan cepat

BB : jika anak tidak dapat menangkap bola dan melempar bola

MB : jika anak tidak dapat menangkap bola dan bisa melempar bola

BSH : jika anak dapat menangkap bola dan melempar bola dengan pelan

BSB : jika anak dapat menangkap bola dan melempar bola dengan cepat

5. Anak dapat bermain Blind Lead

BB : jika anak mengambil bola dan meletakan bola pada keranjang

masih di ingatkan dan di contohkan

MB : jika anak mengambil bola dan meletakan bola pada keranjang

masih di ingatkan tanpa di contohkan

BSH : jika anak meletakan bola ke dalam keranjang tanpa diingatkan

BSB : jika anak mengambil bola dan meletakan bola ke dalam keranjang

tanpa di ingatkan dan tanpa di contohkan

C. Penskoran

BB : diberi nilai 1

MB : diberi nilai 2

BSH : diberi nilai 3

BSB : diberi nilai 4

No Pertanyaan Skor

BB MB BSH BSB

1.

2.

3.

4.

5.

Anak dapat memahami aturan dalam

bermain yang telah dibuat bersama-sama

dengan guru.

Anak dapat melompat dengan jarak 1

meter

Anak dapat menendang bola dengan baik

Anak dapat menangkap dan melempar

bola dengan cepat

Anak dapat bermain Blind Lead

Page 106: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Lembar Wawancara Guru

Nama : Eli Pitria, S.Pd.I

Jabatan : Wali Kelas B2

No Pertanyaan Wawancara Sebelum

penelitian Jawaban

1.

Ada berapa tenaga pendidik di RA

Nurul Yaqin?

7 orang

2.

Apa model pembelajaran yang

digunakan di RA Nurul Yaqin? (Sudut,

area, sentra, kelompok) ?

Kami memakai model

pembelajaran kelompok

3.

Mengapa memilih model pembelajaran

tersebut?

Karena kami belum terlalu

memahami dengan model

pembelajaran lain

4.

Apakah guru disekolah mengetahui

tentang kegiatan outbound?

Tahu, tetapi yang sering di

mainkan oleh orang dewasa,

seperti flaying fox, panjat tebing,

dan lain-lain, kalau untuk anak

usia dini belum tahu

5. Teknik apa yang pernah/sering Ibu

gunakan untuk kegiatan

mengembangkan kecerdasan kinestetik

pada anak usia dini?

Senam, gerak dan lagu, bermain

bebas

Page 107: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Lembar Wawancara Guru

Nama : Eli Pitria, S.Pd.I

Jabatan : Wali Kelas B2

No Pertanyaan Wawancara Setelah

penelitian Jawaban

1

Apakah dengan penerapan kegiatan

outbound dapat meningkatkan

kecerdasan kinesetetik anak?

Iya, karena anak dilatih untuk

bergerak melalui permainan

yang disediakan

2

Apakah ibu tertarik untuk melakukan

kegiatan outbound untuk

mengembangkan kecerdasan kinestetik?

Iya, karena anak lebih terlihat

antusias dari pada melakukan

kegiatan senam, mungkin

karena anak sudah bosan

dengan kegiatan senam

tersebut

3 Bagaimana pendapat ibu tentang

kegiatan outbound?

Seru, karena ada nuansa baru,

jadi tidak bosan

Page 108: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro

Jambi 36361

KARTU KONSULTASI

Nama : Mustanirah

NIM : 209173225

Jurusan/Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Semester : VIII (Delapan)

Judul Skripsi : Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik melalui Kegiatan

Outbound Pada Anak Usia Dini Di Raudhatul Athfal Nurul

Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi

Pembimbing I : Dra. Huda, M.Pd.I

Page 109: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro

Jambi 36361

KARTU KONSULTASI

Nama : Mustanirah

NIM : 209173225

Jurusan/Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Semester : VIII (Delapan)

Judul Skripsi : Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik melalui Kegiatan

Outbound Pada Anak Usia Dini Di Raudhatul Athfal Nurul

Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi

Pembimbing II : Ridwan, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Page 110: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

DOKUMENTASI

Page 111: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Alat Permainan Sekolah

Page 112: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Kondisi bangunan sekolah

Mencuci tangan

Page 113: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

pengecekan suhu tubuh anak

Mengaji iqro’

Page 114: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Siklus I

Lompat 1 meter Menendang Bola

Menangkap dan melempar bola Bermain Blind Lead

Siklus II

Lompat 1 meter Menendang Bola

Page 115: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Menangkap dan melempar bola Bermain Blind Lead

Wawancara dengan Guru

Page 116: MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI KEGIATAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Mustanirah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tgl Lahir : Jambi, 23 April 1995

Alamat : Perumahan Villa Duren Mas,

RT 12 RW 06, Simpang Sungai

Duren, Kec. Jambi Luar Kota,

Kab. Muaro Jambi

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat Email : [email protected]

No Kontak/WhatsApp : 085378637086

Pengalaman-pengalaman Pendidikan Formal

1. SD, Tahun Tamat : SDN 73/ VI Simpang Sungai Duren (2006)

2. SMP, Tahun Tamat : SMP N 1 Muaro Jambi (2009)

3. SMA, Tahun Tamat : SMA N 1 Muaro Jambi (2012)

4. Perguruan Tinggi : UIN STS Jambi (2021)

Pengalaman Organisasi

Pengurus HMJ ( Himpunan Mahasiswa Jurusan) 2019

Motto Hidup : “Man Jadda Wa Jadda”