13
PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6 https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena 53 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS “RECOUNT TEXT” MEMANFAATKAN MEDIA GAMBAR DENGAN METODE PBL Hetty Dwi Agustin SMP Negeri 3 Surakarta, Indonesia [email protected] Abstrak Kenyataan banyaknya kesulitan yang terjadi pada siswa di dalam menulis teks menggunakan bahasa Inggris, mendorong guru mengadakan Penelitian Tindakan Kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam menulis Recount Text, dengan memanfaatkan media gambar. Media gambar yang digunakan dalam penelitian ini mudah didapatkan di sekitar kita, murah, familiar dan menarik bagi siswa. Metode yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Project Based Learning (PBL), karena juga digunakan untuk memotivasi siswa dalam menulis bahkan karya yang bagus akan dibukukan. Subyek dalam Penelitian Tindakan Kelas di sini adalah siswa SMP Negeri 3 Kota Surakarta kelas 8.1 Tahun Pelajaran 2019/2020. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa media gambar sangat efektif untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa menulis Recount Text. Media gambar sangat menarik dan efektif sebagai sumber ide siswa dalam memunculkan gagasan untuk menulis Recount Text. Sehingga, akhirnya siswa termotivasi dan mampu menulis Recount Text dengan baik. Kata kunci: motivasi; menulis; recount text; gambar; pbl Abstract The fact and the real condition of students in the classroom that often complain and say it is difficult if the teacher give them the task to write a composition in English. The students would say they could not do it even when they haven't begun it yet. They do not have self- confident, feeling afraid of doing wrong, do not know what to write and how to start it. For those reasons the teacher conduct a Classroom Action Research. The purpose of the research here is to increase the motivation and the ability of the students in writing Recount Text by using images. Here the author also practiced the Project Based Method in this Classroom Action Research, in order not only to raise the students’ motivation but also to create the book of the studets’work in writing the Recount Text. The subject of this research was the students’ of class 8.1 of SMPN 3 Surakarta in 2019/2020. The results showed that the use of images are able to increase the students' motivation and ability to write “Recount Text”. The images as media can increase the students' excitement in gaining an idea of writing a composition Recount Text. The authors advise other teachers to use pictures or photoes as a source of inspiration for their students’ to increase the motivation and ability in writing composition. Keywords: motivation; writing; recount text; image; pbl

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6

https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena

53

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS “RECOUNT TEXT” MEMANFAATKAN MEDIA GAMBAR DENGAN

METODE PBL

Hetty Dwi Agustin SMP Negeri 3 Surakarta, Indonesia

[email protected]

Abstrak Kenyataan banyaknya kesulitan yang terjadi pada siswa di dalam menulis teks menggunakan bahasa Inggris, mendorong guru mengadakan Penelitian Tindakan Kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam menulis Recount Text, dengan memanfaatkan media gambar. Media gambar yang digunakan dalam penelitian ini mudah didapatkan di sekitar kita, murah, familiar dan menarik bagi siswa. Metode yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Project Based Learning (PBL), karena juga digunakan untuk memotivasi siswa dalam menulis bahkan karya yang bagus akan dibukukan. Subyek dalam Penelitian Tindakan Kelas di sini adalah siswa SMP Negeri 3 Kota Surakarta kelas 8.1 Tahun Pelajaran 2019/2020. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa media gambar sangat efektif untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa menulis Recount Text. Media gambar sangat menarik dan efektif sebagai sumber ide siswa dalam memunculkan gagasan untuk menulis Recount Text. Sehingga, akhirnya siswa termotivasi dan mampu menulis Recount Text dengan baik. Kata kunci: motivasi; menulis; recount text; gambar; pbl Abstract The fact and the real condition of students in the classroom that often complain and say it is difficult if the teacher give them the task to write a composition in English. The students would say they could not do it even when they haven't begun it yet. They do not have self- confident, feeling afraid of doing wrong, do not know what to write and how to start it. For those reasons the teacher conduct a Classroom Action Research. The purpose of the research here is to increase the motivation and the ability of the students in writing Recount Text by using images. Here the author also practiced the Project Based Method in this Classroom Action Research, in order not only to raise the students’ motivation but also to create the book of the studets’work in writing the Recount Text. The subject of this research was the students’ of class 8.1 of SMPN 3 Surakarta in 2019/2020. The results showed that the use of images are able to increase the students' motivation and ability to write “Recount Text”. The images as media can increase the students' excitement in gaining an idea of writing a composition Recount Text. The authors advise other teachers to use pictures or photoes as a source of inspiration for their students’ to increase the motivation and ability in writing composition. Keywords: motivation; writing; recount text; image; pbl

Page 2: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6

https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena

54

PENDAHULUAN Kemampuan dalam menggunakan Bahasa Inggris baik secara lisan maupun tulis harus

dikuasai oleh siswa atau peserta didik di era millenial saat ini. Karena, bahasa Inggris adalah salah satu bahasa Internasional atau alat komunikasi antar manusia di seluruh negara di dunia ini. Pesatnya perkembangan tehnologi internet yang selalu berubah dalam hitungan detik juga banyak menggunakan Bahasa Inggris dalam teks tulis baik itu berita maupun informasi segala jenis ilmu pengetahuan. Hampir semua sektor baik itu ekonomi maupun industri dan dunia kerja juga serba terkoneksi dalam menggunakan Bahasa Inggris baik secara lisan maupun tulis. Sehingga, amatlah penting membekali siswa atau peserta didik (generasi muda penerus bangsa Indonesia) ini agar mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris secara lisan ataupun tulis dengan baik dan penuh percaya diri.

Realitas sesungguhnya yang terjadi di kelas saat pembelajaran Bahasa Ingris di kelas antara lain: (1). banyak siswa mengalami kesulitan pada pelajaran menulis teks berbahasa Inggris , (2). hasil penilaian siswa masih banyak yang tidak mencapai ataupun melampaui KKM. (3). Motivasi belajar siswa juga terlihat rendah di mana siswa hanya menerima penjelasan dari guru dan tidak aktif bertanya pada guru saat mengalami kesulitan dalam tugas menulis (4). Siswa tidak berusaha mencari pemecahan masalah yang dihadapinya saat mendapatkan kesulitan. (5). Hasil belajar peserta didik masih rendah di mana persentase yang mencapai ketuntasan belajar peserta didik hanyalah 45% dari total peserta didik. Sementara ketuntasan klasikal yang ideal adalah 85%, dan yang diharapkan oleh guru sebenarnya ketuntasan 100% dari jumlah siswa.

Sebagai guru, sudah menjadi tugasnya untuk mengatasi apa yang menjadi kendala bagi siswa di dalam proses pembelajaran. Untuk itu, guru sebagai penulis sekaligus peneliti mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan memanfaatkan media gambar dan metode PBL (Project Based Learning). Sehingga, rumusan permasalahan dalam PTK ini adalah: (1) Bagaimana meningkatkan motivasi menulis Recount Text dengan memanfaatkan media gambar dan metode PBL bagi siswa kelas 8.1 semester genap tahun pelajaran 2019/2020 di SMPN 3 Surakarta. (2) Bagaimana meningkatkan kemampuan menulis Recount Text dengan memanfaatkan media gambar dan metode PBL bagi siswa kelas 8.1 semester genap tahun pelajaran 2019/2020 di SMPN 3 Surakarta.

Sedangkan tujuan dari PTK ini adalah: (1) Untuk meningkatkan motivasi menulis Recount Text memanfaatkan media gambar dengan metode PBL bagi siswa kelas 8.1 semester genap tahun pelajaran 2019/2020 di SMPN 3 Surakarta. (2) Untuk meningkatkan kemampuan menulis Recount Text memanfaatkan media gambar dengan metode PBL bagi siswa kelas 8.1 semester genap tahun pelajaran 2019/2020 di SMPN 3 Surakarta.

Peneliti memakai media gambar, karena media ini sangat mudah didapatkan, murah, juga familiar dan menarik bagi siswa, sehingga diyakini dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam menulis Recount Text. Sedangkan metode Project Based Learning (PBL) digunakan dalam penelitian karena dianggap dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam menulis Recount Text, karena ada hasil karya dari tulisan siswa yang akan dibukukan menjadi kumpulan Cerita Pendek (Cerpen). Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mencapai Kompetensi sesuai dengan yang diharapkan pada kompetensi dasar KD 4.11.2 Menyusun Recount Text lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait pengalaman pribadi di waktu lampau (personal Recount), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks.

Page 3: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6

https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena

55

KAJIAN LITERATUR Ketrampilan Menulis merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang sangat penting

yang harus dikuasai oleh siswa. Hal ini selaras dengan yang dituangkan oleh pemerintah dalam Model Silabus Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP (Kemendikbud, 2017: 1), yang menegaskan bahwa pengajaran bahasa Inggris berfokus pada peningkatan kompetensi siswa untuk mampu menggunakan bahasa tersebut dalam mencapai tujuan komunikasi di berbagai konteks, baik lisan maupun tulis.

Bahasa adalah suatu sistem komunikasi lisan maupun tulis yang digunakan oleh orang daerah tertentu ( Language is the system of communication in speech and writing that is used by people of a particular countries area.) (Hornby,2010:862).

Empat ketrampilan utama dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yaitu mendengar dan berbicara, membaca dan menulis. Dalam berbagai situasi sebagaimana bahasa Inggris diajarkan untuk kepentingan-kepentingan umum, ketrampilan-ketrampilan ini dapat digabungkan secara cermat dan digunakan untuk melakukan berbagai tugas komunikasi. Ketrampilan menulis biasanya dalam bentuk surat-surat, laporan-laporan, memo-memo, pesan-pesan, instruksi-instruksi, dan catatan-catatan kejadian pada waktu lampau, dll. (Four major skills in communicating through language are often broadly defined as listening and speaking, reading and writing. In many situations where English taught for general purposes, these skills should be carefully integrated and used to perform as many genuinely communicative tasks as possible. Writing ability usually in the form of letters, reports, memos, messages, instructions, and accounts of past events, etc.) (Hornby: 2010).

Sebagaimana diketahui, menulis itu merupakan kegiatan yang cukup rumit, di mana kegiatan menulis teks itu harus bolak-balik atau berulang-ulang, mulai dari rencana kecil, lalu menuangkannya dalam kata-kata di atas kertas, berhenti sejenak untuk merencanakannya lagi, mencari ide-ide lagi, lalu menuliskannya lagi, demikian seterusnya, bahkan bisa berubah lagi ide gagasannya. Sampai merasa sudah sesuai dengan keinginan dan siap untuk dibaca atau ditampilkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa menulis itu adalah keterampilan berbahasa yang berasal dari ide-ide pemikiran dengan pengaturan yang sedemikian rupa agar mampu mengkomunikasikannya dengan pembaca.

Menurut Ridwan,A.S(2016:49) Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Ada dua jenis motivasi dalam belajar: (1) Motivasi intrinsik, yakni motivasi internal dari dalam diri untuk melakukan sesuatu (2) Motivasi ekstrinsik, yakni motivasi eksternal atau pengaruh dari luar peserta didik, diantaranya: (a) karakteristik tugas (b) insentif, imbalan (c) perilaku guru, dan (d) pengaturan pembelajaran. Beberapa cara dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, diantaranya adalah dengan meningkatkan: (1) Perhatian (2) Relevansi (3) Kepercayaan diri (4) Kepuasan. Contoh dalam meningkatkan perhatian adalah dengan menggunakan media untuk melengkapi pembelajaran, menggunakan peristiwa nyata untuk contoh untuk memperjelas konsep. Salah satu contoh dalam meningkatkan relevansi adalah menyampaikan tujuan pembelajaran dan kemampuan apa saja yang bisa diperoleh oleh peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar serta manfaat keterampilan yang akan dipelajari berkaitan dengan pekerjaan di masyarakat dan dunia kerja. Salah satu contoh dalam meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan memperbanyak pengalaman berhasil dan menumbuhkan / mengembangkan kepercayaan diri peserta didik. Salah satu contoh dalam meningkatkan kepuasan adalah dengan menggunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang informatif, serta meminta peserta didik untuk membantu temannya yang masih belum bisa menguasai

Page 4: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6

https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena

56

ketrampilan atau pengetahuan. Pemanfaatan media gambar sangat berpengaruh positif bagi siswa, di antaranya dapat

membangkitkan keaktifan dan motivasi siswa dalam menulis teks dengan bahasa Inggris, karena selain menarik juga dapat memberikan inspirasi ide-ide gagasan dalam bercerita serta memudahkan mendapatkan kosakata yang terkait dengan jalan cerita yang ditulis.(Hetty, 2015: 197)

Teks Recount atau “Recount Text” adalah teks yang menceritakan ulang pengalaman si penulis di waktu lampau. Tujuan dari penulisan Recount Text adalah memberikan informasi kegiatan dari si penulis yang telah dialami di waktu lampau dengan maksud dapat menghibur si pembaca. Dalam video Youtube, channel milik Hetty: MBI Mudah Bahasa Inggris menjelaskan tentang ciri kebahasaan yang khas dari Recount Text adalah penggunaan kalimat dengan pola Past Tense (Hetty, https://youtu.be/p1yFedVMKEK).

Project-Based Learning atau familiar dengan sebutan PBL, bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah Pembelajaran Berbasis Proyek.

Sejak awal mula tercetusnya metode ini, beberapa ilmuwan menyimpulkan, bahwa Metode Project-Based Learning adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Project-Based Learning berfokus pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama (central) dari suatu disiplin, melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainnya, memberi peluang siswa bekerja secara otonom mengkonstruk belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa bernilai, dan realistik (Okudan. Gul E. dan Sarah E. Rzasa, 2004).

Project-Based Learning sebagai model pembelajaran yang kooperatif dan akomodatif terhadap kemampuan anak menuju proses berpikir yang bebas dan kreatif. Implementasi Project-Based Learning ialah pada keikutsertaan pembelajar dalam memahami realitas kehidupan dari yang konkret sampai yang abstrak. Realitas kehidupan ini akan menjadi sumber inspirasi dan kreativitas dalam melakukan analisis dan membangun visi kehidupan. Thomas (2000) berpendapat bahwa PBL terdiri dari kegiatan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini adalah tahapan standar pengantar pembelajaran di mana informasi pengantar disampaikan dan jadwal penugasan (proyek) dibuat. Peserta didik atau siswa berusaha memahami satu sama lain dengan memperkenalkan diri dan mengumpulkan harapannya di dalam keseluruhan aktivitas proyek. 2. Proses PBL

Dalam tahapan ini adalah tahapan-utama pembelajaran dan terdiri dari sejumlah aktivitas berkenaan dengan persiapan dan langkah penting pengerjaan suatu proyek. Tahap ini meliputi: (a) pembentukan kelompok dan pemilihan proyek,(b) pengumpulan informasi, dan (c) langkah kerja proyek. 3. Tahap Evaluasi

Bentuk aktivitas di dalam tahapan ini adalah melakukan penilaian terhadap siswa. Feedback membantu guru dalam menafsirkan penguasaan siswa terhadap proyek yang telah dikerjakannya.

Fokus pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin studi, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya menghasilkan produk nyata.

Page 5: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6

https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena

57

Salah satu bentuk penilaian dalam Project-Based Learning adalah dengan menggunakan

rubrik penilaian. Rubrik merupakan alat penskoran yang dapat mengukur secara spesifik tugas-tugas pebelajar dan bermanfaat dalam menjelaskan deskripsi tugas, memberikan informasi bobot penilaian, memperoleh umpan balik yang cepat dan akurat, serta penilaian lebih objektif dan konsisten.

METODE PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas 8.1 SMP Negeri 3 Surakarta dengan jumlah peserta didik 31 anak terdiri dari 14 peserta didik laki – laki dan 17 peserta didik perempuan.

PTK ini dilaksanakan selama lima bulan yaitu mulai bulan Januari 2020 sampai dengan bulan Mei 2020. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut, yaitu pada bulan Januari 2020 peneliti melaksanakan persiapan penyusunan proposal dan instrument untuk penelitian. Selanjutnya pada bulan Februari 2020 peneliti melaksanakan pengumpulan data yang sekaligus melakukan tindakan untuk Siklus I dan juga sebagai bahan membuat laporan kegiatan pada Siklus I. Selanjutnya pada bulan Maret awal, peneliti mulai mengumpulkan data dan sekaligus melakukan tindakan untuk Siklus II dan juga sebagai bahan membuat laporan kegiatan pada Siklus II. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisa data pada bulan April 2020. Dan sebagai kegiatan terakhir dari penelitian tindakan ini adalah peneliti melakukan pembahasan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan pada bulan Mei 2020.

Pembahasan meliputi kegiatan dari pra Siklus atau pada tahap kondisi awal kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Siklus I dan diakhiri dengan pelaksanaan Siklus II yang dilengkapi dengan data-data pendukung dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.

Data yang dipakai untuk membuat laporan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: Hasil tugas menulis Recount Text peserta didik, catatan guru / peneliti, kondisi peserta didik, hasil observasi dari observer dan berbagai ragam dokumen yang terkait dengan peserta didik.

Sedangkan sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sumber data Primer dan data Sekunder. Data primer merupakan data utama dari subyek penelitian, yakni peserta didik dan guru bahasa Inggris yang diperoleh dari pengamatan guru terhadap motivasi dan hasil tugas menulis peserta didik di kelas 8.1. Jenis data penelitian ini terdiri dari kualitatif yang berasal dari motivasi belajar Bahasa Inggris peserta didik, yang diamati pada Siklus I dan Siklus II oleh peneliti. Sedangkan data kuantitatif pada penelitian ini diperoleh dari nilai tugas menulis Recount Text peserta didik. Sedangkan Sumber Data Sekunder adalah sumber data yang didapat dari observer atau teman sejawat yang ikut serta dalam melaksanakan kegiatan pengamatan (Observing) terhadap peneliti dan peserta didik dimulai dari kondisi awal, Siklus I hingga Siklus II saat proses belajar mengajar berlangsung.

Validasi data dalam PTK ini menggunakan teknik Triangulasi, dimana teman sejawat di SMP Negeri 3 Surakarta dijadikan sebagai observer, untuk mengamati siswa dan guru selama siklus berlangsung.

Pada penelitian ini data-data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik Deskriptif Komparatif, yaitu analisis yang menggambarkan perbandingan proses berlangsungnya pembelajaran terkait motivasi peserta didik pada kondisi awal, saat Siklus I, dan Siklus II. Begitu pula nilai tugas menulis Recount Text yang diraih siswa dari saat kondisi awal, ketika Siklus I dan Siklus II. Peneliti mendeskripsikan membandingkan data perolehan

Page 6: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6

https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena

58

nilai tugas menulis Recount Text yang diraih siswa pada kondisi awal dengan data nilai tugas menulis Recount Text yang diraih siswa pada Siklus I. Kemudian data nilai tugas menulis Recount Text yang diraih siswa dari Siklus I dideskripsikan dan diperbandingkan dengan data nilai tugas menulis Recount Text yang diraih siswa pada Siklus II. Selanjutnya pada pembahasan akhir dideskripsikan serta diperbandingkan nilai tugas yang diraih siswa yang dicapai antara kondisi awal dan kondisi akhir (Siklus II). Disertakan juga refleksi pada masing-masing Siklus I dan Siklus II.

Siklus berakhir pada Siklus ke-2 karena keberhasilan klasikal dalam mencapai KD 4.11.2, di mana seluruh peserta didik di kelas 8.1 sudah meningkat motivasi dan mampu menulis Recount Text dalam bahasa Inggris dengan memanfaatkan media gambar dan metode PBL.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal

Di kelas 8.1 keadaan siswa pada kondisi awal, ketika berlangsungnya proses pembelajaran cenderung tidak aktif. Hampir semua siswa terlihat pasif, hanya ingin menjadi pendengar saja. Mereka merasa bahwa dengan mendengarkan guru saja, mereka akan dapat menyerap pelajaran dengan baik. Padahal untuk dapat menguasai pelajaran Bahasa Inggris, siswa seharusnyalah lebih aktif dalam mengasah keterampilannya dalam belajar bahasa Inggris, baik itu keterampilan mendengar (Listening), berbicara (Speaking), menulis (Writing), maupun keterampilan membaca (Reading).

Demikian pula dari daftar nilai siswa kelas 8.1 pada kondisi awal, data menunjukkan bahwa ketika siswa diberi tugas untuk menulis teks dengan mengunakan bahasa Inggris, banyak siswa mendapatkan nilai di bawah KKM (78). Nilai terendah siswa adalah 40, bahkan pencapaian nilai rata-rata kelas hanya 60. Sedangkan nilai tertinggi hanya 80. Seperti yang dapat kita lihat pada Tabel 3 berikut ini :

Tabel 1. Hasil Penilaian Tugas Menulis teks Berbahasa Inggris Kondisi Awal

No Uraian Data Kondisi Awal

Nilai Tugas Menulis

1. Nilai Terendah 40 2. Nilai Tertinggi 80 3. Nilai Rerata 60 4. Tuntas KKM 17 5. Tidak tuntas

KKM 14

Sumber : Buku daftar nilai

Pada Tabel 3 di atas, tampak perolehan nilai tertinggi siswa pada kondisi awal adalah 80, dan nilai terendah 40. Pada saat itu, ketika guru membagikan nilai dalam tugas menulis tersebut kepada para siswa, guru sembari menanyakan kepada siswa tentang kesulitan–kesulitan apa yang dialami oleh siswa ketika mereka mengerjakan tugas menulis (dalam hal ini guru sekaligus melakukan wawancara lisan terhadap siswa untuk menggali informasi). Lalu kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa menulis teks berbahasa Inggris itu sangat sulit. Mereka (peserta didik) mengatakan kesulitan karena tidak tahu apa yang akan ditulis, bagaimana memulainya, bagaimana pula jalan ceritanya, dan bagaimana penggunaan struktur bahasa (Tenses) yang benar. Tentu saja, hal ini membuat mereka tidak percaya diri dan enggan atau malas bila mendapatkan tugas menulis teks berbahasa Inggris.

Page 7: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6

https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena

59

Dengan kondisi awal yang ada di kelas 8.1 tersebut, dimana siswa masih belum maksimal dalam mengikuti aktivitas pembelajaran serta kurangnya motivasi dan rasa percaya diri siswa dalam menulis teks berbahasa Inggris, maka guru selaku pendidik yang profesional sudah seharusnyalah mencari cara agar apa yang menghalangi dan menjadi permasalahan bagi peserta didiknya supaya segera dicari jalan keluarnya. Karena itulah, guru mengadakan Penelitian Tindakan Kelas sebagai salah satu cara yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan pembelajaran yang dihadapi oleh peserta didik tersebut.

Sedangkan hasil pengamatan aspek motivasi pada kondisi awal (Pra Siklus) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Motivasi Belajar Peserta didik kelas 8.1 SMPN 3 Surakarta pada Kondisi Awal

No Aspek motivasi

Kondisi awal

prosentase

1 Perhatian belajar

21 67.74%

2 Aktif bertanya 19 61.29% 3 Disiplin tugas 20 64.51% 4 Aktif

berdiskusi 14 45.16%

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dianalisa bahwa peserta didik yang aktif

memperhatikan penjelasan guru dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 21 peserta didik atau 67.74%. Peserta didik yang aktif bertanya kepada guru atau teman mengenai materi yang belum dipahami sebanyak 19 peserta didik atau 61.29%, sedangkan peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan tepat waktu sebanyak 20 peserta didik atau 64.51% dan sswa aktif berdiskusi dengan teman-temen dalam menyelesaikan tugas sebanyak 14 peserta didik atau 45.16%.

Dari data pada Kondisi Awal tentang motivasi dan kemampuan menulis teks berbahasa Inggris pada siswa kelas 8.1 masih terbilang rendah, dengan kata lain masih bisa untuk ditingkatkan lagi. Dan, pada Kondisi Awal ini peneliti masih belum memanfaatkan media gambar dan metode PBL dalam proses pembelajaran. Deskripsi Siklus I

Pada Siklus I, guru atau peneliti dalam proses pembelajaran memanfaatkan gambar dan metode Project Based Learning (PBL). Di awal pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran Bahasa Inggris kelas 8 KD 4.11.2, tentang menulis teks berbahasa Inggris “RecountText” sekaligus dengan memotivasi di awal pada siswa bahwa hasil karya tulisan siswa nantinya akan dibukukan menjadi kumpulan Cerita Pendek (Cerpen). Ternyata terbukti hasil pembelajaran pada Siklus I menunjukkan peningkatan yang signifikan tidak hanya pada motivasi siswa dalam menulis teks berbahasa Ingris, tetapi juga meningkatkan kemampuan siswa kelas 8.1, yang terlihat dari hasil penilaian karya tugas menulisnya.

Data yang diperoleh dari hasil penilaian tugas menulis teks berbahasa Inggris serta pengamatan guru dan bantuan teman sejawat (Observer), menunjukkan adanya peningkatan pada motivasi dan kemampuan siswa dalam menulis Recount Text . Berikut ini data dari Siklus I dapat kita lihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Page 8: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6

https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena

60

Tabel 3. Hasil Penilaian Tugas Menulis teks Berbahasa Inggris Pada Siklus I No Uraian

Data Nilai Siklus I Nilai Tugas

Menulis 1. Nilai Terendah 70 2. Nilai Tertinggi 90 3. Nilai Rerata 80 4. Tuntas KKM 27 5. Belum Tuntas 4

Dari data Siklus I tersebut menunjukkan adanya peningkatan nilai dari penugasan

menulis Recount Text dibandingkan dengan data pada Kondisi Awal. Pada Kondisi Awal, siswa di kelas 8.1 nilai terendah 40, sedangkan pada Siklus I nilai tugas yang terendah pada siswa kelas 8.1 adalah 70. Untuk nilai tugas tertinggi pada Siklus I, mampu diraih oleh siswa kelas 8.1 adalah 90, sedangkan pada Kondisi Awal nilai yang tertinggi adalah 80. Begitu pula dengan rata-rata yang mengalami kenaikan. Pada Kondisi Awal, rata-rata kelas 8.1 pada nilai tugas menulis adalah 60, sedangkan rata-rata nilai tugas menulis kelas 8.1 pada Siklus I adalah 80. Dan, masih terdapat 4 siswa yang belum tuntas KKM pada Siklus I, hal ini berbeda dengan Kondisi Awal yang masih banyak siswa (14 anak) belum tuntas saat guru belum memanfaatkan media gambar dan metode PBL. Sedangkan pada aspek motivasi di Siklus I dapat dilihat juga peningkatannya pada tabel 4 berikut ini :

Tabel 4. Motivasi Belajar Peserta didik kelas 8.1 SMPN 3 Surakarta pada Siklus I

No Aspek motivasi

Siklus I prosentase

1 Perhatian belajar

30 96.77%

2 Aktif bertanya

27 87.09%

3 Disiplin tugas 28 90.32% 4 Aktif

berdiskusi 29 93.54%

Berdasarkan hasil pengamatan guru dan observer, tampak kenaikan yang sangat

signifikan pada aspek motivasi siswa pada pembelajaran menulis teks berbahasa Inggris Recount Text setelah guru memanfaatkan media gambar dan metode PBL pada siswa kelas 8.1. Pada Kondisi Awal, aspek perhatian belajar siswa hanya 21 anak, sedangkan pada Siklus I meningkat menjadi 30 anak, hampir seluruh siswa di kelas memperhatikan dengan sungguh-sungguh dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Aspek siswa yang aktif bertanya pada guru jika ada kesulitan juga meningkat, yang semula pada kondisi awal 19 siswa, naik di Siklus I menjadi 27 siswa yang aktif bertanya. Peningkatan juga terjadi pada aspek disiplin tugas, dimana pada Kondisi Awal siswa yang disiplin mengumpulkan tugas menulis sejumlah 20 anak, meningkat pada Siklus I menjadi 28 anak. Dan, siswa yang aktif berdiskusi di dalam kelompoknya juga meningkat, pada Kondisi Awal hanya 14 anak yang aktif berdiskusi, sedangkan pada Siklus I meningkat menjadi 29 anak yang aktif berdiskusi dalam kelompoknya.

Page 9: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6

https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena

61

Gambar 1. Contoh hasil karya siswa Siklus I

Deskripsi Siklus II

Hasil Penilaian Tugas Menulis Recount Text pada Siklus II bisa dilihat pada Tabel 5 berikut ini:

Tabel 5. Hasil Penilaian Tugas Menulis teks Berbahasa Inggris Pada Siklus II

No Uraian Data Nilai Siklus

II

Nilai Tugas Menulis

1. Nilai Terendah 80 2. Nilai Tertinggi 95 3. Nilai Rerata 87 4. Tuntas KKM 31 5. Belum Tuntas

KKM 0

Data yang diperoleh pada Siklus II menunjukkan adanya peningkatan nilai dari

penugasan menulis Recount Text dibandingkan dengan dta pada Siklus I. Pada Siklus I, di kelas 8.1 nilai terendah adalah 70, sedangkan pada Siklus II nilai tugas yang terendah pada siswa kelas 8.1 adalah 80. Untuk nilai tugas tertinggi pada Siklus I, mampu diraih oleh siswa kelas 8.1 adalah 90, sedangkan pada Siklus II nilai yang tertinggi adalah 95. Begitu pula

Page 10: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6

https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena

62

dengan rata-rata yang mengalami kenaikan. Pada siklus I, rata-rata kelas 8.1 pada nilai tugas menulis adalah 80, sedangkan rata-rata nilai tugas menulis kelas 8.1 pada Siklus II adalah 87. Dan, pada Siklus II sudah tidak ada siswa yang perlu di remidi, karena semua siswa kelas 8.1 telah melampaui KKM 78. Sedangkan pada aspek motivasi di Siklus II dapat dilihat juga peningkatannya pada tabel 6 berikut ini :

Tabel 6. Motivasi belajar peserta didik kelas 8.1 SMPN 3 Surakarta pada Siklus II

No Aspek motivasi Siklus II Prosentase

1 Perhatian belajar

31 100%

2 Aktif bertanya 29 93.54% 3 Disiplin tugas 31 100% 4 Aktif berdiskusi 31 100%

Berdasarkan data dari hasil pengamatan guru dan observer di Siklus II, tampak

kenaikan yang sangat signifikan pada aspek motivasi siswa pada pembelajaran menulis teks berbahasa Inggris Recount Text setelah guru memanfaatkan media gambar dan metode PBL pada siswa kelas 8.1. Jika dibandingkan dengan Siklus I, aspek perhatian belajar siswa masih 30 anak, sedangkan pada Siklus II meningkat menjadi 31 anak, seluruh siswa di kelas memperhatikan dengan sungguh-sungguh dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Aspek siswa yang aktif bertanya pada guru jika ada kesulitan juga meningkat, yang semula pada Siklus I berjumlah 27 siswa, naik di Siklus II menjadi 29 siswa yang aktif bertanya. Dua anak tidak begitu aktif bertanya karena sudah mengerti dan mampu mengerjakan tugas menulis Recount Text dengan cepat, baik dan benar.

Peningkatan juga terjadi pada aspek disiplin tugas, dimana pada Siklus I siswa yang disiplin mengumpulkan tugas menulis sudah mencapai sejumlah 28 anak, meningkat lagi pada Siklus II menjadi 31 anak. Terbukti seluruh siswa kelas 8.1 sudah mampu menulis dengan cepat sehingga dapat mengumpulkan tugas menulis Recount Text sesuai waktu yang diberikan oleh guru. Dan, siswa yang aktif berdiskusi di dalam kelompoknya juga meningkat, pada Siklus I sejumlah 29 anak yang aktif berdiskusi, sedangkan pada Siklus II meningkat menjadi 31 anak yang aktif berdiskusi dalam kelompoknya.

Secara keseluruhan peningkatan motivasi dan kemampuan menulis Recount Text dengan memanfaatkan media Gambar dan metode PBL bagi siswa kelas 8.1 dapat dilihat perbandingannya mulai dari Kondisi Awal hingga berakhirnya di Siklus II pada Tabel 7 dan Tabel 8 sbb:

Tabel 7. Hasil penilaian tugas menulis teks Berbahasa Inggris pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

No Uraian

Kondisi Awal Nilai Siklus I Nilai Siklus II

1. Nilai Terendah 40 70 80 2. Nilai Tertinggi 80 90 95 3. Nilai Rerata 60 80 87 4. Tuntas KKM 17 27 31 5. Belum Tuntas 14 4 0

Page 11: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6

https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena

63

Tabel 8. Motivasi belajar peserta didik kelas 8.1 SMPN 3 Surakarta Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II No Aspek motivasi Kondisi Awal Siklus I Siklus II 1 Perhatian belajar 21 (67.74%) 30 96.77% 31 100% 2 Aktif bertanya 19 (61.29%) 27 87.09% 29 93.54% 3 Disiplin tugas 20 (64.51%) 28 90.32% 31 100% 4 Aktif berdiskusi 14 (45.16%) 29 93.54% 31 100%

Terbukti dari hasil PTK ini bahwa terjadi peningkatan yang sangat signifikan dari

Kondisi Awal sampai berakhirnya Siklus II pada motivasi dan kemampuan menulis Recount Text pada siswa kelas 8.1 setelah memanfaatkan media gambar dan metode PBL.

Gambar 2. Contoh hasil karya siswa Siklus II

SIMPULAN

Dari seluruh rangkaian tindakan yang di lakukan pada Siklus I dan Siklus II, ternyata memberikan hasil yang sangat baik terhadap siswa kelas 8.1 dalam tujuan pembelajaran sesuai KD 4.11.2. Penelitian pada siswa kelas 8.1 yang berjumlah 31 siswa membuktikan keberhasilan dalam meningkatkan motivasi dan kemampuan menulis Recount Text dengan memanfaatkan media gambar dengan metode Project Based Learning (PBL) semester genap 2019/2020 di SMPN 3 Surakarta.

Page 12: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6

https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena

64

Ternyata dari hasil penelitian yang diperoleh pada Siklus I dan Siklus II dari kelas 8.1 menunjukkan bahwa penggunaan media gambar sangat berpengaruh positif bagi siswa. Media gambar yang menarik akan membuat siswa senang dan bersemangat untuk menuliskan kisah yang mereka alami dengan melihat gambar memudahkan membuat jalan ceritanya mulai dari awal hingga akhir.

Saat pelaksanaan tindakan pada Siklus I dan Siklus II berlangsung tidak ada siswa yang mengeluh dan berkata tidak bisa ketika diberi tugas menulis, maka dapat pula disimpulkan bahwa pemanfaatan media gambar ternyata memotivasi, menambah rasa percaya diri siswa bahwa mereka mampu untuk menguasai ketrampilan menulis (Writing) dengan baik. Hal ini terbukti, walaupun tugas menulis dilakukan dalam berkelompok, ternyata hasil tulisan masing-masing berbeda dalam membuat dan merangkai kalimat-kalimatnya. Karena seperti yang telah di sampaikan pada siswa saat Siklus I dan Siklus II oleh guru (peneliti), bahwa kelompok dibentuk untuk berdiskusidan berkerjasama bila ada anggota dari kelompoknya yang mengalami kesulitan, sedangkan tugas menulis tetap harus dikerjakan secara individu. Karena hasil akhir berupa karya siswa akan dikumpulkan yang selanjutnya dibukukan menjadi kumpulan cerita pendek (Cerpen). Sebagaimana sudah dijelaskan pada siswa di setiap awal Siklus, bahwa metode yang digunakan adalah metode Project Based Learning (PBL). Peneliti juga menyimpulkan bahwa PBL di dalam pembelajaran ini adalah metode yang berorientasi pada hasil akhir sebuah karya. Dalam metode PBL ini siswa juga mengalami proses pembelajaran secara lengkap, yaitu mengetahui dan memahami teori ilmunya, sekaligus mempraktikannya sehingga siswa juga mendapatkan pengalaman agar mampu atau trampil secara praktik atau pengaplikasian penerapannya.

Terbukti juga dalam penelitian ini bahwa pemanfaatan media gambar pada siswa kelas 8.1 benar-benar mampu meningkatkan kemampuan mereka untuk menulis teks Recount berbahasa Inggris. Karena media gambar yang menarik mampu memberikan siswa inspirasi ide-ide cerita serta penggunaan kosa katanya terkait dengan cerita yang mereka tulis. Semakin banyak gambar yang dipakai, semakin memudahkan siswa dalam memunculkan ide gagasan untuk membuat kalimat-kalimat dan runtut dalam bercerita.

Maka berdasarkan pengembangan kajian teori, kerangka berfikir lalu diikuti hipotesa yang diajukan oleh peneliti, serta hasil penelitian yang dilakukan pada kelas 8.1 semester genap 2019/2020 di SMPN 3 Surakarta, dapat disimpulkan bahwa:

1) Dengan memanfaatkan gambar dengan metode Project Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi menulis Recount Text bagi siswa kelas 8.1 semester genap tahun pelajaran 2019/2020 di SMPN 3 Surakarta.

2) Dengan memanfaatkan gambar dengan metode Project Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan menulis Recount Text bagi siswa kelas 8.1 semester genap tahun pelajaran 2019/2020 di SMPN 3 Surakarta.

Setelah hasil karya siswa beserta karya guru dibukukan dalam kumpulan Cerpen (Cerita Pendek) berbahasa Inggris yang ber-ISBN, diharapkan sekolah turut mendukung dengan menjadikan buku tersebut bagian dari koleksi perpustakaan di sekolah, agar memacu motivasi bagi siswa dan guru untuk menghasilkan karya.

Page 13: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …

PROSIDING SENA 2020 ISBN: 978-623-6089-31-6

https://ahlimediapress.com/prosiding/index.php/sena

65

DAFTAR RUJUKAN Model Silabus Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP (Kemendikbud, 2017: 1) Mulyono.2012: 224. Membangun Teks. Ccipta Karya. Yogyakarta Hetty, DA. 2015: 197. Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa

Kelas VIII dengan menggunakan gambar, Jurnal PROSODI vol.9 Juli Hornby, A.S. 2010 Oxford Advanced Learner’s Dictionary: Oxford University Press. Ridwan, A. 2016. Inovasi Pembelajaran: Bumi Aksara Umi Naini Ikhida. 2014. Improving Students’ Writing Skill of Descriptive Text Through

guided Questions ( A Classrom Action Research at the tenth grade students of SMAN 1 Karanganyar Demak Academy Year 2013-2014)

Hetty Dwi Agustin, https://youtu.be/p1yFedVMKEK tentang materi Past Tense. Hetty Dwi Agustin, https://www.youtube.com/watch?v=OmQZUowX4Cg tentang materi

Text Recount Permendikbud Nomor 22 tahun 2016. Standar proses Pendidikan Dasar dan Menengah John M. Echols dan Hassan Shadily. 2000. Kamus Inggris Indonesia An English-Indonesia

Dictionary. Jakarta : PT. Gramedia. Muh. Rais. Disajikan Sebagai Makalah Pendamping dalam Seminar Nasional Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya 11 Desember 2010.